Post on 13-Feb-2018
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
1/691
Prioritas Lintas Bidang :
Sasaran :
Indikator :
Target :
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
A
Persentase dokumen perencanaan dan
penganggaran, dokumen kepegawaian dan
administrasi tata laksana, dokumen keuangan,
dan dokumen perundangan yang tepat waktu
dan tepat guna
100% 100% 100% 100% 85% 100%
Kementerian Sosial
Persentase peningkatan efektivitas dan efisiensi
pelayanan umum, humas dan penyuluhan sosial 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kementerian Sosial
2 Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Sosial
Menurunnya penyimpangan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
Persentase temuan penyimpangan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,026.6
Kementerian Sosial
Program Perlindungan dan Jaminan
Sosial
Meningkatnya fungsi sosial PMKS
penerima manfaat melalui pelaksanaan
pelayanan, perlindungan dan jaminan
sosial.
Persentase PMKS penerima manfaat/peserta
program perlindungan dan jaminan sosial yang
mengalami peningkatan kesejahteraan dan
mampu berfungsi sosial dengan baik di
masyarakat
8% 13% 16% 18% 20% 25% 104,972,427
Kementerian Sosial
Jumlah anak dalam keluarga yang memperoleh
bantuan tunai (KK) 3,200,000 4,000,000 4,700,000 5,400,000 6,600,000 7,200,000
Kementerian Sosial
Jumlah anak dalam keluarga yang memperoleh
pendampingan 3,200,000 4,000,000 4,700,000 5,400,000 6,600,000 7,200,000
Kementerian Sosial
Jumlah lanjut usia dalam keluarga yangmemperoleh bantuan tunai (KK)
804,967 1,609,933 2,414,900 3,219,866 4,024,833 Kementerian Sosial
Jumlah lanjut usia dalam keluarga yang
memperoleh pendampingan 804,967 1,609,933 2,414,900 3,219,866 4,024,833
Kementerian Sosial
4 Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial
Meningkatnya inklusifitas dan fungsi
sosial penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) penerima manfaat melalui
pelaksanaan pelayanan, perlindungan dan
rehabilitasi sosial.
Persentase PMKS penerima manfaat yang
/peserta program rehabilitasi sosial yang
mengalami peningkatan kesejahteraan dan
mampu berfungsi sosial dengan baik di
masyarakat
8% 100% 100% 100% 100% 100% 19,823,680.47
Kementerian Sosial
Jumlah anak bermasalah dan dalam panti yang
memperoleh pelayanan & rehabilitasi di luar
sistem keluarga (Jiwa)
164,410 170,986 177,826 184,939 192,336 1,825,520
Kementerian Sosial
Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki regulasi
untuk pengembangan akses lingkungan inklusif
bagi anak
8 16 24 32 40
Kementerian Sosial
Jumlah penyandang disabilitas yang
memperoleh pelayanan & rehabilitasi di luar
sistem keluarga (Jiwa)
49,496 131,890 263 ,780 395,670 527,560 659,450 12,085,579
Kementerian Sosial
Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki regulasi
untuk pengembangan akses lingkungan inklusif
bagi penyandang disabilitas
12 12 35 55 75 90
Kementerian Sosial
0.00
-
-
NO
Pengurangan Ketimpangan Antar Kelompok Ekonomi Masyarakat RPJMN 2015-2019
Menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 5,0%-6,0% pada tahun 2019
Berkurangnya jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan
TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PENGURANGAN KETIMPANGAN ANTAR KELOMPOK EKONOMI MASYARAKAT TAHUN 2015-2019
Program Prioritas: Peningkatan penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif
INDIKATORPENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 (Rp.
PROGRAM/KEGIATANTARGET
5,0 persen - 6,0 persen penduduk kurang mampu pada tahun 2019
SASARAN
1 Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Sosial
Peningkatan kecepatan dan ketepatan
pelayanan manajemen yang efisien, efektif
dan akuntabel.
Penyelenggaraan Keluarga Sejahtera Terlaksananya asistensi sosial bagi anak
berbasis keluarga (termasuk anak dengan
disabilitas)
Terlaksananya asistensi sosial bagi lanjutusia berbasis keluarga
3
4.1 Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial Anak
Meningkaatnya inklusifitas, pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi anak
Meningkatnya inklusifitas, pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi penyandang
disabilitas
4.2 Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial Penyandang Disabilitas
II.1.M.A-1
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
2/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
Jumlah lanjut usia telantar yang memperoleh
pelayanan di luar sistem keluarga (Jiwa) 45,901 49,092 51,056 53, 098 55,222 57,431 784,402
Kementerian Sosial
Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki regulasi
untuk pengembangan akses lingkungan inklusifbagi lanjut usia
6 6 12 24 36 48
Kementerian Sosial
4.4Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial Masyarakat Adat
Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi
sosial bagi masyarakat adat di luar sistem
keluarga
Jumlah masyarakat adat/komunitas adat
terpencil yang memperoleh pelayanan &
rehabilitasi di luar sistem keluarga (Jiwa)
2,122 6,609 6,609 6,6 09 6,609 6,609 611,679
Kementerian Sosial
4.5
Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial Masyarakat Marjinal
Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi
sosial bagi kelompok masyarakat marjinal
di luar sistem keluarga
Jumlah masyarakat marjinal (Tuna Sosial,
Korban Penyalahgunaan NAPZA, KTKPM) yang
memperoleh pelayanan dan rehabilitasi (Jiwa)13,204 14,931 15,529 16,150 16,796 17,467 520,011
Kementerian Sosial
Jumlah penduduk korban bencana sosial yang
memperoleh pelayanan dan rehabilitasi (Jiwa) 21,473 49,122 51,087 53,131 55,256 57,466 434,083
Kementerian Sosial
Jumlah penduduk korban bencana alam yang
memperoleh pelayanan dan rehabilitasi (Jiwa) 75,000 130,000 135,200 140,608 146,232 152,082 3,562,406
Kementerian Sosial
B
Meningkatnya jumlah masyarakat miskin
dan rentan yang memiliki akta kelahiran,
akta nikah dan akta cerai
Jumlah pelaksanaan sidang keliling dan bantuan
pembebasan biaya perkara di lingkungan
peradilan agama
10,624 10,815 11,025 10,425 Direktorat Jenderal Peradilan
Agama, Mahkamah Agung
Pelaksanaan Zitting Plaatz (tempat sidang
tetap) dan pelaksanaan pembebasan perkara
prodeo
924 931 938 945 Direktorat Jenderal Peradilan
Agama, Mahkamah Agung
Meningkatnya pembinaan dan kesertaan
KB melalui Faskes/Klinik pelayanan KB
pemerintah
Persentase peserta KB bagi PUS yang
mendapatkan jaminan ketersediaan alat
kontrasepsi melalui JKN dan Non JKN
56,4 % 57.6 % 58.6 % 59.7 % 60.4 % 61.1%
Persentase Fasilitas Kesehatan yangmendapatkan sarana penunjang pelayanan KB
MKJP (50.000 Faskes KB yang bekerjasama dg
BPJS s.d th 2019)
25 40.0 55.0 70.0 85.0 100.0
3 Peningkatan Kesertaan KB di wilayah dan
sasaran khusus
Meningkatnya pembinaan dan kesertaan
KB di wilayah dan sasaran khusus.
Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang
melaksanakan penggarapan KB di wialayah dan
sasaran khusus
34 Provinsi dan 199
Kab/Kota
34 Provinsi dan 83
Kab/Kota
34 Provinsi dan 83
Kab/Kota
34 Provinsi dan 83
Kab/Kota
34 Provinsi dan 83
Kab/Kota
34 Provinsi dan 83
Kab/Kota
BKKBN
4 Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Meningkatnya pemberdayaan ekonomi
KPS dan KS I melalui kelompok UPPKS
dalam pembinaan ber KB
Persentase PUS KPS dan KS-1 anggota kelompok
UPPKS yang menjadi peserta KB
58,21% Jumlah
Anggota Klpk UPPKS
KPS-KS1 887.203;
Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-
KS1 peserta KB
516.441
75,5%
dari 904.947 PUS
KPS-KS1 ber-KB
;Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-KS1
peserta KB 683.234
75,5% dari 932.045
PUS KPS-KS1 ber-
KB;Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-KS1
peserta KB 703.693
75,5% dari 950.685
PUS KPS-KS1 ber-
KB;Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-KS1
peserta KB 717.767
75,5% dari 969.698
PUS KPS-KS1 ber-
KB;;Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-
KS1 peserta KB
732.121
75,5% dari 989.091
PUS KPS KS1 ber-
KB;Jumlah Anggota
Klpk UPPKS KPS-
KS1 peserta KB
746.763
BKKBN
5 Peningkatan pelaksanaan Program
Keluarga Berencana di Provinsi
Terlaksananya Program Keluarga
Berencana diseluruh tingkatan wilayah
Pembinaan kesertaan ber-KB di provinsi - 33 provinsi (100%
dari jumlah
kab/Kota)
34 provinsi (100%
dari jumlah
kab/Kota)
34 provinsi (100%
dari jumlah
kab/Kota)
34 provinsi (100%
dari jumlah
kab/Kota)
34 provinsi (100%
dari jumlah
kab/Kota)
BKKBN
6 Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
Pelayanan pengembangan pemberdayaan
adat dan sosial budaya masyarakat sesuai
standar
Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan
Cerdas (kecamatan)
499 499 499 499 499 499 3,656.00 Kemendagri/Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
7 Pengelolaan Pembiayaan jaminan
kesehatan
Meningkatnya kepesertaan jaminan
kesehatan dalam JKN Kesehatan
1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta
penerima bantuan (PBI) melalui KartuIndonesia Sehat (KIS)
86.4 90.18 100.71 110.93 110.93 110.93 155,972.34 Kementerian Kesehatan
Program Prioritas : Peningkatan Pel ayanan Dasar bagi Masyarakat Kurang Mampu dan Rentan
2 BKKBNPeningkatan pembinaan kesertaan ber-KB
jalur pemerintah
Meningkatnya inklusifitas, pelayanan dan
rehabilitasi sosial bagi lanjut usia di luar
sistem keluarga
Peningkatan Layanan Identitas Hukum1
4.6 Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial
Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi
sosial bagi korban bencana alam, bencana
sosial
4.3 Peningkatan Pelayanan & Rehabilitasi
sosial Lanjut Usia
II.1.M.A-2
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
3/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
8 Penjaminan Kepastian Layanan
Pendidikan SD
Tercapainya perluasan dan pemerataan
akses pendidikan SD berkualitas,
berorientasi pada pembentukan karakter,
dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan daerah
Jumlah Siswa SD penerima bantuan melalui KIP 6,046,921 5,046,921 6,200,000 6,300,000 6,400,000 6,500,000 42,492.42 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
9 Penjaminan Kepastian Layanan
Pendidikan SMP
Tercapainya perluasan dan pemerataan
akses pendidikan SMP berkualitas,
berorientasi pada pembentukan karakter,
dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan daerah
Jumlah Siswa SMP penerima bantuan melalui
KIP
2,169,890 1,669,890 2,169,890 2,169,890 2,169,890 2,169,890 39,887.14 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
10 Penyediaan dan Peningkatan Layanan
Pendidikan SMA
Tercapainya perluasan dan pemerataan
akses pendidikan SMA berkualitas,
berorientasi pada pembentukan karakter,
dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan daerah
Jumlah siswa SMA penerima bantuan melalui
KIP
425,033 425,033 454,703 486,532 520,590 557,031 2,456.03 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
11 Penyediaan dan Peningkatan Layanan
Pendidikan SMK
Tercapainya perluasan dan pemerataan
akses pendidikan SMK berkualitas,
berorientasi pada pembentukan karakter,
dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan pembangunan daerah
Jumlah siswa SMK penerima bantuan melalui
KIP
550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 550,000 47,872.10 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
12 Penyediaan Layanan Pembelajaran dan
Kompetensi
Mahasiswa
Tercapainya layanan pembelajaran dan
kompetensi mahasiswa
Jumlah Mahasiswa dari Keluarga Tidak Mampu
Penerima BIDIKMISI Beasiswa/Bantuan Biaya
Pendidikan dari Pemerintah
186,845 215,000 243,154 268,750 294,345 319,940 65,718.70 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Jumlah Siswa MI Penerima KIP (BSM) 819,336 819,467 850,000 875,000 900,000 925,000
Jumlah Siswa MTs Penerima KIP (BSM) 765,491 765,491 800,000 825,000 850,000 875,000Jumlah Siswa MA/MAK Penerima KIP (BSM) 354,929 354,929 375,000 400,000 425,000 450,000
14 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan,
dan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam
Meningkatnya akses pendidikan tinggi
keagamaan Islam (PTKI) berkualitas
untuk menghasilkan inovasi yang
mendukung daya saing bangsa;
Meningkatnya kualitas layanan PTKI;
Meningkatnya pengakuan
terhadap hasil penelitian PTKI yang
ditunjukkan dengan publikasi dalam
jurnal
internasional
Jumlah mahasiswa miskin penerima bantuan 64,000 64,000 64,000 64,000 64,000 64,000 32,767.40
Jumlah mahasiswa peserta BIDIKMISI 10,586 14,216 17,196 20,096 22,220 25,000 98,728.00
15 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan swadaya
Terfasilitasinya 5.500.000 rumah tangga
terhadap bantuan stimulan pembangunan
rumah swadaya
Jumlah rumah tangga yang terfasilitasi - 825,000 1,100,000 1,375,000 1,650,000 550,000 Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat
16 Fasilitasi Peningkatan Kualitas Rumah
dalam Penanganan Kumuh
Meningkatnya kualitas 9.600.000 rumah
dan kawasan berbasis komunitas melalui
bantuan fasilitasi dan stimulasi
Jumlah rumah tangga yang terfasilitasi 180,000 unit 1,440,000 1,920,000 2,400,000 2,880,000 960,000 Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat
17 Pembangunan infrastruktur air limbah
skala komunal
Terbangunnya infrastruktur limbah
komunal di 227 kota/kab
Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur
limbah komunal
221 35 35 45 67 45 Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat
18 Pembangunan Infrastruktur Tempat
Pengolah Sampah Terpadu/3R skala
komunal
Terbangunnya TPST/3R skala komunal di
334 kota/kab
Jumlah kota/kab yang terlayani infrastruktur
tempat pengolah sampah terpadu/3R skala
komunal
50 50 72 90 72 40 Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat
Kementerian Agama
Kementerian Agama
13 Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan
dan Subsidi RA/BA dan madrasah
Meningkatnya partisipasi pendidikan di
madrasah seluruh jenjang (RA, MI, MTs,dan MA); Meningkatnya layanan
42,492.42
II.1.M.A-3
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
4/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
19 Pembangunan infrastruktur sistem
penyediaan air minum (SPAM)
Terbangunnya SPAM di 3.099 kawasan
MBR, 2.144 Ibukota Kecamatan (IKK),
16.983 desa, 7.557 kawasan khusus, dan
28 regional
Jumlah kawasan MBR, IKK, perdesaan, kawasan
khusus dan regional yang terfasilitasi air minum
396 kawasan MBR,
229 IKK, 1.622 desa,
177 kawasan
khusus dan 5
regional
487 kawasan MBR,
159 IKK, 1.733 desa,
79 kawasan khusus
dan 6 regional
500 kawasan MBR,
325 IKK,2.600 desa,
516 kawasan khusus
dan 4 regional
612 kawasan MBR,
460 IKK, 3.500 desa,
1.032 kawasan
khusus dan 6
regional
700 kawasan MBR,
550 IKK, 4.000 desa,
2.064 kawasan
khusus dan 6
regional
800 kawasan MBR,
650 IKK, 5.150 desa,
3.866 kawasan
khusus dan 6
regional
Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat
20 Pengembangan Sumberdaya Kesehatan
Dasar dan Kesehatan Lanjutan Daerah
Tertinggal
Berkembangnya Sumberdaya Kesehatan
Dasar dan Kesehatan Lanjutan Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
sumber daya kesehatan di daerah tertinggal
70 Kabupaten 62 Paket 62 62 62 62 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
21 Pengembangan Sumberdaya Pendidikan
dan Keterampilan di Daerah Tertinggal
Berkembangnya Sumberdaya Pendidikan
dan Keterampilan di Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan sumberdaya
pendidikan dan keterampilan di daerah
tertinggal
25 Kabupaten 25 Paket 25 25 25 25 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
22 Peningkatan Infrastruktur Kesehatan
Daerah Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur Kesehatan
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan
infrastruktur sosial bidang kesehatan dan
pemukiman
60 Kabupaten 50 Paket 50 50 50 50 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
23 Peningkatan Infrastruktur Pendidikan
Daerah Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur Pendidikan
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan
Infrastruktur Sosial Bidang Pendidikan
35 Kabupaten 90 Paket 90 90 90 90 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
24 Peningkatan Infrastruktur Energi Daerah
Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur Energi
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan
infrastruktur energi di daerah tertinggal
35 Kabupaten 4.513 Paket 4,513 4,513 4,513 4,513 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
25 Peningkatan Infrastruktur
Telekomunikasi Daerah Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur
Telekomunikasi Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Fasilitasi peningkatan
infrastruktur telekomunikasi di daerah
tertinggal
30 Kabupaten 46 Paket 46 46 46 46 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
26 Peningkatan Infrastruktur Transportasi
Daerah Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur Transportasi
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan
infrastruktur transportasi di daerah tertinggal
70 Kabupaten 85 Paket 85 85 85 85 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
27 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Lokal Daerah Tertinggal
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
Lokal Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan penguatan kapasitas
lembaga
30 Kabupaten 20 Paket 20 20 20 20 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
28 Pengembangan Kelembagaan Sosial
Masyarakat Daerah Tertinggal
Pengembangan Kelembagaan Sosial
Masyarakat Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan penguatan Kapasitas
Kelembagaan Sosial Masyarakat di Daerah
Tertinggal
35 Kabupaten 50 Paket 50 50 50 50 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
29 Pengembangan Kerja Sama Antar lembaga
Sosial dan Budaya Daerah Tertinggal
Pengembangan Kerja Sama Antar lembaga
Sosial dan Budaya Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
lembaga sosial dan budaya di daerah tertinggal
30 Kabupaten 15 Paket 15 15 15 15 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
30 Pengelolaan Daerah Pasca Bencana Alam
dan Bencana Sosial di Daerah Tertinggal
Pengelolaan Daerah Pasca Bencana Alam
dan Bencana Sosial di Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Pembangunan rawan
bencana alam dan bencana
16 Kabupaten 19 Paket 19 19 19 19 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
31 Pengembangan Pulau Terluar dan Pulau
Terpencil di Daerah Tertinggal
Pengembangan Pulau Terluar dan Pulau
Terpencil di Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan pulau
terluar dan terpencil di daerah tertinggal
20 Kabupaten 20 Paket 20 20 20 20 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
32 Pengembangan Wilayah Strategis Daerah
Tertinggal
Pengembangan Wilayah Strategis Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Pengembangan
Wilayah Strategis Daerah Tertinggal
13 Kabupaten 27 Paket 27 27 27 27 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
C
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan
Pelaksanaan Penataan Bangunan dan
Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan
Rumah Negara
Meningkatnya keswadayaan masyarakat
melalui program pemberdayaan di tingkat
kelurahan
(1) jumlah Desa/Kelurahan yang terfasilitasi
dalam alih kelola aset fisik dan non fisik
Program Pemberdayaan Masyarakat kepada
Pemerintah Daerah,
(2) Jumlah Desa/Kelurahan yang terfasilitasi
kelembagaan dan kerjasama (Organisasi dan
Kegiatan),
11.066 (Kel/Desa) 11.066 (Kel/Desa) 5.819 (Kel/Desa) 5.819 (Kel/Desa) 5.819 (Kel/Desa) 5.819 (Kel/Desa) 4,002.00 Kemen PU dan Perumahan
Rakyat
Kegiatan Pengembangan Penghidupan
Berkelanjutan (P2B) di Kawasan
Perkotaan
Kegiatan Pengembangan Penghidupan
Berkelanjutan (P2B) di wilayah Kecamatan
Perkotaan
144 324 575 575 575 3,352,811.20
Kemen PU dan Perumahan
Rakyat
Kegiatan Pendukung Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan (P2B) di
Kawasan Perkotaan
Kegiatan Pendukung Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan (P2B) di Kawasan
Perkotaan
25 324 575 575 575 4,148.00
Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian
Pertanian, Kementerian
Koperasi dan UKM
1
Program Prioritas: Program Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (bagi Masyarakat Kurang Mampu melalui Pengembangan Wirausaha dan Pertanian, Peningkatan Kemampuan Tenaga Kerja, serta Pendampingan Wilayah Perdesaan)
II.1.M.A-4
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
5/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
Cakupan Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Berbasis Kawasan Perdesaan:
5,300
(1) jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam
alih kelola aset fisik dan non fisik ProgramPemberdayaan Masyarakat kepada Pemerintah
Daerah, maupun Pemerintah Desa,
(2) jumlah kecamatan yang terfasilitasi
kelembagaan kerjasama antar Desa (organisasi
dan kegiatan)
(3) jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam
mentransformasikan praktek2 perencanaan
partisipatif dalam rangka persiapan
pelaksanaan UU Desa
5,300 7,069.40
- Kegiatan Pengembangan Penghidupan
Berkelanjutan (P2B) di Kawasan Perdesaan
(kec)
6 16 850 2,300 2,300 2,300 15,532.00
- Kegiatan Pendukung Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan (P2B) di Kawasan
Perdesaan (kec)
143 225 850 2,300 2,300 2,300 13,650.00 Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian
Pertanian, Kementerian
Koperasi dan UKM
3 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan
Pelaksanaan Pengembangan Permukiman
Tersedianya infrastruktur pendukung
kegiatan ekonomi dan sosial di 237
kecamatan melalui program PISEW/RISE
Jumlah kecamatan yang terfasilitasi 237 237 - - - - 2,674.50 Kemen PU dan Perumahan
Rakyat
4 Program Pengelolaan Pertanahan Nasional
4.1 Inventarisasi P4T Terlaksananya pengaturan dan penataan
penguasaan dan pemilikan tanah
Jumlah luas teridentifikasi P4T (Ha) 142,400 2,214,400 2,214,400 2,214,400 2,214,400 2,214,400 1,964.3 BPN
4.2 Identifikasi tanah hak, termasuk di
dalamnya tanah HGU akan habis masa
berlakunya, tanah terlantar, dan tanah
transmigrasi yang belum bersertipikat
Teridentifikasinya tanah terlantar dan
transmigrasi untuk pelaksanaan reforma
agraria
Luas Aset teridentifikasi tanah terlantar (Ha)
466 SPP 124,519 253,495 253,495 253,495 253,495 108,8 BPN
4.3 Program Pengelolaan Pertanahan Nasional Terlaksananya redistribusi tanah 9 Juta Ha Jumlah luas tanah yang diredistribusi 154,075 Bidang 107,150 2,221,213 2,221,213 2,221,213 2,221,213 7,821.1 BPN
Terbentuk dan terfasilitasinya Gapoktan PUAP
dengan dana Stimulus dana Penguatan Modal
Usaha.
3,000 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Dukungan Pelayanan Pembiayaan Pertanian
dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
12 12 12 12 12 12
Jumlah (Paket) Operasional Pembiayaan/ PUAP 400 423 423 423 423 423
6 P ro gr am Pe mber da ya an So sial Men in gk at nya f un gsi so sial PMKS
penerima manfaat melalui pemberdayaan
dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Persentase PMKS penerima manfaat yang
/peserta program pemberdayaan sosial yang
mengalami peningkatan kesejahteraan dan
mampu berfungsi sosial dengan baik di
masyarakat
7% 10% 12% 13% 14% 15%
Kementerian Sosial
Jumlah keluarga kurang mampu dan rentan di
perdesaan yang menerima bantuan stimulan
usaha ekonomi produktif (KK)
11,194 11,642 12,107 12,592 13,095 13,619
Kementerian Sosial
Jumlah keluarga kurang mampu di perdesaan
yang terpenuhi kebutuhan sosial dasar melalui
RS-RTLH
3,200 3,328 3,461 3,600 3,744 3,893
Kementerian Sosial
Jumlah keluarga kurang mampu dan rentan di
perdesaan yang menerima pendampingan
usaha ekonomi produktif (KK)
11,194 11,642 12,107 12,592 13,095 13,619
Kementerian Sosial
Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan
Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaan (PUAP)
Kementerian PertanianMeningkatnya akses petani/peternak
pada
skim kredit program bersubsidi, sistem
bagi hasil, komersial, bantuan langsung
dan
penumbuhan kelembagaan keuangan
mikro untuk mendukung peningkatan
produksi pertanian.
5
-
Kemendagri/Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
2 Peningkatan Kemandirian Masyarakat
Perdesaan
Meningkatnya produktivitas dan akses
masyarakat miskin di wilayah perdesaan
Bantuan usaha dan pendampingan
ekonomi produktif perdesaan
6.1 Tersedianya bantuan usaha dan
pendampingan ekonomi produktif bagi
penduduk kurang mampu dan rentan di
perdesaan
II.1.M.A-5
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
6/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
Jumlah keluarga kurang mampu dan rentan di
perkotaan yang menerima bantuan stimulan
usaha ekonomi produktif (KK)
53,100 55,224 57,433 59,730 62,119 64,604
Kementerian Sosial
Jumlah keluarga kurang mampu di perkotaan
yang terpenuhi kebutuhan sosial dasar melaluiRS-RTLH
2 20 0 3 ,3 35 3 ,4 69 3 ,6 07 3 ,7 52 3 ,9 02
Kementerian Sosial
Jumlah keluarga kurang mampu dan rentan di
perkotaan yang menerima pendampingan usaha
ekonomi produktif
53,100 55,224 57,433 59,730 62,119 64,604
Kementerian Sosial
Persentase lembaga kesejahteraan sosial yang
terakreditasi35% 40% 50% 60% 80% 100%
Kementerian Sosial
Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki sistem
pelayanan sosial terpadu5 15 30 53 87 138
Kementerian Sosial
Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan SPM
bidang sosial10 15 30 53 87 138
Kementerian Sosial
Peningkatan jumlah pekerja sosial dan
tenaga kerja kesejahteraan sosial yang
kompeten
Jumlah tenaga kesos yang terdidik, terlatih dan
tersertifikasi 13,288 13,820 14,373 14,947 15,545
Kementerian Sosial
Peningkatan jumlah pekerja sosial dan
tenaga kerja kesejahteraan sosial yang
kompeten
Jumlah tenaga kesos yang terdidik, terlatih dan
tersertifikasi 13,288 13,820 14,373 14,947 15,545
Kementerian Sosial
Peningkatan pemanfaatan data, informasi,
hasil kajian, hasil penelitian sebagai dasar
penyusunan kebijakan dan program.
Persentase pemanfaatan data, informasi, hasil
kajian, hasil penelitian sebagai dasar
penyusunan kebijakan dan program 100 100 100 100 100
Kementerian Sosial
8 Peningkatan Produktivitas Kelompok
Petani dan Nelayan (Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan)
Meningkatnya produktivitas dan
kesejahteraan nelayan
Jumlah kecamatan yang mendapatkan
pembinaan dan pendampingan serta terlayani
oleh infrastruktur, sarana prasarana perikanan250 250 250 250 250
9,100.00 Kementerian Kelautan dan
Perikanan/Kementerian
Pertanian
9 Program Pengembangan dan Pengelolaan
Perikanan Tangkap
Meningkatnya produksi perikanan
tangkap dan kesejahteraan nelayan
berbasis kelestarian SDI
9.1 Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan
dan Pemberdayaan Nelayan
Meningkatnya peran kelembagaan usaha
perikanan tangkap dan berkurangnya
kemiskinan nelayan
Jumlah pembinaan dan perlindungan
kenelayanan (orang)
20,000 22,500 25,000 27,500 28,000
10 Program Pengelolaan Sumber Daya
Perikanan Budidaya
Meningkatnya produksi perikanan
budidaya
Jumlah kelompok usaha pembudidaya ikan yang
diberdayakan di kawasan budidaya/
minapolitan/ industrialisasi (kelompok)
630 662 695 729 766
Jumlah kelompok masyarakat yang
diberdayakan melalui model pengembangan
usaha budidaya (kelompok)
100 120 140 160 180
11 Program Peningkatan Daya Saing Usaha
dan Produk Kelautan dan Perikanan
Meningkatnya daya saing usaha dan
produk pasca panen hasil kelautan dan
perikanan
11.1 Peningkatan investasi dan perluasan
usaha pasca panen kelautan dan
perikanan
Meningkatnya investasi, permodalan, dan
penyerapan tenaga kerja di bidang usaha
pengolahan dan pemasaran hasil kelautan
dan perikanan
Jumlah usaha pengolah dan pemasar yang
tumbuh baru usahanya (PoK/Lahsar)
60 60 60 60 60
10.1 Meningkatnya aksesibilitas permodalan,
faslitasi investasi dan penguatan
kelembagaan usaha perikanan budidaya
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
-
-
Pengelolaan Sistem Usaha Pembudidayaan
Ikan
Meningkatnya kapasitas lembaga
kesejahteraan sosial bagi penduduk
kurang mampu dan rentan
Bantuan usaha dan pendampingan
ekonomi produktif perkotaan
6.2
7 Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian
dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Tersedianya bantuan usaha dan
pendampingan ekonomi produktif bagi
penduduk kurang mampu dan rentan di
perkotaan
II.1.M.A-6
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
7/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
12 Program Pengelolaan Sumber Daya Laut,
Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
Meningkatnya penataan dan pemanfaatan
sumberdaya kelautan, pesisir, dan pulau-
pulau kecil secara berkelanjutan dan
mensejahterakan masyarakat
12.1 Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan
Pengembangan Usaha
Meningkatnya keberdayaan dan
kemandirian pelaku usaha skala mikro,
beroperasinya sarana usaha mikro dan
pencapaian produksi garam di kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil
Jumlah kelompok petambak garam yang
diberdayakan (kelompok)
2,500 2,520 2,540 2,550 2,550
13 Program Peningkatan Produktivitas Usaha
Mikro
Peningkatan keterampilan usaha mikro di
bidang kewirausahaan, teknis,
manajemen, pemasaran dan
perkoperasian
Meningkatnya kapasitas usaha mikro
dalam menjalankan usaha
1. Sumber daya manusia (SDM) usaha mikro
yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
(diklat) di bidang kewirausahaan, teknis,
manajemen, pemasaran dan perkoperasian
21.500 orang 31.000 orang 31.000 orang 31.000 orang 31.000 orang 31.000 orang 1,000.00 Kementerian KUKM
2. Fasilitas peningkatan keterampilan usaha di
perdesaan (sarana, ToT, forum, koordinasi,
pendataan dan monev)
100 Unit Tempat
Praktek Keterampil-
an Usaha (TPKU)
100 Unit 150 Unit dan 1
Forum TPKU
150 Unit dan 1
Forum TPKU
200 Unit dan 1
Forum TPKU
200 Unit dan 1
Forum TPKU
170.00 Kementerian KUKM
Peningkatan akses usaha mikro pada
pembiayaan dan layanan keuangan
lainnya
Meningkatnya akses usaha mikro pada
pembiayaan dan layanan keuangan
lainnya
1. Lembaga keuangan mikro (LKM) yang
mendapat penguatan (skema insentif,
bimbingan, pendampingan)
100 LKM 360 LKM 500 LKM 500 LKM 500 LKM 500 LKM 25.00 Kementerian KUKM
2. Usaha mikro yang mendapat dukungan
pembiayaan bergulir melalui KSP dan LKM, dan
lembaga keuangan lainnya
- - 100.000 Umi 100.000 Umi 100.000 Umi 100.000 Umi 4,000.00 Kementerian KUKM (LPDB)
3. Koordinasi, sosialisasi dan monev kredit
program yang berbasis penjaminan kredit bagi
usaha mikro dan kecil
3 3 Pr ov in si 4 Lapo ra n, 34
Provinsi
4 Laporan, 34
Provinsi
4 Laporan, 34
Provinsi
4 Laporan, 34
Provinsi
4 Laporan, 34
Provinsi
20.00 Kementerian KUKM
4. Usaha mikro yang didampingi untuk
mengakses dan mengelola kredit
27.520 unit 27.520 unit 30.000 unit 30.000 unit 30.000 unit 30.000 unit 80.00 Kementerian KUKM
5. Penyediaan penjaminan kredit 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10,000.00 Kementerian Keuangan
6. Usaha mikro dan kecil (UMK) yang mendapat
pendampingan pada tahap pra dan
pascasertifikasi hak atas tanah (koordinasi,
pendampingan, monev dan pendataan)
20.000 UMK 600 UMKMK 2.000 UMK 4.000 UMK 6.000 UMK 8.000 UMK 36.00 Kementerian KUKM
7. Insentif bagi usaha menengah dan usaha
besar yang menjadi avalis atau off-takerbagi
usaha mikro dan kecil untuk mengakses
pembiayaan terutama di sektor agribisnis
- - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 2.00 Kementerian KUKM
8. Pendataan usaha mikro yang dapat
mengakses pembiayaan
- - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 3.00 Kementerian KUKM
Peningkatan produktivitas usaha mikro
melalui penerapan teknologi tepat guna
(TTG)
Meningkatnya produktivitas usaha mikro 1. Usaha mikro yang mengikuti pemasyarakatan
TTG (sosialisasi, bimbingan teknis, dan
percontohan)
500 kelompok usaha
mikro/ sentra/
koperasi
500 kelompok usaha
mikro/ sentra/
koperasi
500 kelompok
usaha mikro/
sentra/ koperasi
550 kelompok
usaha mikro/
sentra/ koperasi
10.80 Kementerian KUKM
2. Usaha mikro yang didampingi dan difasilitasi
dalam penerapan TTG (percontohan, magang,
pendampingan dan pendataan)
250 kelompok usaha
mikro/ sentra/
koperasi
250 kelompok usaha
mikro/ sentra/
koperasi
250 kelompok
usaha mikro/
sentra/ koperasi
250 kelompok
usaha mikro/
sentra/ koperasi
300.00 Kementerian KUKM
13.4 Peningkatan peran usaha mikro dalam
mendukung pengembangan komoditas
unggulan melalui pemanfaatan sumber
daya lokal
Meningkatnya kontribusi usaha mikro
dalam pengembangan komoditas
unggulan daerah
1. Usaha mikro di sentra/koperasi yang
difasilitasi pengembangan dan penguatan
sistem bisnis dalam pengembangan komoditas
unggulan (pengembangan sistem bisnis,
pendampingan penerapan, fasilitasi kerja sama
usaha, dan endataan)
- 5 0 s en tr a/ ko pe ra si 1 00 se nt ra / k op er as i 1 0 0 s en tr a/ ko pe ra si 1 25 se nt ra /
koperasi
125 sentra/
koperasi
200.00 Kementerian KUKM
450 Umi350 Umi
13.1
13.2
13.3
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
II.1.M.A-7
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
8/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
NOINDIKATOR
PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
TOTAL ALOKASI
ANGGARAN 2015-
2019 R .
PROGRAM/KEGIATANTARGET
SASARAN
Peningkatan akses usaha mikro ke pasar Meningkatnya pemasaran produk usaha
mikro
1. Pasar tradisional yang dikelola koperasi yang
direvitalisasi, termasuk yang berlokasi di
daerah tertinggal dan perbatasan (koordinasi,
sarana, monev dan pendataan)
25 unit 25 unit 35 unit 50 unit 55 unit 50 unit 236.50 Kementerian KUKM
2. Pedagang kali lima yang difasilitasi penataan
lokasi dan sarana usaha, serta promosi,
terutama di lokasi pariwisata (koordinasi,
skema bantuan, monev dan pendataan)
4.000 Umi 1.000 Umi 3.000 Umi 3.000 Umi 4.000 Umi 4.000 Umi 180.00 Kementerian KUKM
3. Fasilitasi pasar rakyat terutama untuk usaha
mikro yang sudah mendapatkan pendampingan
teknis dalam rangka penguatan komoditas
unggulan lokal (koordinasi, event, monev dan
endataan)
1.000 Umi 580 Umi 1.000 Umi 1.000 Umi 1.210 Umi 1.210 Umi 37.00 Kementerian KUKM
1. Pemasyarakatan dan penyuluhan
perkoperasian bagi kelompok usaha bersama
pra-koperasi
4 Event/ Provinsi 4 Event/ Provinsi 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 15.00 Kementerian KUKM
2. Usaha bersama pra-koperasi yang difasilitasi
untuk membentuk koperasi dan jaringan usaha
- - 1.250 kelompok pra-
koperasi
1.250 kelompok pra-
koperasi
1.250 kelompok pra-
koperasi
1.250 kelompok pra-
koperasi
20.00 Kementerian KUKM
Fasilitasi dan penguatan perusahaan
sosial (social enterprise ) dalam rangka
penguatan usaha produktif rakyat dan
penghidupan berkelanjutan
Meningkatnya peran perusahaan sosial
dalam meningkatkan kualitas kehidupan
sosial ekonomi rakyat
1. Advokasi dan fasilitasi badan hukum dan
perijinan bagi perusahaan sosial
- - 100 unit 100 unit 100 unit 100 unit 5.00 Kementerian KUKM
2. Fasilitasi pengembangan jaringan di antara
perusahaan sosial yang didukung sistem
informasi dan platform berbagi pengetahuan
- - 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 8.00 Kementerian KUKM
3. Perusahaan sosial yang mendapat dukungan
pengembangan usaha (koordinasi, skema
bantuan, monev dan pendataan)
- - 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 40.00 Kementerian KUKM
14 Pengembangan Potensi Sumberdaya
Hayati Daerah Tertinggal
Berkembangnya Potensi Sumberdaya
Hayati di Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
potensi sumberdaya hayati
20 Kabupaten 50 Paket 50 50 50 50 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
15 Pengembangan Teknologi dan Inovasi
Daerah Tertinggal
Berkembangnya Teknologi dan Inovasi
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Pengembangan
teknologi dan inovasi di daerah tertinggal
12 Kabupaten 30 Paket 30 30 30 30 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
16 Peningkatan Infrastruktur Ekonomi
Daerah Tertinggal
Meningkatnya Infrastruktur Ekonomi
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan
infrastruktur ekonomi
80 kabupaten 134 Paket 134 134 134 134 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
17 Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah
dan Koperasi Daerah Tertinggal
Berkembangnya Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Fasilitasi kemudahan
akses UMKM terhadap modal usaha
15 Kabupaten 180 Unit 180 180 180 180 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
18 Pengembangan Pendanaan dan Kemitraan
Usaha Daerah Tertinggal
Berkembangnya Pendanaan dan
Kemitraan Usaha Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
kemitraan usaha
10 Kabupaten 25 Paket 25 25 25 25 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
19 Peningkatan Investasi Ekonomi Daerah
Tertinggal
Meningkatnya Investasi Ekonomi Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan peningkatan investasi
ekonomi
33 Kabupaten 16 Paket 16 16 16 16 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
20 Pengembangan Lembaga Perekonomian
Daerah Tertinggal
Berkembangnya Lembaga Perekonomian
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
lembaga perekonomian di daerah tertinggal
25 Kabupaten 25 Paket 25 25 25 25 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
21 Pengembangan Pengelolaan Komoditas
Unggulan
Berkembangnya Pengelolaan Komoditas
Unggulan di Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
komoditas unggulan
50 Kabupaten 35 Paket 35 35 35 35 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
22 Pengembangan Ketenagakerjaan Daerah
Tertinggal
Pengembangan Ketenagakerjaan Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
ketenagakerjaan di daerah tertinggal
30 Kabupaten 80 Paket 80 80 80 80 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
23 Pengembangan Kawasan Perdesaan
Daerah Tertinggal
Pengembangan Kawasan Perdesaan
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan Pengembangan
Kawasan Perdesaan Terpadu
35 Kabupaten 26 Paket 26 26 26 26 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
24 Pengembangan Kawasan Perbatasan di
Daerah Tertinggal
Pengembangan Kawasan Perbatasan di
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pembangunan
kawasan perbatasan di daerah tertinggal
15 Kabupaten 55 Paket 55 55 55 55 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi25 Pengembangan Potensi Sumberdaya
Mineral, Energi, dan Lingkungan Hidup
Daerah Tertinggal
Pengembangan Potensi Sumberdaya
Mineral, Energi, dan Lingkungan Hidup
Daerah Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pengembangan
Mineral, energi, pariwisata dan lingkungan
hidup di daerah tertinggal
13 Kabupaten 20 Paket 20 20 20 20 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
26 Pemberdayaan Masyarakat Daerah
Tertinggal
Pemberdayaan Masyarakat Daerah
Tertinggal
Jumlah Bantuan Stimulan pemberdayaan
masyarakat di daerah tertinggal
45 Kabupaten 16 Paket 16 16 16 16 Kementerian Desa, PDT, &
Transmigrasi
13.7
Meningkatnya posisi tawar usaha mikro
dan kelompok usaha bersama
13.6
13.5
Penguatan kelembagaan usaha mikro dan
kelompok usaha bersama
II.1.M.A-8
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
9/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pengarusutamaan wawasan kebangsaan
dan karakter bangsa dalam kebijakan
dan regulasi tingkat nasional dan
daerahProgram Peningkatan Koordinasi
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Kegiatan Koordinasi wawasan
kebangsaaan
1.1 Koordinasi/ konsolidasi tingkat nasional
dan daerah untuk menjadi landasan
pengarusutamaan wasbang dan karakter
bangsa
Terlaksananya koordinasi/
konsolidasi pengarusutamaan
wasbang dan karakter bangsa
Jumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
melaksanakan koordinasi wasbang dan
karbang
30% Provinsi
dan Kab/kota
50% Provinsi
dan Kab/kota
75% Provinsi
dan Kab/kota
100%
Provinsi dan
Kab/kota
10% Provinsi
dan Kab/kota
Kemenko
Polhukam
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan
1.2 Penyusunan regulasi pengarusutamaan
wasbang dan karakter bangsa
Tersusunnya regulasi (Perpres dan
perda) pengarusutamaan wasbang
dan karakter bangsa
Jumlah regulasi penerapan wasbang dan
karbang di Pusat dan Daerah
1 perpres 30%
kabupaten/k
ota
50%
kabupaten/k
ota
100%
kabupaten/k
ota
Kemendagri
1.3 Pelaksanaan Monev penyusunan kebijakan
dan implementasi pengarusutamaan
wasbang dan karakter bangsa
Terlaksananya sistem monev
penyusunan kebijakan dan
implementasi pengarusutamaan
wasbang dan karbang
Jumlah K/L dan Pemerintah Daerah yang
menerapkan pengarusutamaan wasbang
dan karbang
50%
Kementerian
/Lembaga
100%
Kementerian
/Lembaga
dan 30%
Pemerintah
Daerah
50%
Pemerintah
Daerah
100%
Pemerintah
Daerah
Kemendagri
2 Penguatan Peran Kemendagri dan
Kemenkumham dan lembaga lain yang
terkait dalam upaya harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan daerah dan
kebijakan publik untuk meminimalisir
potensi konflik
MATRIKS LINTAS BIDANG
PEMANTAPAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN KARAKTER BANGSA DALAM RANGKA MEMPERKUAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
I. PEMBANGUNAN BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Sasaran : Terlaksananya birokrasi tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel, efektif, efisien, dan peka terhadap upaya pemantapan wawasan kebangsaan dan karakter bangsa
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
10/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
Program Pembentukan Hukum
Kegiatan Fasilitasi Perancangan
Peraturan Daerah2.1 Peraturan yang memberikan kewenangan
kepada Kemendagri dan Kemenkumham
untuk melakukan harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan daerah dan
kebijakan publik
Inpres kewenangan Kemendagri dan
Kemenkumham
di tetapkannya inpres dan aturan
pelaksanaan harmonisasi dan sinkronisasi
peraturan daerah
1 dokumen
inpres
Kemhukham
Program
Kegiatan
2.2 Pembentukan Forum koordinasi antara
Kemendagri-Kemenkumham dengan Kabag
Hukum Daerah
terbentuknya forum koordinasi
harmonisasi dan sinkronisasi
peraturan daerah
tersusunnya juklak-juknis koordinasi dan
forum koordinasi harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan daerah di
laksanakan di seluruh daerah
1 dokumen
Juklak dan
juknis forum
koordinasi
20%
Pemerintsh
daerah
50%
pemerintah
daerah
75%
pemerintah
daerah
100%
pemerintah
daerah
Kemendagri
2.3 Penataan kembali teknis penerbitan Perda SOP Penerbitan Perda tersusunnya SOP penerbitan peraturan
daerah
1 dokumen
SOP tersusun
Kemendagri
Program Pembentukan Hukum
Kegiatan Fasilitasi Perancangan
Peraturan Daerah
2.4 Penguatan Monev Kanwil Kumham untuk
pengawasan penerbitan Perda
tersusunnya Modelisasi Monev
Kanwil Kumham
1 dokumen Sistem Monev penyusunan
Perda oleh kanwil kumham tersusun
1 dokumen
monev
Kemhukham
Program Dukungan Manajemen dan
Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Kementerian Dalam Negeri
Kegiatan Penataan Produk Hukum dan
Pelayanan Bantuan Hukum
2.5 Penguatan kapasitas Kabag Hukum Daerah
(Aspek SDM)
terlaksananya peningkatan
kapasitas tentang Pendidikan
hukum dan politik bagi Kabag
Hukum Daerah
jumlah pendidikan dan pelatihan hukum
dan politik bagi kabag hukum daerah
terlaksana di
20%
pemerintah
daerah
terlaksana di
40%
pemerintah
daerah
terlaksana di
60%
pemerintah
daerah
terlaksana di
80%
pemerintah
daerah
terlaksana di
100%
pemerintah
daerah
Kemendagri
3 Harmonisasi dan sinkronisasi regulasi
terkait dengan sistem pemilu, sistem
kepartaian termasuk di dalamnya
sistem rekruitmen politik, serta yang
terkait dengan susunan dan kedudukan
MPR, DPR, DPD dan DPRD
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
11/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri
3.1 Kajian terhadap regulasi mengenai
keterkaitan sistem kepartaian dan sistem
pemilu
Rekomendasi hasil kajian terlaksananya kajian keterkaitan sistem
kepartaian dan sistem pemilu
1 dokumen
hasil kajian
Kemendagri dan
Bappenas
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Politik Dalam Negeri
3.2 Pelaksanaan diskusi public untuk
mengharmonisasikan dan mensinkronkan
keterkaitan sistem kepartaian dengan
sistem pemilu
R ek om en da si ha si l d is kus i p ub li k j um la h d is ku si pu bli k y ang d il aku ka n di sk us i
publik di 10
provinsi
diskusi
publik di 15
provinsi
diskusi
publik di 9
provinsi
Kemendagri dan
Bappenas
4 Pembenahan dan penguatan unit kerja
pemerintahan pusat dan daerah agar
mampu memadukan berbagai
kepentingan dalam masyarakat sesuai
dinamika sosial dalam penanganan
konflik sosial.Program Program Pembinaan Kesatuan
Bangsa dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,
Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
4.1 Penyediaan akses aspirasi masyarakat oleh
unit-unit pemerintah pusat dan daerah
Tersedianya layanan aspirasi
masyarakat (bisa satu atap atau di
masing-masing unit)
jumlah layanan aspirasi masyarakat
terbentuk di pusat dan daerah
1 layanan
aspirasi
masyarakat
di pusat
30% layanan
aspirasi
masyarakat
di daerah
60% layanan
aspirasi
masyarakat
di daerah
100%
layanan
aspirasi
masyarakat
di daerah
Kemendagri
Program
Kegiatan
4.2 Pembuatan sistem penjaringan informasi Kajian sistem dan mekanisme
penjaringan informasi
terlaksananya kajian sistem dan
mekanisme penjaringan informasi
1 kajian
penjaringan
aspirasi
Bappenas
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,
Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
12/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
4.3 Pembuatan Standard of Procedure (SOP)
mekanisme internal dalam penjaringan
informasi masyarakat menjadi kebijakan-kebijakan publik
tersusunnya SOP dan regulasi SKPD
tentang penjaringan aspirasi
jumlah sop dan regulai penjaringan
aspirasi ditetapkan di daerah
20%
pemerintah
daerahmemiliki SOP
dan regulasi
penjaringan
aspirasi
tersusun
50%
pemerintah
daerahmemiliki SOP
dan regulasi
penjaringan
aspirasi
tersusun
80%
pemerintah
daerahmemiliki SOP
dan regulasi
penjaringan
aspirasi
tersusun
100%
pemerintah
daerahmemiliki SOP
dan regulasi
penjaringan
aspirasi
tersusun
Kemendagri
Program
Kegiatan
4.4 Menjadikan analisis resiko sebagai bagian
integral dalam mekanisme perencanaan
pembangunan (termasuk memasukkan
hasil musrenbang tentang analisis resiko)
terintegrasikannya analisis
manajemen resiko dalam proses
perencanaan pembangunan
jumlah pemerintah daerah yang
menerapkan manajemen resiko dalam
perencanaan pembangunan
20%
pemerintah
daerah
50%
pemerintah
daerah
75%
pemerintah
daerah
100%
pemerintah
daerah
Bappenas
4.5 Penguatan kapasitas SDM perencana
pembangunan yang menjadikan analisis
resiko (analisis SWOT/Cost dll) dalam
mekanisme perencanaan pembangunan
terlaksananya peningkatan
kapasitas perencana pembangunan
di daerah dalam penerapan
manajemen resiko
jumlah pendidikan dan pleatihan yang
dilaksanakan di daerah
peningkatan
kapasitas di
10 provinsi
peningkatan
kapasitas di
14 provinsi
peningkatan
kapasitas di
10 provinsi
Bappenas
5 Pengembangan mekanismemusrenbang yang berkualitas dan
berorientasi pada penciptaan persatuan
dan kesatuan bangsa serta peningkatan
kualitas masyarakat Indonesia
Program Bina Pembangunan Daerah
Kegiatan Kegiatan Fasilitasi
Perencanaan Pembangunan Daerah
5.1 Kajian terhadap mekanisme musrenbang
yang selama ini dilakukan Pemerintah dan
unsur masyarakat
tersusunnya dokumen kajian
mekanisme musrembang yang
berkualitas dan partisipatif
kajian tentang mekanisme musrenbang
terlaksana
I dokumen
kajian
musrenbang
Bappenas
5.2 Penyusunan Pedoman Mekanisme
Musrenbang pusat ke daerah
tersusunnya pedoman pelaksanaan
musrenbang nagi daerah
1 dokumen pedoman musrenbang 1 dokumen
musrenbang
daerah
Bappenas
6 Penguatan kapasitas masyarakat dalam
proses perencanaan pembangunan
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
13/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
6.1 Assesment kapasitas CSO dalam proses
perencanaan pembangunan
tersusunnya peta kebutuhan
peningkatan kapasitas CSO dalam
perencanaan pembangunan
1 dokumen peta kebutuhan peningkatan
kapasitas CSO dalam perencanaan
pembangunan di masing-masing daerah
assassemen
di 15
provinsi
assassemen
di 19
provinsi
Kemendagri
6.2 Penguatan kapasitas CSO dalam
pengawasan pemerintahan
Jumlah CSO yang memiliki standar
kualifikasi* monitoring dan evaluasi
good governance
jumlah pelatihan pengawasan
pembangunan oleh CSO terlaksana
30% provinsi
melaksanaka
n pelatihan
60% provinsi
melaksanaka
n pelatihan
100%
provinsi
melaksanaka
n pelatihan
Kemendagri
7 Penguatan upaya reformasi birokrasi
untuk mendorong profesionalisme
Program Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Kegiatan Pengembangan Sistem
Evaluasi Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
7.1 Assesment kapasitas birokrasi (pusat dan
daerah)
tersusunnya Peta kapasitas
birokrasi (pusat dan daerah) dalampelaksanaan good governance
jumlah assasemen kapasitas birokrasi
dilaksanakan
1 kali
assasementdi pusat
assasement
di 40%pemerintah
daerah
assasement
di 80%pemerintah
daerah
100%
assasementdi daerah
Kemenpan
Program Pengkajian Administrasi
Negara dan Diklta Aparatur Negara
Kegiatan Penyelenggaraan Diklat
Teknis dan Fungssional (TF)
7.2 Pendidikan dan pelatihan good governance terlaksananya pendidikan dan
pelatihan good governance
Jumlah birokrasi yang terakreditasi good
governance
5 % aparatur
pemerintah
terakreditasi
10 %
aparatur
pemerintah
terakreditasi
15 %
aparatur
pemerintah
terakreditasi
20 %
aparatur
pemerintah
terakreditasi
LAN-RI
7 .3 P engu at an pe ra n I ns pe kt or at t er la ks an an ya pe ni ng ka ta n
kapasitas inspektorat
Jumlah personel inspektorat tersertifikasi 5 % aparatur
inspektorat
terakreditasi
10 %
aparatur
inspektorat
terakreditasi
15 %
aparatur
inspektorat
terakreditasi
20 %
aparatur
inspektorat
terakreditasi
BPKP
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
14/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
8 Penyempurnaan sistem rekruitmen
aparatur Negara yang transparan dan
akuntabelProgram Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Kegiatan Perumusan Kebijakan
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Aparatur
8.1 Assessment sistem rekruitmen aparatur
negara
terlaksananya kajian sistem
rekruitmen di masing-masing K/L
tersusunnya draft kajian sistem
rekruitmen di masing-masing K/L
dokumen
kajian sistem
rekruitmen
tersusun
Kemenpan
8.2 Perbaikan mekanisme rekruitmen aparatur
negara
tersusunnya rumusan sistem
rekruitmen aparatur negara
ditetapkannya regulasi tentang sistem
rekruitmen aparatur negara
regulasi
sistem
rekruitmen
ditetapkan
Kemenpan
9 Penataan koordinasi antar lembaga
pemerintah yang terkait dengan
pencegahan konflik dan mendorong
regulasi dan sistem pencegahan konflikdini di daerahProgram Peningkatan Koordinasi
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Kegiatan Koordinasi penanganan
daerah rawan konflik dan kontijensi
9.1 Koordinasi antar kementerian/lembaga
dalam pencegahan dan penanganan konflik
sosial
terbentuknya forum koordinasi
pencegahan dan penanganan konflik
sosial
forum koordinasi pencegahan dan
penanganan konflik sosial terbentuk di
pusat dan daerah
forum
koordinasi
terbentuk di
pusat
forum
koordinasi
terbentuk di
40% daerah
forum
koordinasi
terbentuk di
80% daerah
forum
koordinasi
terbentuk di
100% daerah
Kemenko
Polhukam
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Dini
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
15/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
9.2 Perumusan SOP dan Juklak deteksi dini
terhadap konflik
tersusunnya SOP dan Juklak sistem
deteksi dini dan respon dini konflik
sosial
dokumen SOP dan Juklak deteksi dan
respon dini tersusun
1 dokumen
SOP dan
juklakdeteksi dini
Kemendagri
9.3 Diseminasi sistem deteksi dan respon dini
konflik sosial
terlaksananya diseminasi dan
Kampanye sistem deteksi dini
konflik sosial di daerah
jumlah diseminasi dan kampanye sistem
deteksi dini di daerah
30% daerah 60% daerah 80% daerah 100% daerah Kemendagri
10 Peningkatan pelibatan masyarakat
dalam proses pengambilan kebijakan
publik
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,
Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
10.1 Peningkatan kesadaran dan kapasitas
masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan
Publik melalui kampanye, media, training
dll
terlaksananya kampanye kesadaran
masyarakat terhadap kebijakan
publik
jumlah kampanye kesadaran masyarakat
terhadap kebijakan publik
kampanye di
40% provinsi
kampanye di
80% provinsi
kampanye di
100%
provinsi
Kemendagri
11 Pengembangan sistem komunikasi
pembangunan antara pemerintah danmasyarakatProgram Penyelenggaraan Pos dan
Informatika
Kegiatan Pelaksanaan Pemberdayaan
dan Pemerataan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Informatika
11.1 Pengembangan Internet masuk Desa tersusunya pemetaan wilayah-
wilayah kunci pengembangan
internet
adanya dokumen pemetaan wilayah-
wilayah kunci pengembangan internet
Kemenkominfo
Program Pengembangan Informasi dan
Komunikasi Publik
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
Kebijakan Komunikasi Nasional
11.2 Penyusunan regulasi layanan informasi
Kementerian/ Lembaga yang
mengedepankan penyebaran informasi
bukan pemberian informasi saat diminta
tersusunnya Regulasi peran dan
fungsi Public Relation di masing-
masing K/L
jumlah regulasi peran dan fungsi Public
Relation di masing-masing K/L
30% KL 75% KL 100% KL Kemenkominfo
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
16/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
12 Pendidikan dan pelatihan tata kelola
pemerintahan bagi aparatur Negara
sesuai dengan tugas dan fungsi institusikerjanyaProgram Pengkajian Administrasi
Negara dan Diklta Aparatur Negara
Kegiatan Penyelenggaraan Diklat
Teknis dan Fungssional (TF)
12.2 Pendidikan dan pelatihan mengenai good
governance pada inspektur-inspektur di
Inspektorat
terlaksananya diklat good
governance bagi inspektur-
inspektur di tingkat pusat
Jumlah inspektur di inspektorat
tersertifikasi
5% jumlah
inspektur
10% jumlah
inspektur
15% jumlah
inspektur
20% jumlah
inspektur
LAN-RI
Program Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur
Kementerian Dalam Negeri12.3 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pemerintahan Daerah
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pemerintahan Daerah yang
berkualitas
Pelaksanaan Diklat Manajemen dan Kepemimpinan
Pemda
49 angkatan 87 angkatan 87 angkatan 87 angkatan 87 angkatan Kementerian Dalam
Negeri
Pelaksanaan Diklat Manajemen Pembangunan,
Kependudukan dan Keuda sesuai dengan kompetensi
dan pola karir pegawai
86 angkatan 146 angkatan 146 angkatan 146 angkatan 146 angkatan Kementerian Dalam
Negeri
13 Pendidikan dan pelatihan tata kelola
organisasi bagi organisasikemasyarakatan (ormas)
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,
Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
13.1 Assessment pengelolaan organisasi CSO terlaksananya pemetaan
karakteristik CSO
jumlah dokume n pe met aan CSO di da erah 10%
pemerintah
daerah
40%
pemerintah
daerah
60%
pemerintah
daerah
80%
pemerintah
daerah
100%
pemerintah
daerah
Kemendagri
13.2 Pendidikan Organisasi Efektif untuk
partisipan CSO sesuai dengan karakteristik
wilayah
terlaksananya peningkapatan
kapasitas Cso dalam pengelolaan
organisasinya
Jumlah pelatihan CSO di daerah pelatihan di
15 provinsi
pelatihan di
10 provinsi
pelatihan di 9
provinsi
Kemendagri
14 Pendidikan dan pelatihan pengawasan
terhadap kebijakan public bagi ormas
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
17/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Kegiatan Fasilitasi Ketahanan Seni,Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
14.1 Penguatan kapasitas CSO dalam
pengawasan pemerintahan
terlaksananya peningkatan
kapasitas CSO dalam pengawasan
pemerintah
Jumlah CSO yang memiliki standar
kualifikasi* monitoring dan evaluasi good
governance
10% CSO
pusat
5% CSO
Daerah
Kemendagri
15 Pendidikan dan pelatihan peningkatan
kapasitas penjaringan aspirasi
masyarakat, legal drafting dan audit
kebijakan, serta analisis sinkronisasi
kebijakan untuk legislator dan aparatur
negara tingkat nasional dan lokal.
Program
Kegiatan
15.1 Kajian terhadap pola komunikasi legislator
dengan public atau antara legislator
dengan wilayah perwakilannya
terlaksananya kajian bentuk-bentuk
komunikasi legislator dengan piblik
Hasil kajian bentuk-bentuk komunikasi
legislator dengan public
Bappenas
ProgramKegiatan
15.2 Penyusunan regulasi keterbukaan
informasi public yang terkait dengan
kebijakan-kebijakan yang sedang dibahas/
diajukan atau disidangkan di legislatif
ditetapkannya regulasi keterbukaan
informasi public, keterlibatan public
dalam legal drafting dan audit
kebijakan
ditetapkannya regulasi keterbukaan
informasi public, keterlibatan public
dalam legal drafting dan audit kebijakan
1 regulasi
keterbukaan
informasi
publik di
pusat
perda
keterbukaan
informasi
publik di
30%
pemerintah
daerah
perda
keterbukaan
informasi
publik di
60%
pemerintah
daerah
perda
keterbukaan
informasi
publik di
80%
pemerintah
daerah
perda
keterbukaan
informasi
publik di
100%
pemerintah
daerah
Kemendagri/DP
R
Program
Kegiatan
16 Penguatan lembaga formal eksternal
dan organisasi kemasyarakatan (ormas)
untuk memantau kinerja lembaga
eksekutif dan legislative dalam
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
public.
tersusunnya modul dan panduan
peningkatan kapasitas lembaga
formal dan ormas tentang
pengawasan kebijakan publik
tersusunnya modul dan panduan
peningkatan kapasitas lembaga formal
dan ormas tentang pengawasan kebijakan
publik
1 dokumen
modul dan
panduan
tersusun
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
18/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
1. Memperkuat landasan hukum mengenai
inovasi dan teknologi melalui Undang-
Undang tentang Pemerintahan Daerah
Program
Kegiatan
1.1 Pemetaan potensi SDA Lokal tersusun Peta potensi SDA lokal tersusun Peta potensi SDA lokal peta potensi
SDA di 40%
daerah
peta potensi
SDA di 80%
daerah
peta potensi
SDA di 100%
daerahBappenas
1.2 Diskusi Publik dengan Pemerintah Daerah
dalam upaya pengembangan potensi SDA
lokal
terlaksananya diskusi publik
pengembangan potensi SDA di
Daerah
jumlah diskusi publik pengembangan
potensi SDA di Daerah
diskusi
publik
pengembang
an potensi
SDA di 40%
daerah
diskusi
publik
pengembang
an potensi
SDA di 80%
daerah
diskusi
publik
pengembang
an potensi
SDA di 100%
daerah
Bappenas
Program
Kegiatan
1.3 Penyusunan Regulasi Pengembangan
Ekonomi Kreatif Daerah dengan
mempertimbangkan karakteristik masing-
masing Daerah
tersusunnya Perda pengembangan
ekonomi kreatif berdasarkan
potensi SDA lokal
jumlah Perda pengembangan ekonomi
kreatif di daerah
Perda
Ekonomi
kreatif di
40% daerah
Perda
Ekonomi
kreatif di
80% daerah
Perda
Ekonomi
kreatif di
100% daerah
Menkop-UMKM
2. Pemetaan potensi ekonomi kreatif serta
harmonisasi dan sinkronisasi regulasi
dan kebijakan ekonomi kreatif
Program
Kegiatan
2.1 Koordinasi dan konsolidasi dengan
Kampus untuk melakukan kompetisi-
kompetisi ekonomi kreatif
Terlaksananya koordinasi dan
konsolidasi dengan kampus dalam
pengembangan ekonomi kreatif
jumlah koordinasi dg perguruan tinggi koordinasi dg
PT di 40%
provinsi
koordinasi dg
PT di 80%
provinsi
koordinasi dg
PT di 100%
provinsiMenkop-UMKM
3. Harmonisasi dan sinkronisasi regulasi
dan kebijakan pengelolaan SDA di
tingkat nasional dengan lokal.
Program Pembentukan Hukum
Kegiatan Harmonisasi Peraturan
II. PENATAAN SISTEM EKONOMI YANG BERKEADILAN DAN BERDAYA SAING
Sasaran : Terlaksananya pembangunan yang berkeadilan melalui distribusi sumber daya alam, sumber daya manusia, wilayah, sektor, dan komunitas
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
19/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
3.1 Mereview aturan-aturan pengelolaan SDA
yang tumpang tindih dan berpotensi
konflik
terlaksananya review aturan-aturan
pengelolaan SDA
jumlah pemerintah daerah yang telah
melakukan review Perda pengelolaan SDA
20%
pemerintah
daerah
40%
pemerintah
daerah
60%
pemerintah
daerah
80%
pemerintah
daerah
100%
pemerintah
daerah
Kemenhukham
4. Perubahan arah prioritas pembangunan
untuk wilayah luar Jawa dan daerah
tertinggal yang berbasis regional
4.1 Assessment kapasitas masyarakat local,
kondisi SDA dan lingkungan
terlaksananya assessment kapasitas
masyarakat lokal dalam mengakses
dan mengelola SDA
Hasil assessment kapasitas masyarakat
lokal dalam mengakses dan mengelola
SDA
50% 100%
KDPDTT
4.2 Penyusunan Regulasi untuk pendidikan
masyarakat lokal dalam mengelola SDA,
misalnya pelatihan UKM berbasis pada
sumberdaya lokal
tersusunnya Regulasi pendidikan
masyarakat dalam mengelola SDA
ditetapkannya regulasi pendidikan
masyarakat dalam pengelolaan SDA
1 regulasi
pendidikan
masyarakat
dalam
pengelolaan
SDA
KDPDTT
5. Percepatan pertumbuhan ekonomi,
pemerataan kesejahteraan, dan
pemerataan pelayanan dasar di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan
mempertahankan momentum di
Kawasan Barat Indonesia (KBI)Program
Kegiatan
5.1 Melakukan penyaringan ide
pengembangan ekonomi kreatif di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) dari anak-
anak muda Indonesia
terlaksananya Seleksi Ide-ide
ekonomi kreatif dan pemetaan
konsep ekonomi kreatif di Kawasan
Timur Indonesia (KTI
terlaksananya Seleksi Ide-ide ekonomi
kreatif dan pemetaan konsep ekonomi
kreatif di Kawasan Timur Indonesia (KTI)
20% wilayah
KTI
60% wilayah
KTI
100%
wilayah KTIKDPDTT
5.2 Menggagas Gerakan Indonesia Maju,
dengan menempatkan mahasiswa-
mahasiswa terdidik ekonomi kreatif di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk
membantu memotivasi dan mendidik
masyarakat local
terlaksananya kegiatan Penyebaran
mahasiswa-mahasiswa terdidik
ekonomi kreatif di Kawasan Timur
Indonesia (KTI) dengan
pendampingan K/L terkait dan
pembiayaan perbankan
terlaksananya kegiatan Penyebaran
mahasiswa-mahasiswa terdidik ekonomi
kreatif di Kawasan Timur Indonesia (KTI)
dengan pendampingan K/L terkait dan
pembiayaan perbankan
50% wilayah
KTI
100%
wilayah KTI
KDPDTT
6. Pemerataan dan percepatan
pembangunan daerah tertinggal dan
terpencil, kawasan perbatasan, terluar
dan terdepanProgram
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
20/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
Kegiatan
6.1 Koordinasi dan konsolidasi dengan
Pemerintah Daerah wilayah Tertinggal,terpencil dan perbatasan
terlaksananya koordinasi rutin
dengan pemerintah daerah diwilayah tertinggal, terpencil dan
perbatasan
jumlah koordinasi rutin dengan
pemerintah daerah di wilayah tertinggal,terpencil dan perbatasan
2 kali
koordinasi
4 kali
koordinasi
6 kali
koordinasi
8 kali
koordinasi
10 kali
koordinasi KDPDTT
7. Penyempurnaan dan penguatan
peraturan dan kebijakan pembangunan
daerah tertinggal, kepulauan dan
daerah perbatasan.Program
Kegiatan
7.1 Review regulasi kebijakan pembangunan
daerah tertinggal, kepulauan dan daerah
perbatasan
terlaksananya review berbagai
kebijakan pembangunan daerah
tertinggal, kepulauan dan daerah
perbatasan
hasil review kebijakan 100%
KDPDTT
7.2 Diskusi Publik mengenai kebijakan daerah
tertinggal, kepulauan dan daerah
perbatasan
terlaksananya diskusi publik
tentang kebijakan daerah tertinggal,
kepulauan terpencil, terluar dan
perbatasan
jumlah diskusi publik kebijakan daerah
tertinggal, kepulauan terpencil, terluar
dan perbatasan
8 kali diskusi
PublikKDPDTT
8. Pembangunan dan peningkatan
infrastruktur pelayanan dasar dan
pelayanan publik di luar Jawa dan
daerah tertinggal, serta kapasitas
sumber daya manusia pemerintahan
tingkat desa di luar Jawa, daerah
tertin al dan daerah erbatasanProgram
Kegiatan
8.1 Kajian kondisi infrastruktur pelayanan
dasar dan public di wilayah luar Jawa dan
daerah tertinggal
terlaksananya kajian kondisi
infrastruktur pelayanan dasar dan
public di wilayah luar Jawa dan
daerah tertinggal
Hasil kajian kondisi infrastruktur
pelayanan dasar dan public di wilayah
luar Jawa dan daerah tertinggal
100%
KDPDTT
9. Penyediaan fasilitas kredit untuk usaha
sektor ekonomi informal.
9.1 Assessment CSO dengan kemampuanpengembangan sector ekonomi
terlaksananya pemetaanakemampuan pengembangan
ekonomi oleh CSO
Peta kemampuan pengembangan ekonomioleh CSO
100%Menkop-UMKM
9.2 Penyusunan regulasi optimalisasi CSO
dalam pengembangan ekonomi
tersusunnya regulasi fasilitas kredit
untuk pengembangan ekonomi oleh
CSO
tersusunnya regulasi fasilitas kredit untuk
pengembangan ekonomi oleh CSO
1 regulasi
pusat Menkop-UMKM
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
21/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
10. Penyempurnaan perundang-undangan
tentang masyarakat adat dan hak ulayat
10.1 Kompilasi aturan-aturan masyarakat adat
tentang lahan dan lingkungan, ekonomi dan
kehidupan
terlaksananya kegiatanKompilasi
aturan-aturan masyarakat adat
tentang lahan dan lingkungan,
ekonomi dan kehidupan
Hasil Kompilasi aturan-aturan masyarakat
adat tentang lahan dan lingkungan,
ekonomi dan kehidupan
100%
KDPDTT
11. Penyempurnaan dan perbaikan
peraturan tata perijinan dan
pengelolaan SDAProgram
Kegiatan
11.1 Review aturan izin lokasi untuk dijadikan
sebagai tanggungan dengan memperberat
persyaratan penggunaan lahan sebagai
jaminankredit
terlaksananya review aturan izin
lokasi untuk dijadikan sebagai
tanggungan dengan memperberat
persyaratan penggunaan lahan
sebagai jaminankredit
Hasil review regulasi 100%
KEMENTERIAN
AGRARIA, TATA
RUANG/BPN
11.2 Revisi aturan pemberian izin lokasi dan
pengelolaaan SDA, integrasi tata ruang dan
tata guna kawasan
KEMENTERIAN
AGRARIA, TATA
RUANG/BPN
12. Pengembangan bentuk-bentuk
pengelolaan SDA yang melibatkan
secara adil dan seimbang pemerintah,
masyarakat dan swasta yang
memperhatikan petageografis (Peta
Dasar Indonesia) dan peta administrasi
kabupaten/kota
Kem ESDM
Program
Kegiatan
12.1 Membentuk jaringan CSR untuk daerah-
daerah miskin dan tertinggal
Terbentuknya Jaringan CSR untuk
daerah miskin
jumlah jaringan CSR untuk daerah-daerah
miskin
jaringan CSR
di 30%
daerah
miskin
jaringan CSR
di 60%
daerah
miskin
jaringan CSR
di 100%
daerah
miskin
KDPDTT
12.2 Penyusunan Regulasi membangun
infrastruktur kesejahteraan pendidikan,kesehatan, & fasilitas umum lain dengan
dana CSR untuk penduduk daerah-daerah
miskin
tersusunnya regulasi daerah tentang
pemanfaatan dana CSR
jumlah regulasi di tetapkan di daerah perda di 20%
daerah
perda di 40%
daerahKDPDTT
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
22/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
13. Pengembangan wilayah ekonomi
berbasis Maritim
ProgramKegiatan
13.1 Pemetaan wilayah ekonomi berbasis
maritim
tersusunnya peta wilayah ekonomi
berbasis maritime
dokumen peta wilayah ekonomi berbasis
maritime
100%KKP
13.2 Penyusunan regulasi karakteristik wilayah
ekonomi berbasis maritime dan penguatan
wilayah-wilayah maritime dengan
pengamanan-pengamanan terkait
tersusunnya regulasi penguatan
wilayah maritim
tersusunnya regulasi penguatan wilayah
maritim
100%
KKP
14. Pembuatan standarisasi pendataan
penduduk miskin berdasarkan lokalitas
(desa-kota-pesisir-hutan), tingkat
kerentanan (rentan ekonomi,
kesehatan, pendidikan, dan lain-lain),
serta perbaikan koordinasi antar K/L
yang terkait pendataan penduduk,
penanganan daerah tertinggal dan
pengurangan kemiskinan di tingkat
nasional dan lokal
Program
Kegiatan
14.1 Koordinasi KL untuk meriview sistem
pendataan kelompok miskin yang telah ada
Standar pendataan kelompok miskin
yang telah ada
jumlah koordinasi KL 2 kali
koordinasi
4 kali
koordinasi BPS
14.2 perbaikan dan standarisasi sistem
pendataan kelompok miskin
tersusunnya standarisasi pendataan
kelompok miskin
tersusunnya dokumen standarisasi
pendataan kelompok miskin
100%BPS
15. Peningkatan fungsi dan peran lembaga
yang menangani daerah tertinggal
Program
Kegiatan
15.1 Maksimalisasi Lembaga penanganan
daerah tertinggal dengan bekerjasama
pada stakeholder swasta untuk
pemanfaatan CSR dan tanggung jawab
sosial terhadap lingkungan
tersusunnya MOU kerjasama
pemerintah dan swasta dalam
rangka pembangunan daerah
tertinggal
MoU peningkatan wilayah daerah
tertinggal dengan pihak Swasta
100%
KDPDTT
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
23/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
16. Peningkatan fungsi dan peran lembaga
terkait ekonomi kreatif.
ProgramKegiatan
16.1 Maksimalisasi Lembaga Ekonomi kreatif
dengan bekerjasama pada kampus untuk
penggalian potensi ekonomi kreatif
tersusunnya MOU kerjasama
pemerintah dan Perbankan dan
perguruan tinggi dalam rangka
pembangunan daerah tertinggal
MoU Gerakan Ekonomi Kreatif antara
Lembaga Ekonomi Kreatif dengan kampus
dan Pebankan
100%
UMKM
17. Penguatan institusi penyedia peta
geospatial
Program
Kegiatan
17.1 peningkatan kapasitas aparatur Badan
Informasi Geospasial (BIG) dalam
penyusunan tata ruang yang peka terhadap
konflik
terlaksananya pendidikan dan
pelatihan penyusunan konsep tata
ruang bagi aparatur Badan
Informasi Geospasial
Jumlah tenaga ahli tata ruang yang
tersertifikasi
100%KEMENTERIAN
AGRARIA, TATA
RUANG/BPN
18. Penguatan kelembagaan pada tingkat
desa sebagai implementasi UU No. 6
Tahun 2014 tentang Desa
Program
Kegiatan
18.1 Menggagas Layanan Satu Pintu di tingkat
Desa dengan Juklak-Juknis (SOP) yang
terukur dan jelas
tersusunnya juklak dan juknis
layanan satu pintu di tingkat desa
Juklak-Juknis layanan satu pintu di desa-
desa
100%
KDPDTT
18.2 Kampanye public tentang layanan satu
pintu yang berlaku di desa-desa
Peningkatan pemahaman
masyarakat tentang bentuk-bentuk
layanan pedesaan
jumlah kampanye publik layanan desa
satu pintu
100%
KDPDTT
18.3 kajian Pembuatan Regulasi Remunerasi
Aparat Desa (petugas desa, petugas
posyandu dll) untuk meminimalisir Pungli
dan pelayanan
terlaksananya kajian Pembuatan
Regulasi Remunerasi Aparat Desa
(petugas desa, petugas posyandu dll)
untuk meminimalisir Pungli dan
pelayanan
dokumen kajian Pembuatan Regulasi
Remunerasi Aparat Desa (petugas desa,
petugas posyandu dll) untuk
meminimalisir Pungli dan pelayanan
100%
KEMENDAGRI
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
24/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
LOKASI
PENANGGUNG
JAWAB/
PELAKSANA
19. Percepatan pembuatan peta dasar one
map Indonesia
Program
Kegiatan
19.1 Perumusan Grand Design Pengelolaan SDA
Indonesia yang terintegratif, terencana dan
terukur hingga 5, 10 tahun ke depan
terlaksananya penyusunan grand
design pengelolaan SDA Indonesia
Rumusan Grand Design Pengelolaan SDA
Indonesia
100%
BAPPENAS
20. Pembenahan data penduduk miskin
berdasar lokasi (desa-kota-pesisir-
hutan) dan tingkat kerentanan khusus
(rentan ekonomi, kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain)
BPS dan
KDPDTT
Program
Kegiatan
21. Pembenahan data kesenjangan
penduduk di tingkat desa/kelurahan,
kecamatan, kabupaten, provinsi dan
nasional. Perbaikan infrastruktur
wilayah tertinggal di luar Jawa
Program
Kegiatan
21.1 Pemutakhiran sistem data kependudukan
secara terintegrasi
terlaksananya pemutakhiran data
kependudukan secara terintegrasi
Data penduduk miskin yang terupdate dan
terintegrasi
30% 60% 90% 100% BPS DAN
KEMENDAGRI
21.2 Kordinasi dan kerjasama KL pemerintah
pusat (khususnya BPS) dan /daerah untuk
memperbaiki data penduduk miskin
(sinkronisasi data)
terlaksananya koordinasi
pemutakhiran data kependudukan
antara K/L terkait dan pemerimtah
Daerah
Data penduduk miskin telah ter-update
secara berkala dengan sistem yang teruji
30%
pemerintah
daerah
60%
pemerintah
daerah
90%
pemerintah
daerah
100%
pemerintah
daerah
BPS DAN
KEMENDAGRI
22. Mendorong penguatan kapasitas SDM
dalam pemanfaatan sumber daya alam
dan kemaritiman
Program
Kegiatan
22.1 Berkoordinasi dengan Kampus dalam
menggali ide-ide tentang pengelolaan
wilayah maritim
terselenggaranya koordinasi
penggalian ide-ide pengelolaan
wilayah maritin dengan perguruantinggi
terselenggaranya koordinasi penggalian
ide-ide pengelolaan wilayah maritin
dengan perguruan tinggi
100%
KKP
22.2 Pilot Project wilayah-wilayah maritime
dengan mengirimkan tim-tim potensi
maritime ke wilayah-wilayah pilot project
terlaksananya pilot project
pengembangan wilayah maritim
terlaksananya pilot project
pengembangan wilayah maritim
100%
KKP
7/23/2019 MATRIKS BIDANG PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
25/691
BASELINE
2014 2015 2016 2017 2018 2019NO PROGRAM/KEGIATAN/INDIKATOR SASARAN INDIKATOR
TARGET ALOKASI
ANGGARAN
2014-2019
(Rp Miliar)
L