Post on 16-Apr-2017
Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia Karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pula pendidikan sangat penting dalam pembangunan, maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk meningkat mutu pendidikan baik dari tingkat yang paling rendah maunpun sampai ke tingkat perguruan tinggi. Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan setiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari pendidikan nasional dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain. Matematika juga merupakan ilmu dasar atau “basic sciens” , yang penerapannya sangat dibutuhkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Ironisnya Matematika dikalangan para pelajar merupakan mata pelajaran yang kurang disukai, minat mereka terhadap pelajaran ini rendah sehingga penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran Matematika menjadi sangat kurang. Dalam pembelajaran Matematika ada banyak faktor yang mempengaruhi keberahasilan belajar peserta didik dan hal – hal yang sering menghambat untuk tercapainya tujuan pembelajaran . karena pada dasarnya setiap anak tidak sama cara belajarnya, demikian pula dalam memahami konsep – konsep abstrak. Melalui tingkat belajar yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya maka guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar dengan baik, khususnya pada saat menanamkan konsep baru. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan bantuan pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran khususnya pada bidang studi matematika. Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan panca indera. Dalam mempelajari suatu konsep / prinsip – prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda – benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi peserta didik untuk berfikir abstrak.Oleh karena itu dalam rangka upaya agar peserta didik dapat menguasai konsep – konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik – topik tertentu sangat perlu diperhatikan. Peluang merupakan materi yang menjadi momok bagi sebgaian siswa. Ini ada benarnya mengingat sifat abstrak pada materi peluang sehingga anak sulit memahami dan enggan mempelajarinya lebih lanjut. Untuk itu diperlukan suatu cara agar pembelajaran materi peluang menjadi lebih menarik dan lebih riil dengan melibatkan media dan alat peraga. Salah satunya dengan menggunakan Gelas Bergiwang, khususnya untuk materi kombinasi.
Tujuan
Untuk memudahkan siswa dalam memahami dan memecahkan masalah matematika pada materi kombinasi
Alat dan bahan :
1. Gelas plastik 6 buah2. Sedotan 3 warna yaitu kuning, hijau, dan
ungu 3. Gunting
Cara kerja :
1. Sediakan 6 buah gelas plastik dan sedotan 3 warna2. Potongan sedotan menjadi potongan-potongan kecil sekitar 3 cm panjang masing-
masing3. Guntinglah potongan sedotan tadi secara memanjang supaya potongan sedotan tadi
dapat dikaitkan ke gelas plastik.4. Potongan sedotan ini nanti akan kita jadikan sebagai tanda yang akan kita sebut “giwang”
Hasil :
Penggunaan alat peraga sederhana “Gelas Bergiwang” untuk menjelaskan Kombinasi
Intruksi penggunaan alat peraga:
1. Disediakan sebuah soal kombinasi: “Dari 3 orang siswa akan dibentuk sebuah kelompok yang beranggotakan 2 orang. Berapa banyak cara kita dapat menyusunnya?”
2. Gunakan 6 buah gelas plastik tadi sebagai kelompok yang akan dibentuk3. Gunakan sedotan 3 warna yang kita sebut sebagai giwang tadi sebagai anggota
kelompoknya.4. Susun sedotan pada masing-masing gelas plastik dengan beranggotakan 2 warna
sedotan seperti; ungu-kuning, kuning-ungu, ungu-hijau, hijau-ungu, kuning-hijau,hijau-kuning.
5. Pada kombinasi urutan tidak mempengaruhi hasil (urutan tidak diperhatikan). Sehingga pada gelas plastik yang mempunyai warna yang sama walaupun urutannya berbeda, seperti; ungu-kuning, kuning-ungu, kita jadikan gabungkan
maka warna-warna tersebut kita hitung menjadi satu. Begitu juga dengan warna yang mengandung unsur warna yang sama lainnya.gambar
6. Selanjutnya didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 3 cara untuk menyusun kelompok yang beranggotakan 2 orang dari 3 orang siswa.
Penjelasan kombinasi
Alat dan bahan :
1. 2 gelas plastik kosong2. 2 gelas plastik yang berisi larutan berwarna biru
dan putih
Cara kerja:
1. Sediakan 2 gelas plastik yang berisi larutan berwarna biru dan putih2. Sediakan 2 gelas plastik kosong yang diberi nama gelas I dan gelas II3. Perhatikan urutan penuangan larutan ke dalam gelas. Pada gelas I, tuangkan
larutan berwarna biru kemudian larutan berwarna putih. Pada gelas II, tuangkan larutan berwarna putih kemudian larutan berwarna biru.
4. Perhatikan hasil dari kedua campuran tersebut. Apakah hasilnya sama?
Kesimpulan:
Kedua campuran larutan tadi mempunyai hasil yang sama. Ini merupakan contoh dari kombinasi, dimana urutan dari suatu susunan tidak mempengaruhi hasilnya.
Laporan alat peraga kelompok lain
Kelompok 1 (Adit dkk)
Alat Peraga : Blog Aljabar
Tujuannya : Mempermudah siswa mencari faktorisasi aljabar
Kelebihan : Sangat kreatif untuk dari segi penamaan alat peraga dan tidak butuh biaya yang mahal untuk membuatnya serta bisa dengan mudah dibawa ke kelas tanpa minta pertolongan siswa.
Kelemahan : penggunaan alat peraga sedikit sulit dipahami sehingga butuh berkali-kali penjelasan agar bisa mengerti cara penggunaan alat peraga tersebut.
Kelompok 2 (Rizky Diah dkk)
Alat Peraga: Pemusatan Data Tunggal
Tujuan : Menjelaskan materi statistika (Mean, median, modus, Quatil atas dan Quartil bawah)
Kelebihan : alat peraganya menarik, mudah digunakan dan dimengerti, dapat menjelaskan seluruh materi statistika sehingga siswa makin termotivasi untuk menggunakan alat peraga tersebut.
Kelemahan : butuh ketelitian untuk menghitung biji-biji yang ada pada alat peraga tersebut.
Kelompok 3 (Muthmainah dkk)
Alat peraga : Puzzle Milus
Tujuan : untuk mempermudah anak SD menghitung bilangan bulat positif dan negatif
Kelebihan : karena untuk anak SD, alat peraga ini mudah dimengerti
Kelemahan : alat peraganya terlalu sederhana tidak ada penjelasan khusus yang membuat menarik
Kelompok 5 (Bety dkk)
Alat peraga : Stik Diagonal Kubus
Tujuan : membantu siswa belajar matematika materi 3 dimensi
Kelebihan : dapat memahami diagonal ruang dan diagonal sisi suatu kubus.
Kelemahan : alat peraganya terbuat dari besi yang bisa jadi pembuatannya membutuhkan banyak uang.
Kelompok 6 (Melia dkk)
Alat peraga : Pasinus Metri
Tujuan : Menentukan nilai sinus dan cosinus
Kelebihan : alat peraganya menarik, mudah dimengerti dan sangat kreatif untuk dari segi penamaan alat peraga
Kelemahan : hanya terbatas pada sinus dan cosinus dan tidak dapat menjelaskan darimana nilai sinus dan cosinus tersebut.
Kelompok 7 (Aldila dkk)
Alat peraga : Co-Barka
Tujuan : untuk memudahkan siswa belajar barisan aritmatika menggunakan permainan tradisional
Kelebihan : alat peraganya simple apalagi menggunakan permainan congklak yang bisa melestarikan permainan tradisional, tidak butuh biaya yang mahal untuk membuatnya serta bisa dengan mudah dibawa ke kelas.
Kelemahan : harus teliti dan hati-hati pada saat meletakkan biji-bijinya ke masing-masing lubang congklak.
Kelompok 8 (Yurika dkk)
Alat Peraga : Lemath Circle Mathematics
Tujuan : Menjelaskan materi FPB dan KPK
Kelebihan : alat peraganya menarik, full color
Kelemahan : harus diinget aturan-aturan yang ada pada alat peraga
Kelompok 9 (Alma dkk)
Alat Peraga :
Tujuan : Menemukan rumus volume kerucut dari volume tabung
Kelebihan : mendapatkan pemahaman kalau volume kerucut 1/3 dari volume tabung dengan syarat diameter dan tinggi tabung harus sama dan mudah dimengerti.
Kelemahan : langsung bisa dilihat pembuktiannya lewat rumus kerucut
Kelompok 10 (Rizky Yuli dkk)
Alat Peraga : Domino Matematika Pecahan
Tujuan : Mempermudah siswa dalam mengenal materi pecahan
Kelebihan : alat peraga ini menimbulkan permainan yang asyik sehingga siswa termotivasi untuk belajar materi pecahan.
Kelemahan : siswa hanya mengerti pecahan yang nilainya sama saja.
Kelompok 11 (Kiki dkk)
Alat peraga : Spimus (Spido Rumus)
Tujuan : menjelaskan segala rumus
Kelebihan : sangat kreatif dari segi penamaan alat peraga, nama alat peraga diambil dari bentuknya, menarik dan mudah dimengerti.
Kelemahan : tidak seluruh rumus bisa dijelaskan terbatas oleh ukuran
Kelompok 12 (Adel dkk)
Alat peraga : Tirai alur variabel
Tujuan : menjelaskan materi persamaan linear satu variabel
Kelebihan : alat peraganya elegan seperti tirai
Kelemahan : materinya menggunakan alat peraga masih sulit untuk dimengerti.
Kelompok 13 (Regita dkk)
Alat peraga : Digram Venn
Tujuan : menjelaskan materi digram venn (irisan, gabungan dan komplemen)
Kelebihan : alat peraga ini sangat membantu siswa untuk mengerti apa itu irisan, gabungan dan komplemen dan tampilannya menarik.
Kelemahan : hanya terbatas pada irisan, gabungan dan komplemen yang sederhana saja
Kelompok 14 (Median dkk)
Alat peraga : Magic Cub (Rubic)
Tujuan : menjelaskan materi integral dan turunan
Kelebihan : alat peraganya simple dan berasal dari rubic yang sering dimainkan anak-anak sehingga anak-anak dengan mudah dapat menggunakannya.
Kelemahan : rubicnya hanya bisa mencari integral dan turunan dengan cara digerakkan ke atas dan bawah, tidak bisa ke samping kiri dan kanan.
Kelompok 15 (Ayu dkk)
Alat peraga : Matriks
Tujuan : memahami operasi matriks (penjumlahan)
Kelebihan : bisa memahami aturan-aturan penjumlahan matriks
Kelemahan : alat peraga terkesan ribet tapi menarik untuk digunakan
Laporan kelompok yang datang ke stan
Kelompok 1 (Qonita)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 2 (Ersy)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 3 (Indah)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 5 (Dea)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 6 (Melia)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 7 (Dita)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 8 (Rosari)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 9 (Alma)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 10 (Risky Yuli)
Pertanyaan : Kenapa gelas yang berwarna yang sama walaupun urutannya berbeda dijadikan
satu?
Jawab : Karena alat peraga ini digunakan untuk menjelaskan materi kombinasi, dimana urutan dari suatu susunan tidak mempengaruhi hasilnya. Sehingga jika ada gelas yang mempunyai warna yang sama walaupun urutan berbeda. Maka gelas tersebut dijadikan satu.
Kelompok 11 (Renni)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 12 (Adel)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 13 (Regitha)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Kelompok 14 (Meidian)
Pertanyaan : Kenapa urutan tidak diperhatikan?
Jawab : Karena alat peraga ini digunakan untuk menjelaskan materi kombinasi, dimana urutan dari suatu susunan tidak mempengaruhi hasilnya.
Kelompok 15 (Nur Amalia)
Pertanyaan : Nama alat, kegunaan dan cara kerja
Ket : Terkait pertanyaan nama alat, kegunaan dan cara kerja sudah dijelaskan di awal laporan.