Post on 06-Aug-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya, praktik keguruan merupakan salah satu kegiatan
yang bersifat praktis. Karena teori-teori, psikologi dan ilmu-ilmu lainnya
diwujudkan dan di aplikasikan dalam praktek ini. Praktek keguruan
merupakan kesempatan yang diberikan kepada calon guru untuk
berpartisipasi dalam segala apa yang dipelajari mengenai teori-teori
tentang bidang keilmuannya termasuk didalamnya tentang administrasi
bimbingan penyuluhan hubungan orang tua murid dan masyarat.
Dengan demikian, praktik keguruan adalah masa berlatih bagi colan
guru mempelajari apa yang belum di ketahui dari profesi sebagai guru
atau pendidik.
1.1. Pengertian
Praktik keguruan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler
yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru sebagai latihan
untuk menerapkan dan mengujicobakan teori-teori yang
berhubungan dengan bidang keguruan dan bidang spesifikasinya,
sehingga mahasiswa memperoleh berbagai pengalaman dan
keterampilan dalam berbagai segi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di sekolah serta di luar sekolah secara terbimbing dan
terpadu.
1.2. Tujuan dan Sasaran
Praktek keguruan bertujuan untuk memupuk membentuk
profesionalitas guru atau tenaga kependidikan. Dengan demikian
mahasiswa diharapkan terampil membuat administrasi pembelajaran
seperti progam tahunan, progam catur wulan, analisis butir soal,
progam ekstrakurikuler, dan progam-progam lainnya yang
dilaksanakan di sekolah. Selain itu mahasiswa juga diharapkan
terampil menyampaikan materi pembelajaran di kelas.
1
1.3. Status dan Fungsi
Praktek keguruan merupakan bagian integral dalam keseluhan
kurikulum Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Setia Budhi Rangkasbitung, yang di beri bobot 4 SKS.
Praktek keguruan berfungsi sebagai berikut:
A. Wahana tempat membekali mahasiswa dengan berbagai
keilmuan bidang keguruan dan pembelajaran yang bersifat
praktis.
B. Merealisasikan tujuan pendidikan pada STKIP Setia Budhi
Rangkasbitung.
C. Merealisasikan tujuan pembentukan dasar profesi keguruan.
1.4. Lingkup Laporan
Sebagai laporan kegiatan PPLK yang berlangsung sangat
singkat dari tanggal 12 September sampai 22 Oktober 2011 yang
bertempat di SMKN 1 Tangerang. Laporan hasil kegiatan PPLK ini
hanya berkisar pada hasil observasi dan keikutsertaan mahasiswa
dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Sesuai dengan keikutsertaan mahasiswa di sekolah atau di luar
sekolah, maka mahasiswa aktif mempelajari dan melaksanakan
kegiatan administrasi sekolah, mempelajari perpustakan sekolah,
mempelajari kegiatan OSIS dan membantu kesulitan belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami dapat melaporkan
sesuai dengan apa saja yang dapat kami observasi dan kami ikut
sertakan dalam berbagai kegiatan tersebut.
2
BAB II
INFORMASI UMUM SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG
2.1. Sejarah Singkat Berdirinya SMKN 1 Kota Tangerang.
Dengan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan
tuntutan zaman serta kondisi daerah Kabupaten Tangerang yang
semakin pesat perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi
dan industri serta perdagangan maka Pemerintah Daerah yang
menyadari semua itu, segera membentuk sebuah panitia pembina
SMEA Persiapan Negeri Tangerang pada tahun 1966 dengan surat
keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Kabupten Tangerang Nomor:
139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang susunannya
sebagai berikut:
Pelindung : Panca Tunggal
Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah TK II Tangerang
Bpk. H. Muhdi
Ketua Harian : Drs. H. MA. Thahiruddin (Anggota DPR)
Wk Ketua Harian : Aman Miftahidayat
Sekertaris : H. Moch. Ma’sum S. Salim Syadeli
Sie Usaha/Kesejahteraan : Berli Djajadikarja, BA. Ishak Brata
Sie Pendidikan : Setijono, BA. Achmad Subur
Sie Bangunan : Tojib Kartakusuma
Sie Publikasi : Hasan Dzakaria
Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri
Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru.
Pada bulan Januari 1967, mulai menerima siswa baru satu
kelas sebanyak 40 orang dengan tempat belajar digedung bekas
perguruan BAPERKI yang berlokasi di jalan Kisamaun Babakan
Ledeng Tangerang RT. 01 RK 07 Desa Sukasari Kec. Tangerang
Kab. Tangerang.
3
Dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah TK II
Tangerang Nomor: 102/17/Kpts/Huk/1967, tanggal 1 Oktober 1967
bangunan eks BAPERKI tersebut diserahkan secara resmi kepada
SMEA Orde Baru (Persiapan Negeri) Tangerang.
Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor:
22/UKK3/68, tanggal 31 Januari terhitung mulai tanggal 1 Januari
1968 mengoper SMEA Orde Baru menjadi SMEA Negeri Tangerang.
Pejabat sementara pimpinan sekolah adalah Ibu Ida Asidah Achmad,
BA yang pada waktu itu tugas resminya sebagai kepala kantor PMD
Kabupaten Tangerang (Sekarang Bangdes) dengan fasilitas-fasilitas
sebagai berikut:
Tenaga Pengajar Honorer 20 orang
Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat yang terdiri dari
18 ruangan kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1
ruang gedung, 2 ruang WC dan kamar mandi, 1 ruang penjaga
dan 1 lapangan olahraga berikut meubelernya.
SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas, 1 buah kelas
1 dan 1 buah 2 dengan jumlah murid rata-rata 40 orang.
Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968 dibebankan pada
pasal 2, pasal 4 dan pasal 17 angaran pendapatan dan belanja
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang dikirim tenaga
pengajar yaitu Bapak Soehardi Adibroto. Tahun 1971 Pemerintah
mengangkat Kepala Sekolah tetap yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis.
Dengan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DT I
Jawa Barat tanggal 30 Oktober 1979 Nomor: 2324/I.02.I/c.79, pada
hari senin 19 September dilaksanakan serah terima jabatan dari
Bapak Drs. Ateng Suharis kepada Bapak RM. Abdullah Nu’man
sebgai kepala SMEA Negeri Tangerang.
Sejak tahun 1981 perkembangan siswa demikian pesat
sehingga bangunan yang ada tidak mampu lagi untuk
4
menampungnya, maka melalui upaya yang keras, lembaga
mengajukan permohonan untuk lokasi yang memadai. Pada tahun
1982 SMEA Negeri Tangerang diberi tanah untuk lokasi bangunan
oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yang terletak di Cikokol.
Guna menjelaskan status tanah dan kepastian hukum yang
ditempati dicikokol, melalui surat keputusan gubernur Kepala Daerah
RK I Jawa Barat Nomor: 162/DA.PHT/HP/1984 tanggal 11
September 1984 keluar sertifikat HAK PAKAI yang diberikan kepada
SMEA Negeri Tangerang seluas 14.683 M2. Perkembangan siswa
pada tahun ajaran 1983/1984 sebanyak 25 kelas, 1984/1985
sebanyak 28 kelas dan sejak tahun ajaran 1985/1986 sebanyak 30
kelas dengan perincian masing-masing tingkat I, II, dan III: 10 kelas.
Tahun ajaran 1992/1993 sebanyak 31 kelas.
Tahun ajaran 1988/1989 tempat belajar di Babakan secara
resmi dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut
(Babakan) diserahkan kepada SMP Negeri 8 Tangerang.
Pada hari Selasa 19 Juli 1988 bertempat di Gedung SMEA
Negeri Tangerang Cikokol diadakan serah terima jabatan kepala
sekolah dari Bapak RM. Abdulah Nu’man kepada Bapak Drs. Dody
Taryana untuk melanjutkan kepemimpinan berdasarkan SK
Mendikbud RI. Tanggal 30 Desember 1987 nomor
818/I.02Kep/C/1987. Bapak RM. Adulah Nu’man diangkat menjadi
kepala SMEA Negeri Serang.
Pada tahun pelajaran 1990/1991 terjadi kembali pergantian
kepala sekolah dari bapak Drs. Dody Taryana kepada Drs. H.
Arrifien NS. Tapi karena Bapak Drs. H. Arrifien NS dalam keadaan
sakit dan tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya,
maka pada tahun ajaran tersebut pula diangkat kepala sekolah
sebagai pejabat yang melaksanakan tugas di SMEA Negeri
Tangerang adalah Bapak Drs. RA Maghfur (Kepala STM Pertanian
Tangerang) dengan surat keputusan No: 999/102/Kep./C.1991.
Setelah Bapak Drs. H. Arrifien NS sehat, maka terhitung tanggal 26
5
Juni 1991 menjadi kepala sekolah SMEA Negeri Tangerang sampai
tanggal 6 Agustus 1994. Selanjutnya Bapak Drs. H. Ariffien diangkat
menjadi Kepala SMEA Negeri 1 Bandung dari tanggal 16 Juni 1994.
Untuk mengisi jabatan kepala SMEA Negeri Tangerang, maka
kepala kanwil Dekdikbud Prop. Jawa Barat menunjuk Bapak Drs. E.
Sudirman (Kepala STM Negeri Tangerang) menjadi kepala SMEA
Negeri dengan status PYMT (Pejabat Yang Melaksanakan Tugas)
dengan Surat Keputusan No. 646/102.Kep./c. 1994, tanggal 1
Agustus 1994.
Bapak Drs. Sudirman memangku jabatan kepala SMEA Negeri
sampai tanggal 5 April 1995, dan diganti oleh Bapak Drs. Panut
dengan Surat Keputusan Mendikbud No. 94042/A2.1.2/c. 1994.
Kepemimpinan Drs. H. Panut cukup lama sampai dengan tahun
2004. Pada saat itu jumlah rombongan belajar sebanyak 33 kelas
(Setiap tingkat 11 kelas/rombongan belajar).
Data akhir SMEA Negeri Tangerang pada kepemimpinan Drs.
H. Panut adalah sebagai berikut:
Nama Sekolah : SMEA Negeri Tangerang
Alamat Sekolah : Jl. Perintis Kemerdekaan II, Telp (55)22534
No. Statistik Sekolah : 341020401001
No. Kode Ang. Rutin : 0916
Guru Tetap/GTT : 61/5
Jumlah Pegawai : 27 Orang
Rumpun yang ada :
1. Keuangan dengan program studi Akutansi
2. Perdagangan dengan program studi Manajemen
Pemasaran/bisnis
3. Administrasi perkantoran dengan program studi
Ketatausahaan/Kesekertarisan
6
Pada tahun ajaran 1997/1998 SMEA Negeri Tangerang
berubah istilah menjadi SMK Negeri 1 Tangerang. Pada tanggal 16
Juli 2004 terjadi pergantian kepala sekolah dari Drs. H. Panut yang
memasuki masa pensiun kepada Drs. Heryana SK Walikota
Tangerang Nomor 821/Kep.88.BKD/2004. Mulai tahun ajaran
2004/2005 SMK Negeri 1 Tangerang mempunyai 2 kelompok
keahlian yakni:
1. Bisnis dan Manajemen, terdiri dari 3 Jurusan:
A. Administrasi Perkantoran (terakreditasi A)
B. Akutansi (Terakreditasi A)
C. Penjualan (Terakreditasi A)
2. Teknik Informatika, terdiri dari 2 Jurusan:
A. Multimedia (Terakreditasi B)
B. Teknik Komputer dan Jaringan (Terakreditasi B)
Identitas Sekolah:
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Tangerang
Status : Negeri
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan II Tangerang 15117
Kota : Tangerang
Propinsi : Banten
Telp/fax : 021-5522534
Website : www.smkn1-tng.sch.id
Email : smk1_tng@yahoo.com.sg
SK Nomor : 22-ukk-1968,
Tanggal : 31 Januari 1968
Lembaga : Kanwil Depdikbud Prov. Jawa Barat
7
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh SMK Negeri 1 Tangerang terungkap
melalui visi dan misi :
A. Visi SMKN 1 Tangerang :
Menjadikan lembaga diklat yang terdepan dalam program dan
teratas dalam kualitas, menuju Sekolah Berstandar Nasional dan
Internasional.
B. Misi SMK N 1 Tangerang :
Memberikan layanan diklat maksimal.
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
Menjadi teladan bagi lembaga diklat sejenis.
Melengkapi sarana dan prasarana.
Meningkatkan kerjasama sekolah dengan DU/DI dan
masyarakat.
Menciptakan lulusan yang beriman dan bertaqwa, profesional,
dapat menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
C. Tujuan Sekolah
Meningkatkan kemampuan siswa untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan dan
sejalan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai selama 3 tahun yaitu :
1. Meningkatakan rata – rata pencapain Nilai Ujian Akhri Nasional
tiap – tiap jurusan
2. Mengoptimalkan sumber belajar di sekolah
3. Peningkatan kompetensi guru dalam rangka KBK
4. Proporsi lulusan pada tahun 2007 yang dapat diterima di PTN
50%
8
5. Memiliki Tim Olahraga, sepak bola, bola volley, bola basket
yang mampu menjadi Juara di tingkat Propinsi dan Nasional
6. Mengoptimalkan laboratorium yang lengkap dan nyaman
7. Terbentuknya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang mampu
menjadi finalis di tingkat daerah
8. Mengoptimalkan lab. Multimedia
9. Terciptanya suasana belajar yang kondusif
10. Pemberdayaan perpustakaan sebagai salah sumber belajar
dengan media elektronik (internet)
D. Arah kebijakan SMK Negeri 1 Tangerang
1. Peningkatan kualitas pembelajaran
a. Pemantapan pengurusaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) metode dan model pembelajaran
b. Peningkatan profesional guru dan tenaga kependidikan
c. Peningkatan pengurusan dan pemanfaatan iptek dan
imtaq
d. Pengembangan potensi sekolah yang relevan dengan
potensi wilayah dan arah pengembangan era globalisasi
e. Pengembangan kecakapan hidup
2. Mutu dan Relevansi
a. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
untuk mengembangkan diri sejalan dengan ilmu
pengetahuan teknologi dan kesenian
b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat
9
2.2. Keadaan Gedung Sekolah
Keadaan gedung SMKN 1 Kota Tangerang sangat strategis,
lingkungannya sangat nyaman, tidak jauh dari jalan raya. Seluruh
sarana dan prasarana sangat lengkap, baik ruang teori maupun
praktik sehingga sangat memungkinkan siswa untuk dapat
mengembangkan kreatifitasnya secara maksimal.
Untuk lebih jelasnya, keadaan sekolah tersebut adalah sesuai
dengan rincian sebagai berikut:
1. Ruang Kepala Sekolah
2. Ruang Guru
3. Ruang Tamu
4. Ruang PKS
5. Ruang Kelas
6. Ruang Laboratorium
7. Ruang Perpustakaan
8. Ruang BP/BK
9. Ruang Kantin
10. Ruang Pramuka
11. WC
12. Ruang PMR
13. Ruang OSIS
14. Ruang Kesenian
15. Ruang Komputer
10
2.3. Keadaan siswa
Keadaan siswa SMKN 1 Kota Tangerang pada tahun pelajaran 2011-2012 adalah sebagai berikut:
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 X. Akuntansi2 X. Penjualan3 X. Teknik Komputer dan Jaringan4 X. Multi Media5 X. Administrasi Perkantoran
Jumlah6 XI. Akuntansi7 XI. Penjualan8 XI. Teknik Komputer dan Jaringan9 XI. Multi Media
10 XI. Administrasi PerkantoranJumlah
11 XII. Akuntansi12 XII. Penjualan13 XII. Teknik Komputer dan Jaringan14 XII. Multi Media15 XII. Administrasi Perkantoran
JumlahJumlah Seluruh Siswa
11
2.4. Organisasi sekolah
12
No Jabatan / Bidang Nama
1 Kepala Sekolah Drs. Heryana2 Wakil Kepala Sekolah 1 Drs. Asep Riskanda3 Wakil Kepala Sekolah 2 Dra. Entin4 PKS Kurikulum 1 Iwang Suwangsih, S.Pd.5 PKS Kurikulum 2 Drs. Saefudin6 PKS Kesiswaan Drs. M. Yunus7 PKS Humas Drs. H. Aep Gumiwa8 PKSHubin Drs. Nunung AN.9 PKS Sarana Rohib, BA10 Koord. BP/BK Dra. Elsye M.11 Koord. Lab. Bahasa Drs. Dolvi Suawa12 Koord. Lab. Komputer Drs. Waluyo13 Koord. Unit Produksi 1 Drs. Ingan Girsang14 Koord. Unit Produksi 2 Dra. Sri Haryani15 Kajur / Kaprog AK. Dra. Hj. Nuraeni AG.16 Kajur/Kaprog SK. lis Herwati, S.Pd.17 Kajur/Kaprog PJ. Dra. Eti Sugiarti18 Kajur / Kaprog MM/PK Drs. Odang19 Kajur / Kaprog Normatif Drs. Makmun20 Kajur / Kaprog Adaptif Dra. Tri Hastuti21 Ka. Perpustakaan Dra. Lilis Huzanah22 Kepala Tata Usaha Drs. Rd. Toto.23 PPKn Nadi, Drs24 Arsip/Adm. Perlengkapan Huprawati, BA25 Ekonomi Ida Farida, Dra26 Bahasa Indonesia Lilis Huzanah, Dra27 Perpajakan Nur Mukdas, BA28 Komputer Akuntansi Iwang Suwangsuh, Dra29 SMI/Komputer Syaefudin, S.Pd30 Etika dan Stenografi Nuraeni Juanda, BA31 Pemasaran Sri Haryani, Dra32 Akuntansi Perbaikan Martinus R.M. Drs33 Mesin Bisnis Rohib34 Matematika Ulfah Lisbandiyah35 PPKn Memed Yusman, Drs36 Pendidikan Agama Islam Ruhendi, Drs37 Matematika Indrajati Lukito38 Matematika Triyono Widodo, DPI39 Akuntansi Keuangan Bambang Yudiono, Drs40 Pajak Wibisono, SE41 Kewirausahaan Nunung Agung N, Drs42 Sejarah Nasional dan Umum Mamun, Drs43 Koperasi Ropiah, Dra44 Ekonomi Usep Heruyono, Drs45 Menj. Kepegawaian/Adm. Keuangan Herlina, S.Pd. Hj
2.5. Kepala Sekolah, PKS, Guru-guru dengan tugasnya
13
46 Harga Pokok Edeh Kurniati, Dra47 Pend. Jasmani dan Kesehatan 3 Sukimin, Drs48 Pend. Agama Hindu Ni Made Darmi49 Pend. Agama Buddha 3 Marmin, S.Ag50 Pend. Agama Protestan PDT. Sudiro51 Pend. Agama Katolik Sri Subekti52 Ekonomi Fitria Ekawati, SE53 Bahasa Indonesia Ma'ruf, Drs54 Bahasa Inggris Afrizal55 Bahasa Inggris Ahmad Joko Prakoso, S.Pd.56 Bahasa Inggris Eny Fitriani57 Bahasa Inggris Inof Mantaka58 Bahasa Inggris Agustin Kurniasih59 Komputer Rahmat Gunawan, Drs60 Pend. Jasmani dan Kesehatan Nanang M. Noor, Drs61 Akuntansi Keuangan Harnani Oktaviany, S.Pd62 Asuransi Sutrisno, Drs
2.6. Daftar Nama-nama Staf dan Pengajar
Daftar Pegawai Sekolah
1. R. Toto, Drs2. Apendi3. Apih Hanapi4. Buho5. Catiko Wibowo6. Dasril7. Ganyong8. Iwan Mulyawan9. Jasiah10. Jojo Tarsijo11. Lusidi Hartanto12. Mega Resti Mshkota13. Musaini14. R.A. Ema Komala15. Suhaman16. Suhartini17. Sukarya18. Suryana19. Titin Kartini20. Yuyun Maryunah
14
Daftar Dewan Guru
1 Abdul Somad, S.Kom 46 Mahfudoh Bahta, Dra. Hj2 Aef Gumiwa Drs.H.MM 47 Mahmud Yunus3 Ahmad Joko Prakoso 48 Mamun, Drs4 Apip Parjaman, Drs 49 Mawan A.N, S. Kom5 Asep Riskanda, Drs 50 Memed Yuswan, Drs6 Asep suhendi, Drs 51 Mimin Aminah, Drs7 Asri Marheni 52 Mira Cristina S. Kom8 Bambang Yudiono, Drs 53 Muflihah, S.Pd9 Dedi Agustina, S.Pd 54 Nadi, Drs10 Dedi Jamaludin, Drs 55 Neneng Kurniamala, S. Pd11 Dian Antonoviani, Dra 56 Ni Made12 Dolfie Suawa, Drs 57 Nunung A.N, Drs13 Dwi Dona, S.Pd 58 Nurmami, S.Pd14 Dwi Haryanto, S.Pd 59 Nurmukdas15 Edeh Kurniati, S.Pd 60 Nuryati16 Elsye MT, Dra 61 Odang Pritna, Drs17 Elsye Wijayanti 62 Ponor Lubis, S.E18 Eni Fitriani, S.Pd 63 Purwaningsih, S. Pd19 Eni Nuraeni G, Dra.Hj 64 R. Ema Komala20 Eni Nuraeni Juanda 65 R. Gunawan, Drs21 Entin Suryaningsih, Dra 66 R. Toto, Drs. H22 Era Marjianti, S.Pd 67 R. H. WTA Tadjuddin23 Ety Sugiarti, Dra 68 Rachel24 Fitria Ekawati, S.E 69 Rani Widiani25 Harnani Oktaviani 70 Ricky Suawa, Drs26 Hastjaryanti 71 Rohib27 Herlina, S.Pd.Hj 72 Ropiah, Dra28 Herry Faturahman, S.S 73 Ruhendi, Drs29 Heryana, Drs 74 Rukhiyat, S. Kom30 Huprawati 75 Rumagit31 Ida Farida, Drs 76 Setyowati, BA32 Iis Herawati 77 Sidiq Waluyo, Ir33 Indrajati Lukito 78 Sri Haryani, Dra34 Ingang Girsang, Drs 79 Sri Subekti35 Inop Imantaka 80 Sri Sumartinah36 Ishaqo, S.Kom 81 Sudiro37 Iwan Mulyawan 82 Suhaman38 Iwang Suwangsih, Dra 83 Seherman, Drs39 Iyan Setiawan 84 Sukimin, S. Pd40 Jojo Tarsija 85 Sumarti, Dra41 Joko Prakoso 86 Sumiati, S. Pd42 Lilis Huzzanah, Dra 87 Suparapto, Drs43 Lina Kartina, Dra. Hj 88 Suparno S. Jaya, Drs44 Lusidi 89 Suryansyah, Drs45 M. Maruf Santoso, Drs 90 Sutrisno, Drs. H
15
91 Syaefudin, S. Pd 98 Ulfah Lisbandfiyaf92 Syafrinal, Drs 99 Usep Heruyono, Drs93 Syahrul Farichah 100 W. Andy S. Mahda, S. Pd94 Syamsudin, H 101 Waluyo, S. Pd95 Titin sorah, Dra 102 Wibisana, S. E96 Tri Hastuti, Dra 103 Yani Suryani, S. Pd97 Triono Widodo 104 Yeny Rismani, Dra
16
BAB III
PARTISIPASI PRAKTIK MENGAJAR
3.1. Tujuan Pendidikan Nasioanal
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (pasal 14 UU No.
2 Tahun 1989).
Tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan
menengah kejuruan
Pendidikan menengah itu berujuan :
1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan Kesenian,
serta keterampilan.
2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial,
budaya dan alam sekitarnya.
Tujuan pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
mengacu kepada tujuan pendidikan dalam rangka mempersiapkan
siswa untuk terampil berkomunikasi, baik di masyarakat atau di dunia
kerja.
3.2. Pra Kegiatan Mengajar
Seorang mahasiswa STKIP (Praktikan) sebelum melaksanakan
mengajar di kelas, tentunya telah mempersiapkan terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan diproyeksikan dihadapan siswa. Artinya
tidak begitu langsung mengajar, tanpa persiapan. Oleh karena itu,
praktikan harus memperhatikan hal-hal yang perlu dipersiapkan
17
sebelum atau saat melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
Dibawah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan proses belajar-mengajar yaitu sebagai berikut:
1) Membuat satuan program pengajaran
2) Membuat rencana pengajaran.
3) Menentukan jam pertemuan
4) Mengetahui jumlah jam pada setiap KBM di kelas.
5) Mengetahui di kelas berapa mengajar.
Dengan demikian, maka praktikan akan mudah dalam melaksanakan
tugas sebagaimana mestinya.
3.3. Proses Belajar Mengajar
Sesuai dengan paparan di atas. Dengan kata lain, praktikan sedang
melakukan proses belajar mengajar di kelas. Sebagai ilustrasi
tentang proses belajar mengajar di kelas sebagai berikut :
1) Adanya timbal balik guru dengan siswa .
2) Kerelevansian kedalaman materi dengan faktor siswa.
3) Adanya respon dari siswa .
4) Nampak rasa ingin tahu .
5) Terciptanya kegairahan proses belajar mengajar.
Berarti dalam proses belajar mengajar itu, dapat melihat dan
merasakan langsung suasana kelas, seperti pengertian yang telah
dipaparkan pada PBM.
3.4. Selama Orientasi, Observasi, Adaptasi
Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap ( arah tempat )
( KBBI, 1989 : 630 ). Kalau demikian praktikan ( mahasiswa ),
sebelum melaksanakan sesuatunya terlebih dahulu menentukan
sikap kearah yang tepat sasaran. Sehingga pada akhirnya dapat
18
melaksanakan tugas praktik sesuai dengan arah dan tujuannya.
Tentunya, sikap, arah dan tempat yang benar.
Observasi ialah pengamatan : peninjauan secara cermat (KBBI,
1989 : 625) Jadi sebelum praktikan mengajar, para calon guru itu
mengadakan observasi pada sekolah yang ditempati.
Adaptasi yaitu penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan
pelajaran ( KBBI, 1985 : 5 ). Atas dasar beberapa pengertian diatas,
maka ketika berada di sekolah tempat praktik mengajar berlangsung,
langkah langkah dengan orientasi, observasi dan adaptasi. Seperti,
menegani situasi dan kondisi sekolah serta pembinaan kerukunan
( human relation), antara lain :
1) Mahasiswa - Kepala Sekolah
2) Mahasiswa - Guru
3) Mahasiswa - Karyawan
4) Mahasiswa – Siswa
Kemudian mahasiswa juga mencari data dan informasi mengenai:
1) Mengenai struktur organisasi sekolah.
2) Perkenalan dengan seluruh staf dan karyawan
3) Mengikuti penjelasan dari petugas bidang kurikulum seperti
program tahunan, penjadwalan, ulangan umum/UAN, peningkatan
mutu akademis guru, penataran ( kurikulum ) atau silabi,
perpustakaan.
4) Mengikuti penjelasan dari petugas bidang administrasi sekolah
seperti : persensi ( guru, karyawan dan siswa ), buku induk, klaper,
leger, raport, buku mutasi siswa, penilaian wali kelas dan tugas-
tugasnya, buku tamu dan sarana lainnya.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktik keguruan yang dilaksanakan di SMKN 1 Kota
Tangerang banyak sekali tentang pengalaman yang langsung
dirasakan. Sehingga penulis dapat mengemukakan beberapa
kesimpulan yang antara lain :
1) Praktik keguruan merupakan perwujudan dari teori-teori yang
telah didapatkan pada bangku perkuliahan.
2) Mahasiswa STKIP harus mengetahui, memahami serta
menerapkan langsung dilapangan (sekolah), sesuai dengan teori
yang dimiliki.
3) Mahasiswa calon guru harus mampu beradaptasi dengan situasi
dan kondisi dalam praktik keguruan.
4) Mahasiswa calon guru harus mampu, memberikan materi
pelajaran ketika berlangsung dalam proses belajar-mengajar didalam
kelas.
5) Sebelum praktik belajar dilaksanakan, mahasiswa calon guru
terlebih dahulu mengadakan observasi, orientasi dan adaptasi,
dengan sekolah serta aparat sekolah tersebut.
6) Harus mengikuti petunjuk dari guru pamong atau Kepala Sekolah,
sehingga tercipta suatu keterjalinan kerja.
7) Sebelum mengajar didalam kelas mahasiswa calon guru harus
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
8) Praktik keguruan dapat dilaksanakan dengan baik, jika persiapan
mental, konsentrasi, pikiran, alat pelajaran, buku sumber serta teori
lain telah dimiliki.
9) Praktik keguruan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler
yang dilaksanakan oleh calon guru sebagai latihan untuk
menerapkan teori-teori keguruan.
20
4.2. Kesan-kesan
Kesan-kesan yang penulis dapatkan setelah praktik keguruan adalah
sebagai berikut :
1) Kepala Sekolah, guru dan aparat sekolah lainnya sangat
bijaksana dalam memberi pelayanan, memberi petunjuk,
memberikan arahan, bahkan menunjukan sikap yang penuh
kekeluargaan, yang akhirnya pelaksanaan praktik pun dapat
terlaksana dengan baik.
2) Sikap para siswa menunjukan kegairahan belajar, penuh
perhatian dan komunikatif.
3) Partisipasi siswa, sungguh-sungguh dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
4) Sopan, menghargai, simpati, antusias, itulah pancaran para siswa.
5) Penulis mendapat pengetahuan dan cakrawala yang luas, bahkan
terasa dunia baru yang dirasakan.
4.3. Saran-saran
Berikut ini, penulis kemukakan beberapa saran yang berkenaan
dengan hasil praktik keguruan di SMKN 1 Kota Tangerang sebagai
berikut :
1) Praktik keguruan yang dilaksanakan mahasiswa STKIP suatu
keharusan. Namun dalam pelaksanaannya tidak dapat dilakukan
begitu saja tanpa dibimbing, diarahkan oleh aparat sekolah yang
bersangkutan.
2) Dalam pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan
Kependidikan ( PPLK ) tidak akan terlaksana dengan baik, jika
praktikan dengan pihak sekolah yang ditempati tidak ada
keterlibatan.
3) Dengan adanya unsur yang terlibat dalam PPLK yaitu Dekan
STKIP serta Ketua Jurusan Bahasa Inggris sebagai penanggung
21
jawab, Ketua Pelaksana, Kepala Sekolah/Koordinator, Guru
Pamong, Guru Supervisor/Dosen Pembimbing dan Tata Usaha
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, maka terwujudlah suatu
komitmen yang transparan.
4) Mahasiswa calon guru dalam melaksanakan PPLK akan berhasil,
jika persiapan yang matang telah dimiliki.
5) Organisasi sekolah yang baik akan membawa kreatifitas siswa
dan guru kearah yang baik pula.
6) Tatanan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang baik akan
menunjukan kesungguhan belajar dan memberikan cermin untuk
meraih prestasi sekolah pada masa yang akan datang.
Tangerang, Oktober 2011
Penyusun
22