Laporan Kepelautan Andrian Nur Fauzi (Autosaved)

Post on 19-Jan-2016

179 views 15 download

Transcript of Laporan Kepelautan Andrian Nur Fauzi (Autosaved)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan akhir Kepelautan.           Laporan ini merupakan syarat untuk nilai akhir Praktikum. Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta Asisten yang selalu membimbing dan mengajari saya dalam melaksanakan praktikum dan dalam menyusun laporan ini. Serta semua pihak yang membantu saya dalam hal penyusunan laporan ini.

Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik serta saran yang membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan Laporan akhir ini.

Sebagai manusia biasa saya merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena saya mohon maaf sebesar besarnya untuk kelancaran penyelesaian laporan ini.

Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini saya ucapkan terimakasih. Semoga Laporan ini dapat dipergunakan seperlunya.

           

Malang, 25 April 2014

Penulis

1 | A n d r i a n N u r F a u z i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3

1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................................4

1.3 Waktu dan Tempat..........................................................................................................5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6

2.1 Pengertian Kepelautan....................................................................................................6

2.2 Radar..............................................................................................................................6

2.3 Kompas..........................................................................................................................8

2.4 GPS..............................................................................................................................10

2.5 Radio............................................................................................................................13

2.6 Bendera Komunikasi....................................................................................................14

2.7 Fish Finder...................................................................................................................16

2.8 Menjangka Peta............................................................................................................18

2.9 Alat-Alat Keselamatan.................................................................................................19

2.10 Struktur Organisasi Kapal..........................................................................................20

BAB 3 DATA HASIL PENGAMATAN...................................................................................22

3.1 Perlengkapan Kapal.....................................................................................................22

3.2 Alat-Alat Penolong.......................................................................................................23

3.3 Alat-Alat Pemadam Kebakaran....................................................................................24

3.4 Ukuran Utama Kapal....................................................................................................25

3.5 Bangunan Kapal...........................................................................................................25

BAB 4 PEMBAHASAN..........................................................................................................27

4.1 Perlengkapan Kapal.....................................................................................................27

BAB 5 PENUTUP...................................................................................................................29

5.1 Kesimpulan..................................................................................................................29

5.2 Saran............................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................31

LAMPIRAN...........................................................................................................................33

2 | A n d r i a n N u r F a u z i

3 | A n d r i a n N u r F a u z i

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIlmu perikanan dan kelautan telah berkembang lama di Indonesia. Hal ini

dibuktikan dengan salah satu arca yang terdapat pada dinding Candi Borobudur

yang mengukir tentang pelayaran kapal Kerajaan Sriwijaya. Perkembangan-

perkembangan dalam dunia perikanan terus berlanjut hingga saat ini. Perhatian

pemerintah dan publik yang mulai menyoroti hal-hal dalam perikanan menjadi

salah satu bukti (Pradana, 2012).

Indonesia adalah negara maritim dan atau negara kepulauan terbesar di

dunia, sudah sejak lama kepulauan Indonesia dijadikan perlintasan transportasi

dunia dan ramai dilalui sarana atau moda transportasi yang menghubungkan antar

benua. Disamping itu sebagai penghubung antar kota dan pulau, juga memiliki

berbagai ragam kekayaan yang menjadi tumpuan harapan masa depan

kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu sudah sepatutnya perlu diatur dan dikelola

secara profesional untuk kepentingan bangsa dan negara, dari aspek pertahanan,

keselamatan dan keamanannya terhadap kegiatan pengangkutan barang,

penumpang, hewan di wilayah yuridiksi Indonesia dengan menggunakan moda

transportasi. Terganggunya atau terancamnya keamanan dan keselamatan di

wilayah yuridiksi Indonesia beserta lingkungannya menyebabkan kehilangan

kesempatan dalam meraih devisa khususnya dari aktivitas transportasi tersebut

karena keselamatan dan keamanan transportasi sangat mempengaruhi usaha

pembangunan negara dan bangsa ini (Nikson, 2009).

Berkaitan dengan uraian di atas, Indonesia bisa menjamin keamanan dan

keselamatan aktivitas transportasi secara nasional maupun internasional. Belajar

dari beberapa pengalaman pahit atas kejadian musibah dan kecelakaan moda

transportasi yang banyak merenggut jiwa, harta dan korban banyak dalam

beberapa tahun belakangan ini, maka pertanyaannya bagaimana sebenarnya

pelaksanaan pola dan sistem penanganan keamanan dan keselamatan transportasi

di Indonesia selama ini.

4 | A n d r i a n N u r F a u z i

Dewasa ini, peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam mengembangkan teknologi

untuk kehidupan manusia, elektronika dan telekomunikasi banyak memegang

peranan penting. Studi tentang gelombang banyak melahirkan teknologi-teknologi

baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia (Gunawan, 2013).

Indonesia merupakan Negara maritim yang memiliki potensi sangat besar

untuk meraih devisa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

pemberdayaan nelayan dan pemanfaatan sumberdaya hayati dan kelautan lainnya.

Namun demikian disisi lain, kita harus melengkapi dengan sarana dan prasarana

pendidikan agar sumberdaya manusia berkecimpung dalam pemanfaatan

sumberdaya hayati laut memiliki keilmuan yang mumpuni (Dewi, 2007).

Ilmu penangkapan ikan mulai berkembang pesat seiring dengan banyak

nya alat-alat tangkap yang mengalami modifikasi sehingga diperlukan

ketrampilan khusus untuk mengusainya. Beberapa contoh alat tangkap yaitu

Trawl, Purse saine, long line, dan lain-lain. Pengkembangan tersebut juga

disokong dengan alat-alat bantu navigasi penangkapan yaitu GPS, Fish finder,

Radar, dan lain-lain. Begitu juga dengan tata cara pengoperasian kapal serta

permesinan kapal yang sangat penting dipelajari.

1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari Praktikum Kepelautan ini adalah agar mahasiswa mengerti

manajemen operasional dan teknis pelayaran sebuah kapal, tugas dan struktur

organisasi dalam kapal serta keselamatan dalam kapal.

Tujuan dari Praktikum Kepelautan ini adalah sebagai berikut:

5 | A n d r i a n N u r F a u z i

1. Pengamatan fasilitas-fasilitas di kapal

2. Radar di kapal

3. Fungsi GPS

4. Kompas kapal

5. Meja baringan kapal

6. Ruang anjungan dan lampu kapal

7. Fasilitas sextan di kapal

8. Fungsi kemudi dan instalasinya

9. Keamanan dalam kapal

1.3 Waktu dan TempatPraktikum Kepelautan dilaksanankan di Doccking Kapal Pelabuhan

Perikanan Pantai Mayangan, Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jawa Timur.

Praktikum Kepelautan dilaksanankan pada tanggal 19 April 2014 pukul 06.00

sampai 17.00 WIB.

6 | A n d r i a n N u r F a u z i

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian KepelautanKepelautan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengawakan,

pendidikan, persertifikatan, kewenangan serta hak dan kewajiban pelaut. Pelaut

adalah setiap orang yang mempunyai kualifikasi keahlian atau keterampilan

sebagai awak kapal. Awak kapal adalah orang yang bekkerja atau diperkerjakan di

atas kapal oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal

sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil. Setiap pelaut yang

bekerja pada kapal niaga, kapal penangkap ikan, kapal sungai dan danau harus

mempunyai kualifikasi keahlian atau keterampilan.

2.2 RadarRadar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem gelombang

elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat

map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor dan informasi

cuaca (Gunawan, 2013).

Untuk bisa memahami prinsipnya lebih mudah, kita bisa analogikan

dengan gelombang suara. Dalam gelombang suara kita mengenal yang disebut

gema (echo). Kalau gelombang suara kita menumbuk suatu permukaan,

gelombang itu pasti langsung dipantulkan kembali. Yang kita dengar adalah gema

dari suara awal.

Gambar. Pengembalian Radar

Dalam teknologi radar, gelombangnya adalah gelombang mikro.

Gelombang mikro dipancarkan oleh transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan

7 | A n d r i a n N u r F a u z i

maka gelombang ini juga mengalami pemantulan. Pantulannya ini diterima oleh

alat penerima (receiver) karena gelombang mikro tidak dapat dilihat maupun

didengar seperti gelombang suara biasa. Jika receiver yang digunakan mendeteksi

pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang

menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Jarak benda tersebut dapat

dihitung dengan mudah jika kita tahu waktu saat gelombang pertama kali

dipancarkan sampai pantulannya dideteksi

Menurut shvoong (2011) macam-macam radar dan fungsinya ada 2

yaitu :

1. Dopler Radar

Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek

Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang

masuk daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam

mengukur kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar

yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

2. Bistatic Radar

Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen

pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan

oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek

dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat

antena. Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar.

Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga

elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk

8 | A n d r i a n N u r F a u z i

menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut

20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal

yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga

benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display (Akhyar, 2011).

2.3 KompasKompas atau Pedoman merupakan alat yang penting dikapal yang berguna

untuk menentukan arah dan haluan kapal dan mengambil baringan atas benda-

benda guna penentuan tempat kapal di laut (Adi, 2008).

Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan

terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan, orang

Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan jarum

yang berputar. Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan kemudian

memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris, William

Thomson, 1st Baron Kelvin (Lord Kelvin) membuat kompas yang dapat diterima

oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang timbul dari

deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam arsitektur kapal

(Dediall, 2010).

Macam-macam kompas dan fungsinya menurut Munandar (2012), adalah

sebagai berikut:

Kompas Bidik

9 | A n d r i a n N u r F a u z i

Gambar. Kompas Bidik

Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni

kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas

silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara

benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan

plotingpeta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.

Kompas Orientering

Gambar. Kompas Orientering

Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara

umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah

utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari

badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting

mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat.

Kompas merupakan alat pedoman untuk menunjukan arah. Kompas mempunyai

pembagian mata angin sebanyak 32 buah dengan garis pembagian 0° sampai 359°.

Pada prinsipnya, kompas bekerja berdasarkan medan magnet. Maka kompas dapat

menunjukkan kedudukan dari kutub-kutub magnet bumi. Sudah kita ketahui cara

kerja kompas berdasarkan medan magnet. Adapun fungsi utama dari kompas

diantaranya: untuk mencari arah utara magnetis, untuk mengukur besarnya sudut

kompas, untuk mengukur besarnya sudut peta, untuk menentukan letak orientasi.

Menurut Maulana (2008), Cara yang benar menggunakan kompas adalah

sebagai berikut:

1. Buka tutup kompas dan posisikan tutupnya hingga tegak lurus.

2. Tarik cincin untuk jempol.

10 | A n d r i a n N u r F a u z i

3. Masukan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut.

4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari

lain memegang penutup kompas.

5. Lengan lurus ke depan.

6. Bisa juga meletakan kompas pada tongkat statis.

7. Dekatkan kompas ke depan mata.

8. Untuk mencari tanda/titik yang dijadikan patokan dalam membidik

pilih benda yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang, hasil

bidikan angkanya bisa dilihat pada kompas. misalnya angka 40 maka

di sebut azimut 40°

9. Kemudian bergerak menuju titik yang telah di bidik oleh kompas tadi.

10. Setelah sampai di titik yang dituju kemudian bidik titik berikutnya,

demikian seterusnya secara berulang.

2.4 GPSDunia teknologi berkembang sangat pesat. Terlebih lagi dalam bidang

elektronika komunikasi. Belakangan ini dikenal teknologi GPS (Global

Positioning System). Teknologi ini mampu memberikan informasi kedudukan

benda yang berada dipermukaan bumi.Informasi yang disajikan memiliki

koordinat tiga dimensi, yaitu posisi terhadap garis lintang, bujur dan ketinggian

dari permukaan laut (Sunyoto, 2010).

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan

penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini

didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi

mengenai waktu. GPS terdiri dari 3 segmen yaitu segmen angkasa,

kontrol/pengendali, dan pengguna. Segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang

beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dengan periode 12 jam

(satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Segmen

Kontrol/Pengendali terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo

Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini.

Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS yang biasanya terdiri dari

penerima, prosesor, dan antena.

11 | A n d r i a n N u r F a u z i

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2003) mengemukakan bahwa

GPS dengan mudah dapat memberikan informasi mengenai posisi kita di

permukaan bumi disertai dengan waktu, dan kalender. Disamping itu dapa juga

digunakan untuk menentukan kecepatan kapal bahkan merencanakan trek

pelayaran.

Macam – macam GPS dan Fungsinya

1) GPS Garmin

Gambar. GPS garmin

Menurut Pusat Data dan Surveillans Epidemiologi, Garmin GPS Navigasi

60 adalah salah satu Receiver GPS tipe navigasi, yang dilengkapi dengan Kompas

Digital. Alat ini punya kemampuan sebagai berikut:

a. Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang &

bujur), koordinat pada proyeksi peta (UTM)

b. Dapat menentukan ketinggian suatu tempat

c. Dapat menentukan waktu, kecepatan, dan arah

d. Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)

e. Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000

titik

2) GPS Tracking

Gambar. Gps Tracking

12 | A n d r i a n N u r F a u z i

Menurut Fijjar (2011), mengatakan bahwa GPS Autotrack System

memiliki beberapa fitur yang unik seperti gerak obyek yang berkesinambungan,

pemantauan wilayah yang dilalui obyek, pemantauan kecepatan kendaraan,

mematikan mesin kendaraan, jarak tempuh obyek, dan sebagainya.

3) GPS Geodetik

Gambar. Gps Geodetik

Setiap receiver GPS tipe geodetik umumnya mempunyai perangkat

lunaknya sendiri untuk pengolahan baseline dan peralatan jaringan ( Software

komersial). Karakteristik GPS receivernya biasanya untuk survey (Abidin, 1994).

Menurut Dahliar (2012), GPS ada berbagai jenis dan tipe tergantung pada

fungsi dari GPS tersebut. Berikut ini adalah beberapa tipe GPS:

1) GPS garmin

GPS Garmin adalah alat GPS yang digunakan untuk navigasi dan

membantu anda untuk menemukan jalan ketika anda tersesat di suatu tempat.

2) GPS mapping 

GPS mapping adalah alat GPS yang digunakan menghitung luas atau

membuat rute penting dalam perjalanan.

3) GPS tracking

GPS Tracking adalah alat GPS yang digunakan jika anda membutuhkan

untuk melacak atau memantau kendaraan atau mobil pribadi anda.

4) GPS Geodetik

GPS Geodetik adalah alat GPS yang memiliki skala tinggi yang digunakan

untuk keperluan survey.

5) GPS Pemetaan

GPS Pemetaan adalah alat GPS yang digunakan untuk pemetaan dan

mengetahui macam – macam daerah yang belum terjelajah / terpencil.

6) GPS Bluetooth

13 | A n d r i a n N u r F a u z i

GPS Bluetooth  adalah sebuah GPS yang telah dilengkapi dengan

aplikasi bluetooth.

Cara Kerja GPS

Menurut Sunyoto (2010), Kondisi langit yang cerah dan bebas dari

halangan membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan

oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang

diberikan juga akan semakin tinggi. Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah:

1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.

2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan

travel time sinyal radio.

3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu

yang tinggi.

4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan

ketingian pada orbitnya.

5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer

sampai diterima reciever.

Menurut Nugroho (2011), Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS

adalah pengukuran jarak secara bersama-sama ke beberapa satelit (yang

koordinatnya tidak diketahui) sekaligus. Untuk menentukan koordinat suatu titik

di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap

sinyalnya dengan baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh

bereferensi ke global datum yaitu world Geodetic 1984 atau disingkat WGS‟84.

Metode penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metode

absolut dan metode diferensial atau metode relatif.

2.5 RadioGelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 1.000

meter per mikrodetik, sehingga jika Radar memiliki kecepatan tinggi sehingga

dapat mengukur jarak pesawat dengan sangat akurat. Menggunakan peralatan

pengolahan sinyal khusus, Radar juga dapat mengukur pergeseran Doppler sangat

akurat dan dapat menentukan kecepatan pesawat.

Sebuah pemancar radio adalah perangkat penting yang berosilasi dengan

arus listrik sehingga tegangan naik dan turun pada frekuensi tertentu. Listrik ini

14 | A n d r i a n N u r F a u z i

menghasilkan energi elektromagnetik, ketika diperjalanan energinya melalui udara

sebagai gelombang elektromagnetik. Sebuah pemancar juga memiliki amplifier

yang meningkatkan intensitas energi elektromagnetik dan antena yang

menyiarkannya ke udara. Sebuah penerima radio hanyalah kebalikan dari

pemancar. Bekerja dalam mendeteksi gelombang elektromagnetik dengan antena

dan mengubahnya kembali menjadi arus listrik. Pada intinya, radio hanya

transmisi gelombang elektromagnetik melalui udara.

VHF- A/G adalah fasilitas radio yang bekerja pada frekuensi 117,975 MHz

sampai dengan 137 MHz digunakan sebagai sarana komunikasi petugas pemandu

lalu lintas penerbangan di suatu unit pelayanan lalu lintas penerbangan (Air

Traffic Services ATS) dengan pilot di pesawat udara. VHF Extended Range

(VHF-ER) adalah fasilitas VHF yang dipasang pada posisi jauh dari unit

pelayanan lalu lintas penerbangan dalam rangka memperluas cakupan wilayah

pengendalian biasanya dalam rangka memperluas cakupan wilayah pengendalian

biasanya untuk unit Area Control Panel (MCA, 2008).

Gambar. Perangkat Radio

2.6 Bendera KomunikasiBendera komunikasi merupakan suatu isyarat dilaut.yang dipergunakan

sebagai isyarat suatu berita. Bendera komunikasi dapat berupa semaphore dan

bendera yang lain yang telah diketahui arti dan maknanya. Informasi yang

didapatkan dapat berupa posisi, kecelakaan, alur pelayaran dan lain-lain (Pradana,

2012).

15 | A n d r i a n N u r F a u z i

16 | A n d r i a n N u r F a u z i

2.7 Fish FinderMenurut Dwinata dan Prihatini (1999) dalam Rohman (2012), Echo-

sounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan

merupakan alat penginderaan jarak jauh dengan perinsip krja menggunakan

metode akustik yaitu sistm sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang

dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai objek, pantulan sinyal

diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang

kedalaman laut, kotur dan teksture dasar laut dan posisi dari gerombolan ikan.

Echo-sounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi

penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja

menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara.

Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek,

pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan

keterangan tentang kedalaman laut, kotur dan tekstur dasar laut dan posisi dari

gerombolan ikan (Rohman, 2012).

Menurut Diani et.al (2011), prinsip kerja fiah finder adalah pengukuran

kedalaman laut berdasarkan pulsa getaran suara. Pulsa-pulsa getaran suara

tersebut dipancarkan dari transducer kapal merambat melalui media air laut secara

vertikal kedasar laut, kemudian dasar laut atau target lainnya sepwerti ikan dan

lain-lain , akan memantulkan pulsa tadi yang kemudian diterima oleh transducer

kapal. Selang waktu pulsa saat dipancarkan, hingga kembali kembali ke receiver

dapat dihitung, sedangkan kecepatan merambat suara diair laut dapat dikatakan

tetap, sehingga separuh waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan suara diair

17 | A n d r i a n N u r F a u z i

dapat dihitung sebagai kedalaman air. Fungsi dari fish finder ini adalah  selain

untuk mengukur kedalaman laut, dapat juga digunakan untuk mendeteksi dan

mencari gerombolan ikan terutama ikan-ikan demersal . Selain itu dapat

digunakan untuk melihat bentuk kontur dasar perairan serta jenis dasar perairan.

Ada beberapa keuntungan dari penggunaan fish finder ini untuk

pendugaan stok ikan, antara lain :

1. Waktu yang diperlukan untuk survey pendugaan stok relatif lebih singkat dan

cepat.

2. Area Survey yang dapat diliput, cakupannya lebih luas

3. Keluaran atau hasil survey lebih variatif

4. Akurasi hasil survey lebih baik disbanding dengan metoda lain

Disamping kelebihan – kelebihannya, penggunaan metoda fish finder ada

kelemahannya pula antara lain:

1. Perangkat keras fish finder untuk yang canggih harganya relative mahal.

2. Masih langkanya ketersediaan suku cadang, andaikata ada hanya terdapat

dikota-kota besar.

3. Masih sedikitnya sumberdaya manusia (SDM) yang mumpuni untuk

mengoperasikan, merawat, dan memperbaiki peralatan fish finder.

Cara pengoprasian

Menurut Diani et.al (2011), Untuk mengoperasikan fish finder, perlu

mengetahui fungsi dari berbagi tombol yang tersedia pada display unit. Berbagai

merk pabrikan fish finder yang mempunyai versi sendiri-sendiri, namun secara

garis besar fungsinya hampir sama. Macam dan fungsi tombol-tombol tersebut ,

antara lain:

1. Power On – Off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan fish finder.

2. Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder

3. White Line, tombol ini berfungsi untuk memperjelas garis dasar peraian serta

untuk membedakan antara garis dasar perairan dengan benda-benda yang

berada didekat dasar perairan seperti ikan atau udang.

4. Depth Range, untuk mengatur range kedalaman yang akan dideteksi

18 | A n d r i a n N u r F a u z i

5. Phase Range, tombol untuk memilih  tingkatan jarak atau lapisan kedalaman,

dimana setiap lapisan kedalaman disesuaikan dengan  jumlah kelompok jarak

kedalaman.

6. Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam. Biasanya ada pilihan

lambat, sedang, dan cepat.

2.8 Menjangka PetaJangka adalah alat untuk menggambar lingkaran atau busur. Alat ini juga

dapat digunakan untuk mengukur jarak, terutama pada peta. Jangka digunakan

dalam matematika, gambar teknis, navigasi, dan lain-lain (Dewi, 2010).

Gambar. Jangka

Menurut Cahyono (2012), peta merupakan perlengkapan utama dalam

pelayaran kapal bentuk dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau

sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala

tertentu atau dengan kata lain representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga

dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.

Sextant adalah alat pengukur sudut dari dua titik bidik terhadap posisi alat

tersebut, posisi titik ukur perum adalah titik – titik yang mempunyai koordinat

berdasarkan hasil pengukuran (Purwaamijaya, 2008).

Gambar. sextant

19 | A n d r i a n N u r F a u z i

Secara garis besar sextant adalah instrumen yang mengukur sudut antara

dua benda yang terlihat. Terutama, digunakan untuk mengukur sudut antara suatu

benda angkasa dan cakrawala, sebuah proses biasanya dikenal sebagai objek

pengamatan atau mengambil pemandangan. Sudut diukur dan waktu yang diukur

kemudian digunakan untuk mengidentifikasi lokasi pengguna pada peta grid

dunia. Jadi pada dasarnya sextants alat navigasi dan telah berhasil digunakan oleh

pelaut dan bahkan penumpang lainnya selama bertahun-tahun. Proses yang paling

umum ini adalah untuk melihat matahari di siang hari untuk menemukan lintang

lokasi seseorang (Handoko, 2011).

2.9 Alat-Alat KeselamatanMenurut MCA (2008), S.A.R.T (Search And Rescue Transponder) ketika

diaktifkan dan kapal dengan radar yang beroperasi di bandwidth 9Ghz akan

tersedia untuk kapal atau rakit penolong. Untuk mengaktifkan sebuah S.A.R.T;

(1) Lepaskan S.A.R.T. dari wadah

(2) Tarik peniti dari S.A.R.T.

(3) Periksa lampu RED

(4) Membuat kondisinya setinggi mungkin.

Gambar. SART

Macam-Macam Alat Keselamatan diatas Kapal adalah sebagai berikut:

1. Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket): Gunanya

untuk mengapungkan orang yang menggunakannya diatas air.

20 | A n d r i a n N u r F a u z i

2. Survival suit dan Immersion suit: Gunanya sebagai pelindung/pencegah

suhu tubuh yang hilang akibat dinginnya air laut.

3. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid): Gunanya sebagai

pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas tubuh.

4. Isyarat visual (Pyrotechnis): Gunanya sebagai isyarat tanda bahaya

bilamana penyelamat melihat ada kapal penolong, isyarat ini hanya dapat

diliihat oleh mata pada siang hari digunakan isyarat asap apung (bouyant

smoke signal). Pada malam hari dapat digunakan obor tangan (red hand

flare) atau obor parasut (parachute signal).

5. Pesawat luput maut (survival craft): Gunanya untuk

menolong/mempertahankan jiwa orang-orang yang berada dalam bahaya

dari sejak orang tersebut meninggalkan kapal.

6. Sekoci penyelamat (life boat): Gunanya selain digunakan untuk

menyelamatkan orang-orang dalam keadaan bahaya juga digunakan untuk

memimpin pesawat luput maut.

7. Roket pelempar tali (line throwing appliances): Gunanya sebagai alat

penghubung pertama antara kapal yang ditolong dengan yang menolong

yang selanjutnya dipakai untuk keperluan lainnya.

2.10 Struktur Organisasi KapalStruktur organisasi kapal diatas bukanlah struktur yang baku, karena

tiap kapal bisa berbeda struktur organisaninya tergantung jenis, fungsi dan kondisi

kapal tersebut. Selain jabatan-jabatan tersebut dalam contoh struktur organisasi

kapal diatas, masih banyak lagi jenis jabatan di kapal, diluar jabatan Nakhoda.

Misalnya di kapal pesiar ada jabatan-jabatan Bar-tender, cabin-boy,

swimming-pool boy, general purpose dan lain sebagainya. Dikapal lain misalnya

terdapat jabatan juru listrik (electrician), greaser dan lain sebagainya. Semua

orang yang mempunyai jabatan di atas kapal itu disebut Awak kapal, termasuk

Nakhoda, tetapi Anak kapal atau Anak Buah Kapal (ABK) adalah semua orang

yang mempunyai jabatan diatas kapal kecuali jabatan Nakhoda. Untuk kapal

penangkap ikan masih ada jabatan lain yaitu Fishing master, Boy-boy (pembuang

umpan, untuk kapal penangkap pole and Line (cakalang).

21 | A n d r i a n N u r F a u z i

22 | A n d r i a n N u r F a u z i

BAB 3

DATA HASIL PENGAMATAN

3.1 Perlengkapan KapalNo Gambar Spesifikasi Fungsi

1 Jangkar Terbuat dari besi

Berjumlah 2 buah

kanan dan kiri

kapal

Berfungsi untuk

menambatkan kapal

pada perairan agar tidak

terbawa ombak saat

berhenti

2 Baling-baling samping Terbuat dari besi

Berjumlah 2 di

kanan dan kiri

kapal bagian

depan

Berfungsi untuk

membantu

membelokkan kapal

ketika bersandar agar

lebih mudah

3 Timah Putih Terbuat dari timah

putih

Terdapat di

beberapa titik di

bagian kapal yang

terendam air laut

Berfungsi sebagai

pencegah korosi yang

berlebihan pada kapal

Mencegah tritip yang

berlebihan

4 Propeler Terbuat dari Besi

Tulen

Terdapat di bawah

buritan kapal

Berfungsi sebagai motor

penggerak kapal

23 | A n d r i a n N u r F a u z i

3.2 Alat-Alat PenolongNo. Gambar Spesifikasi Fungsi

1. GMDSS Seperangkat radio

pertolongan yang

terhubung di

seluruh dunia

dengan UHV

chanel 16

Meminta Pertolongan

kepada kapal lain di

tengah lau untuk

meminta bantuan dengan

chanel 16

2 Pelampung bulat Terbuat dari spons

Terdapat banyak

di sekeliling kapal

Berfungsi menolong

orang yang jatuh ke laut

3 Jaket Pelampung Terbuat dari spons

Terdapat banyak

di tempat

penyimpanan

dalam kapal

Berfungsi untuk

penyelamatan diri

sewaktu kapal tenggelam

4 SART Terbuat dari

material

elektronik

Dibungkus

dengan plastic

yang kuat

sehingga tahan air

Berfungsi memancarkan

signal ke satelit untuk

mengidentifikasi

kecelakaan kapal di laut

ketika semua listrik

sudah mati

5 Sekoci Terbuat dari Untuk meng evakuasi

24 | A n d r i a n N u r F a u z i

bahan fiber yang

ringan dan kuat

awak kapal pertama kali

3.3 Alat-Alat Pemadam KebakaranNo. Gambar Spesifikasi Fungsi

1. Tabung Pemadam

Kebakaran

Dibuat dari materi

yang tahan panas

Terdapat gas

dalam bentuk cair

di dalamnya

Untuk memadamkan

kebakaran

2 Pemadam semprot air Terbuat dari

aluminium yang

telah dilengkapi

sensor panas

Untuk memadamkan api

dengan air

3 CC TV Kamera pengintai

CCTV

Untuk mematau tempat-

tempat tertentu jika

terjadi kebakaran

25 | A n d r i a n N u r F a u z i

4 Bel Bahaya/Alarm Dibuat oleh

pabrik dan

meniliki sensor

otomatis

Membunyikan tanda jika

terjadi kebakaran atau

kecelakaan serta

kerusakan terjadi

3.4 Ukuran Utama KapalNama Kapal : KM. SALILA

Asal dan Tahun Pembuatan : Japan, 2002

Kecepatan kapal : Max 20 knot

Lpp (Lenght Between Pependicular) : 44 meters

LoA (Length Over All) : 50 meters

Bm (Moulded Breadth) : 9 meters

Weight : 1050 tons

Trought : depan 2,4 . tengah 3,4 . belakang 3.5

3.5 Bangunan Kapal

26 | A n d r i a n N u r F a u z i

Sketsa Gambar Kapal

27 | A n d r i a n N u r F a u z i

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Perlengkapan KapalDari data diatas di dapat dianalisis bahwa KM SALILA ini memiliki

perlengkapan dasar kapal yang lengkap. Perlengkapan ini meliputi jangkar,

propeller samping, tali temali, timah pencegah korosi, dan lain-lain. Jangkar pada

KM SALILA berjumlah 2 dan berada di depan yang berfungsi sama, letak

ketinggiannya tidak sama karena menyesuaikan dengan keseimbangan kapal.

Timah pencegah korosi di tempatkan pada sepanjang lunas luar berjajar dari

depan sampai belakan di sisi kanan kiri KM SALILA. Propeller samping di

gunakan KM SALILA untuk memudahkan maneuver dengan cepat dan

mempertahankan keseimbangan diwaktu kapal berbelok.

Dari data diatas di dapat dianalisis bahwa KM SALILA ini memiliki

perlengkapan keselamatan yang lengkap berupa radio GMDSS, macam-macam

pelampung, SART, dan sekoci. Radio GMDSS merupakan radio VHF yang selalu

aktif pada chanel 16 yang merupakan chanel wajib yang dimengerti di seluruh

dunia. Chanel ini adalah chanel respon bahaya secara cepat yang memiliki radius

200 mil. Pelampung terdapat banyak dan di bebagai tempat di seluruh kapal yang

berfungsi memudahkan untuk mengambilnya. SART adalah sebuah pemancar

signal langsung ke satelit yang akan dihubungkan ke seluruh dunia akibat

tenggelamnya suatu kapal.

Dari data diatas di dapat dianalisis bahwa KM SALILA ini memiliki

perlengkapan pemadaman kebakaran yang lengkap sebagai contoh tabung

kebakaran yang ada di sudut-sudut ruangan yang membuat memudahkan

mencarinya, termasuk hydrant besar di ruang mesin yang disiapkan untuk

keamanan ruang mesin. Ada juga banyak sensor alarm maupun pematik air pada

tempat tempat tertentu yang akan memberikan respon terhadap kebakaran dalam

kapal. KM SALILA juga di lengkapi dengan banyak CCTV di berbagai tempat

untuk memantau kondisi dalam kapal.

KM SALILA dahulunya merupakan kapal ikan yang di modifikasi

sedemikan rupa menjadi kapal pesiar menengah yang merubah fungsinya. KM

28 | A n d r i a n N u r F a u z i

SALILA memiliki panjang total 50 meters, kapal ini berbentuk stream line

sehingga dapat bergerak dengan kecepatan maksimal, lebar kapal ini 9 meter

diukur dari dalam. Data KM SALILA dapat dilihat di table di atas.

Pada design KM SALILA yang didapatkan di ruang nahkoda dapat di lihat

bahwa keseimbangan kapal dan kecepatan berbanding lurus karena dengan model

yang dasar kapal yang V akan menghasilkan kecepatan yang tinggi dan adanya

propeller samping menjagan keseimbangan kapal dngan maksimal. KM SALILA

ini yang awalnya kapal latih perikanan di Jepang yang telah dirombak menjadi

mini kapal pesiar jadi palka-palka yang dahulu digunakan menampung ikan

sekarang digunakan sebagai kamar-kamar dan memiliki tingkat kebersihan yang

sangat baik di segala tempatnya.

29 | A n d r i a n N u r F a u z i

BAB 5

PENUTUP

5.1 KesimpulanKesimpulan dari materi praktikum kepelautan yang di dapat dari

docking kapal di PPP Mayangan Probolinggo adalah sebagai berikut:

1. Didalam kapal terdapat berbagai macam fasilitas khusus meliputi fasilitas

penginapan, fasilitas navigasi, fasilitas komunikasi, fasilitas keamanan,

fasilitas kesehatan, dan fasilitas yang lain yang mendukung sebagai kapal

pesiar.

2. Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem gelombang

elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan

membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor

dan informasi cuaca.

3. GPS (Global Positioning System) berfungsi memberikan informasi

kedudukan benda yang berada dipermukaan bumi. Informasi yang

disajikan memiliki koordinat tiga dimensi, yaitu posisi terhadap garis

lintang, bujur dan ketinggian dari permukaan laut.

4. Kompas atau Pedoman merupakan alat yang penting dikapal yang berguna

untuk menentukan arah dan haluan kapal dan mengambil baringan atas

benda-benda guna penentuan tempat kapal di laut.

5. Meja baringan adalah meja kerja tempat terdapatnya peta dasar dan jangka

yang digunakan untuk membaring dan mencari koordinat.

6. Ruang anjungan adalah tempat komando seluruh kapal dimana tempat

kapten berada sedangkan lampu kapal berfungsi sebagai tanda keberadaan

kapal, tanda belok, dan lain-lain

7. Sextant adalah alat pengukur sudut dari dua titik bidik terhadap posisi alat

tersebut, posisi titik ukur perum adalah titik – titik yang mempunyai

koordinat berdasarkan hasil pengukuran.

8. Kemudi kapal berada di dalam anjungan yang akan di gunakan oleh

nahkoda untuk menjalankan kapal, serta disitu juga tempat control seluruh

kapal.

30 | A n d r i a n N u r F a u z i

9. Fasilitas keamanan dalam kapal meliputi GMDSS,Radio Buoi, Peluru

Asap, Pemadam Kebakaran, Jaket Pelampung, Ban Pelampung, Skoci,

CCTV, dan lain-lain.

5.2 Saran1. Untuk Instansi agar lebih terbuka lagi untuk memberikan pelayanan prima

agar generasi muda penerus bangsa ini tidak Nol Kemampuannya.

2. Untuk Fakultas agar lebih menyediakan link untuk pekerjaan sarjananya

dan menyediakan lahan praktek yang lebih luas.

3. Untuk maha siswa PSP giatlah belajar, ingatlah selama masih ada

keinginan dan cita-cita, ilmu itu tak akan pernah habis maka kejarlah,

gapailah impian mu, jalesveva jayamahe.

31 | A n d r i a n N u r F a u z i

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z. 1994. Perencanaan dan Persiapan Survai. Jurusan Teknik

Geodesi ITB. Bandung

Adi, Bambang Setiono,dkk. 2008. Nautika Kapal Penangkapan Ikan Jilid

1.Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional

Akhyar.2011. Radar.  http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2165535-

pengertian-radar-jenis-radar-sistem/#ixzz20mnnff9R. Diakses pada

tanggal 16 april 2014. pukul 19.03 WIB

Cahyono, Nugroho Adi. 2012. Peta Sebagai Alat Navigasi.

http://perpustakaandinaskelautandanperikanan.blogspot.com/2012/02/

perlengkapan-alat-navigasi-dan.html. Diakses pada tanggal 16 april 2014

pukul 20.25 WIB

Dahliar, Nurlianti. 2012. GPS (Global Positioning System).

http://liathespaniard.wordpress.com/about/html. Diakses pada tanggal 16

april 2014 pukul 20.25 WIB

Dediall. 2010. Kompas. http://alatnavigasikonvensional.blogspot.com. Diakses

pada tanggal 16 april 2014pukul 13.00 WIB

Dewi 2007. Studi Perlengkapan Dan Pengoperasian Alat Navigasi Dengan Alat

Tangkap Long Line Pada Ruang Trainee Simulator Di BBPPI Semarang.

UNDIP

Dewi. 2010. Matematika Live. http://dewirn4.blogspot.com/2010/07/jangka.html.

Diakses pada tanggal 16 april 2014 pukul 21.00 WIB

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2003. Menentukan Posisi Dengan

Alat Navigasi Elektronik. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional. Jakarta

Maulana,Didin.2008.Kompas. http://coretan-tangan.indofocus.net/navigasi-

darat/kompas . Diakses pada tanggal 16 april 2014 pukul 14.00 WIB

32 | A n d r i a n N u r F a u z i

MCA. 2008. Search and rescue responder.

http://www.mcaorals.co.uk/SART.html. Diakses pada tanggal 16 april

2014 pukul 14.00 WIB

Munandar,Aris.2012.Kompas. http://liberty-aries.blogspot.com.html. Diakses

pada tanggal 16 april 2014 pukul 13.00 WIB

NOAA. 2012. Navtex. http://www.nws.noaa.gov/om/marine/navtex.html. Diakses

pada tanggal 16 april 2014 pukul 13.00 WIB

Nugroho, Arifin Eko. 2011. Pemgenalan Alat Ukur GPS. Balai Pemantapan

Kawasan Hutan Wilayah III. Pontianak: Pontianak

Pradana. Arqi E, 2012. Laporan Magang BBPPI Semarang 2012 Universitas

Brawijaya.

Rohman, David. 2012. Fish Finder (Echo-sounder).

http://blog.ub.ac.id/davidfatkhurrohman/2012/01/14/fish-finder-echo-

sounder/. Html. Diakses pada tanggal 16 april 2014 pukul 20:02.

Ronquillo,Ulysses.2011.Jenis Jangka. http : // wong168 .wordpress .com

/2011/12/01/jenis-jangka/. html. Diakses pada tanggal 16 april 2014 pada

pukul 21:11 WIB.

Subroto, Dwi Cahyo Josohadi. 2011. Alat Bantu Penangkapan Ikan.

http://yhoyoji.blogspot.com/2011/12/alat-bantu-penangkapan-ikan.html.

Diakses pada tanggal 16 april 2014 pada pukul 21:11 WIB.

Sunyoto, Andi.2010. Global Positioning Sistem.STMIK AMIKOM Yogyakarta:

Yogyakarta.

33 | A n d r i a n N u r F a u z i

LAMPIRANPemberangkatan Praktikum:

Praktikum di KM SALILA

34 | A n d r i a n N u r F a u z i

35 | A n d r i a n N u r F a u z i