Post on 06-Feb-2018
Mengenali Bentang lahan dan Bentuk lahan(Recognizing Landscape and landform)
Junun Sartohadi
Physical Geographer
(Soil Geomorphologist)
Metode Pengenalan
Mulai dari kondisi global menujukondisi lokal skala kecil ke skala
besar
Mulai dari kondisi alami (natural features) beralih ke kondisi artificial (artificial features)
Komponen Bentanglahan
Bentang alam (natural scape) Bentuklahan-bentuklahan (landforms)
Bentang budaya (cultural scape) Bentuk-bentuk pemanfaatan lahan
Susunan keruangan (spatial arrangement)
Interaksi antara bentang alam danbentang budaya
Dinamika bentang geografis diterjemahkan dan di analisis berbasis pada satuan-satuan bentang geografis
Bentanglahan
• Bentang adalah luasan permukaan bumi yang dapatkita lihat dari satu titik tertentu ke arah horizontal
• Lahan adalah bagian dari permukaan daratan yang mempunyai sifat-sifat khas dalam hal morfologi, batuan, tanah, hidrologi, iklim, dan kenampakan hasilinteraksi antara manusia dan kondisi lingkungan fisik.
• Bentanglahan adalah luasan permukaan bumi yang tersusun atas seseri satuan-satuan luasan lahan yang mempunyai hubungan saling keterkaitan dalam proses pembentukannya.
Susunan keruangan
• Keberadaan satuan bentuklahan di permukaan bumi tentu berhubungan dengansatuan-satuan bentuklahan di sekelilingnya
• Satuan-satuan bentuklahan yang lokasigeografisnya relatif berdekatan salingberinteraksi: berpengaruh terhadap, terpengaruh oleh, merupakan perkembanganlebih lanjut dari,
Dinamika bentanglahan
• Perubahan jenis dan intensitas proses geomorfologis yang berlangsung pada bentangalam– Perubahan dapat sebagai akibat dari proses alami– Perubahan dapat sebagai akibat dari aktivitas manusia
• Perubahan jenis dan intensitas proses sosiokultural masyarakat– Perubahan dapat sebagai akibat dari proses
geomorfologis– Perubahan dapat sebagai akibat dari transisi sosio
kultural masyarakat itu sendiri
Komponen Penyusun Bentuklahan
• Relief / morfologi– Konfigurasi permukaan bumi
• Material penyusun– Jenis
– Umur
– Struktur
– Stratigrafi
• Proses geomorfologis– Semua proses yang cenderung mengakibatkan
perubahan permukaan bumi
Simple Rule in Recognizing Landform
Under the exogenic processes
• Different rock and/or material
• Has different resistancy
• And it creates different relief
• To the end, they produce different soils
• The different soils have different potency for specific landuse; misuse of land lead to land degradation and natural disasters
Relief / morfologi
• Rata / datar
• Miring
• Berombak (L>A)
• Bergelombang (L<A)
• Berbukit
• Bergunung
• Bergunungapi
• Cekungan
Wonosari Basin
Material penyusun• Jenis material
• Batuan beku– Basa: luar, dalam, gang; afanitis basalt, porfir gabro, paneris gabro
– Masam: luar, dalam, gang; afanitis riolit, paneris granit, porfir granit.
– Intermediate: luar, dalam, gang; afanistis andesit, paneris dasit, porfirdasit
• Batuan sedimen– Klastik
» Batu lempung, batu lanau, batu pasir, breksi, konglomerat
– Non klastik
» Biotik: batu gamping koral
» Non biotik: gypsum
• Batuan metamorfik– Gneis
– Skiss
Breksi Fluviatil: Recent
Skiss: Kreta; Lokasi Karangsambung
• Lava Basalt, lava bantal
• Breksi Autoklastik
Batu Pasir: Paleosen; Semilir-Gnkidul
Batu lempung: Pliosen; Semilir
Material penyusun• Umur material
• Kwarter (< 2 jt tahun)– Holosen
– Plistosen
• Tersier (2 – 65 jt tahun)– pliosen
– Miosen
– Oligosen
– Eosen
– Paleosen
• Pre-Tersier (> 65 jt tahun)– Kapur
– Jura
– Tria
– ----
Material penyusun
• Struktur• Berlapis
– Horisontal (buthe, messa, plateau)
– Miring (hogback, flatiron)
• Massive
• Berkekar
• Terlipat– Homoklinal
– Antiklinal
– Sinklinal
• Tersesar– Normal
– Geser
Material penyusun
• Stratigrafi (susunan dan urutan perlapisan)
– Batuan beku menumpang pada batuan sedimen
– Batuan sedimen menumpang pada batuan beku
– Batuan metamorfik menumpang pada batuanbeku
– Dll dll…….
Perlapisan Batupasir-Batulempung: Pliosen
Geomorfological Processes
Endogene
• Structural
• Volkanic
Exogene
• Fluvial
• Glacial
• Marine
• Aeoline
• Biotic
• Solutional
• Denudational
• Artificial processes
• Extra-terestrial
Both extra-terestrial and artificalprocesses are acting on any endogene and exogene landforms
Proses Struktural: Escarpment dengan Triangle Facet
Lokasi: Karangsambung
• Hogback
Proses
Vulkanik
Kerucut Gunungapi BathokKompleks Kaldera Bromo
Proses Vulkanik
Proses Fluvial
• Proses Pelarutan• Lokasi: Gunungkidul
• Marine Processes: Gisik• Lokasi: Ulu watu, Jember
Proses AnginLokasi: Parangtritis
Rumah Rayap
Proses Glasial
Cirque
Proses DenudasionalLokasi: Gunung Baturagung
Denudasional
• Antropogenik Processes
• Lereng Berteras; Jatisrono-Wonogiri
Teknik Mengenali Bentanglahan - bentuklahan
• Mulai dari bentanglahan global berangsur-angsur menuju bentanglahan lokal (detail)
• Menggunakan alat citra dan peta untukmengenali bentanglahan global
• Menggunakan teknik pengamatan lapanganuntuk mengenali bentanglahan lokal
• Secara global P. Jawa terbagi menjadi 3 zone:
– Zone selatan, plateau miring ke arah selatan
– Zone tengah, depresi yang ditumbuhi gunungapi
– Zone utara, perbukitan lipatan
Sisipan konsep!
Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Morfodinamika Permukaan Bumi
Morfologi sebagai cerminan hasil interaksi Antara batuan dasar – batuan penutup permukaan dan proses geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Teori Global Lempeng Tektonik
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Teori Global Lempeng Tektonik
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Teori Sesar Normal – Pembentukkan Escarpment
Pembentukan Daratan dan Lautan
Gambar Escarpment di lapangan
Konsep Dasar Geomorfologi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Teori Pembentukkan Graben
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar GeomorfologiGraben Bantul
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Teori Pembentukkan Gunungapi
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Gunungapi Wilis pada Citra SRTM 90 m
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Gunungapi Merapi pada Citra SRTM 90 m
Pembentukan Daratan dan Lautan
Konsep Dasar Geomorfologi
Gunungapi Ijen pada Citra SRTM 90 m
Morfodinamika Permukaan Bumi
Proses-proses oleh iklim
Pelapukan
Pengikisan
Air
Material padatan (abrasi)
Luncuran es, angin, gelombang……
Pengangkutan
Air, gravitasi, arus laut, angin…..
Pengendapan
Air, gravitasi, arus laut, gelombang, angin….
Konsep Dasar Geomorfologi
Contoh: alur sungai berbatu
Kipas kaki gunungapi
Kipas kaki pegunungan
Padang terletak di Kipas Aluvial, endapan fluvio-gravitasi
Morfologi sebagai cerminan hasil proses geomorfologi
Proses pembentukan daratan dan lautan
Proses morfodinamik yang berlangsung hingga saat ini
Proses-proses lain akibat perilaku masyarakat
Konsep Dasar Geomorfologi
Dataran Rendah Yogyakarta
• Secara regional merupakan bagian dari zone selatan Pulau Jawa yang mengalami amblesanmembentuk struktur graben
• Dasar graben terisi dengan material vulkanikmelalui proses fluvial
Mengenali bentang alam global
• Bentukan struktural
– Sistem pegunungan
– Sistem perbukitan
– Sistem dataran
• Bentukan vulkanik
– Sistem gunungapi
Mengenali bentanglahan lokal
• Kenali tempat anda berdiri: apakah merupakanbagian dari sistem dataran, perbukitan, pegunungan, ataukah gunungapi
• Kenali material batuan penyusunnya: apakahmerupakan batuan beku, sedimen, metamorfik; lakukan identifikasi batuan
• Kenali proses geomorfologis yang berlangsungpada masa lampau, saat ini, dan yang akandatang
• Identifikasi satuan bentuklahan
Graben Bantul
Graben Bantul (cont.)
Wonosari Karst Area
Wonosari Karst (cont.)
Menoreh Mountain
Mount of Baturagung
Baturagung Range (cont.)
Tertiary Volcanic landforms
Build up on inter-bedded volcanic breccias
Parangtritis Sand dunes
Semoga Bermanfaat