Palatoplasti

Post on 14-Apr-2016

19 views 5 download

description

gigi mulut

Transcript of Palatoplasti

PALATOPLASTY DENGAN METODE

PUSH BACKPembimbing:

Drg. Denny Sidiq H., SpBM

Disusun oleh:Nabila Nurul Hasanah

20110710095Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

PENDAHULUAN

Celah langit-langit atau sumbing berimplikasi pada estetika dan fungsi dari pasien untuk berinteraksi sosial

Palatoplasti adalah teknik pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki atau rekonstruksi palatum seseorang

Teknik yang ideal dari palatoplasti: memberikan kemampuan bicara baik tanpa mempengaruhi pertumbuhan maksilofasial dan pendengaran.

TINJAUAN PUSTAKA

1

“Palatoskisis adalah kelainan bawaan yang terjadi oleh karena tidak adanya

penyatuan secara normal dari palatum pada proses embrional, dimana terjadi

kegagalan penutupan penonjolan frontonasal, maksilaris dan

mandibularis baik secara sebagian atau sempurna.

EMBRIOLOGIEmbriogenesis palatum dapat dibagi dalam dua

fase terpisah yaitu pembentukan palatum primer diikuti dengan pembentukan palatum

sekunder

PALATUM PRIMER

EMBRIOGENESIS

PALATUM SEKUNDERDimulai hari ke-35 kehamilan dengan pembentukan processus fasiali. Processus nasalis medialis dan procesus medialis bersatu processus nasalis lateralis dan processus medialis

Dimulai minggu ke-9 kehamilan. Dari sisi bilateral bagian medial dan processus maxillaris bertemu di midline ke arah superior proses penyatutan

EMBRIOLOGI

Skematik sistem klasifikasi dalam anatomi bibir dan palatum

ANATOMIPalatum dibentuk oleh palatum durum pada

bagian anterior dan palatum molle pada bagian posterior yang membentuk rongga

mulut dan lantai rongga hidung

ANATOMI

PALATUM MOLLE PALATUM DURUM 6 OTOT

VASKULARISASI INNERVASI

Jaringan fibromuskular. Berfungsi sebagai katup orofaring dan nasofaring. Untuk kemampuan bicara dan makan.

Terdiri dari tulang langit-langit (processus os maxilla dan os palatine) dan mukosa yang menempel pada periosteum.

m. levato veli palatine, m. constrictor pharyngeus superior, m. uvula, m. palatopharyngeus, m. palatoglosus & m. tensor veli palatini

foramen palatinum major: a. palatina mayor. foramen palatinum minus: a. palatina minor dan dari sisi nasal dari palatum molle mengikuti nervus palatinum posterior.

n. trigeminus cabang maxilla yang membentuk pleksus yang menginervasi otot-otot palatum. nervus cranial VII dan IX yang berjalan di sebelah posterior dari pleksus.

EMBRIOLOGI

Gambar palatum dan tulang palatum normal

EMBRIOLOGI

Potongan sagital palatum orang dewasa

EMBRIOLOGI

Tampilan superolateral untuk anatomi normal palatum danpalatoskisis. (A) anatomi palatum pada bayi baru lahir yang normal (B) palatoskisis komplet yang mengenai palatum primer dan sekunder

ETIOLOGI

Faktor Herediter

Faktor Lingkungan

ETIOLOGI

Riwayat KeluargaObat-obatan saat masa kehamilanAlkohol, rokok,hipoksiaInfeksi saat kehami-lan

KLASIFIKASI

CLEFT PALATUM MOLLE

CLEFT LIP DAN PALATUM UNILATERAL KOMPLIT

CLEFT PALATUM MOLLE DAN DURUM/ COMPLETE CLEFT

CLEFT LIP DAN PALATUM BILATERAL KOMPLIT

KLASIFIKASI

Kode LAHSAL berdasarkan pada klasifikasi diagram Y disebelah ini.Bagian-bagian yang relevan pada mulut dibagi atas 6 bagian:Right lipRight alveolusHard palateSoft palateLeft alveolusLeft lipKode kemudian ditulis ketika melihat pasien. Karakteristik pertama dimulai dari right lip dan terakhir pada left lipKode LAHSAL mengindikasikan adanya celah yang komplet dengan huruf yang capital dan celah yang inkomplet dengan huruf kecil dan tanpa celah ditandai dengan titik.Sebagai contoh:Labiopalatoskisis komplet bilateral LAHSALLabioskisis kanan kompletL…..Celah bibir dan alveolus kiri inkomplet….al

PATOFISIOLOGI

Palatum dibentuk dari prosessus palatal dari penonjolan maksilaris

Celah (cleft) pada palatum menjadi lebih berat dari belakang ke depan

adanya labioskisis dan distorsi atau abnormalitas dalam rahang atas primitif yang meninggi, kegagalan umum fusi epithelial dan konsolidasi mesenkimal

perkembangan mesenkimal tidak adekuat, diikuti fusi epithelial palatum, berupa uvula yang bifida, tukikan belakang palatum durum dan suatu garis jernih disepanjang palatum dengan misalignment pada otot-otot palatum

Palatum durum dan molle bersama-sama kadang-kadang membentuk palatum sekunder

PATOFISIOLOGI (a,b) dalam perkembangan embrio,

penonjolan lateral nasal dari alae dan sisi hidung, sementara penonjolan medial nasal berasal dari segmen intermaksila, membentuk piltrum bibir atas, palatum primer dan 4 gigi insisivus. Penonjolan maksilaris berasal dari sisa sebagian bibir atas dan palatum sekunder, terdiri atas palatum durum dan berhubungan dengan denitition secara anterior da.n posterior dan palatum molle. Berikut berbagai macam tipe celah orofasial. (c) labioskisis unilateral; (d) labioskisis bilateral; (e) labioskisis unilateral dan palatum primer; (f) labioskisis bilateral dan palatum primer; (g) labiopalatoskisis unilateral komplet; (h) labiopalatoskisis komplet bilateral; (i) celah terisolasi pada palatum sekunder; (j) celah terisolir pada palatum molle; (k) celah submukosa pada palatum molle

DIAGNOSA

TEMUAN KLINIS

Masalah jalan pernapasan Kesulitan makan Masalah pendengaran Palatum durum dan molle bersama-sama kadang-kadang

membentuk palatum sekunder Masalah berbicara Masalah gigi

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

preoperasi operasi praoperasi

Ketahanan tubuhAsupan giziRule of ten

(>10 pounds)

Hb >10 gr%

usia >10 wk

Usia 18-20 bln>2th speech therapyKoreksi gusi usia 8-9 tahun (labiognatopalatoschisis)

Sesuai instruksi dokter bedahLuka operasi dibiarkan terbukaMenggunakan sendok atau dot khusus

TERAPI NON BEDAH

Intake makanan Pemeliharaan jalan napas Gangguan telinga tengah

PALATOPLASTY

TUJUAN PEMBEDAHAN

PALATOPASTY

WAKTU PEMBEDAHANMemisahkan ronga mulut dan hidungMembentuk katup velofaringealTumbuh kembang maksilofasialFungsi bicara optimal

<2 tahun

VEAU-WARDILL-KILNER/ VY PUSHBACK PALATOPLASTY

Modifikasi teknik von Langenbeck Menambah panjang palatum, celah inkomplit

palatum durum Mencakup dua flap unipedikel + 1/ 2 flap palatum

unipedikel dengan dasarnya di anterior Flap anterior diputar ke medial, flap posterior

dipindahkan ke belakang dengan teknik V to Y Reposisi dari m. levator Diseksi ekstensif, buruk untuk pertumbuhan

midfasial, risiko fistula Anestesi yang digunakan adalah general anesthesia

VEAU-WARDILL-KILNER/ VY PUSHBACK

PALATOPLASTY

• Veau-Wardill-Kilner atau VY pushback palatoplasty. (A) Menandakan untuk insisi. (B) Pengangkatan oral mucoperiosteal flaps dengan preservasi dari a. palatina mayor pada kedua sisi. (C) Retroposisi dan perbaikan dari m. levator veli palatini (intravelar velopasty) setelah penyelesaian dari perbaikan nasal mucoperiosteal. (D) Gambaran akhir setelah penutupan dari oral mucoperiosteal flaps.

KOMPLIKASI

Obstruksi jalan napas Perdarahan Fistula palatum Midface abnormalities Wound expansion Wound infection Malposisi premaksilar Whistle deformity Abnormalitas bibir

Terimakasih