Post on 16-Jan-2016
description
Nama : Yustia Yulianti
NIM : A24120103
Kelas paralel : Kamis 2
Kelompok : 2
Topik Penelitian : Mikropropagasi Anggrek Phalaenopsis
MIKROPROPAGASI TANAMAN ANGGREK BULAN MELALUI
BEBERAPA KONSENTRASI AIR KELAPA DAN BAP SECARA IN
VITRO
METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei
2016, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Departemen Agronomi dan
Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor.
Bahan
Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah tangkai bunga
anggrek Phalaenopsis sp.. Bahan lain yang digunakan adalah media dasar
Murashige-Skoog (MS), agar-agar, gula, aquades steril, zat pengatur tumbuh
berupa air kelapa dan BAP. Bahan untuk sterilisasi tanaman menggunakan
Dithane, Agrept, alkohol 70%, Clorox (5.25%) dengan konsentrasi 10% dan 30%,
dan aquades steril.
Alat
Peralatan yang digunakan adalah pH meter, timbangan analitik,
erlenmeyer, pipet, gelas ukur, pengaduk gelas, hand sprayer, autoklaf, Laminar
Airflow Cabinet (LAC), lampu spirtus, alat tanam (scalpel, pinset, cawan petri,
dan gunting), tissue, masker, botol kultur, plastik, karet gelang, plastik wrap,
shaker, dan rak kultur.
Metode Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak
Lengkap. Faktor pertama adalah pemberian air kelapa dengan 4 taraf konsentrasi
yaitu 0 ml/l (A0); 25 ml/l (A1); 50 ml/l (A2); dan 75 ml/l (A3). Faktor kedua
adalah pemberian BAP dengan 4 taraf konsentrasi 0 mg/l (B0) ; 0.5 mg/l (B1) ;
2.5 mg/l (B2) ; 5 mg/l (B3). Kombinasi dua faktor tersebut akan menghasilkan 16
perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 80
satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari satu botol yang berisi satu eksplan.
Model matematika yang digunakan adalah :
Y ijk=μ+α i+ β j+ (αβ )ij+εijk
Dimana :
Y ijk ¿ Nilai pengamatan pada konsentrasi air kelapa taraf ke-i, konsentrasi
BAP ke-j, dan ulangan ke-k.
μ ¿ Rataan umum
α i ¿ Pengaruh utama konsentrasi air kelapa ke-i
β j=¿ Pengaruh utama konsentrasi BAP ke-j
(αβ )ij ¿ Interaksi dari konsentrasi air kelapa taraf ke-i dan konsentrasi BAP
ke-j
ε ijk ¿ Pengaruh galat percobaan yang menyebar normal (0,σ 2) pada
konsentrasi air kelapa taraf ke-i, konsentrasi BAP ke-j, dan ulangan
ke-k.
i=¿ 1, 2, 3, 4
j=¿ 1, 2, 3, 4
k=¿ 1, 2, 3, 4, 5
Data yang diperoleh diuji dengan uji F. Jika dalam sidik ragam perlakuan
berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT taraf 5%.
Pelaksanaan
Persiapan Bahan
Tangkai bunga anggrek Phalaenopsis sp. didapatkan di Rumah Angle
Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Darmaga, Bogor. Tangkai bunga segera
disterilisasi di laboratorium setelah didapat. Air kelapa diperoleh dari buah kelapa
yang masih muda dan segar yang kemudian disaring dan disimpan didalam lemari
es selama satu malam. Air kelapa kemudian ditambahkan kedalam media MS
sebanyak yang dibutuhkan untuk perlakuan.
Sterilisasi Botol dan Alat Tanam
Alat-alat yang digunakan untuk penanaman harus dalam keadaan steril.
Botol kultur dan alat tanam (scalpel, pinset, cawan petri, dan gunting) dicuci
terlebih dahulu, setelah itu dikeringkan. Peralatan yang telah dikeringkan tadi
dibungkus dengan kertas lalu disterilisasi dengan autoklaf dalam suhu 121 0C
selama satu jam dengan tekanan 17.5 psi (pound per square inch).
Pembuatan Media
Media dibuat dengan mencampur larutan stok A hingga E, Fe, vitamin,
Myo-inositol, dan gula. Cmpuran stok tersebut dicampur dengan air kelapa yang
telah disaring dan BAP sesuai dengan perlakuan. Kemudian ditambahkan air
aquades hingga volume menjadi satu liter. Setelah itu HCl 1 N juga ditambahkan
kedalam larutan tersebut hingga mencapai pH 5.9 . Larutan dimasukkan ke dalam
panci yang ditambahkan gula sebanyak 30 g/l dan agar-agar sebanyak 7 g/l, aduk
dan didihkan. Setelah mendidih, larutan dituang kedalam botol kultur yang telah
disterilisasi sebelumnya sebanyak 25 ml. Tutup botol kultur dengan plastik dan
diikat dengan karet gelang. Beri label pada plastik. Botol-botol yang telah terisi
media disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 0C dengan tekanan 17.5 psi
selama 30 menit. Setelah sterilisasi media disimpan selama 3-6 hari dalam ruang
penyimpanan untuk melihat ada tidaknya kontaminasi.
Sterilisasi dan Penanaman Bahan Tanam
Sterilisasi bahan tanam dilakukan di dua tempat, yaitu diluar laminar dan
didalam laminar. Tangkai bunga yang diperoleh dilapang dicuci hingga bersih
menggunakan air aquades. Kemudian direndam dalam agrept dan dithane kurang
lebih selama tiga jam. Sterilisasi didalam laminar dilakukan dengan membilas
bahan tanaman dengan aquades steril sebanyak dua kali. Bahan tanaman direndam
kedalam clorox 30% dan dikocok menggunakan shaker selama 30 menit, setelah
itu dibilas satu kali. Bahan tanaman direndam kembali kedalam clorox 10% dan
dikocok selama 10 menit. Kemudian bahan tanaman dibilas dua kali
menggunakan aquades steril menghilangkan sisa clorox yang menempel. Bahan
tanaman ditiriskan dan dipotong di cawan petri kemudian ditanam kedalam media,
masing-masing satu potongan per botol.
Subkultur Eksplan
Kultur eksplan dilakukan didalam laminar yang telah disterilkan dengan
alkohol 70%. Sebelum kegiatan penanaman dilakukan, peralatan-peralatan yang
akan dimasukkan kedalam laminar harus disemprot terlebih dahulu dengan
alkhohol 70%. Gunting dan pinset yang digunakan untuk memindahkan bahan
tanaman dibakar dahulu kemudian diletakkan pada cawan petri. Eksplan yang
digunakan adalah potongan tangkai bunga anggrek Phalenopsis sp. Dengan
panjang 0.5 cm. Tangkai unga yang telah dipotong dikeluarkan dari botol kultur
kemudian diletakan pada cawan petri. Eksplan kemudain ditanam pada media
yang telah diberi penambaha zat pengatur tumbuh sesuai dengan perlakuan dan
setiap botol kultur terdapat satu eksplan. Setelah eksplan ditanam, botol ditutup
dengan plastik dan diikat rapat menggunakan karet gelang serta plastik wrap.
Botol kultur siap dipindah ke ruang kultur.
Pengamatan
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, saat
terbentuk tunas, jumlah tunas, jumlah tunas berakar, dan jumlah daun. Kegiatan
pengamatan dilakukan pada saat planlet berumur 1 MST hingga 12 MST
Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur mulai dari 1 MST hingga 12 MST. Proses
pengukuran menggunakan penggaris yang ditempel pada dinding botol kultur,
dimana tanaman tidak dikeluarkan dari botol kultur. Pengukuran dimulai dari
batas atas media hingga permukaan atas tanaman.
Saat terbentuk tunas
Terbentuknya tunas diamati pada MST berapa planlet bertunas.
Jumlah tunas
Jumlah tunas dihitung mulai dari tunas yang telah terbentuk muncul
pertama kali. Jumlah tunas dihitung setiap minggu hingga 12 MST.
Jumlah tunas berakar
Jumlah tunas yang berakar dihitung dari akar yang telah tumbuh pertama
kali. Jumlah tunas yang berakar dihitung setiap minggu hingga 12 MST.
Jumlah daun
Jumlah daun dihitung mulai dari daun yang telah terbuka penuh muncul
pertama kali. Jumlah daun dihitung setiap minggu hingga 12 MST.
Jadwal Pertanaman
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Persiapan Bahan
Sterilisasi Botol
dan Alat Tanam
Pembuatan Media
Sterilisasi dan
Penanaman Bahan
Tanam
Subkultur Eksplan
Layout Percobaan
A1B1 A0B2 A1B3 A2B1 A1B2 A2B1 A2B0 A0B3
A2B2 A3B2 A3B0 A1B2 A3B1 A0B2 A0B0 A2B1
A3B3 A0B1 A0B0 A2B2 A0B2 A3B2 A1B2 A1B0
A1B3 A1B1 A2B0 A1B3 A3B3 A2B3 A2B2 A0B0
A1B2 A0B1 A0B3 A3B2 A3B0 A3B1 A3B2 A2B2
A1B1 A3B2 A2B1 A0B2 A3B3 A2B1 A2B3 A0B3
A2B0 A0B3 A0B0 A1B1 A1B0 A3B1 A1B0 A3B0
A0B1 A1B3 A1B2 A0B0 A0B2 A1B3 A3B3 A2B3
A1B0 A2B0 A1B0 A3B1 A3B0 A2B3 A3B0 A2B2
A0B1 A1B1 A3B1 A0B3 A0B1 A2B0 A2B3 A3B3
Keterangan :
A : Air kelapa
B : BAP