Post on 12-Jul-2015
BAMBUKELOMPOK 6
REZZA IMUL MAGHFIROH (14512237)
KARTIKA TRISTANTO (14512236)
RESTY KHAIRUNNISSA (14512239)
MUH AGUS PARWITO (14512238)
Bambu telah digunakan sebagai bahan bangunan sejak lama di Indonesia. Struktur bangunan bambu dapat dengan mudah ditemui di banyak
tempat, mulai struktur yang paling sederhana seperti gubuk hingga struktur yang rumit berupa jembatan. Sebagai bahan bangunan, bambu memiliki
keunggulan karena struktur dan juga karena perbandingan kekuatan dan berat yang dimilikinya. Serat bambu yang panjang menambah kekuatan bambu
dan bahkan melebihi kayu pada umumnya, dan bahkan mengalahkan baja. Di sisi lain, bambu memiliki kadar lignin yang rendah, komponen punyusun
utamanya adalah asam salisilat, yang memberikan kelenturan sekaligus kekuatan pada bambu.
Sampai saat ini bambu masih dipakai untuk berbagai keperluan, terutama dalam dunia konstruksi. Antara lain berfungsi sebagai tiang penyangga
bekesting, tangga sementara, dan banyak pula yang masih menggunakannya sebagai balok,tiang, usuk, reng ,penutup atap pada bangunan rumah dan
lain sebagainya.
Sifat BambuBambu Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik.
- Batangnya berwujud pipa beruas dengan kekuatan struktur yang terkonsentrasi pada permukaan dinding luar,
- Liat namun lentur
- Mudah dibelah
- Mudah dipotong dan dibentuk.
- Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk. Beberapa jenis bambu memiliki kekuatan
tarik 480 Mpa, setara 12 ton/m2, melebihi kekuatan tarik baja mutu sedang yang hanya 370 Mpa.
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000012039778/share-foto-coban-pelangi-amp-bromo-6-11-2011/1
1. Bambu merupakan tumbuhan liar yang tumbuh bergerombol, sehingga bentuk batang
lurus dan bengkok sesuai dengan arah rumpun yang bergerak sesuai gravitasi dan
arah angin.
2. Bambu merupakan batang yang beruas-ruas pada setiap batangnya dari ujung sampai
ke pangkal, dengan jarak ruas semakin ke pangkal semakin pendek.
3. Bambu merupakan batang-batang berbentuk tabung dengan dinding yang relatif tipis.
Semakin tua umur bambu semakin tebal dinding batangnya.
4. Bambu mempunyai serat searah memanjang dari pangkal ke ujung dan terputus pada
ruas
http://www.bambuawet.com/tentang-bambu/tumbuhan-bambu/identifikasi-bambu/
Karakter Bambu
Kelebihan Bambu1. Bentuknya alamiah & artistik. Batang bambu bisa langsung dipakai tanpa proses pabrikasi, bentuk batang bambu memudahkan
dalam penyimpanan dan pengiriman ke tempat penggunaan. Sehingga secara keseluruhan jika menggunakan bambu menjadi
ekonomis.
2. Batang bambu memiliki struktur fisik karakteristik yang memberikan kekuatan tinggi dengan rasio berat bambunya. Bentuk bambu
yang bulat, kekuatan strukturnya terkonsentrasi pada permukaan dinding luar, membentuk sebuah shell yang kuat dan tangguh.
3. Penggunaan batang bambu sebagai bahan bangunan tidak memerlukan mesin mahal, cukup dengan alat-alat yang sederhana.
4. Permukaan alami dari bambu banyak yang bersih, keras dan halus, dengan warna yang menarik, jika batang bambu dipanen pada
umur yang cukup ketuaannya.
5. Bambu memiliki sedikit limbah dan boleh dikatakan semuanya bisa dimanfaatkan
6. Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun
7. Tidak bersifat polutif. Seluruh bagian berguna, tanpa menyisa. Semisal, batangnya untuk bangunan, daunnya untuk obat dan dibuat
kompos, bahkan sisa-sisa industri perabot dapat disulap menjadi arang.
8. Rupanya artistik, memiliki pembawaan warna alami, mulus nan cantik meski tanpa dicat, jika cukup umur saat ditebang. Bentuk
batang relatif lurus rapi, mudah dikemas, dan dikirim ke lokasi proyek.
Kekurangan Bambu
1. Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api. Maka, bambu harus diposisikan di tempat yang tidak lembab dan jangan
sampai terbakar.
2. Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya sehingga umurnya relatif pendek. Cara mengatasinya adalah
dengan sistem pengawetan, baik secara alami maupun kimiawi.
3. Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal yang cukup sulit, seperti teknik penyambungan antarbambu, penyambungan dengan
material lain, dsb. Namun, para ahli terus mengadakan penelitian hingga ditemukannya bermacam teknologi sambungan bambu.
http://regional.kompasiana.com/2012/12/10/berita-foto-macan-jawa-barat-kunjungi-jembatan-reot-kelapa-dua-depok-515439.html
Jenis-jenis Bambu
Bambu Apus (Gigantochloa apus)
Hijau, lalu menguning saat kering. Relatif kecil, disebut juga bambu tali. Tinggi batang 6-13 m, jarak ruas 45 – 65 cm, berdiameter 4 -10 cm, dan tebal 3
– 15 mm. Karena pahit, bambu apus paling tahan terhadap serangga. Fisiknya lurus, liat, berserat panjang. Biasa digunakan untuk membuat gording,
kasau, reng, gedhek (dinding anyaman bambu), pagar, furnitur, dll. Harga per batang sangat murah, berkisar di bawah sepuluh ribu rupiah per 5 meter.
http://haykal43satria.blogspot.com/2011/08/12-fakta-seru-tentang-angklung.html
Bambu Gombong (Gigantochloa atroviolacea)
Sering disebut bambu hitam/pring wulung/awie hideung karena warnanya cenderung gelap, hijau kehitaman, atau ungu tua. Panjang batang mencapai
15- 20 m dengan ruas 40-50 cm, berdiameter 7-10 cm, dan tebal 20 mm. Bambu ini cukup getas, tidak liat. Lazim digunakan untuk membuat rusuk-
rusuk rumah, juga bahan kerajinan, anyaman, hiasan dinding.
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/bambu-ater-punya-nilai-ekonomis-tinggi
Bambu Petung (Dendrocalamus asper )
Relatif paling kokoh, keras, dengan serat besar. Berdiameter 10-15 cm, tebal 50 mm, jarak antarruas 40-60 cm, dan panjang
batang mencapai 20-25 m, bahkan lebih. Karena relatif paling besar, bambu petung/betung biasa dipakai sebagai elemen struktur
bangunan. Kolom, balok cincin, juga tiang pancang (dimasukkan ke dalam kolom struktur, diberi tulangan dan dicor beton). Dua
jenis yang paling sering dipakai, yakni petung hijau dan petung hitam.
http://www.bambubos.com/index.php?page=p003
Bambu Peting (Gigantochloa levis)
Mirip bambu petung, hanya lebih kecil, lebih bersih, dan tidak banyak serabutnya dibanding bambu petung. Berdiameter 8-15 cm dengan ketebalan 30
– 40mm. Warna dan fungsi relatif sama dengan harga sedikit lebih murah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bambu
Pemasangan Bambu
1 Untuk dinding rumah. Bambu yang digunakan untuk dinding biasanya dibelah dan dibuat anyaman. Jenis bambu yang cocok untuk anyaman
adalah bambu ater, bambu petung, bambu tutul, bambu talang dan bambu plymorpha.
2 Untuk rangka bangunan. Biasanya bambu digunakan untuk membuat kuda-kuda, reng dan usuk (kasau). Sambungannya menggunakan
sambungan pen bambu, tali ijuk atau kombinasi keduanya. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu duri,
bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang dan bambu polymorpha.
3 Untuk tiang. Bambu digunakan untuk tiang-tiang yang berfungsi untuk menempelkan dinding dari anyaman bambu, untuk tiang-tiang panggung
penyangga kuda-kuda. Jenis ambungan yang digunakan adalah sambungan lubang dan pen bambu dikombinasikan dengan tali ijuk. Jenis
bambu yang cocok adalah bambu petung, bambu duri, bambu duri ori, bambu gombong, bambu sembilang, bambu balcoa dan bambu
polymorpha.
4 Untuk lantai. Biasanya bambu dibuat anyaman atau bambu hanya dibelah saja kemudian dirapikan/ditata sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai lantai. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung, bambu ater, bambu talang, bambu gombong,
bambu sembilang dan bambu balcoa.
5 Untuk langit-langit. Jenis anyamannya sama dengan jenis anyaman dinding. Jenis bambu yang cocok untuk konstruksi ini adalah bambu petung,
bambu talang, bambu gombong.
6 Untuk konstruksi bekesting, tangga, dll.
Jenis-jenis Anyaman Bambu
Anyaman bambu rapat "Mata Wali"
Anyaman bambu rapat kepang
Anyaman bambu silang miring 1
Anyaman bambu silang 2
PEMUAIAN DAN PENYUSUTAN BAMBU
Pemuaian dan penyusutan bambu hampir sama dengan kayu. Perubahan yang terjadi pada panjang, lebar serta tebal kurang lebih
proporsional dengan kadar air yang dikandung. Pada penggunaan konstruksi yang seluruhnya menggunakan bambu kondisi ini tidak begitu
berpengaruh pada konstruksi, berbeda dengan konstruksi yang menggunakan kombinasi antara bambu dan kayu kemungkinan terlepasnya
sambungan sangat besar.
Contoh nyata konstruksi bambu
1. Bamboo Pavilion: Mesmerizing Eco Home For Communal Living: Jangan tertipu oleh suasana ini, konsepsi ini sangat magis, sebenarnya merupakan
tempat penampungan komunal untuk populasi yang kurang beruntung di sekitar kawasan Samudra Hindia perifer. Tangkas yang dirancang oleh Esan
Rahmani dan Mukul Damle, segalanya mulai dari pipa air dan drainase untuk atap dan lantai yang terdiri dari bahan bambu.
http://fac.arch.hku.hk/wp-content/uploads/2013/03/Bamboo_Pavilion_01-1600.jpg
2. Sustainable Dormitories For Thai Orphanage: Tegnestuehas perusahaan arsitektur TYIN diambil pendekatan hati nurani untuk
konstruksi bambu. Noh Bo, sebuah desa kecil di perbatasan Thailand-Burma akan menyaksikan pembangunan asrama baru ini
sederhana namun nyaman terbuat dari bambu organik karena melindungi total sekitar 50 anak.
http://www.ecofriend.com/eco-architecture-sustainable-dormitories-for-thai-orphanage.html
3. Two Prefab Bamboo Homes Completed In Just Two Days: Perusahaan Bambu Living Home Hawaii telah menyerang lagi, dan kali ini
adalah dengan rumah-rumah “prefab” mereka bambu yang dapat diselesaikan hanya dalam dua hari! Dipuji dengan emisi karbon
yang lebih rendah sebesar 20 ton untuk setiap lantai sq 1000 ft, ini desain yang luarbiasa ini sungguh-sungguh berkelanjutan.
http://www.greendiary.com/wp-content/uploads/2012/07/bamboo-living-homes-6_ignpb_11446_h2AMU_11446.jpg