Post on 28-Jul-2021
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Laporan Kinerja juga merupakan komponen dari
prinsip "good governance" yang menjadi persyaratan
bagi setiap instansi, dalam upaya mewujudkan visi
dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi
Presiden. Sejalan dengan itu, penyusunan Laporan
Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 dimaksudkan untuk
melaporkan secara transparan penggunaan seluruh sumber daya yang
menjadi kewenangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) kepada semua
pihak yang berkepentingan.
Laporan Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 merupakan Laporan Kinerja
tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2020-2024. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 telah
mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Sekretaris
Utama BSN Nomor 22/KEP/SESTAMA/11/2019 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2020-2024.
Laporan Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 ini diharapkan dapat
menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan umpan balik bagi
perbaikan dan peningkatan kinerja bagi organisasi dan seluruh Unit Kerja di
lingkungan BSN di masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2021
Kepala Biro SDMOH,
Iryana Margahayu
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 telah menetapkan 7(tujuh)
sasaran dengan 7(tujuh) indikator kinerja. Sasaran dan indikator kinerja
tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang diamanatkan
kepada Biro SDMOH.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Biro SDMOH Tahun
2020 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2020
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian*)
1. Terwujudnya penataan
dan penguatan
organisasi BSN
1. Nilai penataan dan
penguatan organisasi pada
kriteria pengungkit
4.3 Nilai 6 Nilai 139 %
2. Optimalnya penataan
peraturan perundang-
undangan terkait SPK
2. Nilai penataan peraturan
perundang-undangan
pada kriteria pengungkit
3.3 Nilai 3.9 Nilai 118 %
3. Terkelolanya proses bisnis
dan SOP secara
berkesinambungan
3. Nilai penguatan proses
bisnis dan SOP kegiatan
pada komponen penataan
tata laksana pada kriteria
pengungkit
1.32 Nilai 1.5 Nilai 115 %
4. Meningkatnya
penataan sistem
manajemen Sumber
Daya Manusia BSN
4. Nilai penataan sistem
manajemen Sumber Daya
Manusia pada kriteria
pengungkit
14 Nilai 10.8 Nilai 77 %
5. Meningkatnya
pelaksanaan
manajemen perubahan
di BSN
5. Nilai manajemen
perubahan manajemen
pada kriteria pengungkit
Reformasi Birokrasi
4.2 Nilai 4.31 Nilai 102 %
6. Meningkatnya kapasitas
organisasi BSN
6. Nilai kapasitas organisasi
(survey internal) 3.3 Nilai 3.16 Nilai 95.75 %
7. Meningkatnya kinerja
pengelola anggaran
7. Persentase realisasi
anggaran Biro SDMOH ≥ 97% 99.10 102 %
Rata-rata capaian Tahun 2020 100 %
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian
kinerja adalah 100%.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 4
Target nilai pada capaian sasaran Biro SDMOH pada tahun 2020
menggunakan nilai pelaksanaan reformasi birokrasi. Dengan ditetapkannya
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada bulan 1 Mei 2020, terdapat perubahan
pada penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi. Hal tersebut menjadikan
nilai capaian dan nilai target agak berbeda. Pada tahun 2021 yang akan
datang, terdapat perubahan sasaran, indicator, dan target capain.
Dari 7 (tujuh) indikator kinerja di Biro SDMOH, urutan capaian targetnya
sebagai berikut.
1. Nilai penataan dan penguatan organisasi pada kriteria pengungkit.
2. Nilai penataan peraturan perundang-undangan pada kriteria
pengungkit.
3. Nilai penguatan proses bisnis dan SOP kegiatan pada komponen
penataan tata laksana pada kriteria pengungkit.
4. Nilai penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia pada kriteria
pengungkit.
5. Nilai manajemen perubahan manajemen pada kriteria pengungkit
Reformasi Birokrasi.
6. Persentase realisasi anggaran Biro SDMOH.
7. Nilai kapasitas organisasi (survey internal).
8. Nilai penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia pada kriteria
pengungkit.
Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah 100% telah
dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain:
a. Mereviu perumusan sasaran dan indikator kinerja
b. Menyelesaikan hambatan dalam melaksanakan kegiatan
c. Merumuskan langkah-langkah untuk perbaikan pada tahun yang akan
datang.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 5
DAFTAR ISI
Halaman Cover ............................................................................................ 1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Ringkasan Eksekutif ...................................................................................... 3
Daftar Isi ........................................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ............................................................................... 6
I.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................... 6
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .......................................... 7
I.4 Sumber Daya Manusia .................................................................. 8
I.5 Peran Strategis ............................................................................... 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis .................................................................. 10
II.1.1 Visi dan Misi ......................................................................... 10
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................... 11
II.2 Perjanjian Kinerja ........................................................................... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja ............................................................................. 16
III.2 Capaian di Luar Perjanjian Kinerja (jika ada) .............................. 53
III.3 Realisasi Anggaran ........................................................................ 54
BAB IV PENUTUP
Penutup ................................................................................................... 55
LAMPIRAN
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Lampiran 2 Penghargaan Penerapan Sistem Merit Tahun 2020
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 6
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun
Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah
diatur dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan
yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut
juga menjadi kewajiban Biro SDMOH, sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Capaian kinerja Biro SDMOH memberikan kontribusi khususnya pada
kinerja Sekretariat Utama dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh
karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Biro SDMOH merupakan bahan
masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro SDMOH adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan
program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi
dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden, dengan tujuan
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan
kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan
kinerja Unit Kerja.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 7
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas
Biro SDMOH adalah melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi sumber daya manusia aparatur, pembinaan dan penataan
organisasi serta tata laksana, koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Biro SDMOH
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia
aparatur;
2. penyiapan pembinaan dan penataan organisasi serta tata laksana; dan
3. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan,
pelaksanaan advokasi hukum, serta pendokumentasian dan pemberian
informasi hukum.
Struktur Biro SDMOH dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1
Struktur Organisasi Biro SDMOH
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Biro SDMOH mempunyai tata
kerja yang didukung oleh:
1. Bagian Sumber Daya Manusia dengan tugas melaksanakan penyiapan
Inika Rudiyana
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 8
pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia.
2. Bagian Organisasi dan tata Laksana dengan tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan dan penilaian organisasi serta tata laksana.
3. Bagian Hukum dengan tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan advokasi
hukum, serta pendokumentasian dan pemberian informasi hukum.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai
dengan 31 Desember 2020 Biro SDMOH memiliki personel berstatus Aparatur
Sipil Negara (ASN) sebanyak 30 (tigapuluh) orang, dengan rincian sesuai
tabel berikut.
Tabel I.1
Personel ASN Biro SDMOH
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Biro SDMOH mempunyai peran strategis dalam mendukung
pelaksanaan fungsi BSN, yaitu pengoordinasian pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan BSN. Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya
Biro SDMOH telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi,
dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan
fungsi BSN.
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang > S1 S1 S2
1. Kepala Biro SDMOH 1 1
2. Bagian Sumber Daya Manusia 2 9 1 12
3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana 1 2 4 7
4. Bagian Hukum 0 8 2 10
Jumlah 3 20 7 30
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 9
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Biro SDMOH
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
• Adanya UU No. 20
Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
• Adanya PP No. 34
Tahun 2018 tentang
Sistem Standardisasi
dan Penilaian
Kesesuaian Nasional
• Peraturan pelaksana yg
diamanatkan dari UU dan
PP tersebut belum semua
selesai dirumuskan
• Perlu dilakukan
penyesuaian dengan
adanya UU tentang Cipta
Kerja
• Menyelesaikan amanah dari
UU dan PP
• Menyesuaikan peraturan
yang terkait dengan UU
tentang Cipta Kerja
• Perpres No. 4 Tahun
2018
• Ada kebijakan baru dari
pemerintah tentang
debirokratisasi
• Menata organisasi BSN
menjadi organisasi dua level
dengan penghapusan
jabatan administrator
menjadi jabatan fungsional
• Adanya Anggaran
kegiatan Biro SDMOH
• Jumlah anggaran dirasa
masih belum bisa untuk
menyelenggarakan
kegiatan pengembangan
aplikasi kepegawaian,
pengembangan
kompetensi
• Melakukan pengembangan
secara bertahap
• Mempunyai SDM
dengan kualifikasi
pendidikan lebih
banyak S1 dan S2
• Pengembangan SDM
belum berbasis
kompetensi
• Menetapkan Standar
Kompetensi, melakukan
asessmen kompetensi untuk
digunakan dalam menyusun
Training Need Analys berbasis
kompetensi.
• Jumlah SDM masih belum
memenuhi kebutuhan
• Mengajukan penambahan
pegawai pada tahun 2021
• Adanya database
kepegawaian dalam
sistem informasi
pegawai (SIMPEG)
• Sistem informasi
kepegawaian masih perlu
pengembangan
• Melakukan update system
dan pengembangan fitur
1. BSN memiliki organisasi
berdasrkan mandat UU
No. 20 tahun 2014
2. Tersedianya anggaran
untuk melaksanakan
kegiatan
3. Adanya database
kepegawaian dalam
system informasi pegawai
(SIMPEG)
1. Pengembangan SDM
belum berbasis
kompetensi
2. SDM yang belum
memenuhi kebutuhan
3. Sistem informasi
kepegawaian masih perlu
pengembangan
1. Menetapkan Standar
Kompetensi, melakukan
asessmen kompetensi untuk
digunakan dalam menyusun
Training Need Analys berbasis
kompetensi.
2. Mengajukan penambahan
pegawai pada tahun 2020
3. Melakukan update system
dan pengembangan fitur
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 10
B
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
adan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari satu kesatuan pemerintah Republik Indonesia
yang harus bekerja secara bersama-sama dan saling bersinergi
dengan seluruh Kementerian/Lembaga sesuai dengan tanggung
jawab, tugas dan kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia yang
ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Kementerian/Lembaga
(K/L) hanya memiliki 1 (satu) visi, yaitu visi Presiden Republik Indonesia 2020-
2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Hal ini berarti bahwa visi BSN
harus selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, sehingga visi BSN
sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah
sebagai berikut:
VISI
“Badan Standardisasi Nasional yang Andal, Profesional, Inovatif, dan
Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden
untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.”
Secara umum, visi ini bermakna bahwa 5 (lima) tahun ke depan,
semua upaya strategis yang dilakukan BSN harus bermuara untuk
menggerakkan sektor pembangunan nasional melalui penerapan
standardisasi dan penilaian kesesuaian secara komprehensif dan terintegrasi
untuk menciptakan produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya
saing global sehingga dapat turut serta dalam mewujudkan Indonesia yang
maju dan mandiri.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 11
Presiden Republik Indonesia memiliki 9 (sembilan) misi yang dikenal
dengan Nawacita Kedua yang harus dilakukan dalam pembangunan
Indonesia 5 (lima) tahun (2020-2024) yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia indonesia.
2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Memajukan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangasa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Dalam konteks standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN
berkontribusi secara langsung terhadap misi nomor 2, yaitu Penguatan
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing. Oleh karena itu,
misi Badan Standardisasi Nasional yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun
2020-2024 yaitu:
MISI
“Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing
melalui Pengelolaan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”
Pengelolaan standardisasi dan penilaian kesesuaian ini meliputi tahapan :
1. Mengembangkan Standar Nasional Indonesia yang berkualitas dan
responsif terhadap perubahan,
2. Menyelenggarakan tata kelola penerapan Standar Nasional Indonesia
(SNI) secara komprehensif dan menyeluruh,
3. Mengelola sistem akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dengan
berorientasi pada kompetensi, konsistensi dan imparsialitas serta
keberterimaan global.
4. Mengelola standar nasional satuan ukuran untuk menjamin
ketertelusuran pengukuran nasional ke Sistem Internasional.
5. Mengelola sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian
kesesuaian berbasis modal manusia.
6. Menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi
nasional.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 12
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka
merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur
sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan
berdasarkan visi dan misi organisasi. Tujuan Biro SDMOH mengacu pada
tujuan BSN pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:
TUJUAN Tujuan Indikator Tujuan
Terwujudnya
produk Indonesia
terstandardisasi
nasional dan
berdaya saing
global
Nilai reformasi birokrasi BSN, dengan target sd
2024 sebesar 87 (nilai).
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Biro SDMOH selaku
Unit Pendukung di lingkungan BSN. Biro SDMOH dituntut agar dapat
mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN.
Untuk itu, pencapaian kinerja Biro SDMOH harus dapat dinilai dari aspek
ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target
dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome.
Sasaran Biro SDMOH mengacu pada sasaran yang tertuang dalam
Renstra BSN Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama BSN adalah
sebagai berikut:
SASARAN
Sasaran Biro SDMOH mengacu pada sasaran yang tertuang dalam Renstra
BSN Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama BSN sesuai Keputusan
Kepala BSN No. 83a/ KEB/BSN/5/2020 adalah sebagai berikut:
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 13
1. Terwujudnya penataan dan penguatan organisasi Badan
Standardisasi Nasional
2. Optimalnya penataan peraturan perundang-undangan terkait SPK
3. Terkelolanya proses bisnis dan SOP secara berkesinambungan
4. Meningkatnya penataan sistem manajemen Sumber Daya
Manusia Badan Standardisasi Nasional
5. Meningkatnya pelaksanaan manajemen perubahan di Badan
Standardisasi Nasional.
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian
Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian
kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai
keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Berikut adalah Perjanjian Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 berdasarkan
sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020
Sasaran Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya penataan dan
penguatan organisasi BSN
1. Nilai penataan dan penguatan
organisasi pada kriteria
pengungkit
4.3 Nilai
2. Optimalnya penataan
peraturan perundang-
undangan terkait SPK
2. Nilai penataan peraturan
perundang-undangan pada
kriteria pengungkit
3.3 Nilai
3. Terkelolanya proses bisnis
dan SOP secara
berkesinambungan
3. Nilai penguatan proses bisnis
dan SOP kegiatan pada
komponen penataan tata
laksana pada kriteria
pengungkit
1.32 Nilai
4. Meningkatnya penataan
sistem manajemen Sumber
Daya Manusia BSN
4. Nilai penataan sistem
manajemen Sumber Daya
Manusia pada kriteria
pengungkit
14 Nilai
5. Meningkatnya pelaksanaan
manajemen perubahan di
BSN
5. Nilai manajemen perubahan
manajemen pada kriteria
pengungkit Reformasi Birokrasi
4.2 Nilai
6. Meningkatnya kapasitas
organisasi BSN
6. Nilai kapasitas organisasi
(survey internal) 3.3 Nilai
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 14
Sasaran Indikator Kinerja Target
7. Meningkatnya kinerja
pengelola anggaran
7. Persentase realisasi anggaran
Biro SDMOH ≥ 97%
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Biro SDMOH pada
tahun 2020 menetapkan sebanyak 7 (tujuh) sasaran dimana setiap sasaran
memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau
kegagalan pada setiap pelaksanaannya. Jumlah sasaran berbeda dengan
yg ditetapkan dalam Keputusan Kepala BSN No. 83a/ KEB/BSN/5/2020,
dikarenakan PK ini disusun diakhir tahun 2019, sementara diawal tahun
dilakukan revisi terhadap Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan pada
bulan Mei 2020.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Biro SDMOH
melaksanakan 13 (tiga belas) kegiatan dalam 2 (dua) program. Adapun
keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan
dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BSN melalui:
Kegiatan: Peningkatan Pelayanan Sumber Daya Manusia, Organisasi,
dan Hukum (3549), yang akan menghasilkan output.
▪ Output: Layanan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) (3549.954)
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut :
1. Rekruitmen dan Pengangkatan Pegawai
2. Administrasi kepegawaian
3. Pembinaan Pegawai
4. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
▪ Output : Layanan Reformasi Birokrasi (3549.961)
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan Reformasi Birokrasi
2. Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi
▪ Output : Layanan Hukum (3549.957)
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan advokasi
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 15
2. Melaksanakan penyusunan produk hukum
3. Melaksanakan penyusunan laporan layanan hukum
B. Program Pengembangan Standardisasi Nasional melalui :
Kegiatan: Pengembangan Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
(3553), yang akan menghasilkan output.
Output : Regulasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun Kebijakan Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
2. Diseminasi Peraturan Perundang-undangan
3. Melakukan hHarmonisasi
4. Database Dokumentasi dan Informasi Hukum
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 16
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi
dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Biro SDMOH berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja
melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1
(satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Biro SDMOH telah
melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas
pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya
dituangkan dalam Laporan Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mewujudkan visi dan misi Lembaga
yang mendukung visi dan misi presiden, maka telah ditetapkan sasaran dan
target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui
pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana
telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan
target yang terkait Biro SDMOH yang direncanakan dalam Tahun 2020
berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian*)
1. Terwujudnya
penataan dan
penguatan organisasi
BSN
1. Nilai penataan dan
penguatan organisasi
pada kriteria pengungkit 4.3 Nilai 6 Nilai 139 %
2. Optimalnya penataan
peraturan perundang-
2. Nilai penataan peraturan
perundang-undangan
pada kriteria pengungkit
3.3 Nilai 3.9 Nilai 118 %
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 17
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian*)
undangan terkait SPK
3. Terkelolanya proses
bisnis dan SOP secara
berkesinambungan
3. Nilai penguatan proses
bisnis dan SOP kegiatan
pada komponen
penataan tata laksana
pada kriteria pengungkit
1.32 Nilai 1.5 Nilai 115 %
4. Meningkatnya
penataan sistem
manajemen Sumber
Daya Manusia BSN
4. Nilai penataan sistem
manajemen Sumber
Daya Manusia pada
kriteria pengungkit
14 Nilai 10.8 Nilai 77 %
5. Meningkatnya
pelaksanaan
manajemen
perubahan di BSN
5. Nilai manajemen
perubahan manajemen
pada kriteria pengungkit
Reformasi Birokrasi
4.2 Nilai 4.31 Nilai 102 %
6. Meningkatnya
kapasitas organisasi
BSN
6. Nilai kapasitas organisasi
(survey internal) 3.3 Nilai 3.16 Nilai 95.75 %
7. Meningkatnya kinerja
pengelola anggaran
7. Persentase realisasi
anggaran Biro SDMOH ≥ 97% 99.10 102 %
Rata-rata capaian Tahun 2020 100 %
*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian
kinerja adalah 100%.
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Biro
SDMOH untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja. Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1 Terwujudnya penataan dan penguatan organisasi BSN
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai penataan dan
penguatan
organisasi pada
kriteria pengungkit
Nilai - 4.3 6 139 % - -
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 18
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terwujudnya
penataan dan penguatan organisasi BSN terdiri dari 1(satu) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
139%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
Sasaran ini muncul di tahun 2020 sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden,
dan tidak ada dalam PK Biro SDMOH tahun sebelumnya, sehingga tidak bisa
dibandingkan dengan capaian tahun 2019.
Indikator: Nilai penataan dan penguatan organisasi pada kriteria
pengungkit
Tahun 2020 nilai penataan dan penguatan organisasi pada kriteria
pengungkit diperoleh dari nilai PMPRB tahun 2020 sebesar 7,5 dengan
perhitungan metode baru. Nilai ini dikonversikan sesuai dengan metode
penilaian lama menjadi 6. Capaian ini diperoleh melalui kegiatan evaluasi
organisasi karena adanya debirokratisasi dan pengembangan jabatan
dengan membentuk Jabatan Fungsional (JF) Analis Standardisasi dan JF
Metrolog.
a. Evaluasi Organisasi
Dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden terkait
penyederhanaan birokrasi, BSN telah menindaklanjuti dengan (1) Pengusulan
penataan organisasi BSN, dan (2) Penyetaraan jabatan administrator ke
dalam jabatan fungsional.
Telah ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) BSN berdasarkan
penyederhaaan birokrasi dengan PBSN No. 10 Tahun 2020. Penyetaraan
jabatan administrator dan pejabat pengawas di BSN dialihkan semua (100%)
menjadi pejabat fungsional dan telah dilantik pada tanggal 16 Desember
2020.
Keberhasilan pencapaian kinerja ini karena adanya kooordinasi dan
komunikasi yang intensif baik dengan pihak eksternal (Kemenpan & RB),
benchmarking dengan K/L lain yang telah melakukan penyederhanaan
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 19
birokrasi, juga dukungan pihak internal yaitu pimpinan BSN dan para pejabat
administrasi yang akan disetarakan.
Capaian ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya karena indikator dan target kinerja ini hanya ada pada tahun
2020 sebagai tindak lanjut arahan Presiden.
b. Pembentukan JF Analis Standardisasi dan JF Metrolog
Dalam mencapai sasaran terwujudnya penataan dan penguatan
organisasi BSN, diperlukan jabatan-jabatan untuk mendukung pencapaiaan
tujuan organisasi. Untuk itu BSN telah membentuk jabatan fungsional Analis
Standardisasi dan jabatan fungsional Metrolog. Pada bulan April 2020,
Jabatan Fungsional Analis Standardisasi terbentuk melalui diundangkannya
Peraturan Menpan & RB (Permenpan RB) No. 28 Tahun 2020 tentang Jabatan
Fungsional Analis Standardisasi. Kemudian disusul Jabatan Fungsional
Metrolog dtetapkan dengan Permenpan No. 43 Tahun 2020 tentang
Jabatan Fungsional Metrolog.
Permenpan tersebut kemudian perlu dilengkapi dengan peraturan
turunan berupa Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis oleh BSN selaku
Instansi Pembina kedua Jabatan Fungsional tersebut. Pada tahun 2020, telah
disusun draft Peraturan Pembinaan Jabatan Fungsional Analis Standardisasi
dan Metrolog. Selain itu disusun pula draft Peraturan BSN tentang Inpassing,
Formasi dan Hasil Kerja Minimal (HKM) untuk kedua jabatan fungsional
tersebut. Peraturan-peraturan tersebut akan dilanjutkan penyusunannya dan
ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Dengan demikian, target untuk indikator kinerja ini tercapai 100%
(seratus persen). Capaian ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
merupakan lanjutan dari kinerja sebelumnya berupa Naskah Pedoman JF
Analis standardisasi.
Keberhasilan pencapaian kinerja ini karena adanya kooordinasi
intensif dengan pihak eksternal (Kemenpan & RB), benchmarking dengan K/L
(BKN dan K/L lain sebagai Instansi Pembina JF. Selain itu juga dukungan pihak
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 20
internal yaitu Tim Penyusun Jabatan Fungsional BSN yang terdiri dari
perwakilan unit kerja BSN serta dukungan pimpinan BSN dan seluruh pegawai
BSN. Adanya JF Analis Standardisasi dan JF Metrolog akan mendukung karir
ASN dibidang standardisasi dan penilaian kesesuaian baik di BSN maupun di
luar BSN.
Pembentukan JF Metrolog berawal dengan bergabungnya Pusat
Penelitian Metrology – LIPI ke dalam organisasi BSN pada awal tahun 2019.
BSN mengusulkan pembentukan Jabatan Fungsional Metrolog untuk
mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan Standar Nasional Satuan
Ukuran. Peraturan tersebut telah diundangkan Melalui Permenpan RB No. 43
Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Metrolog.
Keberhasilan pencapaian kinerja ini juga didapat karena adanya
kooordinasi intensif dengan pihak eksternal (Kemenpan & RB), benchmarking
dengan K/L (BKN dan K/L lain sebagai Instansi Pembina JF). Selain itu juga
dukungan pihak internal yaitu Tim Penyusun Jabatan Fungsional BSN yang
terdiri dari perwakilan unit kerja BSN serta dukungan pimpinan BSN dan
seluruh pegawai BSN khususnya lingkup tugas SNSU.
SASARAN
2
Optimalnya penataan peraturan perundang-
undangan terkait SPK
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai penataan
peraturan
perundang-
undangan pada
kriteria pengungkit
Nilai - 3.3 3.9 118 % - -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Optimalnya
penataan peraturan perundang-undangan terkait SPK terdiri dari 1(satu)
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 21
indikator kinerja. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 2.
Indikator: Nilai penataan peraturan perundang-undangan pada kriteria
pengungkit.
Tahun 2020 nilai penataan peraturan perundang-undangan pada kriteria
pengungkit diperoleh dari nilai PMPRB tahun 2020 sebesar 3,9 dengan
perhitungan metode baru. Nilai ini dikonversikan sesuai dengan metode
penilaian lama dengan perolehan angka yang sama yaitu 3,9. Capaian ini
diperoleh melalui kegiatan penyusunan program peraturan perundang-
undangan, kegiatan advokasi, dan kegiatan dokumentasi dan informasi
hukum.
a. Program penyusunan Peraturan Badan Standardisasi Nasional
Dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden terkait
penyederhanaan (Deregulasi) peraturan perundang-undangan, BSN telah
menindaklanjuti dengan (1) identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap
peraturan perundang-undangan BSN yang tidak harmonis/sinkron, (2)
Menyusun program penyusunan Peraturan BSN prioritas, yang akan dijadikan
sebagai patokan dalam penyusun peraturan perundang-undangan di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Keberhasilan pencapaian kinerja ini karena adanya kooordinasi dan
komunikasi yang intensif baik dengan pihak eksternal (Kemenhukham),
sehingga pada Tahuun 2020 Bagian Hukum mampu menyelesaikan 14
Peraturan BSN dari 10 Peraturan BSN yang ditargetkan.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 22
Gambar III.1. Peraturan BSN yang sudah diundangkan.
Adapun capaian yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Peraturan BSN No. 1 Tahun 2020 tentang Skema Penilaian Kesesuaian
Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Makanan dan Minuman
2. Peraturan BSN No. 2 Tahun 2020 tentang Skema Sektor Pertanian,
Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan
3. Peraturan BSN No. 3 Tahun 2020 tentang Skema Sektor Peralatan dan
Produk Penanganan Kesehatan
4. Peraturan BSN No. 4 Tahun 2020 tentang Skema Sektor Jasa
5. Peraturan BSN No. 5 Tahun 2020 tentang Skema Sektor Keantariksaan
6. Peraturan BSN No. 6 Tahun 2020 tentang Elektroteknik, Telekomunikasi
dan Produk Optik
7. Peraturan BSN No. 7 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia Secara Wajib (PSN 301)
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 23
8. Peraturan BSN No. 8 Tahun 2020 tentang Tata Cara Analisis Dampak
Regulasi dan Pemenuhan Kewajiban Internasional
9. Peraturan BSN No. 9 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Badan
Standardisasi Nasional Tahun 2020 – 2024
10. Peraturan BSN No. 10 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Standardisasi Nasional
11. Peraturan BSN No. 11 Tahun 2020 tentang Pencabutan 5 PBSN
12. Peraturan BSN No. 12 Tahun 2020 tentang Skema Bahan Bangunan
13. Peraturan BSN No. 13 Tahun 2020 tentang Skema Logam
14. Peraturan BSN No. 14 Tahun 2020 tentang Skema Tesktil
15. Peraturan BSN No. 14 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Tata Cara Pemberian Tunjangan Kinerja di Lingkungan Badan
Standardisasi Nasional
16. Peraturan BSN No. 14 Tahun 2020 tentang Kriteria Pihak Tertentu (Tarif Nol
Rupiah) atas Jenis PNBP Jasa Informasi Standardisasi
b. Jumlah Advokasi
BSN sebagai lembaga pemerintah yang diberi amanat oleh UU Nomor
20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian untuk
melaksanakan tugas Pemerintah di bidang standardisasi dan penilaian
kesesuaian. Bantuan Hukum yang diberikan meliputi konsultasi, pemberian
pendapat hukum (legal opinion), pendampingan dan penanganan (baik
secara litigasi maupun non litigasi) baik lingkup Hukum Pidana, Hukum
Perdata dan Tata-Usaha Negara.
Banyaknya kasus-kasus yang berkaitan dengan penerapan SNI
khususnya yang diberlakukan secara wajib, BSN sering dimintakan
keterangan sebagai ahli dalam penerapan kasus tersebut. Bagian Hukum
dalam hal ini mempunyai tugas dan fungis untuk mendampingi para ahli
dalam memberikan keterangannya.
Capaian Tahun 2020 Bagian hukum bertugas mendampingi Pemberi
Keterangan Ahli dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Aparat
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 24
Penegak Hukum, pendampingan Pemberi Keterangan Ahli sebanyak 7
(tujuh) kasus.
c. Jumlah Dokumentasi dan Informasi Hukum
Tahun 2020, pencapaian indikator kinerja Jumlah dokumen hukum
yang didokumentasikan sebanyak 1818 dokumen hukum telah tercapai dan
melebihi target yang telah ditetapkan pada tahun 2020 yaitu 1000 dokumen
hukum. Adapun capaian yang dihasilkan sebagai berikut:
1) kegiatan pendokumentasian Nota Dinas permintaan penerbitan
Keputusan Kepala BSN, usul RPBSN dari unit pengusul sebanyak 1818
dokumen
2) kegiatan pendokumentasian Keputusan Kepala BSN, PBSN dan data
penyuluhan hukum sebanyak 751 Dokumen
Pencapaian sasaran meningkatkan kinerja pengelolaan hukum
dengan indikator kinerja Jumlah dokumen hukum yang diinformasikan
sebesar 751 dokumen hukum telah tercapai dan melebihi target yang telah
ditetapkan pada tahun 2020 yaitu 500 dokumen hukum. Adapun capaian
yang dihasilkan sebagai berikut:
1) kegiatan menginformasikan dokumen Keputusan Kepala BSN
mengenai penetapan SNI di SISPK
2) kegiatan menginformasikan dokumen Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, PBSN, penyuluhan hukum dan Keputusan Kepala
BSN selain penetapan SNI di JDIH BSN
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 25
SASARAN
3
Terkelolanya proses bisnis dan SOP secara
berkesinambungan
Tabel III.4
Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai penguatan
proses bisnis dan
SOP kegiatan pada
komponen
penataan tata
laksana pada
kriteria pengungkit
Nilai - 1.32 1.5 115 % - -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terkelolanya
proses bisnis dan SOP secara berkesinambungan terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
Indikator: Nilai penguatan proses bisnis dan SOP kegiatan pada komponen
penataan tata laksana pada kriteria pengungkit
Tahun 2020 nilai penguatan proses bisnis dan SOP kegiatan pada
komponen penataan tata laksana pada kriteria pengungkit diperoleh dari
nilai PMPRB tahun 2020 sebesar 0,5 dengan perhitungan metode baru. Nilai
ini dikonversikan sesuai dengan metode penilaian lama menjadi 1,5.
Capaian diperoleh melalui kegiatan penyusunan Pedoman Sistem
Manajemen hasil evaluasi, pelaksanaan penerapan sistem manajemen , dan
kegiatan pengelolaan secretariat system manajemen.
Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
a. Penyusunan Pedoman Sistem Manajemen
BSN sejak tahun 2019 telah menerapkan Sustem Manajemen
Terintegrasi melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO 9001:2015),
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 26
Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 27001: 2013) dan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SNI ISO 37001:2016). Pada tahun 2019 telah
disusun Panduan Sistem Manajemen terintegrasi ini yang digunakan sebagai
acuan unit kerja dan semua pegawai BSN dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam meningkatkan penerapannya, dilakukan audit internal, tinjauan
manajemen dan audit eksternal yang dilaksakanan masing sekali dalam
setahun. Dari hasil audit, diperlukan evaluasi dan perbaikan dari panduan
Sistem Manajemen tersebut. Sehingga pada tahun 2020 ditargetkan merevisi
Panduan Sistem Manajemen Terintegrasi yang disusun oleh Tim Integrasi
Sistem Manajemen BSN dan sekretariat sistem manajemen (Bagian
Organisasi dan Tata Laksana), melalui beberpa kali pembahasan dengan
Kepala BSN dan Pimpinan Tinggi Madya, dan revisi Pedoman Sistem
Manajemen dapat diselesaikan serta ditetapkan oleh Kepala BSN pada
tanggal 4 Desember 2020.
Gambar III.2. Panduan Sistem Manajemen BSN
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 27
Dengan ditetapkannya Panduam Mutu Sistem Manajemen yang telah
direvisi, maka indokator kinerja ini dapat tercapai 100% (seratus persen).
Keberhasilan dari pencapaian kinerja ini karena didukung oleh Tim
Integrasi Sistem Manajemen BSN yang membantu secretariat secara
bersama-sama melalukan evaluasi dan penyesuaian dokumen tersebut.
Selanjutnya dokumen Panduan Sistem Manajemen dibahas dengan Kepala
BSN dan Pejabat Tinggi Madya secara intensif. Komitmen pimpinan sangat
dirasakan dalam penyelesaian dokumen ini. Namun kendala keterbatasan
waktu pimpinan memerlukan koordinasi dalam hal penjadwalan yang lebih
baik, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih lama. Namun hal ini dapat
diatasi dengan yang penggunaan waktu-waktu sebelum atau sesudah jam
sibuk pimpinan yang kebetulan pada saat pandemi ini sangat mungkin
dilakukan karena melalui pertemuan online.
Pandan Sistem Manajemen setelah ditetapkan kemudian
disosialisasikan ke seluruh pegawai BSN yang diinformasikan melalui nota
dinas dan dapat didownload pada Aplikasi SMM BSN. Juga dilakukan
sosialisasi melalui daring kepada Tim Sistem manajemen BSN dan beberapa
pejabat struktural.
b. Pelaksanaan penerapan sistem manajemen
Indikator kedua dalam pencapaian sasaran terkelolanya proses bisnis
dan SOP secara berkesinambungan ini mempunyai target 3 (tiga) laporan
yaitu :
1. Laporan Audit Internal
2. Laporan Tinjauan Manajemen
3. Laporan Audit Eksternal
Ketiga laporan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk melihat
efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen BSN yang diantaranya yaitu
pengelolaan bisnis proses dan SOP. Sistem Manajemen yang didalamnya
berisi tata laksana organisasi perlu diterapkan dengan baik dan perlu
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 28
perbaikan berkesinambungan. Masukan-masukan untuk Tindakan perbaikan
diperoleh melalui 3 (tiga) kegiatan tersebut. Audit internal pada tahun ini
dilaksanakan oleh tim auditor internal lintas unit untuk melihat efektifitas
pelaksanaan 3 sistem manajemen (SMM, SMAP DAN SMKI) di seluruh unit
kerja. Hasil dari ketidaksesuaian dalam audit internal kebaik berupa temuan
major maupun opportunity for improvement (OFI) kemudian ditindaklanjuti
oleh unit kerja auditee.
Dilakukan juga Rapat Tinjauan manajemen dengan agenda sesuai
yang dipersyaratkan dalam 3 standar yang diterapkan terintegrasi oleh BSN.
Diantaranya membahas temuan dan tindak lanjut audit internal, tindak
lanjut tinjauan manajemen sebelumnya, capaian kinerja, hasil survey
layanan public dan tindak lanjutnya, juga agenda-agenda penting lainnya
dan yang paling penting adalah masukan dari manajemen terhadap hal-hal
yang dibahas dalam rapat ini.
Audit eksternal penerapan system manajemen dilakukan oleh
Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional
(KAN). Hasil dari audit eksternal ini kemudian juga ditindaklajuti oleh unit kerja
auditee.
Pada tahun 2020, audit eksternal Sistem Manajemen BSN untuk
resertifikasi Sistem Manajemen Mutu, dan resertifikasi Sistem Manajemen
Keamanan Informasi (SMKI) untuk lingkup Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Dengan terlaksananya dan tersusunnya laporan ketiga kegiatan
tersebut, indicator kinerja ini tercapai 100 persen. Keberhasilan capaian
kinerja ini terlebih dikarenakan adanya komitmen pimpinan, unit kerja dan
pegawai BSN dalam menerapkan system manajemen integrasi. Terlebih juga
karena BSN adalah Lembaga yang melakukan pembinaan di bidang
standardisasi dan penilaian kesesuaian, sehingga sangat termotivasi dalam
menerapkan standar system manajemen tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hal ini juga sejalan dengan pelaksanaan peraturan perundangan yang
berlaku bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 29
Kendala dalam pencapaian sasaran ini adalah pelaksanaan kegiatan yang
tertunda karena karena tertundanya penyelesaian perbaikan pedoman
sistem manajemen.
Pada tahun 2019, target dan capaian indicator ini hanya 1 dokumen
namun terdiri dari 3 laporan sebagamana tersebut diatas. Sehingga capaian
kinerja tahun ini adalah 6 laporan kegiatan pelaksanaan system manajemen
BSN, dari 15 laporan yang ditargetkan sampai akhir tahun 2024, atau
capaiannya sebesar 40%.
Gambar III.3. Foto kegiatan Audit Internal, Tinjauan Manajemen dan Audit
Eksternal
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 30
c. Pengelolaan kesekretariatan sistem manajemen
Dalam pelaksanaan penerapan system manajemen melakukan
koordinasi dan fasilitasi penerapan system manajemen integrasi di BSN.
Sehingga indicator Jumlah laporan kesekretariatan sistem manajemen,
merupakan salah satu ukuran kinerja pencapaian sasaran terkelolanya
proses bisnis dan SOP secara berkesinambungan (tata laksana).
Pelaksanaan tugas kesekretariatan dilakukan melalui koordinasi
dengan unit kerja dalam pelaksanaan sistem manajemen dengan
bantuan tim Sistem Manajemen yang terdiri dari perwakilan unit kerja.
Pada tahun 2020 untuk lebioh meningkatkan penerapan system
manajemen anti penyuapan telah dilakukan identifikasi, penyusunan dan
reviu terhadap prosedur yang berpotensi penyuapan, fasilitasi reviu
dokumen system manajemen lainnya dan melakukan pengendalian
dokumen sistem manajemen.
Dilakukan perbaikan Panduan mutu sebagaimana dalam indicator
kinerja no. 5, dan melakukan koordinasi persiapan, pelaksanaan, dan
pelaporan audit internal, tinjauan manajemen dan audit eksternal.
Keseluruhan pelaksanaan kesekretariatan ini dituangkan dalam 1
dokumen laporan secretariat system manajemen.
Dengan demikian, indicator kinerja ini dapat tercapai sesuai target
yaitu 1 laporan kesekretariatan sistem manajemen (100%). Keberhasilan
capaian ini didukung oleh Kerjasama yang baik dari tim integrasi Sistem
Manajemen maupun Tim Sistem manajemen perwakilan unit kerja BSN.
Kendala dalam pencapaian sasaran ini adalah pelaksanaan kegiatan
yang tidak sesuai jadwal karena tertundanya penyelesaian perbaikan
dokumen Panduan Sistem Manajemen yang merupakan acuan utama
dalam pelaksanaan system manajemen integrasi. Meskipun pertemuan-
pertemuan audit dilaksanakan melalui kombinasi online dan offline,
namun dapat dilakukan cukup efektif. Auditee sudah mempersiapkan
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 31
dokumen-dokumen yang penting berbentuk soft copy yang ditunjukkan
sebagai bukti pelaksanaan sistem manajemen.
SASARAN
4
Meningkatnya penataan sistem manajemen Sumber
Daya Manusia BSN
Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai penataan
sistem manajemen
Sumber Daya
Manusia pada
kriteria pengungkit
Nilai - 14 10.8 77% - -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya
penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia BSN terdiri dari 1(satu)
indikator kinerja. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 4.
Indikator: Nilai penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia pada
kriteria pengungkit
Nilai capaian penataan sistem manajemen SDM diperoleh dari nilai
PMPRB tahun 2020 sebesar 5,4 dengan perhitungan metode baru. Nilai ini
dikonversikan sesuai dengan metode penilaian lama menjadi 10,8. Nilai yang
diperoleh tidak mencapai target dikarenakan metode penilaian yang
berubah pada pertengahan tahun 2020 dengan ditetapkannya Permenpan
RB No. 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan RB. Dalam
metode penilaian terbaru dengan melihat aspek pemenuhan, aspek antara,
dan aspek reform, dimana belum semua aspek mempunyai nilai hasil
pelaksanaan RB pada saat dilakukan penilaian PMPRB. Sebagai contoh, di
Program Penataan Sistem Manajemen SDM belum diperoleh nilai system
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 32
merit dan indeks profesionalisme yang ada pada aspek antara dan reform.
Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Pengelolaan pemenuhan kebutuhan SDM
Kegiatan pemenuhan kebutuhan SDM terdiri dari:
a) Rencana kebutuhan SDM
Pada tahun 2020, BSN (Bagian Organisasi dan Tata Laksana) telah
melakukan reviu untuk kebutuhan BSN Tahun 2020-2024 sesuai
dengan Renstra BSN Tahun 2020-2024. Biro SDM, Organisasi, dan
Hukum kemudian melakukan pemetaan jumlah pegawai pada saat
ini guna menyusun kebutuhan pegawai. Pemetaan dilakukan
dengan membandingkan jumlah pegawai yang ada saat ini dengan
formasi pegawai secara keseluruhan. Hasil pemetaan dituangkan
juga ke dalam aplikasi formasi yang dimiliki oleh Kementerian
Pendayagunaan dan Aparatur Negara. Untuk 5 tahun kedepan,
kebutuhan pegawai BSN total adalah 1,092 orang
b) Pelaksanaan promosi, rotasi, dan mutasi
Sebagai bentuk pengembangan karir di BSN, BSN melaksanakan
kegiatan promosi, rotasi dan mutasi. Promosi yang dimaksud di sini
adalah promosi dari pejabat pelaksana menjadi pejabat pengawas
atau pejabat pengawas menjadi pejabat administrator. Sedangkan
proses rotasi dapat dilaksanakan pada tingkat pejabat pelaksana
maupun pejabat struktural. Proses promosi, rotasi, dan mutasi
dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari Tim Penilai Kinerja yang
terdiri dari Pimpinan Tinggi Madya dan Biro SDMOH.
Tabel III.6
Rekapitulasi Promosi, Rotasi, dan Mutasi di BSN pada Tahun 2020
No. Jenis Pengembangan Karir Jumlah Pegawai
1. Pengangkatan sebagai PNS 88 orang
2. Promosi sebagai Pejabat Pengawas 4 orang
3. Promosi sebagai Pejabat Administrator 2 orang
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 33
4. Mutasi pindah instansi 1 orang
5. Berhenti atas Permintaan Sendiri 1 orang
6. Rotasi pejabat structural 3 orang
7. Rotasi pejabat pelaksana 9 orang
c) Pengadaan CPNS
Sesuai dengan arahan Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur
Negara, BSN juga mengajukan usul CPNS untuk Tahun Anggaran (TA)
2020 dan 2021 dengan jumlah usul formasi CPNS TA 2020 sejumlah 52
orang dan TA 2021 sejumlah 50 orang. Dalam mengajukan usul CPNS
Biro SDMOH berkoordinasi dengan unit kerja yang ada di BSN. Usul ini
sudah disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara melalui aplikasi formasi.menpan.go.id pada bulan Mei 2020.
Kemudian di Semester II Tahun 2020 muncul arahan pemerintah terkait
dengan merebaknya virus COVID-19. Pemerintah akan menunda
pelaksanaan pengadaan CPNS TA 2020, sehingga instansi diminta
meninjau Kembali usul CPNS yang telah diajukan. Tabel berikut adalah
rekapitulasi usul formasi awal BSN yang diajukan pada Bulan Mei 2020.
Tabel III.7
Usul Formasi CPNS TA 2020 dan 2021 BSN
No. Unit Kerja Jumlah Formasi
2020
Jumlah Formasi
2021
1. Inspektorat 4
2. Pusat Riset dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia
1
3. Biro Perencanaan, Keuangan, Umum,
dan Pengadaan
4
4. Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama,
dan Layanan Informasi
2
5. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi,
dan Hukum
4
6. Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal
5
7. Direktorat Pengembangan Standar
Mekanika, Energi, Elektroteknika,
Transportasi, dan Teknologi Informasi
5
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 34
8. Direktorat Pengembangan Standar
Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian,
Personal, dan Ekonomi Kreatif
4
9. Direktorat Sistem Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian
8
10. Direktorat Penguatan Penerapan
Standar dan Penilaian Kesesuaian
13
11. Direktorat Sistem dan Harmonisasi
Akreditasi
3
12. Direktorat Akreditasi Laboratorium 7
13. Direktorat Akreditasi Lembaga Inspeksi
dan Lembaga Sertifikasi
4
14. Direktorat Standar Nasional Satuan
Ukuran Mekanika, Radiasi, dan Biologi
16
15. Direktorat Standar Nasional Satuan
Ukuran Termoelektrik dan Kimia
19
16. Pusat Data dan Informasi 3
Total Usul 52 50
d) Pelaksanaan seleksi terbuka
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 17
Tahun 2020 mengamanatkan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
(JPT) melalui mekanisme seleksi terbuka. Pelaksaan seleksi terbuka ini
juga berpedoman pada Peraturan Menteri PANRB No. 15 Tahun 2019
tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka dan
Kompetitif di Lingkungan Instansi Pemerintah serta Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 52 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pengisian Jabatan Pimpinan
Tinggi Secara Terbuka dan Kompetitif di Lingkungan Instansi
Pemerintah Dalam Kondisi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Pada bulan Februari 2020, BSN bersama dengan Kementerian Riset
dan Teknologi memulai pengumuman seleksi terbuka untuk jabatan
Kepala BSN (JPT Utama). Proses seleksi berakhir pada akhir bulan April
dengan diumumkannya hasil akhir seleksi terbuka. Selanjutnya hasil
diserahkan untuk ditetapkan oleh Presiden dan pada tanggal 10 Juni
2020 dilantiklah Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc sebagai Kepala BSN
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 35
yang baru oleh Menteri Riset dan Teknologi.
Dengan dilantikan Drs. Kukuh S. Achmad sebagai Kepala BSN, maka
terdapat 1 jabatan JPT Madya yang lowong yaitu Deputi Bidang
Akreditasi. Pelaksanaan seleksi terbuka dilakukan sekaligus untuk 2 JPT
yaitu Deputi Bidang Akreditasi dan JPT Pratama Inspektur yang telah
lowong untuk beberapa waktu lamanya.
Pengumuman akhir hasil seleksi terbuka JPT Pratama Inspektur
dilakukan pada tanggal 4 September 2020 untuk kemudian
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Sedangkan
pengumuman akhir hasil seleksi terbuka untuk JPT Madya Deputi
Bidang Akreditasi dilaksanakan pada tanggal 22 September 2020.
Hasil tersebut selanjutnya diserahkan oleh PPK kepada Presiden untuk
ditetapkan. Pejabat terpilih sebagai Deputi Bidang Akreditasi, Donny
Purnomo Januardhi Effyandono, ST, dilantik pada tanggal 9
November 2020
2. Pengembangan kompetensi SDM
Kegiatan pengembangan kompetensi SDM tahun 2020 terdiri dari:
a) Pengembangan kompetensi pegawai
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017,
pengembangan kompetensi merupakan upaya pemenuhan
kebutuhan kompetensi PNS dengan standar kompetensi jabatan dan
rencana pengembangan karier dan dilakukan paling sedikit 20 (dua
puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Lebih lanjut mengenai
pengembangan kompetensi diatur dalam Peraturan LAN No. 10
Tahun 2018. Pengembangan Kompetensi dilakukan melalui tahapan:
1) Penyusunan Kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi
2) Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 36
3) Evaluasi Pengembangan Kompetensi.
Salah satu data yang dibutuhkan dalam tahapan penyusunan
kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi adalah data
kesenjangan kompetensi. Pada tahun 2020, BSN masih dalam proses
penyusunan dan penetapan Kamus Kompetensi Urusan Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian. Oleh karena ini, analisis kompetensi dan
juga analisis kesenjangan kinerja dilakukan secara sederhana oleh
atasan langsung atau pimpinan unit kerja dan digunakan sebagai
dasar penyusunan rencana pengembangan kompetensi.
Secara berkala, Biro SDMOH akan memantau pelaksanaan
pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh unit kerja. Di TW IV,
Biro SDMOH mengadakan koordinasi dengan perwakilan unit kerja
yang ditunjuk untuk duduk dalam Tim Pengembangan Kompetensi
BSN guna memantau apakah ada pegawai yang belum
mendapatkan pengembangan kompetensi selama 20 JP dan
memberikan rekomendasi kepada unit kerja untuk dapat segera
memenuhi 20 JP pengembangan kompetensi.
Pada akhir tahun 2020, terdapat 2 unit kerja yang tidak dapat
memenuhi target 100% pegawai mendapatkan pengembangan
kompetensi, yaitu:
Tabel III.8
Unit Kerja yang Tidak Mencapai 100% Pengembangan Kompetensi
No.
Unit Kerja
Jumlah
Pegawai
Jumlah Pegawai
yg Tidak
Memenuhi 20 JP
% Pemenuhan
Pengembangan
Kompetensi
1. Biro Perencanaan,
Keuangan, Tata Usaha,
dan Pengadaan
80 78 97,5
2. Pusat Riset dan
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
118 116 98,3
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 37
Dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019, jumlah unit kerja
yang tidak dapat mencapai 100% pengembangan kompetensi
mengalami penurunan. Hal ini sebagai imbas pandemi COVID-19,
yang menyebabkan banyaknya kegiatan peningkatan kompetensi
yang dilakukan secara daring dan bebas biaya.
Evaluasi terhadap pengembangan kompetensi juga dilakukan
dengan cara mengisi form evaluasi pengembangan kompetensi.
Form evaluasi diisi oleh pegawai yang bersangkutan dan atasan
pegawai. Beberapa masukan yang didapatkan dari tim
pengembangan pegawai akan ditindaklanjuti di tahun 2021 antara
lain perbaikan form evaluasi pengembangan kompetensi dan
penyusuan acuan jam pelajaran untuk pengembangan kompetensi
di internal BSN.
b) Pelaksanaan diklat PIM dan Fungsional
Biro SDMOH memfasilitasi pejabat untuk mengikuti diklat
kepemimpinan pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang
dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya seperti LAN dan
Kementerian Pertanian karena BSN belum memiliki Pusdiklat. Pada
awal tahun 2020, Biro SDMOH merencanakan fasilitasi pelaksanaan
PKN Tk. I untuk 2 orang, PKN Tk. II untuk 2 orang, PKA untuk 5 orang,
dan PKP untuk 8 orang. Akan tetapi dikarenakan pandemi COVID-19
dan pemotongan anggaran, Biro SDMOH hanya dapat memfasilitasi 2
pelaksanaan PKN Tk. II dan 4 pelaksanaan PKA. Daftar peserta tiap
pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut:
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 38
Tabel III.9
Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan
No Nama Peserta Pelatihan
Kepemimpinan
Tanggal
Pelaksanaan
Lokasi
1 Yopi PKN. Tk. II 2 April - 29 Juli 2020 LAN Jakarta
2 Hendro Kusumo PKN. Tk. II 2 April - 29 Juli 2020 LAN Jakarta
3 Ratna Rahayu PKA 22 April - 13 Agustus LAN Jakarta
4
M. Nukman
Wijaya PKA
2 September - 10
Desember
PPMKP Ciawi
5 Herlin Rosdiana PKA
2 September - 10
Desember
PPMKP Ciawi
6
Dessy Fitrica
Sylviani PKA
2 September - 10
Desember
PPMKP Ciawi
Untuk Pelatihan Fungsional Tertentu, dikarenakan pemotongan
anggaran, Biro SDMOH hanya dapat melaksanakan inhouse training
Bimbingan Teknis bagi Pejabat Fungsional Teknisi Litkayasa dengan
narasumber dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
selaku instansi Pembina Teknisi Litkayasa. Bimbingan Teknis ini berfokus
pada panduan penyusunan angka kredit dan diikuti oleh 9 orang
pejabat teknisi litkayasa.
c) Pengelolaan tugas belajar, beasiswa, penyetaraan ijazah
Kegiatan- kegiatan pengelolaan tugas belajar, beasiswa, dan
penyetaraan ijazah yang telah dilaksanakan selama tahun 2020
adalah sebagai berikut:
Tabel III.10
Rekapitulasi Pemrosesan Tugas Belajar
No. Jenis Beasiswa Jenjang Jumlah Pegawai/kelompok
1. Beasiswa Saintek
- Pengusulan seleksi beasiswa S2 17 orang
S3 2 orang
- Pemrosesan tugas belajar S2 14 orang
- Perpanjangan masa tugas
belajar
S3 1 orang
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 39
S2 2 orang
- Pengaktifan kembali status
pegawai tugas belajar
S2 4 orang
2. Beasiswa RISET-Pro
- Pengusulan seleksi beasiswa Non
Gelar
15 kelompok
Lolos seleksi (rencana
keberangkatan 2021)
Non
Gelar
5 kelompok
- Perpanjangan masa tugas
belajar
S3 4 orang
- Pengaktifan kembali status
pegawai tugas belajar
S2 6 orang
S3 1 orang
3 Beasiswa LPDP Kementerian
Keuangan
- Pemrosesan tugas belajar S2 2 orang (tahun 2020)
2 orang (mulai di tahun 2021)
S3 1 orang (mulai di tahun 2021)
- Perpanjangan masa tugas
belajar
S2 1 orang
S3 1 orang
- Pengaktifan kembali status
pegawai tugas belajar
S2 1 orang
S3 1 orang
4. Beasiswa Bappenas
- Pengaktifan kembali status
pegawai tugas belajar
S2 2 orang
5. Beasiswa KRISS Korea
- Perpanjangan masa tugas
belajar
S3 1 orang
6 Beasiwa Erasmus Mundus
Pemrosesan tugas belajar S2 1 orang (tahun 2021)
7 Pencantuman gelar S2 /S3 16 surat persetujuan
pencantuman gelar dari
BKN
8 Pelaksanaan UPKP dan Udin
Tk. I dan II
Dilaksanakan 1 kali per
semester di tahun 2020.
a) UPKP: 1 orang lulus ,
b) Udin Tk. II : 2 orang lulus,
c) Udin Tk. I : 5 orang lulus, 1
orang tidak lulus
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 40
d) Training dan non-klasikal
Untuk tahun 2020, kegiatan yang dapat terlaksana terkait
pelaksanaan training klasikal dan non klasikal adalah penyusunan
pedoman coaching dan mentoring. Kegiatan ini juga sekaligus
merupakan bentuk perwujudan salah satu nilai BSN yaitu Growth.
Panduan ini disusun dengan harapan kegiatan coaching dan
mentoring dapat terlaksana dan terdokumentasi secara baik.
Penyusunan pedoman dilaksanakan dengan metode rapat baik itu
secara tatap muka maupun melalui video conference.
Panduan ini memuat definisi dari kegiatan coaching dan mentoring,
bagaimana melaksanakan coaching dan mentoring, alur
pelaksanaan dan pelaporan, serta form yang digunakan dalam
kegiatan tersebut. Untuk memudahkan pegawai dalam
menggunakan panduan ini, Bagian SDM juga membuatkan alur
pelaksanaan secara singkat dalam bentuk Prosedur Sistem
Manajemen Mutu BSN.
e) Pengembangan karir pegawai
Tahun 2020, rencana kegiatan pengembangan karir seperti patok
banding dan penyusunan pedoman pola karir belum dapat
dilaksanakan dikarenakan adanya pemotongan anggaran untuk
penangan Covid-19, selain itu juga belum ditetapkan peraturan pola
karir nasional menjadi pertimbangan untuk menunda penyusunan
pedoman pola karir di lingkungan BSN. Kegiatan ini akan
dilaksanakan di tahun 2021.
3. Penilaian prestasi kerja pegawai
Sesuai dengan Peraturan BSN No. 25 Tahun 2019, pemberian
tunjangan kinerja dengan memperhitungkan 3 komponen, yaitu:
penilaian kinerja; presensi; dan hukuman disiplin, akan diterapkan mulai
Januari 2020. Menindaklanjuti hal ini, seluruh pegawai telah menggunakan
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 41
aplikasi manajemen kinerja dalam pembuatan SKP tahun 2020, rencana
aksi dan logbook, terkecuali bagi pegawai Tugas Belajar, dan CTLN. Bagi
pegawai yang tidak menyusun SKP dan renaksi diawal tahun akan
terkena sanksi pemotongan tunjangan kinerja sebesar 100%. Sejalan
dengan penerapan peraturan juga menjadi ajang ujicoba bagi aplikasi
kinerja untuk melihat efektifitas dan ketangguhannya. Pengembangan
masih terus dilakukan dengan melakukan penambahan serta
penyempurnaan di fitur-fitur interface aplikasi, fitur backend, dan
peremajaan database. Melihat penerapan selama satu tahun, terdapat
beberapa kendala yang temui diantaranya:
- Masih terdapat bugs-bugs pada Aplikasi kinerja
- Interface Aplikasi kinerja masih harus disempurnakan agar lebih user
friendly
- Pegawai masih belum terbiasa dengan penggunaan aplikasi yang
mengakibatkan error atau banyaknya permintaan reset aplikasi
- Atasan yang berkewajiban untuk menilai renaksi triwulan serta
logbook seringkali lalai
- Penilaian dari atasan yang sering berubah setelah ditetapkan
sehingga permintaan reset menjadi tinggi
- Kebiasaan pegawai melakukan pengisian realisasi triwulan dan
logbook yang selalu mendekati tanggal penutupan sehingga
tingginya load akses mengakibatkan aplikasi lambat dan melewati
batas jadwal penutupan.
Beberapa hal yang telah dilakukan untuk meminimalisir permasalahan-
permasalah diatas antara lain:
- Pengembangan aplikasi masih terus dilakukan dengan vendor
aplikasi. Secara rutin dilakukan rapat koordinasi, dan pendampingan
helpdesk selama tahun 2020.
- Melakukan bimbingan teknis terkait penyusunan SKP dan pembuatan
panduan penggunaan aplikasi
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 42
- Jadwal pengisian dan penilaian realisasi dan logbook dibuat cukup
panjang dan diupayakan selalu di tanggal yang sama setiap
bulannya
- Selalu melakukan reminder kepada pegawai dan atasan agar
pengisian realisasi ataupun logbook tidak menunggu diakhir
penutupan
- Helpdesk selalu disediakan dengan dukungan dari vendor
4. pengelolaan administrasi kepegawaian
Kegiatan- kegiatan administrasi yang telah dilaksanakan selama tahun
2020 adalah sebagai berikut:
Tabel III.11
Data Capaian Kegiatan Administrasi Kepegawaian
No Kegiatan Jumlah
1 Pengangkatan Pegawai 218 pegawai dilaksanakan dalam 8 kali
acara pelantikan
2 Kenaikan Pangkat KP April: 31 pegawai
KP Oktober: 35 pegawai
3 KP4 20 usulan KP4
4 Pengurusan Pensiun 11 pegawai
5 Pengurusan Dupak Jabatan
Fungsional Tertentu 1. Fungsional Litkayasa sebanyak 5
penilaian DUPAK
2. Arsiparis: 5 orang pengangkatan
pertama dalam jabatan Arsiparis
Terampil dan penilaian DUPAK
3. Perencana Pertama: 3 orang penilaian
DUPAK dan 1 orang pengangkatan
pertama dalam jabatan Perencana
Pertama
4. Pranata Humas: 2 pengajuan DUPAK
untuk kenaikan pangkat
5. Auditor: 2 orang pengangkatan
pertama dalam jabatan Auditor
Pertama dan 1 orang pengangkatan
dalam jabatan Auditor Pelaksana
Lanjutan
6. Auditor Kepegawaian: 1 orang
pengangkatan dalam jabatan Auditor
Kepegawaian Ahli Pertama
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 43
7. Pranata Komputer: 1 orang
pengangkatan dalam jabatan Pranata
Komputer Ahli Terampil melalui inpassing
8. Peneliti: 1 orang pengangkatan dalam
jabatan Peneliti Utama, 2 orang
pengangkatan pertama dalam jabatan
Peneliti Ahli Pertama dan 5 orang dalam
jabatan Peneliti Ahli Muda
9. Perancang Peraturan Perundang-
Undangan: 2 orang pengangkatan
pertama dalam Jabatan Perancang
Peraturan Perundang-undangan
Pertama
10. Analis Kebijakan: 2 orang pengangkatan
pertama melalui inpassing yaitu 1 orang
dalam jabatan Analis Kebijakan Ahli
Muda dan 1 orang dalam jabatan Ahli
Pertama
6 Penyampaian LHKPN Seluruh pegawai wajib lapor sebanyak 41
telah melakukan pelaporan
7 Pengajuan Cuti 792 pengajuan
8 Pengurusan ijin PKL/TA 68 Orang Siswa/Mahasiswa terdiri dari 47
Orang Siswa SLTA/SMK dan 21 Orang
Mahasiwa
9 Tata Naskah administrasi Update data simpeg dan identifikasi arsip
kepegawaian
Tahun 2020 layanan administrasi untuk pengurusan Kenaikan
Pangkat (KP) sedikit mengalami keterlambatan terutama Kenaikan
Pangkat bulan Oktober. Hal ini dikarenakan dalam masa pandemik
pihak BKN menerapkan sistem kerja WFH/WFO yang berdampak pada
kecepatan pengurusan KP.
Pelantikan selama tahun 2020 dalam pelaksanaannya
menyesuaikan dengan kondisi pandemik yang membatasi
acara/kegiatan pengumpulan massa. Oleh karenanya BSN SE BKN No.
10/SE/IV/2020 tentang Pelantikan Tentang Pelantikan dan Pengambilan
Sumpah/Janji PNS atau Sumpah/Janji Jabatan Melalui Media
Elektroni/Teleconference pada Masa Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wbah Penyakit Akibat Virus Corona. Pelantikan yang telah
dilaksanakan antara lain untuk pengambilan sumpah PNS, pengambilan
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 44
sumpah jabatan JPT Pratama, JPT Madya, dan Jabatan Fungsional baik
melalui jalur inpassing, pengangkatan pertama, maupun penyetaraan
debirokratisasi.
Dengan adanya debirokratisasi jabatan struktural kedalam jabatan
fungsional, beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti adalah pengelolaan
Jabatan Fungsional (JF) terutama JF yang belum dimiliki BSN
sebelumnya, yaitu: Analis Standardisasi, Metrolog, Analis Pengelolaan
Keuangan APBN, Analis Keuangan, dan Pengelola Barang/Jasa.
Penunjukan PIC dan bimbingan teknis akan dirancang di tahun 2021
untuk memfasilitasi para pejabat yang baru disetarakan ke Jabatan
Fungsional, selain itu perlu di jajaki untuk pembentukan tim penilai instansi
untuk setiap JF.
5. Penegakan disiplin kode etik
Di tahun 2020, terdapat 2 (dua) kasus penegakan disiplin dan kode
etik terhadap pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran. Proses
penegakan disiplin dilakukan sesuai dengan PP No. 53 Tahun 2010.
Jumlah pelanggaran disiplin menurun di tahun ini dengan penerapan
presensi secara online dan fleksibelitas sistem kerja
5. Layanan admninistrasi gaji dan tunjangan, dan kesejahteraan lainnya
Kegiatan-kegiatan terkait kesejahteraan pegawai yang telah
dilaksanakan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut.
Tabel III.14
Data Capaian Layanan Kesejahteraan Pegawai
No Kegiatan Jumlah
1 Pengurusan Gaji dan
Tunjangan pegawai
Dilaksanakan setiap bulan termasuk
gaji dan tunjangan kinerja 13 dan THR.
2 Pengurusan Uang Makan Dilaksanakan setiap bulan berdasarkan
presensi kehadiran
3 Kenaikan Gaji Berkala 215 pegawai
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 45
No Kegiatan Jumlah
4 Pengurusan BPJS dan
Jamkesmen
89 pegawai
5 Pengurusan Taspen 88 pegawai
Di masa pandemik, layanan kesejahteraan SDM tetap dapat terlaksana
dengan baik. Ketepatan waktu pembayaran gaji, tunjangan, dan uang
makan pada umumnya tidak ada keterlambatan. Penyesuaian sistem
kerja Work From Home di instansi lain yg terkait seperti KPPN, BPJS, dan PT.
Taspen dikarenakan pandemik sedikit menghambat pemberian layanan,
namun dengan diterapkannya layanan online, keterlambatan bisa
sedikit teratasi.
6. Layanan kesehatan SDM aparatur dan peningkatan Bina Jiwa korsa
Kegiatan- kegiatan terkait kesejahteraan pegawai yang telah
dilaksanakan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel III.15
Data Capaian Kegiatan pemeriksaan kesehatan SDM aparatur dan
peningkatan Bina Jiwa korsa
No Kegiatan Jumlah
1 Pemeriksaan kesehatan - Tes Narkoba: 200 orang
- Rapid Tes: Total 1,071 orang dalam 3
kali kegiatan
2 Bina jiwa korsa - Pelaksanaan senam rutin setiap
minggu sebelum masa pandemik
- Seminar kesehatan, siraman rohani
(Halal bil Halal dan Doa tutup tahun),
persiapan pensiun, pengelolaan
keuangan, Seminar Bela Negara,
seminar P4GN.
- Donor darah
a. Kegiatan pemeriksaan Kesehatan
Mengawali tahun 2020, BSN mengadakan kegiatan tes narkoba
kepada 200 orang pegawai BSN (PNS dan PPNPN) dengan hasil negatif.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Inpres No. 2 Tahun 2020
tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 46
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Di masa
kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19, setiap instansi diwajibkan
melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan
kerja. Beberapa upaya yang telah dilakukan BSN diantaranya dengan
menerapkan protokol Kesehatan selama perjalanan menuju kantor,
selama dikantor, dan perjalanan menuju rumah melalui Surat
Keputusan Kepala BSN No. 144/KEP/BSN/6/2020 Selain itu, BSN juga
secara berkala mengadakan rapid tes Covid-19 kepada seluruh
pegawai. Tahun 2020, telah dilakukan tes rapid sebanyak 3 kali di bulan
Juli, September, dan November yang diikuti oleh total 1,071 Pegawai.
BSN juga memfasilitasi tes PCR bagi pegawai dengan hasil tes rapid
reaktif beserta pegawai lain yang kontak erat. BSN membentuk Satgas
Covid yang akan melakukan tracing terhadap pegawai kontak erat
dan masuk kategori Ring 1 untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan
memastikan penanganan sesuai prokes. Pemeriksaan Kesehatan bagi
pegawai yang sedang sakit tidak dapat dilakukna karena kendala
Covid-19.
b. Kegiatan bina jiwa korsa
Dengan adanya penerapan protokol kesehatan dan pembatasan
pegawai bekerja di kantor, pelaksanaan senam rutin setiap hari Jumat
dihentikan selama masa pandemik. Beberapa kegiatan seminar masih
dapat terlaksana dalam bentuk webinar. Tema yang diambil tahun
2020 lebih menfokuskan kepada sosialisai penanganan Covid-19 dan
penerapan prokes. Beberapa pelaksanaan Webinar lainnya
merupakan hasil kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri mengusung
tema persiapan masa pensiun, dan pengelolaan keuangan. BSN juga
mengadakan webinar Pencegahan penyalahgunaan narkoba di
lingkungan kantor sebagai rangkaian rencana aksi P4GN.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 47
SASARAN
5
Meningkatnya pelaksanaan manajemen perubahan di
BSN
Tabel III.15
Capaian Kinerja Sasaran 5
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai manajemen
perubahan
manajemen pada
kriteria pengungkit
Reformasi Birokrasi
Nilai - 4.2 4.31 102% - -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya
pelaksanaan manajemen perubahan di BSN terdiri dari 1(satu) indikator
kinerja. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.
Nilai manajemen perubahan manajemen pada kriteria pengungkit
Reformasi Birokrasi
Nilai manajemen perubahan diperoleh dari nilai PMPRB tahun 2020
sebesar 4,31 dengan perhitungan metode baru. Nilai ini dikonversikan sesuai
dengan metode penilaian lama dengan perolehan angka yang sama yaitu
4,31. Capaian ini diperoleh kegiatan penyusunan Roadmap RB, penyusunan
rencana aksi RB tahun 2020, monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB, dan
pengelolaan secretariat RB.
Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5:
a. Penyusunan dokumen roadmap RB BSN
Indikator kinerja ini dicapai melalui penyusunan draft awal roadmap RB
BSN tahun 2020-2024 yang mengacu pada Permenpan 25/2020 tentang
Roadmap RB Nasional yang mencakup 8 area perubahan dalam RB.
Kemudian draft awal tersebut dimintakan masukan melalui kepala unit kerja
dan para ketua Kelompok Kerja RB BSN. Selanjutnya dilakukan pembahasan
awal juga dengan seluruh pimpinan tinggi BSN dan ketua pokja RB.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 48
Masukan dan perbaikan dari draft awal tersebut kemudian dilakukan
perbaikan dan penyesuaian oleh secretariat RB dalam hal ini Bagian Ortala
dan dikoordinasikan dengan para ketua Pokja RB.
Untuk memastikan draft roadmap sesuai dengan peraturan, draft
tersebut kemudian dibahas dengan meminta masukan dari narasumber
Kemenpan & RB. Terdapat beberapa masukan dan catatan dari
pembahasan tersebut, dan telah dilakukan perbaikan. Naskah tersebut
sudah dilakukan fimasilasi dan ditetapkan pada akhir tahun 2020.
Dengan tersusunnya naskah roadmap RB BSN 2020-2024 maka
indicator kinerja ini tercapai 100% (seratus persen). Keberhasilan dalam
pencapaian target indicator kinerja ini karena adanya dukungan dari
pimpinan tinggi dan para ketua dan anggota pokja RB BSN.
Roadmap RB ini tidak dapat ditetapkan pada awal tahun, karena
permenpan tentang roadmap RB Nasional baru ditetapkan pada bulan Mei
2020. Dan dalam permenpan tersebut disampaikan bahwa batas waktu
penetapan roadmap RB lembaga adalah bulan Desember 2021.Sehingga
rencana aksi RB BSN tahun 2020 belum dapat secara penuh mengacu pada
roadmap RB tersebut.
b. Penyusunan dokumen rencana aksi Reformasi Birokrasi BSN
Penyusunan rencana aksi RB BSN 2020 belum dapat mengacu
sepenuhnya pada roadmap RB nasional maupun RB BSN terutama pada
bulan-bulan awal sebelum ditetapkannya Roadmap RB Nasional). Namun
rencana aksi setiap area perubahan RB di BSN mengacu pada hal-hal yang
sudah ditetapkan dalam rencana kerja BSN 2020 khusunya yang terkait 8
area perubahan reformasi birokrasi. Rencana aksi ini didasarkan juga pada
permasalahan, issue penting dan rekomendasi tindak lanjut dari hasil
evaluasi RB BSN.
Dengan disusunnya naskah dokumen rencana aksi RB BSN 2020 maka
capaian indicator kinerja ini tercapai 100%.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 49
Keberhasilan dalam pencapaian target indikator kinerja ini karena adanya
dukungan dari pimpinan tinggi yang terkait 8 area perubahan serta para
ketua dan anggota pokja RB BSN.
Rencana aksi ini setiap tahun disusun sebagai acuan dalam
pelaksanaan RB BSN untuk 8 area perubahan. Sejak tahun 2019, unit kerja
eselon 1 juga diwajibkan untuk Menyusun rencana aksi RB dan melaporkan
hasil pelaksanaan serta bukti-buktyinya melalui aplikasi PMPRB.
c. monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB BSN
Pelaksanaan monev pelaksanaan renaksi RB telah dilakukan namun
belum optimal dapat optimal dan belum sesuai dengan jadwal. Monev RB
berupa pertemuan Pimpinan Tinggi dan Pokj BSN dilaksanakan 1 (satu) kali,
dan dilakukan juga monev RB berupa pelaporan pelaksanaan RB triwulanan
oleh ketua Pokja RB. Untuk Triwulan 1 tidak dilakukan monev, karena
pelaksaan RB Triwulan 1 masih belum mendapat acuan yang pasti dengan
belum diterbitkannya Roadmap RB Nasional. Triwulan 2 dilakukan melalui
pertemuan online, triwulan 3 dilakukan bersamaan dengan bahan
penyiapan Evaluasi RB oleh Kemenpan & RB, dan triwulan 4 dilaksanakan
melalui pelaporan tertulis.
Dengan demikian, capaian indicator kinerja ini adalah 3 (tiga)
laporan dari 4 (empat) laporan yang ditargetkan, sehingga total capaian
nya sebesar 75%.
d. Pengelolaan Kesekretariatan RB BSN
Bagian Ortala mempunyai tugas salah satunya menjadi secretariat
Reformasi Birokrasi BSN. Pada tahun 2020, kegiatan yang telah dilaksanakan
adalah :
- Menyusun draft dan memfasilitasi korrdinasi penyusunan naskah
Roadmap RB BSN 2020 sampai dengan 2024
- Memfasilitasi koordinasi penyusunan rencana aksi RB BSN 2020 dan
rencana aksi unit kerja eselon 1
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 50
- Melakukan fasilitasi koordinasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan RB BSN dan Unit Kerja Eselon 1
- Melakukan koordinasi pembuatan aplikasi RB BSN
- Melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi RB BSN
- Melakukan fasilitasi koordinasi pelaksanaan PMPRB Bersama
inspektorat
- Menyiapkan dan melakukan fasilitasi evaluasi dari Kemenpan & RB
terkait pelaksanaan RB BSN dan RB Unit Kerja Eselon 1.
Seluruh kegiatan tersebut telah dilaksakan oleh secretariat RB BSN/Bagian
Ortala. Sehingga indicator kinerja ini tercapai 100%.
Gambar III.4. Pelaksaaan Evaluasi RB BSN dan Unit Kerja Eselon 1
oleh Kemenpan dan RB secara daring
e. Pengukuran budaya kerja
Pengukuran budaya kerja hanya dilaksanakan menggunakan survey
sederhana secara online dan hanya dapat dilaksanakan 1 kali. Kuesioner
survey disusun untuk melihat penerapat budaya berdasarkan nilai organisasi
TOP BGT (Trustworthy, Oriented to Excelent, Professional, Beneficial, Growth,
Teamwork). Diharapkan dapat diketahui nilai penerapan Budaya di BSN dan
niilai-nila budaya mana saja yang perlu ditingkatkan penerapannya. Tahun
2019, capaian dari hasil pengukuran bilai budaya BSN yaitu 65,70. Sehingga
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 51
capaian indicator kinerja ini hanya tercapai 50%. Kegagalan capaian ini
karena adanya keterbatasan anggaran yang merupakan efek pandemi
covid-19, sehingga tidak dapat menggunakan pihak ketiga dalam
pelaksanaan pengukuran budaya yang lebih objektif.
Namun untuk penerapan budaya di BSN, Bagian Ortala selaku
sekretariat berupaya mengingatkan untuk tetap diterapkan meskipun ada
keterbatasan dengan system kerja di era pandemic. Sekreatriat
menyampaikan pesan-pesan tersebut melalui saluran whatsap group Agen
Perubahan BSN
Pada tahun-tahun berikutnya penerapan budaya akan terus
ditingkatkan untuk meningkatkan performance dan mempertahankan apa
yang sudah diraih oleh BSN.
SASARAN
6 Meningkatnya kapasitas organisasi BSN
Tabel III.16
Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Nilai kapasitas
organisasi (survey
internal)
Nilai - 3.3 3.6 95.75% - -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya
kapasitas organisasi BSN terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Berikut
disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 6. Nilai kapasitas
organisasi (survey internal).
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Indeks
Kepuasan Layanan Biro SDMOH terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian
kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 95.75%.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 52
Indeks kepuasan layanan Biro SDMOH didapatkan dari hasil survey kepuasan
layanan Bagian SDM, layanan Bagian Ortala, dan layanan Bagian Hukum
yang dilaksanakan di Triwulan ke IV tahun 2020. Unsur-unsur pertanyaan yang
dimasukan kedalam kuesioner disusun berdasarkan Permenpan No. 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat. Hasil dari
survey kepuasan layanan Biro SDMOH menunjukkan indeks kepuasan
layanan Biro SDMOH sebesar 3,16 dari target 3,3. Nilai capaian 3,16 masuk
kedalam kategori Baik (skala 4). Masih rendahnya penilaian terhadap
beberapa layanan di Biro SDMOH, seperti Aplikasi layanan Administrasi dan
Kesejahteraan SDM (Presensi dan Aplikasi Manajemen Kinerja) yang
disediakan serta respon yang diberikan petugas terhadap keluhan layanan
menjadi penyebab tidak tercapainya nilai sesuai target yang telah
ditetapkan.
Hasil dari survey ini menjadi masukan bagi Biro SDMOH untuk
menentukan prioritas perbaikan di tahun 2021.
SASARAN
7 Meningkatnya kinerja pengelola anggaran
Tabel III.17
Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja Satuan
Capaian
2019 Capaian 2020
Capaian s.d 2020
(kumulatif)
% Target Realiasi % *) Target %
capaian
1. Persentase realisasi
anggaran Biro
SDMOH
Persentase
(%)
99 ≥97% 99 102.06
%
- -
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya
kinerja pengelola anggaran terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Berikut
disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 7.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 53
12. Persentase realisasi anggaran Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan
Hukum
Pada tahun 2020 Biro SDMOH dapat melampaui target realisasi
anggaran sebesar 99%. Hal ini disebabkan karena adanya refocusing dan
realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
III.2 CAPAIAN DI LUAR PERJANJIAN KINERJA
Selain capaian sesuai dengan yang tertera dalam Perjanjian Kinerja,
Bagian SDM juga mendapatkan kriteria nilai BAIK untuk penerapan Sistem
Merit yang dikeluarkan oleh Komite Aparatur Sipil Negara (KASN). BSN pada
tahun 2020 mengajukan penilaian penerapan Sistem Merit melalui aplikasi
penilaian sistem merit yang dimiliki oleh KASN, Sipinter. Terdapat 8 aspek
yang menjadi penilaian dalam penerapan sistem merit, yaitu: 1)
Perencanaan kebutuhan; 2) Pengadaan; 3) Pengembangan karir dan
manajemen talenta; 4) Promosi dan Mutasi; 5) Manajemen Kinerja; 6)
Penggajian, Penghargaan, dan Disiplin; 7) Perlindungan dan pelayanan; 8)
Sistem pendukung. Tahap penilaian dimulai dengan KASN melakukan desk
evaluation terhadap penilaian mandiri yang sudah dilakukan oleh tim penilai
BSN. Tahap selanjutnya dilakukan klarifikasi melalui video conference selama
beberapa kali pertemuan. Hasil klarifikasi tersebut kemudian akan
dirapatkan secara pleno oleh KASN. BSN mendapatkan hasil penilaian
penerapan sistem merit tahun 2020 dengan kategori nilai Baik.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 54
III.3 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01-0/2020 tanggal 12 November
2019, pagu anggaran TA 2020 Biro SDMOH adalah sebesar Rp 2.684.067.000
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 2.659.987.868 atau 99.10 %.
Pagu dan realisasi anggaran Biro SDMOH TA. 2020 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel III.18
Pagu dan Realisasi Anggaran
Biro SDMOH TA. 2020
Dalam rupiah
Kode Kegiatan/Output/Komponen 2019
% Pagu Realisasi
3549 Peningkatan Pelayanan Sumber
Daya Manusia, Organisasi, dan
Hukum
2.383.549.000 2.361.686.647 99.08
3549.
954 Layanan Manajemen SDM 1.746.857.000 1.727.990.067 98.92
052 Rekruitmen dan Pengangkatan
Pegawai
547.114.000 544.412.750 99.51
053 Administrasi Kepegawaian 111.851.000 106.454.233 95.18
054 Pembinaan kepegawaian 911.472.000 900.817.584 98.83
055 Pemantauan dan penilaian
kinerja pegawai
176.420.000 176.305.500 99.94
3549.
957 Layanan Hukum 146.826.000 144.535.500 98.44
051 Pendampingan Kasus Hukum 116.032.000 114.112.500 98.35
052 Koordinasi Penyusunan Produk
Hukum
24.410.000 24.091.000 98.69
053 Penyusunan Laporan Layanan
Hukum
6.384.000 6.332.000 99.19
3549.
961 Layanan Reformasi Birokrasi 489.866.000 489.161.080 99.86
051 Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 474.549.000 473.921.080 99.87
052 Pemantauan dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi 15.317.000 15.240.000 99.50
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 55
Kode Kegiatan/Output/Komponen 2019
% Pagu Realisasi
3553 Pengembangan Sistem
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
300.518.000 298.301.221 99.26
3553.
001
Regulasi di bidang Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian
300.518.000 298.301.221 99.26
051 Menyusun Kebijakan Nasional
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
176.557.000 175.368.500 99.33
052 Diseminasi Peraturan
Perundang-undangan
8.758.000 8.756.721 99.99
053 Melakukan Harmonisasi 62.302.000 62.200.000 99.84
054 Database Dokumentasi dan
Informasi Hukum
52.901.000 51.976.000 98.25
Jumlah 2.684.067.000 2.659.987.868 99.10
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 56
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Biro SDMOH Tahun 2020 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Biro SDMOH Tahun
2020 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran
Biro SDMOH
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Biro SDMOH
Tahun 2020, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai
Perjanjian Kinerja dan indikator kinerja 2020
Terdapat dua indikator kinerja dari Sasaran ke-4 Meningkatnya penataan
system manajemen SDM BSN dan sasaran ke-6 Meningkatnya kapasistas
organisasi BSN. Sasaran ke-4 tidak dapat memenuhi target karena metode
penilaian terbaru PMPRB mengubah dari cara penilaian tunggal menjadi 3
aspek penilaian yaitu aspek pemenuhan, aspek antara, dan aspek reform,
dimana belum semua aspek dapat dinilai hasil pelaksanaan RB pada saat
penilaian PMPRB yang dilaksanakan pada bulan Juni 2020. Sasaran 6 terkait
hasil survey belum mencapai target nilai indeks 3,3 namun masih dalam
kategori BAIK dan secara prosentase capaian mengalami kenaikan
dibandingkan tahun lalu. Dengan adanya penyesuaian system kerja sebagai
akibat dari pandemic Covid-19, maka mau tidak mau berimbas kepada
layanan Biro SDMOH dikarenakan system layanan belum sepenuhnya online
begitu juga instansi-instansi lain yang terkait layanan Biro SDMOH.
Beberapa kinerja tercapai melebihi target yang telah ditetapkan
akan kami reviu untuk tahun yang akan datang dalam membuat target
yang akan dicapai. Untuk indikator kinerja yang belum mencapai target
setelah kami identifikasi penyebabnya akan kami lakukan perbaikan untuk
pelaksanaan kegiatan yang akan datang.
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 57
LAMPIRAN 1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 Biro SDMOH
2020| Laporan Kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum 58
LAMPIRAN 2
Penghargaan Penerapan Sistem Merit Tahun 2020