Post on 20-Mar-2019
RING'KASAN
YATIZAR RAMLI. Keefisienan Masa Belajar di Fakultas Pertanian
dan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Tahun Akademlk 1970
Sampai 1974 (Dibawah bimhingan BARIZI, sebagai ketua, AND1 HA-
KIM NASOETION dan DARWIS S GANI sebagai anggota serta NITZA AR-
BI sebagai penasehat).
t/ Tujuan dari penelitian ini ialah. menilai keefisienan masa
belajar sarjana pertanian dan peternakan tingkat S1 di Fakultas
Pertanian dan.Fakultas Peternakan Universitas Andalas tahun aka-
demik 1970 sampai 1974 serta mengusut faktor-faktor yang mempe-
ngaruhi keefisienan ini. Keefisienan masa belajar sarjana per-
tanian dan sarjana peternakan di Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan Universitas Andalas tahun akademik 1970 sampai 1974
dinilai masih rendah. Keefisienan masa belajar sarjana perta-
nian di Fakultas Pertanian lebih tinggi nilainya dari keefisi-
enan masa belajar sarjana peternakan di Fakultas Peternakan U-
niversitas Andalas.
Dari 366 orang mahasiswa seluruh angkatan tahun 1970 sam-
pai 1974 di Fakultas Pertanian, lulus 230 orang, putus kuliah
106 orang dan masih kuliah 30 orang sampai tahun 1982. Lulusan
menyelesaikan pendidikannya antara 6 sampai 12 tahun. Mahasiswa
yang putus kuliah lama pendidikannya antara 1 sampai 2 tahun.
Mahasiswa yang masih kuliah sampai tahun 1982 diperkirakan akan
lulus pada tahun 1983, berarti lama penyelesaian pendidikannya
antara 10 sampai 14 tahun. Faktor-faktor ini menyebabkan kee-
fisienan pendidikan E, sebagai salah satu komponen dari keefi-
sienan masa belajar E nilainya menjadi rendah.
Dari 230 orang lulusan ini tidak ada yang menyelesaikan pendi-
dikan dalam lima tahun, sehingga lulusan yang berusia 23 tahun
(jadi yang mempunyai harapan masa pengabdian kepada negara 37
tahun) tidak ada. Faktor ini menyebabkan orang-tahun pengab-
dian kenyataan kurang nilainya dari orang pengabdian semesti-
nya kepada negara. Dengan demikian maka nilai keefisienan ma-
sa pengabdian E2 menjadi rendah. Keefisienan pendidikan E l
dan keefisienan masa pengabdian E2 yang bernilai rendah menye-
babkan keefisienan masa belajar E juga akan menjadi rendah
nilainya.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai keefisienan
ini ialah indikator pendidikan yang belum memenuhi nilai nor-
ma yang ada. Indikator pendidikan yang dimaksud di Fakultas
Pertanian ialah banyak dosen tetap, sarana dan prasarana pen-
didikan. Dalam kenyataan untuk setiap dosen tetap rata-rata
ada delapan orang mahasiswa, sedangkan mehrut norrna ialah
bahwa untuk tiap dosen tetap rata-rata ada lima orang mahasis-
wa. Sarana pendidikan yaitu perabot dan alat pendidikan ber-
nilai 5.98 sampai 5.99 (dalam skala nilai 0 sampai 6.0).
Prasarana pendidikan ruang perpustakaan luasnya .24 sampai .26 2 m per mahasiswa.
Dari 146 orang mahasiswa angkatan tahun 1970 sampai 1974
di Fakultas Peternakan, lulus 48 orang, putus k u l i a h 91 orang
dan tujuh orang masih kuliah sampai tahun 1982 yang diperkira-
kan akan lulus pada tahun 1983. Faktor-faktor ini seperti di
Fakultas Pertanian menyebabkan nilai keefisienan masa belajar
E menjadi rendah. Faktor dari indikator pendidikan yang belum
mencapai norma yang mempengaruhi keefisienan ini ialah mutu ma-
sukan, sarana dan prasarana pendidikan. Mutu masukan yang ber-
dasarkan peningkatan penerimaan mahasiswa yang memilih Fakultas
Peternakan sebagai pilihan I1 menunjukkan adanya penurunan kee-
fisienan pendidikan E Perabot dan alat pendidikan bernilai 1'
5.83 sampai 5.99 (dalarn skala nilai 0 sampai 6.0), sedangkan 2 luas perpustakaan .16 m per mahasiswa.
Berdasarkan lama penyelesaian pendidikan oleh lulusan dan
dan banyak mahasiswa yang putus kuliah semuanya berasal dari
tingkat I dan 11, sebaiknya kurikulum di Fakultas Pertanian dan
Fakultas Peternakan ditinjau untuk meningkatkan keefisienan ma-
sa belajar ini, disamping peningkatan kualitas dosen.
KEEFISIENAN MASA BELAJAR'DI FAKULTAS PERTAMAX DAM FAKULTAS
PBTERNAKAM URIVERSITAS AKDALAS T A W N AKADMIK 1 9 7 0 SAMPAI 1 9 7 4
o leh
YATIZAR W I
Tests sebagai salah satu syarat nnkk memperoleh gelar
Nagister Saina
pads
F a k u l t a a Pasca Sarjana, I n s t l t u t Pertanian Bogor
JTJRUSAB STATISTIKA TEMPAN
B O U O R
1983
J u d u l t e s i s : KEEFISIENAN MASA BELAJAR D I FAKULTAS PERTA-
::IAN =A?: FAKULTAS PETER??AKA?! ???!I1.'ERSITAS
ANDALAS TAHUN AKADEMIK 1970 SAMPAI 1974
N a m a mahasiswa : YATIZAR RAMLI
Nomor pokok : 78175
Menyetujui
1. Komisi PemMmbing
-------
(Darwis S Gani)
Anggo ta Anggota
/
3. Ketua Ju rusan S t a t i s t i k a Terapan
A Tanggal l u l u s : 1 3 Mei 1983
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1941, di Bukit-
tinga. Orang tuanya adalah Ramli St. Rangkayo Basa (alm) dan
Aisyah. Tahun 1961 ia tamat dari SMA Negeri I Bukittinggi, dan
melanjutkan pendidikan ke FKIP Universitas Andalas Padang.
'ahun 1964 ia menyelesaikan pendidikan di tingkat Sarjana Muda.
Setelah itu ia melanjutkan pendidikan ke IKIP Bandung, dan me-~
nyelesaikan pendidikan dl tingkat Sarjana pada tahun 1967.
Sejak awal tahun 1968 ia diangkat sebagai tenaga pengajar pada
Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Tahun 1978 la
diberi kesempatan untuk mengikuti program pencangkokan serta me-
lanjutkan pendidikan di Fakultas Pasca Sarjana Institut Perta-
nian Bogor.
Ia menikah dengan H. Djohar Nawawi MA pada tahun 1980.
p e n u l i s menyampaikan te r imakas ih yang sebesar-besarnya ke-
pada Bapak D r B a r i z i MES, Prof D r Andi R a k i m Nasoetion, D r Dar-
w i s S G a n i MA dan D r N i t za Arbi sebaga i Komisi Pembimbing dan
Penasehat a t a s s e g a l a tuntunan dan bimbingan s e r t a nasehatnya
selama masa pers iapan dan penu l i san t e s i s ini.
Kepada Bapak Prof D r J u r n a l i s Kamil dan D r s Mawardi Junus
sebaga i Dekan Faku l t a s P e r t a n i a n Unive r s i t a s Andalas dan Rektor
U n i v e r s i t a s Andalas atas kesempatan dan f a s i l i t a s yang d ibe r ikan
untuk melanjutkan pendidikan d i Fakul tas Pasca Sa r j ana I n s t i t u t
P e r t a n i a n Bogor, p e n u l i s menyampaikan rasa t e r h k a s i h yang
sebesar-beSamyam
Ucapan terinra k a s i h yang t a k t e rh ingga p e n u l i s sampaikan
kepada s e l u r u h f a m i l i dan ke luarga atas dorongan s e r t a bantuan
herupa moral dan m a t e r i a l sehingga p e n u l i s dapat menyelesaikan
pendidikan i n i .
Akhirnya pendlia, t a k l u p a menyampaikan te r ima k a s i h kepa-
da semua p ihak yang t e l a h memberikan, bantuan s e l a w penyelesai-
Bogor, Desember 1983
P e n u l i s
UCAPAN TERIkIA KASIH
p e n u l i s menyampaikan teri lnalrasih yang sebesar -besamya ke-
pada Bapak D r B a r i z i MES, Prof D r Andi Hakim Nasoetion, D r Dar-
w i s S Gani XA dan D r N i t za Arbi s e b a g a i Komisi Pembimbing dan
Penasehat a t a s s e g a l a tuntunan dan bimbingan s e r t a nasehs tnya
selama masa pe r s i apan dan penu l i s an t e s i s ini .
Kepada Bapak Prof D r J u r n a l i s K a m i l dan D r s Mawardi Junus
sebaga i Dekan Falcultas P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas dan Rektor
U n i v e r s i t a s Andalas a t a s kesempatan dan f a f i i l i t a s yang dj-berikan
untuk n~e lan ju tkan pendidikan d i Faku l t a s Pasca S a r j a n a I n s t i t u t
Pe r t an i an Bogor, p e n u l i s menyampaikan rasa t e r ima k a s i h yang
sebeear-besamYA.
Ucapan t e r ima k a s i h yang t a k t e r h i n g g a p e n u l i s sampnikan
kepada s e l u r u h f a m i l i dan ke lua rga atas dorongan s e r t a bantualz
berupa moral dan m a t e r i a l seh ingga p e n u l i s dapat menyelusaikan
pendidikan i n i .
Akhirnya p e n u l i s t a k l u p a menyampaikan t e r ima k a s i h kepa-
da semua pihak yang t e l a h memberikan bantuan selama penyolefiai-
a n t e s i s i n i .
Bogor, Desember 1983
P e n u l i s
DAFTAR I S 1 ........ nalaylall
......................... UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR I S 1 .................................. DAFTAR TABEL .................................. DAFTAR GAMBAR .................................
1 . PENDAHULUAN ................................. L a t a r Belakang .........................
..... Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup
Tujuan P e n e l i t i a n ....................... ............................. .I I. T I N J A U A N PUSTAKA
Pendidikan d i Negara Maju dan Negara Ber- kembang ............................
Pendidikan d i Indones i a ................. Pendidikan d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan Fa-
k u l t a s Peternakan .................. Dasar-dasar Pengukuran Keef i s ienan Masa Be- l a j a r ...................................
111 . BAHAN DAN METODE PENELITIAN ................. Macam Data yang Digunakan ............... Metode dan A n a l i s i s Data .................
I V . BASIL DAN PEMBAHASAN .......................... ................. Keef i s i enan Masa B e l a j a r
..................... I n d i k a t o r Pendidikan
.................... V . KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
Kesimpulan ............................... Saran-Saran .............................
................................ DAFTAR PUSTAKA
i
ii
iii
i v
1
1
3
4
5
Halaman
LAiiPIRAN ............................................. 43
Nomor
DAFTAR TABEL
Halaman
Teks - 1 . Keadaan Mahasiswa dan Keef i s ienan Pendidikan El
d i F a k u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982........................ 19
2. Keadaan Mahasiswa dan Keef i s ienan Pendidikan E d i F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s ~ n d a l a Q Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982................. ...... 20
3 . Komponen Keef i s ienan Masa B e l a j a r E d i F a k u l t a s Pe r t an i an dan F a k u l t a s Peternakan Univers i - tas Andalas Angkatan Mahasiswa Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1970 Sampai 1982..... 21
4 . Mutu Masukan Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sam- p a l 1974 d i Faku l t a s P e r t a n i a n dan Fakul- ........... tas Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas 25
5.. Nisbah Dosen Mahasisv~a Angkatan Tahun 1970 Sam- .psi 1974 d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 ............................. 26
6 . Komponen Tingkat K u a l i t a s Dosen d i F a k u l t a s Per- t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas yang Mengajar Ma- hasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Se- lama Tahun 1970 Sampai 1982 ................... 27
7 . Komponen Tingkat K u a l i t a s Dosen d i F a k u l t a s Pe t e r - nakan U n i v e r s i t a s Andalas yang Mengajar Ma- hasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Se- lama Tahun 1970 Sampai Tahun 1982 ............ 28
8 . Tingkat K u a l i t a s Dosen d i Faku l t a s Pe r t an i an dan Faku l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas yang Mengajar Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sam- p a i 1974 Selama Tahun 1970 Sampai 1982 ....... 29
9 . Pe r sen ta se Dosen Tetap d i Faku l t a s P e r t a n i a n dan Fakul tas Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas yang Mengajar Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sam- p a i 1974 Selama Tahun 1970 Sampai 1982 ....... 30
Nomor
Teks
1 0 . Keadaan Sarana Pendidikan d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan Faku l t a s Peternakan Bagi Mahasiswa Ang- k a t a n Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1970 Sanpai 1982 ............................. 31
1 1 . Keadaan Luas P ra sa rana Pendidikan Pe r Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 d i Faku l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s Peternakan Univers i - t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 .... 32
12. Tingkat Pendidikan Karyawan Bukan Dosen yang Melayani Mahasiswa Angkatan Tahun 1970. Sampai 1974 d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan Fakul tas Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas ........... S e l m a Tahun 1970 Sampai 1982
Lampiran
1 . Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1970 Selama Tahun 1970 Sampai 1982.. 44
2. Keadaa Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1971 S e l m a Tahun 1971 Sampai 1982.. 45
3. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1972 Selama Tahun 1972 Sampai 1982.. 46
4. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- l ru l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1973 Selama Tahun 1973 Sampai 1982.. 47
5. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s Pe r t an i an U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1974 S e l m a Tahun 1974 Sampai 1982.. . 4 8
6. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1970 S e l m a Tahun 1970 Sampai 1982.. 49
7. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1971 Selama Tahun 1971 Sampai 1982.. 50
Nomor
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Teks - Keadaan Mahasiswa Angkatan(yang masuk) Fa-
k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1972 Selama Tahun 1972 Sampai 1982..
Keadaan blahasiswa Angkatan (yang masuk) Fa- k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1973 Selama Tahun 1973 Sampai 1982..
Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fakul- t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1974 Selama Tahun 1974 Sampai 1982.. ......
Banyak Dosen dan Banyak Mahasiswa Faku l t a s Per- t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 .........................
Banyak Dosen dan Banyak Mahasiswa F a k u l t a s Pe- t e rnakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 ........................
Pendidikan Dosen T s t a p d i Faku l t a s P e r t a n i a n U- n i v e r s d t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- p a i 1982 ................................
Pengalaman Dosen Tetap di Faku l t a s P e r t a n i a n U- n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- p a i 1982 ................................
Pendidikan Dosen Tidak Tetap d i Faku l t a s Pe r t a - n i a n Uni t re re i tas Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 .............................
Pengalaman Dosen Tidak Tetap d i F a k u l t a s P e r t a - n i an U n i v e r s i t a s Andalas.Selama Tahun 1970 Sampai 1982.......... .....................
Pendidikan Dosen Tetap d i F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- p a i 1982..... .............................
Pengalaman Dosen Tetap d i Faku l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- ....................... p a i 1982...........
Pendidikan Dosen Tidak Tetap d i Faku l t a s Pe t e r - nakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun ......................... 1970 Sampai 1982.
Nomor Halaman
20. Pengalaman Dosen Tidak Tetap d i F a k u l t a s Pe t e r - nakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982. .......................... 63
21. Keadaan Sarana PendidFkan Perabot d i Faku l t a s Pe r t an i an U n i v e r s i t a s Andalas Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982..................... 64
22. Keadaan Sarana Pendidikan Ala t d i Faku l t a s Pe r t an i an U n i v e r s i t a s Andalas Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982 .................... 6 5
23. Keadaan Sarana Pendidikan Perabot d i Faku l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982.................. . 6 6
24. Keadaan Sarana Pendidikan Ala t d i F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982 .................. 6 7
25. Keadaan P rasa rana Pendidikan Luas Ruang Kuli- ah A 1 , Luas Ruang Laboratorium A dan Luas Ruang Perpustakaan A d i F d u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s ~ e ? e r n a k a n Uni- v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- p i 1982. ................................. 6 8
26. Pendidikan Karyawan Bukan Dosen d i Faku l t a s Pe r t an i an dan F a k u l t a s Peternakan Uni- v e r s i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sam- p a i 1982. ................................
D A r n A R GAMBAR
Nomor Halaman
1. Diagram Pemeriksaan Keef i s ienan Masa B e l a j a r E di F a k u l t a s F e r t a n i a n dan F a k u l t a s Pe- te rnakan U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1970 Sampai 1974 ~ e l a m a Tahun 1970 Sampai 1982.. . 23
L a t a r Belakang
Faku l t a s Pe r t an ian Universi tas ; Andalaa d i d i r i k a n pada ta-
hun 1954 dengan nanta Perguruan Tinggi Pe r t an ian Payakambuh.
Pada tahun 1956 Univers i tas . Andalae: d i d i r l k a n dan berkedudukan
di Bukl t t inggi . Perguruan Tinggi Pe r t an ian Payakumbuh bergabang
kedalsla U n i ~ e r a l t a a ~ n d a l a s . ; karena i t u namanya diubah menjadi
Fakultaai Pe r t an ian Uniuers i tas : Andalaa.
Fakultas: Pe r t an ian aehagai s a l a h s a t u f a k u l t a a d l l ingkungan
~ n i u e r s L t a s , A n d a l a a , 5alannya terganggu karena pergolakan. dae-
rah d a r i tahun 1958 sanpa i 196 1 , Univeredtas Andalaa h e a e r t a
fakul taa- fakul tasnya dipindahkan ke Padang oleh. pengurusnxa de-
ngan pert lnthangm keaaranan pada tahun 1959.
Pada tahun 1963 d i d i r i k a n Fakultas. Peternakan. Univers i tas .
Andalaa.. Kedua f a k u l t a a , i n i y a i t u FakriLtas: Pe r t an ian dan Fakul-
tas ~ e t e r n a k a n dinraksudkan untuk memenuhi h a s r a t masyarakat akan
tenaga ah11 yang terdid.ik d i bidahg p e r t a n i a n dan peternakan.
Kebutuhan akan a h l i - a h l i i n 1 merpakan ha1 yang sangat mendesak
untuk mel ipa t gandakan h a s i l pe r t an ian dan i n d u s t r i yang berka-
i t a n dengan bidang t e r s e b u t , s e r t a mempertinggi t a r a f hidup ma-
syarakat tani. Dalam pengembangannya Fakultas; Per tan ian dan
' Fakul tas Peternzkan u n i v e r s i t a s Andalas mempunyai banyak per-
soa lan , s a l a h s a t u d ian taranya i a l a h masalah kee f i a i enan masa
b e l a j a r mahadswanya d l t i n g k a t S1.
Dalam. p ida to Dies. Na ta l i s ; ke 25 F a k u l t a s P e r t a d a n tahqn 1979,
2
Rektor Universitaa ~ n d n l a s mengemukakan'bahwa tantangan yang ha-
rus. d i j a r ab o l e h sivitas, h d e n i k a an ta ra l a i n berasa l d a r i m-
syarakat yang areminta dan mengharapkazi agar Fakultae: Pertanian
s e l l l n bemaaha meningkatkan.keeMsienan i n t e r n a l 8 e k a l j . g ~ ~ ku-
a l i t a s sar jana rang dihasil.kan. Untuk l t u para mahasinw~~ harus . . .
b e l a j a r dan membaca dengan tekun tanpa melupakan Lua8yW~kat d i
sekitarnya, karena i a merupakan anggota d a r i masyarakat t e r se -
but.
Berbicara aengenai keefisienan i n t e r n a l proses pendi.dlkan
s e j a n a pertanian mupan sa r jana psternakan, sebetulnga nenca-
kup keefisienan masa b e l a j a r mahasiswa untuk penyelesalan pen-
didikan kesarjanaannya di Program S,. D a l a m nembaha~ koef is i -
.enan masa be la ja r mahasiswa perlu diperhatikan ko~ponen-~coaponen
pendidikan t i ngg i yang menrpengaruhinya s e p e r t i keadaan r u t u m a
sukan, tenaga pengajar, nahaslswa, kurikulua~, f a s i l i t a s , b iaya
dan tenaga a d a i n l s t r a t i f .
h o s e s pendidikan sesungguhnya adalah proses mengajar-belajar.
D a l a m proses inl adanya mahasisra yang terlainbat penyelesalan
pendidikan kesarjanaannya d l fakul tas pertanian maupun d i fa-
ku l tas peternakan akan merupakan penrborosan waktn dan binya ba-
gl kedua fakul tas dan bag1 dir lnya sendiri . Hakin s e d i k i t jam..
l a h mahasiswa yang terlambat menyelesalkan pendidikan kosarja-
naannJa s e r t a makin s e d i k i t yang putus pendidikan makln lancar-
l a h proses pendidlkan kesarjanaan disuatu f a k d t a s yang b e r a r t i
proses i t u makin e f i s ien .
3
Pemborosan proses, pendidikan kesakjanaan ini akan ditinjau dari
produktivitaa yang dicirikan oleh indikator keefisienan masa
belajar. Untuk mencapai produktivitas dan tingkat keefisienan
tertentu, maka komponen-komponen pendidikan tinggl diatas sedi-
kit banyak akan dapat dikendalikan oleh para pimpinan kedua fa-
kultaa- maupun universitaa.
Perumusan Masalab dan Ruang Lingkup
Masalah yang akan diteliti ialah tingkat keefisienan masa
belajar dari kelnaran Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan
Universitas Andalas yang telah menyelesaikan pendidikan kesarja-
naannya di program St antara tahun akade~k 1970 sampai 1974.
Pengembangan, pembangunan dan pemhaharuan pendidikan ting-
gi. ini dikelola melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggl berfungsi menyerasikan
kurikulum dengan taraf dan mutu pendidikan, usaha penelitian
serta pembinaan pengabdian kepada masyarakat. Evaluasi yang
serupa besar artinya bila dilakukan juga di Fakultas Peternakan,
supaya perbaikan pendidikan kesarjanaan pertanian maupun peter-
nakan dapat diperbaiki. Keefisienan masa belajar berkaitan
dengan produktivitas dan komponen-komponen pendidikan tinggi.
4
Pemborosan masa belajar in1 akan ditentukan dengan analisis
angkatan
Sehubungan dengan pengendalian yang dapat dilakukan pin-
pinan fakultas maupun unvergitaa terhadap komponen-komponen
pendldikan tinggi, maka penelitian ini hanya akan meliputi ke-
efisienan masa belajar sarjana pertadan dan sarjana peternakan
program S masing-masing dl Fakultas PertanIan dan dl Fakultas 1 '
Peternakan Universitas Andalas. Penelitian inl akan meliputi
tahun akademik 1970 sampai 1974.
Keeflsienan masa belajar ini akan dlikuti dari tahun ke ta-
hun selama tahonm akadenik 1970 sampai 1974, sehingga akan ter-
cerdn kelancaran proses pendldikan sarjana pertanian dan sar-
jam peternakan selama jangka waktu tersebut. Selanjatnya akan
dikaji faktor-faktor apa saja yang ada hnbnngannya atau yang
mempengaruhi keefisienan masa belajar id, terutama bila keefi
sienan iai rendah. Dengan diidentifikasika~ya faktor-faktor
ini, maka usaha perbalkan proses pendldikan dapat dlarahkan.
Tnjuan Penelitian
Penelitia~ ini bertnjnan untuk aenilai keefisienan masa be-
lajar sarji~na pertanIan dan sarjana peternakan program S, ma-
sing-masing dl Fakultas Pertanian dan Falrulta8 Peternakan U n i -
versitas Andalas, selana tahuu ahademik 1970 sarapai 1974 serta
menguant faktor-faktor yang ada hubungannya dengan keefisienaa
masa belajar ini,
Pendidikan di Negara Maju dan Negara Berkembang
Floud (1965) mengemukakan bahwa di negara maju perubahan
ekonomi dan sosial yang terjadi melalui penelitian-penelitian
ilmiah serta tanggung jawab terhadap perubahan-perubahan itu
menjadikan perguruan tinggi tidak akan ada akhirnya. Syarat
penerimaan dosen, mahasiswa dan karyawan untuk batas-batas tu-
gas dan jabatan tertentu akan berubah sesuai dengan peningkat-
an teknologi dan industri. Pendidikan dimasa yang akan datang
berkembang kearah penciptaan dan peningkatan pemakaian alat-
alat teknologi baru. Karena itu hendaknya perguruan tinggi
memberikan ilmu, keterampilan dan menggiatkan penelitian-pe-
nelitian ilmiah sesuai dengan pengembangan pendidikan dan ke-
butuhan masyarakat serta mahasiswa di masa yang akan datang.
Hal ini merupakan penanaman modal yang tidak kecil artinya di
bidang pendidikan. Para ahli ekonomi maldn menopertanyakan pro-
duktivitas dan mutu pendidikan. Pertanyaan ini menyangkut ke-
ahlian dosen, kemampuan mahasiswa, kurikulum dan lama pendidik-
an yang tepat bagi setiap jenjang pendidikan. Peningkatan pro-
duktivitas dan mutu pendidikan tidak mungkin dilakukan tanpa
disertai peningkatan sumber daya pendidikan secara kuantitas
dan kualitas. Peningkatan keefisienan pendidikan berarti juga
peningkatan ketepatan . penggunaan sumber daya pendidikan se-
cara ekonomis (Vaizey, 1965).
Dore (1980) mengemukakan bahwa di negara berkembang kei-
6
nginan masyarakat untuk memiliki tingkat pendidikan yang lebih
tinggi telah mendesak pemerintah agar sebagian anggaran belan-
ja negara disisihkan untuk membiayai pendidikan. Makin mening-
katnya keinginan masuk perguruan tinggi merupakan masalah pen-
didikan dalam penilmpungan mahasiswa yang memerlukan kebijaksa-
naan untuk mengendalikan arus masuk perguruan tinggi (Edwards,
1980). Keterbelakangan pendidikan di negara berkembang dise-
babkan oleh perbedaan kebiasaan mahasiswa di tempat asal dan
di perguruan tinggi, penyajian kuliah dengan peralatan yang ku-
rang lengkap serta sifat mahasiswa yang lebih bangga dengan sta-
tus mahasiswa dari pada memikirkan hidup di masa depan (Dore,
1980). Brock (1982) mengemukakan bahwa Bdanya ketidak seimbang-
an pemberian pendidikan dengan ke.butuhan mahasiswa, sebaiknya di-
terapkan pola pendidikan seumur hidup. Sebagai akibat penerap-
an pola pendidikan seumur hidup ini ialah pendidikan menjadi
berkesinambungan dan penilaian keberhasilan dan kegagalan dalam
pendidikan menjadi berubah. Perkembangan ilmu pengetahuan akan
menciptakan paduan antara kurikulum, penyimpanan dan pengolahan
data yang ada. Bahasa matematika akan memainkan peranan pen-
ting terutama di bidang yang memerlukan ketepatan. Bidang lain-
nya akan meningkatkan daya gunanya dengan menggunakan gambar hi-
dup. Televisi akan membantu mendekatkan bahasa matematika de-
ngan kenyataan hidup yang dilambangkannya. Mahasiswa akan me-
nyimpan data dalam komputernya yang memberikan waktu baginya
untuk menelaah, menganalisis secara keseluruhan, membuat perban-
dingan dan menarik kesimpulan dengan tepat (Habachi, 1982).
7
Passow (1982) mengemukakan bahwa latar belakang mahasiswa erat
hubungannya dengan keberhasilannya dalam mencapai tujuan pen-
didikan di perguruan tinggi. Latar belakang mahasiswa meru-
pakan petunjuk ke arah pengertian tentang jenis perubahan yang
perlu diadakan guna memperbaiki kesempatan keberhasilan maha-
siswa bersangkutan. Pencatatan latar belakang mahasiswa yang
tepat dan menyeluruh akan membantu pemberian data yang benar
bagi peneliti di bidang pendidikan. Berdasarkan data yang be-
nar akan didapatkan penilaian keefisienan pendidikan sesuai de-
ngan kenyataan dan objektif (Simmons, 1980).
Keadaan ekonomi dan penyediaan biaya yang tidak seimbang
dengan kebutuhan pendidikan menyebabkan prioritas dan kebijak-
sanaan pendidikan yang tepat perlu ditentukan (Drucker, 196.5).
Pendidikan di Indonesia
Joesoef (1981) mengemukakan bahwa kata pendidikan dapat di-
artikan sebagai organisasi, sistem dan hal-ha1 yang hendak di-
capai oleh kegiatan pendidikan. Sebagai suatu organisasi maka
sistem pendidikan akan merupakan suatu proses yang mempunyai
masukan, sumber daya dan hasil pendidikan (Sitepu, 1981).
Murnane (1981) mengemukakan bahwa sumber daya utama dalam pen-
didikan ialah dosen dan mahasiswa. Kurikulum, sarana dan pra-
pendidikan ialah sumber daya kedua yang pengadaan serta
pemakaiannya tergantung kepada sumber daya utama.
Beeby (1981) mengemukakan bahwa lulusan SLa yang makin me-
ningkat menyebabkan banyak calon mahasiswa melebihi kapasitas
8
perguruan tinggi untuk menampung mahasiswa baru. Untuk mengen-
dalikan arus masuk perguruan tinggi tanpa mengurangi mutu pen-
didikan perlu ditemukan metode yang lehih baik dan rasional.
Meningkatnya arus masuk perguruan tinggi menyebabkan sorotan
masyarakat semakin tajam terhadap penyelenggaraan ujian saring-
an masuk. Tujuan dasar dari ujian saringan masuk perguruan ting-
gi ialah menemukan sejumlah calon mahasiswa yang dapat manyele-
saikan pendidikan dalam jangka waktu semestinya (Joesoef, 1981).
Penentuan nilai sebagai ambang bagi calon mahasiswa mempunyai
nilai ekonomis disamping memperbaiki proses pendidikan (Pirek-
torat Jenderal Pendidikan Tinggi, 198211983). Dalam penerimaan
mahasiswa baru ada asumsi dasar yang mempengaruhi keberhasilan
mahasiswa (Syamsudin, 1981).
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (1982/1983) mengemu-
kakan bahwa dosen sebagai sumber pendidikan umumnya mempunyai
wewenang penuh dalam menetapkan isi kurikulum, metode mengajar
dan menilai kemajuan belajar mahasiswa. Kualitas dosen dapat
ditingkatkan melalui peningkatan himbingan oleh dosen senior
terhadap dosen yunior dan mengikuti pendidikan program pasca
sarjana. Mutu dosen calon pengajar merupakan syarat utama da-
lam pengangkatannya (Joesoef, 1981).
Kurikulum ialah segala kegiatan dan pengalaman yang diprog-
ramkan oleh perguruan tinggi bagi mahasiswa untuk mencapai tu-
juan pendidikan. Penilaian dari kurikulum dilakukan oleh kon-
sorsiw (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1982/1983).
Pembinaan dan relevansi kuriknlum perlu diperhatikan agar mutu
9
pendidikan dapat ditingkatkan. Kurikulum yang relevan ialah
kurikulum pendidikan yang dapat memenuhi kehendak masyarakat
dan pembangunan (Joesoef, 1981).
Tang (1981) mengemukakan bahwa Peraturan Pemerintah No. 5
Tahun 1980 mengenai pokok-pokok organisasi universitas/institut
dilingkungan Departemen P dan K diatur oleh pokok-pokok organi-
sasi universitas/institut yang terdiri dari unsur-unsur pimpin-
an, unsur pembantu pimpinan dan unsur pelaksana. Unsur pimpin-
an universitas/institut adalah rektor. Unsur pembantu pimpinan
Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dan Biro Administ-
rasi Umum yang masing-masing bertanggung jawab kepada rektor.
Unit pelaksana universitas/institut terdiri dari fakultas dalam
tugas sehari-hari dipimpin oleh dekan.
Administrasi pendidikan bertujuan melayani masyarakat agar le-
bih baik demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah diten-
tukan dengan seksama (Gozali, 1977).
Tayeb (1981) mengemukakan bahwa pengembangan pendidikan
tinggi berpedoman kepada konsep pendidikan seumur hidup. Pem-
bdnaan dan pengembangan perguruan tinggi harus terarah. Per-
bedaan antara keadaan sekarang dan yang akan datang memberikan
bahan bagi perencana dalam menetapkan tujuan rencana pendidikan.
Tujuan pengembangan pendidikan tinggi ialah memenuhi hasrat ma-
syarakat yang berkembang septa meningkat sesuai dengan perkem-
bangan ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi.
10
Pendidikan di Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan
Selama tahun 1970 sampai 1974 penerimaan mahasiswa Fakul-
tas Pertanian dan Fakultas Peternakan dilakukan melalui ujian
saringan masuk Universitas Andalas. Batas nilai yang menjadi
ambang bagi calon mahasiswa yang ingin masuk merupakan syarat
yang harus dipenuhi ditentukan untuk seluruh fakultas di ling-
kungan Universitas Andalas. Tiap calon mahasiswa diberi kesem-
patan untuk memilih dua fakultas yang dinamakan dengan pilihan
I dan pilihan 11. Asumsi dasar dalam penerimaan mahasiswa baru
dengan nilai yang sama atau melebihi ambang yang telah diten-
tukan bagi Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan berarti
mahasiswa bersangkutan dapat menyelesaikan pendidikannya dalam
jangka waktu semestinya yaitu lima tahun di Fakultas Pertanian
dan Fakultas Peternakan. Mahasiswa yang putus kuliah ternyata
seluruhnya berasal dari tingkat I dan 11, tidak ada yang bera-
sal dari tingkat lainnya.
Bila ditinjau dari kurikulum selama jangka waktu penelitian
ini tidak terjadi perubahan banyak atau macam mata ajaran.
Tingkat I dan tingkat I1 masing-masing mempunyai 22 dan 20 ma-
ta ajaran.
Keadaan banyak mahasiswa lebih menumpuk di tingkat IV dan
V, sehingga kerucut pendidikan merupakan kerucut terbalik.
Untuk mengatasi keadaan ini maka frekuensi ujian sarjana di-
tingkatkan. Pada tahun 1974 Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan berhasil merubah bentuk kerucut pendidikan yang ter-
balik menjadi bentuk silinder yang berarti banyak mahasiswa di
tingkat 1,II dan I11 sama dengan banyak mahasiswa di tingkat
IV dan V.
Dasar-dasar Pengukuran Keefisienan Masa Belajar
Joesoef (1981) mengemukakan bahwa keefisienan dan efisien-
si pendidikan perlu ditingkatkan. Keefisienan pendidikan meru-
pakan keberhasilan sistem pendidikan mencapai tujuan pendidikan
dibanding dengan target yang telah ditetapkan (Anonim, 1981).
Untuk mendapatkan keterangan tentang pendidikan perlu dilaku-
kan penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu ditetapkan
apa yang menjadi populasi, contoh dan satuan pengamatan yang
digunakan (Cochran, 197.5). Bagi perencana pendidikan di Indo-
nesia mutu mahasiswa yang masuk perguruan tinggi hendaknya di-
perhatikan. Dasar pengukurannya ialah tinglcat pendidikan dari
tenaga pengajar (Beeby, 1981). Berstecher (1970) mengemukakan
bahwa pemborosan pendidikan merupakan istilah yang bersifat e-
konomis. Dasar pengukurannya ialah banyak mahasiswa yang lulus,
banyak mahasiswa yang mengulang dan banyak mahasiswa yang putus
kuliah. Batas usia pensiun bagi pegawai negeri sipil yang me-
mangku jabatan guru adalah 60 tahun (Institut Pertanian Bogor,
1981 ).
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (1979) mengemukakan
bahwa ada indikator umum dan teknik pengukuran dari keefisien-
an pendidikan. Indikator pendidikan bertujuan memeriksa peru-
bahan yang terjadi dari tahun ke tahun. Statistik pendidikan
bertujuan menghitung satu ciri tertentu satu kali dari pendidi-
12
kan (Johnstone, 1981). Dosen sebagai satuan kerja di perguruan
tinggi hendaknya jangan memikul beban mengajar terlalu berat.
Tambahan beban mengajar berarti bertambahnya beban secara kua-
litatif dan kuantitatif yang menghendaki tenaga, pikiran dan
biaya serta waktu dari dosen bersangkutan sebagai tambahan da-
ri norma biasa (Ruwiyanto, 1981). Kurikulum, sarana dan prasa-
rana serta tenaga karyawan bukan dosen membantu dosen dan ma-
hasiswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Data pendidikan yang
ada akan memberikan keterangan secara ilmiah melalui penelitian
(Siagian, 1981). Untuk membandingkan hasil penelitian dapat di-
gunakan diagram (Wachtel, 1975). Kerja Sama Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Departemen Statistika dan Komputasi Institut Pertanian
Bogor (1977) mengemukakan bahwa diagram pemeriksaan dapat di-
tafsirkan sebagai diagram produk dari suatu proses yang menun-
jukkan titik pemeriksaan sebagai bagian dari proses. Pengo-
lahan data yang bersifat kualitatif lebih serasi dilakukan de-
ngan analisis bukan statistika. Interpretasi hasil pengolahan
data merupakan hasil evaluasi didasarkan kepada norma (Nurkan-
cana, 1981). Gleen (1977) mengemukakan bahwa analisis ang-
katan dapat digunakan dalam penelitian pendidikan. Angkatan
memberikan ciri yang khusus misalnya usia lulus.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (1982/1983) mengemukakan
bahwa penafsiran terhadap informasi yang diperoleh sebagai ha-
sil evaluasi, hendaklah didasarkan kepada pengukuran tertentu
yang telah dltetapkan secara seksama. Salah satu tujuan da-
13
ri oenelitian pendidikan ialah membuat gambaran tentang suatu
keadaan secara objektif (Ali, 1982).
111. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Macam Data gang Digunakan
Macam data yang digunakan sebagai bahan dalau, -
ini ialah data sekunder yang dapat dikumpulkan pada bagian-b,
gian unit yang mengurus arsip pendidikan, personalia dan mate-
rial di tingkat fakultas dan universitas.
Metode dan Analisis Data
Keefisienan masa belajar didefinisikan sebagai fungsi dari
keefisienan pendidikan dan keefisienan masa pengabdian dari
lulusan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan, menurut
tahun angkatan. Keefisienan pendidikan El dapat dinyatakan
dengan rumus berikut.
orang-tahun semestinya El = atau
orang-tahun kenyataan
- - 9 6 dengan Rff. i + r dk. k +r m. r
k= 1 r=10
ff = banyak mahasiswa yang lulus dari angkatan tertentu.
f = lama penyelesaian pendidikan (tahun).
p = jangka waktu terlama untuk penyelesaian pendidikan dari
lulusan.
d. = banyak mahasiswa yang putus kuliah setelah lnengikuti pen- k
didikan k tahun.
9 = jangka waktu pendidikan terlama dari mahasiswa yang pu-
tus kuliah.
m = banyak mahasiswa dari angkatan tertentu gang masih ku-
liah pada tahun 1983, setelah mengikuti pendidikan sela-
ma r tahun.
r = lama pendidikan mahasiswa yang masih kuliah dengan per-
kiraan &an lulus pada tahun 1983.
B = jangka waktu pendidikan terlama dari mahasiswa yang ma-
sih kuliah pada tahun 1982.
Keefisienan masa pengabdian E2 &pat dinyatakan dengan ru-
mus seperti berikut.
orang tahun pengabdian kenyataan E2 = atau
orang tahun pengabdian semestlnya
E2 = dengan
2 . (60-23)
u = usia lulusan 'ketika lulus.
60-u = masa pengabdian kenyataan kepada negara.
t(60-u) = banyak lulusan dengan masa pengabdian kenyataan ke-
pada negara (60-71) tahun.
Keefisienan masa belajar E = P ( E l ,E2) dari angkatan
mahasiswa pada tahun yang sama.
16
indikator. p+n&-idi~n daijat diE*ng denga~ ears i;apertf b+ri-
kut.
1. Mutu masukan e = al/a2 dengan
a = banyak mahasiswa yang diterima. 1
a2 = banyak mahasiswa yang mendaftar pada angkatan ter-
tentu.
2. Nisbah dosen mahasiswa = D/M dengan
D = hanyak dosen yang mengajar mahasiswa angkatan terten-
tu.
M = banyak mahasiswa angkatan tertentu yang diajar D.
3. Tingkat pendidikan dosen ditentukan dengan rumus berikut.
3 T 1 = )~i'~i dengan
Si = jenjang pendidikan dosen, i = (0, 1, 2, 3), dan dibuat
Si = 3(i+l). Dengan demikian So = 3, S1 = 6, S2 = 9
dan S3 = 12.
xi = banyak dosen dengan jenjang pendidikan Si.
Tingkat pengalaman dosen ditentukan dengan rumus berikut.
gi = golongan pengalaman dosen, 1 = (0, 1, 2, 31, sedangkhn
go = golongan II/a - 1II/b, gl = golongan 11I/c - IV/a, g2 = golongan IV/b - IV/c, g3 = golongan IV/d - IV/e dan
dibuat gi = 31 + 1. Dengan demikian go = 1 , g, = 4,
s2 = 7, g3 = 10.
Yi = banyak dosen golongan g i'
Tingkat k u a l i t a s dosen i a l a h T = T 1 + T2 .
4. Kurikulum merupakan f a k t o r pendidikan yang membantu dosen
dan mahasiswa dalam mencapai t u j u a n pendidikan d i perguru-
an t i n g g i .
5. Tingkat keadaan s a r a n a y a i t u perabot dan a l a t pendidikan
masing-masing d i t en tukan dengan c a r a yang sama menggunakan
rumus b e r i k u t . -
z = f a k t o r k u a l i t a s
n = banyak s a r a n a perabot a t a u a l a t
ni = banyak pe rabo t a t a u a lat dengan f a k t o r k u a n t i t a s f i ,
i = (0 , 1 , 2 )
fi= f a k t o r k u a n t i t a s d a r i perabot a t a u alat yang banyaknya
"i'
Keadaan s a r a n a masing-masing perabot a t a u alat pendidikan d i -
t en tukan berdasarkan kepada kombinasi C' ( k u a l i t a s , k u a n t i t a s )
y a i t u k o n d i s i b e r i k u t .
1 = (memadai, b a l k ) = 6 = s t anda rd
2 = (memadai, r u sak r ingan ) = 4 = r e p a r a s i
3 = (kurang, b a i k ) = 3 = penambahan
4a = (kurang, ru sak r i n g a n ) = 2 = penambahan dan repa-
rasi
4b = (memadai, r u sak b e r a t ) = 2 = penambahan dan repa-
r a s i
18
5 = !ku?a~5~ rueail berat) = 1 = penanbahan dnn rehn-
bilitasi
6 = (tidak ada, rusak berat)= 0 = pengadaan
6. Keadaan prasarana ruang meliputi ruang kuliah, ruang labo-
ratorium dan ruang perpustakaan ditinjau menurut luasnya.
Luas ruang per mahasiswa untuk tiap angkatan ditentukan
dengan rumus:
2 a. Luas ruang kuliah per mahasiswa (m / orang) adalah
A, = luas ruang kuliah
Ms = banyak mahasiswa dari angkatan tertentu
2 b. Luas ruang laboratorium per mahasiswa (m / orang) adalah
A2 = luas ruang laboratorium
MI = banyak mahasiswa dari angkatan tertentu
2 c. Luas ruang perpustakaan per mahasiswa (m / orangj adalah
A3 = luas ruang perpustakaan
Ms = banyak mahasiswa dari angkatan tertentu
7. Tingkat pendidikan karyawan bukan dosen ditentukan dengan
rumus berikut.
TI = Si . xsi 2 X'i dengan
i =o . j -0
Si = jenjang pendidlkan karyawan bukan dosen, i = (0, 1, 2, 3).
xti= banyak karyawan bukan dosen jenjang pendidikan Si . .
XV. BASIL DAN PWBAHASAN
Keefisienan Masa Belajar
Keefisienan masa kelajar E dapat diketahui setelah keefi-
sienan pendidikan El dan keefisienan masa pengabdian E2 diten-
tukan. Keefisienan pendidikan E l dan keefisienan masa pengab-
dian E2 dapat ditentukan jika pencatatan keadaan tiap mahasis-
wa dari masing-masing angkatan mahasiswa tahun 1970 sampai ta-
hnn 1974 telah dilakukan. Untuk mengetahui keadaan mahasiswa dan
keefisienan pendidikan E di Fakultas pertanian dapat dilihat 1
tabel 1 berikut .
Tabel 1. Keadaan Mahasiswa dan Keefisienan Pendidikan E di Fakultas Pertanian Universitas Andalas ~ngkataA Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1970 Sampai 1982
Tahun
Keadaan 1970 1971 1972 1973 1974
Mahasiswa baru 72 75 72 79 6 8
Mahasiswa Keluar: 6 9 70 71 73 53
LU~US 39 42 58 53 38
Putus kuliah 30 28 13 20 15
Mahasiswa yang ma-
sih li uliah tahun 1982 3 5 1 6 15
Efisiensi E l -51 .48 -63 56 -46
Dar i t a b e i 1 dapai; d i i i h a i ; banwa pendidfian rnahasiswa angkatan
tahun 1972 d i F a k u l t a s P e r t a n i a n l e b i h e f i s i e n d a r i pendidikan
mahasiswa angkatan l a innya . Hal i n i disebabkan d a r i 72 orang
mahasiswa baru b e r h a s i l . k e l u a r s ebaga i l u l u s a n sebanyak 39
orang, pu tus k u l i a h 30 orang dan mahasiswa yang masih k u l i a h
pada tahun 1982 sebanyak 3 orang. Se l an ju tnya untuk mengetahui
keadaan mahasiswa dan k e e f i s i e n a n pendidikan E l d i F a k u l t a s Pe-
te rnakan dapa t d i l i h a t t a b e l 2 be r iku t .
Tabel 2. Keadaan Mahasiswa dan Kee f i s i enan Pendidikan E d i F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas ~ n g k a t a n Ta- hun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1970 Sampai 1982
Keadaan 1970 1971 1972 1973 1974
Mahasiswa baru 11 3 1 40 27 37
Mahasiswa ke lua r : 11 30 39 27 32
Lulus 7 20 10 7 4
W t u s k u l i a h 4 10 29 20 28
Mahasiswa yang aa-
s i h k u l i a h tahun 1982 - 1 1 - 5
E f i s i e n s i El .66 .57 -38 e.4 1 .11
21
DerF t a b e l 2 dapa t d i l i h a t bahwa pendidikan mahasiswa ang-
k a t a n tahun 1970 d l F a k u l t a s Peternakan l e b i h e f i s i e n d a r i pen-
d id ikan mahasiswa angkatan la innya . Hal i n 1 disebabkan d a r i
1 1 o rang mahasiswa baru k e l u a r s ebaga i l u l u s a n t u j u h orang, pu-
t u s k u l i a h empat orang dan yang masih k u l i a h pada tahun 1982
t i d a k ada.
Agar l e b i h j e l a s mengenai k e e f i s i e n a n pendidikan El dan k e e f i -
s i e n a n masa pengabdiantE2 sebaga i komponen d a r i k ' ee f i s ienan ma-
s a b e l a j a r E d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan Faku l t a s Peternakan t a -
hun 1970 sampai 1974 dapa t d i l i h a t t a b e l 3 b e r i k u t .
Tabel 3. Komponen Keef i s ienan Masa B e l a j a r E d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Angkatan. t.iahasiswa Tahun 1910 S h p a i 1974 S e l m a Tahun 1970 Sampai 1982
Th . F a p e r t Fape t F a p e r t Fape t
22
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa keefisienan pendidikan E, dan
keefisienan masa pengabdian E di Fakultas Pertanian (Fapert) 2
dan di Pakultas Peternakan (Fapet) selana tahun 1970 sampai
1982 masing-masing yang lebih efisien adalah angkatan mahasis-
wa tahun 1972 dan angkatan mahasistva tahun 1970. Selanjutnya
untuk mengetahui perkembangan keefisienan masa belajar E ber-
dasarkan komponen-komponennya yaitu keefisienan pendidikan
E, dan keefisienan masa pengabdian E dari tahun ke tahun da- 2
pat dilihat gambar 1 berikut.
Gambar 1. Diagram Pemeriksaan ~eefisienan Masa Be- lajar E di Fakultas Pertanian dan Fakul- tas Peternakan Universitas Andalas Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1970 Sampal 1982
Keterangan:
= keefisienan masa belajar E di Fakultas Pertanian.
------ = keefisienan masa belajar E di Fakultas Peternakan.
Titik 0-4 = titik-titik pemeriksaan keefisienan masa bela-
jar E tiap angkatan mahasiswa tahun 1970 sam-
pai 1974.
24
Dari gambar 1 ini terlihat di Fakultas Pertanian pendidikan
tahun i972 lebih efisien dan usia lulusannya lebih muda dari
yang lainnya. Di Fakultas Peternakan pendidilran yang lebih
efisien dan usia lul~sannya lebih muda adalah tahun 1970.
Indikator Pendidikan
Indikator pendidikan di Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan meliputi mutu masukan, nisbah dosen mahasiswa, kua-
litas dosen, sarana dan prasarana pendidikan, dan tingkat pen-
didikan karyawan bukan dosen adalah sebagai berikut.
Mutu masukan didasarkan kepada persentase banyak mahasiswa
yang diterima dari banyak calon mahasiswa yang mendaftar tiap
tahun. Diharapkan agar semua mahasiswa yang diterima di Fakul-
tas Pertanian dan Fakultas Peternakan berasal dari calon maha-
siswa yang memilihnya sebagai pilihan I, agar mahasiswa bersang-
kutan dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu semesti-
nya yaitu lima tahun. Tetapi karena kapasitas kedua fakultas itn
masih mampu menampung mahasiswa baru lebih banyak maka diterima-
lah calon mahasiswa yang memilih Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan sebagai pilihan 11. Jika semua calon mahasiswa yang
memilih Fakultas Pertanian atau Fakultas Peternakan sebagai pi-
lihan 1, diterima berarti'mutu.rnasukan 100. Tetapi bila selain
itu juga diterima calon mahasiswa pilihan I1 maka mutu masukan
akan lebih dari 100. Berdasarkan keterangan ini dapat diten-
tukan mutu masukan angkatan mahasiswa tahun 1970 sampai tahun
1974 seperti tabel 4 berikut.
Tab.el 4. Mutu Masukan Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 di Fakultas Pertaniall dan Fakul- tas Peternakan Universitas Andalas
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa Fakultas Pertanian
menerima calon mahasiswa pilihan I1 pada tahun 1970, 1972 dan
1973. Pada tahun 1972 calon mahasiswa pilihan I1 diterima lebih
banyak dari tahun lainnya. Pendidikan maKasiswa angkatan tahun
1970, 1972 dan 1973 ini lebih efisien dari angkatan lainnyx...
Dengan kata lain di Fakultas Pertanian penerimaan mahasiswa
yang memilih Fakultas Pertanian sebagai pilihan I1 tidak menu-
runkan keefisienan pendidikan.
Di Fakultas Peternakan penerimaam mahasiswa pilihan I1 di-
lakukan semenjak tahun 1970-1974. Banyak calon mahasiswa yang
diterima dari tahun ke tahun ternyata makin meningkat. Keefi-
sienan pendidikan pada tahun 1970 dan 1971 adalah baik. Pen-
didikan tahun 1970 lebih efisien dari yang lainnya. Dengan kata
lain di Fakultas Peternakan penerimaan mahasiswa pilihan I1 yang
26
makin meningkat disertai keeiisienan pendidikan yang cenderung
menurun.
Nisbah dosen/mahasiswa di Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan meliputi nisbah dosen total (tetap + tidak tetap)
terhadap mahasiswa, nisbah dosen tidak tetap terhadap mahaeiswa
masing-masing dipendekkan dengan Tot, T dan TT. Selanjutnya
nisbah dosen/mahasis.wa dari tahun 1970 sampai 1982 dapat dilihat
tabel 5 berikut.
Tabel 5 . Nisbah ~osenl~ahasiswa Angkatan Tahun 1970. Sampai 1974 di Fakultas Pertanian clan Fakul- taS Peternakan Universitas. Andalas Selama. Tahun 1970 Sampai 1982
Fapert Fape t
Tahun Tot T TT Tot T TT
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa tiap dosen tetap di Fa-
kultas Pertanian mengajar tujuh sampai delapan orang mahasiswa,
sedangkan di Fakultas Peternakan tiap dosen tetap mengajar em-
pat sampai lima orang mahasiswa. .Norma pengukuran beban menga-
jar dosen tetap adalah tiap dosen tetap mengajar lima orang ma-
hasiswa. Norma ini mempunyai kelemahan karena tidak memperhati-
ken beben dosen geng lainnga sesuai dengan tugas perguruan ting-
gi berdasarkan tri darma perguruan tinggi. Bila norma ini di-
gunakan beban mengajar dosen tetap di Fakultas Pertanian lebih
dari semestinya, sedangkan di Fakultas Peternakan telah menurut
semestinya.
Keadaan dosen sebagai indikator pendidikan di Fakultas
Pertanian dan Fakultas Peternakan ditunjukkan oleh tingkat ku-
alitasnya. Tlnglcat kualitas dosen mencakup tingkat pendidikan
dan tingkat pengalaman dosen bersangkutan. Untuk melihat per-
kembangan tingkat pendidikan dan tingkat pengalaman dosen sela-
ma tahun 1970 sampai 1982 seperti tabel 6 dan 7 berikut.
Tabel 6 . Komponen Tinakat Kualitas Dosen di Fakultas Per- tanian Universitas Andalas yang Mengajar Mahasis- ta Angkatan'Tahun 1970 Sampa* 1974 Selaina Tahun 1970 Sempai 1 982
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengalaman
Tahun Tot T TT Tot T TT
Dari tabel 6 ini terlihat bahwa tingkat pendidikan
dan tingkat pengalaman dosen tetap makin bertambah. Dengan
kata lain peningkatan pendidikan dan pengalaman dari dosen
dosen tidak tetap berada pada tingkat So dan S,, sedangkan go-
longannya dari IIb - IVc. Dosen tetap tingkat pendidikannya
So - S3 dan golongan IIb-IVd.
Di Fakultas Peternakan tingkat pendidikan dan tingkat peng-
alaman dari dosen pengajar mahasiswa angkatan tahun 1970 sam-
pai 1974 selama.tahun 1970 sampai 1982 seperti tabel 7 berikut.
Tabel 7. Komponen Tingkat Kualitas Dosen di Fakultas Pe- ternakan Universitas Andalas yang Mengajar Maha- siswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengalaman
Tahun Tot T TT Tot T TT
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa di Fakultas Peter-
nakan peningkatan pendidikan dan pengalaman dosen tetap ada
dilaksanakan. Pendidikan dosen tetap adalah SO, S,, S2 dam
S3 , sedangkan golongannya IIb-IVb. Dosen tidak tetap pendi-
dikannya SO - S3 dengan golongan IIb - IVc. .w
Berdasarkan tabel 4 dan tabel 5 maka tingkat kualitas dosen
di Fakultas Pertanian dan di Fakultas Peternakan yang mengajar
mahasiswa angkatan tahnn 1970.sampai 197.4 selama'tahun 1970'sam-
pai 1982 adalah sepertL.tabe1 8 berikut.
Tabel 8. Tingkat Kualitas Dosen di Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan Universitas Andalas yang Mengajar Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Selama Tahun 1.970 Sampai 1982
Fapert Fapet
Tahun Tot T TT Tot T TT
Dari tabel 8 dapat dilPhat.bahwa di Fakultas Pertanian
kualitas dosen tetap lebih dari kualitas dosen tidak tetap.
Dosen tetap pendidikannya SO - S dan golongan IIh - IVd. 3 Dosen tidak tetap pendidikannya So - S1 golongan IIb - IVc.
Di Fakultas Peternakan kualitas dosen tetap kurang dari
kualitas dosen tidak tetap. Dosen tetap pendidikannya SO - s3 golongan IIh - In. Dosen tidak tetap pendidikannya S1 go-
longan IIIa - IVc.
Jika perhatian mengenai keadaan dosen dipusatkan kepada kea-
daan dosen tetap yang mengajar mahasiswa angkatan tahun 1970-
sampai 1974 selama tahun 1970 sampais1982 senioritasnya seper-..
ti pada tabel 9 h.erikut.
Tahel 9. Persentase Dosen Tetap di Fakultas Pertanian-dan Fakultas Peternakan Universitas Andalas yang Me- ngajar ,Mahasisvia Angkatan Tahnn 1970 Samgai 1974 Selama Tahun 1970 Sampni 1982
Fapert Fape t
Tahun Tot Senior Yunior Tot Senior Yunior
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa di Fakultas Pertanian
banyak dosen tetap dan dosen senior makin bertambah. Banyak
dosen yunior ternyata juga tidak berkurang. Dengan kata lain
penambahan dosen tetap dilaksanakan,
Di Fakultas Peternakan persentase dosen tetap tidak naik,
berarti persentase dosen tidak tetap yang mengajar mahasiswa
bersangkutan tidaklah berkurang. Dosen tetap yang senior
persentase dan banyaknya makin meningkat. Persentase dosen
yunior terlihat berkurang. Di Fakultas .Pertanian dan~akultas
Peternakan banyak dosen yunior lebih dari dosen senior.
31
Sarana pendidikan merup~kar? indil.at,or; melip~ti perabot. dan
alat pendidikan. Keadaan sarana di Fakultas Pertanian dan Fa-
kultas Peternakan adalah seperti tabel 10 berikut.
Tabel 10. Keadaan Sarana Pendidikan di Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan Bagi Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 Selma Tahun 1970 Sampai 1982
FaPer'c Fawet Tahun Perahot Alat Perabo t Alat
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa di Fakultas Pertanian
keadaan sarana pendidikan tidak banyak perubahannya. Sarana
pendidikan ini terdiri dari 1583 buah perabot dan 20263 alat
pendidikan. Selain dari itu di Payakumbuh ada sebuah bengkel
dan 187 Ha kebun percobaan yang masih digunakan untuk praktek
lapang bagi mahasiswa Falcultas Pertanian.
Di Fakultas Peternakan keadaan sarana tidak banyak peru.
bahan. Pada tahun 1974 terlihat keadaan alat pendidikan ku-
rang dari tahun 1973 karena sebagian alat pendidikan yang be-
rupa gelas rusak lantaran pindah tempat. Banyak sarana terdiri
1054 buah perabot dan 3562 alat pendidikan.
Prasarana pendidikan menunjang lancarnya proses pendidikan.
Prasarana pendidikan meliputi luas ruang kuliah A1; luas ruang
laboratorium A2 dan 1uas.ruang perpilstakaan A Sebagai indi- 3' kator pendidikan keadaan prasarana yaitu luas ruang kuliah per
mahasiswa B. luas ruang laboratorium per mahasiswa E2 dan lu- 1'
as ruang perpustakaan per mahasiswa B adalah seperti tabel 1 1 3 berikut .
Tabel 11. Keadaan Luas Prasarana Pendidikan Per Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 di Fakultas Per- tanian'dan Falrultas Peternakan Universitas An- dalas Selama Tahun T970 Sampai 1982
Fapert Fape t
Tahun 1 B2 B3 i IYi
Dari tabel 1 1 dapat diljhat bahwa luas prasarana per ma-
hasiswa semakin menurun karena banyak mahasiswa bertambah, se-
dangkan pembangunan gedung tidak ada di Fakultas Pertanian.
Di Fakultas Peternakan luas prasarana per mahasiswa juga
menurun karena banyak mahasiswa bertambah, tetapi pembangunan
gedung kuliah, laboratorium dan perpustakaan ada. Menurut
33
norma yang ada l u a s prasarana p e r mahasiswa d ika t akan b a i k ji-
2 k a luasnya .50-2.90 m p e r mahasiswa. Berdasarkan norma i n i
p e r l u d i t i n g k a t k a n ruang perpustakaan. Disamping i t u t e n t u
f a s i l i t a s perpus takaan l a i n n y a juga ha rus d i t i n g k a t k a n ,
Kurikulum menunjang dosen dan mahasiswa dalam mencapai t u -
juan pendidikan. Dengan k a t a l a i n kurikulum membantu ke lancar -
a n p roses pendidikan. S e l m a p e n e l i t i a n peninjauan kurikulum
didasarkan kepada perubahan banyak dan macam mata a j a ran .
Ternya ta d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s Peternakan perubah-
an yang dimaksud t i d a k t e r j a d i . Peninjauan kurikulum d a r i s e g i
mutu t i d a k d i lakukan karena mutu kurikulum d i n i l a i o l e h konsor-
sium. Banyak mata a j a r a n b i l a d i k a i t k a n dengan banyak maha-
s i swa yang pu tus k u l i a h pada t i a p t i n g k a t maka p e r h a t i a n akan
t e r t u j u kepada t i n g k a t I dan t i n g k a t 11. Pada t i n g k a t I t e r -
dapa t 22 mata a j a r a n dan d i t i n g k a t I1 ada 20 mata a j a r a n .
Mahasiswa yang pu tus k u l i a h d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s
Peternakan se luruhnya b e r a s a l d a r i t i n g k a t I dan t i n g k a t 11.
Berdasarlcan kenyataan i n i maka sepantasnya diadakan peninjau-
a n kurikulum. Kurikulum d i t i n j a u d a r i kerelevanannya dapa t
t e r l i h a t d a r i keadaan pa ra lu lusannya . F a k u l t a s P e r t a n i a n
dan Falrul tas Peternakan sampai tahun 1982 mempunyai masing-
masing 642 dan 193 orang lu lusan . Semua l u l u s a n i n i men-
dapa t peker jaan t e r s e b a r d i s e l u r u h tanah air. Dengan k a t a l a i n
kurikulum r e l e v a n dengan kehendak masyarakat dan pembangunan.
t u j u a n pendidikan. Pelayanan i n i t en tunya d ipengaruhi o l e h
orang yang menyelenggarakan a d m i n i s r a s i tersebut' . Sebagai
i n d i k a t o r pendidikan a d m i n i s t r a s i dicerminkan o l e h t i n g k a t pen-
d id ikan karyawan bukan dosen. Tingkat pendidikan karyawan bu-
kan dosen d i F a k u l t a s P e r t a n i a n dan F a k u l t a s Peternakan yang
melayani masyarakat termasuk maha'siswa angkatan tahun 1970 sam-
p i 1974 selama tahun 1970 sampai 1982 s e p e r t i t a b e l 12 b e r i k u t .
Tabel 12. T ingkat ,Pendid ikan Karyawan Bukan Dosen yang Melayani Mahasiswa Angkatan Tahun 1970 Sampai 1974 d i F a k u l t a s Pe r t an i an 'dan F a k u l t a s Pe t e r - nakan U n i v e r s i t a s Andalas S e l m a Tahun 1970 Sam- p a i 1982
- Tahun Fape r t Fape t
Dari t a b e l 12 dapat d i l i h a t bahwa t i n g k a t pendidikan ka-
ryawan bukan dosen ada l ah So dan S1. Tingkat pendidikan S1 ba-
r u d i c a p a i o l e h karyawan bersangkutan-dari'F&kultas' P e r t a n i a n
dan Faku l t a s Peternakan pada tahun 1973, masing-masing d i bidang
perpustakaan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendidikan di Fakultas Pertanihn lebih efisien dari di Fa-
kultas Peternakan. Di Fakultas Pertanian pendidikan tahun
1972 lebih efisien dari yang lainnya, serta usia lulusannya
lebih muda. Di Fakultas Peternakan pendidikan yang lebih
efisien dan usia lulusan lebih muda ialah pendidikan pada
tahun 1970. Keefisienan pendidikan rata-rata dan keefisi-
enan masa pengabdian rata-rata di Fakultas Pertanian ma-
sing-masing .51 dan .88: Keefisienan pendidikan rata-rata
dan keefisienan masa pangabdian rata-rata di Fakultas Pe-
ternakan masing-masing adalah .48 dan .85. Jadi masa be-
lajar rata-rata di Fakultas Pertanian lebih efisien dari 1
di Falrultas Peternakan masing-masing yaitu E (.51,.88) I !
dan E (.48,.85). Walaupun demikian berdasarkan hasil
keefisienan masa belajar yang diperoleh ini dalam jangka
waktu 13 tahun, tidak ada mahasiswa yang dapat menyelesai-
kan pendidikan dalam waktu semestinya pada usia 23 tahun
serta banyaknya mahasiswa yang putus kuliah maka dapat
disimpulkan bahwa keefisienan masa belajar di Fakultas
Pertanian dan Fakultas Peternakan masih rendah.
2 Keefisienan pendidikan El jika dihubungkan dengan mutu ma-
sukan maka di Fakultas Pertanian penerimaan mahasiswa yang
memilih Fakultas Pertanian sebagai pilhan I1 tidak menu-
36
ru&slll keefieiihn jjendidikan. Di Pah-cltas Pbtern&iraii pening-
katan penerimaanmahasiswa yang memilih Fakultas Peternakan
sebagai pilihan I1 disertai oleh menurunnya keefisienan pendi-
dikan.
3. Beban mengajar dosen tetap di Fakultas Pertanian belum men-
capai standard. Di Fakultas Peternakan beban mengajar do-
sen tetap telah memenuhi standard.
4. Di Fakultas Pertanian kualitas dosen tetap lebih dari ku-
alitas dosen tidak tetap. Kualitas dosen tetap di Fakultas
Peternakan kurang dari kualitas dosen tidak tetap. Di Fa-
kultas Pertanian dan Fakultas Peternakan banyak dosen se-
nior lebih sedikit dari banyak dosen yunior.
5. Luas ruang perpustakaan di Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan belum memenuhi standard.
6 . Kurikulum jika dikaitkan dengan banyak mahasiswa yang pu-
tus kuliah ternyata beban belajar di tingkat I dan tingkat
I1 terasa agak berat bagi mahasiswa di Fakultas Pertanian
dan Fakultas Peternakan. Jangka waktu yang ditentukan
kurikulum untuk penyelesaian pendidikan selama lima tahun
ternyata tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa. Dengan de-
mikian maka lulusan dari Fakultas Pertanian dan Fakultas
peternakan tidak ada yang berusia 23 tahun.
7. Karyawan bukan dosen yang mengkelola adminisrasi demi ter-
capainya tujuan pendidikan di Fakultas Pertanian dan Fakul-
tas Peternakan mempunyai tingkat pendidikan So dan S,.
37
Saran-saran
Rasil penelitian menunjukkan beberapa ha1 yang perlu di-
lakukan yaitu:
1. Untuk meningkatkan keefisienan masa belajar perlu diting-
kan keefisienan pendidikan dan keefisienan masa pengabdian.
Untuk meningkatkan keefisienan pendidikan perlu banyak lu-
lusan ditingkatkan serta mengurangi banyak mahasiswa yang
putus kuliah dan mahasiswa yang masih kuliah dari angkatan
mahasiswa tertentn. Untuk meningkatkan keefisienan masa
pengabdian perlu jangka waktu penyelesaian pendidikan yang
lebih singkat. Agar ha1 ini dapat dilaksanakan maka kuri-
kulum di Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan perlu
diadakan penin jauan.
2. Untuk memperbaiki jalan proses pendidikan di Fakultas Per-
tanian dan Fakultas Peternakan maka indikator-indikator
pendidikan yang belum memenuhi standard perlu ditingkatkan.
Di Fakultas Pertanian yang perlu ditingkatkan ialah banyak
dosen tetap, sarana pendidikan dan prasarana pendidikan
yaitu perpustakaan. Di'Fakultas Peternakan perlu diperbaiki
dan ditingkatkan ialah sistem penerimaan mahasiswa baru,
sarana pendidikan dan prasarana pendidikan yaitu perpus-
takaan. Selain dari yang telah disebutkan tentu kualitas
dosen gerlu ditingkatkan bagi Fakultas Pertanian dan Fa-
kultas Peternakan.
38
3 . Untuk meningkatkan keefisienan masa belajar perlu diketa-
hui keterangan tentang seberapa jauh target pendidikan yang
telah dicapai serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Agar keterangan ini dapat diperoleh- perlu dilakulran pene-
litian mengenai keefisienan masa belajar.
4. Faktor-faktor pendidikan yang mempengaruhi keefisienan ma-
sa belajar diperoleh dari data pendidikan yang diurus oleh
unit-unit urusan administrasi. Pencatatan tentang latar be-
lakang mahasiswa oleh unit yang mengurus arsip.kemaha-
siswaan dan administrasi pendidikan perlu dilakukan agar
faktor-faktor yang mempengaruhi keefisienan masa belajar
yang berasal dari pihak mahasiswa juga dapat diketahui.
DAFTM PUSTAKA
Anonim. 1981. Redaksi Menulis. A n a l i s i s Pendidikan. E f i s i - s i e n s i dan E f e k t i v i t a s P e n g e l ~ l a a n Pendidikan. Tahun 1 - Nomor 4 - 1981; Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
A l i , Mohammad. 1982. P e n e l i t i a n Kependidikan Prosedur & S t r a - t e g i . Angkasa Bandung.
Be r s t eche r , D. 1980. Cos t ing Educa t iona l Ijlastage: A P i l o t S imula t ion Study. Unesco.
Beeby, C. E. 1981. Pendidikan d i Indonesia: P e n i l a i a n dan Pedoman Perencanaan. LP ES (Lembaga P e n e l i t i a n , Pendidik- an dan Penerangan ~konom? dan S o s i a l ) .
Brock, Antony. 1982. Pendidikan dan Har i Depan Kerangka N a - s y a r a k a t B e l a j a r . K r i s i s Dalam Pendidikan. A l i h Bahasa R. Soeparmo. PN Balai Pustaka, J a k a r t a .
Cockran, i'l. G. 1977. Sampling Techniques. John IVliley and Sons. Inc.
D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pendidikan Tinggi. 1979. Bahan-bahan P le - no. 11: Sub-Proyek Pembinaan Pelaksanaan KEPRES 34/1972. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pendidikan Tinggi.
Dore, Ronald. 1980.. The Fu tu re of Formal Educat ion i n Develo- p ing CountriZs: The-Eduoatibn D i l c m a . Po l i cy I ssues . f o r Developing Coun t r i e s i n t h e 1980s.. Edi ted by John Siumons, The World Bank.
Departernen Pendidikan Dan Kebudayaan. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pen- d id ikan Tinggi. Proyek Pengembangan I n s t i t u s i Pendidikan Tinggi. 1982/1983. Ma te r i Dasar Pendidikan. Program Ak- t a Mengajar V. Buku IIB. Perencanaan Pendidikan. Depar- temen Pendidikan Dan Kebudayaan. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pen- d id ikan Tinggi. Proyek Pengembanean I n s t i t u s i Pendidikan Tinggi.
. 1982/1983. Ma te r i Dasar Pendidikan. Program Ak- t a Mengajar V. Buku I I C . Adminis t ras i Pendidikan. Depar- temen Pendidikan Dan Kebudayaan. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pen- d id ikan Tinggi . Froyek Pengenbangan I n s t i t u s i Pendidikan Tinggi.
. 1982j1983. H a t e r i Dasar Pendidikan. Program Akta Mengajar V. Buku I I I B . Pengembangan Kurikulum.
Departemen Pendidikan Dan Kebuaayaan. p i r e k t o r a t J e n d e r a l Pen- d id ikan T - j q g i , prolek pengembangan I n ~ t i t u s i Fendidik- an Tinggi .
Druclcer, Pe t e r . F. 1965. The Educa t iona l Revolution. Edu- c a t i o n , Economy, and Soc ie ty . A Reader i n t h e Sociology of Education. E d i t e d by A. H. Halsey, J ean Floud, and C. Arnold Anderson. The Free Prees . A D iv i s ion of Macmillan Pub l i sh ing Co. , Inc. New York.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pen- d i d i k a n Tinggi . 1980. S a l i n a n Naskah Sis tem Jen jang Ka- rir S t a f Akademik. Rapat Ker ja Rektor Un ive r s i t a s / In s - t i t u t Negeri Dan Kepala Kantor Wilayah Departemen P Dan K Se lu ruh Indones ia Tanggal 26, 27 Dan 28 F e b r u a r i 1980 d i J a k a r t a . Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direkto- r a t J e n d e r a l Pendidikan Tinggi.
Edwards, Edgar 0. 1980. Investment i n Educat ion i n Deve- l o p i n g Nat ions; P o l i c y Responses When P r i v a t e and S o c i a l S i g n a l s Conf l i c t . The Educat ion Dilemma. P o l i c y I s s u e s f o r Developing Coun t r i e s i n t h e 1980s. Ed i t ed by John Simmons, The World Bank.
Floud, Jean. and A. H. Halsey. 1965. In t roduc t ion . Educa- t i o n , Economy, and Soc ie ty . A Reader i n t h e Sociology of Education. Ed i t ed by A. H. Halsey, J ean Floud, and C. Arnold Anderson. The Free Press . A D iv i s ion .o f Macmillan Puh l i sh ing Co. , Inc. New York.
Gleen, D. , Norval. 1977. Cohort Analysis . Sage P u b l i c a t i o n , Beverly H i l l s , London.
Goza l i , Ahmad. , Syamsuddin. 1977. Adminis t ras i Sekolah. CV. Cahaya Budi. J a k a r t a .
Habachi, Rene. 1982. Mahasiswa d i Har i Mendatang. Miguel FernandetPeres , S. Gopinathan. Krisis Dalam Pendidikan. Terjemahan R. Soeparmo. P. N. B a l a i Pustaka, J a k a r t a .
Joesoe f , Daoed. 1981. Pengarahan Menter i Pendidikan Dan Ke- budayaan Pada Rapat Ker j a Rektor U n i v e r s i t a s / I n s t i t u t Negeri dan Kepala Kantor Viilayah Departemen P Dan K Selu- r u h Indones ia Tanggal 2 Maret 1981. A n a l i s i s Pendidikan. E f i s i e n s i dan E f e k t i v i t a s Pengelolaan Pendidikan. Tahun 1-Nomor 4 - 1981. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Johnstone. J. N. 1981. Mengenai Pembuatan I n d i k a t o r Pen- didikan. A n a l i s i s Pendidikan. E f i s i e n s i Dan E f e k t i v i - tas Pengelolaan Pendidikan. Tahun 1 - Nomor 4 - 1981. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Kerja Sama Pemhinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Tendi- dikan dan Kebudayaan dengan Departemen Statistika dan Komputasi Institut Pertanian Bogor. 1977. Kamus Istilah Statistika ( A s/d 0). Buku - 1. Kerja Sama Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebuda- yaan dengan Departemen Statistika dan Komputasi Institut Pertanian Bogor.
Murnane, Richard J. 1981. Interpreting the Evidence on School Effectiveness. Teachers College Record. Vol 83, Number 1 , Fall.
Nurkancana, Wayan. , P. P. N. Sumartana. 1981. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional Surabaya - Indonesia.
Passow, Harry. 1982. Sepuluh Hambatan Utama Untuk Berhasil Dalam Sekolah. Miguel Fernandez Peres, S. Gopinathan. Krisis Dalam Pendidikan. Terjemahan: R. Soeparmo. P. N. Balai Pustaka, Jakarta.
&wiyanto, Ylabyudi. 1981. Pengelolaan Perlengkapan dalam-.Pem- bananan Peddidikan dan Kebudayaan Nasional. 1nformasi.dan Pendikatan:Konsepbional. AnalLsis.Pendidikan. Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Pendidikan. .Tahun'l ' - Nomor.4 - 1981. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Siagian, S. P. 1981. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Ke- putusan. Gunung Agung - Jakarta.
Sitepu, B. , P. 1981. Efektivitas dan Efisiensi Organisasi. Analisis Pendidikan. Efisiensi Dan Efektivitas Pengelola- an Pendidikan. Tahun 1 - Nomor 4 - 1981. Departemen Pen- didikan Dan Kebudayaan.
Simmons, John. , Leigh Alexander. 1980. Factors Ih'ich Promote School Achievement in Developing Countries: A Review of the Reseach. The Education Dilemma. Policy Issues for De- veloping Countries in the 1980s. Edited by John Simmons, The World Bank.
Syamsuddin Z. , A. 1981. Sistem PenerimaaBMurid Pada Seko- lah Pendidikan Guru. Analisis Pendidikan. Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Pendidikan. Tahun 1 - Nomor 4 - 1981. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Tang, Syamsuddin. 1981. Pengembangan Organisasi di Lingkung- an Departemen P dan K 1975 - 1980. Analisis. Pendidikan. Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Pendidikan. Tahun 1 - Nomor 4 - 1981. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Thayeb, S y a r i f . 1981. Kebijaksanaan Dasar Pengombangan Pen- d id ikan Tinggi Jangka Panjang. Mater i Dasar Pendidikan. Program Akta Mengajar V. Buku I I B . Perencanaan Pendidik- an. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. D i r e k t o r a t J e n d e r a l Pendidikan Tinggi . Proyek Pengembangan I n s t i t u s i Pendidikan Tinggi .
Vaizey, John. , Michael Debeauvais. 1965. Economic Aspects of Educa t iona l Development: E f f e c t i v e n e s s and E f f i c i e n c y i n Education. Educat ion, Economy, and Soc ie ty . A Reader
, i n t h e Sociology of Educat ion. Ed i t ed by A. H. Halsey, J ean Floud, and C. Arnold Anderson. The Free Prees . A D iv i s ion of Macmillan Pub l i sh ing Co. , Inc. New York.
\Yachtel, Paul. 1975. The E f f e c t of School Qua l i t y On Achieve: ment, Attainment Levels , and Li fe t ime Earnings. Nat iona l Bureau of Economic Reseach. Vol 2. Number 4. F a l l .
Tahel Lampiran 1. Keadaan Mahasiswa Angkatan ( y a w masuk) Ira_k@.t,;ze. PertaxxLazr Universit,a_r L ~ d 1 1 1 . s Tahun 1970 Selama-Tahun 1970 Sampai 1982
* T e r d a f t a r ( pada Keluar
awal tahun)
Tahun . (org) . Putus Kuliah Lulus
* : Banyaknya mahasiswa yang ke lua r selama tahun
yang bersangkutan.
Tabel Lampiran 2. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Fairuitae Pertanian irniversitas Andalas Tahun 1971 Selama Tahun 1971 Sampai 1982
44 Terdaftarf(pada Keluar
awal tahun) Tahur t 0rg) Putus. Krtliah Lnlus
* : Banyaknya mahasiswa yang keluar selama tahun
yang bersangkutan
Tabel Lampiran 3 . Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) Faku l t a s Pe r t an ian Unive r s i t a s Andalas Tahun 1972 Selama Tahun ! 972 S a j p e i 982
+ T e r d a f t a r (pada Keluar
Tahun awal tahun)
( O ~ R ) Putus Kuliah Lulus
+ : Banyaknya, mahasisxra yang keluar selama t ahun
y a w bersangkntan.
+: Mahasima pindahan d a r i un ivers l ta fz 1ai.n.
Tahel Lampiran 4. Keadaan Maha6iswa Angkatan (yang masuk) F&uitas P e r t a n i a Diiiversitas Bndal;las Tahun 1973 Selama Tahun 1973 Sampai 1982
Terdaftar (pada ~ e l u a r *
l'ahun. awal tahun)
(org) Putns Kuliah Lnlua
i 973 79 15 - 1 914 64 5 -
* : Banyaknya mahasiswa yang keluar selama tahun
yang bersangkutan.
Tahel Lampiran 5. Xeadaan Mahasiswa Anpkatan (yang masuk) F a h i t a s FerinnLau U n i v e r s i t a s Andalas Tahun 1974 Selama Tahun 1974 Sampai 1982
* T e r d a f t a r (pada Keiuar
avral tahun )
Tahun (0rg) Pu tus Kuliah Lulus
Jumlah 15 38
* : Eanyaknya mahasiswa yang k e l u a r selama tahun
yang aersangkutan.
Tabel Lampiran 6. Keadaan Mahasiawa Angkatan (yang masuk) Fakultas Peternakan Universitas Andalas 'Tahun 1970 Selama Tahun 1970 Sampai 1982
Terdaftar (pada KeluarX
Tahun awal tahun)
t rg) Putus Kuliah Lulus
1970 11 3 - 1971 8 1 - 1972 7 - - 1973 7 - - 1974 7 - - 1975 7 - 1
1976 6 - 6
1977 - - - 1978 - - - 1979 - - -
1980 - - - 1981 - - - 1982 - - -
Jumlah : 4 7
X : Banyaknya mahaslswa yang keluar selama tahun
yang hersangkutan.
Tahel Lampiran 7. Keadaan Mahasiswa Angkatan (yang masuk) . & 7 . . TT , . i r r^ . .^ iC^ .*..>-7-..- ranvr ram r o u o ~ ~ r - a l r V Y A Y GI OI c ~ S ziILuaaao
Tahun 1971 S e l m a Tahun 1971 Sampai 1982
T e r d a f t a r (pada Keluar*
Tahun awal tahun)
( o w ) Putus Kul iah Lulus
1971 31 7 - 1972 24 3 - 1 973 21 - - 19'/4 2 1 - - 1 975 21 - - 1976 2 1 - 3
1977 18 - 5
1978 13 - 12
1979 1 - - 1980 1 - - 1981 1 - - 1982 1 - -
Jumlah 10
~- : Banyaknya nahasiawa yang k e l u a r selama t a h u n
yang bersangkutan.
Tabel Lampiran 8. IJeadaan Mahasiswa ~ n g k a t a n iyang masuk) Fakul taa Peternalran Unive r s i t a s Andalas Ta- hun 1972 Selama Tahun 1972 Sampai 1982
T e r d a f t a r (pada Keluar*
Tahm awal tahun)
(ore) Putue Kuliah Lulus
19?2 40 19 - 1973 21 10 - 1974 . 11 - - 1975 11 - - 1976 11 - - 1977 11 - - 19'28 11 - 3
1979 8 - 1
1980 7 - 6
1981 1 - - 1982 1 - -
I : Banyaknya mabas4.swa yang ke lua r selama tahun
tahun yang h,ersangkutan.
Tabel Lampiran 9. Keadaan Hahasiswa Angkatan lyang msuk) Fakul tas Peternakan Univers i tas Andalas Tahun 1973 Selama Tahun 1973 Sampai 1982
Terdaf tar ( pada Keluar*
Tahun awal tahun)
Futus Kul iah Lulus
: BanJFaknga mahaeiswa yang keluar selama tahun tahiun yang brsangkutan.
Tabel Lampiran 10. Keadaan MahasLswa Angkatan :(yang masuk) Fairfitas Peternairan Univers i tas inciaias Tahnn 1974 Selama Taliun 1974 Sampai 1982
-
Terdaf tar (pada Keluar*
Tahun awal tahun)
(arg) Putus Kuliah Lulus
1974 37 16.
* : Banyaknya mahasiswa yang keluar pelama.kahun
yang bersangkutan.
': Mahasiswa pindahan d a r i un ive r s i t a s laim.
Tabel Lampiran 11. Banyak Dossn uan Banyak iviahasiswa Fakiil- tas P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Se l a - m a Tahun 1970 Sampai 1982
-- -
Banyak Dosen ( o r g ) Banyak Mahasiswa
Tahun ( 0%) T o t a l Te tap
Tabel Lampiran 12. Banyak Dosen dan Banyak Mahasiswa Fakul- tas Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas Se l a - m a Tahun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen ( o r g ) Banyak Mahasiswa
Tahun ( o w )
T o t a l Te tap
1970 39 39 88
Tzbel L m p i r & ~ 13, Pendidikan Dosen Tetap d i Fakul tas Per ta- n i a n Univers i t a s Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Pendidikan (o r&)
-.-
Tahun so s1 S2 S3
Tabel Lampiran 14. Pengalaman Dosen Tetap di Fakultas Perta- n ian Univers i tas Andalas Selama Tahnn 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Golongan ( o w )
Tahun go gl g2 3
Tahel Lampiran 15. Pendidikan Dosen Tidak Te tap d i F a k u l t a s P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andaias Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Pendidikan ( o w )
Tahun So 1 S2 s3
Tabel Lampiran 16. Pengalaman Dosen Tidak Tetap d i F a k u l t a s Per tz i i ia i i Ui i iverz i tas Andalas Sel%ia Ta- hun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Golongan ( o w )
Tahun .go g l g2 g3
Tabel Lampiran 17. Pendidikan Dosen Tetap c l i Faku l t a s Pe- te rnakan U n i v e r s i t a s Anaaias Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Pendidikan ( o w )
Tahun
Tahel Lampiran 18. Pengalaman Dosen Te tap di F a k u l t a s Pe- t e rnakan U n i v e r s i t a s Andalas S e l m a Ta- hun 1970 S m p a i 1982
Banyak Dosen Dengan Golongan ( o w )
Tahun go gl 92 g3
1970 38 1 - -
1971 46 1 - - 1972 43 1 - - 1973 42 3 - -
m-,.-7 7 - - - 2 - . . - ,n r a u e l LIU~II~LJ ,,. Peiididikan Dosec Tldak Tetap di F d c ~ l t c l s Peternakan Universitas Andalas Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982
Banyak Dosen Dengan Pendidikan ( org )
Tahun So 1 S2 s3
1970 - - - - 1971 - 16 - - 1972 - 11 - - 1973 - 6 - - 1974 - 20 - -
1975 - 24 - - 1976, - 6 - - 1977 - 7 - - 1978 . - 13 - -
1979 - 6 - - 1980 - 3 - -
1981 - 3 - - 1982 - 4 - -
Tahel Lampiran 20. Pengalaman Dosen T i d a k - T e t a p d i F a k u l t a s Pe te rnakan U n i v e r s i t a s Andalas Selama Ta- hun 1970 Sampai 1982.
Banyak Dosen Dengan Golongan (erg)
Tahun go gl g2 g3
Tabel Lampiran 21. Xeadaan Sarana Pendidikan Perabot di Fa- k u l t a s Per tanian Universita8:Andalas Se- lama Tahun 1970 Sampai 1982
Banyak Perabot Dengan Kondisi (hh.1
Tahun 1 2 3 4a 4h. 5 6 Tota l
T%abel Lampiran 22. Keadaan Sa rana Pendidikan A l a t d i Fakul- tas P e r t a n i a n U n i v e r s i t a s Andalas Sela- ma Tahun 1970 Sampai 1982
Banyak A l a t Dengan Kondis i ( s a t u a n )
--
Tahun 1 2 3 4a 4b 5 6 T o t a l
Tabel Lampiran 23. Keadaan Sarana Pendidikan Perabot d i Fa- kultas Ti.teiinakan iiixiOersitas Andalas Se- lama Tahun 1970 Sampai 1982
Banyak Pe rabo t Dengan Kondisi ( b h )
Tahun 1 2 3 4a 4b 5 6 T o t a l
Tabel Lampiran 24. Keadaan Sarana Pendidikan A l a t d i Fakul- tas Peternakan U n i v e r s i t a s Andalas S e l a - m a Tahun 1970 Sampai 1982
-
Banyak Alat Dengan Kondisi ( s a t u a n )
Tahun 1 2 3 4a 4h 5 6 T o t a l
Tabel Lampiran 25. Keadaan Prasarana Pendidikan Luas Ruang Kuliah A , , Luas Ruang Laboratorium A dan Luas.Ruang Perpustakaan A di ~ d u l - tas Pertanian dan Fakultas ~e?ernakan U- niversitas Andalas Selama Tahun 1970 Sam- pai 1982
Tahun
Tahel Lampiran 26. Pendidikan Karyawan Bukan Dosen d i F a k u l t a s Pe r t an lan dan Faku l t a s Peternakan Universi-- tas Andalas Selama Tahun 1970 Sampai 1982
Karyawan-Fapert dengan Karyawan Fapet dengan Pendidikan ( o r g ) Pendidikan (org)
Tahun