Post on 06-Jan-2016
description
Isu-isu pentingIsu-isu penting
FENOMENA KOPERASI INDONESIA (SETELAH LEBIH FENOMENA KOPERASI INDONESIA (SETELAH LEBIH DARI 50 TAHUN KEBERADAANNYA DAN DALAM DARI 50 TAHUN KEBERADAANNYA DAN DALAM TATA NILAI MASYARAKAT GOTONG ROYONG) TATA NILAI MASYARAKAT GOTONG ROYONG) MASIH JAUH TERTINGGAL DIBANDINGKAN MASIH JAUH TERTINGGAL DIBANDINGKAN DENGAN PRAKTIK KOPERASI DI NEGARA-NEGARA DENGAN PRAKTIK KOPERASI DI NEGARA-NEGARA INDUSTRI MAJU YANG MENGANUT SISTEM INDUSTRI MAJU YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI LIBERAL KAPITALISTIK.EKONOMI LIBERAL KAPITALISTIK.
DATA TAHUN 2006, JUMLAH KOPERASI INDONESIA DATA TAHUN 2006, JUMLAH KOPERASI INDONESIA TERCATAT SEBANYAK 138.411 UNIT DENGAN TERCATAT SEBANYAK 138.411 UNIT DENGAN JUMLAH ANGGOTA 27.042.342 ORANG YANG JUMLAH ANGGOTA 27.042.342 ORANG YANG AKTIF HANYA SEBANYAK 43.703 UNIT KOPERASI AKTIF HANYA SEBANYAK 43.703 UNIT KOPERASI ATAU HANYA 31,5 PERSEN SAJA.ATAU HANYA 31,5 PERSEN SAJA.
Lanjutan isu….Lanjutan isu…. KETERPURUKAN KOPERASI DI INDONESIA BERDASARKAN KETERPURUKAN KOPERASI DI INDONESIA BERDASARKAN
PENGAMATAN BANYAK PAKAR DISEBABKAN:PENGAMATAN BANYAK PAKAR DISEBABKAN:1.1. PENDIRIAN KOPERASI BERDASARKAN KEBUTUHAN ANGGOTA PENDIRIAN KOPERASI BERDASARKAN KEBUTUHAN ANGGOTA
YANG TIDAK JELAS, SEHINGGA CORE BUSINESS KOPERASI JUGA YANG TIDAK JELAS, SEHINGGA CORE BUSINESS KOPERASI JUGA MENJADI TIDAK JELAS.MENJADI TIDAK JELAS.
2.2. TIDAK MEMILIKI KRITERIA KEANGGOTAAN YANG JELAS, YAITU TIDAK MEMILIKI KRITERIA KEANGGOTAAN YANG JELAS, YAITU BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMODALI DAN MELANGGANI, BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMODALI DAN MELANGGANI, SEHINGGA KOPERASI MENGALAMI KESULITAN PERMODALAN SEHINGGA KOPERASI MENGALAMI KESULITAN PERMODALAN DAN KESULITAN UNTUK MENGEMBANGKAN VOLUME USAHANYA.DAN KESULITAN UNTUK MENGEMBANGKAN VOLUME USAHANYA.
3.3. PENDIRIAN UNIT USAHA YANG TIDAK MEMENUHI KELAYAKAN PENDIRIAN UNIT USAHA YANG TIDAK MEMENUHI KELAYAKAN USAHA, KARENA KEBUTUHAN ANGGOTA YANG TIDAK JELAS DAN USAHA, KARENA KEBUTUHAN ANGGOTA YANG TIDAK JELAS DAN KRITERIA ANGGOTA YANG JUGA TIDAK JELAS.KRITERIA ANGGOTA YANG JUGA TIDAK JELAS.
4.4. HAK-HAK ANGGOTA (YAITU HAK MENYATAKAN PENDAPAT, HAK HAK-HAK ANGGOTA (YAITU HAK MENYATAKAN PENDAPAT, HAK MEMILIH YANG BEBAS, DAN HAK MENGAWASI) YANG SERING MEMILIH YANG BEBAS, DAN HAK MENGAWASI) YANG SERING TERBELENGGU OLEH DOMINASI PENGURUS.TERBELENGGU OLEH DOMINASI PENGURUS.
5.5. PIHAK PENGURUS DAN MANAJER KOPERASI SERING TIDAK PIHAK PENGURUS DAN MANAJER KOPERASI SERING TIDAK MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH DAN PRINSIP-PRINSIP MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH DAN PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KOPERASI MODERN SECARA PROFESIONAL.MANAJEMEN KOPERASI MODERN SECARA PROFESIONAL.
TANTANGAN MANAJEMEN KOPERASI TANTANGAN MANAJEMEN KOPERASI DALAM ERA GLOBAL-PERDAGANGAN DALAM ERA GLOBAL-PERDAGANGAN
BEBASBEBAS Faktor kedekatan mendorong menejer sekarang Faktor kedekatan mendorong menejer sekarang
bekerja dalam kedekatan yang jauh lebih baik bekerja dalam kedekatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya dalam berhubungan dibandingkan dengan sebelumnya dalam berhubungan dengan pelanggan, pesaing, pemasok dan pemerintah dengan pelanggan, pesaing, pemasok dan pemerintah yang jauh lebih banyak dan jauh lebih beragam. yang jauh lebih banyak dan jauh lebih beragam.
Kedekatan ini merupakan fungsi dari menysutnya Kedekatan ini merupakan fungsi dari menysutnya dunia karena kemajuan teknologi yang mampu dunia karena kemajuan teknologi yang mampu mengatasi masalah jarak dan waktu Dengan teknologi mengatasi masalah jarak dan waktu Dengan teknologi yang ada sekarang memungkinkan orang di seluruh yang ada sekarang memungkinkan orang di seluruh dunia mengirimkan suara, video, data dan informasi dunia mengirimkan suara, video, data dan informasi dalam waktu hanya beberapa menit bahkan detik saja.dalam waktu hanya beberapa menit bahkan detik saja.
Kemampuan teknologi dan manajerial yang semakin Kemampuan teknologi dan manajerial yang semakin bertambah mendorong para menejer untuk saling bertambah mendorong para menejer untuk saling bersaing bahkan bekerja sama dengan pemain bisnis bersaing bahkan bekerja sama dengan pemain bisnis global yang baru dalam rangka mempertahankan global yang baru dalam rangka mempertahankan eksistensi bisnisnyaeksistensi bisnisnya
TANTANGAN LANJUTAN…..TANTANGAN LANJUTAN….. Kedua, faktor lokasi telah mendorong Kedua, faktor lokasi telah mendorong
perilaku organisasi bisnis. Fenomena lokasi perilaku organisasi bisnis. Fenomena lokasi dan integrasi dari organisasi yang dan integrasi dari organisasi yang beroperasi melewati beberapa batas beroperasi melewati beberapa batas internasional. Misalnya, perusahaan internasional. Misalnya, perusahaan telepon Amerika Serikat AT&T dan komputer telepon Amerika Serikat AT&T dan komputer untuk memindahkan telepon (untuk memindahkan telepon (telephone telephone swiching computerswiching computer) didisain di Amerika ) didisain di Amerika Serikat, dibuat di Singapura dan Amerika Serikat, dibuat di Singapura dan Amerika Serikat, dan dijual diseluruh dunia- kepada Serikat, dan dijual diseluruh dunia- kepada pelanggan yang menggunakan peralatan pelanggan yang menggunakan peralatan tersebut untuk dihubungkan dengan jasa tersebut untuk dihubungkan dengan jasa AT&T jarak jauh yang menjangkau seluruh AT&T jarak jauh yang menjangkau seluruh pelosok duniapelosok dunia
TANTANGAN LANJUTAN……TANTANGAN LANJUTAN……
Ketiga, globalisasi mendorong sikap baru, Ketiga, globalisasi mendorong sikap baru, terbuka dalam mempraktekkan terbuka dalam mempraktekkan manajemen secara internasional. Sikap ini manajemen secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai menggabungkan keingintahuan mengenai dunia diluar batas-batas nasional dengan dunia diluar batas-batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna berpartisipasi dalam kemampuan guna berpartisipasi dalam ekonomi global. Ohmae, menjelaskan ekonomi global. Ohmae, menjelaskan masalah ini dengan pernyataan yang masalah ini dengan pernyataan yang sederhana ” sekarang tidak ada luar sederhana ” sekarang tidak ada luar negeri lagi”. Sikap berubah seiring negeri lagi”. Sikap berubah seiring dengan berjalannya waktu.dengan berjalannya waktu.
PERANGKAT ORGANISASI PERANGKAT ORGANISASI KOPERASIKOPERASI
1.1. Rapat AnggotaRapat Anggota
2.2. PengurusPengurus
3.3. PengawasPengawas
Tiga serangkai inilah yang dikenal sebagai manajemen koperasi yang
akan menjalankan tata laksana kehidupan koperasi.
Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat Organisasi KoperasiSTRUKTUR INTERNAL
ORGANISASI KOPERASIRAPAT ANGGOTA
PENGURUS PENGAWAS
MANAJER
KEPALAUNIT
KEPALAUNIT
KEPALAUNIT
ANGGOTA
Rapat Anggota • Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi• Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang
pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar koperasi.
• Keputusan penting rapat anggota menetapkan:1. Anggaran dasar dan Anggaran rumah tangga Koperasi2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi3. pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas4. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, serta pengesahan laporan keuangan5. pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya6. pembagian sisa hasil usaha (SHU)7. penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran
koperasi.
PengurusPengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam RAPengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam RA Pengurus merupakan pemegang kuasa RAPengurus merupakan pemegang kuasa RA Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun,Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun, Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
anggota Pengurus diatur dalam AD ARTanggota Pengurus diatur dalam AD ART Pengurus bertugas:Pengurus bertugas:
1.1. mengelola koperasi dan usahanya,mengelola koperasi dan usahanya,2.2. mengajukan rancangan rencana kerja serta mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK),belanja koperasi (RAPBK),
3.3. menyelenggarakan rapat anggota,menyelenggarakan rapat anggota,4.4. mengajukan laporan keuangan dan mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,5.5. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib,inventaris secara tertib,6.6. memelihara daftar buku anggota dan pengurus. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
PengawasPengawas Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi
dalam RAdalam RA Pengawas bertanggung jawab kepada RAPengawas bertanggung jawab kepada RA Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat
sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam AD sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam AD ARTART
Pengawas bertugas:Pengawas bertugas:
1.1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi,kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi,
2.2. membuat laporan tertulis tentang hasil membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya,pengawasannya,
STRUKTUR EKSTERNAL ORGANISASI KOPERASI
INDUKKOPERASI
TINGKATPUSAT
KOPERASIGABUNGAN
KOPERASIGABUNGAN
KOPERASIGABUNGAN
TINGKATPROPINSI
KOPERASIPUSAT
KOPERASIPUSAT
KOPERASIPUSAT
TINGKATKAB/KOTA
KOPERASIPRIMER
KOPERASIPRIMER
KOPERASIPRIMER
TINGKAT KEC/ DESA
1.1. Anggota koperasiAnggota koperasi2.2. PengawasPengawas3.3. PengurusPengurus4.4. ManajerManajer5.5. Badan penasihat dewan pembinaBadan penasihat dewan pembina6.6. Kementerian Koperasi, Dinas Kementerian Koperasi, Dinas
Koperasi, Dekopin dan koperasi Koperasi, Dekopin dan koperasi sekundersekunder
PERSONALIA PENGAWASAN DI PERSONALIA PENGAWASAN DI KOPERASIKOPERASI