KAfalah dan wakalah

Post on 21-Jun-2015

672 views 20 download

description

fiqh muamalah tentang kafalah dan wakalah

Transcript of KAfalah dan wakalah

FIQIH MUAMALAH“KAFALAH dan WAKALAH”

Disusun Oleh :Erni Setyaningsih (S1 PSY)

Nurul Hidayah (S1 ESY)

Dosen : Abdul Salam, M.A

KAFALAH WAKALAH

Mengapa kita harus mempelajari (2) hal

diatas?

KAFALAHPengertian : perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga (mafulahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung (makful’anhu /ashil)

LANDASAN HUKUM

1. Al-Quran : “Dan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat ) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (QS 12 : 72)

2. As-Sunah Dari Abi Humammah, bahwa Rasululullah bersabda : “penjamin adalah orang yang berkewajiban mesti membayar”. (HR.Abu Dawud, At Tirmidzi)

JENIS KAFALAH

1. Akad kafalah bil-mal 2. Akad kafalah bin-nafs 3. Kafalah as-taslim 4. Kafalah munjazah5. Kafalah al-muallaqah

SYARAT KAFALAH

a. Kafil (Penjamin)b. Makful ‘anhu (Pihak yang dijamin)c. Makful lahu (Pihak yang berpiutang)d. Makful bihi (Objek kafalah)e.Akad harus dinyatakan para pihak baik dengan lisan, tulisan, atau isyarat.

RUKUN KAFALAH

• Sighat (ungkapan menyatakan kesanggupan untuk menjamin sebuah kewajiban)

• Makful Bihi (Objek pertanggungan harus bersifat mengikat terhadap diri tertanggung )

• Kafil (orang yang telah baligh dan berakal)

• Makful lahu (makful lahui harus dikenai oleh kafil

PEMBEBASAN DARI AKAD KAFALAH

a. apabila penjamin telah menyerahkan barang jaminan kepada pihak pemberi pinjaman ditempat yang sah menurut hukum.

b. apabila penjamin telah menyerahkan peminjam kepada pihak pemberi pinjamansesuai denan ketentuan dalam akad sebelum waktu yang ditentukan.

c. apabila peminjam meninggal dunia.d. apabila peminjam membebaskannya.

WAKALAH

Wakalah atau wikalah berarti at-tahfidh (penyerahan), pendelegasian, atau pemberian mandat). Sedangkan secara etimologi, wakalah adalah akad pemberian kuasa(muwakil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa.

LANDASAN HUKUM

Al-Quran : salah satu landasan syariah diperbolehkannya al-wakalah mengenai kisah tentang Nabi Yusuf as. Saat ia berkata kepada Raja, “jadikanlah aku bendaharawan negara (mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman” (QS Yusuf (12) :55).

Lanjutan.........

Hadis : Rasulullah SAW, mewkilkan kepada Abu Rafi’ dan seorang Anshar untuk mewakilinya mengawini mengawini Maimunah binti al-Harits” (Imam Malik, No. 678, Kitab Al-Muwatha’, Bab Haji).

RUKUN WAKALAH

1. Wakil (Penerima kuasa);2. Muwakil (Pihak yang meminta diwakilkan);4.Objek akad berupa barang atau jasa;3. Ijab kabul / serah terima.

KETENTUAN WAKALAH

• Pemilik sah yang bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan.

• Pihak penerima kuasa (wakil) Harus cakap hukum

• Wakil dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya

• Objek yang dikuasakan/diwakilkan/taukil diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili

• Ijab kabul

BERAKHIRNYA AKAD WAKALAH

• Salah satu pelaku meninggal dunia atau hilang akal, karena jika ini terjadi salah satu syarat wakalah tidak terpenuhi.

• Pekerjaan yang diwakilkan sudah selesai.• Pemutusan oleh orang yang mewakilkan.• Wakil mengundurkan diri.• Orang yang mewakilkan sudah tidak

memiliki status kepemilikan atas sesuatu yang diwakilkan.

DAFTAR PUSTAKA

• Nurhayati, Sri dan Wasilah, 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia, Depok : Salemba Empat.

• Djuani, Dimyauddin, 2010. Pengantar Fiqh Muamalah, Yoyakarta : Pustaka Pelajar.

• Sudarsono, Heri, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Diskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta : Ekonesia.

• Rivai, Veithzal. 2007, Bank and Financial Institutation Management, Jakarta : Rajagrafindo Persada.

• Mujahidin, Ahmad, 2010. Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah di Indonesia, Bogor : Ghalia Indonesia.

ENDTHANKS YOUR

ATENTION