Post on 13-Jun-2015
LAN Nirkabel (W-LAN)
Disusun Oleh :
Nama : Ayip Sutrisno
NIM : A11.2007.03684
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer banyak digunakan perusahaan-perusahaan baik pemerintah maupun
swasta, di rumah-rumah, perkantoran kecil, dan tempat umum. Masih banyaknya jaringan
yang menggunakan kabel yang memungkinkan suatu perusahaan memerlukan biaya yang
tidak sedikit untuk membuat suatu jaringan, penggunaan kabel yang sangat berlebih
membuat ruangan menjadi kotor dan terlihat tidak rapih sehingga banyak para pengguna
jaringan beralih menggunakan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
Jaringan nirkabel memungkinkan orang melakukan komunikasi dan mengakses aplikasi
dan informasi tanpa kabel(nirkabel). Hal tersebut memberikan kebebasan bergerak dan
kemampuan memperluas aplikasi ke berbagai bagian gedung, kota, atau hamper ke semua
tempat di dunia.
LAN nirkabel dapat digunakan di dalam gedung dan lingkungan kampus. Performa dan
keamanan yang sebanding dengan jaringan kabel memungkinkan solusi LAN nirkabel dapat
digunakan di rumah-rumah, perkatoran kecil, perusahaan, dan tempat-tempat umum. LAN
nirkabel mampu mendukung berbagai jenis aplikasi yang berbeda.
1.2 Batasan Masalah
Penulisan makalah ini akan menjelaskan tentang komponen, teknologi dan konfigurasi
Local Area Network (LAN) nirkabel.
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenali aplikasi khusus LAN nirkabel,
memahami komponen dan standar LAN nirkabel, memahami konfigurasi sistem LAN
nirkabel.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komponen-Komponen LAN Nirkabel
LAN nirkabel terdiri dari komponen-komponen yang serupa dengan LAN Ethernet-
wired yang masih tradisional. Buktinya, protocol LAN nirkabel serupa dengan Ethernet dan
mengikuti bentuk yang sama. Perbedaan LAN nirkabel ialah tidak membutuhkan kabel.
2.1.1 Perangkat Pengguna
Pengguna LAN nirkabel menjalankan berbagai perangkat, seperti PC, laptop,
dan PDA. Penggunaan LAN nirkabel pada PC stationer jaringan sangatlah
menguntungkan karena keterbatasan penggunaan kabel. Oleh karena sifat
portablenya, laptop dan PDA biasanya dilengkapi dengan konektivitas LAN nirkabel.
2.1.2 Radio NIC
Bagian utama dari LAN nirkabel mencakup radio NIC yang bekerja di dalam
perangkat komputer dan menyediakan konektivitas nirkabel. Radio NIC LAN nirkabel
yang kadang-kadang disebut juga radio card sering mengimplementasikan standar
802.11. Card tersebut secara umum mengimplementasikan sebuah physical layer
khusus seperti 802.11a atau 802.11b/g.
Radio card dikeluarkan dengan berbagai bentuk, antara lain: ISA, PCI, PC card,
mini-PC, dan CF. Pada umumnya , PC menggunakan ISA dan PCI card, tetapi pada
PDA dan laptop digunakan PC card, mini-PC, dan CF adapter.
Gambar 1. Ethernet NIC PCI
2.1.3 Access Point
Access point mencakup radio card yang berkomunikasi dengan perangkat
pengguna pribadi pada LAN nirkabel sebagaimana NIC berkabel yang berantarmuka
dengan sistem distribusi seperti Ethernet. Software sistem dalam access point
bersama-sama menjadi penghubung LAN nirkabel dengan bagian distribusi pada
access point. Software sistem membedakan access point dengan memberikan
berbagai tingkatan pengelolaan, instalasi, dan fungsi keamanan.
Pada sebagian besar kasus, access point menyediakan antarmuka http yang
memampukan perubahan konfigurasi terhadap access point melalui perangkat end-
user yang dilengkapi dengan antarmuka jaringan dan web browser. Beberapa access
point juga memiliki antarmuka serial-232 untuk mengkonfigurasi access point
melalui kabel serial sebagaimana perangkat pengguna menjalankan terminal
emulation dan software Telnet seperti Hyper terminal.
Gambar 2. Access Point
2.1.4 Router
Menurut definisinya, router mengirim paket di antara jaringan. Router
memilih koneksi berikutnya yang paling bagus untuk mengirim paket agar mendekati
destinasi. Router menggunakan Internet Protocol(IP) packet headers dan routing
table, seperti halnya protocol internal, untuk menentukan jalur yang paling bagus
untuk masing-masing paket.
Router LAN nirkabel menambahkan fungsi access point built-in ke router
multiport Ethernet. Hal tersebut mengombinasikan berbagai jaringan Ethernet
dengan koneksi nirkabel. Router LAN nirkabel khusus mencakup empat port
Ethernet, access point 802.11, dan kadang-kadangport parallel sehingga dapat
berfungsi sebagai print server.
Router mengimplementasikan protocol Network Address Translation (NAT)
yang memampukan berbagai perangkat jaringan untuk berbagai-pakai semua alamat
IP yang disediakanoleh Internet Service Provider (ISP).
Gambar 3. Wireless Router
2.1.5 Repeater
Repeater nirkabel merupakan sebuah cara untuk memperpanjang renatng
LAN nirkabel yang ada daripada menambahkan access point lebih banyak. Repeater
standalone LAN nirkabel hanya sedikit dijual di pasaran. Walaupun demikian,
beberapa access point memiliki format repeater built-in.
Repeater pada dasarnya memperbarui sinyal jaringan untuk memperpanjang
rentang infrastruktur jaringan yang ada. Repeater LAN nirkabel tidak secara fisik
dihubungkan dengan kabel ke semua bagian jaringan. Lebih dari itu, sinyal radio
diterima dari access point, perangkat end-user, atau repeater yang lain, kemudian
mengirim ulang frame. Hal tersebut memungkinkan repeater untuk ditempatkan di
antara access point dan pengguna jarak jauh untuk bertindak sebagai relay frame
yang bergerak maju-mundur di antara pengguna dan access point.
Gambar 4. Diagram Wireless Repeater
Oleh sebab itu, repeater nirkabel merupakan solusi yang efektif untuk
mengatasi pelemahan sinyal seperti pelemahan RF.
Kelemahan repeater nirkabel adalah repeater tersebut menurunkan
performa LAN nirkabel. Repeater harus menerima dan mengirim ulang setiap frame
pada channel radio yang sama supaya dapat menggandakan jumlah lalu lintas pada
jaringan dengan efektif.
2.1.6 Antene
Sebagian besar antene pada LAN nirkabel termasuk ke dalam jenis
omnidirectional dan memiliki gain yang rendah. Hampir semua access point, router,
dan repeater dikeluarkan dalam bentuk antene omnidirectional. Antene
omnidirectional memenuhi sebagian besar persyaratan daya cakupan, tetapi
pertimbangkan pula pemilihan penggunaan antene directive untuk menjangkau
tempat yang panjang dan sempit.
2.2 Sistem LAN Nirkabel
Sistem LAN nirkabel terdiri dari susunan komponen dan konfigurasi yang memenuhi
kebutuhan aplikasi tertentu. Hal tersebut memungkinkan sistem LAN nirkabel berbasis pada
berbagai tipe aplikasi. Lihat bebarapa contoh di bawah ini:
2.2.1 LAN Nirkabel Rumahan dan Perkantoran Kecil
Penggunaan LAN nirkabel di rumah atau perkantoran kecil dimaksudkan
untuk menghindari penggunaan jaringan berkabel untuk saling berhubungan dengan
PC, laptop, dan printer. Hanya beberapa orang yang mampu membeli komponen-
komponen aplikatif di toko elektronik atau toko supplier dan memasang LAN
nirkabel.
Nirkabel rumahan atau perkantoran kecil pada umumnya mencakup sebuah
router LAN nirkabel yang menghubungkan ke koneksi Internet broadband, seperti
DSL atau modem kabel. Rentang router LAN nirkabel cukup memadai untuk
menjangkau rumah, apartemen, atau kantor kecil. Router diperlukan bila terdapat
lebih dari satu perangkat jaringan.
Gambar 5. LAN Nirkabel di Rumahan atau Perkantoran kecil dengan konfigurasi yang sederhana.
Access point juga dapat dioperasikan di rumahan atau perkantoran kecil,
tetapi hanya diizinkan sebuah perangkat jaringan untuk mendapatkan sebuah alamat
IP dan akses ke Internet. Hal tersebut dpat terjadi karena sebagian besar access
point tidak mengimplementasikan DHCP dan NAT. Kombinasi access point dan router
berkabel dapat mencukupi router LAN nirkabel.
2.2.2 LAN Nirkabel Perusahaan
LAN nirkabel pada perusahaan jauh lebih rumit daripada LAN nirkabel di
rumahan atau perkantoran kecil. Alasan utamanya adalah LAN nirkabel perusahaan
membutuhkan banyak access pioitn untuk memenuhi kebutuhan sistem distribusi
yang saling berhubungan dengan access point. Access point menawarkan
overlapping radio cell sehingga memampukan pengguna untuk menjelajahi melalui
sebuah fasilitas dan sumber akses pada jaringan berkabel. Konfigurasi tersebut
acapkali dirujuk sebagai format infrastruktur yang merupakan format yang paling
umum untuk kebutuhan LAN nirkabel untuk mencakup area yang lebih besar dari
20.000 kaki persegi.
Sebagai contoh, LAN nirkabel yag ditempatkan di rumah sakit bisa terdiri dari
ratusan access point. Sejumlah besar Ethernet switch dan pengabelan diperlukan
untuk menghubungkan satu sama lain. Seperti halnya LAN nirkabel yang
ditempatkan di sebuah perusahaan, rumah sakit rupanya memiliki hardware yang
menyediakan layanan DHCP. Oleh karena itu, LAN nirkabel perusahaan
menggunakan access point , bukan router LAN nirkabel.
LAN nirkabel juga membutuhkan mekanisme keamanan yang unggul. Tidak
seperti aplikasi di rumahan dan perkantoran kecil, hal yang perlu mendapat
perhatian lebih adalah pengesahan dan enkripsi.
2.2.3 LAN Nirkabel Publik
LAN nirkabel publik memampukan siapa saja untuk mengakses Internet
dengan perangkat pengguna yang dilengkapi LAN NIC nirkabel. LAN nirkabel publik
tersedia di berbagai hotspot seperti airport, convention center, hotel, dan
pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia.
LAN nirkabel publik adalah salah satu layanan jaringan yang dapat digunakan
oleh siapa pun. Layanan tersebut menyediakan sumber penghasilan karena pemilik
hotspot dapat menagih rekening para pelanggan. Pada beberapa situasi, pemilik
hotspot menawarkan akses bebas untuk meningkatkan penggunaan layanan mereka.
LAN nirkabel untuk hotspot kecil sangatlah sederhana. Misalnya, pemilik
kedai kopi dapat memasang sebuah router LAN nirkabel yang berantarmuka dengan
koneksi Internet broadband. Konfigurasi tersebut serupa dengan konfigurasi yang
dibutuhkan untuk rumahan atau perkantoran kecil. Akses bebas memungkinkan
pelanggan untuk surfing web dan surat-menyurat dengan e-mail sembari membeli
kopi dan makanan lainnya.
Hotspot besar membutuhkan banyak access point yang sebanding dengan
LAN nirkabel perusahaan. LAN nirkabel perusahaan yang menjangkau beberapa
tempat juga membutuhkan kontrol akses dan sistem penagihan yang lebih canggih.
Misalnya, rangkaian hotel besar dapat menyebarkan LAN nirkabel publik pada
ratusan tempat yang berbeda. Pengguna dapat berlangganan akses bulanan dan bisa
menggunakan layanandari semua hotel. Fungsi kontrol akses dalam kasus tersebut
membutuhkan server terpusat untuk menjaga informasi autentiksi, authorization,
dan accounting(AAA).
2.2.4 LAN Nirkabel Ad Hoc
LAN nirkabel ad hoc tidak membutuhkan access point. Namun demikian,
setiap perangkat pengguna pribadi berkomunikasi secara langsung dengan
perangkat pengguna lain. Keuntunngan konfigurasi tersebut adalah pengguna dapat
membuat LAN nirkabel secara spontan dan cepat. Jaringan ad hoc pada umumnya
dirujuk sebagai jaringan peer-to-peer.
Gambar 6. Rangkaian peer to peer
Sebagai contoh, LAN nirkabel ad hoc memudahkan seseorang untuk
mengirim file besar ke rekan sejawat di ruang konferensi dimana infrastruktur LAN
nirkabel tidak tersedia.
2.3 Teknologi LAN Nirkabel
2.3.1 Standar 802.11
Standar IEEE 802.11 menerapkan medium access control (MAC) yang umum
dan beberapa physical layers untuk LAN nirkabel. Standar 802.11 awalnya
dikeluarkan pada tahun 1997. Akan tetapi, LAN nirkabel tidak mulai
mengembangkannya dalam skala besar sampai tahun 2001 saat harga-harga turun
drastis. Kelompok kerja IEEE 802.11 secara aktif terus mempertinggi stadar untuk
meningkatkan performa dan keamanan LAN nirkabel.
Standar 802.11 menetapkan sebuah layer MAC yang menyediakan berbagai
fungsi untuk mendukung operasi LAN nirkabel berbasis 802.11. Layer MAC acapkali
disebut juga otak jaringan karena mengatur physical layer khusus 802.11, seperti
802.11a,802.11b, atau 802.11g untuk mengerjakan fungsi merasakan medium,
mengirim, dan menerima frame 802.11.
a. 802.11a
Di akhir tahun 1999, IEEE mengeluarkan 802.11a yang menetapkan operasi
pita 5-GHz menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing(OFDM)
dengan kecepatan data mencapai 54 Mbps.
Keuntungan utama dari 802.11a adalah ditawarkannya daya tampung paling
tinggi dengan 12 channel non-overlapping terpisah. Penggunaan tersebut
merupakan pilihan yang bagus untuk mendukung konsentrasi tinggi pengguna
dan aplikasi performa yang lebih tinggi seperti video streaming. Keuntungan lain
dari 802.11a adalah pita 5 GHz tidak terlalu sesak sehingga memampukan
pengguna mencapai tingkatan performa yang lebih tinggi.
Masalah utama pada 802.11a adalah rentangnya yang terbatas. Hal tersebut
disebabkan pengoperasian standar pada frekuensi 5 GHz yang lebih tinggi. Pada
kecepatan 54-Mbps, Anda akan memiliki rentang kurang dari 100 kaki pada
sebagian besar fasilitas. Kekurangan tersebut membutuhkan sejumlah besar
access point untuk sepenuhnya melindungi sebuah fasilitas yang sebanding
dengan sistem 802.11b.
b. 802.11b
Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan
ekxtensi kecepatan tinggi ke standar direct sequence awal pada pita 2,4 GHz
dengan kecepatan data sampai dengan 11 Mbps.
Keuntungan yang bisa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan longrange-
nya. 802.11b memungkinkan Anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada
sebagian besar fasilitas indoor. Rentang yang tinggi mengizinkan penyebaran LAN
nirkabel dengan jumlah access point yang lebih sedikit agar dapat melindungi
sebuah fasilitas sebanding dengan 802.11a.
Kelemahan dari 802.11b adalah Anda dibatasi sampai tiga channel non-
overlapping pada pita 2,4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 channel (hanya
channel 1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi
access point. Walaupun demikian, masing-masing channel menempati kira-kira
sepertiga dari keseluruhan pita 2,4 GHz saat mengirim sebuah sinyal. Sebagian
besar perusahaan hanya menggunakan channel 1,6, dan 11 untuk memastikan
access point tidak berinterferensi satu sama lain. Hal tersebut membatasi
kapasitas 802.11b sehingga menjadikannya paling sesuai untuk mendukung
aplikasi performa medium, seperti e-mail dan surfing. Kelemahan lain dari
802.11b adalah adanya kemungkinan interferensi RF dari perangkat radio lain.
c. 802.11g
IEEE mengesahkan standar 802.11g yang kompatibel dengan 802.11b pada
tahun 2003 dengan meningkatkan performanya mencapai 54 Mbps pada pita 2,4
GHz dengan menggunakan OFDM.
Kelebihan dari 802.11g adalah bahwa standar tersebut merupakan
kompatibel terbalik pada 802.11b. Perusahaan dengan keberadaan jaringan
802.11b biasanya dapat meng-upgrade access point-nya menjadi 802.11g melalui
peng-upgrade-an firmware sederhana. Hal tersebut menyediakan jalur
perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel. Permasalahan yang muncul adalah
kehadiran perangkat client 802.11b dalam lingkup 802.11g membutuhkan
mekanisme proteksi yang membatasi performa keseluruhan LAN nirkabel.
Kelemahan 802.11b, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan
tiga channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan
pengerjaannya di pita 2,4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki
pembatas kapasitas sebanding dengan 802.11a.
2.3.2 Wi-Fi
Aliansi Wi-Fi yang memulai proyeknya dengan Wireless Ethernet Compability
Alliance (WECA) adalah sebuah organisasi iinternasional nonprofit yang
memfokuskan pada pemasaran dan interoperabilitas produk-produk LAN nirkabel
802.11. Aliansi Wi-Fi adalah kelompok yang memunculkan istilah Wi-Fi untuk
melindungi semua jenis jaringan nirkabel berbasis 802.11, seperti 502.11a, 802.11b,
802.11g, atau jaringan apa pun yang akan muncul di masa depan. Aliansi Wi-Fi juga
berada di balik terbentuknya Wi-Fi Protected Access (WPA) yang merupakan batu
loncatan untuk menjembatani WEP, yang pemunculannya banyak dikritik dengan
standar 802.11i.
a. Apa arti Wi-fi
Sertifikasi Wi-Fi adalah sebuah proses yang menjamin interoperabiitas di
antara perangkat LAN nirkabel 802.11, termasuk access point dan radio card
yang menuruti beberapa faktor bentuk. Untuk mendapatkan sertifikasi Wi-Fi
pada suatu produk, perusahaan harus menjadi anggota aliansi Wi-Fi.
Sertifikasi Wi-Fi dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan kepada
konsumen bahwa mereka telah membeli produk-produk LAN nirkabel yang telah
memenuhi persyaratan interoperabilitas multivendor. Logo Wi-Fi pada suatu
produk berarti bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan tes uji
interoperabilitas dan dapat bekerja dengan produk-produk sertifikasi Wi-Fi dari
vendor lain.
b. Akses Wi-Fi Protected
WEP 802.11 tidak menyediakan perangkat keamanan yang cukup untuk
sebagian besar aplikasi LAN nirkabel perusahaan. Masalahnya adalah mekanisme
keamanan yang tinggi masih bersifat intern sehingga mekanisme tersebut sulit
mendukung perangkat-perangkat klien multivendor. Oleh karena itu, Aliansi Wi-
Fi melakukan terobosan untuk melancarkan ketersediaan keamanan LAN
nirkabel yang efektif dengan menetapkan WPA sembari meningkatkan
interoperabilitas. Penggunaan WPA memungkinkan suatu linkungan dapat
memiliki beberapa tipe radio NIC 802.11 berbeda seperti hotspot publik yang
dapat memanfaatkan jenis enkripsi yang lebih unggul.
WPA 1.0 adalah gambaran awal dari versi 802.11i yang belum disahkan,
termasuk mekanisme Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) dan 802.1x.
Kombinasi dua mekanisme tersebut menyediakan enkripsi key dinamis dan
autentikasi mutual yang dibutuhkan dalam LAN nirkabel.
2.3.3 HiperLAN/2
HiperLAN/2 yang merupakan singkatan dari High Performance Radio LAN
adalah standar LAN nirkabel yang dikembangkan oleh divisi Broadband Radio Access
Networks (BRAN) dari European Telecomunications Standards Institute (ETSI).
HiperLAN/2 menetapkan teknologi LAN nirkabel berkecepatan tinggi yang efisien
dan memenuhi persyaratan regulasi spectrum di Eropa.
Perbedaan utama pada HiperLAN/2 adalah digunakannya protocol yang
berorientasi koneksi dengan time division multiplexing sebagai basis untuk
mendukung transfer data di antara pengguna.
Meskipun untuk saat ini produk-produk HiperLAN/2 telah tersedia di pasaran,
ramalan terhadap produksi dan penyebaran produk-produk HiperLAN/2 selama
paruh kedua tahun 2002 tidak begitu banyak. Buktinya, penyelidikan mendalam di
Internet menyatakan bahwa tidak ada produk HiperLAN/2 tersedia bagi konsumen.
Tampaknya HiperLAN/2 tidak mengalami kemajuan dari segi apa pun.
Baru-baru ini 802.11 memiliki pangsa pasar yagng jelas di seluruh dunia
sebagai pilihan utama untuk penyebaran LAN nirkabel. Dengan demikian, 802.11
merupakan satu-satunya alternatif untuk penyebaran LAN nirkabel saat ini. Selain
itu, tidak adanya produk-produk HiperLAN/2 tidak diragukan lagi akan menjadikan
802.11 pemain dominan dalam pasar LAN nirkabel.
BAB 3
KESIMPULAN
Komponen-komponen LAN nirkabel terdiri dari radio NIC, access point, router,
repeater, dan antene yang memampukan aplikasi nirkbel di gedung-gedung dan area
kampus. Komponen-komponen tersebut merupakan fondasi dalam mengimplementasikan
LAN nirkabel di rumah-rumah, perkantoran kecil, perusahaan, dan hotspot publik. Jaringan
tersebut dapat bergerak dari sebuah access point di rumahan atau perkantoran kecil hingga
ratusan access point yang melindungi fasilitas besar. Selain itu, LAN nirkabel mungkin hanya
dapat berupa dua pengguna yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain
menggunakan format ad hoc.
Sejauh ini, 802.11 merupakan standar yang terkemuka di seluruh dunia dengan
kecepatan data mencapai 54 Mbps dan dapat beroperasi baik pada pita frekuensi 2,4 GHz
maupun 5 GHz. Wi-Fi menawarkan jaminan interoperabilitas di antara pemanufaktur
komponen-komponen LAN nirkabel 802.11 compliant, sementara HiperLAN/2 merupakan
sebuah standar berbasis Eropa yang rupanya kalah bersaing dengan 802.11.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, Dian. 2004.Teknologi Jaringan Komputer.Ilmu Komputer.com
Geier, Jim. 2005. Wireless Networks first-step. Yogyakarta: ANDI
Setiawan, Agung. Pengantar Sistem Komputer. Bandung: Informatika