Post on 19-Mar-2019
NASKAH PUBLIKASI
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA)
AKADEMI FASHION BUSANA DI SURAKARTA DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER
Digunakan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
NAJMA FIQ
D 300080026
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama : Najma Fiq
NIM/NIK/NIP : D 300080026
Fakultas/Jurusan : Teknik Arsitektur
Jenis : DP3A
Judul : Akademi Fashion di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur
Kontemporer
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas
penulisan DP3A saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan mengalih mediakan/mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan dta (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk soft copy
untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu
meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan Pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan
hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam DP3A ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan dengan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 18 Juli 2012
Yang Menyatakan
Najma Fiq
ABSTRAKSI
AKADEMI FASHION DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR KONTEMPORER
Sekolah Fashion menjadi ujung tombak bagi dunia fashion. Lembaga
tersebut mencetak talenta baru yang akan menjadi generasi penerus bagi desainer
yang ada saat ini. Saat ini sekolah fashion menarik perhatian banyak pihak dan
membuka celah lapangan pekerjaan baru. Fashion school sudah mulai dilirik oleh
banyak kaum muda. Dengan semakin berkembangnya dunia fashion di Indonesia,
eksistensi sekolah fashion juga semakin meningkat. Keberadaan sekolah fashion di
Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia fashion di negara ini.
Dengan adanya sekolah fashion, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang lebih berpengalaman dalam bidang fashion karena memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai. Bakat yang dimiliki para SDM yang bekerja di
dunia fashion akan semakin mudah dikembangkan sehingga dunia fashion di
Indonesia juga akan semakin cepat berkembang.
Kota Surakarta mempunyai potensi yang sangat besar di dunia fashion. Hal
ini ditunjang dengan adanya industri batik yang terkenal baik di dalam maupun di
luar negeri yang mencerminkan kota Surakarta sebagai kota budaya. Banyaknya
pusat fashion busana, graha fashion busana, dan butik fashion busana di Surakarta
yang semakin mendukung kota Surakarta menjadi kota yang selalu berkembang di
dunia fashion.
Butik – butik yang terdapat di Surakarta pada umumnya terletak di dekat
sentra kain batik yaitu kawasan pasar klewer, seperti butik Danar Hadi, Batik Keris,
Al Fath, Ratu Batik Sala, Duta Mode, Tip Top, dan masih banyak lagi. Butik – butik
tersebut menjual pakaian jadi dengan berbagai model dan tema tersendiri.
Analisis dan konsep arsitektur kontemporer ini mengambil contoh dari
beberapa karya arsitek dunia yang mewakili dari arsitektur kontemporer. Dari hasil
analisis didapat bahwa arsitektur kontemporer memiliki istilah fungsi mengikuti
bentuk (function follow form). Bentuk bangunan Pusat Studi ini menggunakan konsep
preseden dari karya-karya arsitek Frank Gehry, Zaha Hadid dan Daniel Libeskind.
Kata kunci : Akademi Fashion, Surakarta, dan Arsitektur Kontemporer
1.1. Pengertian Judul
Pengertian judul Akademi Fashion Busana di Surakarta dengan
Pendekatan Arsitektur Kontemporer adalah sebagai berikut :
Akademi : Lembaga pendidikan tinggi. (Poerwadarminta,
W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Fashion : Ragam (cara, bentuk) yg terbaru pada suatu
waktu tertentu. (Poerwadarminta,
W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Busana : Pakaian. (Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus
Umum Bahasa Indonesia)
Surakarta : Sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa
tengah yang mempunyai nama lain Solo.
(Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum
Bahasa Indonesia)
Dengan : Kata Penghubung menyatakan hubungan kata
kerja dengan pelengkap atau keterangannya.
(http://www.kamusbesar.com/26065/mode)
Arsitektur Kontemporer : Arsitektur yang dibangun dari tahun 1980
sampai dengan saat ini.
(www.ArchitecturBlogSpot.com).
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan pengertian
Akademi Fashion Busana di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur
Kontemporer adalah lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga
profesional baik dalam bidang manajemen dan non menejemen seperti fashion
busana, desain mode, draping pola, dan bisnis perdagangan fashion yang
berada di Kota Surakarta dengan Pendekatan perancangan bangunan yang
mengembangkan arsitektur kontemporer yang merupakan suatu aliran
arsitektur yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan mengikuti
perkembangan zaman yang bersifat kekinian.
1.2. Latar Belakang
Sekolah Fashion menjadi ujung tombak bagi dunia fashion. Lembaga
tersebut mencetak talenta baru yang akan menjadi generasi penerus bagi
desainer yang ada saat ini. Saat ini sekolah fashion menarik perhatian banyak
pihak dan membuka celah lapangan pekerjaan baru. Fashion school sudah
mulai dilirik oleh banyak kaum muda. Dengan semakin berkembangnya dunia
fashion di Indonesia, eksistensi sekolah fashion juga semakin meningkat.
Keberadaan sekolah fashion di Indonesia memiliki pengaruh yang besar
terhadap dunia fashion di negara ini. Dengan adanya sekolah fashion,
Indonesia akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih
berpengalaman dalam bidang fashion karena memiliki latar belakang
pendidikan yang sesuai. Bakat yang dimiliki para SDM yang bekerja di dunia
fashion akan semakin mudah dikembangkan sehingga dunia fashion di
Indonesia juga akan semakin cepat berkembang. (http://www.mode/sekolah-
mode-mulai-dilirik)
Saat ini busana bukan hanya berfungsi sebagai penutup aurat. Busana
juga memiliki fungsi sebagai ajang untuk mengekspresikan diri. Busana juga
dijadikan sebagai ajang pembuktian status sosial yang dimiliki seseorang.
Itulah salah satu alasan dunia fashion di Indonesia berkembang dengan pesat.
Perkembangan ini tentunya harus didukung dengan SDM yang berpendidikan.
Indonesia memiliki beberapa sekolah fashion yang bisa menjadi
alternatif, mulai franchise, sekolah fashion internasional seperti La Salle
College International Jakarta, Bunka School of Fashion dan ESMOD, atau
sekolah mode lokal layaknya Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB)
Susan Budihardjo atau Indonesia International Fashion Institute (IIFI).
Perkembangan dunia fashion sepertinya tidak akan diikuti dengan
semakin banyaknya sekolah fashion yang ada di Indonesia. Para pemilik
modal masih belum banyak yang berminat membuat sekolah fashion karena
dianggap tidak menguntungkan. Hal itu menyebabkan sekolah fashion yang
ada di Indonesia merupakan cabang dari sekolah fashion dari luar negeri.
Karena masuk dalam kategori sekolah internasional, maka biaya sekolah
fashion tergolong mahal.
1.3. Tujuan Dan Sasaran
1.3.1. Tujuan
Memperoleh konsep perencanaan dan perancangan Akademi Fashion
Busana yang dapat memfasilitasi masyarakat Surakarta dan sekitarnya serta
nasional/internasional pada umumnya di bidang fashion busana.
1.3.2. Sasaran
a. Memperoleh site yang tepat dan mendukung peletakan bangunan dalam
lokasi terpilih untuk memperoleh nilai ekspose tinggi pada bangunan
sebagai point of interest kawasan.
b. Merencanakan bangunan Akademi Fashion Busana di Surakarta yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat Surakarta.
2.1. Tinjauan Umum Akademi Fashion Busana
2.1.1. Pengertian Akademi, Fashion Busana, dan Dunia Fashion
Akademi adalah Lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga
profesional dalam bidangnya. Fashion busana adalah segala sesuatu mengenai
pakaiana atau busana yang terbaru sesuai dengan perkembangannya.
Dunia fashion adalah dunia yang selalu berubah – ubah. Perubahan ini
mencakup beberapa aspek yang mempengaruhi, seperti aspek kehidupan
politik, ekonomi, sosial dan budaya yang merupakan suatu konsep total yang
dapat diterjemahkan melalui suatu rancangan, sehingga terjadilah bentuk
busana yang beraneka ragam.
2.1.2. Perkembangan Akademi Fashion di indonesia
Fashion adalah bagian dari gaya hidup, maka kesan modern, eksklusif
dan global memang akan didapatkan apabila arah orientasi fashion ke luar
negri. Akan tetapi apabila dikembangkan secara konsisten dengan visi yang
kuat, maka tidak tertutup kemungkinan budaya busana lokal di Indonesia
dapat dijadikan unsur khas dari mode atau fashion yang dikembangkan
dengan unsur-unsur lokal. Banyak muncul bibit – bibit baru perancang muda
Indonesia juga menunjukkan bahwa produk fashion juga memiliki potensi
yang besar di Indonesia yang merupakan bagian dari karya seni. Hal yang
diperlukan adalah upaya – upaya sistematis dan terarah untuk
mengembangkan bakat – bakat yang ada di dunia mode atau fashion ini agar
mereka memiliki dasar-dasar pengetahuan dan teknik perancangan fashion
yang memungkinkan tumbuhnya perancang fashion baru dalam jumlah yang
lebih banyak dan berkualitas. Lahirnya talenta fashion atau desainer baru
dalam jumlah yang banyak akan dapat memberikan karakter spesifik produk
fashion di Indonesia, sehingga dapat memicu industri fashion di Indonesia.
Dari tinjauan potensi pasar dan potensi kreatif lokal di sektor industri
fashion ini, terlihat bahwa bidang usaha industri fashion di Indonesia
merupakan bidang usaha yang sangat menjanjikan. oleh karena itu sekolah
mode di Indonesia mulai berkembang dan mulai diminati oleh masyarakat.
2.1.3. Tujuan dan Fungsi Akademi Fashion Busana
a. Tujuan
Tujuan dunia fashion adalah mengupayakan serta mewujudkan
penampilan seseorang secara optimal dalam aktualitas sosial budayanya.
Tujuan dari akademi mode adalah menciptakan desainer – desainer muda
yang berbakat sehingga menjadi desainer yang handal dan dapat menciptakan
rancangan – rancangan yang menakjubkan serta style yang menarik.
Tujuan akademi fashion adalah menciptakan tenaga profesional dalam
bidang manajemen dan non manajemen seperti fashion busana, drapping
pola, dan bisnis perdagangan mode.
b. Fungsi Akademi Fashion Busana
Akademi fashion busana adalah lembaga pendidikan tinggi yang
mendidik para siswanya menjadi tenaga professional baik dalam bidang
manajemen dan non menejemen yang berada di kota Surakarta yang akan di
tempuh selama 6 semester.
Dari pengertian tersebut akademi fashion busana berfungsi sebagai
lembaga pendidikan yang akan mendidik para calon desainer – desainer muda
menjadi desainer handal. Dari beberapa pendapat ahli (perancang fashion
busana) mengenai fungsi busana, maka dapat disimpulkan fungsi busana
sebagai berikut :
1) Sebagai pelindung tubuh
Dari tantangan alam, manusia berusaha melindungi diri dari panas, dingin,
serta gigitan serangga. Dari pandangan masyarakat, manusia berusaha
melindungi diri dengan berpakaian agar dipandang lebih beradab.
2) Sebagai alat komunikasi
Adalah hubungan antara manusia dengan manusia, dengan melihat pakaian
yang dikenakan seseorang dapat mengerti status sosial, jabatan, pekerjaan
maupun lainnya.
3) Sebagai penambah keindahan dan keserasian
Manusia sebagai mahluk sosial, maka manusia tergolong ke dalam
kelompok mahluk seni yang juga memerlukan segi keindahannya. Hal ini
terlihat dengan adanya berbagai jenis mode pakaian yang dikenakan oleh
seseorang yang merupakan ungkapan jiwa seninya.
a. Pengaruh Fashion
Bagi wanita, fashion merupakan sebuah pernyataan yang menentukan
kepribadian waanit itu sendiri dengan tampil beda dengan yang lainnya.
Pengertian yang sesungguhnya, fashion haruslah unik atau berbeda dengan
yang lainnya, namun kini fashion telah mencetak generasi yang ingin meniru
orang menjadi “super model”. Seperti yang kita ketahui, berkembangnya
fashion yang begitu pesat ini membawa pengaruh yang negatif dan positif.
Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif yang muncul sebagai
akibat berkembangnya fashion.
1. Dampak negatif dari cara berpakaian
Ketika seseorang mencoba untuk mengikuti fashion yang sedang
berkembang, identitasnya juga akan terpengaruh dengan gaya busana yang
sedang menjadi trend saat ini. Industri fashion menciptakan supermodel
yang cantik hanya dari segi fisiknya saja. Di lihat dari segi keuangan,
wanita lebih sering membuang uangnya untuk mengikuti trend dengan
membeli pakaian – pakaian bermerek yang sangat mahal. Semua hal yang
dilakukan wanita tersebut hanya akan menjadikannya seorang pribadi yang
konsumtif dan boros. Fashion styles memberikan dampak yang sangat
besar bagi perkembangan remaja. Jika remaja putri tidak mengenakan
pakaian terbaru yang bermerek dan terkenal, mereka akan dianggap sebagai
remaja yang tidak “up to date”atau ketinggalan zaman. Selain itu, mereka
mungkin akan di jauhi bahkan ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan
remaja menjadi rendah diri dan bahkan depresi.
2. Dampak positif fashion styles
Jika kita ambil sisi positif dari perkembangan fashion styles saat ini, gaya –
gaya terbaru akan membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan unik untuk
menciptakan seorang pribadi yang unik dan berbeda dari yang lainnya yang
sesuai dengan keprbadian diri sendiri. Jika di pandang dari sisi positif,
fashion adalah tentang gaya pribadi seseorang, tidak harus mengikuti trend
yang ada saat ini. wanita bisa menjadi cantik dengan menjadi diri sendiri,
karena kecantikan datangnya dari dalam. Tidak perlu mengeluarkan uang
yang lebih untuk mengikuti tren mode. Menciptakan kreatifitas dalam
berpakaian bias menjadi tren mode tersendiri. Fashion bukan berarti
pakaian mahal dari desainer terkenal. Menurut desainer papan atas, fashion
styles bukan berarti memakai pakaian dari desainer terkenal dan merek
bagus, tapi bagaimana cara mengembangkan kreatifitas sendiri untuk tetap
bisa merubah sesuatu yang sederhana menjadi tren baru.
2.1.4. Prinsip-prinsip dan karakteristik dari Arsitektur kontemporer
Analisis atas prinsip-prinsip perancangan dan perbandingan antara
karakteristik arsitektural dan perwujudan dalam bangunan, menggunakan
beberapa contoh dari masa lalu yang baru saja lewat dan yang mungkin
berkembang di masa yang akan datang.
Artikulasi dan jenis-jenis prinsip yang berbeda mencerminkan
kemajemukan dan pluralitas konsep-konsep yang berbeda bahkan
bertentangan, yang sebelumnya hampir tidak diketahui, bagi perwujudan
arsitektur. (Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-prinsip
perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.168)
Kendatipun usaha-usaha untuk menentukan perkembangan dimasa
depan yang mungkin berbeda dan sering bertentangan, dapat diperlihatkan
bahwa kebanyakan usaha-usaha itu jelas diarahkan terhadap implitasi dan
konsekuensi dan gerakan modern yang ”tidak ramah”, steril dan monoton.
Pembedaan antara ”benar” dan salah adalah tidak mungkin atau
setidak-tidaknya harus dihindarkan. Analisis atas prinsip-prinsip serta
karakteristik-karakteristik memperlihatkan banyak kemungkinan yang patut
dibahas secara serius, bagaimana mendapatkan atau menghasilkan elemen-
elemen arsitektur yang tersedia saat ini dapat dipahami oleh orang-orang pada
saat yang sama. (Egon Schimbeck. 1988. gagasan, bentuk, dan arsitektur. Prinsip-
prinsip perancangan dalam arsitektur kontemporer. Intermatra. Bandung. Hal.169)
3.1.1. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan
perancangan ini adalah :
a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan
pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi
eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta
kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai
permasalahan dan pengembangan akademi mode di Surakarta.
b. Metode analisis data melalui kajian komparasi, yaitu memperbandingkan
kondisi akademi fashion yang telah berkembang di beberapa tempat untuk
mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian
disesuaikan dengan standar yang berlaku untuk kawasan publik sehingga
dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.
c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan
permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan
mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari
solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mufti, 2011, Pengembangan Wisata Kuliner Susu Sapi Di Boyolali
(Pendekatan Pada Fasilitas Edukasi), DP3A Program Studi Arsitektur UMS,
Surakarta.
Azizah, Ronim, 2011, Sanitasi, Hand Out, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Azizah, Ronim, 2011, Fire Protection, Hand Out, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
Azizah, Ronim, 2011, Instalasi Listrik, Hand Out, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta
Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2007, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta
Th. 2007 – 2016, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.
Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, 2010, RUTRK Kotamadya Dati II Surakarta
Th. 2010 – 2030, Bappeda Kotamadya Dati II Surakarta, Surakarta.
D.K. Ching, Francis, 1996, Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Erlangga,
Jakarta.
Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa
oleh Sunarto Tjahjadi )
Neufert, Ernst, 2003, Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Erlangga, Jakarta. ( Alih
Bahasa oleh Sjamsu Amril )
Poerwadarminta, W.J.S.1985.Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
S. Juwana, Jimmy, 2005, Sistem Bangunan Tinggi, Erlangga, Jakarta.
Saputro, Rudi, 2011, Pembuatan Kandang dan Tempat Pemotongan Hewan Ternak
Berkonsep Ekologis, Islami, dan Edukatif di Sukoharjo, DP3A Program
Studi Arsitektur UMS, Surakarta.
Schimbeck, Egon, 1988, gagasan, bentuk, dan arsitektur, Prinsip – prinsip
perancangan dalam arsitektur kontemporer, Intermatra, Bandung.
Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Tanggoro, Dwi, 2000, Utilitas Bangunan, Erlangga, Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1899, Kamus
Bahasa Indonesia, Departemen P & K RI, Balai Pustaka, Jakarta.
http://www.mode/sekolah-mode-mulai-dilirik
http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/
http://www.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/
http://www.metrogaya.com/home/siluet-ikonik-rayakan-30-tahun-lptb-susan-
budihardjo
http://www.clevelandwomen.com/fashion/vm-3-newyork.htm
http://www.urbanesia.com/urbansnote/2011/5/1190/sekolah-fashion-why-not/
http://k-thomas.deviantart.com/art/Lasalle-College-in-Jakarta-HDR-157936873
http://mysampleday.com/index.php/2011/12/13/a-regular-day-of-a-fashion-designer/
http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-
fashion-factory/
http://www.tokyoweekender.com/2011/10/bunka-inside-tokyo%E2%80%99s-
fashion-factory/
http://www.gallerydunia.com/2011/11/macam-macam-jenis-penangkal-petir.html
http://gambar-peta.blogspot.com/2011/01/gambar-peta-kota-solo.html
http://www.kamusbesar.com/26065/mode
www.ArchitecturBlogSpot.com
http://www.trnslte/sjrh esmod paris.htm.com
www.google.com/contemporary architecture
disartmedia.biz/signup/admin/dinding-bata
http://www.leadcamp.com
http://www.antaranews.com
www.carmalaga.com
google.com/apartemen gehry
google.com/gehry house
www.vitra.com/architecture
google.com/Central building
google.com/Zaha hadid
google.com/Daniel Libeskind
www.googlemaps.com
www.trubus-online.co.id
http://www.esmod.ac.id/
http://www.nafa.ac.id/