Epidemiologi TB

Post on 01-Jul-2015

1.453 views 15 download

Transcript of Epidemiologi TB

Epidemiologi TBKELOMPOK 9

•Eko setia Nugraha•Indriyani

• M. Fadhlan Hafizh• Nadia Tahsinia

Outline Presentasi Definisi Etiologi Penyakit Jenis-Jenis TB Klasifikasi TB Gejala Klinis Karakteristik H-A-E Riwayat Alamiah Penyakit Prevalensi dan Insidensi Pola distribusi Penyakit (OTW) Pencegahan Pengobatan Penanggulangan

Pendahuluan

• Di Indonesia, TB merupakan penyebab kematian utama dan angka kesakitan dengan urutan teratas setelah ISPA. Indonesia menduduki urutan ketiga setelah India dan China dalam jumlah penderita TB di dunia

• Jumlah penderita TB paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TB paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TB paru yang menular

Definisi

Tuberkulosis (TB) adalah Penyakit yang disbabkan oleh mikroorganisme mycobacterium tuberculosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah (droplet), orang ke orang, mengkolonisasi bronkiolus atau alveolus melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang dipasteurisasi, atau kadang-kadang melalui lesi kulit.

Etiologi Penyakit

TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru.

Jenis TB

Organ yang Diserang

Paru

Tulang

Ginjal

Usus

Otak

Klasifikasi TB

Menurut The American Thorac Society- Klasifikasi 0

Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TB- Klasifikasi 1

Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TB

- Klasifikasi II

Terinfeksi TB / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TB (gejala TB tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif).

- Klasifikasi III

Sedang menderita TB

- Klasifikasi IV

Pernah TB, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif

- Klasifikasi V

Dicurigai TB

Gejala Klinis

• Gejala Umum

- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

- Penurunan nafsu makan dan berat badan.

- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

• Gejala Khusus

- Suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

- Keluhan sakit dada.

- infeksi tulang hingga keluar cairan nanah.

- Pada anak-anak dapat mengenai otak (meningitis)

Karakteristik H-A-E

• Agent

- Resisten terhadap disifektan kimia atau antibiotika dan mampu bertahan hidup pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang lama.

- Daya infeksi dan kemampuan tinggal sangat tinggi.

- Patogenesis hampir rendah

- Daya Virulensinya tergantung dosis infeksi dan kondisi Host.

- Resistensinya tinggi, menyebabkan keharusan pengembangan obat baru.

• Host- Umur

Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB Paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun.

- Jenis Kelamin

Wanita dalam usia reproduksi lebih rentan terhadap TB paru dan lebih mungkin terjangkit oleh penyakit TB Paru dibandingkan pria dari kelompok usia yang sama.

- Tingkat Pendidikan- Keadaan sosial ekonomi- Adanya Kontak Dengan Penderita TB

• Environment

Distribusi geografis TB mencakup seluruh dunia dengan variasi kejadian yang besar  dan prevalensi menurut tingkat perkembangannya. Penularannya pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geografis.

Riwayat Alamiah Penyakit

Patogenesis

Pre Patogenesis

Pre Patogenesis

• Ditularkan langsung oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk dan bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).

• Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan hidup di udara pada suhu kamar selama beberapa jam.

• Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab.

Patogenesis

Masa Inkubasi 6 bulan

Penyakit Dini

Penyakit Lanjut

• Sembuh sempurna• Sembuh tapi cacat• Karier• Kronik• Meninggal Dunia

Tahap Akhir Penyakit

Rantai Infeksi

Reservoir•Penderita TB

Agent•Mycrobacterium tuberculosis

Portal of Exit

•Sistem Pernapasan

Mode of Transmission•Udara (droplet)

Portal of Entry•Sistem Penapasan•Jaringan

(hewan)•Sistem Pencernaan

Host•Manusia atau hewan yang rentan

Prevalensi dan Insidensi di Indonesia

Distribusi Penyakit (OTW)

• Orang- Umur :

berdasarkan Riskesdas 2010, Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur dan prevalensi tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun (1,3%) dan terendah pada kelompok usia 15-24 (0,3%).

- Jenis Kelamin :

Prevalensi TB paru 20% lebih tinggi pada laki-laki

dibandingkan perempuan, dan

- Tingkat Pendidikan :

empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi.

• Tempat- Penyakit TB tiga kali lebih tinggi di

pedesaan dibandingkan perkotaan.- Distribusi geografis TB mencakup

seluruh dunia dengan variasi kejadian yang besar  dan prevalensi menurut tingkat perkembangannya.

• Waktu

Penularannya berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan waktu.

Pencegahan TB

• Pencegahan Primer (promotif)

1. Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional

2. Chemoprophylaxis, pemberian obat anti TB

3. Pengontrolan Faktor Prediposisi

• Pencegahan Sekunder (diagnosis)

1. Kontrol pasien dengan deteksi dini

2. Indikator anak yang terinfeksi TB sebagai pusat

3. Pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi

4. Usaha pembatasan ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan..

• Pencegahan Tersier (rehabilitatif)

1. Pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi cacat sosial dari TB

2. Usaha penyesuaian diri secara psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu.

Pengobatan

• DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO

• Pemberian Obat TB; digunakan adalah isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, streptomycin, dan ethambutol selama 6 bulan.

• Untuk menghindari munculnya bakteri TB yang resisten, biasanya diberikan obat yang terdiri dari kombinasi 3-4 macam obat ini.

Program Penanggulangan• Pemberian Obat anti tuberkulosis (OAT) yang

digunakan adalah paduan standar INH, PAS dan Streptomisin selama satu sampai dua tahun. Para Amino Acid (PAS) kemudian diganti dengan Pirazinamid.

• Sejak 1977 mulai digunakan paduan OAT jangka pendek yang terdiri dari INH, Rifampisin dan Ethambutol selama 6 bulan.

• Pada tahun 1995, program nasional penanggulangan TB mulai menerapkan strategi DOTS dan dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap.

• Sejak tahun 2000, strategi DOTS dilaksanakan secara Nasional di seluruh UPK terutama Puskesmas.

Terima Kasih