Post on 16-Oct-2021
Isrâiliyyât dalam Kisah Nabi Ayyub as.
(Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman)
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)
Oleh:
Nurhasanah
NIM. 13210536
JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1438 H/2017
ii
Isrâiliyyât dalam Kisah Nabi Ayyub as.
(Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman)
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Agama (S. Ag)
Oleh:
Nurhasanah
NIM. 13210536
Pembimbing:
Ali Mursyid, M. Ag
JURUSAN ILMU AGAMA DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1438 H/2017 M
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Isrâiliyyât dalam Kisah Nabi Ayyub as. (Studi
Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman)” yang
disusun oleh Nurhasanah Nomor Induk Mahasiswa: 13210536 telah diperiksa
dan disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 16 Agustus 2017
Pembimbing,
Ali Mursyid, M. Ag
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Isrâiliyyât dalam Kisah Nabi Ayyub as. (Studi
Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman) oleh
Nurhasanah dengan NIM 13210536 telah diajukan pada sidang Munaqasyah
Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 16
Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).
Jakarta, 16 Agustus 2017
Dekan Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta
Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang,
Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A
Sekretaris Sidang,
Dra. Suci Rahayuningsih
Penguji I
Dr. KH. Ahsin Muhammad, M.A
Penguji II
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc.
M.A
Pembimbing,
Ali Mursyid, M. Ag
v
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurhasanah
NIM : 13210536
Tempat/Tggl Lahir : Jakarta, 01 September 1995
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Isrâiliyyât dalam Kisah Nabi Ayyub
as. (Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman)
adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah
disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 16 Agustus 2017
Nurhasanah
vi
MOTTO
“Allah SWT tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kesanggupannya”
(QS. Al-Baqarah [2]: 286)
vii
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini dipersembahkan kepada sosok yang takkan terbalaskan
jasanya, yaitu kedua orangtuaku ayahanda Drs. H. Maulana Yusuf, MA dan
Ibunda Hj. Nurhayina Wati S.Ag yang telah mendidik dan memotivasi serta
mendoakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Mungkin
persembahan ini tidak cukup untuk membalas jasa-jasa kalian. Dan
terimakasih penulis ajukan kepada kakak dr. M. Fauzan Maulana yang selalu
mengingatkan penulis agar menyelesaikan tugas akhir ini, adik-adik tercinta
M. Nu`man Maulana, M. Nur Maulana, M. Zein Maulana serta M. Ahmad
Maulana terimakasih atas doa kalian semua.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah SWT. Dia-lah yang telah
menganugerahkan Al-Qur`an sebagai penunjuk bagi seluruh manusia dan
rahmat bagi segala alam. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, utusan dan manusia pilihan-Nya. Dialah sebagai
penyampai, pengamal, dan penafsir pertama Al-Qur`an.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Isrâiliyyât Dalam Kisah Nabi Ayyub as. (Studi Komparatif Tafsir Ibnu
Kasir dan Tafsir Muqatil bin Sulaiman)”. Hal ini tidak akan terwujud tanpa
adanya dukungan dari pihak yang telah memberi dukungan dan bimbingan
secara maksimal. Dengan ini, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam menyusun skripsi,
diantaranya:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfah, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang telah memberikan dukungan kepada
saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
3. Bapak Ali Mursyid, M. Ag pembimbing yang selalu memberikan
perhatian & arahan dengan penuh sabar dan ikhlas, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Muhammad Ulinnuha, Lc, MA, Ketua Program Studi Ilmu Al-
Qur`an dan Tafsir Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
5. Dra. Rukoyah Tamimi dan Dra. Suci Rahayuningsih selaku pembantu
dekan Fakultas Ushuluddin, yang telah banyak memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu
kepada penulis ketika kuliah di Fakultas Ushuluddin.
7. Kepada kedua orang tua saya ayahanda Drs. H. Maulana Yusuf, M.A
dan Ibunda Hj. Nurhayyina Wati, S.Ag. Merekalah yang menjadi
penyemangat dalam hidup saya selama ini serta menjadi panutan dalam
setiap langkahnya. Mereka yang senantiasa memberikan dukungan dan
motivasi, berkatnya saya mampu menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Hanya do’a tulus yang dapat anakmu panjatkan. Semoga di akhirat kelak
anakmu mampu mendudukan kalian di singgasana dan memakaikan
sebuah mahkota dari surga.
8. Kepada kakak Sri Rejeki, S.Ag yang telah banyak membantu penulis
dalam melengkapi penulisan skripsi ini baik dalam hal motivasi.
9. Kak Bagus, Kak Fadlu, Ustadz Miftah, Ustadz Ahmad, Ahmad Fauzan
yang meluangkan waktu serta ilmu dalam melakukan tugas akhir ini.
10. Staff Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, Iman Jama`
Lebak Bulus, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ) Jakarta yang telah
memberikan sarana dan prasarana dalam penulisan skripsi ini.
11. Seluruh instruktur tahfidz Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Kakak Ayuna
Faizah , Ibu Muthmainnah, Ibu Istiqomah, Ibu Mahmudah, Ibu Atiqoh,
dan Ibu Amilah. Selaku Instruktur tahfidz yang selalu jadi inspirator juga
selalu support penulis, sehingga penulis sampai di titik ini.
12. Teman terdekat dan seperjuangan Nur Wahyu Dhieni Srinita, S.pd,
Galuh Fathatul Maula, S.Pd, Hana Andriana, S.Ag, Nurazizah Fatiati,
S.Ag, Lu`lu Atul Ma`muroh, S.Ag, dan Ilma Zidna WTC, S.Ag yang
selalu memberi dukungan, semangat dan pacuan dalam menyelesaikan
skripsi ini dalam keadaan suka maupun duka. Dan senantiasa
x
memberikan semangat dalam menjalani empat tahun menimba ilmu di
IIQ Jakarta. Terima kasih karena telah bersedia untuk berbagi
kesenangan dan kesedihan. Semoga ikatan ini tidak akan terputus hingga
tua menyapa kita.
13. Seluruh teman-teman Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta angkatan
2013, khususnya teman fakultas Ushuluddin yang senantisanya bersedia
mendengarkan keluh kesah saya.
14. Kepada sahabat sejati saya Nia Umniati, Lulu Fauziah, Agustinmas
Ensa, serta Tuti Nafisah yang selalu menyemangati dalam melaksanakan
tugas akhir ini.
15. Taklupa kepada teman serta keluarga Jakarta Selatan saya, Diena Nur
Sabrina, Yusi Dzikria, Nuraini Azizah, dan Miftah Azkiya Habibah yang
selalu memberikan dukungan dan dorongan kepada saya.
16. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, telah
membantu dalam melancarkan proses penulisan skripsi ini.
Atas bimbingan, arahan, dan dorongan yang diberikan, semoga
Allah SWT. membalas kebaikan dan menjadikan catatan amal sholeh.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis menginginkan kritik dan saran dari
pembaca agar penelitian yang selanjutnya lebih bermakna dan berbeda
dari penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
Nurhasanah
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS .......................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xii
ABSTRAKSI ................................................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Permasalahan ................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah Tujuan dan Perumusan Masalah .................... 8
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 10
G. Jenis Penelitian ............................................................................... 15
H. Sitematika Penulisan ...................................................................... 17
BAB II : GAMBARAN UMUM TENTANG ISRÂILIYYÂT
A. Pengertian Isrâiliyyât ..................................................................... 19
B. Sejarah Munculnya Isrâiliyyât ....................................................... 27
1. Periode Periwayatan dan Tokoh-Tokoh Isrâiliyyât ................. 28
2. Masa Penulisan dan Kodifikasi Karya ..................................... 30
C. Macam-Macam Isrâiliyyât dan Hukum Meriwayatkannya ........... 33
xii
D. Isrâiliyyât dalam Ayat-Ayat Kisah ................................................ 41
BAB III : TINJAUAN UMUM TAFSIR
A. Tafsir Ibnu Kasir ............................................................................ 57
1. Biografi Ibnu Kasir ..................................................................... 57
a) Riwayat Hidup dan Pendidikan ................................................ 57
b) Karya-Karya Ibnu Kasir ........................................................... 60
c) Pendapat Ulama Terhadap Ibnu Kasir ..................................... 61
d) Sikap Ibnu Kasir Terhadap Cerita Isrâiliyyât ......................... 63
2. Tinjauan Tafsir ........................................................................... 66
a) Latar Belakang Penulisan Kitab Ibnu Kasir ............................. 66
b) Metode Penafsiran .................................................................... 68
c) Corak Penafsiran ...................................................................... 69
d) Sistematika Penulisan ............................................................... 70
B. Tafsir Muqatil bin Sulaiman .......................................................... 72
1. Biografi Muqatil bin Sulaiman ................................................... 72
a) Riwayat Hidup dan Pendidikan ................................................ 72
b) Karya-Karya Muqatil bin Sulaiman ......................................... 74
c) Pendapat Ulama Terhadap Muqatil bin Sulaiman .................... 75
d) Sikap Muqatil bin Sulaiman Terhadap Cerita Isrâiliyyât ......... 76
2. Tinjauan Tafsir ........................................................................... 77
a) Latar Belakang Penulisan Kitab Muqatil bin Sulaiman ........... 77
b) Metode Penafsiran .................................................................... 79
c) Corak Penafsiran ...................................................................... 80
d) Sistematika Penulisan ............................................................... 81
xiii
BAB IV : PENAFSIRAN AYAT-AYAT ISRÂILIYYÂT DALAM KISAH
NABI AYYUB as, PADA SURAT SHÂD: 41-44 dan AL-ANBIYÂ: 83-
84
A. Kisah Nabi Ayyub as di dalam Al-Qur`an ..................................... 83
B. Penafsiran Ibnu Kasir dan Muqatil bin Sulaiman .......................... 89
1. Surat Al-Anbiya Ayat 83-84 .................................................... 89
2. Surat Shâd Ayat 41-44 ............................................................. 93
C. Israiliyyat di dalam Kedua Tafsir ................................................. 101
1. Ketika Nabi Ayyub Diberi Kesehatan Berupa Belalang Emas101
2. Ketika Nabi Ayyub Ditimpa Penyakit Keras ......................... 103
3. Pada Badannya Keluar Bau Busuk ......................................... 105
4. Ketika Harta dan Anaknya Dikembalikan ............................. 107
D. Klasifikasi Kisah Nabi Ayyub as. di dalam Kedua Tafsir ........... 109
1. Maqbul ................................................................................... 109
2. Mardud ................................................................................... 111
3. Mutawaqqaf Ilaihi .................................................................. 112
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 117
B. Saran ............................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 119
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
Huruf
Arab Nama
Huruf
Latin Keterangan
alif - Tidak dilambangkan أ
”bā` B Huruf “be ب
”tā` T Huruf “te ت
”tsā` ts Huruf “te” dan “es ث
jim J Huruf je ج
hā` h Huruf “ha” dengan garis bawah ح
”khā` kh Huruf “ka” dan “ha خ
”dal d Huruf “de د
”dzal dz Huruf “de” dan “zet ذ
”rā` r Huruf “er ر
”zai z Huruf “zet ز
”sin s Huruf “es س
”syin sy Huruf “es” dan “ye ش
”shād sh Huruf “es” dan “ha ص
”dhād dh Huruf “de” dan “ha ض
”thā` th Huruf “te” dan “ha ط
”zhā` zh Huruf “zet” dan “ha ظ
‘ ain‘ عKoma terbalik di atas hadap
kanan
”ghain Gh Huruf “ge” dan “ha غ
”fā` F Huruf “ef ف
”qāf Q Huruf “qi ق
”kāf K Huruf “ka ك
”lām L Huruf “el ل
”mim M Huruf “em م
”nun N Huruf “en ن
”wāwu W Huruf “we و
”hā` H Huruf “ha ھ
hamzah ` Apostrof ء
”yā` Y Huruf “ye ي
xv
B. Vokal
Vokal Tunggal
Tanda Vocal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
A Harakat Fathah
I Harakat Kasrah
U Harakat Dhammah
Vokal Panjang
Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
ȃ Huruf “a” dengan topi di
atas
Î Huruf “i” dengan topi di
atas
Û Huruf “u” dengan topi di
atas
Vokal Rangkap
Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal
Latin Keterangan
Ai Huruf “a” dan “i”
Au Huruf “a” dan “u”
C. Kata Sandang
1) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyyah
ditransliterasi sesuai dengan bunyinya. Contohnya:
al-Madînah :المدينة al-Baqarah :البقرة
2) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyyah
ditransliterasi sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan
sesuai bunyinya. Contoh:
xvi
as-Sayyidah : السيدة ar-rajul : الرجل
ad-Dȃrimî : الدارمى asy-syams : الشمس
3) Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan
lambang (__), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.
Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:
فهاء Âmannȃ billȃhi : أمنا بالل Âmana as-Sufahȃ’u : أمن الس
كع Inna al-ladzîna : إن الذين wa ar-rukka’i : والر
4) Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
al-Af`idah : الأفئدة
al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : الجامعة الإسلمية
Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nashibah’: عاملة ناصبة
al-Âyat al-Kubrȃ : الٱية الك برى
xvii
ABSTRAK
Nurhasanah (13210536). Skripsi dengan judul “Isrâiliyyât
Dalam Kisah Nabi Ayyub as. (Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan
Tafsir Muqatil bin Sulaiman)”, diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana (Strata-1), Fakultas Ushuluddin,
Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
Latar belakang penulisan skripsi ini adalah keterkaitan penulis
terhadap pokok bahasan mengenai problematika didunia luar
mengenai cerita bohong yang telah menjamur luas, yaitu Isrâiliyyât ,
Isrâiliyyât sendiri merupakan kisah atau dongeng yang memang
sengaja dimasukkan musuh-musuh Islam ke dalam Tasir dan Hadis
yang sama sekali tidak ada dasar-dasarnya dalam sumber lama. Kisah
tersebut dikisahkan dengan tujuan untuk merusak akidah umat Islam.
Ada beberapa kisah Isrâiliyât yang kemudian menyebabkan
kekeliruan dan mengganggu kemurnian ajaran Islam. Kisah-kisah
tersebut biasanya berbumbu dongeng dan khurafat, yang bertentangan
dengan akal sehat dan syara`. Penyebaran kisah Isrâiliyyât telah ada
sejak zaman Nabi dan berkembang subur di kalangan Islam ketika
masa tabi` tabi`in. Maka dari itu penulis terdorong dan memberanikan
diri untuk meneliti penafsiran kisah-kisah Isrâiliyât yang terdapat
dalam Al-Qur`an.
Di sini penulis akan mengkaji Isrâiliyât dalam kisah Nabi
Ayyub, cerita-cerita semacam ini banyak muncul dan dijumpai dalam
kitab-kitab tafsir klasik, khususnya kitab tafsir yang secara
metodologis menggunakan pendekatan tafsîr bi al-ma`tsûr.
Rumusan masalah yang penulis kaji disini adalah Apa dan
Bagaimana Isrâiliyyât dalam kisah Nabi Ayyub as. yang terdapat
pada tafsir Ibnu Kasir dan tafsir Muqatil bin Sulaiman?, Bagaimana
klasifikasi kisah Isrâiliyât Nabi Ayyub as. dalam kedua tafsir
tersebut?.
Untuk mendapatkan fakta dan data yang objektif dalam
penelitian ini, penelitian yang penulis lakukan dikategorikan sebagai
penelitian pustaka (library research), yaitu rangkaian yang berkenaan
dengan pengumpulan data dari literatur yang berkaitan dengan judul
skripsi ini.
Setelah melalui penelitian beberapa bab pembahasan, maka
hasil yang dapat penulis hasilkan dalam skripsi ini: Pertama, riwayat
Isrâiliyyât dalam penafsiran kisah Nabi Ayyub as. di dalam tafsir
xviii
Ibnu Kasir dan Muqatil bin Sulaiman berikut riwayatnya: a) ketika
Nabi Ayyub diberi kesehatan berupa belalang emas, b) ketika Nabi
Ayyub ditimpa penyakit keras dan penderitaannya berkepanjangan, c)
Pada badannya sempat keluar bau busuk bahkan sampai keluar ulat
sehingga Nabi Ayyub diasingkan dan kaum kerabatnya menjauhi
Nabi Ayyub, d) ketika harta dan keluarganya dikembalikan seperti
sedia kala. Kedua, hasil penelitian dari riwayat-riwayat Isrâiliyyât
tersebut: a) maqbul : ketika Nabi Ayyub ditimpa penyakit keras dan
penderitaannya berkepanjangan b) mardud : kisah pada saat badannya
sempat keluar bau busuk bahkan sampai keluar ulat sehingga Ayyub
diasingkan dari negerinya dan di lempar ke tempat pembuangan Bani
Israil dan Ketika Nabi Ayyub diberi kesehatan berupa belalang emas
c) mutawaqqaf ilaihi : kisah ketika harta dan keluarganya
dikembalikan seperti sedia kala.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT menurunkan Al-Qur`an adalah untuk menjadi petunjuk
kepada segenap mereka yang berbakti kepada Allah guna untuk
menjadi penyuluh kepada segala hamba yang tunduk dan menurut,
untuk menjadi pedoman hidup dunia dan akhirat. Sejarah telah
membuktikan kesan baik Al-Qur`an terhadap bangsa-bangsa Arab.1
Kisah dalam Al-Qur`an mempunyai banyak faedah,
diantaranya adalah dapat menarik perhatian pembaca, karena kisah
dalam Al-Qur`an itu sendiri banyak mengandung unsur sastra.2 Di
dalam Al-Qur`an kita dapati banyak kisah Nabi-Nabi, Rasul-Rasul
dan umat-umat dahulu kala, maka yang dimaksudkan dengan kisah-
kisah itu, ialah pengajaran-pengajaran dan petunjuk-petunjuk yang
berguna bagi orang penyeru kebenaran dan bagi orang-orang yang
diseru kepada kebenaran.3
Terdapat banyak kisah dalam Al-Qur`an, salah satu adalah
kisah tentang para nabi. Kisah ini mengandung dakwah mereka
kepada kaumnya, mu`jizat-mu`jizat yang memperkuat dakwahnya,
sikap orang-orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan
1 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir,
(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2000), cet-3, h.127 2 Nasruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h.
228 3 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, 139
2
perkembangannya serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka yang
mempercayainya dan golongan yang mendustakan.4
Ada sisi menarik yang harus dikaji kalau kita mempelajari
kitab tafsir, terutama yang menggunakan corak bi al-ma`tsûr. Sisi
yang dimaksud adalah persoalan cerita Isrâiliyât. Dalam penelitian,
memang banyak tafsir, setelah dilakukan pengecekan, ternyata
banyak bersumber dari Isrâiliyât. Kesan para ulama terhadap kitab
tafsir yang menggunakan corak bi al-ma`tsûr salah satu diantaranya
yaitu Isrâiliyât. Sangat disayangkan sebab kesan itu pada sisi tertentu
akan membawa dampak negatif, bahkan membahayakan bagi umat
Islam, dikhawatirkan mereka menerima apapun tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu apakah itu sesuai dengan ajaran
Islam atau tidak, yang terdapat dalam kitab tafsir yang menggunakan
corak bi al-ma`tsûr.5
Pengutipan Isrâiliyât oleh sebagian mufasir sebagai salah satu
sumber penafsiran Al-Qur`an mulai zaman Nabi hingga masa tabi`
tabi`în, yaitu semenjak peng-kodifikasian tafsir sampai sekarang,
memperkaya khazanah perpustakaan umat Islam dengan kitab-kitab
tafsir yang memuat riwayat-riwayat Isrâiliyât dengan intensitas yang
cukup beragam, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Persoalan
Isrâiliyât menjadi isu penting bagi mufassir modern. Sebab Isrâiliyât
tidak hanya berkaitan dengan aspek teologis Islam yang mengklaim
sebagai agama yang sempurna, sehingga tidak perlu lagi merujuk
4 Manna` Khalil al-Qattan, Mabâhis fî `Ulûmil Qur`ân, (Bogor: Pustaka Lintera
Nusa, 2013), cet-16, h. 436 5 Rosihan Anwar, Melacak Unsur Isrâiliyât Dalam Tafsir At-Tabari dan Tafsri Ibnu
Kasir, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-1, h. 5-6
3
pada ajaran-ajaran Yahudi dan Nasrani yang pada umumnya berisi
khurafat-khurafat yang merusak aqidah umat Islam.6
Ada beberapa kisah Isrâiliyât yang kemudian menyebabkan
kekeliruan dan mengganggu kemurnian ajaran Islam. Kisah-kisah
tersebut biasanya yang berbumbu dongeng dan Khufarat7 yang
bertentangan dengan akal sehat dan Syara`.
Riwayat-riwayat Isrâiliyât berpotensi menyimpangkan
kepercayaan umat Islam terhadap sebagian ulama dan umat muslim
dari kalangan sahabat dan tabi`in. Ada banyak dongeng Isrâiliyât
yang riwayatnya dinisbatkan kepada kalangan salafus salih8 yang
terkenal karena keadilan dan reputasinya yang dapat dipercaya.
Sebagian dari mereka bahkan terkenal di kalangan orang-orang Islam
dengan Tafsir dan Hadis yang diriwayatkannya. Para Ulama berbeda
pendapat dalam mengakui dan mempercayai kisah-kisah tersebut, ada
yang mencela (menolak) dan ada pula yang mempercayai
(menerima).9
Kaum Yahudi selalu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mengikis aqidah dan melemahkan kepercayaan umat Islam terhadap
Al-Qur`an dan Hadis. Mereka juga berusaha menggoyang
kepercayaan golongan salafu salih yang memiliki peran dalam
memikul risalah umat Islam dan menyebarkan ke segala penjuru
6 Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Pengantar Ilmu Tafsir, (Jakarta: Darus
Sunnah Press, 2004), h.115 7 Khurafat ialah menghubungkan suatu peristiwa yang terjadi dengan suatu perkara
yang menutup akal/ tidak masuk akal, lihat Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Islam, (Jakarta:
PT. Ichtiar Baru Van Haeve, 1993), cet 1, h. 58 8 Salafu Salih ialah orang yang mengikuti jalan mereka (Para Sahabat Nabi, Tâbi`în,
dan Tâbi` at-Tabi`în), dan menempuh sesuai manhaj/ metode mereka, maka dia termasuk
salafi, karena menisbahkan/ menyandarkan kepada mereka 9 Manna` Khalil al-Qattan, Mabâhis fî `Ulûmil Qur`ân, (Bogor: Pustaka Lintera
Nusa, 2013), cet-16, h. 492
4
dunia. Karena itu, umat Islam perlu mencermati dan memperhatikan
serta mempertimbangkan penyerapan riwayat Isrâiliyât dalm tafsir-
tafsir dan menyaringnya. Inilah akibat riwayat Isrâiliyât yang terdapat
dalam kitab tafsir terhadap aqidah umat Islam dan juga terhadap
kesucian ajaran Islam. 10
Menurut Muhammad Husein adz-Dzahabi makna lahiriyah
dari Isrâiliyât adalah pengaruh kebudayaan Yahudi dan Nasrani
terhadap penafsiran Al-Qur`an. Kisah yang dimasukkan dalam tafsir
yang periwayatannya kepada sumber Yahudi dan Nasrani.11
Beberapa kisah-kisah para Nabi terdapat Isâiliyyât di
dalamnya, salah satu diantaranya adalah kisah Nabi Ayyub as.
Nabi Ayyub as. adalah salah seorang Nabi yang secara garis
tegas dinyatakan sebagaimana penerimaan wahyu, sebagaimana
disebutkan di dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar.
Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada
Tuhan-nya)[1303]”.(QS.Shâd [38]: 44)
Kisah Nabi Ayyub as. telah banyak memberikan inspirasi
terutama kapada penulis untuk dikaji dan diteliti, karena
kesabarannya dalam mengahadapi cobaan, nabi Ayyub merupakan
sosok nabi Allah SWT yang tauladan memiliki harta yang melimpah,
keluarga dan anak. Nabi Ayyub pun termasuk Nabi yang selalu diberi
10
Tim penyusun MKD IAIN Sunan Ampel, Studi Al-Qur`an, (Surabaya: IAIN SA
Press, 2012) 11
Muhammad Husein Adz-Dzahabi, at-Tafsîr wa al-Mufassirûn jilid 1, (Mesir: Dâr
al-Kutub wa al-Hadîs, 1976), h.175
5
kenikmatan oleh Allah SWT. tetapi pada suatu waktu Allah menguji
Nabi Ayyub dengan menarik seluruh harta yang beliau miliki,
keluarga maupun anak, tetapi Nabi Ayyub pun bersabar dengan
cobaan yang diberi oleh Allah SWT. Dikala itupun Allah memberi
ujian berupa penyakit keras yang menggorogoti tubuhnya, dan Nabi
Ayyub pun tak mengeluh sama sekali tetapi selalu sabar dan berdzikir
kepada Allah SWT dalam mengahadapi masalah yang ada. Kendati
demikian membuat iman Nabi Ayyub semakin bertambah besar dan
kesabarannya menjadi kuat.12
Banyak juga kisah yang telah tersebar di masyarakat pada
umumnya seperti riwayat-riwayat yang serupa ditemukan di dalam
tafsir as-Suyuti yang menggambarkan penderitaan Nabi Ayyub yang
sangat berat. Namun demikian, banyak hal-hal yang tidak pantas
disandarkan atau dialami kepada Nabi Ayyub.
Disebutkan juga Nabi Ayyub menanggung dosa akibat tidak
mau memberikan bantuan kepada seseorang yang sedang didzalimi
oleh temannya, maka Allah mendatangkan cobaan kepadanya.
Tampak sekali, cerita yang berasal dari ahli kitab sangat berlebihan
dan merupakan karangan orang-orang zindiq.13
Menurut Ahmad Izzan dalam bukunya Ulumul Qur`an Telaah
Tekstualitas dan Kontekstualitas, Ahmad Khalil menyatakan bahwa
yang dimaksud Isrâiliyât adalah kisah-kisah yang diriwayatkan Ahli
Kitab, baik yang ada hubungannya dengan agama mereka ataupun
12
Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan Silsilah Para Nabi, (Jakarta: Qisthi Press,
2010), cet-13, h.118-119 13
Zindiq ialah orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan
kekafirannya, lihat Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar
Baru Van Haeve,, 2011), cet ke-5, h. 2032
6
tidak. Amin al-Khuli berpendapat bahwa Isrâiliyât merupakan
pembaharuan kisah-kisah dari agama dan kepercayaan bukan Islam
yang merembes masuk Jazirah Arab Islam. Kisah tersebut dibawa
oleh orang-orang Yahudi yang sejak dahulu berkelana ke arah Barat
menuju Babilonia dan sekitarnya, Sedangkan ke arah Barat menuju
Mesir.14
Menurut Husein ad-Dzahabi (w. 1997 M) dalam bukunya yang
berjudul At-Tafsîr Wa al-Mufasirûn, secara sepintas Isrâiliyât itu
mengandung pengertian pengaruh kebudayaan Yahudi dalam
penafsiran Al-Qur`an.15
Sedangkan menurut Ibnu Kasir (w.774 H) dalam tafsirnya
Tafsir al-Qur`ân al-`Azhîm, ia membagi Isrâiliyât kepada 3 golongan.
Pertama, yang diketahui kebenarannya, karena ada konfirmasinya
dalam syariat, maka dapat diterima. Kedua, yang diketahui
kebohongan, karena adanya pertentangan dengan syariat, maka harus
ditolak. Ketiga, yang tidak masuk ke dalam bagian pertama dan kedua
tersebut, maka golongan ini tidak boleh membenarkan dan tidak boleh
mendustakannya, tetapi boleh meriwayatkannya.16
Lalu menurut Ibnu al-`Arabi (w. 543 H) dalam tafsirnya
Ahkâm al-Qur`an, ia sangat berhati-hati terhadap Isrâiliyât. Dalam
menjelaskan maksud hadis beliau membedakan antara isi berita yang
14
Ahmad Izzan, Ulumul Qur`an Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas,
(Bandung: Tafakur (Kelompok HUMANIORA), 2013), cet-5, h. 232 15
Ad-Dzahabi, At-Tafsîr wa al-Mufassirûn, (Kairo: Dar Al-Kutub Al-Haditsah,
1961), h.165 16
Ibnu Kasir Al-Quraisyi, Tafsir al-Qur`an al-`Azhîm, (Mesir: Isa Al-BAbi Aql
Haalaby As-Syurakahu, Juz 1), h.4
7
berkenaan dengan diri mereka sendiri (Ahli Kitab), dan juga
berkenaan dengan dengan orang lain (Non Ahli Kitab).17
Menurut Rusydie Anwar dalam bukunya Pengantar Ulumul
Qur`an dan Ulumul Hadis, Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa kisah
Isrâiliyât yang shahih itu boleh diterima, dan kisah yang dusta serta
diketahui kedustaannya sehingga bertentangan dengan syariat harus
ditolak. Sementara itu, kisah yang tidak diketahui kebenarannya dan
kepalsuannya harus didiamkan, tidak dibenarkan atau didustakan serta
tidak diimani dan tidak juga membohonginya.18
Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk menganalisa
Isrâiliyât dalam kisah Nabi Ayyub menurut tafsir Ibnu Kasir dan
tafsir Muqâtil bin Sulaiman. Pertama, tafsir Ibnu Kasir karya Isma`il
bin `Amr al-Quraisy bin Kasir al-Basri beliu lahir pada tahun 705 H
dan wafat 774 H.19
Kedua, tafsir Muqâtil bin Sulaiman karya Muqâtil
bin Sulaiman bin Bisyir al-Adzi al-Khurasani beliau lahir di kota
Balkh pada tahun 109 H20
dan wafat pada tahun 150 H/ 767 M.21
Pada skripsi ini penulis memilih tafsir yang berbeda yaitu
tafsir Ibnu Kasir dan tafsir Muqâtil bin Sulaiman. Alasan penulis
memilih kedua tafsir tersebut, dikarenakan penulis melihat kedua
tafsir tersebut sebagai salah satu tafsir pada abad klasik yang
17
Ibn Al-Arabi, Ahkâm al-Qur`an, (Mesir: Isa Al-Babi Aql As-Syurakahu, Juz 1),
h.11 18
Rusydie Anwar, Pengantar Ulumul Qur`an dan Ulumul Hadis, (Yogyakarta:
IRCISOD, 2015), cet-1, h. 124 19
Manna` Khalil al-Qattan, Mabâhis fî `Ulûmil Qur`ân, (Bogor: Pustaka Lintera
Nusa, 2013), cet-16, h. 527 20
Abdullah Mahmud Syahatah, Tafsir Muqâtil bin Sulaiman Juz V, (Beirut:
Muassasah al-Tarikh al-Araby, 202), hal. 23 21
Al-Khatib bin al-Baghdadi, At-Tarîkh al-Baghdâd, (Cairo: Maktabah al-Khanji,
1931), Vol. 13, hal. 16
8
merupakan tafsir bil matsûr, dan penjelasannya sangat luas dalam
menyikapi kisah-kisah Isrâiliyât.
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah penulis
paparkan di atas, maka penulis tertarik dan memberanikan diri untuk
menganalisa kisah Isrâiliyât di dalam kisah Nabi Ayyub as., untuk
diangkat menjadi sebuah judul skripsi ”Isrâiliyât dalam Kisah Nabi
Ayyub as. (Studi Komparatif Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir
Muqâtil bin Sulaiman)”.
B. Identikasi Masalah
1. Dalam tafsir ayat-ayat kisah banyak dipenuhi oleh kisah-kisah
Isrâiliyât yang biasanya terdapat dalam tafsir klasik.
2. Ulama beda pandangan dalam memahami tafsir ayat-ayat kisah
termasuk kisah Nabi Ayyub As
3. Dalam Al-Qur`ân ada kisah Nabi Ayyub as. yang juga dalam
penafsirannya tidak terlepas dari kisah Isrâiliyyât.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menemukan
beberapa titik pokok permasalahan dan idetifikasi di atas agar
permasalahan ini tidak melebar ke mana-mana. Maka, masalah
penelitian dibatasi fokus membahas Isrâiliyyât dalam kisah Nabi
Ayyub as. yang terdapat di dalam kitab tafsir Ibnu Kasir dan tafsir
Muqâtil bin Sulaiman. Lalu penulis membatasi ayat tentang Nabi
Ayyub as. dan penafsirannya hanya pada surah Shâd : 41-44 dan Al-
Anbiya 83-84,22
dalam penafsiran kitab tafsir Al-Qur`an al-`Azhim
lebih dikenal dengan tafsir Ibnu Kasir karya Ibnu Kasir, dan tafsir
Muqâtil bin Sulaiman karya Muqâtil bin Sulaiman.
22
Ali Audah, Konkordansi Qur`an, (Bandung: Mizan, 1997), cet ke-2, h. 144
9
Mengapa mengambil tafsir Ibnu Kasir? Alasannya, Di dalam
kitab tafsir Ibnu Kasir di kalangan ulama termasuk salah satu kitab
pada abad klasik , kitab ini meriwayatkan kisah Isrâiliyât secara
lengkap dengan sanad, kemudian menjelaskan kebathilan yang ada
dalam sanad tersebut dan ada sedikit kritikan terhadapnya.23
Mengapa
mengambil kitab Muqâtil bin Sulaiman? Alasannya, dalam tafsir
Muqâtil bin Sulaiman, kitab yang ditulis secara individu oleh Muqâtil
bin Sulaiman yang merupakan salah seorang mufassir yang sangat
kontroversial hingga karyanya lama ditelan zaman, ia memiliki
reputasi jelek di kalangan ulama semasanya. Kisah- kisah Isrâiliyât
juga menjadi sumber rujukan kitab tafsir Muqâtil bin Sulaiman,
sumber yang beliau gunakan untuk membantu penafsirannya dan
memperjelas jalan cerita suatu ayat.24
Setelah pembatasan di atas maka masalah ini dirumuskan di
bawah berikut:
1. Bagaimana Isrâiliyyât dalam kisah Nabi Ayyub as. yang
terdapat pada tafsir Ibnu Kasir dan tafsir Muqâtil bin
Sulaiman?
2. Bagaimana klasifikasi kisah Isrâiliyât Nabi Ayyub as. dalam
kedua tafsir tersebut?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini ialah:
23
Zainul Hasan Rifa`I, Studi Khazanah Ilmu Al-Qur`an, (Jakarta: Lentera
Basritama, 2002), h.281 24
Muqâtil bin Sulaiman, Tafsir Muqâtil bin Sulaiman Juz I, (Irak: Markaz Jam`at
al-Majiid ad-Saqafah Wa al-Turas, 2006), hal. 92
10
1. Ingin mengetahui penafsiran kedua mufassir mengenai kisah
Isrâiliyyât dalam kisah Nabi Ayyub as. di dalam surah Shâd
41-44 dan Al-Anbiya 83-84 secara mendalam.
2. Ingin menganalisa dan melakukan klasifikasi kisah Isrâiliyât
dalam kisah Nabi Ayyub as. di kedua tafsir tersebut.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan dapat
memberikan manfaat. Adapun manfaat penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Sebagai referensi penelitian di bidang tafsir khususnya tentang
Isrâiliyât kisah Nabi Ayyub menurut Ibnu Kasir, Muqâtil bin
Sulaiman dalam tasirnya Ibnu Kasir, dan Muqâtil bin Sulaiman.
Serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis, menambah wawasan penulis secara mendalam
mengenai Isrâiliyât kisah Nabi Ayyub dan untuk mendapatkan
gelar strata satu (S1).
b. Bagi penulis selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan
sebagai penelitian lanjutan yang serupa dan lebih baik lagi.
c. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan
pembaca dan menjadi rujukan bahan baca. Memberikan
informasi tentang masalah yang diungkit oleh penulis. Dan
memberikan pengetahuan baru bagi studi tafsir Al-Qur`an.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan kajian literatur yang relevan dengan
pokok bahasan penelitian yang akan dilakukan, atau bahkan
memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.
11
1. Skripsi yang ditulis oleh Lomrah, Fakultas Ushuluddin Program
Studi Tafsir Hadis tahun 2002, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta, dengan judul Kisah Isrâiliyât Dalam Tasir At-Thabari.
Dalam skripsi ini Lomrah hanya spesifik menjelaskan
keberadaaan Isrâiliyât dalam Kitab At-Thabari saja, dikarenakan
sumber-sumber Isrâiliyât sebagai sumber penafsiran Al-Qur`an
sudah ada mulai sejak zaman sahabat.25
Diantara skripsi yang
ditulis oleh Lomrah dengan skripsi yang penulis kaji sama-sama
membahas tentang Isrâiliyât. Perbedaannya adalah dalam skripsi
ini penulis menjelaskan Isrâiliyât dalam kisah Nabi Ayyub, dan
tidak mengambil dari kitab At-Tabari. Namun mengambil dari
Tafsir Ibnu Kasir, dan Tafsir Muqâtil bin Sulaiman.
2. Skripsi yang ditulis oleh M. Bani Mulyanto, Fakultas Ushuluddin
Program Studi Tafsir Hadis tahun 2008, Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul Kisah Nabi
Ayyub dalam Al-Qur`an. Dalam skripsi ini M. Bani Mulyanto
menjelaskan kronologi kisah Nabi Ayyub secara keseluruhan
sesuai dengan Al-Qur`an dan mengambil surat yang berhubungan
dengan Nabi Ayyub.26
Antara skripsi yang ditulis oleh M. Bani
Mulyanto dengan skripsi yang dikaji oleh penulis memiliki
persamaan yaitu sama-sama membahas kisah Nabi Ayyub dan
mengkaji ayat-ayat yang tedapat kisah Nabi Ayyub dan
perbedaannya adalah dalam skripsi ini penulis menjelaskan kisah
Isrâiliyât di dalam kisah Nabi Ayyub dan meng-komparasikan
penafsiran antara tafsir Ibnu Kasir dan Muqâtil bin Sulaiman.
25
Lihat Skripsi, (Lomrah, “Kisah Isrâiliyât Dalam Tafsir At-Tabari”, (Jakarta,
Institut Ilmu Al-Qur`an, 2002), Fakultas Ushuluddin, Jakarta, Senin, 19 Juli 2017) 26
Liihat Skripsi, (M. Bani Mulyanto, ”Kisah Nabi Ayyub Dalam Al-Qur`an”,
(Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2008), Fakultas Ushuluddin,
Prodi Tafsir Hadis, Senin, 19 Juli 2017)
12
3. Skripsi yang ditulis oleh Nur Alifah, Fakultas Ushuluddin
Program Studi Tafsir Hadis tahun 2010, Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul Isrâiliyât Dalam
Tafsir At-Thabari Dan Ibnu Katsir. Dalam skripsi ini Nur Alifah
menguak lebih dalam kisah Isrâiliyât yang terdapat dalam kitab
tafsir At-Thabari dan Ibnu Kasir, dikarenakan di dalam kedua
tafsir tersebut banyak terdapat kisah Isrâiliyât.27
Antara skripsi
yang ditulis oleh Nur Alifah dengan skripsi yang penulis kaji
memiliki persamaan yaitu persamaan membahas kisah Isrâiliyât
dalam tafsir Ibnu Kasir adapun perbedaannya dengan penulis kaji
adalah dalam skripsi ini penulis membahas penafsiran Ibnu Kasir
dan Muqâtil bin Sulaiman dan menganalisa kisah Isrâiliyât dalam
beberapa ayat Nabi Ayyub as.
4. Skripsi yang ditulis oleh Septiawadi, Fakultas Ushuluddin
Program Studi Ilmu Tafsir Hadis, Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
Riwayat Isrâiliyât dalam Tafsir Bi Al-Ma`tsûr (Studi Tentang
Tafsir Ad-Dûrr al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-Ma`tsûr Karya As-
Suyuti). Dalam skripsi ini Septiawadi menjelaskan riwayat
Isrâiliyât dalam tafsir bi al-ma`tsûr yaitu kitab ad-Dûr al-Manstûr
karya as-Suyuti, hanya menjelaskan satu kitab tafsir, dan
menjelaskan kedudukan informasi atau berita yang dinukil dan
berasal dari Ahlu Kitab baik yang sudah masuk Islam maupun
tidak, dalam rangka menjelaskan kisah-kisah Al-Qur`an yang
27
Lihat Skripsi, (Nur Alifah, “Isrâiliyât dalam Tafsir At-Thabari Dan Ibnu Katsir”,
(Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN), 2010), Fakultas Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis ,
Senin, 19 Juli 2017)
13
terdapat dalam tafsir as-Suyuti sebagai corak bi al-Ma`tsûr.28
Antara skripsi Septiawadi dengan skripsi yang penulis kaji
memiliki persamaan yaitu membahas riwayat Isrâiliyât, ada
perbedaannya terletak pada rujuk tafsirannya, sedangkan dalam
skripsi ini penulis menjelaskan kisah Isrâiliyât kisah Nabi Ayyub
dalam beberapa kitab yang menerima kisah Isrâiliyât. Di sini,
penulis menggunakan kitab yang bercorak bi al-ma`tsûr yaitu
Tafsir Ibnu Kasir dan Tafsir Muqâtil bin Sulaiman.
5. Skripsi yang ditulis oleh Zidna Khairo Amalia, Fakultas
Ushuluddin, Program studi Tafsir Hadis, Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ) Jakarta, dengan judul Kisah Isrâiliyât dalam Kisah
Pernikahan Nabi Yusuf dan Zulaikha, dalam skripsi ini Zidna
Khairo Amalia ingin mengkaji lebih dalam tentang kebenaran
riwayat kisah Isrâiliyât yang beranggapan bahwa Nabi Yusuf
menikah dengan Zulaikha dan riwayat-riwayat dalam kitab tafsir
yang menyebutkan bahwa Nabi Yusuf menikah dengan
Zulaikha.29
Antara skripsi yang ditulis oleh Zidna Khoiro Amalia
dengan skripsi yang penulis kaji memiliki kesamaan yaitu dalam
pembahasan Israiliyat dalam kisah salah satu nabi, dan
perbedaannya adalah penulis mengkaji lebih dalam mengenai
kisah Isrâiliyât Nabi Ayyub menurut tafsir Ibnu Kasir dan
Muqâtil bin Sulaiman.
6. Skripsi yang ditulis oleh Riva Syarifa Humairo, Fakultas
Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadis, dengan judul Studi Kritis
28
Lihat Skripsi, (Septiawadi, “Riwayat Isrâiliyât dalam Tafsir Bi al-Ma`tsûr (Studi
Tentang Tafsir Ad-Dûrr Al-Mantsur Fî Tafsir Al-Ma`tsûr Karya As-Suyuti)”, (Jakarta: Intitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, 2000), Fakultas Ushuluddin, Prodi Ilmu
Tafsir Hadis, Senin, 19 Juli 2017) 29
Lihat Skripsi, (Zidna Khairo Amalia, “Kisah Isrâiliyât Dalam Pernikahan Nabi
Yusuf dan Zulaikha”, (Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) , 2015), Fakultas Ushuluddin,
Prodi Tafsir Hadis , Senin, 19 Juli 2017)
14
terhadap Kisah Isrâiliyât dalam Tafsir Al-Misbah (Analisis Surat
al-Baqarah dan al-Kahfi). Dalam skripsi ini Riva Syarifa Humairo
menulis tentang Kisah Isrâiliyât secara umum akan tetapi di batasi
oleh surat al-Baqarah dan al-Kahfi dan hanya mengambil salah
satu tafsir yaitu tafsir al-Misbah, karena menurut beliau tafsir al-
Misbah merupakan salah satu karya hebat yang dipersembahkan
untuk dunia terutama untung bangsa Indonesia, yang
penjelasannya mengenai Isrâiliyât sangat luas dan mudah.30
Antara skripsi yan ditulis oleh Riva Syarifa Humairo dengan
skripsi yang akan penulis kaji memiliki persamaan yaitu
membahas kisah Isrâiliyât dan perbedaannya adalah penulis disini
menjelaskan tentang kisah Isrâiliyât Nabi Ayyub menurut tafsir
Ibnu Kasir dan Muqâtil bin Sulaiman.
7. Skripsi yang ditulis oleh Laila Mutmainah, fakultas Ushuluddin
dan Pemikiran Islam, Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir,
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta,
dengan judul Penafsiran Ayat-Ayat tentang Qadar dalam Kitab
Tafsir Muqâtil bin Sulaiman. Dalam skripsi ini Laila Muthmainah
berkenan meneliti tentang ayat Qadar menurut pandangan Muqâtil
bin Sulaiman, yang mana bila dilihat dari sisi historis, Muqâtil
mempunyai pandangan yang cukup unik pada masa hidupnya,
pandangan Muqâtil berkenaan dengan teologi.31
Antara skipsi
yang ditulis oleh Laila Muthmainah dengan skripsi yang akan
penulis kaji memiliki keasamaan dalam pengambilan tafsir yaitu
30
Lihat Skripsi, (Riva Syarifa Humairo, “Studi Kritis Terhadap Kisah Isrâiliyât
Dalam Tafsir Al-Misbah (Analisis Surat Al-Baqarah dan Al-Kahfi)”, (Jakarta: Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ), 2015), Fakultas Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis, Senin, 19 Juli 2017) 31
Lihat Skripsi, (Laila Mutmainah, “Penafsiran Ayat- Ayat Tentang Qadar dalam
Kitab Tafsir Muqâtil bin Sulaiman”, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga, 2015), Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir,
Senin, 19 Juli 2017)
15
tafsir Muqâtil bin Sulaiman, dan perbedaannya dengan judul yang
ditarik oleh penulis ialah pembahasan yang berbeda yaitu tentang
kisah Isrâiliyât Nabi Ayyub, lalu mengambil tafsir Muqâtil bin
Sulaiman Karena beliau merupakan salah tokoh yang mempunyai
tafsir yang di dalamnya terdapat kisah Isrâiliyât.
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Untuk mendapatkan fakta dan data yang objektif dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik penelitian pustaka (library
research) yaitu rangkaian yang berkenaan dengan pengumpulan
data dari literatur yang berkaitan dengan judul skripsi ini.32
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode maudhû`i (tematik). Metode maudhû`i yang kemudian
dilandaskan pada dua kitab tafsir.
2. Sumber Data
Sebagai sumber data, dalam mengumpulkan data penulis
menggunakan berbagai sumber yang terbagi menjadi dua bagian
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder
a. Sumber data primer adalah referensi pokok yang menjadi
sumber utama dalam penulisan skripsi ini yaitu Tafsir Ibnu
Kasir, dan Tafsir Muqâtil bin Sulaiman.
b. Sumber data sekunder yaitu data pada referensi-referensi lain
yang berkaitan dengan tema penelitian, sebagai penunjang,
pendukung, dan pelengkap dari sumber data primer.
32
Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009),
Cet.-5, h. 316
16
3. Teknik Pengumpulan Data
Langkah yang digunakan penulis yaitu melalui dokumen tertulis,
baik berupa artikel atau buku yang merupakan penafsiran seorang
penulis mengenai suatu topik yang berhubungan dengan skripsi
ini.33 Pengumpulan ini dilakukan dari beberapa sumber data
primer dan sekunder. Langkah pertama yang dilakukan oleh
penulis yaitu menyelesaikan kerangka tema yang dibutuhkan,
kemudian penulis pergi menuju perpustakaan untuk mencari
beberapa sumber data yang terkait dengan judul tersebut, langkah
selanjutnya setelah data-data terkumpul, kemudian data di foto
atau di fotocopy terlebih dahulu untuk memudahkan penulis
dalam mengerjakan tugas, lalu data difilter sesuai kebutuhan
pokok pada poin-poin yang akan dijadikan objek penelitian.
4. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan kemudian penulis menggunakan dua
metode analisis yaitu metode deskriptif dan metode komparatif-
kritis.
Metode deskriptif adalah suatu pembahasan yang bertujuan
untuk membuat gambaran terhadap data-data yang telah tersusun
dan terkumpul dengan cara memberikan intepretasi terhadap data
tersebut.34
Metode komparatif-kritis adalah metode yang menghimpun
sejumlah ayat-ayat Al-Qur`an, kemudian mengkaji, meneliti dan
membandingkan antara tafsir Ibnu Kasir dan tafsir Muqatil bin
Sulaiman. Analisa ini akan digunakan pada Bab IV.
33
Prasetyo Irawan, dkk, Metode Penelitian, h. 316 34
Jujun S, Suriasumantri, Penelitian Ilmiah Kefalsafahan dan Keagamaan:
Mencari Paradigma Keberssamaan, (Bandung: Nuansa: 2001), h. 68-69
17
5. Teknik Penulisan
Adapun teknik pada skripsi ini mengacu pada buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh IIQ
pers tahun 2011 oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang
diuraikan dalam skripsi ini dan agar skripsi ini lebih terarah dan
sistematis, maka pembahasan dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang,
Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan teori, gambaran umum tentang
Isrâiliyât: pengertian Isrâiliyât, sejarah munculnya Isrâiliyât,
Isrâiliyât dalam ayat-ayat kisah, macam-macam Isrâiliyât, pendapat
ulama mengenai Isrâiliyât, dan Klasifikasi Isrâiliyât.
BAB III : Berisi tentang biografi Isma`il bin `Amr al-
Quraisy bin Kasir tafsir Ibnu Kasir, dan biografi Muqâtil bin
Sulaiman bin Bisyir al-Adzi tafsir Muqâtil bin Sulaiman.
BAB IV : Berisi tentang kisah Nabi Ayyub dalam Al-
Qur`an, Analisa komparatif Al-Qur`an antara mufassir Ibnu Kasir dan
Muqâtil bin Sulaiman tentang ayat Nabi Ayyub As, Isrâiliyyat yang
terdapat dalam kedua tafsir tersebut, kualitas kisah Isrâiliyât Nabi
Ayyub dalam dua tafsir.
BAB V : Penutup, yang berisi tentang hasil penelitian dan
beberapa kesimpulan yang berisikan jawaban terhadap masalah-
masalah yang telah diterangkan di bab-bab sebelumnya.
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menjawab pertanyaan yang ada di rumusan masalah, maka dari
itu penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Riwayat Isrâiliyyât dalam penafsiran kisah Nabi Ayyub as. di
dalam tafsir Ibnu Kasir dan Muqatil bin Sulaiman berikut
riwayatnya: Ketika Nabi Ayyub diberi kesehatan berupa belalang
emas, ketika Nabi Ayyub ditimpa penyakit keras dan
penderitaannya berkepanjangan, pada badannya sempat keluar
bau busuk bahkan sampai keluar ulat sehingga Nabi Ayyub
diasingkan dan kaum kerabatnya menjauhi Nabi Ayyub, ketika
harta dan keluarganya dikembalikan seperti sedia kala.
2. Adapun Analisis yang penulis kaji Pertama, riwayat Isrâiliyyât
dalam penafsiran kisah Nabi Ayyub as. di dalam tafsir Ibnu Kasir
dan Muqatil bin Sulaiman berikut riwayatnya: a) ketika Nabi
Ayyub diberi kesehatan berupa belalang emas, b) ketika Nabi
Ayyub ditimpa penyakit keras dan penderitaannya
berkepanjangan, c) Pada badannya sempat keluar bau busuk
bahkan sampai keluar ulat sehingga Nabi Ayyub diasingkan dan
kaum kerabatnya menjauhi Nabi Ayyub, d) ketika harta dan
keluarganya dikembalikan seperti sedia kala. Kedua, hasil
penelitian dari riwayat-riwayat Isrâiliyyât tersebut: a) maqbul :
ketika Nabi Ayyub ditimpa penyakit keras dan penderitaannya
berkepanjangan b) mardud : kisah pada saat badannya sempat
keluar bau busuk bahkan sampai keluar ulat sehingga Ayyub
diasingkan dari negerinya dan di lempar ke tempat pembuangan
Bani Israil dan Ketika Nabi Ayyub diberi kesehatan berupa
118
belalang emas c) mutawaqqaf ilaihi : kisah ketika harta dan
keluarganya dikembalikan seperti sedia kala. Dan dalam suatu
riwayat bahwasanya Allah mengatakan kepada Nabi Ayyub “Aku
telah memujimu dengan pujian kesabaran sebelum dan sesudah
engkau mendapat ujian. Seandainya Aku telah meletakkan
kesabaran dibawah setiap helai rambut/ bulunya, tentulah engkau
tidak dapat bersabar.” Disini Allah memberikan ujian yang sangat
berat untuk Nabi Ayyub karena Alah tahu bahwa Ayyub bisa
menghadapinya.
B. Saran
Untuk hasil penelitian ini, maka penulis mengambil saran sebagai
berikut:
1. Banyak pelajar yang dapat diambil dari kisah Nabi Ayyub
bahwasanya beliau telah mengalami banyak cobaan yang
diberikan oleh Allah akan tetapi beliau tetap sabar, maka dari itu
beliau sangat dikenal dengan kesabarannya.
2. Adapun ayat yang diteliti oleh penulis, bahwasanya Allah
memberikan segala sesuatu berupa cobaan pasti kepada hamba
yang bisa menghadapinya dan sesuai dengan kadarnya.
3. Masyarakat muslim agar berhati-hati dalam mengetahui
klasifikasi kisah Isrâiliyyat mana yang bisa diterima, mana yang
ditolak dan ketika menerima riwayat dari suatu kisah yang
bersumber dari Wahab bin Munabbih, sehingga kita tidak
berpegang kepada suatu riwayat atau kisah yang tidak benar.
Dengan adanya riwayat yang simpang siur semacam itu, jelas
dapat memudarkan kepercayaan atas kebenaran kisah tersebut.
119
DAFTAR PUSTAKA
Abd Zuhd Ishom, Manhaj al-Imam Muqatil b. Sulayman al-Balkhi fi
Tafsirihi”, Tesis, Universitas Islam Ghaza, 2010
Abdurrahim Muhammad bin Muhammad Tafsir Nabawi, Jakarta:
Pustaka Azzam, 2001
Abdurrohman ar-Rumi Fahd, Ulumul Qur`an Studi Kompleksitas al-
Qur`an, Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997, cet 1
Abdul Malik Abdul Karim Amrullah, Tafsir Al-Azhar Jilid 8,
Singapore: Pustaka Nasional PTE LTD, 2003, cet ke-5
Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq al- Sheikh,
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5, Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi`I,
2003, cet 1
Abu Anas Hamid Ahmad ath-Thohir al-Basyuni, al-Israiliyat wa al-
Maudhu`at wa Bida`u at-Tafsir Qodiman wa Haditsan, Dar at-
Taqwa: 2004
Abu Syahbah Muhammad ibn Muhammad, Isrâiliyyat dan Hadis-
Hadis Palsu Tafsir Al-Qur`an Kritik Nalar Penafsiran Al-
Qur`an, Depok: Keira Publishing, 2014, cet 1
Abu Syahbah Muhammad bin Muhammad, Al-Israiliyat wa al-
Maudhu`at fi Kutub at-Tafsir, Kairo: Maktabah al-Sunnah,
1408 H, cet ke- 4
Abu Syahbah Muhammad ibn Muhammad, Israiliyat & Hadis-Hadis
Palsu Tafsir al-Qur`an, Depok: Keira Publishing, 2014, cet 1
Alhamid Zaid Husein, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Jakarta: Pustaka
Amani, 1995, cet 1
Alhamid Zaid Husein, Kisah 25 Nabi dan Rasul, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1995), cet 1
120
Ali Audah, Konkordansi Qur`an, Bandung: Mizan, 1997, cet ke-2
Ali Ja`far Musa`id Muslim Abdullah, Atsar al-Tahawwur al-Fikr fi
al-Tafsir fi al-`Abbasi, (Beirut, Muassasah al-Risalah, 1984)
Ali Syibromailisi Faizah, Tafsir Bi Al-Matsur, (Jakarta: Gaung
Persada (GP) Press, 2010), cet 1
Alifah Nur, Isrâiliyât Dalam Tafsir At-Thabari Dan Ibnu Katsir,
Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN), 2010, Fakultas
Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis
Al-Araby Ibn, Ahkam Al-Qur`an, Mesir: Isa Al-Babi Aql As-
Syurakahu, Juz 1
Amalia Zidna Khairo, Kisah Isrâiliyât Dalam Pernikahan Nabi Yusuf
dan Zulaikha, Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) , 2015,
Fakultas Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis
Amin Ahmad, Dhuha al-Islam, Mesir: Mathal Ba`ah Lajnah al-ta`lif
wa al-Nasr, 1952, Jilid II
Anwar Abu, Ulumul Qur`an Sebuah Pengantar, Pekan Baru:
AMZAH, 2009, cet ke-3
Anwar Rosihan, Melacak Unsur Isrâiliyât Dalam Tafsir At-Tabari
dan Tafsri Ibnu Kasir, Bandung: CV.Pustaka Setia, 1999, Cet
1
Anwar Rusydie, Pengantar Ulumul Qur`an dan Ulumul Hadis,
Yogyakarta: Kaha Anwar, 2015), cet 1
Ash-Shiddieqy Teungku Muhammad Hasbi, Ilmu Al-Qur`an dan
Tafsir, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2000
Ash-Shihaabuuny Muhammad Ali, Studi Ilmu al-Qur`an, Jakarta:
Pustaka Setia, 1999
Ash-Shihabuni Muhammad `Ali, Kisah-Kisah Nabi dan Masalah
Kenabiannya, Semarang: CV. Cahaya Indah, 1994), cet 1
121
Badruddin Abu al-Fida` Ahmad, Kisah Para Nabi & Rasul, (Jakarta:
Pustaka As-Sunnah, 2007), cet 1
Badruzzaman Ahmad Dimyathi, Kisah-Kisah Isrâiliyyat dalam Tafsir
Munir, Bandung: Sinar Biru Algensindo, 2010, cet ke-3
Al-Baghdadi Al-Khatib, Tarikh al-Baghdad, Cairo: Maktaba al-
khanji, 1931, vol. 13
Bahjat Ahmad, Sejarah Nabi-Nabi Allah, Jakarta: PT. Lentera
Basritama, 2001, cet1
Baidan Nasharuddin, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Bani Mulyanto Muhammad, Kisah Nabi AyyubDalam Al-Qur`an,
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga,
2008, Fakultas Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis
Chirzin Muhammad, al-Qur`an dalam Ulumul Qur`an, Yogyakarta:
Dana Bakti Prima Yasa, 1998
Djasan Saurat bin, Israiliyat dalam Tafsir Ibnu Kasir (Tesis Program
Magister Studi Islam IIQ), Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur`an,
2004, hal. 28-30
Ad-Dzahabi, At-Tafsir Wa Al-Mufassirun, Kairo: Dar Al-Kutub Al-
Haditsah, 1961
Adz-Dzahabi Muhammad Husein, Tafsir wal Mufassirun jilid 1,
Mesir: Dar al-Kutub wa al-Hadis, 1976
Adz-Dzahabi Muhammad Husain, Israiliyat dalam Tafsir dan Hadis,
Jakarta: Litera Antar Nusa, 1993
Al-Farmawi Abd Hayy, Metode Tafsir Maudu’i, terj. Suryan
A.Jamrah Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994
Al-Farmawiy Abd al-Hayy, al-Bidayat fi al-Tafsir al-Madhu`I, Kairo:
al-Hadharat al-Tarbiyyah
Al-Hafidz Ibn Kasir Imam Abu al-Fida, Tafsir al-Qur`an al-`Adzim,
jilid 1
122
Hermawan Acep, `Ulumul Qur`an Ilmu Untuk Memahami Wahyu,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet 1
Hitti Philip K., History of The Arabs, terj. Cecep Lukman Yasin dan
Dedi Slamet Riyadi (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2008)
Al-Hilali Syeikh Salim bin `Ied, Kisah Shahih Para Nabi, Jakarta: PT.
Pustaka Imam Syafi`I, 2009, cet-2
Humairo Riva Syarifa, Studi Kritis Terhadap Kisah Isrâiliyât Dalam
Tafsir Al-Misbah (Analisis Surat Al-Baqarah dan Al-Kahfi),
Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ), 2015, Fakultas
Ushuluddin, Prodi Tafsir Hadis
Husein al-Zahabi Muhammad, Israiliyat fi at-Tafsir wa al-Hadis,
Damaskus: Dar al-Iman, 1985, cet ke-2
Irawan Prasetyo, dkk, Metode Penelitian, Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009, Cet.-5
Izzan Ahmad, Ulumul Qur`an Telaah Tekstual dan Kontekstual ,
Bandung: Tafakur, 2013, cet ke-5
Lomrah, Kisah Isrâiliyât Dalam Tafsir At-Tabari, Jakarta, Institut
Ilmu Al-Qur`an, 2002, Fakultas Ushuluddin
M. Karman dan Supana, Ulumul Qur`an dan Pengenalan
Metodologi, Bandung: Pustaka Islamika
Mahmud Syahatah Abdullah, Tafsir Muqatil bin Sulaiman Juz V,
Beirut: Muassasah al-Tarikh al-Araby, 202
Mahmud Mani` Abd Halim, Metodologi Tafsir Kajian Komprehensif
Metode Para Ahli Tafsir, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006)
Malik Madani Ahmad, Tafsir Ibnu Kasir Bayangan Ibnu Taimiyah
Tradisi Santri, Jakarta, No: 2/V/1988
Al-Maraghi Ahmad Musthafa, Tafsir al-Maraghi Jilid 6, Mesir: Musthafa
al-Halabi, 1962, cet ke-3
123
Muhammad Hajjaj Jihad, Umur dan Silsilah Para Nabi, Jakarta:
Qisthi Press, 2010, cet-13
Muhammad Abu Syahbah Muhammad ibn, Isrâiliyyat dan Hadis-
Hadis Palsu Tafsir Al-Qur`an Kritik Nalar Penafsiran Al-
Qur`an, Depok: Keira Publishing, 2014, cet 1
Mutmainah Laila, Penafsiran Ayat- Ayat Tentang Qadar dalam Kitab
Tafsir Muqatil bin Sulaiman, Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2015, Fakultas Ushuluddin dan
Pemikiran Islam, Prodi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir
Ni’na`ah Ramzi, Al-Israiliyat wa `Atsaruha fi Kutub at-Tafsir,
Damaskus: Dar al-Qalam, Beirut: Dar adh-Dhiya`, 1970 M-
1390 H, Cet 1
Al- Qaththan Manna` Khalil, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an,
Jakarta: Pustaka al-Kausar, 2013, cet ke-9
Al-Qattan Manna` Khalil, Mabâhis fî Ulum Al-Qur`an, Bogor:
Pustaka Lintera Nusa, 2013, cet-16
Qardawi Yusuf, Berinteraksi Dengan al-Qur`an, Jakarta: Gema
Insani Press, 1999
Quraisy Shihab Muhammad, Wawasan al-Qur`an, Bandung: Mizan,
2010
Quraish Shihab Muhammad, Tafsîr al-Misbâh, Jakarta: Lentera Hati,
2012, cet ke-5
Al-Quraisyi Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur`an Al-`Azim, Mesir: Isa Al-
Babi Aql Haalaby As-Syurakahu, Juz 1
Al-Qurthubi Imam, Tafsir Al-Qurthubi, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008
Qutb Sayyid, Indahnya al-Qur`an Berkisah, Penerjemah
Fathurrahman, Jakarta: Gema Insani, 2004
Rifa`I Zainul Hasan, Kisah Israiliyat dalam Penafsiran dalam sukardi
K.D (ed), Belajar Mudah `Ulumul Qur`an; Studi Khazanah al-
Qur`an, Jakarta: Lentera, 2002
124
Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah, Ajaran,
dan Perkembangannya Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2012
Salim Ny. H. Hadiyah, Qishashul Anbiya, Bandung: Ikatan Penerbit
Cabang Jawa Barat, cet XIV
Septiawadi, Riwayat Isrâiliyât Dalam Tafsir Bi AL-Ma`tsur (Studi
Tentang Tafsir Ad-Durr Al-Mantsur Fi Tafsir Al-Ma`tsur
Karya As-Suyuti), Jakarta: Intitut Agama Islam Negeri (IAIN)
Syarif Hidayatullah, 2000, Fakultas Ushuluddin, Prodi Ilmu
Tafsir Hadis
Shabir Muslich, Kisah-Kisah Nabi dan Masalah Kenabian,
Semarang: CV. Adhi Grafika, 1994, cet 1
Shihab Quraish, Sejarah Ulum Al-Qur`an, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2000
Shihab Quraisy, Metode Tafsir tak ada yang terbaik dalam Pesantren,
Jakarta: No 1/V-1, VIII/ 1991
Sulaiman Muqatil bin, Tafsir Muqatil bin Sulaiman Juz I, Irak:
Markaz Jam`at al-Majiid ad-saqafah wa al-turas, 2006
Suriasumantri Jujun S, Penelitian Ilmiah Kefalsafahan dan
Keagamaan: Mencari Paradigma Keberssamaan, Bandung:
Nuansa: 2001
Syajâtah Abdullah Mahmud, Tafsir Muqatil bin Sulaiman Juz 3,
Beirut: At-Târikh Al-`Arabi, 2002, cet 1
Tim TAZKIA dan Muhammad Syafi’i Antonio dan, Ensiklopedi
Peradaban Islam, (Jakarta: Tazkia Publishing, 2012) vol V
Ushama Thameem, Metodologi Tafsir al-Qur`an, Kajian Kritis,
Objektif dan Komprehensif, Jakarta: Riora Cipta
Utomo Setiawan Budi, Kisah-Kisah al-Qur`an, Jakarta: Gema Insani
Press, 2000, cet ke-3
125
Al-Utsaimi Muhammad Shalih, Ushulun Fit Tafsir, Jakarta: Al-
Qowam, 2014, cet 1
Al-Utsaimin Muhammad bin Shalih, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta:
Darus Sunnah Press, 2004