Post on 23-Jan-2017
MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH
DAN RUMAH TANGGAMENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015 1
Elan Satriawan
Ketua Pokja, TNP2K
1
LATAR BELAKANG
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
• Berbagai indikator kemiskinan seperti P0, P1, ataupun P2 mengalami penurunan
• Dua concern: pelambatan penurunan dan variasi antar-wilayah
• Penjelasannya beberapa faktor: sebab natural, situasi makro, efektifitas kebijakan.
• Upaya penanggulangan kemiskinan perlu sinergi antarpemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat/sektorswasta.
• Pensasaran program diperlukan untuk memastikan efisiensianggaran dan efektifitas program
1
1.Situasi Terkini Kemiskinan di Indonesia
2.Pendekatan Penentuan Rumah Tangga
(Keluarga/Individu) Prioritas
3.Pendekatan Penentuan Wilayah Prioritas
4.Kesimpulan dan rekomendasi
KERANGKA MATERI
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
SITUASI TERKINI KEMISKINAN
DI INDONESIA
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
KEMISKINAN TERUS MENURUN NAMUN MENGALAMIPERLAMBATAN
-0.76
-0.69
1.78
-1.17
-1.16 -1.27-0.82 -0.84
-0.53 -0.59 -0.51
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per
ub
ahan
Tit
ik P
erse
n
Perubahan Tingkat Kemiskinan, Tahun 2004-2014
47
.97
38
.74
37
.87
38
.39
37
.34
36
.15
35
.10
39
.30
37
.17
34
.96
32
.53
31
.02
30
.02
29
.89
29
.13
28
.59
28
.07
28
.55
28
.28
27
.73
23
.43
19
.14
18
.41
18
.20
17
.42
16
.66
15
.97
17
.75
16
.58
15
.42
14
.15
13
.33
12
.49
12
.36
11
.96
11
.66
11
.37
11
.47
11
.25
10
.96
0
5
10
15
20
25
30
0
10
20
30
40
50
601
99
9
20
00
20
01
20
02
20
03
20
04
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
Mar
-11
Sep
-11
Mar
-12
Sep
-12
Mar
-13
Sep
-13
Mar
-14
Sep
-14
Tin
gkat
Kem
iski
nan
(%
)
Jum
lah
Pen
du
du
k M
iski
n (
Juta
)
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang) Persentase Penduduk Miskin
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
KEDALAMAN DAN KEPARAHAN KEMISKINAN TERUS MENURUN, DENGAN TINGKAT KERENTANAN YANG MASIH TINGGI
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Pengeluaran per kapita/bulan (Rp 000)
Orang (‘000)
GK: 12% di bawah
1.2xGK: 23% di bawah
1.5xGK: 38%Di bawah
Distribusi Pengeluaran riil/Kapita, 2012
3.01 3.13
2.89 2.78
3.43
2.99 2.77
2.50
2.21 2.08
1.90 1.89 1.75
0.79 0.85 0.78 0.76 1.00
0.84 0.76 0.68 0.58 0.55 0.49 0.48 0.44
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
20
02
20
03
20
04
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
20
14
Tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
0
20
40
60
80
100
Frekuensi Pernah Miskin 2008-10%
Tidak Pernah Miskin Miskin Satu Kali
Miskin Dua Kali Miskin Tiga Kali
Frekuensi RT Mengalami Kemiskinan di 2008-10Pengelompokan Rumah Tangga Miskin di 2010
0
20
40
60
80
100
Miskin di 2010
%
Miskin Baru (Tidak Miskin di 2009)
Miskin Sebelumnya (Sudah Miskin di 2009)
Sumber: Susenas dan perhitungan Bank Dunia
55,6%
44,4%73,9%
14,6%
7,4%
4,1%
MEREKA YANG RENTAN MUDAH KELUAR MASUK KEMISKINAN
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
38.03 37.51
47.79
44.19
67.73
21.93
32.72 35.03
55.53
60.91
66.86
86.3090.62
94.15 96.46
0
20
40
60
80
100
120
1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Layak
Persentase Rumah Tangga menurut Sanitasi Layak
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan dari Listrik
PELAYANAN INFRASTRUKTUR DASAR MASIH RENDAH (KECUALI: LISTRIK)
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Layak, SanitasiLayak dan Sumber penarangan Listrik (%), 1993 - 2013
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
9
• Pertumbuhan ekonomi penting: ketika ekonomi tumbuh, kemiskinanturun
• Stabilitas harga perlu dijaga: khususnya komoditas yang dikonsumsi oleh kelompok miskinagar daya beli mereka tidak tergerus
Namun, sebagian populasi tetap akan rentan terhadap kemiskinan. Oleh sebab itu, penting untuk mengembangkan program perlindungan sosial yang disasarkankepada kelompok atau wilayah yang paling membutuhkan
PENTINGNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN STABILITAS HARGA
5.03
5.69 5.50
6.356.01
4.63
6.236.49 6.27
5.74
5.07
0
1
2
3
4
5
6
7
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan Ekonomi (%)
89
4
11
7.26 6.96 6.61
78
3
7
3.975.74
4.410
5
10
15
20
Infl
asi T
ahu
nan
(M
aret
Yo
Y), %
Poverty Basket CPI
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
BDT DAN PENSASARAN PROGRAM
BERBASIS RUMAH
TANGGA/KELUARGA/INDIVIDU
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Perbedaan
Data Kemiskinan Agregat (SUSENAS)
dan Basis Data Terpadu (BDT)
• Susenas digunakan untuk mendapatkan
angka/tingkat kemiskinan proporsi
jumlah penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan dalam total penduduk.
• Perhitungan kemiskinan yang digunakan
adalah pendekatan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach).
• Garis kemiskinan dihitung berdasarkan
kebutuhan makanan dan bukan makanan.
• Dari perhitungan ini dapat didefinisikan
penduduk sangat miskin (di bawah
0,8xGK), miskin (di bawah GK), dan hampir
miskin (antara 1-1,2xGK).
• Basis Data Terpadu/ PPLS merupakan
data mikro yang diperoleh melalui
sensus untuk memperoleh data
berdasarkan nama dan alamat dari
40% penduduk dengan status
kesejahteraan terendah dan bukanlah
basis data kemiskinan.
• Sebagai contoh Garis Kemiskinan
tahun 2011 adalah 11,9% berarti
seluruh Rumah Tangga pada desil 1
atau 10% adalah masuk kelompok
Rumah Tangga sangat miskin dan
miskin.
Sementara sebagian desil 2 atau 20%
masuk kedalam kelompok rumah
tangga hampir miskin.
Agregat (Susenas) Basis Data Terpadu
|
11Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Efektivitas Penargetan Rumah Tangga/Individu Prioritas Program Perlindungan Sosial
Hanya sekitar 30% penduduk
miskin yang menerima ketiga
program perlindungan sosial
(Raskin, BLT, Jamkesmas)
Basis Data Terpadu akan
meningkatkan efektivitas
penargetan
Desil konsumsi rumah tangga
Pe
rse
nta
se
pe
ne
rim
ab
an
tua
n
Sumber: Susenas 2009
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Perbaikan Metode Pengumpulan Data PPLS
2011
Tujuan: menurunkan
inclusion dan exclusion error
Pre-List
Rumah Tangga
(Berdasarkan peta
kemiskinan yang
berasal dari data
Sensus Penduduk
2010)
Data individual dari
program lain
Konsultasi dengan Rumah
Tangga Miskin
Penyisiran
+
+
+
Daftar awal
Rumah
Tangga
Disurvei pada
PPLS 2011
Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga
Menerima
bantuan
Tidak menerima
bantuan
Miskin Tidak miskin
|
13Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
| 2
Mekanisme
Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015
PPLS11PPLS11
DAFTAR
AWAL
Daftar RT
sementara
Forum Konsultasi Publik daftar
rumah tangga sementara
DESADistribusi daftar
rumah tangga
sementara
Daftar RT
hasil konsultasi
publik yang telah
disahkan
Bupati/Walikota
Daftar rumah tangga
yang telah disahkan oleh
Bupati/Walikota
Pengolahan dan
perangkingan
PPLS11PPLS11
DAFTAR
FINAL
Pendataan
Basis Data
Terpadu
Pengesahan
oleh Bupati/
Walikota
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
| 3
Persiapan Daftar Awal PBDT 2015
PPLS 2011
Form Rekap PenggantiRaskin
(2012-2014)
Perubahan Data PBI Jaminan Kesehatan
Form Rekap PenggantiKPS
(2013)
Data MIS-PKH(2007-2014)
Orang DenganKecacatan (ODK)*
PPLS11PPLS11
DAFTAR AWAL
Pemutakhiran Daerah
— Penyusunan daftar rumah tangga
sementara berdasarkan pemanfaatan dan
pemutakhiran data pelaksanaan program
sampai dengan saat ini yang mencakup ±
28,1 Juta Rumah Tangga
— Kesetaraan informasi menjadi kriteria
utama apakah data program dapat
menjadi bagian dari daftar awal rumah
tangga
— Daftar rumah tangga sementara
merupakan input utama pelaksanaan
forum konsultasi publik (FKP) untuk
menetapkan rumah tangga sasaran
pendataan
25.2 JutaRT
346,449Orang
559,527RT
1,052 ribuRT
13,432RT
834,441Orang
112,254RT
*Peserta Program Kementerian Sosial
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Peran Penting Forum Konsultasi Publik (FKP)
Dalam Pemutakhiran BDT
1 Mengakomodasi usulan masyarakat untuk
menyempurnakan ketepatan sasaran BDT
2 Meningkatkan peran serta dan keterlibatan
pemerintah daerah
3 Menyempurnakan ketepatan sasaran BDT
melalui peningkatan cakupan pendataan dan
perangkingan
Konsultasi publik telah diuji oleh TNP2K dengan hasil:
• Pemerintah daerah dan masyarakat antusias berpartisipasi
• Pemutakhiran daftar awal menjadi kunci dalam peningkatan kualitas PBDT, terutama:
Penjangkauan rumah tangga miskin yang belum terdaftar (Exclusion Error)
Penandaan rumah tangga kaya yang terdaftar (Inclusion Error)
Kriteria tetap dan mudah dipahami dalam usulan penambahan (exclusion error):
“ usulan tambahan rumah tangga diprioritaskan kepada rumah tangga miskin yang
memiliki anggota rumah tangga: keterbatasan fisik/mental; berpenyakit kronis;
beban ketergantungan tinggi”
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Persentase Penduduk Dengan
Karakteristik Sosial Ekonomi yang Hampir Sama
GARIS KEMISKINAN (Sep 2014)
Mencakup 5,5 juta rumah tangga atau 27,73 juta jiwa
BASIS DATA TERPADU
Mencakup 24,7 juta rumah tangga atau 96,7 juta jiwa
PENERIMA KPS/KKS
Mencakup 15,5 juta rumah tangga
atau 65,6 juta jiwa
10,96%
40%
60%
25%
Mis
kin
Inclusion Error
Exclusion Error
PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN
Mencakup 21,8 juta rumah tangga atau
86,4 juta jiwa
35%
Ha
mp
irM
iskin
/R
en
tan
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Mencakup
3 juta rumah tangga
8%
|
18Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
JamkesmasSubsidiSiswaMiskin
Program KeluargaHarapan
Basis Data Terpadu UntukProgram Perlindungan Sosial
Kriteria KepesertaanProgram Perlindungan Sosial
Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah Daerah penyelenggara Program
Kriteria diterapkan kepadaBasis Data Terpadu
Daftar nama dan alamat individu/keluarga/ rumah tangga SASARANmasing-masing program
Raskin
Program Perlindungan Sosial lainnyaDengan Sasaran Individu/Keluarga/Rumah Tangga
10
Pemanfaatan Basis Data Terpadu
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
3 Jenis Data Basis Data Terpadu
Data Agregat/Distribusitingkat Kecamatan
Data Individu DENGANNama & Alamat
• Digunakan hanya untuk program-program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial
• Pengguna: kementerian/lembaga dan instansipelaksana program, baik di pusat maupun daerah
• Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna yang berisi deskripsi dan sasaran program + PernyataanIntegritas Penggunaan Data (untuk ikut menjagaintegritas data)
• Untuk tujuan analisis atau perencanaan• Pengguna: instansi pemerintah pusat dan daerah,
lembaga penelitian, NGO, dll• Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna
(+proposal penelitian bila untuk penelitian) http://dataterpadu@tnp2k.go.id
Data Individu TANPANama & Alamat
• Untuk keperluan perencanaan program • Pengguna: pemerintah pusat maupun daerah• Dapat diakses melalui website TNP2K
http://bdt.tnp2k.go.id/
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Lebih berhak menerima KPS karena kondisi anggota keluarga lain tidak bekerja, memiliki jumlah
tanggungan lebih banyak, dan kondisi pasangan tidak bekerja.
Secara kasat mata terlihat lebih
berhak menerima KPS
Rumah Tangga Mana yang Lebih Berhak Menerima
Program?
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Pengalaman Internasional Terkait Dengan
Tingkat Akurasi Pentargetan Rumah Tangga
83% 80.9% 79.5%
62.4%
75-85%
SUF cash transfer
(Chile)
RPS conditional
cash transfer
(Nikaragua)
PRAF Cash transfer
(Honduras)
Progresa conditional
cash transfer
(Mexico)
BLSM cash transfer
and KPS (Indonesia)
Akurasi Pentargetan 40% penduduk dengan status sosial
ekonomi terbawah di beberapa Negara
Sumber: Coady et al. 2004 & TNP2K 2014
Kartu Perlindungan
Sosial - KPS
(Indonesia)
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Penargetan Prioritas Rumah Tangga Desil 1 di Indonesia
23
PEMANFAATAN DATA UNTUK
PENSASARAN BERBASIS
WILAYAH
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
PENAJAMAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. Salah satu upaya untuk mempercepat penanggulangankemiskinan adalah dengan melakukan penargetan wilayahprioritas pada kantong-kantong kemiskinan (Geographic Targeting of Poverty Alleviation Programs)
2. Penargetan wilayah kantong kemiskinan bukan hal barudalam program penanggulangan kemiskinan: IDT dan PNPM.
3. Pensasaran wilayah mensasar program didasarkan ataskarakteristik/kondisi suatu wilayah –misalnya menyangkuttingkat kemiskinan, akses/transportasi, jumlah faskes/fasdik, dan lainnya
4. Kriteria pemilihan kantong kemiskinan memperhatikan cirimultidimensi dari masalah kemiskinan
Bukan hanya konsumsi/pengeluaran tetapi juga karakteristik wilayah sepertiinfrastruktur, pendidikan, kesehatan, perumahan dan ketenagakerjaan.
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Mengapa Pensasaran Wilayah?
1. Kemiskinan yang terkonsentrasi Masyarakat miskin dapat terkonsentrasi dan merata tinggal dalam suatu
wilayah tertentu kriteria pensasaran jumlah/persentase orang miskinatau pemegang KKS/KPS
2. Mengatasi ketertinggalan, keterisolasian wilayah Permasalahan kemiskinan sangat terkait dengan minimnya akses pada
layanan dasar dan infrastruktur kriteria dapat berupa ketersediaanlayanan dasar/infrastruktur atau jarak untuk mencapainya
3. Mainstreaming penanggulangan kemiskinan dalampembangunan sektoral dan wilayah Pembangunan sektoral atau wilayah seringkali hanya mengutamakan
pertimbangan ekonomi, mainstreaming dapat dilakukan untuk makinmendorong sinergi kebijakan/program untuk penanggulangan kemiskinan
4. Ketiadaan data pensasaran berbasis rumah tanggaRapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
Penargetan Wilayah Prioritas Persentase RumahTangga Miskin yang Menggunakan Akses pada Air Bersih di Indonesia
29Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
KESIMPULAN
1. Program perlindungan sosial dilaksanakan untuk dua tujuanutama: (i) melindungi masyarakat miskin dan rentan dariguncangan, (ii) meningkatkan akses masyarakat miskin dan rentanpada layanan dasar.
2. Pensasaran program yang akurat berdasarkan rumahtangga/keluarga dan wilayah diperlukan untuk efisiensi anggarandan efektifitas program.
3. Basis Data Terpadu Bisa dan sumber data yang relevan dapatdimanfatkan untuk (1) Mengidentifikasi sumber permasalahankemiskinan, (2) Menentukan prioritas intervensi program dankegiatan penanggulangan kemiskinan, (3) Menentukan penerimamanfaat (siapa, lokasi, dll), dan (4) Pengalokasian anggaran untukprogram penanggulangan kemiskinan daerah
Rapat Kerja Teknis TKPK Tahun 2015
TERIMA KASIH