Post on 27-May-2018
iAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2017
ii Anak-Anak Bukit Menoreh
Anak-Anak Bukit MenorehAntologi PuisiBengkel Bahasa dan Sastra IndonesiaSiswa SLTA Kabupaten Kulon Progo
Penyunting :Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.
Pracetak :Nanik Sumarsih, S.Pd., M.A.SardiEndang SiswantiAffendiAmanat
PenerbitKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBALAI BAHASA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAJalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta 55224Telepon: (0274) 562070, Faksimile: (0274) 580667
Katalog Dalam Terbitan (KDT)Anak-Anak Bukit Menoreh; Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan SastraIndonesia Siswa SLTA Kabupaten Kulon Progo, Dhanu PriyoPrabowo. Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta,2017xx +170 hlm., 14,5 x 21 cm.ISBN: 978-602-6284-68-6
Cetakan pertama, Juni 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang. Sebagian atau seluruh isi bukuini dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulisdari penerbit.
Isi tulisan menjadi tanggung jawab penulis.
iiiAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Masih dalam kerangka mendukung program literasi yangsedang digalakkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudaya-an yang beberapa ketentuannya telah dituangkan dalamPermendikbud Nomor 23 Tahun 2015, pada tahun ini (2017) BalaiBahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pengembangan danPembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,kembali menyusun, menerbitkan, dan menyebarluaskan buku-buku kebahasaan dan kesastraan. Sebagaimana dilakukan padatahun-tahun sebelumnya, buku-buku yang diterbitkan dan di-sebarluaskan itu tidak hanya berupa karya ilmiah hasil penelitiandan/atau pengembangan, tetapi juga karya-karya kreatif yangberupa puisi, cerpen, cerita anak, dan esai baik itu berasal darikegiatan penulisan oleh para sastrawan DIY maupun melaluikegiatan Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa. Halini dilakukan tidak lain sebagai realisasi program pembinaandan/atau pemasyarakatan kebahasaan dan kesastraan kepadapara pengguna bahasa dan apresiator sastra, terutama kepadaanak-anak, remaja, dan generasi muda.
Sebagaimana diketahui bahwa isu utama yang berkembangbelakangan adalah kemampuan baca (literasi) anak-anak kita(pelajar kita) tertinggal selama 4 tahun dibandingkan dengankemampuan baca anak-anak di negara maju. Hal itu terjadi selaindisebabkan oleh berbagai faktor yang memang tidak terelakkan(sosial, ekonomi, geografi, jumlah penduduk, dan sebagainya),
PENGANTARKEPALA BALAI BAHASA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
iv Anak-Anak Bukit Menoreh
juga disebabkan oleh fakta bahwa di Indonesia memang tradisi(budaya) baca-tulis (literasi) dan berpikir kritis serta kreatif belumter(di)bangun secara masif dan sistemik. Itulah sebabnya, seba-gai lembaga pemerintah yang memang bertugas melaksanakanpembangunan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan,Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta turut serta dan senan-tiasa menyumbangkan peranannya dalam upaya mengembang-kan kemampuan literatif dan kecerdasan anak-anak bangsa. Salahsatu dari sekian banyak upaya itu ialah menyediakan bahan (ma-teri) literasi berupa buku-buku kebahasaan dan kesastraan.
Buku berjudul Anak-Anak Bukit Menoreh ini tidak lain jugadimaksudkan sebagai upaya mendukung program pengembang-an kemampuan literatif sebagaimana dimaksudkan di atas. Bukuini memuat 158 judul puisi yang ditulis oleh siswa SLTA (SMA,SMK, MA) Kabupaten Kulon Progo pada saat mereka mengikutikegiatan Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa SLTAyang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogya-karta pada 28 Maret 2017—11 Juni 2017. Selain itu, di dalambuku ini juga dimuat tulisan dua orang tutor (Drs. Dhanu PriyoPrabowo, M.Hum. dan Iman Budhi Santosa) sebagai sekadarpetunjuk atau pedoman bagaimana cara atau teknis menulis puisi.Diharapkan tulisan (karya-karya) yang dimuat dalam buku inimenjadi pemantik dan sekaligus penyulut api kreatif pembaca,terutama anak-anak, remaja, dan generasi muda.
Akhirnya, dengan terbitnya buku ini, Balai Bahasa DaerahIstimewa Yogyakarta menyampaikan penghargaan dan ucapanterima kasih yang tulus kepada para penulis, penyunting, panitia,dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam menghantarkan bukuini ke hadapan pembaca. Selamat membaca dan salam kreatif.
Yogyakarta, Juni 2017
Dr. Tirto Suwondo, M.Hum.
vAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
PENGANTAR PANITIA
Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai lembagapemerintah yang bertanggung jawab melaksanakan pembinaanpenggunaan bahasa dan sastra masyarakat, pada tahun 2017kembali menyelenggarakan kegiatan Bengkel Bahasa dan SastraIndonesia. Kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk pelatihanpenulisan puisi dan esai bagi siswa SLTA (SMA, SMK, MA) Kabu-paten Kulon Progo ini merupakan salah satu wujud kepedulianBalai Bahasa DIY terhadap kompetensi menulis siswa.
Kegiatan Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia dilaksanakandalam sepuluh kali pertemuan, setiap hari Minggu, tanggal 26Maret–11 Juni 2017, bertempat di SMK Ma’arif 1 Wates, KulonProgo. Kegiatan ini diikuti oleh 70 siswa SLTA (SMA, SMK, MA)Kabupaten Kulon Progo, yang terbagi dalam dua kelas, yaitukelas puisi 34 peserta dan kelas esai 36 peserta. Peserta pelatihandibimbing oleh para praktisi, akademisi, dan tenaga teknis BalaiBahasa DIY. Narasumber kelas puisi adalah Drs. Dhanu PriyoPrabowo, M.Hum. dan Iman Budhi Santosa. Narasumber kelasesai adalah Dra. Wiwin Erni Siti Nurlina, M.Hum. dan Moh.Mursyid.
Buku antologi berjudul Anak-Anak Bukit Menoreh ini memuat158 judul puisi karya peserta. Tulisan-tulisan tersebut tidak hanyamembicarakan hal-hal yang berkenaan dengan dunia pendidik-an, tetapi juga berbagai problem sosial dan kemanusiaan yangada di sekeliling mereka. Antologi ini juga dilengkapi denganmakalah yang ditulis oleh narasumber.
vi Anak-Anak Bukit Menoreh
Dengan diterbitkannya buku antologi ini mudah-mudahanupaya Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mening-katkan keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia, khusus-nya keterampilan menulis puisi bagi siswa SLTA, dapat memper-kukuh tradisi literasi para siswa. Di samping itu, semoga anto-logi ini dapat memperkaya khazanah bahasa dan sastra Indonesia.
Buku antologi ini tentu saja masih banyak kekurangan. Untukitu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untukperbaikan di masa mendatang.
Yogyakarta, Juni 2017
Panitia
viiAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya ke-giatan bengkel sastra penulisan puisi dapat diakhiri dengan baikdi Kulon Progo. Melihat minat 34 peserta bengkel yang terdiriatas para siswa dari berbagai macam sekolah SLTA, tutor penu-lisan puisi (Iman Budhi Santosa dan Dhanu Priyo Prabowo)merasakan ada kelegaan di hati karena semua peserta mengikutikegiatan itu dengan penuh semangat. Selain itu, kelegaan itujuga muncul karena alasan lain yang bersifat teknis: peserta yangrata-rata ‘belum mengenal’ puisi dan cara menulis puisi yangseyogyanya, sedikit demi sedikit akhirnya dapat memasuki pro-ses penulisan puisi.
Hal ini perlu diungkapkan terlebih dahulu di sini karenamenulis puisi ternyata ‘tidak’ semudah yang dibayangkan mere-ka sebelumnya. Menulis puisi yang ‘sesungguhnya’ ternyataharus melalui proses yang ‘rumit’ tetapi menyenangkan. Disebut‘rumit’ tetapi menyenangkan karena pada hakikatnya menulispuisi bukan sekadar mengeluarkan kata dari pikiran dan menyu-sunnya menjadi bait-bait puisi. Akan tetapi, menulis puisi ternyataharus menjadi seorang ‘eksplorer/peneliti’ ketika ingin meng-ungkapkan ‘sesuatu’ dengan kata-kata (yang terpilih) dan caramengungkapkapkanya pun (masalah) dengan cara tidak lang-sung. Puisi memang mengungkapkan masalah/sesuatu secaratidak langsung dan di situlah keindahan puisi. Persoalan inilahyang banyak ditemui oleh para siswa peserta bengkel. Mereka
BELAJAR DARI YANG (MUNGKIN)TIDAK DITEMUKAN DI SEKOLAH
CATATAN PENYUNTING
viii Anak-Anak Bukit Menoreh
kebanyakan tidak tahu bahwa puisi itu sebenarnya merupakanungkapan tidak langsung tentang sesuatu hal.
Oleh karena itu, secara pelan-pelan dan dengan mengguna-kan metode N-3 dari Ki Hadjar Dewantara, mereka diajari untukdapat mengerti cara memahami dan menulis puisi. Metode N-3,tepat dipergunakan kepada para pemula supaya peserta bengkelpuisi tidak tergagap-gagap dan akhirnya terjerembab dalam ke-tidaktahuan. Melaui cara niteni, nirokake, dan nambahi pesertadiajak memasuki dunia puisi secara gradual dan terarah tanpaharus dibebani ‘teori’ yang kadang-kadang menjadi sesuatuyang abstrak bagi para peserta yang kebanyakan masih awamdengan puisi.
Metode N-3 itu ternyata bukan tabu. Sapardi Djoko Damono,sebagai penyair senior Indonesia, pun menggunakannya ketikapada awal-awal beliau belajar menulis puisi. Di Harian Kompas,Selasa, 21 Maret 2017, beliau mengatakan “Kalau mau menulispuisi, bacalah puisi sebanyak-banyaknya, kemudian TIRULAH.Saya malah bilang, jangan cuma meniru, tapi ‘curilah’”. Tentusaja, kata ‘curilah’ yang diungkapkan Sapardi Djoko Damonoitu bukan dalam arti yang sebenarnya (mencuri), tetapi adalahungkapan simbolis yang bermakna kreativitas. Seseorang penulispemula, setelah banyak membaca dan menyenangi puisi-puisiyang dibacanya akhirnya bukan hanya sekadar meniru, tetapiharus menyusun puisi yang baru secara kreatif (menampilkanpuisi yang baru dan menjadi ciri kepersonalannya).
Berangkat dari metode N-3 tersebut, bengkel sastra untuksiswa SLTA di Kulon Progo dalam setiap pertemuan (dilaksana-kan setiap hari Minggu) diberi materi puisi-puisi yang sudahdisiapkan oleh tutor untuk di-N-3-kan. Kegiatan itu dilaksanakanselama 5 kali (5 Minggu). Para peserta menerima dalam setiappertemuannya menerima minimal 5 judul puisi yang disesuaikandengan tingkat pengetahuan mereka puisi dan bahasanya. Setelahmereka menerima puisi, mereka harus membacanya (niteni)dengan intens dan harus memilih 2 di antaranya untuk disalin
ixAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
dengan cara menulisnya kembali (nirokake) memakai tangan/bukan dengan komputer. Dengan memakai tangan mereka,ketika mereka menyalin sebenarnya mereka diajarkan untukbersabar dan berkonsentrasi. Menulis dengan tangan adalah me-nulis dengan seluruh jiwa yang sabar, sementara menulis dengankomputer dapat mengurangi penghayatan (karena kecepatanproses penulisan melalui mesin). Kemudian, setelah melalui duaproses tersebut, para peserta diwajibkan untuk mengembangkan-nya secara kreatif (nambahi) sesuai dengan kemampuan merekamasing-masing.
Akhirnya, setelah ketiga proses itu dilaksanakan merekaharus mengumpulkan puisinya kepada tutor untuk dibaca, di-bahas bersama, dan diperbaiki (jika memang perlu). Dengan caratersebut, terjadi interaksi antara peserta (dan karya-karyanya)dengan tutor. Begitulah yang berjalan sehingga pelan-pelanmereka dapat mengerti tentang puisi dan cara menulisnya. Harusdiakui, bahwa dengan metode tersebut, tidak semua pesertabengkel memahaminya. Namun, dengan langkah seperti itu,mereka menjadi akrab dan dapat mengapresiasi puisi secaraproporsional. Mereka diharapkan mengerti bahwa puisi ternyatabukan karya remeh-temeh yang diungkapkan orang tanpa me-lalui eksplorasi. Para peserta juga, setidaknya, mengerti bahwaapa yang diajarkan selama berminggu-minggu mungkin tidakpernah mereka temukan di sekolahannya.
Untuk memperkaya pemahaman peserta bengkel sastra(puisi), para tutor juga memberikan wawasan-wawasan tentangdunia sastra dan kebudayaan pada umumnya (sekali lagi disela-raskan dengan tingkat pengetahuan mereka). Hal itu bukanhanya karena menjadi tugas tutor, tetapi juga karena para pesertamemang perlu diberi wawasan tentang kesastraan. Dengan katalain, pemberian wawasan itu adalah bentuk tutor dalam konteksmemberi motivasi tentang dunia sastra. Persoalan apakah parapeserta di kelak kemudian hari akan menjadi penyair atau tidakbukanlah yang utama, tetapi dengan motivasi seperti itu peserta
x Anak-Anak Bukit Menoreh
kelak dapat merasakan manfaat menulis puisi bagi dirinya:menulis puisi bukan aktivitas tak berguna.
Setelah puisi-puisi yang mereka tulis selesai semuanya,kemudian tutor menyusunnya ke dalam antologi (tentu dengansedikit editing). Oleh tutor, antologi itu diberi judul Anak-AnakBukit Menoreh dengan dasar, bahwa para peserta adalah siswaSLTA yang berasal dari sekolah yang berada di wilayah KulonProgo yang terkenal dengan bukit Menoreh-nya. Melalui judultersebut, peserta diharapkan menjadi sadar bahwa lokalitasmereka adalah modal di masa depan dalam mengarungi kemaju-an hidup. Lokalitas menjadi ibu yang membentuk karakter me-reka di masa yang akan datang.
Para peserta yang datang dari berbagai kecamatan, tidaksemuanya dekat dengan tempat penyelenggaraan bengkel,datang dengan rajin. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiribagi tutor dan panitia. Tempat mereka yang jauh, bahkan bebe-rapa di perbukitan yang tinggi, bukan penghalang mereka belajarmenulis puisi. Untuk itu, tutor mengucapkan terima kasih danhormat kepada peserta bengkel penulisan puisi 2017 di KulonProgo, yaitu Adinda Rohmi Saputra (SMA Negeri 1 Girimulyo),Aisiyah Ayu Pramudamayanti (SMA Negeri 1 Wates), Aji NurMajid (SMA Negeri 1 Galur), Anisa Rahmawati Khasanah (SMKNegeri 1 Panjatan), Anisa Wardatul Janah (MAN 2 Wates), AntonMarani (SMA Muhammadiyah Wates), Ayu Wuri Meica Pratami(SMA Negeri 1 Lendah), Brigita Arum Tyas Putri (SMA Negeri1 Girimulyo), Cazella Dyah Pamungkawisi (SMA Negeri 1Wates), Dian Khalista (SMA Negeri 1 Sentolo), Dimas Priangga(SMK Negeri 1 Temon), Febiana Duwi Mulyani (SMK BopkriWates), Hasna Chandra Pratiwi (SMA Negeri 1 Sentolo), Hida-yati Nur Hakimah (SMK Negeri 1 Pengasih), Hilma Novianti(SMK Negeri 1 Pengasih), Lidya Rahmawati (SMA N 1 Kokap),Maita Puspa Novita (SMA Negeri 1 Pengasih), Monica SandraWijaya (SMK Tamansiswa Nanggulan), Muhamad Aftana (SMKMuhammadiyah 2 Wates), Muhammad Syarif Pambudi (SMK
xiAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Ma’arif 1 Wates), Novi Dwi Astuti (SMK Negeri 1 Kokap), PutriAyu Wulandari (SMK Ma’arif 1 Temon), Rima Fortu Nato (SMKMa’arif 1 Wates), Rozab Bina Riyansah (MAN 1 Kulon Progo),Selly Marvera Auliya (SMK Muhammadiyah 3 Wates), ShaffiraAyuning Byzhura (SMA Negeri 2 Wates), Sonya Claudia Ahmad(SMK Negeri 2 Pengasih), Susanti (SMK Negeri 1 Kalibawang),Tri Handayani (MAN 3 Kulon Progo), Triya Astuti (SMK Muham-madiyah 1 Wates), Venita Puput Indriyani (SMA MuhammadiyahWates), Varel Wayan Chiesa (SMA Negeri 1 Galur), Viki AriRosyadi (SMK Muhammadiyah 1 Temon), dan Wiji Astuti (SMASanjaya Nanggulan).
Tidak lupa, kami (tutor) mengucapkan pula terima kasihkepada Kepala Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta danPanitia Bengkel Sastra di Kulon Progo yang telah membantuproses tutorial bengkel dari awal sampai akhir dengan penuhpersaudaraan. Tanpa peran aktif mereka, tentu tutorial tidakdapat maksimal.
Yogyakarta, 24 Mei 2017
Dhanu Priyo Prabowo
xii Anak-Anak Bukit Menoreh
xiiiAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
PENGANTAR KEPALA BALAI BAHASADAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ................................... iiiKATA PENGANTAR PANITIA .................................................. vCATATAN EDITOR; BELAJAR DARI YANG(MUNGKIN) TIDAK DITEMUKAN DI SEKOLAH ........... viiDAFTAR ISI ................................................................................. xiii
Adinda Rohmi SaputraHarapan ......................................................................................... 1Kotaku ............................................................................................ 2Ungkapan Hati ............................................................................. 3Keyakinan ...................................................................................... 4Hujan .............................................................................................. 5
Aisyah Ayu PramudamayantiPilihan Terakhir ............................................................................ 6Hitam ............................................................................................. 7Bukan Milikmu ............................................................................. 8Tertawan Rindu............................................................................ 9Harapan ....................................................................................... 10
Aji Nur MajidMasa Tuamu Ibu ......................................................................... 11Ini Rumah Kita ............................................................................ 12
DAFTAR ISI
xiv Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Rahmawati KhasanahPertemuan ................................................................................... 13Pantai ............................................................................................ 14Ayah Pahlawanku ...................................................................... 15Gamelan ....................................................................................... 16Kebersamaan ............................................................................... 17
Anisa Wardatul JanahDrama........................................................................................... 18Air Mata ....................................................................................... 19Seniman ........................................................................................ 20Bertasbih pada Alam ................................................................. 21Mencoba ....................................................................................... 22
Anton MaraniIbunda Tercinta I ........................................................................ 23Ibunda Tercinta II ...................................................................... 24Usia ............................................................................................... 25Seutuhnya .................................................................................... 26Pohon Kelapa .............................................................................. 27
Ayu Wuri Meica PratamiSenja Kala Itu .............................................................................. 28Cahaya Redup ............................................................................. 29Penantian ..................................................................................... 30Tentang Kerinduan .................................................................... 31Wanita dalam Cahaya ............................................................... 32
Brigita Arum Tyas PutriHujan ............................................................................................ 33Surat Untukmu ........................................................................... 34Malaikat Tanpa Sayap ............................................................... 35Sepucuk Doa ............................................................................... 36Dandelion .................................................................................... 37
xvAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Cazella Dyah PramungkawisiDan hanya doa ............................................................................ 38Mutiara Lautan ........................................................................... 39Roda Kehidupan ......................................................................... 40Rumah Pelangi ............................................................................ 41Kilau Jogja .................................................................................... 42
Dian KhalistaCatatan Hari Tua ........................................................................ 43Hujan Kala Itu ............................................................................. 44Izinkan Aku Memelukmu ......................................................... 45Lembayung Senja ....................................................................... 46Tentang Rindu ............................................................................ 47
Dimas PrianggaDi Balik Sepi ................................................................................ 48Hujan ............................................................................................ 49Delman ......................................................................................... 50Tentang Dia ................................................................................. 51Menyala dalam Hidupku .......................................................... 52
Febiana Duwi MulyaniBagi Bangsaku ............................................................................ 53Batas dan Waktu ........................................................................ 54Rindu Tanah Kelahiranku ......................................................... 55Selepas Hujan .............................................................................. 56Luka .............................................................................................. 57
Hasna Chandra PratiwiTaman Hidup .............................................................................. 58Kerinduan Semata ...................................................................... 59Cinta ............................................................................................. 60Masih Sama.................................................................................. 61Aku Ingin ..................................................................................... 62
xvi Anak-Anak Bukit Menoreh
Hidayati Nur HakimahDoa Ibu ........................................................................................ 63Kepulangan ................................................................................. 64Senja .............................................................................................. 65Air Mata ....................................................................................... 66Cermin ......................................................................................... 67
Hilma NoviantiKisah Hujan ................................................................................. 68Kala Itu ......................................................................................... 69Akan Kemanakah? ..................................................................... 70Inilah Rumah Bapak dan Ibu .................................................... 71Cerita Tentang ............................................................................ 72
Lidya RahmawatiMenyesal ...................................................................................... 73Sungai ........................................................................................... 74Doa ............................................................................................... 75Kehilangan ................................................................................... 76Desaku ......................................................................................... 77
Maita Puspa NovitaPeluit ............................................................................................. 78Rembulan dan Bintang .............................................................. 79Aku Adalah Wayang ................................................................. 80Ibu, Samudera Biru .................................................................... 81Tatapan ........................................................................................ 82
Monica Sandra WijayaSebuah Kisahku .......................................................................... 83Hati ............................................................................................... 84Luka Datang 2 Kali .................................................................... 85Desaku ......................................................................................... 86Patung .......................................................................................... 87
xviiAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Muhamad AftanaHujan Yang Berakhir ................................................................. 88Puisi Aku...................................................................................... 89
Muhammad Syarif PambudiIsi Hati ......................................................................................... 90Cinta Kasih .................................................................................. 91Petualangan Malam .................................................................... 92Doa ............................................................................................... 93Harapan ....................................................................................... 94
Novi Dwi AstutiWaktu ........................................................................................... 95Gerimis ......................................................................................... 96Karnamu ...................................................................................... 97Tuntunan...................................................................................... 98Karena Zaman ............................................................................. 99
Putri Ayu WulandariKenangan ................................................................................... 100Waktu ......................................................................................... 101Rumah Menjadi Kenangan ...................................................... 102
Rima Fortu NatoMalam ......................................................................................... 103Hujan .......................................................................................... 104Titik Temu ................................................................................. 105Di mana Rinduku Terhenti ..................................................... 106Ibu ............................................................................................... 107
Rozab Bina RiyansahBuku ........................................................................................... 108Dulu ............................................................................................ 109
xviii Anak-Anak Bukit Menoreh
Kau Telah Pergi ........................................................................ 110Perantauan ................................................................................. 111
Selly Marvera AuliyaDolan Desa Boro ...................................................................... 112Angan ......................................................................................... 113Pernikahan ................................................................................. 114Kiasan Bunda ............................................................................ 115Ini Aku ....................................................................................... 116
Shaffira Ayuning ByzhuraHakikat Jiwa ............................................................................. 117Gemerlap Naungan Purnama................................................. 118Tujuan Terakhir ........................................................................ 119Lakon ......................................................................................... 120Diary Korupsi ........................................................................... 121
Sonya Claudia AhmadWates Malam Hari ................................................................... 122Kusambut Kau Hujan .............................................................. 123Malaikat Hidupku .................................................................... 124
SusantiPesona ........................................................................................ 125Sesal ............................................................................................ 126Bersyukur .................................................................................. 127Kenangan ................................................................................... 128Depan Rumah............................................................................ 129
Tri HandayaniHujan .......................................................................................... 130Rintihan Alam ........................................................................... 131Kepada Malam, Aku Katakan ................................................ 132Masihkah ................................................................................... 133Nyanyian Hati .......................................................................... 134
xixAntologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Triya AstutiMendung.................................................................................... 135Sinar Surya ................................................................................ 136Mencintai ................................................................................... 137Rumah Itu .................................................................................. 138Diriku ......................................................................................... 139
Venita Puput IndriyaniDia yang Tiada ......................................................................... 140Perpisahan ................................................................................. 141Matahari Malu-Malu ................................................................ 142Tentang aku .............................................................................. 143Perih ........................................................................................... 144
Varel Wayan ChiesaRumahku .................................................................................... 145Kehadiranmu ............................................................................ 146Surat untuk Tuhan ................................................................... 147Ibu Surgaku ............................................................................... 148
Viki Ari RosyadiKota Pelajar ............................................................................... 149Perpisahan ................................................................................. 150Gilang ......................................................................................... 151Hujan Tokek.............................................................................. 152Masa Lampau ............................................................................ 153
Wiji AstutiPertemuan.................................................................................. 154Doa ............................................................................................. 155Nasihat Ibu ................................................................................ 156Takdir ......................................................................................... 157Tinta Biru ................................................................................... 158
xx Anak-Anak Bukit Menoreh
Iman Budhi SantosaBelajar Mencipta Puisi Menggunakan Metode ‘N-3’ ......... 159
BIODATA NARASUMBER .................................................... 166BIODATA PANITIA ............................................................... 168
1Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Adinda Rohmi SaputraSMA Negeri 1 Girimulyo
Harapan
senja di ujung pantaimengintip dari ujung peradabanmemperindah cakrawalamenghapus tapak kaki yang basahdi atas pasir putihhangat langit cerah
2 Anak-Anak Bukit Menoreh
Adinda Rohmi SaputraSMA Negeri 1 Girimulyo
Kotaku
pandanglah bekas petak sawah itubekas jajaran padi yang masih terbayanglumpur yang mau mati tertutupudara yang dingin berdebutaman hijau menghitamdaun menari mulai membatusungai jernih tertutup debu
pemandangan yang tak terlupakanterlintas dalam bayang-bayangmengingat masa lalu yang damaiditemani hembusan angin mengibaskan rambutbegitulah cara menghibur diri di awang-awangsebelum bayang kembali ke kegelapan
3Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Adinda Rohmi SaputraSMA Negeri 1 Girimulyo
Ungkapan Hati
jika bulan dan bintang tak lagi bertemubolehkah hembusan angin menyampaikan salamkubulan yang kini ditemani bintang-bintangmulai sendiri(di manakah engkau, kenapa engkau tak beradadi sampingku lagi) tanya sang rembulankegembiraan yang selalu engkau tawarkantak pernah aku dapat selain dari dirimujutaan bintang-bintang di sekelilingkutak satu pun bisa menggantikanmujika waktu bisa aku putaraku ingin selalu tetap di sampingmu
4 Anak-Anak Bukit Menoreh
Adinda Rohmi SaputraSMA Negeri 1 Girimulyo
Keyakinan
jika tuhan tidak lagi berkuasaapakah dunia ini masih utuhapakah makhluk hidup masihtetap adateruslah renungkan dalam hatidan jangan pernah malumeyakini dan mengakui keberadaannya
5Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Adinda Rohmi SaputraSMA Negeri 1 Girimulyo
Hujan
seperti awan pada mulanyadari putih menjadi hitammengikuti halusnya angindan entah sampai mana pada akhirnya
seperti hujan pada akhirnyadijatuhkan ke dalam duniaditemani kegelapan danentah sampai kapan berakhirnya
Adinda Rohmi Saputri. Lahir di Kulon Progo, 24November 2001. Alamat rumah di Ploso RT12/RW06, Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo. Diabersekolah di SMA Negeri 1 Girimulyo. Jika inginberkorespondensi dapat menghubungi nomorkontak: 085802284672 /08814023605 atau melaluiposel: adindarohmi@gmail.com.
6 Anak-Anak Bukit Menoreh
Aisiyah Ayu PramudamayantiSMA Negeri 1 Wates
Pilihan Terakhir
selepas angin berhembusengkau dan aku adalah dua tangkai daun menguningyang memilih gugur pada musim terakhirdan melebur dalam tanah
7Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Aisiyah Ayu PramudamayantiSMA Negeri 1 Wates
Hitam
butiran air bening membasahi tanahsang surya berjalan lambat mengendapangin terasa menusuk sepisampai akhirnya semua dingin dan hitam
8 Anak-Anak Bukit Menoreh
Aisiyah Ayu PramudamayantiSMA Negeri 1 Wates
Bukan Milikmu
gemuruh suara anginmenyebarkan sebuah kabar senduketika tikus berdasi mulai menggerogoti hak rakyatdan raja hutan hanya mengaum tak bermaknamelihat ketidakadilan tak sesuai porsinya
burung mulai bernyanyi piluketika perihnya lambung mulai melandakering kerontangnya kerongkongan semakin membakartak melihat makhluk lain yang menjeritkan derita
semoga raja hutan mulai mengaum bijakmengembalikan hak rakyat dan bertindak tegakhingga akhirnya para tikus berdasi tertusuk jeruji besi
9Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Aisiyah Ayu PramudamayantiSMA Negeri 1 Wates
Tertawan Rindu
di tepi jalan di bawah pohon randuburung pipit membawa nyanyian merduluruhkan lara penikam kalbutuk selaksa relung yang tertawan rindutuk manis hari-hari yang tercicipi bersamamu
10 Anak-Anak Bukit Menoreh
Aisiyah Ayu PramudamayantiSMA Negeri 1 Wates
Harapan
Di bawah perkasanya para bintangDi masa yang semakin dalamKu berdoa dalam sujud terakhirkuSemoga indah waktu akhirkuSemoga kuhirup sejuknya surgaMuSemoga kudapat bersenandung merduDi tempat teragungMu
Aisiyah Ayu Pramudamayanti. Lahir di Kulon Progo,3 Desember 1999. Alamat rumah di Pedukuhan 8,Bugel, Panjatan, Kulon Progo. Sekolah di SMANegeri 1 Wates. Remaja yang hobi membaca novelini dapat dihubungi melalui ponsel: 087738273664,posel: ayupramudama3@gmail.com., atau IG:ayupramudama.
11Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Aji Nur MajidSMA Negeri 1 Galur
Masa Tuamu Ibu
Tak ada yang hilang darimuTak ada yang terambil darimuKetika engkau menua wahai ibuku
Tak usah engkau risaukanAnak-anakmu, yang akan menuntunmuAnak-anakmu, yang akan mendorong kursi rodamuKetika kaki-kakimu mulai melemahAnak-anakmu, yang menyuapimuAnak-anakmu, yang akan menenamimuMemijat kaki lemahmu
Tak usah kau resahkan masa tuamuTak perlu kau sedihkanTentang bagaimana masa tuamu
Duduklah dengan santai di kursi goyangBerdampingan dengan ayahBercandalah di masa tuamuJangan kau khawatirkanRehatlah untuk menggantikan masa lelahmu dulu
12 Anak-Anak Bukit Menoreh
Aji Nur MajidSMA Negeri 1 Galur
Ini Rumah Kita
kemana perginya sang waktu membawakebersamaan kita?menatap senja bersamamenatap hujan menikmati derasnyamenikmati bau tanah basahnyaadakah yang lebih indah dari menatap hujandi jendela di sudut rumah?ini cermin harapan milik kitaini rumah kita
Aji Nur Majid. Remaja putra yang lahir di Serang, 1Mei 2000 ini bersekolah di SMA Negeri 1 Galurjurusan IPA. Hobinya bermain game dan futsal.Bersama keluarga tinggal di Josutan, karangsariPengasih, Kulon Progo. Jika ingin berkorespondensidapat melalui posel: Ajaynurmajid@gmail.com atauponsel: 0819-409-4019.
13Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anisa Rahmawati KhasanahSMK Negeri 1 Panjatan
Pertemuan
setiap pertemuan pasti ada perpisahansetiap perasaan pasti ada rasa sayangjika suatu saat kita tidak dipertemukanaku mohon ingatlah kejadianyang pernah kita lakukan
14 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Rahmawati KhasanahSMK Negeri 1 Panjatan
Pantai
Desiran angin berhembusGulungan ombak berpapasanSuara gelombang menggelegarSampah-sampah berhamburan
Desiran angin berhembusGulungan ombak berpapasanPasir putih berjalanMenuju arah tujuan
Desiran angin berhembusGulungan ombak berpapasanMenutup mata membuka pikiranMelihat keindahan ciptaan Tuhan
Desiran angin berhembusGulungan ombak berpapasanMendengar kegaduhan di dalam lautanMencoba tenang dan berpikir jalan keluar
15Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anisa Rahmawati KhasanahSMK Negeri 1 Panjatan
Ayah Pahlawanku
Suaramu tak selembut tangan seorang ibukau memarahiku dengan nada ketulusanmengantarkan hatiku menuju lembah tinggisentuhanmu tak selembut tangan ibunamun, dekapanmu menghangatkan ragakudengan cinta dan kasih sayangmukau jaga akuayahbetapa baiknya hatimukau korbankan semua demi anak-anakmukau banting tulang hanya anak-anakmuayahaku akan menjaga dirimu seperti kau menjagakuterima kasih ayahatas segala kerja keras dan semua kasih sayamu
16 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Rahmawati KhasanahSMK Negeri 1 Panjatan
Gamelan
Dengan mata terpejampenabuh gamelan menatap ke dalam kekosongantak kenal susah lagi tangannya menabuh gamelanJiwa dan hati menggebubiarkan gamelan meracik sejuta dendang lagugamelan memberikan suara merduMemecahkan kesepian di malam minggumengiringi hati yang bimbangjiwa dan hati yang tenang
17Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anisa Rahmawati KhasanahSMK Negeri 1 Panjatan
Kebersamaan
KebersamaanProses panjang yang memberikan ceritaMenemui suka dan dukaMenyatukan hati dan jiwa kita semuaHingga tangis dan tawa terpecahItulah awal dari kebersamaanKebersamaanMengajarkan kita betapa pentingnya kekompakkanKesabaran dan pengertianMemberikan ketulusan dan kasih sayangHingga akhirnya suka duka pun terpecahkan
Anisa Rahmawati Khasanah. Lahir di Kulon Progo,15 Juni 2001. Alamat rumah di Sanggrahan Kidul,RT 15/07, Bendungan, Wates, Kulon Progo. AnisaRahmawati Khasanah bersekolah di SMK Negeri 1Panjatan, jurusan Farmasi 1. Jika ingin berkores-pondensi dengan Anisa Rahmawati Khasanahdapat menghubungi ponsel: 087839105832, posel:Rahmaanisa020@gmail.com, IG: Anisa_Rahma80,atau FB: Anisa rahmawati khasanah.
18 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Wardatul JanahMAN 2 Wates
Drama
DramaCiptakan suasana berbedaKusesali hidup karena fanaMencoba untuk tidak berbedaBukankah kita ini sama
19Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anisa Wardatul JanahMAN 2 Wates
Air Mata
mengalir deras tanda tanyameraih cerita dalam tangisansedih bahagia memberi harapankuusap perlahan-lahan
lihat dirimu bagai pigura yang memprihatinkanmembutuhkan seorang temanmenyembuhkan luka dalamseperti pohon yang gugurkehilangan daunnyadi musim gugur tiba
sepi dalam renungan, jauhilah!karena sendiri itu tak enak dirasakanlebih baik menangis di hadapan Tuhan
20 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Wardatul JanahMAN 2 Wates
Seniman
kulihat ekspresimu di tangan senimanmembuat karya lenturan lukisanaku terbawa suasana alamandai pelukis itu tak malangdi mana aku harus memajang
21Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anisa Wardatul JanahMAN 2 Wates
Bertasbih pada Alam
Seperti ombak bergelombangKupegang erat tanganmuMemejamkan mataBayangan masa laluMenghilang dalam dunia nyataHatinyaHanya bertasbihSedikit menyebut nama Tuhan serta ketenangan
Tak ada memori untuk keburukan(selain rasa kesejukan) yang mengartikanBagaimana keburukan itu pergiDi luat masih terngiangDzikir, doa, dan kebaikanMenuntut bersujud pada TuhanSetiap alam bergoyangMenyambur sang alamIkut bersujud pada Tuhan
22 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anisa Wardatul JanahMAN 2 Wates
Mencoba
aku ingin sepertimu dengan semangatdengan kata yang penuh keyakinangetaran hari yang menyentuh
aku ingin sepertimu dengan semangatdengan kelurusan hati yang dilakukanTuhan kepadan diriku menjadikan sadar
menginginkan segala caraagar dapat meraih sesuatuyang menjadi sebuah keinginanmencoba dan mencoba
Anisa Wardatul Janah. lahir di Indramayu, 18 No-vember 1999. Alamat rumah di Dlingo, RT 23/RW08, Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo. Saat inibersekolah di MAN 2 Kulon Progo (MAN 2 Wates)dengan jurusan IPA. Remaja ini pernah meraih juara1 Esai STPMD “APMD” Yogyakarta dan PuisiRubrik Kaca. Jika ingin berkorespondensi denganAnisa Wardatul Janah bisa menghubungi ponsel:081325118047, posel: Annisawj5@gmail.com, atauFB: Wardatuljanah.
23Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anton MaraniSMA Muhammadiyah Wates
Ibunda Tercinta I
perempuan tua ituduka derita dengan senyum yang abaditertulis dan terbaca jelas kata-kata puisidari ujung rambut sampai telapak kaki
perempuan tua itu senantiasa bernamakorban terima kasih restu dan ampunandan tulus setia melahirkanberpuluh lakon nasib dan sejarah manusiamanis dan pahit kau cicipi
perempuan itu senantiasa bernamacinta kasih sayang tiga patah kata purbadi atas pundaknya setiap anak tegak berdirimenjangkau bintang-bontang dengan hatinya danjanjikupu-kupu muda yang terbang mendarat di bukit tinggi
mata yang bersinar menerangibuah pertama yang tumbuh
24 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anton MaraniSMA Muhammadiyah Wates
Ibunda Tercinta II
Kau adalah sinar penerang hidupkuDari kegelapan yang membelengguMata Kehidupan yang suramDari kejamnya kehidupan ini
Kau sumber hidupkuDari dalam kandung sampaiDilahirkan di bumi iniDengan penuh kasih sayangmu
Dari dalam kandungan akuKau rawat dengan penuh kasih sayangmuTanpa pamrih semua nyawa kauPertaruhkan demi putramu
Pagi berubah menjadi malamKau tetap menjaga dan merawatkuTanpa lelah serta pantang menyerahMembesarkan putramu sampai sebesar ini
25Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anton MaraniSMA Muhammadiyah Wates
Usia
Kalau kau tua lalu keriputAmbillah kacamata baca sajak-sajakkuLantunkan lagu rindu ituKenanglah kenangan saat kita mudaMenjalani waktu dengan manis dan pahit
Kalau kau tua lalu keriputAmbillah kacamata baca sajak-sajakkuKetika kapan kau pernah mencintaiku?Sebab entah karena tubuh atau tabahmuKusayangi kau saat hijau dulu
Kalau kau tua lalu keriputAmbillah kacamata baca sajak-sajakkuKetika waktu tak terbuang percumaDerasnya hujan menghanyutkan sejarah kitaSebetik ingatan tentang tangis dan tangkai mawar
Kalau kau tua lalu keriputAmbillah kacamata baca sajak-sajakkuAkan kau mengerti betapa akuMenyayangimu tanpa tepiPohon muda yang tua tak kembali muda
26 Anak-Anak Bukit Menoreh
Anton MaraniSMA Muhammadiyah Wates
Seutuhnya
seutuhnya aku ingin mencintaimudengan sepotong surat yang tak sempat disampaikankupu-kupu kepada bunga yang menabur serbuk saritak berbuahbiji ke tanah terlemparpada musim kemarau
27Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Anton MaraniSMA Muhammadiyah Wates
Pohon Kelapa
kau tak kenal tempat akan dapat hidupdi dataran rendah dan tinggitubuhmu mengandung sari-sari bumibakal calon anak yang pertama
kau korbankan rambutmu dipotong sampai habiskau korbankan tubuhmu dipotong ditaruh di rumahkau tak lagi dapat keluarkan setitik air matakau tak lagi dapat berkata-kata
Anton Marani. Lahir di Kulon Progo, 15 Maret 1996.Alamat rumah di Sidoayah, RT 01/01 Sukarno,Sentolo, Kulon Progo. Saat ini masih bersekolah diSMA Muhammadiyah Wates. Jika ingin berkores-pondensi dengan Anton Maroni dapat meng-hubungi ponsel: 085743011868.
28 Anak-Anak Bukit Menoreh
Ayu Wuri Meica PratamiSMA Negeri 1 Lendah
Senja Kala Itu
ingatkah kau tawa di hari itusaat hembusan angin menari di setiap sudut kotasekali waktu mengusap lemut tubuhkuhamburkan helai-helai rambutmu
tenggelam dalam indahnya desir waktumeninggalkan dunia, tak sedikitpun terusikmeski riuhnya di setiap pertemuanmembuat ketakpastian yang bimbang
tatapanku menyapu seluruh samudratiada jingga tertangkap matanamun aku tahu itu adalah senja
29Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Ayu Wuri Meica PratamiSMA Negeri 1 Lendah
Cahaya Redup
begitu cepatkegembiraan bak cahaya redup dalam kegelapanlangit biru sejenak tertutup awan hitam
air jernih menjadi keruhtawa menjadi dukacanda menjadi lararomantika menjadi diam
dalam rasa tak ada lagi senyumankesunyiankeredupankehilangankesedihanterbangbak gedung beruntuhanlarut dalam kesenduan
30 Anak-Anak Bukit Menoreh
Ayu Wuri Meica PratamiSMA Negeri 1 Lendah
Penantian
Sang surya mulai tenggelamGelap mencekamSunyi senyap menyayat kalbuKutinggalkan sebuah desa kecil
Air nan jernihAngin menerba menyalur gemulaiOmbak kecil berhamburanMelaju terus melaju
Masa terus bergulirMasa demi masa terlewatKerinduan terus menelanDermaga penantian melambai-lambai
31Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Ayu Wuri Meica PratamiSMA Negeri 1 Lendah
Tentang Kerinduan
Andai sepi mulai menepiRembulan kian meninggiMasihkah kau akan tinggal sendiri?
32 Anak-Anak Bukit Menoreh
Ayu Wuri Meica PratamiSMA Negeri 1 Lendah
Wanita dalam Cahaya
Dia wanita bernama cahayaHatinya memancarTergurat dalam baik-baik doaTangan mungilnya mengantarkan kamiDi gerbang cahaya
Perlahan dia melangkah dengan cintaDengan sabar, melangkah menerjang lukaBahkan dengan tulus ikhlasDia menempuh tanpa batas rasa
Dialah wanita dari segala cahayaWanita yang mengajarkan kasih dan cintaMenggores hati berakhlak muliaTanpa pamrih tebarkan rasa bahagia
Ayu Wuri Meica Pratami. Lahir di Kulon Progo, 19Mei 2000. Alamat rumah di Dalen, Karangsewu RT54/RW 26 Galur, Kulon Progo. Remaja inibersekolah di SMA Negeri 1 Lendah. Jika inginberkorespondensi dengan Ayu bisa menghu-bungi ponsel : 081542561300 atau posel:ayuwurimeica@gmail.com.
33Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Brigita Arum Tyas PutriSMA Negeri 1 Girimulyo
Hujan
Aroma wangi menusuk sukmaMembawa kabar kegembiraanSumber kehidupan telah tiba
Dingin terasa hingga tulangMenyebar mencari celah kehidupanMeninggalkan kesunyian dunia
34 Anak-Anak Bukit Menoreh
Brigita Arum Tyas PutriSMA Negeri 1 Girimulyo
Surat Untukmu
Saat kupandang wajahmuKu sadar kita tak kan pernah menyatuKarena kau terlalu sempurnaDan karena memang cinta seharusnya sederhana
Diriku seorang yang kokohNamun untuk urusan denganmuNyaliku seciut puding susuLembek, lembut dan lalu memudarBibir ini takkan pernah bersuaraUntuk itu aku disini berpuisiMaka dengarkanlah
Wahai kau sang bunga merah jambuJangan kau hiraukan aku
Untuk perasaan yang kini ku embanKarena itu urusankuDan aku juga tak kan peduli kau dengan siapaKarena itu urusanmu
35Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Brigita Arum Tyas PutriSMA Negeri 1 Girimulyo
Malaikat Tanpa Sayap
Sejuk, damai saat aku di pelukmuHembusan nafas membelai hatikuBagaikan untaian pelangi melelapkan tidurku
Kulihat sangatlah teranglahDi setiap pagi siang dan malamEngkau selalu ada untukkuLelah letih sedikit pun tak pernah terlihatHanyalah senyum yang teruraiSelalu kulihat yang teruraiSelalu kulihat dalam setiap hidup
Kini aku telah beranjak dewasaEngkau tetap ada untukkuDi mata dan hatimu aku merasa sangat berhargaEngkau tak ternilai berapa pun jumlahnyaEngkau tetap satu-satunya yang kupunyaTuhanBeri aku waktu untuk membalas semuanya
36 Anak-Anak Bukit Menoreh
Brigita Arum Tyas PutriSMA Negeri 1 Girimulyo
Sepucuk Doa
di malam gelap sunyikulantunkan harapan indahdi antara jutaan bintangkuselipkan untaian doa untukmu
tegarlah, kuatlah kau di sanajangan pernah kau meragusebab di setiap langkahmuterlantun doa dariku
37Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Brigita Arum Tyas PutriSMA Negeri 1 Girimulyo
Dandelion
tidak secantik mawartidak seindah lilitidak seabadi edelweis
terlihat rapuhtapi begitu kuattumbuh di antara rerumputancelah bebatuanberani menentang arah anginmenjelajah angkasa
Brigita Arum Tyas Putantri. Lahir di Kulon Progo,3 Oktober 1999. Remaja yang hobi memasak inisekarang bersekolah di SMA Negeri 1 Girimulyo.Jika ingin berkorespondensi dapat menghubungiponsel: 085725835333.
38 Anak-Anak Bukit Menoreh
Cazella Dyah PamungkawisiSMA Negeri 1 Wates
Dan hanya doa
Bila kamu melupakan doaDan hanya menyembah usahaHidup akan hampaTak berguna tak bermaknaIbarat teh tanpa gula
Bila kamu melupakan usahaDan hanya doaHidup takkan berubahIbarat senjata yang tak tau sasarannya
39Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Cazella Dyah PamungkawisiSMA Negeri 1 Wates
Mutiara Lautan
AyahJutaan terimakasih tak akan mampuBalas setetes pun tangis ragamuSemoga cita-cita mampu kugenggamAgar benih yang kau tanamTumbuh besar menjelma pohon kehidupanYang berharga seperti mutiara lautanYang berguna di masa depan
40 Anak-Anak Bukit Menoreh
Cazella Dyah PamungkawisiSMA Negeri 1 Wates
Roda Kehidupan
Ketika hidup telah berhentiIman di dada sang teman abadiHarta tahta tak berharga lagiTak mampu putar roda kembaliHanya sang pemiliknya panutan rodaWalau secuil asa belum terlaksanaNamun apa dayaRoda tetaplah rodaBerputar sesuai takdir-Nya
41Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Cazella Dyah PamungkawisiSMA Negeri 1 Wates
Rumah Pelangi
Kilat putih menusuk lembutnya awanHingga awan menangis tak karuanMenangis terluka karena sesuatuWalau begitu...Kuharus tetap mencari taman kehidupanku
Taman kehidupan rumah pelangikuRumah luas tak kenal waktuSelalu torehkan warna bahagia dalam kalbuTempatku dan kawan bermain bertemu
Kini...Di mana rumah pelangiLenyap bak terhempas badaiTak terlihat tak ternilai
42 Anak-Anak Bukit Menoreh
Cazella Dyah PamungkawisiSMA Negeri 1 Wates
Kilau Jogja
Bintang-bintang pamerkan estetikaLukis angkasa bercahaya nyataHasil malam dinginnya kotaHingga manusia lupa tujuannya
Kunikmati indahnya kotaTemui sepasang burung bercintaTak peduli lingkungan ragaLupa diri lupa kota
Chazella Dyah Pamungkasiwi. Lahir di Bantul, 5Juli 1999. Alamat rumah di Klangon, Argosari,Sedayu, Bantul. Chazella sekarang duduk di kelas11 MIA 4, SMA Negeri 1 Wates. Jika ingin ber-korespodensi dengan Chazella Dyah Pamung-kasiwi dapat menghubungi ponsel: 082326333808atau posel: chazelladp@gmail.com.
43Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Dian KhalistaSMA Negeri 1 Sentolo
Catatan Hari Tua
Jika kau tak lai mampu bicara pada duniaCobalah berkaca, tataplah matakuDendangkan setiap bait nadaKenanglah masa muda yang kelamMeninggalkan serpihan ingatan dalam buaian
Jika kau tak lagi mampu bicara pada duniaCobalah berkaca, tataplah matakuDapatkah kau rengkuh hatimu?Sebab, entah dengan alasan apaKurindukan kau di setiap detak waktu
Jika kau tak lagi mampu bicara pada duniaCobaah berkaca, tataplah matakuKetika waktu terasa melambatHembusan angin beradu dengan canda tawaDalam untaian catatan di hari tuaTerbesit semburat senyum bersama lamunan senja
Jika kau tak lagi mampu bicara pada duniaCobaah berkaca, tataplah matakuAkan kau pahami betapa akuMencintaimu hingga hari tuaku
44 Anak-Anak Bukit Menoreh
Dian KhalistaSMA Negeri 1 Sentolo
Hujan Kala Itu
Hujan kala ituMenyisakan dua insan tanpa ikatanYang memilih bertahan dalam diamMenanti sang langit berhenti menangis
45Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Dian KhalistaSMA Negeri 1 Sentolo
Izinkan Aku Memelukmu
ketika tubuh renta tak lagi kuasa berpijakhelai demi helai rambutmu masih hidup di kepalakuhitam yang kian mulai memutihtegap yang kian merapuh
tak kuasa gundahku luruh dari sudut matabibirku terkatup pilumataku meneduh menahan senduperasaanku berkecamuk di dada
ingin kuterlelap dalam ragamuhingga segala rasa menyentuh pikirankuterbayang banyaknya peluh pengorbanan yang curahkanbahkan darah rela kau tumpahkan hanya untukku
bundaizinkan aku berada dalam dekapmumesti kata tak mampu mewakili segala rasasetidaknya kurasakan lindungan malaikatkuwalaupun kusadariyang kumiliki tak selamanya kekal abadi
46 Anak-Anak Bukit Menoreh
Dian KhalistaSMA Negeri 1 Sentolo
Lembayung Senja
Kala mentari mulai menutup matagelap temaram jatuh menyelimuti bumitajuk menunduk menampakkan sendu yang begitu syahduhening terasa dalam rerimbun rindumenyatu dengan lamunan senja
telah kurangi ruang dan waktumeninggalkan jejak-jejak biru yang tak berartimelebur bersama dalam tarian penamenjadi kisah untuk disyairkan di hari nanti
lembayung senjamenari-nari dalam pikirandalam orangenya yang terus meduhkan hatimembawa ingatan pulang bersama kenanganbersama kesiur angin yang menusuk menembus raga
kirindukan rumahku yang duluketika kita masih menyatubergurau bersama dingga larut senja menyadarkanhidupku berakhir gelap setelah lembayung senja di telanmasa
47Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Dian KhalistaSMA Negeri 1 Sentolo
Tentang Rindu
Lelah aku di senja iniBersama hembusan angin yang setia menyapaKupandangi dinding-dinding yang mulai kusutDetik jam yang tak lagi memberi kepastianEntah esuk atau lusaLebah akan meninggalkan madunyaTerasa berat dalam memoriDulu kita merajuk kisah bersamaMenghabiskan hari bersamaBeursaja menyatukan dua penyataan berbedaHingga kita melepas enja pun bersamaKini semua tinggL goresan tintaGang aku nyanyikan setiap kali kurindukanMeski waktu tak mungkin melawan arah
Dian Khalista. Lahir di Kulon Progo, 1 Maret 2000.Alamat rumah di Gunung Kelir, Jatimulyo, Girimlyo,Kulon Progo. Saat ini Dian Khalista bersekolah diSMA Negeri 1 Sentolo. Jika ingin berkorespondensidengan Dian Khalista dapat menghubungi ponsel:082225978580.
48 Anak-Anak Bukit Menoreh
Dimas PrianggaSMK Negeri 1 Temon
Di Balik Sepi
Lihatlah senja di ufuk sanaTatap Indahnya suasana jinggaYang mengakhiri hari iniMerubah siang, menjadi malam penuh mimpiSuasana menjadi sunyiSembunyi di balik sepiBintangpun mulai beranjak dari peristirahatanMula menghiasi langit malamMeninggalkan kenanganYang dititipkan senja
49Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Dimas PrianggaSMK Negeri 1 Temon
Hujan
air yang berjatuhandatang bersamaanmerusak ketenangankilat yang menyambarsenantiasa membuat hati berdebargemuruhmu seakan menyayat hatiangin yang berhembus keraspatahkan ranting yang tak lagi pantasdengan rasa
50 Anak-Anak Bukit Menoreh
Dimas PrianggaSMK Negeri 1 Temon
Delman
kuda adalah mesinmukusir adalah sopirmukau antarkan aku keliling kotahingga aku terlena
kini tlah jarang kujumpaibenda antik yang keliling kota inisemua tlah berubah jadi kenanganhilang termakan zaman
51Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Dimas PrianggaSMK Negeri 1 Temon
Tentang Dia
diayang slalu tergerai indah rambutnyahalus tutur katanyakulihat senyum dan tawanyasaat dia ingin berteriak dan menangis
lihatlah kelembutan hatinyahingga pisau tajam pun tak mampu membelahnyadia punya satu hatitapi mampu membagi hati
lihatlah air matanyakeluar turut merasakansedih gembiratangis dan tawadan apa pun yang dia rasa
52 Anak-Anak Bukit Menoreh
Dimas PrianggaSMK Negeri 1 Temon
Menyala dalam Hidupku
kau sosok terindah dalam hidupkulembut tutur katamudengan sabar kau mendidikku
ibukasihmu seperti udarasetia menemaniku hingga dewasa
ibutak pantas jika aku melukai hatimuakan kubalas keringatmu dengan semangatkuakan kubalas air matamu dengan presatasikutak berani kujanjikan gunung padamutapi akan kupastikan doamu menyala dalam hidupku
Dimas Priangga. Lahir di Kulon Progo, 20 Juli 2001.Alamat rumah di kalibuko 2, Kalirejo, Kokap, KulonProgo. Saat ini Dimas Priangga bersekolah di SMKNegeri 1 Temon. Jika ingin berkorespondensi dapatmenghubungi ponsel: 081227137889.
53Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Febiana Duwi MulyaniSMK Bopkri Wates
Bagi Bangsaku
di balik bilik aku bergumamkata demi kata terus melantunkan doa itudoa yang terpendamdi lorong jauh ke dalaman hatiku
tangisan keluhmu semakin menggilatak sanggup ku melihatkegentaranketakutandan kecemasan di raut wajahmu
apa yang harus kuperbuat untukmu?sebuah doa lagi?doa apa?aku tak tahu dengan kata apa aku harus berdoa
kau ingin dipedamaikankarena suku dan bangsamu memberontak?kau ingin disatukankarena perpecahan terjadi di mana-mana?
yaucapkanlah doa-doamuucapkan dan keluarkan segala keluh kesahdan permohonanmumaka aku akan mengaminkannya
54 Anak-Anak Bukit Menoreh
Febiana Duwi MulyaniSMK Bopkri Wates
Batas dan Waktu
waktu tak mengenal batassaat sedang bersamamuBersama saling melengkapisepanjang masa
bila sepasang kupu-kupuSaling berkejaran di antara bunga-bungabertanya langkah kitaapa itu cintacinta itu keindahan tanpa memberi batas dan waktu
55Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Febiana Duwi MulyaniSMK Bopkri Wates
Rindu Tanah Kelahiranku
Rumah yang dulu tempat berteduhtempat di mana aku dibesarkandimanja oleh orang tuakutempat di mana masa kecilku tinggalkini hanya tinggal kenangansetelah tanah kelahirankutersentuh oleh keserakahan kotatanah kelahiranku telah terbangung jalandan semua kenangan masa kecilkutelah hilang
56 Anak-Anak Bukit Menoreh
Febiana Duwi MulyaniSMK Bopkri Wates
Selepas Hujan
selepas hujanengkau dan aku adalah titik-titik jernihyang mengalir dari dahan ke tanahmenyatu dengan basah
57Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Febiana Duwi MulyaniSMK Bopkri Wates
Luka
setiap orang tinggal bersamanyaterus mewarnai kehidupanJalan memang tidak selalu lurusia akan menemukan beribu-ribubahkan berjuta-juta belokan
Febiana Duwi Mulyani. Lahir di Demak, 2 Februari2000. Remaja ini bersekolah di SMK Bopkri, Wates.Jika ingin berkorespondensi dapat menghubungiponsel: 085602846265.
58 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hasna Chandra PratiwiSMA Negeri 1 Sentolo
Taman Hidup
Tumbuh di desa berbatas kotaAkankah semua masih sama?Hijau, damai, menyenangkanTaman hidup selalu punya cerita
Kami punya segalanya disiniDi hamparan hijau menguningTak inginkan kehidupan mati
Sedayu, 15 April
59Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hasna Chandra PratiwiSMA Negeri 1 Sentolo
Kerinduan Semata
Bersama bintangKuukir wajahmu di langit ituDengan senyum di wajahmuTakkan luruh dari ingatanku
Ku di sini menunggumuMenunggu kehadiranmuDi depan matakuBukan dalam khayalanku
60 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hasna Chandra PratiwiSMA Negeri 1 Sentolo
Cinta
Ketika makna tak berartiKetika surya tak berkutikKetika bunga tak kembangKetika cahaya mulai meredupLalu, apa itu makna kasih sayang?Ketika semuanya tak lagi sama
61Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hasna Chandra PratiwiSMA Negeri 1 Sentolo
Masih Sama
Istanaku masih, samaBerjendela kayu atap rumbiaBeralas kenangan memeluk eratJalan bergoyang tempat bersilang lelahTelah tertukar mulusnya jalan hitam
Kawan kecilku tak lagi main tanahLebih suka mematung depan layarTak hiraukan kawan lamaRindukan asiknya tanah
Tapi istanaku masih dulu juaRimbanya dedaunan hijauBerbuahkan sebengkah harapanTakkan layu oleh masaBerakarkan kenangan lamaAkan masa kecil bahagia
Istanaku masih samaAku rindu bersapa kawan, saudaraDan pohon-pohom yang tumbuhMenelan ludah
BantulSedayu, 20 April 2017
62 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hasna Chandra PratiwiSMA Negeri 1 Sentolo
Aku Ingin
aku lupakan sayatanyang membekas hatiungkapkankesediaan raga untuk sambut jiwaaku inginkansediakan hati bertahta
Hasna Chandra Pratiwi. Lahir di Bantul, 18 Juni1999. Alamat rumah di Tegalrejo, Panggang RT 08,Argomulyo, Sedayu, Bantul. Saat ini bersekolah diSMA Negeri 1 Sentolo. Jika ingin berkorespodensidengan Hasna Chandra Pratiwi dapatmenghubungi ponsel: 08975436880, posel:pratiwi18061999@gmail.com, atau laman:hasnachandrapratiwi.blogspot.com.
63Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hidayati Nur HakimahSMK Negeri 1 Pengasih
Doa Ibu
Kala kau panjatkan doa dalam sujudmuKudengar diriku terucap olehmuPecah air matamuMengalir deras menganak sungaiAku melesat bagai anginTuk mendekapmu, ibu
64 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hidayati Nur HakimahSMK Negeri 1 Pengasih
Kepulangan
kini, ia tlah kembalilewat jalannya kalikini, ia tlah kembalisearah dengan mentarikembali dalam dekapan bundadari peraduan di tengah samudera
65Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hidayati Nur HakimahSMK Negeri 1 Pengasih
Senja
Di manakah aku harus mencariBayangmu yang perlahan mulai memudarBayang emas yang tak sempat kugenggamKini tlah hilang ditelan kegelapan
Dirimu nyata namun semuNyata di pandangkuNamun semu di genggamanku
Dirimu yang slalu indah di matakuNan merekah di hatikuWalau hanya sekejap ku bisa mengagumimuNamun kau kan kuingat slalu
66 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hidayati Nur HakimahSMK Negeri 1 Pengasih
Senja
Saat kau datangKau basahi pipi lembut iniDengan sejuta bulir berlianYang kau jatuhkan dari bola penglihatanku
Air mata,Kau sungguh hebat, sungguh dahsyatDirimu bisa datangKapanpun, dimanapun, bahkan dalam suasana apapun
Dirimu sangatlah berani sayangKau tak pernah pandang buluSemua insan di permukaan tanah iniPasti pernah kau mengalir di pipinya
67Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hidayati Nur HakimahSMK Negeri 1 Pengasih
Cermin
Kulihat wajahku di permukaanmukau mengikuti segala gerakankuSaat aku mendekatKau semakin mendekatikuNamun saat aku menjauhKau lari menjauhiku
Sejak pertama kita jumpaKau tlah jadi idolakuKarna kau jujur tiada dustaPada siapapun jua
Hidayati Nur Hakimah. Lahir di Kulon Progo, 2Februari 2000. Alamat rumah di Sibolong, Jatimulyo,Girimulyo, Kulon Progo. Saat ini bersekolah di SMKNegeri 1 Pengasih. Jika ingin berkorespondensidengan Hidayati Nur Hakimah dapat menghubungiponsel: 0881262932.
68 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hilma NoviantiSMK Negeri 1 Pengasih
Kisah Hujan
Kawanan uap hitam mulai bersekutuMenutup jendela langit biruMelayang di bawah bola ajaibBaris berbaris menunggu waktu terjun
Ada yang di baris pertamaTerjun bersama anginMelaju diirngi gempita cahayaMenggelegarAda yang memilih di baris akhirMenjadi dua kristal gerimisDiiringi gemerlap warna mejikuMembuat tiap pasang mata takjubBersama hinggap di luasnya pucuk beringinMenari berseluncur diusik anginMembasahi celah batang cokelat tuaMelewati tangga-tangga akarMemecah gersang tanahMencipta harapan bariMelantunkan harmoni alam
Kulonprogo, 2017
69Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hilma NoviantiSMK Negeri 1 Pengasih
Kala Itu
Saat tubuh ini mulai renta dimakan usiaKenangan mengoyak jiwa iniSeakan memaksaku untuk kembali lagiWaktu di mana kau menginginkanku
Ia bak merpati pulang menemui tuannyaPercaya atau tidakNyata atau semuSeakan aku harus segera membalasnya
Kala ituUntaian kata cintamu padakuDalam berlembar kertas berisi catatanDengan setangkai mawar merah
Dengan kacamata bututKueja satu demi satu sajakmuHingga aku mengertiKau mencintaiku tanpa tepi
Kulonprogo, 2017
70 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hilma NoviantiSMK Negeri 1 Pengasih
Akan Kemanakah?
akan kemanakah aku pergitaktala rumahku berubah menjadi bayang nerakakepada siapa hatiku rebahkansedang ayah ibu terus berseteru
aku kelam dalam kabut buram iniakankah ada yang datang?untuk sekedar berbelas kasihatau bahkanmenjemput, membawa, lalu berlariaku lebih ingin untuk ituwalau entah kemana
Kulonprogo, 2017
71Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Hilma NoviantiSMK Negeri 1 Pengasih
Inilah Rumah Bapak dan Ibu
anyaman bambu masih berdiri kokohmenjadi sekat antara dua bilikdipayungi lembaran rumbiaempat tiang menjadi penyangga
ketika sekutu rayap ingin merobohkannyapemiliknya siap berperang melawan raja tanah itumenjaga dan melestarikanagar kelak keturunannya tahu“inilah rumah bapak dan ibu”
(satu pinta bapak dan ibu) tinggallah di siniTemani sisa angkat usia kamiDi siniDi rumah bapak dan ibu
Kulonprogo, 2017
72 Anak-Anak Bukit Menoreh
Hilma NoviantiSMK Negeri 1 Pengasih
Cerita Tentang
hidup adalah cerita kita pada mulanyacerita tentang pemberangkatanuntuk meniti rel-rel kehidupanentah menanjakentah berkelok
hidup adalah cerita kita pada akhirnyacerita tentang pemberhentiandi sebuah ruang yang sunyitempat bersemayam jasad dangulungan cerita semasa hayat
Kulonprogo, 2017
Hilma Novianti. Lahir di Kulon Progo, 27 November2000. Alamat rumah di Krembangan, Panjatan,Kulon Progo. Saat ini bersekolah di SMK Negeri 1Pengasih. Jika ingin berkorespondensi denganHilma Novianti dapat menghubungi ponsel:081215762702 atau posel: hilmanovii@gmail.com.
73Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Lidya RahmawatiSMA N 1 Kokap
Menyesal
Hari demi hariWaktu demi waktuSaat mudaku kini menghilangKini aku menjadi tuaSesak hati iniSaat mengingat masa mudakuBetapa aku menyia-nyiakannya
Andai waktu dapat diulangTak akan kusiakanKini aku hanya bisa dudukMenunggu waktuku
74 Anak-Anak Bukit Menoreh
Lidya RahmawatiSMA N 1 Kokap
Sungai
kau mengalirmengikuti setiap alur yang adabagai sebuah kehidupantak peduli meski banyak yang menghadangkau tetap mengalir
75Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Lidya RahmawatiSMA N 1 Kokap
Doa
Tangan menadah ke atasBerharap kepada Yang Maha KuasaSelalu terselip namamu dalam dadakuAgar kau selalu diberkatiMalam berganti malamHari berganti hariTak lelah aku memohon
Hanya ini yang bisa kulakukanMenyampaikan kata demi kataMenyampaikan harapan untukmu
TuhanSebelum malam menjadi siangSebelum kegaduhan datang kumohonPanjangkan umur orang tuakuMereka adalah sayap pelindungku
76 Anak-Anak Bukit Menoreh
Lidya RahmawatiSMA N 1 Kokap
Kehilangan
seperti kau terbangkan akudan saat itulah kau jatuhkan akubagai pecahan logam yang memecah kesunyiandan kini aku telah kehilanganmu
77Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Lidya RahmawatiSMA N 1 Kokap
Desaku
Sawah yang hijauLingkungan yang hijauPohon yang menjulang tinggiKemana semua itu?Sekarang hanyalahBangunan tinggiDengan lingkungan yang kumuhHanya itu yang ada
Lidya Rahmawati. Lahir di Kulon Progo, 23 Juni2000. Alamat rumah di Kulur, Rt17/Rw05, Temon,Kulon Progo. Remaja ini bersekolah di SMA Negeri1 Kokap, jurusan IPS. Jika ingin berkorespondensidapat menghubungi posel: lidyar14@gmail.com.
78 Anak-Anak Bukit Menoreh
Maita Puspa NovitaSMA Negeri 1 Pengasih
Peluit
terdengar melengking panggilannyaadalah pertanda awal dari isyarat takdirdi antara perasaan getir
pejamkan matamu sejenakdan Rasakan pada sebuah detakdalam hamparan hijauaku akan datang menghampirimu
79Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Maita Puspa NovitaSMA Negeri 1 Pengasih
Rembulan dan Bintang
Jauh dari lubuk hatiku yang paling dalamKulukiskan namamu dalam rangkaian bintangBerpancaran rembulan duapuluh sembilanKau, adalah impian yang selalu aku harapkan menjadikenyataan
80 Anak-Anak Bukit Menoreh
Maita Puspa NovitaSMA Negeri 1 Pengasih
Aku Adalah Wayang
Andai lahirku dari kulit lembuAndai kaki dan tanganku dari bambuApa yang akan terlihat dari bentukku?Kaku dan bisu seperti kayu?
Andai tuhan adalah seorang dalangDan aku seoang wayangMaka, apakah aku berhak menentang?Sedang, dia seoranglah yang tahu jalan opera
Andai semua manusia seperti wayangTapi menanti saat berman tibaDiiringi semilir nyanyian sindenDan lantunan gamelan dari setiap emosi
81Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Maita Puspa NovitaSMA Negeri 1 Pengasih
Ibu, Samudera Biru
Jari-jemari tanganmu yang lembutTelah mengantarku dari gerbang badankuMenuju muara ilmu, hingga aku tahu segala sesuatu
NakalkuKau sentuh dengan lautan kasih sayangmuKasarkuKau benamkan dalam samudera kesabaranDurhakakuKau sentuh lembut dengan cintamuIbuAdalah samudera biru nan sejuk
82 Anak-Anak Bukit Menoreh
Maita Puspa NovitaSMA Negeri 1 Pengasih
Tatapan
akankah aku akan terus menghindari hadirmuyang telah kau tampakkan lewat tatapan kosongmu selamainimata bulat birumu yang masih terus menghantuikuakan lahir kehidupan baru
Maita Puspa Novita. Lahir di Kulon Progo, 10November 1999. Alamat rumah di Kalibiru, RT 25/08. Remaja ini sekarang bersekolah di SMA Negeri1 Pengasih, kelas XI IPS 1. Jika ingin berkores-pondensi dengan Maita dapat menghubungi IG:@Maita_Puspa.29, FB: Maita Puspa Novita,Wattpad: @MaitaNovita, Pin: D7847914, atau WA:085879896599.
83Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Monica Sandra WijayaSMK Tamansiswa Nanggulan
Sebuah Kisahku
kurangkai kata-katayang keluar dari pikirankudan aku mulai menulisnyasebuah peristiwa yang aku alami
84 Anak-Anak Bukit Menoreh
Monica Sandra WijayaSMK Tamansiswa Nanggulan
Hati
Hingga nanti kau temuiHanyalah sisa-sisa suaraHanyalah kenangan yang menikam dadatak akan ada lagi aku yang menunggumuKamu saja yang merasakan rindu
85Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Monica Sandra WijayaSMK Tamansiswa Nanggulan
Luka Datang 2 Kali
Pertama saat aku bertemu dengannyaAku tidak tahu apa maksudmu apa tujuanmuMengajakku terbang tinggiKemudian menghempaskanku tanpa hatiSeakan aku tidak pernah berarti di dunia
86 Anak-Anak Bukit Menoreh
Monica Sandra WijayaSMK Tamansiswa Nanggulan
Desaku
Matahari bersinar menyambut pagiBurung-burung berkicau silih bergantiKumbang terbang dari balik belukarBatang menghampiri bunga yang lagi mekarGunung berbaris indahBukit nan hijau membentang luasHembusan angin sejuk dilangit yang cerahMenghembus embun yang mulai menetesAlamku sejuk, desaku permaiKeindahan alam nan damaiSejukmu meneduhkan hati
87Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Monica Sandra WijayaSMK Tamansiswa Nanggulan
Patung
wajahmu ditangan senimankulihat ukiran yang unikmembuat engkau begitu indahselalu dipandang orang
Monica Sandra Wijaya. Lahir di Surakarta, 14 Sep-tember 1999. Alamat rumah di Karang Nanggulan,Jatisarono, Kulon Progo. Bersekolah di SMK Taman-siswa Nanggulan, jurusan akuntansi. Remaja inipernah berprestasi dalam lomba menyanyi danfashion show kebaya di sekolah dan kabupaten. Jikaingin lebih dekat dengan Monica, dapat mengikutiIG: Monicasandra14.
88 Anak-Anak Bukit Menoreh
Muhamad AftanaSMK Muhammadiyah 2 Wates
Hujan Yang Berakhir
Tetesan air hujan di dahanDingin menerpa hati yang sunyiAwan hitam raja kegelapan pun pergiSang surya mengintip menyinari bumi
Langit cerah garuda terbangBahtera berlayar di ufuk mengejar mentariMerengak ke atas penuh harapanAwan kelabu tersapu angin tanda basah yang berakhir
Yogya, 16-04-2017
89Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Muhamad AftanaSMK Muhammadiyah 2 Wates
Puisi Aku
kaulah penghias hari harikugoresan tinta kuungkapkan rasadengan puisi aku memujihati serasa terbang melayangair mata keluar dari kelopak mata
Lentera MalamMuhamad AftanaSMK Muhammadiyah 2 Wates
Cahayamu terang benderangDi setiap malam kau menerangikuKaulah yang menghiasi malam-malamkuCahaya abadi menyinari hatiku
Muhammad Aftana. Lahir di Bogor, 12 April 1999.Alamat di Buru, Wahyuharjo, Lendah, Kulon progo.Saat ini menempuh pendidikan di SMK Muhamma-diyah 2 Wates. Jika ingin berkorespondensi dapatmenghubungi ponsel: 085799338472.
90 Anak-Anak Bukit Menoreh
Muhammad Syarif PambudiSMK Ma’arif 1 Wates
Isi Hati
Memasuki relung hatiDi keramaian penuh ambisiAmbisi sejalan dengan naluriMenggerakkan raga beriringan dengan waktuTercipta ketidakpastian di kemudian hariBaik Buruk masih menjadi misteri
91Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Muhammad Syarif PambudiSMK Ma’arif 1 Wates
Cinta Kasih
Kalau kau cinta dan kasihkuKemarila genggamlah tangankuLantunkan puisi ituResaplah ke lubuk hatimuRasakan hangatnya cinta bersamaku
Kalaun kau cinta dan kasihkuKemari genggamlah tangankuApakah kau nyaman bersamaku?Sebab, entah karena sifat dan sikapmuKurasakan dunia bagai dalam nirwana
Kau kau cinta dan kasihkuKemari genggamlah tangankuBerjalan mengraunti ruang dan waktuSuka duka tercipta saat bersamamuHingga masa menjemput dan hanya menyisakan ragaku
92 Anak-Anak Bukit Menoreh
Muhammad Syarif PambudiSMK Ma’arif 1 Wates
Petualangan Malam
Kulihat diriku berjalanTanah, air, api, angin semua menjadi pijakanRasanya raga ini seperti abadiWalau apapun yang terjadi ku takkan pernah matiBahkan yang mati bisa hidup kembaliMenuangkan canda tawa pada bibir pucat iniSembari memberi pesan yang sulit di pahamiKu terjebak pada dimensi penuh misteriSemua seperti nyata tapi tidakDi mana sebenarnya akuUdara pagi menjawab semuanyaUsa sudah petualangan di kala malam-malam
93Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Muhammad Syarif PambudiSMK Ma’arif 1 Wates
Doa
bila aku berdoa bagimudan ternyata aku tak paham kehendakmumaka sebutklanlah apa yang kau inginkandan aku akan mengamininya
94 Anak-Anak Bukit Menoreh
Muhammad Syarif PambudiSMK Ma’arif 1 Wates
Harapan
bila aku belum benar bagimudan ternyata aku tak mengerti keinginanmujangan pergitetaplah di sampingkuperbaiki diriku
Muhammad Syarif Pambudi. Lahir di Bojonegoro,26 November 1997. Remaja ini sekarang bersekolahdi SMK Ma’arif 1 Wates, jurusan teknik sepedamotor.
95Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Novi Dwi AstutiSMK Negeri 1 Kokap
Waktu
Kumasuk ke dalam waktuKutemui hari-hari yang berembun setiap paginyaanak-anak berkumpul dengan canda dan tawamenentukan kapan waktu itu tiba
96 Anak-Anak Bukit Menoreh
Novi Dwi AstutiSMK Negeri 1 Kokap
Gerimis
Selepas hujanEngkau dan aku adalah dua tetes gerimisYang memilih paling terahir jatuh ke tanahMenyatu dengan tanah yang basah
97Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Novi Dwi AstutiSMK Negeri 1 Kokap
Karnamu
karnamuaku mencintaimucintaku tertanam dalam lubukmudengan kata yang tak sempat diucapkansulit untukku meluskan hati padamu
karnamuaku mencintaimuizinkan aku berlabuh dalam hatimukarna kau yang telah menciptakanpelangi dalam hatikukaulah matahariku
98 Anak-Anak Bukit Menoreh
Novi Dwi AstutiSMK Negeri 1 Kokap
Tuntunan
Ketika aku bersimpuhKepala bunga yang layuLantunan doa dari bibirkuMengharap rindho dan ampunanMuLembaran kertas ayat-ayatMuMenjelaskan keesaanMuYang menuntunku melangkah ke jalanMuSampai kukembali kepadaMuTuhan….
99Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Novi Dwi AstutiSMK Negeri 1 Kokap
Karena Zaman
Karena jaman merubah segalanyaTanah lapang tempat dulu aku mencari kesenanganKini tinggal kenangan,Tak ada yang memperjuangkanEntah karena budaya atau mediaMereka dengan mudah melupakan semua
Burung-burung yang berkicau setiap harinyaMengingatkan masa kecilkuAku rindu bersapa kawan, bertukar pikiranBercanda riang
Novi Dwi Astuti. Lahir di Kulon Progo, 16 November1999. Alamat rumah di Sindon, Hargorejo, Kokap,Kulon Progo. Remaja ini merupakan siswa SMKNegeri 1 KOKAP, program keahlian Akuntansi.
100 Anak-Anak Bukit Menoreh
Putri Ayu WulandariSMK Ma’arif 1 Temon
Kenangan
Lantunkan lagu rinduku padamuKenang saat kita bersamaMelewati suka dan dukaApakah kau pernah mencintaiku?Entah karena wajah atau hatimuKucintai kau saat kumengenalmu
101Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Putri Ayu WulandariSMK Ma’arif 1 Temon
Waktu
kutemukan suatu hari yang basah setiap paginyaanak-anak menikmati kebersamaan itumereka gembira dengan keramaianberkumpul dan berkawanmerangkum untaian maknamenentukan kapan waktu itu datang
102 Anak-Anak Bukit Menoreh
Putri Ayu WulandariSMK Ma’arif 1 Temon
Rumah Menjadi Kenangan
Rumah masih yang dulu jugaBunga mawar bunga melati di halamanMengingatkan masa kecil yang bahagiaKini, hanya kisah yang tersisaMeninggalkan ribuan kenangan
Putri Ayu Wulandari. Lahir di Tasikmalaya, 22 De-sember 1999. Alamat rumah di Kadigunung, Hargo-mulyo, Kokap, Kulon Progo. Remaja ini merupakansiswa kelas 2 di SMK Ma’arif 1 Temon. Jika inginberkorespondensi dengan Putri dapat melaluiposel: ajengsurya241@gmail.com atau ponsel:082327727135.
103Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Rima Fortu NatoSMK Ma’arif 1 Wates
Malam
Malam....Kau hadir dengan gelap dan sunyiCahaya bintang dan rembulan sebagai penerangSerta kunang-kunang yang melengkapi kesunyian
Malam...Ijinkan aku tuk mencurahkan segala asakuAku tak akan merengek akan semuaYang kulakukan hanya ingin berbagi rasa dan cerita
Malam...Aku pun tak menyalahkan keadaanJuga tak menyalahkan cobaanKarena ku yakin ini ujian
104 Anak-Anak Bukit Menoreh
Rima Fortu Nato SMK Ma’arif 1 Wates
Hujan
Hujan....Ketika kau datang mengguyurRibuan berkah bertaburanBersama dengan derai rintik mu yang turun
Hujan...Kau tak pernah lelahTak pernah lelah untuk hadirWalau hadirmu selalu berjatuhan
Hujan...Berulangkali kau jatuhTapi tak pernah terdengar rasa sakitYang ku dengar hanya rintikmu yang seirama dan senada
105Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Rima Fortu NatoSMK Ma’arif 1 Wates
Titik Temu
Sebuah senyum indah terciptaTatapan tajam turut sertaKisah singkat sebagai penandaYang kemudian hari menjadi kisah yang bermakna
Kurasa aku mulai terpakuPesona cintaYang timbul seiringi berputarnya waktu
Ketika sang waktu menjadi saksiDari sebuah kisah klasikDari sebuah pertemuan
2017
106 Anak-Anak Bukit Menoreh
Rima Fortu NatoSMK Ma’arif 1 Wates
Di mana Rinduku Terhenti
Tatkala senja mulai tampakSaat rindu menggebuKuletakkan harapku
Tak mengerti cara mengurangiTetapi menambah sesuka hatiAku kembali merenungiRindu yang terus menyelimuti
Bagiku waktu saat bersamamuNampak berputar semaunyaTak mau dihadang
107Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Rima Fortu NatoSMK Ma’arif 1 Wates
Ibu
Tak sanggup kuhitung kasihmuKasih yang tercurah untuk akuAku yang tumbuh dengan iringan doamuDoa yang senantiasa hadirHadir dan temani setiap pijak langkahku
Ibu...Pijak ku mulai menapak perlahanPerlahan namun pasti gapai mimpiMimpi yang kelam berubah nyata
Ibu...Tunggu cita ku tercapaiAgar kulihat senyum bangga mu
Rima Fortu Nato. Lahir di Kulon Progo, 22 April2000. Alamat rumah di Siluwok Kidul, RT 52/ RW26, Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo. Saat iniRima Fortu Nato bersekolah di SMK Ma’arif 1 wates.Jika ingin berkorespondensi dengan Rima Fortu Natodapat menghubungi ponsel: 083869682676 atauposel: rimafortu22@gmail.com.
108 Anak-Anak Bukit Menoreh
Rozab Bina RiyansahMAN 1 Kulon Progo
Buku
Darimu, semua orang dapat belajartentang apa yang menjanggal dalam logikaDarimu juga, bangsa duniatidak lagi bodoh
Tinta yang ditorehkan oleh tangan-tangan manusiamenjadikan kau sangat berartibagi masa depan bangsa semestalembaran-lembaran berharga dan bait-baitmuakan membekas bagi siapa yang membacamu
109Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Rozab Bina RiyansahMAN 1 Kulon Progo
Dulu
Aku terlalu sunyiMelihat hamparan cakrawalaKini tertutup oleh bangunanRaksasa pencakar langit
Taman nan indahHidup hijau dengan selaksa butir hayatSemua hanya tinggal lukisan
Embun mataku terjatuhDi kala melihat kenangan
110 Anak-Anak Bukit Menoreh
Rozab Bina RiyansahMAN 1 Kulon Progo
Kau Telah Pergi
Ibu adalah kata terindah yang dilontar lisan manusiaDi kala ibu terpapar kakuBersimpuh lemas diriku
Hanya berulang-ulang menyebut namaBerharap keluar dari kandungan kembali ke dunia
Nama sejuk itu hilangTerhanyut oleh ketetapan Tuhan
111Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Rozab Bina RiyansahMAN 1 Kulon Progo
Perantauan
Selaksa butir hujanSeraya menutupi air yang meleleh dari matakuKini kupanjang jaraknyaKini kau panjang jaraknya
Nasihatmu selalu terbit dalam pikirankuKesukaran soal kuhadapi seorang diriKini kupanjang jaraknyaKini kau panjang jaraknya
Kau bagai lentera helai jiwakuInu adalah jiwa penuh cinta dan kedamaian
Rozab Bina Ryansyah. Remaja putra ini lahir diJambi, 19 Oktober 1999. Siswa MAN 1 Kulon Progoyang memiliki hobi makan ini kini tinggal di JalanAsem Gede, Terbah, Pengasih, Kulon Progo. Jikaingin berkorespondensi dapat menghubungi nomorselulernya: 082133201957 atau melalui alamat posel:rozabriyan@gmail.com.
112 Anak-Anak Bukit Menoreh
Selly Marvera AuliyaSMK Muhammadiyah 3 Wates
Dolan Desa Boro
Jingga perlahan mulai mulai membulatMalu-malu meredup di deretan sang bukitNyanyian air, angin, api sayup-sayup memanggilMemecah lolongan sang anjingMemuja sang dewa dewi apiMenunggu terhisap sang anginMelayang-layang erbang ke awanKutuliskan sebongkah suratTentang kenangan yang tak pernah tersirat
Kalibawang, 16 April 2017
113Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Selly Marvera AuliyaSMK Muhammadiyah 3 Wates
Angan
Angan kan membuatmu pergiJauh terbang bersama sang mimpiNamun tetap ingatlahSepucuk surat dan sepasang langkahKan membawamu pulang kerumah
Angan kan membuatmu sakitHanyut oleh usia dan hidup yang rumitNamun tetaplah tegarCoklat hangat dan setangkai mawarKan selalu membuatmu tegar
Kalibawang, 16 April 2017
114 Anak-Anak Bukit Menoreh
Selly Marvera AuliyaSMK Muhammadiyah 3 Wates
Pernikahan
Jika perang sirih isyaratnyaAir kembanglah penyucinyaTimbulkan sebongkah setiaMungkin cinta dan setia
115Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Selly Marvera AuliyaSMK Muhammadiyah 3 Wates
Kiasan Bunda
Ia bukanlah bungaMerebak harus merasuk sukmaMemerah darah lebar merekahPeri mulia pembagi berkahRestu ampunan tanpa irama desahTerima kasih ledakan kasih tanpa sebuah kesah
Ia bukanlah pekerjaBukan guru koki maupun bendaharaHanya tokoh segudang peranTerkait terikat pengabdianHabis masa tanpa kebadianSaat malam daun angin tak berangan
116 Anak-Anak Bukit Menoreh
Selly Marvera AuliyaSMK Muhammadiyah 3 Wates
Ini Aku
Aku masih yang duluGadis berkepang dua pemain bonekaTanggal senyumku tertukas muramMata bersinar berdalih hujanSang fajar pun terdekap awanTak ada lagi cerita malamHanya sayatan bekas-bekas ruamTerkoyak terkais jeritan kolam
Aku masih yang duluSi pungguk sang perinduRindu tarian rembulanNasihat kanal juga serigalaDemi hangus termakan massaTempat damai melingkar dan meringkukTerbawa hanyut di meja hijauTertunduk lesu di air payau
Selly Marvera Auliya. Lahir di Kulon Progo, 7 Maret2000. Alamat rumah di Banjaran, Sukoreno, Sentolo,Kulon Progo. Bersekolah di SMK Muhammadiyah 3Wates. Jika ingin berkorespondensi dapat meng-hubungi ponsel: 085868846012
117Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Shaffira Ayuning ByzhuraSMA Negeri 2 Wates
Hakikat Jiwa
Dalam derai air serta hembus angin menenteramkanTerhembus kembali kertas-kertas usang di alam liarMengisyaratkan beribu sajak kata penyelaras hatiTeringat pernyataan sang pemahat hati ini
Di saat paras sudah tak semenawan kalaTengoklah sajak usang kepunyaaankuHalaman pertama mulai kujajakiTerbersit menelusup relung jiwa
118 Anak-Anak Bukit Menoreh
Shaffira Ayuning ByzhuraSMA Negeri 2 Wates
Gemerlap Naungan Purnama
Saat mata mulai tersorot naungan purnamaDi saat diri tak bisa berkutikTersayat-sayat ke sana kemari bersama terpaan duniaTeringat akan selembar kertas begitu menawanIkut terimbang dalam angin malam purnamaBerceloteh mengungkap sajakbergetar sepanjang masa
119Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Shaffira Ayuning ByzhuraSMA Negeri 2 Wates
Tujuan Terakhir
KetikaHati gelisah gusar melandaRuang kosong tanpa peganganKesana kemari layaknya lakon dramaSaat hati bertutur menyebut penciptanyaKetenangan merasuk jiwa
120 Anak-Anak Bukit Menoreh
Shaffira Ayuning ByzhuraSMA Negeri 2 Wates
Lakon
Berdiri tegak melihat bayanganPikiran mulai menggeloraSeiring waktu perjalananSejuta tanya menumpuk tanpa jawabUntuk apa aku hidupBila setetes rasa bahagia tak adaKenapa aku tak jadi kupu-kupuBebas terbang kesana kemariMenghias alam semakin indah
121Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Shaffira Ayuning ByzhuraSMA Negeri 2 Wates
Diary Korupsi
kita telah terbuai oleh perkataan manisnyasaat ia terpilihdi sinilah pembukaan itu terjadisenyum manisnya kelicikanMenggerogoti makanan semut-semut kecil
Shaffira Ayuning Byzhura. Lahir di Karang Anyar,20 Mei 2000. Alamat rumah di Beji RT 07 RW 04Wates, Kulon Progo. Saat ini Shaffira menempuhpendidikan di SMA Negeri 2 Wates. Prestasi yangpernah ia raih adalah masuk 15 Besar pemilihanpelajar pelopor lalu lintas dan angkutan jalantingkat Provinsi DIY. Jika ingin berkorespondensidapat menghubungi ponsel: 081291965181 atauposel: fira20mei2000@gmail.com
122 Anak-Anak Bukit Menoreh
Sonya Claudia AhmadSMK Negeri 2 Pengasih
Wates Malam Hari
batas membuatmu bimbangmenghimpun ketidakpastian di titik ambanganak remaja hingga orang tua berlalu-lalangdi tengah udara malamdi atas alun-alun utara penuh bintang
bergembirasejenak melupakan beban merekasepasang kekasih bercintamenyandarkan kepala di bahu kekasihTerukir janji manis di antara mereka
123Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Sonya Claudia AhmadSMK Negeri 2 Pengasih
Kusambut Kau Hujan
ketika suara bergemuruh mulai terdengaritu pertanda engkau datangbegitu terdengar suaramuhati ini pun rinduhingga bulu di tangan ikut menyambutmuseakan kau datang mengingatkan masa laluindah permai penjejukkan ragakutapi tidak hanya akuhewan dan tumbuhan pun ikut menaridi tengah kedatanganmu
hujan janganlah kau beranjak pergiaku masih rindu alunan suaramusetiap tetesan yang kau tumpahkanmenyejukkan ala minihujanku adalah duniakukutunggu kau kembali
124 Anak-Anak Bukit Menoreh
Sonya Claudia AhmadSMK Negeri 2 Pengasih
Malaikat Hidupku
Kerasnya hidupmu...Hanya untuk kebahagiaankuKeikhlasanmu wahai malaikatkuTanpamu..apalah nasib hidupkuKau relakan kebahagiaanmuHanya untukku, anakmuAnakmu yang selalu membantah perintahmuYang selalu menggoreskan hati kecilmuHingga membuat kau meneteskan air mataKini akan kubuktikan padamuSebagai balas kecil budimuYang telah membesarkanku
Sonya Claudia Ahmad. Lahir di Kulon Progo, 2November 2000. Alamat di Pepen RT48/21, Giripeni,Kulon Progo. Sonya bersekolah di SMK Negeri 2Pengasih. Jika ingin berkorespondensi dengan Sonybisa menghubungi ponsel: 082226418096 atau posel:Sonyahmad36@gmail.com
125Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
SusantiSMK Negeri 1 Kalibawang
Pesona
Ketika aku membuka kedua matakuTerlihat petak-petak sawahKeindahan terpampang di depanku
Gemericik air yang memanggilMenjelma dunia dalam kepalaAngin semilirIngatanku berlari-lari
Tercipta keceriaanMekar fajar bersama mentari menariTebarkan pesonanya di atas cakrawalaTak terbayang jika dipandang
126 Anak-Anak Bukit Menoreh
SusantiSMK Negeri 1 Kalibawang
Sesal
Butir-butir air menetesPipiku basahEntah mengapa tiba-tibaTerbayang sesuatu di pikiranku
Senja terpampang nyataUfuk memanjakan mataIngatan masa lampau tertorehTak ada waktu yang bisa diulang
127Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
SusantiSMK Negeri 1 Kalibawang
Bersyukur
Awan gelap masih melahap habis langitSepi membayangDingin menyelimutiLalu surya membawa sinarnyaKemarin hanyalah ceritaDi bawah langit biru dengan biasannyaInilah kenyataanDi atas hamparan bumi dengan lukisannyaInilah harapan
128 Anak-Anak Bukit Menoreh
SusantiSMK Negeri 1 Kalibawang
Kenangan
Detik-detik waktu berkataLambat berputarSore mulai ranumAngin petang menyentuh kulitDengan takdirnya kita bertemuPernah tertawa, menangis, gelisah, dan terluka bersamaNamu semua sudah menjadi onggokan cerita
129Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
SusantiSMK Negeri 1 Kalibawang
Depan Rumah
Burung kutilang membangunkankuKicaunya nyaring menyambut hari datangIa girang lalu terbang menggeleparBumi berputarSehari ke sehari teramat cepat
Mencari menggeliat dari peraduannyaCahaya menembus tumbuh pepohonanKristal-kristal sinarnya membuat bunga-bunga tersenyumPesona terlihatKetika membawa mata di depan rumahmu berjendela kayu
Susanti. Lahir di Kulon Progo, 5 Desember 1999.Alamat rumah di Kalinongko, Purwoharjo, Sami-galuh, Kulon progo. Remaja yang hobi volly danmembaca ini sekarang menempuh pendidikan diSMA Negeri 1 Kalibawang Jurusan IPA. Jika inginberkorespondensi dengan Susanti dapat menghu-bungi ponsel: 082327749605.
130 Anak-Anak Bukit Menoreh
Tri handayaniMAN 3 Kulon Progo
Hujan
Langit menghitam halangi cahaya mentariSekumpulan awan berarak letihTak kuasa menahan bebanBulir-bulir suci itu jatuhMenjamah membasahi bumiHempaskan airmata hadirkan tawaPada rumput kecil dan pepohonanPada domba di padang sabanaYang rindu akan sejuknya kehidupan
131Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Tri handayaniMAN 3 Kulon Progo
Rintihan Alam
Kau tak seindah dahuluKau juga tak lagi bahagiaSenyum itu telah hilangBerganti dengan air mata
Jilatan api yang membaraMembakar habis dirimuKumpulan asap membubungNodai keindahan ituDaun rindang berguguranIlalang meranggas bimbangKala si besar tumbangOleh bising gergaji yang mengoyak sepiMobil besar membawamu pergi
Matahari menatap senduMemudar sinar penuh kelabuSegumpal awan bergerak lesuSeakan ikut merasa pilu
Dirimu tak lagi berdayaHanya tertunduk pasrahHidup di antara keserakahanManusia yang tak pernah puasDi antara kebiadabanManusia yang tak berbudiManusia yang hanya ciptakan lukaTanpa mau mengobati
132 Anak-Anak Bukit Menoreh
Tri handayaniMAN 3 Kulon Progo
Kepada Malam, Aku Katakan
Kepadamu malam, aku katakanaBangunkan aku, jangan kau buat aku terlelapHanyut dalam heningmuTerjebak dalam gulitamuSebab kutak ingin menikmatimuSepanjang waktumu, sepanjang gelapmuKepadamu malam, aku katakanaAku tak mau gelapmu menipukuAku tak mau gulitamu menenggelamkankuAku tak mau heningmu menyesatkankuKepadamu malam, aku katakanBangunkan aku untuk TuhankuUntuk menajat dalam doa dan sujudku
133Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Tri handayaniMAN 3 Kulon Progo
Masihkah
Kala petang mulai menghilangMalam kelam datang membayangHeningmu membuatku melayangIngatkan aku pada satu sosokIbuKerinduanku semakin membuncahBayang-bayangmu terus menyelinapMenjalani hati dan pikiranku
Ibu, masihkah aku putri dari wanita semulia engkau?Putri yang kerap memintaTanpa tahu kay tak punyaPutri yang hanya memberi bebanTak hanya dipunggungTapi juga di hati dan pikiran
Putri yang selalu bicara lebih kerasDari suaramu ketika bicaraPutri yang selalu melukaimuDengan kaa-katanya yang tajamPutri yang tak pernah berkata “iya”Di saat petuah luhurTerucap ikhlas dari bibir manismuMasihkah aku putri yang pantas kau banggakan?Putri yang selalu datang ketika menangisTetapi meninggalkanmu ketika tertawa
134 Anak-Anak Bukit Menoreh
Tri handayaniMAN 3 Kulon Progo
Nyanyian Hati
Lirik-lirik lukaNada-nada dukaMenyatu seiramaNyanyikan tembang jiwaLantunkan cerita hatiSenandung cinta terhentiIrama bahagia tak merdu lagiKemana pula goresan tawaSaat embun bening mengalirMembasahi rona iniHilangmu hadirkan sejuta dukaMerintih hati menyayat nuraniNanar kutatap semuaSaat kau pergi tuk menapakiJalan bahagiamu
Tri Handayani. Lahir di Kulon Progo, 31 Mei 2000.Alamat rumah di Kempong RT 40/19, Banjaroya,Kalibawang, Kulon Progo. Sekolah di MAN 3 KulonProgo, Jurusan IPS. Hobi membaca dan berpidato
135Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Triya AstutiSMK Muhammadiyah 1 Wates
Mendung
Angin semilir membawaku pergiTuk mendekati sang suryaBerkumpul di bawahnyaMenutupi cahaya yang menyinari duniaKubawa beban beratHingga tubuhku menjadi gelap
136 Anak-Anak Bukit Menoreh
Triya AstutiSMK Muhammadiyah 1 Wates
Sinar Surya
Disetiap malam aku merindukan hadirmutak sabar ku menunggu kan datangnya cahayamu
sinarmu memantul diatas air yng menggenangseakan mengajak bermain dengankusuara gemericik meramaikan suasana
alam menyambutmu terharubersyukur atas nikmatmuyang telah berikan kehidupan di bumi
137Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Triya AstutiSMK Muhammadiyah 1 Wates
Mencintai
mencintai itu bukan dengankemewahantetapi mencintai dengankesederhanaan
138 Anak-Anak Bukit Menoreh
Triya AstutiSMK Muhammadiyah 1 Wates
Rumah Itu
Seperti rumah yang kita tempatiDari dulu sampai kiniMenjalani asam manis kehidupanDan lika-likunya jalan
Sejauh aku pergiMenjalani rantauan rezekiTak terasa hari berganti hariKu ingin kembali dengan hati yang suci
139Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Triya AstutiSMK Muhammadiyah 1 Wates
Diriku
Kulihat bayangku di atas airMenari-nari seiring gelombangnyaMemperlihatkan di sisi mana aku memilihEntah benar atau salahDan aku harus menjalaninya
Triya Astuti. Lahir di Kulon Progo, 16 Agustus 1999.Kini ia bersekolah di SMK Muhammadiyah 1 Wates.Remaja putri yang pernah mendapat juara 3 CabangOlahraga Karate Beregu Putri Tingkat Pekan Olah-raga Pelajar Daerah (POPDA) Tingkat KabupatenKulon Progo Tahun 2015 ini kini tinggal di Sido-mulyo, Pengasih, Kulon Progo. Jika ingin berkores-pondensi dengan Triya dapat menghubungi ponsel:085601535023.
140 Anak-Anak Bukit Menoreh
Venita Puput IndriyaniSMA Muhammadiyah Wates
Dia yang Tiada
dia yang tiadadengan hati yang sudah tenangkulihat mutiara kecilmubagai hujan batu yang menimpa
berteteskan darahberlumuran pedihhancur hati mutiara kecilmusemua bagai robekan bertas
kemudian berakhirditutupi dengan kenangan masa laluyang tak bisa diambil lagitertulis namamudi papan terakhir yang tertancap selamanya
141Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Venita Puput IndriyaniSMA Muhammadiyah Wates
Perpisahan
tak segampang hal yang dikatatak segampang orangmembalik telapak tangancerita yang kejambagai tertusuk duri
142 Anak-Anak Bukit Menoreh
Venita Puput IndriyaniSMA Muhammadiyah Wates
Matahari Malu-Malu
di pagi butamatahari malu-malu tampakkan diriberayun jalan di atas pasirdi ruang semakin mayadunia yang kelam
berjalan bagai di ruang hampamengapa musim tiba-tiba redalangit tiba-tiba mendungpetir mulai menyambar
hati mulai gelisahtentang kepergianmu
143Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Venita Puput IndriyaniSMA Muhammadiyah Wates
Tentang aku
Dulu yang selalu tersayangDulu yang selalu diperhatikanKini hanyalah sebuah kenanganKini hanyalah harapan semata
144 Anak-Anak Bukit Menoreh
Venita Puput IndriyaniSMA Muhammadiyah Wates
Perih
Yang kurasakan wahai malaikatkuYang kupuja wahai malaikatkuApa yang kau lakukan padakuApa yang kau lakukan padaku
Sungguh tak tahu maluSungguh kejamnya engkauApa yang kau inginkan darikuApa yang kau perlukan dariku
Venita Puput Indriani. Lahir di Kulon Progo, 19 Juni 2001. Alamat di Penggung, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo. Saat ini Venita menempuh pendidikan di SMA Muhammadyah Wates. Jika ingin ber-korespondensi dapat menghubungi ponsel:085643850504.
145Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Varel Wayan ChiesaSMA Negeri 1 Galur
Rumahku
RumahkuKaca jernih nampak berkilauKemana pun kumelangkahHanya rumahku, tempat kembalikuDi gubug tua yang terukir kenangan
RumahkuPohon mangga, pohon pisang di halamanSelalu menyapa di saat ku datangTeringat masa kecil yang bahagia
RumahkuTempatku berteduhDari panas dan hujanYang kadang datang menyapaDi sini ku tertawa riangDan menangis, haruMenyelimuti jiwa, menerangi gelapMenyembunyikan luka dan menyembuhkan luka
146 Anak-Anak Bukit Menoreh
Varel Wayan ChiesaSMA Negeri 1 Galur
Kehadiranmu
Bukan secara kebetulanKau hadir di hidupkuBukan secara kebetulanKau bersamakuTakdirlahYang mempertemukanKau dengankuKau mengajakku membangunMasa depan dengan kesederhanaanMengukir kenanganSedih, bahagiaKau slalu bersamaku
147Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Varel Wayan ChiesaSMA Negeri 1 Galur
Surat untuk Tuhan
Kau tempatku mengaduKau tempatku berlindungKau selalu mendengarSetiap perkataankuKau beri rasa benciKarena manusiaYang tak sempurnaTuhanSitalah rasa ini sesaatKarna kuingin belajarKata maaf
148 Anak-Anak Bukit Menoreh
Varel Wayan ChiesaSMA Negeri 1 Galur
Ibu Surgaku
tanpa ibu, aku tak ada di duniaaku digendong selama 9 bulan 10 harikemana pun kau pergikau selalu mengajakku
sakitmu, keringatmu, air matamuterobati dengan jeritan tangiskuaku hadir di duniamembuat kau menangis bahagia
kau membesarkankupenuh dengan kasih sayangkau mendidikkupenuh sabarkau selalu mendampingikudan aku tak pernahmerasakan kesepianengkaulah jalan surgaku
Varel Wayan Chiesa. Remaja putri yang lahir diKulon Progo, 15 Januari 2000 ini sekolah di SMANegeri 1 Galur, Jurusan IPA. Hobinya menari danbasket. Alamat di Wonosidi Kidul, Wates, KulonProgo. Jika ingin berkorespondensi dapat meng-hubungi ponsel: 087838644842 atau posel:chiesayan@gmail.com.
149Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Viki Ari RosyadiSMK Muhammadiyah 1 Temon
Kota Pelajar
kukayuh sepeda lamakudari kota pelajarsampai ke kota muraihalang rintang kulalui semua
bersama para sahabatsampai bermalam di tengah hutanbertemu dengan harimaubenruntung aku tidak apa-apasemua itu kulaluiuntuk tujuan yang aku capai
150 Anak-Anak Bukit Menoreh
Viki Ari RosyadiSMK Muhammadiyah 1 Temon
Perpisahan
Bila sepasang angsa saling menempelBerenang-renang di sungai kecilBertanya lagikah akuBisa memilikimu lagi
151Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Viki Ari RosyadiSMK Muhammadiyah 1 Temon
Gilang
Kemana engkau pergiTanpa seizin orang tua dan sahabatmuIa telah pergiSearah dengan mentariIa berkelahiDengan satu paru-paru
152 Anak-Anak Bukit Menoreh
Viki Ari RosyadiSMK Muhammadiyah 1 Temon
Hujan Tokek
Engkau yang membuatku bingungDiwaktu panas terik matahariDatang tak diundangPulang tak diantar
Turun dengan derasWalau hanya sebentarOrang mengira hujan aneh bin ajaib
153Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Viki Ari RosyadiSMK Muhammadiyah 1 Temon
Masa Lampau
Ada yang menyenangkanAda yang menyedihkanHarapan menyenangkan tak bisa diulangKumanfaatkan keduanyaUntu bahan cerita bersama sahabat lamaku
Viki Ari Rosyadi. Lahir di Purworejo, 21 Februari2017. Alamat di Sebokarang, Wates, RT 02/16 KulonProgo. Saat ini Viki menempuh pendidikan di SMKMuhammadiyah 1 Temon. Jika ingin berkores-pondensi dapat menghubungi ponsel:085868086893.
154 Anak-Anak Bukit Menoreh
Wiji AstutiSMA Sanjaya Nanggulan
Pertemuan
Sepasang merpati terbang bersamaBerkejaran di antara awan putihSeperti sepasang kekasihYang bersendau gurau di bawah terik
Tanyaku dalam hatiAkankah mereka berpisah?
155Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Wiji AstutiSMA Sanjaya Nanggulan
Doa
Aku bersimpuhDi depan cahaya keci lilin ituDi bawah dekapan malam yang sunyiKulantuankan pujianKuhitung manik rosariku satu putaranSetiap malam pasti aku lakukanMungkinkah?Dengan doa ini dapat membayar dosa-dosaku
156 Anak-Anak Bukit Menoreh
Wiji AstutiSMA Sanjaya Nanggulan
Nasihat Ibu
Kata-katam seperti gerimis dipagi hariGemercik, menembus daun telingakuKu dengar nasihatmu ibuBegitu merasuk dalam lorong hatikuBegitu indah kata-katamu ibuLebih lembut dari kain suteraLebih indah dari suara akunan biolaKan kusimpan rapat-rapat nasihatmu ibuAkan ku kunci dalam otak dan benakkuSelalu ....
157Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Wiji AstutiSMA Sanjaya Nanggulan
Takdir
Mengapa ini harus terjadi?Perpisahan di antara kitaKau pergi tinggalkan ku sendiri disiniKau pergi ke suatu tempat yang mengerikanDi balik jeruji besi dan rapatKau duduk termanguSeribu akal kutimbangAku berpikir, apa yang ada dibenakmu, sahabat?Mengapa kau lakukan itu?
158 Anak-Anak Bukit Menoreh
Wiji AstutiSMA Sanjaya Nanggulan
Tinta Biru
Di atas lembar-lembar putih iniKutuliskan alur hidupkuGoresan tinta biruMenyimpan sejuta kenanganDalam hidupku
Wiji Astuti. Lahir di Kulon Progo , 5 Oktober 2000.Alamat di Karang, Jatisarono, Nanggulan, KulonProgo. Saat ini Wiji menempuh pendidikan di SMASanjaya XIV Nanggulan. Jika ingin berorespondensidapat menghubungi ponsel: 082138322763 atauposel: anastasyawijiastuti05@gmail.com
159Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Belajar Mencipta PuisiMenggunakan Metode ‘N-3’
Iman Budhi Santosa
Dalam tradisi belajar mengajar di perguruan Taman Siswaterdapat strategi belajar ketrampilan dan kesenian yang dicipta-kan oleh Ki Hajar Dewantara (alm) dan lazim disebut metode:‘N-3’ (niteni-nirokake-nambahi). Dalam pelatihan mencipta puisiIndonesia modern bagi siswa SMU se-Kabupaten Kulon Progoyang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta 2017, meto-de ini sengaja digunakan sebagai pedoman mencipta bagi parasiswa peserta latihan. Karena dinilai metode ini cukup praktisdan efektif jika diterapkan untuk menggali dan mengembangkankreativitas siswa yang belum berpengalaman mencipta (mem-buat) puisi di sekolah maupun dalam hidup kesehariannya.
Adapun langkah-langkah penerapan metode ‘N-3’ ini adalahsebagai berikut:
1. Niteni (memperhatikan/mempelajari/menghayati) Mengumpulkan sebanyak mungkin puisi berbahasa
Indonesia karya penyair Indonesia, termasuk puisi karyapenyair manca negara yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Sediakan waktu yang cukup di rumah untuk membaca,mengapresiasi, mempelajari seluruh puisi yang dikum-pulkan (didokumentasi). Sebaiknya proses ini dilakukanmalam hari setelah belajar dan sebelum tidur. Atau kapansaja asal punya waktu luang di antara kegiatan sehari-hari.
160 Anak-Anak Bukit Menoreh
Manfaat kegiatan ini adalah untuk mengenal dan mema-hami bentuk maupun gaya kebahasaan puisi. Sepertibagaimana gaya bahasa puisi ekspresif, puisi impresif,puisi simbolis, puisi balada, puisi suasana, dan lain-lain.Juga untuk mengetahui, mengenal, memahami dan meng-hayati tema masing-masing puisi. Misalnya, bagaimanapesan moral puisi-puisi dengan tema kejuangan, kema-nusiaan, religiositas, sosial, dan sebagainya.
Setelah dibaca dengan suntuk, buat catatan singkat me-ngenai pendapat dan perasaanmu mengenai puisi-puisitadi. Kalau perlu, untuk menambah wawasan diskusikandengan teman atau orang lain.
Usahakan masing-masing siswa peserta latihan mene-mukan 2 (dua) puisi, yaitu: 1) paling disukai mengenaibahasa dan pengungkapannya, 2) paling disukai menge-nai tema yang diangkat dalam puisi tersebut.
Pelajari benar-benar kedua puisi yang paling disukaitadi. Resapkan ke dalam hati pesan yang terkandung,dan perhatikan benar teknik kebahasaan dalam me-nyampaikannya.
Selanjutnya kedua puisi itu jadikan contoh bagaimanakira-kira dalam mencari, menemukan, dan merepresen-tasikan tema yang diangkat ke dalam puisi dan bagai-mana cara membahasakannya sehingga menjadi puisi.
2. Nirokake (menirukan) Mencoba mencipta puisi dengan meniru (berpedoman)
pada pada dua puisi yang paling disukai tadi. Sedangkan langkah yang dikerjakan mengenai tema
puisi, antara lain:a. Mencari tema/masalah yang mirip dengan tema
dalam puisi yang disukai.b. Misalnya, tema puisi pertama yang disukai itu me-
ngisahkan cinta terpendam dari seorang pemuda
161Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
kepada gadis teman sekolah yang berasal darikeluarga kaya. Karena dirinya anak keluarga miskinmaka dia tidak berani menyampaikan kepada gadispujaannya. Sedangkan puisi kedua mengisahkankebahagiaan para petani setelah panen padi yangdiwujudkan dalam upacara bersih desa dengan diisiupacara selamatan dan berbagai kegiatan kesenian.
b. Usahakan tema yang akan kamu angkat menjadipuisi karyamu mirip sekali dengan tema tersebut.Tetapi, ganti sosok pemuda di sana dengan dirimu,entah sebagai laki-laki atau perempuan. Sedangkanmengenai bersih desa, angkat kejadian yang kamualami di desa masing-masing.
Coba jadikan dua peristiwa dalam pikiran dan perasa-anmu tadi menjadi puisi menggunakan teknik kebaha-saan dan penulisan seperti puisi yang kamu sukai itu.Ubah sebagian teksnya menyesuaikan dengan kisah yangbaru. Misalnya, penunjukan tokohnya dari dia menjadiaku. Desa dalam puisi yang kamu sukai tidak disebutnamanya, dalam puisi baru gunakan nama desamu.
Sebagai latihan buatlah 2-3 puisi baru sesuai denganpetunjuk di atas.
Usahakan dalam berlatih sampai benar-benar menemu-kan kesamaan (sublimasi) yang intens antara karya yangdiciptakan dengan karya yang dijadikan pedoman (tun-tunan).
3. Nambahi (menambah atau mengubah) Apabila dalam berlatih tersebut hasil karya puisi yang
diciptakan telah mencapai kesetaraan optimal (perihalgaya, struktur, kualitas, serta kebahasaan) dengan puisiyang dijadikan acuan, silahkan mulai melakukan pelepas-an diri dari ‘fase meniru’ kemudian memasuki ‘fasekreatif’.
162 Anak-Anak Bukit Menoreh
Pada tahap ini peserta latihan mulai dibebaskan dalammemilih tema dan kebahasaan puisi, walaupun inti ma-salah dan bahasanya tetap bersumber pada puisi yangdisukai sejak awal. Contohnya:a. Tema puisi mengenai cinta terpendam coba dikem-
bangkan. Misalnya, karena si gadis sesungguhnyajuga menaruh hati pada si pemuda dan tahu kalausi pemuda tidak berani menyatakan cinta, makadialah yang membuka diri dengan menyatakan cintadan siap dilamar jadi istri kelak jika keduanya su-dah memasuki usia pernikahan.
b. Silakan dikembangkan bentuk puisinya. Misalnya,puisi awal berbentuk lirik, coba puisi baru tetap di-pertahankan dengan gaya lirik. Walaupun puisi awalhanya terdiri dari dua bait, coba dikembangkanpuisi baru yang kamu buat itu menjadi empat bait.
Salah satu cara yang mungkin dilakukan dalam fasekreatif adalah mulai mencoba mencipta sesuai dengantuntutan (keinginan) pribadi sehingga berbeda dengankarya orang lain.
Proses Penciptaan PuisiProses yang lazim dilakukan oleh banyak penyair dalam
mencipta puisi, lebih kurang sebagai berikut:1. Mencari ide-ide yang akan ditulis atau sering disebut ‘mo-
mentum puitik’.2. Mengonstruksikan ‘momentum puitik’ atau ide puitik sesuai
pikiran dan perasaan pribadinya sebagai individu maupunanggota masyarakat.
3. Menentukan judul puisi. Fungsinya sebagai ancer-ancer atauorientasi ide yang menjadi kata kunci mengenai puisi yangakan ditulis. Karena pada umumnya ide yang akan ditulissenantiasa hanya bersifat ‘samar-samar’, dan baru akan tam-pak jelas setelah puisi tersebut selesai ditulis.
163Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Menuangkan ide-ide puitik ke dalam kata dan kalimat (baha-sa) baris demi baris (sebagai wujud fisik puisi) mulai dariawal hingga selesai.
5. Melakukan koreksi, dan revisi terhadap keseluruhan wujudverbal puisi. Seperti pemilihan judul, pemilihan kata, pem-bangunan ungkapan (imaji), rima dan persajakan, tipografi,panjang pendeknya puisi, dan lain-lain.
Untuk menghasilkan puisi yang bagus, ‘enak dibaca danperlu’, misalnya untuk lomba, dikirim untuk majalah sastra/lembar kebudayaan, untuk kumpulan (antologi) ada beberapakiat yang perlu diperhatikan, antara lain:1. Temukan lebih dulu ide (percikan permenungan atau momen
puitik) yang akan ditulis menjadi puisi. Momen puitik harussudah menemukan wujudnya dalam bahasa (teks) yangsingkat, padat, mempunyai kandungan nilai estetika dankemanusiaan tinggi, sehingga berpotensi diungkapkan kedalam bahasa puisi. Contohnya: Memberi uang anak jalanan sama halnya memberi sede-
kah. Tetapi, tanpa disadari perlakuan tersebut akan men-jadikan si anak jalanan itu pengemis selamanya (pesanmoralnya atau momen puitiknya: belas kasihan dapatmencelakakan orang).
Sebilah pisau dapur perlu tajam agar mudah digunakan.Tetapi, jika menggunakannya kurang hati-hati dapatpula melukai tangan. Karena ketajamannya itu pula pi-sau dapur mungkin juga untuk membunuh orang (pesanmoralnya: kepandaian/kecerdasan/ketajaman dapatberguna dan juga mencelakakan, tergantung pada danmoral akhlak pemiliknya).
2. Puisi akan dinilai bagus jika ia menyatakan suatu persoalan(permasalahan) secara tidak langsung dengan menggunakanbahasa puitik (bukan verbal) atau kata-kata yang bernilai rasatinggi. Misalnya, melalui ungkapan (imaji), serta pemakaian
164 Anak-Anak Bukit Menoreh
gaya bahasa. Antara lain dengan memraktikkan pengguna-an: 1) distorting of meaning (penyimpangan arti, seperti peng-gunaan ambiguitas dan kontradiksi), 2) displacing of meaning(penggantian arti, misalnya dengan menggunakan metafordan metonimia), 3) creating of meaning (pengorganisasian teksdi luar lingkup linguistik, seperti persajakan dan rima).
3. Memiliki harmoni antara wujud dan isi. Terjadi keseimbang-an, atau ikatan yang indah dan serasi antara pesan yangdisampaikan dengan cara menyampaikannya.
4. Pilihan dan penggunaan kata, bahasa, serta ungkapannyaterasa pas (tepat). Sehingga tidak menjadi puisi gelap (obscure)atau sangat verbal, melainkan bersifat transparan.
5. Greget kepenyairan terasa. Puisi memiliki roh atau power(kekuatan/élan vital) yang berasal dari energi penyair yangmewujud (mengejawantah) ke dalam berbagai unsur kepuisi-an yang diciptakan.
6. Terbayang otentisitas penyajian. Pesan maupun gaya ke-penulisannya murni hasil penggalian kreativitas pribadi,bukan plagiasi. Artinya, memiliki orisinalitas yang tidak ter-dapat pada puisi karya orang lain.
7. Ada pandangan (baru) yang ditawarkan. Artinya, tidak me-lakukan pengulangan (duplikasi) terhadap tema atau pemikir-an yang telah digarap banyak orang.
8. Merangsang renungan lebih jauh tentang kehidupan. Mem-berikan pencerahan terhadap pembaca, sehingga pembacaterdorong untuk melakukan pemikiran positif ke depan.
PenutupMencipta puisi atau karya sastra lain seperti cerpen, novel,
esei, prinsipnya hampir sama. Prosesnya hanyalah: 1) mencaridan menemukan ide yang akan dijadikan puisi, 2) menyam-paikan ide tersebut menggunakan kata, bahasa, dan konstruksikebahasaan yang disebut puisi. Maka, belajar mencipta puisiumumnya bukan berangkat dari belajar mengenai ‘teori menulis
165Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
puisi’ tetapi lebih praktis jika belajar dari puisi yang ditulis parapenyair Indonesia. Itulah prinsip utama belajar kreatif meng-gunakan metode ‘N-3’ ini.
Selamat mencoba.
Yogyakarta, 9 April 2017
166 Anak-Anak Bukit Menoreh
Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum. Lahir di KulonProgo, 15 Januari 1961. Bekerja di Balai BahasaDaerah Istimewa Yogyakarta sebagai Peneliti UtamaSastra. Ponsel: 08156867241; posel:dhanupriyoprabowo@yahoo.co.id.
Dra. Wiwin Erni Siti Nurlina, M.Hum. Lahir diPurworejo, 20 November 1962. Bekerja di Balai Baha-sa Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai PenelitiMadya. Alamat rumah di Soka Asri Permai B14,Kadisoka, Sleman. Ponsel: 08122716833; posel:ernibby@gmail.com.
Iman Budhi Santoso. Lahir di Magetan, 28 Maret1948. Menulis sastra dan kebudayaan dalam dwibahasa, Indonesia dan Jawa. Lebih 34 buku karyatulisnya di bidang pertanian, sosial, budaya, dansastra telah diterbitkan. Pernah mendapat peng-hargaan, seperti: penggerak/penggiat Sastra Indo-nesia dari Balai Bahasa Yogyakarta (2009), peng-hargaan KSI Award (2012), Anugerah Seni (BidangSastra Indonesia) dari Pemprof DIY (2013), AnugerahYasayo (2015), dll.
BIODATA NARASUMBERBENGKEL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SISWA SLTA KABUPATEN KULON PROGOTAHUN 2017
167Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Moh. Mursyid. Lahir di Kembang, Dukuhseti, Patipada 12 Oktober 1990. Pustakawan di PerpustakaanEmha Ainun Nadjib (EAN) Yogyakarta, dan Perpus-takaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)KUMKM, Dinas Koperasi UMKM. Aktif sebagai tutorBengkel Bahasa, Balai Bahasa DIY (2016-2017), sertamenjadi tim kreatif di Taman Bacaan Masyarakat(TBM) Cakruk Pintar Yogyakarta. Tulisannya pernahdimuat di berbagai media massa (surat kabar), baiklokal maupun nasional, jurnal, dan buku. Ponsel:085641522841; posel: mursyid_moh@yahoo.com.
168 Anak-Anak Bukit Menoreh
Nanik Sumarsih, S.Pd., M.A. Lahir di Sleman, 1Januari 1979. Bekerja di Balai Bahasa Daerah IstimewaYogyakarta. Alamat rumah di Karang Kalasan,Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Ponsel: 0818270797.
Sardi. Lahir di Gunungkidul, 11 Juli 1960. Bekerjadi Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta.Alamat rumah di Perum Balai Asri, Balai Catur,Gamping, Sleman. Ponsel: 085729786857.
Endang Siswanti. Lahir di Sleman, 13 Juni 1964.Bekerja di Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogya-karta. Alamat rumah di Cebongan Lor, Tlogoadi,Mlati, Sleman. Ponsel: 081226708397.
BIODATA PANITIABENGKEL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SISWA SLTA KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017
169Antologi Puisi Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia
Amanat. Lahir di Blitar, 6 April 1977. Bekerja di BalaiBahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Alamat rumahdi Perum Permata Sedayu C2, Argomulyo, Sedayu,Bantul. Ponsel: 08572976408.
Affendy. Lahir di Kulon Progo, 14 Mei 1987. Bekerjadi Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta. Ala-mat rumah di Kalidengen II, Temon, Kulon Progo.Ponsel: 081298704185.