Post on 13-Aug-2015
description
KERANGKA KONSEP
Genetik
Gaya hidup
Kebiasaan merokok
Konsumsi vitamin D
obesitas
Kelainan anatomis
Metabolik
Histerektomi
Demografi
DM
Hipertensi
usia
Ras / etnis
Trauma lutut
pekerjaan
Aktivitas fisik
Kebiasaan olahraga
usia
Jenis kelamin
Tingkat keparahan OA
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL
III.1. Kerangka konsep
Dari beberapa faktor resiko yang menyebabkan OA, penulis memilih untuk meneliti
hubungan antara kadar lemak tubuh total dengan tingkat keparahan OA secara klinis
menurut Lequesne (Algofunctional index) karena menurut dokter kepala puskesmas
Kecamatan Gembong dan pangamatan kami, OA merupakan salah satu penyakit terbanyak
di Puskesmas Gembong dan pasien OA yang datang memiliki ukuran tubuh yang beragam
dari segi berat badan dan tinggi badan.
III.2. Hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha) : Ada hubungan yang bermakna antara kadar lemak tubuh total
dengan tingkat keparahan OA secara klinis menurut Lequesne (algofunctional index)
III.3. Definisi Operasional Variabel
III.3.1. Tingkat Keparahan OA
Definisi variabel :
Tingkat keparahan OA yang dinilai menggunakan Indeks Berat Ringannya
Osteoarthtritis menurut Lequesne et al yang menilai keparahan OA dari nyeri yang
dirasakan pasien (terdiri dari 5 pertanyaan), jarak maksimum yang dapat ditempuh
Kadar lemak tubuh total Tingkat keparahan OA
(terdiri dari 2 pertanyaan) dan aktivitas sehari-hari (terdiri dari 4 pertanyaan), yang
kemudian untuk tiap-tiap pertanyaan dijumlahkan poinnya, kemudian dicocokkan
dengan tabel kategori keparahan OA.
Cara ukur :
Melakukan wawancara berdasarkan data yang ada di kuesioner Indeks Berat
Ringannya Osteoarthtritis menurut Lequesne et al (algofunctional index).
Alat ukur :
Kuesioner Indeks berat ringannya Osteoarthritis menurut Lequesne et al.
Hasil ukur :
skor Tingkat keparahan
0 Tidak ada
1-4 Ringan
5-7 Sedang
8-10 Berat
11-13 Sangat berat
14 Amat sangat berat
Skala ukur :
Data kategorik, skala ordinal.
III.3.2. Kadar lemak tubuh total
Definisi variabel :
Kadar lemak tubuh total didapatkan dengan menghitung nilai IMT yaitu dengan
menghitung berat badan (BB) dalam kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan
dalam meter dengan satuan kg/m2.
Cara ukur :
- Tinggi badan diukur dengan meteran
- Berat badan diukur dengan timbangan
- Dalam wawancara ditanyakan sejak kapan responden memiliki BB dan TB
seperti hasil pengukuran
Alat ukur :
Meteran dan timbangan
Hasil ukur :
Skala ukur : data kategorik, skala ordinal