Post on 11-Feb-2018
Laporan ini terbit atas kerjasama antara :
September 2011
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWFIndonesian Ministry of Marine Affairs and Fisheries & WWF
Rencana KerjaPerikanan Karang IndonesiaPerbaikan praktek pengelolaan menuju perikanan lestari dan bertanggungjawab
2
Rencana Kerja Perikanan Karang Indonesia: Perbaikan praktek pengelolaan menuju perikanan lestari dan bertanggungjawab
Laporan ini dikompilasi oleh Richard Banks dan Peter J. Mouse dari Poseidon Aquatic Resource Management
2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWF
Foto Cover WWF-Indonesia / Candhika YUSUF
Untuk mendapatkan salinan dokumen ini, silahkan menghubungi sekretariat Program Perbaikan Perikanan
Disclaimer
Diijinkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dan data yang tercantum didalam laporan ini dengan mencantumkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWF sebagai sumber.
3
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kontribusi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam lokakarya Konsultasi Perbaikan Perikanan Karang: Saut P. Hutagalung, PLN-KKP; Nur Andriyani, DKP-Selayar; Ridwan Malik, SDI-KKP; Azis Said, DKP-Sul Sel; Wudianto, P4KSI; Fery Setyawan, SDI-KKP; Bambang Sumiono, BRPL; Sri Turni H, BRPL; S. Kamarijah, SDI-KKP; Peter Mous, ahli perikanan; Heri Rasdiana, KKJI-KKP; Liliek Soeprijadi, DJPT-KKP; Blane Olson, ANOVA; Geoffrey Muldoon, WWF; Sadarma S. Saragih, PLN-KKP; Richard Banks, Poseidon Consulting; Jesse Marsh, WWF; Anita Setianing V, KKJI-KKP; M. Haryono, DJPB-KKP; Maksun, DKP-Pangkajene Kepulauan; Abdullah Habibi, WWF; Imam Musthofa Z, WWF.
Selanjutnya kami sampaikan terimakasih kepada para reviewer yang memberikan masukannya pada draf dokumen ini: Geoffrey Muldoon, WWF; Jesse Marsh, WWF; Abdullah Habibi, WWF; Lida Pet Soede, WWF; Purwito Martosubroto, Komnas KAJISKAN.
Penyiapan dokumen ini mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia serta WWF, kami mengucapkan terimakasih atas kontribusi mereka dalam finalisasi dokumen ini.
4
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM 6
KATA PENGANTAR 7
PENDAHULUAN 8
1 TATA KELOLA DAN TUJUAN PENGELOLAAN PERIKANAN NASIONAL 10
11 Memperbaiki tujuan pengelolaan untuk memastikan bahwa prioritas utama ditujukan demi keberlangsungan perikanan dan penerapan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan (ecosystem approach to fisheries management/EAFM) di tingkat provinsi dan kabupaten 10
12 Memperluas sistem pengelolaan hingga ke tingkat daerah 10
13 Pengembangan Rencana Pengelolaan Perikanan 11
14 Penetapan Hak Pengguna Teritori (TURFs/Territorial User Rights for Fisheries) 13
15 Penetapan/penggambaran zona larangan 13
2 KERANGKA KELEMBAGAAN 14
21 Meningkatkan struktur pengelolaan perikanan 14
2.2 Identifikasi tanggung jawab dan peningkatan kapasitas di seluruh lembaga pelaksana 16
221 Pengelola Perikanan Daerah 17
222 DKP Kabupaten 18
223 Menetapkan peran serta pihak/dinas terkait dan kelompok masyarakat 19
3 KEGIATAN PENELITIAN 20
31 Peningkatan kapasitas lembaga dan SDM untuk proses penilaian stok di Indonesia 20
32 Tinjauan Pustaka 20
33 Penilaian resiko 21
331 Pelaksanaan training of trainers 21
332 Penilaian terhadap perspektif yang berkembang di masyarakat (Rapid Rural Appraisal) 21
333 Pelaksanaan proses penilaian resiko untuk tangkapan sampingan (spesies non-target, spesies tangkapan yang dibuang dan spesies langka yang dilndungi) dan pengembangan strategi mitigasi untuk spesies dengan tingkat resiko tinggi 22
5
34 Kelimpahan stok dan penilaian stok 23
35 Komposisi armada 23
36 Produktivitas stok 24
37 Pengumpulan data tangkapan sampingan 24
371 Kajian terhadap informasi yang tersedia 24
372 Program observer 24
38 Pemetaan bawah laut (underwater mapping) 25
39 Model ekosistem 25
310 Tinjauan sejawat untuk mengkaji keefektivan Program Penelitian 26
4 PENINGKATAN KEPATUHAN 26
4.1 Menetapkan peran dan tugas POKMASWAS 26
42 Meninjau ulang peraturan hukum dan sangsi-sangi terhadap pelanggaran 27
43 Membuat program pendidikan dan pelatihan/pelayanan masyarakat dengan jangkauan yang luas 28
44 Menetapkan sistem pengumpulan data yang disertai proses pelaporan pelanggaran tersebut kepada jajaran Dewan Pengelolaan Ikan Karang 28
5 LAIN-LAIN 29
51 Penyaluran subsidi yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan ikan karang 29
LAMPIRAN 1: Skema usulan kegiatan untuk Rencana Kerja Program Perbaikan Perikanan (FIP) Ikan Karang Indonesia 30
6
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIMBPPL Balai Penelitian Perikanan Laut Marine Fishery Research Agency
BPSDM KPBadan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Marine and Fisheries Human Resources Development Agency
BBRSE Balai Besar Riset Sosial dan Ekonomi Research Agency on Social and Economy DKP Dinas Kelautan dan Perikanan Fisheries offices at provincial & district level
FKPPSForum Komunikasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya ikan
Forum on Fishery Resources Utilization Management
KAPI Kapal dan Alat Penangkap Ikan Vessel and Fishing GearKOMNAS KAJISKAN Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan
National Committee on Fish Stock Assessment
KKJI Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Fish and Area ConservationPOKMASWAS Kelompok Masyarakat Pengawas Community Surveillance GroupPUP Pelayanan Usaha Perikanan Fishing ServicesPDN Pemasaran Dalam Negeri Domestic MarketingPLN Pemasaran Luar Negeri Foreign Marketing
PSDKPPengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Surveillance of Marine and Fishery Resources
PH Pengolahan hasil Harvest processing
P4KSIPusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan
Research Centre for Fishery Management and Conservation of Fishery Resources
RPP Rencana Pengelolaan Perikanan Fishery Management PlanSDI Sumberdaya ikan Fishery ResourcesWPP Wilayah Pengelolaan Perikanan Fishery Management Areas
EAFMPendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan
Ecosystem Approach to Fisheries Management
FIP Program perbaikan perikanan Fishery Improvement ProgramKKLD Kawasan Konservasi Laut Daerah Marine Conservation AreaMSC Dewan Pengawas Kelautan Marine Stewardship Council
PRAKeikutsertaan dalam proses Rapid Rural Appraisal
Participatory Rural Appraisal
PAFMPrinsip Kehati-Hatian dalam Pengelolaan Perikanan
Precautionary Approach to Fisheries Management
PSA Analisis Produktivitas dan Kerentanan Productivity Susceptibility AnalysisRRA Mengkaji desa secara cepat Rapid Rural AppraisalRBF Kerangka Berbasis Resiko Risk Based FrameworkSICA Analisis Skala, Intensitas dan Akibat Scale Intensity Consequence Analysis
TURFHak pemanfaatan teritorial untuk perikanan
Territorial User Rights for Fisheries
7
KATA PENGANTAR
Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sumberdaya perikanan untuk pemenuhan keamanan pangan yang berimplikasi pada keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang, menyebabkan sebagian besar pengimpor berkomitmen untuk hanya akan membeli dan menjual produk-produk perikanan yang berkelanjutan dan bertanggungjawab. Komitmen mereka diwujudkan dengan hanya akan membeli produk perikanan yang ditangkap dan dikelola secara ramah lingkungan dan bertanggungjawab dengan pendekatan ekosistem yang dibuktikan dengan adanya sertifikat ekolabel MSC (Marine Stewardship Council)..
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyadari bahwa sertifikasi ekolabel MSC merupakan salah satu persyaratan pasar ekspor oleh beberapa importir utama di beberapa negara dunia terutama Eropa dan Amerika yang makin meluas penerapannya. Mempersiapkan diri menuju target tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Program Kelautan WWF-Indonesia membantu memfasilitasi permintaan beberapa perusahaan perikanan tuna serta perikanan karang Indonesia dalam mendapatkan sertifikasi ekolabel MSC, dengan melaksanakan pre-assessment sebagai langkah awal untuk penilaian kesiapan perikanan terkait. Kajian awal yang meliputi informasi stok dan pemanfaatannya, pengaruh perikanan terhadap ekosistem, serta pengelolaan perikanan ini dilaksanakan terhadap perikanan tuna yang ditangkap dengan menggunakan Pancing ulur, Huhate, Rawai Tuna, Tonda, Pukat Cincin > 30 GT, Pukat Cincin < 30 GT, Jaring Payang dan Jaring Insang Hanyut serta perikanan karang Kerapu, Kakap, Lencam dan Sweetlip yang ditangkap dengan menggunakan Pancing Ulur, Rawai Dasar dan Tonda di perairan Indonesia.
Penilaian awal kesiapan perikanan karang dan Tuna terhadap sertifikasi ekolabel MSC, mengidentifikasi adanya beberapa poin positif yang perlu dijaga serta menjumpai adanya beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan perikanan terkait di Indonesia. Rangkaian pertemuan konsultasi telah dilaksanakan pada September Oktober 2010 untuk mengidentifikasi solusi serta stakeholder yang diperlukan untuk perbaikan agar perikanan terkait bisa mendapatkan sertifikasi ekolabel MSC di masa yang akan datang. Hasil konsultasi tersebut menghasilkan tiga dokumen penting; langkah aksi perbaikan perikanan Tuna, usulan Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, serta langkah aksi perbaikan perikanan karang.
Kami selanjutnya yakin dan optimis, bahwa dokumen terkait jika dilaksanakan dengan baik dan didukung oleh semua pihak pada industri perikanan akan membantu tercapainya kesejahteraan masyarakat pesisir, keberlanjutan bisnis perikanan, serta berkontribusi nyata terhadap devisa bagi negara.
Ir. Saut Parulian Hutagalung, MSc.