Post on 23-Jun-2015
Kebijakan Pengawasan Kebijakan Pengawasan Kesehatan KerjaKesehatan Kerja
Dalam Pengendalian Potensi Dalam Pengendalian Potensi Bahaya KimiaBahaya Kimia
Aswar Sugondo, SE. MMKasubdit Pengendalian Lingkungan Kerja
2004
Oleh:
Daya Saing
K3 dan GlobalisasiK3 dan Globalisasi
K3• HAM
• SA 8000
• Global Compact
Standar Internasional ISO 9000, ISO 14000,
SMK3
HUMAN DEVELOPMENT INDEX2001 2002
RankRank20012001 ASEANASEAN RankRank
20022002 ASEANASEAN
2525 SingaporeSingapore 2828 SingaporeSingapore
3232 BruneiBrunei BruneiBrunei
5959 MalaysiaMalaysia 5858 MalaysiaMalaysia
7070 ThailandThailand 7474 ThailandThailand
7777 PhilippinesPhilippines 8585 PhilippinesPhilippines
109109 VietnamVietnam 110110 VietnamVietnam
110110 INDONESIAINDONESIA 112112 INDONESIAINDONESIA
127127 MyanmarMyanmar -- MyanmarMyanmar
130130 CambodiaCambodia -- CambodiaCambodia
143143 LaosLaos -- LaosLaos
Note : Total countries on the list : 173 countries (2001)Note : Total countries on the list : 173 countries (2001)Note : Total countries on the list : 175 countries (2002)Note : Total countries on the list : 175 countries (2002)
-
Faktor Yang Mempengaruhi Daya Faktor Yang Mempengaruhi Daya SaingSaing
Hubungan IndustrialHubungan Industrial
Pendidikan, Ketrampilan dan SikapPendidikan, Ketrampilan dan Sikap
Kualitas SDM (HDI)Kualitas SDM (HDI)
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
TOLOK UKUR HDITOLOK UKUR HDI
Tingkat buta hurufTingkat buta huruf
Tingkat kematian ibu, bayi & balitaTingkat kematian ibu, bayi & balita
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Tingkat kemiskinanTingkat kemiskinan
Kesetaraan genderKesetaraan gender
Pelestarian lingkunganPelestarian lingkungan
dlldll
Country Competitiveness Vs Safety
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
-Sosial
- Ketrampilan- Kesegaran jasmani &
rohani- Status kesehatan/gizi- usia- Jenis kelamin- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Tujuan K3Tujuan K3
Mencegah Kecelakaan Kerja :Mencegah Kecelakaan Kerja : PeledakanPeledakan KebakaranKebakaran Penyakit Akibat KerjaPenyakit Akibat Kerja
Tujuan Kesehatan Kerja ILO/WHO 1995
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja.
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh kondisi kerja.
3. Perlindungan pekerja dari resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja yang sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya.
5. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya.
Visi & Misi Visi & Misi VisiVisi Direktorat Pengawasan Kesehatan Kerja adalah : Direktorat Pengawasan Kesehatan Kerja adalah :
” ” Mewujudkan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja Mewujudkan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Produktifyang Sehat dan Produktif””
Untuk mencapai Visi tersebut dirumuskan 3 (tiga) Untuk mencapai Visi tersebut dirumuskan 3 (tiga) MisiMisi : :
Meningkatkan penerapan SMK3Meningkatkan penerapan SMK3Mendorong terciptanya lingkungan kerja aman, Mendorong terciptanya lingkungan kerja aman, sehat dan produktif sehat dan produktif Bebas Penyakit Akibat Kerja (PAK)Bebas Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Untuk mencapai Visi dan Misi , disusun 5 (lima) strategi :Untuk mencapai Visi dan Misi , disusun 5 (lima) strategi :1.1. Meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan kerjaMeningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan kerja2.2. Pemberdayaan lembaga, LSM dan masyarakatPemberdayaan lembaga, LSM dan masyarakat3.3. Penetapan standar kesehatan kerja dan lingkungan kerjaPenetapan standar kesehatan kerja dan lingkungan kerja4.4. Penegakkan kepastian hukumPenegakkan kepastian hukum5.5. Pembentukkan sistem informasiPembentukkan sistem informasi
FAKTA DAN MASALAHFAKTA DAN MASALAH
Jumlah perusahaan = Jumlah perusahaan = ++ 169.000 persh. 169.000 persh.
Jumlah PKK = 1173 buahJumlah PKK = 1173 buah
Jumlah dokter pemeriksa kesehatan kerja = 447Jumlah dokter pemeriksa kesehatan kerja = 447
Dokter perusahaan = 2247Dokter perusahaan = 2247
Ahli K3 Kimia = 54Ahli K3 Kimia = 54
Paramedis perusahaan = 2814Paramedis perusahaan = 2814
Petugas P3K = 106Petugas P3K = 106
PJK3 Bidang Pemeriksaan dan atau PKK = 41PJK3 Bidang Pemeriksaan dan atau PKK = 41
Pengawasan kesehatan kerja lemah (Pengawas Pengawasan kesehatan kerja lemah (Pengawas KTK KTK ++ 1000, Pengawas Spesialis K3 1000, Pengawas Spesialis K3 ++ 336) 336)
FAKTA DAN MASALAHFAKTA DAN MASALAH
Laporan tahun 2002 :Laporan tahun 2002 :
kecelakaan kerja 103.804 kasuskecelakaan kerja 103.804 kasus
Laporan Penyakit akibat Kerja sedikit Laporan Penyakit akibat Kerja sedikit (0,07%).(0,07%).
Meninggal : 1903 orang Meninggal : 1903 orang
Total kompensasi : Rp. Total kompensasi : Rp. 158,036,459,160158,036,459,160
TANTANGANTANTANGAN
Globalisasi dan daya saingGlobalisasi dan daya saing
Produktivitas TK rendahProduktivitas TK rendah
Industrial DisasterIndustrial Disaster
Occupational Health hazard baru :Occupational Health hazard baru : Narkoba di tempat kerjaNarkoba di tempat kerja Violence dan stress di tempat kerjaViolence dan stress di tempat kerja Hazardous forms of Child labour Hazardous forms of Child labour
STRATEGI DAN PROGRAMSTRATEGI DAN PROGRAM1.1. Peningkatan SDMPeningkatan SDM
Pengawas KTK, Dokter Kesehatan Kerja, Paramedis Pengawas KTK, Dokter Kesehatan Kerja, Paramedis perusahaan, Ahli K3Kimia, Petugas K3 Kimia dll)perusahaan, Ahli K3Kimia, Petugas K3 Kimia dll)
2.2. Pemberdayaan LembagaPemberdayaan Lembaga (P2K3, PJK3, PKK, Assosiasi Profesi seperti IDKI, (P2K3, PJK3, PKK, Assosiasi Profesi seperti IDKI,
Assosiasi Hiperkes & KK, Asosiasi AK3 Kimia dll.)Assosiasi Hiperkes & KK, Asosiasi AK3 Kimia dll.) Kerjasama dengan ITS, UNS, UnairKerjasama dengan ITS, UNS, Unair
3.3. Peraturan PerundanganPeraturan Perundangan Ratifikasi Konvensi ILO No. 174 thn 1993 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 174 thn 1993 tentang
Pencegahan Kecelakaan Industrial.Pencegahan Kecelakaan Industrial.
4.4. StandarisasiStandarisasi PJK3, Kompetensi Ahli & Petugas K3 Kimia PJK3, Kompetensi Ahli & Petugas K3 Kimia
1.1. Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) tentangtentang Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor.Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor.
2.2. UU No. 1 Tahun 1970 UU No. 1 Tahun 1970 tentangtentang keselamatan kerjakeselamatan kerja3.3. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga KerjaUU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja4.4. UU No. 13 tahun 2003 UU No. 13 tahun 2003 tentangtentang KetenagakerjaanKetenagakerjaan5.5. PP No. No. 7 tahun 1973 PP No. No. 7 tahun 1973 tentangtentang Pengawasan Atas Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.6.6. PP No. 14 tahun 1993 PP No. 14 tahun 1993 tentang tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial Tenaga KerjaProgram Jaminan Sosial Tenaga Kerja7.7. Kepres R.I No. 22 tahun 1993Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentangtentang penyakit yang penyakit yang
timbul karena hubungan kerjatimbul karena hubungan kerja8.8. PMP No. 7 Tahun 1964 PMP No. 7 Tahun 1964 tentangtentang syarat kesehatan, syarat kesehatan,
kebersihan, serta penerangan dalam tempat kerjakebersihan, serta penerangan dalam tempat kerja9.9. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 tentangtentang
kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaankewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan10.10. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 tentangtentang
kewajiban latihan Hyperkes bagi paramedis perusahaankewajiban latihan Hyperkes bagi paramedis perusahaan
Peraturan perundangan Yang Berkaitan Peraturan perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan KerjaDengan Kesehatan Kerja
11.11. Permenaker No. Per. 03/Men/1985 Permenaker No. Per. 03/Men/1985 tentangtentang keselamatan dan kesehatan kerja pemakaian Asbeskeselamatan dan kesehatan kerja pemakaian Asbes
12.12. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentangtentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerjakeselamatan kerja
13.13. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentangtentang kewajiban melapor penyakit akibat kerjakewajiban melapor penyakit akibat kerja
14.14. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentangtentang pelayanan kesehatan kerjapelayanan kesehatan kerja
15.15. Permenaker No. Per. 03/Men/1986 Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentangtentang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang mengelola pestisidamengelola pestisida
16.16. Permenaker No. Per. 01/Men/1998Permenaker No. Per. 01/Men/1998 tentangtentang penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan manfaat lebih baikmanfaat lebih baik
Peraturan perundangan Yang Berkaitan Peraturan perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan KerjaDengan Kesehatan Kerja
18.18. Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentangtentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat KerjaPengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja
19.19. Kepmenaker No. Kep. 51/Men/1999Kepmenaker No. Kep. 51/Men/1999 tentangtentang Nilai Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat KerjaAmbang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja
20.20. Kepmenakertrans No. Kep. 79/Men/2003 Kepmenakertrans No. Kep. 79/Men/2003 tentangtentang pedoman diagnosis dan penilaian cacat karena kecelakaan pedoman diagnosis dan penilaian cacat karena kecelakaan dan penyakit akibat kerjadan penyakit akibat kerja
21.21. SE. Menakertrans No. SE. 01/Men/1979 SE. Menakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentangtentang Pengadaan Kantin dan Ruang MakanPengadaan Kantin dan Ruang Makan
22.22. SE. Menaker No. SE. 01/Men/1997 SE. Menaker No. SE. 01/Men/1997 tentangtentang Nilai Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan KerjaAmbang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja
23.23. SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentangtentang perusahaan catering yang mengelola makanan bagi tenaga perusahaan catering yang mengelola makanan bagi tenaga kerjakerja
24.24. Kepts. Dirjen Binawas No. Kepts. 157/BW/1989Kepts. Dirjen Binawas No. Kepts. 157/BW/1989 tentangtentang Tata Tata Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayananan Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayananan Kesehatan KerjaKesehatan Kerja
Peraturan perundangan Yang Berkaitan Peraturan perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan KerjaDengan Kesehatan Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 tentang UU No. 13 Tahun 2003 tentang KetenagakerjaanKetenagakerjaan
a. Pasal 74 dikatakan bahwa dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak.
b. Pasal 86 dikatakan bahwa pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 terlihat bahwa Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 terlihat bahwa kewenangan Pemerintah di bidang Ketenagakerjaan kewenangan Pemerintah di bidang Ketenagakerjaan adalah seperti pada :adalah seperti pada :
Pasal 2 ayat 3 yaitu :Pasal 2 ayat 3 yaitu :
a. Penetapan kebijakan hubungan industrial, a. Penetapan kebijakan hubungan industrial,
perlindungan pekerja dan jamsos pekerja.perlindungan pekerja dan jamsos pekerja.
b.Penetapan standar keselamatan kerja, b.Penetapan standar keselamatan kerja,
kesehatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja, hygiene perusahaan,
lingkungan kerja dan ergonomi.lingkungan kerja dan ergonomi.
c.Penetapan pedoman Penentuan kebutuhan fisik c.Penetapan pedoman Penentuan kebutuhan fisik
minimum.minimum.
K3 dan OtodaK3 dan Otoda
Kepmendagri NO. 130-67 tahun 2002 Kepmendagri NO. 130-67 tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan tentang Pengakuan Kewenangan
Kabupaten dan KotaKabupaten dan Kota
Kewenangan Bidang Ketenagakerjaan Kewenangan Bidang Ketenagakerjaan khususnya perlindungan tenaga kerja :khususnya perlindungan tenaga kerja :
Bimbingan pencegahan kecelakaan kerjaBimbingan pencegahan kecelakaan kerjaBimbingan kesehatan kerjaBimbingan kesehatan kerjaBimbingan pembentukan P2K3Bimbingan pembentukan P2K3Pengawasan Norma K3Pengawasan Norma K3Pemeriksaan Kecelakaan kerjaPemeriksaan Kecelakaan kerjaPemberdayaan pelaksanaan kegiatan Ahli Pemberdayaan pelaksanaan kegiatan Ahli
K3K3Pemberdayaan pelaksaan kegiatan PJK3Pemberdayaan pelaksaan kegiatan PJK3
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang KesehatanTentang Kesehatan
Bagian Keenam : Kesehatan Kerja, Pasal 23 :Bagian Keenam : Kesehatan Kerja, Pasal 23 :(1)(1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk Kesehatan kerja diselenggarakan untuk
mewujutkan produktivitas kerja yang optimalmewujutkan produktivitas kerja yang optimal(2)(2) Kesehatan Kerja meliputi pelayanan Kesehatan Kerja meliputi pelayanan
kesehatan kerja, pencegahan penyakit kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerjaakibat kerja dan syarat kesehatan kerja
(3) (3) Setiap tempat kerja wajib Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerjamenyelenggarakan kesehatan kerja
(4) (4) Ketentuan mengenai kesehatan kerja Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) diteteapkan dengan Peraturan (3) diteteapkan dengan Peraturan PemerintahPemerintah
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJADI TEMPAT KERJA
Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999)Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999)
Latar belakang:
Kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut dan mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi industri, tenaga kerja, lingkungan maupun sumberdaya lainnya.
PENGUSAHA ATAU PENGURUS :PENGUSAHA ATAU PENGURUS :
WAJIB MENGENDALIKAN WAJIB MENGENDALIKAN BBAHAN KIMIA BERBAHAYA AHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJADI TEMPAT KERJAUNTUKUNTUK
MENCEGAH MENCEGAH TTERJADINYAERJADINYA
KECELAKAAN KERJA &KECELAKAAN KERJA &
PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYAKIT AKIBAT KERJA
PENGENDALIAN BAHAN PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYAKIMIA BERBAHAYA
(pasal 3)(pasal 3)
Penyediaan Lembar Data Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Keselamatan Bahan (LDKB) dan LabelLabel
Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 KimiaAhli K3 Kimia
SE No. 140 / DPKK/III/2004SE No. 140 / DPKK/III/2004PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT KESELAMATAN PEMENUHAN KEWAJIBAN SYARAT-SYARAT KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI KIMIA DENGAN DAN KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI KIMIA DENGAN POTENSI BAHAYA BESAR POTENSI BAHAYA BESAR
( MAJOR HAZARD INSTALLATION )( MAJOR HAZARD INSTALLATION )
Latar belakangLatar belakangbencana industri bencana industri ( major accident( major accident) telah menimbulkan ) telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril kerugian yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan material. dan material. Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-industri tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan langkah segera dan sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya potensi bahaya industri kimia baik potensi bahaya berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar ( ( major hazard installationmajor hazard installation ). ).
1.1. MMelaksanakan secara utuh ketentuan dalam elaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker Kepmenaker No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja meliputi :Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja meliputi :
Pengendalian setiap bentuk energi;Pengendalian setiap bentuk energi; Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi;kebakaran dan sarana evakuasi; Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas; Pembentukan unit penanggulangan kebakaran Pembentukan unit penanggulangan kebakaran
di tempat kerja;di tempat kerja; Menyelenggarakan latihan dan gladi Menyelenggarakan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala.;penanggulangan kebakaran secara berkala.; Memiliki buku rencana penanggulangan Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaan darurat kebakaran;keadaan darurat kebakaran; Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit
penanggulangan kebakaran dan petugas peran penanggulangan kebakaran dan petugas peran kebakaran;kebakaran;
2.2. MeMelaksanakan secara utuh ketentuan dalam laksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja, Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja, meliputi :meliputi :Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan dan label;Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;Memiliki Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia;Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas Menyampaikan daftar nama dan sifat kimia serta kuantitas bahan kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. bahan kimia berbahaya (Formulir Lampiran II Kep. 187/Men/1999)187/Men/1999)Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Membuat Dokumen Pengendalian Instalasi Potensi Bahaya Besar / Menengah Besar / Menengah ..
Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan
bahan kimia, serta pengoperasian dan pemeliharaan bahan kimia, serta pengoperasian dan pemeliharaan instalasi instalasi
Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja;Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja; Rencana dan prosedur tanggap darurat Rencana dan prosedur tanggap darurat Prosedur kerja amanProsedur kerja aman
Melakukan Melakukan riksaujiriksauji faktor kimia sekurang-kurangnya faktor kimia sekurang-kurangnya //6 6 blnblnMelakukan Melakukan riksauji inriksauji instalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;stalasi sekurang-kurangnya 2 tahun sekali;Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerjaMelakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
3.3. Review sistem tanggap darurat ( Review sistem tanggap darurat ( emergency emergency responseresponse ) bagi perusahaan yang sudah ) bagi perusahaan yang sudah memiliki sistem tersebut. memiliki sistem tersebut.
4.4. Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim Bagi perusahaan yang belum memiliki sistim tanggap darurat ( tanggap darurat ( emergency responseemergency response ) untuk ) untuk segera membuat sistem tersebutsegera membuat sistem tersebut..
TERIMA
KASIH