Metamorfosis ini meliputi “pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi

Post on 17-Jan-2016

55 views 0 download

description

Keluarga dengan Anak Usia Sekolah Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Metamorfosis ini meliputi “pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi

Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar

dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja

Menurut Erikson (1950), orangtua berjuang dengan tuntutan

ganda yaitu berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya

(tugas perkembangan generasivitas) dan memperhatikan perkembangan mereka

sendiri ; sementara anak-anak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan

sense of industry – kapasitas untuk menikmati pekerjaan & mencoba

mengurangi atau menangkis perasaan rendah diri

Tugas perkembangan keluarga :

Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat

Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat

Tahun-tahun ini dipenuhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahan-lahan mendorong anak tersebut pisah dari klg sebagai persiapan menuju masa remaja.

Selama tahap ini orangtua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas di luar

rumah, melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan

anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standa-standar komunitas

Kecacatan pd anak-anak akan ketahuan selama periode

kehidupan anak ini. Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek

penglihatan, pendengaran, wicara, kesulitan belajar, gangguan tingkah

laku, perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak,

penyalahgunaan zat & penyakit-penyakit menular

(Edelman dan Mandle, 1986)

Fungsi pertama perawat kesehatan, disamping fungsi

rujukan, mengajar dan memberikan konseling kepada

orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu

keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang

merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat

diminimalkan

Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan

Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang memuaskan termasuk masalah dan perasaan pribadi, perkawinan dan orangtua adalah sangat penting Beberapa orangtua merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggungjawab, khususnya mereka yang sama-sama bekerja secara penuh

Pasangan harus terus

memenuhi setiap kebutuhan-kebutuhan

psikologis dan seksual dan juga berbagi dan

berinteraksi satu sama lain dalam hal tanggungjawab

sebagai orangtua

Kemungkinan diagnosaResiko cideraResiko traumaResiko keracunanResiko infeksiGangguan penanganan pemeliharaan rumahPerubahan menjadi orang tuaPerubahan pertumbuhan dan perkembanganGangguan komunikasi verbal

Peran perawat

Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi

Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan

Koordinator dg layanan pediatriPenyelia imunisasi

Konselor pada nutrisi dan latihanPendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatanPendidik tentang higiene perawatan gigiKonselor pada keamanan lingkungan di rumahFasilitator dalam hubungan interpersonal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DG ANAK REMAJA

Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini

dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal

atau lebih lama jika anak msh tinggal di rmh hingga 19 atau 20 th

Metamorfosis ini meliputi

“pergeseran yang luar biasa pada

pola-pola hubungan antar generasi

Adams (1971) menguraikan 3 aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak

perhatian, yakni emansipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda

(perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan

antar generasi (perbedaan nilai & norma antara orangtua dan

remaja).

Tugas Perkembangan Keluarga

Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.

Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab ketika

remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.

Orangtua harus mengubah hubungan mereka dengan remaja

putri atau putranya secara progresif dari hubungan dependen yang

dibentuk sebelumnya ke arah suatu hubungan yang semakin mandiri.

” Duvall (1977) juga mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan yang

penting pada masa ini yang menyelaraskan kebebasan dengan

tanggungjawab ketika remaja menjadi matang dan mengatur diri

mereka sendiri Friedman (1957) juga mendefinisikan

serupa bahwa tugas orangtua selama tahap ini adalah belajar

menerima penolakan tanpa meninggalkan anak

Agar keluarga dapat beradaptasi dengan sukses selama tahap ini,

semua anggota keluarga, khususnya orangtua,

harus membuat “perubahan sistem” utama yaitu,

membentuk peran-peran dan norma-norma baru dan “membiarkan” remaja.

Orangtua yang tidak membiarkan anak-anaknya, seringkali

menemukan “revolusi” oleh remajaHubungan antara orangtua dan

remaja seharusnya lebih mulus bila orangtua merasa produktif, puas dan

dapat mengendalikan kehidupan mereka sendiri (Kidwell et al, 1983)

dan orangtua/keluarga berfungsi secara fleksibel (Preto, 1988).

Pengaruh orang tua semakin berkurang, karena orangtua tidak

lagi bisa membantu anak-anak mereka dengan rencana-rencana untuk bekerja; ketidakmampuan untuk mendiskusikan masalah-

masalah pribadi, seks, dan masalah-masalah yang berkaitan

dengan obat-obatan dan cenderung menghakimi

Memfokuskan kembali hubungan perkawinan

Banyak sekali pasangan suami istri

yang telah begitu terikat dengan tanggungjawab sebagai orangtua sehingga perkawinan tidak lagi memainkan suatu peran utama

dalam kehidupan mereka

Suami biasanya menghabiskan banyak waktu diluar rumah karena

bekerja dan melanjutkan kariernya, istrinya juga bekerja sementara

mencoba meneruskan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dan

tanggungjawab sebagai orangtua. Dalam situasi seperti ini, hanya tersisa sedikit waktu dan energi untuk hubungan perkawinan.

Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih

bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri, pasangan suami-istri meninggalkan rumah untuk meniti karier mereka atau dapat

menciptakan kesenangan-kesenangan

perkawinan setelah anak-anaknya telah

meninggalkan rumah

Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-

anak

Karena adanya kesenjangan antar generasi, komunikasi terbuka

seringkali hanya merupakan suatu cita-cita, bukan suatu realita.

Seringkali terdapat saling tolak menolak antara orang tua dg

remaja menyangkut nilai dan gaya hidup

Orangtua yang berasal dari keluarga dengan berbagai macam

masalah terbukti seringkali menolak dan memisahkan diri dari anak mereka yang tertua, sehingga

mengurangi saluran-saluran komunikasi terbuka

Mempertahankan etika dan standar moral keluarga merupakan tugas perkembangan keluarga lainnya

(Duvall dan Miller, 1985).

Sementara remaja mencari nilai-nilai dan keyakinan-

keyakinan mereka sendiri, adalah sangat penting bagi

orangtua untuk mempertahankan dan mengetatkan prinsip-prinsip dan standar-

standar mereka.

Masalah-Masalah Kesehatan

Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik,

tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting Faktor-faktor resiko harus

diidentifikasikan dan dibicarakan dengan keluarga, seperti

pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat.

Mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner

meningkat dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga

yang dewasa merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian

dari perubahan-perubahan perkembangan

Sedangkan pada remaja, kecelakaan-terutama kecelakaan mobil-merupakan bahaya yang

amat besar, dan patah tulang dan cidera karena atletik

Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan yg tdk dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bdg perhatian

yg relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan

keluarga, perawat dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara

orangtua dan kaum muda. Remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan menyangkut uji kehamilan, penggunaan

obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana dan aborsi, diagnosis dan

perawatan penyakit kelamin

Kemungkinan diagnosa

Resiko traumaGangguan komunikasi verbalKoping individu tidak efektifPerubahan menjadi orang tuaPerubahan proteksiPerubahan proses klg : Alkoholisme

Peran perawat

Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatanPendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diit dan latihanFasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan remaja dan orang tua

Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mentalKonselor pada keluarga berencanaPerujukan untuk penyakit hubungan seksualPeserta dalam organisasi komunitas pada pengendalian penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA MUDA

Permulaan dr fase kehidupan klg ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orangtua dg “rumah kosong”, ketika anak-anak terakhir meninggalkan rumah

Tahap ini dpt singkat atau agak panjang, tergantung pd berapa byk anak yg ada dlm rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yg masih tinggal di rumah setelah tamat

dari SMA & Perguruan Tinggi

Biasanya tahap ini 6-7 thn, namun tahap ini berlangsung lebih lama karena motif ekonomi & tingginya biaya hidup bila hidup sendiri

Fase ini ditandai oleh thn2 puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan

dewasa yg mandiriOrangtua melepaskan 20 tahun peran sbg

orangtua dan kembali pada pasangan perkawinan mrk yg asli

Tugas-tugas perkembangan menjadi penting

krn klg tersebut berubah

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Memperluas siklus klg dg memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan

melalui perkawinan anak-anak

Melanjutkan utk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hub perkawinan

Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri

Memperluas siklus klg dg memasukkan anggota klg baru yg didapatkan

melalui perkawinan anak2

Meskipun tahun-tahun perpisahan dg anak yang berlangsung perlahan-

lahan mendahului tahap ini, pelepasan anak secara psikologis seringkali

terjadi scr mendadak dg perginya anak

Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hub perkawinan

Krisis pada usia pertengahan lebih hebat bg wanita bukan hanya karena anak-anak

meninggalkan rumah dan ketidakhadiran suami mereka, melainkan juga karena

perasaan kehilangan feminitas pada awal manupouse (biasanya antara 45 hingga 55 tahun) dan kehilangan kecantikan ketika

tanda-tanda ketuaan mulai tampak

tanda-tanda menurunnya maskulinitas, spt tenaga

menurun, potensi & gairah seks

berkurangnya, dan juga figur, rambut, tanda2

kulit menua dan cemas dalam hal keuangan ; semuanya merupakan stressor bagi pria dlm

tahap siklus kehidupan keluarga ini

orangtua yang telah lanjut usia menghendaki

hidup secara mandiri sehingga tidak mempengaruhi

kehidupan anak-anak mereka, yg lebih penting

adalah utk mempertahankan

perasaan kompoten, mandiri dan privasi

Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri

Suami dan istri diharapkan dapat membantu dan menyokong anggota keluarga yang lebih tua semaksimal

mungkinAktifitas tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk – mulai dari menelepon

secara rutin hingga bantuan finansial, transportasi dan mengunjungi serta

merawat orangtua mereka di rumah

Masalah-masalah kesehatan

Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda

dengan orangtua mereka ; masalah-masalah transisi peran bagi suami istri,

masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orangtua lanjut usia)

dan munculnya kondisi kesehatan tingkat kolesterol tinggi, obesitas dan

tekanan darah tinggi

Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting

Masalah2 manupouse dikalangan wanita

Efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama

dan praktek diet Perlunya strategi promosi kesehatan

dan “gaya hidup sehat”