Post on 12-Dec-2015
description
1
2
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Kawangu berada di Kecamatan
Pandawai yang meliputi dua kelurahan dan lima desa, dengan luas wilayah 412,6 km²
atau 41,260 ha dengan batas wilayah Puskesmas Kawangu menurut PP No. 46 Tahun
1992 sebagai berikut:
Sebelah Utara : Selat Sumba
Sebelah Selatan : Kecamatan Kahunga Eti, Kambata Mapambuhang
Sebelah Timur : Kecamatan Umalulu
Sebelah Barat : Kecamatan Kambera
Topografi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi, keadaan tanahnya terdiri
dari daerah rawa-rawa, persawahan, perbukitan, pegunungan dan pemukiman dengan
memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kawangu tahun 2013 sebanyak 15.
825 jiwa dengan 3. 631 Kepala Keluarga yang tersebar didua kelurahan dan lima desa.
Jumlah ibu bersalin sebanyak 398 orang, yang melahirkan di fasilitas kesehatan
sebanyak 371 orang dan melahirkan di non fasilitas kesehatan sebanyak 27 orang.
46
47
SD/Tidak tamat SD 35 44,2SLTP 25 29,4SLTA/SMK 21 24,7PT/D2/D3 4 4,7
PekerjaanTidak Bekerja 25 29,4Petani 48 56,5PNS dan Wiraswasta 12 14,1
Puskesmas Kawangu memiliki fasilitas 15 poskesdes dan 2 pustu yang tersebar di
setiap kelurahan dan desa yang ada di Kecamatan Pandawai. Mempunyai 2 tempat
pelayanan persalinan yang memadai yaitu 1 Puskesmas dan 1 Poskesdes. Jumlah
tenaga kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kawangu adalah terdiri
dari: 2 orang dokter umum, 15 orang bidan, 12 orang perawat dan 74 dukun terlatih,
sopir 1 orang dan ambulance 1 buah (Puskesmas Kawangu, 2013).
5.2 Karakteristik Responden Penelitian
Tabel 5.1Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur, Pendidikan dan Pekerjaan
di Puskesmas Kawangu tahun 2014
Karakteristik Responden Jumlah(n=85)
Persentase (%)
Kelompok Umur<21 Tahun 9 10,621-34 Tahun 65 76,5>34 Tahun 11 12,9
Pendidikan
48
Berdasarkan tabel 5.1, dari 85 responden penelitian diketahui sebagian besar
responden memiliki kelompok umur 21 tahun sampai 34 tahun yaitu sebanyak 65
orang (76,5%). Kelompok umur kurang dari <21 tahun dan lebih dari >34 tahun yaitu
masing-masing sebanyak 9 orang (10,6%) dan 11 orang (12,9 %). Pendidikan
responden diketahui yang berpendidikan paling besar adalah yang berpendidikan
SD/tidak tamat SD yaitu sebanyak 35 orang (41,2%) dan yang memiliki pendidikan
D2/D3/PT sebanyak 4 orang (4,7%). Jenis pekerjaan responden sebagian besar
responden sebagai petani yaitu sebanyak 48 orang (56,5%) dan sebagian kecil
sebagai PNS dan wiraswasta yaitu sebanyak 12 orang (14,1 %).
5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai
Variabel Penelitian Jumlah (n=85) Persentase (%)Pengetahun
Kurang 39 45,9Baik
SikapTidak Setuju
46
28
54,1
32,9Setuju 57 76,1
Akses Pelayanan KesehatanSulit 66 77,6Mudah
Jumlah Sumber InformasiKurang
19
14
22,4
16,5Cukup 71 83,5
Dukungan KeluargaTidak Mendukung 13 15,3Mendukung 72 84,7
Pemanfaatan Fasilitas PersalinanTidak 38 44,7Ya 47 55,3
49
Berdasarkan tabel 5.2, distribusi pengetahuan responden tentang
pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai diketahui sebanyak 46 orang (54,1%)
memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 39 orang (45,9%) memiliki pengetahuan
kurang. Frekuensi sikap responden tentang pemanfaatan fasilitas persalinan yang
memadai diketahui sebanyak 57 orang (76,1%) memiliki sikap yang setuju, sedangkan
sebanyak 28 orang (32,9%) memiliki sikap yang tidak setuju. Frekuensi responden
terhadap akses pelayanan kesehatan dalam pemanfaatan fasilitas persalinan yang
memadai diketahui sebanyak 19 orang (22,4%) memiliki akses pelayanan kesehatan
yang mudah untuk dijangkau dan 66 orang (77,6%) memiliki akses pelayanan
kesehatan yang sulit untuk dijangkau.
Diketahui juga jumlah sumber informasi yang diterima oleh responden
tentang pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai diketahui sebanyak 71 orang
(83,5%) memiliki informasi cukup dan sebanyak 14 orang (16,5%) masih memiliki
informasi yang kurang. Frekuensi dukungan keluarga responden diketahui sebanyak
72 orang (84,7%) yang mendukung pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai,
sedangkan 13 orang (15,3%) tidak mendukung. Dilihat dari pemanfaatan fasilitas
persalinan yang memadai dari 85 responden penelitian diketahui yang benar-benar
memanfaatkan fasilitas persalinan tanpa ada riwayat rujukan dari dukun sebanyak 47
orang (55,3%) sedangkan sebanyak 38 orang (44,7%) tidak memanfaatkan dengan
riwayat dirujuk oleh dukun.
50
5.4 Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, akses
pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan dukungan keluarga dengan
pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai oleh ibu bersalin, dilakukan analisis
bivariat uji chi-square dengan tingkat signifikan 95%.
Tabel 5.3Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai.
Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang m e m adai
Variabel Tidak Ya Nilai P
f % f %
Pengetahuan
Kurang 25 64,1 14 35,9 0,001
Baik 13 28,3 33 71,7
Sikap
Tidak Setuju 23 82,1 5 17,9 < 0,001
Setuju 15 26,3 42 73,7Akses Pelayanan Kes.
Sulit 37 56,1 29 43,9 < 0,001
Mudah 1 5,3 18 94,7Jumlah Sumber Informasi
Sedikit 10 71,4 4 28,6 0,039
Banyak 28 39,4 43 60,6
Dukungan Keluarga
Tidak Mendukung 13 100 0 0,00 < 0,001
Mendukung 25 34,7 47 65,3
51
Berdasarkan tabel 5.3 di atas diketahui proporsi ibu bersalin yang
memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai dengan pengetahuan baik sebanyak
33 orang (71,7%), sedangkan ibu bersalin yang tidak memanfaatkan fasilitas
persalinan yang memadai dengan pengetahuan kurang sebanyak 25 orang (64,1%).
Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p= 0,001 dengan α= 0,05 maka p < α (0,001 <
0,05) artinya ada hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu bersalin dengan
pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai di wilayah kerja Puskesmas Kawangu
tahun 2014.
Proporsi ibu bersalin yang memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai
memiliki sikap setuju sebanyak 42 orang (73,7%), sedangkan ibu bersalin yang tidak
memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai memiliki sikap tidak setuju sebanyak
23 orang (82,1%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p< 0,001 dengan α= 0,05
maka p < α (0,001 < 0,05), artinya ada hubungan yang kuat antara sikap ibu bersalin
dengan pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai di wilayah kerja Puskesmas
Kawangu tahun 2014.
Proporsi ibu bersalin yang memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai
memiliki akses pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau sebanyak 18 orang
(94,7%), sedangkan ibu bersalin yang tidak memanfaatkan fasilitas persalinan yang
memadai memiliki akses pelayanan kesehatan yang sulit sebanyak 37 orang (56,1%).
Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p< 0,001 dengan α= 0,05 maka p < α (0,001
< 0,05) artinya ada hubungan yang kuat antara akses pelayanan kesehatan dengan
52
pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai di wilayah kerja Puskesmas Kawangu
tahun 2014.
Ibu bersalin yang memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai
memiliki jumlah sumber informasi yang cukup sebanyak 43 orang (60,6%),
sedangkan ibu bersalin yang tidak memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai
memiliki jumlah sumber informasi yang kurang sebanyak 10 orang (71,4%). Hasil uji
chi-square menunjukkan nilai p= 0,039 dengan α= 0,05 maka p < α (0,039 < 0,05)
artinya ada hubungan yang kuat antara jumlah sumber informasi dengan pemanfaatan
fasilitas persalinan yang memadai di wilayah kerja Puskesmas Kawangu tahun 2014.
Diketahui proporsi ibu bersalin yang memanfaatkan fasilitas persalinan
yang memadai memiliki dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 47 orang
(65,3%), sedangkan ibu bersalin yang tidak memanfaatkan fasilitas persalinan yang
memadai memiliki dukungan keluarga yang tidak mendukung sebanyak 13 orang
(100%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p< 0,001 dengan α= 0,05 maka p< α
(0,001 < 0,05) artinya ada hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan
pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai di wilayah kerja Puskesmas Kawangu
tahun 2014.
53
5.5 Faktor-faktor Yang Hubungannya Paling Kuat Dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangu tahun 2014
Faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang kuat dengan pemanfaatan
fasilitas persalinan yang memadai yang merupakan variabel independent
(pengetahuan, sikap, akses pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan
dukungan keluarga) dicari hubungan yang paling kuat hubungannya dengan variabel
dependent (pemanfaatan fasilitas persalinan) di wilayah kerja Puskesmas Kawangu
tahun 2014.
Berdasarkan hasil uji bivariat diketahui variabel independent (pengetahuan,
sikap, akses pelayanan kesehatan, jumlah sumber informasi dan dukungan keluarga)
memiliki hubungan yang kuat dengan variabel dependent (pemanfaatan fasilitas
persalinan yang memadai) dengan nilai p<α dengan demikian dapat dilanjutkan
dengan uji regresi logistik.
54
Tabel 5. 4
Hasil Analisis Regresi Logistik dari Hubungan Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi dan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan yang Memadai oleh Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangu Tahun 2014
95 % CI No Variabel
OR Low er Upper P 1 Pengetahuan 0,690 0,147 3,229 0,637
2 Sikap 4,026 0,691 23,471 0,122
3 Akses Pelayanan Kesehatan 11,679 1,365 99,891 0,018
4 Jumlah Sumber Informasi 2,124 0,391 11,548 0,383
5 Dukungan Keluarga 7,347 - - 0,999
Berdasarkan tabel 5.4 di atas diketahui faktor akses pelayanan kesehatan
memiliki nilai p= 0,018 lebih kecil dari α= 0,05 dan ORnya 11,679 artinya dari
beberapa variabel yang diuji secara multivariat hanya faktor akses pelayanan
kesehatan yang memberi pengaruh 11 kali lebih besar kepada ibu bersalin untuk
memanfaatkan fasilitas persalinan yang memadai dalam proses persalinannya di
wilayah kerja Puskesmas Kawangu.
57
58
59
60
Nomor Kuesioner Kode Responden
Lembar Kuesioner
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, AKSES PELAYANAN KESEHATAN, SUMBER INFORMASI DAN DUKUNGAN KELUARGA
DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS PERSALINAN YANG MEMADAI OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGU
KABUPATENSUMBA TIMUR
A. Identitas Responden
Nama :…………………………………………………………….
Umur :……………………………………………………………
Alamat :…………………………………………………………….
Pendidikan Terakhir:
1. Tidak pernah sekolah 5. Tamat SLTA/SMK
2. Tidak Tamat SD 6. Tamat D1/D2/D3
3. Tamat SD 7. Tamat PT/S1/S2/S3
4. Tamat SLTP
Pekerjaan :
1. Tidak Kerja
2. PNS
3. Wiraswasta
4. Petani
61
B. Pengetahuan
1. Menurut ibu apa itu fasilitas persalinan yang memadai?
a. Tempat bersalin yang alatnya lengkap dan ada tenaga yang sudah terlatih
serta siap 24 jam.
b. Tempat bersalin di semua sarana kesehatan yang ada tanpa alat lengkap
dan tenaga yang terlatih.
c. Tempat bersalin di rumah yang di tolong oleh bidan.
2. Yang termasuk fasilitas persalinan yang memadai adalah:
a. Puskesmas rawat inap/ ada ruang bersalin dan Rumah Sakit
b. Puskesmas Pembantu (Pustu)
c. Polindes
3. Apa tujuan bersalin di Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. Agar kurangi kematian pada ibu dan bayi baru lahir
b. Agar ibu dapat biaya bersalin
c. Supaya persalinan di Puskesmas banyak
4. Apa manfaatnya ibu melahirkan di Puskesmas?
a. Supaya melahirkan dengan aman dan selamat
b. Karena mendapat biaya dari pemerintah
c. Karena di paksa petugas kesehatan
5. Menurut ibu, kapan ibu harus datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. 2 hari atau 3hari sebelum tanggal tafsiran melahirkan.
62
b. Boleh kapan-kapan saja sesuai keinginan ibu walaupun masih jauh
tafsiran melahirkan.
c. Jika sudah di tolong oleh dukun tetapi belum melahirkan
6. Apakah saja yang ibu ketahui tentang persalinan di Puskesmas atau Rumah
Sakit?
a. Agar dapat melahirkan dengan baik dan di tolong oleh tenaga kesehatan
yang terlatih
b. Karena diharuskan oleh bidannya
c. Dirujuk oleh dukun karena persalinan di dukun gagal
7. Apa saja masalah yang ibu ketahui jika tidak melahirkan di Puskesmas dengan
tenaga kesehatan yang terlatih?
a. Jika terjadi perdarahan saat persalinan tidak segera dapatkan pertolongan
b. Bidannya tidak mau memberikan pelayanan di rumah
c. Tidak tahu
8. Apakah yang ibu harapkan dari pemerintah maupun masyarakat lain agar ibu
hamil mau melahirkan di puskesmas atau Rumah sakit ?
a. Mendukung dengan memberikan informasi-informasi tentang fasilitas
persalinan di Puskesmas atau Rumah Sakit
b. Menbuat kebijakan-kebijakan tentang fasilitas persalinan yang memadai
c. Tidak tahu
9. Jika tidak ada bantuan lagi, apakah ibu tetap datang ke Puskesmas atau Rumah
Sakit untuk melahirkan?
63
a. Ya, memanfaatkan
b. Ragu-ragu
c. Tidak memanfaatkan
10. Menurut ibu siapa saja yang harus mendukung ibu hamil untuk melahirkan di
Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. Petugas Kesehatan
b. Tokoh Masyarakat
c. Tokoh Agama
d. Keluarga
e. Semua Masyarakat
C. Sikap
No Pertanyaan SS KS TS
1 Semua ibu hamil harus melahirkan di Puskesmas atau Rumah Sakit
2 Ibu hamil harus melahirkan di Puskesmas atau Rumah Sakit supayalancar, aman dan selamat
3 Walaupun rumah ibu jauh, tetap datang melahirkan di Puskesmasatau Rumah Sakit.
4 Ibu dapat melahirkan di Puskesmas maupun Rumah Sakit dimanasaja yang terdekat.
5 Jika tidak ada kendaraan umum yang digunakan untuk kePuskesmas atau Rumah Sakit, ibu boleh memakai kendaraan pribadi dari masyarakat setempat
6 Toma dan Toga ikut berperan dalam mendukung persalinan diPuskesmas dan Rumah Sakit.
7 Pemerintah dan masyarakat perlu berpartisipasi dalammensukseskan persalinan di Puskesmas atau Rumah Sakit
64
D. Akses Pelayanan Kesehatan
1. Berapakah jarak dari rumah ibu ke Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. ≤ 1 KM b. ≥ 1 KM
2. Jenis kendaraan apa saja yang dapat digunakan untuk ke Puskesmas atau
Rumah Sakit?
a. Bemo b. Motor ojek/ambulance desa
3. Jenis kendaraan apa yang paling sering digunakan untuk pergi ke Puskesmas
atau Rumah Sakit?
a. Bemo b. Motor Ojek
4. Berapa lama jarak terjauh dengan kendaraan bermotor untuk sampai di
Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. ≤ 15 menit b. > 15 menit
5. Bagaimana kondisi jalan yang ibu lewati untuk mencapai Puskesmas atau
Rumah Sakit?
a. Baik (aspal/mulus) b. Tidak baik (aspal berlubang-
lubang/tanah)
6. Bagaimana dengan ongkos/ biaya kendaraan yang ibu gunakan untuk sampai
di Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. Murah b. Mahal
65
E. Sumber Informasi tentang fasilitas persalinan yang memadai
1. Apakah ibu pernah mendapat informasi tentang fasilitas persalinan yang
memadai?
a. Ya, pernah b. Tidak pernah
2. Darimana ibu mendapatkan informasi tentang fasilitas persalinan yang
memadai?
a. Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter)
b. Non petugas kesehatan (kader, toma, toga)
3. Kapan ibu mendengarkan informasi tentang fasilitas persalinan yang
memadai?
a. Saat memeriksakan kehamilan di Puskesmas dan posyandu
b. Saat ada kegiatan-kegiatan keagamaan
c. Saat ada kegiatan-kegiatan adat
4. Siapa saja yang memberikan informasi tentang fasilitas persalinan yang
memadai?
a. Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter)
b. Non petugas kesehatan (kader, toma, toga)
5. Bagaimana cara menyampaikan informasi tentang fasilitas persalinan yang
memadai?
a. Penyuluhan secara kelompok di posyandu atau kegiatan lainnya
b. Penyuluhan secara individu saat melakukan pemeriksaan kehamilan
66
6. Berapa kali ibu mendapatkan informasi tentang persalinan di Puskesmas atau
Rumah Sakit?
a. ≥ 3 kali b ≤ 3 kali
F. Dukungan Keluarga
1. Apakah suami/keluarga ibu setuju ibu melahirkan di Puskesmas atau Rumah
Sakit?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah suami/keluarga ibu ikut mengantarkan ibu untuk melahirkan di
Puskesmas atau Rumah Sakit ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah suami ibu memberikan biaya transport untuk pergi ke Puskesmas atau
Rumah Sakit?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah suami/keluarga ibu mau mendampingi ibu selama berada di
Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah suami/keluarga ibu mengurus semua keperluan yang ibu butuhkan
selama di Puskesmas atau Rumah Sakit?
a. Ya b. Tidak
67
G. Pemanfaatan fasilitas persalinan yang memadai
1. Ibu melakukan persalinan dimana?
a. Fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit)
b. Non fasilitas kesehatan (Rumah, klinik swasta)
2. Kepada siapa ibu pertama kali minta pertolongan saat ada tanda-tanda
persalinan?
a. Bidan
b. Dukun
68