- 1. MANAJEMEN PAJAK ATAS KEBERATAN
2. Agenda
- Overview tentang Keberatan
- Tax planning atas Keberatan
3. Keberatan dapat diajukan atassuatu:
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil;
- Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4.
- Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia ke KPPtempat
Wajib Pajak terdaftardan/atau tempat Pengusaha Kena Pajak
dikukuhkan.
- Mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang
dipotong atau dipungutatau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib
Pajak dengan disertai alasan-alasan yangmenjadi dasar
penghitungan;
Ketentuan Pengajuan Keberatan (1) 5.
- Satu surat keberatan diajukan untuk satu surat ketetapan (satu
jenis dan satu tahun / masa pajak)
- Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar
paling sedikit sejumlah yang telahdisetujui Wajib Pajak dalam
pembahasan akhir hasil pemeriksaan;
Ketentuan Pengajuan Keberatan (2) 6.
- diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
dikirim surat ketetapan pajak atausejak tanggal pemotongan atau
pemungutan pajak oleh pihak ketiga kecuali Wajib Pajak
dapatmenunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi
karena keadaan di luar kekuasaan wajib Pajak (force majeur)
Ketentuan Pengajuan Keberatan (3) 7.
- surat keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal
surat keberatanditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, surat
keberatan tersebut harus dilampiri dengan suratkuasa khusus.
Ketentuan Pengajuan Keberatan (4) 8. Ketentuan Pengajuan
Keberatan (5)
- Untuk keperluan pengajuan keberatan, Wajib Pajak dapat meminta
kepada Direktur Jenderal Pajakuntuk memberi keterangan secara
tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak
ataupenghitungan rugi.
- Direktur Jenderal Pajak wajib memberi keterangan yang diminta
oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka
waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak suratpermintaan
Wajib Pajak di terima.
9. Ketentuan Pengajuan Keberatan (6)
- Jangka waktu pemberian keterangan oleh Direktur Jenderal Pajak
atas permintaan Wajib Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
menunda jangka waktu pengajuan keberatan.
10. Ketentuan Pengajuan Keberatan (7)
- Surat keberatan yang tidak memenuhi persyaratanbukan merupakan
surat keberatansehingga tidak dipertimbangkan dan tidak diterbitkan
SuratKeputusan Keberatan.
11. Ketentuan Pengajuan Keberatan (8)
- Wajib Pajak dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah
disampaikan kepada Direktur JenderalPajak sepanjang Surat
Pemberitahuan Untuk Hadir belum disampaikan kepada Wajib
Pajak.
12. Proses Penyelesaian keberatan
- Direktur Jenderal Pajak meminta keterangan, data, dan/atau
informasi tambahan dari Wajib Pajak;
- Wajib Pajak menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan
tertulis untuk melengkapi dan/ataumemperjelas surat keberatan yang
telah disampaikan baik atas kehendak Wajib Pajak yangbersangkutan
maupun dalam rangka memenuhi permintaan Direktur Jenderal Pajak
sebagaimanadimaksud pada huruf a;
13. Proses Penyelesaian Keberatan (cont.)
- Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain
dalam rangka keberatan untukmendapatkan data dan/atau informasi
yang objektif yang dapat dijadikan dasar dalammempertimbangkan
keputusan keberatan.
14. Proses Penyelesaian Keberatan (cont.)
- Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Direktur
Jenderal Pajak harus menyampaikan SuratPemberitahuan Untuk Hadir
kepada Wajib Pajak guna memberi keterangan atau
memperolehpenjelasan mengenai keberatannya.
- Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir pada waktu yang ditentukan
dalam Surat Pemberitahuan Untuk Hadirsebagaimana dimaksud pada ayat
(1), proses keberatan tetap diselesaikan tanpa menunggu
kehadiranWajib Pajak.
15. Jangka Waktu Pengajuan Keberatan
- Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal suratkeberatan diterima harus memberi
keputusan atas keberatan yang diajukan.
- Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa
mengabulkan seluruhnya atausebagian, menolak, atau menambah
besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar.
16. Jangka Waktu Pengajuan Keberatan
- Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
terlampaui dan Direktur JenderalPajak tidak menerbitkan Surat
Keputusan Keberatan, keberatan yang diajukan Wajib Pajak
dianggapdikabulkan dan Direktur Jenderal Pajak wajib menerbitkan
Surat Keputusan Keberatan sesuai dengankeberatan Wajib Pajak.
17. Tax Planning dalam Proses Keberatan (1)
- Sebelum mengajukan proses keberatan, pertimbangkan posisi
perusahaan apakah mempunyai supporting data yang kuat atau
tidak.
- Pertimbangkan resiko jika seandainya keberatan ditolak sanksi
administrasi
18. Tax Planning dalam Proses Keberatan (2)
- Pertimbangkan jangka waktu pengajuan keberatan.
- Perhatikan syarat-syarat dalam mengajukan keberatan.
- Persiapkan dokumen-dokumen pendukung serta alasan-alasan yang
dapat mendukung proses keberatan.
19. Tax Planning dalam Proses Keberatan (3)
- Jika perlu, lakukan konsultasi dengan pihak yang lain yang
memiliki keahlian dalam bidang perpajakan.
- Selama proses keberatan, bersikaplah kooperatif dalam
memberikan penjelasan serta data-data yang diperlukan oleh
DJP.
20. Tax Planning dalam Proses Keberatan (4)
- Jika surat keberatan tidak dipertimbangkan karena tidak
memenuhi ketentuan formalWP dapat mengajukan permohonan kepada DJP
untuk mengurangkan atau membatalkan SKP yang tidak benar (Ps. 36 UU
KUP)