Post on 02-Aug-2015
Kenali Bantu & Atasi Anak Berkebutuhan Khusus
di sekitar Kita
Tri Gunadi, AMd. OT, S.Psi, S.Ked
Jl H Ismail No 15 B Komplek Taman Cilandak Jaksel 021-7659839
Email : klinik_yamet@yahoo.comFacebook: mr_busy2006@yahoo.co.id
www.klinikanakyamet.multiply.com
• Dosen Vokasi Kedokteran OT Univ Indonesia• Dosen College of Allied Educators Indonesia• Direktur Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET• Konsultan Klinik/Sekolah khusus (YKSI Duri, Harapan
Bunda Dumai-padang, Miracle school, dll)• Konsultan sekolah Inklusi (Nufa Bekasi, Al Jannah
Cibubur, Lentera Insan Kelapa Dua, dll)• Pengarang Buku• Pembina Autism Care Indonesia• Konsultan London Care for Autism• Dll
Biodata : Tri Gunadi, AMd.OT, S.Psi, S.Ked
Ciri anak yang tumbuh kembang optimal
1. Inguirers (pencari tahu)
2. Knowledgeable (berpengetahuan)
3. Thinker (pemikir)4. Communicator 5. Principled
(berprinsip)6. Open minded
(terbuka)7. Risk taker (berani
mencoba)
8. Well balance (seimbang)9. Caring (penyayang)10. Reflective (mampu mengaca
diri)
Anak bagaikan kertas putih, mau dijadikan warna apa?
Warna hitam
Warna biru
Warna kuning
Perilaku, ketertarikan, kecerdasan bukan hanya dihasilkan dari keturunan, secara teori:
Inate (diturunkan dari orang tua) hanya 30%Acquire (didapat dari lingkungan) dalam
bentuk stmulasi sekitar 70 %Gizi yang baikGerak (aktif, sensori integrasi, brain gym, dll)Contoh/modeling/ imitasi/meniru perilaku dari
lingkungan (orang tua, tante, om, kakek, nenek, pergaulan teman, dll)
Pola asuh (pencemas, over protektif, dll)PermisifOtoriterDemokratis
Budaya
Perlunya integrasi:• Orang tua• Lingkungan rumah (om, tante, kakek,
nenek, pembantu, dll)• Teman bermain d rumah• Sekolah (guru, teman disekolah, dll)• Lingkungan lain (tempat les, dll)
Tangga tumbuh kembang anak
Sensori Sensori
Perkembangan gross motorPerkembangan gross motor
Perkembangan fine motorPerkembangan fine motor
Perkembangan oral motorPerkembangan oral motor
Verbal -wicaraVerbal -wicara
KognitifKognitif
SosialSosialEmosiEmosi
AdaptasiAdaptasiPerilakuPerilaku
Percaya DiriPercaya DiriInisiatifInisiatifKreatifKreatifKeseimbangan, rabaKeseimbangan, raba
Rasa sendi, visual, auditoriRasa sendi, visual, auditoriPenciuman, pengecapanPenciuman, pengecapan
akademisakademis
Perkembangan Motorik Kasar Usia pencapaian
Tengkurap 2- 3 bulan
Duduk 6 bulan
Merangkak 8 bulan
Berdiri 10-11 bulan
Jalan 12 bulan
Lari 1,5 tahun – 2 tahun
Loncat 3 tahun – 3,5 tahun
Lompat 1 kaki 3 tahun – 3,5 tahun
Perkembangan motorik
Perkembangan wicara
Usia pencapaian
Reflek vokalisasi 0 – 4 minggu
Babbling 2 bulan
Lalling 6 bulan
Echolalia 10 bulan
True speech 18 bulan
Perkembangan wicara
Perkembangan EMOSI UsiaRegulasi dan ketertarikan thd dunia 0 – 3 bulanAttachment dan engagement 3 – 6 bulanInteraksi resiprokal 6 – 9 bulanKomukasi thd affek 9 – 18 bulanMerepresentasikan affek 18 –30 bulanMemunculkan symbolic emosional thiking 30 –48 bulan
6 tingkat perkembangan emosi anak (greenspan 1998)
Jenis diagnosaGrade keparahannya
What is that “Special Need Children”
reguler Berkebutuhan
Apa itu anak dengan kebutuhan khusus?
Anak dengan kebutuhan khusus adalah : anak yang secara signifikan berbeda dalam
berbagai dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya.
Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal.
www.themegallery.com Company Logo
Gangguan fisik:•Cerebral Palsy•Deleayed Developmental•Spina Bifida•Polio•Dll
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)
Kognitif:• Mental Retardasi•Autis•AD/HD•Delayed Speech•Learning Dificulties•dll
Fisik & kognitifnya:•Global delayed Development•Down Syndrome•SID (sensory Integration Disorder)
Autis
Progresi: sejak awal memang sudah menunjukkan gejala
autisme
Sebuah gangguan perkembangan pervasif (luas, kompleks dan berat) gejalanya muncul sebelum anak usia 3 tahun.
Regresi : pernah mencapai normal tapi sebelum usia 3 tahun perkembangan berhenti dan mundur/ muncul ciri-ciri autisme
Apa itu autis?• Asal kata “auto” = sendiri dan “isme” =
aliran/senang.• Bisa mengenai siapa saja, tanpa memandang
ras , sosial, suku bangsa, ekonomi, dan pendidikan.
• Prevalensinya meningkat terus: bahkan survey 2002 terdapat ASD 60 per 10.000 anak
• Laki-laki : perempuan = 4:1• Kecerdasannya sangat bervariasi antara sangat
rendah dan sangat tinggi.
Gangguan perkembangan nya dalam bentuk
mindblindness
Emosi
Perilaku
Komunikasi dan bahasa
Kognisi
Sensori Motor
Interaksi sosial
Gangguan perkembangan interaksi sosial
Auto – ismeAuto – isme : Hidup dalam dunianya sendiri : Hidup dalam dunianya sendiriAuto – ismeAuto – isme : Hidup dalam dunianya sendiri : Hidup dalam dunianya sendiri
gagalnya fase attachment sebagai gejala utama
Tidak Tidak menengok menengok
saat saat dipanggildipanggiltt
Tidak ada Tidak ada kontak kontak matamata
Tidak Tidak peduli dg peduli dg
lingkunganlingkungan
tidak mau tidak mau bermain bermain
dengan anak dengan anak sebayasebaya
MenghindMenghindar bila ar bila
didekatididekati
Gangguan perkembangan komunikasi & bahasa
Perkembangan wicara sangat lambatPerkembangan wicara sangat lambatPerkembangan wicara sangat lambatPerkembangan wicara sangat lambat
Software bicara tidak adaKosa kata tidak berkembangPemahaman tidak terbentuk
Kurang turn taking communicationPerspektive taking (kata ganti)
Bila sudah Bila sudah bicarabicara
tidak tidak mengerti mengerti arti kataarti kata
PengucapaPengucapan kata tdk n kata tdk
tepat, tepat, seolah seolah
olah sulitolah sulit
Bila sdh Bila sdh bicara bicara
lancarlancar tdk utk tdk utk
komunikaskomunikasii
Tata bahasa Tata bahasa terbalik balikterbalik balikMengulangMengulang
a2 kata & a2 kata & membeomembeo
Golden period
I <3tahun
III <7tahun
II <5tahun
10% non verbal sd dewasa
Gangguan perkembangan perilakuPola perilaku dan minat yang terbatas itu itu saja Pola perilaku dan minat yang terbatas itu itu saja
Ada yang disertai dg hiperaktifitas Ada yang disertai dg hiperaktifitas dan hipoaktifdan hipoaktif
Excessive:Excessive:• Tidak terarah, semau sendiriTidak terarah, semau sendiri• Melakukan sesuatu berualang-ulang • Handflapping, headrocking• Putar2, ketok2• Stimulasi diri, Agresif & self injuryStimulasi diri, Agresif & self injury• Tantrum
Deficit:Deficit:• Melihat benda berputar lamaMelihat benda berputar lama• Menyendiri• Kurang dlm minat & motivasi• Pasif & tdk tertarik
Gangguan perkembangan mindblindness
Teori of mind : Teori of mind :
kurang bisa membaca pikiran orang lain.
The sally – anne experiment
tidak mampu mengenali status mental diri dan orang lain
Gangguan perkembangan kognitif
Sosial reasoning yang rendahSosial reasoning yang rendah
fungsi eksekutif yang rendah
planning organizing cognnitive flexibility
self monitoring
problem solving buruk tidak mampu membaca informasi kontekstualproblem solving buruk tidak mampu membaca informasi kontekstual
Walaupun rata-rata memori luar biasa, tapi cenderung tidak fungsionalWalaupun rata-rata memori luar biasa, tapi cenderung tidak fungsional
Kesulitan dalam abstrak thiking• Mereka berpikir secara konkret, baik dalam
mengingat detail tentang subyek atau ketertarikan mereka.
• Gagal dalam memahami bahasa literal atau konsep kiasan dan sulit memahami bahasa perumpamaan.
Gangguan perkembangan emosi
Tidak membagi emosi dengan orang lainTidak membagi emosi dengan orang lain
Meniru “senyum sosial” (bukan resiprokal, kurang tertarik dengan
ekspresi wajah orang lain
Cenderung lebih benyak menunjukka
n emosi negatif
Ekspresi Ekspresi datar dan datar dan
tidak tidak menunjukmenunjukkan emosikan emosi
Tantrum /Tantrum /ngamuk ngamuk
kalau tdk kalau tdk diturutidituruti
Ada rasa takut Ada rasa takut yang tidak yang tidak
wajarwajar
Sering kali Sering kali tertawa, tertawa,
marah2 & marah2 & menangis menangis
sendiri sendiri tanpa tanpa sebabsebab
Jenis gangguan
emosi
identifikasi
ekspresi
kuantifikasi
kontrol
Respon sensorik tidak terintegrasi
Kondisi sensori normal, anak dapat
menampilkan perilaku normal
Kondisi sensori yang berlebih, cenderung
avoider (menghindar)
terhadap stimulus sensori
Kondisi sensori yang kurang,
cenderung seeker (mencari)
stimulus sensori
24
1. Keseimbangan2. Raba3. Proprioseptif (rasa
sendi)4. Visual5. Auditory6. Pengecapan7. penciuman
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan atas dasar gejala-gejala gangguan perkembangan diatasTerutama dlm bidang: interaksi sosial, komunikasi & perilakuTerutama dlm bidang: interaksi sosial, komunikasi & perilaku
Diagnosa ditegakkan atas dasar gejala-gejala gangguan perkembangan diatasTerutama dlm bidang: interaksi sosial, komunikasi & perilakuTerutama dlm bidang: interaksi sosial, komunikasi & perilaku
Diagnostik• Diagnostik awal:
– Orang tua– Guru
• PAUD• TK• SD
– Kader
• Diagnostik lanjutan– Dokter puskesmas– Psikolog– Dokter spesialis (dokter anak,
psikiater, dll)
• Poster• Leaflet• M-CHAT modifikasi• Check list
www.themegallery.com
DSM IV RPPDGJ IIIICD 10
NO PERTANYAAN YA NO
1 Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang ?
2 Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain ?
3 Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya tangga ?
4 Apakah anak anda menyukai permainan ciluk ba ?
5 Apakah anak anda pernah bermain \\\\\\\”sandiwara\\\\\\\”, misalnya : Pura-pura bicara di telpon ? Menjadi tokoh tertentu ? Bicara pada boneka ?
6 Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu ?
7 Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu ?
8 Dapatkah anak anda bermain dengan mainan kecil (mobil-mobilan/balok) dengan sewajarnya tanpa hanya memasukkannya ke dalam mulut, kutak kutik atau menjatuhkannya saja ?
www.themegallery.com
M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddlers)
NO PERTANYAAN YA NO
9 Apakah anak anda pernah membawa obyek/benda dan diperlihatkan pada anda ?
10 Apakah anak anda melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik ?
11 Apakah anak anda sangat sensitif terhadap bunyi ?
12 Apakah anak anda tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda ?
13 Apakah anak anda meniru anda ? (Misalnya bila anda membuat raut wajah tertentu, anak anda menirunya ?)
14 Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil ?
15 Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat pada mainan tersebut ?
16 Apakah anak anda dapat berjalan ?
17 Apakah anak anda juga melihat pada benda yang anda lihat ?
www.themegallery.com
M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddlers)
NO PERTANYAAN YA NO
18 Apakah anak anda membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar wajahnya ?
19 Apakah anak anda mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang sedang dilakukannya ?
20 Apakah anda pernah berpikir bahwa anak anda tuli ?
21 Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang lain ?
22 Apakah anak anda terkadang menatap dengan tatapan kosong atau mondar-mandir tanpa tujuan ?
23 Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk melihat reaksi anda ketika ia dihadapkan pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti ?
www.themegallery.com
M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddlers)
KETERANGANSeorang anak berpeluang menyandang autis jika : 3 atau lebih dari pertanyaan M-CHAT dijawab TIDAK
DSM-IV Draft Criteria (Wenar, 1994)
Pandangan mengenai bentuk diagnostik dasar autisme, yaitu :
1. Qualitative impairment in social interaction (min. 2 ciri)
2. Qualitative impairment in communication, (min. 1 ciri)
3. Pengulangan yang terbatas dan stereotip dari bentuk tingkah laku (min. 1 ciri)
Dari DSM IV Enam atau lebih gejala dari (1), (2), dan (3) dengan sedikitnya
2 dari (1), 1 dari (2) dan (3) 1. Gangguan kualitatif Interaksi Sosial
1.1 Gangguan yg jelas dalam perilaku non verbal mis : kontak mata, ekspresi tubuh, mimik wajah untuk mengatur interaksi sosial
1.2 Tidak bermain dg teman seumurnya dg cara yang sesuai.1.3 Tidak berbagi kesenangan, minat atau kemampuan mencapai
sesuatu dg orang lain tidak berbagi kesenangan dg orang tuanya, tidak ada minat
1.4 Kurangnya interaksi sosial timbal balik mis : berpartisipasi aktif dalam bermain, lebih senang main sendiri.
2. Gangguan kulitatif komunikasi2.1 Keterlambatan/belum dapat mengucapkan kata tanpa disertai usaha kompensasi cara lain mis : mimik & bhs tubuh2.2 Bila bisa berbicara, ada gangg kesanggupan memulai / mempertahankan komunikasi2.3 Penggunaan bahasa yang stereotipik & berulang, atau bahasa yang tidak dapat dimengerti2.4 Tidak adanya cara bermain yang bervariasi dan spontan atau bermain meniru scr sosial yg sesuai dg umur perkembangannya.
3. Pola perilaku, minat, dan aktifitas yg terbatas berulang dan tidak berubah (stereotipik)3.1 Minat yg terbatas, stereotipik dan menetap dan abnormal dalam intensitas dan fokus.3.2 Keterikatan pada ritual yg spesifik tapi tidak fungsional scr kaku dan tidak fleksibel.3.3 Gerakan motorik yg stereotipik dan berulang mis flapping tangan, jari, gerakan tubuh yg kompleks3.4 Preokupasi terhadap bagian benda
Diagnosa
• Tidak dibutuhkan pemeriksaan laboratorium atau radiologis utk menegakkan diagnosa.
• Pemeriksaan laboratorium hanya merupakan pemeriksaan tambahan utk mengetahui metabolisme anak– Test rambut– Test feces– Test darah– Test urin
Penyulit diagnosaPenyulit diagnosa
ADHD
Mental retardasi
ASD (Autistic
Spectrum Disorder)
Delayed speech
Hearing impairment
www.themegallery.com
Company Log
o
SID Sulit makan
Food allergy
Sulit makan
Ggn pencernaan
Byk jamur & bakteri
Leaky gut
Gangguan perilaku
Test darah
www.themegallery.com
Company Log
o
Keracunan merkury
Food allergy
Keracunan mercury
Sistem imun menurun
Dpt antibiotik
Leaky gut
Gangguan perilaku
Test Rambut
Tumbuh jamur diusus
Zat zat kimia berbahaya
Kuman, virus, jamur
Zat zat alergen
Gejala- gejala Gejala- gejala autismeautisme
Logam berat yang beracun
Predisposisi genetik
Learning Disabilities ( kesulitan belajar )
ww
w.th
em
eg
alle
ry.com
Developmental•Biasanya dialami anak anak usia playgroup & TK•Kesulitan dlm perhatian, memori, persepsi dan kerusakan persepsi motorik selain kerusakan berfikir dan kekurangan bahasa.
Gangguan Belajar
Akademis• Disleksia•Disgarfia•Diskalkulia•Dispraksia•Disfasia•Disorthografia•Disnomia
Adalah mereka yang memiliki ketakmampuan belajar yang signifikan dibandingkan dgn mayoritas anak sebaya lainnya.
Berbagai kesulitan pada kemampuan mendengarkan,membaca, matematika.
IQ •Normal•Diatas rata2
Gangguan belajar akademis :• Disleksia: kesulitan membaca, termasuk
ketakmampuan mengeja dan menulis. Anak disleksia memiliki ciri pemrosesan informasi yang tidak efisien, kesulitan dalam working memory, kesulitan mengurutkan dan organisasi. misalnya mengeja huruf b jadi d, membaca ‘susu’ jadi ‘usus’.
• Disgrafia: kesulitan menulis, termasuk penyimpangan kelancaran verbal dan menyatakan pikirannya dalam bentuk tulisan. misalnya menulis terbalik ‘nama’ jadi ‘mana’, angka 6 jadi 9, dll.
• Diskalkulia: ketakmampuan untuk berpikir kuantitatif, misalnya tidak dapat membedakan tanda + dengan x.
• Dispraksia : Ceroboh dan kurang terampil misalnya sering menabrak ujung meja, tidak dapat menggunting garis lurus, dll.
KESULITAN BELAJAR YANG LAIN
• Disphasia : kesulitan berbahasa verbal, berbicara dan berbagai kekurangan bahasa
• Kesulitan dalam mengeja kata (disorthographia); misalnya lambat dalam menulis huruf untuk dapat merangkai sebuah kata, sering memberikan jarak terlalu rapat atau terlalu lebar untuk setiap kata.
• Kesulitan untuk menggunakan kata yang tepat untuk sebuah benda (disnomia); misalnya tidak dapat menyebutkan kata ‘meja’ untuk gambar meja yang ditunjukkan
• Anak dengan kesulitan belajar ini, intelegensi intelektualnya pada umumnya di atas rata-rata, atau paling sedikit rata-rata, namun mereka memperlihatkan pola-pola kesalahan yang sering menunjuk pada kesulitan alam memproseskan stimuli auditory dan visual.
• Kesulitan untuk memproseskan stimuli auditory dan visual terkait dengan persepsi anak terhadap stimuli sensoris dan fungsi representasi sensori pada neuron tertentu.
•Kemauan keras•Emosi tinggi•Tidak sabar/ antri•Mengalami masalah dalam menunggu giliran.•Sering memotong pembicaraan orang lain•Menyerobot.
•Tidak dapat duduk dengan tenang.•Sering meninggalkan bangku tanpa alasan yang jelas.•Berlari, memanjat tidak pada tempatnya (pada usia dewasa lebih ditunjukkan dengan sikap gelisah).•Berkeinginan untuk selalu bergerak aktif.•Cerewet.
Tidak konsentrasi - fokus Tidak teliti atau sering
ceroboh. Sering tidak
mendengarkan pada saat diajak bicara.
Tidak menyukai /menghindari tugas berfikir/ konsentrasi.
Sering kehilangan; misalnya buku, pensil, penghapus,dll.
Pelupa.
Hiperaktif Impulsif Innatensi
AD/HD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktivitas)
Penyebab AD/HD• Genetic• MBD (minimal brain dysfunction), misal
terjepit jalan lahir, hipoksia, anoksia, kejang dibawah 1 th, terjatuh /kepala terbentur di bawah 3 th
• Resiko meningkat pada ibu hamil diusia muda.• Resiko pada ibu yang kelebihan EPA/DHA atau
anak dengan konsumsi EPA/DHA berlebih
Tuna NetraSetelah dilakukan berbagai upaya perbaikan terhadap
kemampuan visual, ternyata ketajaman penglihatan tidak lebih dari 20/200 dan medan penglihatan tidak lebih dari 20 derajat.
Batasan Tuna Netra dari sudut pandang pendidikan :– Functional Vision bagaimana seseorang
menggunakan penglihatannya dalam belajar (tampak pada anak yang low vision)
– Educationally Blind siswa yang terhambat secara total dalam functional vision sehingga harus memanfaatkan indra lain
Area yang terpengaruh : • perkembangan kognitif menjadi
terganggu• konsep spasial (ruang) terganggu
sehingga anak mengalami gangguan wholepart, seperti memasang puzzle
• perkembangan bahasa terganggu• Perabaan• kepribadian
Strategi penanganan :• Pemanfaatan sensori yang lain, melatih
kepekaan sensori yang lain, misalnya taktil/raba, pendengaran, dll.
• Penempatan dan kurikulum• Pemilihan strategi pengajaran• Menggunakan sisa penglihatan• Ketrampilan mendengarkan• Braille• Orientasi dan mobilitas
Tuna Rungu• Tidak mampu mendengar dan hal ini tampak
dalam wicara atau bunyi – bunyian lain baik dalam derajat frekuensi dan intensitas.
• Keadaan dimana anak mengalami kehilangan sebagian atau seluruh pendengaran sehingga untuk berkomunikasi secara verbal sukar/tidak dapat sama sekali.
Klasifikasi :• Mulai terjadinya ketulian: prelingual deafness
dan postlingual deafness• Tingkat hilangnya pendengaran :
– Ringan (20-30dB) – ambang batas – Marginal (30-40dB)- jarak beberapa meter– Sedang (40-60dB)-alat bantu dengar/indra– Berat (60-75 dB)-tuli edukatif– Parah (>75dB)-tanpa alat bantu
Karakteristik :• Pada masa dibawah satu tahun : refleks primitif tidak berkembang sesuai
usia, kurang/tidak merespon stimulus suara, tidak merespon “kudangan/panggilan”, terlambat atau gagal perkembangan bicara, dll.
• Tidak mampu beri perhatian saat diajak bicara atau diinstruksikan.• Sering gagal berespon berbicara.• Minta pengulangan instruksi.• Tegang/kerut dahi saat berbicara.• Konsentrasi kurang.• Menjawab yang tidak tepat atau Salah ucap.• Suara terlalu lirih/ terlalu keras. Sulit mengulang kata atau lagu.• Respon terhadap instruksi lambat.• Bahasa yang digunakan anak tidak terstruktur.• Sering mengalami masalah telinga, sakit tenggorokan, dan demam.
Apa yang harus dilakukan :• Diagnosa lebih awal sehingga bisa dilakukan
intervensi sesegera mungkin.• Evaluasi/ assessment ke ahli atau professional
(dokter atau psikolog).• Bimbingan Remedial, Terapi Wicara, dan Terapi
Okupasi.• Konseling Orangtua (informasi, bantuan,
ketrampilan)• Follow up dilakukan terus menerus untuk memantau
perkembangan.
Intervensi Dini :• Cakupan bidang : bimbingan ortu dan membantu
Sosial-emosional anak melalui orang tuanya.• Kemampuan mendengar (bina persepsi bunyi & Irama)
untuk mempersiapkan anak ke alat bantu mendengar.• Kemampuan berbahasa/komunikasi anak.• Kognitif/pengetahuan dengan menggunakan banyak
sarana.• Perlu kerjasama ahli, seperti : dokter THT, dokter
spesialis rehabilitasi medis, psikolog, Terapis (Terapis Wicara, Terapis Okupasi, dll), dan ahli lainnya.
• Latihan : latihan pendengaran, oralism (bahasa bibir), manualism (bahasa tangan), komunikasi total (Komtal), dan teknologi.
Tuna Grahita Keterbatasan dalam fungsi inteligensi
(dibawah rata-rata) dan fungsi perilaku adaptif (komunikasi, merawat diri, ketrampilan sosial, kesehatan dan keamanan, fungsi akademis dll).
Termasuk didalamnya anak dengan Down Syndrome dan anak dengan Retardasi Mental, hidrocephalus, microcephalus, makrocephalus.
Pengkategorian IQIQ Mampu mencapai Kategori
>128 Sarjana yang genius Very superior
111-119 SMU yang genius Diatas rata-rata
91-110 SMU tanpa masalah Rata-rata
80-90 SD sampai kelas 6 Kurang dari rata-rata
68-79 SD sampai kelas 2 dan lambat Borderline
Sampai dengan 67 Bukan sekolah biasa MR
Kategori IQ dibawah rata-rataIQ Label
85-90 Slow learner
70-85 Borderline
55-69 Mild MR
36-54 Moderate MR
20-35 Severe MR
0-19 Profound
Karakteristik :• Atensi yang terganggu, rentang atensi yang pendek,
dan konsentrasi yang kurang.• Ingatan yang tidak adekuat.• Regulasi diri yang terganggu.• Kemampuan berbahasa yang terganggu.• Prestasi akademik yang dibawah rata – rata anak
normal.• Perkembangan social yang mengalami gangguan.• Motivasi diri yang kurang dalam keterlibatan dengan
aktifitas.
Pendidikannya :• Readiness skills (ringan) : anak diajarkan
membedakan visual-auditif, mengikuti perintah, mengembangkan bahasa, motorik kasar-halus, mengembangkan bantu diri anak tersebut, ketrampilan preakademik dan memfasilitasi interaksi dengan kelompok
• Berat : materi dan kurikulum yang tepat, functional activities – praktis, terapi terintegrasi (Fisioterapi, Terapi Wicara, Terapi Okupasi, dll), keterlibatan keluarga, lebih pada lingkungan terdekat, latihan ketrampilan gerakan, kemampuan warna, kemampuan bunyi, dan kemampuan bantu diri anak tersebut .
Tuna Daksa• Tergolong di dalamnya adalah anak-anak dengan
gangguan fisik, masalah ortopedik, neurologis atau anak-anak dengan penyakit yang kronis.
• Kelainan Orthopedik : meliputi masalah dengan kelainan skeletal, hal ini bisa bersifat congenital.
• Gangguan neurologist : meliputi masalah dalam susunan syaraf pusat termasuk otak dan sumsum tulang belakang, dan berpengaruh pada kemampuan menggerak-kan, menggunakan, merasakan dan mengendalikan tubuh.
• Masalah kesehatan : masalah kesehatan yang kronis atau akut, dimana menyebabkan keterbatasan dalam kekuatan, vitalitas atau kewaspadaan. Contoh: asma, diabetes, tuberculosis, AIDS, dsbnya.
Cerebral Palsy• Anak cerebral palsy adalah anak yang mengalami
gangguan dalam syaraf motorik dimana manifestasinya pada kelainan tonus otot anak, sehingga anak mengalami gangguan pada motorik dan ekstremitasnya.
Mengetahui jenis Cerebral Palsy-nya :• Dilihat dari jenis tonus ototnya : apakah jenis Spastik,
apakah jenis dystonic, apakah jenis attetoid, apakah jenis ataxic, atau apakah jenis gabungan.
• Dilihat are ekstremitas apakah : – monoplegi/monoparese : hanya satu ekstremitas
saja yang mengalami gangguan.– Diplegi : kedua ekstremitas yang terkena dan
ekstremitas bawah lebih parah terganggunya.– Tertraplegi/tetraparese : keempat ekstremitas
yang terganggu– Hemiplegi/hemiparese : kedua ekstremitas tapi
hanya sebelah (kalau tidak sebelah kiri/kanan).
• Merupakan gangguan aktifitas listrik di otak yang menyebabkan kekejangan. Gangguan aktivitas pada sistem syaraf pusat yang sifatnya mendadak.
Epilepsi
Tuna wicaraHambatan dalam komunikasi verbal secara
efektif sehingga pemahaman bahasa yang diucapkan berkurang, bisa juga terjadi gagap, lambat belajar bicara, gangguan suara, kata-kata yang tidak tepat, pemakaian bahasa yang tidak sesuai, ekspresi diri buruk, dan artikulasi buruk.
Faktor penyebabnya diantara lain : tuna rungu, hambatan inteligensi (retardasi mental dan Down Syndrome), kecelakaan, autisme dan spektrumnya (rett syndorme, PDD, PDD NOS, dll).
Macam gangguan wicara• Gangguan Suara :
– Disfonia : ialah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kecacatan organic atau gangguan fungsi alat-alat produksi suara, untuk yang sama sekali tidak ada suara dinamakan afonia.
– Afonia• Gangguan Bahasa :
– Disfasia : ialah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan otak, sehingga sulit memahami dan atau mengujarkan apa yang dirasakan atau dipikirkan. Kalau sama sekali sulit dinamakan afasia.
– Afasia• Gangguan irama kelancaran (disritmia) :
– Stuttering (gagap).– Clatering (cepat)– Latah
Bulying• Definisi: perilaku agresif yang dilakukan
berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
5 kategori bullying:• Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak,
menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
• Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
• Perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya diertai oleh bullying fisik atau verbal).
• Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
• Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).
Kleptomania• Definisi: Ada hasrat berlebih untuk mengambil, atau
mencuri sesuatu yang kecil dan mungkin tak berharga.• Gangguan utamanya adalah gangguan penguasaan
diri, jadi dalam pengkategorian gangguan jiwa ini dimasukkan dalam bagian gangguan penguasaan diri yang berarti orang ini tidak memiliki kemampuan untuk menguasai 'impulses'nya, tidak bisa menguasai dorongan-dorongan dari dalam dirinya.
Gangguan kecemasanGangguan kecemasan merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorang sehingga menimbulkan perasaan cemas dan khawatir secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kecemasan dapat terjadi dalam berbagai situasi dan kondisi, termasuk didalamnya adalah ketakutan yang besar terhadap beberapa kondisi, yang kemudian dikenal dengan sebutan gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD)
Ciri perilaku pada anak • Menangis, marah (tantrum), berdiam diri,
ketakutan, tergantung .• Pemalu yang berlebih • Menghindari interaksi dengan orang baru, dan
merasa menderita dengan lingkungan sosial yang baru. Gangguan kecemasan umum pada anak ini biasanya terjadi dan menetap selama enam bulan dan berpengaruh pada perilaku sehari-hari baik di rumah, sekolah, atau dengan teman-temannya.
Gangguan Kecemasan Berpisah (Separation Anxiety Disorder)
• Gangguan kecemasan berpisah ditandai dengan kegelisahan berlebihan mengenai jauh dari rumah atau terpisah dari orang atau kepada anak yang di sayangi.
• Penyebab – Anak mengalami deficit yang tidak terbantu dari awal,
baik fisik maupun psikis.– Orang tua yang gagal dalam membentuk fase
attachment, bonding, dan kemandirian.– Orang tua terlalu posesif dan over protektik
Underachievement children (anak yang berprestasi di bawah kapasitasnya)
Tidak adanya motivasi berprestasi, merasa tidak berharga, dan permasalahan dengan kejiwaan terhadap orang dewasa, terutama berkaitan dengan depressi
Anak underachiever tidak mempunyai masalah dengan intelegensia, bahkan range dari normal sampai high superior.
muncul terutama ketika anak mulai mendekati usia 6 tahun, ketika ia mulai bersaing dengan saudara atau teman-temannya.
Ciri-ciri anak underachiever
• Motivasi yang rendah untuk berprestasi• Tidak punya goal, tujuan, dan cita-cita.• Self efficacy yang rendah (kemampuan
dalam memprediksi untuk sukses atau tidaknya dalam sebuah tugas).
• Merasa tidak berharga.• Depresi
www.themegallery.com
Deteksi Dini: Orang Tua Guru Kader
Diagnostik: Psikolog dokter
Assessment Konsultan, case manager & TIM:
Tingkah laku Sensori Integrasi Okupasi Terapi Terapi Wicara Fisioterapi Remedial
TERAPI: Tingkah laku Sensori Integrasi Okupasi Terapi Terapi Wicara Fisioterapi Remedial
Jenis Terapi Dosis Program
Re evaluasi oleh Konsultan dan case manager
Selesai
Sekolah regular Kelas Transisi
Sekolah Inklusi Sekolah khusus/ SLB
Griya Rehabilitasi Home Schooling
Terus dengan program baru
Puzzle penanganan ABK
Multidisiplin penatalaksanaan terpadu (dokter- psikiater-gastro-enterolog- ahli alergi, psikolog, terapis, dll)
•Terapi diet: CFGF•Gula•Buah berfenol
Farmako terapi : bukan penenang dan tidak menyebabkan ketergantungan
Pengeluaran logam berat (Detokxifikasi)•Terapi Biomedis•Hiperbarik•dll
Deteksi dini (seawal mungkin)
Terapi : •Sensori Integrasi•Terapi Perilaku•Terapi Okupasi•Terapi wicara•Terapi snoezelen•BG, Remedial, dll
Pola asuh ( tegas, disiplin, konsisten, kasih sayang utuh, jadwal, pengurangan elektronik, reward punishment, dll)
Kerjasama dg pihak sekolah
AnakBerkebutuhan
Khusus
Top terapi di US (diambil dari healtreshold.com)
1. Sensori Integrasi2. ABA3. Casein and gluten free diet4. Essencial fatty acid (EFA)5. PECS (picture exchange communication system)6. Social stories7. Speech and language patologist8. Visual schedule9. Vitamin A10. Vitamin B6 and magnesium11. Vitamin C
Top terapi di indonesia1. Sensori integrasi2. Behavior therapy/ ABA3. Okupasi terapi4. Terapi wicara5. Diet CFGF6. Remedial 7. Floortime8. Snoezelen dan Music therapy9. Hiperbarik10. Intervensi biomedis11. PECS (picture exchange communication system)12. Glen doman13. AIT (auditory integration training)14. Dolphin therapy
Tingkat kebutuhan terapi
• Terapi wajib bagi anak Berkebutuhan Khusus bila tidak diterapi yang tumbuh hanya fisiknya saja, perkembangan tidak terjadi (komunikasi, bahasa, emosi, perilaku, sensorik, dll)
Tingkat kebutuhan terapi
• Sebenarnya seorang Anak Berkebutuhan Khusus idealnya mempunyai 3 terapis yang berbeda (boleh termasuk orang tua) untuk sarana generalisasi.
• Terapi dipantau oleh ahli nya, dilaksanakan secara simultan dan kontinyu baik di tempat terapi dan dirumah dan lingkungan sehari hari.
• Keteraturan jadwal sangat diperlukan untuk membentuk perilaku yang terkendali
Efektivitas terapi• Sedini mungkin pendeteksian• Jenis terapi yang dipilih (sesuai dengan
kebutuhan anak, misal: SI, BT, TW, OT, dll)• Program terapi• Jumlah jam terapi• Tehnik terapis cara memberikan terapi• Pola asuh orang tua• Diet makanan alergi• Konsumsi obat2an• Kerjasama semua pihak (dirumah, ditempat
terapi, di sekolah).
Kapan ABK berhenti terapi?
• Sudah hilang masalah sensorik nya• Sudah menguasai 500 konsep yang akan
digunakan dalam berkomunikasi (konkret dan abstrak).
• Sudah mampu normal secara perilaku• Sudah mampu komunikasi fungsional
• Saat anak usia preschool seharusnya sudah selesai masalah Sensori dan perilaku.
• Usia pre school anak sudah bisa menjalani 2 hal: sekolah dan terapi. Meskipun kadang sekolah hanya bertujuan untuk mendapatkan manfaat sosialisasi karena yang menjadi fokus utama adalah terapi.
Mempersiapkan ABK ke jenjang sekolah
Pendidikan di Indonesia
Sekolah khususHome schooling
Griya Rehabilitasi
Syarat ABK sekolah umum
1. Komunikasi klasikal (verbal atau non verbal)
2. Gangguan perilaku sudah hilang (temper tantrum, teriak teriak, dll)
3. Gangguan emosi tidak ada4. Tidak mendistraksi atau terdistraksi anak
yang lain5. Akademis
04/13/23
84
Apa yang dilakukan bila 5 syarat tidak terpenuhi?
• Education for all• Sekolah inklusi menjadi jalan terbaik
(sekolah siap, guru siap, sistem siap, kurikulum adaptasi siap, anak siap).
• Syarat anak sekolah sekolah inklusi hanya 3 teratas (komunikasi klasikal, perilaku, dan emosi).
• Kalau anak memang tidak diterapi dengan baik, dan hasilnya hanya untuk kemandirian , sebaiknya juga jangan paksakan anak sekolah disekolah umum atau pun inklusi, alternatifnya adalah sekolah khusus atau bahkan griya rehab.
Membantu ABK dalam belajar1. Memahami gaya belajar anak2. Memberikan struktur tugas dan jadwal yang
jelas3. Mengembangkan potensi anak secara maksimal4. Menggunakan berbagai metode dalam belajar5. Memanfaatkan minat dan obsesi anak
04/13/23
86
Kesimpulan Kenali sejak dini gangguan tumbuh kembang Lakukan penanganan yang tepat Berikan dasar yang kuat sebelum usia emas
lewat Berjuang untuk kesuksesan anak
berkebutuhan khusus tanpa lelah
www.friendster.com/klinikyamet
Email : klinik_yamet@yahoo.comFacebook : mr_busy2006@yahoo.co.id
• Jl. H Ismail no 15B Komplek Taman Cilandak Jaksel tlp 021-7659839
• Cab Depok Jl Arjuna Raya no 8 Depok II Tengah Tlp 021-77835245
• Cab Pdk Kopi Jl. Pondok Kopi E1 no E1 No4A Tlp70913683• Cab bekasi Perum Bumi Anggrek Blok AA no 18-19 bekasi
tlp 021-92295444• Cab Cibubur Perum Puri Sriwedari Blok N no 1 tlp 021-
44344366 atau 021-84303989• Cab Cirebon Jl Kalijaga no 58 tlp 0231-8228942• Cab Cikarang Jl Delta Mas Boulevard Ruko Palais de paris
Blok I / 1 Cikarang Pusat tlp 021-89970588