Membangun Kebiasaan Belajar

Post on 04-Jul-2015

692 views 0 download

Transcript of Membangun Kebiasaan Belajar

membangun kebiasaan belajar

membangun kebiasaan belajar

words: tari sandjojo

Kebiasaan belajar adalah rutinitas yang perlu dibangun sejak kecil.

Belajar artinya melakukan aktivitas terstruktur. Jadi, belajar tidak selalu berarti

membuat PR, tugas, menghapal perkalian atau belajar membaca.

Inti dari belajar adalah beraktivitas berdasarkan instruksi.

Bentuk belajar bisa menggambar, menulis, membaca dan kemudian berdiskusi,

melakukan riset, mengerjakan soal, atau mewarnai. Jadi, bukan bermain bebas.

Begitu anak sudah mulai memahami instruksi, mengerjakan sesuatu dengan penuh konsetrasi

sampai selesai, berarti sudah bisa mulai dibangun kebiasaan belajarnya.

Misalnya, anak sudah bisa mengerjakan puzzle sederhana atau menggambar

di kertas  kosong sampai selesai.

Gaya belajar tidak berkaitan langsung dengan kebiasaan belajar.

Gaya belajar lebih untuk bentuk kegiatannya, sedangkan kebiasaan belajar itu untuk waktunya.

Sebaiknya, waktu belajar ini sama setiap harinya. Hal ini penting untuk membentuk rutinitas anak

Cari waktu dimana anak dalam kondisi fit dan tidak lelah. Misal, sore setelah tidur siang dan mandi.

Tidak perlu diterapkan secara kaku. Paling tidak, kita tahu kapan jam yang tepat

untuk 'belajar' apalagi jika anak sudah mulai sekolah.

Perhatikan rentang konsentrasi anak. Ada yang bisa fokus selama 10 menit,

ada yang kurang dari itu atau lebih lama.

Lamanya waktu konsentrasi bisa membantu kita menentukan jenis kegiatan belajar

dan istirahatnya.

Anak kelas 1 SD, bisa bertahan mengerjakan kegiatan selama 10-20 menit.

Anak TK berarti kurang dari itu.

Jika kebetulan tugas atau PR-nya belum selesai, berarti anak perlu istirahat dulu sebelum nanti dilanjutkan lagi.

Ada 3 gaya belajar anak: visual, auditori, dan kinestetik.

Dengan tahu gaya belajar anak, kita bisa memberi kegiatan belajar yang tepat.

Misal, kita ingin mengajarkan perkalian. Yang visual bisa melihat tabel perkalian. Yang auditori bisa mendengarkan cerita.

Yang kinestetik bisa sambil memasukkan biji/lidi ke dalam kotak.

Gaya belajar adalah preferensi belajar saja. Tidak berarti anak terpaku

dengan kegiatan-kegiatan tersebut.

Pada jam-jam belajar, anak berhenti bermain dan langsung melakukan kegiatan terstruktur

baik yang disiapkan orangtua atau sekolah.

Tempat belajar yang nyaman juga penting. Nyaman maksudnya ada meja-kursi

dengan ukuran sesuai dan bebas gangguan.

Bebas gangguan artinya tidak berisik, tidak ada TV, atau terpisah dari tempat bermain adik.

Tujuannya, agar anak bisa berkonsentrasi.

Jadikan kegiatan belajar ini rutin di jam-jam tertentu.

Lama kelamaan, anak akan terbiasa.

Dampingi anak saat belajar. Jika ada orangtua, walau orangtua juga sambil bekerja,

anak pasti jadi semangat.