Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar...

Post on 12-Mar-2019

233 views 1 download

Transcript of Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar...

Keseimbangan Umum Pasar Barang dan Pasar Uang

Julian Adam Ridjal

PS Agribisnis Universitas Jember

www.adamjulian.net

IS - LM

• Keseimbangan umum terjadi jika pasar barang (IS) dan pasar uang (LM) berada dalam keseimbangan secara bersama-sama.

• Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar barang.

• Kurva LM adalah kueva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar uang.

IS - LM

• Jadi besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (R) menjamin keseimbangan baik di pasar barang dan pasar uang.

• Pada umumnya kurva IS berslope negatif, sedangkan kurva LM berslope positif.

IS - LM

• Titik E adalah titik keseimbangan umum antara pasar barang (kurva IS) dan pasar uang (kurva LM).

• Titik-titik sepanjang kurva IS merupakan titik-titik keseimbangan pasar barang.

• Titik-titik sepanjang kurva LM merupakan titik-titik keseimbangan pasar uang.

• Sehingga, titik-titik di sepanjang kurva IS dan kurva LM selain titik E merupakan titik-titik keseimbangan semu.

Keterangan :• Titik E = keseimbangan umum IS dan LM• OY = pendapatan nasional keseimbangan• OS = tabungan nasional keseimbangan, nilainya

sama dengan OI

• OR = tingkat bunga keseimbangan• OM1

= jumlah uang yang beredar untuk transaksi (MT) dan berjaga-jaga (MJ)

• OM2 = jumlah uang yang beredar untuk spekulasi

• OI = jumlah pengeluaran untuk Investasi

OY, OS , OI , OR , OM1 , OM2

merupakan nilai-nilai keseimbangan variabel endogen.

Contoh Kasus :Dalam perekonomian terdapat persamaan :

Misalnya: C = 100 + 0,75 Y

I = 60 – 200 R

Maka kurva IS : Y = C + I

= 100 + 0,75 Y + 60 – 200 R

0,25 Y = 160 – 200 R

Y = 640 – 800 R

atau R = 0,80 – 0,00125 Y

Dari persamaan tersebut diperoleh kurva IS :

Y = 640 – 800 R

Misal : Ms = 500

M1 = 0,2 Y

M2 = 572 – 400 R

Maka : Md = M1 + M2

= 0,2 Y + 572 – 400 R

Ms = Md

500 = 0,2 Y + 572 – 400 R

0,2 Y = - 72 + 400 R

Y = - 360 + 2000 R

Dari persamaan di atas kurva LM :

Y = - 360 + 2000 R

Titik keseimbangan dua pasar adalah sebagai berikut :

IS : Y = 640 – 800 R LM : Y = - 360 + 2000R

0 = 1000 – 2800 R2800 R = 1000

RE = 0,38 atau 38 %

Y = 640 – 800 (0,38)Y = 640 – 304YE = 336

Jadi pendapatan nasional (YE) sebesar 336 dan tingkat bunga keseimbangan (RE) sebesar 38 % merupakan pendapatan nasional dan tingkat bunga yang menjamin keseimbangan baik di pasar barang dan di pasar uang

Gambar Kurvanya :

Contoh Kasus :

Misal, C = 40 + 0,6Y

I = 80 - 4R

IS : Y = 300 - 10R

M = 200

MT = 0,25Y

MJ = 0,15Y

M2 = 160 - 4R

Kebijakan fiskal secara partial :

Jika ada kebijakan fiskal menaikan G sebesar Rp. 20 T, maka kurva IS akan bergeser ke kanan :

Y = C + I + G

= 100 + 0,75 Y + 60 – 200 R + 20

0,25 Y = 180 – 200 R

Y = 720 – 800 R

atau R = 0,9 – 0,00125 Y ................. IS

Keseimbangan umum yang baru :

Y = - 360 + 2000 R ……………LM

= - 360 + 2000 (0,9 – 0,00125 Y)

= -360 + 1800 – 2,5 Y

3,5 Y = 1440

Y = 411,4 dan

R = 0,9 – 0,00125 (411,4)

= 0,9 – 0,51

R = 0,39

Grafik setelah kebijakan fiskal :

Kebijakan moneter secara partial :Misal : Pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan

menaikan JUB sebesar 50 T, maka kurva LM dapat bergeser ke kanan Ms = 550

Md = M1 + M2= 0,2 Y + 572 – 400 R

Ms = Md 550 = 0,2 Y + 572 – 400 R0,2 Y = - 22 + 400 R Y = -110 + 2000 R 2000 R = 110 + Y

atau R = 0,055 + 0,0005 Y …………….. LM

Keseimbangan yang baru :

Y = 640 – 800 R …………………. ISY = 640 – 800 (0,055 + 0,0005 Y)

= 640 – 44 – 0,4 Y1,4 Y = 596

Y = 425,7

R = 0,8 – 0,00125 Y= 0,8 – 0,00125 (425,7)= 0,8 – 0,53

R = 0,27 atau 27 %

Grafik setelah kebijakan moneter:

Jika kebijakan fiskal dan moneter dilakukan secara bersama-sama

• Jika kebijakan fiskal dan moneter dilakukan bersama-sama (simultan), maka dampaknya adalah Y meningkat lebih besar lagi, tetapi dampak terhadap suku bunga (R) tidak jelas (naik atau turun). Naik turunnya suku bunga tergantung pada dua faktor :

1. Kekuatan relatif kedua kebijakan tersebut

2. Kepekaan kurva IS dan kurva LM terhadap R

Contoh Kasus :

• Misalkan kedua kebijakan diatas dilakukan secara bersama-sama, yaitu dengan kebijakan fiskal menaikkan G sebesar 20 T dan kebijakan moneter menaikkan JUB sebesar 50 T :

Simpulan :

• Dari hasil perhitungan dan gambar grafik tersebut, terlihat bahwa kebijakan simultan itu berdampak menurunkan suku bunga (R) dan manaikkan pendapatan nasional (Y) lebih besar lagi, dengan demikian kekuatan kebijakan tersebut lebih besar daripada kebijakan moneter

see you next time...