Post on 27-Jan-2016
description
LAPORAN ujian PRAKTIKUM KIMIA
PH Larutan asam dan basa
KELAS XII IPA-1
OLEH KELOMPOK 2 :
1. AZKA IZZUDDIN M. (03)2. EKO BAGUS NURANGGA (08)
3. ISMI FAUZIYAH (15)4. PUTRI SUHANDARI (23)
5. SUMARTONO (26)
SMA NEGERI 1 MENGANTI TAHUN PELAJARAN 2011-2012
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w.w.
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberi hidayah-
nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ujian praktikum
kimia ini dengan sebaik-baiknya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut: Teman-teman yang
telah mendukung kami, dan juga kepada Drs. Latif selaku guru pembimbing kami.
Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Jika dalam penulisan laporan ini terdapat hal-hal yang kurang tepat, kami
sebagai penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Dan mudah- mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamu’alaikum w.w.
Gresik, 31 Januari 2012
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
Laporan ujian praktikum I:
A. Judul 1
B. Tujuan 1
C. Dasar Teori 1
D. Alat dan Bahan 3
E. Cara Kerja 4
F. Bahan Diskusi 6
G. Hasil praktikum 7
H. Kesimpulan 8
Laporan ujian praktikum II:
A. Judul 9
B. Tujuan 9
C. Dasar Teori 9
D. Alat dan Bahan 11
E. Cara Kerja 12
F. Bahan Diskusi 13
G. Hasil praktikum 14
iii
H. Kesimpulan 15
Laporan ujian praktikum III:
A. Judul 16
B. Tujuan 16
C. Dasar Teori 16
D. Alat dan Bahan 18
E. Cara Kerja 19
F. Bahan Diskusi 19
G. Hasil praktikum 20
H. Kesimpulan 20
Daftar Pustaka v
A. JUDUL
iv
Memperkirakan pH larutan dengan beberapa larutan indikator.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pH suatu larutan dengan menguji suatu larutan menggunakan larutan indikator.
C. DASAR TEORI
Asam (sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (yang digunakan dalam baterai atau aki mobil) Asam umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi rasa asam terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurakan.
Secara umum Asam memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Rasa : Masam ketika dilarutkan dalam air.
b. Sentuhan : Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama asam yang kuat.
c. Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam
Asam dibedakan menjadi dua yaitu asam monovalen dan asam polivalen. Asam monovalen adalah asam yang hanya mengalami satu kali ionisasi, contoh asam monovalen adalah HCl dan CH3COOH. Dan asam polivalen adalah asam yamg mengalami dua kali ionisasi contohnya adalah H2SO4 dan H2S
Kekuatan asam dapat di hitung pada suatu reaksi yaitu:
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Ka = [H+][A-]
[HA]
Menghitung 1. Konsentrasi ion asam kuat [H+] = M × valensi asam
2. Konsentrasi ion asam lemah [H+] =
pH = - log [H+]
Basa Definisi umum adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk
v
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion -OH.
Secara umum Basa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Rasa : Tidak masam bila dilarutkan dengan air.
b. Sentuhan : Tidak terasa menyengat bila disentuh.
c. Kereaktifan : Kebanyakan tidak bereaksi terhadap logam.
Kekuatan basa dapat di hitung pada suatu reaksi yaitu:
LOH L+(aq) + OH-(aq)
Kb = [L+] [OH-]
[LOH]
Menghitung 1. Konsentrasi basa kuat [OH-] = M × valensi basa
2. konsentrasi basa lemah [OH-] =
pOH= - log [OH-]
rumus pH basa adalah pH = pKw – pOH
pKw = 14
Indikator merupakan zat yang digunakan untuk membedakan larutan asam dan larutan basa. Nilai pH suatu larutan dapat ditentukan dengan cara
menggunakan indikator universal.
Daftar trayek perubahan warna indikator:
Beberapa Golongan Indikator
Indikator Warna pH
Metil jingga Merah – kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Merah – kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol biru Kuning – biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Tidak berwarna – merah 8,3 – 10,0
vi
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan meliputi sebagai berikut:
1. Tabung reaksi ( 8 buah) dan rak (1)
2. Pelat tetes satu
3. Pipet
4. Tabung ukur
5. Larutan elektrolit A (Asam sulfat), B (natrium hidroksida), C (asam asetat), dan D (amonia)
6. Kertas indikator universal
7. Indikator metil jingga
8. Indikator metil merah
9. Indikator fenoftalein
10. Indikator Bromtimol biru
vii
E. Cara Kerja
a. Cara kerja larutan A dan larutan B :
1. Menaruh larutan A dan larutan B di tempat pelat tetes yang berbeda agar tidak tercampur menjadi satu.
2. Menaruh kertas lakmus berwarna merah dan biru di masing-masing larutan A dan larutan B.
3. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus yang di celupkan di kedua larutan A dan larutan B.
4. Menuangkan 3 mL larutan A kedalam masing-masing 4 tabung reaksi begitu juga larutan B menuangkan 3 mL kedalam 4 tabung reaksi.
5. Menambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap tabung yang berbeda pada larutan, metil jingga pada tabung reaksi larutan A dan larutan B yang kesatu.
6. Menambahkan 3 tetes larutan metil merah pada tabung reaksi larutan A dan larutan B yang kedua.
7. Menambahkan 3 tetes larutan bromtimol biru pada tabung reaksi larutan A dan larutan B yang ketiga.
8. Menambahkan 3 tetes larutan fenoftalein pada tabung reaksi larutan A dan larutan B yang keempat.
9. Mengocok sedikit tabung reaksi yang telah ditetesi larutan indikator.
10. Mengamati warna yang terdapat pada masing-masing tabung reaksi larutan A dan larutan B setelah ditetesi larutan indikator.
11. Mencatat reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi pada larutan A dan larutan B.
viii
b. Cara kerja larutan C dan larutan D:
12. Menaruh larutan C dan larutan D di tempat pelat tetes yang berbeda agar tidak tercampur menjadi satu.
13. Menaruh kertas lakmus berwarna merah dan biru di masing-masing larutan C dan larutan D.
14. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus yang di celupkan di kedua larutan C dan larutan D.
15. Menuangkan 3 mL larutan C kedalam masing-masing 4 tabung reaksi begitu juga larutan D menuangkan 3 mL kedalam 4 tabung reaksi.
16. Menambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap tabung yang berbeda pada larutan, metil jingga pada tabung reaksi larutan C dan larutan D yang kesatu.
17. Menambahkan 3 tetes larutan metil merah pada tabung reaksi larutan C dan larutan D yang kedua.
18. Menambahkan 3 tetes larutan bromtimol biru pada tabung reaksi larutan C dan larutan B yang ketiga.
19. Menambahkan 3 tetes larutan fenoftalein pada tabung reaksi larutan C dan larutan D yang keempat.
20. Mengocok sedikit tabung reaksi yang telah ditetesi larutan indikator.
21. Mengamati warna yang terdapat pada masing-masing tabung reaksi larutan C dan larutan D setelah ditetesi larutan indikator.
22. Mencatat reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi pada larutan C dan larutan D.
ix
F. BAHAN DISKUSI
1. Berapa pH larutan A, B, C, dan D?
2. Dari larutan A, B, C, dan D manakah yang bersifat asam dan mana yang bersifat basa?
Jawaban:
1.
2. Larutan yang bersifat asam adalah larutan H2SO4 dan CH3COOH, dan larutan yang bersifat basa adalah larutan NaOH dan NH3.
x
No Larutan Sifat pH
1 H2SO4 Asam 5,85
2 NaOH Basa 7,05
3 CH3COOH Asam 5,775
4 NH3 Basa 7,05
G. HASIL PRAKTIKUM
Hasil pengamatan Memperkirakan pH larutan dengan beberapa larutan indikator pada tanggal 31 Januari 2012 memperoleh hasil sebagai berikut:
No IndikatorLarutan
H2SO4 NaOH CH3COOH NH3
1 Lakmus merah Merah Biru Merah Biru
2 Lakmus biru Merah Biru Merah Biru
3 Metil orange Merah orange orange Orange
4 Metil merahKuning
kemerahanKuning Merah Kuning
5Bromtimol
biruUngu
kebiruanBiru Kuning Biru
6 fenolftaleinTidak
berwarnaUngu
Tidak berwarna
Ungu
pH larutan 5,85 7,05 5,775 7,05
Sifat larutan Asam Basa Asam Basa
Dengan melihat tabel indikator di bawah ini kami dapat menyimpulkan suatu pH larutan diatas:
Beberapa Golongan Indikator
Indikator Warna pH
Metil jingga Merah – kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Merah – kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol biru Kuning – biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Tidak berwarna – merah 8,3 – 10,0
xi
H. KESIMPULAN
Percobaan yang kami lakukan pada tanggal 31 Januari 2011, kami menyimpulkan bahwa setiap larutan memiliki sifat keasaman yang berbeda. Larutan asam memiliki pH < 7 dan larutan basa memiliki pH > 7. Larutan yang bersifat asam adalah larutan H2SO4 dan CH3COOH, dan larutan yang bersifat basa adalah larutan NaOH dan NH3.
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, Endang.2009. Theory and Application of Chemistry.Solo: Tiga Serangkai.
Budi Rahardjo, Sentot.2008. Kimia Berbasis Eksperimen 3. Solo: Tiga Serangkai
xii