Post on 08-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MANAJEMEN SAMPAH OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN
PERTAMANAN KOTA SURAKARTA DALAM MENANGGULANGI
BANJIR DI SURAKARTA TAHUN 2009
Disusun Oleh:
JATU KUSUMANINGRUM
D1108508
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu (S1)
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pembimbing,
Dra. Retno Suryawati. M.Si
NIP. 197406012008012016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Nama Tanda tanggan
1. Penguji 1 Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si ........................................
2. Penguji 2 Herwan Parwiyanto, S.Sos., M.Si ........................................
3. Penguji 3 Dra. Retno Suryawati, M.Si ........................................
Mengetahui,
Dekan,
Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
” Jadilah orang yang selalu menghargai orang lain
Mengalah bukan berarti kalah ”
(Alm Ayah)
“ayo bangun dunia didalam perbedaan jika satu tetap kuat kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa...”
(Boby - Superman Is Dead)
”Tuhan Akan menolong orang yang berusaha menolong dirinya sendiri”
(Benjamin Franklin)
” Selalu Ingat Allah Setiap Detik
Karena kita tidak tahu apakah kita masih hidup pada detik berikutnya
(nn)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:
– Alm Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu
setia memberikan dukungan dan semangat
dalam perjalanan hidupku…
– Kakak-kakaku yang aku sayangi yang
telah memberikan dukungan doa dan
semangat
– Pacarku tersayang, atas warna dan
keceriaan yang menghiasi hidup dan
jalanku selama ini…
– Teman S.T.A,N 08 dan Comunity Punk
Melodic, atas dukunganya yang tak
pernah terhenti....
– Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt.
Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad Saw, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ManajemenSampah Oleh Dinas Kebesihan dan
Pertamanan Kota Surakarta dalam Menanggulangi Banjir di Surakarta” dengan baik.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak yang telah rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
demi tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Dra Retno Suryawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dalam aktivitas
beliau, dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam penyusunan Skripsi ini.
2. Drs. Rino A. Nugroho, S.Sos, MTI selaku Pembimbing Akademis atas
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan studi selama ini.
3. Drs. Supriyadi SN, SU. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi FISIP UNS, yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
5. Bapak Satriya Teguh Subroto selaku Kepala Dinas, Bapak Suroto Selaku bidang
persampahan, Bapak Joko Susilo selaku Bidang Kebersihan, Bapak Hartadi
selaku RPPK, ibu Heru selaku bag umum dan Kepegawaian beserta seluruh
pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta atas segala bantuan
dan pemberian informasi kepada penulis.
6. Alm Ayah, Ibu, kakak dan seluruh keluarga besar Sunarto Hadi Siswoyo atas
dukungan dan doanya.
7. Teman-teman S.T.A.N 2008 dan kakak-kakak tingkat yang telah memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan dan penulisan
Skripsi yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran serta masukan yang membangun menuju ke arah perbaikan skripsi ini akan
penulis perhatikan. Penulis berharap agar penelitian ini bisa dijadikan awal penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membutuhkan. Terima Kasih.
Surakarta, 08 Desember 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ……………………………………………………………. i
Halaman Persetujuan …………………………………………………...... ii
Halaman Pengesahan …………………………………………………...... iii
Halaman Motto ………………………………………………………....... iv
Halaman Persembahan ………………………………………………….... v
Kata Pengantar ………………………………………………………….... vi
Daftar Isi ………………………………………………………………..... viii
Daftar Gambar ………………………………………………………….... x
Daftar Tabel …………………………………………………………….... xi
Daftar Lampiran ………………………………………………………...... xii
Abstrak …………………………………………………………………… xiii
Abstract……………………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………….… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………....... 6
C. Tujuan Penelitian …………………………………………..... 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………….... 7
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8
1. Manajemen................................................................... ....... 8
2. Macam-Macam Sampah................. ................................... 22
3. Manajemen Sampah ............................................................. 28
F. Kerangka Pemikiran ……………………………………….... 28
G. Metode Penelitian……………………………………………… 29
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. Profil Umum Kota Surakarta ………………………………… 37
B. Dasar Hukum………………………………………………..... 38
C. Tugas dan Fungsi DKP…………...…………………………… 39
D. Struktur Organisasi DKP……………………………………... 43
E. Sistem Pengelolaan Sampah di Surakarta…………………….. 52
F. Sarana dan Prasarana DKP……………………….…………… 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB III PEMBAHASAN
A. Perencanaan Manajemen Sampah………………………..…… 56
B. Pengorganisasian Manajemen Sampah ………………………. 76
C. Pengkoordinasian Manajemen Sampah....................................... 81
D. Pengawasan Manajemen Sampah …........................................ 87
1. Pelaksanaan Pengawasan.................................................... 87
2. Perbandingan ……………………………………………… 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………... 106
B. Saran …………………………………………………………. 108
Daftar Pustaka ……………………………………………………………... 110
Lampiran-lampiran .......................................................................................... 112
Pedoman Wawancara ……………………………………………………… 113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 : Skema Kerangka Pemikiran .................................................... 29
Gambar 1.2 : Model Analisis Data Interakif ................................................... 36
Gambar 2.1 : Susunan Organisasi DKP .......................................................... 51
Gambar 2.2 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pemukiman ..................... 53
Gambar 2.3 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Perkantoran dsb ............... 53
Gambar 2.4 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Jalan.................. ............... 54
Gambar 2.5 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar.................................. 54
Gambar 2.6 : Pengelolaan Sampah di Lingkungan Industri............... ............... 54
Gambar 2.6 : Pengorganisasian Manajemen Sampah........................ ................ 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Volume Sampah Berdasarkan Jenis ........................................... 27
Tabel 1.2 : Volume Sampah Berdasarkan Asal.............................. .............. 28
Tabel 2.1 : Sarana Alat Angkut ...................................................... .............. 55
Tabel 2.2 : Sarana Alat Berat .......................................................... .............. 55
Tabel 3.1 : RPPK th 2003 ................................................................ .............. 60
Tabel 3.2 : RPPK th 2009 ................................................................ .............. 61
Tabel 3.3 : Rencana Pemeliharaan Rutin ............................................. ............ 66.
Tabel 3.3 : Realisasi Pemeliharaan Rutin ............................................. ............ 97.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari DKP Kota Surakarta
Lampiran 3 : Dokumentasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
ABSTRAK
JATU KUSUMANINGRUM D1108508 “Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Menanggulangi Banjir di Kota Surakarta” Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen sampah Oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi banjir di Kota Surakarta. Hal ini penting untuk diketahui mengingat bencana banjir di Kota Surakarta, sampah juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banjir. Selain itu masalah sampah juga kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Surakarta Dalam menilai Manajemen Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta maka penulis mengacu pada fungsi-fungsi Manajemen yang Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian serta pengawasan.
Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara yaitu teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dengan pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta serta dengan masyarakat pengguna jasa kebersihan di Kota Surakarta. Selain wawancara penulispun menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan telaah dokumen. Observasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Untuk telaah sebuah dokumen yaitu dilakukan dengan membaca dokumen-dokumen yang berhubungan dengan materi penelitian skripsi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis data interaktif yaitu mereduksi data yang telah terkumpul untuk kemudian ditarik kesimpulan.
Manajemen Sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam menanggulangi banjir adalah baik dapat dilihat dari fungsi-fungsi Manajemen yang dilaksanakan dalam mengelola kebersihan dan sampah di Kota Surakarta dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. Perencanaan yang dilaksanakan merupakan rencana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta tahun 2009 yang meliputi peningkatan Pelayanan Kebersihan terhadap masyarakat, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti banjir, program kampanye lingkungan. Sementara itu untuk melaksanakan Manajemen Sampah pengorganisasian dilakukan oleh Bidang Kebersihan dan Bidang Persampahan. pengkoordinasian dilaksanakan oleh pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta secara internal dan eksternal dengan pihak-pihak langsung yang berhubungan dengan pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah. pengawasan yang dilakukan secara internal melekat struktural oleh kepala dinas dan eksternal oleh pihak eskavator yaitu Bawasda (Badan Pengawas Daerah) dari Walikota Surakarta. Selain itu pengawasan juga dapat dilihat dari hasil pelaksanaan apakah sudah sesuai dengan rencana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRACT
JATU KUSUMANINGRUM, D1108508. “Waste Management by the Cleaning and Landscape Official of Surakarta in Overcoming Floods in Surakarta.” Public Administration Social and Politic Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta 2010.
This research aim to know waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta in overcoming floods. Matter is important in order to be known remember the floods disaster at Surakarta, waste also represent one of the factor causing floods. Besides waste become the problem of exist in less getting town Surakarta of attention from Surakarta government. In assessing waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta so writer relate at management function which are include planning, organization, coordination and also observation.
This research is descriptive research qualitative. Technique of collecting data taken in interview that is technique used by a writer to get explanations spoken pass direct communication with officer Cleaning and Landscape Official of Surakarta and also with consumer society landscape service at Surakarta. Besides of interview writer even also use the technique of data collecting observation and analyze document. Observation which taken is by doing direct perception to object which is being checked. And to analyze a document that is done by reading document of related to items of research. Technique analyse the data of taken is technique analyse the data interactive that is reducing data which have been gathered to then pulled conclusion.
Waste management by Cleaning and Landscape Official of Surakarta in overcoming floods is visible goodness from management function executed in managing cleaning and waste at Surakarta done to overcome problems, which is fact of Cleaning and Landscape Official of Surakarta in 2009 which included increase of service landscape to society, control of contamination and environmental damage like floods, environmental campaign program. Meanwhile to execute the waste management organization done by clean and waste area. Coordination executed by side cleaning and landscape service of Surakarta internally and externally with direct sides who relate to the landscape service and waste management observation done internally closely structural by head on duty and externally by side of excavator that is Bawasda (District Monitoring Bureau) from Surakarta mayor. Besides observation also visible from execution result whether it according to the plan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di setiap negara di dunia pasti mempunyai masalah-masalah di
negaranya sendiri misalnya di negara kita yaitu negara Republik Indonesia
yang banyak permasalahan di setiap tahunnya. Salah satunya adalah masalah
yang menyangkut lingkungan, Permasalahan yang ditimbulkan oleh
lingkungan diantaranya bencana. Bencana adalah suatu peristiwa yang
disebabkan oleh proses alam atau ulah manusia yang dapat terjadi secara
bertahap atau mendadak yang mengakibatkan kehilangan jiwa manusia,
kerusakan dan kehilangan harta benda dan kerusakan lingkungan (www.
Wordpres com) . Ada beberapa jenis bencana yang pernah terjadi di Negara
Indonesia, antara lain; gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting
beliung, kekeringan dan kebakaran hutan, kebakaran, letusan gunung berapi,
gelombang pasang, tsunami, wabah penyakit.
Dari beberapa bencana alam diatas yang kerap terjadi di Indonesia
salah satunya adalah bencana banjir. Seperti banjir bandang yang banyak
terjadi karena sungai tiba-tiba meluap. Berikut adalah hal-hal yang
menyebabkan banjir di Indonesia :
1) Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2) Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak
ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
3) Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air
tersumbat.
4) Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana
di situ gintung
5) Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
6) Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga
memudahkan terjadi bencana banjir
7) Kiriman atau bencana banjir bandang.
8) Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak
menyerap air.
9) Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah
menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan
tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering
terjadi bencana banjir. (vicky.wordpress.com/2008/01/.../banjir-jakarta-
solo-pantai/)
Dari beberapa faktor penyebab banjir adalah buruknya penanganan
sampah yang sudah dijelaskan diatas. Dari tahun ke tahun Indonesia tidak
dapat dengan cepat mengatasi masalah sampah yang ada di negara ini .
Dimana-mana selalu terdapat sampah yang menumpuk , sampah-sampah
tersebut dapat mengakibatkan berbagai masalah bagi penduduk Indonesia
sendiri termasuk masalah banjir .
Di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta masalah banjir sangat sering
terjadi , salah satunya yang di akibatkan oleh sampah yang menumpuk di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sungai. Warga Jakarta yang tinggal dipemukiman padat biasanya kesulitan
untuk membuang sampah. Maka, selokan atau sungai pun menjadi media
untuk membuang sampah atau membakar sampah, bahkan itu menjadi
semacam kebiasaan karena sering di temui anak-anak kecil yang disuruh
membuang sampah di selokan oleh orang tuanya. Tentunya bahwa sampah
yang dibuang di selokan itu tidak akan mengalir ke sungai dan malah
menambah buruk saluran air yang memang sudah buruk. Ini cukup
mengerikan, tapi itulah yang terjadi. Di sepanjang Sungai Ciliwung, sampah
dalam bungkusan plastik menggunung (vicky.wordpress.com/2008/01/.../banjir-
jakarta-solo-pantai/)
Masalah sampah yang merupakan salah satu penyebab terjadinya
banjir seperti terjadi di Jakarta dan kota besar lainya juga terjadi di kota
Surakarta. Kebiasaan masyarakat kota Surakarta yang kurang menyadari
membuang sampah pada tempatnya juga dinilai dapat menimbulkan
permasalahan banjir, banyak orang yang membuang sampah diselokan
padahal pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah menyediakan
beberapa TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Sampah yang tidak
dibuang ketempat-tempat pembuangan sampah akan berceceran dijalan
kemudian akan terjatuh keselokan dan akibatnya apabila musim penghujan
tiba air diselokan tidak dapat mengalir lancar akhirnya menyebabkan
mampet dan meluap kejalanan yang mengakibatkan banjir.
Selain sampah dari selokan yang mengakibatkan banjir, sampah
yang dibuang mayarakat disungai pun juga dapat mengakibatkan banjir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Sebagai contoh masyarakat yang tinggal didaerah bantaran sungai bengawan
Solo memilih membuang sampah disungai karena lebih dekat dan mudah
padahal pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan sendiri sudah menyediakan
Tempat Pembuangan Sementara. Hal ini tampak pada banyaknya tumpukan
sampah disungai yang mengangu drainase sehingga menyumbat arus aliran
sungai yang dapat menimbulkan banjir . Seperti yang terjadi belakangan ini,
banjir yang terjadi di Surakarta salah satunya diakibatkan kurang lancarnya
DAS (Daerah Aliran Sungai) akibat banyak sampah yang menumpuk dan
tersangkut di pintu air Demangan Sangkrah karena terhanyut saat hujan deras
mengguyur kota Surakarta (Solopos, Senin Kliwon 17 Mei 2010)
Semua masalah sampah yang dapat menyebabkan banjir ini
disebabkan kurang sadarnya warga akan kebersihan lingkunganya dan
membuang sampah secara sembarangan seperti yang diutarakan oleh
warga kampung Nayu yang rumahnya dekat dengan DAS:
“ rumah saya memang dekat dengan sungai kecil mbak jadi kalau sedang malas saya memilih membuang sampah di sungai karena lebih praktis tapi terkadang saya membuangnya ditempat sampah kan biasanya diambil juga sama petugas kebersihan dari kelurahan “ (Wawancara 28 Mei 2010)
Selain itu pernyataan serupa di utarakan oleh warga bibis baru
yang rumahnya dibantaran sungai bengawan solo :
“ saya sudah punya tempat pembuangan sampah sendiri mbak, di belakang rumah yang bersebelahan juga dengan sungai bengawan solo jadi terkadang sampah yang saya buang tak sengaja jatuh kesungai atau sampah yang buang di sana terkadang kena angin dan masuk kesungai” (Wawancara 28 Mei 2010)
Hal ini pula dibenarkan oleh Pak Pramujo Seksi Pengelolaan Sampah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
“Jumlah sampah yang dihasilkan oleh Kota Surakarta perharinya mencapai 280 ton, namun sampah yang dibuang ke TPA Cuma 250 ton perhari, sisa sampah yang 20-30 ton dipungut oleh pemulung dari rumah atau TPS, yang 5 Ton pemulung di TPA, Sisanya dibuang dikali sehingga sampah-sampah yang dibuang dikali tersebut yang dapat menimbulkan bencana banjir” Banjir disepanjang DAS Bengawaan Solo didaerah kalurahan
Sewu dan Sangkrah berakibat menimbulkan kerusakan yang luas, dimana
hampir 90% warganya terkena dampak bencana banjir pada tahun 2010 ini.
Hal ini berdasarkan pernyataan, salah satu warga dari Kampung Sewu :
“ kami warga yang tinggal di pemukiman sewu ini setiap tahunya apalagi kalau sudah musim penghujan harus siap-siap ngungsi karena banjir pasti akan datang, ini sudah menjadi langganan mbak” (wawancara 28 Mei 2010)
Beberapa hari setelah terjadinya banjir, muncul pengalaman
traumatis dari warga yaitu jika hujan turun selama berhari hari, maka asumsi
warga adalah pasti terjadi banjir lagi. Untuk mengurangi trauma akibat banjir
pihak terkait mulai mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini dan
mencari sumber-sumber penyebab banjir yang kerap terjadi di Kota
Surakarta.
Fenomena terjadinya serangkaian banjir dikota Surakarta dalam
waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun menuntut upaya yang lebih
besar untuk mengantisipasinya, dengan demikian bencana banjir yang kerap
terjadi di Surakarta tidak menimbulkan dampak yang dapat merugikan
masyarakat. Berbagai upaya Pemerintah Kota Surakarta dilakukan untuk
menangulangi masalah sampah yang dapat mengakibatkan banjir di kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Surakarta ini. Namun hal ini tidak diimbangi oleh kesadaran masyarakat
Kota Surakarta yang mau menjaga kebersihan lingkunganya.
Kendala-kendala dari masyarakat dalam pengelolaan sampah :
1) Rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
sampah.
2) Alergi terhadap TPS dan TPA.
3) Menganggap sampah adalah urusan pemerintah.
(sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta Tahun 2008)
Dari permasalahan sampah yang diungkapkan diatas penulispun
tertarik untuk meneliti bagaimanakah manajeman pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam
menanggulangi banjir di Kota Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Setelah melihat uraian yang ada dalam latar belakang diatas, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“ Bagaimanakah Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta Dalam Menanggulangi Banjir di Kota Surakarta ?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Individual
Untuk melengkapi tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana (S-1) di
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Tujuan Operasional
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta Dalam Menanggulangi Banjir di Kota Surakarta.
3. Tujuan Fungsional
Setelah mengetahui tentang pelaksanaan Manajeman Sampah Oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, maka penelitipun secara
otomatis dapat memahami tentang segala permasalahan yang berkaitan
dengan peningkatan mutu atau kualitas pada Dinas Kebersihan dan
pertamanan Kota Surakarta dalam mennggulangi banjir di Kota Surakarta.
Hal ini perlu mengingat apabila kita melihat potensi yang dimiliki Dinas
Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya masih memerlukan pembenahan.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini untuk mengembangkan dan mempraktekkan teori-teori
dalam kuliah Manajeman Publik serta untuk mencari penyelesaian dalam
peningkatan pengelolaan sampah ahar efektif, efisien, transparan, profesional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
serta mengedepankn akuntabilitas terhadap masyarakat melalui penerapan
manajeman sampah.
2. Secara Praktis
a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk
meningkatkan pengelolaan sampah yang lebih baik bagi Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta agar pemberian
pelayanan dibidang kebersihan dikemudian hari dapat lebih baik lagi.
b. Dapat digunakan sebagai bahan referensi atau informasi-informasi
ilmiah untuk penelitian-penelitian berikutnya.
c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti, pembaca
serta pihak-pihak yang terkait dalam masalah penelitian tentang
manajeman kualitas pelayanan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Menurut Siswanto (2006:1), manajemen adalah seni dan ilmu
dalam perencanaan, pengorganisaian, pengarahan, pemotivasian,
pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Pendapat lain dikemukakan oleh George R. Terry (Principle of
Management) bahwa:
“Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber-sumber lain.” (Winardi, 1993: 4)
Hal senada dikemukakan oleh, James A. F. Stoner (Manajement,
Practice / Hall International, Inc) bahwa :
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.” ( Dalam T. Hani Handoko,
2003:8)
Dalam literatur manajemen terdapat batasan yang berbeda-beda
antara ahli yang satu dengan ahli yang lain, diantaranaya menurut P.I. Oey
Liang Lee (dalam buku Manajemen Personalia Edisi 3) bahwa :
“Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian pengontrolan ‘human and natural
reseources’ (terutama human resources) untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu menurut P.I. Oey Liang Lee.” ( dalam
Manullang. M 2001:2)
Paul Hersey dan Kenneth H. Blancard memberikan batasan
manajemen as working with and through individual and groups to
accomplish organizational goals (sebagai suatu usaha yang dilakukan
dengan dan besama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi (dalam Siswanto, 2006:2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Selain itu pengertian Manajemen menurut jurnal internasionnal yang berjudul
“PUBLIC MANAGEMENT” oleh Laurence E. Lynn, Jr. Sydney Stein, Jr.
Professor of Public Management The University of Chicago Tahun 2001. Mereka
mengatakan “ Public management in the subject of a rapidly growing literature
that its international in scope and multifarious in content. The common sense of
public management is relatively straightforward. Good public managers,
whatever their particular positions or responsibilities, are men and women with
the temperament and skills to organize, motivate, and direct the actions of others
in and out of government toward the creation and achievement of goals that
warrant the use of public authority…” (hal 1 paragraf 1) pada intinya mereka
mengatakan Manajemen publik tumbuh pesat dalam lingkup internasional dan
beraneka ragam. Akal sehat manajemen publik relatif mudah. Manajer publik
yang baik, adalah laki-laki dan perempuan apa pun posisi atau tanggung jawab
khusus mereka, dengan temperamen dan keterampilan untuk mengatur,
memotivasi, dan mengarahkan tindakan orang lain masuk dan keluar dari
pemerintah terhadap penciptaan dan pencapaian tujuan yang menjamin
penggunaan otoritas public.
Menurut T. Hani Handoko ada 3 alasan utama diperlukannya
manajemen, antara lain :
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi dan pribadi.
2. Untuk mencapai keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara
pada umumnya adalah efisiensi dan efektifitas. (2003:6-7)
Pendapat dari para ahli diatas dapat diambil garis besarnya, bahwa
pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan
orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.
Melalui manajemen diharapkan proses dalam pencapaian tujuan dapat
dilakukan dengan lebih efektif dan efisien melalui pembagian tugas dan
wewenang yang jelas.
b. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen pada hakekatnya merupakan tugas
pokok yang harus dijalankan pimpinan dalam organisasi apapun.
Mengenai macamnya fungsi manajemen itu sendiri, ada persamaan dan
perbedaan pendapat, namun sebetulnya pendapat-pendapat terebut saling
melengkapi.
George R. Terry (2006:15) mendeskripsikan pekerjaan manajer
berdasarkan fungsinya sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penggerakan (Actuating)
4. Penggendalian (Controlling)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Selain itu fungsi manajemen menurut Ibnu Syamsi (1994:61)
meliputi :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penyiapan Tenaga (Staffing)
4. Pengarahan (Directing)
5. Koordinasi (Coordinating)
6. Pemintaan Laporan (Reporting)
7. Pengendalian (Controlling)
8. Penyempurnaan/peningkatan (Development)
Sedangkan Menurut T. Hani Handoko (2003:23-25) lima fungsi
yang menurtnya paling penting adalah :
1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Leading
5. Controlling
Menurut Henry Fayol (1994:20) lima fungsi manajemen adalah:
1. Planning
2. Organizing
3. Commanding
4. Coordinating
5. Controlling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berikut jurnal Internaional mengenai Fungsi-Fungsi Manajemen
oleh Mc Daniell College, Westminster MD 2009 mereka mengatakan
“There are a variety of views about this term. Traditionally, the term
"management" refers to the activities (and often the group of people)
involved in the four general functions listed below planning, organizing
resources, Leadaing Controlling/Coordinating…”(halaman satu paragraph
pertama) pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan,
mengorganisasi sumber daya, memimpin serta yang terakhir mengawasi .
Dari pengertian beberapa ahli diatas mengenai fungsi-fungsi
manajemen, penulis akan menggunakan fungsi Manajemen dari Henry
Fayol yang meliputi Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Commanding (Pemberian Komando), Coordinating
(Koordinasi/kerjasama) dan Controlling (Pengawasan) untuk membahas
Manajemen Sampah Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta dalam menanggulangi masalah banjir di kota Surakarta Tahun
2009. Namun disini penulis menggabungkan fungsi Commanding didalam
fungsi Organizing karena dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta fungsi pemberian komando sudah ada dalam sistem
pengorganisasian dalam pengelolaan Manajemen Sampah maka hanya 4
fungsi saja yang digunakan yang meliputi : Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengorganisasian), Coordinating (Koordinasi/kerjasama) dan
Controlling (Pengawasan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
a. Fungsi Perencanaan
Menurut Ibnu Syamsi (1994:73), merencanakan berarti
memikirkan dan membuat langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum
pelaksanaan kerja nyata direalisasikan. Adapun maksudnya adalah agar
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, sistematis, tidak ada tumpang
tindih (overlapped) dan tidak ada yang terlewatkan (gap)
Menurut Harold Koortz dan Chiril O’ Donnel:
“Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
berkaitan dengan pemilihan satu diantara berbagai alternative untuk
mencapai tujuan, melaksanakan kebijakan, prosedur dan program.”
(1994:5)
Perencanan, meliputi serangkaian keputusan-keputusan termasuk
penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat program-program, menentukan
metode dan prosedur serta menetapkan jadwal waktu pelaksanaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat George R. Terry dalam Principles Of Manajement sebagai
berikut:
“Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai
masa yang akan datang dalam hal memfisualisasi serta merumuskan
aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai
hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.” (dalam
Winardi, 1993: 163)
Pada dasarnya, rencana itu memiliki 3 ciri-ciri, yaitu:
a. Ia harus mengenai masa depan.
b. Ia harus menyangkut tindakan.
c. Ada unsur identifikasi atau penyebab (causation) pribadi atau
organisasi-organisasi, artinya jalan tindakan di masa depan akan diambil
oleh perencana atau oleh orang lain yang ditunjuk dalam oganisasi. T Hani
Handoko (2002: 685-686)
Dari Pengertian beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan
Perencanaan merupakan serangkaian keputusan yang diambil saat ini
sebagai tindakan mempersiapkan tindakan-tindakan untuk masa yang akan
datang. Perencanaan bersifat vital dalam bidang manajemen, dengan kata
lain merupakan pondasi awal dalam menejemen sebelum pelaksanaan
fungsi-fungsi lain seperti, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
pengawasan.
Perencanaan dapat dikatakan sebagai penghubung antara tempat
kita berada dengan tempat kemana kita ingin pergi, dengan kata lain
dengan keadaan saat ini diperlukan rencana untuk mencapai tujuan di
masa yang akan datang agar segala sesuatu kemungkinan yang dapat kita
capai dapat terlaksana. Begitu pula dalam Manajemen Persampahan di
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta diharapkan melalui
perencanaan yang baik maka dapat dicapai tujuan mewujudkan tatanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan sehat, bersih dan
lestari, serta memiliki tujuan khusus antara lain :
a. Masyarakat yang sadar pentingnya tinggal di permukiman
yang tertata selaras dengan lingkungan yang lebih luas dan
tanggap bencana banjir.
b. Masyarakat yang berbudaya sehat, bersih, dan tertib
pembangunan.
c. Masyarakat yang mampu secara kreatif dan inovatif
melakukan perencanaan, dan pengelolaan pembangunan
lingkungan permukiman mereka.
Perencanaan juga berfungsi sebagai gambaran mengenai langkah-
langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Fungsi Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme)
yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi
sedemikian rupa hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka terhadap keseluruhan. Dengan kata lain
pengorganisasian menurut George R. Terry adalah :
“tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
effektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara
effisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.” (dalam Winardi, 1993: 233)
Pendapat dari para pakar manajemen berikut bahkan memperjelas
makna dari perorganisasian, seperti pendapat dari T. Hani Handoko
menjelaskan bahwa :
”Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya manusia dan
kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,
perencanaaan, dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja
yang akan dapat membantu hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan
tanggung jawab tertentu dan kemudian mendelegisikan wewenang yang
diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugasnya.”(2003: 17)
Pendapat lainnya yaitu dari GR Terry dan L.W Rue (1991: 82) yang
menyatakan bahwa :
“Organizing adalah proses pengelompokan kegiatan-kegitan untuk
mencapai tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer,
yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota-
anggota kelompok. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan
mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia,
sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan
berhasil.”
Pengorganisasian berperan penting dalam pelaksanaan berbagai
kegiatan yang merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang masing-
masing unit agar terlaksana dengan efektif, efisien dan produktif sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta.
Dengan kata lain pengorganisaian merupakan pernyatuan dan
pengelompokan orang-orang yang dapat digunakan sebagai satu kesatuan
sesuai dengan rencana yang talah dirumuskan untuk kemudian direlasikan
guna mencapai tujuan yang talah diciptakan. Fungsi manajemen ini
menjadikan manusia sebagai sasaran utama dalam organisasi. Fungsi
pengorganisasian menciptakan struktur formal dimana pekerjaan
ditetapkan dalam bagian-bagian dan dikoordinasikan. Pengorganisasian
dapat dikatakan sebagai proses penyusun struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki serta lingkungan
sekitar yang mempengaruhi.
c. Fungsi Koordinasi
Koordinasi merupakan tugas pimpinan yang dilakukan dengan
mengusahakan agar semua kegiatan dapat selaras dan anggota-anggotanya
dapat bekerjasama dengan baik sehingga tujuan dapat tercipta dengan
efisien.
Menurut Ibnu Syamsi (1994:113)
koordinasi adalah proses penarikan emua bagian organiasi,
sehingga pengambilan keputusan, tugas-tugas, kegiatan-kegiatan yang
dilakukan orang-orang dan unit-unit terarah pada pencapaian tujuan secara
optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
James AF Stowner (dalam Ibnu Syamsi 1994:113) mendefinisikan
pengkoordinasian yaitu coordinating I the of integrating the activities and
objective of the separate units of organization in order to effectively
achieve organization goal. (koordinasi adalah mengintergrasi aktivitas dan
objek dari unit-unit organisai agar tercapai tujuan organisasi secara
efektif).
Macam-Macam koordinasi :
1. Koordinasi Vertikal
Yaitu koordinasi yang dilakukan oleh atasan kepada para
bawahanya. Dengan adanya koordinasi terebut diharapkan
kegiatan-kegiatan dalam unit kerja yang bersangkutan dapat
tercapai dengan efisien.
2. Koordinasi Horizontal
Yaitu koordinasi yang dilakukan alam unit-unit yang
sederajat atau antar instansi yang sederajat.
3. Koordinasi Diagonal
Koordinasi diagonal dapat terjadi dalam organisasi yang
pengelolaan bidangnya atau fungsinya secara sentralisasi.
(Ibnu Syamsi, 1994:115-116)
Pengkoordinasian di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta merupakan aktifitas dan fungsi manajemen yang dilakukan
untuk mengusahakan agar terjadinya kerja sama yang selaras dan tertib
mengarah pada terciptanya tujuan organisasi secara menyeluruh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta dilakukan secara Vertikal dan Horisontal.
d. Fungsi Pengawasan
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’ Donnel :
“Pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksanaan
kerja yang dilakukan oleh bawahan untuk menjamin tujuan perusahaan
dan rencana yang digunakan untuk mencapainya dapat dilaksanakan”.
(dalam Sarwoto, 1979: 96)
Pernyataan ini diperjelas oleh pendapat dari beberapa ahli
manjemen GR. Terry mengartikan pengawasan sebagai berikut :
“pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan
tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
rencana-rencana.” (dalam Winardi, 1993: 395)
Ahli manajemen lain Robert J. Mockler memberikan batasan
pengertian pengawasan yang pada intinya sama, yaitu:
“Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tndakan koreksi
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.” (dalam T. Hani Handoko, 2003:360)
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui sampai seberapa
jauh tingkat pencapaian atau tingkat penyelesaian dari suatu kegiatan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu
pengawasan juga berusaha mengetahui dan menghindarkan kemungkinan
kesalahan dikemudian hari dan mencari upaya-upaya untuk mencegahnya.
Semua fungsi manajerial akan menjadi tidak efektif apabila tidak ada
pengawasan, karena didalamnya terdapat kegiatan menemukan cara dan
alat untuk meyakinkan bahwa apa yang direncanakan dapat dicapai dengan
efektif
Berikut macam-macam pengawasan :
1. Pengawasan Internal
Pengawasan internal yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
pegawai dalam suatu organisasi atau instansi terhadap kegiatan
yang dilaksanakaan. Pengawasan internal ini dilakukan oleh atasan
terhadap bawahanya yang melaksanakan kegiatan
2. Pengawasan Eksternal
Pengawasan eksternal merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh pihak-pihak diluar organisasi atau instansi terhadap
kegiatan yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Pengawasan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi
kenyataan, setidaknya menjamin agar semua pekerjaan yang telah
direncanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengawasan Manejemen Sampah di Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta dilakukan secara internal dan eksternal.
2. Sampah
a. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-
produk yang tak bergerak. (id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
Sampah merupakan barang-baramg yang merupakan kotoran yang
berasal dari rumah tinggal, toko, kantor, bengkel, peruahaan, rumah sakit,
asrama, pasar, sekolah, tempat pertunjukan, terminal dan bangunan atau
tempat-tempat lain beserta halamanya (Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta)
b. Macam-macam Sampah
1) Berdasarkan sumbernya ( id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
Berdasarkan sumbernya (menurut Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta)
1. Sampah Perumahan atau rumah tangga
2. Sampah Pasar
3. Sampah Komersial
4. Sampah Industri
5. Sampah Jalan, taman sungai dan lain
2) Berdasarkan sifatnya ( id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
1. Sampah pepek - dapat diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Berdasarkan sifatnya (menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta)
1. Beracun
2. Tidak Beracun
3) Berdasarkan bentuknya ( id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-
potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
(biodegradability), sampah padat dapat dibagi lagi menjadi:
a) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob,
seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
b) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan
oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
c) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik,
kertas, pakaian dan lain-lain.
d) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi
dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra
packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah Cair
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah.
3. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
4. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair,
atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
7. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
8. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk
didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui
sistem urinoir tanpa air.
9. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah
yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun
masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
10. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir
disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau
dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan
c. Dampak yang ditimbulkan Sampah
1) Timbulnya berbagai penyakit menular ( kulit, diare, tifus, DBD,
cacing, ISPA)
2) Banjir
3) Penurunan kualitas Sumber Daya Alam ( lahan dan air )
4) Pencemaran lingkungan ( air, tanah dan udara )
(id.wikipedia.org/wiki/Sampah)
d. Volume Sampah di Kota Surakarta
Tabel 1.1
Volume Sampah Berdasarkan Jenisnya
No. Jenis Sampah Volume
(m3)
Persentase
(%)
1. Sampah Organik 178.750 65
2. Sampah Non Organik 96.250 35
Sumber Data : Bidang persampahan DKP Kota Surakarta tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 1.2
Volume Sampah Berdasarkan Asalnya
No. Asal Sampah Volume
(m3)
Persentase
(%)
1. Sampah Perumahan/Rumah
tangga
159.500 58
2. Sampah Pasar 27.500 10
3. Sampah Komersial 41.250 15
4. Sampah Industri 41.250 15
5. Sampah Jalan, Taman, Sungai 5.500 2
Jumlah 275.000 100
Sumber Data : Bidang persampahan DKP Kota Surakarta Tahun 2009
3. Manajemen Sampah
Dari Kata yang membentuknya yaitu Manajemen dan sampah
maka penulis dapat menyimpulkan manajemen sampah dapat diartikan
sebagai suatu cara untuk mengelola komponen-komponen sampah agar
pengelolaanya lebih optimal dan berkualitas. Pengelolaan tersebut mencakup
perencanaan, pengorganiasian, pengkoordinasian serta pengawasan.
F. Kerangka Pemikiran
Dalam Kerangka Pemikiran ini akan dijelaskan mengenai alur berfikir
yang digunakan dalam peneltian ini. Mengacu pada konsep manajemen, bahwa
untuk mencapai suatu tujuan itu diperlukan adanya suatu stategi perencanaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pengorganisasian, penggerakkan dan pengontrolan yang tepat sehingga tujuan
yang telah ada dapat dicapai. Dengan konsep manajemen tersebut selanjutnya
akan dijelaskan tentang konsep manajemen yaitu suatu cara untuk dapat
mengelola komponen-komponen pelayanan agar pelayanan yang diberikan
menjadi berkualitas.
Gambar1.1
Kerangka Pemikiran
G. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Fakta-fakta dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
untuk Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan
mengenai berbagai hal yang ada menjadi bahan penelitian dengan
cara menggali, mendalami, menemukan kemudian dipaparkan
melalui penafsiran dan dianalisa menggunakan pendekatan
kualitatif. (H.B Sutopo, 2002 : 90).
Permasalahan Banjir di
Kota Surakarta
Manajemen Sampah
Oleh DKP Kota
Surakarta, meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Koordinasi
4. Pengawasan
Terhindarnya
Banjir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Suakarta karena Kota
Surakarta, yang konon dikenal sebagai salah satu dari 2 kota pusat
Kebudayaan Jawa ternyata menghadapi beberapa problem
lingkungan yang secara tidak langsung bisa merusak citranya
sebagai kota Kebudayaan. Masalah banjir yang kerap tejadi
diakibatkan karena kurang sadarnya masyarakat membuang
sampah pada tempatnya. Karena kota kebudayaan seharusnya
memiliki nilai-nilai yang baik sebagai cerminan kepribadiannya.
terpenting tidak membuang sampah sembarangan apalagi di aliran
sungai.
c. Jenis dan Sumber Data
a) Data Primer
Yaitu data-data yang didapatkan langsung dari sumbernya,
adapun sumber data primer ini meliputi :
1) Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
menyangkut masalah kebersihan dan persampahan
dengan bapak Satriya Teguh Subroto
2) Sub Dinas Persampahan, menyangkut mekanisme
pelayanan kebersihan dan persampahan diwilayah
Kota Surakarta dengan Bapak Suroto, Bapak
Hartadi dan Bapak Joko Susilo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3) Sub Bagian Umum dan kepegawaian, menyangkut
masalah sumber daya manusia dengan Ibu Heru
4) Petugas Kebersihan DKP Kota Surakarta
5) Pemakai jasa kebersihan meliputi masyarakat kota
Surakarta
b) Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung.
Untuk data sekunder penulis mendapatkan dari catatan-
catatan yang ada di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta
d. Tekhnik Pengumpulan Data
a) Wawancara (Interview)
Yaitu tehnik pengumpulan data untuk memperoleh
informasi melalui tanya jawab secara langsung dengan
responden atau sumber data yang diteliti untuk melengkapi
data yang diperlukan.
b) Observasi
Adalah tehnik pengumpulan data dengan pengamatan
langsung dilokasi penelitian, mengenai kegiatan yang
sedang berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c) Dokumentasi
Adalah tehnik pengumpulan data dengan cara
mencatat data-data,dokumen-dokumen dalam rangka
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan obyek
penelitian yang diambil dari beberapa sumber demi
kesempurnaan penganalisanya.
e. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga
sampling mengarah pada generalisasi teoritis bukan perumusan
karakteristik populasinya seperti dalam penelitian kualitatif.
Sumber data cenderung mewakili informasinya ( HB. Sutopo,
2002:56). Penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive
sampling yaitu peneliti memilih informan yang dianggap tahu dan
dapat dipercaya. Disamping itu penulis juga menggunakan teknik
snowball sampling yaitu apabila informasi yang diperoleh dari
informan pertama dianggap terbatas maka penulis bisa mencari
informasi kepada informan yang ditunjukan oleh informan pertama
yang dianggap lebih tahu, begitu seterusnya sehingga informasi
yang diperoleh menjadi semakin lengkap dan mendalam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
f. Validitas Data
Validitas data dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
triangulasi. Yaitu cara yang paling umum digunakan untuk
meningkatkan validitas dalam penelitian kualitatif. Teknik
triangulasi data menurut Patton (1984) dalam Sutopo (2002 : 79 )
dapat mengarahkan peneliti agar mengumpulkan data dari beragam
sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh
dari sumber yang satu lebih teruji kebenaranya bila digali dari
beberapa sumber data yang berbeda.
g. Metode Analisis data
Karena sebagian data merupakan data kualitatif, maka
penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif,
yang dimaksud untuk memperoleh gambaran secara khusus yang
bersifat menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam
permasalahan yang dilakukan dilapangan saat pengumpulan data.
Dalam melaksanakan analisis terdiri dari tiga komponen yaitu :
1) Reduksi Data
Reduksi data asalah proses seleksi (pemfokusan),
penyerdehanaan, abstraksi yang ada dalam catatan lapangan
(field note). Reduksi data adalah bagian dari proses analisis
yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,
membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat
dilakukan.
2) Sajian Data
Merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan
kesimpulan atau riset dapat dilakukan. Sajian data
merupakan suatu rakitan organisasi informasi, dekripsi
dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan
kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga
bila dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang
terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu
pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan
pemahaman tersebut. Sajian data dalam bentuk narasi
kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks,
gambar/skema, jaringan kerja kaitan kegiatan, dan juga
tabel sebagai pendukung narasinya.
3) Penarikan simpulan/verifikasi
Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus
memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan
melakukan pencatatan, peraturan-peraturan, pola-pola,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan
sebab akibat, dan berbagai proposisi. Peneliti yang ahli
menangkap berbagai tersebut secara kuat, namun tetap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
terbuka dan berikap skeptis. Konklusi-konklusi dibiarkan
tetap disitu, yang pada waktu awalnya mungkin kurang
jelas, kemudian semakin meningkat secara eksplesit, dan
juga memiliki landasan yang semakin kuat (H.B Sutopo,
2002: 93)
Simpulan akhir perlu diverifikasi agar cukup mantap dan
benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu
perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan
pemantapan, penelusuran data kembali. Pada dasarnya
makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan
penelitian menjadilebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.
Dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif
sebagai teknik penganalisisan data. Reduksi dan sajian data
harus disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan unit
data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam penelitian.
Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti
mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan
verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam
reduksi maupun sajian datanya. Apabila kesimpulan ada
kekurangan atau kurang kemantapan karena rumusan dalam
reduksi maupun sajian datanya, maka penliti kembali
melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi
pendalaman data (H.B Sutopo, 2002 : 96).
Untuk lebih jelasnya dalam teknik analisis data dengan
menggunakan model analisis interaktif dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 1.2
Bagan Model Analisis Data Interaktif
Sumber : Miles dan Huberman dalam HB Sutopo (2002:96)
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan
Simpulan/Verifikasi
Sajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. Profil Umum Kota Surakarta
Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan nama Kota Solo merupakan
salah satu kota dari 29 kabupaten dan 6 kota di Propinsi Jawa Tengah yang
memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah kota semarang yang juga
berperan sebagai pusat pemerintahan, berada 102km sebelah tenggara ibukota
tersebut.
Secara geografis Kota Surakarta merupakan dataran rendah dengan
ketinggian kurang lebih 92 m diatas permukaan laut, yang beriklim tropis
dengan suhu maksimum 32,5 oC dan minimum 21,9 oC. Kota Surakarta
terletak antara 110 oC. 45”. 15”-110 oC. 45’. 35” Bujur Timur dan 7 oC. 36’.
00”-7 oC. 56’.00” Lintang Selatan.
Kota Surakarta terbentuk berdasarkan UU No. 18 Tahun 1965 tanggal 1
September 1965 dengan luas wilayah 44,0406 Km2. Sebagian besar lahan
dipakai untuk pemukiman sebesar 61,47% sedangkan untuk kegiatan ekonomi
juga memakai porsi yang cukup besar sekitar 20% dari luas wilayah kota.
Kota Surakarta secara administratif dibagi menjadi 5 kecamatan
(Kecamatan Laweyan, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres, Kecamatan
Pasar kliwon, dan Kecamatan Serengan) dan 51 kelurahan (592 Rw dan 2.645
Rt ) dengan jumlah penduduk sebanyak 563.355 jiwa, kepadatan penduduk
rata-rata 11.455 jiwa/km2 (data kependudukan th.2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
B. Dasar Hukum Pelaksanaan Pelayanan Publik di Bidang Kebersihan dan
Persampahan
1. Undang-undang No. 18 tahun 2008, dan pelaksanaanya yang dikeluarkan
oleh Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Kementrian Negara
Lingkungan Hidup. Dengan Muatan Pokok sebagai berikut :
1) Ruang lingkup
2) Tugas dan wewenang penmerintah pusat, pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota
3) Hak dan kewajiban setiap orang, badan usaha, pengelola, kawasan,
dan produsen dalam pengelolaan sampah
4) Sistem perizinan untuk pengelolaan sampah
5) Penyelengaraan dan pengelolaan sampah mencakup pengurangan
dan penanganan
6) Pembiayaan dan kompensasi
7) Kerjasama antar daerah dan kemitraan
8) Peran masyarakat
9) Larangan-larangan dalam pengelolaan sampah
10) Pengawasan
11) Sanksi administrasi, pidana, penyelesaian sengketa dan penyidikan.
12) Ketentuan yang memuat perencanaan penutupan dan pelarangan
pengoprasian TPA Open Dumping
2. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19 Tahun 2008, tentang penjabaran
tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota
Surakarta.
3. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang susunan
organisai dan tata kerja perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran
Daerah Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4. Peraturan Daerah Kota Surakarta No.2 Tahun 2006 (Pasal 18 ayat 1)
Mewajibkan setiap orang melakukan upaya upaya untuk mengurangi
produksi sampah rumah tangganya.
C. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
Dinas Kebersihan dan Pertaman Kota Surakarta merupakan salah satu
unsur pelaksana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah kota Surakarta yang menangani pengelolaan kebersihan, ruang
terbuka hijau (taman, turus jalan, lapangan) pekuburan umum serta
penerangan jalan umum. Berdasarkan peraturan walikota Surakarta Nomor 19
tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas
Kebersihan dan Pertamanan kota Surakarta mempunyai tugas dan fungsi
yaitu :
1. Tugas Pokok :
a. Melaksanakan tugas pemerintah di bidang kebersihan, pertamanan,
pemakaman penerangan jalan dan pengelolaan sampah.
b. Merencanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh WalikotaSurakarta
2. Fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan terhadap urusan kebersihan, pertamanan, penerangan jalan
dan pekuburan umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Pemberia perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh walikota Surakarta berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
c. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya
sesuai dengan kebijaksaanaan yang ditetapkan oleh Walikota Surakarta
berdasarkan Peraturan Peundang-undangan yang berlaku.
e. Pengurusan tata usaha Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Selain itu sebagai pelaksana di bidang Kebersihan dan pertamanan. Dinas
Kebesihan dan Pertamanan juga memiliki Visi dan Misi yaitu :
1. Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
Terwujudnya Kota Solo yang bersih, Sehat, Rapi dan Indah (BERSERI)
2. Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan
a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mewujudkan kondisi
lingkungan fiik yang bersih, indah dan dinamis sepanjang waktu.
b. Memelihara dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat di bidang
kebersihan dan keindahan yang bermutu, merata dan terjangkau.
c. Mendorong kesadaran masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang
bersih dan indah.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas umum sebagai sarana sosial,
pariwisata, budaya dan olah raga.
Tujuan Misi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1) Terciptanya lingkungan kota yang bersih, sehat, rapi dan indah
2) Tersedianya tenaga, biaya serta sarana dan prasarana yang cukup,
jenis yang lengkap, spesifikasi yang seuai kebutuhan,
berkesinambungan, terjangkau setiap saat dan tepat waktu
3) Adanya Peningkatan usia pakai dan daya tampung tempat
pembuangan sampah akhir (TPA)
4) Terwujudnya perilaku hidup bersih bagi setiap individu, keluarga
dan masyarakat.
5) Terpeliharanya cagar budaya gapura dan monument serta ruang
terbuka hijau yang bersih dan indah serta lestari
6) Terciptanya lingkungan Tempat Pemakaman umum (TPU) sebagai
tempat yang bersih dan indah.
Sasaran Misi :
1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas keberihan serta keindahan
lingkungan Kota Surakarta
2) Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi
3) Meningkatnya pendayagunaan tenaga taman, penerangan jalan
umum dan tehnisi alat berat serta perencanaan pengembangan
pembinaan karier bagi seluruh staff.
4) Tersedianya sarana dan prasarana yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
5) Terciptanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien
dan fleksibel diseluruh jajaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta.
6) Terciptanya mekanisme pengawasan dan pengendalian diseluruh
jajaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
7) Tersedia informasi yang akurat, tepat waktu, lengkap dan sesuai
dengan kebutuhan sebagai bahan dalam proses pengamilan
keputusan
8) Tersusunya berbagai perangkat hukum dibidang kebersihan dan
keindahan kota secara menyeluruh.
9) Terciptanya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk
memelihara lingkungan yang bersih, sehat, rapi dan indah
10) Terwujudnya kepedulian perilaku hidup bersih, sehat, rapi dan
indah dalam kehidupan bermasyarakat.
11) Terpenuhinya persyaratan kebersihan dan keindahan ditempat-
tempat umum termasuk sarana dan cara pengelolaanya.
12) Meningkatnya kualitas TPA Putri Cempo
13) Meningkatnya kualitas kebersihan dan keindahan dilahan TPU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
D. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
Sesuai dengan Peraturan Walikota Surakarta tentang Penjabaran Tugas
pokok, fungsi dan Tata kerja, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
sebagai unit kerja dilingkungan pemerintah Kota Surakarta mempunyai Susunan
organisasi sebagai berikut :
Kepala Dinas, membawahkan :
a. Sekretariat
b. Bidang Kebersihan
c. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan
d. Bidang Pemakaman umum
e. Bidang Persampahan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang
sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
kepala dinas
2) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada kepala dinas
3) Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dipimpin
oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan
bertanggung jawab kepada kepala dinas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelengaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelakanaan dibidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretaris mempunyai
fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelengaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan.
2) Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelengaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan
3) Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelengaraan tugas secara terpadu, pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tuas dan fungsinya.
Sekertariat, membawahkan :
1) Subbagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkordinasian penyelengaraan tugas secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
terpadu, pelayanan adminitrasi dan pelaksanaan dibidang perencanaan,
evaluasi dan pelaporan meliputi : koordinasi perencanaan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilingkungan dinas
2) Subbagian Keuangan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkordinasian penyelengaraan tugas secara
terpadu, pelayanan adminitrasi dan pelaksanaan dibidang keuangan,
meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi
lingkungan dinas
3) Subbagian umum dan kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkordinasian penyelengaraan tugas secara
terpadu, pelayanan adminitrasi dan pelaksanaan dibidang umum dan
kepegawaian, meliputi : pengelolaan adminitrai kepegawaian, hokum,
humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan dilingkungan dinas.
2. Bidang Kebersihan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang kebersihan kota dan pelayanan
persampahan dan kebersihan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Kebersihan
mempunyai fungsi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1) Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang kebersihan kota
2) Penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pelayanan persampahan dan kebersihan
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya
Bidang kebersihan membawahkan :
1) Seksi Kebersihan Kota
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kebersihan kota, meliputi
: pengaturan, pelaksanaan dan keberihan jalan kota serta memelihara
dan memperbaiki perlengkapan kebersihan lingkungan.
2) Seksi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kebersihan kota, meliputi
: pemberian pelayanan, pengaturan dan pengawasan pengelolaan
persampahan dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara
(TPS), penyelesaian pengaduan masyarakat terhadap pelayanan
kebersihan, serta pengelolaan retribusi pelayanan
persampahan/kebersihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pertamanan dan penerangan
jalan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang pertamanan
dan penerangan jalan mempunyai fungsi :
1) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pertamanan
2) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang penerangan jalan
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya
Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, membawahkan :
1) Seksi Pertamanan
Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang pertamanan, meliputi : penataan
pengaturan, pembuatan dan pemeliharaan taman-taman kota beserta
ornamenya, gapura, tugu, monument, jalur hijau, serta pembibitan
tanaman hias dan tanaman pelindung untuk penghijauan.
2) Seksi Penerangan Jalan
Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang penerangan jalan, meliputi :
perbaikan, pemeliharaan dan pengawaan intalasi listrik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
kelengkapanya, pengaturan, pengadaan dan pemasangan lampu hias
serta lampu penerangan pada jalan umum, taman, fasilitas umum,
tempat-tempat rekreasi, rumah dinas, kantor serta bangunan milik
pemerintah kota.
4. Bidang Pemakaman Umum
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengaturan dan pelaksanaan dibidang
pelayanan pemakaman dan pengelolaan pemakaman umum.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimakud, bidang pemakaman
umum mempunyai fungsi :
1) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengaturan dan pelaksanaan dibidang pelayanan pemakaman
2) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengaturan dan pelaksanaan dibidang pengelolaan pemakaman
umum
Bidang Pemakaman Umum, membawahkan :
1) Seksi Pelayanan Pemakaman
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengaturan dan pelaksanaan dibidang
pelayanan pemakaman, meliputi : pemberian pelayanan, pengaturan
dan pengawasan pelaksanaan pemakaman, pemindahan kerangka
jenasah didalam dan atau diluar pemakaman umum.
2) Seksi Pengelolaan Pemakaman Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengaturan dan pelaksanaan dibidang
pengelolaan pemakaman umum, meliputi : mengawasi, memelihara,
menjaga dan mengamankan areal pemakaman umum serta mengatur
tata bangunan dan lingkunganya
5. Bidang Persampahan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang angkutan sampah dan
pengelolaan sampah
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang
Persampahan mempunyai fungsi :
1) penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang angkutan sampah
2) penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pengelolaan sampah
Bidang Persampahan, membawahkan :
1) Seksi Angkutan Sampah
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang angkutan sampah
meliputi : pengaturan pelaksanaan dan pengawasan pengangkutan
sampah dari tempat pembuangan sementara sampai tempat
pembuangan akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Seksi Pengelolaan Sampah
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengelolaan sampah,
meliputi : pengaturan pelaksanaan dan pengawasan pengurangan dan
penanganan sampah
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masingg-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahlianya
2) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud, diaur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Pembinaan terhadap pejabat fungsional sebgaimana dimaksud,
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Gambar 2.1
Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta
KEPALA
SEKRETARIAT
SUB BAG
PERENCANAAN,
EVALUASI & PELAPORAN
SUB BAG UMUM&
KEPEGAWAIAN
SUB
BAG
KEUANGAN
BIDANG
KEBERSIHAN
SEKSI
KEBERSIHAN
KOTA
SEKSI PELAYANAN
PERSAMPAHAN
DAN KEBERSIHAN
BIDANG PETAMANAN &
PENERANGAN JALAN
SEKSI PERTAMANAN
SEKSI PENERANGAN
JALAN
BIDANG
PEMAKAMAN UMUM
SEKSI PELAYANAN
PEMAKAMAN
SEKSI
PENGELOLAAN
PEMAKAMAN UMUM
BIDANG
PERSAMPAHAN
SEKSI
PENGELOLAAN
SAMPAH
SEKSI
ANGKUTAN
SAMPAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
E. Sistem Pengelolaan Sampah Di Kota Surakarta
Pelaksanaan pelayanan dibidang kebersihan dan sampah di kota Surakarta
ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta (DKP) oleh Bidang
Kebersihan dan Bidang Persampahan yang bertanggung jawab kepada kepala
dinas DKP. Bidang kebersihan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seksi
kebersihan dan seksi pelayanan persampahan kebersihan, bidang ini
melaksanakan tugas kebersihan didaerah perkotaan dan jalan-jalan utama kota
untuk sampah yang ada di tengah kota maupun jalan raya dilakukan penyapuan,
pewadahan , dan pengangkutan ke TPS (tempat pembuangan sementara)
Sementara bidang persampahan, dalam melaksanakan tugas dibidang sampah,
dibagi kedalam dua seksi yaitu : seksi angkutan sampah dan seksi pengelolaan
sampah, bidang ini melaksanakan tugas pengangkutan sampah dari Tempat
Pembuangan sementara (TPS), diangkut ke tempat pembuangan akhir dan
pengelolaan sampah di TPA.
Pelaksanakan Kebersihan diluar tanggung jawab bidang kebersihan dan
bidang kebersihan DKP kota Surakarta, seperti pengelolaan sampah dan
penyelengaraan kebersihan lingkungan rumah tangga di kampung-kampung
penduduk di lakukan oleh kelurahan setempat yang dibantu oleh lingkungan RT
dengan memberikan retribusi setiap bulanya, pengangkutan yang dilakukan oleh
petugas kelurahan hanya sampai pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
selanjutnya untuk pengangkutan ke TPA (tempat Pembuangan Akhir) tetap
dilakukan oleh pihak DKP. Dilingkungan sekolahan, perkantoran, fasum
dilakukan oleh bagian kebersihan masing-masing dan hanya sampai ketempat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pembuangan sementara, sama juga dalam pengangkutanya ke TPA masih
dilakukan oleh pihak DKP Sedangkan untuk pasar dilakukan penyapuan,
pewadahan serta pengangkutan sampah langsung ke TPA (tempat Pembuangan
Akhir) oleh dinas pasar sendiri tanpa campur tangan DKP begitu pula industri
juga demikian tanpa campur tangan DKP.
Secara skematis system pengelolaan sampah di Kota Surakarta dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2
Lingkungan Pemukiman
Gambar 2.3
Lingkungan Perkantoran, Sekolahan, Fasum
Rumah Tangga
Gerobag Sampah
Kelurahan
TPS TPA Armada
DKP Pertokoan
Perkantoran
Sekolahan Armada DKP
TPA
TPS
Container
Fasum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Gambar 2.4
Jalan Utama/ Protokol
Gambar 2.5
Lingkungan Pasar
Gambar 2.6
Lingkungan Industri
F. Sarana Dan Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta Dalam Penanganan Kebersihan Sampah dan Pengelolaan
Sampah di TPA
Didalam pelayanannya bidang persampahan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta selaku pelaksana menyediakan sarana kebersihan
persampahan. Untuk lebih jelasnya akan dicantumkan sarana lengkap. Adapun
alat-alat yang ada sebagai berikut :
Industri Armada Industri TPA
Jalan
Utama/Protokol
TPS
Armada
DKP
TPA
Gerobag
sampah DKP
Pasar TPA Gerobag
sampah pasar
Armada
Pasar
Container/
TPS pasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 2.1
Sarana Alat Angkut yang Di Miliki DKP Kota Surakarta
Tahun 2009
No Jenis Jumlah
1 Dum Truck Daihatsu Delta 1
2 Pick Up Toyota Kijang 1
3 Truck Daihatsu Delta 1
4. Pick Up L 300 (Premium) 1
5. Dum Truck iuuzu NKR 5
6. Dum Truck Toyota DYNA 4
7. Pick Up L 300 (Solar) 1
8. Compektor 1
9. Dum Truck Isuzu ELF 9
10. Arm Roll/Toyota Rino 8
11. Dum Truck Toyota Rino 5
12. Compektor 1
Jumlah 38
Sumber Data : Bidang Persampahan DKP Kota Surakarta
Tabel 2.2
Sarana Alat Angkut DKP Kota Surakarta di TPA
Tahun 2009
No. Jenis Jumlah
1. Buldoser D 41 P 1
2. Buldoser D 6 D Lama 1
3. Exavator PC 100 1
4. Exavator EX 100 1
5. Whell Loader 1
6. Buldoer D6 D Baru 1
7. Axavator PC 200 1
Jumlah 7
Sumber Data : Bidang persampahan Dkp Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB III
PEMBAHASAN
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta menerapkan beberapa
fungsi Manajemen dalam hal pengelolaan sampah di Kota Surakarta dalam
menaggulangi masalah banjir, yang meliputi sebagai berikut :
A. Perencanaan
Dalam hal ini yang dimaksud dengan perencanaan Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta adalah merupakan serangkaian keputusan yang
diambil sebagai tindakan mempersiapkan tindakan-tindakan untuk masa yang
akan datang. Perencanaan bersifat vital dalam bidang manajemen, dengan kata
lain merupakan pondasi awal dalam menejemen. Kegiatan perencanaan yang baik
akan berpengaruh secara positif terhadap tujuan organisasi atau kelompok, dalam
hal ini mencapai Manajeman Sampah Di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta.
Dalam upaya menangani masalah sampah dalam penanggulangan bencana
banjir perencanaan ini dibuat pada akhir tahun berjalan dan dilaksanakan pada
awal tahun berikutnya seperti yang dikatakan oleh bapak Suroto Sub Bidang
Persampahan :
“ Perencanaan Manajemen pengelolaan sampah, sebenarnya ini sudah dibuat pada akhir tahun 2008 tapi pelaksanaanya pada tahun 2009. Kalau tahun ini ya perencanaan dibuat pada akhir tahun 2008 untuk dilaksanakan pada tahun 2010” (Wawancara 30 Mei 2010)
Didalam penelitian ini, perencanaan yang dibahas merupakan perencanaan
yang dibuat pada tahun 2008 yang pelaksanaaya dilakukan pada tahun 2009,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
karena tahun 2010 kegiatan belum dilaksanakan sehingga tidak diketahui
hasilnya. Dalam perencanaan tersebut terdapat kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Manajemen
pengelolaan sampah dalam upaya menanggulangi masalah banjir. Seperti yang
dikatakan oleh bapak Suroto :
“ kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini sesuai dengan laporan akuntabilitas kinerja pada tahun 2009 yang meliputi penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah seperti Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat, Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti banjir , Program Kampanye Lingkungan “(Wawancara 30 Mei 2010)
Berikut perencanaan yang dilakukan oleh pihak Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta pada tahun 2009 :
a. Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat
b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti banjir
c. Program Kampanye Lingkungan
a. Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat melalui :
1) Penetapan Tarif Retibusi Persampahan Baru di Tahun 2009
Dalam rangka mewujudkan kebersihan dan keindahan Kota
Surakarta yang memenuhi tuntutan kebutuhan serta aspirasi masyarakat,
maka perlu didukung sarana dan prasarana persampahan/kebersihan yang
memadai. Penyediaan sarana dan prasarana tesebut merupakan tanggung
jawab bersama, oleh karena itu perlu mengikutsertakan warga masyarakat
secara aktif dalam rangka pelaksanaan kebersihan Kota Surakarta. Maka
dari itu pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
menentukan Tarif retribusi Persampahan Baru ditahun 2009 bagi
masyarakat hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan Manajemen Sampah
di Kota Surakarta. Seperti yang dungkapkan Bapak Hartadi selaku Bidang
Pelayanan dan Kebersihan :
“ Tarif ditahun 2009 ini memang dinaikan dari tarif retribusi yang sudah ada, hal ini dimaksudkan semata-mata bukan untuk kepentingan pihak DKP semata namun tarif retribusi yang dinaikan ditahun 2009 ini untuk meningkatkan pelayanan kebersihan di kota Surakarta spt penambahan fasilitas kebersihan, fasilitas kebersihan yang diperbaiki, perawatan taman ataupun untuk peningkatan pelayanan petugas kebersihan” “(Wawancara 30 Mei 2010) Prinsip dan sasaran penentuan tarif retribusi sampah harus di
jelaskan dalam perencanaan manajemen pengelolaan sampah agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara masyarakat penerima jasa dan instasi
pemberi jasa. Tarif retribusi sampah diatur dalam Peraturan daerah Kota
Surakarta No.11 Tahun 2001 tentang perubahan Aturan Daerah Kota
Surakarta No.4 Tahun 2001 tentang retribusi pelayanan/kebersihan, yang
menyatakan bahwa prinsip dan sasaran dalam penentuan tarif retribusi
didasarkan pada tujuan untuk mengganti biaya pengumpulan sampah,
biaya pengangkutan sampah, biaya pengolahan/pemusnahan sampah,
biaya penyediaan fasilitas persampahan/kebersihan, biaya peyediaan
lokasi tempat pembuangan dan biaya administrasi yang mendukung
penyediaan jasa.
Dalam Penentuan tarif retribusi yang menjadi subyek penarikan
adalah orang pribadi atau badan yang memenfaatkan fasilitas pelayanan
persampahan/kebersihan. Obyek retribusi, meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
a. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari sumber sampah ke TPA
atau
b. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari sumber sampah ke TPS
c. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
d. Pengadaan TPA
e. Pengelolaan dan atau pemusnahan Sampah di TPA
Cara mengukur tarif retribusi sampah sesuai dengan :
a. tingkat jasanya diukur berdasarkan jenis sampah serta volume sampah
b. Volume sampah dimaksudkan dapat ditaksir dengan berbagai
pendekatan antara lain berdasarkan luas lantai bangunan rumah tangga,
perdagangan dan industri.
Selain itu besarnya tarif retribusi ditentukan berdasarkan penetapan
tarif pelayanan yang diberikan, jenis, volume sampah yang dihasilkan
serta kemampuan masyarakat/ usaha ditetapkan menurut Perda Nomor 11
Tahun 2003.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel 3.1
Berikut Daftar Tarif Retribusi Pelayanan Persampahan dan
Kebersihan Tahun 2003
NO JENIS DASAR PUNGUTAN
BESARNYA PUNGUTAN KETERANGANKelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
1. Kompleks Pasar 1.Toko, kios, los 2. Pelataran a.dalam pasar b. Luar pasar
Per m2?hari
Per
pedagang/
hari
30,- 50,- 50,-
15,- 50,- 50,-
10,- 50,- 50,-
2. Industri Pabrik Makan, Minum, Sandang, Perabot Rumah tangga Kimia, Rokok
2.00.000,-
1.00.000,-
a. 75.000,- b. 15.000,-
a. 50.000
b. 2.500
3. Perusahaan Jasa a. Penginapan, hotel wisma b. Rumah makan, restoran, cafe Warung makan c. Gedung pertemuan, olahraga d. Salon potong rambut, penjahit e. Angkutan travel f. Asuransi, perbankan g. Bengkel, servis stasion, spbu h. Pergudangan i. Usaha praktek dokter, notaris, Pengacara, penasehat hukum
200.000,- 200.000,- 60.000,- 50.000,- 40.000,- 150.000,- 60.000,- 60.000,- 30.000,-
100.000,- 100.000,- 50.000,- 40.000,- 30.000,- 100.000,- 40.000,- 40.000,- 15.000,-
a. 75.000,- b. 15.000,- a. 75.000,- b. 15.000,- 30.000,- 30.000,- 20.000,- 50.000,- 20.000,- 20.000,- 10.000,-
a. 50.000 b. 7.500 a. 75.000,- b. 15.000,- 30.000,- a. 20.000,- b. 5.000,- a. 10.000,- b. 5000,- 30.000,- 10.000,- 10.000,- 5.000,-
4. Perdagangan Swalayan, toko, perkantoran dsb
2.00.000,-
1.00.000,- a. 75.000,- b. 15.000,-
a. 30.000,- b. 5.000,-
5. Fasilitas umum a. Rumah sakit, rumah rumah Bersalin, balai prngobatan b. Sekolah, perguruan tinggi, Asrama, kursus, pondok pesantren, Rumah pondokan
150.000,-
100.000,-
100.000,-
50.000,-
75.000,-
20.000,-
a. 30.000,- b. 15.000,- a. 10.000,- b. 5.000,-
6. Kompleks terminal a. kios, toko, rumah ,makan dsb. b. bus dan sejenisnya c. Taksi dan sejenisnya
50,- 5.00,- 5.00,-
7. Usaha jasa dan perusahaan lainya 30.000,- 25.000,- 15.000,- a. 10.000,- b. 5.000,-
8. Angkutan umum a. angkutan barang b. angkutan penumpang C. angkutan
250,- 250,- 250,-
9. Rumah tangga 5.000,- 3.000,- 2.000,- 1.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
10. Pertunjukan umum insendental di Luar ruangan a. Pertunjukan musik, seni Tradisional, akrobatik b. pertandingan olahraga
c. sekaten bazar
200.000,- 200.000,-
200.000,-
100.000,- 100.000,-
100.000,-
50.000,- 50.000,-
50.000,-
a. 25.000,- b. 10.000,- a. 25.000,- b. 10.000,- 25.000,-
Sumber data : Bidang Kebersihan DKP Kota Surakarta
Tabel 3.2
Berikut Daftar Tarif Retribusi Pelayanan Persampahan dan
Kebersihan Tahun 2009
NO JENIS DASAR PUNGUTAN
BESARNYA PUNGUTAN KETERANGANKelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
1. Kompleks Pasar 1.Toko, kios, los 2. Pelataran a.dalam pasar b. Luar pasar
Per m2?hari
Per
pedagang/
hari
30,- 50,- 50,-
15,- 15,- 50,-
10,- 50,- 50,-
2. Industri Pabrik Makan, Minum, Sandang, Perabot Rumah tangga Kimia, Rokok
2.00.000,-
1.00.000,-
a. 75.000,- b. 15.000,-
3. Perusahaan Jasa a. Penginapan, hotel wisma b. Rumah makan, restoran, cafe Warung makan c. Gedung pertemuan, olahraga d. Salon potong rambut, penjahit e. Angkutan travel f. Asuransi, perbankan g. Bengkel, servis stasion, spbu h. Pergudangan i. Usaha praktek dokter, notaris, Pengacara, penasehat hukum
200.000,- 200.000,- 60.000,- 50.000,- 40.000,- 150.000,- 60.000,- 60.000,- 30.000,-
100.000,- 100.000,- 50.000,- 40.000,- 30.000,- 100.000,- 40.000,- 40.000,- 15.000,-
a. 75.000,- b. 15.000,- a. 75.000,- b. 15.000,- 30.000,- 30.000,- 20.000,- 50.000,- 20.000,- 20.000,- 10.000,-
a. 50.000 b. 7.500 a. 75.000,- b. 15.000,- 20.000,- a. 30.000,- b. 5.000,- a. 10.000,- b. 5000,- 30.000,- 10.000,- 10.000,- 5.000,-
4. Perdagangan Swalayan, toko, perkantoran dsb
2.00.000,-
1.00.000,- a. 75.000,- b. 15.000,-
a. 30.000,- b. 5.000,-
5. Fasilitas umum a. Rumah sakit, rumah rumah Bersalin, balai prngobatan b. Sekolah, perguruan tinggi, Asrama, kursus, pondok pesantren, Rumah pondokan
150.000,-
100.000,-
100.000,-
50.000,-
75.000,-
20.000,-
a. 30.000,- b. 15.000,- a. 10.000,- b. 5.000,-
6. Kompleks terminal a. kios, toko, rumah ,makan dsb. b. bus dan sejenisnya c. Taksi dan sejenisnya
50,- 5.00,- 5.00,-
7. Usaha jasa dan perusahaan lainya 30.000,- 25.000,- 15.000,- a. 10.000,- b. 5.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
8. Angkutan umum a. angkutan barang b. angkutan penumpang C. angkutan
250,- 250,- 250,-
9. Rumah tangga 5.000,- 3.000,- 2.000,- 1.000,- 10. Pertunjukan umum insendental di
Luar ruangan a. Pertunjukan musik, seni Tradisional, akrobatik b. pertandingan olahraga
c. sekaten bazar
200.000,- 200.000,-
200.000,-
100.000,- 100.000,-
100.000,-
50.000,- 50.000,-
50.000,-
a. 25.000,- b. 10.000,- a. 25.000,- b. 10.000,- 25.000,-
Sumber data : Bidang Kebersihan DKP Kota Surakarta
Keterangan : Kel I = sesuai dengan ketetapan klasifikasi
Kel II, III, IV dan V = klasifikasi ditetapkan oleh walikota
berdasarkan perkiraan volume sampah yang dapat
disimpulkan berdaarkan jenis kegiatan usaha, intensitas
kegiatan usaha dan jumlah tenaga kerja
Kel IX = klasifikasi ditetapkan oleh walikota atau pejabat
yang ditunjuk berdasarkan perkiraan volume sampah yang
dihasilkan, jenis kegiatan, sosialisasi ekonomi dan jumlah
anggota keluarga.
Standar Pelayanan :
1) Tidak membedakan pelayanan terhadap seseorang atau
golongan
2) Cepat, dekat dan tepat dalam memberikan pelayanan
3) Menerima saran, kritik dan masukan dari manapun dengan
lapang dada
4) Memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai hak dan
kewajiban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Pelayanan meliputi :
1) Pelayanan kebersihan jalan umum
2) Pelayanan kebersihan taman dan ruang publik
2) Pengadaan fasilitas sarana Kebersihan
Pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta perlu
menambah failitas sarana kebersihan untuk meningkatkan pelayanannya
dibidang kebersihan dan persampahan, Hal ini dapat dilihat dari
Kekurangpuasan masyarakat mengenai sarana transportasi pengangkutan
sampah . Menurut mereka dengan terbatasnya sarana transportasi
kebersihan menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah yang hal
ini dapat mengangu lingkungan sekitar tempat pembuangan tersebut. Hal
ini diperkuat berdasarkan hasil wawancara dengan warga sangkrah yang
rumahnya dekat dengan tempat pembuangan sementara.
“ Saya mengharapkan DKP menambah jumlah kendaraan angkutan sampah karena biar memudahkan untuk pengangkutan sampah yang tiap hari jumlahnya makin bertambah” (wawancara 2 Juni 2010)
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta, mereka menyatakan bahwa Manajemen
Sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan belum sepenuhnya baik hal ini
salah satunya disebabkan sarana dan prasarana penunjang pelayanannya
masih kurang. Namun walaupun demikian Dinas Kebesihan dan
Pertamanan Kota Surakarta berusaha semaksimal mungkin untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
meminimalkan kekurangan yang ada dan berusaha untuk memberikan
pemecahan bagi permasalahan yang timbul dimasyarakat.
Pada tahun 2009 Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengangarkan
dana sebesar 95.000.000 untuk pembelian toilet kontainer yang baru
sebanyak 1 unit dan pembelian Germosa. Seperti yang diungkapkan oleh
bapak Sudiyatno Seksi Angkutan Sampah berikut petikan wawancaranya :
“ dalam peningkatan pelayanan kebersihan sampah DKP kota Surakarta memang menggangarkan dana untuk pembelian alat transportasi kebersihan dan pada tahun 2009 ini DKP melakukan pembelian toilet container untuk peningkatan pelayanan kebersihan yang lebih optimal” “(Wawancara 30 Mei 2010) Selain itu pada tahun 2009 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta juga akan merencanakan mengubah sebagian gerobag sampah
menjadi alat transportasi penggangkut sampah yang lebih moderen, efisien
dan efektif dari gerobag sampah yaitu germosa atau gerobag motor
sampah yang akan melakukan penggangkutan sampah dari rumah tangga
ke TPS. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Joko Susilo Sub Bag.
Kebersihan DKP Kota Surakarta.
“gerobag sampah memang pada tahun 2009 ini akan digantikan kedudukanya sebagian oleh germosa karena beberapa faktor seperti lebih banyak menggangkut sampah dan lebih cepat sehingga menghemat waktu. Tentang berapa jumlahnya itu terantung akan yang diberikan oleh atasan” “(Wawancara 30 Mei 2010)
3) Pemeliharaan Rutin
Didalam pelayanannya dibidang kebersihan dan persampahan,
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta selaku pelaksana
menyediakan prasarana dan sarana kebersihan untuk melancarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
pelaksanakan pelayanan kebersihan. Dalam hal ini peningkatan operasi
dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan di Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Surakarta sangat diperlukan bagi kelancaran
operasional pelayanan kebersihan.
Prasarana dan sarana persampahan merupakan salah satu bagian
yang ikut mendukung lancarnya proses pelayanan dan dapat menjadi salah
satu faktor yang menentukan apakah Manajemen Sampah yang diberikan
tersebut baik atau buruk. Dengan demikian prasarana dan sarana
penunjang ini dapat mempengaruhi Manajemen Sampah oleh Dinas
Kebersihan dan Petamanan Kota Surakarta Sendiri. Seperti yang
diungkapkan oleh bapak Suroto bagian persampahan DKP :
“ pemeliharaan rutin dilakukan DKP untuk kendaraan dinas yang melakukan kegiatan operasional setiap harinya dan perbaikan TPS walaupun diperbaiki hanya kalau terjadi kerusakan saja, hal ini tidak lain tidak bukan semata-mata agar pelayanan kebersihan di Kota Surakarta dapat berjalan secara baik dan lancar” (Wawancara 30 Mei 2010) Yang dimaksud prasarana dan sarana persampahan dalam
penelitian ini adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan
fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau alat pembantu dalam
pelaksanakan tugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Prasarana dan sarana persampahan ini terutama menyangkut
tentang sarana teknis. Sarana teknis yaitu sarana yang berfungsi untuk
menunjang kegiatan-kegiatan teknis lapangan. Sarana yang dimaksud
adalah diantaranya meliputi : gerobak sampah, germosa, truk sampah,
tempat sampah, personil, petugas kebersihan, alat berat (bulldoser,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
exavator dsb) dan lain sebagainya. Sementara Prasaranya adalah
menyangkut TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) dan TPS (Tempat
Pembuangan Sementara ). Berikut Perencanaan Pemeliharaan Rutin yang
akan dilakuka oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta :
Tabel 3.3
Daftar Rencana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Persampahan Tahun 2009
No. Sarana Pemeliharaan Rutin
1 Gerobak sampah Perbaikan bila terjadi kerusakan, Pencucian
2 Germosa Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi kerusakan, Pencucian
3 Truck Sampah Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi kerusakan, Pencucian
4 Alat berat Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi kerusakan, Pencucian
5 Personil Pemeriksaan kesehatan secara rutin tiap bulan
No. Prasarana Pemeliharaan Rutin
1 TPS Perbaikan bila terjadi kerusakan
2 TPA Perbaikan bila terjadi kerusakan, Pemeriksaan saluran air
Sumber data : Bidang Persampahan DKP Kota Surakarta
Pemenuhan sarana dan prasarana persampahan ini sudah
ditentukan setiap awal tahun anggaran. Karena sarana dan prasarana
persampahan ini juga merupakan peralatan berat dan digunakan untuk
jangka waktu yang lama maka sarana dan prasarana ini membutuhkan
perawatan agar dapat dipakai dalam jangka waktu yang diharapkan. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
itulah Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga mengangarkan untuk biaya
perawatan sarana dan prasarana
4) Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan
Yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan aparat
pengelolaan persampahan adalah kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan cepat dan memuaskan yang meliputi
kesiapan petugas DKP didalam memberikan pelayanan. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam
bidang kebersihan dan persampahan di Kota Surakarta, seperti diutarakan
bapak Suroto bagian Persambahan :
“ Aparat maupun petugas DKP harus senantiasa mengerti serta memahami tugas yang diembanya, mereka harus bekerja sebaik dan semaksimal kemampuan mereka untuk mengabdi kepada DKP demi terciptanya Kota Surakarta yang bersih dan bebas dari sampah, untuk itu DKP melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengembangan pengetahuan personil petugas-petugasnya seperti Mutasi Jabatan, studi banding serta penenganan keluhan melalui pengaduan semua ini dilakukan untuk peningkatan pelayanan kebersihan diKota Surakarta” (Wawancara 30 Mei 2010) Kegiatan yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta dalam peningkatan Kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan adalah Perolingan jabatan. Perolingan jabatan terjadi kalau ada
pegawai yang dimutasi, mutasi jabatan dimaksudkan agar Petugas maupun
pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta mempelajari
semua bidang yang ada di ruang lingkup Dinas dilakukan dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
mempelajari dokumen-dokumen yang telah ada dan apabila ada hal yang
tidak jelas barulah ditanyakan kepada yang bersangkutan. Selain itu untuk
meningkatkan kemampuan aparat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta melakukan Transfer pengetahuan bukanlah transfer pengetahuan
langsung karena transfernya hanya Transfer Pengetahuan dilaksanakan
oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam bidang persampahan
terutama dalam masalah sampah 3R. Penanganan sampah 3R dilaksanakan
oleh cipta karya yang berasal dari semarang .
Selain itu Penanganan keluhan melalui pengaduan, Sistem
pengaduan ini merupakan suatu cara untuk mengeluhkan semua yang
berkaitan dengan penanganan masalah persampahan maupun pelayanan
yang diberikan oleh Dinas Keberihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Cara untuk mengadukan keluhan yang dihadapi masyarakat yang merasa
tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta dapat mengadukanya kepada dinas melalui
telepon dan melalui radio, ataupun bisa juga melalui koran. Dengan
adanya pengaduan yang diampaikan oleh masyarakat kepada Dinas maka
akan menjadi bahan masukan bagi dinas dalam memperbaiki kinerjanya.
Penanganan keluhan melalui pengaduan juga salah satu cara
peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan. Jika dilihat dari
kesiapan petugas DKP didalam memberikan pelayanan agar tercipta
lingkungan yang bersih, indah dan nyaman, Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta selaku pelaksana pelayanan dibidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Kebersihan dan Persampahan di Kota Surakarta berusaha memberikan
yang terbaik untuk masyarakatnya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan
oleh Bapak Suroto:
“ Kami sebagai pelaksana pelayanan persampahan di Kota Surakarta selalu siap untuk melayani dan melaksanakan tugas pelayanan sebaik mungkin karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pelayanan dibidang persampahan dalam rangka menjaga dan menciptakan wilayah Kota Surakarta yang Berseri, bersih, indah dan rapi” (wawancara 8 Juni 2010 )
Kesigapan petugas kebersihan dan petugas pengangkutan sampah
memang sangat penting bagi pelaksanaan Manajemen Sampah dalam
penanggulangan banjir. Karena petugas yang melakukan kegiatan
pembersihanya dengan baik akan menciptakan kota Surakarta yang
terbebas dari tumpukan sampah yang dengan kata lain dapat menghindari
juga dari bencana alam yang kerap terjadi di Kota Surakarta yaitu banjir.
Masyarakat bisa melakukan pengaduan jika merasa tidak puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta melalui telepon dan melalui radio, ataupun bisa juga
melalui koran. Dengan adanya pengaduan yang disampaikan oleh
masyarakat kepada Dinas maka akan menjadi bahan masukan bagi dinas
dalam memperbaiki kinerjanya
b. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan, Diantaranya
melalui kegiatan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
1) Pembuatan Pupuk Kompos di TPA Putri Cempo (Tempat Pembuangan
Akhir)
Salah satu upaya Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam hal ini
adalah dengan memperhatikan penempatan TPA (Tempat Pembuangan
Akhir), yang tidak boleh sembarangan yang sebaiknya terletak jauh dari
rumah penduduk atau tempat keramaian karena sampah yang tertimbun di
TPA dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan sampah yang
menumpuk dapat merusak keindahan lingkungan sekitar. TPA di Kota
Surakarta sendiri sudah mengikuti persyaratan dari Staf Pemerintah SNI
(Standar nasional Indonesia) No.03-3241-1994 tentang tata cara pemilihan
TPA.
TPA di Kota Surakarta yang sudah ada sekarang ini telah
mengikuti persyaratan hukum didirikanya sebuah TPA sesuai dengan
ketentuan uu mengenai lingkungan hidup, analisis mengenai dampak
lingkungan, ketertiban umum, kebersihan kota, Perda tentang pengelolaan
sampah serta peraturan pelaksanaanya. TPA Puti cempo juga tidak berada
didaerah lindung (cagar alam) TPA putri Cempo berada di kelurahan
Mojosongo yang merupakan daerah yang tinggi (bebas banjir) sehingga
kemungkinan hanyutnya sampah dan terjadinya pencemaran akibat banjir
sangat kecil.
Untuk Mengurangi timbunan sampah di TPA putri Cempo sendiri,
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakartapun telah menerapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
system Komposting. Seperti yang disampaikan bapak Pramudjo selaku
Seksi Pengelolaan Sampah :
“ system komposting memang udah lama diterapkan oleh DKP Kota Surakarta tepatnya dilakukan di TPA (tempat Pembuangan Akhir) ini dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA Putri Cempo karena Pihak DKP sendiri belum berencana untuk memindahkan TPA ke lahan yang baru walaupun masa operasionalnya yang sudah habis jadi untuk mengurangi timbunan sampah di TPA, timbunan sampah yang sudah 10 th keatas diambil dan dibuat pupuk” (Wawancara 30 Mei 2010)
2) Merubah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) menjadi Transfer Depo à
sampah langsung masuk kedalam Truck Sampah (pengambilan sampah dari
rumah tangga harus tepat waktu);
Seringkali sampah tidak dapat terangkut oleh truk pengangkut
sampah dan tertinggal di TPS akhirnya sampah-sampah ini meninggalkan
bau yang tidak sedap apalagi kalau musim hujan tiba sampah yang tidak
terangkut ini dapat hanyut terbawa air dan masuk-masuk keselokan
disekitarnya sehingga menyumbat air dan akibatnya menyebabkan banjir.
Seperti petikan wawancara oleh Bapak Suroto berikut :
“ Penggantian TPS biasa menjadi Transfer Dipo memang sangat bermanfaat bagi pihak DKP serta masyarakat, menguntungkan pihak DKP karena mempermudah proses penggangkutan sampah, bermanfaat bagi masyarakat karena tidak meningalkan bau dan mencemari lingkungan “ Terdapat beberapa permasalahan yang timbul dalam hal
pengangkutan sampah di TPS
1) Penolakan keberadaan TPS-TPS oleh masyarakat à dianggap
mengganggu lingkungan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
2) Volume sampah semakin meningkat àTidak tertampung di TPS-
TPS
3) Perilaku masyarakat tentang membuang sampah
4) Petugas pengangkut sampah dari rumah tangga tidak secara rutin
mengambil, sehingga sering terjadi komplain kepada DKP
5) Membuang sampah material di TPS
6) Gerobak mau enaknya menurunkan sampah diluar TPS,
7) Pemulung mengais sampah sampai diluar TPS
8) Membuang sampah tidak tepat waktu
Maka dari permasalahan-permasalahan yang muncul, Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta mengganti TPS biasa menjadi
Transfer Dipo.
c. Program Kampanye Lingkungan :
Dengan Adanya keluhan-keluhan dari masyarakat maka Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta berusaha untuk menindaklanjuti
keluhan-keluhan yang timbul yang menyebabkan masyarakat tidak puas
dengan pelayanan yang diberikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sebagai
tindak lanjut dari adanya ketidakpuasan masyarakat tersebut maka Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayananya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Upaya peningkatan kualitas ini meliputi kegiatan pemeliharaan dan
kebersihan. Hal ini dikarenakan pemeliharaan kebersihan sebagai salah satu
bentuk dari pelayanan dibidang persampahan tidak hanya menyangkut
mengenai penyediaan sarana dan prasarana tetapi juga menyangkut usaha-
usaha lain yang mendukun terciptanya lingkungan yang bersih rapi dan indah
(BERSERI). Hal ini seperti diungkapkan pak Suroto :
“kami terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan dengan melakukan beberapa peningkatan kegiatan kebersihan dan hal-hal yang mendukungnya yang diharapkan masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan” (wawancara 8 Juni 2010) Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai leading sector dibantu
badan Lingkungan Hidup , Dinas Pengelolaan Pasar, Satpol PP serta
kecamatan mengadakan sosialisasi ke masyarakat dalam penanganan
kebersihan, pengelolaan sampah perkotaan serta keindahan kota, untuk ikut
berperan serta menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, mengelola
sampah rumah tangga menjadi hal yang bermanfaat baik secara ekonomi
maupun ekologis sehingga dapat meringankan beban kerja pemerintah kota.
Perda Kota Surakarta No.2 tahun 2006 (pasal 18 ayat 1) Mewajibkan setiap
orang melakukan upaya-upaya untuk mengurangi produksi sampah rumah
tangganya. Maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
melakukan Upaya-upaya sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
1) Pembuatan Website
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta merencanakan
pembuatan website dengan mengangarkan dana sebesar 76.823.000,
Pembuatan website ini di fungsikan untuk melakukan Kampanye
lingkungan yang merupakan wahana untuk menambahakan kesadaran dari
masyarakat akan lingkungan sekitar tentang bahayanya membuang
sampah disungai dan selokan yang akan mengakibatkan banjir apabila
musim penghujan tiba. Selain itu Webite ini juga berfungsi untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pelayanan kebersihan
yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Joko Susilo Bidang Kebersihan :
“ Website ini memang dibuat untuk menggalangkan kampanye lingkungan mbak, website yang akan dibuat ini berisi juga tentang informasi-informasi mengenai lingkup DKP Kota Surakarta sebagai pemberi jasa pelayanan Kebersihan di Kota Surakarta kepada masyarakat “(wawancara 8 Juni 2010)
2) Pengolahan sampah berbasis masyarakat (community based solid waste
management-CBSWM)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta pada tahun 2009
merencanakan menggalangkan Kampanye Lingkungan seperti pengolahan
sampah yang berbasis masyarakat atau disebut juga CBSWM (community
based solid waste management-CBSWM). CBSWM adalah sistem
penanganan sampah yang direncanakan, disusun, dioperasikan, dikelola dan
dimiliki oleh masyarakat. Tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang
ramah lingkungan
Prinsip-prinsip CBSWM adalah:
ü Partisipasi masyarakat
ü Kemandirian
ü Efisiensi
ü Perlindungan lingkungan
Seperti yang diungkapkan oleh bapak Joko Susilo bagian Kebersihan
mengenai program CBSWM yang akan diterapkan di Kota Surakarta :
“ program ini dicanangkan pada tahun 2009, tujuanya adalah agar masyarakat Kota Surakarta mampu menjaga lingkunganya masing-masing tanpa bergantung kepada pemerintah, program ini akan disosialisasikan melalui tiap tiap kelurahan oleh petugas DKP “(wawancara 8 Juni 2010)
3) Sosialisasi sampah 3R berbasis masyarakat dikawasan pemukiman
Selain program CBSWM sebagai kampanye lingkungan yang
dilakukan pada tahun 2009, Dinas Keberihan dan Pertamanan Kota
Surakarta juga merencanakan mensosialisasikan Sampah 3R kepada
masyarakat didaerah pemukiman. Sosialisasi sampah 3R berbasis
masyarakat dikawasan pemukiman maksudnya adalah membantu para
pelaksana di lapangan yang akan melakukan kegiatan pengurangan
sampah sejak dari sumbernya untuk memahami pola pendekatan berbasis
masyarakat. Selain itu Memberikan penjelasan secara mendalam mengenai
rencana pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Sampah Terpadu 3R Berbasis
Masyarakat untuk Meningkatkan upaya pengurangan sampah sejak dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
sumbernya dengan metode yang praktis dan telah dilaksanakan dalam best
practise.
Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan di kelurahan Joyotakan
Kota Surakarta yang diawasi langsung oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta. Dalam kegiatan ini masyarakat dituntut untuk
melakukan program 3R yang meliputi Reduce atau reduksi sampah
merupakan upaya untuk mengurangi timbulan sampah di lingkungan
sumber dan bahkan dapat dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan,
Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau material agar tidak
menjadi sampah (tanpa melalui proses pengolahan), Recycle berarti
mendaur ulang suatu bahan yang sudah tidak berguna (sampah) menjadi
bahan lain setelah melalui proses pengolahan
Seperti penuturan Bapak Joko Susilo Selaku Sub Bidang
Kebersihan :
” Kegiatan 3R ini dilaksanakan di kelurahan Joyotakan, masyarakat disana dituntut untuk memanfaatkan sampah yang ada untuk didaur ulang kembali menjadi barang yang lebih berguna. Ini bermanfaat bagi lingkungan mereka sendiri”
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaksudkan sebagai keseluruhan proses
pengelompokan pegawai, alat-alat dan membagi tugas wewenang serta tangggung
jawab masing-masing pegawai sehingga dapat tercipta suatu organisasi yang
dapat menanggani masalah sampah dalam rangka penaggulangan banjir di Kota
Surakarta yang sebagaimana telah ditetapkan. Pengorganisasian diperlukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
mempermudah dalam pelaksanaan program yang telah dirumuskan dalam
perencanaan.
Dalam pengorganisasian Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta semua kebijakan dipegang oleh Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta kemudian Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta memberikan wewenang kepada Sekretariat, Bidang Kebersihan,
Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan, Bidang Pemakaman Umum dan
Bidang Persampahan sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Untuk
Manajemen Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta yang
berperan dalam pengelolaanya dan Pengendalianya hanya Bidang Kebersihan dan
Bidang Persampahan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari bapak Suroto:
“ kebijakan memang berada ditangan kepala DKP, kemudian wewenangnya dilimpahkan pada bidang-bidang yang bersangkutan sesuai tugas dan wewenang masing-masing bidang. Untuk masalah sampah di hulu sampai hilir, sesuai wewenang kepala DKP dilakukan oleh bidang Persampahan sementara untuk masalah kebersihan seperti penyapuan jalan-jalan dilakukan oleh bidang kebersihan “ (wawancara 10 Juni 2010) Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta saat
ini dipimpin oleh satu pimpinan yang membawahkan Seksi Kebersihan Kota dan
Seksi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan. Seksi Kebersihan Kota bertugas
menjaga kebersihan Kota, melakukan pembersihan ditempat-tempat umum
maupun fasilitas umum seperti melakukan penyapuan jalan yang dilakukan setiap
hari dan memelihara perlengkapan kebersihan kota hal ini dilakukan agar Kota
Surakarta tetap terjaga kebersihanya dan terhindar dari tumpukan sampah yang
mengakibatkan banjir. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Joko Susilo :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
“Kepala DKP memberikan wewenang dalam pembagian tugas pembersihan Kota Surakarta kepada Seksi Kebersihan Kota, maka dari itu kami bagian dari Seksi Kebersihan Kota mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan tugas ini, agar kota Surakarta khususnya tempat-tempat umum dan fasilitas umum dapat terjaga kebersihanya. Sesuai dengan moto Kota Solo sendiri BERSERI” (wawancara 10 Juni 2010)
Dalam hal ini Seksi Kebersihan Kota mempunyai kurang lebih 300an lebih
pasukan kuning untuk melakukan pembersihan tempat/fasilitas umum dan
penyapuan jalan. Setiap pasukan kuning yang melakukan pembersihan dan
penyapuan jalan diawasi oleh seorang mandor agar pelaksanaaya bisa sesuai
dengan apa yang diharapkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Selain Seksi Kebersihan Kota dalam Bidang Kebersihan juga
membawahkan Seksi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan yang mengatur dan
mengelola retribusi pelayanan persampahan. Retribusi pelayanan digunakan
sebagai untuk mengganti biaya pengumpulan sampah, biaya pengangkutan
sampah, biaya pengolahan/pemusnahan sampah, biaya penyediaan fasilitas
persampahan/kebersihan, biaya peyediaan lokasi tempat pembuangan dan biaya
administrasi yang mendukung penyediaan jasa. Seperti yang diutarakan oleh
bapak widianto Seksi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan :
“retribusi pelayanan kebersihan sampah memang diperlukan hal ini diperlukan sebagai penggantian biaya atas jasa yang diberikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam hal menjaga kebersihan lingkungan” (wawancara 10 Juni 2010) Namun Retribusi pelayanan persampahan dikampung-kampung atau
kelurahan tidak ditangani oleh petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta sendiri tetapi dilimpahkan kepada organisasi kampung setara dengan
Rukun tetangga masing-masing. Biaya yang diberikan masyarakat untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
mengganti tenaga jasa dalam hal pengangkutan sampah rumah tangga ke TPS
(Tempat Pembuangan Sementara)
Sementara itu Bidang Persampahan membawahkan Seksi Angkutan
Sampah dan Seksi Pengelolaan Sampah. Seksi Angkutan Sampah yang bertugas
menyediakan alat-alat kebersihan maupun alat transportasi guna mendukung
lancarnya pembersihan sampah seperti penyediaan truk sampah, germosa
(gerobag Motor Sampah), sapu, serta alat kebersihan lainya yang berhubungan
dengan pembersihan sampah. Seperti yang diutarakan oleh Bapak Sudiyatno :
“ seksi angkutan memang bertugas menyediakan dan merawat fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh DKP dalam urusan pengangkutan sampah maupun penyelengaraaan selain itu apabila terdapat kerusakan kami juga memperbaikinya” (wawancara 10 Juni 2010)
Untuk pengangkutan sampah dipasar, Dinas Kebersihan Kebersihan tidak
bertanggung jawab atas hal ini, sampah-sampah yang ada dipasar sudah diangkut
oleh truk-truk sampah milik Dinas Pasar (DPP), hal ini juga berlaku untuk pabrik
maupun industri-industri lainya yang melakukan penangkutan sampah ke TPA
(Tempat Pembuangan Sementara) menggunakan truk dari masing-masing
perusahaan.
Selain Seksi Angkutan Sampah dalam Bidang Persampahan juga
membawahkan Seksi Pengelolaan Sampah, Seksi Pengelolaan Sampah sangat
berperan penting dalam Manajemen Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta karena Seksi Pengelolaan Sampah yang mengelola Sampah dari
TPS (Tempat Pembuangan Sementara) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sampah-sampah yang ada di TPS diangkut menggunakan truk Menuju ke TPA.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Pramujo :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
“ kami memang hanya menangani sampah di TPS dan TPA mbak, tapi coba kalau sehari saja kami tidak bekerja apa jadinya Kota Surakarta pasti kumuh dan Kotor, sampah yang di TPS yang tidak diangkut dapat menggangu masyarakat jadi Seksi Pengelolaan Sampah memang berperan penting dalam Manajemen Sampah ini” (wawancara 10 Juni 2010)
Seksi Pengelolaan Sampah juga menangani dan menata masalah Sampah
di TPA seperti meratakan sampah yang kelihatan sudah menumpuk dan
mengambil sampah yang sudah 10 tahun keatas untuk dijadikan komposting.
selain itu Seksi Pengelolaan Sampah juga yang memelihara alat-alat berat di TPA
seperti melakukan perbaikan-perbaikan alat berat apabila terjadi kerusakan.
Berikut Bagan Pengorganisasian untuk Manajemen Sampah Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta :
Gambar 3.1
Pengorganisaian Manajemen Sampah Tahun 2009
KEPALA
BIDANG
KEBERSIHAN
SEKSI
KEBERSIHAN
KOTA
SEKSI PELAYANAN
PERSAMPAHAN
DAN KEBERSIHAN
BIDANG
PERSAMPAHAN
SEKSI
ANGKUTAN
SAMPAH
SEKSI
PENGELOLAAN
SAMPAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Tugas dan fungsi Masing-masing sub bidang dalam Manajemen Sampah
dalam menanggulangi banjir di Kota Surakarta :
1. Bidang Kebersihan, membawahkan :
a. Seksi Kebersihan Kota : menjaga kebersihan kota seperti menyapu
jalan raya serta membersihkan fasilitas-fasilitas umum.
b. Seksi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan seperti mengurusi
tarif retribusi perampahan, sosialisasi kampanye lingkungan.
2. Bidang Persampahan, membawahkan :
a. Seksi Angkutan sampah : melakukan perawatan rutin terhadap
kendaraan dinas, pengadaan alat angkut pelayanan kebersihan dan
pertamanan
b. Seksi Pengelolaan Sampah : mengambil sampah dari TPS ke TPA,
mengatur sampah di TPA, memelihara dan menjaga TPS-TPS,
membuat kompos.
3. Koordinasi
Koordinasi merupakan aktivitas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta dalam mengusahakan terjadinya kerja sama diantara anggota-anggota
pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta agar semua kegiatan
organisasi dapat selaras sehingga tujuan yaitu menangani Manajemen sampah
dalam menanggulangi banjir bisa tercipta dengan efisien.
Koordinasi diperlukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
untuk tugas dan fungsi diantara unit-unit organisasi sehingga tidak terjadi
pelaksanaan tugas yang dobel/tumpang tindih maupun tugas yang tidak terlaksana
sehingga memudahkan tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta merupakan koordinasi yang bentuknya koordinasi internal dan
koordinasi eksternal
a. Koordinasi internal
Koordinasi internal yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta berupa koordinasi internal vertikal dan
horisontal.
Ø Koordinasi internal vertikal
Maksudnya adalah kerjasama antara unit atau sub unit kerja
dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta yang
sifatnya vertikal, yaitu atasan dengan bawahanya (antara bidang
dengan sub bidang).
Dalam hal ini koordinasi yang dilakukan antara Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dengan Bidang
Kebersihan dan antara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta dengan Bidang Persampahan. berupa penyampaian
informasi apakah kegiatan siap dilakukan atau tidak karena
nantinya Bidang Kebersihan dan Bidang Persampahan akan
melaporkan hasil kegitan yang dilakukan kepada Kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak Suroto :
“ Bidang Persampahan dalam pelaksanaanya tetap melakukan koordinasi dengan melaporkan setiap kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
yang dilakukan kepada Kepala DKP” (wawancara 10 Juni 2010)
Hal ini pula dibenarkan oleh Bapak Joko Susilo bagian dari
Bidang Persampahan :
“ dalam setiap pelaksanaan tugas-tugas kami, kami selalu melaporkan setiap detailnya kepada bapak (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan)dan itu wajib karena setiap laporan yang kami berikan pasti akan sangat penting bagi kelancaraan dari setiap perencanaan yang dibuat oleh DKP “(wawancara 10 Juni 2010) Bukan hanya Bidang Persampahan dan Bidang Kebersihan
saja yang wajib melaporkan hasil pelaksanaan kegiatanya kepada
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta namun
bidang-bidang seperti Sekretariat, Bidang Pertamanan dan
Penerangan Jalan serta Bidang Pemakaman umum wajib
melaporkan setiap kegiatanya kepada Kepala Dinas. Pelaporan
dilaksanakan setiap hari-hari besar dan dilakukan melalui tingkatan
bawah sampai pada kepala masing-masing sub bagian, lalu pada
akhirnya kepala bidang melaporkanya kepada Kepala Dinas.
Seperti Penuturan ibu Heru Bag umum dan Kepegawaian ;
“ semua bidang yang ada di lingkup DKP wajib melaporkan setiap hasil kegiatanya kepada Kepala Dinas, dalam hal ini memang Kepala dinas selalu mengawasi kerja kami untuk memantau apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan hasil yang direncanakan ““(wawancara 10 Juni 2010)
Ø Koordinasi internal horisontal
Maksudnya adalah koordinasi yang dilakukan antara bidang
maupun sub bidang dalam Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Surakarta yang kewenangan tugasnya secara horisontal. Dalam hal
ini koordinasi yang dilakukan nampak pada Bidang Persampahan
berkoordinasi dengan bidang Kebersihan dengan melakukan
koordinasi berupa Pengelolaan sampah sesuai dengan pernyataan
dari bapak suroto :
“ Bidang Persampahan memang dalam tugasnya selalu bekerjasama dalam hal pengelolaan sampah dengan Bidang Kebersihan, Bidang sampah hanya menangani masalah sampah di TPS dan TPA jadi dalam tugas kami mengelola sampah kami memerlukan adanya koordinasi pada bidang kebersihan untuk membantu membersihkan sampah yang masih berceceran dijalan raya maupun tempat-tempat umum “ (wawancara 10 Juni 2010)
Sedangkan dengan Bidang Kebersihan pak Joko Susilo
Memberikan Pernyataan :
“ bidang kami cuma melayani kebersihan di jalan-jalan raya atau fasilitas-fasilitas umum saja yang meliputi penyapuan, pewadahan serta pengangkutan dan tidak bertanggung jawab kepada sampah di TPS maupun TPA, maka dari itu kami juga bekerjasama dengan bidang sampah. (wawancara 10 Juni 2010)
Di dalam Manajemen Sampah untuk menanggulangi banjir
di Kota Surakarta Koordinasi dilakukan oleh Bidang Kebersihan
dengan Bidang Persampahan. Koordinasi ini sangat penting
dilakukan karena Bidang Kebersihan berperan menjaga dan
membersihkan sampah ditempat-tempat umum maupun fasilitas
umum yang kemudian diangkut ke TPA, serta mengelola retribusi
pelayanan sampah, sementara itu bidang Persampahan yang
betugas mengangkut sampah dari TPS ke TPA serta mengelola
sampah diTPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
b. Koordinasi eksternal
Koordinasi eksternal maksudnya adalah koordinasi yang dilakukan
oleh pihak DKP dengan organisasi diluar badan Dinas Dalam penanganan
sampah untuk menaggulangi banjir. Pihak Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta berkoordinasi dengan pihak-pihak lain untuk
penanganan masalah sampah. Seperti yang diungkapkan oleh pak Suroto :
“ dalam melakukan tugasnya pihak DKP memang berkoordinasi dengan pihak-pihak diluar badan DKP untuk mengatasi masalah sampah di kota Surakarta ini seperti berkoordinasi dengan DPP untuk pengangkutan sampah dipasar maupun DPU untuk pembersihan sampah diselokan maupun di sungai. (wawancara 10 Juni 2010)
Ø Koordinasi eksternal dengan DPU ( Dinas Pekerjaan Umum)
Koordinasi yang dilakukan yaitu berupa kerjasama dalam
pelaksanaan Manajemen Sampah dalam menaggulangi banjir di
kota Surakarta. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Suroto :
“ dalam penanganan sampah di sungai atau selokan DKP tidak turut membersihkanya sendiri, hal ini dilakukan karena masalah sungai atau sauran air merupakan tanggung jawab pihak DPU jadi dalam penangananya sampah-sampah yang ada di sana dibersihkan oleh DPU kemudian dibuang ke TPS atau langsung ke TPA” (wawancara 10 Juni 2010) Memang masalah sampah merupakan tanggung jawab
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta namun untuk
menanggulangi masalah banjir tidak sepenuhnya juga merupakan
tanggung jawab DKP. DKP hanya melakukan himbauan saja
kepada masyarakat mengenai bahaya membuang sampah di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
selokan maupun disungai. Sementara itu untuk sampah yang sudah
terlanjur jatuh kesungai maupun selokan itu merupakan tanggung
jawab pihak DPU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk
membersihkanya, karena sampah-sampah yang jatuh keselokan
maupun sungai tersebut akan menggangu kelancaran air yang akan
menghambat kerja dari DPU.
Ø Koordinasi eksternal dengan DPP (Dinas Pengelolaan Pasar)
Koordinasi yang dilakukan antara DKP dengan DPP adalah
dalam hal pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir.
Dinas Pengelolaan Pasar melakukan pengangkutan sampah ke TPA
dengan menggunakan truck sampah dari pasar sendiri seperti yang
diungkapkan oleh bapak Pramujo selaku seksi Pengelolan Sampah:
“ DKP tidak bertanggung jawab atas pengangkutan sampah di pasar ke tempat pembuangan Akhir karena pengangkutan sampah diserahkan sepenuhnya kepada pihak DPP sebagai pengelola pasar, mereka mempunyai truck sendiri untuk melakukan sampah dari TPS yang ada di pasar ke TPA (Tempat pembuangan Akhir ) “(wawancara 10 Juni 2010) Dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan tidak
bertanggung jawab sepenunhya mengelola sampah yang ada
dipasar karena tanggung jawab itu diberikan kepada DPP sebagai
pengelola Pasar, Dinas Pengelolaan Pasar juga memiliki armada
truck sendiri untuk melakukan pengangkutan sampah tersebut ke
TPA. Namun kalau sampah sudah berada di TPA (tempat
Pembuangan Akhir) sampah itu menjadi tanggung jawab DKP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
4. Pengawasan
Pengawasan sangat penting pelaksanaanya dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan organisasi termasuk didalam Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta. Dengan pengawasan setiap kegiatan dapat dimonitor
pelaksanaaya dan bagaimana pelaksanaaya, seperti diungkapkan oleh bapak
Suroto bidang persampahan:
“pengawasan kegiatan sangat diperlukan jadi tidak istilahnya ucul-uculan. Program dah dibuat tapi pelaksanaaya seenaknya sendiri. Pengawasan dilakukan untuk meneliti kinerja pegawai dan mekihat apa program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan rencana dan target waktu yang ditentukan” (Wawancara 12 Juni 2010)
Hal ini juga dibenarkan oleh ibu Heru Sukowati sub bag umum :
“pengawasan dilakukan waktu memonitor bagaimana jalanya kegiatan. Apakah sesuai dengan rencana yang ditetapkan sehingga bila ada kekurangan atau penyimpangan dalam pelaksanaan segera diketahui dan diperbaiki dengan demikian pelaksanaaya dapat sesuai dengan harapan” (Wawancara 12 Juni 2010) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam Manajemen
Sampah dalam Menanggulangi banjir menerapkan dua pengawasan yang terdiri
dari dua bagian yaitu :
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pengawasan dalam hal ini adalah usaha Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta untuk menjamin bahwa program atau tindakan yang telah
diambil dalam menanggani Manajemen Sampah sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Pengawasan yang dilakukan dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta adalah pengawasan melekat secara structural yaitu dari Kepala Dinas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
kepada Kasubid-kasubidnya terus berlanjut kebawahanya. Pengawasan rutin
dilaksanakan melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan setiap bulanya dimana
dalam tersebut setiap bidang memaparkan kegiatan yang akan dilaporkan dan
melaporkan pelaksanaan program yang telah dilaksanakan. Selain itu
pengawasan juga dilakukan oleh pihak eskavator yang melakukan pengawasan
pada kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta tersebut
Pengawasan untuk mengawasi kegiatan ini merupakan pengawasan
eksternal dan pengawasan internal :
a. Pengawasan internal
Pengawasan internal yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
anggota Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta terhadap
kegiatan yang dilaksanakaan. Pengawasan internal ini dilakukan oleh
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan terhadap bawahanya yang
melaksanakan kegiatan Manajemen Sampah
Bapak Suroto mengatakan :
“ dalam melaksanakan tugas-tugasnya bidang Persampahan Maupun bidang-bidang lainya yang ada dalam ruang lingkup DKP diawasi oleh Kepala Dinas agar kegiatan yang dilaksanakan bisa tercapai sesuai dengan tujuan supaya terhindar juga dari penyimpangan-penyimpangan” (wawancara 10 Juni 2010) Pengawasan Internal oleh Kepala Dinas dilakukan setiap hari hal
ini dilakukan untuk memantau jalanya kegiatan pelaksanaan yang sudah
direncanakan. Kepala Dinas melakukan pengawasan dengan cara melekat
yaitu dengan melihat secara langsung laporan-laporan hasil kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
diberikan oleh masing-masing kepala bidang seperti bidang kebersihan
dan bidang persampahan. Selain melihat laporan kepala Dinas juga
melihat secara langsung hasil dari kegiatan tersebut. Seperti diungkapkan
pak Joko Susilo bidang kebersihan :
“ Bapak (kepala dinas) selalu meminta laporan-laporan hasil kegiatan yang sudah kami laksanakan bahkan bapak turun langung memantau pelakanaan kegiatan, hal ini dilakukan agar perencanaan dapat terlaksana secara baik dan sesuai yang diharapkan”
Selain pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh Kepala Dinas
pengawasan secara internal juga dilakukan oleh masing-masing Kepala
Bidang kepada seksi seksi bidang dibawahnya. Seperti bidang Kebersihan
yang melakukan pengawasan kepada Seksi Kebersihan Kota dan Seksi
Pelayanan Kebersihan serta Bidang Persampahan yang melakukan
pengawasan terhadap Seksi Angkutan Sampah dan Seksi Pengelolaan
Sampah. Semua pengawasan di Dnas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta dilakukan secara melekat dan struktural.
b. Pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh
pihak-pihak diluar Dinas Keberihan dan Pertamanan Kota Surakarta
terhadap kegiatan yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta seperti pada pelaksanaan Manajemen sampah pada tahun 2009
ini. Pengawasan dari luar dilakuakan oleh pihak Eskavator dari Walikota
Kota Surakarta atau di sebut juga Bawasda (Badan Pengawas Daerah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Seperti yang diungkapkan oleh bapak Suroto bidang persampahan, berikut
petikan wawancaranya :
“ memang pihak dari walikota sering memantau jalanya kegiatan yang sudah kami rencanakan, apa kegiatan itu berjalan sesui rencana atau terdapat penyimpangan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut “(wawancara 10 Juni 2010)
Hal ini dibenarkan oleh ibu Heru bagian umum dan kepegawaian :
“ pihak eskavotor merupakan suruhan dari bapak walikota kota Surakarta, kami tidak tahu dari bagian mana saja namun mereka membawa perintah dari bapak walikota untuk memantau hasil kegiatan pelaksanaaan kami dan melaporkanya, kedatanganya pun kami tidak tahu pastinya yang jelas setiap satu tahun bisa dua sampai tiga kali “ Pengawasan oleh Bawasda dilakukan untuk mengawasi jalanya
pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan apakah anggaran yang ada
sudah memenuhi target atau belum hal ini dilakukan agar tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Pengawasan
dari Bawasda tidak bisa diprediksikan, meereka datang secara tiba-tiba
dalam kurun waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dilakukan agar pegawai
tidak akan memanipulasi data yang sebenarnya. Dalam pengawasan ini
para pegawai memberikan laporan kepada orang dari bawasda atau pihak
bawasda bisa langsung terjun kelapangan untuk melihat hasil pelaksanaan
kegiatan yang sudah direncanakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
2. Perbandingan antara Perencanaan dengan Hasil Pengawasan
Perbandingan antara perencanaan dengan pelaksanaan adalah hasil
realiasasi dari perencanaan Manajemen sampah di Kota Surakarta, apakah sudah
sesuai dengan yang ditetapkan atau belum. Berikut hasil realisasinya :
a. Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat
1) Penetapan Tarif Retribusi Persampahan baru ditahun 2009
Tarif Retribusi Persampahan baru ditahun 2009 yang ditetapkan oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota surakarta mengalami kenaikan
dibanding tahun 2008. Prinsip penetapan tarif retribusi tersebut pada
umumnya telah jelas namun untuk mengatahui apakah pelaksanaanya
dilapangan sesuai dengan penetapan tarif retribusi yang telah ditentukan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, berikut seperti dapat
dilihat pada wawancara dengan warga Krajan Mojosongo :
“ biasanya disetiap bulan kami ditarik uang iuran dari Rt sebesar seribu rupiah sampai tiga ribu rupiah sebagai uang sampah, tapi mengenai untuk apa saja uang itu, dikemanakan uang itu kami tidak tahu, kami hanya berpikiran uang itu untuk uang sampah saja “ ( wawancara 2 Juni 2010)
Selain itu terdapat pernyataan dari warga bibis baru yang memiliki
usaha salon di jalan Tentara Pelajar Surakarta mengatakan :
“ satu bulan sekali memang kami ditarik uang iuran sebesar duapuluh ribuan oleh petugas kebersihan, dari kelurahan tapi kami tidak tahu untuk apa uang tersebut “( wawancara 2 Juni 2010)
Dari hasil wawancara tersebut ada kesan bahwa dalam penetapan
tarif untuk objek retribusi rumah tempat tinggal maupun perusahaan jasa
sudah sesuai dengan tarif retribusi yang ditetapkan oleh Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Surakarta, namun dalam hal ini belum terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
kejelasan maupun keterbukaan mengenai untuk apa dan dialokasikan
kemana saja tarif retribusi yang sudah dipungut dari masyarakat tersebut.
Maka dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan pihak-pihak
terkait perlu melakukan sosialisasi lebih lanjut terkait dengan masalah
retribusi kebersihan kepada masyarakat. Sesuai dengan pernyataan dari
pak Hartadi sebagai seksi RPPK Retribusi Pelayanan Persampahan dan
Kebersihan :
“ penetapan tarif retribusi sampah di kota surakarta memang sudah sesuai dengan peraturan Peraturan daerah Kota Surakarta No.11 Tahun 2001 tentang perubahan Aturan Daerah Kota Surakarta No.4 Tahun 2001 tentang retribusi pelayanan/kebersihan, namun mengenai sosialisasi itu tergantung dari pihak kelurahanya sendiri karena masalah sampah yang ada di perkampungan sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kelurahan, kami hanya menetapkan tarif retribusinya saja” ( wawancara 2 Juni 2010)
Dengan Penarikan retribusi yang sudah ditetapkan oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta maka hasil yang didapatkan
dari hasil penarikan retribusi tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan sarana dan prasarana kebrsihan serta meningkatkan mutu
pelayanan jasa kebersihan. Seperti diungkapkan oleh Bapak Hartadi
Bidang RPPK :
“ penarikan retribusi memang di tujukan untuk biaya pengumpulan sampah, biaya pengangkutan sampah, biaya pengolahan/pemusnahan sampah, biaya penyediaan fasilitas persampahan/kebersihan, biaya peyediaan lokasi tempat pembuangan dan biaya administrasi yang mendukung penyediaan jasa bukan untuk kepentingan pribadi Dinas semata” ( wawancara 2 Juni 2010) Penarikan Tarif retribusi persampahan dapat berpengaruh kepada
kebersihan dan keindahan kota Surakarta karena dengan penarikan tarif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
retribusi dapat memperbaiki mutu pelayanan kebersihan yang diberikan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, Kebersihan dan
Kebersihan yang terjaga dapat mengurangi timbunan sampah yang dapat
mengakibatkan bencana banjir yang tiap tahun kerap terjadi di Kota
Surakarta.
2) Pengadaan Fasilitas Sarana Kebersihan
Dalam pengadaan fasilitas sarana kebersihan pada tahun 2009
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta membeli toilet
Kontainer seharga 90.197.0000, pembeliaan kontainer dimaksudkan agar
semakin terciptanya lingkungan yang bersih. Seperti diungkapkan oleh
bapak Joko Susilo bidang Kebersihan :
“ pengadaan fasilitas kebersihan yang diadakan di tahun 2009 adalah penambahan container yang dimaksudkan untuk terciptanya lingkungan yang bersih anggaran diberikan oleh bag keuangan. Anggaran pengadaan fasilitas diberikan bila failitas terebut benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat bagi terciptanya Manajemen Sampah yang baik di Kota Surakarta ” ( wawancara 2 Juni 2010)
Namun dibelinya toilet container tersebut masih belum memenuhi
kebutuhan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dalam
menciptakan Manajemen Sampah yang baik dan sesuai harapan
dikarenakan masih kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta guna mendukung
jalanya kegiatan pelayanan persampahan di Kota Surakarta. Seperti yang
diungkapkan Bapak Sudiyatno Sebagai Seksi Pengangkutan Sampah :
“ hanya dibeli toilet container pada tahun 2009 ini memang sangat disayangkan namun memang ini yang terjadi karena keterbataan anggaran yang dimiliki oleh Dinas padahal untuk kendaraan dinas yang lain ataupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
sarana alat berat yang di TPA perlu ditambah karena dirasa sangat minim sekali “ ( wawancara 2 Juni 2010)
Selain itu pada tahun 2009 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta berencana akan memordenisasi sebagian gerobag sampah
menjadi Germosa (Gerobak Motor Sampah) yang juga merupakan fasilitas
baru yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Gerobag sampah dinilai memang kurang efektif dalam hal pengangkutan
sampah karena daya tampung nya yang kurang dan membutuhkan waktu
yang lama dalam pengangkutan sampah hal ini disebabkan karena gerobag
sampah ditarik orang dengan berjalan kaki, Sehingga sampah-sampah
tidak dapat terangkut semuanya kedalam gerobag selain itu terlalu
lambatnya gerobag sampah membuat terlambatnya waktu pengangkutan
ke TPS maka sampah yang diangkut oleh gerobag sampah yang tidak
terangkut ini dibiarkan saja tertinggal di TPS dan menimbulkan bau busuk.
Maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta mulai mengganti
gerobag sampah menjadi Germosa (Gerobag Motor Sampah), Germosa
dinilai lebih efektif karena :
Ø Germosa dinilai lebih manusiawi daripada Gerobag sampah
Ø Jarak tempuh yang lebih cepat dan luas dibanding gerobag
sampah
Ø Daya tampung lebih banyak sekitar 1M2 sampai 2M2
Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Joko Susilo Bidang Kebersihan
mengenai Germosa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
“ Germosa memang diadakan sebagai sarana penggangkutan sampah agar dalam hal ini pengangkutan sampah dapat terlaksana secara efektif dan cepat. Saat ini Germosa yang ada di DKP sendiri jumlahnya 10 unit, 51 diberikan ke kelurahan dan 5 diberikan dikecamatan semua itu diberikan untuk mendukung lancarnya pekerjaan DKP dalam penggangkutan sampah” (wawancara 5 Juni 2010)
Germosa dinilai sangat mendukung dalam Manajemen Sampah
dalam Penanggulangan banjir di Kota Surakarta karena dengan cepatnya
penggangkutan sampah maka masyarakat akan lebih percaya kepada DKP
dalam menjaga kebersihan dan penggangkutan sampah. Masyarakat juga
tidak perlu terlalu lama menunggu petugas sampah untuk mengambil
sampah yang sudah menumpuk, selain itu karena germosa mempunyai daya
tampung yang banyak maka sampah-sampah tidak akan tertinggal begitu
saja, dari hal ini tidak akan timbul niat masyarakat Kota Surakarta untuk
membuang sampah secara sembarangan yang dapat mengakibatkan bencana
banjir.
Germosa yang dimliki Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta saat ini sebanyak 521 unit, dan akan dilakukan penambahan
Germosa. Banyaknya germosa yang akan ditambah sesuai dengan anggaran
yang diberikan oleh Sekretariat. Namun pada kenyataanya di tahun 2009
penambahan germosa belum terwujud dikarenakan anggaran yang didapat
untuk pengadaaan fasilitas kebersihan tidak mencukupi. Seperti yang
diungkapkan oleh pak Joko Susilo bidang Kebersihan :
“ anggaran dari untuk pengadaan barang memang sangat terbatas, jadi sebisa mungkin kami membeli fasilitas yang memang benar-benar diperlukan DKP dalam peningkatan kualitas pelayanan kebersihan maka dari itu anggaran DKP tahun 2009 ini hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
untuk mencukupi pembelian truk container saja, dan belum mencukupi untuk mengganti semua gerobag sampah ke germosa “(wawancara 5 Juni 2010)
3) Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta pada Tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Ø Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional
Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengaggarkan dana sebesar
Rp 21. 844. 764 sebagai biaya pemeliharaan kendaraan dinas
selama 12 bulan pada tahun 2009 . Pemeliharaan kendaraan dinas
secara rutin dan berkala meliputi perbaikan kendaraan, biaya
perawatan, pengisian bahan bakar dsb. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat karena terpeliharanya
kendaraan memudahkan pemberi dan pengguna jasa dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing. Seperti penjelasan dari
bapak Sudiyatno Seksi Angkutan Sampah :
“ setiap hari kami selalu mengecek keadaan kendaraan apabila terjadi kerusakan bila langsung kami perbaiki, pemeliharaan kendaraan dinas sangat berfungsi untuk mendukung kelancaran proses pelayanan persampahan seperti pengangkutan sampah dari TPS ke TPA “ (wawancara 5 Juni 2010)
Ø Pemeliharaan Rutin Sarana dan Prasarana Kebersihan
Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemeliharaan prasarana
dan sarana Kebersihan adalah pemeliharaan Tempat Pembuangan
Sementara dan Tempat Pembuangan Akhir, serta pemeliharaan
alat-alat persampahan lainya. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Kota Surakartapun menyediakan dana sebesar 500.000.000 namun
dalam realisasinya dana yang terpakai hanya 478.254.460,
pemeliharaan prasarana dan sarana kebersihan dimaksudkan agar
pengoperasional pelayanan kebersihan bisa berjalan secara lancar
dengan tujuan terciptanya lingkungan perkotaan yang BERSERI
Berikut pemeluharaan rutin yang dilakukan :
Tabel 3.4
Daftar Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan
Tahun 2009
No. Sarana Pemeliharaan Rutin Hasil Realisasi
1 Gerobak sampah Perbaikan bila terjadi kerusakan,
Pencucian
Terealisasi
2 Germosa Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi
kerusakan, Pencucian
Terealisasi
3 Truck Sampah Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi
kerusakan, Pencucian
Terealisasi
4 Alat berat Pengisian BBM, Perbaikan bila terjadi
kerusakan, Pencucian
Terealisasi
5 Personil Pemeriksaan kesehatan secara rutin
tiap bulan
Terealisasi
No. Prasarana Pemeliharaan Rutin Hasil Realisasi
1 TPS Perbaikan bila terjadi kerusakan Terealisasi
2 TPA Perbaikan bila terjadi kerusakan,
Pemeriksaan saluran air Terealisasi
Sumber Data : Bidang Persampahan DKP Kota Surakarta
Di Tahun 2009 Pemeliharaan Rutin yang dilakukan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta terhadap sarana dan prasarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
kebersihan sudah berjalan sesuai dengan rencana. Sarana prasarana serta
Kendaraan Dinas yang dimiiki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta sangat penting peranannya bagi kelancaran pembersihan sampah
dikota surakarta sendiri, sebagai contoh apabila salah satu alat atau
kendaraan tidak berfungsi maka berbagai kendala akan muncul sehingga
sampah yang seharusnya dapat diangkut menjadi berceceran dijalan dan
bahkan sampah tersebut akan jatuh diselokan dan menggangu kelancaran air.
Masyarakatpun mulai enggan membuang sampah di TPS dan lebih mudah
mereka akan membuang sampah disungai.
4) Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan
Untuk meningkatkan kemampuan aparat pengelolaan persampahan
di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta maka dilakukan
Perolingan Jabatan. Dengan Perolingan Jabatan diharapkan para pegawai
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, mengerti dan
memahami semua tugas dari sub bidang bagian masing-masing. Mutasi
Jabatan biasanya dilakukan satu tahun sekali, Mutasi Jabatan adalah
perolingan atau pergantian jabatan antara sub bidang satu ke sub bidang
lainya. Sebagai contoh dari bidang persampahan kebidang kebersihan
begitu juga sebaliknya. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Hartadi
bidang RPPK :
“ Setiap satu tahun pasti ada perolignan jabatan mbak, ini dilakukan agar pegawai DKP bisa tahu semua tugas dari masing-masing bidang yang ada di DKP ini. Bidang dari mana saja bisa dipindah-pindahkan sebagai contoh dari persampahan ke bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
kebersihan bisa juga dari pertamanan ke kebersihan” (wawancara 5 Juni 2010) Pada Tahun 2009 ini demi meningkatkan kemampuan aparat
persampahan Dinas Keberihan dan Pertamanan Kota Surakarta juga
melakukan Tranfer Pengetahuan bersama Cipta Karya dari Semarang yaitu
dengan misi 3R (Reduce, reuse dan recycle) yaitu menghemat pemakaian
barang, menggunakan kembali, mendaur ulang. Seperti diungkapkan oleh
bapak Suroto Bidang persampahan :
“ kami memang tidak secara langsung mengadakan sosialisasi 3R kepada masyarakat Kota Surakarta namun kami dibantu oleh Cipta Karya dari Semarang untuk mensosialiasikan program 3R ini. Selain itu kami juga mendapat ilmu tentang 3 R ini dari Cipta Karya “(wawancara 5 Juni 2010)
Cipta Karya melakukan sosialisasi masalah 3R di beberapa
kelurahan di kota Surakarta seperti dikelurahan Mojosongo dan Joyotakan.
Sosialisasi ini di peruntukan untuk masyarakat Kota Surakarta agar
mengubah perilakunya dalam hal mengelola sampah menjadi barang-
barang yang lebih berguna, dengan demikian timbunan sampah di TPA
bisa berkurang 20-30 persen.
Peningkatan kemampuan aparat yang dilakukan Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Surakarta di tahun 2009 sudah baik. Dilihat dari
kesigapan petugas dalam memberikan pelayanan kebersihan seperti
melakukan sosialisasi masalah 3R maupun memberikan pelayanan
kebersihan bagi masyarakat Kota Surakarta. Namun Tidak adanya studi
banding membuat dinas Kebersihan dan pertamanan Kota Surakarta tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
bisa membandingkan pelayanan Kebersihan Kota lain dengan Kota
Surakarta untuk peningkatan kualitas pelayanan kebersihan. Seperti yang
dungkapkan bapak Joko susilo bidang Kebersihan :
“ tahun-tahun yang lalu kami memang melakukan studi banding kekota lain maupun daerah lain namun untuk tahun ini memang tidak direncanakan studi banding dikarenakan untuk tahun ini masih banyak kegiatan yang kami rencanakan dalam meningkatkan pelayanan kekeberihan dan persampahan di Kota Surakarta ini” “(wawancara 5 Juni 2010)
b. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1) Pembuatan Pupuk Kompos di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Sejak awal tahun 2006 TPA Putri cempo juga sudah menerapkan
system Open Dumping atau sistem pembuangan terbuka yaitu melakukan
pengolahan dan pemusnahan sampah hanya dengan membuang secara
terbuka dan meratakan sampah pada lokasi pembuangan sampah akhir
dengan menggunakan buldoser tanpa perlakuan lainya. Sistem
pembuangan terbuka ini menyebabkan sampah yang terdapat di TPA cepat
menimbun dan sifatnya hanya sementara pakai sehingga setelah penuh
harus mencari lahan baru untuk lokasi pembuangan akhir. Kendalanya
lahan kosong terutama untuk kota kota besar sudah sulit didapat disamping
itu sampah yang menumpuk akan menyebabkan bau yang dapat mengangu
lingkungan sekitarnya, dan sampah yang menimbun akan menyebabkan
banyak lalat sehingga dapat menjadi sarang penyakit.
Namun dalam kenyataanya sampai saat ini perluasan lahan TPA
atau pemindahan TPA belum terlaksana padahal umur operasional TPA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
sudah melewati batas Seharusnya dari Pemerintah Kota Surakarta TPA
digunakan selama 13 Tahun, TPA yang terletak dikelurahan Mojosongo
ini dibangun tahun 1987 dan berakhir pada tahun 2004, dulu sebelumnya
di semanggi dan sekarang dipindahkan ke Mojosongo. Tapi sampai saat
ini masih belum ada langkah pasti dari pemerintah untuk membuat TPA
baru.
Namun untuk mengurangi sampah di TPA sendiri Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Surakarta akan melakukan pengoptimalan alat
komposting. Alat Komposting ini digunakan untuk membuat sampah
menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanaman. Seperti yang diutarakan
oleh Pak Pramujo Seksi Pengelolaan Sampah
“alat komposting yang ada di TPA memang masih digunakan salah satu fungsinya memang untuk mengurangi sampah yang ada di sini, sampah yang sudah 10 Tahun keatas diambil lalu diayak kemudian menjadi kompos yang siap dijual dan dipakai sebagai pupuk tanaman-tanaman hijau kota” (wawancara 5 Juni 2010)
Alat Komposting yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan ada 2 namun pengoptimalnya belum maksimal demi
mendukung Manajemen Sampah pada tahun 2009 ini Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota Surakarta akan menggunakan setiap hari alat
komposting ini dengan masa operasional sehari 8 jam produksi sehingga
dalam kurun waktu sehari mesin komposting ini dapat memproduksi 7 ton
sampah atau 15 ton bahan baku basah. Dengan demikian alat komposting
yang digunakan dapat mengurangi timbunan sampah di TPA Putri Cempo
2) Merubah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) menjadi Transfer Depo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Dinas Kebersihan dan Pertamanan pun mulai menerapkan Sistem
TPS menjadi Transfer Dipo. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Joko
Susilo Bidang Kebersihan:
“ memang sampah di TPS sering menimbulkan masalah apabila sampah yang ada di TPS tidak terangkut semua, sampah ini akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan menimbulkan masalah-masalah lain maka dari itu kami banyak mengubah TPS menjadi Transfer Depo” (wawancara 5 Juni 2010) Transfer Depo dinilai lebih dari sekedar TPS karena sampah yang
dari penarik gerobag langsung dipindahkan kedalam truk pengangkut
sampah, truk sampah harus standbay di Transfer Depo sampai gerobag
sampah datang. jadi sampah tidak berceceran sehingga tidak menimbulkan
bau-bau yang tidak sedap.
Di Kota Surakarta ini TPS yang sudah diubah menjadi Transfer
Dipo ada 19 tempat, diantaranya : Karangasem, Norowangsan, Manahan,
Depo Samben, Makro Tipes, Timur Sriwedari, Komplang, Bonoloyo,
Ringin Semar, BKIA, Tanggul, Semanggi, Lapangan Kerkop, Jurug, STSI,
Pinggir Kalianyar, Lapangan Mojosongo, Sangkrah Kedung Lumbu.
Penggunaan Transfer Depo sangat mendukung sekali dalam
Manajemen Sampah dalam Penanggulangan banjir di Kota Surakarta
seperti disebutkan sampah dari gerobag langsung diangkut kedalam truk
sampah, hal ini menguntungkan apabila musim hujan tiba apabila tidak
ada sampah yang tertinggal maka tidak ada pula sampah yang di TPS
hanyut terbawa air meluber kejalan-jalan maupun jatuh keselokan yang
dapat mengakibatkan bencana banjir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Namun dalam Kenyataanya transfer depo mengalami beberapa
kendala seperti kurangnya alat transportasi penggangkut sampah seperti
truck sampah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta, sehingga sampah yang seharusnya langsung dari gerobag
sampah ke dalam truck menjadi berceceran di TPS karena lamanya
kedatangan truk penggangkut sampah, karena truk penggangkut sampah
juga harus menggangkut sampah di TPS-TPS lainya.
c. Program Kampanye Lingkungan
1) Pembuatan Website
Pelaksanaan Pembuatan Website di tahun 2009 belum terealisaikan
, kendala yang dihadapi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta adalah waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga sampai saat ini
masih belum terealisaikan. Pembuatan Wbite dimaskudkan menyediakan
sarana informasi yang cepat kemayarakat. Namun. Seperti diungkapkan
pak Joko Susilo bidang kebersihan :
“ memang persoalan pembuatan website terkendala oleh kurangnya waktu, karena banyaknya rencana banyak kegiatan pula yang harus dilakukan oleh Dinas sehingga pembuatan website belum terealisasikan juga padahal masa tahun anggaran sudah habis, jadi mungkin akan direncanakan tahun berikutnya saja “ (wawancara 15 Juni 2010)
2) Pengolahan sampah berbasis masyarakat (community based solid waste
management-CBSWM)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan selalu melakukan sosialisasi
kepada masyarakat di Kota surakarta untuk bisa mengendalikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
kebersihan dilingkunganya masing-masing. Karena perilaku menjaga
kebersihan dan membuang sampah secara benar dan tidak membuang
sampah secara sembarangan tumbuh dari perilaku individu masing-masing
orang. Seperti diungkapkan oleh bapak Suroto Bidang Persampahan
“ kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat mampu menjaga lingkungannya masing-masing tanpa menggantungkan diri kepada pemerintah saja namun walaupun kami sudah berusaha melakukan sosialisasi dan kampanye namun memang susah mengubah pola hidup yang mencintai kebersihan kepada masyarakat kota Surakarta “(wawancara 15 Juni 2010)
Disampig karena kurangnya sumber dana untuk melakukan
kampanye dan sosialisasi ini, kendala yang muncul adalah kurang
sadarnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkunganya. Mereka
menggangap urusan sampah adalah urusan sepele dan ini merupakan
urusan dari pemerintah Kota Surakarta semata.
3) Sosialisasi sampah 3R berbasis masyarakat dikawasan pemukiman
Pelaksanakan sampah 3R sebenarnya sudah dilaksanakan dikelurahan
Joyotakan pada tahun 2007, sampah dari masyarakat dipilah dari sampah basah
dan sampah plastik. Sampah dari plastik kemudian dikumpulkan oleh masyarakat
kemudian dijual kembali dan sebagian di buat kerajinan tangan. Hasil yang
diperoleh dimasukan kas kampung dan digunakan untuk pembangunan kampung.
Kegiatan ini berjalan secara baik dan diawasi sendiri oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta. Namun pada tahun 2007 pula terjadi bencana banjir
yang sangat dahsyat yang terjadi dikampung joyotakan yang menengelamkan
beberapa rumah penduduk, dan salah satunya adalah tempat dimana pemilahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
sampah itu terjadi. Sehingga alat-alat yang ada hanyut terbawa banjir. Karena itu
kegiatan sampah 3R dikampung joyotakan tidak kembali difungsikan.
Maka Pada tahun 2009 ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta mulai membangun kampung bebrbasis 3R kembali walaupun saat ini
pelaksanaan belum terjadi karena keterbatasan dana. Seperti diungkapkan Bapak
Joko Susilo Bidang Persampahan :
“ dulu memang program 3R sudah kami realisasikan di Kelurahan Joyotakan, dan pada tahun 2009 ini kami ingin mengadakan program 3R ini lagi di pemukiman-pemukiman penduduk sekitar Kota Surakarta. Namun dana yang kami dapat belum ada untuk merealiasikan program tersebut “(wawancara 15 Juni 2010)
Jadi sampai saat ini Program 3R belum terealisasikan di Kota
Surakarta karena belum adanya dana dari pemerintah. Hanya sosialiasi program
3R saja yang di kampanyekan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta,
untuk itu diharapkan masyarakat bisa menjaga lingkunganya serta memanfaatkan
sampah yang berguna bagi kehidupanya tanpa bergantung kembali kepda
pemerintah Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Manajemen Sampah yang diterapkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surakarta pada tahun 2009 dinilai sudah baik dalam upaya menanggulangi
masalah penumpukan sampah yang dapat mengakibatkan banjir diSurakarta.
Dalam Pelaksanaan Manajemen sampah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surakarta menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi Manajemen
Sampah yang digunakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta adalah
fungsi Perencanaan, Pengorganisasian, Pengkoordinasian serta Pengawasan
Perencanaan Manajemen Sampah yang direncanakan dinas adalah
Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat, Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan lingkungan serta Program Kampanye Lingkungan
Pengorganisasian untuk manajemen sampah dilaksanakan oleh bidang
kebersihan yang membawahi seksi kebersihan kota dan seksi pelayanan
persampahan kebersihan dan bidang persampahan yang membawahi seksi
angkutan sampah dan seksi pengelolaan sampah langsung dipimpin oleh Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta.
Koordinasi yang dilakukan adalah koordinasi internal vertical yaitu antara
Kepala Dinas dengan Bidang-bidang dibawahnya, Koordinasi internal horizontal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
dilakukan oleh sub bidang persampahan dengan kebersihan begitu juga sebaliknya
dan dengan bidang-bidang lainya yang berada di lingkup Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta. Sementara itu koordinasi eksternal dilakukan oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta dengan DPP yang mengurusi
sampah pasar serta DPU yang menangani masalah sampah disungai dan selokan.
Pengawasan dilakukan secara melekat structural oleh Kepala Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta kepada bawahanya. Selain itu
pengawasan juga dilakukan oleh orang dari walikota Surakarta yang disebut
Eskavator dari pusat atau yang disebut juga Bawasda (Badan Pengawas Daerah).
Hasil Realisasi antara perencanaan dengan hasil pengawasan sebagai berikut :
a. Peningkatan pelayanan kebersihan terhadap masyarakat, melalui :
1) Penetapan Tarif Retibusi Persampahan Baru di Tahun 2009
sudah terealisasi dengan menaikan tarif retribusi persampahan
2) Pengadaan fasilitas sarana Kebersihan, terealisasi dengan
dibelinya satu unit truk container
3) Pemeliharaan Rutin terealisasi dengan pemeliharaan rutin
sarana dan prasarana persampahan
4) Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan
terealisasi dengan perolingan jabatan dan Transfer Pengetahuan
bersama Cipta Karya dari Semarang
b. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
1) Pembuatan Pupuk Kompos di TPA Putri Cempo (Tempat
Pembuangan Akhir) terealiasi dengan pengoptimalan
pembuatan pupuk kompos
2) Merubah TPS (Tempat Pembuangan Sementara) menjadi
Transfer Depo terealisasi dengan digantinya beberapa TPS
menjadi Transfer Dipo
c. Program Kampanye Lingkungan
1) Pembuatan Website belum terealisasikan karena kurangnya
waktu
2) Pengolahan sampah berbasis masyarakat, sudah terealiasi
dengan cara sosialisasi ke masyarakat
3) Sosialisasi sampah 3R berbasis masyarakat dikawasan
pemukiman belum terealiasi karena tidak adanya anggaran dari
pemerintah.
B. Saran
Dengan melihat hasil penelitian diatas, penulis hendak mengajukan
beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk lebih meningkakan
pelayanan dibidang kebersihan dan persampahan yaitu :
Sosialisasi masalah community based solid waste management-CBSWM
ataupun 3R harus benar-benar dilaksanakan agar masyarakat tahu benar cara
menjaga lingkungan dengan baik seperti tidak membuang sampah secara
sembarangan yang dapat menyebabkan bencana banjir serta memanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
sampah yang berguna bagi lingkungan sekitar dikarenakan selama ini sosialisasi
CBSWM belum optimal. Sosialisasi CBSWM dapat dilakukan dengan
mentargetkan seluruh kelurahan di kota Surakarta, pihak Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Surakarta dapat berkoordinasi dengan ibu-ibu PKK disetiap
kelurahan, selanjutnya ibu-ibu PKK tersebut dapat mensosialisasikan program 3R
dan CBSWM di setiap RT, dengan demikian program CBSWM dan 3R dapat
disosialisasikan secara optimal dan menyeluruh.