Post on 11-Feb-2016
description
JENIS – JENIS PENDIDIKAN
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Betty Anggraeni, M.Pd
Dra. Rohana Tenar
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Anggota :
1. Happy Bernandus Guruh (06131381520039)
2. M. Waryono (06131381520030)
3. SA. Tsamrotul Fu’adah (06131181520015)
4. Widya Cahya Kusuma (06131381520040)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam kepada
baginda nabi besar Muhammad SAW yang mana telah memberikan kami semua kekuatan
serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah “PENGANTAR PENDIDIKAN”
tentang “JENIS-JENIS PENDIDIKAN” dapat selesai seperti waktu yang telah kami
rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada, Bapak dosen dan
teman-teman yang telah mendukung kami didalam penyusunan makalah ini .
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus
dan ihklas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak ada gading yang tak retak,
untuk itu kamipun menyadari bahwa makalah yang telah kami susun dan kami kemas masih
memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-
teknis. Untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila
di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon
dimaafkan.
Palembang, 31 Agustus 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Pendidikan............................................................................................5
B. Jenjang Pendidikan............................................................................................6
C. Jalur Pendidikan ................................................................................................7
D. Jenis Pendidikan................................................................................................8
E. Tingkatan Pendidikan.........................................................................................9
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manuia. Pendidikan
sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi
dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal
( sekolah ) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkunga itu sering disebut sebagai tripusat
pendidikan. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai
hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal
dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar
lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan tentang :
1. Sejarah Pendidikan
2. Jenjang Pendidikan
3. Jalur Pendidikan
4. Jenis Pendidikan
5. Tingkatan Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang jenis-jenis pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Pendidikan
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia-Belanda (cikal
bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang terbatas. Sistem yang
mereka perkenalkan secara kasar sama saja dengan struktur yang ada sekarang, dengan
tingkatan sebagai berikut:
Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar bagi orang Eropa
Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama
Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas
Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal terbatas bagi hampir
semua provinsi di Hindia Belanda.
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
5
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) yaitu Sekolah
Dasar (SD) selama 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun.
Pendidikan dasar merupakan Program Wajib Belajar.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar, yaitu
Sekolah Menengah Atas (SMA) selama 3 tahun waktu tempuh pendidikan.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Kelas Usia
Taman kanak-kanak
Kelompok bermain 4
Kelompok A 5
Kelompok B 6
Sekolah dasar
Kelas 1 7
Kelas 2 8
Kelas 3 9
Kelas 4 10
Kelas 5 11
6
Kelas 6 12
Sekolah menengah pertama
Kelas 7 13
Kelas 8 14
Kelas 9 15
Sekolah menengah atas/kejuruan
Kelas 10 16
Kelas 11 17
Kelas 12 18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah tinggi/Universitas
Sarjana berbagai usia (selama kurang lebih 4 tahun)
Magister berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)
Doktor berbagai usia (selama kurang lebih 2 tahun)
3. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
7
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar,
adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan
Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan
sebagainya.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan
belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
4. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan
suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),
dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah kejuruan ini memiliki berbagai
macam spesialisasi keahlian tertentu.
Pendidikan akademik
8
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang
profesional.
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4
setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar
biasa/SLB).
5. Tingkatan Pendidikan
9
Prasekolah
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak
memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka
memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia,
tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari
49.000 taman kanak-kanak yang ada di Indonesia, 99,35% diselenggarakan oleh pihak
swasta. Periode taman kanak-kanak biasanya dibagi ke dalam "Kelas A" (atau Nol Kecil) dan
"Kelas B" (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode satu tahun.
Sekolah dasar
Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah
(MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara Indonesia
berdasarkan konstitusi nasional. Tidak seperti taman kanak-kanak yang sebagian besar di
antaranya diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah dasar diselenggarakan
oleh sekolah-sekolah umum yang disediakan oleh negara (disebut "sekolah dasar negeri" atau
"madrasah ibtidaiyah negeri"), terhitung 93% dari seluruh sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
yang ada di Indonesia.
Sekolah menengah pertama
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari
pendidikan dasar di Indonesia. Setelah tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk
memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan
10
tamat, para siswa dapat meneruskan pendidikan mereka ke sekolah menengah atas (SMA),
sekolah menengah kejuruan (SMK), atau madrasah aliyah (MA).
Sekolah menengah atas
Sebuah sekolah menengah atas negeri di Jakarta
Di Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah
atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, sedangkan siswa SMK
dipersiapkan untuk dapat langsung memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke tahapan
pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama dengan sekolah menengah atas,
tetapi porsi kurikulum keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan dengan
sekolah menengah atas.
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit lebih kecil dari 9.000 buah.
Pendidikan tinggi
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau madrasah aliyah, para siswa dapat
memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dibagi ke dalam dua kategori:
yakni negeri dan swasta. Kedua-duanya dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Terdapat beberapa jenis lembaga pendidikan tinggi; misalnya universitas, sekolah tinggi,
institut, akademi, dan politeknik.
Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3),
Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3).
Jenis tingkatan GelarD3 Ahli MadyaD4 Sarjana
11
S1 SarjanaS2 MagisterS3 Doktor
BAB III
KESIMPULAN
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk menghasilkan manusia yang unggul baik
secara pribadi maupun penguasaan ilmu pengetahuan tidak hanya tergantung tentang
bagaiamana sistem pendidikan dijalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun
juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Antara
lingkungan pendidikan yang satu dan lingkungan yang lain yang disebut sebgaia tripusat.
Pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi
diantara lingkungan pendidikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Munib Achmad, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang. UPT MKK UNNES
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformal. Di akses pada tanggal 26 Agustus 2015
http://fitriacholipah.blogspot.co.id/2013/12/macam-macam-pendidikan.html. Di akses pada tanggal 26 Agustus 2015
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2013/10/jenis-jenis-jalur-pendidikan.html. Di akses pada tanggal 26 Agustus 2015
13