Pancasila sebagai sistem filsafat

Post on 19-Feb-2017

4.676 views 2 download

Transcript of Pancasila sebagai sistem filsafat

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFATHj. RAHMAT HIDAYAT, S.Sos, M.Si

Upgrade by Fitri Chawhytz

PENGERTIAN FILSAFATFilsafat dari bahasa Yunani yakni :

“Phillen” yang berarti cinta“Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat menurut katanya berarti cinta akan kebijaksanaan atau mencintai kebenaran / pengetahuan.

Cinta berarti keinginan menggebu-gebu dan sungguh-sungguh terhadap sesuatu.

Kebijaksanaan berarti kebenaran yang sejati.Filsafat berarti keinginan yang sungguh-sungguh

untuk mencari kebenaran yang sejati.

KARAKTERISTIK SISTEM FILSAFAT PANCASILA Sila-sila pancasila merpakan satu kesatuan

sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah, maka itu bukan pancasila.

Susunan pancasila dengan sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Menurut Ruslan Abdul Gani, pancasila dikatakan sebagai filsafat negara karena :

Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.

1. Sila 1, meliputi, mendasari, menjiwai 2,3,4 dan 52. Sila 2, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1, serta

mendasari dan menjiwai sila 3,4 dan 5.3. Sila 3, diliputi,didasari dan dijiwai 1,2 serta

mendasari dan menjiwai sila 4 dan 5.4. Sila 4, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2,3 serta

mendasari dan menjiwai sila 5.5. Sila 5 diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4.6. Pancasila sebagai suatu substansi artinya unsur

asli/permanen/primer pancasila sebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari dirinya sendiri.

7. Pancasila sebagai suatu realitas artinya ada dalam diri manusia indonesia dan masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa yang tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.

CIRI ATAU KARAKTERISTIK BERFIKIR FLSAFAT ADALAH :1. Sistematis2. Mendalam3. Mendasar4. Analitis5. Komprehensif6. Spekualatif7. Representatif8. Evaluatif.

CABANG-CABANG FILSAFAT MELIPUTI :1. Epistemologi (filsafat pengetahuan)2. Etika (filsafat moral)3. Estetika (filsafat seni)4. Metafisika (membicarakan tentang segala sesuatu dibalik yang

ada)5. Politik (filsafat pemerintahan)6. Filsafat agama.7. Filsafat ilmu.8. Filsafat pendidikan.9. Filsafat hukum.10. Filsafat sejarah.11. Filsafat matematiika.12. Kosmologi (membicarakan tentang segala sesuatu yang ada yang

teratur).

KAJIAN ONTOLOGISYaitu kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila pancasila. Menurut Notonagoro hakikat dasar ontologis pancasila adalah manusia. Mengapa? Karena manusia merupakan subjek hukum pokok dari sila-sila pancasila.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa yang berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkesatuan indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia pada hakikatnya adalah manusia (Kaelan,2005)

KAJIAN EPISTEMOLOGIKajian epistemologi filsafat pancasila dimaksudkan

sebagai upaya untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena epistemologi merupakan bidang filsafat yang membahas hakikat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu). Kajian ini tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.

Menurut Titus (1984:20) terdapat 3 persoalan yang mendasar :

1. Tentang sumber pengetahuan manusia.2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia.3. Tentang watak pengetahuan manusia.

Susunan kesatuan sila-sila pancasila adalah bersifat hierarkis dan berbentuk piramidal yaitu :

1. Sila 1, meliputi, mendasari, menjiwai 2,3,4 dan 5

2. Sila 2, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1, serta mendasari dan menjiwai sila 3,4 dan 5.

3. Sila 3, diliputi,didasari dan dijiwai 1,2 serta mendasari dan menjiwai sila 4 dan 5.

4. Sila 4, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2,3 serta mendasari dan menjiwai sila 5.

5. Sila 5 diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4.

KAJIAN AKSIOLOGIKajian aksiologis filsafat pancasila

pada hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang pancasila.istilah nilai dalam kajian filsafat dipakai untuk merujuk pada ungkapan abstrak yang dapat juga diartikan sebagai keberhargaan atau kebaikan dan kata kerja yang artinya sesuatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian (frankena :229)

Notonagoro berpendapat Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia.Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek.Nilai adalah kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan kenyataan yang ada. Nilai ada bersifat material non materil, nilai material relatif mudah diukur menggunakan panca indra ataupun alat pengukur dan, tetapi nilai yang bersifat rohaniah sulit diuku r namun dilakukan dengan hati nurani manusia

Notonogoro berpendapat bahwa nilai pancasila termasuk nilai kerohanian yang mengakui nilai moral dan vital. Pancasila mempunyai nilai lengkap Dan harmonis seperti nilai material, vital, estetis, kebenaran serta mengandung nilai kebaikan dan nilai moral serta nilai kesucian yang tersusun secara hierarkis berbentuk piramida dengan Sila pertama menjadi basis dari semua sila.

Tahu Dan Pengetahuan

Apakah tahu itu ? Bagaimana mendapatkannya ? Tahu didapat karena manusia kontak dengan objek atau benda benda yang berada diluar dirinya atau dengan dirinya sendiri. Dan proses kontaknya itu dalam keadaan sadar dan kemudian tersimpan didalam pikiran dan mengendap (save). Selama tersimpan itulah manusia mempunyai tahu , dan tahu yang banyak tentang sesuatu hal yang sama disebut mempunyai pengetahuan. Misalnya tahu banyak tentang memasak , maka ia mempunyai pengetahuan memasak.

Sumber timbulnya pengetahuanCara mendapatkan pengetahuan ada dua

yakni ;Usaha sendiri dengan cara pengamatan atau

tangkapan sendiri, dengan melihat dan merasakan sendiri atau dengan pengalaman indera sendiri.

Cara lain dengan melalui perantaraan orang lain baik secara langsung ( diberitahukan dari orang lain melalui forum informasi umum ), dan secara tidak langsung melalui media informasi

3 Aliran Sumber Timbulnya PengetahuanAliran Emperisme yakni semua pengetahuan awalnya

diperoleh dari tangkapan indera manusia. Tokoh aliran ini John Locke dengan teori tabularasa

Aliran Rationalisme yakni mengatakan sumber pengetahuan adalah pada akal manusia. Tokohnya Rene Descartes , dengan teori “ Cogito Ergo Sum “

Aliran Kritisisme yakni pengetahuan diperoleh atas dasar keterpaduan antara tangkapan inder a dengan kerja akal manusia atau empiris nasional. Memang awal pengetahuan diperoleh dari tangkapan indera tetapi proses selanjutnya yang mengolah adalah akal manusia.

Jenjang PengetahuanPengetahuan Biasa yakni pengetahuan sehari hari yang

dimiliki setiap orang , pengetahuan praktis yang berguna bagi kehidupan orang , sifat individual yang diperoleh dari kebiasaan dan pengalaman yang berulang ulang.

Pengetahuan Ilmiah yakni pengetahuan mempunyai kedudukan sebagai ilmu pengetahuan bila mengandung empat syarat yakni ada objek, metode, system, dan berlaku umum.

Objek yaitu sasaran penyelidikan yang sifatnya material dan formal. Material adalah benda yang akan menjadi sasaran, sedang objek formal adalah aspek dari sasaran yang ingin dikaji.

Ada metodenya yakni suatu cara pendekatan , yakni suatu ilmu butuh cara pendekatan untuk mendapatkannya

Ada sistemnya yakni suatu kebulatan keutuhan tersendiri .

Harus berlaku umum yakni pengetahuan yang telah didapat harus dipresentasekan dan diterima serta dibenarkan orang banyak terutama oleh pakar di bidangnya.

PENJABARAN FILSAFAT TERHADAP PANCASILAObjek filsafat1. Objek material, yaitu segala yang ada dan mungkin

ada. Pancasila adalah sesuatu yang ada, sebagai dasar negara rumusnya jelas yaitu :

Ketuhanan yang maha esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan indonesia. Kerakyatan yang dipimpin dalam

permusyawaratan/perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh indonesia.2. Objek formal, yaitu hakekat dari segala sesuatu yang

ada itu sendiri.

Metode filsafatmetode filsafat adalah kontemplasi atau perenungan atau berfikir untuk menemukan hakekat. Secara umum ada dua dan tiga dengan metode campuran yaitu metode analisa, metode sintesa serta metode analisa dengan sintesa. Demikian juga pancasila, ia temukan dengan cara-cara tertentu dengan metode analisa dan sintesa, nlai-nilainya digali dari buminya inbdonesia.

Sistem filsafatSetiap ilmu maupun filsafat dalam dirinya

merupakan suatu sistem artinya merupakan suatu kebulatan dan keutuhan tersendiri, terpisah dengan sistem lainnya.

Pancasila sebagai suatu dasar negara adalah merupakan suatu kebulatan. Memang terdiri dari lima tetapi sila-sila tersebut saling ada hubungannya satu dengan lainnya secara keseluruhan, tidak ada satupun sila yang terpisah dengan yang lainnya.

Sistem universal filsafatBerlaku umum adalah sifat dari pengetahuan ilmiah, dan

universal adalah sifat dari kajian filsafat. Pengertian umum itu bertingkat, dari umum penjumlah yang kecil dari sekumpulan jumlah tertentu sampai jumlah yang lebih besar dan luas lagi hingga kepada umum seumum-umumnya (universal).

Dengan uraian yang merupakan penjabaran dari syarat-syarat filsafat yang ternyata cocok diterapkan kepada pancasila, ini menunjukkan dan mengukuhkan bahwa pancasila benar-benar suatu sistem filsafat. Yaitu sistem filsafat bangsa indonesia, nama indonesia ini ditambahkan karena objek materialnya seperti telah diutarakan di muka adalah dari bangsa indonesia sendiri. Yaitu digali dari buminya indonesia, dari nenek moyang kita sejak lama, dari khasanah kehidupannya, dari kebiasaannya, adat istiadatnya, kebudayaannya serta kepercayaan dan agama-agamanya.

Good luck !!!