Post on 21-Dec-2015
Perhitungan Besar Sampel Penelitian
Perhitungan besar sampel di tentukan berdasarrkan tujuan anaisis data penelitian.Sehingga
beda analisis data yang dilakukan, akan berbeda pula cara menentuan besar sampel yang di
perlukan untuk suatu penelitian
Kriteria menentukan besar sample :
1. Besar sampel ditentukan berdasarkan tujuan analisis data (uji hipotesis)
2. Jika terdapat byk tujuan penelitian, maka ditentukan berdasarkan tujuan utama
3. Beda analisis data yang akan dilakukan, maka berbeda pula cara menentukan besar
sampel
Pertimbangan untuk perhitungan besar sampel
1. Kesalahan tipe 1 (nilai α)
Nilai α yaitu probabilitasmenolak hipotesis null (Ho) yang seharusnya pada populasi
hipotesis null diterima. Nilai α yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah
o,o5untuk dua sisi(2 sided).
2. Kesalahan tipe 2 (nilai β)
Nilai β yaitu probabilitas menerima hipotesis null yang seharusnya pada populasi
hipotesis null ditolak. Nilai β yang biasanya ditetapkan oleh peneliti adalah 0,20 atau
0,10. Nilai β menentukan power of the test dari suatu penelitian atau sebaliknya. Jika
penelitian menetapkan power of the test sebesar 80% maka nilai β adalah sebesar 1,00
– 0,80 = 0,20.
3. Pengetahuan tentang karakteristik statistic dari kelompok control seperti proporsi atau
nilai mean yang didapat dari literature, pendapatpakar, pengalaman peneliti secara
empiric atau melalui pilot study padasekelompok responden.
4. Effect size
Effect size adalah perbedaan nilai variable dependen (outcome) yang diharapkan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan besarnya effect size
didasarkan pada keputusan klinik yang dianggap bermakna antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Jika terdapat lebih dari satu outcome pada suatu
penelitian, maka besar effect size berdasarkan outcome utama.
Secara umum terdapat 6 formula yang dapat digunakan untuk menentukan besar sampel
berdasarkan tujuan penelitian :
1. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui proporsi suatu
kejadian (event)
Informasi yang diperlukan peneliti sebelum menghitung besar sampel untuk
penelitian ini adalah :
a. Besar tingkat kepercayaan (confidence level)
Confidence level dapat dihitung dengan rumus : (1 – α). Jika peneliti menetapkan
Confidence level sebesar 95%, maka dapat dihtung kesa;ahan tipe 1(nilai α) = 1 –
0,95 = 0,05.
dalam perhitungan jumlah sampel, digunakan standar normal deviasi untuk nilai α
tertentu yang didapat dari distribusi Z, ebagai berikut :
Tingkat Kesalahan (Error) α (2-tailed) α (1-tailed) atau β
0.01 2.813 2.576
0.05 1.960 1.645
0.10 1.645 1.282
0.20 1.282 0.842
b. Prediksi propori (P) berdasarkan literature atau hasil pilot study.
c. Deviasi dari prediksi proporsi atau presisi absolute.
Rumus besar sampel yang digunakan pada penelitian yang bertujuan mengestimasi
proporsi suatu kejadian adalah :
Z1-α/2 : Standar normal deviasi untuk α
P : Prediksi proporsi berdasarkan literatur atau pilot study
d : Deviasi dari prediksi proporsi atau presisi absolute
2. Estimasi besar sampel untuk penelitian yg bertujuan mengetahui nilai mean suatu
variabel (estimating the population mean)
Z1-α/2 : Standar normal deviasi untuk α
σ : Standar deviasi (σ) yg didapat dari literatur, penelitian terdahulu atau
pilot study.
d : Deviasi dari mean prediksi (absolute precision)
3. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok independen
(two proportion independent)
P2 : Proporsi kejadian efek pada kelompok kontrol/standar dr literatur
P1 : Proporsi kejadian efek pada kelompok ujicoba yang didapat dari perbedaan
proporsi yang dianggap bermakna secara klinik.
P : Proporsi gabungan antara kedua kelompok = ½ (P1 + P2)
P1 – P2 : perbedaan proporsi yang dianggap bermakna scr klinik (effect size)
4. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 mean kelompok independen
(two mean independent)
µ1 : Nilai mean klp kontrol (dari literatur atau penelitian terdahulu)
µ2 : Nilai mean klp ujicoba (dari pendapat/judgment) peneliti)
µ1–µ2 : Beda mean yang dianggap bermakna secara klinik antara kedua klp
σ : Estimasi Standar deviasi dari beda mean kedua klp (dsari literatur)
σ2 : Estimasi varian kedua klp yang dihitung dengan rumus : ½ (µ12 + µ2
2 )
5. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok
berpasangan
Np : Jumlah pasangan (jumlah sampel)
P2 : Proporsi kejadian sebelum perlakuan (pustaka/penelitian terdahulu
P1 : Proporsi kejadian setelah perlakuan.
P1 – P2 : Perbedaan proporsi yg dianggap bermakna scr klinik (effect size)
f : Proporsi pasangan data responden (pre test dan post test) yang berbeda
(didapat dari literatur atau pilot study)
6. Estimasi besar sampel untuk menguji hipotesis beda 2 mean kelompok berpasangan
n : jumlah sampel
µ1–µ2 : beda mean yg dianggap bermakna scr klinik antara sebelum perlakuan (pre
test) dan setelah perlakuan (post test)
σ : estimasi standar deviasi dari beda mean data pre test dan post test
berdasarkan literatur
7. Estimasi besar sampel pada analisis multivariat
a. Dpt dihitung dgn rule of thumb: jml sampel minimal berkisar antara 5-50 kali
lebih banyak dari jumlah variabel independen
b. Angka yang disarankan adalah 10 kali lebih banyak dari jumlah variabel
independen
8. Koreksi atau penambahan jumlah sampel berdasarkan prediksi sampel drop out dari
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanan
dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta : Trans Info Media (TIM).