Post on 12-Mar-2018
LCDTampilan Kristal Cair (bahasa Inggris: Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
CRTTabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dipanggil tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di"defleksi" oleh medan magnetik untuk men"scan" permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya.
5 bulan lalu
Prinsip Kerja Televisi
Bagaimanakah Televisi Bekerja?Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera
Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.
PRINSIP KERJA TELEVISIPesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.Selain gambar, juga membawa suara ?Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi.Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75khz melainkan 25 khz.Saluran dan Standar Pemancar TelevisiKelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chenel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.
JENIS-JENIS SISTEM TELEVISISistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:NTSC (National Television System Committee)PAL (Phases Alternating Line)SECAM (Sequential Couleur a Memorie)PALBNTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL (Phases Alternating Line) di gunakan di Inggris, sistem SECAM (Sequential Couleur a Memorie) digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang
membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.
BAGIAN-BAGIAN TELEVISIRangkaian Catu Daya (Power Supply)Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.
Rangkaian Penala (tuner)Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal.Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala ( tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.
Rangkaian Detektor VideoRangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.
Rangkaian Penguat VideoRangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL(automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.
Rangkaian Defleksi SinkronisasiRangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.
Rangkaian AudioSuara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.
JENIS-JENIS LAYAR TELEVISI
Tipe Layar Televisi CRT (catode ray tube)Pada televisi jenis ini layar terlihat lebih cembung ketimbang jenis lainnya. Teknologi televisi dengan tabung CRT tergolong paling tua dan hingga saat ini terus digunakan dan dikembangkan. Walaupun telah muncul teknologi yang baru. Tabung CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube) sedang untuk perbandingannya, plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil.
Tipe Layar Televisi PlasmaDalam prinsipnya, layar plasma tersusun atas dua lembar kaca. Di antara keduanya diisi ribuan sel, yang ratusan di antaranya berisi gas xenon dan neon. Dua jenis elektroda panjang, address electrode dan transparent display electrode, direntangkan di antara lempengan kaca tersebut. Saat layar plasma dihidupkan, elektroda-elektroda yang saling berpotongan di atas sel itu diberi muatan listrik oleh komputer layar untuk mengionisasi gas dalam sel. Ini berlangsung ribuan kali dalam sepersekian detik. Arus listrik pun melewati gas di dalam sel dan menghasilkan aliran partikel bermuatan listrik yang cepat, yang merangsang atom gas tersebut melepaskan foton ultraviolet.
Foton ultraviolet berinteraksi dengan fosforKemudian, foton ultraviolet berinteraksi dengan fosfor yang akhirnya melepaskan energi di dalam bentuk sinar foton yang jelas. Setiap pixel tersusun atas tiga sel sub pixel yang terpisah, masing-masing dengan fosfor yang berbeda warna, yaitu; merah, hijau, biru yang akan bercampur menghasilkan warna pixel.Untuk menyeragamkan kekuatan arus listrik yang mengalir melalui sel berbeda, sistem kontrolnya akan menambah atau mengurangi intensitas warna setiap sub pixel. Hal ini untuk menghasilkan ratusan kombinasi merah, hijau, dan biru yang berbeda. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan warna dalam spektrum luas, sekira ada 16,77 juta warna bisa dihasilkan sebuah layar plasma. Inilah yang membuat tampilan gambar plasma sangat tajam dan jelas.
REGULATOR TEGANGAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan
menggunakan multimeter
2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagian regulatoe tegangan
dari catu daya televisi berwarna
B. TEORI SINGKATCatu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena
bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat
televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat
memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya
mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian primer
trafo/ switching regulator disebut dengan regulator input dan abgian sekunder disebut
regulator output.
Teganagn AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan
dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV
warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi
dapat bekerja sempurna. Kerusakan ang terjadi pada regulator ini akan
mengakibatkan gamabar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga suara
yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat televisi
adalah :
1. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
Pada metoda ini rangkaian TV berwarna terpisah terhadap jala-jala oleh adanya
transformator atau sering disebut sebagai catu yang mengambang
2. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
Pada metoda ini tegangan bolak-balik langsung diberikan pada penyearah melalui
filter jala-jala untuk menghindari noisenya.
3. Catu daya Acemic (Switching Regulator)
Tambahan Teori :
Jenis loncat balik flyback catu tegangan tinggi digunakan pada semua TV
modern karena energi penerusan ulang horizontal mencatu tegangan tinggi. Seperti
diketahui, suatu auto trafo adalah lilitan tunggal pada suatu inti besi. Bila kita
menumpan AC pada dua sadapan lilitannya, kita akan dapat memperoleh kenaikan
tegangan dari segmen yang lebih besar.
Pada trafo output horisontal, habisnya arus gigi gergaji horisontal yang tiba-tiba
pada kumparan penyimpangan horisontal menyebabkan arus membalik pada sadapan
perbandingan 1 ke 2 t auto trafo. Denyut loncat trafo ini meningkat hingga 14000 volt
diatas panjang lilitan penuh auto trafonya. Diode tegangan tinggi meratakan denyut
tegangan tinggi. Karena frekuensinya sangat tinggi (15750 denyut per detik) maka
tidak dibutuhkan filterisasi.
Pada kenyataannya, kapasitansi antara lapisan aquadag pada tabung gambar dan
ground adalah cukup untuk menghasilkan langkah filterisasi pada kebanyakan
pesawat TV. Banyak penerima TV menggunakan kapasitor 55uF diantara filamen
perata tabung tegangan tinggi dan ground. Kadang, tahanan filter 1, megaohm
digunakan seri dengan kaki tegangan tinggi.
Tegangan filamen untuk perata tegangan tinggi diperoleh dengan suatu lilitan
yang mengkopel induktif pada auto trafo. Walaupun AC kecil disadap oleh lilitannya
cukup untuk menyalakan filamen tabung perata. Untuk mencegah aliran arus besar
pada filamen, tahanan diserikan dengan kaki filamen.
Jika kita menyentuh kaki catu loncat balik 14.000 volt pada TV, kita mungkin
akan selamat karena kuat arusnya sangat kecil pada tipe catu daya. Catu daya loncat
balik sengaja dirancang beregulasi rendah. Tegangan 14.000 volt akan turun jika
dibebani dengan kaki tegangan tinggi.
Sedangkan pada pesawat lama, catu daya tegangan tinggi 60 cycle non-flyback
yang digunakan. Catu daya ini, dengan trafo tegangan tegangan tinggi sangat
berbahaya. Dan ini tidak lagi digunakan.
C. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. TV trainer 1 set.
2. Toolset 1 set.
3. Multimeter 1 buah.
4. kawat penghubung secukupnya.
D. LANGKAH KERJA DAN HASIL PRAKTIKUMAdapun langkah-langkah yang akan dilakukan alam mlaksanakan praktikum ini
adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.
2. Meneliti gambar skema rangkaian bagian catu daya pada televise.
3. Mengamati omponen yang terdapat pada bagian catu daya dn mencatat hasilnya
dalam table.
4. Menghidupkan main power televise.
NoNama
Komponen
Kode
Komponen
Data
KomponenKeterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Trafo lilitan
Kapasistor elco
Bridge
Switching
Resistor
Kapasistor
Polyster
Trafo Stepdwon
Saklar
Fuse
Relay
Dioda
EY807
C803
D801S
SS/OLPOCP
R813
CX801
EY87..
SW8015
FF801S
EY805
D80..
TC0734C
330uF-400V
6S1B46OL
STRW6750F
9YD7E10/W
220nM275V-
X2
42B135-DM
10A-250V
ARSQ
5. Mengukur tegangan input catu daya (AC) pada titik keluaran F801 dan titik AC
sisi lainnya menggunakan multimeter, dan mencatat hasilnya pada table
pengukuran.
6. Mengukur tegangan DC pada titik polaritas positif kondensator, dan mencatat
hasilnya pada tbel pengukuran.
7. Mengukur tegangan DC pada output catu daya dengan osiloskop dan multimeter
pada TP02 (Samsung CS21K30MLXXSE) / anoda D811(Samsung
CS21Z50MLXXS) dan mencatat datanya pada table pengukuran.
8. Mengukur tegangan DC dengan multitester pada katoda diod kemudian mencatat
datanya pada table pengukuran.
Tegangan Input (Volt) Tegangan Output (Volt)
AC 220 Volt
Polaritas Positif C803 : 300 VDC
Dioda 200 AC 300 VDC
Input STR 300 VDC 125 VDC
Step Down 125 VDC 1.*100 VAC
2*50 VAC
5*12 VAC
6*23 VAC
9. Matikan televisi.
10. Merapikan alat dan bahan dan mengembalikannya ke tempat semula.
E. EVALUASI
1. Catu daya adalah Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat
televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh
rangkaian pesawat televisi
Catu daya untuk memberikan daya listrik yang diperlukan oleh seluruh
rangkaian televisi. Catu daya terdiri dari catu daya sistem transformator dan
sistem switching. Dimana kebanyakan digunakan catu daya sistim switching.
Catu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber tegangan bolak-balik.
Dan rangkaian penyerah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan
oleh rangkaian defleksi horizontal. Penyearah ada beberapa macam yaitu
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah
pendoble.
2. Cara kerja rangkaian catu daya televisi :
Sistem regulasi catu daya pada televisi ada beberapa cara yaitu pertama
dengan menggunakan tafo step down untuk kebutuhan regulasi sekundernya.
Kedua tanpa menggunakan trafostep down, jadi jala-jala PLN 220 volt langsung
disearahkan kemudian diregulasikan melalui rangkaian switching. Kedua sistem
regulasi catu daya tersebut dapat dipergunakan pada rangkaian televisi yang
penting tegangan yang dihasilkan harus stabil/ teregulasi.
Berubah-ubahnya tegangan output yang disebabkan oleh tegangan input
atau perubahan arus beban dapat dicegah oleh regulator tegangan konstan.
Dengan mempergunakan tegangan ini dapat dihasilkan tegangan searah yang
stabil dan riak pada tegangan DC dapat dikurangi.
Regulator tegangan tegangan konstan dapat diklasifikasikan menjadi
regulator memakai transistor dan menggunakan teristor. Pada regulator yang
menggunakan transistor, regulator tegangan dihubungkan secara seri dengan
rangkain beban, dan resistensi dalam dari regulator dapat mengikuti perubahan
tegangan output. Sedangkan regolator dengan teristor seperti saklar dan waktu
konduksi rangkaian pengatur dapat mengikuti arus beban sehingga tegangan
outputnya dapat dibuat konstan.
3. Bagian-bagian penting pada rangkaian catu daya televisi :
Pencatu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan
bolak-balik dan rangkaian penyearah untuk sumber dari tegangan pulsa yang
dibangkitkan oleh rangkaia defleksi horisontal. Dan rangkaian tambahan sebelum
penyearah adalah lampu pilot, rangkaian pemanas untuk tabung gambar berwarna,
rangkaian pendegauss dan rangkaian lainnya.
4. Pembangian catu daya berdasarkan cara kerjanya :
Menurut cara kerjanya catu daya pada televisi dapat dibedakan menjadi :
1. Catu daya dengan trafo Step down
Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik terlebih dahulu akan
diturunkan dengan menggunakan trafo stepdown untuk kebutuhan regulasi
sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya akan disearahkan oleh
sebuah rectifier dan akan distabilkan tegangannya oeh sebuah filter yang nantinya
akan diteruskan pada rangkaian televisi.
2. Catu daya Acematic (switching regulator).
Pada dasarnya sistem AC matic ini secara garis besar terdiri dari empat
blok yaitu : AC –DC –AC –DC. Dimana tegangan dari jala-jala PLN disearahkan
langsung oleh rectifier dan kemudian baru diotomatisasi oleh blok AC yang kedua
yang juga disebut dengan blok switching.
Untuk dapat mencapai kerja secara otomatis maka seluruh sistem catu daya
ini terdiri dari :
- Regulator output
- Starter
- Regulator Driver
- Comparator/pembanding
- Regulator control
- Actif power filter.
5. Prinsi kerja dari regulator switching :
Tegangan dari jala-jala PLN langsung disearahkan dengan rangkaian
penyearah dengan sistem jembatan/brige, tegangan searah ini kemudian dibuat
putus-putus oleh transistor switching sehingga dari tegangan DC menjadi
tegangan pulsa yang mempunyai frekuensi dan dapat diinduksikan melalui sebuah
tranformator kemudian dari tegangan sekunder disearahkan kembali untuk
mensupply rangkaian.
F. KESIMPULAN.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pada rangkaian catu daya televise berwarna memiliki dua bentuk tegangan yaitu
tegangan AC yang berasal dari input jala-jala listrik dan tegangan DC yang
berasal dari tegangan AC yang telah disearahkan . Untuk mengukur tegangan AC
dan DC pada catudaya televisi berwarna perlu diperhatikan dalam pemilihan
groundingnya, karena grounding antara tegangan AC dan DC pada rangkaian
catudaya tersebut tidak sama.Pengukuran tegangan pada rangkaian harus
diperhatikan bagian-bagianyang bekerja pada jalur AC dan bagian rangkaian yang
bekerja pada jalur DC.
Pengukuran tegangan AC dapat dilakukan langsung pada kaki-kaki komponen
dan tetap memperhatikan fasa dari rangkaian jala-jala atau polaritas komponen.
Sedangkan pada tegangan DC dapat langsung diukur pada kaki komponen dan
mempunyai grounding yang sama pada masing komponene yang berkerja pada
tegangan DC tersebut. Jadi dapat dilakukan pengukuran pada suatu titik dengan
satu ground. Dan pada tabung YV merupakan salah satu ground DC.
2. Analisa kerusakan pada regulator biasanya gejalanya adalah televisi mati total dan
indikator power tidak menyala. Kemungkinan kerusakannya terdapat pada bagian
penyearah primer, transistor regulator output, atau apabila bagian regulator ini
menggunakan sistem AC matic yang memerlukan umpan balik dari horinzontal,
kerusakan bagian horizontal juga mengakibatkan rangkaian regulator tidak
bekerja.
Referensi :
Sofyan. 2005. Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada TV Berwarna. Tanggerang : Media Pustaka.