Kendi Mas Media - Bahasa Indonesia

Post on 25-Nov-2015

276 views 74 download

description

Rangkuman Singkat SMA - MP Bahasa Indonesia

Transcript of Kendi Mas Media - Bahasa Indonesia

  • BAHASA INDONESIA

    BAB 1 PARAGRAFA. PENGERTIAN PARAGRAFParagraf adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan sebelumnya. Paragraf sering disebut dengan istilah alinea.

    B. UNSUR PARAGRAF

    1. Gagasan Utama- Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi

    dasar pengembangan paragraf. - Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum

    gagasan secara menyeluruh dan mewakili kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf.

    2. Gagasan Penjelas- Gagasan penjelas adalah gagasan yang

    berfungsi menjelaskan gagasan utama. - Gagasan penjelas terdapat pada kalimat

    penjelas atau kalimat pengembang, yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.

    C. SYARAT PARAGRAF1. Kesatuan (Unity)2. Kelengkapan (Completness)3. Koherensi (Coherence)4. Urutan Pikiran (Order)

    D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF 1. Hanya memiliki satu ide utama.2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif

    lengkap tentang ide utama. 3. Menarik perhatian pembaca.4. Terorganisasi dengan baik.

    E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

    1. Susunan AlamiParagraf yang dikembangkan dengan susunan alami mengenal dua macam urutan.

    Urutan Ruang (Spasial)Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah, dan sebagainya.

    Urutan Waktu (Kronologis)Pengembangan paragraf dengan urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    A. PENGERTIAN PARAGRAFParagraf adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan sebelumnya. Paragraf sering disebut dengan istilah alinea.

    B. UNSUR PARAGRAF

    1. Gagasan Utama- Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi

    dasar pengembangan paragraf. - Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum

    gagasan secara menyeluruh dan mewakili kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf.

    2. Gagasan Penjelas- Gagasan penjelas adalah gagasan yang

    berfungsi menjelaskan gagasan utama. - Gagasan penjelas terdapat pada kalimat

    penjelas atau kalimat pengembang, yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.

    2. Susunan Logis Klimaks dan Antiklimaks

    - Jika gagasan disusun dari urutan yang paling sederhana menuju urutan kompleks, paragraf tersebut dikembangkan dengan cara klimaks.

    - Jika gagasan disusun dari urutan paling kom-pleks menuju urutan yang paling sederhana, pengembangan paragraf tersebut mengguna-kan cara antiklimaks.

    Umum-Khusus atau Khusus-Umum- Cara umum-khusus dilakukan dengan me-

    letakkan gagasan utama pada awal para-graf kemudian diikuti perincian-perincian. Menghasilkan paragraf deduktif.

    - Cara khusus-umum dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan gagasan utama. Menghasilkan paragraf induktif.

    Sebab-AkibatSebab berfungsi sebagai gagasan utama dan akibat sebagai gagasan penjelas.

    DefinisiDilakukan dengan mengungkapkan definisi kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas yang mendukungnya.

    Perbandingan dan PertentanganDilakukan dengan membandingkan atau memper-tentangkan dua hal yang tingkatannya sama dan memiliki persamaan serta perbedaan.

    KlasifikasiDimulai dengan pengungkapan gagasan utama kemudian dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat penjelas berupa klasifikasi dari gagasan utamanya.

    Contoh-contohKalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam paragraf berupa contoh-contoh.

    Syarat-HasilSyarat-syarat tentang sesuatu disampaikan terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan.

    F. JENIS PARAGRAF

    1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama Paragraf Deduktif

    Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat utama pada paragraf ini adalah kalimat topik. Kalimat kedua dan seterusnya merupakan kalimat penjelas.

    Paragraf InduktifParagraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-macam:1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-

    dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang sudah dikenal.

    2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan kesimpulan dengan memberikan pernyataan yang bersifat khusus berupa perihal atau kejadian untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.

    3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu akibat akan terjadi jika ada sebab.

    Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan narasi.

    2. Berdasarkan Tujuannya Paragraf Deskripsi

    Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu menurut pengalaman pancaindera manusia dengan tujuan agar pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sendiri objek yang digambarkan.

    Paragraf NarasiParagraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.

    Paragraf ArgumentasiParagraf argumentasi adalah paragraf yang menyajikan suatu permasalahan dengan mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang diungkapkan oleh penulis atau menyatakan persetujuannya.

    Paragraf EksposisiParagraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan tujuan pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas pemaparan, dikemukakan pula data dan fakta.

    Paragraf PersuasiParagraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan memberikan data sebagai penunjang, sehingga pembaca mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    BAB 2 RESENSI

    A. PENGERTIAN RESENSI- Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim-

    bangan atau penilaian terhadap buku. - Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan

    dan kelemahan buku, karya sastra atau karya seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan perlu tidaknya karya tersebut.

    B. PRINSIP-PRINSIP RESENSIPembuatan resensi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung pada sasaran, lugas, jujur, dan sesuai dengan keadaan dan kemampuan pembaca.

    C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI

    1. Jenis BukuJenis buku berarti bahwa penulis resensi harus mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan bentuknya berupa roman, novel, atau yang lain.

    2. Latar Belakang BukuMeliputi bentuk atau format buku, ilustrasi, gambar, cover, kertas yang dipakai, jenis huruf, dan sebagainya.

    3. Isi dan Bahasa (Kelemahan dan Keunggulan)Dari segi isi, penulis resensi mengulas unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, cerita, perwatakan, sudut pandang, dan sebagainya. Dari segi bahasa, diulas struktur kalimat, gaya bahasa, ungkapan, dan sebagainya. Cara yang digunakan penulis buku dalam mengungkapkan penyelesaian masalah dan cara pengolahan materi juga perlu diperhatikan oleh penulis resensi.

    4. Nilai-nilai BukuNilai buku dapat ditentukan dengan mem-bandingkan dengan karya lain dari pengarang yang sama atau dengan pengarang lain yang isinya kurang lebih sama. Nilai buku meliputi gambaran umum isi buku, kemurnian ide, dan sebagainya.

    5. KesimpulanPenulis resensi menyimpulkan perlu tidaknya sebuah buku atau karya sastra dibaca.

    BAB 3 WAWANCARA

    A. PENGERTIAN WAWANCARAWawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan orang yang memberikan informasi (narasumber).

    1. Wawancara Serta-MertaWawancara ini merupakan wawancara dalam situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.

    2. Wawancara Menggunakan Seperangkat Pertanyaan yang Telah Dibakukan Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata-kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal membacanya saja ketika wawancara berlangsung.

    3. Wawancara dengan Petunjuk UmumDalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu-sun sebelumnya.

    Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan terbuka. - Wawancara tertutup merupakan wawancara yang

    dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang sifatnya rahasia atau pribadi.

    - Wawancara terbuka adalah wawancara yang dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum, misalnya debat terbuka di televisi.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    A. PENGERTIAN RESENSI- Resensi adalah ulasan yang memberikan pertim-

    bangan atau penilaian terhadap buku. - Resensi dibuat untuk menyampaikan keunggulan

    dan kelemahan buku, karya sastra atau karya seni kepada pembaca, sehingga pembaca dapat menentukan perlu tidaknya karya tersebut.

    B. PRINSIP-PRINSIP RESENSIPembuatan resensi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu objektif, singkat, menyeluruh, jelas, langsung pada sasaran, lugas, jujur, dan sesuai dengan keadaan dan kemampuan pembaca.

    C. BAGIAN-BAGIAN RESENSI

    1. Jenis BukuJenis buku berarti bahwa penulis resensi harus mengklasifikasikan golongan buku yang diresensi termasuk fiksi atau nonfiksi. Jika buku tersebut termasuk fiksi, penulis harus menyebutkan bentuknya berupa roman, novel, atau yang lain.

    A. PENGERTIAN WAWANCARAWawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan orang yang memberikan informasi (narasumber).

    1. Wawancara Serta-MertaWawancara ini merupakan wawancara dalam situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan disampaikan seperti komunikasi sehari-hari.

    2. Wawancara Menggunakan Seperangkat Pertanyaan yang Telah Dibakukan Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata-kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal membacanya saja ketika wawancara berlangsung.

    B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA

    1. PembukaanPewawancara memperkenalkan diri dan menyatakan maksud serta tujuan wawancara. Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi narasumber. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus menggunakan perkataan yang sopan dan menghormati narasumber. Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

    2. IntiPewawancara mengajukan pertanyaan secara sistematis dan mencatat setiap jawaban penting yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

    3. PenutupWawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih oleh pewawancara dan memberikan kesan baik serta menyenangkan.

    BAB 4 BERITA, PIDATO, DAN DISKUSI

    A. BERITABerita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, penting, serta cermat dalam fakta. Laporan yang berguna itu disusun dalam suatu jenis penulisan tertentu, sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Dengan kata lain, berita merupakan laporan fakta. Suatu peristiwa atau kejadian atau fakta disebut sebagai berita jika peristiwa tersebut sudah dilaporkan.

    1. Syarat BeritaBerita harus memenuhi syarat sebagai berikut.

    a. Berlandaskan fakta

    b. AktualAktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu penyiaran berita berdekatan.

    c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak berita tersebutSebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan pembaca, bersifat konflik, merupakan berita lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal, berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks, aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan berita yang menimbulkan emosi bagi pembacanya.

    d. SeimbangBerita harus ditulis dengan objektif dan tidak berat sebelah. Sebuah berita disebut objektif apabila disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha untuk mempengaruhi pembaca.

    e. LengkapBerita harus mampu menjawab pertanyaan 5W+1H (what, who, when, where, why, how), yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

    f. SistematisBerita ditulis dengan sifat piramida terbalik, yaitu bagian yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan bagian yang khusus, sempit, dan kurang penting berada pada bagian akhir.

    g. Berita harus dapat dipahamiSebuah berita memiliki kejernihan pengungkapan masalah, ditulis secara ringkas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tidak menggunakan bahasa yang rancu.

    2. Unsur Struktur Beritaa. Judul

    - Judul berita berfungsi memperkenalkan isi berita.

    - Judul berita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat, lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak memiliki makna ganda, merupakan kata kunci berita, kata kerja aktif, dan mengandung hubungan sebab-akibat.

    b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)

    c. Lead (teras berita)Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.

    d. Body (tubuh berita)

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    Penghubung (bridge) Body (tubuh) Penutup (ending)

    3. Menyusun Naskah BeritaBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah berita yaitu sebagai berikut.a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.b. Menggunakan penalaran logika yang benar (logis).c. Tidak mengandung makna ambigu.d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat.

    4. Fakta dan OpiniFakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda. - Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-

    benar terjadi.- Opini merupakan kejadian yang masih berada

    dalam angan-angan dan belum menjadi kenyataan. Dengan kata lain, opini merupakan informasi berupa gagasan, pendapat, dan harapan.

    Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan, opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta. Dengan demikian, sebuah berita benar-benar menyajikan informasi yang benar dan tidak membohongi publik.

    B. PIDATOPidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi.

    1. Jenis PidatoBerdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

    a. Impromtu atau serta-mertaImpromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada persiapan yang memadai. Pembicara berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki.

    b. Manuskrip atau naskahJenis pidato ini disebut pidato dengan naskah karena pembicara hanya membacakan naskah pidato yang telah dipersiapkan.

    c. Memoriter atau menghapalPidato memoriter merupakan jenis pidato yang dilakukan dengan menghapal naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

    d. Ekstempore atau ekstemporanEkstemporan merupakan jenis pidato yang paling baik karena terjadi komunikasi yang baik antara pembicara dengan pendengar. Pembicara menyiapkan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikannya dan menyampaikannya dengan bahasa sendiri.

    Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi berikut.

    1. Pidato InformatifPidato informatif merupakan pidato yang bertujuan memberitahukan atau menambah pengetahuan pendengar.

    2. Pidato PersuasifPidato persuasif bertujuan mempengaruhi pendengar. Pidato ini ditujukan agar pendengar mempercayai sesuatu, melakukannya, serta terbakar semangat dan motivasinya.

    3. Pidato RekreatifPidato rekreatif merupakan pidato yang digunakan untuk menghibur pendengar.

    2. Ciri-ciri Pidato yang Baik1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung-

    jawabkan kebenarannya atau objektif.2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan

    mudah dimengerti oleh pendengar.3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena

    itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan yang luas.

    4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato dengan uraian yang penting.

    5. Tujuannya jelas.

    C. DISKUSI- Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau

    beberapa orang dengan tujuan mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan bersama mengenai suatu masalah.

    - Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis, dan peserta diskusi.

    - Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan memutuskan hasil diskusi.

    - Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi dari awal sampai akhir serta menulis laporan diskusi.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    - Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan hasil diskusi.

    1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusia. Mengemukakan Pendapat

    Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

    Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang singkat dan jelas.

    Gagasan dan tanggapan yang disampaikan disertai alasan-alasan yang dapat diper-tanggung-jawabkan.

    Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh, tidak pemalu, dan tidak pesimis.

    b. Menolak Pendapat Pendapat disampaikan dengan alasan yang

    logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak. Menunjukkan kekurangan pendapat yang

    ditolak tanpa menghina dan menyinggung perasaan.

    c. Bertanya Menanyakan hal-hal yang benar-benar belum

    diketahui. Bersikap rendah hati. Menawarkan jawaban sebagai saran. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat

    dan jelas.

    2. Laporan Hasil DiskusiPenyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan meliputi hal-hal berikut.a. Judul laporanb. Kata pengantarc. Daftar isid. Bab perencanaan diskusie. Bab pelaksanaan diskusif. Bab kesimpulan diskusig. Lampiran

    Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal berikut.a. Penyajian laporan objektif dan faktual.b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis.c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.d. Menghindari unsur subjektif.

    3. Jenis-jenis Diskusi

    1. KonferensiKonferensi adalah pertemuan beberapa perwakilan kelompok atau organisasi untuk merundingkan suatu masalah tertentu.

    2. PanelPanel merupakan bentuk diskusi yang terdiri atas beberapa panelis dan moderator. Panelis terdiri atas orang-orang yang berbeda keahliannya yang bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah dari kepentingan pengunjung atau majelis. Permasalahan yang didiskusikan akan memberi penerangan atau perluasan pengetahuan kepada umum tentang permasalahan yang sedang hidup di masyarakat.

    3. Simposium- Simposium merupakan bentuk diskusi yang

    digunakan untuk mengetahui berbagai aspek suatu masalah dalam waktu yang relatif singkat.

    - Simposium diikuti oleh seorang moderator, beberapa orang pembicara, dan banyak peserta.

    4. SeminarSeminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah meja bundar. Seminar bertujuan menemukan cara atau jalan pemecahan masalah yang biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugas.

    5. BrainstormingBrainstorming merupakan bentuk diskusi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan. Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan. Dalam brainstorming, diharapkan akan tercetus kritik serta gagasan sebanyak-banyaknya. Semakin aneh, tegas, dan semakin berani sebuah gagasan, brainstorming dianggap semakin baik.

    6. KolokiumKolokium merupakan bentuk diskusi yang menghadirkan orang-orang yang ahli dalam diskusi sebagai narasumber yang bisa meluruskan suatu pembicaraan yang menyimpang dari persoalan yang menjadi pokok diskusi.

    7. Workshop atau lokakaryaWorkshop atau lokakarya adalah pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan mereka.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    BAB 5 SURAT

    Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.

    A. BAGIAN-BAGIAN SURATSurat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut.

    1. Kepala Surat

    2. Pembukaan tanggal surat, perihal surat, nomor surat, alamat surat. lampiran surat,

    3. Isi Surat atau Tubuh Surat salam pembuka, isi surat.

    4. Penutup salam penutup, tanda tangan dan nama terang, jabatan, tembusan.

    B. JENIS-JENIS SURATSecara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam

    situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan perdagangan.

    2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.

    Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi berikut.

    1. Surat Permohonan IzinBerisi permohonan izin dari pengirim kepada penerima mengenai sesuatu. Dalam surat permohonan izin, harus dituliskan kejelasan alasan pengajuan permohonan tersebut.

    2. Surat Permohonan MaafSurat yang berisi permintaan maaf, disampaikan oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti tersebut.

    3. Surat PemberitahuanSurat yang isinya memberitahukan sesuatu agar diketahui orang lain.

    4. Surat PerjanjianAdalah surat yang berisi kesepakatan dua belah pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian, yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda tangan kedua belah pihak di atas materai, serta adanya saksi.

    5. Surat EdaranSurat edaran adalah surat yang berisi informasi yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu lembaga.

    6. Surat UndanganSurat yang berisi permintaan atau undangan kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pengirim.

    7. Surat KuasaSurat kuasa merupakan surat yang berisi pemberian wewenang atas sesuatu.

    8. Surat Lamaran PekerjaanSurat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang kepada instansi atau perusahaan untuk dapat diterima menjadi pegawai pada instansi atau perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan harus singkat, padat, sopan, dan langsung pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis mengemukakan identitas serta pekerjaan yang dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri.

    9. Memorandum atau MemoMemorandum merupakan surat yang berisi catatan singkat tentang pokok-pokok permasalahan yang ingin dibicarakan. Memo dibuat oleh pihak atasan kepada bawahan atau pejabat setingkat dengan pembuat memo.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya.

    A. BAGIAN-BAGIAN SURATSurat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut.

    1. Kepala Surat

    2. Pembukaan tanggal surat, perihal surat, nomor surat, alamat surat. lampiran surat,

    3. Isi Surat atau Tubuh Surat salam pembuka, isi surat.

    4. Penutup salam penutup, tanda tangan dan nama terang, jabatan, tembusan.

    B. JENIS-JENIS SURATSecara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam

    situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan perdagangan.

    2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk kepentingan keluarga.

    Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi berikut.

    1. Surat Permohonan IzinBerisi permohonan izin dari pengirim kepada penerima mengenai sesuatu. Dalam surat permohonan izin, harus dituliskan kejelasan alasan pengajuan permohonan tersebut.

    2. Surat Permohonan MaafSurat yang berisi permintaan maaf, disampaikan oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti tersebut.

    BAB 6 KARYA TULIS

    A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH- Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang

    memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, yaitu objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian atau pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan pada suatu penelitian dalam hubungannya dengan sebuah teori.

    - Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai tulisan atau karangan yang mengungkapkan masalah dan pemecahannya secara ilmiah, didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan benar, pengembangannya secara sistematis dan logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat tidak memihak serta tidak emosional.

    B. KARAKTERISTIK KARYA TULISSebagai sebuah karangan yang membahas suatu per-soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya tulis mempunyai karakter sebagai berikut.1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan

    pelaksanaan suatu kegiatan lapangan.2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang

    masalah yang dikaji secara teoretis dengan kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur dan prinsip atau teori.

    3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.

    4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber-bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan secara utuh.

    C. SISTEMATIKA KARYA TULISSistematika karya tulis adalah sebagai berikut.

    1. PendahuluanBerisi persoalan yang akan dibahas, latar belakang masalah, masalah yang akan dibahas, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.

    2. Isi dan PembahasanBerisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan penulis dalam menjawab permasalahan yang diajukan.

    3. KesimpulanBerisi makna yang diberikan penulis terhadap uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi. Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini.

    BAB 7 AFIKS

    A. PENGERTIAN AFIKS- Imbuhan (afiks) adalah sisipan yang dibubuhkan

    pada sebuah kata.- Afiks meliputi beberapa jenis, yaitu prefiks

    (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks (imbuhan gabung).

    - Proses pemberian imbuhan atau afiksasi mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau kelas kata.

    B. JENIS-JENIS AFIKS

    1. PrefiksPrefiks atau awalan adalah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata. Prefiks meliputi me-, ber-, di-, pe(nasal)-, pe-, ke-, se-, ter-, per-, me(nasal)-.

    2. InfiksInfiks atau sisipan adalah afiks yang dibubuhkan pada tengah kata. Infiks meliputi -em-, -el-, -er-, -in-.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    3. SufiksSufiks atau akhiran adalah afiks yang terletak di akhir kata, meliputi an, -i, -kan, -nya.

    4. Konfiks(ImbuhanGabung)Konfiks atau imbuhan gabung adalah imbuhan berupa awalan dan akhiran yang digunakan sekaligus. Konfiks meliputi ber-an, pe(nasal)-an, pe-an, ke-an, se-nya.

    C. FUNGSI AFIKSASI

    1. FungsiPrefiksatauAwalan me-, berfungsi membentuk kata kerja transitif

    dan intransitif; membentuk kata keterangan atau adverbial; membentuk kata sifat; dan membentuk kata benda.

    ber-, berfungsi membentuk kata kerja, kecuali yang memiliki arti mempunyai.

    di-, berfungsi membentuk kata kerja pasif. pe(nasal)-, berfungsi membentuk kata benda. pe- , berfungsi membentuk kata benda. ke-, berfungsi membentuk kata bilangan dan

    kata benda. se-, berfungsi membentuk kata kerja pasif.

    2. FungsiSufiksatauAkhiran -an, berfungsi membentuk kata benda dan

    kata sifat. -i, membentuk kata kerja transitif. -kan, berfungsi membentuk kata kerja

    transitif. -nya berfungsi membentuk kata benda, kata

    keterangan dan kata tugas, serta kata sandang penentu.

    3. FungsiKonfiksatauImbuhanGabung ber-an, berfungsi membentuk kata kerja. pe(nasal)-an, berfungsi membentuk kata

    benda. pe-an, berfungsi membentuk kata beda. ke-an,berfungsi membentuk kata benda.

    D. MAKNA AFIKSASI

    1. MaknaPrefiksatauAwalan me-, sebagai kata kerja transitif, me- menya-

    takan makna menghasilkan, melakukan perbuatan, dan mempergunakan; sebagai kata kerja intransitif, me- menyatakan mengerjakan sesuatu, menuju, menjadi,

    dalam keadaan. ber-, menyatakan makna menggunakan,

    mempunyai, menjadi, kumpulan, dalam keadaan, melakukan perbuatan untuk diri sendiri, resiprok.

    di-, menyatakan suatu tindakan pasif. pe(nasal)-, menyatakan makna alat untuk

    melakukan tindakan, orang yang memiliki sifat, yang menyebabkan jadi, orang yang (biasa) melakukan.

    pe-, menyatakan makna orang yang.... ke-, menyatakan bilangan tingkat dan orang

    atau sesuatu yang di..... se-, menyatakan makna satu, kesatuan,

    setelah, menyerupai, sebanyak. ter-, menyatakan tingkat superlatif, setelah,

    sama dengan atau menyerupai. per-, menyatakan makna membuat jadi,

    membuat lebih, menyatakan intensitas.

    2. MaknaInfiksatauSisipanInfiks atau sisipan pada umumnya menyatakan banyak, intensitas, dan mempunyai sifat.

    3. MaknaSufiksatauAkhiran -an, menyatakan tempat, alat melakukan

    sesuatu, hasil, hal atau cara, sesuatu yang biasa di..., tiap-tiap, menyerupai, bersifat.

    -kan, menyatakan kausatif, benefaktif, menyebabkan, membawa ke....

    -i, menyatakan tindakan dilakukan berulang-ulang, objek lokatif, mengeluarkan, kausatif.

    -nya sebagai akhiran merupakan bentuk nya yang tidak bermakna dia.

    4. MaknaKonfiksatauImbuhanGabung ber-an, menyatakan resiprok, perbuatan

    berulang-ulang. per-an, menyatakan hal yang berhubungan

    dengan, tempat atau daerah, hal atau hasil. ke-an, menyatakan tempat, hal, dapat di,

    dalam keadaan, tidak sengaja, terlalu, agak.

    se-nya, menyatakan superlatif atau paling.

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    BAB 7 NOVEL, CERPEN, DAN PUISI

    A. NOVEL DAN CERPEN- Novel adalah karya imajinatif dalam bentuk

    prosa yang mengisahkan kehidupan seorang atau beberapa tokoh.

    - Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa yang menyajikan peristiwa yang cermat dan jelas, berfokus pada satu aspek cerita, dan isi ceritanya logis dengan kehidupan nyata.

    1. Perbedaan Novel dan Cerpena. Dilihat dari segi cerita, novel mengemukakan

    cerita dengan lebih rinci dan detail (alur sederhana), dengan permasalahan yang kompleks sehingga alur menjadi lebih panjang yang ditandai dengan perubahan nasib pada diri tokoh, sedangkan cerpen mengemukakan cerita dengan lebih ringkas.

    b. Novel memungkinkan munculnya banyak tokoh dalam berbagai karakter, sedangkan dalam cerpen tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang saja.

    c. Tema dalam novel lebih kompleks, sedangkan pada cerpen tema relatif sederhana.

    d. Latar dalam novel dilukiskan secara rinci, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, konkret dan pasti. Sebaliknya, cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus tentang keadaan latar.

    2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel dan Cerpen- Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang

    membangun karya sastra dan secara langsung ikut serta membangun cerita.

    - Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra dan secara tidak langsung mempengaruhi bangunan karya sastra.

    a. Unsur Intrinsik Novel dan Cerpen Tema Tema adalah gagasan atau amanat utama

    yang menjalin struktur isi cerita. Tema juga dapat diungkapkan sebagai dasar cerita atau gagasan dasar umum novel dan cerpen. Tema biasanya menyangkut masalah kehidupan, seperti cinta, kecemasan, dendam, religius, harga diri, kesetiakawanan, keadilan, kebenaran, dan sebagainya.

    AlurAlur merupakan cerita yang berisi urutan kejadian dan setiap kejadian dihubungkan secara sebab akibat. Berdasarkan jumlah pengembangan ceritanya, alur dibedakan menjadi berikut.1) Alur tunggal, yaitu alur yang hanya

    mempunyai satu pengembangan cerita.2) Alur ganda, yaitu alur yang mempunyai

    beberapa pengembangan cerita.Berdasarkan kepaduannya, alur dibedakan menjadi berikut.1) Alur erat, yaitu alur yang mempunyai

    hubungan padu antara peristiwa yang satu dengan yang lain.

    2) Alur longgar, yaitu alur yang hubungan antar-peristiwa di dalamnya terjalin renggang.

    Latar atau setting- Latar atau setting mengacu pada pengertian

    tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

    - Latar dalam karya fiksi, seperti novel dan cerpen, tidak terbatas pada penempatan lokasi-lokasi tertentu yang bersifat fisik saja, tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di tempat yang bersangkutan.

    PenokohanPenokohan adalah perlukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.Tokoh dilukiskan dengan teknik langsung dan tidak langsung. - Teknik langsung diungkapkan oleh

    pengarang dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung, seperti penjelasan tentang sifat, tingkah laku, dan ciri fisik tokoh.

    - Teknik tidak langsung diungkapkan oleh pengarang melalui cakapan yang dilakukan oleh tokoh, tingkah laku tokoh, pikiran dan perasaan tokoh, reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, dan reaksi tokoh lain.

    Sudut pandangSudut pandang adalah posisi pengarang dalam

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    membawakan cerita atau posisi peristiwa dan tindakan. Sudut pandang dapat dibedakan menjadi dua. - Sudut pandang orang pertama menempatkan

    pengarang sebagai seseorang yang terlibat di dalam cerita.

    - Sudut pandang orang ketiga menempatkan pengarang sebagai seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama dan kata gantinya.

    GayaGaya menyangkut cara khas pengarang dalam mengungkapkan ekspresi berceritanya dalam novel atau cerpen yang ia tulis. Gaya tersebut menyangkut bagaimana seorang pengarang memilih tema, persoalan, meninjau persoalan, dan menceritakannya dalam sebuah novel atau cerpen. Dengan kata lain, gaya berkaitan dengan nada cerita dan cara pemakaian bahasa yang spesifik oleh pengarang.

    AmanatAmanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya dan disarankan melalui cerita.

    b. Unsur Ekstrinsik Novel dan CerpenUnsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah karya sastra antara lain berupa sikap, keyakinan, dan pan-dangan hidup pengarang yang mempengaruhi karya yang ditulisnya. Selain itu, terdapat pula unsur ekstrinsik berupa keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, politik, dan sosial.

    3. Nilai Moral Novel dan Cerpen- Moral, akhlak, atau budi pekerti mengandung dua

    pengertian, yaitu: ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; ajaran kesusilaan yang terungkap dari suatu cerita.

    - Karya sastra tidak hanya berisi cerita, tetapi di dalamnya terkandung berbagai ajaran kesusilaan, ajaran tentang bagaimana harus berbuat dan bersikap, baik kepada diri sendiri, sesama manusia, binatang, alam, maupun terhadap Tuhan.

    B. PUISIPuisi merupakan jenis karya sastra (karangan terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang padat, menekankan pemakaian kata konotatif yang

    penuh dengan perbandingan, asosiasi, perlambang, kiasan, dan sering bermakna ganda (ambigu), serta memerlukan kemerduan pengungkapan.

    1. Unsur Puisia. Unsur Bentuk

    Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut. Bunyi Unsur bunyi dalam puisi berperan agar

    puisi tersebut merdu ketika dibaca dan didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima dan irama. 1) Rima Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi yang

    berselang atau berulang, baik di dalam (tengah) maupun di akhir baris atau larik.

    Berdasarkan perulangan bunyi dalam puisi tersebut.a) Rima sempurna adalah perulangan

    bunyi yang timbul sebagai akibat ulangan kata tertentu.

    b) Rima paruh merupakan perulangan bunyi yang terdapat pada sebagian baris dan kata-kata tertentu.

    c) Aliterasi adalah perulangan bunyi konsonan.

    d) Asonansi adalah perulangan bunyi vokal yang terdapat pada baris-baris puisi.

    Berdasarkan posisi kata yang mendukungnya.a) Rima awal merupakan perulangan

    bunyi yang terdapat pada tiap awal baris.

    b) Rima tengah mengalami perulangan bunyi pada tengah baris.

    c) Rima akhir mengalami perulangan bunyi pada akhir baris.

    Berdasarkan hubungan antarbaris dalam tiap bait.a) Rima merata (terus) ditandai dengan

    adanya perulangan bunyi a-a-a-a pada semua akhir baris.

    b) Rima berselang atau rima silang (a-b-a-b).

    c) Rima berangkai (a-a-b-b).d) Rima berpeluk (a-b-b-a).

    2) Irama Irama adalah paduan yang menimbulkan

    unsur musikalitas, baik berupa alunan keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    pendek, dan kuat-lemah, yang mampu menimbulkan kemerduan, kesan suasana dan makna tertentu. Dengan kata lain, irama dalam sebuah puisi berfungsi mendukung makna dan menimbulkan suasana tertentu.

    Berdasarkan suasana yang ditimbulkan, dibedakan adanya bunyi euphony, cacophony, dan anomatope. - Euphony: bunyi yang menimbulkan

    suasana menyenangkan. - Cacophony: bunyi yang menimbulkan

    suasana muram dan tidak menyenangkan. - Anomatope: bunyi berupa peniruan

    atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam, seperti bunyi angin, laut, dan binatang.

    Diksi Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam

    karya sastra.

    Bahasa Kias Bahasa kias merupakan penyimpangan dari

    pemakaian bahasa yang biasa, yang makna katanya atau rangkaian katanya digunakan dengan tujuan mencapai efek tertentu. Bahasa kias dalam puisi dibedakan menjadi beberapa jenis.1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me-

    nyamakan benda dengan manusia.2) Metafora: bentuk kiasan yang menya-

    takan sesuatu sebagai hal yang sebanding dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama.

    3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me-nyamakan satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding se-perti bagai, laksana, seperti, seumpama, dan lain-lain.

    4) Metonimia diartikan sebagai pengertian yang satu digunakan sebagai pengertian lain yang berdekatan.

    5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok pars prototo (sebagian untuk mewakili keseluruhan) dan sinekdok totem proparte (keseluruhan untuk menyebut atau mewakili sebagian).

    6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang mengiaskan hal lain, alegori merupakan perluasan dari metafora.

    Citraan Citraan merupakan gambaran-gambaran

    angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui

    kata-kata. Citraan dibedakan menjadi citraan penglihatan, pendengaran, rabaan, pengecapan, penciuman, dan gerak. Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang terasa pahit tembakau, berganti manisnya madu.

    Bentuk Visual Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi

    dan susunan baris. Tipografi berfungsi membuat penampilan puisi menjadi artistik dan memberikan nuansa makna dan nuansa tertentu. Baris dalam puisi disebut juga larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi adalah sebagai berikut.1) Bentuk seperti prosa Kalau ada daham-daham terdengar

    di malam hari, aku tahu itu saudara kembarku. Ia menanti aku di pekarangan, karena aku melarang ia masuk.

    Pernah ia begitu rindu kepadaku dan tiba-tiba hadir di tengah keluargaku dengan tamu-tamu yang sedang berpesta merayakan hari lahirku. Mereka semua ketakutan melihat ia duduk di dalam, karena muka saudara kembarku sangat buruk. Aku malu dan minta ia menunggu di luar kalau mau bertemu dengan aku.

    (Saudara Kembarku) Subagio Sastrowardoyo2) Bentuk konvensional

    hatiku anginmengembaramengalirterhirup nafasmu

    hatiku anginmenyebarkosong tak terlihatmencemari nadimeracun darahhingga kakubagai patung diriku (Hatiku Angin) Evi Idawati

    3) Bentuk zigzag Contoh puisi:(Tragedi Winka & Sihka)Sutardji Calzoum Bachri

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    2. Unsur MaknaBerbeda dengan unsur bentuk yang dapat diamati secara visual, makna merupakan unsur puisi yang hanya bisa ditangkap melalui kepekaan batin dan daya kritis pembaca. Secara umum, makna puisi terdiri atas perasaan (sense), pokok persoalan (subject matter), sikap penyair (feeling), dan nada (tone). Perasaan (sense) Perasaan (sense) merupakan gambaran dunia

    yang diciptakan oleh penyair.

    Pokok Persoalan (subject matter) Pokok persoalan (subject matter) merupakan

    rincian perasaan dalam bentuk satuan-satuan yang problematik.

    Sikap Penyair (feeling) Sikap penyair (feeling) merupakan unsur

    makna yang terkandung di dalam puisi yang berhubungan dengan pendirian penyair terhadap pokok-pokok persoalan yang dihadapinya.

    Nada (tone) Nada (tone) merupakan sikap pengarang

    terhadap pembaca. Sikap penyair kepada pembaca dapat berupa sikap menasihati, menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah solusi, dan sebagainya.

    2. Jenis Puisia. Puisi Lama

    Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi atas pantun, syair, dan gurindam.

    Pantun Ciri-ciri pantun:

    1) Setiap bait terdiri atas empat baris.2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat

    kata dan 8-12 suku kata. 3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan

    yang disebut sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi atau maksud yang sesungguhnya.

    4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b.5) Isi pantun berupa curahan perasaan.

    Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun dibedakan menjadi berikut.1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri

    atas empat baris.

    2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun yang terdiri atas dua baris (pantun dua seuntai).

    3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.

    4) Pantun berkait atau pantun rantai atau seloka.

    Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun agama, pantun cinta kasih, pantun anak, pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun teka-teki, dan pantun jenaka.

    Syair Syair merupakan bentuk puisi lama yang

    berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya. Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut.1) Setiap bait terdiri atas empat baris.2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap

    yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4 kata.

    3) Memiliki pola sajak a-a-a-a.4) Semua baris merupakan isi.5) Rangkaian bait satu dengan bait

    berikutnya merupakan rangkaian cerita.

    Gurindam Gurindam merupakan puisi lama yang timbul

    akibat adanya pergaulan dengan orang-orang Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri berikut.1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima

    a-a-a-a.2) Kedua baris pada gurindam mempunyai

    hubung-an sebab-akibat, baris pertama merupakan syarat dan baris kedua adalah jawabannya.

    3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat.

    b. Puisi BaruPuisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut. Distikon (puisi dengan untaian 2 baris). Terzina (untaian 3 baris). Kuatren (untaian 4 baris). Kuin (untaian 5 baris). Sekstet (untaian 6 baris). Septima (untaian 7 baris). Oktaf (untaian 8 baris). Soneta (untaian 14 baris).

  • kendi_mas_media@yahoo.com

    c. Puisi BebasPuisi bebas adalah puisi yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah puisi, seperti rima, irama, baris, dan bait.

    d. Puisi KontemporerPuisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut. Puisi mini kata, yaitu puisi yang menggunakan

    sedikit kata. Puisi mantra, yaitu puisi yang mengutamakan

    kata sebagai unsur bunyi. Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat

    bunyi dan kata menjadi berwujud. Puisi tipografi, yaitu puisi yang mengutamakan

    bentuk atau bangun. Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar

    atau humor dengan permasalahan yang sederhana.

    Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta-makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol lain.

    3. Menafsirkan PuisiSebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi

    penanda makna atau mencari makna setiap kata yag digunakan oleh penyair.

    b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya mengandalkan pikiran.

    c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung.

    C. DRAMADrama adalah cerita tentang konflik manusia yang ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan action pada pentas di hadapan penonton (audience).

    1. Jenis DramaMenurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu drama baru dan drama lama.a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan

    untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

    b. Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

    Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan menjadi berikut.

    a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

    b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

    c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-ngandung cerita sedih dan lucu.

    d. Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

    e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.

    f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

    g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

    h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.

    i. Passie adalah drama yang mengandung unsur agama/religius.

    j. Wayang adalah drama yang menggunakan pemain berupa boneka wayang.

    2. Unsur-unsur Dramaa. Tema (Topik)

    Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu yang melandasi suatu karya sastra. Tema atau topik adalah ide pokok dari lakon atau drama. Istilah tema dalam drama sering disebut dengan premise, yang berperan sebagai landasan pengembangan pola bangun cerita.

    b. TokohTokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu menjalin suatu cerita yang padu. Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir dalam drama.

    c. Situasi (Latar)Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-presikan diri tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. Latar dapat berfungsi sebagai metonimia atau metafora yaitu sebagai ekspresi dari tokoh-tokoh yang ada.

  • Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi fisikal dan fungsi psikologis. - Fungsi fisikal memberikan informasi situasi

    (ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se-hingga sebuah cerita menjadi logis.

    - Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin para tokoh, menjadi metafor dari keadaan emosional dan spiritual tokoh.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber-dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis.

    d. Lakuan (Plot)Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.

    3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik DramaDi dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat, karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita (point of view) karena drama merupakan seni bertutur langsung. Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan diperkuat dengan efek-efek tertentu. Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up, dan visualisasi latar dalam dekorasi panggung.

    BAB 8 SASTRA MELAYU KLASIK

    A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK- Sastra Melayu Klasik merupakan sastra yang

    tumbuh dan berkembang pada masa masyarakat Melayu zaman dahulu.

    - Di dalam karya sastra pada zaman Melayu Klasik ini, terdapat beberapa nilai moral, antara lain berisi ajaran untuk bersikap dan berbuat kepada orangtua, orang yang lebih muda, anggota keluarga, lawan, dan kawan. Dalam sastra Melayu Klasik juga disampaikan ajaran tentang ilmu pengetahuan, teknologi, negara, dan lain-lain.

    B. JENIS SASTRA MELAYU KLASIKJenis sastra pada masa Melayu Klasik dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Bentuk puisinya adalah pantun dan syair. Bentuk prosa meliputi cerita asal-usul (legenda), cerita binatang, cerita pelipur lara, cerita jenaka, dan cerita sejarah atau hikayat.

    1. Cerita Asal-Usul (Legenda)Cerita asal-usul merupakan cerita tentang asal mula terjadinya sesuatu. Cerita asal-usul terbagi atas ceita asal-usul dunia binatang, cerita asal-usul dunia tumbuhan, dan cerita asal-usul terjadinya suatu tempat.

    2. Cerita Binatang (Fabel)Cerita binatang merupakan cerita yang tokohnya berupa binatang. Dalam cerita binatang, digambarkan hewan dapat bertingkah laku seperti manusia. Cerita binatang penuh dengan sindiran dan nasihat.

    3. Cerita Penglipur LaraCerita penglipur lara digunakan untuk menghibur hati yang sedih. Oleh karena itu, apa yang dikisahkan dalam cerita ini adalah hal-hal yang indah, penuh angan-angan, dan keajaiban. Contoh cerita penglipur lara adalah Hikayat Malin Dena dan Si Lumbut Mada.

    4. Cerita JenakaCerita jenaka merupakan cerita yang mengandung unsur humor di dalamnya. Contoh: Pak Belalang dan Lebai Malang.

    5. Cerita Sejarah (Hikayat)Hikayat merupakan cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja dan dewa. Contoh: Hikayat Banjar dan Hikayat Raja Pasai.