Post on 16-Apr-2017
1
PILIHAN INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH TERDESENTRALISASI
BORDA Indonesia Partner Network
2006
2
Pilihan Informasi Pengelolaan Sampah - Mengapa?
Sistem pengelolaan sampah terutama di perkotaan saat ini semakin kritis dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak.
Opsi teknis dan manajemen yang ada sekarang cenderung kaku dan monoton.
Opsi teknis dan opsi manajemen yang layak dan baik, perlu disebarluaskan kepada stakeholders.
Stakeholders perlu tahu konsekuensi, kelebihan dan kekurangan dari sistem yang ada.
3
Katalog Pilihan Informasi (ICC) Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi - Manfaat
- Membantu mengenali sistem pengelolaan sampah yang sesuai !
- Memudahkan penentuan komponen-komponen sistem pengelolaan sampah yang berbeda sesuai dengan pilihan stakeholder !
- Alat yang tepat untuk perencanaan dari bawah/bottom up planning !
- Sebagai referensi untuk mengetahui informasi secara umum tentang pilihan-pilihan teknologi pengelolaan sampah dengan cepat
4
Katalog Pilihan Informasi Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi Informasi untuk Siapa?
Stakeholder Masyarakat Permintaan kebutuhan informasi Pendidikan
Stakeholder Kabupaten/Kota Mengidentifikasi peluang Mengantisipasi kebutuhan
konsultasi Pendidikan
Informasi tentang: Peluang Nilai guna Resiko Dari pilihan-pilihan teknis
5
Katalog Pilihan Informasi Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi - Struktur
Katalog Pilihan Informasi Teknologi-Sampah Terdesentralisasi menyediakan informasi mengenai pilihan-pilihan komponen utama sistem pengelolaan sampah mulai dari opsi pengumpulan, transfer ke TPS, pengelolaan di TPS, pengangkutan ke TPA dan pengelolaan di TPA.
Pada bagian Lembar Teknologi, desain dan fungsi dari pilihan teknologi akan dijelaskan secara singkat
Pada bagian Lembar Evaluasi pilihan teknologi dinilai menurut kriteria-kriteria seperti Kapasitas, Biaya, Kemudahan untuk Dikerjakan Sendiri, Pengoperasian dan Perawatan, Potensi untuk Diterapkan Ulang di Tempat Lain, Keandalan, Kemudahan dalam Penggunaan dan Pemanfaatan, serta Efisiensi
Penilaian atas pilihan tertentu dikelompokkan menjadi + dan - Tata-letak (layout) yang divisualisasikan dengan baik memudahkan pembaca
dalam mempelajari isinya Pada bagian Pengelolaan tersedia pilihan pengelola atau penyedia jasa
pelayanan Sampah Terdesentralisasi !!! Katalog Pilihan Berdasarkan Informasi-Sampah Terdesentralisasi bukanlah
pengganti publikasi-publikasi referensi teknis !!! Katalog Pilihan Berdasarkan Informasi hanya menampilkan komponen sistem
pengelolaan sampah yang terpilih
6
Lembar Evaluasi Kriteria Penilaian
Dalam lembar evaluasi, komponen sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat dinilai berdasarkan kriteria yang relevan bagi stakeholder, yang akan menyeleksi pilihan-pilihan teknis yang sesuai dengan pilihan mereka. Penjelasan difokuskan pada kesesuaian alat-alat pengelolaan sampah dan komponennya untuk daerah perkotaan di Jawa dan Bali. !
Kapasitas Penjelasan mengenai kesesuaian komponen untuk rumah tangga individu dan/atau RT/RW hingga mencapai 1000 penduduk Biaya -Informasi mengenai biaya investasi, pengoperasian dan perawatan Perawatan -Mengutamakan tenaga dan persyaratan ketrampilan tertentu untuk pengoperasian dan perawatan dari sistem yang terpilih Nilai Manfaat -Kelebihan dan kekurangan yang berhubungan dengan kemudahan dalam penggunaan bagi pengguna dan efisiensi pengolahan juga dijelaskan. Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai -Sistem berikutnya adalah sistem yang merupakan bagian selanjutnya, seperti sistem pengangkutan dari rumah ke TPS, atau sistem di TPS, dll.
7
ICC: Alur Pemilihan Komponen
Sistem Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi
Pengumpulan ke TPS
Level Rumah Tangga Pilihan
Pilihan
Pengangkutan dari TPS ke TPAPilihan
Level TPS Pilihan
Level TPA Pilihan
Pemanfaatan kembali/ daur ulangPilihan
8
Pilihan Teknis Pengelolaan SampahPEMAN-FAATAN/
DAUR ULANG
PENANGAN-AN DI TPA
PENGANG-KUTAN DARI TPS KE TPA
TPSPENGANG-KUTAN KE
TPS
SUMBER SAMPAH
Pick Up
Tricycle
Sepeda motor sampah
Gerobak
Arm-roll truck
Truk Kayu
Dump Truck
Arm-roll truck
Pick Up
Truk Lapak
Container
Transfer Depo
TPS biasa
Fasilitas Pemilahan
Sampah Standar
Kertas
Plastik
Aluminium
Gelas
Besi/baja
Fasilitas Pemilahan Sampah Besar
Sanitary Landfill
Controlled Sanitary Landfill
Insinerasi
Pengolahan Lindi
Pengomposan
Pakan Ternak
Permukiman
Kawasan Pariwisata
Pasar
Kawasan komersial
Perkantoran
Fasilitas umum
Pengomposan
Fasilitas Pemilahan Sampah
Sedang + Pengomposan
9
Pilihan - Pilihan
Level Sumber Sampah !!!Pengangkutan dari RT ke TPS !!Pengelolaan di TPS
!
Pengelolaan di Depo Deswam
!!Pengangkutan dari TPS ke TPA !!!Pemanfaatan kembali/Daur Ulang
10
Istilah-istilah dalam ICC Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi
Wadah = tempat sampah, tempat menampung buangan Lapak (recyclables) = sampah anorganik yang masih bernilai dan
memiliki potensi untuk didaur ulang, contoh: plastik, kertas, kardus, koran, aluminium, botol/gelas, kaleng, dll.
Tricycle = gerobak sampah beroda tiga, bermotor atau dengan kayuh/ pedal biasa
TPS = Tempat Penampungan Sementara TD (Transfer Depo) = tempat menampung sampah sementara Arm roll = jenis container yang dapat dipasang/dilepaskan, dinaikkan/
diturunkan secara mekanis dari truk Dump truck = jenis truk dengan bak terbuka di bagian belakang yang
dapat diungkit secara mekanis (bak tidak dapat dilepas) TPA (dumpsite) = Tempat Pembuangan Akhir Lindi (leachate) = air hasil dekomposisi tumpukan sampah di TPA atau di
tempat-tempat penimbunan
11
1. Level sumber sampah Pewadahan (W) Pengomposan (KRT/Kompos Rumah Tangga)
2. Pengangkutan (T) dari rumah ke TPS 3. Pengelolaan di TPS 4. Pengelolaan di Depo DESWAM (DD)
Depo DESWAM /TPS terpadu Pengomposan (CC/Compost-Center)
5. Pengangkutan (TA) dari TPS/Depo ke TPA 6. Pemanfaatan kembali/Daur ulang (M)
PILIHAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
12
a. Pewadahan (W)
b. Pengomposan (KRT)
PILIHAN DI LEVEL SUMBER SAMPAH
13
JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
Sampah Organik/sampah yang dapat membusuk & dimanfaatkan menjadi pupuk/kompos: Sisa makanan Sayuran Buah-buahan Daun-daunan
Sampah Anorganik (lapak)/ sampah yang bernilai ekonomis/didaur ulang: Kertas/dus Plastik Gelas/kaca Kaleng Logam !
Residual/sampah yang belum dapat dimanfaatkan: Kertas tissue Putung rokok Pampers Sampah B3 (baterei bekas,
bola lampu/lampu TL, sisa obat/bahan kimia)
!!
14
TIMBULAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Asumsi timbulan sampah: a. 200 300 kg/m3
sampah b. 4 - 5 orang/KK
!!
Rata-rata timbulan sampah:
0.4 - 0.5 kg/orang/hari
15
PEWADAHAN DI SUMBER SAMPAH (W)
Sederhana
Rumit
Murah
Mahal
16
Lembar Teknologi Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W1
Wadah Tunggal
Penjelasan: Wadah dapat berupa : Keranjang bambu Ember/kaleng bekas cat Tempat sampah yang ada di
pasaran Kantung kresek/plastik bekas !Penggunaan: Semua sampah organik,
anorganik (lapak), residual - dijadikan satu
17
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W1
Investasi Murah, bisa memanfaatkan kaleng bekas,
ember bekas, kresek/plastik bekas, bisa juga beli di toko
Perawatan Dicuci secara teratur, paling tidak sehari
sekali untuk mencegah bau Nilai Manfaat Tidak rumit, semua sampah jadi satu, tidak
berceceran, mudah mengerjakannya !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Gerobak biasa (T1)
Plus: + Biaya investasi rendah + Perawatan mudah !Minus: Sampah organik,
anorganik/lapak dan residual tercampur
Menurunkan nilai ekonomis sampah
Lebih rumit dan mahal pada pilihan sistem berikutnya, karena perlu waktu untuk memilah sampah
Wadah Tunggal
18
Yang Benar X Yang tidak benar
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W1
Membakar sampah
Mewadahi sampah
19
Lembar Teknologi Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W2
Dua WadahPenjelasan: Wadah dapat berupa : Keranjang bambu Kantung kresek/plastik bekas Ember/kaleng bekas cat Tempat sampah yang ada di
pasaran Wadah bekas lain yang bertutup !Penggunaan: Wadah tertutup: sampah organik dan
residual dicampur Wadah terbuka atau tertutup:
sampah anorganik (lapak)
20
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W2
Dua WadahInvestasi Murah, masih bisa memanfaatkan kaleng bekas,
ember bekas, kresek/plastik bekas, bisa juga beli di toko
Perawatan Wadah tertutup (sampah organik dan residual)
dicuci secara teratur, paling tidak sehari sekali untuk mencegah bau
Wadah terbuka (sampah anorganik/lapak) cukup dibersihkan atau diganti jika sudah tidak layak
Nilai Manfaat Membantu pilihan sistem pengelolaan sampah
berikutnya Relatif masih mudah mengerjakannya, karena
hanya terdiri dari dua jenis !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Gerobak sampah dua wadah (T2) Gerobak sampah dua wadah tricycle (T3) Gerobak motor (T4)
Plus: + Biaya investasi relatif
rendah + Perawatan mudah + Potensi ekonomis lapak
untuk dapat didaur ulang
!Minus: Butuh waktu, kesabaran
dan kedisplinan untuk memisahkan sampah anorganik/lapak dengan organik dan residual
Perlu dibuat kesepakatan jadwal pengangkutan sampah
21
Yang Benar X Yang tidak benar
Langsung dipilah saat membuang sampah
Sampah masih tercampur
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W2
22
Lembar Teknologi Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W3
Tiga Wadah
Penjelasan: Wadah dapat berupa : Keranjang bambu Kantung kresek/plastik bekas Ember/kaleng bekas cat Tempat sampah yang ada di pasaran Wadah bekas lain yang bertutup !Penggunaan: Wadah tertutup: sampah organik
(dapat dimodifikasi menjadi unit komposter)
Wadah terbuka/tertutup: sampah anorganik/lapak
Wadah tertutup/terbuka: residual
23
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W3
Tiga WadahInvestasi Murah, masih bisa memanfaatkan kaleng/
ember bekas, kresek/plastik bekas, bisa juga beli di toko
Perawatan Wadah sampah anorganik/lapak dan
residual, dicuci/dibersihkan teratur paling tidak sehari sekali untuk mencegah bau
Wadah sampah organik untuk komposter cukup diperiksa kelembaban setiap hari
Nilai Manfaat Membantu/mempermudah pilihan sistem
pengelolaan sampah berikutnya !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Pengomposan di sumber sampah (KRT) Gerobak sampah dua wadah (T2) Gerobak sampah dua wadah tricycle (T3) Gerobak motor (T4)
Plus: + Biaya investasi relatif
rendah, selama memanfaatkan barang bekas
+ Potensi ekonomis lapak untuk didaur ulang lebih besar
+ Potensi ekonomis dan ekologi dari kompos !
Minus: Butuh waktu, kesabaran dan
kedisplinan untuk memisahkan sampah dan membuat kompos
Perlu dibuat kesepakatan jadwal pengangkutan sampah
24
OrganikResidual
Anorganik/ lapak
Lembar Kajian Pewadahan di Sumber Sampah Modul: W3
Yang Benar X Yang tidak benar
25
Hal-hal yang penting untuk diperhatikan:
Keputusan melakukan pengomposan harus dilakukan dengan niat yang kuat
Dalam mengambil keputusan, harus didasari oleh pengetahuan akan konsekuensi yang akan dihadapi dalam masing-masing pilihan
Disiplin dan keuletan mutlak diperlukan
PENGOMPOSAN SKALA RUMAH TANGGA
26
PENGOMPOSAN (KRT)
Sederhana
Rumit
Murah
Mahal
27
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT1
Metode Karung
Penjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa : Karung beras/goni/plastik bekas Karung juga dapat dibeli di pasaran Penggunaan: Sampah organik (sayuran, buah-buahan, daun-
daunan), kecuali: sisa makanan, kayu/pohon, kulit durian/sejenisnya.
Cara membuat: Sampah organik dicacah/dipotong sekitar 3-6 cm Dapat ditambahkan kotoran ternak/serbuk gergaji/
kapur Dimasukkan dalam karung dan diikat Dihindari paparan langsung matahari dan hujan Disiram dengan air jika terlihat kering Sekitar 1,5 2 bulan, sampah berwarna hitam
kecoklat-coklatan dan seperti bau tanah, jemur dan ayak
28
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT1
Kapasitas 25 50 kg sampah/karung (0,1 0,2 m3
sampah/karung) Investasi Harga karung bervariasi + Rp.1.000-3.000 per
buah Perawatan/Pelaksanaan Disediakan karung cadangan (3-6 buah), untuk
dipakai bergantian Diamati dan dijaga kelembaban karung secara
berkala Jika timbul bau, dapat ditaburi dengan kapur Nilai Manfaat Relatif tidak rumit dan mudah dikerjakan Daur ulang sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/kompos-center (KC)
Plus: + Murah + Mudah dikerjakan + Potensi ekonomis dan
ekologis kompos + Lebih sesuai untuk
sampah kebun !
!Minus: Perlu tempat untuk
proses pematangan kompos dalam karung
Tidak bisa untuk semua jenis sampah organik
Metode Karung
29
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT2
Metode KotakPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Kotak terbuat dari kayu/kawat bekas,
berukuran 0,75X0,75x0,75 m3 Penggunaan: Sampah organik (sayuran, buah-buahan,
daun-daunan), kecuali: sisa makanan, kayu/pohon, kulit durian/sejenisnya.
Cara membuat: Dibuat rongga udara dari pipa/bambu setinggi
kotak, dilubangi dan ditempatkan dalam kotak Sampah organik dicacah (3-6 cm) dan
dimasukkan, lalu disiram air secukupnya Dapat ditambahkan kotoran ternak/serbuk
gergaji/kapur Sampah dibalik setiap seminggu sekali, dan
dijaga kelembabannya Setelah 2-3 bulan kompos siap dipanen
30
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT2
Metode KotakKapasitas 100 kg atau sekitar 0,4 m3 sampah/kotak Investasi Relatif murah, bisa memanfaatkan barang-barang
bekas Perawatan/Pelaksanaan Disediakan kotak cadangan (1 buah), untuk dipakai
bergantian Dijaga kelembaban, dengan pembalikan dan
penyiraman secara berkala Jika timbul bau, dapat ditaburi dengan kapur/ragi Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber
!Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/kompos-center (KC)
Plus: + Murah + Relatif mudah
dikerjakan + Potensi ekonomis dan
ekologis kompos + Lebih sesuai untuk
sampah kebun !Minus: Tidak bisa untuk semua
jenis sampah organik Lebih baik tidak terkena
langsung paparan sinar matahari dan hujan
Potensi menjadi sarang binatang kecil
31
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT3
Metode TakakuraPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Keranjang plastik/lainnya yang mempunyai
sirkulasi udara baik Penggunaan: Sampah organik (sisa makanan, sayuran, buah-
buahan, daun-daunan), kecuali: sampah yang keras/tulang, kayu/bongkol jagung, dll)
Cara membuat: Lapisi sisi keranjang dengan kardus bekas Masukkan satu bantalan sekam sebagai alas ke
dalam keranjang Masukkan kompos/tanah sebanyak volume
keranjang Masukkan sampah organik yang sudah dicacah
ke dalam keranjang, dan aduk dengan baik Tutup dengan bantalan sekam kedua, tirai hitam
dan penutup keranjang Setelah 1 (satu) bulan kompos siap digunakan
32
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT3
Kapasitas 10 15 kg atau sekitar 0,04 - 0,06 m3 sampah/
unit Investasi Bervariasi, sekitar Rp 50.000,00 75.000,00/ unit
(keranjang, bantalan sekam, tirai penutup, dan sekop)
Perawatan/Pelaksanaan Pengadukan secara teratur Disiram, jika terlalu kering (jangan terlalu basah) Ditambahkan kompos/tanah/serbuk gergaji/ sekam/
bekatul/kapur/dll, jika terlalu lembek/bau Bila perlu, disediakan tempat untuk pematangan
kompos, jika keranjang penuh Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/ kompos-center (KC)
Plus: + Sesuai untuk lahan
sempit/luas + Tidak rumit + Potensi ekonomis
dan ekologis kompos + Lebih sesuai untuk
sampah dapur !
Minus: Timbul bau, jika
terlalu lembek Harus terlindung dari
air hujan
Metode Takakura
33
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT4
Metode EmberPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Ember/drum bekas atau yang ada di
pasaran dengan volume 50 - 100 liter Penggunaan: Sampah organik (sisa makanan, sayuran,
buah-buahan, daun-daunan), kecuali: sampah yang keras/tulang, kayu/bongkol jagung, dll)
Cara membuat: Proses pembuatan kompos dapat dilihat
pada gambar di samping Kapur dan kotoran ternak dapat
ditiadakan Pengadaan tanah dapat juga diganti
dengan kompos, jika kotoran ternak tidak tersedia
Setelah 1,5 bulan kompos siap digunakan
34
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT4
Metode EmberKapasitas 25 50 kg atau sekitar 0,1- 0,2 m3 sampah per
unit Investasi Bervariasi, sekitar Rp 50.000 -100.000,00/buah
ember atau drum (tergantung harga pasaran) Perawatan/Pelaksanaan Pelapisan sampah organik dengan media lain
secara teratur Bila perlu, disediakan tempat cadangan (1 buah)
untuk dipakai bergantian Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/ kompos-center (KC)
Plus: + Sesuai untuk sampah
dapur maupun sampah kebun
+ Tidak perlu lahan luas + Tidak rumit + Potensi ekonomis dan
ekologis kompos !Minus: Harus terlindung dari
air hujan Biaya tambahan untuk
penyediaan tempat cadangan
35
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT5
Metode Komposter SederhanaPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Drum plastik bertutup, bekas atau yang ada
dipasaran, dengan volume 100 - 120 liter Penggunaan: Sampah organik (sisa makanan, sayuran,
buah-buahan, daun-daunan), kecuali: sampah yang keras/tulang, kayu/bongkol jagung, dll)
Cara membuat: Drum plastik dilubangi kanan-kiri Masukkan kompos/tanah sebagai lapisan
dasar, jika bagian dasar drum tidak dibuka Masukkan sampah organik yang dicacah,
dan diamati kelembaban (percikan air jika terlihat kering), serta selalu tutup kembali komposter
Isi sampai komposter penuh dan sisihkan Setelah 1,5 - 2 bulan kompos siap
digunakan
36
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT5
Kapasitas 50 kg atau sekitar 0,2 m3 sampah/unit Investasi Bervariasi, sekitar Rp. 100.000,00/ buah drum
plastik baru (tergantung harga pasaran) Perawatan/Pelaksanaan Diperlukan drum cadangan (1 buah) untuk
dipakai bergantian Ditaburi dengan kapur/ragi, jika timbul bau
yang keras Pengamatan kelembaban secara teratur Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/ kompos-center (KC)
Plus: + Sesuai untuk sampah
dapur maupun sampah kebun
+ Tidak perlu lahan luas + Tidak rumit + Potensi ekonomis dan
ekologis kompos !Minus: Perlu tempat teduh Biaya tambahan untuk
penyediaan tempat cadangan
Potensi bau, jika terlalu banyak sampah dapur/sampah basah
Metode Komposter Sederhana
37
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT6
Metode KomposterPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Drum plastik volume 120 liter yang ada di
pasaran Penggunaan: Sampah organik (sisa makanan, sayuran,
buah-buahan, daun-daunan), kecuali: sampah yang keras/tulang, kayu/bongkol jagung, dll)
Cara membuat: Masukkan sampah organik secara rutin
kedalam KRT Pengisian dilakukan terus sampai timbunan
sampah mencapai pipa aerasi bagian atas ( setelah 3 bulan untuk 5 orang/KK)
Kompos dapat dipanen sekitar 2 bulan Pengambilan kompos diambil dari bagian
bawah KRT
38
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT6
Kapasitas 50 kg atau sekitar 0,2 m3 sampah/unit Investasi Bervariasi, sekitar Rp. 175.000,00 Rp.
200.000,-/ unit Perawatan/Pelaksanaan Diperlukan drum cadangan (1 buah) untuk
dipakai bergantian Ditaburi dengan kapur/ragi, jika timbul bau
yang keras Pengamatan kelembaban secara teratur Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengomposan/ kompos-center (KC)
Plus: + Sesuai untuk sampah
dapur maupun sampah kebun
+ Kapasitas lebih besar + Tidak perlu lahan luas + Tidak rumit + Potensi ekonomis dan
ekologis kompos !Minus: Investasi relatif mahal Potensi bau, jika terlalu
banyak sampah dapur/ sampah basah
Metode Komposter
39
Lembar Teknologi Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT7
Metode VermikompostingPenjelasan: Wadah pengomposan dapat berupa: Kotak bersusun dengan kawat berukuran 1,5x1x1 m3
yang dibuat sendiri Penggunaan: Sampah organik (sisa makanan, sayuran, buah-
buahan, daun-daunan), kecuali: sampah yang keras dan bearoma tajam
Cara membuat: Tempatkan sampah organik yang dicacah dalam
wadah dan siram dengan air, lalu peras sampai agak kering/hanya keluar 1-2 tetes air (tambahkan kotoran ternak untuk hasil yang lebih baik)
Beri cacing pada tumpukan sampah Wadah dapat bersusun tiga/lebih, bagian bawah
wadah sehingga cacing bisa turun ke wadah di bawahnya jika sampah sudah menjadi kompos
Wadah paling bawah dibiarkan kosong untuk rongga udara
Kompos siap dipanen, setelah 1-3 bulan (tergantung jumlah sampah organik dan cacing dalam wadah)
40
Lembar Kajian Pengomposan di Sumber Sampah Modul: KRT7
Kapasitas 1 kg sampah organik/1 kg cacing/hari Investasi Rp. 150.000,-/kg cacing (tergantung harga di
pasaran) Wadah dapat dibuat dari bahan-bahan bekas Perawatan/Pelaksanaan Pengamatan kelembaban dengan penyiraman
dan pengadukan secara teratur/setiap hari Komposisi kotoran ternak dan sampah adalah
1:1 Nilai Manfaat Daur ulang sampah di sumber Kualitas kompos/kascing lebih bagus !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Budidaya tanaman hias/obat (TOGA) Pengembangan unit usaha kecil/home industri
Plus: + Potensi ekonomis
dan ekologis kascing lebih tinggi dari kompos lainnya
!Minus: Investasi relatif
mahal Perlu keuletan dan
kedisiplinan tinggi, karena cacing sangat sensitif
Metode Vermikomposting
41
PENGANGKUTAN (T) DARI RT KE TPS
Cepat
Mahal
Lambat
Murah
42
Lembar Teknologi Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T1
Gerobak Biasa
Penjelasan: Spesifikasi umum: Gerobak biasa tidak bersekat
dan tidak ada pemilahan yang dilakukan oleh pengangkut di gerobak.
Ditarik/didorong oleh 1-2 orang !
Penggunaan: Wadah tunggal (W1)
43
Lembar Kajian Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T1
Kapasitas 1 1,5 m3 atau 250 350 kg sampah/rit (
75-100 KK) Biaya Investasi Sekitar Rp. 1.250.000,000 s/d Rp.1,500,000
(rangka besi) Perawatan Dicuci dan dibersihkan secara teratur untuk
mencegah bau dan karat Nilai Manfaat Mudah menggunakannya Dampak pada penerima manfaat Praktis, pelayanan relatif lambat Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Container (TPS2) TPS Standar (TPS3) Depo DESWAM (DD1)
Plus: + Biaya investasi relatif
rendah + Perawatan relatif mudah &
murah !Minus : - Pelayanan lambat - Mengurangi nilai ekonomis
sampah - Butuh kesabaran dan
ketelatenan pengangkut untuk memisahkan sampah
- Pilihan sistem berikutnya menjadi lebih rumit dan mahal
Gerobak Biasa
44
Lembar Teknologi Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T2
Penjelasan: Spesifikasi umum: Gerobak biasa tidak bersekat
tetapi ada karung atau wadah barang hasil pilahan yang disediakan oleh pengangkut di gerobak.
Ditarik/didorong oleh 1-2 orang
!Penggunaan: Dua wadah (W2) Tiga wadah (W3)
Gerobak Dua Wadah
45
Lembar Kajian Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T2
Kapasitas 1 1,5 m3 atau 250 350 kg sampah/rit ( 75-100
KK Investasi Sekitar Rp. 1.250.000 s/d Rp.1,500,000 (rangka besi) Rp. 1.000 s/d Rp. 3.000 per karung Perawatan Dicuci dan dibersihkan secara teratur untuk
mencegah bau Nilai Manfaat Membantu pilihan sistem pengelolaan sampah
berikutnya Dampak pada penerima manfaat Mendukung upaya pemilahan sampah di sumber !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Depo DESWAM Kecil (DD1) Depo DESWAM (DD2)
Plus: + Biaya investasi relatif
rendah + Perawatan relatif
mudah + Potensi ekonomis dari
anorganik/lapak !Minus : - Pelayanan lambat - Butuh kesabaran dan
ketelatenan pengangkut untuk memisahkan sampah, khusunya dari sistem wadah tunggal
Gerobak Dua Wadah
46
Lembar Teknologi Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T3
Gerobak Dua Wadah Tricycle
Penjelasan: Spesifikasi umum: Gerobak beroda bersekat/
ada wadah barang pilahan untuk sampah anorganik/lapak
Dikayuh oleh satu orang !Penggunaan: Dua wadah (W2) Tiga wadah (W3)
47
Lembar Kajian Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T3
Kapasitas 1 1,5 m3 / 250350 kg sampah/rit ( 75-100 KK) Biaya Sekitar Rp. 1.750.000 s/d Rp.2,000.000 (rangka besi)/
unit tricycle (tergantung harga besi di pasaran) Rp. 1.000 s/d Rp. 3.000 per karung Perawatan Dicuci dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah
bau dan korosi Nilai Manfaat Membantu pilihan sistem pengelolaan sampah
berikutnya Dampak pada penerima manfaat Mendukung upaya pemilahan sampah di sumber Pelayanan relatif lebih cepat, dibandingkan gerobak
biasa/dua wadah Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Depo DESWAM Kecil (DD1) Depo DESWAM (DD2)
Plus: + Pelayanan lebih cepat + Perawatan relatif
mudah & murah + Potensi ekonomis dari
anorganik/ lapak !Minus: - Butuh kesabaran dan
ketelatenan pengangkut untuk memisahkan sampah, khususnya dari sistem wadah tunggal
- Investasi sedikit lebih mahal
Gerobak Dua Wadah Tricycle
48
Lembar Teknologi Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T4
Gerobak Motor
Penjelasan: Spesifikasi umum: Gerobak bermotor bersekat/
ada wadah barang pilahan untuk sampah anorganik/lapak
Dioperasikan oleh 1 orang !Penggunaan: Dua wadah (W2) Tiga wadah (W3)
49
Lembar Kajian Pengangkutan dari Sumber Sampah Modul: T4
Kapasitas 1 1,5 m3 atau 250 350 kg sampah/rit ( 75-100 KK) Investasi Motor baru sekitar Rp.12,000,000 Rp.13,500,000 (sudah
termasuk bak yang dimodifikasi dan on-the road, tapi belum termasuk biaya operasional)
Perawatan Dicuci secara teratur, sehari sekali untuk mencegah bau Service mesin (ganti oli, suku cadang, dll) berkala Nilai Manfaat Membantu pilihan sistem pengelolaan sampah berikutnya Dampak pada penerima manfaat Pelayanan relatif lebih cepat dibandingkan dengan
gerobak atau tricycle. Biaya retribusi bulanan relatif lebih tinggi. !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Depo DESWAM Kecil (DD1) Depo DESWAM (DD2)
Plus: + Pelayanan lebih
cepat dan profesional + Potensi ekonomis
dari anorganik/ lapak !Minus: - Biaya investasi relatif
lebih tinggi dibandingkan model gerobak lainnya
- Biaya operasional relatif lebih tinggi (BBM, suku cadang dan ijin kendaraan per tahun)
Gerobak Motor
50
PENGELOLAAN DI TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA (TPS)
51
Bak Sampah PermanenLembar Teknologi Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS1
Penjelasan: Bak terbuat dari pasangan bata/
batako, diplester, berukuran 1m x 1,5m x 1m (kapasitas tampung 1,5 m3).
Mampu menampung sampah dari 75-100 KK
Sesuai untuk kawasan yang tidak mendapat pelayanan pengangkutan sampah !
Penggunaan: Warga membawa sendiri sampah ke
Bak Penampung Permanen Untuk sampah campuran atau Untuk sampah dari Rumah Tangga
dengan Wadah Tunggal (W1)
52
Bak Sampah PermanenLembar Kajian Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS1
Kapasitas Mampu menampung sampah dari 75-100 KK
(1,0-1,5 m3) per hari Biaya Investasi sekitar Rp. 500,000 s/d Rp.1,000,000 per
unit Perawatan Dibersihkan dan dikosongkan secara teratur untuk
mencegah bau dan lalat Nilai Manfaat Sampah kawasan tertampung dalam satu wadah Dampak pada penerima manfaat Lingkungan lebih bersih dan estetis ! Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Transportasi menuju TPS, T1 TPS standar, TPS3 Transportasi menuju TPA , TA1, TA2, TA3, TA4 TPA
Plus: + Biaya investasi
relatif rendah + Tidak ada biaya
operasional + Perawatan relatif
mudah !
Minus: - Pengangkutan isi
bak/ pemeliharaan seringkali tidak diperhatikan
53
Penjelasan: Container terbuat baja, mampu
menampung sampah dari 100-200 KK (kapasitas tampung 2,5-4 m3).
Sesuai untuk kawasan yang tidak mendapat pelayanan pengangkutan sampah, pasar atau di tempat umum
Disediakan oleh pemerintah/swasta !
Penggunaan: Warga atau petugas membuang
sendiri sampah ke container Untuk sampah campuran atau Untuk sampah dari Rumah Tangga
dengan Wadah Tunggal (W1)
Lembar Teknologi Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS2
Container
54
ContainerLembar Kajian Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS2
Kapasitas Mampu menampung sampah dari 100-200 KK
(kapasitas 2,5 - 4 m3) per hari Biaya Disediakan pemerintah Perawatan Dikosongkan secara teratur oleh Dinas
Kebersihan kota Nilai Manfaat Sampah kawasan tertampung dalam satu wadah Dampak pada penerima manfaat Lingkungan lebih bersih dan estetis ! Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Truck arm-roll, TA3 TPA
Plus: + Tidak ada biaya
operasional + Perawatan relatif
mudah !
Minus: - Biaya investasi
relatif tinggi - Sampah seringkali
meluap di luar container
55
TPS StandarLembar Teknologi Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS3
Penjelasan: Bangunan permanen beratap,
seluas 100 m2 Mampu menampung sampah dari
2000 KK (kapasitas tampung 20-30 m3) per hari
Disediakan oleh pemerintah/swasta !!
Penggunaan: Menampung sementara sampah
dari T1 atau yang dibawa langsung oleh warga
56
Lembar Kajian Tempat Penampungan Sementara Modul: TPS3
Plus; + Tidak ada biaya
operasional bulanan
+ Ada lapak yang bisa dipilah !
Minus: - Biaya investasi
relatif tinggi - Menjadi sumber
bau dan lalat - Tidak ada
penyemprotan lalat secara berkala
Kapasitas Mampu menampung sampah dari 2000 KK (kapasitas
tampung 20-30 m3) per hari Biaya Disediakan pemerintah Perawatan Dikosongkan setiap hari oleh dinas penanggung
jawab kebersihan kota/ swasta Nilai Manfaat Sampah kawasan dilokalisir sementara Ada pemilahan secara informal Dampak pada penerima manfaat Lingkungan lebih bersih dan estetis ! Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Transportasi menuju TPA, TA1, TA2, TA3, TA4 Truk bandar lapak TPA
TPS Standar
57
PENGELOLAAN DI DEPO DESWAM
a. Depo DESWAM (DD) b. Pengomposan (CC)
58
Depo DESWAM (DD)
Kompleks
Murah
Mahal
Sederhana
59
Lembar Teknologi Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi Modul: DD1
Depo DESWAM KecilPenjelasan: Teknis: Bangunan permanen beratap,
seluas 100 m2 Tersedia tempat untuk
menampung hasil pilahan sampah anorganik/lapak
!!Penggunaan: Menampung sementara sampah
dari W2, W3, T2, T3, T4 Catatan: sampah tidak boleh
dituang langsung di lantai tranfer depo
60
Lembar Kajian Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi Modul: DD1
Kapasitas Menampung 20 30 m3 sampah/hari (2000 KK) Biaya Investasi + Rp.40,000,000 - Rp.70,000,000,- per unit Pemeliharaan + Rp. 24,000,000,- per tahun Perawatan Dikosongkan setiap hari oleh dinas penanggung
jawab kebersihan kota/ swasta Setiap pengangkut sampah bertangungjawab
menaikkan dan menuangkan langsung sampah dari gerobak ke alat pengangkutan yang telah tersedia
Nilai Manfaat Sampah kawasan dilokalisir sementara Ada pemilahan secara formal Dampak pada penerima manfaat Relatif mudah diangkut dan dibersihkan Estetika lingkungan yang lebih bersih Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Residu diangkut oleh TA1, TA2, TA3, TA4 Lapak diangkut oleh truk bandar lapak
Plus: + Potensi ekonomis
dari sampah anorganik/ lapak
+ Memudahkan dalam pilihan sistem pengangkutan berikut
+ Mempekerjakan pengangkut sampah/pemulung setempat
!Minus: - Biaya investasi relatif
tinggi - Biaya operasional
relatif tinggi - Perlu monitoring
Depo DESWAM Kecil
61
Lembar Teknologi Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi Modul: DD2
Depo DESWAMPenjelasan: Teknis: Bangunan permanen beratap seluas
200-500 m2 Tersedia tempat untuk melakukan
sortasi/pemilahan sampah Tersedia tempat untuk menampung
hasil pilahan sampah anorganik/lapak
Ada lokasi untuk pengomposan Ada 1 petugas koordinator
operasional depo standar !Penggunaan: Sortasi/pemilahan sampah lebih
lanjut dari W2, W3, T2, T3, T4
62
Lembar Kajian Pengelolaan Sampah Terdesentralisasi Modul: DD2
Kapasitas Menampung 20 30 m3 sampah/hari (2000 KK) Biaya Investasi + Rp.50,000,000 - Rp.100,000,000,- per unit Operasional blnan +Rp.1,500,000-2,000,000,- Pemeliharaan + Rp. 24,000,000,- per tahun Insentif dari hasil penjualan lapak Perawatan Hasil pilahan anorganik/lapak dikumpulkan sesuai jenisnya
dan dijual secara berkala kepada pendaur ulang/pengempul Sampah organik dikomposkan Residu dikosongkan setiap hari oleh dinas penanggung
jawab kebersihan kota/ swasta Nilai Manfaat Sampah kawasan dilokalisir sementara Ada pemilahan dan pengomposan secara formal Dampak pada penerima manfaat Mengurangi volume sampah yang tidak termanfaatkan Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Residu diangkut TA1, TA2, TA3, TA4 Lapak diangkut oleh truk bandar lapak Sampah organik diangkut ke CC1, CC2, CC3
Plus: + Potensi ekonomis dari
pilahan anorganik/ lapak dan pengomposan sampah organik
+ Membuka peluang kerja min 4 orang
+ Reduksi volume sampah yang tidak termanfaatkan
+ Mencegah pencemaran lingkungan
Minus: - Biaya investasi relatif
tinggi - Ada biaya operasional
bulanan yang harus dikeluarkan
Depo DESWAM
63
Pengomposan (Compost-Centre)
Rumit
Murah
Mahal
Sederhana
64
Lembar Teknologi Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC1
Metode Aerator BambuPenjelasan: Teknis: Pengomposan sebaiknya dilakukan di lahan
tertutup Penggunaan: Sampah organik yang sudah dicacah Kompos setengah jadi dari pengomposan di
sumber sampah Cara membuat: Buat rongga udara berbentuk segitiga sama sisi
(ukuran 30 cm dan panjang rongga 1,5 2 m) Tempatkan sampah/bahan kompos di atas rongga
dengan ukuran tumpukan panjang (2 m lebar 1,5 m dan tinggi 1,5 2 m)
Satu tumpukan sebaiknya selesai setelah 3 hari dan siram dengan air secukupnya.
Pembalikkan dilakukan pada minggu ke-2 sampai ke-5.
Minggu ke-6 sampai ke-8 terjadi pematangan kompos dan kompos siap dipanen
65
Lembar Kajian Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC1
Metode Aerator BambuKapasitas 2 3 ton sampah organik/unit aerator bambu Investasi Peralatan: aerator bambu, sekop/garpu/ ayakan/
termometer/timbangan/ perlengkapan tenaga kerja Shredder/pencacah sampah, sekitar Rp.
5.000.000-15.000.000,-/unit Area beratap sederhana seluas 50-100 m2 + Rp.
10-15juta Perawatan Pembalikan dan penyiraman secara teratur Peralatan pengomposan dicuci/dibersihkan setiap
selesai digunakan dan disimpan kembali ditempatnya Nilai Manfaat Menunjang sistem pengelolaan sampah di sumber
sampah Reduksi volume sampah yang tidak termanfaatkan !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Pertanian organik Pengembangan unit usaha kecil (UKM)
Plus: + Relatif mudah dikerjakan + Investasi sedang + Potensi ekonomis
kompos !Minus: - Perlu lahan - Perlu ketelatenan dan
kedisiplinan petugas kompos
- Mengundang lalat, jika tidak ada penyemprotan berkala
- Sampah anorganik/ residual dapat menghambat proses dan kualitas kompos
66
Lembar Teknologi Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC2
Metode Susun TakakuraPenjelasan: Teknis: Wadah pengomposan berupa keranjang plastik
yang berongga/berpori Pengomposan dapat dilakukan di ruangan
terbuka beratap Penggunaan: Sampah organik yang sudah dicacah Pematangan kompos setengah jadi dari
pengomposan di sumber sampah Kotoran ternak Cara membuat: Lapisi bagian dalam keranjang dengan plastik
dan bagian luar dengan keset dari serabut kelapa
Buat efektif mikroorganisme padat dari campuran EM cair (produk apapun), sekam, bekatul dan air yang didiamkan selama 5 hari.
Dicampur sampah/bahan kompos dengan EM padat dan dimasukkan ke dalam keranjang
Lalu susun keranjang dan biarkan 1 1,5 bulan
67
Lembar Kajian Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC2
Kapasitas 20 30 kg sampah organik/unit keranjang Investasi Rp. 100.000,- s/d Rp. 150.000,-/unit keranjang Area beratap sederhana seluas 50-100 m2 + Rp.
10-15juta Perawatan Periksa kondisi unit keranjang komposter dan
tumpukan secara teratur (minimal sehari sekali) Hindari terkena paparan air hujan secara langsung Nilai Manfaat Menunjang sistem pengelolaan sampah di sumber
sampah Reduksi volume sampah yang tidak termanfaatkan !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Pertanian organik Pengembangan unit usaha kecil(UKM)
Plus: + Mudah dikerjakan dan
lebih praktis + Potensi ekonomis
kompos + Hemat lahan, karena
sistem susun + Tidak menyebabkan
bau !Minus: - Investasi relatif
sedang - Butuh keranjang
dalam jumlah banyak
Metode Susun Takakura
68
Lembar Teknologi Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC3
Metode Aerobik VellorePenjelasan: Teknis: Pengomposan dilakukan di lahan beratap Penggunaan: Sampah organik yang sudah dicacah Kompos setengah jadi dari pengomposan di
sumber sampah Kotoran ternak Cara membuat: Buat beberapa pipa/rongga aerasi dengan
memberi lubang pada dinding pipa sepanjang 1,5 2 m
Buat lubang dan pipa-pipa aerasi pada bagian dinding dan dasar tempat pengomposan
Tumpuk campuran sampah organik, kompos setengah jadi, dan kotoran ternak di dalam kotak
Sirami secara berkala, sehari sekali Setelah 2-3 bulan, penutup dibuka Kompos dikeluarkan, dijemur atau diangin-angin
lalu siap digunakan
69
Lembar Kajian Pengomposan Terdesentralisasi Modul: CC3
Kapasitas 1 1.5 m sampah/tumpukan Investasi Area beratap sederhana sekitar 50-100 m2 (+ Rp.10-15
juta) Peralatan: aerator pipa, sekop /garpu /ayakan/
termometer/ timbangan/perlengkapan tenaga kerja Shredder/pencacah sampah, sekitar Rp. 5-10 juta/unit Perawatan Amati kelembaban tumpukan dengan cara diremas Pantau temperatur Pengadukan secara berkala Peralatan pengomposan dicuci/dibersihkan setiap
selesai digunakan dan disimpan kembali ditempatnya Nilai Manfaat Menunjang sistem pengelolaan sampah di sumber
sampah Reduksi volume sampah yang tidak termanfaatkan Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Pertanian organik Pengembangan unit usaha kecil (UKM)
Plus: + Mudah dikerjakan + Potensi ekonomis
kompos !Minus: - Perlu area beratap - Perlu ketelatenan dan
kedisiplinan petugas kompos untuk memilah sampah
- Sampah anorganik/ residual dapat menghambat proses dan kualitas kompos
Metode Aerobik Vellore
70
PENGANGKUTAN (TA) DARI TPS/DEPO KE TPA
71
Lembar Teknologi Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA1
Penjelasan: Bak penampung sampah dimodifikasi Mampu menampung sampah dari 200-500
KK (kapasitas tampung 1-1,5 m3) per trip Disediakan oleh pemerintah/ swasta/ KSM
!Penggunaan: Mengangkut sampah dari TPS (TPS3) ke
TPA Mengangkut lapak dari TPS (TPS3) ke
Bandar Lapak Mengangkut lapak dari Depo DESWAM ke
bandar lapak (DD1, DD2) Mengangkur sampah organik ke CC1,
CC2, CC3
Pick up
72
Pick upKapasitas Untuk kawasan permukiman dengan jumlah KK sekitar
1000-2000 KK Biaya - Investasi: Relatif sedang, +Rp.40jt (pick up bekas) - Operasional: +Rp.20,000 per hari, - ganti oli +Rp.100,000/bln, - gaji supir dan pekerja +Rp.900,000/bln atau - total minimal Rp.1,5jt/bln Perawatan - Ganti oli, servis kendaraan sebulan sekali, cuci mobil secara
teratur, paling tidak seminggu sekali Nilai Manfaat - Sampah diangkut lebih cepat Dampak pada penerima manfaat - Pelayanan pengangkutan sampah lebih cepat dan dapat
menjangkau gang kecil Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Bandar lapak TPA
Lembar Kajian Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA1
Plus: + Biaya investasi
relatif rendah + Perawatan
kendaraan relatif mudah
+ Ada potensi lapak untuk dapat didaur ulang
!Minus: - Butuh kesabaran
dan ketelatenan pengangkut untuk memisahkan organik dan anorganik
73
Lembar Teknologi Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA2
Penjelasan: Bak penampung sampah dapat dijungkit
secara hidrolis Mampu menampung sampah sekitar
3-4,5 m3 per trip Disediakan oleh pemerintah / swasta
!!
Penggunaan: Mengangkut sampah campuran dari
TPS1, TPS2, TPS3 ke TPA Mengangkut sampah dari sumber di
pinggir jalan utama !
Dump Truck
74
Kapasitas Untuk TPS di kawasan permukiman dengan jumlah warga
sekitar 2000-4000 KK Biaya - Investasi: Relatif tinggi, +Rp.120jt - Operasional: BBM + Rp.100,000 per hari, - ganti oli +Rp.200,000/bln, - gaji supir dan pekerja (2 org) +Rp.2,000,000/bln atau - total minimal Rp.5 jt/bln Perawatan - Ganti oli, servis kendaraan sebulan sekali, cuci mobil
secara teratur, paling tidak seminggu sekali Nilai Manfaat - Sampah diangkut lebih banyak per rit atau per tripnya - Dampak pada penerima manfaat - Pengosongan sampah di TPS lebih cepat !
Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai TPA
Lembar Kajian Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA2
Plus: + Volume sampah yang
diangkut cukup banyak + Ada potensi lapak
untuk dapat didaur ulang !
Minus: - Biaya investasi relatif
tinggi - Butuh kesabaran dan
ketelatenan pengangkut untuk memisahkan organik dan anorganik dalam truk
Dump Truck
75
Lembar Teknologi Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA3
Penjelasan: Bak penampung sampah dapat dijungkit
secara hidrolis Mampu menampung sampah sekitar
3-4,5 m3 per trip Disediakan oleh pemerintah / swasta !!Penggunaan: Mengangkut sampah campuran dari
TPS1, TPS2, TPS3 ke TPA Mengangkut sampah dari sumber di
pasar atau kawasan komersil
Arm Roll
76
Kapasitas Untuk kawasan permukiman dengan jumlah KK sekitar
1000-2000 KK Biaya - Investasi: Relatif tinggi, + Rp.150-200jt per unit - Operasional: BBM + Rp.100,000 per hari, - ganti oli + Rp.200,000/bln, - gaji supir dan pekerja (2 org) + Rp.2,000,000/bln atau - total minimal Rp. 5 jt/bln Perawatan - Ganti oli, servis kendaraan sebulan sekali, cuci mobil secara
teratur, paling tidak seminggu sekali Nilai Manfaat - Sampah diangkut lebih cepat - Sampah tidak berceceran di jalan Dampak pada penerima manfaat - Pelayanan pengangkutan sampah lebih cepat dan rapi Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai TPA
Lembar Kajian Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA3
Plus;: + Biaya investasi
relatif sedang + Perawatan
kendaraan relatif mudah
+ Ada potensi lapak untuk dapat didaur ulang !
Minus: - Butuh kesabaran
dan ketelatenan pengangkut/ awak truk untuk memisahkan organik dan anorganik
Arm Roll
77
Lembar Teknologi Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA4
Penjelasan: Bak penampung sampah dilengkapi
dengan mesin pengepres secara hidrolis Mampu menampung sampah + 3 - 4,5
m3 per trip Disediakan oleh pemerintah / swasta
!!
Penggunaan: Mengangkut sampah campuran dari
TPS1, TPS2, TPS3 ke TPA Mengangkut sampah dari sumber, dari
perumahan atau kawasan komersil kota
Compacted Truck
78
Kapasitas Untuk kawasan permukiman dengan jumlah KK sekitar
1000-2000 KK atau sampah max 4,5 m3 Biaya - Investasi: Relatif tinggi, + Rp.300-500jt per unit - Operasional: + Rp.250,000 per hari, - ganti oli + Rp.500,000/bln, - gaji supir dan pekerja + Rp.3,000,000/bln atau - total minimal Rp.4 - 5 juta/bln Perawatan - Ganti oli, servis kendaraan sebulan sekali, cuci mobil secara
teratur, paling tidak seminggu sekali Nilai Manfaat - Sampah yang diangkut tidak berceceran - Volume sampah yang terangkut lebih banyak karena dipadatkan Dampak pada penerima manfaat - Pelayanan pengangkutan sampah lebih efisien Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai TPA
Lembar Kajian Pengangkutan dari TPS ke TPA Modul: TA4
Plus;: + Pelayanan lebih
efisien dan lebih bersih !!
Minus: - Sistem mekanis
dan hidrolisnya membutuhkan perawatan tinggi
- Biaya investasi relatif tinggi
- Perawatan kendaraan relatif mahal
Compacted Truck
79
PEMANFAATAN KEMBALI / DAUR ULANG (M)
80
Pupuk OrganikLembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M1
Penjelasan: Pupuk organik didapat dari
proses komposting Berguna untuk penyubur tanah,
tanaman dan memperbaiki struktur kimia tanah
!!
Penggunaan: Sampah terpilah dari W3, hasil
dari DD1, DD2, CC1, CC2, CC3 Digunakan di pertanian,
perkebunan, tanaman pot, nursery
81
Pupuk OrganikKualitas Ratio C/N < 20, berwarna kehitaman, berbau seperti tanah,
dipegang sedikit menggumpal dengan kelembaban 30-40% Biaya - Investasi: Rp. 50.000 untuk peralatan Perawatan - sampah organik untuk dikomposkan, dicacah menjadi
potongan kecil dan dijaga kelembabannya dengan disiram air dan diaduk secara teratur
Nilai Manfaat - Mengurangi volume sampah - Memanfaatkan sampah organik - Sebagai pupuk untuk tanaman, kebun, pertanian Dampak pada penerima manfaat - Memperoleh hasil dari pengolahan sampah organik dan
membantu mengurangi beban sampah di perumahan Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Nursery Perkebunan, pertanian Properti
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M1
Plus;: + Mengurangi
jumlah sampah organik
+ Menghasilkan pupuk untuk tanaman
+ Menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah !
Minus: - Memerlukan
ketekunan dan keuletan
- Perawatan yang telaten dan rutin
82
Pakan TernakLembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M2
Penjelasan: Pakan ternak didapat dari proses
pengolahan sampah organik Berguna untuk alternatif pakan
ternak, terutama sapi, kambing dan domba !
Penggunaan: Sampah terpilah dari W3, hasil dari
DD1, DD2 Digunakan di peternakan
83
Pakan TernakKualitas Bahan alternatif untuk pakan ternak dan mudah didapat.
Dengan proses fermentasi, kebutuhan nutrisi didapat dari proses pencernaan mikrobiologis dan protein yang terkandung dalam bahan baku
Biaya - Investasi: Rp. 5.000.000 untuk mesin, peralatan dan bahan Perawatan - sampah organik dicacah menjadi potongan kecil dan
diproses dengan pengawetan fisik, kimiawi dan biologi, fermentasi dan hidrolisis
Nilai Manfaat - Mengurangi volume sampah - Memanfaatkan sampah organik - Sebagai bahan alternatif pakan ternak Dampak pada penerima manfaat - Memperoleh hasil dari pengolahan sampah organik dan
membantu mengurangi beban sampah domestik Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Peternakan Pasar
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M2
Plus;: + Mengurangi
jumlah sampah organik
+ Menghasilkan pakan ternak
+ Menambah variasi nutrisi dalam pakan ternak !
Minus: - Memerlukan
ketrampilan dan prosedur yang tepat
- Memerlukan ketekunan dan keuletan
84
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M3
Penjelasan: Kompos dimanfaatkan untuk penyubur
tanaman obat keluarga (TOGA) Berguna untuk penyubur tanaman dan
memperbaiki struktur kimia tanah !
!Penggunaan: Penggunaan produk dari DD1, DD2,
CC1, CC2, CC3 Digunakan di rumah tangga atau secara
kolektif/kawasan
Tanaman Obat
85
Kualitas Tanaman obat di pekarangan rumah menghemat waktu dan
biaya apabila dibutuhkan. Bisa digunakan sewaktu-waktu dan lebih terawat
Biaya - Investasi: Rp. 50.000 untuk peralatan dan bibit Perawatan - Perawatan secara rutin seperti merawat tanaman pada
umumnya dan mendapat cukup sinar matahri Nilai Manfaat - Obat alternatif untuk berbagai jenis penyakit - Mudah ditanam dan tidak memerlukan lahan luas - Dibudidayakan di perumahan Dampak pada penerima manfaat - Memberi manfaat dan khasiat untuk pengobatan alternatif,
terutama pada anggota keluarga !
Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Nursery Perkebunan, pertanian Properti
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M3
Plus;: + Pengobatan
alternatif dengan ramuan tradisional
+ Materi pendidikan di keluarga
+ Mudah dibudidayakan !
Minus: - Memerlukan
ketekunan dan keuletan
- Perawatan yang telaten dan rutinl
Tanaman Obat
86
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M4
Penjelasan: Sampah inorganik yang berupa kertas,
karton, plastik dan benda keras lainnya dapat dijadikan benda bermanfaat
Dapat meningkatkan tingkat kreativitias, partisipasi dari masyarakat
Meningkatkan nilai ekonomis dari sampah !
Penggunaan: Memodifikasi pilahan dari W3, T2, T3, T4,
DD1, DD2 Merupakan produk individual dan bahkan
bisa menjadi komoditi di pasaran Digunakan sebagai aksesoris, taplak meja,
hiasan, tempat pensil, buku/notes, kap lampu, asbak, dll
Kerajinan
87
Kualitas Produk kerajinan ramah lingkungan dan bisa dibentuk sesuai
keinginan dan ketrampilan Biaya - Investasi: Rp. 30.000 untuk peralatan dan bahan Perawatan - Pembuatan barang kerajinan ini memerlukan ketelatenan dan
keuletan juga kreativitias Nilai Manfaat - Mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari - Kegiatan kolektif dan bisa menumbuhkan organisasi atau
kelompok kecil di masyarakat Dampak pada penerima manfaat - Meningkatkan kreativitas - Mengurangi sampah - Memberi nilai eknonomis pada sampah !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Kelompok masyarakat Produsen, pengusaha
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M4
Plus;: + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Alternatif pendapatan keluarga/ kelompok !
Minus: - Memerlukan
ketekunan dan keuletan
- Perlu pelatihan dan bimbingan
Kerajinan
88
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M5
Penjelasan: Sampah plastik yang sesuai
tipenya bisa diproses dan dijadikan bahan baku daur ulang
!Penggunaan: Proses daur ulang hasil pilahan
W3, T2, T3, T4, DD1, DD2 Mendaur ulang sampah plastik
dan memperbarui nilai ekonomis sampah
Diproses ulang menjadi ember, tali raffia, kantong plastik, dll
Bahan Baku Daur Ulang Plastik
89
Kualitas Pelet yang dihasilkan bisa diproses menjadi produk plastik lainnya, biaya produksi lebih murah Biaya -Investasi: Rp. 100 Juta untuk peralatan/mesin -Operasional : Rp. 10.000.000 per bulan untuk bahan bakar dan pembelian lapak Nilai Manfaat -Mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat -Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari -Mengurangi pemborosan proses produksi barang dengan bahan baku daur ulang Dampak pada penerima manfaat -Mengurangi sampah -Memberi nilai eknonomis pada sampah -Haga lebih murah !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Industri daur ulang Produsen, pengusaha
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M5
Plus;: + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Harga barang jadi lebih murah
+ Membuka lapangan kerja !
Minus: - Investasi cukup
tinggi untuk peralatan/mesin
- Perlu prosedur proses yang tepat
Bahan Baku Daur Ulang Plastik
90
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M6
Penjelasan: Limbah ban bekas digunakan
kembali, di daur ulang atau dimanfaatkan kembali
!Penggunaan: Modifikasi ban bekas hasil
pilahan dari W3, T2, T3, T4, DD1, DD2
Mendaur ulang ban bekas dan memperbarui nilai ekonomisnya
Dimanfaatkan sebagai ember timba, sandal jepit, tempat sampah, tempat kompos, konservasi karang laut, pot bunga, kursi, dll
Produk Ban Bekas
91
Kualitas Produk ban bekas lebih awet dan tidak cepat rusak juga
tidak mudah berkarat Biaya - Investasi: Rp. 200.000 untuk peralatan - Operasional : Rp. 150.000 per bulan untuk pembelian ban
bekas Nilai Manfaat - Mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari - Mengurangi pemborosan proses produksi barang dengan
bahan baku daur ulang Dampak pada penerima manfaat - Mengurangi sampah - Haga lebih murah - Alternatif barang kebutuhan sehari-hari !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Industri daur ulang Produsen, pengusaha, pasar
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M6
Plus;: + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Harga barang jadi lebih murah
+ Membuka lapangan kerja !
Minus: - Memerlukan
prosedur proses yang tepat
- Memerlukan ketrampilan dan keuletan
Produk Ban Bekas
92
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M7
Penjelasan: Sampah anorganik dijadikan bahan
dasar pembuatan Batu Bata untuk konstruksi
!Penggunaan: Hasil pilahan sampah anorganik dari
W2, W3, T2, T3, T4, DD1, DD2 Memproses sampah anorganik dengan
bahan pencampur lainnya (semen, pasir dan air)
Dimanfaatkan sebagai batu bata untuk tembok dan bagian bangunan lainnya
Batu Bata
93
Kualitas Batu bata ini lebih tahan terhadap air (kedap air), lebihringan
dan pembuatannya ramah lingkungan karena tidak melalui pembakaran
Biaya - Investasi: Rp. 50.000 /m2 Batu Bata dan Rp. 300.000 untuk
mesin press dan plat pencetakan Nilai Manfaat - Memodifikasi sampah anorganik menjadi barang bermanfaat - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari - Mengurangi pemborosan proses produksi barang dengan
bahan baku daur ulang Dampak pada penerima manfaat - Mengurangi sampah - Haga lebih murah - Alternatif barang kebutuhan sehari-hari !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Produsen, pengusaha, pasar Toko bangunan
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M7
Plus;: + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Harga barang jadi lebih murah
!Minus: - Memerlukan
prosedur proses yang tepat
- Memerlukan ketrampilan dan keuletan
Batu Bata
94
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M8
Penjelasan: Limbah kertas didaur ulang untuk
menjadi kertas baru !Penggunaan: Hasil pilahan sampah anorganik
dari W3, T2, T3, T4, DD1, DD2 Memproses sampah kertas
dengan campuran lem, air dan bahan lainnya
Dimanfaatkan sebagai kertas daur ulang, notes/buku, kertas kado, sampul buku, sampul pigura, hiasan, dll
Kertas Daur Ulang
95
Kualitas Kertas daur ulang lebih tebal dan bervariasi, rmah
lingkungan dan bisa dibuat sesuai keinginan dan model Biaya - Investasi: Rp. 200.000 untuk peralatan (blender, saringan,
papan pengering, ember) Nilai Manfaat - Memodifikasi sampah anorganik menjadi barang
bermanfaat - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari - Mengurangi pemborosan proses produksi barang dengan
bahan baku daur ulang Dampak pada penerima manfaat - Mengurangi sampah anorganik - Haga lebih murah - Alternatif barang kebutuhan sehari-hari !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Produsen, pengusaha, pasar Toko kerajinan
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M8
Plus;: + Kreasi ramah
lingkungan + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Harga barang jadi lebih murah
!Minus: - Memerlukan
kemauan dan ketrampilan
Kertas Daur Ulang
96
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M9
Penjelasan: Limbah kertas dijadikan bahan
dasar pembuatan kayu daur ulang
!Penggunaan: Hasil pilahan sampah anorganik
dari W3, T2, T3, T4, DD1, DD2 Memproses serat kertas dengan
zat lignin yang akan memperkeras dan membentuk struktur kayu
Dimanfaatkan sebagai kayu daur ulang, bahan baku papan, karton, dll
Kayu Daur Ulang
97
Kualitas Kayu daur ulang dapat dibentuk menurut kebutuhan,
ramahlingkungan, biodegradable dan dapat diatur kekuatannya, tapi tetap memiliki sifat kayu
Biaya - Investasi: Rp. 200.000 untuk peralatan dan bahan Nilai Manfaat - Memodifikasi sampah anorganik menjadi barang
bermanfaat - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari - Mengurangi pemborosan bahan baku alami Dampak pada penerima manfaat - Mengurangi sampah anorganik - Haga lebih murah - Alternatif barang kebutuhan sehari-hari !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai Produsen, pengusaha, pasar Toko kerajinan
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M9
Plus;: + Kreasi ramah
lingkungan + Mendaur ulang
sampah + Memberi nilai
ekonomis pada sampah
+ Harga barang jadi lebih murah
!Minus: - Memerlukan
prosedur yang tepat
- Memerlukan kemauan dan ketrampilan
Kayu Daur Ulang
98
Lembar Teknologi Pemanfaatan Kembali Modul: M10
Penjelasan: Gas metan yang dihasilkan oleh
biodegradasi sampah dapat di proses menjadi listrik dengan generator listrik
!Penggunaan: Teknologi tingkat tinggi
penangkap metan (methane capture installation) di Tempat Pembuangan Akhir
TPA dengan sistem Sanitary Landfill
Listrik
99
Kualitas Dengan teknologi yang tepat, listrik bisa dihasilkan
dari gas metan yang dikonversikan menjadi listrik Biaya - Investasi: lebih dari 500 Juta Nilai Manfaat - Memnfaatkan gas metan yang dikeluarkan dari
proses dekomposisi sampah - Bernfaat untuk kebutuhan sehari-hari Dampak pada penerima manfaat - Bahan baku alternatif sumber listrik - Mengurangi pemanasan global !Pilihan Sistem Berikutnya yang Sesuai TPA Advanced Sanitary Landfill
Lembar Kajian Pemanfaatan Kembali Modul: M10
Plus;: + Proses produksi ramah
lingkungan + Memanfaatkan potensi
dari sampah + Mengurangi gas rumah
kaca + Mekanisme produksi
bersih !Minus: - Biaya investasi yang
sangat tinggi - Teknologi tinggi dan
perlu kinerja yang tinggi
- Belum bisa diterapkan dengan kondisi sumber daya terbatas
Listrik
100
TERIMAKASIH Untuk informasi lebih lanjut:
BALIFOKUS Perumahan Nuansa Damai No.1
Jalan Raya Kuta 55xx KUTA 80361 - Bali
Indonesia Phone +62 361 743 5796 +62 361 757 981 Fax +62 361 757 981
Email: balifokus@balifokus.or.id
BORDA Indonesia Jl. Kayen No. 176 Kaliurang km 6,7
YOGYAKARTA 55283 Indonesia
Phone +62 274 888 273 +62 274 889 064 Fax +62 274 888 273 Email: borda@idola.net.id