Post on 02-Nov-2020
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR : 19/Permentan/OT.140/3/2012
TANGGAL : 6 Maret 2012
PERSYARATAN SUMBER DAYA GENETIK HEWAN YANG
DAPAT DIKELUARKAN DARI
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NO JENIS SDG HEWAN
1. Sapi Bali
2. Sapi Peranakan Ongole
3. Sapi Madura
4. Sapi Aceh
5. Sapi Pesisir
6. Sapi Sumbawa
7. Kerbau Sumbawa
8. Kerbau Moa
9. Kambing Kaligesing
10. Kambing Lakor
11. Domba Garut
12. Domba Wonosobo
13. Domba Kisar
14. Domba Batur
15. Ayam Pelung
16. Itik Alabio
17. Itik Tegal
18. Itik Pitalah
19. Kuda Sumbawa
1. Sapi Bali
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan hewan.
2
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat
mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan
tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya.
4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta
memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed).
7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
No Parameter Betina
1 Warna bulu
Merah, lutut ke bawah putih, pantat putih
terbentuk setengah bulan,ujung ekor hitam
dan ada garis belut berwarna hitam pada
punggung
2 Tanduk Pendek dan kecil
3 Bentuk
kepala Panjang dan sempit serta leher ramping
2) Persyaratan Kuantitatif Betina Dewasa
No Umur
(bln) Parameter
Satuan
(cm)
1 18 - <24 Lingkar dada minimum 125
Tinggi pundak minimum 93
Panjang badan minimum 95
2 ≥ 24 Lingkar dada minimum 130
Tinggi pundak minimum 97
Panjang badan minimum 101
3
2. Sapi Peranakan Ongole (Po)
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya. 4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed). 7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna bulu putih, abu-abu, kipas ekor (bulu cambuk ekor) dan bulu sekitar mata berwarna hitam;
b) badan besar, gelambir longgar bergantung, punuk besar dan leher pendek;
c) tanduk pendek.
2) Persyaratan Kuantitatif Betina
No Umur (bln)
Parameter satuan cm
1 18 - <24 Lingkar dada minimum 135 Tinggi pundak minimum 111 Panjang badan minimum 115 2 ≥ 24 Lingkar dada minimum 134 Tinggi pundak minimum 119 Panjang badan minimum 125
4
3. Sapi Madura
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat
mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan
tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya.
4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta
memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed).
7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh : sapi betina berwarna kuning kecoklatan. 2. mata : sekitar mata berwarna hitam. 3. telinga : pinggir telinga berwarna hitam. 4. kaki : bagian bawah (tarsal/metatarsal) berwarna putih. 5. ekor : berwarna hitam.
b) postur tubuh : bentuk badan kecil-sedang, kaki relatif pendek dan pada sapi jantan berpunuk dan bergelambir.
c) punggung : pada sapi jantan terdapat garis “belut” berwarna hitam.
d) tanduk : kecil, pendek mengarah ke arah luar.
2) Persyaratan Kuantitatif
Tinggi gumba betina (18 - 24 bulan): maksimal 102 cm.
5
4. Sapi Aceh
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya. 4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed). 7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : merah bata pada betina; 2. kepala : sekeliling mata, telinga bagian dalam
dan bibir atas berwarna keputih-putihan 3. leher : lebih gelap pada yang jantan; 4. garis punggung : cokelat kehitaman; 5. paha belakang : merah bata; 6. pantat : cokelat muda; 7. kaki : keputih-putihan; 8. ekor : bagian ujung berwarna hitam; 9. rambut : merah bata sampai cokelat;
b) bentuk muka : pada umumnya cekung; c) bentuk punggung : pada umumnya cekung; d) bentuk tanduk : mengarah ke samping dan melengkung
ke atas; e) bentuk telinga : kecil, mengarah ke samping, tidak
terkulai.
6
2) Persyaratan Kuantitatif Betina Dewasa
a) tinggi gumba : 81 cm
b) panjang badan : 83 cm
c) lingkar dada : 100 cm
d) bobot badan : 111 kg
5. Sapi Pesisir
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat
mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan
tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya.
4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta
memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed).
7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : merah bata dengan variasi warna dari
kekuningan, kecokelatan, sampai
kehitaman;
2. kepala : bulu mata berwarna pirang;
3. garis punggung : cokelat kehitaman;
4. kaki : keputih-putihan;
5. ekor : rambut ekor berwarna hitam.
7
b) bentuk tubuh : kecil, mempunyai gumba dan gelambir
kecil;
c) bentuk tanduk : kecil;
d) bentuk telinga : kecil, mengarah ke samping.
2) Persyaratan Kuantitatif (betina dewasa)
a) tinggi pundak : 95 cm.
b) panjang badan : 103 cm.
c) lingkar dada : 120 cm.
d) bobot badan : 131 kg.
6. Sapi Sumbawa
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat
mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan
tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya.
4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta
memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed).
7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
warna
a) tubuh dominan : sapi betina pada umumnya berwarna putih;
b) kepala : sapi betina pada umumnya berwarna putih;
c) bentuk tubuh : sedang-besar, bergumba dan bergelambir;
8
d) tanduk : bertanduk, pada sapi betina tanduk lebih
panjang;
e) bentuk telinga : sedang, mengarah ke samping, tidak
terkulai.
2) Persyaratan Kuantitatif (dewasa)
a) tinggi gumba : 130 cm.
b) panjang badan : 150 cm.
c) lingkar dada : 184 cm.
d) bobot badan : 200 kg.
7. Kerbau Sumbawa
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya. 4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed). 7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : abu-abu sampai hitam;
2. kepala : abu-abu sampai hitam;
3. rambut : kemerahan sampai abu-abu gelap;
4. tanduk : bening kekuningan sampai hitam.
b) bentuk tubuh : kompak, dengan kaki relatif agak pendek;
9
c) tanduk : betina bertanduk besar melengkung
mengarah ke samping dan ke belakang.
2) Persyaratan Kuantitatif (dewasa)
a) tinggi pundak : 102 cm.
b) panjang badan : 122 cm.
c) lingkar dada : 149 cm.
d) bobot badan : 236 kg.
8. Kerbau Moa
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti: cacat
mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan
tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya.
4) memiliki klasifikasi bibit dan pedigree individual minimal 1
(satu) generasi diatasnya untuk betina, yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta
memiliki temperamen sesuai dengan rumpun.
6) sesuai dengan ciri khas rumpun (breed).
7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : abu-abu (28,74%) sampai hitam
(43,67%);
2. kepala : abu-abu (40,8%) sampai hitam
(44,25%);
3. leher : terdapat garis kalung (chevron)
dengan warna lebih gelap;
10
b) garis muka : lurus;
c) garis punggung : pada umumnya cekung;
d) tanduk : bertanduk besar melengkung mengarah ke
samping dan ke belakang;
e) bentuk telinga : tegak ke arah samping.
2) Persyaratan Kuantitatif (dewasa)
a) tinggi pundak : 103 cm.
b) panjang badan : 99 cm.
c) lingkar dada : 158 cm.
d) bobot badan : 202 kg.
9. Kambing Kaligesing
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
2) kambing bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/ swasta yang berwenang.
3) kambing bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya .
4) kambing betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) kambing bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) postur tubuh : besar, tegap dan kokoh.
b) warna bulu : kombinasi putih-hitam atau putih-coklat.
c) kepala : tegak, profil melengkung/muka cembung.
d) tanduk : kecil melengkung mengarah ke belakang.
11
e) telinga : lebar, panjang, menggantung dan ujungnya
melipat.
f) ekor : pendek dan mengarah ke atas/ke belakang.
g) kaki belakang : berbulu lebat dan panjang (gembol).
2) Persyaratan Kuantitatif Betina Dewasa
No Parameter Satuan
Umur (tahun)
0,5-
1 >1-2
>2-
4
1 Bobot badan kg 17 25 34
2 Tinggi pundak cm 55 66 70
3 Panjang badan cm 45 52 55
4 Lingkar dada cm 57 71 74
5 Panjang telinga cm 21 23 24
6 Panjang bulu rewos/gembyeng/
surai cm 8 8 9
10. Kambing Lakor
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
2) kambing bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/swasta yang berwenang.
3) kambing bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya .
4) kambing betina harus bebas dari cacat alat reproduksi,
abnormal ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) kambing bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
12
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : kombinasi warna polos dan belang
putih-kehitaman;
2. kepala : dominasi hitam, dan belang putih,
warna sekitar mata umumnya hitam;
3. telinga : mengikuti warna tubuh dominan.
b) tanduk : jantan dan betina bertanduk dengan
ukuran kecil sampai sedang,
mengarah ke atas dan ke belakang;
c) bentuk telinga : panjang dan menggantung;
d) garis muka : cembung;
e) garis punggung : agak cekung;
f) bentuk ekor : bagian pangkal ekor berukuran
sedang (4–9 cm).
2) Persyaratan Kuantitatif (dewasa):
a) tinggi pundak : 68 cm.
b) panjang badan : 47 cm.
c) lingkar dada : 75 cm.
d) lebar dada : 20 cm.
e) dalam dada : 38 cm.
f) panjang telinga : 19 cm.
g) panjang ekor : 16 cm.
h) bobot badan : 40 kg.
11. Domba Garut
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
13
2) domba bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/swasta yang berwenang.
3) domba bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya .
4) domba betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) domba bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : kombinasi hitam-putih;
2. kepala : kombinasi hitam-putih.
b) tanduk : bertanduk kecil atau tidak bertanduk;
domba betina
c) bentuk telinga : kecil (rumpung) dengan panjang < 4 cm
sampai sedang (ngadaun hiris) dengan
panjang antara 4-8 cm;
d) garis muka : cembung;
e) garis punggung : lurus sampai agak cekung;
f) bentuk ekor : segitiga, dengan bagian pangkal lebar dan
mengecil ke arah ujung (ngabuntut beurit
atau ngabuntut bagong);
g) temperamen : agresif terutama.
2) Persyaratan Kuantitatif Dewasa Betina
a. tinggi pundak : 61 cm.
b. panjang badan : 51 cm.
c. lingkar dada : 70 cm.
d. lebar dada : 14 cm.
e. bobot badan : 28 kg.
14
12. Domba Wonosobo
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
2) domba bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/swasta yang berwenang.
3) domba bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya.
4) domba betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) domba bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : putih;
2. bulu : putih;
3. muka : totol hitam;
4. kuku : putih belang hitam;
5. bulu : berupa wol halus sampai sedang yang
menutupi sebagian besar permukaan tubuh,
kecuali muka, perut bagian bawah dan
kaki.
b) tanduk : tidak bertanduk;
c) bentuk telinga : kecil mengarah ke samping;
d) garis muka : cembung;
e) garis punggung : lurus sampai agak cekung;
f) bentuk ekor : kecil dan pendek dengan ujung ekor
meruncing;
15
g) bentuk tubuh : besar dan panjang;
h) temperamen : tenang.
2) Persyaratan Kuantitatif (dewasa)
a) tinggi pundak : 69 cm.
b) panjang badan : 79 cm.
c) lingkar dada : 89 cm.
d) bobot badan : 77 kg.
13. Domba Kisar
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
2) domba bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/swasta yang berwenang.
3) domba bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya .
4) domba betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) domba bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : kombinasi warna polos dan belang putih - hitam;
2. kepala : dominasi hitam, dan belang putih, warna sekitar mata umumnya hitam;
3. telinga : mengikuti warna tubuh dominan.
16
b) tanduk : tidak bertanduk;
c) bentuk telinga : sedang agak menggantung;
d) garis muka : cembung;
e) garis punggung : agak cekung;
f) bentuk ekor : bagian pangkal ekor berukuran sedang (4-9
cm).
2) Persyaratan Kuantitatif
a) tinggi pundak : 54 cm.
b) panjang badan : 47 cm.
c) lingkar dada : 61 cm.
d) lebar dada : 12 cm.
e) dalam dada : 25 cm.
f) bobot badan : 17 kg.
14. Domba Batur
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam bidang
kesehatan hewan.
2) domba bibit yang dimasukkan harus mempunyai surat
keterangan mengenai derajat kemurnian ternak tersebut yang
dikeluarkan oleh assosiasi breeder sejenis atau badan-badan
pemerintah/semi pemerintah/ swasta yang berwenang.
3) domba bibit harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik,
seperti: cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh,
kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang
punggung dan cacat tubuh lainnya.
4) domba betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal
ambing serta tidak menunjukkan gejala kemandulan.
5) domba bibit jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak
menderita cacat pada alat kelaminnya.
17
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) warna
1. tubuh dominan : putih susu;
2. bulu : putih;
3. kulit tubuh : putih sampai kemerahan;
4. hidung : putih;
5. telinga : putih;
6. ekor : putih;
7. kuku : hitam.
b) bulu : berupa wol halus dan lebat yang hampir
menutupi seluruh permukaan tubuh;
c) tanduk : tidak bertanduk;
d) bentuk telinga : kecil mengarah ke samping;
e) garis muka : cembung;
f) garis punggung : lurus sampai agak cekung;
g) bentuk ekor : kecil dan pendek dengan ujung ekor
meruncing;
h) bentuk tubuh : besar dan panjang;
i) temperamen : tenang.
2) Persyaratan Kuantitatif Betina Dewasa
a) tinggi pundak : 69 cm.
b) panjang badan : 81 cm.
c) lingkar dada : 89 cm.
d) bobot badan : 77 kg.
15. Ayam Pelung
a. Persyaratan Umum
1) kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh
normal, tampak tegar dan aktif, tidak dehidrasi, perut tidak
kembung, sekitar pusar dan dubur kering serta pusar tertutup;
2) warna bulu seragam sesuai dengan warna galur, kondisi bulu
kering dan mengembang;
18
3) adanya jaminan kematian kuri pada saat penerimaan dan salah
sexing.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) jengger / balung : tunggal, bergerigi berwarna merah; ukuran
pada ayam betina lebih kecil dari pada
ayam jantan;
b) pial : bulat berwarna merah; pada ayam jantan
lebih besar dan bergayut dari pada ayam
betina;
c) badan (samping) : oval, silinder atau bulat; ayam betina lebih
kecil dan dari ayam jantan;
d) warna bulu : umumnya kuning tua kecokelatan (warna
buah kemiri); kuning muda; hitam blorok
dengan bercak putih atau kuning tua
dengan bercak putih;
e) warna ceker : pada jantan dan betina umumnya hitam,
hijau, abu-abu, kuning, atau putih.
2) Persyaratan Kuantitatif
a) suara
1. durasi : 5,8 detik.
2. frekuensi : 400 hz.
3. volume : 60 db.
b) bobot badan
betina dewasa : < 2,70 kg/ekor.
c) bobot telur : < 45 gram/butir.
16. Itik Alabio
a. Persyaratan Umum
1) kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh
normal, tampak tegar dan aktif, tidak dehidrasi, perut tidak
kembung, sekitar pusar dan dubur kering serta pusar tertutup;
19
2) warna bulu seragam sesuai dengan warna galur, kondisi bulu
kering dan mengembang;
3) adanya jaminan kematian meri pada saat penerimaan dan salah
sexing.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) postur tubuh : ramping seperti botol; b) warna bulu itik betina : hitam - putih pada kepala bagian
atas; cokelat keabuan pada bagian punggung, dada, dan sayap dengan ekor lurus ke belakang;
c) warna ceker & paruh : kuning gading tua untuk itik jantan dan betina;
d) warna kerabang telur : hijau kebiruan.
2) Persyaratan Kuantitatif
a) bobot badan dewasa : 1,59 kg. b) produksi telur : 67, % atau 220 butir/tahun/ekor. c) bobot telur : 59 gram/butir.
17. Itik Tegal
a. Persyaratan Umum
1) kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh
normal, tampak tegar dan aktif, tidak dehidrasi, perut tidak
kembung, sekitar pusar dan dubur kering serta pusar tertutup;
2) warna bulu seragam sesuai dengan warna galur, kondisi bulu
kering dan mengembang;
3) adanya jaminan kematian meri pada saat penerimaan dan salah
sexing.
b. Persyaratan Khusus
1) Persyaratan Kualitatif
a) postur tubuh : langsing, tegak mirip botol;
20
b) warna bulu itik dewasa : putih kotor kecokelatan
(branjangan), cokelat muda
dengan totol-totol cokelat tipis
lemahan), cokelat muda dengan
totol-totol hitam tipis (jarakan),
putih polos, cokelat kehitaman
atau hitam kelam;
c) warna ceker dan paruh : putih jingga, hitam kehijauan,
hitam kecokelatan, putih jingga,
atau hitam kecokelatan;
d) warna kerabang telur : hijau kebiruan.
2) Persyaratan Kuantitatif:
a) obot badan dewasa : 1,5 kg (jantan) dan 1,45 kg (betina).
b) panjang ceker : 10 cm.
c) puncak produksi telur : 67 %.
18. Itik Pitalah
a. Persyaratan Umum
1) kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh
normal, tampak tegar dan aktif, tidak dehidrasi, perut tidak
kembung, sekitar pusar dan dubur kering serta pusar tertutup;
2) warna bulu seragam sesuai dengan warna galur, kondisi bulu
kering dan mengembang;
3) adanya jaminan kematian meri pada saat penerimaan dan salah
sexing.
b. Persyaratan Khusus
1) Sifat Kualitatif
a) postur tubuh : ramping agak tegak, waktu berjalan posisi
tubuh mendatar;
21
b) warna bulu itik dewasa Betina : dominan warna belang jerami yaitu lurik
cokelat tua/kehitaman dengan cokelat muda atau lurik cokelat muda dengan cokelat tua/kehitaman;
c) warna ceker dan paruh betina : cokelat kehitaman.
2) Persyaratan Kuantitatif
a) bobot badan dewasa : 1210 gram/ekor.
b) panjang ceker (metatarsus) Jantan : 3,7 cm Betina : 3,4 cm
c) produksi telur : 57,29 % (180butir/tahun/ekor) d) puncak produksi telur : 65% e) bobot telur : < 64 gram/butir
19. Kuda Sumbawa
a. Persyaratan Umum
1) sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kesehatan hewan.
2) bebas dari segala cacat genetik dan cacat fisik seperti : cacat mata, kaki dan kuku abnormal serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya.
3) memiliki nilai pemuliaan di atas rata-rata populasinya. 4) memiliki sertifikat klasifikasi bibit dan sertifikat pedigree
individual minimal 3 (tiga) generasi diatasnya yang dikeluarkan oleh pemerintah dan/atau asosiasi sejenis dari negara asal.
5) memiliki organ dan kemampuan reproduksi yang baik serta memiliki temperamen yang jinak.
6) sesuai dengan klasifikasi ciri khas rumpun/bangsa (breed). 7) konformasi tubuh serasi sesuai dengan tujuan produksi.
22
b. Persyaratan Khusus
1) Sifat kualitatif :
a) warna tubuh dominan : warna terang sampai gelap;
b) bentuk tubuh : kompak dan relatif kecil dengan
punggung rata, sedangkan pada tipe
pacu punggung agak cekung;
c) kepala : hidung dan mulut relatif besar;
d) ekor : panjang dan berbulu lebat;
e) kaki : persendian baik, bentuk kuku kecil,
kaki belakang lebih tinggi.
2) Sifat kuantitatif (dewasa)
a) tinggi pundak : 108 cm
b) panjang badan : 100 cm
c) lingkar dada : 126 cm
d) bobot badan : 260 kg
MENTERI PERTANIAN,
ttd
SUSWONO