Post on 03-Mar-2019
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS
AIR LIMBAH INDUSTRI
DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT
OLEH :
HENDRA SASMAYA
30408425
LATAR BELAKANG MASALAH
• Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Beracun. Limbah adalah sisa bahan
sisa pada suatu kegiatan dan/ atau proses produksi
• WWTP PT EJIP selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas air limbah yang dihasilkan. Salah satu yang
dilakukan adalah mengendalikan kualitas secara
visual dan non visual pada laboratorium pengendalian
mutu.
• Oleh karena itu, peneliti melakukan pengontrolan
kualitas proses pengolahan air limbah dengan
menggunakan diagram kontrol
PERUMUSAN MASALAH
• Permasalahan yang akan dibahas dan
diselesaikan dalam penelitian ini adalah
bagaimana proses pengendalian kualitas yang
dilakukan PT. East Jakarta Industrial Park
dengan menggunakan metode analisis
pengendalian kualitas statistik dengan bagan
pengendalian X-MR untuk data variabel,
apakah air limbah yang dihasilkan tidak
menyimpang dari standard yang telah
ditetapkan
PEMBATASAN MASALAH
• Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah:
• Kerja Praktek dan pengambilan data hanya
dilakukan di PT. East Jakarta Industrial Park yang
berlokasi di Cikarang, Bekasi.
• Pengambilan data mengenai hasil analisa kualitas
air limbah industri dengan parameter COD dan TSS
pada bulan Juni 2011.
TUJUAN PENULISAN
• Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah :
• Mengetahui proses sistem instalasi pengolahan air
limbah (IPAL)
• Mengetahui kinerja proses sistem instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) dengan melihat hasil
kualitas air limbah dengan menggunakan diagram
kontrol individual X-mR untuk data variabel
• Mengetahui penyimpangan pada data variabel
METODOLOGI PENULISAN ILMIAH
YA
TIDAK
STUDI PUSTAKA
MULAI
STUDI LAPANGAN
PERUMUSAN MASALAH
PENGUMPULAN DATA VARIABEL
PENGOLAHAN DATA DENGAN ALAT DIAGRAM KONTROL X-MR UNTUK DATA VARIABEL
ANALISA DATA
KESIMPULAN DAN SARAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Proses pengolahan air limbah di WWTP (Waste Water
Treatment Plant) EJIP meliputi 3 tahapan, yaitu:
• Tahapan Primary Treatment yaitu proses awal dalam pengolahan air limbah industri, disini dilakukan pengolahan secara fisika.
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Secondary treatment merupakan tahapan kedua setelah tahapan primer dan cara pengolahannya dilakukan secara biologis (biological treatment), yang menggunakan lumpur aktif (activated sludge).
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Tertiery treatment merupakan tahapan terakhir setelah
unit pengendapan (sedimentasi) kemudian ditampung
kedalam bak treated yang nantinya akan dibuang ke
badan air yaitu sungai
HASIL DAN PEMBAHASAN
PROSES PENGENDALIAN KUALITAS AIR
LIMBAH DI IPAL PT EJIP
Mulai
Sampling air hasil tretment
IPAL
Uji kadar COD dan TSS di
laboratorium
Hasil
Selesai
OK
NOPeriksa proses IPAL
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Adapun PT EJIP menetapkan baku mutu air limbah
yang mengacu kepada SK Gubernur Jawa Barat No 6
Tahun 1999
Parameter Unit EJIP StandardWEST JAVA Standard No 6,
1999
Physical Element:
Temperature 0C 38 38
Total Dissolved Solid (TDS) Mg/l 2000 2000
Total Suspended Solid (TSS) Mg/l 200 200
Chemical Element:
pH - 6-9 6-9
Bioligical Oxygen Demand
(BOD)Mg/l 50 50
Chemical Oxygen Demand (COD) Mg/l 100 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Adapun data kualitas air limbah dengan parameter COD (Chemical
Oksigen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid ) dalam jangka 30 hari
terhitung dari 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Juli 2011 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
DateCOD
(mg/l)
TSS
(mg/l)
1 147.33 15
2 147.33 12
3 147.33 15
4 140.73 17
5 148.84 19.5
6 130.23 17
7 154.14 18.5
8 55.69 22.5
9 64.83 22.5
10 53.04 7.5
11 58.93 10
12 78.87 18
13 61.97 17.5
14 78.87 16.5
15 56.24 38
16 84.36 16
17 84.36 22
18 44.99 19
DateCOD
(mg/l)
TSS
(mg/l)
19 61.86 21.5
20 67.49 21
21 89.98 21
22 84.36 30.5
23 61.86 25.5
24 61.86 21
25 39.67 12
26 29.47 7.5
27 4.,8 13
28 40.07 14
29 28.62 14
30 17.17 13
31 5.72 11
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan
metode peta kendali X-MR maka dapat diketahui variabel yang tidak
normal dalam proses tersebut yang dapat dilihat pada gambar.
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dikemukakan oleh penulis makadapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
• Berdasarkan peta kendali X COD maka dapatdiketahui variabel yang berada diluar kontrol yaitu,147,33;147,33;147,33;140,73;148,84;130,23;154,14yang melewati nilai UCL sebesar 119,81 dan29,47;28,62;17,17;5,72 yang melewati nilai LCLsebesar 33,22. Adapun pada peta kendali MR CODvariabel yang berada diluar kontrol yaitu 98,45 yangmelewati nilai UCL sebesar 53,19. Hal inimenunjukkan bahwa kinerja proses sistem IPALkurang baik
KESIMPULAN
• Berdasarkan peta kendali X TSS maka dapat diketahuivariabel yang berada diluar kontrol yaitu 30,5 dan 38yang melewati nilai UCL sebesar 30,37 serta variasiluas muncul disekitar garis pusat. Adapun pada petakendali MR COD variabel yang berada diluar kontrolyaitu 21,5 dan 22 yang melewati nilai UCL sebesar15,57. Hal ini sering disebut mixture dan dapatmenunjukkan ketidakstabilan kinerja proses sistemIPAL tersebut.
KESIMPULAN
• Terdapat kadar COD yang tidak sesuai standar EJIP yang mengacu pada baku mutu SK Gubernur Jawa Barat No 6 Thn 1999 tentang Lingkungan Hidup yaitu 147,33;147,33;147,33;140,73;148,84;130,23;154,14(mg/l) sedangkan standar EJIP sebesar 100 mg/l. Hal ini menunjukkan kurangnya pengawasan terhadap hasil dari proses IPAL tersebut
SARAN
• Penulis berharap agar Penulisan Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi perusahaan untuk menghasilkan
kualitas air limbah yang baik sehingga dapat
memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Penulis menyarankan agar PT. EJIP
khususnya pada Departemen Water Treatment Plant
perlu menerapkan peta kendali (Control Charts)
dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja
proses IPAL dan kualitas air limbah itu sendiri.