Post on 10-Jan-2022
Grafik V-T Kopel Bah an (Jji VS Platin a
y = 1,85107x - 0,5177
R 2 = 0,9998
root .41011.10
y =-3,4208x +4,267
R2 = 0,9862
Tom petatur (C)
for..!.. =rare .10. 0.7.
O4
1 2
v, 0
-2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengukuran Konstanta Logam
Berdasarkan data pengukuran (Lampiran 2), diperoleh grafik
hubungan antara beda potensial (V) terhadap temperatur sebagai
berikut.
Dari grafik diatas, diperoleh hasil analisis seperti dirnuat dalam tabel
dibawah ini.
13
TABEL BESARAN HASIL ANALISIS DATA
KOPEL BAHAN UJI VS PLATINA
NO BAHAN UJI SENSITIVITAS KOEFISIEN(1./1°C) LINIERITAS (R 2 )
1 Baja 18,50 0.989
2 Wolfram 7,55 0,955
3 Tembaga 6,77 0,967
4 Perak 6,52 0,978
5 Emas 6,50 0,988
6 Tungsten 4,54 0,948
7 Alumunium 3,51 0,976
8 Nikelin -15 ; 05 0,969
9 Nichrom -22,43 0,998
10 Constantan -35,12 0,986
Berdasarkan basil analisis diatas, tampak bahwa baja memiliki
konstanta logarn positif terbesar, sedangkan konstantan memberikan
sensitivitas yang bernilai negatif.
B. Pengujian Linieritas Hubungan V - T
Pengujian Linieritas grafik hubungan potensial dengan
temperaturnya adalah dengan menghitung koefisiennya, yaitu harga
Berdasarkan hasil analisis ini, diperoleh gambaran baliwa
keseluruhan bahan uji menunjukkan koefisien yang hampir sama,
kecuali nikchrom yang menunjukkan linieritas yang tinggi. Namun
demikian, ditinjau dari sensitivitasnya, bahan ini menunjukkan
14
harga yang relatif kecil. Dengan demikian, bahan yang menunjukkan
kualitas yang balk untuk digunakan sebagai bahan termoelemen, baja
dan konstantan memberikan hasil yang cukup memuaskan.
Sebagaimana dikemukakan pada persamaan (ii) bab II,
sensitivitas sesungguhnya juga rnerupakan cerminan dari konstanta
logamnya. Dari itu, untuk menghasilkan sensitivitas yang tinggi,
dapat digunakan bahan-bahan yang memiliki konstanta logam yang
tinggi pula, yang claiam hal ini dapat mengacu pada tabel hasil
analisis diatas.
IS