Post on 06-Aug-2019
GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM MERAWAT
ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA
OSTEOARTHRITIS DI DESA SIWAL WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh :
AYU FAHRINA
J 210 150 076
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain,kecuali secara
tertulis di acu di dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di
atas,maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta 10 Maret 2019
Ayu Fahrina
1
GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA
KELUARGA YANG MENDERITA OSTEOARTHRITIS DI DESA SIWAL
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
Abstrak
Osteoarthritis adalah penyakit yang dialami populasi usia pertengahan ke atas
menyebabkan perubahan struktur di sekitar sendi. Perawatan Osteoarthritis
penting untuk keluarga karena keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang perlukan anggota keluarga yang sakit. Terdapat 5 tugas kesehatan keluarga
yaitu : mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya, mengambil keputusan
tindakan kesehatan yang tepat, memberikan perawatan, mempertahankan suasana
rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga, mempertahanakan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan dan fungsi perawatan kesehatan keluarga. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui upaya keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita osteoarthritis di wilayah kerja puskesmas baki. subyek penelitian ini
adalah Penderita Osteoarthritis yang terdaftar di Puskesmas Baki. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan penelitian ini adalah total sampling yaitu
mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Sampel penelitian ini
berjumlah 54 orang. Dari hasil analisis menggunakan SPSS 23.0 nilai mengenal
masalah kesehatan setiap anggotanya yaitu 80%, mengambil keputusan tindakan
kesehatan yaitu 94%, memberikan perawatan yaitu 91%, mempertahankan
suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga yaitu 84% mempertahankan hubungan timbal balik antara
keluarga dan lembaga kesehatan yaitu 68% dan fungsi perawatan keluarga yaitu
72% Kesimpulan nya keluarga sudah melaksanakan fungsi perawatan dengan
baik.
Kata Kunci : Osteoarthritis, Keluarga, Merawat
Abstract
Osteoarthritis is a disease that involves an upper age population that causes
changes in the structure around the joint. Osteoarthritis treatment is important for
the family because it determines how to care for a sick family member. 5 family
health tasks are needed, namely: Recognizing each member's health problems,
taking appropriate health action decisions, providing care, maintaining a home
that supports health and the development of family members' trust, maintaining a
reciprocal relationship between family and health institutions and handling family
health care. The purpose of this study was to study the families of people with
osteoarthritis in the working area of the tray health center. The subject of this
study was Osteoarthritis sufferers who were submitted at the Baki Health Center.
The sampling technique used in this study is total sampling, which is sampling all
participants as samples. The research sample was 54 people. From the results of
the analysis using SPSS 23.0 the value received for health problems Each member
2
is 80%, makes decisions about health actions that is 94%, gives care that is 91%,
maintains care homes that support health and development of family members'
trust, 84% maintain lead relations turning between family and health institutions is
68% and family care functions are 72%. In conclusion the family has completed
the function of care properly.
Keywords: Osteoarthritis, Family, Caring
1. PENDAHULUAN
Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang paling banyak ditemui, dialami oleh
populasi usia pertengahan ke atas. Osteoarthritis ditandai dengan kerusakan
progresif kartilago sendi dan menyebabkan perubahan struktur di sekitar sendi.
Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain akumulasi cairan, pertumbuhan
tulang yang berlebih, kelemahan otot dan tendon, sehingga membatasi gerak,
menyebabkan nyeri dan bengkak. Namun Perawatan Osteoarthritis sangatlah
penting untuk keluarga karena keluarga berperan dalam memnentukan cara
asuhan yang perlukan anggota keluarga yang sakit (Ambardini, 2011).
Di indonesia prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia <40 tahun,
30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia >61 tahun. Menurut (Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013). Mubarak dkk (2011) mengatakan bahwa keluarga
merupakan faktor pendorong yang menguatkan perilaku yang terwujud dalam
sikap dan gaya hidup yang mempengaruhi status kesehatan individu atau
masyarakat. Sejalan dengan pernyataan menurut Friedman (2010) dengan
pendekatan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah kesehatan setiap
anggotanya, mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberikan
perawatan, mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga, mempertahanakan hubungan timbal
balik antara keluarga dan lembaga kesehatan. Upaya keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang menderita Osteoarthritis merupakan pertolongan pertama
agar masalah kesehatan dapat di kurangi atau bahkan dapat teratasi sesuai dengan
keadaan keluarga, perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga
secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga.
3
Dari alasan-alasan beragam yang dijabarkan sebelumnya, penulis tertarik
untuk menggali lebih jauh tentang bagaimanakah upaya keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang menderita Osteoarthritis.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu statistik yang berfungsi untuk
mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui
data sampel atau populasi. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
menggambarkan upaya keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita
osteoarthritis di wilayah kerja puskesmas baki. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil seluruh anggota
populasi sebagai sampel. Jumlah penderita Osteoarthritis di Desa Siwal memiliki
jumlah 54 penderita. Rancangan penelitian menggunakan metode survey. Metode
survey digunakan untuk mendapatkan data seperti menyebarkan kuisioner,
melakukan studi pendahuluan wawancara. Metode penelitian ini bertujuan yaitu
untuk mendapatkan informasi data penelitian.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1.Karakterisitik Responden
No Karakteristik Frekuensi Presentase
(%)
1. Jenis Kelamin
a. Perempuan
b. Laki-laki
Total
34
16
50
68
32
100
2. Umur
a. 26-35 tahun
b. 36-45 tahun
c. > 45 tahun
Total
6
27
17
50
12
54
34
100
3. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
3
27
13
7
6
54
26
14
4
Total 50 100
4. Pekerjaan
a. Tidak bekerja
b. Buruh
c. Wiraswasta
d. Pegawaiswasta
Total
10
23
12
5
50
20
46
24
10
100
5. Lama Menderita
a. 1 tahun
b. >1 tahun
Total
28
22
50
56
44
100
6. Penyakit Penyerta
a. Tanpa penyakit
b. Hipertensi
c. Asma
d. Asam urat
e. Diabetes milletus
f. Jantung
Total
12
18
4
11
4
1
50
24
36
8
22
8
2
100
Tabel 2.Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Kurang
Baik
10 10
Baik 40 80
4 11 0,30 1,00 Total 50 100
Tabel 3.Mengambil keputusan tindakan setiap anggotanya
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Kurang
tepat
3 6
Tepat 47 94
3 11 0,94 1,00 Total 50 100
5
Tabel 4.Memberikan perawatan
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Kurang
tepat
4 8
Tepat 46 91
4 11 0,91 1,00 Total 50 100
Tabel 5.Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Kurang
tepat
8 16
Tepat 41 84
3 10 0,84 1,00 Total 50 100
Tabel 6 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Kurang
tepat
16 32
tepat 34 68
4 9 0,68 1,00 Total 50 100
Tabel 7.Fungsi Perawatan
Respon
Min Max Mean Med Kategori frek %
Fungsi
Perawatan
kurang
14 28
Fungsi
Perawatan
baik
36 72
0 1 0,72 1,00 Total 50 100
6
3.2 Pembahasan
Karakteristik jenis kelamin perempuan dengan jumlah responden yaitu sebanyak
68% atau 34 responden dan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah responden yaitu
sebanyak 31% atau 16 responden. Para perempuan di desa siwal ini sebagian
besar beranggapan untuk merawat dan memberi perhatian kepada keluarga adalah
kewajiban mereka. Disisi lain peran perempuan dalam perawatan anggota
keluarga merupakan salah satu bentuk budaya yang telah terjadi pada masyarakat
khususnya masyarakat Jawa. Handayani dan Novianto (2004) mengemukakan
bahwa Keluarga Jawa mendidik anak perempuan sejak kecil untuk menjadi ibu
dan istri yang berbakti pada suami. Untuk itu anak perempuan banyak dibekali
pengetahuan-pengetahuan praktis untuk mengurus rumah tangga sedangkan anak
laki-laki dipersiapkan untuk bertanggung jawab terhadap isteri dan anak-anaknya.
Distribusi umur menunjukkan sebagian besar responden merupakan
kelompok dewasa yang telah memiliki tanggung jawab terhadap anggota keluarga
atau orang lain. Umur seseorang umumnya berhubungan dengan tingkat
pengetahuan seseorang . Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh
Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan antara lain umur pada keluarga penderita mempengaruhi
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya.
Distribusi Tingkat Pendidikan di lihat dari Letak desa siwal yang jauh dari
kota kurang mendapatkan fasilitas hidup yang layak untuk masalah pendidikan
tetapi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh responden cukup baik mendukung
responden untuk memahami peran mereka dalam perawatan. Perry & Potter
(2005) menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan. Suprajitno (2004) menyebutkan pendidikan seseorang juga
mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang diantaranya mengenai rumah dan
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga dengan pengetahuan yang
baik maka seseorang akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersih dan
sehat.
7
Karakteristik perkerjaan seseorang berhubungan dengan pendapatan yang
diperoleh serta waktu yang harus disediakan dalam pekerjaan tersebut. Sebagain
besar responden mengatakan alasan mereka bekerja adalah untuk membantu
perekonomian keluarga. Pekerjaan buruh banyak diminati dikarena disekitar desa
siwal karena terdapat banyak pabrik dan perusahan yang memberikan mereka
kesempatan untuk bekerja. Dahliyani (2014) mengemukakan bahwa status
pekerjaan berhubungan dengan aktualisasi diri seseorang dan mendorong
seseorang lebih percaya diri dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas.
Seseorang yang bekerja dengan kegiatan yang padat dan mengalami stres yang
tinggi terhadap pekerjaan dapat mempengaruhi orang tersebut dalam merawat
penderita osteoarthritis.
Di desa siwal anggota keluarga yang menderita osteoarthritis di dapatkan
waktu paling banyak 1 tahun hal ini berarti sebagian responden mempunyai masa
menderita osteoarthritis yang belum begitu lama yang mengakibatkan
ketidaknyamanan responden karena terkadang mengalami kekambuhan sewaktu-
waktu. Menurut Antono,dkk (2017) lama sakit secara teori berhubungan dengan
semakin meningkatnya rasa nyeri atau penurunan kemampuan aktivitas pada
pasien osteoarthritis.
Distribusi frekuensi penyakit lain tertinggi yaitu hipertensi dengan
presentase 36% atau 18 responden. karena di desa siwal anggota keluarga yang
menderita osteoarthritis mengkonsumsi obat antirematik. Menurut Febriana
(2007) penderita arthritis diberikan terapi farmakologi kortikosteori yang
memiliki efek samping hipertensi. hal ini sejalan dengan penelitian Fajar (2016)
di Poli fisioterapi dengan jumlah prosentase (35,3%).
Di desa Siwal keluarga sebagian besar responden sudah baik dalam
mengenal masalah osteoarthritis. Menurut Notoatmodjo (2003) mengenal masalah
kesehatan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, keyakinan,
fasilitas,penghasilan dan pola pikir seseorang, kemampuan kognitif yang dimiliki
berperan dalam mengenal masalah kesehatan dan menggunakan pengetahuannya
untuk menjaga kesehatan.(Potter & Perry, 2005 dalam Yenni, 2011).Hal ini
diperkuat dengan Penelitian Lestari (2009) juga mempunyai hasil yang sama yaitu
8
sebagian besar keluarga sudah dalam kategori baik dalam mengenal masalah
keluarga yang menderita osteoarthritis.
Di desa siwal sebagian besar keluarga telah mampu mengambil keputusan
dengan baik dikarenakan tingkat mengenal masalah yang sudah baik dapat
menjadi salah satu penyebab sudah baiknya keputusan yang diambil oleh
responden. Lingkungan sosial juga dapat berpengaruh terhadap sikap seseorang.
Kebiasaan-kebiasaan yang ada akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Menurut Kamaludin (2010),
pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor sosial dan
psikologis. Faktor sosial salah satunya adalah perilaku. Perilaku yang baik bisa
disebabkan karena pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang begitu juga
faktor lingkungan baik fisik maupun non fisik (Nugroho, 2008). Menurut
Notoatmodjo (2003), kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor behavior
causes
di Desa siwal tindakan yang dilakukan keluarga ketika nyeri sendi muncul
menggunakan terapi non farmakologis yaitu kompres hangat serta mengajarkan
latihan kekuatan otot.Kompres merupakan salah satu teknik yang dapat diterapkan
untuk mengurangi nyeri, baik itu kompres dingin dan kompres hangat
(Potter,2005). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rasyidah (2011) tentang pengaruh teknik kompres hangat terhapat perubahan
nyeri sendi pada pasien osteoarrhritis dimana dalam penelitian ini menyebutkan
bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang sangat tepat. Hal ini disebabkan
karena adanya stimulasi yang digunakan untuk mengurangi nyeri persendian
dengan menggunakan kompres hangat.
Di desa siwal kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
sudah tepat karena merupakan suatu bentuk dukungan secara emosional yang
memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan. Modifikasi
lingkungan pada pasien osteoarthritis sangat berkaitan dengan lingkungan rumah.
Salah satu bentuk modifikasi lingkungan terhadap pasien osteoarthritis adalah
menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman. Cara menyediakan suasana
yang nyaman yaitu menciptakan pola komunikasi yang baik (Maglaya, 2009
9
dalam Amigo, 2012). Hasil penelitian Herlinah (2011) berdasarkan kemampuan
keluarga dalam memodifikasi lingkungan dengan kategori tepat menunjukan
bahwa suasana yang kondusif yang ada didalam keluarga seperti kasih sayang ,
perhatian dan kenyamanan mempengaruhi keadaan keluarga yang menderita
osteoarthritis.
Di desa siwal yang memang berada dekat dengan puskesmas sehingga
mereka sering memanfaatkan fasilitas yang tersedia, waktu yang dibutuhkan
untuk ke puskesmas ini adalah sekitar 5 hingga 10 menit dengan jenis
transportasi seperti motor , angkutan umum. Teori yang dikemukakan oleh L
Grenn dalam Notoatmojo (2010), bahwa perilaku seseorang sangat ditentukan
oleh sarana yang mendukung terhadap perilaku yang akan dibentuk. Salah satu
sarana tersebut adalah keterjangkauan terhadap pelayanan kesehatan. Karena
penyakit Osteoarthritis sering terjadi tanpa keluhan maka penyakit Osteoarthritis
memerlukan pelayanan rutin dan berkala, baik di sarana pelayanan kesehatan
maupun tindakan perawatan di rumah. Hal ini sejalan dengan Penelitian Griffin et
al (2013), keluarga memberikan intervensi perawatan kesehatan yang sudah baik
dengan meningkatkan status kesehatan salah satu nya membawa penderita ke
pelayanan kesehatan apabila terjadi kekambuhan serta memberikan terapi
farmakologi yang sudah resepkan dengan dokter.
Di desa siwal keluarga sudah mampu melaksanakan fungsi perawatan
kesehatan yang baik yaitu keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dan
keluarga mampu mengetahui perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
kepedulian keluarga terhadap kesehatan tersebut didukung oleh pendapat
Friedman (2010) yang menjelaskan bahwa sehat dan sakit dipengaruhi oleh
budaya, keluarga, sosial ekonomi dan lingkungan. Pengaruh keluarga terhadap
sehat dan sakit berkaitan dengan peran dan fungsi keluarga. Keluarga memainkan
peran yang sangat signifikan terhadap kehidupan keluarga terutama status sehat
dan sakit. hal ini sejalan dengan penelitian oleh Zulfitri R, Agrina, dan Herlina
(2011) di Kelurahan Umban Sari Wilayah kerja Puskesmas Rumbai
memperlihatkan bahwa 51% keluarga mampu melaksanaan fungsi perawatan
kesehatan keluarga, sedangkan 49% keluarga tidak mampu melaksanakan fungsi
10
perawatan kesehatan keluarga. Masalah kesehatan yang muncul di keluarga
tentunya sangat tergantung kepada bagaimana keluarga menjalankan fungsi
perawatan kesehatan.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Karakteristik jenis kelamin responden dengan kejadian Osteoarthritis
banyak terjadi pada perempuan karena Para perempuan di desa siwal ini sebagian
besar beranggapan untuk merawat dan memberi perhatian kepada keluarga adalah
kewajiban mereka. Karakteristik Umur responden bahwa sebagian besar pada
umur 36-45 tahun karena merupakan kelompok dewasa yang telah memiliki
tanggung jawab terhadap anggota keluarga atau orang lain. Tingkat pendidikan
pada responden diketahui bahwa sebagian besar dengan tingkat pendidikan
terakhir SD (Sekolah Dasar). Karena letak desa siwal yang jauh dari kota kurang
mendapatkan fasilitas hidup yang layak untuk masalah pendidikan,tetapi tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh responden sudah baik mendukung responden untuk
memahami peran mereka dalam perawatan. Status pekerjaan responden sebagian
besar yaitu buruh.Karena Pekerjaan buruh banyak diminati dikarena disekitar desa
siwal karena terdapat banyak pabrik dan perusahan yang memberikan mereka
kesempatan untuk bekerja. Penderita Osteoarthritis sebagian besar lama menderita
satu tahun yang lalu karena di desa siwal anggota keluarga yang menderita
osteoarthritis yang belum begitu lama yang mengakibatkan ketidaknyamanan
responden karena terkadang mengalami kekambuhan sewaktu-waktu. Penderita
Osteoarthritis rata-rata memiliki riwayat penyakit hipertensi karena anggota
keluarga yang menderita osteoarthritis mengkonsumsi obat antirematik Keluarga
mengenal masalah kesehatan anggotanya di peroleh hasil kategori baik karena
mengenal masalah kesehatan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman,
keyakinan, fasilitas,penghasilan dan pola pikir seseorang. Keluarga mengambil
keputusan tindakan kesehatan di peroleh hasil kategori baik dikarenakan tingkat
11
mengenal masalah yang sudah baik dapat menjadi salah satu penyebab sudah
baiknya keputusan yang diambil oleh responden. Keluarga memberikan
perawatan di peroleh kategori tepat karena di Desa siwal tindakan yang dilakukan
keluarga ketika nyeri sendi muncul menggunakan terapi non farmakologis yaitu
kompres hangat Keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga diperoleh kategori
tepat karena merupakan suatu bentuk dukungan secara emosional yang
memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan. Modifikasi
lingkungan pada pasien osteoarthritis sangat berkaitan dengan lingkungan rumah.
Keluarga mempertahankan timbal balik antar keluarga dan lembaga kesehatan di
peroleh kategori tepat karena memang berada dekat dengan puskesmas sehingga
mereka sering memanfaatkan fasilitas yang tersedia Keluarga memberikan fungsi
perawatan di peroleh hasil kategori perawatan baik karena keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan dan keluarga mampu mengetahui
perkembangan perawatan yang dibutuhkan dan Keluarga memainkan peran yang
sangat signifikan terhadap kehidupan keluarga terutama status sehat dan sakit.
4.2 Saran
Keluarga penderita Osteoarthritis dapat memberikan tindakan khusus nya
penderita terutama yang tinggal serumah untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan keluarga dan anggota nya.karena keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sedang
sakit.
Petugas kesehatan di harapkan aktif memberikan pemahaman kepada
keluarga dan anggota nya dalam perawatan Osteoarthritis untuk meningkatkan
kemampuan berkeluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan.
Penelitian ini dapat meliputi acuan bagi peneliti yang ingin meneliti dengan judul
serupa atau subyek yang serupa. Peneliti dapat menggali lebih jauh tentang
gambaran upaya merawat anggota keluarga dengan karakteristik responden dan 5
pendekatan tugas kesehatan keluarga.
12
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, M. (2017). Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia. Jurnal Iptek Terapan,
10(1), 24–29. https://doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.431
American Collage of Rheumatology. (2015).Western Ontario and McMaster
Universities Osteoarthritis Index (WOMAC).
Agus, Riyanto (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Abdullah, S., &Sutanto, T.E.(2015). Statistika Tanpa Stres. Jakarta: Trans
Media Pustaka.
Aru W, Sudoyo et al. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi
Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI. Jakarta.
Arissa, Maria.I. 2012.Pola Distribusi Kasus Osteoarthritis Di RSU dr.Soeharso
Pontianak Periode 1 januari 2008 -3 Desember 2009.Skripsi.
Pontianak: Fakultas kedokteran. Universitas Tanjungpura
Ambardini,R.L. (2011).Peran latihan fisik dalam manajemen terpadu osteoartritis.
Astuti, P., Ghofar, A., & Suwandi, E. W. (2018). Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan
Hemodialisa. Jurnal EDUNursing, 1(2), 89–99. Retrieved from
http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/edunursing/article/view/1093
Amanda, T. T. (2015). Hubungan derajat nyeri dengan kualitas hidup pasien
osteoartritis di poli syaraf rumah sakit umum daerah dr. hardjono ponorogo,
8–28.
Donsu, J, D, T. (2016).Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta :
Pustaka Baru Press. Cetakan I.
Dan, P., Resiko, F., & Njoto, I. (2010). Epidemiologi, patogenesis dan faktor
resiko osteoartritis.
Darwito, Y. K., Suhadi, & Purnomo. (2013). Hubungan Pengetahuan Dengan
Peran Keluarga Dalam Merawat Lansia Dengan Osteoartritis Di Desa Bondo
Kabupaten Jepara. Retrieved from
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=183545.
13
Erwina, I., & Yeni, F. (2018). Hubungan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
dengan Kadar Kolesterol Pasien Hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Padang Tahun 2013. NERS Jurnal Keperawatan, 9(1),
30. https://doi.org/10.25077/njk.9.1.30-38.2013
Faizah, M. N. (2013). Dengan Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas
Sehari-Hari.
Helmi, Zairin N.2012.Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta:Salemba
medika.
Kausar Elfani. (2015).Tugas Kesehatan pada anggota yang menderita TB Paru
Kemampuan keluarga merawat usia lanjut berdasarkan karakteristik keluarga
dan usia lanjut. (n.d.) (Vol. 3).
Kesehatan, J., Keperawatan, J., & Tanjungkarang, P. K. (2018). Kemampuan
Keluarga dalam Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa, 9(April), 131–137.
Keperawatan, P. S., Kedokteran, F., & Tanjungpura, U. (2018). Hubungan
dukungan keluarga terhadap nyeri berulang pada lansia dengan osteoarthritis
di wilayah kerja puskesmas alianyang kota pontianak.
Khusna, L. U. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan
Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskemas. Naskah Publikasi,
15(15), 1–13.
Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Gosyen Publisihing.
Muhlisin, A., Pratiwi, A., & Nurambarwati, W. (2017). Cognitive Therapy Model to
Control the Blood Sugar Level for Diabetic Patients in a Community. Advanced
Science Letters, 23(12), 12599-12602.
https://www.ingentaconnect.com/contentone/asp/asl/2017/00000023/00000012/art00215#
Refs
Murphy S.L.,Lyden A.K., Smith D.M.,Qian Dong.,Koliba J.F.2010.Effect of a
Tailored Activity Pacing Intervention on Pain and Fatigue for Adults
With Osteoarthrtis, The American Journal of Occupational Therapy.
64(6):869-876.
Mumpuni, Y.,&Prieharti.(2017).Deteksi Osteoarthritis Vs Osteoporosis
Perbedaan,seluk beluk & Penanganannya.Yogyakarta:Rapha
Publishing.
Notoatmodjo.,(2012).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:T.Rineke Cipta.
14
Njoto,Ibrahim.(2010).Epidomologi Patogenesis dan Faktor Resiko Osteoarthtritis.
Fakultas Kedokteran,Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Risdiani, Erlinda Alfa Novita and , Wachidah Yuniartika, S.Kep., Ns., M.Kep
(2018) Hubungan Tingkat Kunjungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Lansia Di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta. Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rosidin, U., Eriyani, T., & Shalahuddin, I. (2017). ISSN : 2354-5852 Faktor
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Keluarga Dalam Perawatan
Hipertensi Pada Keluarga Binaan Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Garut
ISSN : 2354-5852, 5(3), 166–171.
Riska, H. A., Krisnatuti, D., & Yuliati, L. N. (2018). Pengaruh Interaksi Remaja
dengan Keluarga dan Teman serta Self-Esteem terhadap Perilaku Prososial
Remaja Awal. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 11(3), 206–218.
https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.3.206
Suari, B. A., Ihsan, M., & Burhanuddin, L. (2015). Gambaran Penderita
Osteoartritis Di Bagian Bedah Rsud Arifin Achmad Periode Januari 2011 -
Desember 2013. Jom Fk, 2(2), 1–10.
Sivera, F., Andrés, M., & Quilis, N. (2017). Gout: Diagnosis and treatment.
Medicina Clinica, 148(6), 271–276.
https://doi.org/10.1016/j.medcli.2016.10.019.
Sumual, A. S., Danes, V. R., & Lintong, F. (2013). Pengaruh Berat Badan
Terhadap Gaya Gesek dan Timbulnya Osteoarthritis pada Orang di Atas 45
Tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik,
1(Maret), 140–146.
Sehat, K., Pendekatan, B., Di, K., Surakarta, K. M., & Fauziah, A. N. (2019).
Keluarga Sehat Berdasarkan Pendekatan Keluarga Di RW 03 Kalurahan
Mojosongo Surakarta (Ani Nur Fauziah) 101, 101–110.
Triariningrum, D., & Sukihananto. (2013). Pelaksanaan Tugas Kesehatan
Keluarga Pada Keluarga Dengan Hipertensi. Fik Ui, 1–10. Retrieved from
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S46414-Diyatmi Triariningrum
The National Alliance for Caregiving and AARP. (2009).Selected caregiver
statistic.Family CaregiverAlliance.Diperoleh
darihttp://www.caregiver.org/caregiver/jsp/content_node.
jsp?nodeid=439.
15
Tanoto, W. (2018). KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI PADA
PASIEN OSTEOARTRITIS DI WILAYAH PEDESAAN ( Factors
Associated with Patients ’ Adherence in Undergoing Treatment of
Osteoarthritis in Rural Regions ), 5(1), 39–45.
https://doi.org/10.26699/jnk.v5i1.ART.p039
Wiarto, G. (2017). Nyeri Tulang dan Sendi. Gosyen Publisihing.
Yuliyanti, T., & Zakiyah, E. (2016). Tugas Kesehatan Keluarga Sebagai Upaya
Memperbaiki Status Kesehatan Dan Kemandirian Lanjut Usia the Family
Health Taskas Efforts To Improve the Health Status and Independence of
Eldery, 14(September), 49–55.
Yusuf,Rusli. (2015). Kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang mengalami Skizofrenia
Yuhono,Pujian. (2017).Gambaran peran Keluarga dalam Merawat lansia dengan
Ketergantungan di desa pabelan.Skripsi.Fakultas Ilmu
Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Surakarta