Post on 27-Jan-2017
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 1
EKONOMI MANAJERIAL
MODUL - TM 8 Materi Pembahasan
STRUKTUR PASAR : PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK
_________________________________________________________
1. STRUKTUR PASAR DAN TINGKAT PERSAINGAN
Dalam dunia nyata, proses di mana tingkat harga dan output ditentukan sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri atas pembeli dan penjual
aktual maupun potensial suatu produk tertentu. Struktur Pasar (market structure)
mengacu pada lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk
berinteraksi.
Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis. Pasar persaingan sempurna
pada kutub ekstrem yang satu, pasar monopoli murni pada kutub ekstrem yang lain,
dan pasar persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada di tengah-tengahnya.
Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefinisikan berdasarkan jumlah serta
ukuran pembeli dan penjual produk, jenis produk yang dibeli dan dijual (yaitu,
terstandardisasi atau homogen, berlawanan dengan produk terdiferensiasi), tingkat
mobilitas sumber daya (yaitu, kemudahan bagi perusahaan atau pemilik faktor
produksi untuk memasuki atau keluar dari pasar), serta tingkat pengetahuan tentang
harga, biaya, dan kondisi permintaan dan penawaran yang dimiliki oleh agen-agen
ekonomi (yaitu, perusahaan, pemilik faktor produksi, dan konsumen).
Ciri-ciri pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur pasar sbb :
1. Persaingan sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi pasar
di mana (a) terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk, masing-
masing terlalu kecil untuk memengaruhi harga suatu produk; (b) produknya
bersifat homogen; (c) terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; (d)
agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kondisi pasar.
2. Monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada
satu perusahaan yang menjual sebuah produk yang tidak memiliki substitusi
dekat. Perusahaan baru sangat sulit atau bahkan tidak mungkin masuk ke
dalam industri ini (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri tersebut
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 2
terdapat perusahaan tunggal).
3. Persaingan monopolistik (monopolistic competition) mengacu pada kasus di
mana terdapat banyak penjual produk yang terdiferensiasi dan perusahaan-
perusahaan cukup mudah keluar dan masuk ke dalam industri dalam jangka
panjang.
4. Oligopoli (oligopoly) adalah kasus ketika terdapat sedikit penjual sebuah
produk yang homogen ataupun terdiferensiasi. Meskipun kemungkinan selalu
ada bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri ini, untuk
melakukannya tidaklah mudah (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri
tersebut hanya terdapat sedikit perusahaan).
Monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut sebagai persaingan
tidak sempurna (imperfect competition) untuk membedakannya dari pasar persaingan
sempurna. Definisi berbagai struktur pasar yang disajikan di atas, akan dibahas
secara rinci pada saat setiap struktur pasar ini dianalisis lebih mendalam.
2. PERSAINGAN SEMPURNA
Pada bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti persaingan sempurna,
memperlihatkan bahwa di dalam persaingan sempurna harga pasar dan kuantitas
sebuah produk ditentukan secara eksklusif oleh kekuatan permintaan dan
penawaran produk tersebut, serta kita akan membahas bagaimana sebuah
perusahaan menentukan tingkat output terbaiknya dalam jangka pendek dan
jangka panjang, pada suatu tingkat harga yang berlaku. Bersamaan dengan itu, kita
juga akan menurunkan perusahaan yang kompetitif dalam jangka pendek dan kurva
penawaran pasar untuk produk tersebut.
Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna
Mengacu pada bagian pertama definisi persaingan sempurna yang disajikan di atas,
dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli suatu
produk, dan masing-masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukurannya dalam
hubungannya dengan pasar. Akibatnya, mereka tidak mampu memengaruhi harga
produk tersebut. Ini berarti bahwa perubahan jumlah output produk yang dihasilkan
suatu perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga
pasar produk itu.
Demikian pula halnya, masing-masing pembeli produk tersebut terlalu kecil
(kemampuannya) untuk bisa memperoleh keuntungan-keuntungan khusus dari
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 3
penjual baik berupa diskon maupun pemberian kredit.
Definisi monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli di atas merupakan
istilah pada penjual produk. Dengan analogi yang sama jenis-jenis struktur pasar bisa
juga didefinisikan dengan mengacu pada pembeli produk atau input. Ada monopsoni,
persaingan monopsonistik, dan oligopsoni. Monopsoni mengacu ke situasi pasar di mana
hanya ada satu pembeli atas komoditas atau input yang tidak mempunyai substitusi dekat.
Persaingan monopsonistik dan oligopsoni didefinisikan dengan cara yang sama.
Monopsoni dan oligopsoni lebih mengarah ke pasar input ketimbang pasar komoditas.
Hal tersebut sering kali terjadi dalam pasar tenaga kerja yang didominasi oleh satu atau
beberapa tenaga kerja saja, dalam pasar pertanian lokal hanya pada satu atau beberapa
prosesor besar saja, atau dalam belanja pemerintah utk sistem pertahanan dlm jumlah
yang besar.
Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat
homogen, identik, atau terstandardisasi secara sempurna. Contohnya adalah gandum
musim dingin kelag A. Sebagai akibatnya, pembeli tidak bisa membedakan antara output
satu perusahaan dengan yang lainnya, sehingga mereka tidak peduli dari mana harus
memperoleh produk tersebut. Hal ini tidak hanya mengacu kepada ciri fisik produk itu, tetapi
juga "lingkungan" tempat pembelian tersebut dilakukan (misalnya keramahan penjual dan
lokasi penjualan).
Dalam pasar persaingan sempurna, mobilitas sumber daya bisa terjadi secara
sempurna. Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya dapat dengan mudah bergerak secara
geografis dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, dan dapat bereaksi dengan cepat
terhadap insentif berupa uang. Tidak terdapat monopoli atas faktor produksi yang dibutuhkan
untuk memproduksi sebuah produk, baik oleh pemilik maupun pembuatnya.
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat masuk atau keluar dari industri tersebut
tanpa banyak kesulitan. Artinya, tidak terdapat paten atau hak cipta, tidak diperlukan modal
dalam "jumlah besar" untuk memasuki pasar, dan perusahaan yang sudah berdiri tidak
memiliki keunggulan biaya abadi atas perusahaan baru karena pengalaman atau besarnya
ukuran perusahaan.
Terakhir, dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor produksi, dan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 4
perusahaan dalam pasar, memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap tingkat harga
biayabiaya serta peluang-peluang ekonomi secara umum saat ini dan saat yang akan datang .
Dengan demikian, konsumen tidak akan membayar terlalu mahal untuk produk tersebut.
Perbedaan harga akan terhapus dengan cepat, dan sebuah harga tunggal bagi produk
tersebut akan berlaku untuk keseluruhan pasar. Sumber daya atau faktor produksi akan
dijual kepada penawar tertinggi. Dengan adanya pengetahuan yang sempurna tentang
harga dan biaya saat ini maupun pada masa mendatang, produsen tahu persis berapa
banyak produk yang ,harus mereka hasilkan.
Pasar persaingan sempurna, sebagaimana yang didefinisikan di atas, tidak pernah
benarbenar ada dalam dunia nyata. Mungkin pasar yang paling mirip dengan pasar
persaingan sempurna di masa ini adalah pasar modal What Aplikasi Kasus 8-1). Contoh lain
yang agak memenuhi ketiga asumsi pertama pasar persaingan sempurna adalah pasar
komoditas pertanian seperti jagung dan gandum. Industri gas alam dan industri truk juga
mendekati pasar persaingan sempurna. Kenyataan bahwa pasar persaingan sempurna
dalam bentuknya yang murni tidak pernah terjadi dalam dunia nyata, tidak mengurangi
kegunaan model persaingan sempurna.
Sebagaimana ditunjukkan dalam Bab 1, sebuah teori harus diterima atau ditolak
atas dasar kemampuannya untuk menjelaskan atau meramalkan suatu hal secara tepat,
dan bukan pada realitas asumsi-asumsinya. Model pasar persaingan sempurna juga
memberikan penjelasanpenjelasan dan prediksi-prediksi yang berguna atas fenomena
ekonomi yang terjadi dalam dunia nyata (bahkan pada masa-masa buruk) meskipun
asumsi-asumsi yang digunakan dalam model pasar persaingan sempurna hanya mendekati
nyata (bukan tepat). Sebagai tambahan, model ini membantu kita mengevaluasi dan
membandingkan efisiensi penggunaan daya di antara berbagai bentuk organisasi pasar.
Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada perpotongan
antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk itu. Kurva permintaan
pasar sebuah produk secara sederhana merupakan penjumlahan horizontal kurva
permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut.
Jika harga pasar suatu produk ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran pasar
produk itu, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan pengambil harga
(price taker). Artinya perusahaan tersebut menerima harga dari produk tersebut apa
adanya dan tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 5
mengubah tingkat output dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan
tersebut bersifat homogen suatu perusahaan tidak dapat menjual produk tersebut daiatas
harga pasar, jika tidak perusahaan akan kehilangan pelanggannya.
Kurva : Tingkat Harga Keseimbangan dan Tingkat Permintaan yang dihadapi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna Perusahaan Persaingan Sempurna
Harga Komoditas (P ($) P $
S
55
E
45 $45 . . . .
d
= P = MR
35
25 E
15 H D
0 0
0 250 300 350 400 450 500 550 0 1 2 3 4
Penjelasan :
Harga keseimbangan bagi produk tersebut, P = $ 45 ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran dalam pasar persaingan sempurna (yaitu dalam perpotongan
D dan S) yang ditunjukan oleh titik E. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
merupakan kurva permintaan yang elastisitasnya takterhingga, yaitu d, pada tingkat P = $
45. Karena perusahaan itu dapat menjual berapa pun produk yang dihasilkannya pada
tingkat P = $ 45, perubahan dalam pendapatan total untuk setiap perubahan dalam unit
atau pendapatan marginal ((MR) juga sama dengan $ 45.
Dengan meletakkan QD sama dengan QS, kemudian mencari solusi untuk P, kita
peroleh
QD = QS
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 6
625 - 5P = 175 + 5P
450 = 10P
P = $45
Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran
dan mencari solusi untuk Q, kita memperoleh sbb :
QD = 625 - 5P = 625 - 5(45) =
QS = 175+5P = 175 + 5(45) = 400
Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan persaingan sempurna
menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau yang elastisitasnya tak terhingga,
ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam Figur 8-1. Perusahaan tersebut hanya perlu
menentukan berapa kuantitas produk yang harus dihasilkan pada tingkat harga P = $45
agar dapat memaksimumkan laba iotalnya.
Bagaimana cara perusahaan tersebut menentukan kuantitas akan dibahas dalam bagian
berikutnya. Sementara ini, anggaplah terdapat 100 perusahaan yang identik dalam
pasar ini,masing-rnasing menghasilkan 4 unit produk pada P = $45. Jika satu dari
perusahaan tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 persen, kuantitas total produk X
yang dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit, dari 400 menjadi 401, dan P akan turun
dari $45 menjadi $44,99.
Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan turun dari $45 menjadi $44,99; dan jika terdapat
10.000 perusahaan, harga akan turun menjadi $44,999. Tentu saja, jika seluruh perusahaan
meningkatkan outputnya, kurva penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong
kurva permintaan pada tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah (lihat Soal 1).
Tetapi, jika hanya terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah outputnya, kita dapat
dengan aman mengasumsikan bahwa dampaknya terhadap harga keseimbangan
sangatlah kecil (artinya, perusahaan itu merupakan price taker).
Dengan demikian, kita dapat menggambarkan kurva permintaan produk yang dihadapi
oleh suatu perusahaan bersifat horizontal. Jika harga produk bersifat tetap, perubahan
dalam pendapatan marginal (marginal revenue—MR) juga bersifat tetap dan sama dengan
harga produk tersebut. Dengan kata lain, bagi perusahaan dalam pasar persaingan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 7
sempurna.
P = MR (
Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna
Kita telah membahas Subbab 1-2 bahwa tujuan sebuah perusahaan adalah untuk
memaksimumkan laba. Dalam jangka pendek, beberapa jenis input (faktor produksi) bersifat
tetap dan hal ini menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari
berproduksi atau tidaknya perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek
menderita kerugian, perusahaan tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh
kerugian tersebut lebih kecil dibanding biaya tetapnya.2 Jadi, tingkat output paling optimum
bagi perusahaan dalam jangka pendek adalah suatu tingkat di mana perusahaan tersebut
memaksimumkan labanya atau meminimumkan kerugiannya.
Tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat penerimaan
marginalnya (MR) sama dengan biaya marginal (marginal cost—MC) jangka pendeknya.
Seperti yang diperlihatkan dalam Figur 2-4 (Buku 1), selama MR lebih tinggi dibanding
outputnya, karena dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan penerimaan totalnya
dibanding peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan meningkat atau kerugian total
akan berkurang).
Di nisi lain, selama MC lebih tinggi daripada MR, akan menguntungkan bila
perusahaan mengurangi outputnya karena dengan demikian perusahaan bisa menekan biaya
total dalam jumlah yang lebih besar dibanding penurunan penerimaan totalnya (sehingga,
sekali lagi, laba totalnya meningkat atau kerugian totalnya berkurang). Dengan demikian,
tingkat output terbaik bagi perusahaan mana pun (tidak hanya untuk perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana MR = MC. Karena sebuah
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menghadapi
Tentu saja dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel dan perusahaan
tersebut tidak bisa bertahan untuk memproduksi jika tidak dapat membayar paling tidak
seluruh biaya yang dikeluarkannya (sehingga tercapai titik impas) dan kemungkinan
memperoleh laba. kurva permintaan yang horizontal atau memiliki elastisitas yang tak
terhingga, atau P = MR, maka kondisi bagi tingkat output terbaik dapat dinyatakan
kembali sebagai kondisi ketika P = MR = MC.
Pada panel atas Figur 8-2, d adalah kurva permintaan dalam perusahaan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 8
persaingan sempurna seperti yang ditunjukkan dalam Figur 8-1, dan kurva biaya
marginal dan biaya total rata-rata (yaitu, MC dan ATC) adalah kurva yang
terdapat dalam Figur 7-1. Tingkat output terbaik bagi perusahaan itu dicapai
pada titik E, ketika kurva MC berpotongan dengan kurva d atau kurva MR dari
perusahaan tersebut. Pada titik E, perusahaan itu memproduksi 4 unit output
pada tingkat P = MR = MC = $45. Karena pada titik E, P = $45 dan ATC =
$35, perusahaan akan memperoleh laba sebesar EA = $10 per unit dan laba
total sebesar EABC = $40 (daerah yang diarsir). Ini adalah laba total tertinggi
yang bisa diperoleh perusahaan. Buktinya sebagai berikut. Karena pada setiap
tingkat output yang lebih kecil daripada Qx = 4, P = MR > MC, perusahaan
tersebut akan memperoleh peningkatan penerimaan totalnya dalam jumlah yang
lebih daripada peningkatan biaya totalnya (sehingga laba totalnya meningkat)
melalui peningkatan output. Sebaliknya, tidaklah menguntungkan bagi
perusahaan untuk meningkatkan outputnya melebihi titik E (artinya, lebih
besar daripada Qx = 4) karena MC > MR = P = $45 dan perusahaan tersebut
hanya menambah biaya total yang lebih besar dibanding pendapatan total
(sehingga laba totalnya akan menurun). Dengan begitu, tingkat output paling
menguntungkan bagi perusahaan tersebut adalah Qx = 4, yaitu pada saat MR =
P = MC dan dengan demikian laba total perusahaan tersebut berhasil
dimaksimumkan.4
Bagian bawah Figur 8-2 menunjukkan bahwa jika harga pasar produk
tersebut adalah S25 dan bukan $35, kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan tersebut adalah d' dan bukan d, maka tingkat output terbaik bagi
perusahaan adalah 3 unit, sebagaimana ditunjukkan
Hal ini dapat ditunjukkan dengan kalkulus sebagai berikut. Laba total (it) sama
dengan pendapatan total (total revenue—TR) dikurangi biaya total (total cost—TC).
Jika tt dihitung turunannya terhadap Q kemudian disamakan dengan nol, kita
peroleh
dit _ d(TR) d(TC) _
dQ dQ dQ
Karena
d(TR) = MR dan d(TC) _
– MC
dQ dQ
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 9
kondisi di atas menjadi MR = MC. Tetapi dalam pasar persaingan sempuma,
berapa pun tingkat harga diterima oleh perusahaan apa adanya dan bersifat tetap.
Karena itu,
d(TR) _ d(PQ) = MR
dQ dQ
sehingga kondisi orde pertama agar terjadi maksimisasi dalam pasar persaingan
sempurna menjadi P = MR = MC. Untuk kondisi orde kedua, lihat lampiran di
akhir bab ini.
Perhatikan bahwa pada Qx = 3,5 (titik J pada kurva ATG dalam bagian kiri Figur
8-2), laba per unit akan sedikit lebih tinggi dari laba pada titik E, tetapi laba total
justru lebih rendah, dan tujuan dari perusahaan adalah untuk
memaksimalisasikan laba total—bukan laba per unit output.
Analisis Jangka Panjang Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan
perusahaan dapat menentukan skala pabrik yang optimum atau paling tepat untuk
menghasilkan tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik adalah tingkat di mana harga
sama dengan biaya marginal jangka panjang (long-run marginal cost—LMC) perusahaan.
Tingkat skala pabrik yang optimum adalah tingkat di mana kurva biaya total rata-rata
jangka pendek (short-run average total cost—SATC) perusahaan bersinggungan dengan
kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahaan pada tingkat output terbaik.
Di pihak lain, jika perusahaan yang ada dalam pasar memperoleh laba, maka dalam
jangka panjang akan lebih banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan
menyebabkan penawaran pasar atas produk tersebut meningkat (atau kurva bergeser ke
kanan) dan mengakibatkan turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dari pasar
Sebaliknya, jika perusahaan-perusahaan dalam pasar mengalami kerugian, dalam
jangka panjang beberapa di antaranya akan meninggalkan pasar. Ini akan mengurangi
penawaran pasar atas produk itu hingga seluruh perusahaan yang tersisa dalam pasar
hanya mencapai titik impas. Jadi, ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai
keseimbangan jangka panjang semua perusahaan berproduksi pada titik terendah pada
kurva biaya rata-rata jangka panjang (long-run average cost—LA C)-nya dan mencapai
titik impas.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 10
Figur 8-3 menunjukkan bahwa pada P = $25, tingkat output terbaik bagi perusahaan
persaingan sempurna adalah 4 unit dan ditunjukkan oleh titik E*, yaitu ketika P = LAC. Karena
perusahaan dapat keluar masuk pasar dengan bebas dan mudah, semua keuntungan dan
kerugian dalam pasar akan hilang dengan sendirinya, sehingga P = LMC = titik terendah
LAC. Jadi,
PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
Dalam bagian ini kita akan membahas bagaimana persaingan internasional
memengaruhi hargaharga di dalam suatu negara, bagaimana nilai mata uang suatu negara
memengaruhi daya saing internasional negara tersebut, serta bagaimana sebuah
perusahaan yang kompetitif dalam negara itu menyesuaikan diri terhadap persaingan
internasional.
Permintaan dan Penawaran Domestik, Impor, dan Harga
Perusahaan domestik yang ada di berbagai industri menghadapi persaingan yang ketat
dari luar negeri. Kebatyakan barang-barang buatan AS, saat ini barsaing dengan
barang sejenis dari luar negeri di pasar luar negeri, dan pada gilirannya bersaing
dengan barang buatan luar negeri di pasar luar negeri. Baja, tekstil, kamera, minuman
anggur, mobil, televisi, komputer, dan pesawat terbang adalah sebagian dari produksi
domestik yang bersaing dengan produksi luar negeri untuk memperoleh dolar dari
konsumen dalam perekonomian AS pada saat ini. Persaingan internasional memengaruhi
harga dan jumlah yang dijual oleh perusahaan domestik, sebagaimana yang ditunjukkan
dalam Figur 8-4.
Konsumsi, Produksi, dan Impor dalam Kondisi Perdagangan Bebas
Jika tidak terdapat perdagangan, keseimbangan terjadi pada titik E,
ketika Dx dan Sx berpotongan, sehingga P. = $5 dan Qx = 400. Jika terdapat
perdagangan bebas dan harga yang berlaku di pasar dunia adalah P,. = $3,
konsumen domestik akan membeli AC = 600X, yang terdiri atas AB = 200X
yang diproduksi di dalam negeri dan BC = 400X yang diimpor.
Dalam Figur 8-4, Dx dan Sx mengacu pada kurva permintaan dan penawaran
pasar domestik untuk komoditas X. Jika tidak terdapat perdagangan, tingkat harga
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 11
keseimbangan ditentukan oleh perpotongan Dx dan Sx pada titik E, sehingga
konsumen domestik membeli 400X (semuanya diproduksi di dalam negeri) pada
Px $5. Dengan adanya perdagangan bebas pada tingkat harga dunia Px = $3,
harga komoditas X yang dinikmati konsumen domestik akan turun hingga tingkat
harga dunia. Kurva penawaran dari luar negeri terhadap impor negara ini, SF,
horizontal pada Px = $3 dengan asumsi bahwa permintaan impor negara ini sangatlah
kecil dibandingkan penawaran dari luar negeri. Dari figur tersebut, kita dapat
melihat bahwa konsumen domestik akan membeli AC atau 600X pada Px = $3
dengan adanya perdagangan bebas (dan tidak terdapat biaya transportasi), jika
dibandingkan dengan 400X pada Px = $5 tanpa perdagangan (ditunjukkan oleh
titik E).
Figur 8-4 juga menunjukkan bahwa dengan adanya perdagangan bebas,
beberapa perusahaan domestik hanya memproduksi sebanyak AB atau 200X,
sehingga BC atau 400X diimpor pada Px = $3. Sumber daya di negara tersebut
akan bergeser penggunaannya dari untuk memproduksi komoditas X menjadi
untuk memproduksi komoditas lainnya (dengan demikian menguntungkan
perusahaann domestic yang memproduksi komoditas lain).
Kurva 8-4 : Konsumsi, Produksi, dan Impor dalam Kondisi Perdagangan
Bebas
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 12
Penjelasan : Jika tidak terdapat perdagangan bebas, keseimbangan terjadi pada titik E, ketika Dx dan Sx,
berpotongan, sehingga Px = $5 dan Qx = 400. Jika terdapat perdagangan bebas dan harga
yang berlaku di pasar dunia adalah Px = $3, konsumen domestic akan membeli AC = 600 X
yang terdiri atas AB = 200X yang diproduksi di dalam negeri dan BC = 400 X yang diimpor.
E K O N O M I M A N A J E R I A L
M O D U L - T M 9 M a t e r i P e m b a h a s a n
M O N O P O L I
Dalam bagian ini kita akan membahas sumber-sumber terjadinya monopoli, mengkaji bagaimana
seorang monopolis menentukan tingkat output dan harga yang paling menguntungkan
dalam jangka pendek dan jangka panjang,' serta membandingkan pasar monopoli dengan pasar
persaingan sempurna.
Sumber Terjadinya Monopoli
Seperti yang didefinisikan dalam Bagian 9-1, monopoli adalah sebuah bentuk organisasi pasar
di mana hanya terdapat sebuah perusahaan yang menjual sebuah produk, padahal produk
tersebut tidak memiliki substitusi yang dekat. Jadi, seorang monopolis merupakan representasi
pasar dan menghadapi kurva permintaan pasar yang memiliki kemiringan negatif.
Tidak seperti perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, seorang monopolis
dapat memperoleh laba dalam jangka panjang karena perusahaan lain tidak dapat masuk ke
industri. Dengan demikian, monopoli merupakan kebalikan dalam bentuk yang ekstrem dari
pasar persaingan sempurna dalam spektrum atau jajaran organisasi pasar.
Ada empat alasan dasar munculnya monopoli.
Pertama, perusahaan mungkin menguasai sepenuhnya persediaan bahan baku yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang. Contohnya, hingga Perang Dunia II, perusahaan
aluminium Amerika.
Kedua, perusahaan tersebut bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang melarang
perusahaan lain menggunakan proses produksi tertentu atau melarang menghasilkan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 13
produk yang sama Misalnya, ketika cellophane diperkenalkan, DuPont memiliki
kekuatan monopoli dalam proses produksinya karena memiliki hak paten. Demikian pula,
Xerox memiliki kekuatan monopoli atas mesin fotokopi dan Polaroid atas produksi kamera
foto langsung jadi (instant camera). Hak paten diberikan oleh pemerintah untuk jangka
waktu 17 tahun sebagai insentif bagi para investor.
Ketiga, dalam industri tertentu, bisa saja terjadi skala ekonomis (artinya, kurva biaya
rata-rata jangka panjangnya bisa menurun) jika jumlah output yang dihasilkan cukup
besar, sehingga hanya terdapat satu perusahaan yang memenuhi kebutuhan seluruh
pasar. Perusahaan yang demikian dikenal sebagai monopoli alamiah (natural monopoly).
Contohnya adalah fasilitas layanan masyarakat (perusahaan listrik, gas, air, dan
angkutan). Jika terdapat lebih dari satu perusahaan yang seperti itu dalam sebuah pasar,
maka akan terjadi duplikasi garis penawaran dan biaya yang terlalu tinggi untuk setiap
unit yang dihasilkan. Untuk menghindari hal ini, pemerintah setempat biasanya
mengizinkan sebuah perusahaan tunggal beroperasi dalam pasar, tetapi mengatur harga
jasa yang disediakan sehingga perusahaan hanya akan memperoleh tingkat pengembalian
yang normal.
Keempat, monopoli bisa terjadi akibat adanya hak monopoli pemerintah. Dalam
kasus ini, sebuah perusahaan didirikan sebagai penghasil atau distributor tunggal
sebuah barang atau jasa, tetapi hares di bawah regulasi pemerintah. Contoh paling tepat
terjadinya monopoli karena adanya hak monopoli dari pemerintah adalah kantor pos.
Pemerintah setempat juga mengharuskan adanya lisensi untuk mengoperasikan
sekumpulan jenis usaha, seperti toko minuman beralkohol, taksi, penyiaran, kantor-kantor
medis, dan klinik kesehatan swasta. Tujuan pemberian lisensi ini adalah untuk
memastikan standar kemampuan minimum, namun karena jumlah lisensi yang diberikan
biasanya terbatas, dampaknya adalah pembatasan persaingan dan memberikan laba
monopoli kepada para pemilik lisensi.
Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang murni jarang
terjadi di masa lampau, dan scat ini dilarang oleh hukum antitrust AS. Meskipun begitu,
model monopoli murni sering berguna untuk menjelaskan perilaku bisnis yang
diobservasi dalam kasus-kasus yang menyerupai monopoli murni, selain juga
memberikan pemahaman terhadap pasar persaingan tidak sempurna yang lain (yaitu,
persaingan monopolistik dan oligopoli). Yang perlu dicatat adalah bahwa seorang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 14
monopolis tidaklah memiliki kekuasaan pasar yang tidak terbatas.
Seorang monopolis menghadapi persaingan tidak langsung untuk memperoleh uang
konsumen karena adanya produk-produk lain. Lagipula, meskipun tidak terdapat
substitusi dekatatas produk yang dijual oleh monopolis itu, barang substitusi mungkin
saja tersedia di pasar. Misalnya, meskipun Alcoa memiliki monopoli atas produksi dan
penjualan aluminium di Amerika Serikat, aluminium menghadapi persaingan dari baja,
plastik, tembaga, dan jenis bahan lainnya. Rasa takut terhadap tindakan hukum
pemerintah dan adanya potensi ancaman persaingan, juga berfungsi sebagai pengendali
kekuasaan pasar seorang monopolis. Secara umum dapat disimpulkan, semua kekuatan
monopoli yang berdasarkan hambatan masuk ke dalam pasar akan hilang dalam jangka
panjang, kecuali monopoli yang timbul karena adanya hak monopoli yang dimiliki
pemerintah.
Penentuan harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Monopoli
Seorang monopolis, berbeda sama sekali dengan pengusaha dalam pasar
persaingan sempurna, tidak bertindak sebagai pengambil harga, tetapi dapat
menentukan harga produk yang dijualnya. Pada bagian ini, kita akan melihat
bagaimana seorang monopolis menentukan harga untuk memaksimumkan
labanya atau meminimumkan kerugiannya dalam jangka pendek. Pada bagian
berikutnya, kita akan melihat bagaimana seorang monopolis menyesuaikan skala
pabrik dan menentukan harga untuk memaksimumkan laba dalam jangka
panjang.
Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal sebuah produk yang
tidak memiliki substitusi dekat, is menghadapi kurva permintaan pasar atas produk
itu yang memiliki kemiringan negatif. Ini berarti bahwa seorang monopolis dapat
menjual lebih banyak unit produknya hanya dengan menurunkan harga. Karena
itu, pendapatan marginalnya lebih kecil daripada harga produk dan kurva
pendapatan marginalnya berada di bawah kurva permintaan yang dihadapinya.
Hal ini ditunjukkan dalam Figur 8-6.
Dalam Figur 8-6, D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh
seorang monopolis, dan MR adalah kurva pendapatan marginalnya Untuk
melihat mengapa kurva MR berada di bawah kurva D, perhatikan bahwa
seorang monopolis bisa menjual 100 unit produknya pada P = $15 G pada
kurva D), sehingga TR = $1.500. Untuk menjual 200 unit, dia harus
menurunkan harga produknya menjadi P = $14 atas semua unit yang dijualnya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 15
(titik H), sehingga 7R = $2.800. Perubahan dalam TR karena perubahan output
per unit atau MR adalah
ATR $1 300
MR = = ' = $13
AQ 100
(titik J, yang diletakkan berada di tengah antara 100 dan 200 unit output pada
kurva MR dalam Figur 8-6). Jadi, karena D memiliki kemiringan negatif, kurva MR
haruslah berada di bawahnya Dari Figur 8-6 kita juga dapat melihat bahwa ketika
kurva permintaan (D) berupa garis lurus (linear), kemiringan absolut kurva MR
selalu berada di tengah-tengah antara kurva D dan sumbu harga.
Hal ini dapat dibuktikan dengan mudah secara matematis, sebagai berikut. Misalnya fungsi
permintaarf seorang monopolis adalah :
a - P
Q - atau P = a - bQ
di mana a adalah titik potong sumbu harga atau vertikal dan -b adalah kemiringan
dari kurva permintaan. Maka TR = PQ = (a - bQ)Q = aQ - bQ2 dan
dTR() MR - - a - 2bQ
dQ
Dengan demikian, kurva MR mempunyai titik potong sumbu vertikal atau, harga yang sama dengan kurva D, tetapi kemiringan absolutnya (2b) adalah dua kali lipat dari kemiringan kurva D (b).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 16
Figur 8-6 110 ' 200 500 800 1,200 1,600
150
Penjelasan : Tingkat output paling menguntungkan bagi seorang monopolis dalam jangka pendek adalah
500 unit dan ditunjukkan oleh titik E, di mana MR = MC. Pada Q = 500, P = $11 (titik A pada
kurva D), dan ATC = $8 (titik F), sehingga monopolis tersebut memperoleh laba per unit
sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1.500 (daerah yang diarsir).
Tingkat output paling menguntungkan dalam jangka pendek adalah 500 unit dan
ditunjukkan oleh titik E dalam Figur 8-6, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC dan
laba total monopolis akan bertambah jika dia meningkatkan outputnya. Sebaliknya,
pada Q > 500, MC > MR dan laba total monopolis akan bertambah jika dia mengurangi
outputnya. Kemudian, tingkat harga paling tepat yang harus dijadikan patokan saat menjual
produknya, ditentukan oleh kurva D. Dalam Figur 8-6, P = $11 pada saat Q = 500. Karena
pada Q = 500, ATC = $8 (titik F dalam figur), monopolis tersebut memperoleh laba per unit
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 17
sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1.500 (daerah yang diarsir dalam figur).
Inilah laba terbesar yang bisa diterima oleh seorang monopolis itu dalam jangka pendek.
Perlu dicatat, bahwa tidak seperti dalam pasar persaingan sempurna dalam pasar
monopolis, tingkat output terbaik dicapai saat P > MR karena kurva permintaan berada di
atas kurva pendapatan marginal.
Meskipun monopolis dalam Figur 8-6 memperoleh laba jangka pendek, seorang
monopolis (seperti halnya pengusaha dalam pasar persaingan sempurna) bisa juga
mencapai titik impas atau mengalami kerugian dalam jangka pendek. Hal itu tergantung
dari tingginya kurva ATC pada tingkat output paling tepat. Jika ATC = P pada tingkat output
terbaik, maka monopolis tersebut hanya mencapai titik impas, dan jika ATC > P pada tingkat
output terbaik, monopolis tersebut mengalami kerugian.
Sekali lagi, seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna, meskipun merugi dalam
jangka pendek, seorang monopolis tetap lebih baik menjalankan usahanya, sepanjang P > AVC.
Dalam kasus ini, kelebihan P atas AVC dapat digunakan untuk menutup sebagian biaya
tetap. Jika monopolis tadi keluar dari pasar, dia akan mengalami kerugian yang lebih besar
yang sama dengan total biaya tetapnya. Jadi, tujuan monopolis dalam jangka pendek adalah
sama dengan pengusaha dalam pasar persaingan sempurna, yaitu memaksimumkan laba
atau meminimumkan kerugian.
Penentuan harga dan Output jangka Panjang dalam Pasar Monopoli
Dalam jangka panjang, semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan seorang
monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimum untuk memproduksi tingkat output
terbaik. Seperti halnya dalam kasus persaingan sempurna, tingkat output terbaik bagi seorang
monopolis ditentukan pada saat P = LMC, dan skala pabrik yang optimum adalah pada saat
kurva SATC bersinggungan dengan kurva LAC pada tingkat output terbaiknya. Namun, tidak
seperti dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan baru terhalang untuk masuk dalam
pasar monopoli, sehingga seorang monopolis bisa memperoleh laba ekonomis dalam jangka
panjang. Karena masuknya perusahaan barn terhalang, seorang monopolis juga tidak akan
berproduksi pada tingkat terendah kurva LAC.
Yang perlu dicatat adalah, bahwa ketika monopolis tadi berada dalam
keseimbangan jangka panjang (titik E' dalam Figur 8-7), dia juga akan dan harus
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 18
berada dalam keseimbangan jangka pendek (yaitu, MR = SMC), tetapi hal yang
sebaliknya tidak berlaku.
Juga perlu dicatat bahwa monopolis dalam hal yang sebaliknya tidak berlaku.
Juga perlu dicatat bahwa monopolis dalam Figur 8-7 tidak berproduksi pada titik
terendah kurva LA C-nya (sebagaimana yang dipaksakan oleh persaingan kepada
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna).
Hanya dalam kondisi yang tidak lazim, yaitu ketika kurva MR monopolis itu
memotong titik terendah dari kurva LACnya maka monopolis tersebut (sebagaimana
pengusaha dalam pasar persaingan sempurna) akan
Perlu dicatat bahwa dalam pasar monopoli, MR = MC < P pada tingkat
output terbaik dan kurva MR berkaitan dengan tingkat P yang berbeda-beda
(tidak hanya untuk satu tingkat harga), tergantung dari elastisitas harga permintaan
Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang khusus antara P dan Q
dalam pasar monopoli (artinya, kita tidak dapat menurunkan kurva penawaran
monopolis itu dari bagian kurva MC yang menanjak di atas kurva A VC,
sebagaimana yang kita lakukan untuk perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 19
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 20
berproduksi pada titik terendah kurva LA C-nya. Namun, dalam kasus ini, monopolis
tersebut akan tetap menentukan harga yang lebih tinggi daripada kurva LAC-nya dan
memperoleh laba dalam jangka panjang.
Perbandingan Monopoli dengan Persaingan Sempurna
Kita telah lihat sebelumnya bahwa ketika industri persaingan sempurna dalam keadaan
keseimbangan jangka panjang, setiap perusahaan berproduksi pada titik terendah kurva LA C-
nya dan menentukan harga yang sama dengan titik terendah LAC, sehingga setiap
perusahaan memperoleh laba ekonomis nol. Sebaliknya dalam pasar monopoli, produksi
tidak akan terjadi pada titik terendah LAC, dan karena perusahaan baru tidak dapat masuk
ke dalam pasar, monopolis tersebut juga akan memperoleh laba dalam jangka panjang.
Namun, kita tidak dapat menyimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna pasti "lebih
baik" atau lebih efisien dibanding monopoli.
Persaingan sempurna lebih efisien dibanding monopoli hanya jika titik terendah
pada kurva LAC terjadi pada tingkat output yang sangat kecil dibanding keseluruhan
permintaan pasar sehingga banyak perusahaan dapat beroperasi dan hanya jika produknya
bersifat homogen sehingga persaingan sempurna bisa terjadi. Sering kali ini bukanlah
masalahnya. Artinya, sering kali diperlukan sebuah operasi berskala sangat besar untuk
menghasilkan produk secara efisien, dan dengan demikian hal tersebut membatasi hanya
sedikit perusahaan saja yang bisa beroperasi. Misalnya, skala ekonomi hanya bisa dicapai
dalam skala produksi yang sangat besar.
Penjelasan
Tingkat output paling tepat bagi monopolis tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit
dan ditunjukkan oleh titik E', yaitu ketika MR = LMC. Pada Q = 700, P = $9 (titik A' pada
kurva D). Monopolis itu mengoperasikan skala pabrik yang optimum (ditunjukkan oleh
kurva SATC dalam figur) pada titik F' pada tingkat biaya rata-rata $5. Monopolis tersebut
akan memperoleh laba jangka panjang per unit sebesar A'F' = $4 dan laba total sebesar
A'F'B'C' = $2.800.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 21
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dalam bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti dan nilai penting pasar
persaingan monopolistik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas keseimbangan
ditentukan dalam langka pendek dan jangka panjang serta mengkaji variasi produk dan
beban penjualan.
Arti dan Nilai Penting Persaingan Monopolistik
Kita mendefinisikan pasar persaingan monopolistik sebagai bentuk organisasi pasar di
mana terdapat banyak penjual dari sebuah produk yang heterogen atau terdiferensiasi,
an masuk atau keluarnya perusahaan haru ke dalam industri agak mudah dalam jangka
panjang. Produk terdiferensiasi (differentiated product) adalah produk-produk yang mirip,
tetapi tidak :dentik dan memenuhi kebutuhan dasar yang sama. Contohnya adalah
banyaknya merek sereal linruk sarapan, pasta gigi, rokok, deterjen, obat influenza.
Perbedaan yang ada bisa saja riil misalnya, berbagai merek sereal untuk sarapan
memiliki kandungan bahan makanan dan gula ang berbeda-beda) atau hanya imajiner
(misalnya, semua merek aspirin memiliki bahan baku dasar yang sama). Diferensiasi
produk juga bisa didasarkan pada lokasi yang lebih nyaman atau pelayanan yang lebih baik.
Seperti yang tersirat dari namanya, persaingan monopolistik adalah campuran antara
Persaingan dan monopoli. Unsur persaingan berasal dari kenyataan bahwa dalam pasar
persaingan monopolistik (seperti juga dalam pasar persaingan sempurna), terdapat
banyak penjual produk yang terdiferensiasi, dan masing-masing terlalu kecil untuk
memengaruhi yang lain. Unsur monopoli timbul dari produk yang terdiferensiasi (artinya,
bahwa produk yang dijual oleh setiap penjual agak berbeda dengan penjual lainnya).
Namun, kekuatan monopoli yang dihasilkan sangatlah terbatas, karena tersedia banyak
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 22
produk substitusi yang dekat. Dengan demikian, jika penjual salah satu merek aspirin
meningkatkan harganya sedikit saja, penjualannya akan merosot taj am .
Persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor ritel dan jasa dalam perekonomian
AS. Pakaian, tekstil katun, dan pemrosesan makanan adalah industri yang mendekati
struktur persaingan monopolistik pada tingkat nasional. Pada tingkat lokal, contoh
yang paling menggambarkan persaingan monopolistik adalah restoran cepat saji, toko
sepatu, pompa bensin, salon kecantikan, toko obat, tempat penyewaan (rental) kaset video,
dan warung pizza, semuanya berlokasi saling berdekatan.
Perusahaan dalam setiap bisnis ini memiliki kekuatan monopoli atas pesaing-pesaing
mereka berdasarkan keunikan produk mereka, lokasi yang lebih baik, pelayanan yang
lebih baik, produk yang lebih bervariasi, dan harga yang sedikit lebih murah, tetapi
kekuatan pasar mereka dibatasi oleh tersedianya banyak produk substitusi yg dekat.
Karena dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan menjual produk yang agak
berbeda, kita tidak bisa menurunkan kurva permintaan dan penawaran pasar atas produk
itu sebagaimana dalam pasar persaingan sempurna. Kita juga tidak memiliki satu
tingkat harga Industri restoran dalam setiap kota memiliki ciri persaingan monopolistik.
Penentuan harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Persaingan
Monopolistik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang
terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif,
tetapi karena terdapat banyak produk substitusi yang dekat untuk produk itu, kurva
permintaannya sangat elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga
terhadap permintaan semakin tingi, kalau diferensiasi produknya semakin sedikit.
Seperti halnya dalam monopoli, karena kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan memiliki kemiringan negatif dan linear, maka kurva pendapatan
marginalnya berada di bawah kurva permintaan, yang memotong sumbu harga
pada titik yang sama dan memiliki kemiringan absolut dua kali lipat kurva
permintaan. Seperti juga perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas,
tingkat output terbaik dari perusahaan monopolistik dalam jangka pendek, dicapai
ketika pendapatan marginal sama dengan biaya marginal, sepanjang harga (yang
ditentukan pada kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 23
Kurva dibawah : menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek dari
perusahaan persaingan monopolistik yang "tipikal" atau "mewakili" adalah 6 unit
dan ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q<6, MR > MC, dan laba total
perusahaan bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC> MR,
dan laba total perusahaan meningkat dengan pengurangan output. Untuk bisa
menjual pada tingkat output terbaik.
Tingkat output terbaik jangka pendek bagi perusahaan persaingan sempurna adalah 6 unit dan ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q = 6, dan P = $9 (titik A pada kurva D) dan ATC = $7 (titik F), sehingga perusahaan tersebut memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12 (daerah yang diarsir).
Penentuan harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar
Persaingan Monopolistik
Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba dalam jangka
pendek (atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan membangun skala
pabrik yang optimum untuk berproduksi pada tingkat output terbaik mereka), lebih banyak
perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini berarti kurva permintaan yang
dihadapi oleh setiap perusahaan monopolistik dalam pasar bergeser ke sebelah kiri (karena
pangsa pasarnya berkurang), hingga akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC
perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang, semua perusahaan persaingan monopolistik
hanya mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang memiliki
kemiringan negatif (dan tidak pada titik terendah sebagaimana dalam kasus pasar
persaingan sempurna).
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan yang "tipikal" atau "mewakili" pasar
persaingan monopolistik dalam jangka panjang. Kurva permintaan D' lebih rendah
dan elastisitas harganya lebih tinggi dibandingkan kurva D yang dihadapi oleh
perusahaan dalam jangka pendek. Artinya, semakin banyak perusahaan memasuki pasar
persaingan monopolistik dalam jangka panjang (yang tertarik oleh laba yang bisa
diperoleh), setiap perusahaan persaingan monopolistik akan memperoleh pangsa pasar
yang semakin kecil dan menghadapi kurva permintaan yang semakin tinggi tingkat
elastisitas harganya, karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka
panjang. Perhatikan bahwa titik D' bersinggungan dengan kurva LAC dan SATC' di titik A',
yaitu tingkat output ketika MR' = LMC = SMC' (titik E' dalam figur). Dengan demikian,
perusahaan dalam persaingan monopolistik menjual 4 unit produk tersebut pada tingkat
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 24
harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam
Penjelasan :
Tingkat output terbaik bagi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang adalah 4 unit dan ditunjukkan oleh titik E', ketika MR' = LMC = SMC' dan P = LAC = SATC' = $6 (titik A'), sehingga perusahaan tersebut mencapai titik impas. Hal ini berbeda dengan tingkat output terbaik 7 unit yang ditunjukkan oleh titik E", ketika MR' = LMC dan P = LAC = $5 (titik E") dalam keseimbangan jangka panjang pada perusahaan persaingan sempurna.
Figur 8-10/ Penentuan harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan Monopolistik
jangka panjang (bandingkan dengan Q = 6 pada P = $9 dan laba per unit $2 serta laba
total $12 dalam jangka pendek). Pada tingkat harga lainnya, perusahaan tersebut akan
mengalami kerugian dalam jangka panjang dan dengan jumlah perusahaan yang berbeda,
tidak akan tercapai titik impas.
Kenyataan bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kiri titik
terendah kurva LA C-nya ketika mencapai keseimbangan jangka panjang, berarti bahwa
biaya rata-rata produksi dan harga produk dalam pasar persaingan monopolistik lebih tinggi
dibanding pasar persaingan sempurna ($6 pada titik A' dibanding $5 pada titik E", secara
berturut-turut, dalam Figur 8-10). Perbedaan ini tidak besar karena kurva perinintaan yang
dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik sangat elastis.
Akan tetapi, sedikit lebih tingginya LAC dan P dalam pasar persaingan monopolistik
dibanding pasar persaingan sempurna, bisa dianggap sebagai biaya untuk menyediakan
sejumlah variasi produk terdiferensiasi yang sesuai dengan berbagai macam selera
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB suparno SE.,MM. EKONOMI MANAJERIAL 25
konsumen, ketimbang hanya memiliki satu produk yang tidak terdiferensiasi. Kenyataan
bahwa setiap perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kiri titik
terendah kurva LAC, berarti bahwa setiap perusahaan berproduksi dengan kapasitas
berlebih (excess capacity) dan terdapat jauh lebih banyak perusahaan (artinya, terjadi
kondisi sangat padat—overcrowding) ketika bentuk pasar adalah persaingan monopolistik
dibanding jika bentuk pasar adalah persaingan sempurna.
V a r i a s i P r o d u k da n B e b a n P e n j u a l a n d a l a m P a s a r P e r s a i n g a n
M o n o p o l i s t i k
Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah perusahaan dapat meningkatkan
pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan usaha penjualan, agar dapat
meningkatkan permintaan atas produknya dan membuat produknya menjadi lebih tidak
elastis terhadap perubahan harga. Variasi produk (product variation) mengacu kepada
perubahan dalam beberapa ciri produk yang dilakukan oleh perusahaan persaingan
monopolistik, untuk menjadikan produknya lebih menarik bagi konsumen. Misalnya,
produsen bisa saja mengurangi kandungan gula dalam sereal untuk sarapan dan
memasukkan hadiah kejutan kecil ke dalam setiap paket produk.
Beban penjualan (selling expenses) adalah semua beban yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mengiklankan produk, meningkatkan armada penjualannya,
memperbaiki pelayanan, dan sebagainya. Variasi produk dan beban penjualan bisa
meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, tetapi juga mengakibatkan tambahan
biaya dan masalah hukum (lihat Aplikasi Kasus 8-8). Sebuah perusahaan harus
mengeluarkan lebih banyak uang untuk variasi produk dan usaha penjualan selama MR
yang diperoleh akibat biaya ekstra ini melebihi MC, hingga akhirnya MR = MC.
Meskipun dengan mengeluarkan lebih banyak uang untuk variasi produk dan usaha
penjualan perusahaan bisa meningkatkan laba dalam jangka pendek, perusahaan
persaingan monopolistik akan mencapai titik impas dalam jangka panjang, karena hal
serupa akan dilakukan oleh perusahaan lain dan karena masuknya perusahaan-
perusahaan baru.