K3 peralatan tenaga daya 1

Post on 26-Jul-2015

249 views 2 download

Transcript of K3 peralatan tenaga daya 1

Persyaratan K3 Peralatan Instalasi

Tenaga/Daya

Modul Pembinanaan Calon Ahli K3 Spesialis

Listrik

Peralatan Instalasi Tenaga/ Daya

Instalasi Listrik Tenaga/ Daya adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis.

Persyaratan Instalasi Listrik Tenaga Syarat Aman

Instalasi listrik tenaga harus dibuat sesuai standar keselamatan, sehingga kecil kemungkinan timbulnya kecelakaan.

Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan keselamatan jiwa manusia, terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih, gangguan tegangan lebih, dan sebagainya.

Syarat Keandalan adalah bahwa kelangsungan pemberian/pengaliran arus listrik kepada

beban/konsumen pemakai listrik harus terjamin secara baik. Syarat Ekonomis

Instalasi listrik tenaga harus dibuat sesuai dengan standarnya sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan, dan ongkos pemeliharaannya tidak boros.

Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin, rugi tegangan maksimal 5 % dari tegangan sumber.

Peralatan Instalasi Tenaga Komponen perlengkapan kendali seperti tombol, sakelar, lampu,

sinyal, sakelar magnet dan kawat penghubung harus mempunyai kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya.

Komponen seperti tombol, sakelar kendali, dan sakelar pemilih harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya.

Penghantar atau kabel yang digunakan untuk perlengkapan kendali dalam PHB harus berukuran sekurang-kurangnya 1,0 mm kecuali penghantar atau kabel yang sudah terpasang dalam perlengkapan kendali itu.

Proteksi sistem kendali harus terpisah dari proteksi yang lain.

(PUIL 2000: 6.6.5.1 - 6.6.5.4)

Klasifikasi Keandalan Beban Sistem harus dapat mendukung beban yang memerlukan

keandalan sangat tinggi, karena terhentinya aliran listrik akan dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan.

Sistem harus dapat mendukung beban yang memerlukan keandalan tinggi, dimana jika aliran listrik berhenti tidak menyebabkan kematian manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban atau menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Sistem harus dapat mendukung beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu membahayakan dan merugikan.

Mutu terjamin, berarti konsumen mendapat aliran listrik sesuai dengan ukuran normal dari kebutuhan beban.

Komponen Panel Hubung Bagi Kendali

A1. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Cabang berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih.

A2. Sirkit Cabang berfungsi sebagai penghantar rangkaian akhir yang mensuplai dua motor atau lebih.

B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor berfungsi

sebagai pengaman arus lebih sirkit akhir yang

mensuplai motor tunggal dari gangguan hubung singkat.

C. Sarana Pemutus berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.

D. Kendali Motor berfungsi sebagai alat pengasutan motor, pengatur putaran motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, memberhentikan motor, dan lain-lain.

E. Pengaman Beban Lebih berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akibat beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut.

F. Motor Listrik berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik.

G. Grounding System/Pembumian berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus

Komponen Panel Hubung Bagi Kendali

Pengaman Lebur (Fuse) Miniature Circuit Breaker (MCB) Kontaktor Magnetik (Magnetic Contactor) Thermal overload relay Kabel Penghantar Busbar Lampu Indikator (Indicator Lamp) Sepatu Kabel Cable Tidy atau Spiral

Pengaman Lebur (Fuse)

Pengaman Lebur atau Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut.

Elemen penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar.

Miniature Circuit Breaker (MCB)

Miniature Circuit Breaker (MCB) merupakan alat pengamanan terhadap gangguan beban lebih dan arus hubung singkat. Berdasarkan konstruksinya, MCB dilengkapi dengan komponen dwi logam yang digunakan untuk pengamanan gangguan beban lebih dan komponen elektromagnetik untuk pengamanan terhadap gangguan arus hubung singkat.

Pemilihan MCB ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : Standar yang berlaku. Contoh PUIL, SPLN, IEC,

dll. Kapasitas Pemutusan Arus Pengenal Tegangan

Ir adalah arus nomimal MCB Im adalah arus hubung singkat minimum Icu adalah arus hubung singkat maksimum atau arus breaking capacity.

Circuit Breaker terpilih akan selalu membandingkan arus setting Ir dengan arus beban IB, serta breaking capacity-nya ICU dengan prospective ISC

Definisi terkait dengan tegangan: Ue: rated service voltage. Ui: rated insulation voltage (> Ue max.). Uimp: rated impulse withstand voltage.

Definisi terkait dengan arus: Ib: circuit operational current Icm: rated short-circuit making capacity. Ics: rated service breaking capacity (normally expressed as a % of

Icu). Icu: rated ultimate short-circuit breaking capacity (expressed in kA). Icw: rated short-time withstand current. IDn: rated residual operating current (often called residual

sensitivity). In: rated current = maximum value of current used for the

temperature rise tests (e.g. for a Compact NS250 circuit breaker: In = 250 A).

Isc: short-circuit current at a given point in the installation.

Kontaktor Magnetik (Magnetic Contactor) Kontaktor magnet adalah gawai

elektromekanik yang dapat berfungsi sebagai penyambung dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.

Pergerakankontak-kontaknya terjadi karena adanya gaya elektromagnet. Kontaktor magnet merupakan sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.Karena magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak pada kontaktor.

Kontak Utama kontak yang menghubungkan dan memutuskan arus

listrik yang menuju ke beban atau motor. Kontak Bantu

Kontak ini hanya digunakan pada rangkaian kontrol. Terdiri dari dua jenis kontak yaitu kontak normally open (NO) dan normally close (NC). Kontak NO cirinya bernomor ganda dan nomor terakhir

adalah 3-4 Contoh : 13-14, 23-24, 33-34 Kontak NC cirinya bernomor ganda dan nomor terakhir

1-2 Contoh :11-12,21-22, 31-32

pemilihan kontaktor: Parameter utama

Jenis beban Kapasitas beban, meliputi : arus, tegangan,

daya, dll Frekuensi On-Off Kategori penggunaan

Pemilihan Kontaktor

Tegangan kerja Besarnya daya Kemampuan hantar arus (kontaknya) Jumlah kontak bantu yang dimiliki Kategori penggunaan

Kategori Pemakaian

AC1 : Pemakaian untukbeban non-induktif atau sedikit induktif

AC2 : Pemakaian untuk starting motor slipring (starting, switching off)

AC3 : Untuk pemakaian pada starting motor rotor sangkar. (starting, switching off)

AC4 :Pemakaian untuk jenis motor rotor sangkar (starting, plugging atau berbalik arah putaran)

TOLR (Thermal Overload Relay)

TOLR (Thermal Overload Relay) berfungsi untuk mengamankan motor atau memberi perlindungan kepada motor dari kerusakan akibat beban lebih.

Prinsip kerja thermal beban lebih (TOLR) berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal.

Lampu Indikator (Indicator Lamp) Lampu indikator adalah suatu komponen sistem

kendali yang digunakan untuk memberikan penandaan visual terhadap kondisi operasi sistem.

Komponen ini terdiri atas sebuah lampu kecil (pijar/neon) dengan rumahnya yang tutup atasnya terbuat dari bahan transparan dengan warna tertentu

Warna-warna lampu indikator ini dapat dipilih sesuai dengan standar kode warna yang berlaku.

Lampu indikator umumnya disambungkan sedemikian rupa sehingga akan menyala jika kontaktor terkait sedang dalam kondisi operasi atau lampu-lampu indikator digunakan untuk memberi tanda bahwa motor telah siap untuk dijalankan dan motor telah beroperasi.

Warna Makna Warna Aplikasi

Merah Kondisi Bahaya

Menandakan kondisi bahaya dan

membutuhkan penanganan secepatnya

oleh operator

KuningKondisi Tidak

Normal

Monitoring dan atau membutuhkan

penanganan dari operator

BiruMesin siap untuk

bekerja

Mesin dalam kondisi siap dioperasikan

Hijau Kondisi Normal1. Sakelar utama dalam kondisi ON

2. Pemilihan kecepatan dan arah putar

mesin

Kabel Penghantar Penghantar yang digunakan untuk

instalasi listrik adalah penghantar yang dilindungi dengan isolasi atau disebut dengan kabel. Perkembangan penghantar semakin pesat seiring berkembangnya bahan-bahan isolasi, sehingga banyak bermunculan jenis penghantar baru. Untuk mempermudah identifikasi dari jenis kabel yang ada, maka diadakan suatu penandaan dari huruf maupun angka.

Sepatu Kabel

Sepatu kabel yaitu alat yang dapat dipasang pada ujung kabel yang tidak berisolasi. Dengan dipasangnya sepatu kabel akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan, terutama pada pekerjaan kabel-kabel yang besar.

Hubungan setiap terminal (apitan) pada suatu penghantar haruslah cukup kuat, nilai kabel digerak-gerakan atau direntangkan harus dijamin tidak akan lepas atau putus.

Sepatu Kabel dengan Sekrup

Cara pemasangannya : bersihkan sepatu kabel yang tidak berisolasi sepanjang longsongan sepatu kabel agar hubungannya baik. Keraskan sekrup yang ada dengan menggunakan obeng atau kunci pas dan semacamnya.

sepatu kabel dengan alat penekan

Cara ini lebih praktis, akan tetapi sepatu kabel yang telah dipasang tidak dapat dilepas lagi (permanen) dengan mudah. Selain daripada itu pemasangannya pun harus menggunakan alat khusus untuk keperluan ini.

sepatu kabel dengan pematrian Cara pemasanganya : setelah kabel

dibuka isolasinya, bersihkanlah kawatnya dari kotoran yang mengganggu penempelan timah. Untuk memperoleh hasil yang sempurna sebaiknya bagian kawat yang akan dimasukan ke dalam sepatu kabel dilapisi dahulu dengan patri. Selanjutnya cairkanlah timah dan tuangkan ke dalam sepatu kabel secukupnya. Kemudian masukan kawat kabel ke dalam selongsong sebelum timah membeku. Pada umumnya bagian dalam (lubang) sepatu kabel yang diperdagangkan telah dilapisi dengan timah.

Busbar Busbar merupakan

penghantar listrik yang berbentuk empat persegi panjang tanpa isolasi.Busbar biasanya ditempatkan di dalam panel yang bersifat menampung tenaga listrik guna menyalurkannya ke komponen lainnya.Pada penggunaanya busbar dipasang untuk keperluan fasa, netral, dan pembumian.

Cable Tidy (Spiral) Cable Tidy atau Spiral digunakan untuk

pembungkus kabel atau casing kabel untuk mengamankan kabel dan memperindah kabel. Biasanya selubung kabel ini dipakai untuk kabel yang menuju lampu indikator dan atau menuju pintu panel. Dengan adanya spiral kabel terlihat lebih rapih , dengan adanya spiral kabel tersebut dapat dililit atau di satukan.Penggunaan spiral sangat cocok pada panel instalasi, karena lebih mudah mengarahkan penghantar dan tidak menghabiskan ruang panel yang sangat sempit.

Labelling Sistem Komponen

Sistem pelabelan ini pada dasarnya adalah pemberian identifikasi setiap komponen dalam suatu sistem sehingga dapat dibedakan secara mudah posisi jenis dan lokasi pemasangannya. Label jenis ini dibuat sesuai identifikasi setiap komponen dalam gambar diagramnya. Label ini dicetak diatas kertas stiker ataupun alluminium foil yang diberi lapisan perekat.

Menurut standart IEC, pelabelan dibuat dengan 3 digit identifikasi yang merupakan kombinasi huruf dan angka Digit I : berupa notasi huruf A – Z yang ditulis

dengan huruf besar. Notasi ini menunjukkan jenis dari komponen yang bersangkutan.

Digit II: berupa notasi angka yang menunjukkan nomor urut dari setiap jenis komponen yang sama.

Digiti III: berupa notasi huruf A – Z yang ditullis dengan huruf besar. Notasi ini menunjukkan fungsi dari komponen yang bersangkutan.

Contohnya seperti K1M dimana huruf K menyatakan kontaktor, angka satu menyatakan kontaktor nomor urut ke satu, dan M menyatakan fungsi utama kontaktor.

Sistem IP berdasarkan DIN VDE 0470

Motor nama pembuat; tegangan pengenal; arus beban pengenal; daya pengenal; frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik; putaran per menit pengenal; suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal; kelas isolasi; tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor

induksi rotor lilit; jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah;