Post on 24-Feb-2018
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
1
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
2
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
3
E
PENDAHULUAN
kosistem akuakultur merupakan lingkungan
perairan yang berpembawaan tidak stabil dan tidak alami.
Secara umum, semakin besar intensitas budidayanya
semakin besar pula ketidakstabilan lingkungannya. Semua
komponen lingkungan (fisika, kimia dan biologi) bisa
berubah secara konstan. Dalam usaha budidaya intensif,
banyak faktor yang dapat merangsang respon fisiologis atau
stres pada ikan peliharaan.
Stres didefenisikan sebagai efek setiap perubahan
lingkungan atau dorongan untuk mencapai homeostasis
atau perubahan stabilitas mencapai limit normalnya. Studi
yang terkait dengan pengaruh yang menyebabkan stres pada
ikan selalu berhadapan dengan berbagai faktor lingkungan
yang saling berinteraksi. Sistem homeostasis pada ikan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
4
secara terus menerus dipengaruhi oleh lingkungan perairan
untuk mempertahankan kondisi yang normal. Tingkat
kematian ikan bisa disebabkan oleh tingkat zat pencemar
yang kurang baik, temperatur yang berubah-ubah, arus,
beban sedimen, konsentrasi oksigen terlarut, ketersediaan
makanan, dan banyak variabel lainnya. Faktor tersebut, baik
secara individu ataupun secara berkelompok dapat
mengakibatkan stres pada sistem fisiologis. Semua pengaruh
fisiologis terjadi ketika hewan mencoba untuk
mempertahankan homeostasis, stressor (penyebab stres)
akan mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan, dan
stres akan berpengaruh pada organisme yang akhirnya
mengakibatkan lemahnya kelangsungan hidup organisme
tersebut.
Ikan sangat sensitif terhadap perubahan apapun baik
itu bersifat eksternal maupun internal. Mahkluk ini sangat
cepat merespon segala macam bentuk faktor tersebut untuk
tetap mempertahankan homeostasis tubuh sehingga ia tetap
bisa bertahan hidup. Perubahan eksternal yang dapat
menimbulkan respon stres diantaranya bisa terjadi akibat
perubahan lingkungan, kualitas air, penanganan, dan lain
sebagainya yang berasal dari luar tubuh ikan. Sedangkan
yang termasuk faktor internal adalah yang terkait langsung
pada proses yang terjadi di dalam tubuh ikan. Misalnya
pada ikan yang terserang penyakit dan ketidaksenimbungan
nutrien yang berujung pada kematian.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
5
Pada perubahan lingkungan yang negatif, respon
akibat stres pada tubuh ikan akan melalui proses secara
bertahap. Pertama sekali ikan akan berusaha menghindari
stressor. Kalaupun tidak mungkin atau tidak bisa
menghindar, ikan akan mencoba berusaha ke tingkat
adaptasi. Mula-mula ikan melakukan fisiologis dengan
kecendrungan beraksi cepat. Kemudian barulah kembali
pada keseimbangan fisiologis yang baru, yaitu ikan
mencapai adaptasi optimum yang secara fisiologis atau
tingkah laku berusaha menyesuaikan hidup di lingkungan
baru. Selama beradaptasi, ikan akan berkonsentrasi
merespon stressor sebagai prioritas bertahan. Akibatnya,
sistem immun akan turun dan pada saat tersebut penyakit
akan timbul.
Organisme akuatik pada kenyataannya sangat
berbeda dengan organisme darat. Organisme akuatik selalu
berada pada lingkungan perairan dan tidak dapat berpindah
tempat. Beberapa patogen akan selalu hadir pada perairan,
dan ketika ikan mengalami stres, patogen tersebut mampu
menyerang ikan.
Ikan yang stres mudah terinfeksi oleh sebagian
penyakit yang akan mempengaruhi kesehatannya, sehingga
dapat menurunkan kinerja pada produksi (misalnya,
pertumbuhan, hasil panen, daya hidup dan efisiensi pakan).
Seperti terlihat pada Gambar 1 dibawah ini. Faktor-faktor
tersebut sangat perlu diperhatikan karena banyak usaha
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
6
budidaya yang mengalami kegagalan karena terserang
penyakit dan kurangnya konsumsi pakan yang bersuplemen
dalam meningkatkan daya tahan tubuh ikan.
Gambar 1. Hubungan timbal balik langsung antara stres dan
penyakit ikan
Banyak petani mengeluh apabila stres terjadi pada
ikan peliharaan mereka yang selalu berujung kepada
kematian. Hal ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat
besar. Stres tidak bisa dipandang sebelah mata karena hal ini
sangat erat hubungannya dengan output ataupun produksi
dari suatu kegiatan budidaya. Oleh sebab itu perlu
dilakukan suatu manajemen yang tepat dalam
STRES
KESEHATAN
TERGANGGU
PENYAKIT
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
7
meminimumkan atau menangani stres pada usaha budidaya
baik skala kecil bahkan besar sekalipun.
Buku ini akan membahas lebih mendalam mengenai
penyebab stres pada ikan dan bagaimana cara mengatasinya
dengan penelitian-penelitian yang dilakukan banyak peneliti
yang selanjutnya diterapkan dalam dunia akuakultur yang
lebih maju. Misalnya dengan pemberian pakan bersuplemen
sehingga daya tahan (imunitas) ikan dapat meningkat dan
beberapa pengaruh stressor bisa diminimalkan sedini
mungkin baik itu budidaya pada akuarium, kolam, keramba
jaring apung (KJA) ataupun tambak.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
8
S
PENYEBAB
STRES
PADA IKAN
tres ditemukan pada berbagai macam cara, yang
akan selalu melalui bagian fisiologis. Stres dapat dibedakan
menjadi dua :
1. Stress Akut / Lethal
Umumnya terjadi dengan cepat sebagai jawaban atas
gangguan dalam waktu yang singkat, misalnya diakibatkan
oleh masuknya bahan kimia atau perubahan radikal dalam
faktor lingkungan seperti perubahan temperatur dan oksigen
terlarut. Tidak itu saja, respon stres akut juga bisa
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
9
disebabkan oleh satu atau beberapa stressor (penyebab stres)
secara cepat. Respon ini terjadi dengan seketika, tetapi
beberapa respon mungkin ditunda dalam periode yang
singkat (jam hingga hari) setelah mendapat tanggapan dari
stressor.
2. Stress Kronis / Sub Lethal
Stres kronis biasanya terjadi dalam periode lama bila
dibandingkan stres akut, mencapai minggu bahkan tahunan.
Walaupun begitu, stres kronis lebih membahayakan karena
respon yang berkelanjutan pada organisme tersebut dapat
membatasi sistem fisiologis, mengurangi pertumbuhan,
merusak reproduksi, menyebabkan penyakit, dan
mengurangi kapasitas tanggapan ikan diperairan.
Secara garis besar, ada dua faktor yang
mempengaruhi penyebab terjadinya stres pada ikan, antara
lain :
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
tubuh ikan seperti misalnya perubahan lingkungan (kimia,
fisika dan biologi). Dari Gambar 2 di bawah ini dapat
dilihat berbagai parameter yang dapat dijadikan sebagai
standarisasi penyebab stres.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
10
Gambar 2. Faktor-faktor lingkungan kimiawi, biologis dan
fisika
KIMIA
pH
Alkalinitas
Oksigen Terlarut
Karbondioksida
Kesadahan
Ammonia
Pollutan
FISIKA
Suhu
Salinitas
BIOLOGIS
Padat Tebar
Penanganan
Penebaran
Transportasi
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
11
1) Faktor Kimia
1.1. Derajat Keasaman (pH)
pH air mengindikasikan apakah air akan memberi
reaksi basa atau asam secara relatif terhadap titik netral pH
7,0. Kisaran nilai pH adalah 0 – 14. Nilai 0 – 6 bersifat
asam. Sedangkan kisaran nilai anatara 8 – 14 bersifat basa.
Kualitas air yang buruk sangat menentukan terjadinya stres
pada ikan, termasuk akibat kenaikan ataupun penurunan
nilai pH yang terjadi didalam media akuakultur. Pada pH
rendah daya racun ammonia dan nitrit menjadi lebih tajam.
Stres asam yang demikian akan membuat ikan kehilangan
keseimbangan. Sebaliknya, jika pH terlalu tinggi maka
ammonia akan menjadi lebih beracun.
Untuk menurunkan pH yang terlalu tinggi dapat
dilakukan dengan penambahan asam fosfor. Sementara
untuk meningkatkan pH dapat dilakukan dengan
penambahan garam, soda kue ataupun bikarbonat ke dalam
air.
Hubungan keasaman air dengan kehidupan ikan
sangat besar. Titik kematian ikan pada pH asam adalah 4
dan pada pH basa adalah 11. Oleh karena itu kondisi air
harus dijaga agar berada pada nilai kisaran 6,5 - 8,5.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
12
1.2. Alkalinitas
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk
menetralkan asam, atau yang dikenal dengan sebutan acid-
neutralizing capacity (ANC) atau kuantitas anion di dalam air
yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga
diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity)
terhadap perubahan pH perairan. Penyusun alkalinitas
perairan adalah anion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO3
2-),
dan hidroksida (OH-).
Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga
dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu dan kekuatan
ion. Nilai alkalinitas perairan alami hampir tidak pernah
melebihi 500 mg/liter CaCO3. Untuk pemeliharaan di
wadah akuarium nilai alkalinitas jarang sekali menjadi
penyebab stres pada ikan, tapi sebaliknya pada perairan
alami seperti KJA ataupun tambak, faktor alkalinitas sangat
mempengaruhi pertumbuhan algae. Pada perairan yang
banyak mengandung kalsium bikarbonat kondisi tersebut
akan menyebabkan terjadinya kesetimbangan reaksi oleh
algae. Tepatnya, pada malam hari, algae justru
memproduksi karbondioksida pada proses respirasi, karena
fotosintesis tidak berlangsung. Karbondioksida yang
dihasilkan oleh respirasi ini kembali menurunkan nilai pH
air, sehingga perubahan diurnal pH harian adalah suatu
fenomena yang biasa terjadi diperairan. Perairan dengan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
13
alkalinitas tinggi memiliki sistem penyangga yang lebih baik
terhadap perubahan pH. Walaupun fotosintesis berlangsung
intensif, namun perubahan pH tidak terlalu besar.
Jika nilai pH mencapai 10 maka akan terjadi
pertumbuhan algae secara pesat (blooming). Peristiwa ini
akan menyebabkan farameter lainnya saling terganggu
sehingga ikan diperairan akan mengalami stres. Untuk
pemeliharaan di akuarium, keadaan seperti ini bisa ditolelir
secepat mungkin dengan mengganti air di wadah
pemeliharaan dengan air yang baru. Sedangkan
pemeliharaan di kolam, KJA dan tambak perlu penanganan
khusus. Makanya perlu dilakukan pengapuran sebelum
penebaran ikan di wadah pemeliharaan tersebut.
1.3. Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut di perairan alami bervariasi,
tergantung pada suhu, salinitas, turbelensi air, dan tekanan
atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian (altitude) serta
semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut
semakin kecil (Jeffries dan Mills, 1996). Kadar oksigen
terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan
musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan
pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis,
respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke badan air.
Kebutuhan oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu dan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
14
bervariasi antar organisme. Pergerakan air dan adanya
tanaman air akan memperbesar kadar oksigen di dalam air.
Bila kadar oksigen dalam air sudah terlalu jenuh maka difusi
akan berhenti. Oksigen akan kembali ke udara bila kadarnya
sudah lebih jenuh lagi.
Tanaman air, terutama algae yang berwarna hijau
tentunya sangat berhubungan dengan proses fotosintesis.
Proses ini membutuhkan sinar matahari. Bila sinar matahari
masuk ke air sedikit, maka proses fotosintesis akan
terhambat sehingga produksi oksigen berkurang. Kebutuhan
oksigen untuk setiap jenis ikan sangat berbeda karena
perbedaan sel darahnya. Ikan yang gesit seperti ikan cory
doras dan famili cobitidae dan cyprinidae lebih banyak
membutuhkan oksigen. Sedangkan ikan yang memiliki alat
bantu respirasi berupa labirin, seperti lele, gurame yang
dapat mengambil oksigen langsung dari udara tentunya
kadar oksigen dalam air tidak terlalu berpengaruh pada
siklus hidupnya. Untuk usaha budidaya nilai oksigen tidak
boleh di bawah 5 mg/l.
Selain suhu, salinitas juga sangat berpengaruh pada
tingkat kelarutan oksigen dalam air. Semakin tinggi
salinitasnya maka semakin rendah kelarutan oksigen dalam
air. Oleh karena itu, salinitas sangat erat kaitannya dengan
tinggi rendahnya kelarutan oksigen. Kurangnya oksigen
diperairan ditandai dengan ikan yang muncul ke permukaan
air untuk mengambil oksigen secara langsung. Ini
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
15
merupakan reaksi awal stres akibat kekurangan oksigen di
air pemeliharaan. Langkah awal untuk pemeliharaan ikan di
akuarium cukup dengan menambahkan aerator, sedangkan
untuk budidaya terbuka diperairan alami, petani banyak
menggunakan kincir air sehingga pemasukan oksigen ke
perairan semakin tinggi. Teknologi yang modern adalah
dengan menambahkan oksigen cair. Dari hasil penelitian
pada tambak udang, penambahan oksigen cair pada pintu
air masuk tambak udang dapat menguntungkan 2 – 3 kali
lipat hasil panen dibandingkan tanpa penambahan oksigen
cair. Namun oksigen cair ini belum bisa diterapkan secara
aplikatif, dikarenakan biayanya yang kurang ekonomis.
4. Karbondioksida
Karbondioksida yang terdapat diperairan berasal
dari berbagai sumber, yaitu sebagai berikut :
1. Difusi dari atmosfer. Karbondioksida yang terdapat di
atmosfer mengalami difusi secara langsung ke dalam air.
2. Air hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
secara teoritis memiliki kandungan karbondioksida
sebesar 0,55-0,60 mg/liter, berasal dari karbondioksida
yang terdapat di atmosfer.
3. Air yang melewati tanah organik. Tanah organik yang
mengalami dekomposisi mengandung relatif banyak
karbondioksida sebagai hasil proses dekomposisi.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
16
Karbondioksida hasil dekomposisi ini akan larut ke
dalam air.
4. Respirasi tumbuhan, hewan, dan bakteri aerob maupun
anaerob. Respirasi tumbuhan dan hewan mengeluarkan
karbondioksida. Dekomposisi bahan organik pada
kondisi aerob menghasilkan karbondioksida sebagai
salah satu produk akhir. Demikian juga, dekomposisi
anaerob karbohidrat pada bagian dasar perairan akan
menghasilkan karbondioksida sebagai produk akhir.
Meningkatnya konsentrasi karbondioksida pada wadah
tertutup selama pengangkutan ikan merupakan masalah
utama di daerah tropis. Di perairan alami, pengaruh gas
karbondioksida terhadap ikan sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi oksigen terlarut seperti halnya pada proses
fotosintesis. Jika konsentrasi oksigen terlarut berada
pada tingkat maksimal, pengaruh gas karbondioksida
dapat di abaikan, sehingga pengaruh dari stresor ini bisa
dieliminir sekecil mungkin.
Perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan
perikanan sebaiknya mengandung kadar karbondioksida
bebas < 5 mg/liter. Sebagian besar organisme akuatik masih
dapat bertahan hidup hingga kadar karbondioksida bebas
mencapai sebesar 60 mg/liter (Boyd, 1988).
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
17
1.5. Kesadahan / Kekerasan Air (Hardness)
Kesadahan disebabkan oleh banyaknya mineral
dalam air yang berasal dari batuan dalam tanah, baik dalam
bentuk ion maupun ikatan molekul. Kesadahan juga berasal
dari kontak air dengan tanah dan bebatuan. Air hujan
sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melarutkan
ion-ion penyusun kesadahan yang banyak terikat di dalam
tanah dan batuan kapur, meskipun memiliki kadar
karbondioksida yang relatif tinggi. Larutnya ion-ion yang
dapat meningkatkan nilai kesadahan tersebut lebih banyak
disebabkan oleh aktivitas bakteri di dalam tanah, yang
banyak mengeluarkan karbondioksida. Pada Tabel 1 berikut
dapat dilihat klasifikasi perairan berdasarkan nilai
kesadahannya.
Tabel 1. Klasifikasi Perairan Berdasarkan Nilai Kesadahan Nilai Kesadahan (mg/liter
CaCO3) Klasifikasi Perairan
< 50 Lunak (soft)
50 – 100 Menengah (moderately hard)
150 – 300 Sadah (Hard)
> 300 Sangat Sadah (Very Hard)
Sumber : Peavy et al., 1985
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
18
Air permukaan biasanya memiliki nilai kesadahan
yang lebih kecil dari pada air tanah. Perairan dengan nilai
kesadahan kurang dari 120 mg/liter CaCO3 dan lebih dari
500 mg/liter CaCO3 dianggap kurang baik bagi peruntukan
domestik, pertanian, industri dan budidaya ikan. Namun,
air sadah lebih disukai oleh ikan dari pada air lunak (soft).
Stressor satu ini jarang menjadi penyebab stres
langsung pada ikan. Turun naiknya nilai kisaran dari
parameter ini sangat-sangat tidak bisa di lihat secara spontan
karena stresor tersebut saling berpengaruh terhadap
parameter kualitas air lainnya seperti nilai pH dan nilai
karbondioksida yang ada di perairan.
1.6. Ammonia
Ammonia merupakan penyebab stres utama bagi
ikan yang dibudidayakan secara intensif dimana pakan
buatan merupakan hal yang sangat berperan penting untuk
mencapai pertumbuhan maksimal. Selain waste yang tidak
tercerna oleh ikan berupa feses yang masuk ke perairan, sisa
pakan yang tidak termakan juga bisa menjadi penyebab
meningkatnya ammonia di perairan. Unsur N yang masuk
ke perairan dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan
diperairan yang nantinya akan berakibat ke dalam salah satu
siklus penyebab suburnya perairan.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
19
Konsentrasi ammonia di bawah 0,02 ppm cukup
aman bagi sebagian besar ikan, sedangkan di atas angka
tersebut dapat menyebabkan timbulnya keracunan pada
ikan. Disamping itu, peningkatan konsentrasi ammonia
dalam suatu media budidaya dapat mempengaruhi aktivitas
bakteri, khususnya bakteri penyebab penyakit insang.
Konsentrasi ammonia rendah yang berlangsung dalam
tempo yang lama menyebabkan rusaknya jaringan insang,
sedangkan konsentrasi ammonia yang tinggi (di atas 0,3
ppm) akan mempercepat rusaknya insang, sehingga
menyulitkan pengambilan oksigen. Efek dari stresor ini
sangat bervariasi, tergantung pada spesies ikan yang
dipelihara, dan juga sangat ada keterkaitannya dengan
kondisi kualitas air lainnya yang memicu semakin tinggi
atau rendahnya ammonia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi ancaman stressor ini adalah dengan
memperlancar sirkulasi pembuangan ammonia. Pada
akuarium bisa ditambahkan penyaringan melalui sirkulasi
yang continue. Jika di perairan terbuka seperti kolam dan
tambak hendaknya lebih diperhatikan pada air masuk dan
air keluar di perairan tersebut sehingga pengaruh ammonia
bisa dikurangi.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
20
1.7. Pollutan
Menurut Jeffries dan Mills (1996), berdasarkan
sifat toksiknya pollutan atau pencemar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu pollutan toksik dan pollutan non toksik.
Pollutan toksik biasanya berupa bahan-bahan yang bukan
alami, misalnya pestisida, detergen dan bahan artifisial
lainnya. Sedangkan pollutan non toksik terdiri atas bahan-
bahan tersuspensi dan nutrien. Bahan tersuspensi dapat
mempengaruhi sifat fisika perairan, antara lain
meningkatnya kekeruhan sehingga menghambat penetrasi
cahaya matahari. Dengan demikian, intensitas cahaya
matahari pada kolom air menjadi lebih kecil dari intensitas
yang dibutuhkan untuk melangsungkan fotosintesis.
Keberadaan nutrien atau unsur hara yang berlebihan dapat
memicu pertumbuhan mikroalgae dan tumbuhan air secara
pesat (blooming), yang selanjutnya dapat mengganggu
kesetimbangan ekosistem akuatik secara keseluruhan.
Efek stres dari pollutan ini biasanya bersifat kronis.
Apalagi masuknya bahan pencemar keperairan, lama
kelamaan akan mempengaruhi struktur dan fungsi
organisme, populasi bahkan komunitas. Efek yang
ditimbulkan berjalan sangat lama tapi pasti. Kasus ini sudah
banyak terjadi disebagian perairan indonesia, ditandai
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
21
dengan mulai punahnya beberapa jenis spesies ikan yang
berada di beberapa kolom akuatik perairan.
2) Faktor Fisika
2.1. Suhu
Suhu merupakan satu dari beberapa stresor
lingkungan yang paling lazim dalam ekosistem akuakultur.
Pengaruh aklimatisasi atau adaptasi dapat ditoleransi oleh
ikan tertentu. Penurunan atau kenaikan suhu yang terjadi
perlahan-lahan tidak akan terlalu membahayakan ikan.
Sementara perubahan yang terjadi secara tiba-tiba akan
membuat ikan stres. Kisaran toleransi suhu relatif sempit
pada ikan daerah tropis dibanding ikan daerah subtropis.
Pengaruh rendahnya suhu terhadap ikan dikarenakan
minimnya kemampuan ikan dalam mengambil oksigen
(hypoxia). Kemampuan rendah ini disebabkan oleh
menurunnya detak jantung. Pengaruh lain ialah proses
osmoregulasi terganggu. Salah satu cara yang dapat
dilakukan petani adalah mengatasi situasi suhu dengan
memilih jenis ikan yang sesuai terhadap batas-batas suhu di
dalam kawasan budidaya. Ikan salmonid (ikan trout), shiklid
(ikan nila), dan siprinid (ikan karper) merupakan contoh
yang baik sebagai perbandingan. Ikan salmonid ini
merupakan ikan kawasan bersuhu sedang yang tidak dapat
dibudidayakan dalam perairan tropis yang hangat. Shiklid
merupakan ikan tropis yang tidak dapat dibudidayakan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
22
dalam perairan bersuhu sedang yang dingin. Siprinid, di
pihak lain, dapat dipelihara bersama salmonid dalam
bersuhu sedang yang dingin, atau bersama shiklid dalam
perairan tropis yang hangat, atau dipelihara dalam perairan
di daerah peralihan antara bersuhu sedang dan tropis. Pada
Tabel 2 dibawah ini dapat dilihat keterkaitan antara nilai
pH, suhu dan ammonia terhadap respon akibat stres.
Tabel 2. Ilustrasi tentang bagaimana ikan dapat berespon
terhadap faktor-faktor lingkungan spesifik dalam
kondisi tertentu
Respon Ikan Faktor Lingkungan
pH NH3 0C
Kelelahan dan
Kematian
0 Kematian 11,0 0,5 34
Kepenatan 0 Batas Toleransi
Jangka Pendek
9,8 0,4 33
Menyesuaikan 0 Batas Toleransi
Jangka Panjang
9,5 0,2 31
Menghindar 0 Batas Optimum atas 9,0 0,0 30
Normal 0 Ideal 6,7 – 8,4 0,0 26-28
Menghindar
0
Batas Optimum
Bawah
6,0 0,0 15-24
Menyesuaikan 0
Batas Toleransi Jangka Panjang
5,5 0,0 < 1
Kepenatan
0
Batas Toleransi
Jangka Pendek
5,0 0,0 < 1
Kelelahan dan
Kematian
0
Kematian 4,0 0,0 0
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
23
2.2. Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat
di perairan. Salinitas menggambarkan padatan di dalam air,
setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua
bromida dan iodida digantikan oleh klorida dan semua
bahan organik telah teroksidasi. Ikan air tawar tidak toleran
terhadap salinitas. Efek salinitas ini terjadi dalam proses
osmoregulasi. Stres akibat salinitas ini umumnya jarang
terjadi pada pemeliharaan budidaya baik akurium ataupun
kolam. Tapi sebaliknya salinitas pada ikan di daerah air
payau seperti pada budidaya tambak akan sangat rentan
dengan terjadinya stres.
3) Faktor Biologi
3.1. Padat tebar
Untuk budidaya intensif padat tebar merupakan
faktor penting dalam menentukan kinerja produksi. Namun
padat tebar yang tinggi akan sangat mempengaruhi kualitas
air dan asupan pakan yang diberikan. Semakin tinggi padat
tebar membawa konsekuensi pada peningkatan limbah
metabolik (berupa ammonia) yang dihasilkan sehingga akan
mengakibatkan sindrom oksigen terlarut rendah. Hal inilah
yang memicu munculnya stres. Disisi lain limbah metabolik
tersebut akan terakumulasi dalam media budidaya dan pada
gilirannya menjadi zat racun yang menghambat
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
24
pertumbuhan bahkan dapat mematikan organisme yang
dipelihara.
3.2. Penanganan
Penanganan yang buruk akan menyebabkan stres
pada ikan. Faktor ini tidak bisa diabaikan dan dianggap
remeh walaupun sepertinya mudah. Berbagai penanganan
seperti saat penebaran benih ke wadah akuakultur ataupun
pada saat transportasi (pengangkutan) harus ditindak lanjuti
dengan baik.
Penebaran
Ketahanan tubuh benih ikan sangat lemah.
Perubahan lingkungan yang sifatnya mendadak berupa
perubahan suhu, kandungan oksigen, pH, atau perubahan
parameter air yang lain akan sangat mudah menyebabkan
stres. Stres terkadang muncul karena benih yang dibeli dari
tempat pembenihan tidak segera ditebarkan ke wadah
pemeliharaan. Karenanya, pada saat penebaran benih harus
dilakukan dengan sehati-hati mungkin. Jika ada ikan yang
luka, seharusnya memisahkan ikan tersebut dengan ikan
yang sehat.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
25
Transportasi (Pengangkutan)
Pengangkutan adalah proses pemindahan dari satu
tempat ke tempat lain. Pengangkutan bisa dilakukan dengan
dua cara, yakni secara terbuka dan tertutup. Pengangkutan
secara terbuka umumnya pada ikan yang berukuran besar
yang siap dikonsumsi. Alat yang digunakan adalah tong
plastik atau bak yang terbuat dari fiber glass. Pengangkutan
secara tertutup untuk ikan yang berukuran kecil. Biasanya
menggunakan wadah kantong plastik. Keberhasilan
pengangkutan sangat ditentukan oleh beberapa faktor,
seperti teknik pengangkutan, alat angkut, lama
pengangkutan, jumlah dan ukuran ikan serta waktu
pengangkutan.
Ikan yang diangkut ke tempat lain hendaknya
sehat atau benar-benar sehat. Selama pengangkutan perlu
diperhatikan agar kondisi lingkungan dalam media
pengangkut tetap baik, sehingga ikan tidak mengalami
gangguan. Sebaiknya pengangkutan dilakukan dipagi hari
atau malam. Pengangkutan pada siang hari dapat
meningkatkan aktivitas metabolisme sehingga akhirnya
menimbulkan masalah persediaan oksigen di dalam wadah.
3.3. Pakan
Pakan yang diberikan harus mempu menyediakan
nutrien yang dibutuhkan oleh ikan seperti protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Seperti pada
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
26
organisme lainnya, ikan juga memerlukan nutrien essensial
untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian
jaringan yang rusak, pengaturan beberapa fungsi tubuh,
serta untuk mempertahankan kondisi kesehatan. Seiring
dengan intensifikasi budidaya, maka ketergantungan pada
sediaan pakan alami semakin berkurang, sebaliknya suplai
energi semakin banyak ditentukan oleh pakan buatan yang
diberikan. Dalam hal ini diperlukan pakan dengan kadar
nutrisi seimbang serta pemberian yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan yang optimal dan pada akhirnya
untuk peningkatan pendapatan hasil usaha budidaya.
Kualitas pakan yang buruk seperti kurangnya vitamin, gizi
rendah, bahan pakan yang digunakan busuk atau
mengandung racun kuman dapat menyebabkan mudahnya
ikan akan terjangkit penyakit. Ikan akan susah untuk
bertahan dengan kondisi lingkungan yang selalu berubah-
ubah sehingga dengan cepat respon stres akan menyerang
fisiologis ikan secara akut. Oleh karena itu, perpaduan
antara penggunaan pakan berkualitas tinggi serta tingkat
pengelolaan yang lebih baik telah terbukti memperbaiki
efisiensi penggunaan pakan, penurunan biaya pengadaan
pakan, serta mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
Saat ini, salah satu upaya pendekatan yang
dilakukan untuk mencegah stres atau lebih tepatnya
meningkatkan kekebalan tubuh ikan adalah dengan
menambahkan suplemen ke dalam pakan ikan. Pada bab
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
27
berikut akan dijelaskan lebih rinci bagaimana fungsi, peran
dan kinerja berbagai macam suplemen yang sudah
dicobakan ke dalam bentuk penelitian yang mudah untuk di
aplikasikan oleh petani ikan.
b) Faktor Internal
Perubahan internal seperti penyakit (virus, bakteri,
parasit, hama) yang dapat mengganggu metabolisme secara
langsung yang mengakibatkan perubahan fisiologis kearah
abnormal yang dikenal dengan stres.
1) Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi yang abnormal
dimana fungsi-fungsi tubuhnya terganggu sebagai
konsekuensi dari stres. Penyakit yang sering menyerang ikan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) penyakit menular,
yaitu penyakit yang disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur ataupun
protozoa. 2) penyakit tidak menular, yaitu penyakit yang
disebabkan bukan oleh mikroorganisme, misalnya faktor
lingkungan dan asumsi pakan dengan kualitas buruk seperti
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Pengendalian penyakit ikan akan lebih efisien
melalui tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini
dapat dilaksanakan dengan melakukan upaya pembersihan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
28
(dekontaminasi) secara berkesinambungan, baik terhadap
kolam pemeliharaan, ikan peliharaan maupun semua
peralatan yang digunakan.
2) Hama
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat
memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas,
baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain :
a) Predator
Predator merupakan hama yang bersifat
memangsa ikan. Seperti misalnya ikan lele, ikan gabus
(bersifat karnivor yang memangsa herbivor) atau hewan
pemangsa lainnya seperti ular, burung, dan biawak.
b) Kompetitor
Kompetitor adalah organisme yang bisa
menimbulkan persaingan dalam mendapatkan oksigen,
pakan dan ruang gerak. Salah satu kompetitor yang
menyebabkan terjadinya persaingan dalam memperoleh
pakan adalah ikan mujair (Tilapia mossambica). Ikan ini
terkenal rakus juga mudah berkembang biak, sehingga
populasinya di kolam pemeliharaan akan meningkat dengan
cepat.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
29
S
BAGAIMANA
TERJADINYA
STRES PADA IKAN
tres menggambarkan kondisi terganggunya
homeostasis hingga berada diluar batas normal serta proses-
proses pemulihan untuk memperbaikinya. Dalam kondisi
stres terjadi realokasi energi metabolik dari aktivitas
investasi (pertumbuhan dan reproduksi) menjadi aktivitas
untuk memperbaiki homeostasis, seperti respirasi,
pergerakan, regulasi hidro mineral dan perbaikan jaringan.
Akibatnya pemanfaatan energi pakan untuk pertumbuhan
ikan termasuk sintesis materi kekebalan tubuh terganggu.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
30
Gambar 4. Mekanisme aliran informasi stres ikan
Denyut jantung Glukosa darah Glikogen hati Sel darah putih
Aliran darah Laktat darah Keseimbangan Protein otot
Diuresis Plasma FFA Elektrolit Imunosupresi
Rata-rata
minum
Melanosit
Keterangan : CRF (Corticothropin Releasing Factor)
ACTH (Adrenocorticothropin Hormone) FFA (Free Fatty Acid)
Stimuli
Hipotalamus
Kelenjar Pituitari
Sel interrenal
CRF
ACTH
Sel kromafin
Katekholamin Kortikosteroid Efek
Primer
Efek Sekunder
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
31
Tingkat glukosa darah dapat menjadi indikator
terjadinya stres awal ikan, karena tingkat glukosa darah
sangat sensitif terhadap hormon yang mengatur stres. Pada
dasarnya respon terhadap stres ini dikontrol oleh sistem
endokrin melalui pelepasan hormon kartisol dan hormon
katekolamin. Masumoto et al (1991) menyatakan bahwa
pada ikan yang stres, kadar hormon tersebut akan
meningkat dalam tubuh. Sandnes and Waagbo (1991) dalam
Marzuqi et al (1997) menyatakan bahwa akan terjadi
peningkatan metabolisme yang dipacu oleh hormon kortisol
dan katekolamin (Gambar 3).
Stres menyebabkan hiperglisemia (meningkatnya
kadar glukosa darah), yang dapat mengganggu
pertumbuhan selanjutnya bahkan dapat mematikan. Selain
mempengaruhi rasa lapar, hiperglisemia juga merupakan
faktor penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Oleh
karena itu diperlukan upaya mempercepat kembalinya
glukosa darah ke level normal setelah ikan mengalami stres
supaya pertumbuhan selanjutnya tidak terganggu. Pada
keadaan stres inilah ikan akan terus mempertahankan
homeostasis tubuh yang mulai berubah dengan terus
mengeluarkan glukosa untuk kebutuhan energi selama
tempo stres masih terus berlangsung.
Tingkat kortisol yang tinggi akan mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh sementara stressor lingkungan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
32
mempengaruhi timbulnya penyakit dan mortalitas. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa perubahan baik internal
maupun eksternal dapat menjadi penyebab kematian ikan.
Siklus stres pada ikan memiliki pola tersendiri yang
secara terurut akan mengalami perubahan-perubahan atau
semacam respon disetiap rangsangan stressor yang terjadi
terhadap tubuh ikan. Urutan respon-respon tersebut
meliputi :
Respon primer
Stimulus stres merangsang CNS (Central Neuro
System), CRF (Corticotropin Releasing Factor) dari
hipothalamus merangsang pituitary untuk melepaskan
ACTH (Adrenocorticotropin Hormone). ACTH di sirkulasi
menuju sel interrenal pada ginjal bagian anterior, untuk
mensekresikan kortisol. Jaringan kromafin pada ginjal
bagian anterior dirangsang juga oleh sistem syaraf simpatik
untuk melepaskan adrenalin dan hormon katekolamin.
Respon Sekunder (Perubahan pada darah dan
jaringan)
Berubahnya komposisi kimia darah dan jaringan,
serta dimulainya perubahan pada hematologis seperti aliran
darah di insang, dan naiknya konsentrasi gula darah
(hiperglisemia).
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
33
Respon Tersier
Gejala ini ditunjukkan dengan turunnya nafsu
makan ikan yang akan menyebabkan menurunnya sistem
pertahanan tubuh sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kortisol merupakan hormon glukokortikoid yang
ada dalam tubuh manusia dan hewan termasuk ikan. Pada
ikan, hormon ini disintesis dalam lapisan fasikulata dari
korteks adrenal, sebagai prekusornya adalah tirosin.
Diantara banyaknya kerja hormon ini, salah satu yang
paling penting adalah untuk meningkatkan proses
glukoneogenesis. Glukoneogenesis merupakan peningkatan
pengambilan energi dari protein untuk memenuhi
kebutuhan energi yang dibutuhkan saat terjadi stres.
Sedangkan katekolamin merupakan hormon yang
disintesis dalam sel kromafin pada medula adrenal, baik
dalam biosintesis, pengambilan, penyimpanan dan
mensekresikan katekolamin. Hormon-hormon ini
diperlukan untuk adaptasi stres yang akut dan kronis.
Katekolamin berperan dalam memacu produksi glukosa
darah untuk dipakai sebagai energi. Selanjutnya energi ini
akan dipakai sebagai penahan terhadap goncangan fisiologis
akibat stres.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
34
T
TANDA – TANDA
IKAN STRES
anda-tanda ikan stres dapat dilihat dari berbagai
macam perubahan fisiologis dan tingkah laku, antara lain
sebagai berikut :
1) Turunnya nafsu makan
Pengaruh stres terhadap pertumbuhan diperantarai
melalui hilangnya nafsu makan akan aktivitas makan,
rusaknya kapasitas asimilasi pakan serta peningkatan laju
metabolisme. Aktifitas turunnya nafsu makan adalah hal
yang pertama yang dapat dilihat dari ikan yang mengalami
stres. Meskipun secara luas telah diterima bahwa kortisol
merupakan perantara utama pada pengaruh penekanan
pertumbuhan akibat stres, hal yang menarik adalah hanya
sedikit informasi mengenai peranan kortisol secara fisiologi
pada regulasi pengambilan pakan pada ikan. Sebuah studi
yang baru dilakukan menunjukkan bahwa rainbow trout
(Oncorhynchus mykiss) mengalami peningkatan kronik level
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
35
Stress1. Turunnya nafsu makan2. Laju metabolisme meningkat3. Rusaknya asimilasi pakan
Respon
1. Respiratori2. Konsumsi O2
Memicu
Energi dipakai untuk homesotasi; respirasi, pergerakan, Regulasi hidromineralDan Perbaikan jaringan
Akibatnya
MENURUNKAN PERTUMBUHAN
kortisol plasma secara signifikan yang dapat menekan
pengambilan pakan.
Gambar 4. Hubungan stres dengan pertumbuhan
2) Warna tubuh berubah menjadi gelap
Sebenarnya fungsi fisiologi ikan masih belum banyak
diketahui, lain halnya dengan mamalia yang sudah banyak
diketahui. Perubahan fisiologis lain yang ditimbulkan oleh
stres salah satunya ditandai dengan perubahan warna kulit.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
36
Misalnya bisa kita lihat pada ikan lele yang warna kulitnya
berubah jika terjadi perubahan suhu. Gejala ini sangat
terlihat jelas secara kasat mata. Homoeostasis adalah proses
mempertahankan kondisi di dalam tubuh dalam keadaan
yang relatif tetap, dan juga merupakan hasil kerjasama
berbagai organ, diantaranya adalah reaksi organ kulit.
Faktor-faktor penentu perubahan warna kulit tersebut juga
dipengaruhi oleh perubahan fisiologis yang melibatkan
hormon-hormon melanin pada tubuh ikan.
3) Gerakan tubuh mulai meningkat
Dalam lingkungan yang terbatas ikan akan mencari
keseimbangan jika stressor mulai datang. Kategori ini bisa
dikatakan tingkah laku menghindar dari ancaman dari
berbagai macam bentuk stressor. Reaksi selanjutnya berefek
kepada gerakan yang mulai meningkat mencari tempat yang
aman untuk menyesuaikan tubuh dengan fisiologis
sebelumnya. Pada saat ini hormon kortisol dan katekolamin
mulai meningkat pula untuk menyeimbangkan energi yang
dibutuhkan ikan melakukan pergerakan.
4) Gerakan insang (pernafasan) agak Meningkat
Kurangnya oksigen akan menyebabkan ikan susah
untuk bernafas. Tingkah laku ini bisa dilihat pada saat ikan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
37
mulai mengap-mengap kepermukaan air untuk mengambil
oksigen langsung dari udara.
Insang adalah organ respirasi utama pada sebagian
besar ikan, tetapi banyak pula spesies ikan yang mempunyai
organ respirasi tambahan yang dapat digunakan untuk
pernafasan udara ketika konsentrasi oksigen dalam air
terlalu rendah. Sebagian ikan tergantung pada organ
respirasi tambahan untuk pertukaran gasnya, dan akan mati
tenggelam apabila ikan tidak dapat muncul ke permukaan
untuk bernafas.
5) Lama-kelamaan gerakan dan aktivitas menurun drastis,
mulai megap-megap di permukaan air, perubahan kulit
semakin nyata
Respon ini disebut juga dengan respon kepenatan
atau lelah, dimana fisiologis ikan tidak cukup mampu
beradaptasi terhadap kondisi stres yang terus menerus, dan
tubuh ikan tidak akan berespon lagi terhadap rangsangan
apapun.
6) Menggantung dengan lesu (lazimnya badan terbalik)
pada permukaan air
Jika homeostasis tidak bisa dipertahankan lagi, maka
ikan yang stres lama-kelamaan akan mati. Ikan juga
memiliki daya tahan tubuh yang tidak begitu kuat jika
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
38
stressor menyerang dalam waktu yang sangat lama, karena
dampak stres sangat tergantung pada lama dan besarnya
kondisi stres tersebut. Kematian merupakan proses akhir,
tetapi kondisi stres yang sub lethal (tidak mematikan)
berakibat pada penurunan pertumbuhan ikan, hasil panenan
yang rendah, konversi pakan yang buruk, kesehatan yang
buruk dan berbagai macam penyakit akan menyerang ikan
dengan mudah.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
39
L
IKAN JUGA BUTUH
SUPLEMEN
ayaknya seperti manusia, ikan juga butuh
suplemen untuk meningkatkan ketahanan tubuh. Bahan
additive ini berasal dari vitamin dan mineral yang diberikan
ke dalam ransum. Dalam bidang akuakultur sudah
dilakukan beberapa penelitian yaitu seperti dengan
penambahan vitamin C, kromium ragi dan beta glukan yang
secara signifikan mampu meningkatkan kesehatan ikan dan
dapat mengurangi beberapa penyebab stres. Kebutuhan
akan bahan additive ini bergantung pada jenis dan umur ikan
itu sendiri. Pada bab ini akan dibahas bagaimana suplemen
sangat berperan penting dalam mencegah stres dengan kata
lain imunitas ikan bisa lebih ditingkatkan dari berbagai
stresor yang datang. Selain itu juga akan dibahas
bagaimana kinerja dan keefektifan suplemen tersebut pada
tubuh ikan. Sudah banyak penelitian mengarah kepada daya
tahan (imunitas) ikan terhadap pengaruh stres dan berbagai
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
40
macam penyakit yang disebabkan baik oleh virus maupun
bakteri. Suplemen yang umum di masukkan ke dalam pakan
ikan, selain ekonomis dan mudah di dapat, cara
penggunaannya pun sangat gampang. Suplemen-suplemen
tersebut akan di bahas satu persatu sebagai berikut :
1) Vitamin C
Vitamin C (ascorbic acid) adalah nutrien yang
dibutuhkan untuk proses fisiologis hewan termasuk ikan.
Dilihat dari rumus bangunnya vitamin C tergolong dalam
heksosa yang mempunyai 6 atom karbon. Oleh karena
merupakan turunan dari heksosa, vitamin C digolongkan
juga sebagai karbohidrat. Vitamin merupakan nutrien
organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi sejumlah
fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Vitamin C
merupakan salah satu nutrien yang essensial dan sangat
dibutuhkan oleh ikan.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka vitamin C
harus tersedia dalam pakan walaupun secara umum vitamin
ini sudah tersedia di dalam vitamin mix komplek yang
biasanya sudah dicampurkan ke dalam pakan ikan. Vitamin
ini bisa di dapatkan di toko-toko kimia. Biasanya vitamin
yang digunakan adalah jenis L-ascorbyl-2 phosphate
magnesium, ascorbat sulphate dan ascorbat polyphosphate.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
41
Tabel 3. Gejala defisiensi vitamin C pada beberapa spesies
ikan
Spesies Gejala Defisiensi
Salmonids
Pertumbuhan rendah, merusak fungsi
kolagen, skoliosis, lordosis, pendarahan
internal/sirip, warna gelap, pembelitan
filamen insang, daya sembuh luka
berkurang, kematian meningkat, penurunan
daya tetas telur.
Channel catfish
(Ichtalurus
punctatus)
Penurunan pertumbuhan, skoliosis,
lordosis, makin rentan penyakit,
pendarahan di dalam dan luar, erosi sirip,
warna kulit gelap, anorexia, kebiasaan
renang tidak teratur.
Udang Galah
(Macrobranchium
resonbergii)
Penurunan pertumbuhan dan kelangsungan
hidup
Udang Panaeid
Sindrom kematian (penghitaman
axoskeleton, melanized hemolytic lesions)
penurunan daya sembuh luka, efisiensi
pakan, pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan.
Ikan Gabus
(Chana puntata)
Skoliosis, lordosis, anemia, perusakan
filamen insang
Tilapia
Skoliosis, lordosis, penurunan
pertumbuhan dan daya sembuh luka,
pendarahan dalam dan luar, erosi sirip
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
42
punggung, exophthalmia, anemia,
penurunan daya tetas telur.
Ikan Lele
(Clarias batracus)
Skoliosis, pendarahan luar, erosi sirip,
penggelapan warna kulit
Major Carp
Penurunan pertumbuhan, kematian
meningkat, skoliosis, lordosis, hypochromic,
macrocytic dan anemia.
Kakap
(Lates calcarifer)
Penurunan pertumbuhan, warna gelap,
kehilangan keseimbangan, erosi sirip
punggung, pendarahan insang, operculum
menyempit, exophthalmia, tubuh pendek,
perusakan filamen insang
Ikan Gabus
(Chana puntata)
Skoliosis, lordosis, anemia, perusakan
filamen insang
Sumber : Tacon (1991)
Kebutuhan vitamin C dalam tubuh akan meningkat
jumlahnya pada keadaan stres. Merchi et al (1997)
menyarankan agar pembenihan ikan sebaiknya
menggunakan pakan ikan dengan dosis vitamin C lebih
tinggi disamping untuk kebutuhan pertumbuhan juga untuk
menghindari stres terhadap penanganan panen, kepadatan
tinggi, pengangkutan dan serangan penyakit. Karena
kekurangan vitamin C pada ikan dapat mengurangi laju
pertumbuhan, proses penyembuhan lambat dan mortalitas
tinggi dan makin peka terhadap infeksi penyakit bakterial.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
43
Ikan memiliki sistem pertahanan tubuh untuk
melawan berbagai macam penyakit. Dalam tubuh ikan ada
dua sistem pertahanan yaitu pertahanan non spesifik dan
pertahanan spesifik. Sistem pertahanan non spesifik
berfungsi untuk segala fatogen yang menyerang dan bersifat
permanen (selalu ada). Sistem pertahanan spesifik terdiri
atas dua faktor yaitu antibodi (humoral immunity) dan
sellular (cell mediated immunity). Dan yang paling berperan
adalah antibodi. Sistem pertahanan ikan yang mula-mula
berfungsi adalah sistem pertahanan non spesifik, sedangkan
pertahanan spesifik dapat berfungsi dengan baik sekitar
umur beberapa minggu setelah telur menetas.
Gambar 5. Mekanisme Terbentuknya Antibodi
Suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan
ketahanan atau immun ikan dikenal dengan vaksinasi.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
44
Vaksinasi adalah suatu cara untuk memberikan antigen ke
dalam tubuh organisme inang dengan harapan akan terjadi
rangsangan kekebalan pada tubuh organisme. Beberapa cara
vaksinasi yang biasa digunakan yaitu penyuntikan,
perendaman langsung, penyemprotan vaksin dan melalui
pakan.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
pemberian vitamin C melalui ransum dapat melindungi sel-
sel terutama sel immun dari kerusakan sel akibat oksidasi
molekul radikal bebas dan mempengaruhi respon immun
spesifik dan non spesifik.
Leukosit atau sel darah putih menyimpan
konsentrasi vitamin C dalam jumlah yang besar selain pada
kelenjar thymus, limpa dan sel-sel immun. Pada ikan yang
mengalami stres, kadar limposit dalam darah dan organ
limphoid (sumsum tulang, kelenjer limpa dan limpa) akan
menurun. Pemberian vitamin C 500 mg / kg pakan pada
ikan lele dumbo (Clarias sp) dapat meningkatkan ketahanan
tubuh setelah di uji tantang dengan pemberian bakteri
Aeromonas hydrophila. Umumnya penggunaan vitamin C
untuk stres berkisar 500 – 1000 mg/kg pakan. Pada Tabel 4
berikut dapat dilihat kebutuhan vitamin C beberapa spesies
jenis ikan.
Tabel 4. Kebutuhan vitamin C dalam pakan beberapa
spesies ikan yang dapat menunjang pertumbuhan
optimal
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
45
No Spesies
Kebutuhan
(mg kg /
pakan)
1 Channel catfish (Ichtalurus punctatus) 25-50
2 Channel catfish (Ichtalurus punctatus) 11*
3 Nila tilapia (Oreochormis niloticus) 1250
4 Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) 100-265
5 Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) 210**
6 Chinook salmon (Oncorhynchus tsawytscha) 100-150
7 Yellowtail (Seriola quiqueradiata) 30*
8 Asian seabass (Lates calcalifer) 700-1100
9 Flounder (Paralichtys olivaceus) 60-100*
10 Plaice (Pleuronectes platessa) 200
11 Peawn (Macrobranchium rosenbergii) juvenil 50-100
12 Shrimp (Panaeus japanicus) juvenile 1000
13 Shrimp (Panaeus japanicus) juvenile 215-430
14 Shrimp (Panaeus japanicus) juvenile 100***
15 Lele (Clarias batrachus) 100***
16 Baung (Mystus nemurus) 13*
17 Gureme (Ossphronemus gouramy) juvenile 2 g/liter
18 Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) 120*
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
46
Sumber : Tacon (1991)
Keterangan :
* Vitamin C yang digunakan dalam bentuk L-ascorbyl-2 phosphate
magnesium
** Vitamin C yang digunakan dalam bentuk ascorbat sulphate
*** Vitamin C yang digunakan dalam bentuk ascorbat polyphosphate
2) Kromium-Ragi (cromium yeast)
Pada saat stres terjadi peningkatan glukosa yang
terus naik sejalan dengan tingkat stres yang dialami oleh
ikan dan bagaimana daya tahan tubuh bisa tetap
mempertahankan homeostasis dalam keseimbangan. Hal ini
sangat terkait dengan energi untuk tetap bisa bertahan dari
pengaruh stressor tersebut. Glukosa yang masuk ke sel akan
segera dimanfaatkan tubuh untuk kebutuhan energi, tapi
hiperglisemia bahkan dapat menyebabkan kekebalan tubuh
menurun. Masuknya glukosa ke dalam sel dengan cepat
memungkinkan tubuh ikan dapat mencegah pengaruh
stressor lebih dini, maka dari itu, perlu diperhatikan
bagaimana regulasi agar hal tersebut bisa berjalan lancar.
Salah satu kendala bahwa ikan kurang memiliki
hormon insulin yang membantu mempercepat masuknya
glukosa ke dalam sel. Disinilah peran kromium diandalkan.
Sebagai contoh dapat kita lihat seperti kasus penyakit
diabetes pada manusia.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
47
Kromium merupakan bagian yang penting dari
faktor toleransi glukosa (GTF) (Linder, 1992). Secara
biologis kromium aktif sebagai komponen glukosa tolerance
factor (GTF) yang berperan dalam meningkatkan sensivitas
jaringan terhadap insulin dan penggunaan glukosa sebagai
sumber energi.
Apakah kromium berbentuk organik ataukah
anorganik yang dibutuhkan oleh hewan tidaklah diketahui.
Namun bentuk dari kromium pakan menentukan aktifitas
biologis. Diketahui bahwa bentuk kromium organik diserap
5 hingga 10 kali lebih efektif daripada kromium klorida
(anorganik), yang diserap hanya 3% atau kurang dan GTF
(kromium organik) dalam ragi ‘brewer’ mempunyai bio-
availabilitas tertinggi. Defisiensi kromium telah dibuktikan
pada beberapa spesies hewan dan manusia. Pada tikus
tanda-tanda awal defisiensi kromium adalah terganggunya
toleransi glukosa (Glucosa Tolerance). Defisiensi yang lebih
parah akan mengakibatkan pertumbuhan terganggu,
hiperglisemia dan meningkatnya kadar kholesterol dalam
serum.
Hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
kromium bermanfaat selama periode stres, yaitu kromium
dapat mereduksi tingkat kortisol serum. Stres yang
menyebabkan peningkatan mobilisasi glukosa akan
meningkatkan mobilisasi kromium dari simpanan tubuh.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
48
Apabila kadar glukosa mengalami penurunan dari tingkat
normal, hormon dengan segera akan berfungsi untuk
meningkatkan glukosa darah ke tingkat normal melalui
pemecahan glikogen, deaminasi asam amino dan konversi
dari gliserol yang merupakan bagian dari molekul lemak.
Sebaliknya jika kadar glukosa darah mengalami
peningkatan di atas normal, insulin akan berperan dalam
menurunkan glukosa ke level normal melalui transpor aktif
dalam darah untuk segera masuk ke sel tubuh. Disinilah
peran penting keberadaan kromium sebagai suplemen
terhadap ketahanan tubuh ikan. Prosesnya lebih kepada
penyuplaian glukosa sebagai bahan energi sehingga
homestasis bisa stabil pada saat stres terjadi.
Beberapa penelitian dengan menambahkan kromium
ke dalam pakan dapat meningkatkan pemanfaatan glukosa,
menghambat glukoneogenesis, mencegah stres dan
meningkatkan pertumbuhan ikan. Pada ikan gurame dengan
penambahan kadar kromium 1,5 – 3 ppm ke dalam 1 kg
pakan dapat menurunkan kadar stres akibat perubahan
suhu. Tabel 5 bawah ini dapat dilihat kebutuhan kromium
dalam pakan pada beberapa spesies ikan.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
49
Tabel 5. Kebutuhan kromium dalam pakan pada beberapa
spesies ikan
Spesies Jenis
Kromium Kebutuhan
Nila (Oreochromis niloticus x
O.auratus) Cr2O3
300 mg/kg
pakan
Nila (Oreochromis niloticus x
O.auratus) Cr-Pic
2 mg/kg
pakan
Nila (Oreochromis niloticus) Cr-ragi 3,9 ppm
Gurame (Osphronemus gouramy Lac) Cr-ragi 10 ppm
Mas (Cyprinus carpio) Cr-ragi 1,6-2,2 ppm
Bawal air tawar (Colossoma
macropumum) Cr-ragi
3 ppm
Lele dumbo (Clarias sp) Cr-ragi
2,6 mg/kg
pakan
Baung (Hemibagrus nemurus) Cr-ragi 3 ppm
Kromium yang digunakan adalah kromium ragi.
Sebelum dimasukkan ke dalam pakan, maka kromium
harus melalui proses permentasi terlebih dahulu. Ragi atau
yeast adalah salah satu jenis fungi yang dapat dimanfaatkan
untuk menyerap dan mengakumulasikan logam termasuk
Cr di dalam selnya. Kemampuan ragi dalam menyerap Cr
disebabkan oleh adanya kitin pada dinding sel dan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
50
metalotionin yang dihasilkannya. Ragi dapat mensintesis
niasin dan asam nikotinat melalui metabolisme triptophan.
Adapun cara pembuatan kromium ragi antara lain sebagai
berikut :
1. Sediakan bahan
Timbang : 960,98 mg kromium CrCl36H2O
Yeast 50 gr
Terigu 450 gr
Triptopan 600 ppm
Aguades 500 ml
2. Kemudian Yeast + Kromium + Triptopan + aquades
dicampur hingga larut. Campurkan tepung terigu aduk
hingga rata. Inkubasi selama 3 hari
3. Waktu inkubasi adonan tutup dengan daun pisang
atasnya tutup dengan serbet basah
4. Keringkan sampai kering hingga suhu 500C. Kemudian
digiling jadi tepung
3) Beta Glukan
Beta glukan ini berupa bubuk yang dimasukkan ke
dalam pakan yang berfungsi meningkatkan imunostimulan.
Imunostimulan merupakan suatu materi biologis dan
zat sintesis yang dapat meningkatkan pertahanan non
spesifik serta merangsang organ pembentuk antibodi dalam
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
51
tubuh agar dapat bekerja secara maksimal. Imunostimulan
ini dapat diberikan sebelum, bersamaan atau setelah
pemberian vaksin untuk memperbesar respon immun
spesifik dalam meningkatkan sirkulasi titer antibodi.
Imunostimulan yang potensial pada perangsangan sel T
adalah glukan yang berasal dari dinding sel cendawan.
Glukan merupakan polisakarida yang tersusun atas unit-unit
glukosa ikatan β-1,3 dan β-1,6.
Cara penggunaan imunostimulan memiliki pola yang
sama dengan penggunaan antibiotik atau bahan kimia,
tetapi penggunaannya masih memerlukan penelitian lebih
lanjut. Pada pemberian dosis tinggi menyebabkan
penekanan mekanisme pertahanan. Sebaliknya pada
pemberian dosis rendah imunostimulan menjadi tidak
efektif. Diduga mekanisme kerja imunostimulan dengan
cara meningkatkan aktivitas oksidatif netrofil, memperbesar
kegiatan sel-sel fagosit seperti makrofag, limposit T atau
daya kerja sel sitotoksik lainnya serta menginduksi protein-
protein sitokin seperti interleukin, faktor nekrosis tumor dan
komplemen. Apabila glukan masuk ke dalam tubuh ikan,
maka akan merangsang makrofag ikan yang akan memberi
rangsangan untuk mengaktifkan limfosit sel T.
Limfosit sel T ini akan memproduksi lebih banyak
interferon (limfokin) yang akan mengaktifkan makrofag
kembali, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
52
membunuh bakteri, virus dan benda asing lainnya.
Pemberian glukan juga merangsang makrofag untuk
memberi signal kepada limfosit sel B untuk memproduksi
lebih banyak antibodi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui
bahwa penambahan glukan ke dalam pakan dapat
meningkatkan ketahanan tubuh ikan terhadap stres maupun
infeksi bakteri yang menyerang ikan karena glukan langsung
bekerja pada antibodi.
Pemberian 750 mg glukan/kg pakan mampu
meningkatkan resistensi ikan lele dumbo terhadap infeksi
Aeromonas hydrophila. Sedangkan pada udang (penaeus
monodon) pada kadar 15 gr/kg pakan juga dapat
mengurangi pengaruh stres dan meningkatkan respon
immun serta kelangsungan hidup yang lebih tinggi.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
53
Gambar 5. Mekanisme Kerja Glukan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
54
A
KIAT
MENGATASI STRES
PADA IKAN
da pepatah mengatakan lebih baik mencegah
dari pada mengobati. Hal ini juga berlaku bagi ikan.
Mengatasi pengaruh stressor sedini mungkin harus
dilakukan agar ikan peliharaan tumbuh menjadi ikan yang
sehat serta menghasilkan produksi yang tinggi dalam dunia
akuakultur. Pertumbuhan yang lambat, efisiensi pakan yang
buruk, hasil panenan yang rendah, kejadian penyakit dan
kematian yang meningkat, serta dengan konsekuensi
keuntungan yang rendah merupakan akibat dari kesehatan
ikan yang buruk dimana pada awalnya stres ikan terjadi
tidak diatasi dengan baik. Adapun manajemen stres yang
bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
55
1) Menjaga kualitas air
Faktor lingkungan baik fisika, kimia dan biologi akan
sangat berpengaruh terhadap kualitas air dalam suatu
pembudidayaan. Untuk mencegah faktor-faktor buruk
akibat kekurangan oksigen terlarut, ammonia tinggi, turun
naiknya temperatur dan terjadinya berbagai macam bentuk
stressor, maka air sebagai media perkembangan hidup bagi
ikan perlu dijaga kualitas dan kuantitasnya agar ikan
memiliki kesehatan yang baik dan jauh dari pengaruh
stressor.
Tabel 6. Kualitas air yang cocok untuk usaha budidaya No Parameter Kandungan Standar
1 pH 6,5 – 8,5
2 Suhu 26 – 32 0C
3 Alkalinitas Min. 50 mg / l CaCO3
4 Oksigen Terlarut Max. 5 mg / l
5 Karbondioksida Max. 12 mg / l
6 Kesadahan Min. 20 mg / l CaCO3
7 Ammonia Max. 1 mg / l total ammonia
a) Kekurangan Oksigen
Sindrome oksigen terlarut rendah (SOTR) adalah
penyebab utama stres terjadi pada ikan. Cara yang bisa
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
56
dilakukan untuk meminimalkan kekurangan oksigen ini
adalah dengan menambah aerasi ke wadah pemeliharaan,
seperti pada kolam dan akuarium. Sedangkan pada tambak
dan keramba jaring apung biasanya digunakan kincir untuk
menambah masuknya oksigen ke perairan melalui difusi.
Aerasi dapat di buat dengan memompakan udara ke
dalam air dengan menggunakan alat yang disebut dengan
Hi-blow atau blower. Besar kecilnya udara yang
dipompakan ke wadah pemeliharaan dapat diatur dengan
pengatur berupa keran kecil atau pengatur seperti pada
infus. Pemberian aerasi dalam kolom ataupun akuarium
sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas ikan. Tanpa
aerasi, kualitas air akan menjadi jelek, terutama penurunan
kadar oksigen. Umumnya, pada aerator digunakan batu
aerasi agar gelembung udara yang terbentuk memudahkan
kontak udara dengan air karena dengan begitu difusi akan
berjalan dengan cepat.
Pada tambak biasanya mengandalkan kincir yang
diletakkan di tengah areal budidaya. Tujuannya sama
dengan pemberian aerator pada kolam dan akuarium untuk
menambah masuknya oksigen ke dalam air. Untuk KJA
harus diperhatikan air masuk dan air keluar serta
diperhatikan lingkungan perairan dimana KJA akan
dibudidayakan karena KJA biasanya berhubungan langsung
dengan perairan alami seperti danau, sungai ataupun laut,
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
57
dimana pasok oksigen sangat besar dari arus ataupun hasil
fotosintesis.
Aerasi juga merupakan cara yang baik untuk
sirkulasi (perputaran dan pererakan) air dalam pemeliharaan
ikan. Dengan adanya sirkulasi maka akan terjadi gerakan
air. Keuntungan dari air yang bergerak antara lain :
Membantu menjaga keseimbangan biologi
dalam air, yaitu dapat membantu mencegah
berkumpulnya ikan ataupun pakan alami di
satu tempat
Menjaga kestabilan suhu, terutama pada
pemakaian pemanas
Membantu distribusi oksigen ke segala arah,
baik di dalam air maupun difusinya atau
pertukaran udara
Menjaga akumulasi atau mengumpulkan hasil
metabolit beracun sehingga kadar atau daya
racun dapat di tekan.
Hal lain yang bisa dilakukan agar kualitas air tetap
terjaga adalah dengan pergantian air. Cara ini bisa
dilakukan secara bertahap atau sekaligus.
b) Perubahan suhu
Penyebab kedua setelah oksigen adalah suhu.
Pengaruh stres ini bersifat akut pada ikan peliharaan.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
58
Teknik managemen dalam mengendalikan suhu kolam
ataupun tambak bahkan KJA tidak dapat diandalkan.
Penambahan air dari air yang lebih sejuk atau lebih hangat
mungkin merupakan suatu pilihan praktis dalam situasi
terbatas. Pengaerasian mekanis dan pencampuran/
pengadukan mungkin akan mengubah suhu sementara
waktu, tetapi manfaatnya sedikit, terutama jika
dibandingkan dengan biayanya. Tapi bagi budidaya sistem
akuarium dapat dilakukan dengan pemakaian heater untuk
pengaturan suhu yang normal. Secara praktisi, budidaya di
akuarium mudah dikendalikan dalam mengatasi stressor.
2) Penanganan saat penebaran
Tujuan pokok setiap kegiatan penanganan ikan ialah
menyelesaikan kegiatan itu secara efektif dan efisien dengan
meminimumkan stres pada ikan. Perubahan lingkungan
lama kelingkungan yang baru saat penebaran menyebabkan
kematian mendadak.
Untuk mencegah stres terhadap kondisi tersebut
maka pilihlah tebaran ikan yang baik. Ikan yang komposisi
genetisnya buruk atau kondisi kesehatan dan fisiknya buruk
akan tumbuh lambat, mengkonversi pakan secara buruk dan
kinerja produksi pada umumnya akan selalu lebih rendah
dibandingkan dengan ikan berkualitas pilihan. Untuk
mengurangi stres saat penebaran, selain dilakukan dengan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
59
hati-hati, juga perlu dilakukan aklimatisasi dengan cara
mengubah sedikit demi sedikit kondisinya sehingga
menyerupai kondisi lingkungan yang baru. Sebagai contoh,
benih-benih yang baru saja mengalami transportasi dan
dikemas dalam kantong plastik tidak boleh langsung ditebar,
tetapi harus dilakukan penyesuaian suhu terlebih dahulu
dengan lingkungan yang baru.
Cara yang paling mudah, yaitu kantong plastik yang
berisi benih ikan di rendam dalam wadah pemeliharaan,
hingga akhirnya suhu dalam kantong plastik akan sama
dengan suhu pada wadah pemeliharaan tersebut. Setelah itu
baru di tebar. Cara memilih tebaran ikan yang baik adalah :
a) Pilihlah jenis, ukuran ikan yang tepat untuk lingkungan
budidaya
b) Gunakan bibit ikan yang di tebar secara selektif
(seragam).
c) Pastikan bibit ikan harus bebas dari penyakit.
d) Padat tebar harus di sesuaikan dengan luas wadah
pemeliharaan
e) Penebaran ikan, terutama di tengah hari dapat
menimbulkan stres. Waktu penebaran terbaik adalah
dini hari dan pada saat mendung atau hujan ketika suhu
air mencapai titik terendah.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
60
3) Penanganan saat transportasi
Perubahan media berpengaruh terhadap tingkat stres
ikan. Perpindahan benih dari tempat pembenihan ke kolam
adalah saat paling rawan. Oleh sebab itu, benih perlu
adaptasi terlebih dahulu kurang lebih satu jam dengan cara
memberi air sedikit demi sedikit. Saat panen pun petani
harus berhati-hati agar tidak salah penanganan dan melukai
ikan karena akan berpengaruh saat transportasi yang sarat
dengan pemicu stres.
Pada saat transportasi berlangsung, oksigen harus
tersedia cukup untuk kebutuhan ikan. Jika oksigen menjadi
kendala, maka hal itulah yang akan sangat berperan
menyebabkan ikan makin stres dan akhirnya mati.
4) Meningkatkan kualitas pakan
Pakan yang berkualitas merupakan hal yang sangat
penting bagi kesehatan ikan peliharaan. Pakan yang
digunakan harus bergizi lengkap. Jangan tergiur terhadap
pakan yang harganya murah dari pabrik pakan. Kandungan
nutrien harus diperhatikan. Ikan akan tumbuh apabila
energi dari pakan terpenuhi sesuai dengan kebutuhan nutrisi
tubuh ikan. Bedakan antara pemeliharaan antara ikan yang
bersifat karnivor, herbivor dan omnivor. Karena ketiga
kategori jenis ikan tersebut kadar kebutuhan nutrisinya
berbeda-beda. Merupakan hal yang penting bahwa pakan
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
61
harus mengandung premiks vitamin dan mineral yang
lengkap dengan tambahan suplemen seperti vitamin C, beta
glukan dan kromium yeast. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian pakan ikan, yaitu :
1. Jumlah pakan yang akan dikonsumsi oleh ikan
sangat berkaitan dengan suhu air dan bobot rata-rata.
2. Pemberian pakan yang baik adalah secara at satiation
(sampai kenyang). Hal ini untuk menghindari
buangan metabolik yang sangat-sangat berakibat
negatif ke perairan seperti ammonia tinggi.
3. Sesuaikan pemberian pakan berdasarkan jenis ikan.
Misalnya ikan lele yang bersifat nokturnal, akan
lebih aktif makan pada malam hari. Namun, mereka
hendaknya dilatih agar dapat makan pada siang hari.
Waktu pemberian pakan yang baik adalah antara
8:00 pagi dan 4:00 sore.
4. Pemberian dua kali atau tiga kali perhari dengan
jarak 6 sampai 8 jam akan menghasilkan
pertumbuhan lebih cepat dan efisiensi pakan yang
lebih baik.
5. Belilah sejumlah pakan yang hanya dapat dihabiskan
dalam 4 – 6 minggu. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya pakan busuk/rusak.
Simpanlah pakan di tempat kering, berventilasi,
teduh dan sejuk, terlindung dari hewan lain dan
serangga.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
62
5) Penanganan terhadap penyakit
Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan
timbulnya penyakit pada ikan tersebut. Stres merupakan
suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan
fisiologis dalam tubuh ikan terhadap lingkungannya.
Biasanya stres pada ikan diakibatkan oleh perubahan
lingkungan dan beberapa hal atau perlakuan misalnya
akibat pengangkutan/transportasi ikan-ikan yang
dimasukkan ke wadah pemeliharaan yang rentan
mengalami shock, berhenti makan dan mengalami
pelemahan daya tahan terhadap penyakit.
Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya
ikan, terdapat pula beberapa masalah yang mengganggu,
sehingga menghambat perkembangan usaha budidaya, yaitu
hama dan penyakit ikan. Apabila keadaan tersebut tidak
segera ditanggulangi lebih awal, maka kegiatan budidaya
ikan akan terganggu, akibatnya produksi ikan akan
menurun karena tingkat kematian yang tinggi. Untuk
menghindari hal tersebut perlu diupayakan pencegahan dan
pengobatan terhadap hama dan penyakit ikan. Namun
demikian perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyebab
kematian dikarenakan penyakit, maka dalam menangani
masalah ini, tindakan penanggulangannya dilakukan secara
hati-hati dan teliti supaya tidak menimbulkan kesalahan
yang merugikan.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
63
Agar memberikan hasil memuaskan, pemilihan
teknik pencegahan ini harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan tersebut. Beberapa tindakan pencegahan
penyakit yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Memperhatikan dekontaminasi peralatan, wadah
pemeliharaan dan ikan agar terbebas dari kuman
penyebab penyakit
2. Sebelum pemeliharaan, kolam harus dikeringkan
dan dikapur untuk memotong siklus hidup
penyakit
3. Menjaga kondisi lingkungan (fisika, kimia dan
biologi)
4. Memberikan pakan dengan gizi yang cukup
sehingga ketahanan tubuh tidak mudah terserang
penyakit. Untuk pakan tambahan (suplemen)
seperti vitamin, kromium yeast dan beta glukan
yang berperan meningkatkan daya tahan tubuh
ikan harus diberikan sesuai dengan dosis yang
dianjurkan. Jika berlebihan dapat mengganggu
lingkungan.
5. Hindari ikan dari kondisi stres, baik pada saat
penebaran, transportasi ataupun pengaturan dalam
padat tebar
6. Harus dihindari masuknya binatang pembawa
penyakit, seperti burung, sifut atau keong mas
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
64
7. Selalu mengontrol wadah pemeliharaan sehingga
penyakit dapat diketahui sedini mungkin. Jika ikan
sudah terkena penyakit, maka harus segera diobati
agar tidak sempat menular pada ikan lainnya.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
65
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, C. E. 1988. Water quality in warmwater fish ponds.
Fourth printing. Auburn Univercity Agricultural
Experiment Station, Alabama, USA. 359 p.
Effendi, H. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber
daya dan lingkungan perairan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta. 258 Hal.
Jeffries, M and Mills, D. 1996. Freshwater ecology,
principles, and aplications. John Wiley and Sons,
Chichester, UK. 285 p.
Halver JE. 1989. Fish Nutrition, J.E. Halver (ed). Academic
Press, Inc. California.
Hastuti S. 2002. Respon fisiologis ikan gurame (O. gouramy)
yang diberi pakan mengandung kromium-ragi
terhadap penurunan suhu lingkungan [Disertasi].
Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor. 104 hal.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
66
Linder M.C. 1992. Nutrisi dan metabolisme karbohidrat,
hal. 27-58. Dalam : Linder, M.C (ed). Biokimia
Nutrisi dan Metabolime (terjemahan). Jakarta . UI-
Press. Indonesia.
Lim C, Klesius H, Li HM, Robinson H. 2000. Interaction
between dietary of levels iron and vitamin C on
growth, haematology, immune response and
resistance of channel catfish (Ictalurus punctatus) to
Edwardiela ictaluri challenge. Aquaculture 185 : 313-
327
Marzuqi M, Sugama K, Azwar ZI. 1997. Pengaruh ascorbil
fosfat magnesium sebagai sumber vitamin C
terhadap pematangan gonad udang windu (Penaeus
monodon) asal tambak. Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia. 3(3) : 41-46.
Masumoto T, Hosokawa S, Shimeno. 1991. Ascorbic acid
role in aquaculture nutrition. D.N. Akiyama R, Tan,
eds : Feed processing and nutition workshop;
Proceeding of aquaculture; 1991 September 19-25;
Thailand-Indonesia : America Soybean Association;
Republic of Singapore : 42-48.
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
67
Merchi G, Lavens P, Sorgeloos P. 1997. Optimization of
dietary vitamin C in fish and crustacean larvae; a
review. Aquaculture, 155: 165-181.
[NRC] National Research Countil. 1977. The role of
chromium in animal nutrition. National acad. Press.
Washington DC. 80 pp.
Pechova A, Palata L. 2007. Chromium as an essential
nutrient : a riview. Veterinarni Medicine. 52 (1): 1-
18.
Rantetondok A. 2001. Effect of immunostimulant β-glucan
of survival rate and immune response in tiger
shirmp, panaeus modonon fabricius, cultured under
controled environments.
Subandiyono, Mokoginta I, Sutardi T. 2004. Pengaruh
kromium dalam pakan terhadap kadar glukosa
darah, respiratori, eksresi NH3-N, dan pertumbuhan
ikan gurame. Hayati, 10:25-29.
Tacon AGJ. 1991. Vitamin nutrition in shrimp and fish. P.
10-41. In Proceeding of the aquaculture Feed
Processing and Nutrition Workshop. Akiyama DM,
Kiat mengatasi stres pada ikan by Khodijah Ismail ISBN.9797401448
68
Tan RKH. (Editor). Fish Nutrition and Mariculture.
Department of Aquatic Bioscience, Tokyo Univercity
of Fisheries.