Post on 25-Nov-2020
Laporan KinerjaBBPK Makassar 2019
Badan PPSDM KesehatanKementerian Kesehatan Republik Indonesia
©©©LaporanKinerjaTahun 2019®®®®
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun
2019 dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusunan Laporan Kinerja tahun 2019
merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Balai
Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Makassar selama Tahun 2019 dan
merupakan sarana untuk melakukan
evaluasi atas capaian kinerja yang telah
berhasil maupun yang belum dapat
dicapai. Penyusunan Laporan Kinerja (LKjIP) ini didasarkan pada Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014,
Tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Laporan
Kinerja (LKjIP) ini diuraikan Rencana Kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Makassar beserta analisis capaiannya selama Tahun 2019.
Secara umum, target kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar telah berhasil
dicapai dengan baik meskipun kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan
Kinerja masih terdapat kekurangan yang disebabkan oleh berbagai hal, dan ini akan
menjadi bahan guna merumuskan perencanaan, kebijakan, dan langkah – langkah
perbaikan untuk di masa mendatang.
Seluruh keberhasilan dan kegagalan yang dialami selama tahun 2019 dalam
pelaksanaan tugas di lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar menjadi
pembelajaran yang berharga untuk pelaksanaan kegiatan ditahun berikutnya.
©©©LaporanKinerjaTahun 2019®®®®
ii
Akhir kata semoga Laporan Kinerja (LKj) BBPK Makassar Tahun 2019 ini dapat
memberikan manfaat dan sebagai umpan balik bagi seluruh pegawai di lingkungan
BBPK Makassar dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang sesuai
tugas dan fungsi masing – masing.
Makassar, 27 Januari 2019
©©©LaporanKinerjaTahun2018®®®
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi (Lkj) BBPK Makassar melaporkan capaian kinerja tahun 2019
dikaitkan dengan Rencana Program dan Kegiatan BBPK Makassar dan Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Tahun 2019 serta diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran
secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi
BBPK Makassar selama Tahun 2019
Berdasarkan Perjanjian Kinerja, BBPK Makassar menyusun rencana kinerja tahunan
yang berisi sasaran strategis dan indikatornya yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun.
Pada tahun 2019, Pagu BBPK Makassar adalah sebesar Rp. 38.590.989.000 (Tiga
Puluh Delapan Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK Makassar Nomor : SP DIPA-
024.12.2.257240/2019 Tanggal 05 Desember 2018. Selanjutnya terjadi penambahan
anggaran belanja pegawai sebesar Rp. 2.281.018.000 (Dua Milyar Dua Ratus Delapan
Puluh Satu Juta Delapan Belas Ribu Rupiah) sehingga pagu BBPK Makassar menjadi
Rp.40.872.007.000 (Empat Puluh Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh
Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK Makassar Nomor : SP DIPA - 024.12.2.257240/2019
Tanggal 16 Oktober 2019.
Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar Tahun 2019 dengan realisasi per tanggal 31
Desember 2019 sebanyak 2.520 orang atau 135 %
©©©LaporanKinerjaTahun2018®®®
iv
2.029
2.520
Perbandingan Target dan RealisasiTahun 2019
Target Realisasi
Perbandingan Nilai Evaluasi SAKIP Tahun 2015 s.d. 2019
89.5
90
90.5
91
91.5
92
2015 2016 2017 2018
91.7
90.32
91.07
91.52
Laporan KinerjaBBPK Makassar 2019
Badan PPSDM KesehatanKementerian Kesehatan Republik Indonesia
©©©LaporanKinerjaTahun 2019®®®®
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun
2019 dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusunan Laporan Kinerja tahun 2019
merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Balai
Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Makassar selama Tahun 2019 dan
merupakan sarana untuk melakukan
evaluasi atas capaian kinerja yang telah
berhasil maupun yang belum dapat
dicapai. Penyusunan Laporan Kinerja (LKjIP) ini didasarkan pada Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014,
Tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Laporan
Kinerja (LKjIP) ini diuraikan Rencana Kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK)
Makassar beserta analisis capaiannya selama Tahun 2019.
Secara umum, target kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar telah berhasil
dicapai dengan baik meskipun kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan
Kinerja masih terdapat kekurangan yang disebabkan oleh berbagai hal, dan ini akan
menjadi bahan guna merumuskan perencanaan, kebijakan, dan langkah – langkah
perbaikan untuk di masa mendatang.
Seluruh keberhasilan dan kegagalan yang dialami selama tahun 2019 dalam
pelaksanaan tugas di lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar menjadi
pembelajaran yang berharga untuk pelaksanaan kegiatan ditahun berikutnya.
©©©LaporanKinerjaTahun 2019®®®®
ii
Akhir kata semoga Laporan Kinerja (LKj) BBPK Makassar Tahun 2019 ini dapat
memberikan manfaat dan sebagai umpan balik bagi seluruh pegawai di lingkungan
BBPK Makassar dalam rangka meningkatkan kinerja di masa yang akan datang sesuai
tugas dan fungsi masing – masing.
Makassar, 27 Januari 2019
©©©LaporanKinerjaTahun2018®®®
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi (Lkj) BBPK Makassar melaporkan capaian kinerja tahun 2019
dikaitkan dengan Rencana Program dan Kegiatan BBPK Makassar dan Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Tahun 2019 serta diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran
secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi
BBPK Makassar selama Tahun 2019
Berdasarkan Perjanjian Kinerja, BBPK Makassar menyusun rencana kinerja tahunan
yang berisi sasaran strategis dan indikatornya yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun.
Pada tahun 2019, Pagu BBPK Makassar adalah sebesar Rp. 38.590.989.000 (Tiga
Puluh Delapan Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK Makassar Nomor : SP DIPA-
024.12.2.257240/2019 Tanggal 05 Desember 2018. Selanjutnya terjadi penambahan
anggaran belanja pegawai sebesar Rp. 2.281.018.000 (Dua Milyar Dua Ratus Delapan
Puluh Satu Juta Delapan Belas Ribu Rupiah) sehingga pagu BBPK Makassar menjadi
Rp.40.872.007.000 (Empat Puluh Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh
Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK Makassar Nomor : SP DIPA - 024.12.2.257240/2019
Tanggal 16 Oktober 2019.
Hasil pengukuran kinerja BBPK Makassar Tahun 2019 dengan realisasi per tanggal 31
Desember 2019 sebanyak 2.520 orang atau 135 %
©©©LaporanKinerjaTahun2018®®®
iv
2.029
2.520
Perbandingan Target dan RealisasiTahun 2019
Target Realisasi
Perbandingan Nilai Evaluasi SAKIP Tahun 2015 s.d. 2019
89.5
90
90.5
91
91.5
92
2015 2016 2017 2018
91.7
90.32
91.07
91.52
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan hak azasi manusia dan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang sehingga mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan kesehatan merupakan investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis, sehingga
berdaya saing global. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kesinambungan
pembangunan kesehatan, baik yang melibatkan lintas program maupun lintas
Kementerian/Lembaga, Pusat maupun Daerah, termasuk masyarakat luas.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada Visi
Kementerian Kesehatan yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan GotongRoyong”Upaya untuk mewujudkan visi
ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
2
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang
ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya
seluruh Nawa Cita terutama terutama Agenda ke – 5 yaitu meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan agenda ke – 5 Nawa Cita
tersebut dibuatlah program Indonesia Sehat. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 – 2019, yang ditetapkan melalui keputusan Menteri
Kesehatan RI. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Balai Besar Pelatihan
Kesehatan (BBPK) Makassar menunjang pencapaian program tersebut dengan
menyelenggarakan pelatihan kesehatan yang terakreditasi bagi SDM Kesehatan
Pusat dan Daerah.
Petunjuk lebih lanjut mengenai penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
merujuk pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyajikan informasi
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
3
yang komprehensif, valid dan up to date terhadap pengukuran kinerja dan
evaluasi kinerja. Laporan yang dimaksud merupakan pertanggungjawaban
capaian kinerja Satker sesuai dengan kaidah-kaidah dalam Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Kinerja yang dilaporkan merupakan
akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan atas
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya
berdasarkan perencanaan strategis dan perencanaan kinerja diawal tahun.
Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan
sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya. Pada dasarnya laporan kinerja menyajikan
informasi tentang:
1. Uraian singkat organisasi;
2. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
3. Pengukuran kinerja;
4. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar Tahun 2019 ini
memberikan data dan informasi terkait dengan capaian kinerja pada Tahun
berjalan dilengkapi dengan evaluasi kinerja atas penggunaan Sumber Daya di
lingkungan BBPK Makassar, termasuk akuntabilitas atas penggunaan anggaran
Tahun 2019. Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor:
2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit
Laksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan dinyatakan Balai Besar
Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar adalah Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan), dengan tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia
Kesehatan dan Masyarakat. Dalam rangka mewujudkan SDM Kesehatan yang
berkualitas BBPK Makassar mempunyai core bussines menyelenggarakan
pelatihan kesehatan yang terakreditasi.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
4
Permasalah utama yang dihadapi BBPK Makassar Tahun 2019 adalah :
1. Tidak terlaksananya tepat waktu beberapa pelatihan yang sudah
direncanakan karena ketidaktersediaan kurikulum dan modul
2. Tidak terpenuhinya kuota peserta pada beberapa pelatihan
3. Adanya perubahan kebijakan dari pusat tentang jenis pelatihan yang
diselenggarakan oleh BBPK/ Bapelkes
4. Adanya kebijakan pelimpahan penyelenggaraan diklat dari pusat Pelatihan
SDM Kesehatan ke BBPK/ Bapelkes
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2361/Menkes/PER/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di bidang Pelatihan
Kesehatan, BBPK Makassar mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan dan
masyarakat. Disamping itu BBPK Makassar menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia kesehatan
b. Pelaksanaan kerjasama nasional maupun internasional di bidang
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan
masyarakat;
c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, pemantauan, evaluasi,
sistem informasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat;
e. Penyiapan pengembangan kemitraan;
f. Pengkajian dan pengendalian mutu pelatihan; dan
g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi maka tahun 2018
Organisasi dan Tata Kerja BBPK Makassar mengalami perubahan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
5
Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan di lingkungan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan. Sesuai dengan Permenkes tersebut bahwa Balai
Besar Pelatihan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
pelatihan sumber daya manusia kesehatan.
Adapun fungsi Balai Besar Pelatihan Kesehatan adalah
menyelenggarakan:
a. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan
manajemen, dan pelatihan unggulan tertentu;
c. Pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi pelatihan sumber
daya manusia kesehatan;
d. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan kesehatan;
e. Pelaksanaan kerja sama di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;
f. Penyelenggaraan kerja sama internasional di bidang pelatihan sumber
daya manusia kesehatan;
g. Pengelolaan sistem informasi pelatihan sumber daya manusia kesehatan;
h. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;
i. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya
manusia kesehatan; dan
j. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Besar Pelatihan Kesehatan.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPK
Makassar, secara administrasi berkoordinasi dengan Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, BBPK
Makassar dipimpin oleh Kepala yang dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) pejabat setingkat eselon III. Adapun susunan
organisasi BBPK Makassar sebagai berikut:
a. Bagian Tata Usaha, yang membawahi 2 (dua) Sub Bagian yaitu Sub Bagian
Keuangan dan BMN; dan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
6
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,
program, anggaran, administrasi kerja sama, pengelolaan sistem informasi,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya
manusia kesehatan, serta urusan ketatausahaan Balai Besar Pelatihan
Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, bagian Tata Usaha
menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran;
b) Pelaksanaan urusan keuangan;
c) Pengelolaan barang milik negara dan administrasi pengadaan
barang/jasa;
d) Pengelolaan sistem informasi;
e) Pelaksanaan administrasi kerja sama di bidang pelatihan;
f) Penataan organisasi dan tata laksana;
g) Pelaksanaan urusan kepegawaian;
h) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya
manusia kesehatan;
i) Pengelolaan urusan tata persuratan dan kearsipan; dan
j) Pengelolaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan.
b. Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan yang membawahi 2
(dua) Seksi, yaitu Seksi Pelatihan Manajemen dan Seksi Pelatihan Teknis
Non Kesehatan.
Bidang Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan
metode dan teknologi, penjaminan mutu, kerja sama, dan bimbingan teknis,
serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pelatihan Manajemen dan Teknis Non kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan pelatihan manajemen dan teknis non kesehatan;
b) Penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
c) Penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan;
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
7
d) Penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan manajemen dan
teknis non kesehatan;
e) Penyiapan kerja sama di bidang pelatihan manajemen dan teknis non
kesehatan;
f) Penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan manajemen dan teknis
non kesehatan; dan
g) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan manajemen
dan teknis non kesehatan.
c. Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional, yang membawahi 2 (dua) Seksi,
yaitu Seksi Pelatihan Teknis dan Seksi Pelatihan Fungsional.
Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
pelatihan, pelatihan unggulan tertentu, pengembangan metode dan
teknologi, penjaminan mutu, kerja sama, dan bimbingan teknis, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan teknis dan
fungsional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelatihan Teknis
dan Fungsional menyelenggarakan fungsi:
a) penyiapan pelatihan teknis dan fungsional;
b) penyiapan pelatihan unggulan tertentu;
c) penyiapan pengembangan metode dan teknologi pelatihan teknis dan
fungsional;
d) penyiapan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan teknis dan
fungsional;
e) penyiapan kerja sama di bidang pelatihan teknis dan fungsional;
f) penyiapan bimbingan teknis di bidang pelatihan teknis dan fungsional;
dan
g) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan teknis dan
fungsional.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
8
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
9
C. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, BBPK Makassar mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 39 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan di Lingkungan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Grafik 1.1 Struktur Organisasi BBPK Makassar
Tahun 2019
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
10
D. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai seluruhnya 94 orang terdiri dari PNS sebanyak 79 orang dan
tenaga kontrak sebanyak 15 orang. Pendidikan PNS tertinggi S3 dan terendah
SD. PNS tersebut terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu dan
jabatan fungsional umum. Secara rinci dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Kepegawaian
No Jenis Kepegawaian Jumlah
1 PNS 79 orang
2 Tenaga Kontrak 15 orang
Total 94 orang
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.2 Daftar SDM BBPK Makassar
Berdasarkan Status Kepegawaian
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
11
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Jumlah
(∑ orang) Status
Kepegawaian
1 Pendidikan Doktor (S3) 1
PNS
2 Pasca Sarjana (S.2) 27
3 Sarjana (S.1) 25
4 Diploma IV 6
5 Diploma III 4
6 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 12
7 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 2
8 Sekolah Dasar 2
9 Sarjana (S.1) 6
NON PNS
10 Diploma I 1
11 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 6
12 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 1
13 Sekolah Dasar 1
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.3 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (PNS)
Sekolah Dasar2%
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
4%
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
15%
Diploma III5%
Diploma IV9%
Sarjana (S.1)33%
Pasca Sarjana (S.2)31%
Pendidikan Doktor (S3)
1%Jumlah
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
12
Tabel 1.3 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Kelamin (PNS)
No Jenis Kelamin Jumlah Ket.
1 Laki – laki (53%) 42 orang
PNS 2 Perempuan (47%) 37 orang
Total 79 orang
1 Laki – laki (80 %) 12 orang
Tenaga Kontrak 2 Perempuan (20 %) 3 orang
Total 15 orang
Sumber: Data SIMKA
Grafik 1.4 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Jenis Kelamin
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
13
Tabel 1.5 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1 Golongan IV 19 orang
2 Golongan III 46 orang
3 Golongan II 11 orang
4 Golongan I 3 orang
Total 79 orang
Sumber : Data SIMKA
Grafik 1.6 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Golongan
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
14
Tabel 1.6 Rekapitulasi Pegawai
Di Lingkungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
Berdasarkan Jenis Jabatan
No Golongan Jumlah
1 Struktural 10 orang
2 Widyaiswara JFU 3 orang
3 Widyaiswara JFT 15 orang
4 Analisis Kepegawaian JFT 1 orang
5 Staf JFU 50 orang
Total 79 orang
Sumber : Data SIMKA
Grafik 1.7 Jumlah Tenaga BBPK Makassar
Berdasarkan Jenis Jabatan
Struktural13%
Widyaiswara JFU4%
Widyaiswara JFT19%
Analisis Kepegawaian
JFT1%
Staf JFU63%
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
15
E. Nilai – nilai organisasi
Untuk mendukung tercapainya peningkatan kualitas hidup manusia maka Balai
Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar menjunjung tinggi nilai-nilai
organisasi “jujur sama diri dan ikhtiar” yang meliputi: Kejujuran, Kerjasama,
Disiplin Pribadi, Keikhlasan, dan Kreativitas dengan uraian sebagai berikut :
Kejujuran → Memberi pelayanan kepada pelanggan internal dan external,
berpihak kepada kepentingan pelanggan, dan dapat dipertanggungjawabkan
yang dilandasi dengan kejujuran.
Kerjasama → Dalam menjalankan tugas organisasi saling interaksi assosiatif,
responsive yang mengarah pada kesatuan untuk mencapai tujuan organisasi.
Disiplin → Merupakan unsur mutlak yang harus dimiliki oleh ASN yang
merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan – aturan yang berlaku
dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai aparatur.
Keikhlasan → Merupakan perwujudan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri
untuk bekerja dan memberikan kepuasan kepada pelanggan eksternal, internal
dan institusinya yang mengharapkan amal ibadah yang tidak terukur nilainya.
Kreatifitas → Melaksanakan tugas tugas sebagai ASN tidak hanya mengerjakan
yang sifatnya rutinitas tapi juga mengembangkan ide – ide baru yang dan cara
baru yang tidak bertentangan dengan aturan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan good governance.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
16
•Penjelasan umum umum BBPK Makassar yang meliputi 1) Latarbelakang yang berisi uraian singkat gambaran umum, tujuan penulisanlaporan, 2) tugas pokok dan fungsi, 3) Struktur Organisasi 4) Sumberdaya manusia, 5) Nilai-nilai organisasi, dan 6) Sistematika penyajianlaporan.
BAB I PENDAHULUAN
• Ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun bersangkutan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
• Capaian kinerja organisasi : sub bab ini menyajikan capaiankinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaranstrategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerjaorganisasi.
• Realisasi Anggaran : sub bab ini menguraikan realisasi anggaranyang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkankinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
• Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi sertalangkah di masa yang akan dilakukan organisasi untukmeningkatkan kinerjanya.
BAB IV PENUTUP
• Perjanjian Kinerja
• Lain-lain yang dianggap perlu
LAMPIRAN
F. Sistematika
Sistematika penulisan LKjIP Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar Tahun 2019
ini mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dengan sistematika sebagai
berikut :
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
17
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja BBPK Makassar mendukung tercapainya Rencana Aksi Program
Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2019 yang terkait dengan
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan. Sesuai dengan Rencana
Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019, BBPK Makassar
mendukung indikator kinerja kegiatan yaitu tercapainya jumlah aparatur yang mendapat
sertifikat pada pelatihan terakreditasi. Target kinerja yang dicapai oleh BBPK Makassar
sampai dengan tahun 2019 sebanyak 16.117 orang.
Perencanaan kinerja tahunan merupakan proses penyusunan rencana kinerja selama 1
(satu) tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana program dan kegiatan. Rencana Kerja memuat Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja yang akan dicapai pada tahun bersangkutan.
Indikator kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur kinerja.
Indikator kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat
capaian suatu sasaran atau kegiatan. Berfungsi sebagai alat ukur yang dapat
menunjukkan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai atau tidak.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan BBPK Makassar pada Tahun 2019 secara detail
disajikan pada tabel di bawah ini.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
18
Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan
BBPK Makassar Tahun 2019
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pendukung Target
1.
Pelaksanaan
pengendalian mutu
pelatihan
a. Jumlah pelatihan yang
terakreditasi
b. Jumlah peserta diklat yang
mendapat sertifikat
16 diklat
0
2.029 orang
2.
Pelaksanaan
manajemen
pelatihan kesehatan
a. Akreditasi pelatihan
b. Penjamin mutu pelatihan
c. Pertemuan koordinasi diklat
wilayah mitra
d. Pengembangan Lab. Lapangan
1 dok
1 dok
1 dok
2 keg.
3.
Pelayanan informasi
ilmu pengetahuan
dan teknologi
kesehatan
a. Jumlah media informasi IPTEK
berbasis Website
b. Jumlah media informasi IPTEK
berbasis Buletin
2 sistem
2 dokumen
4.
Pengembangan
sumber daya
kesehatan
a. Jumlah SDM dikembangkan
kapasitasnya melalui diklat
b. Jumlah sarana dan prasarana
penunjang diklat yang
dikembangkan
79 orang
0
0
134 unit
0
5.
Pelaksanaan
Manajemen
Keuangan dan
Layanan
Perkantoran
a. Jumlah perencanaan dan
pengelolaan anggaran
b. Jumlah laporan manajemen
keuangan dan kekayaan negara
c. Jumlah laporan kinerja
d. Jumlah bulan layanan
perkantoran
1 dokumen
0
2 dokumen
0
2 dokumen
12 bulan
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Kesehatan, maka BBPK Makassar sebagai
lembaga pelatihan yang terakreditasi melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :
a. Menyelenggarakan pelatihan yang bermutu bagi aparatur kesehatan meliputi
pelatihan manajemen, pelatihan teknis non kesehatan, pelatihan teknis,
pelatihan fungsional.
b. Menyelenggarakan pelatihan teknis yang bermutu bagi tenaga kesehatan (non
aparatur).
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
19
c. Melaksanakan kajian standarisasi, akreditasi, sertifikasi dan upaya
pengembangan mutu pelatihan lainnya.
d. Menciptakan pola kemitraan dengan sesama institusi pelatihan kesehatan, Dinas
Kesehatan, Organisasi Profesi dan mitra strategis lainnya atas dasar prinsip
saling menguntungkan, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.
e. Mengembangkan metodologi dan teknologi kediklatan.
f. Mengembangkan sistem informasi dan teknologi penyelenggaraan pelatihan.
g. Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Kesehatan BBPK Makassar.
h. Meningkatkan mutu sarana dan prasarana kediklatan untuk mewujudkan
pelayanan yang bermutu serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
Perjanjian kinerja disusun dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja
yang disusun dengan kriteria sebagai berikut :
a. Spesifik (specific)
b. Dapat diukur (measurable)
c. Dapat dicapai (attainable)
d. Dapat diukur (relevant)
e. Berjangka waktu (time bound)
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BBPK Makassar yang akuntabel, transparan,
dan efektif serta berorientasi kepada pencapaian target indikator kinerja, maka
komitmen rencana kinerja Tahun 2019 dalam bentuk pernyataan Perjanjian Kinerja
Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar Tahun 2019 oleh Kepala Badan
PPSDM Kesehatan kepada Kepala BBPK Makassar sebagai berikut:
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
20
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja
BBPK Makassar Tahun 2019
Sebagai acuan dalam memantau dan evaluasi dari masing-masing Indikator Kinerja
Tahun 2019, maka perlu dibuat Definisi Operasional dan formula perhitungan untuk
masing-masing kinerja tersebut yang dijelaskan pada tabel berikut.
NO Sasaran Program /
Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Tercapainya
pelaksanaan
pelatihan yang
bermutu
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan yang mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi
1.869
Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥
80,1 80 %
Persentase peserta pelatihan (latsar dan
kepemimpinan) dengan nilai akhir ≥ 80,1 85 %
Persentase peserta pelatihan teknis dan
fungsional dengan nilai akhir ≥ 75 85 %
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Non
Kesehatan yang mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi
160
Persentase widyaiswara yang judul karya
tulisnya dipublikasikan 35 %
Persentase widyaiswara yang melakukan
kejian proses pembelajaran 20 %
Nilai Akreditasi Institusi B
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
21
Tabel 2.3 Definisi Operasional dan Formula Perhitungan Indikator Kinerja
BBPK Makassar Tahun 2019
Indikator Kinerja Definisi Operasional Formula Perhitungan
Jumlah Sumber
Daya Manusia
(SDM) Kesehatan
yang mendapat
sertifikat pada
pelatihan
terakreditasi
Jumlah sertifikat yang
diterbitkan untuk peserta
pelatihan SDM Kesehatan
yang telah mengikuti pelatihan
terakreditasi
Menghitung / kompilasi jumlah
sertifikat yang diterbitkan untuk
peserta pelatihan SDM Kesehatan
yang telah mengikuti pelatihan
terakreditasi selama Tahun 2019
Jumlah peserta
TOT dengan nilai
akhir ≥ 80,1
Perbandingan peserta TOT
yang memperoleh nilai ujian
akhir ≥ 80,1 dengan total
peserta TOT
Menghitung / membandingkan
jumlah peserta TOT dengan nilai
akhir ≥ 80,1 dengan total peserta
TOT. Penetapan nilai diperoleh dari
akumulasi Pre dan Post, Hasil ujian
komprehensif, nilai microteaching
serta sikap dan perilaku.
Persentase peserta
pelatihan (Latsar
dan
Kepemimpinan)
dengan nilai akhir
≥ 80,1
Perbandingan peserta
pelatihan (latsar dan
kepemimpinan) yang
memperoleh nilai akhir ≥ 80,1
dengan total peserta pelatihan
latsar dan kepemimpinan.
Menghitung / membandingkan
jumlah pelatihan (latsar dan
kepemimpinan) yang memperoleh
nilai akhir ≥ 80,1 dengan total
peserta pelatihan latsar dan
kepemimpinan.
Persentase peserta
pelatihan teknis
dan fungsional
dengan nilai akhir
≥ 75
Perbandingan peserta
pelatihan teknis dan fungsional
yang memperoleh nilai akhir ≥
75 dengan total peserta
pelatihan
Menghitung / membandingkan
jumlah peserta pelatihan teknis dan
fungsional yang memperoleh nilai
akhir ≥ 75 dengan total peserta
pelatihan teknis dan fungsional.
Jumlah Sumber
Daya Manusia
(SDM) Non
Kesehatan yang
mendapat sertifikat
Jumlah sertifikat yang
diterbitkan untuk peserta
pelatihan SDM Non Kesehatan
yang telah mengikuti pelatihan
Menghitung / kompilasi Jumlah
sertifikat yang diterbitkan untuk
peserta pelatihan SDM non
Kesehatan yang telah mengikuti
pelatihan terakreditasi selama tahun
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
22
pada pelatihan
terakreditasi
terakreditasi 2019.
Persentase
widyaiswara yang
judul karya
tulisnya
dipublikasikan
Perbandingan widyaiswara
yang membuat karya tulis
telah dipublikasikan dengan
total widyaiswara
Menghitung / membandingkan
Jumlah karya Tulis ilmiah yang telah
ditulis oleh widyaiswara dan
dipublikasikan di Media Informasi
baik cetak (ISBN) maupun online.
Persentase
widyaiswara yang
melakukan kajian
proses
pembelajaran
Perbandingan widyaiswara
yang melaporkan hasil
evaluasi pelaksanaan
pelatihan / proses
pembelajaran dengan jumlah
total widyaiswara yang
menjadi pengendali diklat
Menghitung / membandingkan
Jumlah widyaiswara yang
melaporkan hasil evaluasi
pelaksanaan pelatihan / proses
pembelajaran dengan jumlah total
widyaiswara yang menjadi
pengendali pelatihan Tahun 2019.
Nilai Akreditasi
Institusi
Nilai akreditasi yang diperoleh
dari penilaian akreditasi oleh
pusat pelatihan SDM
Kesehatan
Ditetapkan oleh Puslat SDMK sesuai
borang akreditasi institusi pelatihan
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Salah satu pondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin peningkatan pelayanan publik dan
meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang
akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang
akuntabel. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai capaian kinerja termasuk keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khusus membandingkan tingkat
kinerja yang dicapai dengan standar,rencana atau target dengan menggunakan
indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja merupakan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
perumusan perencanaan strategis suatu organisasi
Pengukuran capaian kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberi
reward/ punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk
memperbaiki kinerja organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan
kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Setiap akhir periode BBPK Makassar melakukan pengukuran pencapaian target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Hasil
pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
24
1. Perbandingan antara target dan realisasi pelaksanaan pelatihan tahun 2019
Tabel 3.1 Perjanjian Kinerja
No Sasaran Program /
Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Tercapainya
pelaksanaan
pelatihan yang
bermutu
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesehatan yang mendapat sertifikat
pada pelatihan terakreditasi
1.869
orang 2.520 orang
Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir
≥ 80,1 80 % 83,14 %
Persentase peserta pelatihan (latsar
dan kepemimpinan) dengan nilai akhir
≥ 80,1
85 % 99,76 %
Persentase peserta pelatihan teknis
dan fungsional dengan nilai akhir ≥ 75 85 % 83,09 %
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)
Non Kesehatan yang mendapat
sertifikat pada pelatihan terakreditasi
160
orang 238 orang
Persentase widyaiswara yang judul
karya tulisnya dipublikasikan 35 % 55,55 %
Persentase widyaiswara yang
melakukan kajian proses pembelajaran 20 % 83,33 %
Nilai Akreditasi Institusi B B
Berdasarkan poin-poin yang ada pada tabel di atas, secara garis besar dapat
menunjukkan kinerja BBPK Makassar pada tahun 2019. Peningkatan dan penurunan
capaian yang ditunjukkan pada tabel di atas dapat terjadi karena adanya beberapa
kondisi dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada poin Indikator ini BBPK Makassar memiliki target sebesar 1.869 orang dengan
realisasi yang berhasil dicapai mendapatkan peningkatan, yaitu mencapai 2.520
orang. Sehingga capaian realisasi dalam hal ini adalah sebesar 134,83 %. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan jumlah target peserta pada beberapa pelatihan.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
25
Berikut adalah gambaran pelaksanaan pelatihan di BBPK Makassar dari segi target
peserta dan realisasinya :
Tabel 3.1 Jumlah Sumber daya Manusia (SDM) Kesehatan
yang mendapat Sertifikat pada Pelatihan yang ter-Akreditasi
Tahun 2019
NO Pelatihan Target Peserta
Realisasi Peserta
Pelatihan Teknis
1 TOT Pelatihan Manajemen Puskesmas 60 orang 59 orang
2 Pelatihan TKHI Provinsi Kalimantan Timur (Embarkasi Balikpapan)
54 orang 39 orang
3 Pelatihan TKHI Embarkasi Ujung Pandang 105 orang 104 orang
4 Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Individual 800 orang 914 orang
5 Pelatihan ANC 60 orang 245 orang
6 Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku 144 orang
7 Pelatihan BTCLS - 150 orang
8 Pelatihan Manajemen Puskemas - 30 orang
9 Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan
Kanker Leher Rahim - 50 orang
Total 1079 orang 1.735 orang
Pelatihan Fungsional
10 Pelatihan Jafung Bidan Ahli 120 orang 153 orang
11 Pelatihan Jafung Nutrisionis Ahli 60 orang 63 orang
12 Pelatihan Jafung Sanitarian Ahli 60 orang 56 orang
13 Pelatihan Jafung Promkes Ahli 60 orang 30 orang
14 Pelatihan Jafung Adminkes Ahli 60 orang 56 orang
15 Pelatihan Jafung Epidemiologi Ahli 30 orang 30 orang
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
26
Total 390 orang 388 orang
Pelatihan Manajemen
16 Latsar CPNS Gol. III (Kemenkes RI) 80 orang 104 orang
17 Latsar CPNS Gol. II (Kemenkes RI) 40 orang 59 orang
18 PIM IV 30 orang 27 orang
Total 150 orang 190 orang
Pelatihan Teknis Non Kesehatan
19 Pelatihan Pengendali Pelatihan 30 orang 57 orang
20 Training Officer Course (TOC) 60 orang 30 orang
21 TOT Tim Penilai AK Jabfung Kes - 30 orang
22 Tim Penilai Angka Kredit Jabfung Kesehatan - 60 orang
23 Bendahara Pengeluaran - 30 orang
Total 90 orang 207 orang
Nilai tersebut dicapai dari hasil penilaian Post Test dan Microteaching yang
dilakukan terhadap peserta pelatihan yang mengkuti pelatihan untuk pelatih (TOT),
dari target sebesar 80% peserta yang diharapkan mendapatkan nilai lebih atau
sama dengan 80,1 pada pelatihan (TOT) yang dilaksanakan di BBPK Makassar
berhasil meluluskan 83,14% peserta dengan target nilai tersebut. Training Off
Trainer yang dilaksanakan di BBPK Makassar adalah sebagai berikut :
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
27
Tabel 3.2
Pelatihan TOT Tahun 2019
No Nama
Pelatihan
Jumlah
Peserta
Jumlah
Nilai
≥ 80.1
%
1 Pelatihan TOT Manajemen Puskesmas
59 orang 49 orang 83,05
2 TOT Tim Penilai AK Jabfung Kes 30 orang 25 orang 83,33
Total 89 orang 74 orang 83,14
Penilaian ini dicapai dari penilaian Akademik, Penilaian Rancang Aktualisasi,
Penilaian Pelaksanaan Aktualisasi, Penilaian Sikap dan Perilaku, dan Penilaian
Penguatan Kompetensi Bidang terhadap peserta. Dari target sebesar 85%, pada
pelatihan latsar dan kepemimpinan yang dilaksanakan dapat tercapai persentase
sebesar 99,76%. Jenis Pelatihan yang dilaksanakan adalah:
Tabel 3.3 Pelatihan Latsar dan Kepemimpinan
Tahun 2019
NO Pelatihan Jumlah Peserta
Jumlah
Nilai
≥ 80.1
%
1 Latsar CPNS Gol. III (Kemenkes RI) 104 orang 104 orang 100
2 Latsar CPNS Gol. III (Kemenristek Dikti) 238 orang 238 orang 100
3 Latsar CPNS Gol. II (Kemenkes RI) 59 orang 58 orang 98,30
4 PIM IV 27 orang 27 orang 100
Total 428 orang 427 orang 99,76
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
28
Penilaian didapatkan berdasarkan hasil penilaian post test yang dilakukan terhadap
peserta pelatihan. Dari target sebesar 85%, pada poin ini hanya tercapai 83,09%
kelulusan peserta dengan nilai lebih atau sama dengan 75. Pelatihan yang dilakukan
penilaian pada indikator ini adalah pada pelatihan :
Tabel 3.4
Persentase kelulusan peserta Pelatihan Teknis dan Fungsional
dengan nilai akhir ≥ 75 Tahun 2019
NO Pelatihan Jumlah Peserta
Jumlah
Nilai
≥ 80.1
%
Pelatihan Teknis
1 Pelatihan TKHI Provinsi Kalimantan Timur (Embarkasi Balikpapan)
39 orang 39 orang 100
2 Pelatihan TKHI Embarkasi Ujung
Pandang 104 orang 104 orang 100
3 Pelatihan Penugasan Khusus Tenaga
Kesehatan Individual 914 orang 747 orang 81,72
4 Pelatihan ANC 245 orang 238 orang 97,14
5 Pelatihan Komunikasi Perubahan
Perilaku 144 orang 84 orang 58,33
6 Pelatihan BTCLS 150 orang 75 orang 50
7 Pelatihan Manajemen Puskemas 30 orang 30 orang 100
8 Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara
dan Kanker Leher Rahim 50 orang 49 orang 98
Jumlah 1.676 orang 1.366 orang 81,50
Pelatihan Fungsional
9 Pelatihan Jafung Bidan Ahli 153 orang 153 orang 100
10 Pelatihan Jafung Nutrisionis Ahli 63 orang 63 orang 100
11 Pelatihan Jafung Sanitarian Ahli 56 orang 56 orang 100
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
29
12 Pelatihan Jafung Promkes Ahli 30 orang 30 orang 100
13 Pelatihan Jafung Adminkes Ahli 56 orang 56 orang 100
14 Pelatihan Jafung Epidemiologi Ahli 30 orang 6 orang 20
Jumlah 388 orang 364 orang 93,81
Total 2.064 orang 1.730 orang 83,81
Dari target sasaran peserta sebanyak 160 peserta tercapai 238 peserta.
Pelaksanaan pelatihan ini dicapai dari pelaksanaan pelatihan berikut ini :
Tabel 3.5
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Non Kesehatan
yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
Tahun 2019
NO Pelatihan Target
Peserta Realisasi Peserta
1 Latsar CPNS Gol. III (Kemenristek Dikti) 160 orang 238 orang
Total 160 orang 238 orang
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
30
Target yang ditentukan yaitu sebanyak 35% dan tercapai 55,55% (10 orang widyaiswara) dari total jumlah widyaiswara
di BBPK Makassar sebanyak 18 orang.
Tabel 3.6
Daftar Widyaiswara yang Karya Tulisnya Dipublikasikan Tahun 2019
No Nama/ Jabatan Judul Karya Tulis Penerbit Tahun
1 dr. Erwinsyah, M.H
(Widyaiswara Madya)
Pelatihan Kompetensi TKHI Menyiapkan Petugas
TKHI yang SHAR’I
Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
2 Muhammad Hasan, SKM
(Widyaiswara Madya)
”SENYUM ANDA KEPUASAN KAMI” (Refleksi PKL Peserta Pelatihan MP Dinkes Bone di Puskesmas Mallimongan Baru Makassar)
Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI 2019
3 Sahruni, SKM, M.Kes
(Widyaiswara Madya)
Pembentukan Karakter ASN Melalui Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar PNS di Tempat Kerja
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
Pendampingan Laboratorium Lapangan Fokus PIS-
PK di Puskesmas Pallangga Kab. Gowa
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI
4 Ns. Yulia Prihartini, S.Kep, M.Kep
(Widyaiswara Madya)
Coaching by Points of You “Suatu Pendekatan
Dalam Training Untuk Meningkatkan Mindfulness
Peserta Latih
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
Pembelajaran Kreatif dalam Kelas Pelatihan - Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI
5 drg. Dellon Wijaya, M.P.H
(Widyaiswara Muda)
Senyum Menawan Dengan Veneer Gigi - Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
Risiko Karies Gigi pada Anak dan Pencegahannya - Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
31
6 Santi Anwar, SKM, M.Kes
(Widyaiswara Muda)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja
Pegawai
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
EPP Latsar Jayapura : MY TRIP MY JOB - Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI
7 Hasyati, SST
(Widyaiswara Pertama)
Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Melalui Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP)
Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI 2019
8 Swestika Swandari, SSi, Apt
(Widyaiswara Pertama) DAGUSIBU Tuntunan dalam melakukan swamedikasi dengan baik dalam keluarga
Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI 2019
9 Mu'minah Awaluddin, S.SiT
(Widyaiswara Pertama)
Refleksi Pekan ASI Sedunia 2019 : Memberdayakan
Orang Tua Untuk Bisa Menyusui (bagian 1)
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XV 2019
Refleksi Pekan ASI Sedunia 2019 : Memberdayakan
Orang Tua Untuk Bisa Menyusui (lanjutan bagian 1)
- Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI
10 dr. Fadlyah Mulia
(Widyaiswara Pertama) Ibu Hamil dan Menyusui, Bolehkah Berpuasa?
Buletin BBPK
Makassar Edisi XVI 2019
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
32
Indikator ini adalah poin ke-7 yang dicapai dari kajian yang dilakukan terhadap
proses pembelajaran pada proses pelatihan yang diselenggarakan oleh BBPK
Makassar oleh widyaiswara BBPK Makassar. Pada poin ini dari target 20% dapat
tercapai 83,33%, dimana jumlah widyaiswara sebanyak 18 orang, 3 orang
diantaranya berstatus tugas belajar.
Indikator ini dicapai dari hasil penilaian terhadap BBPK Makassar sebagai Institusi
pelaksana diklat yang diberikan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan PPSDM
Kesehatan dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Dari target mendapatkan nilai B,
BBPK Makassar mendapatkan nilai B pada penilaian akreditasi Institusi.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
33
2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
lalu
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019 Capaian (2015 –
2019)
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Pelaksanaan
Pelatihan
Sumber Daya
Manusia (
SDM)
Kesehatan
Jumlah Sumber
Daya Manusia
(SDM)
Kesehatan Yang
Mendapat
Sertifikat Pada
Pelatihan
terakreditasi
1.660
orang
1.970
orang
156
%
6.669
orang
2.739
orang
41
%
2.944
orang
4.324
orang
146
%
2.815
orang
3.663
orang
130
%
1.869
orang
2.520
orang
135
%
15.957
orang
15.216
orang
95
%
2 Tercapainya
pelaksanaan
pelatihan yang
bermutu
Jumlah Sumber
Daya Manusia
(SDM) Non
Kesehatan yang
mendapat
sertifikat pada
pelatihan
terakreditasi
- - - - - - - - - - - - 160
orang
158
orang
99
%
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
34
Grafik 3.1
Pengukuran Kinerja antara target dan realisasi Tahun 2015 s.d. Tahun 2019
Besar Pelatihan Kesehatan Makassar
3. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi
untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka mencapai
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan melalui
media pertanggungjawaban secara periodik. Berdasarkan pengukuran kinerja yang
disesuaikan dengan Rencana Kegiatan BBPK Makassar Tahun 2019, maka
penilaian dan analisis terhadap program dan kegiatan, yaitu :
a. Tercapainya pelaksanaan pelatihan yang bermutu sebanyak 2.029 orang
dengan indikator :
1) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat
pada pelatihan terakreditasi adalah 1869 orang.
2015 2016 2017 2018 2019
1660
6669
2944
2815
20291970
2739
4326 3663 2520
Perbandingan Target dan RealisasiTarget Realisasi
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
35
Dari target tersebut, 54 % adalah pelatihan Penugasan Khusus Individu
sebanyak 880 orang. 24 % adalah pelatihan Jabatan Fungsional (PNBP)
yaitu sebanyak 390 orang.
Pada bulan Maret dilakukan revisi sehingga target sasaran menjadi 2.150
orang termasuk realokasi pelatihan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu
pelatihan Peningkatan Kapasitas Kadinkes, sehingga terdapat tambahan
jenis dan sasaran pelatihan yaitu Pelatihan ANC Standar Terpadu dan APN.
Capaian per 31 Desember 2019 adalah 2.520 orang atau 135% dari target
Perjanjian Kinerja, yang meliputi :
Dalam pencapaian target, terdapat beberapa faktor yang menjadi
pendukung dan penghambat naik internal maupun eksternal antara lain :
• Pelatihan Penugasan Khusus Individual dengan jumlah sasaran yang
terbesar dilaksanakan sejak awal tahun yaitu bulan Januari sebanyak 5
angkatan
• Pelaksanaan pelatihan Penugasan Khusus Individual tergantung
rekrutmen oleh Pusrengun SDMK Kemenkes RI sehingga tidak sesuai
dengan kalender pelatihan yang telah direncanakan
• Pelaksanaan pelatihan Jabatan Fungsional dengan pola PNBP
tergantung pada pendaftaran peserta sehingga tidak sesuai dengan
jadwal pelatihan
• Realisasi pelatihan Jabatan Fungsional tidak mencapai target yang
disebabkan karena terdapat peserta yang tidak hadir meskipun telah
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
36
mendaftar dan menyatakan bersedia untuk mengikuti pelatihan karena
bertepatan dengan tugas kedinasan lainnya
2) Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1 sebanyak 80 %
- Pada Seksi Pelatihan Teknis Non Kesehatan jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan
terakreditasi di targetkan sebanyak 210 Orang sampai dengan 31
Oktober 2019 telah terealisasi sebesar 147 orang (70 %), sisanya
sebanyak 60 orang (28,57%) akan dilaksanakan pada akhir bulan
November dan awal bulan Desember 2019.
Pada tahun 2019 dilaksanakan 1 (satu) TOT yaitu TOT Tim Penilai Angka
Kredit Jabatan Fungsional Kesehatan dengan jumlah peserta sebanyak
30 Orang. Berdasarkan Evaluasi peserta yang dilakukan meliputi Pre
Test, Post Test dan Micro Teaching diperoleh hasil akhir peserta sebagai
berikut:
a. 90,01 - 100 (sangat baik) : 2 orang ( 6,67%)
b. 80,01 - 90,00 (baik) : 23 orang (76,67%)
c. 70,00 - 80,00 (cukup) : 4 orang (13,33%)
d. < 70 (kurang) : 1 orang ( 3,33%)
Dari data di atas jumlah peserta TOT sebanyak 30 orang dengan nilai ≥
80,1 sebesar 83,34% (25 orang) sedangkan ≤ 80,1 sebesar 16,66 % (5
orang).
- Pada Seksi Pelatihan Teknis salah satu indikator pada Perjanjian Kinerja
adalah Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1 sebanyak 80%. Dalam
pencapaian target, terdapat beberapa faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat baik internal maupun eksternal antara lain :
▪ Peserta : pada kurikulum TOT Manajemen Puskesmas, kriteria
peserta adalah berasal dari Dinas Kesehatan yang merupakan
pejabat struktural dan pengelola program, serta widyaiswara apabila
peserta berasal dari Balai Pelatihan. Ini menguntungkan karena
peserta sudah berpengalaman dalam melakukan manajemen
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
37
sehingga proses pembelajaran lebih banyak berbagi pengalaman
secara aktif (learning by doing)
▪ Fasilitator : berasal dari Puslat SDM Kesehatan dan Unit Program
dengan kriteria sebagai pejabat struktural, pendidikan minimal S2,
pengalaman kerja di Puskesmas, dan memahami GBPP. Hal ini
memungkinkan peserta menerima materi dari orang – orang yang
tepat atau ahli dibidangnya.
Adapun faktor yang menghambat adalah soal ujian komprehensif yang
berasal dari Puslat merupakan soal yang sama pada pelatihan Manajemen
Puskesmas (bukan soal TOT) yang diambil dari bank soal, ini menyulistkan
peserta karena bukan Kepala Puskesmas dan KTU Puskesmas selain itu,
cara ujian menggunakan semi online dimana masing – masing peserta
dibuatkan akun sehingga soal di download ke akun tersebut kemuadian
diperbanyak dan dijawab secara manual. Dari jawaban tersebut kemudian
diinput kembali.
3) Persentase peserta pelatihan (latsar dan kepemimpinan) dengan nilai akhir
≥ 80,1 sebanyak 85 %.
Untuk Pelatihan Manajemen yang bersumber dari Biaya DIPA Rupiah Murni
(RM) terdiri dari 1 angkatan untuk pelatihan kepemimpinan tingkat IV (PIM-
IV) Kementerian Kesehatan dan 5 Angkatan untuk Pelatihan Dasar (Latsar)
yang berasal dari Kementerian Kesehatan RI. Untuk Pelatihan Dasar terdiri
dari yaitu 3 angkatan untuk Golongan III dan 2 angkatan untuk golongan II.
Capaian sampai dengan tanggal 31 Oktober 2019 telah terealisasi sebanyak
5 pelatihan (83,33%) dari 6 pelatihan yang ditargetkan sebelumnya dengan
jumlah peserta sebanyak 163 orang (77,62%) dari target 210 orang yang
akan dilatih. Dan 1 pelatihan lainnya (16.67%) dengan jumlah peserta 27
orang (12,86%) yang belum selesai yaitu Diklat PIM-IV masih dalam proses
Off campus dan akan berakhir pada bulan November 2019.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
38
Faktor Internal yang mendukung penyelenggaraan Pelatihan Manajemen di
BBPK Makassar adalah Adanya Pengelola Pelatihan (MOT) dan
Penyelenggara Pelatihan (TOC) yang bersertifikat yang dikeluarkan oleh
Lembaga Administrasi Negara. Serta fasilitator/Widyaiswara yang telah
mengikuti TOT/TOF Latsar dan PIM-IV yang diselenggarakan oleh
BBPK/Bapelkes bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Sarana dan prasarana penunjang diklat serta system Informasi yang telah
dibangun dan akan dikembangkan dalam rangka mendukung
penyelenggaraan pelatihan Manajemen (Latsar dan PIM-IV) dan pelatihan
lainnya.
Faktor eksternal yang mendukung penyelenggaraan Pelatihan Manajemen
dan PIM - IV di BBPK Makassar adalah Fasilitator yang bersertifikat
(TOT/TOF) dari instansi lain yang telah menjaling hubungan kerjasama
dengan BBPK Makassar. Serta keterlibatan dari Pihak TNI (Rindam XIV
Hasanuddin) dalam melakukan pendampingan selama penyelenggaraan
pelatihan Latsar/PIM-IV. Demikian halnya pembekalan peserta dalam hal
Bela Negara.
Sedangkan factor yang menghambat dalam pelaksanaan pelatihan di
bidang manajemen adalah jaringan internet yang masih kadang melambat
35
30
25
20
15
10
5
33 34
28 29
24 23
17 1920
22
16 1413
10
6 7 4
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup Memuaskan
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
39
bahkan terganggu, sehingga ketika ada kegiatan yang
membutuhkan/menggunakan jaringan dapat mengganggu dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut, misalnya saja Evaluasi secara On-Line,
pengisian Quiz, pengiriman modul secara on-line dan lain sebagainya.
4) Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai akhir ≥ 75
sebanyak 85 %. Untuk Pelatihan teknis dan fungsional realisasi sebanyak
77 angkatan dengan jumlah peserta sebnayak 2123 orang. Pelatihan teknis
sebanyak 1735 orang dan fungsional sebanyak 388 orang. Dari 77 angkatan
tersebut nilai akhir peserta sangat bervariasi. Terdapat 83.09% peserta
dengan nilai akhir ≥75 dan 16.01% peserta dengan nilai kurang dari 75.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal antara lain :
- Pada pelatihan Tugsus Individual pada gelombang pertama, terdapat
beberapa peserta yang dibawah nilai standar karena fasilitator banyak
yang hanya menggunakan metode ceramah dan terdapat beberapa soal
pre post tes yang memang perlu penjelasan lebih. Selain itu sebagian
besar peserta adalah belum pernah bekerja atau belum ada pengalaman
kerja di Puskesmas
- Pada pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku yang diselenggarakan di
Provinsi Maluku dan Sulawesi Utara terdapat beberapa peserta yang
mendapatkan nilai dibawah standar, disebabkan karena peserta
sebagaian besar berasal dari Puskesmas yang terpencil
- Pada pelatihan BTCLS sebanyak 6 Angkatan, sebagian besar peserta
mendapatkan nilai dibawah 75. Ini disebabkan karena nilai standar
kelulusan yang digunakan oleh BSB yang dipercayakan untuk menjadi
tim fasilitator/instruktur rendah yaitu niali 60. sehingga banyak peserta
dibawah nilai 75.
Solusi pemecahan masalah :
- Pengendali pelatihan diharapkan membuat analisis hasil pre tes
- Menyampaikan kepada fasilitator untuk lebih menekankan poin-poin
tertentu khususnya materi yang terdapat dalam pre post tes
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
40
- Melakukan remedial dan pembimbingan pada peserta dengan nilai
kurang dari 75 sebelum post tes
5) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Non Kesehatan yang mendapat
sertifikat pada pelatihan terakreditasi sebanyak 160 orang.
Untuk pelatihan Manajemen yang bersumber dari biaya DIPA PNBP target
awalnya adalah sebanyak 4 (empat) angkatan dengan jumlah peserta
sebanyak 160 orang yang merupakan peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III dari Kemenristek DIKTI RI, dan pada tanggal 25 Mei 2019 ke 4
angkatan tersebut semuanya telah selesai dengan jumlah realisasi
sebanyak 158 orang (98,75%) dari 160 target yang ada. Namun dalam
waktu tahun berjalan berdasarkan surat Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tanggal 24
Mei 2019 hal Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019, dimana
dalam surat tersebut disampaikan bahwa pada tahun 2019 Kemenristek
Dikti memiliki CPNS dalam jumlah yang cukup besar yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia dan 240 orang diantaranya adalah CPNS
dilingkungan Kemenristek Dikti yang bertugas di Perguruan Tinggi Negeri
dan lembaga layanan pendidikan tinggi di wilayah Sulawesi Selatan dan
sekitarnya. Sehingga berdasarkan Surat Kepala BBPK Makassar nomor
DL.02.01/2/ 2329 /2019 tanggal 29 Juli 2019 perihal pelaksanaan Pelatihan
Dasar CPNS Kemenristek Dikti angkatan V dan VI, Kepala BBPK Makassar
menyetujui pelaksanaan kedua pelatihan tersebut dengan pola PNBP
mengingat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BBPK Makassar masih
kurang dari target sebelumnya.
Adapun kedua pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 September
2019 dan akan berakhir pada tanggal 13 November 2019 dengan target
peserta sebanyak 80 orang.
6) Persentase widyaiswara yang judul karya tulisnya dipublikasikan sebanyak
35%. Jumlah keseluruhan widyaiswara adalah 18 orang, dan widyaiswara
yang karya tulisnya dipublikasikan sampai dengan 31 Desember 2019
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
41
adalah 10 orang. Karya tulis tersebut diterbitkan melalui buletin BBPK
Makassar edisi XV Januari – Juni 2019 dan buletin BBPK Makassar edisi
XVI Juli – Desember 2019
Analisis faktor internal dan eksternal yang mendukung kegiatan tersebut
salah satunya adalah kemampuan widyaiswara untuk membuat tulisan,
luasnya area yang bisa dijadikan tulisan, dan dukungan tim redaksi buletin,
serta link widyaiswara dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta
yang bisa dijadikan area membuat tulisan
Adapun faktor internal yang tidak mendukung hal tersebut berupa jadwal
pelatihan yang padat dengan tingkat keterlibatan widyaiswara yang cukup
tinggi.
7) Persentase widyaiswara yang melakukan kejian proses pembelajaran.
Kajian pembelajaran dilakukan dengan melihat kesesuaian materi yang
diberikan dengan kurikulum, dan juga melihat metode yang digunakan
apakah sudah tepat atau belum yang bisa membuat tujuan pembelajaran
tercapai
8) Nilai Akreditasi Institusi B. Sertifikat akreditasi institusi pelatihan yang
dilkeluarkan oleh Badan PPSDM Kesehatan masih berlaku sampai dengan
tanggal 20 Desember 2020 dengan nilai B.
b. Pelaksanaan Manajemen Pelatihan Kesehatan, dengan indikator kinerja:
- Jumlah pelatihan yang terakreditasi. Target Pelatihan yang diakreditasi di
BBPK Makassar tahun 2019 sebanyak 16 jenis pelatihan. Realisasi dari target
tersebut mencapai 24 jenis pelatihan.
Untuk Akreditasi Pelatihan di Bidang Manajemen telah dilaksanakan
Akreditasi Lembaga Diklat (Lemdik) Penyelenggara Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV dan Pelatihan Dasar CPNS pada tahun 2018 dengan nilai masing-
masing adalah:
• Untuk Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Nilai B (berlaku 3 tahun)
• Untuk Pelatihan Dasar CPNS Nilai A (berlaku 5 ytahun)
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
42
- Pada seksi Pelatihan Teknis Non Kesehatan tahun 2019, di targetkan jumlah
pelatihan sebanyak 7 pelatihan dengan jumlah peserta sebanyak 210 orang
realisasi sampai dengan 31 Oktober mencapai 5 pelatihan (71,43%) dengan
jumlah peserta sebanyak 147 orang (70 %), setiap pelatihan pesertanya
direncanakan 30 orang, dengan perincian sebagai berikut :
• Pelatihan Pengendali Pelatihan Ak. I dilaksanakan tanggal 04 s.d. 09
Februari 2019 sebanyak 27 orang
• TOT Tim Penilai Angka Kredit Jabfung Kes dilaksanakan tanggal 30 Juni
s.d. 07 Juli 2019 sebanyak 30 orang
• Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabfung Kes Ak. I dilaksanakan tanggal
19 s.d. 25 Agustus 2019 sebanyak 30 orang
• Pelatihan Training Officer Course dilaksanakan tanggal 2 s.d. 12
September 2019 sebanyak 30 orang
• Pelatihan Pengendali Pelatihan Ak. II dilaksanakan tanggal 29 September
s.d. 06 Oktober 2019 sebanyak 30 orang
• Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabfung Kes Ak. II dilaksanakan
tanggal 25 November s.d. 01 Desember 2019 sebanyak 30 orang
• Pelatihan Bendahara Pengeluaran dilaksanakan tanggal 1 s.d. 7 Desember
2019 sebanyak 30 orang
Terdapat 2 (dua) pelatihan yang akan dilaksanakan di akhir bulan November
dan awal bulan Desember. Kedua pelatihan tersebut merupakan pelatihan
hasil optimalisasi (revisi) yaitu Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan
Fungsional Kesehatan dan Pelatihan Bendahara Pengeluaran dengan jumlah
peserta masing-masing 30 orang.
Target Akreditasi pelatihan sebanyak 5 (lima) Pelatihan dengan realisasi
sebanyak 5 (lima) pelatihan (100%) khusus untuk pelatihan yang
akreditasinya diusulkan ke Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Kemenkes RI
dengan menggunakan Siakpel, sedangkan 2 (dua) pelatihan tidak diusulkan
akreditasi pelatihannya ke Pusat Pelatihan SDM Kesehatan yaitu :
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
43
• Pelatihan Training Officer Courses proses pelaksanaan dan sertfikasi
pelatihannya dari Pusat Pelatihan dan Pengembangan KMP-LAN
• Pelatihan Bendahara Pengeluaran proses pelaksanaan dan sertfikasi
pelatihannya dari Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian
Keuangan
- Penjamin Mutu Pelatihan. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui quality
control. Setiap pelatihan yang diselenggarakan dilakukan Penjaminan Mutu
Pelatihan oleh Komite Penjamin Mutu Pelatihan (KPM) Pelatihan BBPK
Makassar yang ditetapkan dan di SK kan oleh Kepala Badan PPSDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Yang berkalu selama 1 tahun dan
dapat dipilih kembali untuk perpanjangan setiap tahunnya berdasarkan usulan
dari Kepala BBPK Makassar. Dan data per 31 Desember 2019 Komite
Penjamin Mutu (KPM) Pelatihan telah melakukan penjaminan mutu sebanyak
11 (100%) pelatihan.
- Sedangkan pada pelatihan Teknis Non Kesehatan Penjaminan mutu dari
target 7 (tujuh) pelatihan telah terealisasi sebanyak 7 (tujuh) pelatihan (100%)
sesuai dengan jumlah pelatihan yang telah dilaksanakan. Setiap pelatihan di
Seksi Teknis Non Kesehatan telah dilakukan Penjamin Mutu Pelatihan /
Quality Control oleh petugas yang berkompeten.
- Pertemuan Koordinasi Diklat Wilayah Mitra. Pertemuan Koordinasi Pelatihan
Wilayah Mitra BBPK Makassar Tahun 2019 ini, akan dilaksanakan selama 3
(tiga) hari yakni pada tanggal 05 s.d 07 Maret 2019 di Hotel Claro Kendari
Prov. Sulawesi Tenggara.
Peserta Pertemuan Koordinasi Pelatihan Wilayah Mitra BBPK Makassar
Tahun 2019 berjumlah 50 orang, yang terdiri dari: RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar; RSK Dr. Tadjud din Chalid Makassar; Balai Besar
Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar; Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM) Makassar; Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I
Makassar; Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar; Dinas
Kesehatan Provinsi Papua; Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat; Dinas
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
44
Kesehatan Provinsi Maluku Utara; Dinas Kesehatan Provinsi Maluku; Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara; Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo;
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah; Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara; Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat; Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Bapelkes Cikarang
- Pengembangan lab. Lapangan. Kegiatan pengembangan laboratorium
lapangan telah dilaksanakan pada 2 lokus, yaitu Kabupaten Gowa sebagai
lanjutan dan Kabupaten Maros sebagai lokus baru.
c. Pelayanan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan, dengan
indikator kinerja:
- Jumlah Pencapaian kinerja pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan tercapai 100% yaitu BBPK Makassar telah
mengembangkan 2 sistem informasi sesuai target berbasis website dan
SINTPEK (Sistem Integrasi Pelayanan Kediklatan).
Untuk Pelayanan Sistem informasi pelatihan saat ini BBPK Makasssar
mengelola system informasi berbasis web dengan metode Content
Management System (CMS) dengan domain bbpkmakassar.or.id sehingga
informasi yang terkait dengan Latsar dan pelatihan lainnya dapat diakses
melalui situs tersebut. Disamping itu BBPK Makassar juga sedang
mengembangkan Sistem Informasi Pelatihan yang berbasis e-learning
dengan metode Learning Manajemen Sistem (LMS) yaitu
psb.bbpkmakassar.or.id yang nantinya dipersiapkan untuk melakukan
pelatihan yang berbasis e-learning
- Pencapaian kinerja pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan tercapai 50% yaitu dikarenakan untuk edisi bulan Juli – Desember
masih dalam tahap penyusunan
d. Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, dengan indikator kinerja:
- Berdasarkan tabel 9 nomor 5 poin a. Jumlah Pengembangan sumber daya
kesehatan di BBPK Makassar sangat diperlukan untuk meningkatkan
profesionalisme pengelola kediklatan. Untuk tahun 2019, pengembangan
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
45
sumber daya manusia melalui diklat direncanakan sebanyak 79 orang dan
realisasi sebanyak 75 orang (94,94 %) yang dikembangkan melalui workshop,
Bimtek, lokakarya dan seminar 75 orang karena 4 orang sedang mengikuti
Tugas Belajar.
Pegawai yang dikembangkan melalui pelatihan sebanyak 16 orang, hal
tersebut dikarenakan pelatihan yang direncanakan tidak diselenggarakan baik
dari pihak BBPK Makassar maupun instansi luar, selain itu kompetensi yang
dibutuhkan pegawai BBPK Makassar tidak semuanya harus melalui pelatihan
tapi cukup dengan workshop, Bimtek, lokakarya ataupun seminar.
Adapun hal yang mendukung pencapaian kinerja tersebut adalah dengan
mengacu pada Undang – Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014
bahwa setiap pegawai berhak mengikuti 2 (dua) pelatihan dalam setahun.
Tahun 2019 BBPK Makassar melaksanakan kegiatan Outbound, pelatihan
Peningkatan Kapasitas Pegawai yang ikuti seluruh pegawai dan pelatihan
yang diikuti oleh pejabat struktural, pejabat fungsional, dan staf.
- Jumlah sarana dan prasarana penunjang diklat yang ingin dicapai tahun 2019
sebanyak 134 unit dengan capaian 134 unit ( 100 %).
Adapun hal yang mendukung pencapaian tersebut adanya koordinasi yang
baik dengan pihak terkait dalam proses pengadaan barang.
e. Pelaksanaan Manajemen Keuangan dan Layanan Perkantoran
Pencapaian sasaran strategis meningkatnya dukungan Manajemen dan layanan
perkantoran, yaitu:
- Jumlah perencanaan dan pengelolaan anggaran : 1 dokumen yaitu RKAKL
TA 2018
- Jumlah laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara : 2 dokumen,
yaitu Laporan SAI dan SIMAK BMN
- Jumlah laporan kinerja : 2 dokumen, yaitu LKj dan Laporan Tahunan
- Jumlah layanan perkantoran : 12 bulan berupa pembayaran gaji pegawai,
pembayaran operasional, dan pemeliharaan perkantoran
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
46
B. Realisasi Anggaran
Untuk melaksanakan kegiatannya pada tahun 2019, BBPK Makassar mendapat
Pagu sebesar Rp. 38.590.989.000 (Tiga Puluh Delapan Milyar Lima Ratus Sembilan
Puluh Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Rupiah) sesuai DIPA
BBPK Makassar Nomor : SP DIPA- 024.12.2.257240/2019 Tanggal 05 Desember
2018. Selanjutnya terjadi penambahan anggaran belanja pegawai sebesar Rp.
2.281.018.000 (Dua Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Satu Juta Delapan Belas Ribu
Rupiah) sehingga pagu BBPK Makassar menjadi Rp.40.872.007.000 (Empat Puluh
Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh Ribu Rupiah) sesuai DIPA BBPK
Makassar Nomor : SP DIPA- 024.12.2.257240/2019 Tanggal 16 Oktober 2019.
Anggaran DIPA tahun 2019 yang dialokasikan untuk BBPK Makassar bersumber:
No Keterangan Pagu Realisasi Sisa %
1 Belanja Modal 2.197.194.000 1.964.279.970 232.914.030 89,40
2 Belanja Pegawai 10.954.040.000 10.798.228.057 155.811.943 98,58
3 Belanja Barang 27.268.467.000 23.688.180.923 3.580.286.077 86,87
Jumlah 40.419.701.000 36.450.688.950 3.969.012.050 90,18
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
47
Tabel 10. Realisasi Anggaran BBPK Makassar Tahun 2015 s.d. Tahun 2019
No.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
1.
Tercapainya
pelaksanaan
pelatihan
yang
bermutu
Jumlah Sumber
Daya Manusia
(SDM) Kesehatan
Yang Mendapat
Sertifikat Pada
Pelatihan
terakreditasi
7.236.180.000
5.965.659. 900
32.261.918.000
16.474.378.000
23.071.362.000
20.690.792.123
22.244.644.000
20.590.273.338
20.277.115.000
15.737.951.000
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
48
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban
atas kinerja BBPK Makassar dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan
yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil.
Pencapaian sasaran strategis BBPK Makassar didukung oleh kerjasama antara Bagian
Tata Usaha dengan Bidang Pelatihan Teknis dan Fungsional, Bidang Pelatihan
Manajemen dan Teknis Non kesehatan. Hasil capaian Kinerja BBPK Makassar adalah
sebagai berikut :
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan
terakreditasi sebanyak 2.520 orang
Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1 adalah 83,14 %
Persentase peserta pelatihan (latsar dan kepemimpinan) dengan nilai akhir ≥ 80,1 adalah
99,76 %
Persentase peserta pelatihan teknis dan fungsional dengan nilai akhir ≥ 75 adalah 83,09 %
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Non Kesehatan yang mendapat sertifikat pada
pelatihan terakreditasi sebanyak 238 orang
Persentase widyaiswara yang judul karya tulisnya dipublikasikan adalah 55,55 %
Persentase widyaiswara yang melakukan kajian proses pembelajaran adalah 83,33 %
Nilai Akreditasi Institusi B
Upaya yang akan dilakukan di masa mendatang untuk meningkatkan kinerja BBPK
Makassar antara lain :
1. Untuk pelatihan yang sifatnya prioritas nasional perlu dilakukan koordinasi dengan
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan agar target peserta latih
dapat tercapai.
2. Untuk mencapai nilai sesuai dengan target yang diharapkan perlu dilakukan
koordinasi diantara pengendali pelatihan, fasilitator, coach terkait aspek penilaian
(analisis nilai pretest agar fasilitator mengetahui materi yang perlu ditingkatkan)
serta monitoring selama proses pelatihan berlangsung.
©©©Laporan KinerjaTahun 2019®®®
49
3. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai wujud pertanggung jawaban
dalam pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka
perwujudan good governance.
4. Penegasan terhadap kriteria publikasi terhadap karya tulis bagi widyaiswara
Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2019 masih ditemui berbagai
permasalahan dan hambatan yang secara umum adalah adanya kebijakan pemerintah
pusat menyangkut penggunaan keuangan negara yang menuntut adanya peningkatan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas layanan diklat. Sekaitan dengan hal tersebut,
BBPK Makassar, dari waktu ke waktu senantiasa melakukan berbagai langkah untuk
terus memperbaiki kinerja pelayanan publik, baik melalui reformasi/ perubahan pada
tataran birokrasi, perbaikan sistem pengalokasian anggaran dan percepatan setiap
pelaporan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan pertanggungjawaban
keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan dan
sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBPK Makassar ini kami buat, semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kasih sayangnya sehingga dapat melanjutkan
tugas dan fungsi di tahun berikutnya.
Makassar, 27 Januari 2019
©©©Laporan Kinerja Tahun 2019®®®
LAMPIRAN
1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019