Kajian Teori Dan Hipotesis Tindakan Dalam Ptk Bab 2

Post on 30-Dec-2014

149 views 8 download

Transcript of Kajian Teori Dan Hipotesis Tindakan Dalam Ptk Bab 2

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN

( BAB II )

Oleh:Mulyadi HP

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDITJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKANLEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

SEMARANG2008

BAB IIKAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.Kajian Teori

B.Penelitian yang relevan (bila ada)

C.Kerangka berfikir

D.Hipotesis Tindakan

Benar menurut metode ilmiah

1. Benar menurut teoretik• Bab I, II• Berdasarkan teori (buku, referensi,

rujukan, pustaka, penelitian yg relevan)

• Kajian teori dan analisis dengan kerangka berfikir disimpulkan, simpulannya berupa hipotesis tindakan.

Lanjutan (2)

• Benar menurut empirik• Bab III, IV• Berdasarkan pengalaman/indera (data

yang dikumpulkan)• Hasil pengamatan/datadan dianalisis

berdasarkan deskriftif komparatif maupun deskriftif kualitatif yang dilanjutkan dengan refleksi disimpulkan, simpulannya berupa hasil tindakan.

A. Kajian Teori

Kebenaran menurut metode ilmiah dapat berupa kebenaran berdasarkan teori dan kebenaran berdasarkan empirik. Kajian teori sebagai dasar untuk mencari kebenaran berdasarkan teori/ buku referensi atau buku rujukan.

Kajian Teori (2)

Teori-teori yang diambil harus relevan Relevan dengan: (1) permasalahan dilihat dari isinya, dan (2) variabel yang diteliti dilihat dari judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori. Diambil dari teori-teori yang terbaru Diambil dari berbagai aliran

Langkah awal penelitian( menentukan masalah pokok)

Rendahnya

Kreativitas (Y1) dan hasil belajar Matematika (Y2) ….

(Y)

Pemanfatan alat peraga ......(X)

CONTOH SUB JUDUL PADA KAJIAN TEORI

Judul Penelitian :

UPAYA PENINGKATAN kreativitas (Y1) dan Hasil (Y2) BELAJAR MATEMATIKA tentang…. MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA(X) …. BAGI SISWA KELAS …. SD/SMP/ .… PADA SEMESTER …. TAHUN ….

Variabel yang diteliti:

• Y1: kreativitas belajar matematika

• Y2: HASIL BELAJAR MATEMATIKA…

• X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA…

Relevan dengan variabel:

• Judul atau sub judul yang ditulis pada kajian teori harus sesuai dengan variabel yang diteliti

• Untuk memudahkan pada contoh di atas, karena terdapat dua variabel maka dapat ditulis dua judul pada kajian teori

A. Kajian Teori

1. Kreativitas belajar Matematika …(Y1)a. Hakikat matematika

…………………………. dstb. Hakikat belajar

…………………………. dstc. Kreativitas belajar

………………………… dst

2. Hasil belajar matematika …. (Y2)a. Hakikat Matematika

………………………………. a. Hakikat Belajar

……………………….. dsta. Hasil Belajar

……………………….. dstb. Hasil Belajar Matematika ..

……………………….. dst

3. Pemanfaatan alat peraga dalam pembel matematika ….. (variabel X)

a. Hakekat pembelajaran………………………… dst

b. Pengertian Alat Peraga………………………… dst

c. Pemanfaatan alat peraga secara kelompok besar……………………….. Dst

d. Pemanfaatan alat peraga secara kelompok kecil……………………….. dst

Isi pada kajian teori ( variabel Y)

• Mengambil teori-teori yang relevan dengan hakekat belajar, hakekat matematika, hasil belajar matematika,.

• Diambil teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian dihubungkan dengan pemanfaatan alat peraga

Isi kajian teori ( variabel x)

• Mengambil teori-teori yang relevan dengan hakekat pembelajaran, pengertian alat peraga dan hakekatnya, pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika

• Diambil teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian, berhubungan dengan hasil belajar matematika.

B. Penelitian yang relevan (bila ada)

Relevan dengan penelitian yang telah ada/ dilakukan sebelumnya, relevan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti Untuk menghindari duplikasi Penelitian yang relevan baik yang dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain

C. Kerangka berpikir

Berisi analisis, kajian dan simpulan

secara deduksi hubungan antar variabel

berdasar kepada teori dan hasil-hasil

penelitian yang telah dibahas

Merupakan pendapat dan pandangan

penulis terhadap teori yang

dikemukakan

Lanjutan

• Merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan

• Menggunakan alur pikiran yang logis• Stuktur logikanya didasarkan : - Mempergunakan premis-premis yang benar - Mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah

KERANGKA BERPIKIR

Didasarkan pada landasan teori

Disesuaikan dengan permasalahan yang diambil

Sebagai dasar untuk menentukan pengajuan hipotesis

Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kata : …… berdasarkan kajian teori

dan kerangka berpikir diatas, diduga …. (misalnya diduga melalui X dapat meningkatkan Y)

Didasarkan kepada argumentasi berpikir deduktif, guna menjamin:

- Kebenaran pernyataan ilmiah yang telah teruji lewat proses keilmuwan, sehingga jawaban yang diperoleh benar pula.

-Keabsyahan yang diakui sebagai pengetahuan ilmiah yang ditarik secara deduktif akan bersifat konsisten

Kerangka Berpikir•

Bukan sebagai kumpulan teori, melainkan teori yang dipilih secara selektif untuk membangun kerangka argumentasi.

Berupa kesimpulan, misalnya “Berdasarkan analisis ini diduga bahwa .............”Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh upaya dalam membangun kerangka teoritis yang mendukung hipotesis

KONDISIAWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Guru/ peneliti :

Belum (X)Siswa / yang diteliti:

(Y1 dan Y2) rendah

Memanfaatkan

(X)

SIKLUS I

Memanfaatkan (X) dengan cara A1

SIKLUS II

Memanfaatkan (X) dengan cara A2Diduga melalui (X)

dapat meningkatkan (Y1 dan Y2) bagi

siswa kelas …

Contoh skema kerangka berpikir:

• Judul penelitian: “UPAYA PENINGKATAN kreativitas dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA … MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA …. BAGI SISWA KELAS …. SD .… PADA SEMESTER …. TAHUN ….”

Bentuk umum skema kerangka berpikir:

• Y: kreativitas dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA ….

• X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA ….

• Tindakan 1: pemanfaatan alat peraga secara kelompok besar (satu alat untuk 7-9 siswa)

• Tindakan 2: pemanfaatan alat peraga secara kelompok kecil ( satu alat untuk 3-4 siswa)

KONDISIAWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Guru : Belum memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran matematika

Siswa : Hasil belajar matematika operasi hitung bilangan pecahan rendah

Memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran matematika

SIKLUS I

Memanfaatkan alat peraga secara berkelompok besar (tiap kelompok 8 siswa) dalam pembel. Matem.

SIKLUS IIMemanfaatkan alat peraga secara berkelompok kecil (tiap kelompok 4 siswa) dalam pembelajaran matematika

Diduga melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan hasil

belajar matem. operasi hitung bil. Pecahan bagi siswa kelas … SD…pada

semester… tahun…

Judul: Upaya Mengatasi Agresifitas negatif melalui pemberian layanan

bimbingan individu ….

• Tindakannya: pemberian layanan bimbingan individu

• Tindakan 1: pemberian layanan bimbingan individuTanpa dilanjutkan home visit

• Tindakan2: pemberian layanan bimbingan individuyg dilanjutkan home visit

KONDISIAWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Guru/ peneliti :

Belum memberikan layanan bimbingan individu

Siswa / yang diteliti:

Agresivitas negatif tinggi

Menerapkan layanan bimbingan

individu

SIKLUS I

Memberikan layanan bimbingan individu tdk dilanjutkan home visit

SIKLUS II

Memberikan layanan bimbingan individu dilanjutkan home visit

Diduga melalui pemberian layanan bimbingan individu dapat menurunkan agresivitas negatif

bagi….

Judul: peningkatan kreativitas dan kemampuan menyelesaian soal cerita dlm pembelajaran matematika

melalui penggunaan media powerpoint

• Tindakannya: penggunaan media power point

• Tindakan 1:penggunaan media power point tanpa animasi

• Tindakan2: penggunaan media power point dgn animasi

Judul: Upaya Peningkatan keberanian berenang melalui pemanfaatan alat

peraga renang buatan ….

• Variabel tindakan :Pemanfaatan alat peraga renang buatan …

• Tindakan 1:Pemanfaatan alat peraga renang buatan didemonstrasikan guru , siswa melihat

• Tindakan 2:Pemanfaatan alat peraga renang buatan didemonstrasikan guru , siswa mengikuti

CONTOH SUB JUDUL PADA KAJIAN TEORI

Judul Penelitian :

“UPAYA PENINGKATAN minat dan Kemampuan Menyusun Silabus MELALUI Pembinaan berkelanjutan BAGI GURU SD DABIN …. PADA SEMESTER …. TAHUN ….”

KONDISIAWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Guru/ peneliti :

Belum meman- faatkan alat peraga renang buatan

Siswa / yang diteliti:

Keberanian berenang rendah

Memanfaatkan alat peraga renang

buatan

SIKLUS IMemanfaatkan alat peraga renang buatan yang didemontrasikan guru, siswa melihat

SIKLUS IIMemanfaatkan alat peraga renang buatan yang didemontrasikan guru, siswa mengikuti

Diduga melalui pemanfaatan alat

peraga renang dapat meningkatan

keberanian renang bagi….

Judul: Upaya Peningkatan kedisiplinan kehadiran masuk Dinas melalui

pembinaan lewat jabat tangan bagi ….

• Variabel tindakan : penerapan jabat tangan

• Tindakan 1: penerapan jabat tangan tiap seminggu dua kali

• Tindakan 2: penerapan jabat tangan tiap hari

KONDISIAWAL

KONDISI AKHIR

TINDAKAN

Guru/ peneliti :

Belum menerapkan jabat tangan

Siswa / yang diteliti:

Masih banyak siswa yang terlambat hadir masuk sekolah

Menerapkan jabat tangan

SIKLUS IMenerapkan jabat tangan seminggu dua kali

SIKLUS IIMenerapkan jabat tangan setiap hari

Diduga melalui penerapan jabat

tangan dapat meningkatkan kedisiplinan

kehadiran masuk sekolah bagi…

Pembinaan lewat supervisi kelas untuk meningkatkan kemampuan menyusun RPP

bagi…..

• Tindakannya: Pembinaan lewat supervisi kelas

• Tindakan 1: Pembinaan lewat supervisi kelas ….

• Tindakan 2: Pembinaan lewat supervisi kelas ….

Deskripsi kerangka berpikir:

• Kondisi awal: Guru belum menerapkan hukuman berjenjang kepada siswa yang datangnya terlambat, maka masih banyak siswa yang kedisiplinan kehadiran masuk sekolahnya rendah.

• Supaya tidak banyak siswa yang terlambat, maka perlu adanya action atau tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti yaitu dengan menerapkan pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat,

Lanjutan

• Siklus 1: Siswa yang datang terlambat diberi hukuman untuk membersihkan meja guru.

• Siklus 2: Siswa yang masih terlambat lagi diberikan hukuman tidak hanya membersihkan meja tetapi ditambah untuk membersihkan lantai di ruang guru.

lanjutan

• Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan siswa yang terlambat hadir masuk sekolah makin sedikit.

• Kondisi akhir: diduga melalui pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran masuk sekolah.

D. Hipotesis Tindakan

Berisi hipotesis tindakan , bukan hipotesis statistik maupun hipotesis penelitian.

Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir

Menjawab rumusan masalah yang diajukan

Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian

Contoh Hipotesis :

1. RM : Apakah terdapat hubungan antara X dan Y?

Judul : Hubungan antara X dan Y

Hipotesis : pilih salah satu dari :

a. Terdapat hubungan antara X dan Y

b. Terdapat hubungan positif antara X dengan Y

c. Terdapat hubungan negatif antara X dengan Y

(Bukan PTK)

2. RM : Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y?

Judul : Pengaruh X terhadap Y

Hipotesis : pilih salah satu dari :

a. Terdapat pengaruh X terhadap Y

b. Y dengan menggunakan X1 > daripada yang menggunakan X2

c. Y dengan menggunakan X1 < daripada yang menggunakan X2

(Bukan PTK)

3. RM : Apakah melalui X dapat meningkatkan Y?

Judul : Upaya peningkatan Y melalui X

Hipotesis : Melalui X dapat meningkatkan Y

(PTK)

lanjutan

• Untuk menulis hipotesis dengan mudah: (1) menyalin klimak kerangka berpikir

dengan menghilangkan kata “diduga”,

atau (2) menyalin rumusan masalah, dengan menghilangkan kata “ apakah “ dan “ ? “

Rumusan Masalah

1. Apakah melalui (X) dapat meningkatkan (Y1) bagi …. ?

2. Apakah melalui (X) dapat meningkatkan (Y2) bagi …. ?

3. Apakah melalui (X) dapat meningkatkan (Y1 dan Y2) bagi …. ?

Hipotesis Tindakan

1. Melalui (X) dapat meningkatkan (Y1) bagi ….

2. Melalui (X) dapat meningkatkan (Y2) bagi ….

3. Melalui (X) dapat meningkatkan (Y1 dan Y2) bagi ….

SEKIAN dan

Terima Kasih

By

Tim Widyaiswara LPMP Jawa Tengah