Post on 20-May-2020
KEPALA DESA NGENTAKREJO
KABUPATEN KULON PROGO
PERATURAN DESA NGENTAKREJO
NOMOR 03 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJM DESA)
PERIODE 2019-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA NGENTAKREJO
Menimbang : a. Bahwa agar dalam pelaksanaan pembangunan desa
dapat berjalan dengan efektif, efisien, terarah dan tepat
sasaran sesuai dengan skala prioritas, baik dalam
bidang penyelenggaraan pemerintahan desa,
pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat,
maka diperlukan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) yang merupakan rencana
strategis pembangunan desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) Periode Tahun 2019-
2024.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1951
tentang Perubahan Undang-undang Nomor 15 Tahun
1950 republik Indonesia untuk penggabungan Daerah-
daerah Kabupaten Kulon Progo dan Adikarta dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu
Kabupaten dengan nama Kulon Progo;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah sebagaimana terakhir telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539)
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016
tentang Kewenangan Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2
Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa;
11. Peraturan Daerah kabupaten Kulon Progo Nomor 2
Tahun 2015 tentang Kepala Desa;
12. Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa;
13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa, Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa, dan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NGENTAKREJO
Dan
KEPALA DESA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA NGENTAKREJO TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA)
PERIODE 2019-2024
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Ngentakrejo.
2. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
peyelenggaraan Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
Badan Permusyawaratan Desa Ngentakrejo.
5. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan Masyarakat;
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa.
7. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksnaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakatan Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul dan adat istiadat Desa.
8. Musyawarah Desa yang selanjutnya disingkat MUSDES adalah
musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
9. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya
disingkat MUSRENBANGDES adalah musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan
kebutuhan pembangunan Desa yang didanai oleh APB Desa, swadaya
masyarakat Desa, dan/ atau APBD.
10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama
BPD.
11. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
12. Perencanaan Pembangunan Desa adalah proses tahapan kegiatan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan BPD dan
unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan desa.
13. Pembangunan Partisipatif adalah suatu system pengelolaan
pembangunan di Desa dan kawasan perdwsaan yang dikoordinasikan
oleh Kepala Desa dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan,
dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian
dan keadilan social.
14. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
15. Pengkajian Keadaan Desa adalah proses penggalian dan
pengumpulan data mengenai keadaan objektif masyarakat, masalah,
potensi, dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara
jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Desa.
16. Data Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai potensi yang
meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana,
kelembagaan, sarana prasarana fisik dan social, kearifan local, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta permaslahan yang dihadapi desa.
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya
disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
18. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa,
adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
19. Daftar Usulan RKP Desa yang selanjutnya disingkat DU RKP adalah
penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari RKP Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa
kepada Pemerintah Daerah melalui mekanisme perencanaan
pembangunan daerah.
20. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
21. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
22. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi.
23. Arak Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Desa untuk mecapai tujuan.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
Pasal 2
1. RPJM Desa disusun dalam rangka memberikan arah kebijakan
pembangunan Desa.
2. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun untuk periode
Tahun 2019 – 2024.
3. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi bidang dan
kegiatan yang menjadi prioritas.
4. Penjabaran pelaksanaan pada bidang dan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), setiap tahunnya dilaksanakan melalui
MUSRENBANGDES.
5. Hasil Musrenbangdes sebagaiman ayat (4), dituangkan dalam RKP Desa.
Pasal 3
RPJM Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tercantum dalam
Lampiran Peraturan Desa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perautan Desa ini.
Pasal 4
RPJM Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pedoman
bagi Pemerintah Desa dan seluruh pemangku kepentingan di Desa dalam
menyusun kegiatan yang dituangkan dalam RKP Desa.
BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 5
(1) Kepala Desa melakukan pengendalian pelaksanaan RPJM Desa.
(2) Kepala Desa melaukan evaluasi pelaksanaan RPJM Desa.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memrintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Ngentakrejo.
Ditetapkan di Ngentakrejo
Pada tanggal
KEPALA DESA NGENTAKREJO
Ttd.
SUMARDI
Diundangkan di Ngentakrejo
Pada tanggal
SEKRETARIS DESA NGENTAKREJO
Ttd.
TRI WAHYUNI, S.Pd
BERITA DESA NGENTAKREJO KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON
PROGO NOMOR 03 TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
Ngentakrejo Tahun 2019-2024 merupakan dukumen perencanaan
untuk periode enam (6) tahunan , yang berkesinambungan,
terintegrasi dan akuntabilitas.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Ngentakrejo
Tahun 2019-2024 memuat visi dan misi Kepala Desa, arah kebijakan
pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
Penyusunan RPJMDesa dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan
kegiatan Kabupaten/Kota. Pengkajian keadaan Desa dilakukan
dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa, dengan
kegiatan Penyelarasan Data Desa dan Penggalian gagasan
masyarakat.
Penggalian gagasan masyarakat dilakukan secara partisipatif
dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat Desa sebagai sumber
data dan informasi, untuk menemukenali potensi dan peluang
pendayagunaan sumber daya Desa, dan masalah yang dihadapi Desa,
Dengan menggunakan sketsa Desa, kalender musim dan bagan
kelembagaan Desa sebagai alat kerja untuk menggali gagasan
masyarakat.
Hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi masyarakat
dalam merumuskan usulan rencana kegiatan dalam 5 bidang
kegiatan yakni ; penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, pemberdayaan masyarakat
Desa, dan penanggulangan bencana keadaan darurat dan mendesak
Desa.
Penyusunan rencana pembangunan Desa dibahas melalui
musyawarah perencanaan Desa berdasarkan hasil pengkajian
keadaan Desa untuk merumuskan arah kebijakan pembangunan
Desa dan rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
pemberdayaan masyarakat Desa, dan penanggulangan bendaca
keadaan darurat dan mendesak Desa.
Dengan Demikian, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) Ngentakrejo periode 2019-2024 memuat arah
kebijakan pembangunan desa, strategi pembangunan dan program
kerja desa yang berfungsi sebagai pedoman dalam membuat
dokumen perencanaan tahunan desa yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Desa (RKPDesa) yang menunjukan konsistensi,
keterkaitan atara perencanaan, penganggaran dan pengawasan.
Dengan demikian hal ini menjadi sangat penting untuk membangun
Desa Ngentakrejo dan memacu peningkatan kesejahteraan
masyarakat perdesaan .
B. Maksud dan Tujuan
Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM-Desa)
Ngentakrejo 2019-2024 dimaksudkan sebagai landasan arah
kebijakan pelaksanaan pembanguan desa selama enam (6) tahun
yang terencana, terarah berkelanjutan dan sistematis dalam rangka
mewujukan visi dan misi Desa (Kepala Desa).
Adapun tujuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
menengah Desa (RPJM-Desa) Ngentakrejo 2019-2024 sebagai berikut:
a. Merumuskan rencana pembangunan desa yang sesuai dengan
kemampuan masyarakat dan kondisi - potensi desa.
b. Merumuskan arah kebijakan , strategi dan program pembangunan
desa.
c. Menyelaraskan rencana kegiatan dan kemampuan anggaran.
d. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat desa dalam
pembangunan.
C. Dasar Hukum
Peraturan Perundangan yang dijadikan dasar dan acuan
penyusunan RPJM Desa Ngentakrejo 2019-2024 antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Daerah Kabupaten dalam lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18
tahun 1951;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal
Berskala Desa;
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib
dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
11. Peraturan Daerah kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2015
tentang Kepala Desa;
12. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 39 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa dan Rencana Kerja pemerintah Desa.
13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pneyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, dan
Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.
D. Hubungan Antar Dokumen
Dokumen RPJM Desa Ngentakrejo disusun dengan mengacu,
merujuk, dan memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperte
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon
Progo, sehingga dapat menghasilkan dokumen rencana yang sinergis
serta diperoleh hasil yang tepat dan terarah. Untuk pelaksanaan
operasional setiap tahun maka RPJMDes dijabarkan kembali menjadi
Renca Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).
E. Sistematika Penulisan RPJM Desa
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
BAB III : POTENSI DAN MASALAH
BAB IV : KERANGKA PEMIKIRAN STRATEGIS RPJM DESA
BAB V : STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
BAB VI : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM
BAB VIII : PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
BAB IX : PENUTUP
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
A. Kondisi Desa
1. Sejarah Desa
Desa Ngentakrejo terbentuk dari gabungan tiga kelurahan yaitu
Kelurahan Lemuru, Kelurahan Kasihan, dan Kelurahan Mirisewu. Kelurahan
Lemuru terdiri atas pedukuhan Temben, Pereng, dan Bendo. Kelurahan
Kasihan terdiri atas pedukuhan kasihan I, Kasihan II, Nglatiyan I, dan
Nglatiyan II. Sementara itu Kelurahan Mirisewu terdiri atas satu pedukuhan
yaitu Mirisewu. Pada tahun 1949 ketiga kelurahan tersebut menggabungkan
diri menjadi sebuah desa yaitu Desa Ngentakrejo dan membagi wilayahnya
menjadi delapan pedukuhan yaitu Pedukuhan Nglatiyan I, Nglatiyan II,
Kasihan I, Kasihan II, Mirisewu, Temben, pereng, dan Bendo.
Lurah Desa Ngentakrejo yang pertama dijabat oleh Sastro Dimejo.
Beliau menjabat selama 16 tahun yaitu dari tahun 1949 sampai tahun 1965.
Setelah masa jabatannya berakhir terjadi kekosongan jabatan lurah untuk
sementara jabatan lurah dijabat oleh Soma Dimejo.
Pada tahun 1967 Soma Dimejo yang merupakan penjabat lurah
diangkat menjadi lurah Desa Ngentakrejo untuk yang kedua. Beliau menjabat
sebagai lurah Desa Ngentakrejo dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1981
atau dengan kata lain memerintah selama 14 tahun.
Pada tahun 1981 terjadi kekosongan jabatan lurah. Dan untuk selama
tahun mulai dari 1981 sampai tahun 1983 jabatan lurah Desa Ngentakrejo
sementara dijabat oleh Atmo Dimejo.
Lurah Desa Ngentakrejo yang ketiga dijabat oleh Pitaya. Beliau
menjabat selama 11 tahun yaitu dari tahun 1983 sampai tahun 1992. Setelah
masa jabatannya berakhir lurah Desa Ngentakrejo dijabat sementara oleh N.
Hadi Wiroyo sampai tahun 1994.
Lurah Desa Ngentakrejo keempat dijabat oleh Pranata. Beliau menjabat
selama 8 tahun yaitu mulai tahun 1994 sampai tahun 2002.
Pada tahun 2002 dilaksanakan pemilihan langsung kepala desa. Pada
saat itu terdapat dua calon kepala desa. Dan yang memenangkan pilihan
kepala desa ialah Whasinaryo. Beliau menjabat kepala desa Ngentakrejo yang
ke-5 selama 10 tahun yaitu dari tahun 2002 sampai tahun 2012.
Pada tahun 2012 dilaksanakan pilihan langsung kepala desa. Pilihan
tersebut diikuti oleh 3 orang calon kepala desa. Dan yang memenangkan
pilihan adalah Suprana. Beliau menjabat sebagai kepala desa Ngentakrejo
yang ke-6 selama 6 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai tahun 2018.
Pada tahun 2018 bulan Oktober Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon
Progo melaksanakan pilihan kepala desa serentak yang diikuti oleh 20 desa
se-kabupaten. Ngentakrejo merupakan salah satu desa yang mengikuti hajat
tersebut. Pilihan kepala desa Ngentakrejo diikuti oleh 5 orang calon kepala
desa. Di akhir pemilihan diperoleh hasil kepala desa terpilih yaitu Sumardi.
Beliau menjabat kepala desa mulai tanggal 03 Desember 2018 dan akan
berakhir masa jabatannya pada tanggal 03 Desember 2024 atau dengan kata
lain akan menjabat sebagai kepala desa selama 6 tahun.
2. Demografi
Berdasarkan data administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk
Desa Ngentakrejo tahun 2018 yang tercatat secara administrasi, jumlah total
7.131 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki 3.556 jiwa,
sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 3.575 jiwa.
3. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu hal yang penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan dan tingkat perekonomian . Dengan tingkat pendidikan yang
tinggi maka akan mendongkrak kecakapan ( life skill) dan mendorong
tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan.
Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Ngentakrejo Tahun 2018
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1 Belum Sekolah 725
2 Tidak Tamat SD 958
3 Tamat Sekolah Dasar 2.318
4 Tamat SLTP 1.109
5 Tamat SLTA 1.541
6 Tamat Perguruan Tinggi /
Akademi 480
Jumlah 7.131
Di Desa Ngentakrejo terdapat sarana pendidikan yang lengkap mulai
dari PAUD hingga SMK. Di Desa Ngentakrejo terdapat 3 PAUD yang 2
diantaranya adalah milik desa. Untuk Sekolah Dasar di Ngentakrejo ada 5
Sekolah Dasar. Di tingkat menengah pertama ada 2 SMP. Di tingkat
menengah atas ada 1 Sekolah Menengah Kejuruan.
5. Agama
Penduduk Desa Ngentakrejo mayoritas memeluk agama Islam. Secara
kultural pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun
kekerabatan. Selain itu perkembangan agama berkembang berdasarkan
turunan dari orang tua ke anak.
Penduduk Desa Ngentakrejo tidak hanya beragama islam, tetapi juga
ada yang memluk agama Kristen maupun katolik. Untuk saranya ibadahnya
di Desa Ngentakrejo terdapat 17 masjid, 5 mushola, dan 1 gereja.
Selain pendidikan formal, untuk meningkatkan pendidikan dalam
bidang agama khususnya pendidikan agama Islam di Desa Ngentakrejo
terdapat 15 buah TPA/TKA.
6. Sosial Budaya
Prespektif budaya masyarakat di Desa Ngentakrejo dipengaruhi oleh
budaya Jawa yang masih sangat kental dan tetap dilestarikan oleh
masyarakat.
Tradisi budaya Jawa banyak berpengaruh dalam ritual keagamaan
ataupun ritual lainnya. Tradisi adat jawa dipadukan dengan ritual agama.
Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini
sekaligus digunakan sebagai sarana untuk bersosialisasi dan berinteraksi
dimasyarakat. Contoh nyata yang masih dapat dilihat sampai sata ini yaitu
adanya acara kirim do`a (tahlilan) bagi orang yang meninggal, merti dusun,
dll.
Kesenian Tradisional yang merupakan warisan budaya masih tetap
lestari dalam masyarakat Desa Ngentakrejo. Hal ini disebabkan tingginya
minat dari generasi muda terhadap kesenian tradisional (daerah).
7. Ekonomi
Secara umum perekonomian masyarakat Desa Ngentakrejo didukung
oleh kegiatan usaha masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian .
Sektor perdagangan, wirausaha, peternakan dan jasa juga memberikan
sumbangan yang cukup bagi perekonomian Desa Ngentakrejo.
Mata pencaharian waga Desa Ngentakrejo dapat teridentifikasi
kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti : petani, buruh tani,
PNS, TNI/ POLRI, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan,
tukang, dan peternakan.
8. Kesehatan
Secara umum taraf kesehatan masyarakat pedesaan belum tinggi.
Sehingga upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti
pentingnya kesehatan perlu dukungan dari pemerintah, intansi dan dinas
terkait. Pelayanan Kesehatan dasar masyarakat sudah memadai, hal ini
dengan adanya fasilitas Posyandu, Pustu, Bidan praktek dan Puskesmas
yang dekat, seperti tabel berikut.
NO NAMA FASILITAS
KESEHATAN
JUMLAH KETERANGAN
1 Posyandu 8 Di 8 Pedukuhan
2 Puskesmas Pembantu 1 Di Kompleks Desa
3 Bidan Praktek /Swasta 1 Di Kasihan I
B. Kondisi Pemerintahan Desa Ngentakrejo
1. Pembagian Wilayah.
Di Desa Ngentakrejo yang terletak di dataran rendah memiliki luas
wilayah administrasi 540 Ha, dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Tuksono
b. Sebelah Timur : Sungai Progo
c. Sebelah Selatan : Desa Gulurejo
d. Sebelah Barat : Desa Srikayangan
Pola penggunaan lahan di Desa Ngentakrejo lebih didominasi oleh
kegiatan pertanian tanaman pangan dan palawija (padi, jagung, kedelai,
bawang merah, cabai, semangka dan melon) dengan sistem irigasi setengah
teknis
Wilayah Administrasi Desa Ngentakrejo terbagi dalam 8 (delapan)
wilayah pedukuhan, 53 RT dan 16 RW. Pembagian wilayah Desa Ngentakrejo
sebagimana tercantum dalam tabel di bawah ini.
Pembagian Wilayah Desa Ngentakrejo
No Nama Jumlah RT/RW
1 Pedukuhan Nglatiyan I 7/2
2 Pedukuhan Nglatiyan II 7/2
3 Pedukuhan Kasihan I 6/2
4 Pedukuhan Kasihan II 7/2
5 Pedukuhan Mirisewu 8/2
6 Pedukuhan Temben 7/2
7 Pedukuhan Pereng 6/2
8 Pedukuhan Bendo 4/2
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
KEPALA DESA
SEKRETARIS
DESA
KAUR UMUM APARATUR
DESA DAN ASET
KAUR PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
KASI KEMASYARAKATAN KASI PEMBANGUNAN KASI PEMERINTAHAN
BPD
DUKUH
NGLATIYAN I
DUKUH
NGLATIYAN II DUKUH
KASIHAN I DUKUH
KASIHAN II
DUKUH
MIRISEWU
DUKUH
TEMBEN
DUKUH
PERENG
DUKUH
BENDO
Tabel Nama Perangkat Desa Ngentakrejo
No N a m a Jabatan
1 Sumardi Kepala Desa
2 Tri Wahyuni, S.Pd Sekretaris Desa
3 Istija Kaur Keuangan dan Perencanaan
4 Ngatiran Kaur Umum Aparatur dan Aset
5 Ismadi Kasi Pemerintahan
6 Malikus Sutaya Kasi Pembangunan dan
Pemberdayaan
7 Tri Tugiyatna Kasi Kemasyarakatan
8 Tujilan Dukuh Nglatiyan I
9 Juwartin Dukuh Nglatiyan II
10 Desi Nurhayati Dukuh Kasihan I
11 Indri Haryanto Dukuh Kasihan II
12 Eriyanto, SE Dukuh Mirisewu
13 Sogiyem Dukuh Temben
14 Dasim Dukuh Pereng
15 Parman Dukuh Bendo
3. Struktur Organisasi Badan Permusyawaratan Desa
Tabel Personalia Badan Permusyawaratan Desa Ngentakrejo
Periode Tahun 2013-2019
No N a m a Jabatan Alamat
1 Tri Tujiana, AP MM Ketua Nglatiyan I
2 Sumarno Wakil Ketua Temben
3 Lihanto Sekretaris Mirisewu
4 Triyono Anggota Nglatiyan I
5 Yulianto Prasetiawan Anggota Nglatiyan II
6 Riyanta Anggota Kasihan I
7 Kintoko Anggota Kasihan II
8 Sutapa Anggota Mirisewu
9 Sukiran Anggota Temben
10 Kliman Anggota Pereng
11 Tumirin Anggota Bendo
Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) menjadi wadah masyarakat
desa untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat. Lembaga Kemasyarakatan Desa pada umumnya
terbentuk berdasarkan kelompok/sektor kegiatan
Di Desa Ngentakrejo kegiatan LKD telah berjalan dengan baik,
didasari dengan semangat kegotongroyongan masyarakat yang tinggi,
dan bersama-sama dengan pemerintah berupaya membangun desa.
Nama Lembaga Kemasyarakatan Desa di Desa Ngentakrejo
NO NAMA LKD KETUA KETERANGAN
1 LPMD Marga, BA 8 KKLPMD
2 PKK Desa Suparti 8 PKK Pedukuhan
3 Gapoktan Ngudi
Makmur
Djamzuri, SE 8 Poktan
4 Karang Taruna Sugeng Wasita 8 UKKT
5 P3A Suka Bangun Wiharjo Suyono
6 RT-RW 53 RT / 16 RW
7 Linmas 59 orang
8 Kader Sehat Karyati 48 orang
9 ROIS Muh Thoyyib 20 orang
10 KDD Dalimin
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
A. Potensi
Berdasarkan hasil pengkajian desa, Ngentakrejo memiliki potensi
di beberapa bidang yang meliputi sumber daya alam, sumber daya
manusia, sumber daya pembangunan dan sumber daya social budaya.
1. Sumber Daya Alam
Desa Ngentakrejo sebelah timur berbatasan dengan Sungai Progo.
Dengan demikian material tambang sangat berpotensi di daerah
Ngentakrejo. Material tambang berupa pasir dan batu sangat
potensial.
Selain itu, Desa Ngentakrejo sebelah utara memiliki topografi yang
berbentuk pegunungan batu putih. Dengan demikian potensi material
berupa batu putih sangat bagus.
Di bidang pertanian lahan sawah juga dimiliki oleh Desa Ngentakrejo.
Lahan persawahan mencapai sekitar 118 ha. Lahan sawah
Ngentakrejo dapat menghasilkan padi, palawija, melon, brambang,
dsb.
2. Sumber Daya Manusia
Desa Ngentakrejo hingga tahun 2018 memiliki 7.131 penduduk.
Dengan demikian potensi sumber daya manusia cukup bagus. Dari
segi pendidikan jumlah penduduk yang lulus S1 ke atas sejumlah
480 orang. Penduduk yang merupakan lulusan SLTA ada 1.541
orang. Penduduk yang merupakan lulusan SLTP ada 1.109 orang.
Sedangkan penduduk yang lulusan SD sejumlah 2.318 orang. Dari
segi tenaga kerja jika dilihat dari jumlah penduduk dan
pendidikannya Desa Ngentakrejo memiliki tenaga kerja yang cukup
potensial.
3. Sumber Daya Pembangunan
Sumber daya pembangunan Desa Ngentakrejo jika berdasarkan asset
prasarana umum, sarana pendidikan, prasarana kesehatan,
prasarana ekonomi, dan kelompok usaha ekonomi produktif sangat
potensial. Dari segi prasarana umum jalan di Desa Ngentakrejo sudah
baik. Sebagian besar jalan pemukiman sudah dibangun rabat beton.
Walaupun memang masih ada beberapa jalan yang masih belum
dicor namun sudah dipadat. Sarana pendidikan di Desa Ngentakrejo
juga sangat potensial dan lengkap. Mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga
SMK ada di Desa Ngentakrejo. Untuk melayani kesehatan masyarakat
Ngentakrejo ada Puskesmas pembantu dan bidan swasta yang siap
menolong masyarakat. Selain itu sarana air bersih yang berupa
PAMSIMAS juga ada di Desa Ngentakrejo untuk mencukupi
kebutuhan air minum di Ngentakrejo khususnya di pedukuhan yang
mengalami kesulitan air dikala kemarau. Dari segi prasarana
ekonomi di Desa Ngentakrejo terdapat sebuah pasar milik kabupaten
yaitu Pasar Kasihan yang menjadi pusat ekonomi dan perputaran
uang yang cepat di Desa Ngentakrejo.
4. Sumber Daya Sosial Budaya
Dari segi social budaya di Desa Ngentakrejo juga cukup potensial. Hal
ini dibuktikan dengan adanya kegiatan kebudayaan yang masih
dilestarikan seperti merti dusun atau bersih dusun. Selain itu
Ngentakrejo juga memiliki sebuah makam bersejarah yaitu Makam
Jobloko yang dapat dijadikan situs bersejarah. Kelompok kebudayaan
di dalam masyarakat Desa Ngentakrejo pun cukup banyaka. Ada 18
kelompok kebudayaan yang meliputi kelompok kebudayaan
kethoprak, karawitan, jathilan, hingga hadroh.
B. Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian desa ada beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh Desa Ngentakrejo. Setiap pedukuhan memiliki
permasalahan tersendiri. Namun secara umum permaslahan yang
dihadapi Desa Ngentakrejo yang paling berat adalah masalah banjir.
Banjir menjadi satu permasalahan yang selalu ada setiap
tahunnya. Banjir terjadi di di pedukuhan Kasihan I dan Kasihan II. Hal
ini dikarenakan air hujan yang berasal dari pedukuhan-pedukuhan
Ngentakrejo bagian utara dalam hal ini adalah Temben, Pereng, Bendo
serta berasal dari Desa Tuksono bagian selatan yang berbatasan dengan
Desa Ngentakrejo bermuara di daerah Kasihan II dan Kasihan I terutama
di daerah yang dekat dengan lahan sawah.
Banjir tersebut tentu berdampak buruk bagi warga masyarakat
juga lahan persawahan. Banjir merendam rumah-rumah penduduk. Di
lahan persawahan banjir merendam sawah sehingga merusak tanaman-
tanaman para petani.
Permasalahan lain yang dihadapi oleh Desa Ngentakrejo adalah
kesulitan air bersih pada musim kemarau di beberapa pedukuhan
seperti Bendo, Pereng, dan Temben. Namun pada tahun 2018
Pemerintah Desa Ngentakrejo telah membuat PAMSIMAS yang
diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang satu ini.
Melimpahnya tambang material sungai selain berdampak positif
bagi perekonomian namun juga menimbulkan permasalahan di bidang
infrastruktur. Jalan yang dilalui truk-truk yang memuat tambang
mengalami kerusakan dan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan.
Dengan demikian beban desa akan bertambah berat jika tidak
bekerjasama dengan pihak-pihak penambang untuk pemeliharaan jalan
yang rusak tersebut.
Permasalahan lain yang menyangkut bidang kesehatan ialah
masih adanya keluarga yang belum memiliki jamban. Sehingga masih
menjadi PR bagi pemerintah desa untuk melaksanakan jambanisasi agar
tidak ada kasus BABS dan taraf kesehatan masyarakat meningkat.
BAB IV
KERANGKA PEMIKIRAN STRATEGIS RPJM DESA
A. Visi dan Misi
1. Visi
Visi Kepala Desa Ngentakrejo untuk enam tahun mendatang
(2018-2024) adalah “Terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang
inovatif, berbudaya, dan agamis menuju kesejahteraan masyarakat”.
Visi tersebut mengandung makna bahwa Pemerintah Desa
Ngentakrejo bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyrakat
melalui penyelenggaraan desa yang inovatif, berbudaya, dan agamis.
Inovatif mengandung makna bahwa Pemrintah Desa
Ngentakrejo berupaya menggali potensi desa dan mendayagunakan
potensi tersebut untuk menghasilkan produk yang berguna untuk
kesejahteraan masyarakat Desa Ngentakrejo.
Berbudaya mengandung makna bahwa Pemerintah Desa
Ngentakrejo bertujuan untuk meciptakan masyarakat yang
mempunyai karakter perilaku yang berbudaya baik dalam
hubungannya dengan manusia maupun lingkungan.
Agamis mengandung makna bahwa Pemerintah Desa
Ngentakrejo bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang selalu
berperilaku sesuai agama dan berakhlak mulia dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Misi
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional
pemerintah desa yang diwujudkan dalam kegiatan ataupun
pelayanan dan merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan.
Pernyataan visi merupakan cerminan tentang segala sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk mencapai gambaran kedepan yang
diinginkan.
Misi Pemerintah Desa Ngentakrejo dalam RPJMDes tahun
2018-2024 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kinerja Pemerintah Desa untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat
b. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana desa dari segi
fisik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan
c. Pengembangan potensi wisata desa
d. Melestarikan dan mengembangkan budaya
e. Meningkatkan peranan Pemerintah Desa di bidang pendidikan
f. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat
g. Meningkatkan dan menjaga kesehatan lingkungan hidup
3. Nilai-Nilai
Untuk mecapai misi Desa Ngentakrejo, maka nilai-nilai yang
harus dijunjung tinggi adalah partisipatif, transparan, demokratis,
efisien dan efektif serta berbudaya.
a. Partisipatif (keterlibatan)
Setiap anggota masyarakat Ngentakrejo mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam konteks pembangunan dengan prinsip dari,
oleh dan untuk masyarakat. Oleh karenya setiap proses
pembangunan masyarakat harus dilibatkan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan pengawasan sampai pada
pemeliharaan.
b. Transparan (keterbukaan)
Adanya sifat keterbukaan Pemerintah Desa Ngentakrejo dengan
batas-batas kewajaran dalam rangka meningkatkan kepercayaan
masyarakat.
c. Demokratis
Masyarakat diberi kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan
menerima pendapat orang lain.
d. Efektif dan Efisien
Mengedepankan hasil yang optimal denngan pengorbanan yang
relative sedikit (biaya maupun waktu) sehingga berhasil guna dan
berdaya guna
e. Berbudaya
Setiap gerak langkah pembangunan selaras dengan adat istiadat
dan budaya yang berkembang di masyarakat, dengan demikian
pelaksanaan pemerintahan desa senantiasa menjunjung tinggi
budaya dan budi pekerti yang luhur.
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1-6 tahun dengan mengacu pada visi dan misi.
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, prohram
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indicator untuk
mengukur tingkat keberhasilan.
a. Misi Kesatu
Meningkatkan kinerja Pemerintah Desa untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat
Misi di atas bertujuan untuk meningkatkan tata kelola
pemerintahan desa sehingga responsif terhadap kebutuhan
masyarakat serta dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
guna mewujudkan pelayanan yang professional.
b. Misi Kedua
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana desa dari segi
fisik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan
Misi ini bertujuan untuk mendukung penggalian potensi desa yang
dapat dikembangkan untuk dapat diperdayagunakan.
c. Misi Ketiga
Pengembangan potensi wisata desa
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang inovatif
dalam hal pengembangan wisata yang pada akhirnya diharapkan
dapat menimbulkan inovasi inovasi baru di masyarakat yang
mendorong kemajuan desa dan meningkatkan wisatawan datang
ke Desa Ngentakrejo yang secara tidak langsung akan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Misi Keempat
Melestarikan dan mengembangkan budaya
Budaya mengandung unsur unsur budi pekerti luhur yang apabila
diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat akan menciptakan
masyarakat Desa Ngentakrejo yang berbudaya.
e. Misi Kelima
Meningkatkan peranan pemerintah desa di bidang pendidikan
Misi ini bertujuan untuk mencapai masyarakat yang berbudaya
dan agamis. Melalui dukungan yang diberikan oleh pemerintah
desa dalam dunia pendidikan diharapkan pendidikan di Desa
Ngentakrejo khusunya sarana pendidikan informal milik desa
Ngentakrejo diharapkan mampu meningkatkan kualitas
pendidikan sehingga tercipta generasi yang berbudaya dan agamis.
f. Misi Keenam
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Oleh karena
itu dengan adanya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat
diharapkan akan muncul inovasi inovasi baru dalam masyarakat
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
g. Misi Ketujuh
Meningkatkan dan menjaga kesehatan lingkungan hidup
Lingkungan hidup yang sehat sangat mendukung kesehatan
masyarakat itu sendiri. Dengan tubuh yang sehat masyarakat
akan dapat beraktivitas dengan baik. Dapat memunculkan inovasi
untuk kemajuan. Dengan tubuh dan jiwa yang sehat pula
masyarakat dapat berpikir secara sehat sehingga dapat
menerapkan nilai-nilai budaya yang luhur dan nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian akan tercipta
masyarakat inovatif berbudaya serta agamis.
BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini Pemerintah Desa Ngentakrejo
telah menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai visi yang
telah ditetapkan yaitu dengan peningkatan dan partisipasi aktif dari
masyarakat.
Strategi yang telah ditetapkan tersebut secara lebih rinci akan
diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan berikut :
1. Peningkatan kinerja Pemerintah Desa Ngentakrejo
Langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan misi tersebut sebagai
berikut :
a. Peningkatan disiplin kerja perangkat desa
b. Peningkatan pelayanan publik
c. Penertiban dan penegasan tugas dan wewenang aparatur pemerintah
desa
d. Transparansi keuangan
e. Peningkatan sinergi antara Pemerintah Desa, BPD, dan LKD
2. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana desa dari segi fisik,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan kebudayaan
Langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Pembangunan drainase swah Kasihan
b. Pembangunan drainase pemukiman
c. Pembangunan sarana prasarana transportasi
d. Pembangunan sarana pendidikan
e. Pembangunan sarana olah raga
f. Pembangunan sarana seni dan budaya
g. Pembangunan tempat pengolahan sampah
h. Pembangunan bumi perkemahan
3. Pengembangan potensi wisata desa
Langkah yang akan ditempuh untuk melaksanakan misi tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Mengembangkan wisata batik
b. Mengembangkan wisata alam
c. Mengembangkan wisata kuliner
4. Pengembangan ekonomi kerakyatan
Langkah yang akan ditempuh untuk mencapai misi ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengembangkan industry rumah tangga
b. Memberdayakan kelompok usaha masyarakat bidang permeubelan
c. Memberdayakan kelompok usaha masyarakat bidang peternakan
5. Melestarikan dan mengembangkan budaya
Langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan misi tersbut adalah
dengan membina dan melestarikan kesenian tradisional yang ada di
masyarakat Desa Ngentakrejo
6. Meningkatkan peranan pemerintah desa di bidang pendidikan
Langkah yang akan dilakukan untuk mewujudkan misi tersebut adalah
dengan mengembangkan dan membina Pendidikan Anak Usia Dini.
7. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat
Langkah yang akan ditempuh untuk mencapai mmisi tersebut adalah
dengan memberi pembinaan kepada masyarakat untuk hidup sehat.
8. Meningkatkan dan menjaga kesehatan lingkungan hidup
Langkah yang akan ditempuh untuk mencapai misi tersebut adalah
dengan membentuk unit pengolahan sampah.
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
A. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan keuangan desa berpedoman pada Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 21 tahun 2018 tentang Pedoman Penatausahaan
Administrasi Keuangan Desa. Pengelolaan keuangan desa adalah
keseluruhan kegiayan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 21 Tahun 2018
Kepala Desa adalah pimpinan Pemerintah Desa yang berkedudukan sebagai
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa. Pelaksana teknis
pengelolaan keuangan desa yang selanjunya disingkat PTPKD adalah unsur
Perangkat Desa yang membantu Kepala Desa untuk melaksanakan
pengelolaan keuangan desa. Sekretaris Desa adalah perangkat desa yang
karena jabatannya bertindak selaku coordinator pelaksanaan keuangan
desa. Bendahara Desa adalah unsur staf secretariat desa yang membidangi
urusan administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa.
Pengelolaan keuangan desa berdasarkan azas-azas berikut :
1. Transparan, yaitu semua informasi disajikan secara terbuka dan mudah
diakses oleh masyarakat sehingga tercapai tujuan efektif dan efisien;
2. Akuntabel, yaitu pengelolaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan
secara hokum, terhadap hasil yang dicapai dan partisipatif;
3. Tertib dan disiplin anggaran, yaitu taat terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
4. Partisipatif, yaitu mengikutsertakan masyarakat dan kelembagaan yang
ada di Desa.
Dalam pengelolaam keuangan Desa Ngentakrejo dilandaskan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Jogyakarta sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015;
4. Peraturan Pemrintah Nomor 32 tahun 1950 tentang Penetapan Mulai
Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal
Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/ Tengah/
Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta;
5. Peraturan Pemrintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemrintah Nomor 47
Tahun 2015;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Keuangan Desa;
10. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 21 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penatausahaan Administrasi keuangan Desa.
11. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, dan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
B. Kebijakan Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa
Pengelolaan pendapatan desa bertujuan untuk mengoptimalkan
sumber pendapatan desa untuk meningkatkan kapasitas fiscal desa
dengan tujuan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan juga
memaksimalkan pembangunan desa. Pendapatan Desa adalah semua
penerimaan desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang menjadi hak desa
dan tidak perlu dikembalikan oleh desa. Sumber pendapatan Desa
Ngentakrejo berasal dari Pendapatan Asli Desa (PAD), Pendapatan
Transfer, dan Pendapatan Lain-Lain.
Pendapatan Asli Desa Ngentakrejo berasal dari hasil usaha dan
hasil aset desa. Hasil usaha adalah bagi hasil dari BUMDes. Hasil asset
desa meliputi pengelolaan tanah kas desa, kios milik desa, pemanfaatan
lapangan/ prasarana olah raga milik desa, dan asset desa lainnya
seperti meja kursi dan gedung serbaguna. Pendapatan transfer
merupoakan pendapat yang berasal dari APBN dan APBD. Pendapatan
ini meliputi Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari APBD, Bagian
dari Hasil Pajjak dan Retribusi Daerah Kabupaten/ Kota, dan Dana Desa
yang berasal dari APBN. Pendapatan Lain-Lain merupakan pendapatan
di luar PAD dan pendapatan transfer. Pendapatan lain-lain Desa
Ngentakrejo berasal dari bunga bank.
Belanja Desa
Belanja Desa adalah semua pengeluaran yang merupakan
kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diterima
kembali oleh desa. Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai
penyelenggaraan kewenangan desa. Klasifikasi belanja desa meliputi
belanja bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dan Penanggulangan Bencana, Keadaan darurat dan
Mendesak Desa.
Pembiayaan Desa merupakan semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun
anggaran berikutnya. Pembiayaan desa terdiri atas kelompok
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan
pembiayaan Desa Ngentakrejo berasal dari sisa lebih perhitungan
anggaran (silpa) tahun sebelumnya. Pengeluaran pembiayaan Desa
Ngentakrejo diwujudkan dalam kegiatan penyertaan modal. Penyertaan
modal antara lain digunakan untuk menganggarkan kekayaan
pemerintah desa yang diinvestasikan dalam BUM Desa untuk
meningkatkan pendapatan desa atau pelayanan kepada masyarakat.
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
Dalam pelaksanaan APBDes Ngentakrejo selama ini kebijakan untuk
membiayai deficit anggaran diutamakan berasal dari sisa lebih tahun
anggaran sebelumnya. Pada lima tahun yang akan datang diproyeksikan
masih akan terjadi deficit anggaran karena belanja yang dikeluarkan lebih
besar dibandingkan dengan penerimaan pendapatan desa, sehingga
diperlukan perhitungan yang cermat dan hati-hati pada aspek pembiayaan
baik yang menyangkut penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan
dan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa). Dengan demikian adanya
deficit anggaran tidak akan membebani kewajiban keuangan desa pada
masa yang akan datang.
Pembiayaan desa merupakan komponen APBDes yang diarahkan
untuk membiayai deficit anggaran atau menanamkan surplus anggaran
sehingga pengelolaan APBDes dapat terlaksana secara optimal. Dis amping
itu arah kebijakan anggaran Desa Ngentakrejo difokuskan untuk
mendukung program-program untuk mencapai visi misi Desa Ngentakrejo
tahun 2019-2024, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pendapatan Desa Ngentakrejo sebagian besar masih berasal dari
bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah (ADD) serta bagi
hasil Pajak dan Retribusi Kabupaten, sehingga diperlukan berbagai
kebijakan keuangan melalui penggalian sumber-sumber pendapatan baru
antara lain pengembangan BUMDes. Untuk mendukung terwujudnya good
governance, pengelolaan keuangan desa dilakukan secara transparan,
akuntabel, tertib dan disiplin anggaran, dan partisipatif.
BAB VIII
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa
Ngentakrejo pada dasarnya merupakan penjabaran visi dan misi dengan
memperhatikan prioritas pembangunan yang akan dilakukan dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai program dan kegiatan
yang dirumuskan merupakan pilihan yang didasarkan pada potensi dan
permasalahan yang ada.
Secara sistematika rencana program dan kegiatan mulai dari tahun
2019 sampai dengan 2024 dapat dilihat seperti dalam lampiran. Program
pembangunan Desa Ngentakrejo meliputi lima bidang yaitu bidang
penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pelaksanaan pembangunan
desa, bidang pembinaan masyarakat desa, bidang pemberdayaan
masyarakat desa, dan bidang penanggulangan bencana keadaan darurat
dan mendesak desa.