Post on 07-Apr-2019
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
SAMBUTAN PRESIDIUM NASIONAL FORUM SILATURAHIM STUDI EKONOMI ISLAM (FoSSEI )
PERIODE 2007-2008
Alhamdulillah segala puji dan puji hanya kepada Allah, pencipta semesta alam yang memudahkan jalan bagi semua mujahid-Nya termasuk mujahid ekonomi Islam. Salam dan shalawat semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Nabi akhir zaman dan suri tauladan bagi semua pejuang ekonomi Islam di seluruh penjuru alam.
Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) adalah suatu organisasi yang menjadi wadah bagi semua mahasiswa yang ingin mengapresiasikan dan mengaktualisasikan ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan visi mulia membumikan ajaran Islam di bidang ekonomi.
Pada tanggal 13 Mei lalu, 8 tahun sudah FoSSEI berjalan. Perjalanan dengan berbagai macam rintangan dan cobaan senantiasa menemani segala langkah dan dinamika sebuah organisasi. Namun, semua rintangan dan cobaan tersebut telah mendewasakan dan menjadikan organisasi ini lebih mantap dalam menjalani segala proses ikhtibar dari sang pencipta untuk menuju suatu organisasi yang dicita dan didamba.
Berlandaskan firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan terorganisir bagaikan sebuah bangunan yang tersusun rapi” (QS: Ash-Shaff: 4), maka FoSSEI berusaha mengelola semua langkah aktivitasnya, perangkat dan sistem aturan dasar organisasi secara rapi dan terorganisasi melalui Musyawarah Nasional.
FoSSEI ke depan harus lebih berkontribusi bagi perkembangan perekonomian syariah dan juga bagi pemulihan perekonomian Indonesia. Ekonomi Islam sebagai sebuah alternatif dan sistem turunan dari Islam harus mampu menjadi solusi bagi setiap permasalahan bangsa, terlebih menuntaskan carut-marutnya pengaturan perekonomian bangsa yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah.
Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal I tahun 2006 yang disertai gejolak penguatan semu rupiah menunjukkan belum adanya fundamentalisme pada pemulihan perekonomian Indonesia. Defisit fiskal yang terus membengkak menjadi paradoks ketika kebocoran anggaran
1
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
terus terjadi akibat perilaku korupsi birokrasi. Gempa yang terjadi bulan Mei lalu meninggalkan luka baru yang memperparah kondisi bangsa, terlebih ummat Islam. Kejadian tersebut justru menambah beban pemerintah, karena memaksa pemerintah menambah pos anggaran baru. Maka itu menjadi kewajiban bagi kita sesama muslim turut membantu meringankan beban derita saudara-saudara kita di Yogyakarta dan Klaten.
Tahun ini, FoSSEI telah mulai menata kembali gerak langkah Kelompok-kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) sebagai ujung tombak organisasi yang tersebar di berbagai kampus di seluruh Indonesia dengan segala mekanisme keanggotaannya. Dengan demikian diharapkan kualitas dan profesionalitas organisasi dapat terangkat yang berarti pula meningkatkan Internalisasi visi dan misi FoSSEI akan lebih ditekankan kepada segenap anggota dengan mengacu pada tiga pilar organisasi yang berwawasan Islami, yaitu Al-Wala’ (loyalitas) dengan menanamkan sense of belonging anggota-anggota FoSSEI terhadap organisasi yang dirasa masih sangat kurang.
Kedua, Al-Udhiyah (pengorbanan), mengajarkan bahwa FoSSEI tidak akan menjadi organisasi ideal disertai pengorbanan dari segenap pengurus dan anggotanya. Ketiga, At-Tawashi (saling menasehati), yang menekankan perlunya untuk saling mengingatkan demi menjaga semua komponen organisasi tetap berjalan dalam titian yang telah ditetapkan.
Terakhir, semoga kita semua anggota FoSSEI dimudahkan oleh Allah SWT dalam menjalankan semua ketetapan yang telah disepakati dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) VIII ini. Dan semoga FoSSEI ke depan dapat menjadi kebanggaan bagi para pejuang ekonomi Islam serta peradaban ummat Islam di Indonesia.
Presidium Nasional FoSSEI
Periode 2007-2008
Ahmad Fil Ardhi Farizal M Ibnu Ramdani
2
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Walid Fajar Antariksa IBP Angga ANtagiaANGGARAN DASAR (AD)
FORUM SILATURAHIM STUDI EKONOMI ISLAM(FoSSEI)
(Amandemen MUNAS VIII Universitas Brawijaya)
BAB INAMA, WAKTU, STATUS dan SIFAT
Pasal 1Nama
Organisasi ini bernama Forum silaturahim Studi Ekonomi Islam yang disingkat
FoSSEI
Pasal 2Waktu
FoSSEI didirikan di Semarang pada tanggal 13 Mei 2000 untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan
Pasal 3Status dan Sifat
1. FoSSEI berstatus organisasi kemahasiswaan
2. FoSSEI berSifat demokratis, akademis, dan independen
Bab IIASAS dan KARAKTERISTIK
Pasal 4Azas
FoSSEI berazaskan Islam
Pasal 5Karakteristik
FoSSEI adalah wahana dakwah, ukhuwah dan ilmiah
BAB IIIVISI dan MISI
Pasal 6Visi
Pada tahun 2030 FoSSEI menjadi organisasi pergerakan mahasiswa dalam
bidang ekonomi Islam yang unggul kompeten, professional, dan kontributif di
dunia
Pasal 7
3
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Misi1. Membumikan ekonomi Islam
2. Memberdayakan dan mengembangkan sistem ekonomi Islam dalam
tataran keilmuan dan aplikasi
3. Menjalin ukhuwah Islamiyah antara kelompok-kelompok studi ekonomi
Islam dan lembaga sejenis dengan berusaha membangun budaya Islamiyah,
ilmiah dan profesional
BAB IVTUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8Tujuan
FoSSEI bertujuan :
1. Tercapainya komunikasi yang efektif antar mahasiswa yang peduli dalam
pengembangan dan pengkajian ekonomi Islam
2. Terwujudkannya wahana aktualisasi diri secara kolektif sebagai wujud
peranan mahasiswa dalam pengembangan wacana ekonomi Islam dalam
tataran teoritis dan aplikasi
Pasal 9Fungsi
FoSSEI berfungsi :
1. Sebagai wadah komunikasi dan silaturahim mahasiswa studi ekonomi
Islam
2. Sebagai wahana pengabdian kepada agama, bangsa dan negara
Bab VKEANGGOTAAN
Pasal 10Anggota FoSSEI adalah lembaga kemahasiswaan studi ekonomi Islam di intra
dan ekstra kampus dan diakui oleh regional
BAB VIPERANGKAT ORGANISASI
Pasal 11Perangkat organisasi FoSSEI terdiri dari :
4
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Presidium Nasional FoSSEI
2. Badan Pengurus Harian Regional
3. Badan Pengurus Harian Komisariat
4. Kelompok studi ekonomi Islam (KSEI)
Pasal 12Perangkat Pendukung
Perangkat pendukung organisasi terdiri dari:1. MPF (Majelis Pertimbangan FoSSEI)
2. Departemen Nasional
3. Staf Ahli
BAB VIIPERMUSYAWARATAN
Pasal 13Musyawarah dalam FoSSEI berbentuk Musyawarah Nasional (Munas) dan
Musyawarah Regional (Mureg)
BAB VIIIATRIBUT ORGANISASI
Pasal 14Atribut terdiri dari :
1. Lambang atau logo
2. Stempel
3. Kop surat
BAB IXKEUANGAN
Pasal 15Keuangan organisasi FoSSEI didapatkan dari sumber internal dan sumber-
sumber lainnya yang bersifat halal dan tidak mengikat.
BAB XPENUTUPPasal 16
5
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Perubahan atas Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Munas
2. Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Munas dan berlaku sejak tanggal
ditetapkan
6
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)FORUM SILATURAHIM STUDI EKONOMI ISLAM
(FoSSEI)
BAB IKEANGGOTAAN
Pasal 1Anggota
Anggota FoSSEI terdiri dari Kelompok Studi Ekonomi Islam intra dan ekstra
kampus yang diakui oleh regional dan disahkan di Mureg
Pasal 2Persyaratan Anggota
Anggota FoSSEI adalah lembaga kemahasiswaan studi ekonomi Islam di intra
dan ekstra kampus yang mendaftar dan pernah mengikuti kegiatan FoSSEI baik
tingkat nasional dan atau regional
Pasal 3Masa Keanggotaan
1. Masa keanggotaan FoSSEI berlaku selama melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai anggota
2. Masa keanggotaan FoSSEI berakhir jika anggota mengundurkan diri
3. Anggota FoSSEI yang tidak mengikuti kegiatan FoSSEI selama 2 kali
masa kepengurusan tanpa konfirmasi, maka status keanggotaannya bisa
ditinjau kembali
Pasal 4Hak Anggota
Anggota FoSSEI berhak :
1. Mendapatkan informasi tentang perkembangan FoSSEI
2. Mengikuti dan turut aktif dalam segala kegiatan FoSSEI sesuai ketentuan
yang berlaku
Pasal 5Kewajiban Anggota
Setiap anggota FoSSEI berkewajiban:1. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik FoSSEI
7
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Mendukung tercapainya visi, misi dan tujuan FoSSEI
3. Melaksanakan aturan dan keputusan yang ada di dalam FoSSEI
4. Mencantumkan logo FoSSEI di setiap kegiatan minimal tingkatan regional
5. Membayar iuran tahunan
BAB IIKEPENGURUSAN
Pasal 6Tingkat Kepengurusan
1. Presidium Nasional FoSSEI di tingkat nasional
2. Badan Pengurus Harian Regional di tingkat Regional
3. Badan Pengurus Harian komisariat di tingkat komisariat
4. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)
Pasal 7Presidium Nasional
1. Presidium Nasional adalah individu yang terpilih dan ditetapkan melalui
MUNAS
2. Presidium Nasional adalah pengemban amanat Munas untuk satu periode
kepengurusan dalam masa waktu dua tahun kepengurusan
3. Masa jabatan Presidium Nasional FoSSEI adalah satu periode
kepengurusan kepengurusan dan tidak dapat dipilih kembali
4. Presidium Nasional mengangkat staff ahli untuk membantu kerja
organisasi
5. Presidium Nasional dibantu Departemen Nasional untuk membantu
kinerja Presidium Nasional
Pasal 8Koordinator Presnas
Koordinator Presnas, atau disebut dengan Presnas I, merupakan pimpinan
Pelaksana Harian FoSSEI Nasional
Pasal 9Wewenang dan Fungsi Koordinator Presnas
8
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing,
Actuating, & Controlling) terhadap para presnas dalam menjalankan fungsi
dan wewenangnya.
2. mengkoordiansikan kebijakan-kebijakan yang bersifat
strategis dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan
blue print dalam mencapai visi dan misi organisasi
3. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI.
4. Mengangkat staff ahli untuk melaksanakan tugasnya
Pasal 10Presnas II
Presnas II adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja CoCoDA (Center of
Comunication and Data Administration) yang dibantu oleh Departemen Nasional
dibawahnya
Pasal 11Wewenang dan Fungsi Presnas II
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing,
Actuating, & Controlling) terhadap CoCoDA.
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang
berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan tugasnya.
4. Membangun sinergi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
terkait dengan aktivitas ekonomi Islam, baik dalam maupun luar negeri.
5. Melakukan fungsi manajemen informasi FoSSEI, yaitu; mengumpulkan,
menyusun, mengolah, mengarsipkan, dan mendistribusikan informasi yang
terkait dengan FoSSEI dari dan ke staf ahli kepada Presnas II dan seluruh
pelaksana harian FoSSEI.
6. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI.
Pasal 12
9
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Presnas III
Presnas III adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Finance yang dibantu
oleh Departemen Nasional dibawahnya
Pasal 13Wewenang dan Fungsi Presnas III
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing,
Actuating, & Controlling) terhadap Finance.
2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis
dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah
yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan
tugasnya.
4. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun
eksternal FoSSEI.
5. Mengatur pengelolaan keuangan FoSSEI, baik
pengeluaran, pemasukan, maupun investasi (melaksanakan fungsi
kebendaharaan)
6. Membuat dan melaksanakan system keuangan yang
baik, meliputi: pencatatan dan pelaporan dan pengungkapan yang
terstandardisasi.
7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda
nasional FoSSEI.
Pasal 14Presnas IV
Presnas IV adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Regional $dibantu
departemen nasional dibawahnya
Pasal 15
10
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Wewenang dan Fungsi Presnas IV1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing, Actuating,
& Controlling) terhadap Regional.
2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis
dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah
yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan
tugasnya.
4. Mengoordinasi, memonitor dan mengevaluasi program
kerja Pelaksana Harian FoSSEI dalam struktur di bawahnya.
5. Melakukan sosialisasi dan pengembangan FoSSEI di
wilayah yang belum terjangkau FoSSEI dengan dibantu oleh pelaksana
harian FoSSEI lainnya.
6. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda
nasional FoSSEI.
7. Memberdayakan KSEI-KSEI yang sudah lebih
berkembang dalam membantu menyukseskan program kerja FoSSEI.
Pasal 16Presnas V
Presnas V adalah presnas yang diamanahi bidang kerja R&D yang dibantu oleh
Departemen Nasional dibawahnya
Pasal 17Wewenang dan Fungsi Presnas V
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing,
Actuating, & Controlling) terhadap R&D.
11
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis
dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah
yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan
tugasnya.
4. Melakukan riset potensi FoSSEI, baik kelembagaan,
kultural, keilmuan, maupun SDM untuk pengembangan ekonomi islam.
5. Melakukan riset potensi eksternal FoSSEI yang dapat
berupa lembaga/ individu yang kompeten di bidang ekonomi
islam/stakeholder & shareholder ekonomi Islam.
6. Mengoordinasi dan menindaklanjuti hasil riset dengan
Pelaksana Harian FoSSEI untuk menghasilkan output riilnya.
7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda
nasional FoSSEI.
Pasal 18REGIONAL
Badan Pengurus Harian Regional1. BPH Regional dipimpin oleh seorang Koordinator BPH Regional yang
diusulkan oleh KSEI-KSEI di Regional tersebut dipilih dan ditetapkan oleh
anggota FoSSEI melalui Musyawarah Regional
2. Koordinator BPH Regional minimal dibantu oleh sekretaris dan
bendahara
3. Masa kepengurusan BPH regional selama 1 tahun.
4. Sekretariat BPH Regional ditentukan berdasarkan musyawarah
BPH Regional.
Pasal 19Wewenang dan Fungsi Pengurus BPH Regional
1. Mengkoordinasikan kerja dakwah dalam wilayah kerja Regional.
12
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Membantu anggota regional dalam meningkatkan dan mengoptimalkan kerja
dakwah.
3. Memperluas area dakwah melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat regional.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FoSSEI di tingkat
regional
6. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Regional.
7. BPH bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-agenda
nasional di tingkat regional
Pasal 20Pembentukan Regional
Usulan pembentukan Regional baru diajukan kepada presnas dan disahkan
melalui surat keputusan presnas setelah memenuhi persyaratan pembentukan
Regional.
Pasal 21Persyaratan Pembentukan Regional
1. Persyaratan pembentukkan regional berdasarkan pertimbangan
Presnas.
2. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
3. Memiliki sekretariat.
Pasal 22Mekanisme Pembentukan Regional
1. Regional dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang
berada dalam Regional yang bersangkutan dengan menunjukkan surat
pengajuan pendirian beserta susunan pengurus sementara yang
ditandatangani berstempel minimal 2/3 ketua KSEI yang mengajukan dan
atau diketahui regional.
Pasal 23Kewajiban regional
Setiap tahun, regional wajib diverifikasi oleh presidium nasional bidang regional agar menjamin semua regional memenuhi persyaratan
13
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Pasal 24Komisariat
Badan Pengurus Harian Komisariat1. BPH komisariat dipimpin oleh seorang Koordinator komisariat yang
diusulkan oleh KSEI-KSEI di komisariat tersebut dan dipilih dan ditetapkan
oleh anggota FoSSEI melalui Musyawarah Regional.
2. Koordinator BPH komisariat minimal dibantu oleh sekretaris dan
bendahara
3. BPH komisariat diangkat sesuai dengan kebutuhan regional yang
bersangkutan
4. Masa kepengurusan BPH komisariat selama 1 tahun.
5. Sekretariat BPH komisariat ditentukan berdasarkan musyawarah
BPH Regional.
6. Koordinator BPH komisariat bertanggung jawab kepada mureg
Pasal 25Wewenang dan Fungsi Pengurus BPH komisariat
1. Mengkoordinasikan kerja dakwah dalam wilayah kerja komisariat.
2. Membantu anggota komisariat dalam meningkatkan dan mengoptimalkan
kerja dakwah.
3. Memperluas area dakwah melalui pengembangan anggota baru.
4. Meningkatkan posisi tawar organisasi di tingkat komisariat.
5. Mengoptimalisasi terlaksananya proses kaderisasi anggota FoSSEI di tingkat
komisariat
6. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Regional
7. BPH komisariat bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan agenda-
agenda nasional di tingkat komisariat
Pasal 26Pembentukan komisariat
14
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Usulan pembentukan komisariat baru diajukan di Musyawarah regional sesuai
dengan kebutuhan regional.
Pasal 27Persyaratan Pembentukan komisariat
4. Persyaratan pembentukkan komisariat berdasarkan pertimbangan
regional.
5. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.
6. Memiliki sekretariat.
Pasal 28Mekanisme Pembentukan komisariat
1. komisariat dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada
dalam komisariat yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan
pendirian beserta susunan pengurus sementara yang ditandatangani
berstempel minimal 2/3 ketua KSEI yang mengajukan dan atau diketahui
regional.
2. Bila persyaratan dan mekanisme tidak dapat dipenuhi, maka anggota yang
mengusulkan.berhak mengajukan pembentukan komisariat pada mure
berikutnya
Pasal 29Kewajiban komisariat
Setiap tahun, komisariat wajib diverifikasi oleh BPH regional agar menjamin semua komisariat memenuhi persyaratan
BAB IIIANGGOTAPasal 30
Kelompok Studi Ekonomi IslamKelompok studi ekonomi Islam (KSEI) membantu BPH regional dan BPH
Komisriat dalam menjalankan amanat Munas dan Mureg
Pasal 31Pengumpulan Data KSEI
Setiap tahun, anggota wajib mengumpulkan data yang berkaitan dengan ke-
FoSSEI-an kepada CoCoDA yang selanjutnya akan diverifikasi oleh presidium
15
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
nasional bidang R&D agar menjamin semua anggota memenuhi persyaratan
anggota.
Pasal 32Nama KSEI
Penyebutan nama anggota disesuaikan dengan nama lembaga yang menjadi
anggota diikuti nama perguruan tinggi/akademi/sekolah tinggi/institute.
Pasal 33Persyaratan Anggota
1. Memiliki pengurus dan anggota
2. Memiliki AD/ART, dan logo/lambang, dibuktikan melalui berkas
AD/ART, dan gambar logo/lambang.
3. Memiliki program pendidikan dan kaderisasi.
Pasal 34Mekanisme Pendaftaran Anggota
1. Mengajukan surat permohonan tertulis kepada Musyawarah
Regional)
2. Semua persyaratan dimasukkan dalam satu amplop besar warna
cokelat, di sudut kiri atas tertulis “Anggota Baru” dan ditujukan kepada BPH
Musyawarah Regional).
3. Berkas dilengkapi dengan surat rekomendasi dari Musyawarah
Regional.
4. Berkas pengajuan berhak dievaluasi oleh BPH regional.
Pasal 35Hierarki Kepengurusan
Hubungan antara presidium nasional, koordinator BPH regional, koordinator
BPH komisariat dan Kelompok studi ekonomi Islam (KSEI) bersifat koordinatif
dan instruktif
BAB IVPERMUSYAWARATAN
Pasal 36Musyawarah Nasional (Munas)
1. Munas merupakan forum tertinggi dalam FoSSEI
16
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Munas dihadiri oleh anggota FoSSEI dan undangan
3. Munas diadakan dua tahun sekali
4. Munas berwenang memilih Presidium Nasional FoSSEI dan menetapkan
tempat dan waktu pelaksanaan Munas dan Temilnas berikutnya dan
menetapkan agenda-agenda lain yang diperlukan
5. Munas berwenang menetapkan AD/ART FoSSEI
Pasal 37Musyawarah Regional (Mureg)
1. Mureg merupakan forum musyawarah di tingkat regional
2. Mureg diadakan minimal satu kali dalam satu kepengurusan
3. Mureg berwenang mengangkat dan mengesahkan BPH regional dan BPH
Komisarat
4. Mureg berwenang mengesahkan KSEI untuk menjadi anggota FoSSEI
BAB VARTI LAMBANG/LOGO ORGANISASI
Pasal 38
Penjelasan:1. Warna biru pada seluruh lambang/logo menggambarkan
FoSSEI yang bersifat demokratis, akademis, dan independen yang penuh dengan kekeluargaan
2. Tulisan FoSSEI yang tegak menjelaskan bahwa organisasi ini penuh dengan keseriusan dalam rangka menegakkan ekonomi Islam
3. Gambar kubah masjid dengan tasbih setengah lingkaran, menjelaskan bahwa sesuai karakteristik FoSSEI salah satunya yaitu dakwah
4. Gambar lima kristal yang menyatu di dalam kubah masjid menjelaskan para pendiri FoSSEI yang berasal dari lima kampus
17
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
besar di Indonesia yang bersatu untuk menegakkan ekonomi islam, selain itu juga menjelaskan karakteristik FoSSEI selanjutnya yaitu ukhuwah
5. Gambar buku terbuka di bawah kubah dan kristal menjelaskan bahwa dakwah dan ukhuwah harus didasari dengan ilmu. Selain itu juga menjelaskan karakteristik FoSSEI yang ketiga yaitu ilmiah
BAB VIKEUANGAN
Pasal 391. Sumber-sumber internal
a.Iuran wajib anggota
b.Pendaftaran anggota FoSSEI
c.Sumbangan sukarela dari panitia event-event nasional
2. Sumber keuangan eksternal
a. Donatur tetap
b. Sumbangan yang halal dan tidak mengikat
c. Usaha-usaha yang mandiri
BAB VIIPENUTUPPasal 40
1. Perubahan atas Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan
dalam Munas FoSSEI
2. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Munas dan berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
ATURAN PERALIHANAmandemen AD/ART FoSSEI
Perubahan AD/ART diusulkan oleh KSEI dengan persetujuan musyawarah
regional dan diajukan ke Departemen Nasional MUNAS (Presidium Nasional)
sebagai bahan Amandemen di MUNAS
18
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
TATA KERJA ORGANISASIFORUM SILATURAHMI STUDI EKONOMI ISLAM (FOSSEI)
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Definisi Tata Kerja Organisasi
Tata Kerja organisasi adalah keputusan Munas yang memuat peraturan hubungan antar elemen struktur FoSSEI, wewenang dan fungsi, serta mekanisme kerja organisasi.
Pasal 2Amandemen
Perubahan Tata Kerja Organisasi diusulkan oleh KSEI dengan persetujuan Musyawarah Regional dan diajukan ke Badan Pekerja Munas sebagai Badan Amandemen Tata Kerja Organisasi di Munas.
Pasal 3Definisi Umum
1. Presidium Nasional, atau disebut dengan Presnas, merupakan pimpinan dakwah nasional yang bertanggungjawab atas pelaksanaan GBHK secara nasional yang dibantu oleh Staf Ahli, Koordinator Regional.
2. Presnas merupakan pimpinan tertinggi Pelaksana Harian FoSSEI Nasional.
3. Anggota Presnas merupakan individu yang membantu Koordinator Presnas dengan spesialisasi bidang kerja yang meliputi : Center of Communication and Data Administration (CoCODA), Finance, Regional, dan Research & Development (R&D).
4. Staf Ahli merupakan individu-individu yang membantu anggota Presnas.
5. Regional merupakan unit kerja yang membawahi komisariat dan atau mengkoordinir KSEI-KSEI dalam wilayah tertentu dan saling berdekatan.
6. Komisariat adalah unit kerja terkecil yang mengkoordinir anggota FoSSEI sesuai dengan kondisi wilayah tertentu dan saling berdekatan.
7. Koordinator Regional, atau disebut dengan Koreg, merupakan perpanjangan tangan dari Presnas dalam membantu pelaksanaan GBHK di regional masing-masing.
8. Ketua Komisariat, atau yang disebut dengan Korsat, merupakan pelaksana harian GBHK dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan FoSSEI dan mengkoordinasi kegiatan anggota untuk mencapai kondisi dakwah yang optimal.
9. Anggota FoSSEI adalah lembaga kemahasiswaan studi ekonomi islam di lingkungan kampus yang diakui oleh region dan disahkan di munas.
19
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
BAB IIPelaksana Harian FoSSEI
Pasal 4Presnas
Pelaksana harian FoSSEI adalah presnas yang terdir dari koordinator Presnas, Presnas II, Presnas III, Presnas IV dan Presnas V
Pasal 5Koordinator Presnas
Koordinator Presnas, atau disebut dengan Presnas I, merupakan pimpinan tertinggi Pelaksana Harian FoSSEI Nasional.
Pasal 6Wewenang dan Fungsi Koordinator Presnas
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing, Actuating, & Controlling) terhadap para presnas dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya.
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan blue print dalam mencapai visi dan misi organisasi
3. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI. 4. Mengoordinasikan & mengontrol kerja Badan Pekerja FoSSEI.5. Mengkoordinasikan beberapa regional, sesuai dengan pembagian tugas
yang disepakati dengan presnas yang lain.Pasal 7
Presnas IIPresnas II adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja CoCoDA.
Pasal 8Wewenang dan Fungsi Presnas II
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing, Actuating, & Controlling) terhadap CoCoDA.
2. membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Berhak untuk mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan tugasnya.
4. Membangun sinergi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan aktivitas ekonomi islam, baik Dalam maupun Luar Negeri.
5. Melakukan fungsi manajemen informasi FoSSEI, yaitu; mengumpulkan, menyusun, mengolah mengarsipkan informasi yang terkait dengan FoSSEI serta mendistribusikannya kepada seluruh elemen FoSSEI.
6. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI. 7. Mengkoordinasikan beberapa regional, sesuai dengan pembagian tugas
yang disepakati dengan presnas yang lain.
20
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Pasal 9Presnas III
Presnas III adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Finance.Pasal 10
Wewenang dan Fungsi Presnas III1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing, Actuating, &
Controlling) terhadap Finance.2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka
panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan tugasnya.4. Menggali potensi sumber dana, baik internal maupun eksternal FoSSEI.5. Mengatur pengelolaan keuangan FoSSEI, baik pengeluaran, pemasukan,
maupun investasi (/melaksanakan fungsi kebendaharaan)6. Membuat dan melaksanakan system keuangan yang baik, meliputi :
pencatatan dan pelaporan dan pengungkapan yang terstandardisasi.7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI. 8. Mengkoordinasikan beberapa regional, sesuai dengan pembagian tugas
yang disepakati dengan presnas yang lain.Pasal 11
Presnas IVPresnas IV adalah Presnas yang diamanahi bidang kerja Regional.
Pasal 12Wewenang dan Fungsi Presnas IV
1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning, Organizing, Actuating, & Controlling) terhadap Regional.
2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan tugasnya.
4. Mengoordinasi, memonitor dan mengevaluasi program kerja Pelaksana Harian FoSSEI dalam struktur di bawahnya.
5. Melakukan sosialisasi dan pengembangan FoSSEI di wilayah yang belum terjangkau FoSSEI dengan dibantu oleh pelaksana harian FoSSEI lainnya.
6. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI.
7. Memberdayakan KSEI-KSEI yang sudah lebih berkembang dalam membantu menyukseskan program kerja FoSSEI.
21
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
8. Mengkoordinasikan beberapa regional, sesuai dengan pembagian tugas yang disepakati dengan presnas yang lain.
Pasal 13Presnas V
Presnas V adalah presnas yang diamanahi bidang kerja R&D.Pasal 14
Wewenang dan Fungsi Presnas V1. Melaksanakan fungsi manajerial (Planning,
Organizing, Actuating, & Controlling) terhadap R&D.2. Menurunkan kebijakan-kebijakan yang bersifat
strategis dan jangka panjang berdasarkan Blue Print FoSSEI sesuai dengan amanah yang diemban.
3. Mengangkat Staf Ahli untuk mendukung fungsi dan tugasnya.
4. Melakukan riset potensi FoSSEI, baik kelembagaan, kultural, keilmuan, maupun SDM untuk pengembangan ekonomi islam.
5. Melakukan riset potensi eksternal FoSSEI yang dapat berupa lembaga/ individu yang kompeten di bidang ekonomi islam / stakeholder & shareholder ekonomi islam.
6. Mengoordinasi dan menindaklanjuti hasil riset dengan Pelaksana Harian FoSSEI untuk menghasilkan output riilnya.
7. Mendampingi dan mengarahkan aktivitas/agenda nasional FoSSEI.
8. Mengkoordinasikan beberapa regional, sesuai dengan pembagian tugas yang disepakati dengan presnas yang lain.
Pasal 15Mekanisme Pengangkatan Presnas
Kriteria dan mekanisme pemilihan ditetapkan dalam Munas.Pasal 16
Mekanisme Pengangkatan Staf Ahli
1. Wewenang pemilihan, kriteria dan mekanisme pemilihan staf ahli diserahkan kepada Presnas.
2. Penetapan staf ahli dilakukan melalui Keputusan Presnas.
Pasal 17Badan Pekerja
1. Dalam menjalankan tugasnya, Presnas dapat membentuk Badan Pekerja yang mempunyai tugas spesifik dan terbatas waktu kerjanya.
2. Badan Pekerja dipimpin oleh Presnas.3. Hubungan Presnas dengan Badan Pekerja bersifat komando.
BAB III
22
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
REGIONALPasal 18
Pembentukan RegionalBila terdapat lebih 5 Komisariat maka dapat diusulkan untuk membentuk Regional baru. Usulan pembentukan Regional baru diajukan di Musyawarah nasional untuk ditetapkan setelah memenuhi persyaratan pembentukan Regional.
Pasal 19Persyaratan Pembentukan Regional
1. Untuk wilayah Jawa dan Sunda Kecil; minimal terdiri dari dua Komisariat dalam wilayah tertentu dan saling berdekatan serta telah berdiri minimal 1 tahun.
2. Untuk wilayah selain yang disebutkan pada ayat 1, bentuk berdasarkan pertimbangan efisiensi dan efektivitas.
3. Menjaga kualitas dan kuantitas anggota dalam wilayah kerja Regional, minimal pada tahun pertama.
4. Mempunyai susunan pengurus dan program kerja.5. Memiliki sekretariat.
Pasal 20Mekanisme Pembentukan Regional
1. Regional dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam Regional yang bersangkutan dengan menunjukkan surat pengajuan pendirian beserta susunan pengurus sementara yang ditandatangani berstempel minimal 2/3 ketua KSEI.
2. Bila persyaratan dan mekanisme tidak dapat dipenuhi, maka Musyawarah Nasional berikutnya berhak membatalkan keputusan dan dapat diajukan kembali dua tahun setelahnya.
3. Setiap tahun, Regional wajib diverifikasi oleh Divisi R&D Presidium Nasional agar menjamin semua Regional memenuhi persyaratan Regional.
Pasal 21Pengurus Regional
1. Regional dipimpin oleh seorang Koordinator Regional yang diusulkan oleh KSEI-KSEI di Regional tersebut dan dipilih oleh anggota FoSSEI melalui Musyawarah Regional untuk ditetapkan di Musyawarah Nasional.
2. Koordinator Regional minimal dibantu oleh sekretaris dan bendahara.3. Masa kepengurusan regional selama 1 tahun.4. Sekretariat Regional bertempat di Sekretariat KSEI asal Koordinator
Regional.Pasal 22
Wewenang dan Fungsi Pengurus Regional
23
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Mengkoordinasikan kerja dakwah Komisariat dalam wilayah kerja Regional.
2. Membantu pengurus Komisariat dalam meningkatkan dan mengoptimalkan kerja dakwah Komisariat.
3. Memperluas area dakwah melalui perkembangan Komisariat baru.4. Meningkatkan bargaining position organisasi di tingkat regional.5. Mengusahakan terlaksananya proses pendidikan dan kaderisasi anggota
FoSSEI maupun pengurus Komisariat.6. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Musyawarah Regional, yang
dilaksanakan maksimal 4 bulan setelah Munas.Pasal 23
Musyawarah Regional1. Musyawarah Regional dilaksanakan minimal satu kali dalam 1
periode kepengurusan.2. Agenda Musyawarah Regional diantaranya:
1. Penilaian LPJ Koordinator Regional.2. Memilih Koordinator Regional baru.3. Menetapkan usulan bahasan Musyawarah Nasional.4. Menetapkan program kerja Regional.5. Mengajukan rekomendasi untuk menetapkan anggota-
anggota baru.6. Membahas dan menetapkan hal-hal yang berhubungan
dengan Komisariat.BAB IV
KOMISARIATPasal 24
Pembentukan KomisariatPembentukkan komisariat ditentukan masing-masing regional.
Pasal 25Mekanisme pembentukan komisariat
1. komisariat dibentuk berdasarkan pengajuan oleh anggota yang berada dalam regional yang bersangkutan dengan menunjukkan saat pengajuan pendirian beserta susunan pengurus sementara yan gditandatangani berstempel minimal 2/3 ketua KSEI2.. pengejuan harus disertai surat rekomendasi dari regional3. mengadakan musyawarah komisariat minimal dua bulan setelah ditetapkan4. setiap tahun , komisariat wajib diverifiaksi oleh koreg agar menjamin semua komisariat memenuhi persyaratan komisariat
Pasal 26Pengurus Komisariat
24
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Komisariat dipimpin oleh seorang Ketua Komisariat yang diusulkan oleh KSEI-KSEI di Komisariat tersebut dan dipilih oleh anggota FoSSEI melalui Musyawarah Regional.
2. Ketua Komisariat minimal dibantu oleh sekretaris dan bendahara.3. Masa kepengurusan Komisariat selama 1 tahun.4. Sekretariat komisariat bertempat di Sekretariat KSEI asal Ketua
Komisariat.Pasal 27
Wewenang dan Fungsi Pengurus Komisariat1. Mengkoordinasikan kerja dakwah, khusunya ekonomi syariah, anggota
dalam wilayah kerja Komisariat.2. Membantu anggota/pengurus KSEI dalam meningkatkan dan
mengoptimalkan kerja dakwah kampus.3. Meningkatkan bargaining position organisasi di tingkat Komisariat.4. Memperluas area dakwah ekonomi syariah melalui perkembangan
jaringan organisasi ke kampus lainnya. 5. Mengusahakan terlaksananya proses pendidikan dan kaderisasi anggota
FoSSEI.BAB V
ANGGOTAPasal 28
1. Setiap tahun, anggota wajib mengumpulkan data yang berkaitan dengan ke-FoSSEI-an kepada CoCoDA yang selanjutnya akan diverifikasi oleh Divisi R&D agar menjamin semua anggota memenuhi persyaratan anggota.
2. Penyebutan nama anggota disesuaikan dengan nama lembaga yang menjadi anggota diikuti nama perguruan tinggi/akademi/sekolah tinggi/institute.
Pasal 29Persyaratan Anggota
1. Minimal telah berdiri selama 2 tahun.2. Organisasi intra kampus dan diakui institusi.3. Mengajukan surat permohonan tertulis kepada Musyawarah Nasional
disertai surat rekomendasi dari Musyawarah Regional.4. Memiliki anggota minimal 15 mahasiswa aktif, dibuktikan melalui
fotokopi KTM.5. Memiliki AD/ART, secretariat definitif, dan logo/lambang, dibuktikan
melalui berkas AD/ART, foto sekretariatdan gambar logo/lambang.6. Memiliki program pendidikan dan kaderisasi.
Pasal 30Mekanisme Pendaftaran Anggota
25
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Semua persyaratan dimasukkan dalam satu amplop besar warna cokelat, di sudut kiri atas tertulis “Anggota Baru” dan ditujukan kepada BPH Musyawarah Nasional.
2. Berkas dilengkapi dengan surat rekomendasi dari Musyawarah Regional.3. Berkas pengajuan berhak dievaluasi oleh pengurus Komisariat dan
regional.BAB VI
MAJELIS PERTIMBANGAN FoSSEIPasal 31
1. Anggota Majelis Pertimbangan FoSSEI (MPF) adalah para presnas satu periode sebelumnya.
2. Penetapan anggota MPF dilakukan pada saat Munas.3. Masa tugas MPF adalah satu periode kepengurusan FoSSEI.4. Wajib memberikan pertimbangan maksimal satu minggu setelah
ada permintaan resmi dari Presidium Nasional.5. Majelis Pertimbangan dapat memberikan pertimbangan/pendapat
atas secara periodik kepada Presidium Nasional setiap 3 bulan sekali.6. Pertimbangan/pendapat yang dikeluarkan Majelis Pertimbangan
sah bila disetujui minimal ½ dari jumlah anggota Majelis Pertimbangan FoSSEI.
7. Keputusan Majelis Pertimbangan tidak mengikat dan bersifat rahasia.
BAB VIIFINANCEPasal 32Definisi
Finance adalah mekanisme yang mengatur aktivitas FoSSEI yang meliputi; perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan.
Pasal 33Pemasukan
1. Sumber pemasukan Keuangan FoSSEI adalah iuran anggota, donatur, unit usaha mandiri, hibah, sponsorship dan sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengurangi independensi FoSSEI.
2. Seluruh sumber pemasukan dikelola oleh Divisi Keuangan FoSSEI, melalui pertimbangan Presnas.
3. Seluruh sumber pemasukan dikumpulkan melalui rekening Divisi keuangan.
Pasal 34Pengeluaran
1. Pos-pos pengeluaran keuangan FoSSEI meliputi dana operasional FoSSEI.
26
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Seluruh pengeluaran diatur oleh Divisi Keuangan dengan pertimbangan dari Presnas.
Pasal 35Investasi
1. Investasi FoSSEI adalah penanaman modal pada kegiatan yang menghasilkan keuntungan finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang sesuai syariah.
2. Tanggung jawab pengelolaan investasi ada pada Presnas bidang finance dengan pertimbangan Presnas yang lain.
Pasal 36Ketentuan Iuran
1. Iuran nasional FoSSEI adalah Rp50.000,00/tahun dan iuran regional dan komisariat diserahkan kepada kebijakan masing-masing regional2. Bagi anggota baru ditambah dengan uang pendaftaran Rp25.000,00/KSEI.
Pasal 37Mekanisme Pengumpulan Iuran
1. Iuran dikumpulkan melalui Bendahara Komisariat dan disetor maksimal dilakukan pada saat temilnas.
2. Dalam setiap pengiriman dilampirkan juga nama-nama anggota yang membayar dengan mengirimkannya ke presnas_fossei@yahoo.com dan presnas@fossei.com atau fax ke 021-2511305
3. Setiap KSEI yang terlambat membayar maka dikenakan denda 10% dari jumlah iuran per periode pembayaran.
4. masalah financial harus diselesaikan dalam setiap forum Nasional FoSSEI
5. Bagi KSEI yang belum melunasi tunggakan iurannya tidak diperkenankan mengikuti Munas dan Rakernas FoSSEI, sampai ada keputusan dari Presnas.
Pasal 38Mekanisme Pengeluaran Iuran
1. Dana yang dikumpulkan digunakan secara bertanggungjawab untuk biaya operasional Presnas, Staf ahli beserta badan pekerja, Pengurus Regional dan Pengurus Komisariat.
2. Pemakaian dana akan dipublikasikan sekali setahun pada saat munas dan dipublikasikan melalui milis FoSSEI setiap 3 bln sekali
BAB VIIKOMUNIKASI ORGANISASI
Pasal 39Definisi
Komunikasi organisasi merupakan suatu mekanisme manajemen informasi FoSSEI.
27
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
Pasal 40Mekanisme Komunikasi Organisasi
1. Presnas bidang CoCODA bertanggungjawab atas pengelolaan komunikasi organisasi baik internal maupun eksternal FoSSEI.
2. Koordinator Regional menyampaikan progress report tiap triwulan, yaitu pada bulan; Januari, April, Juli, dan Oktober kepada Presnas bidang CoCODA.
3. Presnas bidang CoCODA dapat meminta dan menyampaikan informasi kepada KSEI, yang diwakili oleh Humas / bagian di KSEI yang sama fungsinya.
Pasal 41Media Komunikasi
1. Media Komunikasi organisasi :a. www.fossei.orgb. fossei_center@yahoogroups.com, untuk misi informatifc. Buletin Nasional FoSSEId. mIRC-dalnet-#FoSSEIe. fossei@yahoogroups.com, untuk misi keilmuan
Pasal 42Sekretariat Nasional
Sekretariat nasional : d.a. Masyarakat Ekonomi Syariah; Ged. Arthaloka lt.2, Jl. Sudirman No.2, 10220, Jakarta Pusat.
Pasal 42Mekanisme Komunikasi Virtual
1. FoSSEI menggunakan internet untuk mempercepat proses komunikasi secara nasional.
2. Media resmi komunikasi organisasi adalah:fossei_center@yahoogroups.com. Seluruh informasi, baik berupa surat-menyurat ataupun tidak dinyatakan sah melalui milis ini.
3. Pengiriman Surat melalui fossei_center@yahoogroups.com tetap memperhatikan tata tertib administrasi.
4. Setiap anggota, pengurus Regional, dan pengurus komisariat wajib mendaftarkan e-mail resminya ke milis pada ayat 2.
5. Nama e-mail anggota mempunyai ciri khas, yaitu ‘nama anggota’ diikuti nama kampus. Contoh : cies-unibraw@namadomain.com
6. Nama e-mail pengurus Komisariat mempunyai cirri khas, yaitu ‘komisariat’ diikuti nama komisariat. Contoh : komisariat-semarang@namadomain.com
7. Nama e-mail pengurus Regional mempunyai ciri khas, yaitu ‘regional’ diikuti nama regional. Contoh : regional-jawabarat@namadomain.com
28
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
8. Bagi anggota baru dan atau anggota/pengurus regional/pengurus komisariat yang belum mempunyai email resmi, maksimal mendaftarkan emailnya 2 bulan setelah Munas.
BAB VIIIATURAN PERALIHAN
Pasal 43Peralihan Tata Kerja Organisasi
1. Masa peralihan selama 1 tahun kepengurusan sejak tata kerja ini ditetapkan.
2. Presnas adalah pemimpin proses peralihan secara nasional dibantu Koordinator Regional, dan Koordinator Komisariat.
3. Penanggung Jawab Nasional berada di tangan Presnas, Penanggung Jawab Regional berada di tangan Koordinator Regional, dan Penanggung Jawab Komisariat berada di tangan koordinator Komisariat.
4. Komisariat bertanggung jawab kepada regional, regional bertanggung jawab kepada presidium nasional, Presnas bertanggungjawab pada Munas
5. Presidium Nasional membuat dan menetapkan pedoman pelaksanaan penerapan TKO yang menjadi panduan pelaksanaan oleh Koordinator Regional dan Koordinator Komisariat.
6. Munas memberikan kuasa kepada Presnas untuk menerbitkan Surat Keputusan Presnas (SK-Presnas) Pengganti Tap Munas dalam melantik pengurus Regional dan Komisariat, jika terjadi perubahan kepengurusan pada Regional dan Komisariat.
.BAB IX
ATURAN TAMBAHANPasal 44
Ketentuan Tambahan Anggota1. Persyaratan anggota berlaku bagi seluruh anggota dan calon
anggota baru.2. Bagi anggota yang belum memenuhi persyaratan tidak diterima
sebagai anggota.
29
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJAFORUM SILATURAHMI STUDI EKONOMI ISLAM (FOSSEI)
PERIODE 2008 – 2010
Pendahuluan
Dalam rangka implementasi blue print FoSSEI dibutuhkan haluan kerja
untuk menerjemahkan maksud dan tujuan blue print sesuai dengan
tahapan yang telah dicanangkan.
Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK) merupakan panduan sekaligus
arahan bagi perangkat-perangkat organisasi untuk melaksanakan
tugasnya dalam kepengurusan.
Tujuan
Merupakan landasan dan arah yang dijadikan pedoman bagi perangkat
organisasi dalam merumuskan program kerja.
Arahan Kerja 2008/2010
1. Presidium Nasional
1.1.Mengkoordinasikan, mengontrol, dan mengoptimalkan staf ahli
dalam menjalankan program kerja FoSSEI secara nasional.
1.2. Mengkoordinasikan, mengontrol, dan mengoptimalkan Badan
Pengurus Harian (BPH) Regional dalam melakukan aktivitas FoSSEI
baik internal maupun eksternal
1.3. Mendampingi dan mengarahkan serta memberikan SOP( Standar
operasional prosedur ) kegiatan Temilnas VIII, Munas IX, Rakernas
dan Kampanye Nasional FoSSEI
1.4. Membuat kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang
sesuai dengan blue print dalam pencapaian visi dan misi organisasi.
30
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1.5. Membuat kebijakan yang bersifat strategis dan jangka panjang
sesuai dengan spesalisasi kerja yang diamanahkan
1.6. Membangun sinergi dan menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak (yang terkait dengan kegiatan) dalam pengembangan ekonomi
Islam.
1.7. Mengkoordinasikan, mengontrol, dan mengoptimalkan tim
Ad-hoc blueprint FoSSEI 2008-2013
2. Badan Pengurus Harian (BPH) Regional
2.1. Mengkoordinasikan komisariat-komisariat yang berada di
regionalnya dalam menjalankan program kerja FoSSEI secara regional
dan nasional
2.2. Menyelenggarakan musyawarah regional, rapat kerja
regional, kampanye nasional, dan temu ilmiah regional minimal
satu kali dalam satu masa kepengurusan.
2.3. Melakukan sosialisasi, pengembangan, dan pembinaan
ekonomi Islam dan FoSSEI kepada kampus-kampus yang belum
menjadi anggota FoSSEI di regionalnya.
2.4. Membangun sinergi dan menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak yang terkait dalam pengembangan ekonomi Islam di
regionalnya.
2.5. Melaksanakan alur kaderisasi FoSSEI
3. Badan Pengurus Harian (BPH) Komisariat
3.1. Mengkoordinasikan KSEI-KSEI yang berada di wilayah
komisariatnya dalam menjalankan program kerja FoSSEI secara
wilayah
31
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
3.2. Melakukan sosialisasi, pengembangan, dan pembinaan
ekonomi Islam dan FoSSEI kepada kampus-kampus yang belum
menjadi anggota FoSSEI di wilayahnya.
3.3. Melakukan fungsi kontrol keanggotaan KSEI di wilayahnya.
4. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)
4.1. Berkoordinasi dengan pengurus komisariat, regional dan atau
nasional dalam pengembangan ekonomi Islam.
4.2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan presidium nasional terkait
dengan ke-FoSSEI-an
4.3. Mencantumkan identitas FoSSEI dalam setiap kegiatan ekonomi
Islam yang dilaksanakan secara eksternal baik berskala regional,
maupun nasional.
Perangkat Pendukung
1. Majelis Pertimbangan FoSSEI (MPF)
1.1. MPF diisi oleh Presidium Nasional dari satu periode sebelumnya.
1.2. Masa kepengurusan dua tahun.
1.3. Fungsi MPF adalah memberikan kritik & saran yang berkenaan
dengan jalannya organisasi.
2. Korps Alumni FoSSEI (KAFoSSEI)
2.1 KA FoSSEI adalah wadah bagi para alumni FoSSEI.
2.2 Merupakan organisasi yang terpisah dari struktur keorganisasian
FoSSEI
2.3 Hubungan dengan KA FoSSEI bersifat konsultatif.
3 Departemen Nasional
32
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
3.1 Hubungan Presnas dengan Departemen Nasional bersifat
komando.
3.2 Departemen Nasional memiliki tugas yang spesifik dan
masa keja yang terbatas
4 Staf Ahli
4.1 Staf Ahli diangkat melalui keputusan presnas
4.2 Staf ahli bertgas mendukung fungsi dan tugas presnas
4.3 Staf ahli bertanggung jawab terhadap presnas
Target Kerja 2007/2008
1. Pengembangan Kajian Ekonomi Syariah di tingkat SMA dan
sederajat hingga berjalannya proses belajar-mengajar ekonomi
syariah
2. Pengembangan Ekonomi Syariah di Perguruan Tinggi melalui
mata kuliah pilihan/dasar dan pembukaan Jurusan Ekonomi Syariah
3. Program kontak ekonomi syariah di Media Massa
4. Workshop nasional yang membahas Manajemen KSEI dan
Kuliah Informal Ekonomi Islam.
5. Training ekonomi syariah untuk da’i dan muballigh
6. Training dan Sertifikasi Nasional ekonomi Islam bagi
Mahasiswa
7. Optimalisasi fasilitas komunikasi elektronik (Website Mailing
List FoSSEI)
8. Training Guru SMA dan sederajat mengenai ekonomi syariah
9. Penerbitan News Letter dan Diskusi Panel Mailing List
33
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
10. Executive meeting
11. Pelaksanaan Center of Excellent bagi kajian-kajian KSEI
12. National Training for Trainers (NTT-FoSSEI)
13. AMT ke-FoSSEI-an untuk semua KSEI dan jenjang struktur
pengurus FoSSEI
14. Pengembangan jaringan dan Kerja sama kepada Depdiknas,
Depag, dan Forum Rektor dalam mempercepat penerapan Kurikulum
Ekonomi Syariah
15. Menerbitkan Jurnal ekonomi Islam
16. Sosialisasi Ekonomi Syari’ah pada masyarakat
17. Pengembangan jaringan dan kerja sama dengan Kementrian
Pemuda dan Olahraga
18. Pengelolaan Bisnis Syari’ah
19. Menyusun Blueprint 2008-2013
20. Mengupdate Profile FoSSEI
21. Pengembangan jaringan dan kerjasama FoSSEI di
tingkat Internasional
22. Pengembangan jaringan dan kerjasama FoSSEI dengan
Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
23. Memasukkan agenda Simposium Nasional Ekonomi
Islam ke dalam Temilnas
34
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
PEMBUATAN REKOMENDASI EKSTERNAL FoSSEIPERIODE 2008-2010
REKOMENDASIMusyawarah nasional Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam
merekomendasikan :1. Perlunya seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk segera
membuka minimal salah satu dari Mata Kuliah Pilihan (MKP), konsentrasi, jurusan, program studi ekonomi syariah di kampusnya masing-masing, dan ditingkatkan apabila telah memiliki salah satu dari hal tersebut, baik di tingkat D-III, Strata I, maupun pasca sarjana.
2. Perlunya muatan lokal pelajaran ekonomi syariah di tingkat SMA dan SMP (Sederajat) umum dan menjadikan mata pelajaran ekonomi Islam di tingkat SMA dan SMP(sederajat) Islami.
3. Pentingnya pemerintah untuk mendukung dibukanya program studi ekonomi syariah di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, terutama pada aspek regulasi, perizinan, maupun finansial.
4. Kontribusi seluruh pakar ekonomi syariah baik yang tergssabung dalam asosiasi – asosiasi ekonomi syariah dan Pusat-pusat pengkajian ekonomi syariah di berbagai perguruan tinggi untuk membantu proses pembukaan program studi ekonomi syariah, terutama dalam hal kurikulum, tenaga pengajar, dan teknis kelembagaan.
5. Perlunya dukungan para pengusaha, baik yang tergabung maupun tidak dalam asoasiasi – asosiasi pengusaha untuk menggunakan layanan keuangan syariah dalam praktik bisnisnya sekaligus membantu secara finansial untuk beasiswa mahasiswa ekonomi syariah.
6. Optimalisasi peran ulama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan dalam upaya mendesak pemerintah dan perguruan
35
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
tinggi untuk mewujudkan program studi ekonomi syariah di perguruan tinggi, serta sosialisasi kepada masyarakat.
7. Optimalisasi peran media komunikasi dan informasi dalam membantu sosialisasi ekonomi syariah dan pembentukan opini masyarakat untuk kembali pada aturan syariah dalam menjalankan kehidupan ekonomi.
8. Optimalisasi kerjasama dengan pihak eksternal dalam recruitmen sumber daya insani FoSSEI dalam dunia kerja
9. Perlunya dukungan pemerintah untuk menggunakan layanan keuangan syariah dalam aktivitasnya dan memberikan bantuan secara finansial untuk beasiswa mahasiswa ekonomi syariah
SASARAN REKOMENDASIRekomendasi ini ditujukan kepada :
1. Perguruan tinggi seluruh Indonesia2. Departemen Pendidikan Nasional3. Departemen Agama4. Majelis Ulama Indonesia (MUI)5. Kamar Dagang dan Industri (KADIN)6. Para Pimpinan Redaksi Media Cetak maupun elektronik7. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)8. Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)9. Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)10.ASBISINDO11.BMT Center12.JPMI13.Asosiasi – asosiasi ekonomi sariah dan pengusaha lainnya14.Direktorat Perbankan Syariah (DPbS)15.Pemerintah 16.Organisasi Masyarakat terkait 17. Instansi atau lembaga pendidikan dalam dan luar negeri18.Menpora 19.FoZ (Forum Zakat)20.Penerbit – penerbit buku
36
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
PEMILIHAN PRESIDIUM NASIONAL FoSSEI
Kriteria Calon Presidium Nasional1. Bersedia dicalonkan sebagai Presidium Nasional2. Beragama Islam3. Berstatus mahasiswa Aktif4. Mampu membaca Al-Qur`an dengan Tartil5. Aktif mengikuti kegiatan KSEI, dan atau kegiatan regional minimal 1
tahun6. Pernah mengikuti 2 kegiatan Nasional dan direkomendasikan
regionalnya masing – masing7. Belum pernah menjabat sebagai Presidium Nasional 8. Menyanggupi beraktivitas di Sekretariat FoSSEI Nasional dan
Berkoordinasi dengan wilayah kerjanya9. Mempunyai wawasan tentang Ekonomi Islam10. Mempunyai visi dan misi kepengurusan FoSSEI satu periode
mendatang11. IPK terakhir minimal 3,00 (skala 4)
Mekanisme Pemilihan Presidium Nasional1. Setiap regional mengajukan maksimal lima bakal calon yang
direkomendasikan regional masing-masing
37
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
2. Pemilihan PRESNAS dilakukan oleh tim formatur3. Tim formatur terdiri dari:
a. Presnas periode sebelumnyab. MPF Periode sebelumnyac. Perwakilan tiap regional sebanyak 1 orang
4. Pemilihan Presidium Nasional melewati beberapa tahap, yaitu:a. Pengumpulan nama bakal calon Presidium Nasional, dengan
ketentuan setiap regional memberikan usulan nama bakal calon presidium nasional
b. Uji kriteria calon oleh tim formaturc. Penyampaian Visi & Misi d. Pemilihan oleh tim formatur
PEMILIHAN TEMPAT PELAKSANAAN MUNAS IX FoSSEIPERIODE SELANJUTNYA
KRITERIA KAMPUS1. Kampus tersebut bersedia dicalonkan dan mendapat persetujuan
dari pihak yang berwenang2. Usulan kampus merupakan usulan regional (jika ada)3. Pernah menyelenggarakan kegiatan berskala nasional atau regional4. Tempat calon pelaksanaan Munas merupakan daerah yang dapat
dicapai transportasi yang relatif mudah5. Fasilitas dan kondisi tempat calon pelaksanaan Munas mendukung
terselenggaranya acara tersebut
38
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
6. Bukan berasal dari regional yang telah mengadakan kegiatan Munas pada satu periode sebelumnya (tahun sebelum rencana kegiatan Munas)
7. Sanggup memenuhi SOP pelaksanaan Munas
MEKANISME PEMILIHAN1. Masing–masing regional mengajukan kampus yang diajukan
sebagai tempat penyelenggaraan Munas (jika ada)2. Kampus yang telah ditunjuk oleh regional memberikan presentasi
kepada forum tentang kondisi dan pengalaman menyelenggarakan kegiatan berskala internasional, nasional atau regional
3. Uji kriteria dan tanya jawab dari forum ke kampus calon penyelenggara yang dipimpin oleh pimpinan sidang
4. Forum memutuskan memilih satu diantara beberapa calon penyelenggara sebagai tempat pelaksanaan Munas
PEMILIHAN TEMPAT PELAKSANAAN TEMILNAS VIII FoSSEIPERIODE SELANJUTNYA
KRITERIA KAMPUS
39
AD/ART FoSSEI Amandemen Musyawarah Nasional VIII FoSSEI, Kota Batu, 14-15 Juli 2008, Universitas Brawijaya
1. Kampus tersebut sudah mempunyai konsep/rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan Temilnas
2. Kampus tersebut bersedia dicalonkan3. Kampus tersebut mendapatkan persetujuan/dukungan dari regional4. Tempat calon pelaksanaan Temilnas merupakan daerah yang dapat
dicapai transportasi yang relatif mudah5. Fasilitas dan kondisi tempat calon pelaksanaan Temilnas
mendukung terselenggaranya acara tersebut6. Bukan berasal dari regional yang telah mengadakan kegiatan Temilnas
pada satu periode sebelumnya (tahun sebelum rencana kegiatan Temilnas)
7. Sanggup memenuhi SOP pelaksanaan Temilnas
MEKANISME PEMILIHAN1. Kampus yang telah memenuhi kriteria mencalonkan diri sebagai
tempat penyelenggara Temilnas 2. Kampus tersebut memberikan presentasi kepada forum tentang
kegiatan Temilnas yang akan dilakukan di kampusnya dan pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan berskala internasional, nasional atau regional
3. Uji kriteria dan tanya jawab dari forum ke kampus calon penyelenggara yang dipimpin oleh pimpinan sidang
4. Forum memutuskan memilih penyelenggara Kegiatan Temilnas
PENUTUP
Demikian materi Musyawarah Nasional (MUNAS) VIII Forum Silaturrohim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) ini kami buat, semoga dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembahasan dan pembaruan dalam organisasi FoSSEI ke depan. Harapannya, FoSSEI di masa mendatang dapat berkembang secara progresif dan positif seiring dengan perkembangan ekonomi Islam yang semakin pesat di Indonesia.
WalLahu A’lam Bi Ash Showab
Innallaha yab’atsu hazihil ummati ‘ala ra’si kulli mi’ati sanatin man yujaddidu laha dinahu….(HR.Abu Dawud,Hakim danAth-Thbarani)
40