Post on 03-Nov-2020
`KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T , yang telah
melimpahkan berkah dan rahmatNya, sehingga dapat diselesaikan Laporan Kinerja Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 sebagai pertanggungjawaban pelaksana
Dekonsentrasi Satker 099016 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Laporan kinerja Seksi
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 menyajikan gambaran atau memberikan
informasi mengenai berbagai capaian kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang
tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2014 –
2019.
Laporan kinerja ini juga merupakan hasil konkrit dalam pelaksanaan berbagai
program/kegiatan di Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang disusun sebagai wujud
pertanggungjawaban atas Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang tertuang dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019. Menyadari bahwa Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Satker 099016 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019 belum
seperti yang diharapkan.
Pada akhirnya kepada semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Satker 099016 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Riau diucapkan terima kasih. Disamping itu
diharapkan juga bahwa Laporan Kinerja ini dapat menjadi salah satu acuan penting dalam
penyusunan dan pengimplementasian dari Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana
Strategis dimasa mendatang. Oleh karena itu sangat diperlukan masukan-masukan positif
untuk memacu peningkatan kinerja dalam mencapai sasaran meningkatnya akses,
kemandirian, dan mutu sediaan farmasi alat kesehatan di masa mendatang.
Pekanbaru, Januari 2020
MENGETAHUI
KEPALA BIDANG SDK
DAN KEFARMASIAN
Drg. Zulfa Devisra, M.Kes
NIP. 19660618 199103 2 003
KEPALA SEKSI KEFARMASIAN
DAN ALKES
Nurul Fadhilah,S.Si, Apt, M.Si
NIP. 19790116 200312 2 002
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Seksi Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2019 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari
pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2014-2019 dan Rencana Kinerja
Tahunan 2019 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2019. Penyusunan
LAKIP Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 ini pada hakekatnya merupakan
kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap
kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2019.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Seksi Kefarmasian dan Alkes
melaksanakan satu program yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2014 s/d 2019 yaitu Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Program
Obat dan perbekalan kesehatan mempunyai sasaran hasil program meningkatnya jaminan
ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat bermutu yang dibutuhkan masyarakat
serta terlindunginya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat,
Napza dan bahan berbahaya.
Pencapaian kinerja dari indikator yang ada di dalam perjanjian kinerja Tahun 2019 tersebut
dididukung oleh kegiatan – kegiatan dari dana dekonsentrasi satker (07) sebagai berikut :
1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alkes Peningkatan
5. Penilaian Alat Kesehatan ( Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
6. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT)
Alokasi dana dari kegiatan APBN sebesar Rp.1.997.850.000,- dengan realisasi Rp.
1.862.037.300 (94,14%).
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………i
Ikhtisar Eksekutif …………………………………………………………………….…..ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………...1
A Latar Belakang …………………………………………………………………….…….1
B Maksud Tujuan…………………….…………………………………………………..... 2
C Sasaran Program dan Aspek Strategis..……………………………………………….... 2
D. Struktur Organisasi…………………………………………………………………..…. 3
E. Sistematika……………………………………………………………………………….8
BAB II PERENCANAAN KINERJA.. …………………………………………………10
Perjanjian Kinerja…………………………………………………………………………..10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………..13
A.Capaian Kinerja Organisasi….…………………………………………………………..13
1. Pengukuran Kinerja…………………………………………………………………..….13
2. Analisis Akuntabilitas Kinerja……………………………………………………...…..15
B. Realisasi Anggaran Satker Dekonsentrasi………………………………………..……102
C. Sumber Daya Manusia………………………………………………………………...102
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................103
LAMPIRAN
Lampiran 1………………………………………………………………………………..104
Lampiran 2……………………………………………………………………………..…112
Lampiran 3……………………………………………………………………………..…114
Lampiran 4……………………………………………………………………………..…116
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan dapat berjalan dengan baik apabila menjalankan sistem manajemen
organisasi yang baik yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan
kinerja. Sistem manajemen ini telah diatur sebagai satu kesatuan dari sub-sub sistem yang
saling mendukung dan mempengaruhi. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) akan mendorong dan mengatur tata kelola seluruh unit kerja yang ada sehingga
secara koordinatif dan sinergis bergerak menuju pencapaian visi dan misi organisasi. Muara
dari sistem ini adalah pelaporan akuntabilitas kinerja yang menguraikan seluruh perjalanan
sub-sub sistem secara berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya dapat terwujud. Salah satu upaya dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan makanan, yaitu dengan tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang
terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu; dan khusus untuk obat dijamin
ketersediaan dan keterjangkauannya.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah,mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program
dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana stratejik,
rencana kinerja, dan pengukuran kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun dalam
rangka meningkatkan pelaksanaan pernerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggungjawab, untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi,
misi dan tujuan organisasi.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
melalui PerMenPAN & RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang telah
dijabarkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011.
2
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dalam menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program/kegiatan Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam
Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2014- 2019.
C. Sasaran Program dan Aspek Strategis
Sasaran Pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi Riau merupakan hasil yang diharapkan dari
tujuan dan arah kebijakan sebagaimana yang telah diuraikan diatas melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional, yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai dan
rasional. Salah satu sasaran yang berkaitan denngan Tupoksi Kefarmasian dan Alkes adalah :
“Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT), makanan minuman serta meningkatnya pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan”
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut seksi Kefarmasian dan Alkes melaksanakan salah satu
program yaitu : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Sedangkan indikator dari pencapaian sasaran tersebut yang didukung dengan anggaran dekonsentrasi
satker 07 antara lain:
1. Fasyankes yang mampu dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota yang melaksanakan program tata kelola obat publik dan
perbekalan kesehatan
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Pengamanan Pangan yang dibina
4. Layanan Perencanaan, Konsolidasi dan evaluasi Terhadap Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya
5. Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang terpapar tentang penggunaan alat
kesehatan dan PKRT yang tepat Guna
6. Produk dan sarana distribusi alat kesehatan serta Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
yang diuji
3
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah ( PERDA ) Propinsi Riau Nomor : 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau,untuk melaksanakan ketentuan pasal 3
ayat (6) maka ditetapkan Kedudukan,Susunan Organisasi , Tugas dan Fungsi serta Tata kerja pada
Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Kepala Dinas
Bidang Kesmas
Bidang Yankes
Bidang
Pencegahan & Pengendalian Penyakit
Sekretariat
Subbag
Perencanaan & Program
Subbag
Keuangan & Pengelolaan BMN
Subbag
Kepegawaian & Umum
Bidang SDK & Kefarmasian
Seksi
Promkes &
Pemberdayaan Masy
Seksi Kesling & kes.kerja
Seksi Kesga &
Gizi
Seksi Pelayanan
Rujukan
Seksi
Kes.Primer &
kes.tradisional
Seksi
Pencegahan & Pengendalian Peny.Menular
Seksi Surveilans & Imunisasi
Seksi Pengembangan
& Pendayagunaan SDM Kes
Seksi Kefarmasian
& Alkes
Seksi Penc.& Pengendalian
Peny.tdk menular
Seksi Pengembangan Sarana & Prasarana Kes
Seksi Pembiayaan & jaminan kes.
4
Tugas Pokok dan Fungsi, Uraian Tugas
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian mempunyai tugas melakukan
koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pada Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Seksi Pengembangan
dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan dan Kefarmasian menyelenggarakan fungsinya.
Fungsi Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian :
1. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada Bidang SDK & Kefarmasian
2. Penyelenggaraan koordinasi, fasilitasidan memeriksa hasil pelaksanaan tugas dilingkungan
Bidang SDK & Kefarmasian.
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang SDK & Kefarmasian Pendidikan
Drg. Zulfa Devisra, M.Kes S2 Kesehatan Masyarakat
Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian
Seksi Kefarmasian dan Alkes
Pelaksana Pengelola Obat
dan Alkes Kesehatan
Pelaksana Pengelola
Kefarmasian
Pelaksana Pengelola Program
dan Kegiatan
Pelaksana Pengelola Program
dan Kegiatan
5
Kepala Seksi Kefarmasian dan Alkes mempunyai tugas antara Lain :
1. Merencanakan program/kegiatan dan penganggaran pada seksi kefarmasian dan Alkes.
2. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap sarana produksi dan distribusi
kefarmasian dan alat kesehatan ( obat, obat tradisional ,kosmetik, dan alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga) , makanan minuman.
3. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait program
kefarmasian, makanan minuman, alat kesehatan dan penyalahgunaan NAPZA.
4. Melaksanakan rekomendasi izin usaha produksi dan distribusi kefarmasian, makanan
minuman, alat kesehatan ( Industri Obat, Industri Obat Tradisional, Usaha Kecil Obat
Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisional, Perbekalan kesehatan rumah tangga, industri alat
kesehatan, Pedagang Besar Farmasi, Penyalur Alat Kesehatan dan Kosmetik;
5. Melaksanakan penyusunan Profil Data Sarana Kefarmasian se Provinsi Riau dan Profil
Program Kefarmasian;
6. Melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi lintas program
dan lintas sektor dalam program pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan tingkat
pertama, Rumah Sakit dan Apotek.
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis Penggunaan Obat
Rasional, Penggunaan Obat generik, formularium nasional, farmasi komunitas dan klinik.
8. Melaksanakan pelaporan Sistem Informasi Pemakaian Narkotika dan Psikotropika di fasilitas
pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta.
9. Melaksanakan pemantauan peredaran obat dan alat kesehatan di sarana distribusi obat dan
alat kesehatan (e report PBF, e report alkes dan PKRT,e watch,e-infoalkes, e regalkes).
10. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi ketersediaan dan keterjangkauan
obat di Provinsi Riau.
11. Melaksanakan inventarisasi dan pengusulan Dana Alokasi Khusus program Kefarmasian
dan Alkes.
12. Melaksanakan Penyuluhan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga terhadap pelaku usaha
13. Melaksanakan pembinaan dan pendataan terhadap terhadap produk pangan rumah tangga
6
14. Melaksanakan Penyuluhan dan Pengawasan terhadap pelaku usaha pangan industri rumah
tangga di Provinsi Riau.
15. Melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan
pada seksi kefarmasian dan alkes.
16. Melaksanakan evaluasi dan laporan secara elektronik realisasi kegiatan APBD maupun
APBN pada seksi kefarmasian dan Alkes.
Kepala Seksi Kefarmasian dan Alkes Pendidikan
Nurul Fadhilah, S.Si, Apt, M.Si S2 Ilmu Lingkungan
Uraian Tugas Pengelola Obat dan Alat Kesehatan :
1. Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan obat-obatan, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga ( PKRT) sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik;
2. Memantau ketersediaan obat dan alat-alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerah serta
penggunaan dan penyalahgunaan obat dan NAPZA (Narkotik, Psikotropik dan zat aditif) dan
agar dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal;
3. Mengendalikan produksi dan distribusi obat-obatan dan alat kesehatan serta PKRT sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan;
4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai hasil yang
optimal;
5. Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya; dan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara tertulis maupun lisan.
Pelaksana : Pendidikan
1. Drs. Edy Rusfa, Apt Apoteker
2. Desi Suryani,S.Si,Apt Apoteker
3. Fhitria Rosanty,S.Si,Apt Apoteker
4. Afrizal Efendi ,Amd.Tek.Med D3 Tek.med
7
Uraian Tugas Pengelola Kefarmasian :
1. Menyusun program kerja, bahan dan alat perlengkapan kefarmasian ( kosmetik, obat tradisional
, makanan minuman dan pelayanan kefarmasian ) dan alat kesehatan dan PKRT sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan
baik;
2. Memantau pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, Puskesmas, Apotik sesuai standar agar
dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal;
3. Mengendalikan produksi dan distribusi obat tradisional,kosmetik, makanan minuman sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan;
4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka
pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu untuk mencapai hasil yang
optimal;
5. Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku sebagai bahan penyusunan program berikutnya; dan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secaratertulis maupun lisan.
Pelaksana : Pendidikan
1. Aidar Yetti, S.Sos S1 Sosial
2. Nuraslinawati, SKM S1 Kesehatan Masyarakat
Uraian Tugas Pengelola program dan kegiatan :
1) Menerima, mencatat dan menyortir surat yang berkaitan dengan keuangan serta mencatat
aliran transaksi keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar
memudahkan pencarian.
2) Memberi lembar pengantar pada surat,sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
agar memudahkan pengendalian.
3) Mengelompokkan surat atau dokumen keuangan menurut jenis dan sifatnya sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar memudahkan pendistribusian;
4) Mendokumentasikan surat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tertib
administrasi;
5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas keuangan /realisasi keuangan sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban dan
6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik tertulis maupun
lisan.
8
Pelaksana : Pendidikan
1. Hemma Malini,SKM S1 Kesehatan Masyarakat
2. Nurlelawati, SKM S1 Ekonomi
E. SISTEMATIKA
Sistematika laporan kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019 sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi. Bab I ini terdiri dari:
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran Program dan Aspek Startegis
D. Struktur Organisasi
E. Sistematika
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perjanjian Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ Ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan. Bab II ini terdiri dari:
Perjanjian Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja, sasaran
strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja. Sub bab ini terdiri dari:
1. Pengukuran Kinerja
2. Analisis Akuntabilitas Kinerja
B. Realisasi Anggaran Satker Dekonsentrasi
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
9
C. Sumber Daya Manusia
Pada sub bab ini diuraikan sumber daya manusia yang melaksanakan Program Kefarmasian dan
Alat kesehatan (Satker 07).
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kineja yang
terukur berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
PERJANJIAN KINERJA APBN TAHUN 2019
DANA DEKONSENTRASI
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian Fasyankes yang mampu
dalam melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian
Sesuai Standar
69 Fasyankes
2. Peningkatan Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan Dinas kesehatan Provinsi
dan Kab/Kota yang
melaksanakan progam tata
kelola obat publik dan
perbeklan kesehatan
1 Provinsi
3. Peningkatan Produksi dan
Distribusi Kefarmasian Sarana produksi dan
distribusi sediaan farmasi
dan pengamanan pangan
yang dibina
(Prov/Kab/Kota)
215 Sarana
4. Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
pada Program Kefarmasian dan
Layanan perencanaan,
konsolidasi dan evaluasi
terhadap manajemen dan
1 Provinsi
11
Alkes pelaksanaaan tugas teknis
lainnya
5. Peningkatan Penilaian Alat
Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
Tenaga kesehatan dan
masyarakat di
Prov/Kab/Kota yang
terpapar tentang
penggunaan Alat Kesehatan
dan PKRT yang Tepat
Guna (Prov/Kab/Kota)
104 Orang
6. Peningkatan Pengawasan Alat
Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
Produksi dan sarana
distribusi alat kesehatan
serta perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) yang
diuji
238 Produk
12
B. Realiasasi Anggaran Dekonsentrasi Satker 07 Tahun 2019
Tabel 2.2
Realisasi Anggaran Dekonsentrasi Satker 07 Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN Anggaran Realisasi
Fisik (%)
Realisasi
Keuangan
(%)
Persentase
(%)
1. Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian 630.209.000 100 572.984.000 90,92
2. Peningkatan Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
286.961.000 100 267.589.200 93,25
3. Peningkatan Produksi dan
Distribusi Kefarmasian 146.844.000 100 144.077.300 98,12
4. Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alkes
Peningkatan
464.985.000 100 442.354.200 95,13
5. Penilaian Alat Kesehatan (
Alkes) dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
183.969.000 100 180.610.400 98,17
6. Peningkatan Pengawasan
Alat Kesehatan (Alkes) dan
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT)
264.882.000 100 254.421.900 96,05
Total 1.977.850.000 100 1.862.037.300 94,14
13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja
yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu
penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan
yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.
Pengukuran kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (goals and
objectives) dengan elemen kunci sebagai berikut:
1. Perencanaan dan penetapan tujuan
2. Pengembangan ukuran yang relevan
3. Pelaporan formal atas hasil
4. Penggunaan informasi
Tahun 2019 merupakan tahun ke lima pelaksanaan dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Tahun 2014 – 2019. Pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi
capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran
tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut
diperoleh informasi masing-masing
indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan
datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal
dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja dengan standar penilaian sebagai berikut :
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Lebih dari 100 % Sangat baik
3 75 % sampai 100 % Baik
2 55 % sampai 75 % Cukup
1 Kurang dari 55 % Kurang
Capaian Kinerja
14
Sasaran program merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Riau dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, yang diukur dengan indikator yang telah ditetapkan.
Pencapaian kinerja Seksi Kefarmasian dan Alkes Tahun 2019 antara lain :
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Pada Tahun 2019
No SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA Tahun 2019
Target
(Jumlah)
Realisasi
(Jumlah)
%
Capaian
1 1. Meningkatnya
akses dan mutu
sediaan
farmasi, alat
kesehatan,
Perbekalan
Kesehatan
Rumah
Tangga
(PKRT),
makanan
minuman serta
meningkatnya
pelayanan
kefarmasian
dan
penggunaan
obat rasional di
fasilitas
kesehatan
1. Fasyankes yang mampu
dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
2. Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kab/Kota yang
melaksanakan program tata
kelola obat public dan
perbekalan kesehatan
3. Sarana produksi dan
distribusi sediaan farmasi &
pengamanan pangan yang
dibina
4. Layanan perencanaan,
konsolidasi dan evaluasi
terhadap manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
5. Tenaga Kesehatan dan
Masyarakat di
Prov/Kab/Kota yang
terpapar tentang
penggunaan alat kesehatan
dan PKRT yang tepat guna
6. Produk dan sarana distribusi
alat kesehatan serta
perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) yang diuji
69
fasyankes
1 provinsi
215 sarana
1 Provinsi
104 orang
238
produk
69
fasyankes
1 provinsi
215 sarana
1 Provinsi
104 orang
238
produk
100
100
100
100
100
100
15
Tabel 3.2
Perbandingan Kinerja Sasaran
No SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Target / Realisasi
Target 2018
(Jumlah)
Target 2019
(Jumlah)
Realisasi
Tahun 2018
(Jumlah)
Realisasi
Tahun 2018
(Jumlah)
1 1. Meningkatnya
akses dan mutu
sediaan farmasi,
alat kesehatan,
Perbekalan
Kesehatan
Rumah Tangga
(PKRT),
makanan
minuman serta
meningkatnya
pelayanan
kefarmasian
dan
penggunaan
obat rasional di
fasilitas
kesehatan
1. Fasyankes yang mampu
dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
2. Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kab/Kota yang
melaksanakan program
tata kelola obat public dan
perbekalan kesehatan
3. Sarana produksi dan
distribusi sediaan farmasi
& pengamanan pangan
yang dibina
4. Layanan perencanaan,
konsolidasi dan evaluasi
terhadap manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
5. Tenaga Kesehatan dan
Masyarakat di
Prov/Kab/Kota yang
terpapar tentang
penggunaan alat
kesehatan dan PKRT yang
tepat guna
6. Produk dan sarana
distribusi alat kesehatan
serta perbekalan
kesehatan rumah tangga
(PKRT) yang diuji
233 tenaga
kefarmasian
1 provinsi
12 sarana
13 layanan
12 tenaga
12 produk
69 fasyankes
1 provinsi
215 sarana
1 Provinsi
104 orang
238 produk
233 tenaga
kefarmasian
1 provinsi
215 sarana
13 layanan
12 tenaga
12 produk
69 fasyankes
1 provinsi
215 sarana
1 Provinsi
104 orang
238 poduk
2. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Sasaran program merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Riau dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, yang diukur dengan indikator yang telah ditetapkan.
Sasaran hasil Program Obat dan Perbekalan Kesehatan adalah “Meningkatnya Akses dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga(PKRT), makanan
minuman serta meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas
kesehatan.” Sasaran tersebut diukur melalui indikator kinerja dengan target dan realisasinya.
Secara keseluruhan sasaran strategis ini dinilai baik dengan persentase rata- rata capaian 100
% dan sama dibandingkan dengan tahun 2018 (100%). Pencapaian sasaran tahun 2019 didukung oleh
anggaran dana baik dari APBN maupun APBD Provinsi.
16
Keseluruhan kegiatan diatas diarahkan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran.
Capaian masing – masing indikator kinerja sasaran ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Indikator Fasyankes yang mampu dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
standar
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Fasyankes yang mampu dalam melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Jumlah)
Realisasi
(Jumlah)
Capaian
(%)
Fasyankes yang mampu dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar
69 fasyankes 69 fasyankes 100
Pada indikator hasil realisasi Fasyankes yang mampu dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar Tahun 2019 dinilai baik dengan capaian sebesar 100 % atau dari target 69 fasyankes
terealisasi 69 fasyankes. Indikator ini diukur dengan melakukan penilaian terhadap Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas dan Rumah sakit dengan menggunakan kuesioner pelayanan kefarmasian
sesuai standar (Form yang telah ditetapkan Direktorat Pelayanan Kefarmasian) pada saat pertemuan
dan pada saat monitoring dan evaluasi pelayanan kefarmasian di Puskesmas secara sampling.
Sebelum melakukan penilaian terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas dan Rumah Sakit Se
Prov Riau, dilakukan Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas di RS
dan Pertemuan Pembekalan Tenaga Kefarmasian dalam melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai
standar dan penggunaan Obat rasional di Puskesmas.
Tabel 3.4
Fasyankes yang Melakukan Pelayanan Kefarmasian sesuai standar
NO Fasyankes Jumlah Fasyankes yang
dipantau
Jumlah Fasyankes
Yanfar Sesuai Standar
1 Rumah sakit 30 28
2 Puskesmas 60 41
Jumlah 90 69
17
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
1. Pertemuan Meningkatkan kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas dan Analis
Farmakoekonomi di Rumah Sakit.
NILAI DIPA :
Alokasi Rp. 274.058.000,-
Realisasi Rp. 255.153.700,- (93,10 %)
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Maksud dilaksanakan pertemuan ini adalah untuk menjamin pelayanan yang cost-effective
dan berkelanjutan yang mengacu pada tiga aspek utama, yakni aksesibilitas, keterjangkauan
dan penggunaan obat rasional dalam upaya pencapaian cost-effectiveness.
b. Tujuan kegiatan
- Tujuan umum
Terselenggaranya pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
- Tujuan Khusus
Mendukung penerapan farmaekonomi di era JKN upaya untuk meningkatkan efisiensi
pengeluaran farmasi dengan melakukan perbaikan kesalahan belanja farmasi dengan
melakukan perbaikan kesalahan belanja farmasi.
II. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas
dan Analisis Farmakoekonomi di Rumah Sakit oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2019.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada :
- Waktu : 3 (tiga) hari, Tanggal 20 s.d 22 Februari 2019
- Tempat : Hotel Grand Zuri, Jl. Teuku Umar no 7 Pekanbaru
Peserta berjumlah 153 (Seratus Lima Puluh Tiga) orang yang terdiri atas:
- Kepala Instansi Farmasi Rumah Sakit
- Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
- Komite Medik/Dokter Rumah Sakit
- IDI Provinsi Riau
- IAI Provinsi Riau
18
- Dinas Kesehatan Prov. Riau
Narasumber dan Materi
2 (Dua) orang dari Rektorat Pelayanan Kementerian Kesehatan RI,
Materi :
- Implementasi Kebijakan Formularium Nasional dalam Pelaksanaan JKN
- Penerapan Analisis Farmakoekonomi dalam Pelayanan Kefarmasian
1 (Satu) orang Komite NASIONAL Fornas, Materi :
- Formularium Nasional untuk terapi berbasis EBM dalam Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
1 (Satu) orang dari Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad
Pekanbaru, materi :
- Implementasi Fornas dalam Pelayanan Kefarmasian di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru,
Materi :
1 (Satu) orang dari Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Umum Arifin
AchmadPekanbaru, Materi :
- Kebijakan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dalam rangka Peningkatan
Penerapan Fornas
1 (Satu) orang dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Pekanbaru
- Implementasi Fornas dan Farmaekonomi di RS
IV. KESIMPULAN
Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas dan Analisis
Farmakoekonomi di Rumah Sakit telah dilaksanakan di Kota Pekanbaru pada tanggal 20 s.d
22 Februari 2019, hasil Pertemuan yaitu peserta begitu antusias mengikuti kegiatan.
Pertemuan sehubungan dengan banyaknya permasalahan efisiensi pengeluaran farmasi dan
memberikan perlindungan kesehatan melalui pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan dasar
kesehatan bagi masyarakat, ketersediaan obat yang tidak masuk dalam fornas, tentunya
diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada
dirumah sakit se Provinsi Riau, peserta pertemuan berharap agar ditahun berikutnya
pertemuan yang berkaitan dengan fornas Rumah Sakit ini dapat dilaksanakan lagi agar segala
yang menjadi permasalahan di Rumah Sakit akan mendapatkan solusinya
19
Foto 1. Narasumber dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian Kemkes RI
Foto 2. Narasumber dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Kemkes RI
Foto 3. Peserta Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam Implementasi Fornas dan Analisis
Farmakoekonomi di RS.
20
Tabel 3.5
Daftar Fasyankes yang mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM dalam
Implementasi Fornas dan Analisis Farmakoekonomi di RS
NO. Nama Fasyankes Kab/Kota
1. RSUD Kota Dumai Dumai
2. RSUD Rokan Hulu Rokan Hulu
3. RS. Awal Bros Ujung Batu Rokan Hulu
4. RS. Suryani Insani Rokan Hulu Rokan Hulu
5. RSUD Bengkalis Bengkalis
6. RSUD Kep. Meranti Kep. Meranti
7. RSUD Tengku Sulung Pulau Kijang Indragiri Hilir
8. RSUD Dr. RM Pratomo Rokan Hilir
9. RSUD Puri Husada Indragiri Hilir
10. RSUD Raja Musa Sei Guntung Indragiri Hilir
11. RSUD Selasih Pelalawan
12. RSIA Safira Indragiri Hulu
13. RS Kasih Ibu Indragiri Hulu
14. RS Tengku Rafian Siak
15. UPTD RSUD Kelas D Tualang Siak
16. RS Medica Sorek Pelalawan
17. RSUD Bangkinang Kampar
18. RSUD Minas Siak
19. RS. Amalia Medika Pelalawan
20. RSUD Kuansing Kuantan Singingi
21. RSUD Indrasari Rengat Indragiri Hulu
22. RSUD Petala Bumi Pekanbaru
23. RS Prima Pekanbaru
24. RSIA Andini Pekanbaru
25. RS. Tikngkat IV 01.07.04 Pekanbaru
26. RS Eka Hospital Pekanbaru
27. RS Bhayangkara Tk. III Pekanbaru
28. RS Sansani Pekanbaru
29. RS Mata Smec Pekanbaru
30. RS Santa Maria Pekanbaru
31. RS PMC Pekanbaru
21
32. RS Aulia Pekanbaru
33. RS Awal Bros Jl. Sudirman Pekanbaru
34. RS Mesra Pekanbaru
35. RS. Prof. Dr. Tabrani Pekanbaru
36. RS Zainab Pekanbaru
37. RS Ibnu Sina Pekanbaru
38. RSIA Budi Mulya Pekanbaru
39. RS Mata Eye Center Pekanbaru
40. RS Lancang Kuning Pekanbaru
41. RS Syafira Pekanbaru Pekanbaru
42. RSIA Eria Bunda Pekanbaru
43. RS JMB Pekanbaru Pekanbaru
44. RS. UNRI Pekanbaru Pekanbaru
45. RSUD Madani Pekanbaru Pekanbaru
46. RS Bina Kasih Pekanbaru
47. RSJ Tampan Pekanbaru
2. Pertemuan pembekalan tenaga kefarmasian dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar dan penggunaan obat rasional di puskesmas
NILAI DIPA :
Alokasi Rp. 134.361.000,-
Realisasi Rp. 112.832.800,- (83,98 %)
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Dengan Pembekalan Tenaga Kefarmasian dalam Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian
sesuai Standar dan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas diharapkan dapat Meningkatan
Kapasitas dan Pengetahuan Tenaga Kesehatan yang memberikan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas/ Pelayanan Kesehatan dasar sesuai dengan Standar yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian;
2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
22
II. PEMBIAYAAN
Pembiayaan Anggaran Kegiatan berasal dari DIPA APBN Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan T.A 2019 Nomor DIPA: SP DIPA-
024.07.3.099016/2019 tanggal 05 Desember 2018.
III. PESERTA
Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Pembekalan Tenaga Kefarmasian Dalam Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar dan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas yang
dilaksanakan tanggal 11 s.d 13 September 2019 di Kab.Kuantan Singingi di Gedung Narosa
Taluk Kuantan dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 91 orang yang terdiri dari:
1. Puskesmas Beringin Jaya 3 orang
2. Puskesmas benai 3 orang
3. Puskesmas Lubuk Ambacang 3 orang
4. Puskesmas Suka Raja 3 orang
5. Puskesmas Pangean 2 orang
6. Puskesmas Cerenti 3 orang
7. Puskesmas Kari 2 orang
8. Puskesmas Lubuk Jami 3 orang
9. Puskesmas Sungai Buluh 3 orang
10. Puskesmas Muara Lembu 3 orang
11. Puskesmas Kopah 2 orang
12. Puskesmas Inuman 3 orang
13. Puskesmas Sungai Keranji 3 orang
14. Puskesmas Gunung Toar 3 orang
15. Puskesmas Sungai Sirih 2 orang
16. Puskesmas Lubuk Ramo 3 orang
17. Puskesmas Pangkalan 2 orang
18. Puskemas Sentajo 3 orang
19. Puskesmas Perhentian Luas 3 orang
20. Puskesmas Sentajo Raya 3 orang
21. Puskesmas Teluk Kuantan 3 orang
22. Puskesmas Koto Rajo 2 orang
23. Puskesmas Baserah 3 orang
24. Puskesmas Koto Baru 3 orang
25. Dinas Kesehatan Kab. Kuansing 3 orang
23
26. Dinas Kesehatan Provinsi Riau sebanyak 5 orang
IV. NARASUMBER
Narasumber Pertemuan Pembekalan Tenaga Kefarmasian Dalam Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian Sesuai Standar dan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas yang dilaksanakan
tanggal 11 s.d 13 September 2019 di Kab.Kuantan Singingi terdiri dari ;
1. Direktorat Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI .
2. Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
3. Tim PPRA RSUD Taluk Kuantan
4. Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
V. PANITIA
Panitia Pertemuan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau sebanyak 5 orang dan Dinas
Kesehatan Kab. Kuantan Singingi sebanyak 2 orang.
VI. MATERI PERTEMUAN
Peningkatan Mutu Pelayanan Kefarmasian
Peningkatan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Pengelolaan Obat dan Vaksin
Penggunaan Antibiotika Bijak di Pelayanan Kesehatan Dasar
Evaluasi Pencapaian Indikator YANFAR dan Penggunaan Obat Rasioanal di Puskesmas
VII. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan materi yang dijelaskan kepada peserta banyak hal/kasus yang dapat
disimpulkan yang terjadi selama ini di pelayanan kefarmasian di fasyankes Puskesmas sebagai
berikut :
1. Pemberian Antibiotik pada diagnose ISPA non pneumonia padahal sementara bukan
pneumonia.
2. Pemberian Resep obat bukan oleh tenaga kefarmasian.
3. Pemberian PIO tidak sesuai ketentuan.
4. Kurang tenaga Kefarmasian yang melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di Apotik.
5. Masih minimnya tenaga Apoteker yang bekerja di Apotik Puskesmas.
6. Kurang Koordinasi tentang Pemberian Resep Obat antar Dokter dan Apoteker.
7. Tidak/ Kurangnya Penjelasan Kepada pasien tentang Pemberian dan aturan Pakai Resep Obat.
8. Obat yang diberikan harus dari daftar Fornas.
24
9. Puskesmas mendata sarana dan prasarana penyimpanan obat kemudian disampaikan ke Dinas
Kesehatan Provinsi.
VIII. SARAN / REKOMENDASI
Dari Pelaksanaan yang telah diselenggarakan maka didapatkan pemahaman peserta
bahwa konsep pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian yang ideal dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku terjadi pemahaman yang mendalam yang perlu diterapkan dilingkungan kerja peserta
yang merupakan suatu konsep yang akan dan harus dilaksanakan untuk mencapai Pelayanan
kefarmasian sesuai standar
Berdasarkan hal tersebut maka didapatlah kesepakatan yang merupakan pembentukan
satu pemahaman tentang langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan pelayanan Kefarmasian
di Fasyankes Puskesmas.
IX. HASIL KESEPAKATAN SETELAH DILAKSANAKAN PERTEMUAN
Dari Pertemuan yang dilaksanakan disepakati suatu Komitmen dan pemahaman kepada peserta
sebagai berikut :
1. Masing-masing Puskemas Membuat Rencana Permintaan Obat ke Instalasi farmasi Kab
Kuantang Singingi (Time Schedule Permintaan Obat ke IF Kabupaten) ditanda tangani oleh
Kepala Puskesmas
2. Membuat Perhitungan Stok Minimum Masing-Masing Puskesmas untuk menghindari
kekosongan Obat di Puskesmas.
3. Pelaporan Ketersediaan 20 item obat dan Pelaporan Obat Rasional dan Yanfar di kirimkan
sesuai jadwal (Sebelum Tanggal 4 Bulan Berikutnya).
4. Puskesmas yang telah akreditasi harus menjalankan SOP sesuai dengan yang sudah di
akreditasi tersebut.
5. Mengadvokasi Kepala Puskesmas untuk mengusahakan Anggaran Kegiatan Gema Cermat Di
Kecamatan kerjasama lintas sector dan tenaga kesehatan lainnya ( Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat).
6. Dinas Kesehatan Kab Kuansing Menghitung Kembali Perhitungan Obat sesuai Kebutuhan
dan Anggaran Yang tersedia.
7. Puskesmas mendata sarana dan prasarana penyimpanan obat kemudian disampaikan ke Dinas
Kesehatan Kab Kuansing untuk di rekap dan mengusulkan serta Mengadvokasi Kepala Dinas
Kesehatan dan Bappeda Kab untuk pemenuhan Sarana dan Prasarana tersebut. ( Dengan
argumentasi Obat sangat penting dijaga kestabilannya jika tidak memenuhi standar obat akan
rusak dan tidak bisa digunakan untuk tujuan pengobatan)
25
Foto 6 dan 7 : Pertemuan Pembekalan tenaga kefarmasian dalam melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian Sesuai Standar dan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
26
3. Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat dan Optimalisasi AoC dalam rangka
mendukung Germas di Kabupaten, Kota, Provinsi
NILAI DIPA :
Alokasi Rp. 221.790.000,-
Realisasi Rp. 204.997.800,- (92,43 %)
I. TUJUAN UMUM :
Pertemuan edukasi GeMa CerMat di Kabupaten Rokan Hilir ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat dan stakeholder dalam Menggunakan Obat secara benar dan rasional
serta terbentuknya jejaring lintas sektor dalam melakukan edukasi masyarakat dalam
peningkatan Penggunaan Obat Rasional.
II. PESERTA PERTEMUAN:
Peserta adalah 200 orang terdiri dari:
1. 20 ( dua puluh ) orang Apoteker yang terdiri dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker
Indonesia dari Kabupaten Rokan Hilir.
2. 180 ( seratus delapan puluh) orang masyarakat yang terdiri dari beberapa pengurus wilayah
Organisasi Profesi/Organisasi Masyarakat/Lembaga Sosial Masyarakat, kader kesehatan
dan tenaga kesehatan lain serta siswa SMU/SMK.
III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : Rabu s.d Kamis / 24 s.d 25 April 2019
Tempat : Hotel LION, Jl. Mawar No.7, Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir
IV. NARA SUMBER
- Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Kementerian Kesehatan RI
- Pakar KPRA (Komite Pengendalian Anti Mikroba) (KPRA)
- Organisasi Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Riau
- Dinas Kesehatan Provinsi Riau
V. MATERI:
1. Bakteri Kawan atau Lawan.
2. Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan Obat Rasional melalui Gerakan
Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat.
3. DAGU SIBU
4. Penggolongan Obat dan Pengunaan Obat secara Benar
5. Pembelajaran Gema Cermat dalam Swamedikasi (CBIA)
27
VI. BIAYA PERTEMUAN
Biaya berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) No. 024.07.3.099016 Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2019 Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
VII. HASIL KEGIATAN
Pertemuan Sosialisasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
(GeMa CerMat) dilaksanakan di Hotel Lion, Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir pada
tanggal 24 sd 25 April 2019. Hari pertama di adalah Pembekalan terhadap Seluruh Apoteker
Agent of Change Gema Cermat dengan materi Kebijakan Penggunaan Obat Rasional Melalui
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat dan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Fasyankes dan Regulasi E Farmasi. Sebelum diakhiri acara pada hari itu, Dinas Kesehatan
Provinsi Riau mengadakan rapat teknis persiapan pencanangan Gema Cermat.
Pada hari kedua Kamis, 25 April 2019 jam 07.30 sd 08.30 dimulai pendaftaran dan
registrasi peserta masyarakat. Pada jam 08.30 s/d 09.15 acara dimulai, diawali dengan laporan
panitia disampaikan oleh Kepala Bidang SDK dan Kefarmasian drg. Zulfa Devisra dan
Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra. Hj Mimi Yuliani Nazir,
Apt, MM mewakili Gubernur Riau dan Kata sambutan selamat datang disampaikan Wakil
Bupati Kabupaten Rokan Hilir H. Jamiludin didampingi Kepala Dinas Kesehatan Rokan
Hilir. Dalam sambutannya Jamiludin mengatakan GeMa CerMat merupakan upaya bersama
pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian,
kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat
dan benar.
Beliau juga mengakui bahwa saat ini masih banyak ditemukan di masyarakat adanya
penggunaan obat yang masih kurang tepat dan benar. Untuk itulah diperlukan sekali pendidikan
bagi masyarakat dan juga tenaga medis dalam meningkatkan pengetahuannya tentang obat.
Kemudian dilanjutkan dengan acara pencanangan GeMa CerMat Tingkat Kabupaten Rokan
Hilir dan Penyematan Tanda Apoteker Agent Of Change.
Penyampaian materi diawali oleh narasumber Direktorat Pelayanan Kefarmasian
tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Penggunaan Obat Rasional Melalui
Gema Cermat. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi tentang DAGU SIBU dari PD IAI
dan Narasumber dari Tim gema Cermat Pusat. Setelah Ishoma dilanjutkan kembali dengan
Pembelajaran Gema Cermat (CBIA) yang dipandu oleh Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes
Provinsi Riau (Hj. Nurul Fadhilah, M.Si, Apt) bersama dengan Apoteker Agent of Change dari
Kabupaten Rokan Hilir. Sebelum acara ditutup dilakukan post test bagi peserta masyarakat
28
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat setelah mereka mendapatkan
penyampaian materi dan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA).
Foto 8,9 dan 10: Sosialisasi Gema Cermat Di Kab Rokan Hilir Tahun 2019
29
4. Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat dan Optimalisasi AoC
Evaluasi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat ini pada Tahun 2019
dilakukan di 3 Kab/Kota Yaitu terhadap Kab Kota yang pada Tahun sebelumnya sudah
dilakukan Sosialisasi Gema Cermat TK Kab Kota, yaitu Kab Kampar, Kab Indragiri Hulu dan
Kab Indragiri Hilir.
A. EVALUASI PELAKSANAAN GEMA CERMAT KAB. KAMPAR
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Kegiatan ini bermaksud untuk melihat dukungan terhadap pelaksanaan Gema Cermat
dari sisi kebijakan, Perencanaan termasuk sumber penganggaran, dan juga untuk melihat
implementasi strategi pelaksanaan Gema Cermat yang meliputi:
- Regulasi dan Kebijakan
- Komunikasi dan Publikasi
- Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat
- Optimalisasi Peran Tenaga Kesehatan
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan gerakan
masyarakat cerdas menggunakan obat serta menilai capaian terhadap target yang telah
ditetapkan yang meliputi jumlah cakupan wilayah yang telah diedukasi, jumlah cakupan
tenaga kesehatan yang menjadi Agent of Change (AoC) dan jumlah cakupan masyarakat
yang telah diberikan edukasi melalui Gema Cermat. Selain itu, juga untuk melihat
perubahan-perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan obat mulai dari
mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat.
II. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Peserta pada kegiatan ini adalah 20 (dua puluh) orang terdiri dari:
Anggota IAI PC Kabupaten Kampar
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
30
IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : selama 1 (satu) hari
Tgl 19 November 2019
Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
V. NARASUMBER
- PD IAI Provinsi Riau
- Seksi Kefarmasian dan Alkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau
VI. MATERI PELATIHAN
1. Pemantauan dan Evaluasi Gema Cermat
2. Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat di Kabupaten Kampar
3. Peran IAI dalam Peningkatan Pelayanan Kefarmasian di Sarana Kefarmasian
VII. KESIMPULAN
Apoteker sebagai Agent of Change di Kabupaten Kampar belum semuanya aktif dalam
menggerakkan masyarakat setempat untuk mengedukasi masyarakat di kelompok - kelompok
organisasi masyarakat sehingga hasilnya belum maksimal. Walau ada beberapa Apoteker yang aktif
mengedukasi gema cermat di Puskesmas tetapi tidak terlalu signifikan. Hal ini terkait anggaran
pelaksanaan kegiatan gema cermat tersebut di Puskesmas dan Rumah sakit. Apoteker AOC yang
aktif mengedukasi gema cermat di Kab Kampar menggunakan dana BOK Puskesmas.
VIII. SARAN/ REKOMENDASI
Perlu adanya koordinasi dengan lintas sektor terkait sehingga Apoteker AOC bisa lebih
semangat dalam melakukan gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat dan juga dorongan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar bersama-sama dengan IAI PC. Kabupaten Kampar untuk
mengaktifkan anggotanya untuk melakukan edukasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat di
Kabupaten Kampar.
31
FOTO 11 DAN 12 : Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat di Kab Kampar
32
B. EVALUASI PELAKSANAAN GEMA CERMAT KAB. INDRAGIRI HULU
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Dilaksanakannya Pertemuan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat (Gema Cermat) Di Kabupaten Indragiri Hulu bermaksud untuk mengoptimalkan
peranan Apoteker di Kab.Indragiri Hulu dalam pelaksanaan Gema Cermat setelah
mengikuti pembekalan dan sosialisasi Gema Cermat.
b. Tujuan
1. Tujuan umum
Pentingnya dilaksanakan kegiatan evaluasi untuk melihat sejauh mana peran
apoteker dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat.
2. Tujuan khusus
a. Mendapatkan data yang bisa dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh
pengambil kebijakan di berbagai tingkatan wilayah administrasi.
b. Mendapatkan informasi tentang kesiapan sumber daya bagi pelaksanaan
Gema Cermat.
c. Mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan Gema Cermat.
d. Menilai keberhasilan Gema Cermat dalam suatu periode tertentu.
e. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan Gema Cermat
f. Memberikan umpan balik implementasi Gema Cermat.
II. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
ObatGema Cermat Di Kabupaten Indragiri Hulu dibebankan oleh DIPA APBN Dinas
Kesehatan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Peserta berjumlah 20 (dua puluh) orang yang terdiri atas : Apoteker Agent of Change
(AoC) se Kabupaten Indragiri Hulu
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu :
:
selama 1 (satu) hari
tanggal 14 November 2019
Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
33
Narasumber
- 1 (satu) orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau
- 1 (satu) orang dari MASTER AOC Riau dari Kabupaten Siak
Materi Kegiatan:
1. Pemantauan dan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
(Gema Cermat)
2. Membangun Komunitas Pelanggan
3. Peran Apoteker Agent Of Change Gema Cermat pada PIS-PK dan Program
Prioritas Kesehatan
IV. KESIMPULAN
1. Kegiatan sosialisasi Gema Cermat sudah dilakukan oleh Apoteker di tempat
keramaian dan disekolah-sekolah.
2. Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat akan sangat mudah mendapatkan
berbagai macam produk baik legal maupun illegal sehingga peluang untuk terjadinya
penyalahgunaan obat lebih besar lagi, sehingga peran apoteker sangat dibutuhkan.
3. Mengukur tingkat kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih,
mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar serta
meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
4. Apoteker lebih aktif dalam mensosialisasikan edukasi Gema Cermat dengan
perkenalkan strategi tanya lima o yang merupakan lima pertanyaan minimal yang
harus terjawab sebelum seseorang mengonsumsi obat.
5. Mengingatkan Masyarakat harus proaktif bertanya tentang obat yang akan digunakan
jangan sampai salah dan paling aman dapat berkonsultasi dan melapor pada apoteker.
6. Tidak dipungkiri bahwa banyak yang sering melakukan swamedikasi atau upaya
mandiri mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum memutuskan untuk mencari
pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Namun hal ini seringkali tidak disertai
dengan informasi yang memadai sehingga penggunaan obat kadang kala dilakukan
dengan tidak tepat untuk itulah dilakukan sosialisasi edukasi Gema Cermat.
7. Apoteker bisa sebagai koordinator kegiatan dan memotivasi teman sejawat dan kader
kesehatan untuk melaksanakan kegiatan Gema Cermat secara bersama.
8. Dengan menghilangkan persepsi masyarakat bahwa penggunaan antibiotik dapat
menyembuhkan beberapa penyakit.
34
V. SARAN / REKOMENDASI
Pertemuan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) Di
Kabupaten Indragiri Hulu telah dilaksanakan dan pelaksanaannya telah menjangkau keseluruh
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, walau masih ada Apoteker Agent Of Change yang belum
maksimal tetapi PC IAI Kab Indragiri Hulu sangat Mendukung kegiatan Anggota nya, begitu
juga dukungan dari Dinas Keehatan Indragiri Hulu sangat baik karena mengupayakan
menggunakan Anggaran BOK Puskesmas untuk terlaksananya sosialisisai gema cermat hinga
ke desa-desa di wilayah kerja puskesmas. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat
secara tepat dari para apoteker Agent of Change.
Foto 13 : Evaluasi Gema Cermat Di Kab Indragiri Hulu
Foto 14 : Evaluasi Gema Cermat Di Kab Indragiri Hulu
35
C. EVALUASI PELAKSANAAN GEMA CERMAT KAB. INDRAGIRI HILIR
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Pertemuan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) di
Kabupaten Indragiri Hilir ini bermaksud untuk mengukur tingkat keberhasilan dari
sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat yang telah dilakukan di
Kabupaten Indragiri Hilir dan dampaknya terhadap masyarakat setempat setelah
mengikuti pembekalan dan sosialisasi GeMa CerMat tersebut.
b. Tujuan
- Tujuan umum
Optimalisasi Apoteker Agent of Change GeMa CerMat yang telah dilatih dalam
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam
memilih, mendapatkan, menyimpan dan menggunakan obat dengan benar.
- Tujuan khusus
1. Mendapatkan data yang bisa dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh
pengambil kebijakan di berbagai tingkatan wilayah administrasi.
2. Mendapatkan informasi tentang kesiapan sumber daya bagi pelaksanaan GeMa
CerMat.
3. Mendapatkan informasi tentang kemajuan pelaksanaan GeMa CerMat.
4. Menilai keberhasilan GeMa CerMat dalam suatu periode tertentu.
5. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan Gema CerMat
6. Memberikan umpan balik implementasi GeMa CerMat.
II. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat (GeMa CerMat) di Kabupaten Indragiri Hilir dibebankan
pada DIPA APBN Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2019.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Peserta berjumlah 20 (dua puluh) orang yang terdiri atas :
Apoteker Agent of Change (AoC) se Kabupaten Indragiri Hilir
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 12 s/d 14 November 2019
Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir
36
Narasumber
- 1 (satu) orang dari PD IAI Riau
- 1 (satu) orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Materi Kegiatan
1. Pemantauan dan Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat (GeMa CerMat)
2. Membangun Komunitas Pelanggan
3. Peran Apoteker Agent Of Change GeMa CerMat pada PIS-PK dan
Program Prioritas Kesehatan.
IV. KESIMPULAN
Saat ini banyak ditemui masyarakat sering melakukan swamedikasi atau upaya mandiri untuk
mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum memutuskan untuk mencari pertolongan ke
fasilitas pelayanan kesehatan. Namun hal ini seringkali tidak disertai dengan informasi yang
memadai sehingga penggunaan obat sering dilakukan dengan tidak tepat. Oleh karena itu
perlu dilakukan sosialisasi edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Mrnggunakan Obat (GeMa
CerMat). Disini diharapkan Apoteker yang telah mengikuti pembekalan Apoteker Agent of
Change harus lebih aktif dalam mensosialisasikan edukasi GeMa CerMat dengan
memperkenalkan strategi tanya 5 O yaitu lima pertanyaan minimal yang harus terjawab
sebelum seseorang mengonsumsi obat. Selain itu Apoteker harus mempu mengkoordinir
kegiatan dan memotivasi teman sejawat Apoteker lainnya dan kader kesehatan untuk
melaksanakan kegiatan GeMa CerMat secara bersama-sama ditengah masyarakat. Kegiatan
sosialisasi Gema Cermat ini dapat dilakukan oleh Apoteker di tempat keramaian, organisasi
masyarakat dan disekolah-sekolah.
Dengan maraknya teknologi sekarang ini, masyarakat sangat mudah untuk mendapatkan
berbagai macam produk yang legal maupun illegal sehingga peluang untuk terjadinya
penyalahgunaan obat lebih besar lagi. Ditambah lagi begitu kuatnya persepsi masyarakat
tentang penggunaan antibiotik yang dapt menyembuhkan beberapa penyakit dan mudah
mereka mendapatkan antibiotik di sarana kesehatan. Disinilah diharapkan peran Apoteker
untuk dapat memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang produk yang
aman dan obat yang digunakan jangan sampai salah dalam memilih, mendapatkan,
menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar dan rasional.
37
V. SARAN / REKOMENDASI
Evaluasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) di Kabupaten
Indragiri Hilir, sudah mulai berjalan secara baik yang sebahagian besar dilaksanakan oleh
Tenaga Teknis Kefarmasian TTK di Puskesmas menggunakan Dana BOK, Hal ini berbeda
dengan AOC Apoteker nya dimana, AOC Apoteker kurang maksimal dalam mengedukasi
masyarakat dikarenakann kesibukan masing-masing AOC dan Kurangnya Support dari PC
IAI Inhil karena kevakuman sementara pengurus cabang IAI Inhil. Kedepan diharapkan agar
para apoteker tetap berlanjut memberikan edukasi terhadap seluruh lapisan masyarakat
dengan tanpa pamrih sebagai wujud dari pengabdian terhadap masyarakat Indonesia yang
sehat dan bermartabat.
Dinas Kesehatan Kab Indragiri Hilir sendiri juga memiliki Anggaran APBD Kab untuk
melaksanakan Kegiatan Sosialisasi gema cermat ini dengan melatih AOC dari tenaga tehnis
kefarmasian puskesmas dan tenaga promkes puskesmas. Diharapkan dengan ini farmasi dan
promkes dapat bersinergi dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi gema cermat ini ke
masyarakat luas.
Foto 15 dan 16 : Evaluasi Gema Cermat di Kab Indragiri Hilir
38
Grafik 3.1 : Jumlah Masyarakat yang sudah diedukasi Gema Cermat 2016 sd 2019
Adapun Jumlah seluruh Apoteker Agent Of Change Gema Cermat yang sudah dilantik sebagai AOC
Gema Cermat sejak Tahun 2016 pencanangan secara Propinsi Riau Oleh Kementrian Kesehatan RI di
Kab Siak Provinsi Riau sampai dengan tahun 2019 berjumlah 463 Orang. Dari 463 orang tersebut
sudah dikukuhkan 12 Orang Master Agent Of Change Gema Cermat pada tahun 2018 dan 2019.
Master AOC Gema Cermat bertugas sebagai penggerak AOC lainnya agar lebih aktif dalam
mengedukasi Masyarakat tentang Cerdas Menggunakan Obat. (Daftar Apoteker Agent of Change
terlampir)
Dinas Kesehatan Provinsi Riau melalui dana APBD juga melakukan evaluasi terhadap indikator
Direktorat Pelayanan Kefarmasian yaitu Persentase Penggunaan Obat Rasional di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar Pemerintah (Puskesmas)
1.1 Indikator Persentase Penggunaan Obat Rasional di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Pemerintah
Definisi operasional dari Persentase Penggunaan Obat Rasional dan Perbekalan Kesehatan
Sesuai Kebutuhan adalah Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan
dasar pemerintah. Penggunaan obat dikatakan rasional (WHO 1985) bila pasien menerima obat
yang sesuai dengan kebutuhannya untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang
paling murah untuk pasien dan masyarakat. Secara praktis penggunaan obat dikatakan rasional
jika memenuhi kriteria tepat (diagnosa, indikasi, jenis obat, dosis, cara, lama pemberian informasi
dan penilaian kondisi pasien). Indikator dihitung berdasarkan Laporan Penggunaan Obat dari
masing-masing puskesmas yang dikirim dan direkap setiap bulan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
dan Dinas kesehatan Kab/Kota Merekap serta mengirimkan ke Dinas Kesehatan Propinsi Riau
setiap Triwulan.
39
Tabel 3.6
Capaian Persentase penggunaan obat rasional di fasyankes dasar pemerintah (Renstra
Dinkes Riau)
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)
Persentase penggunaan obat
rasional di fasyankes dasar
pemerintah
85 87,69 >100
Penetapan persentase POR di sarana Pelayanan Kesehatan Dasar pemerintah dilakukan
melalui pemantauan indikator peresepan untuk Penggunaan injeksi pada myalgia, penggunaan
antibiotik paada ISPA non Pneumonia dan Penggunaan antibiotik pada diare non spesifik dan jumlah
rerata resep. Dari tabel diatas capaian kinerja indikator tersebut di tahun 2019 dinilai sangat baik
karena nilai capaian sebesar > 100%, dari target 85% tercapai 87,69 %. Persentase penggunaan obat
rasional meningkat dibandingkan realisasi tahun 2018 (85,4%). Gambaran penggunaan obat rasional
di Provinsi Riau Tahun 2019 menurut Kab/Kota adalah sebagai berikut :
Grafik 3.2
Persentase Penggunaan Obat Rasional di Provnsi Riau Menurut Kab/Kota Tahun 2019
Dari gambar tersebut diatas masih ada Kab/Kota yang pencapaian persentase penggunaan obat
rasional belum mencapai target (85%) yaitu Kab. Kuantan Singingi (84,55%), Siak (81,10%),
Kampar (83,03%), Bengkalis (83,49 %), Rokan Hilir (81,38%), dan Kep. Meranti (81,40 %).
Sedangkan Kab/Kota yang lain sudah melebihi 85%, tertinggi di Kota Pekanbaru (100%) , Kab.
40
Pelalawan (97,74%) dan Kab. Indragiri Hilir (96,44 %). Walaupun persentase penggunaan obat
rasional sudah melebihi target tetapi jika dilihat persentase indikator peresepan, 4 indikator peresepan
masih diatas angka toleransi, gambaran ke 4 indikator adalah sebagai berikut
Grafik 3.3
Persentase Indikator Peresepan Di Provinsi Riau Tahun 2019
Dari gambar diatas menggambarkan persentase antibiotik pada ISPA non pnemonia di Provinsi
Riau Tahun 2019 menurun sedikit yaitu 29,12 % mendekati batas toleransi 20 % bila dibandingkan
Tahun 2018 (29,22%) artinya pasien yang datang dengan kasus ISPA non pneumonia di Provinsi
Riau 29,12 % masih diberikan antibiotic, angka ini dibandingkan tahun 2018 lebih baik karena
mendekatai batas angka toleransi 20%. Persentase pemberian antibiotik pada diare non spesifik di
Provinsi Riau Tahun 2019 menurun yaitu 21,84% dibandingkan Tahun 2018 (27,27%) artinya pasien
yang sakit diare non spesifik diberikan antibiotik sebesar 21,84%, dan ini lebih baik dari tahun 2018
tetapi masih diatas batas angka toleransi (8%). Persentase injeksi pada myalgia Tahun 2019 menurun
yaitu 0,42% dibandingkan Tahun 2018 (0,8%) di bawah angka toleransi (1%) dan rerata item obat
Tahun 2019 menurun yaitu 2,93% dibandingkan Tahun 2018 (3,14%) artinya dokter memberikan
item obat rata-rata 2 atau 3 item obat , masih diatas angka toleransi (2,6%). Pencapaian per indikator
peresepan di Kab/Kota Tahun 2019 bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
41
Grafik 3.4
Persentase Penggunaan Antibiotika Pada ISPA Non Pneumonia di Provinsi Riau Menurut Kab/Kota
Tahun 2019
Dari gambar di atas menggambarkan persentase penggunaan antibiotik pada ISPA Non
Pneumonia yang dinilai masih tinggi karena berada di atas angka toleransi (20%) yaitu 29,12%.
Tetapi ada Kabupaten yang persentase penggunaan antibiotik pada ISPA Non Pneumonia yang
dinilai baik karena berada di bawah angka toleransi (20%) yaitu Kab. Pelalawan (11,32%).
Sedangkan Kab/Kota yang lain masih berada diatas angka toleransi.
Grafik 3.5
Persentase Penggunaan Antibiotika Pada Diare Non Spesifik Di Provinsi Riau Menurut Kab/Kota
Tahun 2019
42
Gambar diatas menggambarkan persentase penggunaan Antibiotik pada diare non spesifik yang
dinilai masih tinggi pada 12 Kab/Kota karena berada di atas batas angka toleransi (8%).
Grafik 3.6
Persentase Penggunaan Injeksi Pada Myalgia di Provinsi Riau Menurut Kab/Kota Tahun 2019
Persentase penggunaan injeksi pada myalgia berdasarkan gambar diatas menunjukkan
Kab/Kota yang berada dibawah angka toleransi (1%) adalah Kab. Kuantan Singingi, Indragiri Hulu,
Kab. Pelalawan, Kab. Kampar, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, dan Kab. Kep. Meranti. Serta adan
Kab/Kota yang angkanya diatas 1 % yaitu Kab Indragiri Hilir, dan Siak, hal ini perlu dikroscek
kembali ke sarana tersebut apakah peresepan sudah sesuai/ rasional. Tetapi ada 3 Kab/Kota, yaitu:
Kab. Rokan Hulu, Kab. Bengkalis dan Kab. Rokan Hilir yang persentase penggunaan injeksi pada
myalgia sebesar 0,00% angka ini sangat baik tetapi harus dikroscek ke puskesmas untuk memastikan
persepan untuk injeksi myalgia sudah rasional.
Grafik 3.7
Rerata Item Obat Per Lembar resep di Provinsi Riau Menurut Kab/Kota Tahun 2019
43
Rerata item obat di Provinsi Riau berada sedikit di atas angka toleransi (2,6) yaitu sebesar 2,9,
tetapi ada Kab/Kota yang berada dibawah angka toleransi yaitu Kota Pekanbaru (2,4) hal ini sudah
baik dan peresepan mulai rasional karena berada dibawah batas toleransi rerata item obat perlembar
resep.
Sesuai arahan dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian Kemenkes RI mulai Tahun 2019 terjadi
perubahan persentase indikator capaian POR, dimana Capaian POR dihitung berdasarkan jumlah
puskesmas menurut Kab/Kota yang nilai angka POR nya di atas 60% yang dihitung untuk masing-
masing Triwulan (TW I s.d TW IV). Hal tersebut dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:
1. Capaian Nilai POR Kab/Kota Triwulan I Tahun 2019 yang lebih dari 60%
Grafik 3.8
Gambar di atas menunjukkan pada Triwulan I Tahun 2019 jumlah puskesmas di Kab/kota yang
capaian Nilai POR yang > 60% sehingga angka capaian POR Kab Kota nya juga baik yaitu Kota
Pekanbaru, Kab. Pelalawan, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kab. Bengkalis,
Kab. Rokan Hulu, Kab. Rokan Hilir, Kab. Kampar, Kab. Kuansing dan Kab. Siak. Sedangkan Kab.
yang Capaian Kab/Kotanya dengan jumlah puskesmasnya dengan Nilai POR nya > 60 % yang
paling kecil yaitu Kab. Kep. Meranti, dari 10 Puskesmas yang Nilai POR Puskesmasnya diatas 60 %
ada 6 puskesmas. Hal ini perlu ditingkatkan lagi dan perlu dilakukan pembinaan ke puskesmasnya.
44
2. Capaian Nilai POR Kab/Kota Triwulan II Tahun 2019 yang lebih dari 60%
Grafik 3.9
Gambar di atas menunjukkan pada Triwulan II Tahun 2019 jumlah puskesmas di Kab/kota
yang capaian Nilai POR yang > 60% sehingga angka capaian POR Kab Kota nya juga baik yaitu
Kota Pekanbaru, Kab. Pelalawan, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kab.
Bengkalis, Kab. Rokan Hulu, Kab. Rokan Hilir, Kab. Kampar, Kab. Kuansing dan Kab. Siak.
Sedangkan pada TW II ini masih tetap Kab. yang Capaian Kab/Kotanya dengan jumlah
puskesmasnya dengan Nilai POR nya > 60 % yang paling kecil yaitu Kab. Kep. Meranti, dari 10
Puskesmas yang Nilai POR Puskesmasnya diatas 60 % ada 6 puskesmas. Hal ini perlu ditingkatkan
lagi dan perlu dilakukan pembinaan ke puskesmasnya.
45
3. Capaian Nilai POR Kab/Kota Triwulan III Tahun 2019 yang lebih dari 60%
Grafik 3.10
Gambar di atas menunjukkan pada Triwulan III Tahun 2019 Kab Kepulauan Meranti masih
tetap sama dimana jumlah Puskesmas yang Nilai POR nya di atas 60 % ada 6 Puskesmas sehingga
capaian POR Kab/Kota nya juga rendah.
4. Capaian Nilai POR Kab/Kota Triwulan IV Tahun 2019 yang lebih dari 60%
Grafik 3.11 Jumlah PKM menurut Kab/Kota nilai POR lebih 60 % TW 4
46
Gambar di atas menunjukkan pada Triwulan IV Tahun 2019 capaian Kab Kota yang Jumlah
Puskesmasnya dengan nilai POR diatas 60 % dan masih perlu pembinaan adalah Kab Kepulauan
Meranti.
Dari evaluasi 4 triwulan di tahun 2019, perlu adanya pembinaan dan pendampingan kepada
tenaga medis dan tenaga kefarmasian yang ada dipuskesmas di Kab Kepulauan Meranti. Sedangkan
Kab Kota lainnya capaian nilai POR nya sudah baik dan sudah peresepan sudah mendekati rasional.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator adalah sebagai berikut:
1. Adanya pembinaan ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan 12 Kab/Kota terkait cara perhitungan
capaian Penggunaan Obat Rasional (POR)
2. Adanya pertemuan tentang Penggunaan Obat Rasional (POR) untuk Dinas Kesehatan dan tenaga
kesehatan di Puskesmas 12 Kab/Kota (dokter, apoteker, tenaga teknis kefarmasian).
Permasalahan/ Hambatan :
1. Pencapaian kinerja sudah baik tetapi ada beberapa Kab/Kota yang perlu dicross cek laporan
Puskesmasnya, misalnya persentase penggunaan Antibiotik pada diare non spesifik yang dinilai
masih tinggi pada 12 Kab/Kota karena berada di atas batas angka toleransi (8%). Hal tersebut
dimungkinkan karena pengambilan sampel pasien yang tidak sesuai dengan register pasien yang
ada di tempat praktek dokter tersebut (apakah pasien memang sudah datang dengan riwayat
penyakit yang memang memerlukan antibiotik). Selain itu persentase penggunaan antibiotik pada
ISPA Non Pneumonia yang dinilai masih tinggi karena berada di atas angka toleransi (20%) hanya
Kab. Pelalawan. Hal tersebut dimungkinkan karena pengambilan sampel pasien yang tidak sesuai
dengan register pasien yang ada di tempat praktek dokter tersebut (apakah pasien memang sudah
datang dengan riwayat penyakit yang memang memerlukan antibiotik).
2. Masih kurangnya kedisiplinan Kab/Kota mengirim laporan dengan alasan Puskesmasnya belum
lengkap mengirim sampai dengan akhir bulan Desember tahun 2019.
3. Masih ada beberapa tenaga Puskesmas di Kab/Kota yang belum memahami cara pengisian POR
karena adanya pergantian pengelola data POR.
4. Masih adanya beberapa Puskesmas yang tenaga medis dan farmasinya belum tercipta komunikasi
yang baik dalam pemberian obat kepada pasien. Walau hal tersebut hanya sebagaian kecil saja
sehingga dalam rekapan laporan POR tidak signifikan.
5. Masih ada Puskesmas yang tidak melakukan pengkajian resep karena kekurangan tenaga farmasi.
Solusi/ Strategi Pemecahan Masalah:
1. Sudah dilakukan konfirmasi ke Kab/Kota yang bersangkutan tetapi belum ada jawaban yang pasti,
sehingga nanti ke depannya ketika ada monev ke Kab/Kota perlu adanya cross cek data per
Puskesmas di semua Kab/Kota.
47
2. Melakukan umpan balik ke Kab/Kota agar mereka termotivasi untuk mengirimkan laporan tepat
waktu.
3. Provinsi melakukan bimbingan dan evaluasi sampai ke Puskesmas secara berkala dan bertahap
dengan dianggarkan dari dana dekonsentrasi dan dana APBD.
1. 2 Persentase Pelayanan Kefarmasian sesuai standar di Fasyankes dasar
Pemerintah (Puskesmas)
Definisi operasional Persentase Pelayanan Kefarmasian sesuai standar adalah Jumlah
Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar di wilayah tertentu pada
periode tertentu.
Capaian indikator dari Persentase Pelayanan Kefarmasian sesuai standar adalah 100 % atau
dari target 35% tercapai 61,7 %. Capaian indikator ini dinilai baik karena dukungan dari kegiatan ini
bersumber dari APBN dan APBD. Kegiatan yang mendukung kegiatan ini sama dengan kegiatan
yang mendukung pada indikator kinerja utama yaitu persentase penggunaan POR di fasyankes.
Tabel 3.7
CAPAIAN INDIKATOR PERSENTASE PELAYANAN KEFARMASIAN DIPUSKESMAS
SESUAI STANDAR DI PROVINSI RIAU
TAHUN 2019
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase Pelayanan
Kefarmasian sesuai standar
35 68,33 >100
Pelayanan Kefarmasian Sesuai standar di Puskesmas apabila dilakukan pendokumentasian terhadap
pelayanan kefarmasian :
1. Pemberian Informasi Obat
2. Konseling
3. Pencatatan Pengobatan Pasien
Pencapaian kinerja pada indicator persentase pelayanan kefarmasian sesuai standar dinilai sangat
baik karena nilai capaian > 100 % atau dari target 35 % terealisasi 68,33%.
Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator tersebut adalah:
1. Pembinaan langsung ke Puskesmas di 12 Kab/Kota (APBN Program Monitoring
Ketersediaan Obat, Vaksin dan Hasil Capaian Program Pelayanan Kefarmasian di
Fasyankes). Biaya yang digunakan Rp. 101.246.000,00 dan terealisasi Rp. 100.876.000,00
48
(99,63%) dengan menggunakan daftar tilik Form Pelayanan Kefarmasian sesuai standar. Jumlah
seluruh puskesmas yang dilakukan pembinaan pada tahun 2019 berjumlah 60 Puskesmas, dari 60
puskesmas tersebut 41 Puskesmas sudah melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar.
Penilaian ini dilakukan dengan pembinaan lansung ke puskesmas menggunakan daftar tilik
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Berikut daftar Puskesmas yang hasil penilaian skornya
diatas 70 %.
Tabel 3.8 Daftar Puskesmas yang dinilai Pelayanan Kefarmasiannya
NO PUSKESMAS KAB/KOTA NILAI
1 SENTAJO RAYA KUANTAN SINGINGI 74,13
2 KOTO BARU KUANTAN SINGINGI 74,14
3 TEMBILAHAN INDRAGIRI HILIR 71,99
4 TEMBILAHAN HULU INDRAGIRI HILIR 70,14
5 PANGKALAN KASAI INDRAGIRI HULU 70,14
6 BUNGA RAYA SIAK 70,14
7 SIAK SIAK 71,14
8 KAMPAR KAMPAR 70,14
9 RAMBAH SAMO 1 ROKAN HULU 74,99
10 SEDINGINAN ROKAN HILIR 79,86
11 TANAH PUTIH ROKAN HILIR 71,99
12 PANGKALAN KERINCI
II PELALAWAN 85,00
13 ALAH AIR KEP. MERANTI 70,14
14 SELAT PANJANG KEP. MERANTI 72,14
15 KUNTO DARUSSALAM ROKAN HULU 85,00
16 BENAI KUANTAN SINGINGI 70,00
17 BAGAN BATU ROKAN HILIR 70,00
18 BANDAR
PETALANGAN PELALAWAN 85,00
19 PANGKALAN KERINCI
II PELALAWAN 85,00
20 JAYA MUKTI DUMAI 70,00
21 GAJAH MADA INDRAGIRI HILIR 71,14
22 SALO KAMPAR 72,14
23 REJOSARI PEKANBARU 74,94
24 BANGKINANG KOTA KAMPAR 70,14
25 DUMAI KOTA DUMAI 73,19
26 BUMI AYU DUMAI 74,19
27 PURNAMA DUMAI 74,15
28 DUMAI BARAT DUMAI 70,72
29 PANGKALAN KERINCI PELALAWAN 85,00
30 LIMA PULUH PEKANBARU 70,15
31 SIDOMULYO PEKANBARU 72,19
49
32 SIDOMULYO RI PEKANBARU 72,19
33 TENAYAN RAYA PEKANBARU 71,14
34 SIMPANG TIGA PEKANBARU 70,15
35 SAIL PEKANBARU 73,19
36 RUMBAI PESISIR PEKANBARU 71,14
37 RUMBAI BUKIT PEKANBARU 71,00
38 UMBAN SARI PEKANBARU 71.15
39 SEI APIT SIAK 85,00
40 KAMPAR KAMPAR 71,15
41 PERANAP INDRAGIRI HULU 74,15
42 MUARA LEMBU KUANTAN SINGINGI 65,51
43 GUNUNG TOAR KUANTAN SINGINGI 52,3
44 SENTAJO KUANTAN SINGINGI 28,1
45 AIR MOLEK INDRAGIRI HULU 59,07
46 PEKAN HERAN INDRAGIRI HULU 52,8
47 LIRIK INDRAGIRI HULU 59,62
48 BENGKALIS BENGKALIS 56,38
49 SELAT BARU BENGKALIS 32,43 50 TANDUN I ROKAN HULU 29,83 51 SEI KIJANG PELALAWAN 49,41
52 BANGKINANG KAMPAR 57,84
53 PANGKALAN KURAS 1 PELALAWAN 23,83 54 BALAI MAKAM BENGKALIS 47,3 55 SEBANGAR BENGKALIS 57,74 56 MUARA BASUNG BENGKALIS 60,85 57 KUOK KAMPAR 57,3 58 SUNGAI SALAK INDRAGIRI HILIR 47,51 59 RUMBAI BUKIT PEKANBARU 58,68 60 BUKIT KAPUR DUMAI 49,02
Dari Tabel diatas terlihat terdapat 41 Puskesmas hasil monitoring yang memenuhi standar
Pelayanan Kefarmasian diatas standar nilai 70 (68,33%) dari target 35 % Puskesmas yang memenuhi
standar Pelayanan Kefarmasian dari Puskesmas yang menggunakan tilik form Pelayanan
Kefarmasian.
Untuk puskesmas yang sudah terakreditasi masih terdapat kendala dan permasalahan, dimana pada
saat monitoring dilakukan seharusnya semua yang dikerjakan tercatat dan terdokumentasi dengan
baik, tetapi hal ini tidak demikian karena kesibukan tenaga farmasi dipuskesmas menyebabkan
kelalaian dalam menyimpan dokumen dan file sehingga nilai/ skor yang diperoleh menjadi kecil
disamping factor yang lainnya seperti jumlah pasien dan resep yang dilayani tidak sebanding dengan
jumlah tenaga farmasi yang tersedia.
50
Permasalahan: Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
1. Tenaga kefarmasian/ Apoteker yang jumlahnya masih kurang di Puskesmas.
2. Masih banyak tenaga farmasi di Puskesmas yang belum mengerti tentang Pelayanan kefarmasian
yang sesuai standar karena selama ini yang mengikuti pelatihan pelayanan kefarmasian adalah
pemegang program farmasi di Kab/Kota dan Dinas Kesehatan Kab/Kota terkendala biaya
melakukan pembinaan dan pelatihan pelayanan kefarmasian untuk puskesmas diwilayahnya.
3. Volume Pekerjaan Tenaga farmasi dipuskesmas tidak seimbang dan ada beberapa yang overload
karena banyaknya pasien/ resep yang harus dilayani sedangkan tenaga farmasi terbatas.
4. Kegiatan Pelayanan Kefarmasian Luar gedung belum sepenuhnya bisa dilaksanakan
Pemecahan Masalah/Solusi:
1. Setiap tahun dianggarkan untuk pertemuan pelayanan kefarmasian untuk fasyankes secara
bertahap.
2. Dinas Kesehatan Provinsi melakukan evaluasi terhadap Kab/Kota dan memberikan umpan balik
Kab/Kota, pada saat pertemuan dengan Kab/Kota ditampilkan pelaksanaan pelayanan kefarmasian
di Kab/Kota sehingga mereka bisa sharing pengalaman.
3. Memberikan support kepada tenaga kefarmasian di puskesmas dan mengadvokasi kepala
puskesmas agar melakukan pelayanan kefarmasian lebih baik lagi dipuskesmas.
4. Meminta Kepala Puskesmas agar mengikutsertakan tenaga kefarmasian puskesmas untuk
pelayanan kesehatan/kefarmasian luar gedung sehingga kegiatan sosialisasi gema cermat di
puskesmas dapat terlaksana.
2. Pembinaan langsung ke RS di 12 Kab/Kota menggunakan Anggaran APBD dengan
Menyisip pada Kegiatan Monitoring Napza Di RS.
Tabel 3.9 Daftar Rumah sakit yang di Nilai Pelayanan Kefarmasiannya
NO NAMA RUMAH SAKIT KELAS
RS KAB/KOTA
STATUS
AKREDITASI
1 2 3 5 8
1 RSUD ARIFIN ACHMAD B PEKANBARU PARIPURNA
2 RSUD BENGKALIS B BENGKALIS PARIPURNA
3 RSUD DUMAI B DUMAI PARIPURNA
4 RSU. AWAL BROS PKB B PEKANBARU PARIPURNA
5 RSU ISLAM IBNU SINA B PEKANBARU PARIPURNA
6 RSU PRIMA PEKANBARU C PEKANBARU PARIPURNA
7 RS IBU DAN ANAK ZAINAB C PEKANBARU UTAMA
8 RSUD PURIHUSADA TBLH C INHIL UTAMA
9 RSU. EFARINA ETAHAM C PELALAWAN PARIPURNA
51
10 RSU AWAL BROS PANAM C PEKANBARU PARIPURNA
11 RSU. SANTA MARIA B PEKANBARU PARIPURNA
12 RSU. EKA HOSPITAL B PEKANBARU PARIPURNA
13 RSU.SYAFIRA C PEKANBARU PARIPURNA
14 RSUD SIAK C SIAK INDRAPURA PARIPURNA
15 RSUD KAB. MERANTI D MERANTI PARIPURNA
16 RSUD PETALABUMI C PEKANBARU UTAMA
17 RS. PMC PEKANBARU C PEKANBARU UTAMA
18 RS. PT.Chevron PI. C BENGKALIS UTAMA
19 RSU. AULIA HOSPITAL C PEKANBARU MADYA
20 RSU.BINA KASIH C PEKANBARU MADYA
21 RSU INDAH BAGANBATU D ROKAN HILIR MADYA
22 RSUD Dr.RM PRATOMO BAGANSIAPIAPI
C ROKAN HILIR MADYA
23 RSUD ROKAN HULU C ROKAN HULU MADYA
24 RS JIWA TAMPAN A PEKANBARU MADYA
25 RSUD KEC. MANDAU C BENGKALIS MADYA
26 RSUD SELASIH C PELALAWAN MADYA
27 RSUD BANGKINANG C KAMPAR DASAR
28 RSUD TELUK KUANTAN C KUANSING DASAR
Pelayanan kefarmasian di 28 Rumah sakit diatas sudah mulai baik, dan diharapkan kedepan semakin
baik lagi dan terdokumentasi dengan rapi.
Tabel 3.10
REKAPITULASI PENERAPAN FORULARIUM NASIONAL DI PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
SE-PROVINSI RIAU TAHUN 2019
NO KABUPATEN/
KOTA PUSKESMAS
PENGGUNA
AN
ANTIBIOTIK
A
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIKA
DILUAR FORNAS
JMLH
ITEM
OBAT
TERSEDIA
JMLH
ITEM
OBAT
SESUA
I
FORN
AS
1. PEKANBARU
TENAYAN
RAYA
Azitromisin 500 mg 146 128
Rifampisin 450 mg
Rifampisin 600 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefadroksil 250 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg
RUMBAI BUKIT Sefadroksil 500 mg 200 200
52
UMBAN SARI Sefadroksil 500 mg 150 150
REJOSARI Azitromisin 500 mg 200
Levofloksasin 500 mg
Rifampisin 450 mg
Rifampisin 600 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg/5 ml
2. KAMPAR
BANGKINANG
KOTA Griseofulvin 500 mg 159 8
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
KAMPAR 200 200
3. ROKAN HILIR BAGAN BATU Azitromisin 500 mg 168 160
Gentamisin 40 mg/ml
Levofloksasin 500 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg
Sefotaksim 1.000 mg/vial
SEDINGINAN 121 121
TANAH PUTIH 200
4. BENGKALIS BENGKALIS 291 291
SELAT BARU 200 200
5. DUMAI DUMAI KOTA Doksisiklin 50 mg 190 155
Kloramfenicol 500 mmg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefadroksil 500 mg/5 ml
BUMI AYU Azitromisin 500 mg 144 136
Doksisiklin 50 mg
Griseofulvin 500 mg
Kloranfenikol 500 mg
Levofloksasin 500 mg
Ofloksasin 200 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefadroksil 250 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg
Seftriakson 1.000 mg/vial
53
JAYA MUKTI Azitromiksin 500 mg 143 143
Doksisiklin 50 mg
Griseofulvin 500 mg
Kanamisin 1.00 mg/vial
Kloramfenikol 500 mg
Sefaroksil 250 mg/5 ml
6. INDRAGIRI
HILIR
TEMBILAHAN
KOTA 150 150
TEMBILAHAN
HULU 196 158
7. KEPULAUAN
MERANTI ALAH AIR Sefadroksil 500 mg 200 180
SELAT
PANJANG Sefadroksil 500 mg 200 200
8. KUANTAN
SINGINGI SENTAJO Doksisiklin 50 mg
Griseofulvin 500 mg
GUNUNG TOAR Griseofulvin 500 mg 100 100
Sefadroksil 500 mg
BENAI Doksisiklin 50 mg 400 350
Griseofulvin 500 mg
Kloramfenikol 500 mg
Sefadroksil 500 mg
SENTAJO RAYA Sefadroksil 500 mg 116 116
Sefiksim 100 mg
MUARA LEMBU Sefadroksil 500 mg
Seftriakson 1.000 mg/vial
9. SIAK BUNGA RAYA Sefadroksil 500 mg 260 200
Sefadroksil 125 mg/5 ml
SIAK Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 250 mg/5 ml
10. INDRAGIRI
HULU AIR MOLEK Sefadroksil 500 mg 150
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefotaksim 1.000 mg/vial
KASAI Doksisiklin 50 mg 150
Levofloksasin 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg
54
PEKAN HERAN Doksisiklin 50 mg 212 207
Griseofulvin 500 mg
Levofloksasin 500 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
LIRIK Gentamisin 10 mg/ml 226 152
Levofloksasin 500 mg
Sefadroksil 500 mg
Sefotaksim 1.000 mg/vial
11. ROKAN
HULU TANDUN I Griseofulvin 500 mg 195
Sefadroksil 500 mg
RAMBAH SAMO
I Doksisiklin 100 mg 519 519
Sefadroksil 500 mg
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefiksim 100 mg
Isoniazid 100 mg
12. PELALAWAN
PANGKALAN
KERINCI II
SEI KIJANG Sefadroksil 500 mg 200
Sefadroksil 125 mg/5 ml
Sefiksim 1.000 mg/vial
55
Grafik 3.12 : Penerapan Fornas di Puskesmas
Dari gambar di atas menggambarkan bahwa Untuk Kota Pekanbaru semua jumlah item obat yang
tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas yaitu Puskesmas Rumbai Bukit (200 item obat yang
tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas) dan Umban Sari (150 item obat yang tersedia
semuanya sudah sesuai dengan fornas), untuk Kab. Kampar yaitu Puskesmas Kampar semua
jumlah item obat yang tersedia sudah sesuai dengan fornas (200 item obat yang tersedia semuanya
sudah sesuai dengan fornas), Untuk Kab. Rokan Hilir yaitu Puskesmas Sedinginan semua jumlah
item obat yang tersedia sudah sesuai dengan fornas (121 item obat yang tersedia semuanya sudah
56
sesuai dengan fornas), Untuk Kab. Bengkalis yaitu Puskesmas Bengkalis semua jumlah item obat
yang tersedia sudah sesuai dengan fornas (291 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai
dengan fornas) dan Puskesmas Selat Baru (200 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai
dengan fornas), Untuk Kota Dumai yaitu Puskesmas Jayamukti semua jumlah item obat yang
tersedia sudah sesuai dengan fornas (143 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan
fornas, Untuk Kab. Inhil yaitu Puskesmas Tembilahan Kota semua jumlah item obat yang tersedia
sudah sesuai dengan fornas (150 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas,
Untuk Kab Kep. Meranti yaitu Puskesmas Selat Panjang semua jumlah item obat yang tersedia
sudah sesuai dengan fornas (200 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas,
Untuk Kab Kuansing yaitu Puskesmas Gunung Toar semua jumlah item obat yang tersedia sudah
sesuai dengan fornas (100 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas, dan
Puskesmas Sentajo Raya (116 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas,
Untuk Kab Rohul yaitu Puskesmas Rambah Samo 1 semua jumlah item obat yang tersedia sudah
sesuai dengan fornas 519 item obat yang tersedia semuanya sudah sesuai dengan fornas.
Adapun antibiotik yang sering penggunaan di Puskesmas diluar yang ada di Fornas Sesuai Tingkat
FKPT nya adalah: Sefadroksil tab 500 mg, sefadroksil sirup 125mg/5 ml, sefiksim 100 mg,
Levofloksasi 500 mg, Doksisiklin 100 mg dan Griseovulfin 500mg. Seharusnya pemakaian
antibiotik ini di hindarkan digunakan dipuskesmas karena merupakan antibiotik penggunaan di
FKTP 2/lanjutan, jika hal ini terus berlanjut maka resistensi antibiotik sulit untuk di atasi/cegah.
3. Indikator Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota yang Melaksanakan Program Tata
Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Tabel 3.11
Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota yang melaksanakan
program tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan
Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Provinsi)
Realisasi
(Provinsi)
Capaian
(%)
Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kab/Kota yang
melaksanakan program
tata kelola obat publik dan
perbekalan kesehatan
1 1 100
57
Capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota yang melaksanakan program
tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan Tahun 2019 dinilai baik karena nilai capaian
100 % atau terealisasi 100 % dari target 100 % (data dihitung dari 12 Kab/Kota).
Propinsi Riau Memiliki 12 Kab Kota yang tersebar di wilayah Riau Daratan dan Riau Lautan.
Dengan luasnya wilayah propinsi Riau Pengelolaan Obat dilaksanakan secara berjenjang sesuai
dengan kewenangan masing-masing baik di tingkat Propinsi maupun tingkat Kab/Kota. Dinas
Kesehatan Kab Kota masing-masing memiliki 1 Instalasi farmasi Kab/Kota untuk manajemen
pengelolaan obat nya. Masing-masing IFK Kab/kota menjamin Ketersediaan obat dan vaksin
hingga ke tingkat pelayanan kesehatan di puskesmas dan pustu dengan membuat jadwal
pengaturan pengiriman obat ke masing-masing puskesmas dan jika terjadi kekosongan obat
segera menginformasikan secara berjenjang di tingkat mana kekosongan tersebut agar dapat di
atasi dengan meminta buffer stok Kab/Kota atau Bufer Stok Provinsi atau Bufer Stok
Nasional.
Keberhasilan pengelolaan obat ini dapat dilihat dari persentase ketersediaan obat dan vaksin
terhadap 20 obat indikator yang dipantau dan dilaporkan setiap bulannya dari masing-masing
puskesmas secara berjenjang hingga ke Kementrian kesehatan RI.
Tabel 3.12
Capaian Indikator Kinerja Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 2019
Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%)
Persentase Ketersediaan Obat dan
Vaksin
95 98,46 > 100
Pada indikator hasil persentase realisasi Ketersediaan Obat dan Vaksin tahun 2019 dinilai sangat baik
dengan capaian sebesar > 100% atau dari target 95% terealisasi 98,46%.
58
Grafik 3. 13 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Kab/Kota Se-Provinsi
Riau 2019
Dari gambar di atas menggambarkan persentase 20 item ketersediaan obat dan vaksin di
puskesmas yang sudah 100 % di Provinsi Riau Tahun 2019 adalah Kabupaten Indragiri Hulu,
Indragiri Hilir, Siak, Dumai, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kep. Meranti dan Pekanbaru. Sedangkan
Persentase terkecil berada pada Kabupaten Pelalawan (92,31%).
Sedangkan jika dibandingkan Gambaran Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun
2018 dan Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Grafik 3.14 Persentase 20 Item ketersediaan obat dan vaksin 2018 dan 2019
Dari gambar di atas menggambarkan Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin mengalami
penurunan yaitu dari 99,7% di tahun 2018 menjadi 98,46% di tahun 2019, hal ini dikarenakan ada
59
beberapa item obat yang gagal lelang pada tahun 2019 dan pihak penyedia baru menginformasikan
diakhir tahun.
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
1. Pertemuan Meningkatkan Kapasitas SDM dalam pengelolaan Vaksin dan Penerapan E-
Logistik di Instalasi Farmasi Provinsi/ Kab/Kota
NILAI DIPA :
Alokasi Rp. 88.465.000,-
Realisasi Rp. 74.520.200,- (84,24 %)
I. TUJUAN :
Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Vaksin dan Penerapan E-logistik bertujuan
meningkatkan Kompetensi petugas dalam Pengelolaan Obat di Fasilitas Kesehatan Pemerintah.
II. PESERTA PERTEMUAN:
Peserta adalah 28 ( Dua puluh delapan orang ) orang terdiri dari:
4 ( Empat ) orang peserta Dinkes Provinsi Riau
24 (dua Puluh Empat ) orang peserta Dinas Kesehatan Kab/kota, setiap Kab/kota ada 2 (dua)
oarang
III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : selama 3 ( Tiga ) hari
dari tgl 23 s/d 25 September 2019
Tempat : Hotel The Zuri Pekanbaru, Jl. Soekarno Hatta Komplek
Transmart, Pekanbaru
IV. NARA SUMBER
- Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
- Balai Besar POM Pekanbaru
- IFK Dinas Kesehatan Provinsi Riau
V. MATERI:
1. Kebijakan Pengelolaan Obat dan Vaksin
2. Aplikasi E-logistik
3. Penerapan CDOB di Instalasi Farmasi Kab/kota dan Gudang Farmasi Puskesmas
4. Implementasi Pengelolaan Vaksin dan Penerapan E-logisti
60
Foto 17: Pertemuan Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Obat dan Vaksin
Foto 18 dan 19 : Pertemuan Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Obat dan Vaksin
61
3. Indikator Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi & Pengamanan Pangan Yang Dibina
Tabel 3.13
Capaian Indikator Kinerja Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi &
Pengamanan Pangan Yang Dibina Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Jumlah)
Realisasi
(Jumlah)
Capaian (%)
Sarana Produksi dan Distribusi
Sediaan Farmasi & Pengamanan
Pangan Yang Dibina
215 sarana 215 sarana 100
Capaian indikator kinerja Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi & Pengamanan
Pangan Yang Dibina Tahun 2019 dinilai baik karena nilai capaian 100% atau terealisasi 100 %
dari target 100 %.
Capaian indikator kinerja tersebut dicapai melalui Monitoring Perizinan Sarana Produksi dan
Distribusi Kefarmasian Seksi Kefarmasian dan Alkes Tahun 2019 ke 12 Kab/ Kota se Provinsi
Riau.
Tabel 3.14
Hasil Monitoring Perizinan Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2019
NO. SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
KEFARMASIAN JUMLAH
(SARANA) MEMENUHI SYARAT
(MS) TIDAK MEMENUHI
SYARAT (TMS)
1 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) 42 41 1
2 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL (UKOT) 2 1 1
3 KOSMETIK 2 2 0
4 PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) 168 102 66
5 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL (UMOT) 1 0 1
TOTAL 215 146 69
62
Grafik 3.14
Hasil Monitroing Perizinan Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2019
Dari Gambar di atas menggambarkan capaian kinerja dinilai baik (100%) dari target 215 sarana
tercapai 215 sarana sesuai dengan target. Tetapi dari sarana produksi dan distribusi yang dibina
ditemukan 146 sarana yang Memenuhi syarat (MS) dan 69 sarana yang tidak memenuhi syarat
(TMS). (67, 90%)
63
64
Foto 20, 21,22,dan 23 : monitoring perizinan sarana produksi dan distribusi kefarmasian
Hasil monitoring perizinan sarana produksi dan distribusi kefarmasian terhadap sarana
tersebut terdapat beberapa pelanggaran antara lain:
1. Ada teguran dari Balai POM terhadap sarana distribusi obat antara lain: 21 perusahaan PBF
peringatan yaitu peringatan, peringatan keras, Penghentian Sementara Kegiatan (PSK) dan
Rekomendasi Penutupan PBF. Pelanggaran dilakukan terhadap:
* Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK. 03.1.34.11.12.7542
tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang baik
* Peraturan Menteri Kesehatan No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2014 Pasal 15 Ayat (1)
dan Ayat (2), Pasal 16 Ayat (1)
* Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 3 tahun 2015 tentang peredaran, penyimpanan,
pemusnahan dan pelaporan narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi Pasal 8 dan Pasal
36
2. Izin sudah habis masa berlakunya
3. Tidak mempunyai Apoteker Penanggung Jawab Teknis/ Apoteker Penangung Jawab resign.
4. Sarana PIRT ada yang sudah tidak aktif lagi beroperasional.
Usaha Pemecahan Masalah/ Solusi:
1. Seksi Kefarmasian dan Alkes Dinkes Provinsi Riau melakukan tindak lanjut pembinaan ke
perusahaan tersebut agar peringatan-peringatan tersebut tidak berlanjut menjadi pencabutan izin.
2. Membuat Rekomendasi pencabutan Izin PBF yang memang sudah melakukan pelanggaran.
3. Mengundang perusahaan yang bermasalah untuk diprioritaskan menjadi peserta pada kegiatan
pertemuan pembinaan PBF pada tahun yang akan datang.
4. Pertemuan dengan PBF dianggarkan setiap tahun melalui dana APBD agar kualitas PAK dan PBF
tetap terjaga.
5. Membuat Surat Tindak lanjut kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota agar menindaklanjuti temuan-
temuan dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Balai Besar POM diPekanbaru dan jika memang ada
yang sudah tidak aktfi lagi direkomendasikan untuk di tutup izin operasionalnya.
65
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
A. PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM DALAM MELAKUKAN
MONITORING PERIZINAN SARANA PRODIS KEFARMASIAN DI KOTA
PEKANBARU TAHUN ANGGARAN 2019
NILAI DIPA :
Alokasi Rp. 50.724.000,-
Realisasi Rp. 48.147.300,- (94,92 %)
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Maksud Dilaksanakannya Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam
Melakukan Monitoring Perizinan Sarana Prodis Kefarmasian Di Kota Pekanbaru Tahun
Anggaran 2019 adalah untuk meningkatkan kemampuan petugas Pembina tersebut. agar
siap dalam melakukan monitoring dan pembinaan terhadap sarana Prodis Kefarmasian
yang mempunyai permasalahan dalam proses perizinannya.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum
Terselenggaranya upaya dalam menyamakan perepsi tentang siklus perizinan serta
Peningkatan Kemampuan SDM dalam Melakukan Monitoring Perizinan Sarana Prodis
Kefarmasian sehingga tingkat kepuasan masyarakat yang merupakan indikator dalam
pelayanan publik yang prima dapat tercapai.
Tujuan khusus
Agar Petugas Pembina tersebut siap dalam melakukan monitoring dan pembinaan terhadap
sarana Prodis Kefarmasian di wilayahnya.
II. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Melakukan Monitoring Perizinan Sarana
Prodis Kefarmasian Di Kota Pekanbaru oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi Tahun
Anggaran 2019.
Peserta berjumlah 31 (tiga puluh satu ) orang yang terdiri atas :
- 12 Orang dari Dinkes Kab / Kota se Prov Riau
- 12 Orang dari DPMPTSP Kab/ Kota se Prov Riau
- 7 Orang dari Peserta Lokal Pekanbaru
66
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada :
Waktu g Tanggal : 2 (dua) hari : 24 sd 25 Juni 2019
TempatT Tempat : Hotel Ang : : Angkasa Garden , Jl. Setia Budi Pekanbaru
NARASUMBER
- 1 (satu) orang dari Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI
- 1 (satu) orang dari Direktorat Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI
- 1 (satu) orang dari DPMPTSP Provinsi
- 1 (satu) orang dari BPOM Pekanbaru
- 1 (satu ) orang DPMPTSP Kab Siak
MATERI
a. Kebijakan Dan Peraturan Bpom Terkait Pengawasan Obat,
Bahan Obat, Napza, Kosmetik Dan Obat Tradisional.
b. PelaksanaanOnline Single Submission (Oss) Di Kabupaten Siak, berdasarkan Permenkes RI
Nomor 26 Tahun 2018
c. Pelayanan Perizinan Sektor Kesehatan Di Dpmptsp Provinsi Riau
d. Reformasi Peraturan Sarana Produksi Dan Distribusi Kefarmasian
e. Penjelasan Form Bimtek ke Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian (PBF, UKOT,UMOT dan
PIRT)
67
Hasil Diskusi dan Tanya Jawab:
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Kosmetik dari luar negeri banyak
dijual, apa izinnya dan bagaimana
dengan pengawasannya? (Pelalawan)
Bila dalam jumlah kecil dan biasanya
dipakai untuk pemakaian sendiri
diperbolehkan, namun bila dalam
jumlah banyak maka lakukan secara
tertulis atau bersurat kepada BBPOM
Pekanbaru untuk bersama-sama turun
melakukan pengawasan.
2. Bagaimanakah alur yang sebenarnya
dari hasil pemeriksaan BBPOM?
Apakah hasilnya ditembuskan
langsung kepada Kepala Daerah?Dan
apakah setelah keluar hasilnya
diberikan kesempatan untuk
membina sarana tersebut atau
memberikan sanksi di tempat?
(Rohul)
BPOM melakukan koordinasi untuk
bersama-sama turun mengawasi
sarana kefarmasian, hasil
pemeriksaan akan ditembuskan
kepada Dinkes Kab/Kota.
3. Bila penanggung Jawab PRB pindah
apakah boleh klinik terus
beroprasional? (Rohil)
Apabila tidak ada apoteker ditempat
maka klinik tidak boleh menyediakan
obat / stok obat dikosongkan.
4. Terkait izin sarana yang telah terbit,
petugas melakukan monitoring ke
sarana tersebut namun didapati
sarana tidak bersih, apakah ada
perubahan izinnya? (Rohil)
Bila Survey tidak memenuhi
persyaratan, sewaktu mengajukan
persyaratan bila secara administrasi
memenuhi syarat tetapi tempatnya
kotor maka wajib diberikan saran dan
di tegaskan.
68
NO PERTANYAAN JAWABAN
5. Terkait dana yang tidak tersedia
untuk turun ke sarana, bagamana
solusinya? (Kuansing)
Untuk turun survey sebaiknya
berkoordinasi bersama dengan
DPMPTSP, pentingnya turun
bersama ke sarana menjadi
pertimbangan DPMPTSP dalam
mengeluarkan izin.
6. Bagaimana kepastian rekomendasi
untuk perizinan khususnya
kesehatan, apakah dengan meminta
rekomendasi dari DPMPTSP?
(Pekanbaru)
Rekomendasi hanya diminta dari
Dinas Kesehatan Kab/Kota sebagai
lampiran persyaratan pengurusan izin.
7. Apabila Dinkes mendapatkan surat
rekomendasi dari BPOM yang berisi
penutupan sementara, tahapan apa
yang harus dilakukan oleh apotek
agar dapat membuka kembali
apoteknya? (Siak)
Apotek wajib menyiapkan yang
menjadi permasalahan berdasarkan
surat rekomendasi. Lalu melaporkan
kepada BPOM.
8. Tahapan dalam pengurusan ijin yaitu
izin usaha, izin lokasi, izin
lingkungan. Izin lingkungan dimana
diurus apakah di DLH? (Rohul)
Cari Persyaratan yang paling ringan,
cukup dengan SPPL seperti umot
dengan kesepakatan bersama.
IV. KESIMPULAN
Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Melakukan Monitoring
Perizinan Sarana Prodis Kefarmasian Di Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2019 telah
dilaksanakan di Kota Pekanbaru pada tanggal 24 s.d 25 Juni 2019, hasil Pertemuan yaitu
peserta dari DPMPTSP Kab/Kota menyampaikan permasalahan yang dihadapi dan pada
kesempatan itu pula telah dilakukan sinkronisasi dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota
sebagaimana juga telah dilakukan koordinasi dengan narasumber pusat terkait pengurusan
perizinan di Kab/Kota.
V. SARAN / REKOMENDASI
Pentingnya untuk bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan terkait
perizinan, dengan menghadirkan peserta dari DPMPTSP Kab/Kota dan Dinas Kesehatan
Kab/Kota, oleh karenanya diharapkan agar rutin melakukan pertemuan bersama agar dapat
menyelesaikan permasalahan terkait perizinan kefarmasian.
69
4. Layanan Perencanaan, Konsolidasi dan Evaluasi Terhadap Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
Tabel 3.15
Capaian Indikator Kinerja Layanan Perencanaan, Konsolidasi dan Evaluasi Terhadap
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Provinsi)
Realisasi
(Provinsi)
Capaian
(%)
Layanan Perencanaan,
Konsolidasi dan Evaluasi
Terhadap Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
1 1 100
Capaian indikator kinerja Layanan Perencanaan, Konsolidasi dan Evaluasi Terhadap
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Tahun 2019 dinilai baik karena nilai
capaian 100 % atau terealisasi 100 % dari target 100 %.
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
1. PERTEMUAN REVIEU DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG PELAYANAN
KEFARMASIAN DAN REVIEU PEMUTAKHIRAN DATA KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN SE PROVINSI RIAU
Alokasi Rp. 122.459.000,-
Realisasi Rp. 114.210.000,- (93,26 %)
I. Maksud dan Tujuan
a. Maksud Kegiatan
Maksud dilaksanakannya Kegiatan Pertemuan Revieu Dana Alokasi Khusus (DAK) sub
bidang Pelayanan Kefarmasian dan Revieu Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat
Kesehatan se Provinsi Riau ini adalah diharapkan alokasi dana DAK khusus untuk alokasi
DAK subbidang pelayanan kefarmasian yang diberikan melalui dana perimbangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat digunakan sesuai harapan dan target program
kefarmasian dan Alat Kesehatan serta mendukung pengelolaan pelayanan kesehatan yang
baik sari aspek koordinasi maupun kepentingan monitoring atau pemantapan data yang
dilaksanakan secara terpadu dan terencana, serta sebagai pendukung informasi dan bahan
acuan dalam pengambilan keputusan.
70
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan program kefarmasian dan alat kesehatan di tahun
2019 dapat terimplementasikan ke masyarakat melalui kegiatan-kegiatan DAK di daerah
sehingga arah tujuan program yang telah disusun dapat dirasakan oleh masyarakat dan tepat
sasaran dan mendukung pengelolaan pelayanan kesehatan baik dari aspek koordinasi maupun
kepentingan monitoring atau pemantauan data yang dilaksanakan secara terpadu dan
terencana, serta sebagai pendukung informasi dan bahan acuan dalam pengambilan
keputusan.
Tujuan Khusus
Meningkatkan validitas data atau informasi kefarmasian dan alat kesehatan serta memperkecil
adanya kesalahan yang timbul maka perlu dilakukan kegiatan pemutakhiran data secara
berkala sehingga didapatkan data yang akurat.
II. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Revieu Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang Pelayanan
Kefarmasian dan Revieu Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan se Provinsi
Riau dibebankan oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dekonsentrasi Tahun Anggaran
2019.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada :
Waktu : 3 (tiga) hari,
Tanggal 11 s.d 13 Maret 2019
Tempat : Hotel Premiere
Jl.Jend.Sudirman No.389 Pekanbaru
Peserta berjumlah 60 (enam puluh) orang yang terdiri atas :
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari:
1. Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Sub Bagian Perencanaan
Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota berjumlah 1 (satu)
orang.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berjumlah 1 (satu) orang.
71
UPT.Instalasi Farmasi Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi Riau berjumlah 1 (satu)
orang.
Narasumber dan Materi
2 (dua) orang dari Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Materi :
1. Evaluasi, Perencanaan dan Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang
Kefarmasian
2. Peningkatan Kualitas Data dan Informasi Berbasis Sistem Informasi Elektronik.
2 (dua) orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, materi:
Evaluasi DAK sub bidang Pelayanan Kefarmasian dalam Menunjang
Implementasi SPM bidang kesehatan.
Evaluasi Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018
1 (satu) orang dari Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah Provinsi Riau
Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang Pelayanan Kefarmasian dan Pembekalan
Kesehatan Tahun Anggaran 2019
Tanya Jawab Peserta
No Pembahasan
Dinas Kesehatan Kab.Bengkalis
Edi Sudarto
Terkait data SIMADA apakah data disampaikan ke perencanaan Dinasinas
Kesehatan Kab/Kota?
Kendala di Seksi Farmalkes Dinkes Kab/Kota seringnya terjadi
keterlambatan dengan dana Triwulan I dan sejauh manakah informasi
tentang data SIMADA apakah sebatas instansi atau dapat dikonsumsi LSM
atau dipublikasikan secara umum?
Jawab:
Pada awalnya data SIMADA terlebih dahulu di update, diharapkan peran
dari instalasi Farmasi karena pada saat nge desk yaitu orang perencanaan
tidak mendapatkan informasi dari kebutuhan dan yang tersedia di Instalasi
Farmasi dan sebelumnya harus saling berkoordinasi. Dengan aplikasi e
desk untuk penyusunan proposal sampai dengan ke anggaran akan lebih
bagus lagi bila terkoneksi.
- Pada aplikasi SIMADA data yang terdapat pada aplikasi tersebut hanya
dapat dilihat untuk keperluan instansi saja oleh karena itu, terdapat
password di dalamnya, karena masih ada batas untuk diketahui oleh
72
umum dan dapat mengancam keamanan. Namun dapat dilihat pada apip
yang tidak terlalu terperinci.
Dinas Kesehatan Kab. Kampar
Poppy, SKM
- Tanggal revisi sudaj lewat, namun terdapat permasalahan pada
revisi seperti honor apip dan honor reviuw dan mereka
membutuhkan itu untuk pengganti biaya transportasi.
- BPKAD menekankan ke OPD tentang laporan pencairan, apakah
ada ditempat lain seperti di bank tidak di Posting?
Jawab:
- Honor apip sebesar 5% namun tidak dapat digunakan untuk
honorarium, akan tetapi untuk honor pengelola laporan
pembangunan dan juga untuk jasa konsultan perencana.
- Bila untuk RSUD bisa disiapkan untuk honor reviuw, maka nanti
akan diusulkan ke forum Kemenkes terkait honor apip.
- Pihak ketiga rekeningnya dilihat bila berbeda rekeningnya,
prosesnya lewat dari jam kerja, OPD berhak menanyakan ke
BPKAD, bila syaratnya lengkap diproses.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
Susi
- Pada DAK non fisik tahun 2019, ada penekanan dari tahun 2018
seandainya untuk 2019 dengan Juknis yang baru yaitu honor e
logistik tidak ada dananya, apakah bisa diubah karena terkait niaya
2019 sementara tahun 2018 sementara tahun 2018 ada dana bongkar
muat, bisakah dicairkah?
Jawab:
- Untuk penambahan honor bisa direvisi, diikuti sesuai kebutuhan
dan angka total berubah, untuk e log dengan PMK 118 tahun 2018
dilihat kompedium alkes.
- Akan disampaikan terkait kontrak obat. Pada obat publik, sudah ada
mekanisme dan bergerak bila ada laporan dari Dinas Kesehatan
terkait dalam bentuk surat dan nantinya akan dibantu dengan follow
up seperti penyedia tidak disediakan lagi.
- Tahun ini hanya amoxicillin yang ada kompetitor, tahun ini akan da
73
banyak kompetitor, masalahnya ada 1 kompetitor pada 1 obat.
- Masalah tanggal kadarluasa menurut BPOM menurunkan batas
kadarluasa maksimal 2 tahun.
Indragiri Hulu
Suryadi
Masalah Juknis DAK, diatur di PMK, bagaimana cara mereka cepat
berproses kontraknya?
Jawab:
- Di Provinsi terjadi keterlambatan juga proses kontrak, diminta
dipercepat namun terkendala dengan penggantian pejabat. BPKAD
Provinsi bekerja sama dengan LPSE agar cepat kontraknya.
BPKAD Dumai
Apip belum mereviuw, apakah kita surati atau menunggu?
Jawab:
Apip terkait DAK berkoordinasi dengan inspektorat untuk mereviuw paling
lambat 10 hari. Untuk proses lelang diawal tahun bisa dilakukan dengan
menggunakan SK Lama, nulan desember sudah bisa dilaksanakan dan
APBD sudah ketok palu.
Dinkes Inhil
Irdawati, SKM
Pelaksanaan DAK, permasalahan dari tahun tentang e katalog dan om span,
apip. Apa tindak lanjut dari kemenkes?
Jawab:
- Bila BHP pakai katalog tepatpada waktunya dan suplai tidak
bermasalah. Bila penyedia obat sepakat dengan usulan ternyata
penyedia tidak mampu suplai, penyedianya sama dengan
sebelumnya. Pada tahun ini omspan bisa mengadendum. Dana tidak
mampu terserap sehingga selanjutnya dana tidak terkucur. Ada
adendum 8 untuk perpanjangan pada Kab. Kampar.
74
IV. KESIMPULAN
Kegiatan Pertemuan Reviuw Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan
Kefarmasian dan Reviuw Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan se Provinsi
Riau telah dilaksanakan di Kota Pekanbaru pada tanggal 11 s.d 13 Maret 2019, hasil
Pertemuan yaitu agar tercapainya perencanaan anggaran yang tepat sasaran, baik anggaran
yang bersumber dari APBD maupun APBN Dana Alokasi Khusus (DAK) dan didapatnya data
Sarana kefarmasian dan Alkes yang sudah diverifikasi dan di perbaharui sesuai tahunnya.
V. SARAN/REKOMENDASI
Diharapkan agar Pertemuan Reviuw Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat
Kesehatan se Provinsi Riau dapat dilaksanakan setiap tahunnya agar dapat memberikan tepat
sasaran pada alokasi DAK, data teknis yang valid dan arah kegiatan melalui menu-menu
kegiatan DAK Subbidang pelayanan kefarmasian sehingga program kefarmasian dan alat
kesehatan dapat tercapai dan meningkat validitasdata/informasi kefarmasian dan alat
kesehatan
Foto 24 : Pertemuan Reviuw Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan
Kefarmasian dan Reviuw Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan se
Provinsi Riau
75
Foto 25 dan 26: Pertemuan Reviuw Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang
Pelayanan Kefarmasian dan Reviuw Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat
Kesehatan se Provinsi Riau
76
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada program kefarmasian dan
Alkes. Alokasi dana : Rp.464.985.000,- terealisasi Rp.442.354.200,- (95,13 %)
Output: Layanan perencanaan, konsolidasi dan evaluasi terhadap manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya. target : 100% realisasi 100%.
5. Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang Terpapar Tentang Penggunaan
Alat Kesehatan dab PKRT yang Tepat Guna
Tabel 3.15
Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang
Terpapar Tentang Penggunaan Alat Kesehatan dab PKRT yang Tepat Guna Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Orang)
Realisasi
(Orang)
Capaian (%)
Tenaga Kesehatan dan Masyarakat
di Prov/Kab/Kota yang Terpapar
Tentang Penggunaan Alat Kesehatan
dan PKRT yang Tepat Guna
104 104 100
Capaian indikator kinerja Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang Terpapar
Tentang Penggunaan Alat Kesehatan dan PKRT yang Tepat Guna Tahun 2019 dinilai baik
karena nilai capaian 100 % atau terealisasi 100 % dari target 100 %.
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
a. PERTEMUAN EDUKASI GERAKAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN
ALAT KESEHATAN DAN PKRT YANG BENAR TAHUN 2019
Alokasi Rp. 183.969.000,-
Realisasi Rp. 180.610.000,- (98,17 %)
A. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Meningkatkan pemahaman kepada tenaga kesehatan dan masyarakat/user mengenai alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan upaya peningkatan penggunaan alat
kesehatan dalam negeri.
b. Tujuan Kegiatan
1. Peserta mampu memahami tentang kebijakan pemerintah tentang alkes dan PKRT yang
bermutu (high quality), terjangkau (affordable), aman dan tepat guna.
2. Peserta ikut berperan serta dalam hal Penggunaan Alat Kesehatan dan PKRT yang
benar
77
3. Peserta memahami bagaiman cara pemilihan alat kesehatan dan PKRT yang aman,
bermutu dan tepat guna baik bagi petugas kesehatan maupun Masyarakat
4. Meningkatkan Kemanfaatan alat kesehatan dalam Negeri.
B. PEMBIAYAAN
Biaya berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA) Perbendaharaan Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2019 No. 024.07.3.099016/2019 tanggal
05 Desember 2018.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. PESERTA PERTEMUAN
Peserta pertemuan yang hadir adalah 104 ( Seratus Empat ) orang terdiri dari:
Penanggung jawab Program Alat Kesehatan dan PKRT Dinas Kesehatan masing-
masing 1 (satu) orang dari 12 Kab/Kota se Provinsi Riau.
11 orang tenaga kesehatan Puskesmas Kabupaten
21 orang tenaga kesehatan Puskesmas di Pekanbaru
11 orang Kader Kesehatan dari Kabupaten
12 orang kader Posyandu di Pekanbaru
12 orang Tim Penggerak PKK Kab/Kota
1 orang Tim Penggerak PKK Provinsi
12 orang Tim Penggerak PKK Kecamatan
Peserta Lokal dan organisasi Masyarakat
Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau
b. WAKTU PELAKSANAAN & LOKASI
Waktu : Selama 3 ( Tiga ) hari
dari Rabu sd Jum’at tgl 14 s/d 16 Agustus 2019
Tempat : Hotel Premire Pekanbaru
Jl. Sudirman No.389 Kota Pekanbaru, Riau 28121
c. NARA SUMBER
1. Direktorat Penilaian Alkes dan PKRT Kemenkes RI
2. PT. Pindo Deli Perawang
3. Dinas Kesehatan Provinsi Riau
78
d. MATERI
a. Regulasi di Bidang Alkes dan PKRT ( Dit.Penilaian Alkes)
b. Kebijakan tentang Sertifikasi Perusahaan Rumah Tangga
c. Gerakan Masyarakat tentang Penggunaan Alat Kesehatan dan PKRT yang baik dan benar
d. Edukasi Penggunaan PKRT yang banyak digunakan oleh Masyarakat umum secara baik
dan benar ( Materi dan Pemutaran Vidio)
e. Peningkatan Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri
f. Sharing PT. Pindo Deli selaku Produsen PKRT ( Tissue Paseo) di Provinsi Riau
g. Tata cara Pembuatan Alkes/PKRT yang baik untuk Perusahaan Rumah Tangga di Provinsi
Riau.
h. Penandaan Alkes dan PKRT
i. CBIA
D. KESIMPULAN
Pelaksanaan pertemuan berjalan dengan lancar selama 3 hari dengan diisi oleh Narasumber
yang kompeten dan materi-materi yang sangat bermanfaat bagi peserta.
Peserta sangat antusias dan bersemangat terutama kader kesehatan dari kab/ kota. Diharapkan
peserta setelah mengikuti pertemuan ini memahami cara memilih, mendapatkan
menggunakan dan menyimpan Alkes dan PKRT dengan benar sesuai dengan fungsi nya dan
yang paling penting perhatikan izin edar produk alkes dan pkrt serta masa kadaluarsanya
sebelum digunakan dan baca petunjuk pemakaian dengan baik agar terhindar dari hal yang
merugikan masyarakat/konsumen.
E. SARAN/ REKOMENDASI
Rencana Tindak Lanjut
a. Diharapkan kegiatan edukasi alkes dan PKRT ini dapat dilaksanakan untuk tahun-tahun
berikutnya
b. Diharapkan PJ Kefarmasian dan Alkes kabupaten/kota untuk dapat mensosialisasikan
Edukasi alkes dan PKRT di wilayah kerjanya
c. Untuk Kader diharapkan ilmu yang telah diterima di terapkan dan di sosialisasikan pada
kegiatan di masyarakat.
79
Foto 27 : Pertemuan Edukasi Gerakan Masyarakat terhadap Penggunaan Alkes dan PKRT
Foto 28 : Pertemuan Edukasi Gerakan Masyarakat terhadap Penggunaan Alkes dan PKRT
80
6. Produk dan Sarana Distribusi Alat Kesehatan serta Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) yang diuji
Tabel 3.16
Capaian Indikator Kinerja Produk dan Sarana Distribusi Alat Kesehatan serta
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diuji Tahun 2019
Indikator Kinerja Target
(Produk)
Realisasi
(Produk)
Capaian
(%)
Produk dan Sarana Distribusi Alat
Kesehatan serta Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT) yang diuji
238 238 100
Capaian indikator kinerja Produk dan Sarana Distribusi Alat Kesehatan serta Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diuji Tahun 2019 dinilai baik karena nilai capaian 100
% atau terealisasi 100 % dari target 100 %.
Keberhasilan Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh kegiatan:
1. Kegiatan Sampling Survailence Alkes dan PKRT Tahun 2019
Alokasi Rp. 144.113.000,-
Realisasi Rp. 141.001.300,- (97,84 %)
I. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
Melakukan pengawasan mutu alat kesehatan dan PKRT yang beredar dalam rangka
deteksi dini terhadap kemungkinan adanya alat kesehatan dan PKRT sub standard an/ atau
palsu melalui pendekatan analisis risioko berdasarkan tingkat kekritisan dengan
melaksanakan sampling alkes dan PKRT.
b. Tujuan Kegitan
1. Membantu tupoksi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
2. Ikut berperan serta dalam hal Pegawasan Alat Kesehatan dan PKRT post market.
3. Melaksanakan pengawasan mutu alat kesehatan dan PKRT yang berdar dalam rangka
deteksi dini terhadap kemungkinan adanya alat kesehatan dan PKRT sub standard
an/atau palsu melalui pendekatan analisis risiko berdasarkan tingkat kekritisan.
81
II. PEMBIAYAAN
Biaya berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA) Perbendaharaan
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2019 No. 024.07.3.099016/2019
tanggal 05 Desember 2018.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Perencanaan Kegiatan Sampling
Perencanaan pelaksanaan kegiatan sampling dimulai pada bulan Juni 2019.
Tahap-tahap perencanaan kegiatan sampling pada Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun
2019 adalah sebagai berikut :
1. Melihat pagu anggaran kegiatan sampling alkes dan PKRT pada DIPA APBN
Program Kefarmasian dan Alkes tahun 2019.
2. Menentukan jenis alkes dan PKRT yang akan disampling.
3. Berkoordinasi dengan tempat laboratorium uji sampling yang bisa melakukan uji
sesuai dengan jenis alkes dan PKRT yang telah ditentukan.
4. Memprakirakan jumlah sampling yang dibeli sesuai dengan jenis sampling yang akan
dibeli dan tempat laboratorium uji.
5. Memprakirakan biaya uji sampling alkes dan PKRT berdasarkan pagu yang ada di
DIPA APBN.
B. Pelaksanaan kegiatan sampling
a. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan sampling alkes dan PKRT di Provinsi Riau dimulai pada bulan
Juli sd Desember 2019.
b. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan sampling alkes dan PKRT di Provinsi Riau dilaksanakan di 12
Kabupaten/Kota se Provinsi Riau yaitu :
c. Kota Pekanbaru
d. Kota Dumai
e. Kabupaten Pelalawan
f. Kabupaten Kampar
g. Kabupaten Siak
h. Kabupaten Kuantan Singingi
i. Kabupaten Bengkalis
j. Kabupaten Kepulauan Meranti
k. Kabupaten Rokan Hulu
82
l. Kabupaten Rokan Hilir
m. Kabupaten Indragiri Hulu
n. Kabupaten Indragiri Hilir
c. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan sampling adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana sampling turun ke Kab/Kota melakukan pembelian sample alkes dan
PKRT.
2. Sample Alkes dan PKRT yang sudah di beli dilakukan pengkodean (koding)
sesuai dengan Juknis yang ada di buku petunjuk teknis sampling alkes dan PKRT.
Hasil koding terlampir.
3. Melakukan pemilahan produk alkes dan PKRT untuk uji dan untuk pertinggal.
4. Melakukan pemilahan sample sesuai dengan tempat laboratorium uji yang akan
dikirim/ diantar.
5. Mengirimkan sample alkes dan PKRT ke laboratorium uji.
C. Hasil Pelaksanaan Sampling Alkes dan PKRT di Provinsi Riau Tahun 2019.
Kegiatan Sampling Alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2019 menggunakan
3 (tiga) laboratorium sebagai tempat uji sample yaitu :
1. Unit Layanan Pengujian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya
2. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Jakarta
3. Laboratorium Sucofindo Bekasi
Hasil uji sample alkes dan PKRT tahun 2019 Dinas Kesehatan Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
1. Uji sample Alkes di Laboratorium UNAIR Surabaya
N
o. Kode
Produk/ Nama
Alkes
Jenis
Produk Jenis Uji
Keterangan
Cttn Hasil
Uji
Uji Yang
Dilakukan
1 H.14.1.19.14
.37.1.4
Urine Bag Uro
Plast 500
NES Sterilitas
-
MS Farmakope
Indonesia V.
2014
2 S.14.1.19.13
.38.1.4
Suction Catheter
With Control Fast
Flow
NES Sterilitas
-
MS Farmakope
Indonesia V.
2014
3 T.14.1.19.15
.39.1.4
3WAY
STOPCOCK BLUE
WITH Peel Down
10 cm Tubing
NES Sterilitas
-
MS
Farmakope
Indonesia V.
2014
83
2. PKRT di Laboratorium UNAIR Surabaya
No. Kode Jenis
Produk Nama Produk Jenis UJI Metode Uji
Hasil
Uji
1 AP.14.(2,3).19.6.13.12.4 Diapers
Bayi
Sensi Regular
Pants Popok
Celana isi 30 L
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
2 AP.14.(2,3).19.7.14.7.4 Diapers
Bayi
Merries Pants
Tipe Celana M
34
SNI 16-6363-
2000 MS
3 AP.14.(2,3).19.8.15.6.4 Diapers
Bayi
Mamy Poko
pants popok
celana S 40
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
4 AP.14.(2,3).19.13.16.3.4 Diapers
Bayi
Sweety Bronze
Comfort tipe
perekat isi 24
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
5 AP.14.(2,3).19.6.17.9.4 Diapers
Bayi
Sensi Dry Pants
Popok Celana L
30
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
6 AP.14.(2,3).19.17.18.4.4 Diapers
Bayi
Mamy Poko
pants popok
perekat NB 14
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
7 AP.14.(2,3).19.7.19.5.4 Diapers
Bayi
Merries Pants
Tipe Celana L
30
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
8 AP.14.(2,3).19.8.20.11.4 Diapers
Bayi
Mamy Poko
Pants Tipe
Celana M34
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
9 AP.14.(2,3).19.8.21.2.4 Diapers
Bayi
Mamy Poko
Pants Tipe
Celana M20
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
10 AP.14.(2,3).19.8.22.10.4 Diapers
Bayi
Mamy Poko
Pants Tipe
Celana L30
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
11 AP.14.(2.3).19.23.23.8.4 Diapers
Bayi
Merries Pants
Tipe Celana S
11
Flurosensi,Daya
Serap
SNI 16-6363-
2000 MS
84
3. Hasil Uji PKRT di BBLK Jakarta
No. Kode Jenis
Produk Nama Produk Jenis Uji Metode Uji Hasil Uji
1 FP.14.6.19.9.25.6.3 Hand
Sanitizers
Antis Antiseptic
Pembersih
Tangan Jeruk
Nipis
Anti
Kuman
Kirby- Bauer MS
2 FP.14.6.19.12.26.10.3 Hand
Sanitizers
Dettol instan
handsanitizer
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
3 FP.14.6.19.24.27.4.3 Hand Gel Cussons Carex
Hand Gel Aloe
Vera 50 ml
Anti
Bakteri
Kirby- Bauer MS
4 FP.14.6.19.12.28.9.3 Hand
Sanitizers
Dettol instan
handsanitizer
Refresh
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
5 FP.14.6.19.12.29.5.3 Hand
Sanitizers
Dettol instan
handsanitizer
Refresh
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
6 FP.14.6.19.9.30.11.3 Hand
Sanitizers
Antis Antiseptic
Pembersih
Tangan Jeruk
Nipis
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
7 FP.14.6.19.12.31.12.3 Hand
Sanitizers
Dettol instan
handsanitizer
Refresh
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
8 FP.14.6.19.12.32.2.3 Hand
Sanitizers
Dettol instan
handsanitizer
Refresh
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
9 FP.14.6.19.22.33.7.3 Hand
Sanitizers
Nuvo Anti
Bacterial Hand
Sanitizer Cool
Breeze 50 ml
Anti
Bakteri
Kirby- Bauer TMS
10 FP.14.6.19.9.34.8.3 Hand
Sanitizers
Antis Antiseptic
Pembersih
Tangan Jeruk
Nipis
Anti
Kuman
Kirby- Bauer MS
11 FP.14.6.19.22.35.3.3 Hand
Sanitizers
Nuvo Anti
Bacterial Hand
Sanitizer Cool
Spring Nature
50 ml
Anti
Bakteri
Kirby- Bauer TMS
12 JP.14.6.19.10.37.6.3 Deterjent So Klin Liquid Anti Kirby- Bauer MS
85
Cair Anti Bacterial
250 biru
Bacteri
13 JP.14.6.19.11.38.10.3 Pelicin
Pakaian
So Klin Rapika
Pelicin Pakaian
Sparkling Water
Anti Jamur Kirby- Bauer MS
14 JP.14.6.19.16.39.4.3 Pelembut
dan
Pewangi
Konsentrat
Molto Hygiene
1x Bilas 800 ml
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
15 JP.14.6.19.16.40.9.3 Pelembut
dan
Pewangi
Konsentrat
Molto Hygiene
1x Bilas 800 ml
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
16 JP.14.6.19.18.41.5.3 Pelembut
dan
Pewangi
Konsentrat
Downy Anti
Bau 300 ml
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
17 JP.14.6.19.10.42.11.3 Deterjent
Cair
So Klin Liquid
Anti Bacterial
400 ml biru
Anti
Bacteri
Kirby- Bauer MS
18 JP.14.6.19.10.43.12.3 Deterjent
Cair
So Klin Liquid
Anti Bacterial
400 ml merah
Anti
Bacteri
Kirby- Bauer MS
19 JP.14.6.19.10.44.7.3 Deterjent
Cair
So Klin Liquid
Anti Bacterial
400 ml merah
Anti
Bacteri
Kirby- Bauer MS
20 JP.14.6.19.18.45.2.3 Pelembut
dan
Pewangi
Konsentrat
Downy Anti
Bau 300 ml
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
21 JP.14.6.19.18.46.3.3 Pelembut dan
Pewangi
Konsentrat
Downy Anti
Bau 300 ml
Anti
Kuman
Kirby- Bauer TMS
4. Hasil Uji Sample PKRT di Laboratorium Sucofindo Bekasi
No
. Kode
Jenis
Produk
Nama Metode
Uji
Jenis
Uji
Nama bahan
Aktif yang
diuji
Hasil
Uji Produk
1 EP.14.8.19.21
.01.8.8
Anti
Nyamuk
Spray
Baygon 275 ml ,
Anti Nyamuk,
Lalat dan kecoa wangi Orange
Blossom
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1.
Transflutrin
0,1% 2. Prallethrin
0,1%
3.Cypermethr
in 0.1%
MS
2 EP.14.8.19.1.
02.10.8
Anti
Nyamuk
Spray
Baygon 225 ml ,
Anti Nyamuk,
Lalat dan kecoa
wangi Citrus
Fresh
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1.
Transflutrin
0,1%
2. Prallethrin
0,1%
3.Cypermethr
MS
86
in 0.1%
3 EP.14.8.19.2.
03.5.8
Anti
Kecoa
Spray
HIT 0,405 AE
Anti Kecoa
Spray Fresh
Fragrance 150
ml (Kaleng
Merah)
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1. Prallethrin
0.170%
MS
4 EP.14.8.19.3.
04.12.8
Anti
Nyamuk
Spray
Force Magic 0,3
AE Pemati dan
Penolak nyamuk
Eucalyptus Oil
230+45 ml
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1. Transfutrin
0,15%
2. Permethrin
0.15%
MS
5 EP.14.8.19.4.
05.6.8
Anti
Nyamuk
Spray
HIT 0,32 AE
Anti Nyamuk
dan Kecoa Lily
Blossom 200 ml
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1.
Transflutrin
0.17% MS
6 EP.14.8.19.2.
06.9.8
Anti
Kecoa
Spray
HIT 0,405 AE
Anti Kecoa
Spray Fresh
Fragrance 150
ml (Kaleng
Merah)
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
2.D-Alethrin
0.135%
MS
7 EP.14.8.19.5.
07.7.8
Anti
Nyamuk
Spray
Soffell Spray
Mosquito
Repellent Bunga
Geranium 80ml
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1.Diethyltolu
amide 130
g/L MS
8 EP.14.8.19.4.
08.11.8
Anti
Nyamuk
Spray
HIT 0,32 AE
Anti Nyamuk
dan Kecoa Lily
Blossom 200 ml
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
2. Prallethrin
0.05% MS
9 EP.14.8.19.14
.09.4.8
Anti
Nyamuk
Spray
HIT 0,32 AE
Anti Nyamuk
dan Kecoa
wangi orange
200 ml
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
3.Cypermethr
in 0.010
MS
10 EP.14.8.19.19
.10.2.8
Anti
Nyamuk
Spray
Baygon 0,3 AE
275ml Double
Nozzle Anti
Nyamuk Lalat
dan Kecoa
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
1.
Transflutrin
0.1% 2.
Prallethrin
0.1% 3.
Cypermethrin
0.1%
MS
11 EP.14.8.19.20
.11.3.8
Anti
Nyamuk
Spray
Autan Refresh
Spritz 140 AL
Gas
Chromat
ography
Zat
Aktif
DEET 138,75
g/L
MS
87
5. Hasil Uji Sample Alkes di Laboratorium Sucofindo Bekasi
No. Kode Jenis
Produk Nama Produk Jenis Uji Hasil Uji
1 M.14.1.19.1.01.5.4 NES Nesco Umbilical Cord
Clamp
Sterilitas
MS
2 F.14.1.19.2.02.5.4 NES Surflo IV Catheter No.20 Sterilitas MS
3 E.14.1.19.3.03.5.4 NES Otsuka Disposable Infusion
Set OI-24 Standard Type 15
drops per ml
Sterilitas MS
4 E.14.1.19.4.04.9.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas MS
5 F.14.1.19.5.05.9.4 NES Tro- Venocath Sine IV
Cannula No.20 G
Sterilitas
MS
6 M.14.1.19.6.06.9.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Klasik
Sterilitas
MS
7 F.14.1.19.7.07.11.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 18 G, 75ml/min
Sterilitas MS
8 M.14.1.19.6.08.11.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Klasik
Sterilitas
MS
9 E.14.1.19.4.09.11.4
NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
10 A.14.1.19.8.10.4.4 NES BD 3ml Syringe Sterilitas
MS
11
M.14.1.19.6.11.4.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Klasik
Sterilitas
MS
12
E.14.1.19.4.12.4.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
13
E.14.1.19.9.13.8.4 NES GEA Medical Infusion Set
Child
Sterilitas
MS
14
M.14.1.19.6.14.8.4 NES One Med Umbilical
Cord Klem Klasik
Sterilitas
MS
15 F.14.1.19.2.15.8.4 NES Surflo IV Catheter No.20 Sterilitas MS
16 F.14.1.19.7.16.12.4
NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 22 G, 25ml/min
Sterilitas
MS
17
E.14.1.19.4.17.12.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
18
N.14.1.19.10.18.12.4 NES Kasa Steril One Med 16 x
16 CM
Sterilitas
MS
19 E.14.1.19.4.19.2.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
88
20 M.14.1.19.11.20.2.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Nylon
Sterilitas
MS
21 N.14.1.19.10.21.2.4 NES Kasa Steril One Med 16 x
16 CM
Sterilitas
MS
22
F.14.1.19.7.22.2.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 24 G, 15ml/min
Sterilitas
MS
23
F.14.1.19.7.23.3.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 26 G, 15ml/min
Sterilitas
MS
24
E.14.1.19.4.24.3.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
25
M.14.1.19.11.25.12.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Nylon
Sterilitas
MS
26
F.14.1.19.7.26.10.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 18 G, 75ml/min
Sterilitas
MS
27
M.14.1.19.6.27.10.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Klasik
Sterilitas
MS
28
E.14.1.19.4.28.10.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
MS
29 E.14.1.19.11.29.6.4 NES One Med Disposable
Infusion Set 20 drops per ml
Sterilitas
MS
30
M.14.1.19.6.30.6.4 NES One Med Umbilical Cord
Klem Klasik
Sterilitas
MS
31
F.14.1.19.7.31.6.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 22 G, 25ml/min
Sterilitas
MS
32
N.14.1.19.10.32.6.4 NES Kasa Steril One Med 16 x
16 CM
Sterilitas MS
33
N.14.1.19.10.33.7.4 NES Kasa Steril One Med 16 x
16 CM
Sterilitas
MS
34
F.14.1.19.7.34.7.4 NES GEA Medical I.V. Catheter
Pen Type 22 G, 25ml/min
Sterilitas
MS
35
E.14.1.19.4.35.7.4 NES GEA Medical Infusion Set
Adult
Sterilitas
TMS
36
N.14.1.19.12.36.7.4 NES Cosa Sterilitas MS
89
D. KESIMPULAN
Hasil uji dari keseluruhan simple alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2019
terdapat 14 uji yang Tidak Memenuhi Syarat yang terdiri atas 1 Alat Kesehatan dan 13 PKRT.
E. SARAN/ REKOMENDASI
Rencana Tindak Lanjut
d. Mengirimkan laporan hasil sampling ke Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT
e. Membuat surat tertulis permohonan petunjuk Tindak Lanjut terhadap hasil uji yang Tidak
Memenuhi Syarat.
f. Mengamankan (memisahkan) simple pertinggal yang Tidak Memenuhi Syarat dengan
simple pertinggal yang memenuhi syarat.
g. Mengalokasikan anggaran untuk uji ulang simple yang TMS di tahun 2020 apabila
memang diperlukan, tergantung kepada petunjuk dan arahan dari Direktorat Pengawasan
Alkes dan PKRT.
Foto 29 : Persiapan Repacking dan Kodeing Produk Sample Alkes dan PKRT
90
Foto 30 : Sampling yang Siap Mau dikirim untuk di Uji
2. Melaksanakan Inspeksi Sarana Produksi Alkes dan PKRT dan Sarana Penyalur
Alat Kesehatan
Alokasi Rp. 34.810.000,-
Realisasi Rp. 30.600.000,- (87,91 %)
Kegiatan Inspeksi ke sarana produksi Alkes dan PKRT serta Sarana Penyalur Alat Kesehatan di
lakukan di 4 Kab/Kota yaitu Kab Siak, Kab Kampar, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru dimana sarana
tersebut berada, berikut hasil rekapitulasi inspeksi sarana produksi / peyalur dan PKRT Se-Provinsi
Riau
91
Tabel 3.17
REKAPITULASI DATA PELAPORAN INSPEKSI SARANA PRODUKSI/ PENYALUR ALAT
KESEHATAN / PKRT DI PROVINSI RIAU TAHUN 2019
NO NAMA
PERUSAHAAN ALAMAT
NO SERTIFIKAT
PRODUKSI/IPAK
KRITERI
A
PENILAI
AN
TINDAK LANJUT YG
DILAKUKAN
1 PT. TELAGA
SUMPIT MAS
Jl. Taskurun No.30
Wonorejo Marpoyan
Damai
HK.07.Alkes/IV/805/
AK.2/2014 (30 DES
2014)
TMS
Mayor
Himbauan untuk segera
mengurus Izin Pindah
Alamat atau
mengoperasionalkan
kembali dialamat yang
lama dan tidak boleh
dijadikan rumah tinggal.
2 PT. PRIMA CITRA
PERKASA ABADI
Jl. Riau No. 48 F
Pekanbaru
FK.01.01/VI/1013/20
18 (31 Des 2018)
TMS
Minor
Surat Peringatan
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
Rekomendasi Penutupan
PAK 3 PT. Batobo Lanusa
Utama
Jl. Pembangunan
No.99 E Kel. Payung
Sekaki Kec. Labuh
Baru Timur
Pekanbaru
HK.02.06.Alkes/IV/2
20/AK.2/2015 ( 13
Mei 2015)
TMS
Mayor
4 PT. Riau Sakti
Perkasa
Jl. Sampurna Gg.
Bougenvile No. 2
Kota Pekanbaru
HK.
07.Alkes/IV/123/AK.
2/2014 (11 Maret
2014)
TMS
Mayor
Rekomendasi Penutupan
PAK
5. PT. Alsindo
Pekanbaru
Jl. Duyung Perum
Villa Putri Duyung
Blok. D No.5 Kel.
Tangkerang Barat
Kec. Marpoyan
Damai Kota
Pekanbaru, Riau
Telp. 0761. 586528
FK.01.01/VI/1065-
e/2019 ( 23
September 2019 )
MS Membuat Feed back
hasil inspeksi ke
perusahaan tsb dan harus
melengkapi point2 yg
menjadi temuan,
Membuat Lap. Ke
Kemenkes ttg hasil
inspeksi
6 PT. Kimia Farma
Trading &
Distribution
Jl. Sisingamangaraja
No.184 Pekanbaru
No.503/DPMPTSP/I
ZIN-KES/414
TMS
Mayor
Menyurati Feedback
hasil temuan Inspeksi
( Cabang)
Membuat laporan
inspeksi ke Kemenkes
7
PT. United Dico
Citas Jl. Tanjung Datuk
No.116 Pekanbaru
No.503/DPMPTSP/I
ZIN-KES/339
MS Mendorong untuk
CDAKB
( Cabang ) (Tgl.9 Agustus 2017)
92
8 PT. Dos Ni Roha Jl. SM. Amin
Kompleks
Pergudangan 3 in 1
Angkasa 1 Blok C
No.03 Kel. Bina
Widya Kec. Tampan
No.
503/DPMPTSP/IZIN-
KES/365 ( Tgl.19
September 2017)
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
( Cabang )
9 PT. Parit Padang
Global
Jl. Hangtuah Ujung
No.69 Sail Tenayan
Raya Pekanbaru
No.
503/DPMPTSP/IZIN-
KES/122 ( 22 April
2019
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
10 PT. Vania Fanthur
Permata
Jl. Kompleks Villa
Permata Paus Blok C
No.5 Pekanbaru
HK.02.06/VI/040/201
6 (6 April 2016)
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
Melaporkan ke kemnkes
utk ditindaklanjuti atau
di lakukan penutupan
11 PT. DY. Alkesindo
Jl. Ahmad Yani
No.11 Pekanbaru
HK.02.06.Alkes/IV/4
95/AK.2/2015
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
(2 Nov 2015)
12 PT. Tawada
Healthcare
Jl. Pembangunan
No.99 B RT.003
RW.007 Kel. Labuh
baru Timur Kec.
Payung Sekaki Kota
Pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN-
KES/177
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
13 PT. Deuker Farma Jl. Bukit Barisan
No.A3
Kel.Tangkerang
Timur Kec. Tenayan
Raya Kota Pekanbaru
HK. 02.06.Alkes/
IV/291/AK.2/2015
MS Mengirimkan surat
Feedback dan Lap. Ke
E-INSPEKSI inspeksi
14
PT. Anugerah
Argon Medica
Jl. SM .Amin No.169
A-F RT.01 RW.17
Kel. Simpang Baru
Kec. Tampan Kota
Pekanbaru
446.1/SDK-
Farm/III/2016/1277
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
(cabang)
15
PT. Indofarma
Global Medica
Jl. SM. Amin,
Arengka II No. 169
g-I RT.01 RW 07
Kel. Bina Widya Kec
Tampan Pekanbaru
504/DPMPTSP/IZIN-
Kes/285
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
16
PT. Namina
Karunia Abadi
Jl. Tanjung Datuk
No. 42 Kel Pessisir
Kec. Lima Puluh
Kota Pekanbaru
FK.01.01/VI/370/201
8 (23 Mei 2018)
TMS
Minor
Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
Membuat laporan
inspeksi ke Kemenkes
93
17 PT. Pindo Deli Pulp
and Paper Mills,
Siak, Riau
Jl. Raya Minas
Perawang KM.26
Desa Pinang
Sebatang Timur
Kel.Tualang Kab.
Siak, Riau
FK.01.03/VI/958/201
8
MS Membuat laporan
inspeksi ke Kemenkes
(21 Des 2018) Rekomendasi CPPKRTB
18 PT. Eris Medika Perum Graha
Rajawali Blok H
Nomor 6 Kel. Delima
Kec. Tampan
Pekanbaru
HK.07.Alkes/IV/506/
AK.2/2014
TMS
Mayor
Mengirimkan surat
feedback hasil inspeksi
Membuat lap.inspeksi ke
Kemenkes
19 PT. Tirta Medical
Indonesia
Jl. Lobak Kompleks
Ruko Lobak Indah
Blok D No.8
Pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN-
KES/11
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
20 PT. Mensa Bina
Sukses
Komplek
pergudangan angkasa
I blok C 9 No.1 Jl.
SM.Amin Pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/18
MS Mengirimkan feedback
temuan inspeksi
21 PT. Amanah Jaya
Bersama
Jl.Merak Komplek
ruko kasah indah no.3
tangkerang tengah
pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/158
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
22 PT. Rajawali
Nusindo
Jl.Pandansari Kav.II
No.1 tangkerang
utara pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/128
TMS SPK
23 PT. Cobra Dental
Indonesia
Jl. Durian no.44 A
sukajadi pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/1062
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
24 PT. Trinas Riau
Sehati
Jl. Taskurun No. 30
Wonorejo Marpoyan
Damai
HK.07.Alkes/IV/197/
AK.2/2013 (20 Mei
2013)
TMS Rekomendasi Penutupan
25 PT. Millenium
Pharmacon
Internasional
Jl. Pinang No.89
Pekanbaru
No.503/DPMPTSP/I
ZIN-KES/294 (11
Juli 2017)
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
26 PT. Merapi Utama
Pharma
Jl. Garuda sakti
komplek
pergudangan 3 in 1
blok D3 simpang
baru tampan
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/261
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
27 PT. Penta Valent Jl. Muhajirin Perum
Purna Gria Mas Blok
C 317
446.1/Akr_1/1.2015/
01.015
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
94
28 PT. Mega Techno
Medical
Jl. Melati Gg. Surya
II No.1
Pekanbaru,Telp.
0761-39522Jl.
No.FK.01.01/IV/543/
2018 (15 Okt 2018)
TMS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
29 PT. Visi Yosindo Jl. Inpres No.268 D
RT.003 RW.009 Kel.
Sidomulyo Timur
Kec. Marpoyan
Damai Pekanbaru
Telp. 0761-561583
No.FK.01.01/VI/103
9/2018 (31 Desember
2018)
TMS SPK
30 PT. Bintang
Suryani Jaya
Jl. Bukit Barisan
No.9 Tangkerang
Timur Pekanbaru
Telp. (0761) 7060319
FK.01.01/VI/020/201
7 ( 11 Januari 2017)
MS Mengirimkan surat
Feedback hasil inspeksi
31 PT. Andalas Multi
Sarana
Jl. Karya II Perum
Peputra Raya Blok.
M No. 46 Siak Hulu
Kampar
HK.02.06.Alkes/IV/4
09/AK.2/2015
TMS SPK
32 PT. Mitra Utama
Sejahtera
Jl. Melati No.41 C
Pekanbaru
HK.07.Alkes/IV/721/
Ak.2/2013 (21
Oktober 2013)
TMS Rekomendasi Penutupan
33 PT. Riau Idaman
Alkesindo
Jl. Cipta Karya Ujung
No.26
RT.002/RW.013
HK.02.06/VI/168/201
6 (01 Juli 2016)
MS Feed Back hasil inspeksi
34 PT. Asia Medical
Scientifik
Jl. Sidodadi No.8
Kel. Labuh Baru
Barat Kec. Tampan
Pekanbaru
HK.07.Alkes/IV/060/
AK.2/2015 ( 24 Feb
2015)
TMS
Mayor
Peringatan Keras
35 PT. Cahaya Alfard
Lestarindo
Komp. Nuansa
Residen Blok L No.2
Kel. Simpang Baru
Kec. Tampan Kota
Pekanbaru Riau
HK.02.06/VI/043/201
6 (6 April 2016)
TMS
Mayor
Rekomendasi Penutupan
36 PT. Inti Agung
Andalan
Jl. Melati Gg.Melati
No.12 Kec.
Senapelan Kota
Pekanbaru, Riau
FK.01.01/VI/286/201
7 (12 Juni 2017)
TMS
Mayor
SPK/ Rekomendasi
penutupan
37 PT. Bukit Barisan
Berjaya
Jl. Bukit Barisan
Blok A1 No.6
HK.07.Alkes/IV/331/
Ak.2/2012 (4 Juni
2012)
TMS
Mayor
SPK
38 PT. Purna Karya
Scientifik
Jl. Rajawali (
Gardenia) No.92 B
Kec. Sukajadi
Pekanbaru
FK.01.01/VI/194/201
8 (16 April 2018)
MS Feed Back hasil inspeksi
95
39 PT. Hafriz Berkah
Mandiri
Jl. Srikandi Komp.
Wadya Graha II Blok
H No.10 Kec.
Tampan Pekanbaru
Telp. (0761) 8417991
HK.
02.06/VI/159/2016
(01 Juli 2016)
TMS SPK
40 PT. Indomedika
Mulia Jaya
Jl. Soekarno Hatta
No.16 Kel.
Sidomulyo Timur
Kec. Marpoyan
Damai Kota
Pekanbaru, Riau
Telp.0761-588018
Fax.0761-588019
FK.01.01/VI/657-
e/2019 tgl.22 Juni
2019
MS Feed Back hasil inspeksi
41 PT. Pilar Agung
Sejahtera
Jl.Paus Ujung
Tangkerang Barat,
Marpoyan Damai
Pekanbaru No. 21
Pekanbaru
HK.07.Alkes/IV/441/
AK.2/2014 (25 Juli
2014
TMS
Mayor
Rekomendasi Penutupan
42 PT. Riau Perkasa
Medilab
Jl. T. Tambusai
Komp. Nangka Raya
Permai Blok E No.
25 Pekanbaru, Prov
Riau , Telp. (0761)
8419074
HK.02.06/VI/242/201
6 ( 18 Agustus 2016)
TMS
Mayor
Rekomendasi Penutupan
43 CV. Putra Marwa
Perkasa
JL. HR.
SOEBRANTAS
Km.12.5 .KEL.
TUAH KARYA,KEC
TAMPAN
2/05.34/BPTPM/VI/2
016
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
44 Indo Alkes JL. A. YANI NO 33
KEL. SUKA RAMAI
KEC. PEKANBARU
KOTA
1/05.34/BPTPM/II/20
16
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
45 CV. Seefa Riau
Sarana
JL. LOBAK NO. 3
KEL. DELIMA,
KEC. TAMPAN
3/05.34/BPTPM/VII/
2016
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
46 PT. Dayan Bina
Mandiri
Jl. Dadap Raya Blok
C 40 No.15 Pandau
Jaya Siak Hulu Kab.
Kampar Telp. 0761-
72694
FK.01.01/1/1297/201
8 (6 Juli 2018)
TMS Feedback temuan hasil
ispeksi
47 PT. Kanaya
Dekomindo
Jl.Jend Sudirman
No.805 RT.02
RW.09 Stanum
Kel.Langgini Kec.
Bangkinang Kab.
Kampar
HK.07.Alkes/IV/307/
Ak2/2014
TMS Feedback temuan hasil
ispeksi
48. PT. Enseval Putera
Megatrading
Jl.Garuda sakti KM.8
desa karya indah
tapung kampar
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/02
MS Direkomendasikan untuk
CDAKB
96
49 PT. Kemilau
Rajawali Perkasa
Jl. Durian No.18
Labuh baru Timur
Kec. Tampan Kota
Pekanbaru Telp.
0761-47195
FK.01.01/VI/081/201
9 ( 19 Feb 2019)
TMS
Minor
Feedback temuan hasil
ispeksi
50 PT. Alexa Medika Jl. Soekarno Hatta
Komp. Pekanbaru
Residence No.6
Pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/197
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
51 PT. Tanatsa Mulia
Sejahtera
Jl. Sempurna Gg.
Bougenville No.2B
Pekanbaru
HK.02.06.Alkes/IV/3
47/Ak.2/2015 (3 Ags
2015)
TMS
Mayor
Rekomendasi Penutupan
52 PT. Mandala Indah
Reagen
Jl. Meranti Pekanbaru Belum berizin TMS
Mayor
Di anjurkan untuk
mengurus izin
53 PT. Perusahaan
Perdagangan
Indonesia
Jl. Nuri No 19
Sukajadi Pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/217
MS Feedback hasil inspeksi
Di anjurkan untuk
mengurus izin
54 PT. Saba Jl. Meranti Labuh
Baru
Belum berizin TMS
Mayor
55 PT. Central Medika
Wiratama
Jl. Tuanku Tambusai
No.135 C Pekanbaru
447/Sarkes/XII/2007/
2387
TMS
Mayor
Harus mengurus izin
baru
56 PT. Berkah
Kencana Medika
Kompl. Perkantoran
Mega Asri Blok A01
Kel. Tangkerang
Tengah Marpoyan
Damai
FK.01.01/VI/449-
e/2019 ( Tanggal 8
Mei 2019 )
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
57 PT. Antar Mitra
Sembada
Kompleks
Pergudangan Golden
City 3 in 1 Jl. Air
Hitam Blok B 1-4
Kel. Binawidya Kec.
Tampan Pekanbaru
Telp. 0761-43620
Kompleks
Pergudangan Golden
City 3 in 1 Jl. Air
Hitam Blok B 1-4
Kel. Binawidya Kec.
Tampan Pekanbaru
Telp. 0761-43620
Sedang mengurus
izin
MS Rekomendasi sertifikat
distribusi PAK
97
58 PT. Amanah Jaya
Bersama
Jl.Merak Komplek
ruko kasah indah no.3
tangkerang tengah
pekanbaru
503/DPMPTSP/IZIN
_KES/158
MS Feedback temuan hasil
ispeksi
59 PT. Tri Sapta Jaya Jl. Tuanku Tambusai
Komp. Taman Mella
Blok G No.5-6
Pekanbaru
446.1/AKR-
1/VII/2014/249
TMS
Mayor
Pembaharuan izin
60 Nurul Alkes JL. JEND. AHMAD
YANI NO. 158 C
KEL. PULAU
KARAM,KEC.
SUKA JADI
1/05.34/DPMPTSP/I
V/2019
MS Feedback temuan hasil
inspeksi
DATA INSPEKSI SARANA PRODUKSI/PENYALUR ALKES/PKRT DI PRVINSI RIAU
TAHUN 2019
Grafik 3.15
Dari Gambar di atas menggambarkan dari 60 sarana yang dilakukan inspeksi ditemukan 33 sarana
yang Tidak memenuhi Syarat (TMS) dan 27 sarana yang Memenuhi Syarat (MS).
Beberapa foto kegiatan ispeksi sarana produksi Alkes dan PKRT dan sarana penyalur alat kesehatan:
98
Foto 31 dan 32 : Inspeksi ke sarana Penyalur alkes dan PKRT
99
Foto 33 : Inspeksi Kesarana Penyalur Alkes
Temuan Inspeksi terhadap sarana tersebut terdapat pelanggaran, diantaranya:
* Izin sarana masih sebagai sub Penyalur Alkes dan sampai sekarang belum melakukan
pembaharuan izin.
* Sarana tidak memiliki izin/ ilegal
* Izin sudah habis masa berlakunya
* Tidak mempunyai Apoteker Penanggung Jawab Teknis
* Sarana sudah beralih fungsi dan pada alamat sesuai izin tidak didapati Sarana Penyalur alkes
tersebut
Usaha Pemecahan Masalah/ Solusi:
1. Seksi Kefarmasian dan Alkes Dinkes Provinsi Riau melakukan tindak lanjut pembinaan ke
perusahaan tersebut agar peringatan-peringatan tersebut tidak berlanjut menjadi pencabutan izin.
2. Membuat Rekoemndasi pencabutan Izin PAK yang memang sudah melakukan kesalahan mayor
dan perusahan tidak melakukan CAPA (Corective Action Preventive Action) setelah 90 hari sejak
diberikan Surat Peringatan Keras.
3. Mengundang perusahaan yang bermasalah untuk diprioritaskan menjadi peserta pada kegiatan
pertemuan pembinaan PAK pada tahun yang yanga datang.
4. Pertemuan dengan PAK dianggarkan setiap tahun melalui dana APBD agar kualitas PAK tetap
terjaga.
100
3. PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM DALAM MELAKUKAN
INSPEKSI SARANA SURVEILANCE PRODUK DAN PENGENDALIAN PERIZINAN
SARANA
Alokasi Rp. 85.959.000,-
Realisasi Rp. 82.820.600,- (96,35 %)
I. TUJUAN :
Melalui Kegiatan ini nantinya akan menghasilkan petugas yang kompeten dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan alat kesehatan dan PKRT, khususnya kegiatan-kegiatan inspeksi
sarana, surveillance produk maupun pengendalian perizinan.
II. PESERTA PERTEMUAN:
Peserta adalah 33 ( tiga puluh Tiga ) orang terdiri dari:
24 ( dua Puluh Empat ) orang Peserta dari Dinas Kab/kota
1 ( Satu ) orang Peserta dari Gakeslab Provinsi Riau
5 ( Lima ) orang Peserta dari Penyalur Alat Kesehatan
4 ( Empat ) orang Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau
III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : selama 3 ( Tiga ) hari
dari tgl 09 s/d 11 Oktober 2019
Tempat : The Premiere Hotel Pekanbaru, jl Jenderal Sudirman
No. 389 Pekanbaru
NARA SUMBER
1. Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Dirjen Kefarmasian dan Alat Kemenkes
RI
2. UPT. Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau
3. Dinas Kesehatan provinsi Riau
4. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
IV. MATERI:
a. Kebijakan Pengawasan dan Pembinaan Alat Kesehatan dan PKRT
b. Sertifikasi cara Distribusi Alat Kesehatan yang baik (CDAKB)
c. Mamfaat dan Resiko Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril dan Alat Kesehatan Diagnostik
Invitro
101
d. Pengawasan Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril dan Alkes Diagnostik Invitro di Sarana
Distribusi Alat Kesehatan
e. Anti Korupsi
f. Perizinan Toko Alkes
g. Pengawasan Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril dan Alkes Diagnostik Invitro yang tidak
memenuhi persyaratan
h. Praktek Kerja Lapangan yaitu Ke Sarana Penyalur Alkes PT. Inti Sumber Hasil Sempurna di
Pekanbaru.
V. KESIMPULAN
Setelah pertemuan ini diharapkan peserta sudah mampu melakukan inspeksi ke sarana
Penyalur alkes dan PKRT yang ada wilayah kerjanya dan bersama-sama dengan dinas
kesehatan provinsi Riau Melakukan pembinaan dan pengawasan peredaran alkes dan PKRT
Pelaporan yang dilakukan selain sesuai indicator kinerja dari Direktorat Jenderal Farmalkes juga
dilakukan pemantauan terhadap pelaporan penggunaan narkotika dan psikotropika yang ada di
sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta. Adapun hasil rekap evaluasi terlihat
pada Tabel 3.17
Tabel 3.17
REKAP EVALUASI PELAPORAN SIPNAP 2019
NO NAMA KABUPATEN SUDAH REGISTRASI AKTIF MELAPOR
1 KUANTAN SINGINGI 31 18
2 INDRAGIRI HULU 46 31
3 INDRAGIRI HILIR 44 33
4 PELALAWAN 46 26
5 SIAK 43 27
6 KAMPAR 81 48
7 ROKAN HULU 60 41
8 ROKAN HILIR 51 26
9 BENGKALIS 57 41
10 KEPULAUAN MERANTI 23 16
11 DUMAI 53 39
12 PEKANBARU 511 301
TOTAL 1046 647
102
B. Realisasi Anggaran Satker Dekonsentrasi
Terlampir pada lampiran 2
C. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan satker 07 pada tahun 2019 masih
dirasakan kurang untuk mendukung kegiatan di 5 direktorat yaitu direktorat pelayanan kefarmasian,
direktorat tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, direktorat prodis kefarmasian, direktorat
Penilaian Alkes dan PKRT, direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT, dan 1 sekretariat untuk
melaksanakan kegiatan APBN dana Dekonsentrasi. Sumber daya yang ada di seksi kefarmasian dan
alkes berjumlah 12 orang yang terdiri dari: 10 orang PNS dan 2 orang honorer.
103
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan pengukuran kinerja Tahun 2019 pada Unit Organisasi Ditjen Kefarmasian dan
Alat Kesehatan (07)/ Unit kerja Dinas Kesehatan Provinsi Riau Seksi Kefarmasian dan Alkes
(099016) dilakukan terhadap program kegiatan yang dilaksanakan yang secara rinci diuraikan
menggunakan acuan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Ditjen Kefarmasian dan Alkes tahun
2014 – 2019.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dana Dekonsentrasi pada unit
kerja Dinas Kesehatan Provinsi Riau Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan (099016) tahun 2019 ini
menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran hasil program Kefarmasian
dan Alat Kesehatan pada tahun anggaran 2019, yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) serta analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Pada Tahun 2019 Unit Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Riau Seksi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan (099016) secara umum dapat merealisasikan kegiatannya sesuai dengan target Indikator
Kinerja Utama Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Ditjen Kefarmasian dan Alkes tahun 2014 – 2019 sesuai dengan indikator kinerja sehingga capaian
kinerja terhadap keenam sasaran program/kegiatan dan indikator di dalam perjanjian kinerja Tahun
2019 bisa sesuai dari target yang telah ditetapkan dengan hasil yang baik. LAKIP ini diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi kinerja bagi yang membutuhkan dalam penyempurnaan
dokumen perencanaan maupun pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, dan
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Diharapkan pencapaian kinerja Unit Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Riau Seksi Kefarmasian
dan Alat Kesehatan (099016) di masa yang akan datang dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien lagi dan solusi terhadap segala kekurangan dan hambatan akan dilaksanakan secara lebih
profesional.
104
Lampiran 1
DAFTAR APOTEKER AoC di PROVINSI RIAU TAHUN 2016 - 2019
KAB/KOTA MODEL PERCONTOHAN GEMA CERMAT
Provinsi/Kab/Kota : RIAU
No Nama
Instansi / Apotek Tempat Bekerja No HP / email
Kegiatan Gema Cermat yang telah dilaksanakan
1 2 3 4 5
1 Zaiyuszamsari UPTD Instalasi Farmasi 081365673025/
zaiyuszamsari1980@yahoo.com AOC KAB SIAK
2 Dwi Manja Apotek Sehati 085278787378/
dwimanja1983@gmail.com AOC KAB SIAK
3 Ade Lestari Apotek Sumber Sehat 082285385482/
adelestarimarala@gmail.com AOC KAB SIAK
4 Yayuk Marlina UPTD Instalasi Farmasi 085265709008 AOC KAB SIAK
5 Eki Naldi Puskesmas Sungai Apit 085296170599/ AOC KAB SIAK
6 Nova Zalinawati Puskesmas Sungai Apit 085265510566 AOC KAB SIAK
7 Fitri Aryanti Puskesmas Sungai Apit 082173677004 AOC KAB SIAK
8 Sofiarni Dinkes 081270347960 AOC KAB SIAK
9 Ade Dharmawardini Putri Puskesmas Bunga Raya 085271700213 AOC KAB SIAK
10 Fajar Tito Triasmanto Apotek Fajar Mulia 081276767699 AOC KAB SIAK
11 Ris Susi Pinem apotek Dika 085271452304 AOC KAB SIAK
12 Perawati Dinkes 082384287801 AOC KAB SIAK
13 Rina Yuliani RSUD AOC KAB SIAK
14 Yuliana Apotek Kasih Bunda 082169870457 AOC KAB SIAK
15 Ria Husniah Apotek sumber Gizi I 085278527699 AOC KAB SIAK
16 Eriyanti RSUD 085265584475 AOC KAB SIAK
17 Rahmawati RSUD 08126892402 AOC KAB SIAK
18 Efni Afriwiyanti Puskesmas Pusako 085376122112 AOC KAB SIAK
19 Diki Kurniawan RSUD AOC KAB SIAK
20 mardian Rakasiwi RSUD 085359992234 AOC KAB SIAK
21 Wiwin Yuswanti Sumber Gizi II 0081268002277 AOC KAB SIAK
22 Wiwin Widyati Dinkes AOC KAB SIAK
23 Gustilaya Riza RSUD 085265248088 AOC KAB SIAK
24 Sri Wahyuningsih RSUD 085263117796 AOC KAB SIAK
25 Septa Riadi RSUD 0081395315030 AOC KAB SIAK
26 Elvi Chandra Apotek Berkah 085274911181 AOC KAB SIAK
27 Dori Febrina Apotek Bakti 08126767619 AOC KAB SIAK
28 Zilfia Apotek Srikandi 082285241211 AOC KAB SIAK
29 Silvana anggraini apotek Medika Farma AOC KAB SIAK
30 SARINA ULY.S.Farm,Apt Dinkes Kota Dumai/IFK 08126838015 AOC KOTA DUMAI
31 VIVI PEBRIANI.S.Farm,Apt Apotik Sehat 0812 71973424 AOC KOTA DUMAI
32 RESTI AFRIANA.S.Farm,Apt Apotik 0813 71942204 AOC KOTA DUMAI
33 Dian Erwin, S.Farm, Apt PKM Dumai Kota AOC KOTA DUMAI
34 ISNA QIFTYATY, S.Farm, Apt PC IAI Dumai AOC KOTA DUMAI
35 Nurul fadhilah, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Propinsi Riau AOC PROVINSI RIAU
36 Desi Suryani, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Propinsi Riau AOC PROVINSI RIAU
37 Fitri yani, S.Si Apt UPTD Instalasi Farmasi Provinsi AOC PROVINSI RIAU
38 Dewi Nurmalasyari, S.Farm Apt UPTD Instalasi Farmasi Provinsi AOC PROVINSI RIAU
105
39 Dra. Rosna Adji, Apt UPTD Instalasi Farmasi Provinsi AOC PROVINSI RIAU
40 Sri Nanda Ayusa S. Farm Apt UPTD Instalasi Farmasi Provinsi AOC PROVINSI RIAU
41 Drs. Dedi Parlaungan Apt Dinas Kesehatan Propinsi Riau AOC PROVINSI RIAU
42 Drs. Edy Rusfa, Apt Dinas Kesehatan Propinsi Riau AOC PROVINSI RIAU
43 Vebi Rozi febriane S.farm Apt Dinas Kesehatan Propinsi Riau AOC PROVINSI RIAU
44 HENNI YOPI,S.Farm.,Apt Dinkes / APOTEK KELUARGA 0852 7158 1722 AOC Kabupaten Rokan Hulu
45 ADRIYANI ASTUTI,S.Farm.,Apt APOTEK ABI FARMA 0852 6581 8726 AOC Kabupaten Rokan Hulu
46 ANWAR SYAHADAT,M.Farm., Apt APOTEK MITRA 0813 6559 1611 AOC Kabupaten Rokan Hulu
47 ARMEITA,S.Far., Apt RSUD ROHUL 0823 8693 5960 AOC Kabupaten Rokan Hulu
48 ATIKA RAHMAH NASUTION,S.Si.,Apt RSUD ROHUL 0813 1752 5507 AOC Kabupaten Rokan Hulu
49 ASWATI FITRIANI, S.Farm., Apt APOTEK THATA FARMA 0812 7585 3484 AOC Kabupaten Rokan Hulu
50 CHAIRANI MUHARTI,S.Farm., Apt APOTEK SUMBER SEHAT 0812 6862 184 AOC Kabupaten Rokan Hulu
51 DINA EKA AFRIANTI,S.Farm., Apt RS SURYA INSANI 0812 7535 6345 AOC Kabupaten Rokan Hulu
52 ISWANDI,S.Si., Apt ifk kab/ APOTEK BINTANG 0813 7108 5806 AOC Kabupaten Rokan Hulu
53 LESTARI INDAH,S.Farm., Apt APOTEK INDAH 0812 6833 4096 AOC Kabupaten Rokan Hulu
54 LEANNY FETRY,S.Far, M.Sc.,Apt RSUD ROHUL 0813 2870 0326 AOC Kabupaten Rokan Hulu
55 SITI MARIANI, S.Farm., Apt APOTEK BABUSSALAM 0852 6599 1185 AOC Kabupaten Rokan Hulu
56 TONI WINATA, S.Farm., Apt RS AWAL BROS 0852 7101 8509 AOC Kabupaten Rokan Hulu
57 IRA WAHYUNI, S.Far., Apt APOTEK DELVA FARMA 0812 2719 7187 AOC Kabupaten Rokan Hulu
58 KHALIDA ISTIANA, S.Farm., Apt APOTEK ZHAFRAN FARMA 0812 3598 8929 AOC Kabupaten Rokan Hulu
59 MEXI MUTIA RISSA, S.Farm., Apt APOTEK MEGA 2 0813 6362 9777 AOC Kabupaten Rokan Hulu
60 MAYTA RAVIKA, S.Far., Apt APOTEK KHAIRANI 0852 6525 0281 AOC Kabupaten Rokan Hulu
61 NULI ANTONI, S.Farm., Apt KLINIK TAMBUSAI MEDIKA 0853 5678 7222 AOC Kabupaten Rokan Hulu
62 HELMI YANTI, S.Far., Apt APOTEK NURUL FARMA 0812 7638 1044 AOC Kabupaten Rokan Hulu
63 LAILY DIANA, S.Farm., Apt APOTEK ANANDA 0813 2863 5507 AOC Kabupaten Rokan Hulu
64 NANA SWANDANA NASUTION, S.Farm., Apt APOTEK RIHDO MAKMUR 0812 6017 8383 AOC Kabupaten Rokan Hulu
65 RINA NINGSIH, S.Farm., Apt APOTEK AS-SYIFA 0821 7109 1711 AOC Kabupaten Rokan Hulu
66 ZAR'AN PUTRA,S.Farm., Apt APOTEK RRM 0821 7226 3596 AOC Kabupaten Rokan Hulu
67 AFRITA SANTI, S.Farm., Apt RS AZZAHRA 0812 6812 5027 AOC Kabupaten Rokan Hulu
68 DONI ISWANDI, S.Farm., Apt PUSKESMAS KUNTO DARUSSALAM 0852 9222 3390 AOC Kabupaten Rokan Hulu
69 JELSI VISKA HADRI, S.Farm., Apt APOTEK RAHMAWANI 0813 6533 2349 AOC Kabupaten Rokan Hulu
70 RENI ADRIANI, S.Farm., Apt APOTEK AR-RAZI 0812 7095 3373 AOC Kabupaten Rokan Hulu
71 RISKA YULIANDARI, S.Farm., Apt KLINIK ASYIFA 0852 7180 5565 AOC Kabupaten Rokan Hulu
72 YENI MANDALA, S.Farm., Apt APOTEK PASAR KAMIS 0812 7159 1989 AOC Kabupaten Rokan Hulu
73 YUMIKA SAFITRI, S.Farm., Apt KLINIK DR. MEGA 0822 8401 1971 AOC Kabupaten Rokan Hulu
74 ZULKIFLI, .Farm., Apt APOTEK MEDICA UTAMA 0852 6555 2009 AOC Kabupaten Rokan Hulu
75 MARISA GEOFANNY, S.Farm.Apt APOTEK RIDHO BERSAUDARA 0812 7576 111 AOC Kabupaten Rokan Hulu
76 JIMI TANJUNG, S.Farm.,Apt APOTEK GANDA JAYA 0853 7129 4047 AOC Kabupaten Rokan Hulu
77 YUSMAN HALAWA,S.Si., Apt APOTEK PUSPITA SARI 0821 7307 4999 AOC Kabupaten Rokan Hulu
78 YARMANIS,S.Farm., Apt RSUD ROHUL 0822 6856 3926 AOC Kabupaten Rokan Hulu
79 YAYAN MEIRIZA, S.Farm., Apt APOTEK TIARA 0812 7643 5339 AOC Kabupaten Rokan Hulu
80 NOFA LENDRA DESISRA, S.Farm., Apt APOTEK MANTARI 0812 7095 3373 AOC Kabupaten Rokan Hulu
106
81 RAHMA FITRIANI, S.Farm., Apt APOTEK MANDALA 0823 8944 8239 AOC Kabupaten Rokan Hulu
82 RISE TRIYUSBERNA,S.FARM,APT DINAS KESEHATAN KUANTAN SENGINGI 085227568415
AOC Kabupaten Kuantan Singingi
83 HELMA MULIA LINI,S.FARM,APT PC IAI KUANTAN SENGINGI 082325718555
AOC Kabupaten Kuantan Singingi
84 Fauziah Aliwarman, S. Farm Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
85 Yulhendra, S.Farm ,Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
86 Afriyani, S.Farm, Apt Puskesmas Pangkalan Kerinci 2 AOC Kabupaten Pelalawan
87 Santy Selfy veronica, S. farm Apt Puskesmas Langgam AOC Kabupaten Pelalawan
88 Afri delfa Yeni, S.Si, Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
89 Da'watun Chosanah, S. Farm Apt Apotek Doni Farma Pangkalan Kuras AOC Kabupaten Pelalawan
90 Yulpiyanis, S.Farm, Apt Apotek Sumber tenaga AOC Kabupaten Pelalawan
91 Gusnidar, S.Si, Apt Apotek Fanny Farma AOC Kabupaten Pelalawan
92 Nuraini, S. Farm Apt Apotek Bama Cr AOC Kabupaten Pelalawan
93 Maria Susiladewi, S. Farm Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
94 Gustina Andayani, S. Farm Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
95 Wirdatul Hasanah, S.Farm, Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
96 Desi Sagita Delti, S.Farm Apt RSUD Selasih Kab Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
97 Herryza Asra Yuni, S. Far,m Apt Puskesmas Pangkalan Kerinci AOC Kabupaten Pelalawan
98 Dra.Reflinda, Apt Klinik Prima Plus AOC Kabupaten Pelalawan
99 Ike Nurfitriani, S. farm Apt Apotwk reza jaya AOC Kabupaten Pelalawan
100 Hasnatul Fitri, S. farm Apt Apotek Sehat AOC Kabupaten Pelalawan
101 Syafnida, S. farm Apt Apotek Anggi AOC Kabupaten Pelalawan
102 Andes Subrata, S.Farm Apt Apotek Kimia farma AOC Kabupaten Pelalawan
103 Diana Anita S. Farm Apt Apotek Ridho Saputra AOC Kabupaten Pelalawan
104 Mira Bial Nida, S. Farm Apt Apotek Andi Farma AOC Kabupaten Pelalawan
105 Diah Eliza Putri S. Farm Aot Apotek RS Medical Sorek AOC Kabupaten Pelalawan
106 Rika Eliza Fitri S. farm Apt Apotek Granada AOC Kabupaten Pelalawan
107 Gesang erwin Sirait, S.Si, Apt Apotek Graha Medika farma AOC Kabupaten Pelalawan
108 Drs. Khairul Apt Dinas KESEHATAN Pelalawan AOC Kabupaten Pelalawan
109 Ari Trisna S. Farm Apt Apotek Khirzan 2 AOC Kabupaten Pelalawan
110 Sofinah S.Farm Apt PKm Ukui AOC Kabupaten Pelalawan
111 Lia Ulfah S. Farm Apt AOC Kabupaten Pelalawan
112 Indah wardatul Mawardah S.farm A[t AOC Kabupaten Pelalawan
113 Rinaldi, S.Farm , Apt Dinas Kesehatan Kab Kampar AOC Kabupeten Kampar
114 Vian Ichtiarto, S.Farm. Apt AOC Kabupeten Kampar
115 NURHEFNI DOLA SAFITRI, S.Farm ,Apt
PKM Bangkinang Kab kampar AOC Kabupeten Kampar
116 DIAN FEBRINA, S.Farm, Apt PC IAI Kampar AOC Kabupeten Kampar
117 Hj. Elda Fitriani,S.Farm,Apt Dinas Kesehatan / EL- Fitri 0812-2772-219 AOC KAB. INHU
118 Dwi Fitriana, S.Farm,Apt Dinas Kesehatan / Matahari Mas 0853-5687-5408 AOC KAB. INHU
119 Yesi Primadona Eza,S.Farm,Apt Puskesmas Sipayung /Syafira 0813-7158-8896 AOC KAB. INHU
107
120 Ari Setiaji,S.Farm.Apt Negara 3 0852-3991-2666 AOC KAB. INHU
121 Abdul Khodir Jaelani S.Farm,Apt SMK Har Kausyar / Prima Jaya 0822-2655-4633 AOC KAB. INHU
122 Ayu Anita Sari, S.Farm,Apt Negara 0852-3995-1666 AOC KAB. INHU
123 Yufiken Mulia Angra,S.Farm,Apt RSUD Indra Sari / Nanda 0811-7573-137 AOC KAB. INHU
124 Yulni Yulinda, S.Farm,Apt Puskesmas Kambesko /Sehat 0813-7446-8311 AOC KAB. INHU
125 Nidaul Hasanah, S.Farm,Apt Dinas Kesehatan / Gejari 0813-8243-0039 AOC KAB. INHU
126 Refiadi , S.farm Apt Dinkes Kab Kep Meranti AOC Kab Kepulauan Meranti
127 WIDYA HARTILA, S.Farm, Apt Puskesmas Kab Kep Meranti AOC Kab Kepulauan Meranti
128 NOVIA SARI, S.Farm, Apt PC IAI KAB KEP MERANTI AOC Kab Kepulauan Meranti
129 SRI HENDAYANI, S.Farm, Apt AOC KOTA PEKANBARU
130 PRADILLA FITRI, S.Farm, Apt AOC KOTA PEKANBARU
131 Dra. ErnaWati Manan, Apt AOC KOTA PEKANBARU
132 DARMAWATI, S.Si, Apt Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru AOC KOTA PEKANBARU
133 Riche Helmy, S.Farm, Apt Puskesmas Rejosari Pekanbaru AOC KOTA PEKANBARU
134 Meutia, S.Farm, Apt PC IAI Pekanbaru AOC KOTA PEKANBARU
135 ERNI KURNIATI, S.Farm ,Apt AOC KAB BENGKALIS
136 Dra. GD Yetni, Apt PKM Duri Kota Kab Bengkalis AOC KAB BENGKALIS
137 ELIZA S.Farm, Apt Dinkes Kab Bengkalis AOC KAB BENGKALIS
138 BADRUS SULHAN, S.Farm ,Apt PC IAI Bengkalis AOC KAB BENGKALIS
139 Drs. Dolpin, Apt PC IAI Bengkalis AOC KAB BENGKALIS
140 ZAIMANIDAR FACHRI, S. Farm, Apt Dinas Kesehatan Kab Rokan Hilir AOC KAB Rokan Hilir
141 IRA HESNITA, S.Farm, Apt PKM ROKAN HILIR AOC KAB Rokan Hilir
142 SRI ESKY SOFIA, S.Farm, Apt PC IAI ROKAN HILIR AOC KAB Rokan Hilir
143 DR. HILWAN YUDHA TERUNA, Apt AOC PD IAI RIAU
144 RAHAYU UTAMI, MSc, Apt AOC PD IAI RIAU
145 FAISAL AMIN DALIMUNTE, S.Farm, Apt AOC PD IAI RIAU
146 DR. EMRIZAL, M.Si, Apt AOC PD IAI RIAU
147 ADE NOVRIMUS, S.Farm, Apt AOC PD IAI RIAU
148 RAMADHANUS, S.Farm, Apt AOC PD IAI RIAU
149 ANITA LUKMAN, M.Pharm, Apt AOC PD IAI RIAU
150 SERDIANI, S.Si, Apt APOTEKER RS IBNU SINA AOC PD IAI RIAU
151 DESY SURYANI, S.Si, Apt PD IAI Riau AOC PD IAI RIAU
152 ERIKA YULIS, S.Farm, Apt PD IAI Riau AOC PD IAI RIAU
153 Benny Iskandar, M.SI, Apt Klinik/ Dosen Stifar AOC PD IAI RIAU
154 Mufti Wijaya, S.Farm, Apt Apoteker RS Petalabumi AOC PD IAI RIAU
155 Rita Agustin, M.Parm, Apt RSUD Arifin Ahmad/Husfarsi Riau AOC PD IAI RIAU
156 Ahmad Laini, S. Si. Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
157 Anita, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
158 ARDYAN SYAH S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
159 Ati Husnah Yasir, S.Farm, Apt Apotik Ati Husnah Kampar AOC KAB KAMPAR
160 Desnawita, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
161 Darmayanti, S.Si, Apt Apotik Multi Plus AOC KAB KAMPAR
162 Efni Rudiati, S. Si., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
108
163 Eka Fitriani, S. Farm., Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
164 Eka Mai Gusti, S. Farm., Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
165 Eka Yenita Asmar, S. Farm., Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
166 Etri Tiandari, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
167 JEFRIZAL, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
168 Lidya Sukma, M.Si, Apt Dinas Kesehatan Kab Kampar AOC KAB KAMPAR
169 Marini Putriani, S. Farm., Apt. Apotik serasi Bangkinang AOC KAB KAMPAR
170 Martina, M. Farm., Apt Puskesmas AOC KAB KAMPAR
171 Mirna Effriani Fitri, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
172 MITRA YULIANA, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
173 Mizdarni Mansur, S. Far., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
174 Mutia Farina, S.Farm, Apt Apotik Klinik Arrabih AOC KAB KAMPAR
175 NELVAWITA Z., S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
176 Novia Arianti Hadi, S. Si., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
177 Nur Rahmadani Fitri, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
178 RIDHOYATI, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
179 Ridho Firmansyah, S.Farm, Apt Apotik AOC KAB KAMPAR
180 Rahmawaty, S.Farm, Apr AOC PC IAI KAMPAR AOC KAB KAMPAR
181 RINA YULISA, S. Far., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
182 RINI AFRIYETTI, S. Farm., Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
183 Rini Febrina, S. Farm., Apt. Apotik/PC IAI KAMPAR AOC KAB KAMPAR
184 RIZKI RAMADANIS, S. Farm., Apt. Dinas Kesehatan AOC KAB KAMPAR
185 Silvia Indriani, S. Farm., Apt Apotik/PC IAI KAMPAR AOC KAB KAMPAR
186 SRI HASTUTY HANDAYANI, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
187 Suci Febria, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
188 Suharpa, S. Farm., Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
189 Syaiful Amba, Apt. M. Si. Apotik AOC KAB KAMPAR
190 Sri Yeni Ali, S.Farm, APt AOC KAB KAMPAR
191 Vera Novita Apotik/PC IAI KAMPAR AOC KAB KAMPAR
192 YETRI RATNA NINGSIH, S. Farm., Apt. Apotik AOC KAB KAMPAR
193 Yondri Elfino, S. Si. Apt. Puskesmas AOC KAB KAMPAR
194 Yuldiani Gustri, S. Farm., Apt. Apoteker RSIA Bunda Anisah AOC KAB KAMPAR
195 Abu Ubaidah, S. Si, Apt RSUD Raja Musa Sei Guntung 81319324923 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
196 Amelia Rahayu, S. Farm, Apt Apotek Elegant Tembilahan 82284117079 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
197 Asyriah Nency, S. Farm, Apt Apotek Daffa Farma Tembilahan 85296003909 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
198 Darmawati, S. Farm, Apt Apotek Merlion Farmasi 1 81266924910 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
199 Desi Susanti, S. Farm, Apt Apotek Pembina Tembilahan 85274616161 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
200 Desimahyarni Pulungan, S. Farm, Apt
Apotek Ganda Farma Tembilahan 81363796796 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
201 Despina Nasution, S. Farm, Apt RSUD Puri Husada Tembilahan 82325925324 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
202 Endriani, S. Farm, Apt Dinas Kesehatan Kab. Inhil 81268207909 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
203 Eva Mordiyani, S. Farm, Apt Apotek Uwa Tembilahan 85329337724 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
204 Fadhilah Firdaus, S. Farm, Apt Apotek Qaffa Kotabaru 85271848993 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
205 Fenny Wulandari, M. Farm, Apt Apotek Gemilang Farma Tembilahan 81374408866 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
109
206 Ferra Zu'ami, S. Farm, Apt Apotek Kimia Farma 85272831883 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
207 Fitri Yuliani, S, Farm, Apt RSUD Puri Husada Tembilahan 82170992536 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
208 Himmatul Aliyah, S. Si, Apt RSUD Puri Husada Tembilahan 81275928566 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
209 Hj. Irmanita, S. Si, Apt, M. Si Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Inhil 81261739485 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
210 Imada Ansepa Siregar, S. Far, Apt Apotek Trisan Jaya Tembilahan 81328567905 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
211 Leni Defi Yanti, S.Si, Apt Apotek Vandra Tembilahan 81267323700 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
212 Marlina, S. Farm, Apt Apotek Ganda Farma 2 Tembilahan 81364911939 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
213 Mukhlis, S. Farm, Apt Apotek Tara Farma 85274978389 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
214 Muthia Antasari, S, Farm, Apt Apotek Medson 85264252616 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
215 Noviari Muthyana, S. Farm, Apt Loka BPOM Inhil 81378995932 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
216 Nurul Wardani, S. Far, Apt RSUD Puri Husada Tembilahan 85264548081 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
217 Obby Saputra, S. Farm, Apt Apotek Primadona Guntung 85376649325 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
218 Rahmi Aqilah, S. Farm, Apt Apotek Gemilang Farma 2 Tembilahan 85274238812 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
219 Satria Vera, S. Farm, Apt UPT Puskesmas Pulau Kijang 85265635350 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
220 Siti Maisarah, S. Farm, Apt Apotek Fernanda Tembilahan 82285236158 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
221 Tengku Alvia Astriani, S. Farm, Apt Apotek Kimia Farma 85264772098 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
222 Wira Anggraini Yusdi, S. Farm, Apt Apotek Izza Farma Tembilahan 85225152864 AOC KAB INDRAGIRI HILIR
223 M. Adam Faridh Mufas, S. Farm, Apt
Apotek Sehati Sungai Salak
85365382725/ m.adamfaridh@gmail.com AOC KAB INDRAGIRI HILIR
224 Agus Suprianto, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
225 Azis Seriawan, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
226 Ayu Dwi Utami, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
227 Dwi Eka Suci Wulandari, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
228 Eka Gustina Ningsih, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
229 Endah Supriyanti, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
230 Fajriani, S.Farm ,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
231 Fenny Distriyana, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
232 Fitria Iriani, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
233 Fitriyani, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
234 Futri Handayani, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
235 Haririyanti, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
236 Hendra Yuana, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
237 Herina Yulianti, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
238 Irmayana Hardi, S.Farm ,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
239 Leni Gusnita, S.Far, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
240 Masriani, S.Si, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
241 Nita Lusiana, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
242 Pingsi Harlina, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
243 Riki Dianti Sari, S.Farm ,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
244 Siti Mar'at Avivah, S.Farm ,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
245 Susi Hastuti, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
246 Visey Ardila, S.Farm, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
247 Vebidella Fitrian, S. Farm ,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
110
248 Yulni Yulinda, S.Farm,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
249 Dra. Yulvia, Apt AOC Kab Indragiri Hulu
250 Zukri Yunasvera, S.Farm,Apt AOC Kab Indragiri Hulu
251 Aulia Qisthy Shabrina S.Farm Apt PKM Panipahan AOC KAB Rokan Hilir
252 Hotmarina Sitanggang S.Farm Apt Apotek Di Rokan Hilir AOC KAB Rokan Hilir
253 Siti Aniroh S.Farm Apt RSUD Indah Bagan Batu AOC KAB Rokan Hilir
254 Agrefina Br Sembiring S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
255 Resta Oktiani S.Farm Apt PKM Bagan Batu AOC KAB Rokan Hilir
256 Nurhayana Lubis S.Farm Apt PKM Borterm AOC KAB Rokan Hilir
257 Maria Harfiati S.Farm Apt PKM Sedinginan AOC KAB Rokan Hilir
258 Arfaliza S.Farm Apt PKM TPTM AOC KAB Rokan Hilir
259 Maria Susanti S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
260 Dewi Ardiana S.Farm Apt Apotek Rohil Jaya AOC KAB Rokan Hilir
261 Busromi S.Farm Apt Apotek Di Rokan Hilir AOC KAB Rokan Hilir
262 Heri Irwan S.Farm Apt Apotek Jaya Farma AOC KAB Rokan Hilir
263 Nina Delfiana S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
264 Sofiana S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
265 Nurul Atika S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
266 Fitri Ami Yanti S.Farm Apt Apotek Kinol Farma AOC KAB Rokan Hilir
267 Helvi Deliana S.Farm Apt RSUD RM Pratomo AOC KAB Rokan Hilir
268 Sri Purni Wanti S.Farm Apt Apotek Di Rokan Hilir AOC KAB Rokan Hilir
269 Dewi Mandasari S.Farm Apt Apotek Di Rokan Hilir AOC KAB Rokan Hilir
270 Resti Febria Roza S.Farm Apt PKM Panipahan AOC KAB Rokan Hilir
271 Utari Nengsih S.Farm, Apt Apoteker PKM Selat Panjang AOC Kab Kepulauan Meranti
272 Endang, S.Farm, Apt Apoteker PKM Alai AOC Kab Kepulauan Meranti
273 Khairul Huda S.Farm, Apt Apoteker PKM Anak Setatah AOC Kab Kepulauan Meranti
274 Hamidah, S.Farm ,Apt Apoteker PKM Alah Air AOC Kab Kepulauan Meranti
275 Siti Hafsah S.Farm, Apt Apoteker PKM Alah Air AOC Kab Kepulauan Meranti
276 Faiza Ismi Karnita, S.Farm, Apt Apoteker PKM Tanjung Samak AOC Kab Kepulauan Meranti
277 Tengku Alvia Astriani, S.Farm ,Apt Apoteker PKM Bandul AOC Kab Kepulauan Meranti
278 Melna Heriati, S.Farm ,Apt Apoteker PKM Bandul AOC Kab Kepulauan Meranti
279 Syarifah Nurabni Asfita S.Farm, Apt Apoteker PKM Sungai Tohor AOC Kab Kepulauan Meranti
280 Sintha Febria, S.Farm, Apt Apoteker PKM Teluk Belitung AOC Kab Kepulauan Meranti
281 Edi Sudarto, SKM Dinas Kesehatan Kab Bengkalis 08126895096 AOC KAB BENGKALIS
282 Mirna Junita S.Farm ,Apt Dinas Kesehatan Bengkalis 0852 7866 7660 AOC KAB BENGKALIS
283 Rifka Desti Ningsih, S.Farm, Apt PKM Serai Wangi Bengkalis 0823 8566 6813 AOC KAB BENGKALIS
284 Sri Puji Astuti, S.Farm, Apt PKM Tenggayun Bengkalis 0813 6503 7349 AOC KAB BENGKALIS
285 Rizki Irvan Maulana, S.Farm, Apt PKM Teluk Lecah Bengkalis 0812 7549 0406 AOC KAB BENGKALIS
286 Irena Kartika S.Farm, Apt PKM Batang Pudu Bengkalis 0823 9020 3754 AOC KAB BENGKALIS
287 Hafizan, S.Farm, Apt PKM Teluk Pambang Bengkalis 0852 7116 8274 AOC KAB BENGKALIS
288 Anggrek Wiranti, S.Farm, Apt PKM Balai Makam Bengkalis 0822 8642 8891 AOC KAB BENGKALIS
289 Ester Lia Gultom, S. Farm, Apt PKM Lubuk Muda Bengkalis 0852 7824 3636 AOC KAB BENGKALIS
111
290 Resha Adriana Putri S.Farm, Apt RSUD Bengkalis 0853 7444 8447 AOC KAB BENGKALIS
291 Faiqoh S.farm, Apt PKM Muara Lembu Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
292 Elvita Yulisa Ermayani, S.Farm Apt PKM Gunung Toar Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
293 Netralis Has S.Farm , Apt PKM Sentajo Jaya Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
294 Novita Cilsia S.farm Apt PKM Pangkalan Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
295 Huda Safarina, S.Farm, Apt PKM Cirenti Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
296 Andini Khairunnisa S.Farm ,Apt PKM Beringin Jaya Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
297 Deswita Anggraini, S. Farm Apt PKM Lubuk Ramo Kuansing AOC Kab Kuantan Sengingi
298 Citra Rismawati, S.Farm ,Apt PC IAI KUANTAN SENGINGI AOC Kab Kuantan Sengingi
299 Ika Widia Sari, S.Fram Apt PC IAI KUANTAN SENGINGI AOC Kab Kuantan Sengingi
300 Rigo Vonitra S.Farm, Apt PC IAI KUANTAN SENGINGI AOC Kab Kuantan Sengingi
301 Sri Wahyuni, S.Farm , Apt PKM Dumai Barat AOC Kota Dumai
302 Dian Azmir, S.Farm ,Apt PKM Jaya Mukti AOC Kota Dumai
303 Rita Novita, S.Farm ,Apt PKM Purnama AOC Kota Dumai
304 Noni Sukmawati, S.Si, Apt Apotek Mulia Dumai AOC Kota Dumai
305 Maipa Deapati, S.Farm Apt Apotek Larose Dumai AOC Kota Dumai
306 Rika Putri Risanti, S.Farm Apt RSUD Dumai AOC Kota Dumai
307 Nuzulia Annisa S.Farm Apt RS Pertamina Dumai AOC Kota Dumai
308 Mira Elvianty S.Farm Apt RSUD Dumai AOC Kota Dumai
309 Ertha Sastha Silitonga S.Farm Apt RSUD Dumai AOC Kota Dumai
310 Destawira Hariani S.Farm Apt RSUD Dumai AOC Kota Dumai
311 E Yustarie Hasmiarsih S.Farm Apt PKM Sail Pekanbaru AOC Pekanbaru
312 Rina Astuti S.Farm Apt PKM Pekanbaru Kota AOC Pekanbaru
313 Fitriani S.Farm Apt PKM Karya Wanita AOC Pekanbaru
314 Megawati S.Si Apt PKM Lima Puluh AOC Pekanbaru
315 Nurhaslina warso S.Farm Apt PKM Rumbai Pesisir AOC Pekanbaru
316 Rosita Dewi Rahmad S.Farm Apt UPT IF Kota Pekanbaru AOC Pekanbaru
317 Fauziah Ani Usman S.Farm Apt Klinik Pratama sarinah AOC Pekanbaru
318 Marta Sririta S.Farm Apt Klinik CEndana Husafa AOC Pekanbaru
319 Reza Ananda Putri S.Farm Apt RS Madani AOC Pekanbaru
320 Fadli Wahyudi S.Farm Apt Dinas Kesehatan Indragiri Hilir AOC Indragiri Hilir
NB : NAMA-NAMA AOC YANG DILATIH SECARA MANDIRI OLEH PC IAI PEKAN BARU BELUM DITERIMA DARI PC IAI BERJUMLAH 143 ORANG
TOTAL AOC RIAU = 320+143= 463 Master AoC = 12
112
Lampiran 2
113
114
Lampiran 3
115
116
Lampiran 4
TANDA TERIMA PERJALANAN DINAS PENDISTRIBUSIAN OBAT 2019 TRIP I
NO NAMA PEGAWAI PANGKAT/
GOL JABATAN TUJUAN
TANGGAL
LAMA PERJALA
NAN
BIAYA PERJALANAN
JUMLAH nama Obat Total Harga
Program
BERANGKAT KEMBALI Uang Harian @
Rp.370.000 Transport
(PP) Penginapan
@ Rp.300.000
1 Irwan, S.Farm, Apt - Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
14 Februari 14 Februari 1 Hari 370.000
170.000
540.000
Albendazole
Tablet Kunyah
400 Mg
91.785.000,00
Obat program Filariasis dan kecacingan 2
Tengku Idris -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar 14 Februari 14 Februari
1 Hari 370.000 170.000
540.000
3 Hendra Goentara - Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu
13 Februari 14 Februari 2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Albendazole
Tablet Kunyah
400 Mg
72.921.600,00
Obat program Filariasis dan kecacingan 4 Nofriwandi -
Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu 13 Februari 14 Februari
2 Hari 740.000 300.000
300.000
1.340.000
5 Hendra Goentara - Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir
25 April 26 April 2 Hari 740.000
370.000
300.000
1.410.000
Tuberkulin PPD RT 23 SSI
5.007.200,00
Obat program TB
6 Irwan, S.Farm, Apt - Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir
25 April 26 April 2 Hari 740.000
370.000
300.000
1.410.000 Oat Kategori 1
40.881.200,00
Oat Kategori 2
8.176.734,00
Oat Kategori 2
1.362.789,00
7 Nofriwandi - Staf Instalasi Farmasi
Kab. Indragiri Hulu
11 April 12 April 2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Triheksifenidil
Hidroklorida
Tablet 2 Mg
1.600.000,00
Obat program Jiwa
8 Hendra Goentara - Staf Instalasi Farmasi
Kab. Indragiri Hulu
11 April 12 April 2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000 Klozapin 25 Mg
9.687.500,00
Klozapin 25 Mg
1.937.500,00
Risperidone 2 mg
54.600,00
9 Nofriwandi - Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
23 April 24 April 2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000 Tablet Fe
78.744.960,00
Obat program GIZI dan KIA
10 Rachmat Nuryandri - Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
23 April 24 April 2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000 Tablet Fe
57.853.440,00
Tablet Fe
8.035.200,00
Tablet Fe
2.410.560,00
Mineral Mix
5.372.800,00
11 Hendra - Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak 5 April 5 April 1 Hari 370.000 Phytomenadion Obat program
117
Goentara,SKM 200.000 570.000 Injeksi 37.123.200,00 Jiwa , Gizi, Ibu Anak
12 T.Idris
- Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak
5 April 5 April 1 Hari 370.000
200.000
570.000
Oxytetracycline 1
% Salep Mata
12.480.000,00
TOTAL 13.480.000
Gentamisin 40
mg/ml Injeksi
6.577.725,00
Diazepam Cairan
Injeksi 5 Mg/ml
437.280,00
Eutyrox
(levotiroksin)
500mcg
955.500,00
Ampisilin Serbuk
Injeksi 1000 Mg
10.378.800,00
Metronidazole
Generik 500
Mg/100 Ml Infus
866.250,00
Ampisilin
Serbuk Injeksi
1000 Mg
1.989.270,00
Mag. Sulfat Inj
40%
4.175.600,00
Fenobarbital Inj
50mg
2.340.000,00
Chlorpromazine
Injeksi 25 Mg
38.730,00
Haloperidol
Tablet 0,5 Mg
220.400,00
Haloperidol
Tablet 1,5 Mg
850.500,00
Haloperidol
Tablet 5 Mg
168.000,00
464.432.338,00
118
TANDA TERIMA PERJALANAN DINAS PENDISTRIBUSIAN OBAT 2019 TRIP II
NO NAMA PEGAWAI PANGKAT
/GOL JABATAN TUJUAN
TANGGAL
LAMA PERJALANAN
BIAYA PERJALANAN
JUMLAH nama Obat Total Harga Program
BERANGKAT KEMBALI Uang Harian @
Rp.370.000 Transport (PP)
Penginapan @ Rp.300.000
1 Wildani Septiani, Amf -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan
23 April 23 April 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Tuberkulin PPD RT 23 SSI
16.273.400,00
Obat program TB, GIZI, Ibu dan Anak
2 T idris -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan
23 April 23 April 1 Hari
370.000
170.000
540.000 Mineral Mix
350.400,00
Tablet FE
117.313.920,00
Phytomenadion
Injeksi 2 Mg/Ml
42.459.660,00
Gentamisin 40
mg/ml Injeksi
5.159.000,00
Diazepam
Cairan Injeksi 5
Mg/ml
546.600,00
Eutyrox
(levotiroksin)
500mcg
1.102.500,00
Ampisilin
Serbuk Injeksi
1000 Mg
13.665.420,00
Fenobarbital
Inj 50mg
2.340.000,00
Fenobarbital Inj
50mg
585.000,00
Metronidazole
Generik 500
Mg/100 Ml
Infus
198.000,00
Metronidazole
Generik 500
Mg/100 Ml
Infus
470.250,00
Gentamisin 40
mg/ml Injeksi
1.934.625,00
Mag. Sulfat Inj
40%
4.175.600,00
Oxytetracycline
1 % Salep Mata
15.600.000,00
3 Wildani Septiani, Amf
Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi
21 Mei 22 Mei 2 Hari
740.000
220.000
300.000
1.260.000 Oat Kategori 1
12.459.008,00 Obat program GIZI
119
4 Nofriwandi
Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi
21 Mei 22 Mei 2 Hari
740.000
220.000
300.000
1.260.000 Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
18.688.512,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
18.688.512,00
Oat Kategori 1
18.688.512,00
Oat Kategori 1
18.688.512,00
Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
5.450.816,00
Oat Kategori 2
12.978.890,00
Oat Anak
930.072,00
Oat Anak
232.518,00
5 Rachmad Nuryandri
Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir 6 Mei 7 Mei
2 Hari 740.000
330.000
300.000
1.370.000 Oat Kategori 1
6.047.680,00
Obat program
6 Wildani Septiani, Amf
Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir 6 Mei 7 Mei
2 Hari 740.000
330.000
300.000
1.370.000 Oat Kategori 1
5.291.720,00
TOTAL 6.340.000 Oat Kategori 1
377.980,00
Oat Kategori 1
89.529.828,00
Oat Anak
930.072,00
487.222.543,00
120
TANDA TERIMA PERJALANAN DINAS PENDISTRIBUSIAN OBAT 2019 TRIP II
NO NAMA PEGAWAI PANGKAT
/GOL JABATAN TUJUAN
TANGGAL LAMA
PERJALANAN
BIAYA PERJALANAN
JUMLAH nama Obat Total Harga Program
BERANGKAT KEMBALI Uang Harian
@ Rp.370.000 Transpor
t (PP) Penginapan
@ Rp.300.000
1 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
2 Agus 2 Agus 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
3.418.100,00 Obat program
Diare
2 Wildani Septiani, Amf
- Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
2 Agus 2 Agus 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
9.036.400,00
3 Rachmat Nuryandri, SE - Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu
1 Agus 2 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
2.775.600,00
Obat program Diare
4 Hendra Goentara, SKM -
Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu
1 Agus 2 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
1.387.800,00
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
1.850.400,00
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
925.200,00
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
2.313.000,00
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
9.918.000,00
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
3.195.800,00
5 Irwan, S.Farm, Apt -
Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir 26 Agus 27 Agus
2 Hari 740.000
370.000
300.000
1.410.000 Oralit/oral Serbuk
1.387.800,00
Obat program TB, Diare
6 Sri Nanda Ayusa, S.Farm,
Apt - Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir 26 Agus 27 Agus 2 Hari 740.000
370.000
300.000
1.410.000 Oralit/oral Serbuk
925.200,00
Oralit/oral Serbuk
925.200,00
Oralit/oral Serbuk
1.387.800,00
Oralit/oral Serbuk
925.200,00
Oat Kategori 1
24.918.016,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
43.606.528,00
Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
49.836.032,00
Oat Kategori 1
43.606.528,00
121
Oat Kategori 1
37.377.024,00
Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
62.295.040,00
Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
18.688.512,00
Oat Kategori 1
12.459.008,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
Oat Kategori 1
6.229.504,00
7 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi Farmasi
Kab. Indragiri Hulu
22 Agus 23 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Benzatine Penisilimn 2.4
Juta Iu
145.000,00 Obat program HIV dan VAR
8 Hendra Goentara, SKM - Staf Instalasi Farmasi
Kab. Indragiri Hulu
22 Agus 23 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000 Vaksin Anti Rabies
16.500.000,00
9 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
09-Sep 10-Sep
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000 Zdv(100)
668.160,00
Obat program HIV
10 Hendra Goentara, SKM - Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
09-Sep 10-Sep
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000 Nvp(200)
1.834.800,00
Zdv(300)+3tc(150)
43.956.000,00
EFV(200)
775.290,00
11 Rachmat Nuryandri, SE - Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan
26 Agus 26 Agus 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Amitriptyline Tablet Salut
25 Mg
1.872.640,00
Obat program JIWA
12 Wildani Septiani, Amf -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan 26 Agus 26 Agus
1 Hari 370.000
170.000
540.000 Klozapin 25 Mg
6.975.000,00
Klozapin 25 Mg
10.075.000,00
Diazepam Tablet 5 Mg
10.900,00
Haloperidol Tab 2 Mg
141.000,00
Haloperidol Tablet 1,5
Mg
724.500,00
Haloperidol Tablet 0,5 Mg
493.000,00
Haloperidol Tablet 5 Mg
140.000,00
122
Risperidone 2 mg
86.100,00
13 Rachmad Nuryandri, SE Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir
8 Agus 9 Agus
2 Hari 740.000
330.000
300.000
1.370.000 Oat Kategori 1
205.574.994,00 Obat program
TB, Diare
14 Irwan, S.Farm, Apt
Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir
8 Agus 9 Agus
2 Hari 740.000
330.000
300.000
1.370.000 Oralit/oral Serbuk
12.490.200,00
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
6.612.000,00
15 Hendra Goentara, SKM
Staf Instalasi Farmasi Dumai
8 Agus 9 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
1.850.400,00
Obat program Diare
16 Nofriwandi, SH
Staf Instalasi Farmasi Dumai
8 Agus 9 Agus
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
2.313.000,00
18.840.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
2.313.000,00
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
2.313.000,00
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
925.200,00
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
13.224.000,00
727.466.412,00
123
TANDA TERIMA PERJALANAN DINAS PENDISTRIBUSIAN OBAT 2019 TRIP III
NO NAMA PEGAWAI PANGKAT/
GOL JABATAN TUJUAN
TANGGAL LAMA
PERJALANAN
BIAYA PERJALANAN
JUMLAH nama Obat Total Harga Program BERANGKAT KEMBALI
Uang Harian @
Rp.370.000
Transport (PP)
Penginapan @
Rp.300.000
1 Hendra Goentara, SKM - Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak
16 sept 16 sept 1 Hari
370.000
200.000
570.000
Oralit/oral Serbuk U/200
Ml
3.700.800,00 Obat program
Diare 2
Irwan, S.Farm, Apt -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak 16 sept 16 sept
1 Hari 370.000
200.000
570.000
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
52.785.800,00
3 Nofriwandi, SH Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi
3 Oktober 4 Oktober 2 Hari
740.000
220.000
300.000
1.260.000
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
3.801.900,00
Obat program Diare
4 Irwan, S.Farm, Apt
Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi
3 Oktober 4 Oktober 2 Hari
740.000
220.000
300.000
1.260.000
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
6.612.000,00
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg
6.612.000,00
5
Irwan, S.Farm, Apt
-
Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
8 November 8
November
1 Hari 370.000
170.000
540.000
Asam askorbat (vit c)
tablet 50 mg,
Deksametason Tab 0,5 Mg
,Parasetamol Tablet 500
Mg, Ranitidin Tablet 150
Mg, Salbutamol 2 mg,
Asam Mefenamat Tablet
Salut Selaput 500 Mg ,
Ambroxol Sirup 15 mg/ml,
Parasetamol Tablet 500
Mg, Parasetamol Syrup 60
Ml, Gliseril Guaiakolat
Tablet 100 Mg
20.701.300,00
Obat buffer
6
Rachmat Nuryandri, SE -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
8 November 8
November
1 Hari 370.000
170.000
540.000
7 Hendra Goentara, SKM - Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu
24 Oktober 25 Oktober 2 Hari
740.000
300.000
300.000
1.340.000
Oat Kategori 1
423.606.272,00 Obat program
TB 8 Sri Nanda Ayusa,
S.Farm, Apt -
Staf Instalasi Farmasi Kab Rokan Hulu 24 Oktober 25 Oktober
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
9 Irwan, S.Farm, Apt - Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir
24 Oktober 25 Oktober 2 Hari
740.000
370.000
300.000
1.410.000
Oat Kategori 1 305.245.696,00 Obat program
Diare dan TB 10
Wildani Septiani, Amf - Staf Instalasi Farmasi Kab Indragiri Hilir 24 Oktober 25 Oktober
2 Hari 740.000
370.000
300.000
1.410.000
Zinc Tablet Dispersible
20 Mg
52.896.000,00
124
11 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi Farmasi
Kab. Indragiri Hulu
1 November 2
November 2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000 Oat Kategori 1
135.257.836,00 Obat program
TB
12 Hendra Goentara, SKM -
Staf Instalasi Farmasi Kab. Indragiri Hulu
1 November 2
November 2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000 Kombipak Kategori I
13 Nofriwandi, SH -
Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
9 Oktober 10 Oktober
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000
Zinc Tablet Dispersible 20
Mg , Oralit/oral Serbuk
U/200 Ml
44.453.000,00
Obat Program TB, Diare,
Buffer 14 Hendra Goentara, SKM -
Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
9 Oktober 10 Oktober
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000
Oat Kategori 1,
Tuberkulin PPD RT 23
SSI
158.015.532,00
15 Rachmat Nuryandri, SE - Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan
4 November 4
November 1 Hari 370.000
170.000
540.000
Oat Kategori 1,
Tuberkulin PPD RT 23
SSI
343.278.116,00
Obat program TB
16 Irwan, S.Farm, Apt
- Staf Instalasi Farmasi Kab. Pelalawan
4 November 4
November 1 Hari 370.000
170.000
540.000
17 Rachmat Nuryandri, SE Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir
24 Oktober 25 Oktober 2 Hari
740.000
330.000
300.000
1.370.000
Oat Kategori 1
423.606.272,00 Obat program
TB
18 Mardha Akhsanita
Staf Instalasi Farmasi Rokan Hilir 24 Oktober 25 Oktober
2 Hari 740.000
330.000
300.000
1.370.000
19 Nofriwandi, SH
Staf Instalasi Farmasi Dumai
29 Oktober 30 Oktober
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Isoniazid 300 Mg /inh,
Vitamin B6 25 Mg
3.152.750,00 Obat program
TB
20 Hendra Goentara, SKM
Staf Instalasi Farmasi Dumai
29 Oktober 30 Oktober
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Kotrimoksazol Forte
Kombinasi 800 Mg /160
Mg , Kombipak
(azitrhrimicyn 1000
Mg+cefixime 400 Mg)
Griseofulvin 250 Mg
Tablet, Griseofulvin 250
Mg Tablet , Vitamin B
Kompleks Tablet,
Scabimite Cream 5 %,
Lidocain Inj 2% +
Epinefrin 80.000 2ml, 7
Bisoprolol 5 mg,
Hydrocortisone Cream 2,5
%
13.009.560,00
Obat Buffer
21 Nofriwandi, SH Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi
14 November 15
November 2 Hari 740.000
220.000
300.000
1.260.000
Tablet Fe
23.010.000,00 Obat program
Gizi 22 Rachmat Nuryandri, SE
Staf Instalasi Farmasi Kuantan Singingi 14 November
15
November 2 Hari 740.000
220.000
300.000
1.260.000
23 Rachmat Nuryandri, SE Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak
18 Oktober 18 oktober 1 Hari
370.000
200.000
570.000
Oat Kategori 1 215.794.076,00
Obat program TB
125
24 Irwan, S.Farm, Apt
Staf Instalasi Farmasi Kab. Siak 18 Oktober 18 oktober
1 Hari 370.000
200.000
570.000
TOTAL 26.160.000
2.019.744.834,00
126
TANDA TERIMA PERJALANAN DINAS PENDISTRIBUSIAN OBAT 2019 TRIP IV
NO NAMA PEGAWAI PANGKAT/
GOL JABATAN TUJUAN
TANGGAL
LAMA PERJALANAN
BIAYA PERJALANAN
JUMLAH nama Obat Total Harga Program BERANGKAT KEMBALI
Uang Harian @
Rp.370.000
Transport (PP)
Penginapan @
Rp.300.000
1
Rachmad Nuryandri, SE
Staf Instalasi Farmasi
Kuantan Singingi
13 Desember 14
Desember
2 Hari 740.000
220.000
300.000
1.260.000
Acyclovir Cream
5 % , Ambroxol
Sirup 15 mg/ml ,
Ambroxol Tablet 30
Mg , Baby Cough
Syrup, Bioplacenton
15 Gr, Miravon
Syrup 5ml
(bromheksin Hci 4
Mg), Cendo Xitrol
(dexamethasone
Sodium Phospat 0,1
%, Neomi, Fg
Troches, Gliseril
Guaiakolat Tablet
100 Mg, Hustab ,
Ibuprofen Tablet
400 Mg, Kaptopril
25 Mg, Obh Indo
Plus ( Pct 150 Mg,
Pseudo Efedrin Hcl
10 Mg, Pehavral,
Sefixime 100 Mg
Tablet, Hb - Vitamin
Tablet , Cefotaxim
Inj 1000 Mg ,
Seftriakson Injek
1000
Mg,Seftriakson
Injek 1000 Mg
212.536.740,00
Obat Buffer
2 T idris
Staf Instalasi Farmasi
Kuantan Singingi
13 Desember 14
Desember
2 Hari 740.000
220.000
300.000
1.260.000
3 Irwan, S.Farm, Apt
- Staf Instalasi Farmasi Kab. Kampar
12 Desember 12
Desember 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Oralit/oral Serbuk
U/200 Ml , Zinc
Tablet Dispersible
20 Mg
141.864.964,00
Obat Buffer dan program Diare
127
4 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi
Farmasi Kab. Kampar 12 Desember
12
Desember 1 Hari
370.000
170.000
540.000
Acyclovir Cream 5
%, Aminofilin
Tablet 200 Mg,
Amoksisilin Syrup
Kering 125 Mg/5ml,
Asam askorbat (vit
c) tablet 50 mg,
Baby Cough Syrup ,
Cendo Xitrol
(dexamethasone
Sodium Phospat 0,1
%, Neomi,
Gentamisin Sulfat
Tetes Mata 0.3% ,
Gentian Violet,
Parasetamol Tablet
500 Mg, Larutan 1
%, Ibuprofen
Tablet 400 Mg,
Kaptopril 12,5 Mg,
Kaptopril 25 Mg ,
Clindamycin 150
Mg, Klorfeniramin
Maleat (ctm) Tablet
4 Mg, Lexadium
(loperamid) 2 Mg ,
Metformin Tablet
Salut Selaput 500
Mg, Nistatin Tablet
500000 ,
Parasetamol Sirup
120 Mg/5 M , Obh
Indo Plus , Vitamin
B Kompleks Tablet,
Ringer Laktat
Larutan Infus Steril,
Aminofilina Injeksi
24 Mg/ml - 10 Ml,
Aminofilina Injeksi
24 Mg/ml - 10 Ml,
Anti Hemoroid
Doen Kombinasi,
Kotrimoksazol
Suspensi 200 Mg +
40 Mg/5 Ml,
Parasetamol Tablet
500 Mg ,
Parasetamol Sirup
120 Mg/5 Ml
5 Irwan, S.Farm, Apt Staf Instalasi Farmasi Dumai
17 Desember 18
Desember 2 Hari
740.000
300.000
300.000
1.340.000
Lamivudine 150
Mg, Efv(600) ,
Nvp(200) ,
190.571.070,00
program HIV
128
6 Hendra Goentara,
SKM
Staf Instalasi Farmasi Dumai
17 Desember 18
Desember
2 Hari 740.000
300.000
300.000
1.340.000
Lpv/r(200/50),
Zdv(300)+3tc(150),
Zdv(300)+3tc(150),
Zdv(60)+3tc(30)+nv
p(50) Ped Triple Fdc
,
Tdf(300)/3tc(300)/ef
v(600)
7 Nofriwandi, SH - Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
19 Desember 20
Desember
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000
Ambroxol Tablet 30 Mg ,Ambroxol Sirup
15 mg/ml, Asam
105.006.577,00
Obat Buffer
129
8 Hendra Goentara,
SKM -
Staf Instalasi Farmasi Kab Bengkalis
19 Desember 20
Desember
2 Hari 740.000
500.000
300.000
1.540.000
askorbat (vit c) tablet 50 mg , Asam Mefenamat Tablet Salut Selaput 500
Mg , Asam Mefenamat Tablet Salut Selaput 500
Mg , Asam Mefenamat Tablet Salut Selaput 500 Mg, Eritromisin kapsul 500 mg
,Gentamisin Sulfat Tetes Mata 0.3% , Ibuprofen Tablet
400 Mg , Lansoprazol Kapsul 30 Mg, Lexadium (loperamid) 2 Mg ,
Metronidazole Tablet 500 Mg,
Parasetamol Sirup 120 Mg/5 Ml,
Parasetamol Tablet 500 Mg , Pehavral ,
Piroksikam 20 Mg Tablet , Piroksikam
20 Mg Tablet , Salbutamol 2 mg, Salbutamol 4 mg ,
Bacitracin Polymyxin B Sk,
Bethametason Krim 0,1 % (, Eritromisin
kapsul 500 mg, Nifedipin 20 mg,
Parasetamol Sirup 120 Mg/5 M
TOTAL 9.360.000
649.979.351,00
130
SUMBER ANGGARAN : APBN
No Nama Obat Satuan Jumlah
Barang
Harga
Satuan Expired
Jumlah
Harga
1 Albendazole Tablet Kunyah 400 Mg
(0208201801/02/202100236C80586B)
KOTAK
/ 100 TABLET
2175
42.200 01/02/2021
91.785.000
Total (Rp)
91.785.000
131
132
133
134
135
136