Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran

Post on 16-Jul-2015

2.181 views 12 download

Transcript of Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran

KEBAKARAN DI PERUSAHAAN & UPAYA PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN UMUM & LISTRIK

S-1 TEKNIK INFORMATIKA OFF. A

KELOMPOK III

KEBAKARAN

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar

dikendalikan. Api terjadi karena persenyawaan dari:

1. Sumber panas seperti :

• energi elektron (listrik statis atau dinamis)

• sinar matahari

• percikan listrik ataupun percikan api

• reaksi kimia

• perubahan kimia.

2. Benda mudah terbakar, seperti :

• bahan-bahan kimia

• bahan bakar

• Kayu

• plastik dan sebagainya.

3. Oksigen (tersedia di udara)

• Normalnya udara mengandung oksigen 20%

• Dapat dilepaskan oleh zat kimia pengoksidasi

Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukup tersedia. Ketiga faktor

tersebut digambarkan dalam bentuk hubungan segitiga Kebakaran.

Kebakaran yang terjadi dapat dipadamkan dengan 3 cara yaitu :

a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran

b. Menghilangkan zat asam

c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Penanggulangan Kebakaran adalah usaha menyadari/mewaspadai akan faktor-faktor yang

menjadi sebab munculnya atau terjadinya kebakaran dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah

kemungkinan tersebut menjadi kenyataan.

Penanggulangan kebakaran membutuhkan suatu program pendidikan dan pengawasan

beserta pengawasan karyawan, suatu rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur atas bangunan dan

kelengkapannya, inspeksi/pemeriksaan, penyediaan dan penempatan yang baik dari peralatan

pemadam kebakaran termasuk memeliharanya baik segi siap-pakainya maupun dari segi mudah

dicapainya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat Kebakaran. Pemerintah

mengeluarkan undang-undang UU No. 1 Tahun 1970 “Dengan perundangan ditetapkan

persyaratan keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan

kebakaran”.Yang dikuatkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.186/MEN/1999

Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja, disebutkan dalam Pasal ayat 1

“Pengurus atau Perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,

menyelenggarakan latihan penganggulangan kebakaran di tempat kerja”.

ACUAN

Undang-undang No 1 Th 1970 tentang Keselamatan Kerja

Pasal 3 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :

• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran

• mencegah, mengurangi peledakan

• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran

• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu

Pasal 9 ayat (3)

• Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran

PERATURAN DAN STANDAR TEKNISK3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PENGENDALIAN ENERGI

• KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK

• PERMENAKER 02/89 Prot. Petir

• KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)

• PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)

• PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

MANAJEMEN K3

• PERMENAKER 0 SARANA PROTEKSI KEBAKARAN

• PERMENAKER 04/80 APAR

• PERMENAKER 02/83 ALARM

• INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997 4/87 P2K3

• PERMENAKER 05/96 SMK3

• KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999 UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA

SARANA PROTEKSI KEBAKARAN

• PERMENAKER 04/80 APAR

• PERMENAKER 02/83 ALARM

• INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

KELAS-KELAS KEBAKARAN DI INDONESIA

Kelas A

Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni

yang dibasahi, dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.

Kelas B

Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini

berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air

lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas.

Kelas C

Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau

racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran

KELAS - KELAS API

Api dapat dikelaskan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan yang menghasilkan kebakaran.

KLASIFIKASI KEBAKARAN

Kebakaran diklafisikasikan menurut daerah masing – masing, klasifikasi kebakaran

di Indonesia mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per.

04/Men/1980 tanggal 14 April 1980 Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api

Ringan (APAR). Klasifikasi tersebut adalah :

Klas A : Bahan bakar padat (bukan logam)

Klas B : Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar

Klas C : Instalasi listrik bertegangan

Klas D : Kebakaran logam

Terdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi / memadamkan Kebakaran

:

1. Cara penguraian

2. Cara pendinginan

3. Cara Isolasi / lokalisasi

CARA PEMADAMAN KEBAKARAN

PERALATAN PENCEGAHAN KEBAKARAN

1. APAR / Fire Extinguishers / Racun Api

Peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat yang multi

guna karena dapat dipakai untuk jenis kebakaran A,B dan C. Peralatan ini

mempunyai berbagai ukuran beratnya, sehingga dapat ditempatkan

sesuai dengan besar-kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul dari

daerah tersebut. Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut

ada yang dari bahan kimia kering, foam / busa dan CO2.

Alat alat berikut ini merupakan alat pemadam api darurat dan bukan untuk memadamkan kebakaranbesar

2. Hydrant

adalah alat penyedia cadangan air. Ada 3 jenis hydran,

yaitu :

a. hydran gedung

b. hydran halaman

c. hydran kota

3. Detektor Asap / Smoke Detector

Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada

asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi.

4. Fire Alarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya

kebakaran pada suatu tempat.

5. Sprinkler

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila

terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.

PERSYARATAN K3 PROTEKSI KEBAKARAN DIGEDUNG ATAU TEMPAT KERJA

A. Kesesuaian standar bangunan dengan jenis hunian

B. Sistem proteksi kebakaran

C. Kesiapan personel

D. Akses bantuan

E. Manajemen

A. KESESUAIAN STANDAR BANGUNAN DENGAN JENIS HUNIAN

• Bahwa peruntukan bangunan harus sesuai dengan IMB

• Peralatan yang digunakan sesuai dengan standar K3 dan standar teknis lainnya (UU No. 1 Tahun

1970)

• Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian terhadap peralatan sesuai dengan ketentuan K3 (UU No, 1

Tahun 1970)

B. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

• Sistem deteksi, alarm yang mampu memberikan informasi tanda bahaya yang cepat dan akurat.

Untuk mendeteksi kebakaran seawal mungkin, sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan

dapat segera dilakukan. Perencanaan, pemasangan pemeriksaan pengujian pemeliharaan

sistem deteksi otomatik diatur dalam Permen No. 02/Men/1983 tentang sistem deteksi

otomatik.

• Tersedianya Peralatan atau Sistem proteksi yang dapat menghambat menjalarnya kebakaran,

asap, panas dan gas. Contohnya : penggunaan Fire retardant dan kompartemenisasi dll

C. KESIAPAN PERSONIL YANG KOMPETEN

• Yang mampu mengidentifikasi bahaya kebakaran di tempat kerja

• Yang mampu dan kompeten untuk menghadapi bahaya kebakaran

• Yang mampu memelihara peralatan / system proteksi kebakaran, sehingga peralatan / system

siap pakai

• Yang mampu memimpin dan berkoordinasi dalam keadaan darurat

D. AKSES BANTUAN

• Tersedianya sarana evakuasi, adanya sarana yang dapat menjamin orang membebaskan diri

dari tempat bahaya ke tempat aman tanpa bantuan orang lain.

• Tersedianya sarana rescue

• Tersedianya akses jalan untuk masuknya bantuan dari luar (Mobil pemadam, rescue,

ambulance, landasan helicopter dll)

• Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

E. MANAJEMEN

• Adanya komitmen dari pimpinan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran

• Adanya prosedur dan rencana tanggap darurat.

• Pembinaan dan pelatihan

• Evaluasi dan monitoring

SEKIAN

DAN

TERIMA KASIH