Post on 07-Feb-2018
EFEKTIVITAS PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA
(KUD) PANGAN JAYA DESA PANGAN JAYA KECAMATAN LAINEA
SKRIPSI
ROCKY JAYA SAPUTRA Stb. B1B1 11 083
JURUSAN MANAJEMEN (SDM)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI 2017
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANGAN JAYA DESA PANGAN JAYA KECAMATAN LAINEA
Ditujukan Kepada Universita Haluoleo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyesuaikan Program Sarjana
OLEH
ROCKY JAYA SAPUTRA Stb. B1B1 11 083
JURUSAN MANAJEMEN (SDM)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI 2017
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
ROCKY JAYA SAPUTRA (B1B1 11083) “Efektivitas Partisipasi Anggota
Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea”. Dibawah bimbingan Agustinus Tangalayuk, selaku Pembimbing I dan Sri Wiyati Maharani, selaku pembimbing II
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagiamana efektivitas
partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas partisispasi anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan. Lainea.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KUD Pangan Jaya di Kecamatan Lainea tahun 2015 yaitu berjumlah 333 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat efektivitas anggota KUD Pangan Jaya umumnya berada pada kategori kurang. hasilnya adalah faktor paling menentukan dalam maju tidaknya koperasi terletak pada partisipasi anggotanya, dan jelas partisipasi ini erat kaitannya dengan pemahaman anggota koperasi terhadap efektivitas anggota koperasi secara menyeluruh dan dalam arti yang sebenarnya. Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mengerti saja tidak mengenai apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat koperasi. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada efektivitas partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan erat terhadap efektivitas partisipasi anggota KUD Pangan Jaya di Kec. Lainea adalah cukup efektif diterima secara signifikan.
vi
ABSTRACT ROCKY JAYA SAPUTRA ( B1B1 11083) " The Effectiveness of Participation
Member Cooperation Unit Countryside (KUD) Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea". Agustinus Tangalayuk, as Advisor I and Sri Wiyati Maharani, as Advisor II
The research question in this research internal is how the effectiveness of
member participation on KUD Pangan Jaya?. The Objective of this research is to know the effectiveness of member participation of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea
Population in this research is all member of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea year 2015 that is amounting to 333 people.
Base on the result of the research obtained level of effectiveness member of KUD Pangan Jaya on generally reside in less category. The result was the most factor who determining in going forward or not the cooperation that lay in its member participation, and is clear this participation sliver its bearing with understanding of cooperation member toward effectiveness of cooperation member by totally and in meaning which in fact. How they can be participate more if just understanding did not know what that cooperation. Its result of cooperation member did not show its participation that goodness incentive and also contributive toward activity of cooperation itself. Lack of education and also training given by official member of to all cooperation member of leading become its primary factor, because all official member of opinion the mentioned will not yield benefit to themselves. The Activity of cooperation which did not expand to make the source of capital become limitedly. The limited this business effect of lack of support and also contribution from all member to be participate to make cooperation. Therefore, all problem of have jetty at effectiveness of member participation in supporting to be formed of strength cooperation, and give benefit for all member, and also in around society.
The result of this research express that there are hand relation toward effectiveness of member participation of KUD Pangan Jaya Countryside Pangan Jaya District of Lainea was accepted quite effectively received as significantly.
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat, taufik dan hidayah
berjudul “ Efektivitas
Kecamatan Lainea”
banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi, namun berkat ketekunan,
kesabaran dan kerja keras diiringi do’a, semua dapat teratasi.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini tidak mungkin terwujud
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Agustinus
Tangalayuk, SE., M.Si, selaku Pembimbing I dan Dr. Sri Wiyati Maharani, SE.,
M.Si., selaku pembimbing II yang te
ikhlas, sehingga hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Haluoleo yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian sampai selesainya hasil penelitian ini.
2. Bapak La Ode Asfahyadin, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo yang telah memberikan arahan i
serta kesempatan untuk melaksanakan penelitian sampai selesainya
penyusunan hasil penelitian ini.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga hasil penelitian ini yang
Efektivitas Partisipasi Anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya
dapat diselesaikan. Dalam penyusunan hasil penelitian ini
banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi, namun berkat ketekunan,
kesabaran dan kerja keras diiringi do’a, semua dapat teratasi.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini tidak mungkin terwujud
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Agustinus
Tangalayuk, SE., M.Si, selaku Pembimbing I dan Dr. Sri Wiyati Maharani, SE.,
M.Si., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan tulus,
ikhlas, sehingga hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Haluoleo yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian sampai selesainya hasil penelitian ini.
Bapak La Ode Asfahyadin, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo yang telah memberikan arahan i
serta kesempatan untuk melaksanakan penelitian sampai selesainya
penyusunan hasil penelitian ini.
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
Nya, sehingga hasil penelitian ini yang
Partisipasi Anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya
kan. Dalam penyusunan hasil penelitian ini
banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi, namun berkat ketekunan,
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini tidak mungkin terwujud
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Agustinus
Tangalayuk, SE., M.Si, selaku Pembimbing I dan Dr. Sri Wiyati Maharani, SE.,
lah memberikan bimbingan dengan tulus,
ikhlas, sehingga hasil penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Haluoleo yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian sampai selesainya hasil penelitian ini.
Bapak La Ode Asfahyadin, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo yang telah memberikan arahan izin
serta kesempatan untuk melaksanakan penelitian sampai selesainya
viii
3. Ibu Dr.Sinarwati, SE., M.Si., selaku Kordinator Program studi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo kendari.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ekonomi Manajemen yang telah
memberikan dorongan kepada penulis dan telah banyak membekali penulis
dengan segenap ilmu pengetahuannya.
5. Bapak Agustinus Tangalayuk, SE., M.Si selaku Pembimbing Pertama yang
dengan senang hati dan lapang dada meluangkan waktunya dan telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis.
6. Ibu Dr. Sriwiyati Maharani,SE.M.Si., selaku Pembimbing Kedua telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis.
7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
tidak sempat disebutkan namanya satu persatu yang telah berajasa mengajar
dan mendidik penulis dari awal pendidikan hingga penulisan hasil skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuanganku yang selalu menyemangati dan memberikan
bantuan selama perjalanan menempuh studi ini
9. Kepada Nikhtiya Nurfajri, Muh Akbar, Yudha Balani, Abdul Kadri, Tamsir
Tawakal, Juflin Alim dan teman-teman yang tidak sempat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
10. Kepada kedua orang tua yang telah sabar membimbing hingga hasil skripsi ini
dapat terselesaikan.
Serta seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberikan motivasi,
bimbingan, materi serta do’a demi keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT
ix
senantiasa merahmati kita dan semoga bantuan dari semua pihak mendapat
pahala di sisi Allh Swt. Amin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih sangat
sederhana dan jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis berharap
bahwa penuyusunan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kalangan yang
membutuhkan. Kiranya Allh Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Kendari, 29 desember 2017
Penulis
Rocky Jaya Saputra Nim:B1B111083
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN KEASLIAN TULISAN .......................... .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ................. ...................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... v ABSTRACT ..................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 7 2.2 Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi ....................................... 8
2.2.1 Pengertian Efektivitas ............................................................ 8 2.2.2 Partisipasi Anggota Koperasi ............................................... 11
2.2.2.1 Pengertian Partisipasi Anggota ...................................... 11 2.2.2.2 Jenis-jenis Partisipasi Anggota Koperasi ...................... 13
2.3 Koperasi .............................................................................................. 17 2.3.1 Pengertian Koperasi............................................................... 17 2.3.2 Tujuan dan Manfaat Koperasi ............................................. 19 2.3.3 Jenis-Jenis Koperasi .............................................................. 19
2.4 Fungsi dan Prinsip Koperasi ............................................................. 21 2.4.1 Fungsi Koperasi ...................................................................... 21 2.4.2 Prinsip-Prinsip Koperasi ....................................................... 22
2.5 Manfaat Partisipasi Anggota Koperasi ............................................ 24 2.6 Kerangka Pikir ................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33 3.2 Jenis Penelitian ................................................................................... 33
xi
3.3 Populasi ............................................................................................... 33 3.4 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 34 3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34 3.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 35
3.6.1 Instrumen Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi .............. 35 3.6.1.1 Definisi Konsep ................................................................ 35 3.6.1.2 Definisi Operasional ........................................................ 35
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................... 36 BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi Unit Desa ............................................. 38 4.1.1 Letak Geografis ............................................................................ 38 4.1.2 Sejarah Berdirinya KUD “Pangan Jaya” ................................. 38 4.1.3 Sturuktur Organisasi .................................................................. 39
4.1.3.1 Rapat Anggota ................................................................... 39 4.1.3.2 Badan Pengawas ................................................................ 40 4.1.3.3 Pengurus ............................................................................. 40 4.1.3.4 Manajer .............................................................................. 42
4.2 Perkembangan KUD Pangan Jaya .................................................... 44 4.2.1 Jumlah Anggota KUD Pangan Jaya .......................................... 44 4.2.2 Bidang Permodalan KUD Pangan Jaya .................................... 46
4.3 Karakteristik Responden .................................................................... 47 4.4 Analisis Deskriptif Presentase ............................................................ 50
4.4.1 Partisipasi Anggota dalam RAT ................................................ 50 4.4.2 Partisipasi Anggota dalam Permodalan .................................... 59 4.4.3 Partisipasi Anggota dalam Menggunakan Jasa ........................ 66
4.5 Pembahasan ......................................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 85 5.2 Saran ..................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
xii
LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman 1. Rincian Volume Usaha KUD Pangan Jaya Sejak Tahun 2011-2015 ............... 43
2. Keanggotaan KUD Pangan Jaya Sejak Tahun 2011-2015 ............................... 45
3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Pangan Jaya
Tahun 2015 ....................................................................................................... 49
4. Jawaban Responden Tentang Lamanya Menjadi Anggota KUD Pangan
Jaya ................................................................................................................... 50
5. Jawaban Responden Tentang Kehadiran mengikuti RAT ............................... 51
6. Jawaban Responden Tentang keaktifan Memberikan Saran/kritik pada
RAT .................................................................................................................. 53
7. Jawaban Responden Tentang Keaktifan Memberikan Saran/Kritik di Luar
RAT secara Lisan ............................................................................................. 54
8. Jawaban responden tentang keaktifan anggota mengisi buku saran/kritik
Yang disediakan oleh koperasi ........................................................................ 56
9. Jawaban responden tentang kuantitas mencalonkan diri sebagai pengurus
Selama menjadi anggota koperasi .................................................................... 57
10 Bobot nilai rata-rata jawaban responden dalam bidang rapat koperasi............ 59
11.Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan pokok ..... 60
12.Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan wajib ...... 62
13.Jawaban responden tentang rutinitas menyimpan uangnya dalam simpanan
Sukarela ............................................................................................................ 64
14.Bobot nilai rata-rata jawaban responden dalam bidang modal ........................ 66
15.Jawaban responden tentang jumlah uang dipinjam pada koperasi .................. 66
15.Jawaban responden tentang jangka waktu pengembalian pinjaman ................ 69
16.Jawaban responden tentang ketepatan waktu pengembalian pinjaman
pada koperasi .................................................................................................... 71
17. Bobot nilai rata-rata jawaban responden bidang jasa koperasi ....................... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Model Partisipasi Anggota .......................................................................... 23 2. Skema Kerangka Pikir ................................................................................. 30 3. Struktur Organisasi KUD Pangan Jaya ....................................................... 38 4. Grafik Kehadiran dalam RAT ..................................................................... 52 5. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Pokok ............................... 61 6. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Wajib ................................ 63 7. Grafik Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Sukarela ........................... 65 8. Grafik Pinjaman Uang Pada Koperasinya ................................................... 68 9. Grafik Unit Pelistrikan ................................................................................ 81 10.Grafik Unit Bahan Bakar ............................................................................ 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 Ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Bentuk usaha yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah koperasi. Koperasi
merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk
memperbaiki sosial kebutuhan anggotanya dengan lainnya dengan cara membatasi
keuntungan usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.
Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menjelaskan bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
KUD Pangan Jaya termasuk jenis koperasi fungsional dimana
anggotanya adalah anggota masyarakat. KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea
Kabupaten Konawe selatan yang bertempat di Desa pangan jaya No.20. Berbadan
hukum pada tanggal 29 Februari 1996 dengan nomor 133/PAD/KWK/21/II/1996.
Koperasi Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejateraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU No. 25
Tahun 1992 pasal 3).
2
Tujuan koperasi yang tercantum dalam anggaran dasar kemudian
dijabarkan lagi dalam tujuan-tujuan jangka pendek (1 tahun). Tujuan jangka
pendek ini biasanya dirumuskan dalam betuk rencana-rencana yang meliputi
rencana kerja maupun rencana atas anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
Rapat anggota koperasi minimal diadakan satu tahun sekali sehingga disebut
Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dalam (RAT) selain menyusun rencana-rencana
untuk tahun berikutnya juga mengesahkan pertanggung jawaban pengurus atas
pelaksanaan rencana-rencana tahun sebelumnya.
Rencana pertanggung jawaban pengurus atas pelaksanaan rencana
koperasi tahun sebelumnya juga harus mendapatkan persetujuan dari anggota agar
bisa dianggap sah. Mengingat begitu pentingnya kedudukan anggota dalam RAT,
maka anggota koperasi diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam RAT dengan
cara menghadiri dan menggunakan hak suara yang dimiliki dengan sebaik-
baiknya untuk memberikan saran atau pendapat agar koperasi dapat mencapai
tujuannya dengan baik.
Sondang P. Siagian (2001: 24) Efektivitas adalah pemanfaatan sumber
daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang
dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya
sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran,
berarti makin tinggi efektivitasnya.
Selain dibutuhkan partisipasi aktif anggota dalam menghadiri RAT, juga
diperlukan partisipasi anggota dalam hal tambahan modal, hal ini disebabkan
3
karena pengelolaan koperasi yang baik membutuhkan modal. Modal koperasi
dapat berasal dari anggota maupun dari non anggota. Semakin besar jumlah modal
yang berasal dari anggota maka pengelolaan koperasi akan semakin baik karena
ini berarti koperasi dapat hidup dari biaya sendiri. Agar kebutuhan modal koperasi
dapat terpenuhi, dibutuhkan partisipasi anggota dalam permodalan. Bentuk
partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan dengan membayar
berbagai simpanan yang ada dalam koperasi yaitu simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela secara teratur. Adanya modal yang dimiliki koperasi,
maka koperasi akan lebih mudah memenuhi kebutuhan anggota dengan
menyediakan berbagai jasa pelayanan.
Usaha koperasi dapat berkembang dengan anggota yang hendaknya mau
memanfaatkan jasa yang disediakan oleh koperasi. Partisipasi anggota sangatlah
perlu dalam perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota meliputi berbagai
bidang yaitu partisipasi dalam demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi dalam
permodalan serta partisipasi dalam penggunaan jasa usaha koperasi. Partisipasi
anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi, dapat diwujudkan dengan
cara anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan
yang diselenggarakan melalui rapat-rapat anggota maupun di luar rapat anggota.
Partisipasi anggota dalam bidang permodalan koperasi dapat diwujudkan dalam
bentuk aktif turut serta menanggung beban modal koperasi dengan cara membayar
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela yang dilakukan secara
teratur. Partisipasi dalam penggunaan jasa usaha koperasi dapat dilakukan dengan
cara menggunakan setiap jasa yang disediakan koperasi, dalam hal ini posisi
4
anggota sebagai pelangan atau konsumen. Dengan cara anggota sering
menggunakan jasa atau unit usaha yang disediakan oleh koperasi, diharapkan
koperasi dapat berkembang secara baik.
Uraian di atas menunjukan pentingnya partisipasi anggota dalam suatu
koperasi, dengan kata lain semakin tinggi partisipasi anggota,maka peningkatan
usaha koperasi akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah partisipasi anggota
maka perkembangan usaha usaha koperasi akan semakin terhambat. Namun hal
tersebut sering tidak disadari oleh pengurus koperasi maupun anggota koperasi itu
sendiri, sehingga mengakibatkan perkembangan usaha koperasi tidak maksimal.
Hal tersebut sebagaimana terjadi pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan hasil wawancara
bersama pengurus koperasi diperoleh informasi bahwa sebagian anggota kurang
berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan koperasi. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya sebagian kecil anggota yang mengikuti pelaksanaan (RAT).
Sebagian anggota menganggap bahwa pelaksanaan (RAT) bukan merupakan hal
penting, sehingga mereka tidak perlu mengikutinya.
Anggota koperasi merupakan komponen terpenting dalam pembentukan
sebuah koperasi, dengan tugas dan bertanggung jawab serta partisipasi atas maju
dan mundurnya usaha koperasi. Dalam sistem perkoperasian fungsi anggota yaitu
sebagai pemilik koperasi dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi, sehingga
tidak heran tanpa ditopang oleh kegiatan, partisipasi dan peran aktif anggota-
anggota koperasi, sebuah koperasi tidak dapat maju, berkembang dan bersaing
dengan perekonomian swasta. Melihat sebagian besar anggota koperasi bertempat
5
tinggal di daerah pedesaan, tentunya penghidupan ekonomi mereka masih
bersumber pada pengadaan bahan pangan dan pengembangan ekonomi rakyat
yang berguna untuk meningkatkan taraf anggota dan masyarakat desa sekitarnya.
Untuk itu, demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi masyarakat pedesaan,
dibentuklah sebuah koperasi pedesaan yakni Koperasi Unit Desa Pangan Jaya.
Berdasarkan fenomena-fenomena keanggotaan KUD Pangan Jaya pada
tahun 2013 berjumlah 333, pada tahun 2014 mengalami peningkatan yakni
berjumlah 339 orang, dan pada tahun 2015 keanggotaan berjumlah 333 orang
berkurang 6 orang dari tahun 2014 dikarenakan anngota tersebut tidak
melanjutkan partisipasi keanggotaan pada KUD Pangan Jaya, dari data akan
pentingnya partisiapsi anggota koperasi di atas, maka efektivitas mengenai
patisipasi anggota koperasi menarik untuk dilakukan penelitian. Untuk itu dalam
penelitian ini penulis mengambil judul “Efektivitas Partisipasi Anggota pada
KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
Selatan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Partisipasi anggota pada KUD
pangan jaya desa pangan jaya kecamatan lainea kabupaten konawe selatan”.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas partisipasi anggota
pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan
Lainea Kabupaten Konawe Selatan.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi pengurus koperasi dalam upaya meningkatkan
partisipasi anggota koperasi.
2. Sebagai bahan informasi bagi anggota koperasi untuk meningkatkan
partisipasi mereka masing-masing sehingga dapat menunjang keberhasilan
usaha koperasi.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau pembanding bagi penelitian
lain yang relevan.
4. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan peneliti dan pembaca
utamanya yang berkaitan dengan efektivitas pastisipasi anggota koperasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada efektivitas partisipasi
anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea untuk
mengembangkan usaha koperasi kearah yang lebih maksimal.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
La Deni (2011) melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan antara
pendapatan dengan partisipasi anggota KUD Tunas Sari Kecamatan Lasalepa
Kabupaten Muna”. Yang menyimpulkan bahwa tingkat pendapatan dan partisipasi
anggota KUD Tunas Sari umumnya berada pada kategori tingginya nilai positif
partisipasi anggota.
Sandriani (2012) melakukan penelitian mengenai Analisis Kinerja
Keuangan dan Partisipasi Anggota Koperasi Produksi Desa Lainea. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan, menganalisis manfaat
ekonomi dan tingkat partisipasi anggota serta hubungannya. Hasil dari penelitian
ini adalah partisipasi anggota KPS Lainea dibidang organisasi dinilai tinggi untuk
hadir dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Hal ini dikarenakan anggota
merasakan tingkat keaktifan mereka. Sehingga terjaminnya pemasaran-pemasaran
yang dilakukan di KPS Lainea, partisipasi anggota meningkat.
Berdasarkan penelitian terdahulu, menjadi acuan bagi penelitian ini
dengan menganalisis kinerja koperasi dengan tujuan menganalisis efektivitas
partisipasi anggota koperasi dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah menganalisis partisipasi anggota
yang akan berpengaruh terhadap kinerja koperasi. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah menganalisis koperasi dari dua sisi sebagai lembaga
7
8
ekonomi dan lembaga sosial dengan manfaat yang dirasakan anggota kemudian
akan berpengaruh terhadap kinerja koperasi dengan peningkatan koperasi,
menganalisis kinerja KUD yang dilihat dari tiga segi yaitu segi partisipasi anggota
dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi anggota dalam
permodalan, dan partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi, lebih
bertujuan untuk mengetahui kapasitas organisasi melalui kinerjanya selama ini
dan menempatkannya pada indeks jati diri yang dilihat dari sisi organisasi
koperasi dan kondisi pasar yang dihadapi KUD. Sehingga indeks jati diri ini
diharapkan dapat memberikan berbagai alternatif perbaikan terhadap kinerjanya
selama ini dan mengembangkannya pada jati diri koperasi sebagai lembaga sosial
dan ekonomi. Diharapkan dapat menjadi alternatif bagi KUD Pangan Jaya dalam
memberikan pelayanan yang bermanfaat untuk anggotanya sehingga keefektifan
anggotapun terus meningkat sesuai harapan dan tujuan
2.2 Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi
2.2.1 Pengertian efektivitas
Pengertian Efektivitas kerja Karyawan/pegawai yaitu suatu keadaan
tercapainya tujuan yang diharapkan atau dikehendaki melalui penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Abdurahmat (2003:92)
“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
pekerjaan tepat pada waktunya.
Pengertian Efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa:
“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
9
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. Sedangkan pengertian Efektivitas menurut
Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut: “ Efektivitas adalah
pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS),
jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.
Konsep efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas,
mencakup berbagai faktor di dalam maupun diluar organisasi. Konsep efektivitas
ini oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan, dan hal tersebut
dikarenakan sudut pandang yang dilakukan dengan pendekatan disiplin ilmu
yang berbeda, banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan
bagaimana mengukur efektivitas itu.
Efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi efektivitasnya”. Menurut Prasetyo Budi Saksono (1984)
adalah Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai
dengan output yang diharapkan dari sejumlah input.
Komaruddin (1994: 294) juga mengungkapkan bahwa efektivitas adalah
suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dhulu. Pada dasarnya pengertian
efektivitas yang umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil, sering atau
10
senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada
perbedaan diantara keduanya.
The Gie (2000: 24) juga mengemukakan bahwa efektivitas adalah
keadaan atau kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk
memberikan guna yang diharapkan. Sedangkan menurut pendapat Gibson (1984:
28) bahwa efektivitas adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan
antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibiliti, kepuasan, sifat keunggulan dan
pengembangan. Gibson (1984: 28) bahwa efektivitas adalah konteks perilaku
organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibiliti,
kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.
Menurut Drucker dalam Kisdarto (2002: 139), menyatakan efektivitas
berarti sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi berarti bagaimana kita
mencampur sumber daya secara cermat. Efisien tetapi tidak efektif berarti baik
dalam memanfaatkan sumberdaya (input), tetapi tidak mencapai sasaran.
Sebaliknya, efektif tetapi tidak efisien berarti dalam mencapai sasaran
menggunakan sumber daya berlebihan atau lazim dikatakan ekonomi biaya tinggi.
Tetapi yang paling parah adalah tidak efisien dan juga tidak efektif, artinya ada
pemborosan sumber daya tanpa mencapai sasaran atau penghambur-hamburan
sumber daya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas
merupakan suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan suatu usaha
yang dilakukan dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan terlebih
11
dahulu, di mana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
2.2.2 Partisipasi Anggota Koperasi
2.2.2.1 Pengertian Partisipasi Anggota
Partisipasi pada dasarnya merupakan keikutsertaan seseorang baik secara
mental maupun emosional terhadap kegiatan tertentu. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Winardi (1996: 63) bahwa partisipasi anggota adalah turut
sertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan
sumbangan terhadap proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan-
persoalan di mana keterlibatan pribadi yang bersangkutan melaksanakan tanggung
jawabnya melakukan hal tersebut.
Roepke (2000: 61) menyatakan bahwa partisipasi dalam organisasi
koperasi ditandai oleh hubungan identitas, dan dapat diwujudkan jika pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan koperasi sesuai dengan kepentingan dan
kebutuhan dari para anggotanya. Edilius dan Sidarsono (1996:18) menyatakan
bahwa partisipasi anggota adalah suatu bentuk khusus dari intraksi dan komunitas
yang berkaitan dengan tanggung jawab, dan manfaat.
Tohar (1999: 26) mengemukakan bahwa partisipasi anggota adalah proses
ketika masyarakat sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi
mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi kehidupan
mereka, (2007: 27) mengemukakan bahwa partisipasi anggota adalah
keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi
12
yang ada masyarakat pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif
solusi untuk menangani masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Gie (1998: 189) menjelaskan bahwa partisipasi merupakan suatu aktifitas
untuk membangkitkan perasaan diikutsertakan dalam kegiatan organisasi dan ikut
sertanya bawahan dalam kegiatan organisasi, Somampoom (2004: 107)
menyatakan bahwa partisipasi anggota adalah meningkatnya kemampuan setiap
anggota yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah
pembangunan dengan cara melibatkan anggota. Sedangkan anggota adalah
anggota atau badan yang menjadi bagian atau masuk disuatu golongan
perserikatan, dewan, panitia dan sebagainya.
Partisipasi anggota memegang peranan yang menentukan dalam
perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota
maupun sebagai pemilik koperasi. Kurangnya partisipasi anggota akan
mengakibatkan kemiskinan ide-ide dari anggota yang pada akhirnya akan dapat
menghambat perkembangan koperasi. Widyanti (1996: 199) mengemukakan
bahwa partisipasi anggota dapat diukur dari kesediaan anggota untuk memilkul
kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab,
dengan demikian maka partisipasi anggota dapat dikatakan baik. Akan tetapi jika
ternyata hanya sedikit anggota yang menunaikan kewajiban dan melaksanakan
haknya secara bertanggung jawab maka pertisipasi anggota dapat dikatakan
rendah.
13
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi
anggota merupakan keterlibatan mental dan emosional dari anggota koperasi
dalam memberikan insentif terhadap kegiatan yang dilakukan koperasi dalam
rangka mencapai tujuan koperasi.
2.2.2.2 Jenis-Jenis Partisipasi Anggota Koperasi
Terdapat beberapa pendapat mengenai jenis-jenis partisipasi anggota
dalam koperasi. Kartasapoetra (2003: 126) mengemukakan bahwa partisipasi
anggota koperasi dapat diwujudkan dalam bentuk hal-hal sebagai berikut:
1) Membayar iuran wajib secara tertib dan teratur
2) Menabung secara sukarela sehingga akan dapat menambah modal
koperasi
3) Memanfaatkan jasa koperasi dalam bentuk menggunakan barang atau
jasa yang disediakan koperasi
4) Memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengansur
5) Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif
Winardi (1996: 63) menjelaskan bahwa beberapa indikasi yang muncul
sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi secara baik adalah:
1) Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib secara tertib dan teratur.
2) Membantu modal koperasi di samping simpanan pokok dan simpanan
wajib sesuai dengan kemampuan masing-masing.
3) Menjadi langganan koperasi yang setia.
4) Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif.
14
5) Menggunakan hak untuk mengawasi jalannya usaha koperasi menurut
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan lain
dan keputusan-keputusan bersama lainnya.
Rusidi (1992: 18) mengemukakan bahwa partisipasi anggota
berdasarkan statusnya dapat dirinci menjadi:
a. Partisipasi anggota dalam RAT.
b. Partisipasi anggota dalam penanaman modal melalui berbagai macam
simpanan
c. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh
koperasi (sebagai pelanggan).
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
partisipasi anggota meliputi:
a. Partisipasi anggota dalam RAT
Partisipasi anggota dapat dilakukan dalam rapat anggota, baik rapat
anggota tahunan maupun rapat-rapat anggota yang dilakukan sewaktu-
waktu apabila diperlukan. Dalam koperasi rapat anggota merupakan
kekuasaan tertinggi di mana dalam rapat ini semua anggota berhak
menghadirinya. Menurut undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian, dijelaskan bahwa dalam rapat Anggota koperasi
menetapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Anggaran Dasar
2. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi
15
3. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas
4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi serta pengesahan laporan keuangan
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam melaksanakan
tugasnya
6. Pembagian sisa hasil usaha
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
Dalam rapat anggota koperasi itulah para anggota koperasi dapat
menggunakan dengan sebaik-baiknya hak demokrasi ekonominya dan
secara jujur dan demokratis mengemukakan pendapat dan gagasan-
gagasannya demi perbaikan, kemajuan dan perkembangan koperasi
sebagai wahana yang terbaik untuk mewujudkan kemakmuran
kesejahteraan bersama.
b. Partisipasi anggota dalam permodalan
Dalam kehidupan koperasi untuk dapat melaksanakan dan
mengembangkan usahanya memerlukan modal. Permodalan koperasi
terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat
bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan hiba.
Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya
dan atau anggota, bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya,
penerbitan obligasi dan surat utang lainnya atau sumber-sumber lain yang
sah.
16
Bentuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan
melalui
Berbagai simpanan yang ada dalam koperasi.
Menurut Swasono (1996: 83) simpanan-simpanan tersebut antara lain :
1) Simpanan pokok
2) Simpanan sukarela
3) Simpanan wajib
4) Sisa Hasil usaha
5) Cadangan-cadangan
c. Partisipasi Anggota dalam menggunakan Jasa Koperasi
Menurut Soesilo dalam Swasono (1996: 84) bahwa prinsip kegiatan
koperasi adalah berorientasi pada kepentingan anggota. Hal ini sangat
berkaitan dengan fungsi ganda anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai
pengganti dari koperasinya. Fungsi ganda anggota koperasi ini harus
simultan, tidak boleh dipisah-pisah. Fungsi ganda ini merupakan ciri khas
suatu koperasi yang membedakannya dengan perusahaan lain non
koperasi.
Sukamdiyo (1996: 102) menjelaskan bahwa salah satu tujuan
pendidikan perkoperasian yaitu mengubah perilaku dan kepercayaan serta
menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, khususnya para anggota
koperasi tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan
17
berpartisipasi aktif dalam usaha dan pengambilan keputusan koperasi
sebagai perbaikan terhadap kondisi sosial ekonomi mereka.
Di sini posisi anggota selain sebagai pemilik juga berperan sebagai
pengguna atau pelanggan dari setiap kegiatan usaha koperasi. Bentuk
partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi dapat dilihat dari
kesediaan mereka untuk menggunakan berbagai macam jasa koperasi yang
disediakan.
2.3 Koperasi
2.3.1 Pengertian koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan dengan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan (Undang-undang No. 25 Tahun 1992, pasal 1 ayat 1). Widiyanti dan
Sunudun (2003: 21) mengemukakan bahwa koperasi merupakan kumpulan orang-
orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau
bekerja sama melakukan usaha dan pelaku ekonomi lainnya yang lebih
mengutamakan modal. Dengan demikian, koperasi sebagai badan usaha
mengutamakan faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi
kesejateraan para anggotanya.
Kartasapoetra (2003: 8) mendefinisikan koperasi adalah suatu badan usaha
bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang
umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela serta atas dasar
persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
18
memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya, Menurut Suwandi (1998: 1)
bahwa koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan
untuk memperbaiki sosial kebutuhan anggotanya dengan lainnya dengan cara
membatasi keuntungan usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip
koperasi.
Chaniago (2000: 16) mengemukakan bahwa koperasi adalah suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum yang
memberikan masuk dan keluar sebagai anggota dengan cara bekerja sama secara
kekeluargaan dan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
anggotanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation
yang mengandung makna bekerja. jadi, secara harfiah koperasi bermakna sebagai
suatu perkumpulan kerja sama yang beranggotakan orang-orang maupun badan-
badan di mana ia memberikan kebebasan untuk keluar dan masuk sebagai
anggotanya (anoraga 2003: 1).
The International Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi
sebagai suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara
demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal
yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang
sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (Sitio dkk, 2001: 16).
Dari beberapa pengertian di atas tampak adanya persamaan pendapat
mengenai persamaan koperasi yang pada hakikatnya memberikan penekanan pada
faktor kerja sama serta pencapaian tujuan yang sama yaitu meningkatkan
19
kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian koperasi merupakan kumpulan
orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi
atau bekerja sama melakukan usaha dan pelaku ekonomi lainnya yang lebih
mengutamakan modal
2.3.2 Tujuan dan manfaat koperasi
Tujuan koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 adalah :
Tujuan koperasi adalah unutk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sedangkan manfaat koperasi menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
:
Manfaat koperasi adalah untuk mencapai dan memelihara kesatuan hukum
koperasi dengan mematuhi sandi-sandi koperasi sendiri dan memberikan usaha
pembinaan kepada para anggota yang umumnya berekonomi lemah.
Penetapan manfaat koperasi yang diatur oleh Undang-Undang Perkoperasian
bertujuan agar segala aktivitas koperasi tidak menyinpang dari apa yang
diharapkan organisasi koperasi tersebut. Artinya segala aturan dalam
perkoperasian dan segala yang menjadi sasaran koperasi harus benar-benar dapat
merasakan keberadaan koperasi tersebut.
2.3.3 Jenis-jenis koperasi
Menurut Panjdi Anoraga dalam bukunya Manajemen Koperasi Tahun 2000
jenis koperasi dapat dibagi menjadi :
20
a. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang
usaha pembentukkan modal melalui tabungan para anggota secara teratur
dan terus-menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota dengan
cara mudah, murah, cepat dan tepat unutk tujuan produktif dan
kesejahteraan.
b. Koperasi Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang kebutuhan sehari-hari misalnya :
1) Barang pangan seperti beras, gula, garam, minyak kelapa dan
sebagainya
2) Barang-barang sandang seperti kain batik, tekstil dan sebagainya
3) Barang pembantu keperluan sehari-hari seperti sabun, minyak tanah
dan sebagainya.
c. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan
ekonomi pembuatan dan penjualan barangn-baraang baik yang dilakukan
oleh koperasi sebagai organisasi maupun oleh para anggotanya sendiri.
d. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa
tertentu, baik bagi para anggotanya maupun bagi para masyarakat umum.
e. Koperasi Serba Usaha
21
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih
dari satu maca kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para
anggotanya
2.4 Fungsi dan Prinsip-prinsip koperasi
2.4.1 Fungsi koperasi
Dalam tata ekonomi koperasi Indonesia dijelaskan bahwa fungsi
koperasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat perubahan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat. Dalam hal ini koperasi harus memberikan kemampuan yang lebih
besar untuk mempertinggi golongan ekonomi lemah, sehingga dapat
berdiri sendiri. Masa pertumbuhan koperasi perlu adanya pembinaan,
bimbingan, serta fasisilitas dari pemerintah. Majunya koperasi akan dapat
memberikan dorongan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Koperasi
bertugas membina kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi
sesuai dengan dasar koperasi memegang teguh pengendalian usaha secara
demokratis.
2. Sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional koperasi sebagai salah satu
wadah penghimpunan kekuatan ekonomi yang lemah. Koperasi
mengembangkan daya cipta, daya usaha rakyat untuk meningkatkan
produksi guna memenuhi kebutuhan rakyat. Koperasi berdaya upaya
mengarahkan sumber daya alam dan usaha –usaha manusia seperti
22
kecakapan, keahlian dan keterampilan untuk mengolah sumber-sumber
besarnya bagi anggota masyarakat.
3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa. Dalam tata
perekonomian bangsa Indonesia koperasi sebagai salah satu badan usaha
memegang peranan penting. Ini berarti bahwa perekonomian rakyat secara
bertahap disusun dan dibentuk wadah koperasi untuk mempertinggi tarap
hidup dan tingkat kecerdasan anggota dengan meningkatkan produksi
dalam jenis dan jumlah barang serta jasa-jasa yang dihasilkannya.
Sebagai alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh
ekonomi bangsa indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat. Tujuan tersebut akan dicapai bila mana koperasi
sendiri benar-benar menjalankan fungsinya berdasarkan asas-asas dan
sendi-sendi dasarnya. Untuk peningkatan taraf hidup para anggota dan
rakyat pada umumnya, kecerdasan dan pengertian akan koperasi
ditingkatkan sehingga rakyat memiliki kesadaran berkoperasi.
2.4.2 prinsip-prinsip koperasi
Bermula dari prinsip-prinsip koperasi konsumen di Rochdale
inggris yang sifatnya lugas dan diakui dengan dasar-dasar koperasi kredit
pertanian menurut Raifeisen di Jerman, maka prinsip-prinsip tersebut
harus dikaji dan dipupuk menjadi prinsip-prinsip koperasi internasional
(Internasional Cooperatif Aliance) yang merupakan patokan bagi seluruh
koperasi di dunia. Setelah beberapa kali penyempurnaan prinsip-prinsip
koperasi maka yang berlaku sekarang adalah :
23
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, tanpa pembatasan yang
dibuat-buat atau dikriminasi sosial, politik dan agama.
2) Koperasi adalah demokratis, pengelolaannya dipilih dan ditunjuk oleh
dan bertanggung jawab kepada para anggotanya.
3) Modal penyertaan harus hanya menerima bunga yang benar-benar
terbatas, kalau memang itu ada.
4) Surplus atau tabungan yang timbul dari kegiatan koperasi adalah
milik anggota koperasi dan harus dibagikan dengan cara
menghindarkan seorang anggota memperoleh kemanfaatan dengan
merugikan anggota lain.
5) Semua koperasi harus menyelenggarakan pendidikan bagi anggota-
anggotanya.
Selanjutnya prinsip-prinsip koperasi seperti yang dijelaskan
dalam undang-undang no.25 tahun 1992 menjelaskan sebagai berikut,
“prinsip koperasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan berkoperasi”. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip
tersebut koperasi menunjukan dirinya sebagai badan usaha sekaligus
gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.
Dengan demikian jika melihat prinsip koperasi yang dikeluarkan
oleh international Cooperative Alliance (ICA) terdapat relevansi yang
nyata. Dengan prinsip koperasi yang dimuat dalam Undang-Undang
no. 25 tahun 1992 Tentang perkoperasian Pasal 5, koperasi
melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
24
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan secara demokrasi
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerja sama antar koperasi
2.5 Manfaat Partisipasi Anggota Koperasi
Kartasapoetra (2003: 128) menjelaskan bahwa partisipasi anggota
merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara harfiah,
partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang yang mempunyai visi
dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi.
Pendirian koperasi ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, artinya
perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan anggotanya,
demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan perusahaan koperasi,
perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan koperasi dalam bentuk
kontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut menanggung resiko usaha
koperasi, serta secara proaktif ikut serta dalam berbagai bentuk maupun proses
pengambilan keputusan usaha koperasi.
Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual
identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai
pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan
25
membuat keputusan; sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota koperasi
wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang, maupun jasa yang disediakan oleh
koperasi. Derajat ketergantungan antara anggota dengan perusahaan koperasi atau
sebaliknya akan menentukan baik buruknya perkembangan organisasi maupun
usaha koperasi. Semakin kuat ketergantungan anggota dengan perusahaan
koperasi, maka semakin tinggi dan baik perkembangan organisasi dan usaha
koperasi, sehingga koperasi merasakan manfaat keberadaan koperasi dan koperasi
semakin sehat berkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara
penuh. Koperasi memberikan manfaat (cooperave effect) secara ekonomi
langsung maupun tidak langsung bagi anggota, dan anggota mendukung,
berinteraksi, dan proaktif bagi perkembangan usaha koperasi (Winardi, 1996: 72).
Swasono (1996: 82) mengemukakan bahwa koperasi sebagai perusahaan
harus mampu meningkatkan partisipasi anggotanya dengan cara memenuhi
kebutuhan anggota dengan berbagai variasinya maupun keterpencaran jarak
anggota dalam proses pelayanan atas kebutuhan anggota. Koperasi diharuskan
meningkatkan pelayanan kepada anggota-anggotanya, mengingat pelayanan
terkait dengan adanya tekanan persaingan dari organisasi perusahaan lain (non
koperasi). Jika perusahaan koperasi memberi pelayanan kepada anggota yang jauh
lebih besar, lebih menarik, dan lebih prima dibanding dengan anggota. Demikian
pula sebaliknya, partisipasi anggota yang tinggi dalam memanfaatkan segala
layanan barang, jasa, yang tersedia di koperasi pada akhirnya meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan terbaik dan prima oleh perusahaan koperasi.
26
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa partisipasi anggota sangat
penting bagi keberhasilan usaha koperasi, sehingga pengurus koperasi harus
mampu membuat program dan memberikan pelayanan secara maksimal untuk
meningkatkan partisipasi anggotanya. Adapun keterkaitan antara program kerja
pengurus koperasi dengan efektivitas partisipasi anggota dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 1. Model partisipasi Anggota
Output Tugas
= =
Kebutuhan
Kemampuan
Permintaan = Keputusan
VOICE
VOTE
EXIT
Alat-alat partisipasi
Sumber: (Roepke, 2000: 63)
Gambar di atas menunjukan bahwa Mutu partisipasi anggota tergantung
pada interkasi dari tiga variabel, yaitu :
PROGRAM
EFEKTIVITAS PARTISIPASI
ANGGOTA MANAJEMAN KOPERASI
27
Yang dimaksud program adalah kegiatan usaha utama yang dipilih atau
ditentukan oleh manajemen misalnya penyediaan barang, pembelian barang, dan
sebagainya. Kesesuaian antara anggota dan program adalah adanya kesepakatan
antara kebutuhan anggota dengan output (keluaran) program. Selanjutnya antara
program dengan manajemen adalah kesesuaian antara tugas dari program
dengan kemampuan manajemen untuk melaksanakan dan menyelesaikannya.
Sedangkan kesesuaian antara anggota dan manajemen adalah kesesuaian antara
permintaan anggota dengan keputusan manajemen, keputusan manajemen dapat
mencerminkan keinginan atau permintaan anggota, maka terdapat tiga alat bagi
anggota koperasi yaitu hak suara, hak pilih dan hak keluar. Dengan hak suara
anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan mengemukakan
pertanyaan atau usul dengan memberikan informasi atau kritik, dengan hak pilih
koperasi dapat mempengaruhi siapa yang akan dipilih sebagai pengurus, badan
pemeriksa atau manajer dalam koperasi. Dengan hak keluar anggota dapat
mempengaruhi manajemen dengan cara meninggalkan (keluar) sebagai anggota
koperasi atau membeli lebih sedikit pada koperasi dan membeli lebih banyak
kepada non koperasi atau dengan mengancam untuk tidak melakukan aktivitas
dengan koperasi. Untuk itu agar supaya partisipasi anggota koperasi dapat efektif
maka ketiga alat tersebut harus dilakukan dan saling melengkapi dalam kegiatan
koperasi.
Model Kesesuaian Partisipasi tersebut berjalan dengan baik maka tidak
akan ada anggota koperasi menggunakan hak keluarnya, walaupun terjadi hanya
disebabkan oleh variabel yang tidak terduga saja, misalnya meninggal dunia.
28
Vote (Hak Pilih):
Vote adalah alat untuk mengekspresikan pilihan melalui kotak suara, Vote
merupakan hak anggota untuk memilih; lahir dari statusnya sebagai pemilik usaha
koperasi. Hak pilih dan kekuatannya sama(ekuivalen) dengan hak para pemegang
saham perusahaan umum, tetapi dengan satu perbedaan besar.
Kekuasaan memilih dari seorang pemegang saham tergantung pada jumlah
saham yang ia miliki, sedangkan dalam koperasi kekuasaan memilih dari para
anggota tidak ada hubungannya dengan modal yang ditanamkan; one man, one
vote (satu orang satu suara).
Voice ( Hak Suara ):
Voice melibatkan dialog, persuasi, dan upaya terus-menerus lainnya yang
dilakukan oleh anggota untuk mempengaruhi kepemimpinan koperasi khususnya
manajemen, untuk bertindak menurut(atas dasar) kepentingan anggota.
Demikian juga jika voice dapat ditemukan di pasar, lebih dikenal sebagai
pemecahan dengan solusi non-pasar untuk masalah-masalah pengendalian dan
organisasi yang memiliki konflik kepentingan. Para anggota mengemukakan
pendapat, mengkritik, mengusulkan sesuatu, bernegosiasi bagi pemecahan
masalah menurut kepentingan mereka.
Karena kekuatan vote yang lahir dari kepemilikan mempunyai beberapa
kekurangan, maka anggota menggunakan suara (voice) untuk meningkatkan
efektivitas partisipasinya, dengan vote anggota dapat memusatkan perhatian
manajemen pada masalah-masalah tertentu maupun keluhan-keluhan anggota.
29
Voice bahkan mungkin menggantikan vote dalam hal tertentu karena
dalam koperasi berbeda dengan perusahaan, para anggota tidak hanya merupakan
pemilik, tetapi juga pelanggan utama atau pelanggan satu-satunya. Sehingga antar
anggota dapat memberikan informasi dan pengalaman menyangkut para pesaing,
produk, dan teknologi koperasi. Hal ini biasanya tidak ditemukan pada pemilik
sahan perusahaan umum yang senang memaksimalkan deviden saham mereka.
Exit ( Hak Keluar ):
Untuk menggambarkan kepelikan pengendalian kinerja koperasi melalui
exit, pertama-tama dilihat situasi pada perusahaan umum maupun perusahaan
yang dimiliki oleh para investor. Seorang pelanggan yang tidak puas di pasar
dapat mengalihkan usahanya ke perusahaan lain. Sedangkan pemilik sumber daya
dapat mengambil kembali sumber-sumber daya miliknya jika kinerja perusahaan
tidak baik dan akhirnya memaksa perusahaan untuk meninggalkan pasar.
Kedua alat pengendalian kinerja ini (pelanggan dan pemilik sumber daya)
juga berlaku bagi koperasi. Dalam perusahaan umum, pelanggan dan pemilik
biasanya merupakan kelompok orang yang berbeda, namun dalam koperasi
keduanya adalah kelompok yang sama, sehingga tidakan-tindakan manajemen
dapat lebih sesuai/dekat dengan kebutuhan pelanggan, sebagaimana dalam
perusahaan non-koperasi
Dalam koperasi keluarnya pemilik(koperasi) bahkan memiliki konsekuensi
yang lebih berat. Melalui keluarnya anggota, modal dasar koperasi menyusut.
Keluarnya anggota menimbulkan erosi bertahap dari modal saham(capital stock)
koperasi sehingga ”hak” anggota atas modal juga berkurang. Anggota tertarik
30
masuk koperasi bukan karena pembagian laba atau modal(deviden maupun capital
gain). Manfaat berinvestasi dalam koperasi adalah memperoleh pelayanan dan
harga yang lebih menguntungkan.
1. Antara kesesuaian sebagai penerima manfaat dengan program, dalam hal ini
terdapat kesesuaian antara kebutuhan anggota dengan pelayanan atau output
sumber-sumber daya yang disediakan oleh koperasi.
2. Antara manajemen koperasi dengan anggota, yaitu harus adanya kesesuaian
antara kepentingan dengan keputusan manajemen. Manajemen harus mampu
dan mau mengartikulasikannya dalam keputusan organisasi bagi kepentingan
anggotanya.
3. Program dengan manajemen koperasi harus ada kesesuaian antara syarat-
syarat kepentingan tugas sebagai tuntutan organisasi dengan kemampuan
manajemen koperasi (Roepke, 2000: 63).
2.6 Kerangka Pikir Penelitian
Efektivitas partisipasi anggota merupakan cerminan dari partisipasi
anggota koperasi, dengan efektifnya partisipasi anggota yang diraih dapat dilihat
seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimilkinya, efektivitas partisipasi
anggota koperasi dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan koperasi.
Dalam mencapai tujuan suatu koperasi harus memperhatikan berbagai
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan koperasi, di antaranya yaitu
partisipasi anggota. Maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi
anggotanya. Dimana sumbangsih anggota koperasi terhadap koperasinya sangat
berpengaruh besar terhadap perkembangan koperasi itu sendiri dalam pencapaian
31
tujuan koperasi. Partisipasi anggota merupakan proses atau kegiatan dimana para
anggota bekerja atau berusaha melalui koperasinya. Partisipasi anggota ini
meliputi partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi,
partisipasi anggota dalam permodalan, dan partisipasi anggota dalam
menggunakan jasa koperasi. Adanya partisipasi aktif dari para anggota akan
mengakibatkan perkembangan koperasi sesuai dengan yang diharapkan, (Rusidi,
1992;18)
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas anggota
koperasi akan nampak bukan semata dengan kerja keras anggota, melainkan hasil
kerja sama semua elemen yang terdapat dalam koperasi, seperti: pengurus,
pengawas, pegawai Koperasi dan partisipasi anggota.
32
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir
Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya
Efektivitas Partisipasi - EPA dalam Rapat Anggota Tahunan - EPA dalam permodalan - EPA dalam menggunakan jasa koperasi Rusidi (1992:18)
Analisis Deskriptif
Kesimpulan dan Saran
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakn pada Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan
jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan september 2016.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan jenis penelitian
deskripsi yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai
efektivitas partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Partisipasi anggota koperasi
meliputi:
(1) partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi koperasi,
(2) partisipasi anggota dalam permodalan, dan
(3) partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KUD Pangan Jaya
desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah
333 orang. Arikunto Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto).
34
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer
dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
hasil angket mengenai partisipasi anggota KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya
Kecamatan Lainea Kabupaten konawe Selatan, sedangkan data sekunder berupa
notulen rapat anggota koperasi, laporan keuangan koperasi utamanya yang
berkaitan dengan simpanan anggota koperasi baik simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Angket (kuesioner) yang digunakan untuk memperoleh data efektivitas partisipasi
anggota koperasi yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pernyataan
kepada sejumlah anggota yang telah ditetapkan sebagai populasi.
2. Dokumentasi yang digunakan nuntuk memperoleh data gambaran umum keadaan
KUD Pangan Jaya Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
selatan, notulen rapat anggota koperasi, dan laporan keuangan koperasi.
35
3.6 Instrument Penelitian
3.6.1 Instrument Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi
3.6.1.1 Definisi Konsep
Efektivitas partisipasi anggota koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah suatu keadaan yang menunjukan seberapa besar tujuan atau target yang
terkait dengan partisipasi anggota yang telah ditetapkan terlebih dahulu dapat
tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
Dalam kenyataanya walaupun koperasi mempunyai tujuan utama untuk
melayani anggota tetapi sebagai badan usaha koperasi tidak bisa lepas dari ukuran
efektivitas dan efisiensi. Koperasi sebagai suatu organisasi dapat menggunakan
ukuran efektivitas untuk mengukur tujuan yang telah dicapainya, (Hendar &
Kusnadi).
3.6.1.2 Definisi Operasional
Efektivitas partisipasi anggota dalam penelitian ini adalah presentase yang
diperoleh responden dari hasil angket partisipasi anggota yang dapat dilihat dari
indikator :
(1). Efektivitas partisipasi anggota dalam RAT, merupakan keterlibatan anggota
dalam kegiatan RAT yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya, baik rapat
anggota tahunan maupun rapat-rapat anggota yang dilakukan sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
(2). Efektivitas partisipasi anggota dalam permodalan, merupakan keterlibatan
anggota dalam membina permodalan yang dimiliki KUD Pangan Jaya, yang
36
dilakukan melalui pembayaraan simpanan pokok, simpanan wajib dan
simpanan sukarela.
(3). Efektivitas partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi, merupakan
keterlibatan anggota dalam memanfaatkan jasa yang disediakan KUD Pangan
Jaya, baik dengan cara aktif berbelanja pada koperasi maupun aktif
meminjam kredit pada koperasi.(Rusidi, 1992: 18)
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka
data yang telah diperoleh sebelum dianalisis terlebih dahulu diolah dengan teknik
tabulasi dan editing untuk mempermudah analisis data. Pengolahan data dilakukan
dengan cara menggolongkan data berdasarkan sifat atau jenisnya. Selanjutnya
data yang telah ditabulasi kemudian dideskripsikan untuk memberikan gambaran
secara jelas mengetahui efektivitas partisipasi anggota pada KUD Pangan Jaya
Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Partisipasi
anggota meliputi: (1) partisipasi anggota dalam rapat koperasi, (2) partisipasi
anggota dalam permodalan, dan (3) partisipasi anggota dalam menggunakan jasa
koperasi.
Selanjutnya untuk mengetahui efektiitas partisipasi anggota koperasi
dilakukan dengan menghitung persentase keaktifan anggota dalam berpartisipasi,
baik partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi koperasi, partisipasi anggota
dalam permodalan, maupun partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi
dengan menggunakan rumus sebagaimanaa dikemukakan oleh Mukhtar dan Erna
Widodo (2000: 132) dengan rumus sebagai berikut :
37
P=�
� x100%
Keterangan :
P = Persentase efektivitas partisipasi anggota
F = Jumlah responden yang memilih alternatif jawaban yang sama
N = Jumlah responden secara keseluruhan
Nilai persentase efektivitas partisipasi anggota koperasi yang telah
diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dikelompokan dalam 4 (empat)
kategori, yaitu :
1. 0% - 25%, kategori tidak efektif
2. 26% - 50%, kategori cukup efektif
3. 51% - 75%, kategori efektif
4. 76% - 100%,kategori sangat efektif
(Erna Widodo, 2000: 132)
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi Unit Desa (KUD) Pangan Jaya
4.1.1 Letak geografis
Letak kantor KUD “Pangan Jaya” berada di jantung Kecamatan Lainea.
Letak kantor KUD “Pangan Jaya” sangat strategis karena berada di pinggir jalan
raya yang mudah dijangkau dengan semua jenis kendaraan dan juga letaknya yang
berada di pusat kota Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Hal ini
sangatlah membantu jalannya kegiatan perkoperasian. KUD “Pangan Jaya” buka
setiap hari kerja dari jam 8.00 sampai jam 14.00, kecuali hari Jum’at sampai jam
11.00.
4.1.2 Sejarah berdirinya KUD “Pangan Jaya”
Koperasi Unit Desa Pangan Jaya merupakan koperasi pegawai swasta
kewirausahaan yang berada di Kecamatan Lainea, keanggotaannya adalah
karyawan wirausaha pada lingkungan Kecamatan Lainea. Keanggotaannya yang
sukarela menjadikan tidak semua pegawai, karyawan di lingkungan Lainea
menjadi anggotanya KUD “Pangan Jaya”, KUD “Pangan Jaya” termasuk dalam
koperasi pertokoan, unit penggilingan padi, unit sarana produksi, unit pelistrikan,
unit bahan bakar, unit usaha simpan pinjam sangat dominan sedangkan unit usaha
yang lainnya, unit usaha jasa dan niaga adalah sebagai unit usaha
perkembangannya. KUD “Pangan Jaya” berdiri sejak 22 September 1980.
39
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi KUD “Pangan Jaya” adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Struktur organisasi KUD Pangan Jaya (sumber : KUD Pangan Jaya
2016)
Keterangan:
: Garis komando
: Garis Koordinasi
: Garis Tanggung jawab
Berdasarkan struktur organisasi KUD Pangan Jaya di atas, maka tugas
masing-masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut:
Rapat Anggota
Pengurus
Manager
Pengawas
Unit Sim. Pinjam
Unit Pertokoan
Unit Penggilingan
padi
Unit Sarana
Produksi
Unit Listrik
Unit Bahan Bakar
40
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam struktur
organisasi KUD Pangan Jaya. Rapat organisasi merupakan forum pengambil
keputusan yang diselenggarakan minimal sekali dalam setahun yang mempunyai
tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga beserta segala
perubahannya.
b. Menetapkan kebijaksanaan umum serta melaksanakan keputusan koperasi yang
lebih atas seperti PKPN Sulawesi Tenggara maupun KPN RI.
c. Mengangkat dan memberhentikan pengurus.
d. Menetapkan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
2. Badan Pengawas
Badan pengawas dipilih dari anggota oleh rapat anggota. Adapun tugas dan
wewenang badan pengawas adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi.
b. Memberikan saran-saran kepada pengurus dalam melaksanakan kegiatan koperasi
sehari-hari baik diminta maupun tidak.
c. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3. Pengurus
Pengurus KUD Pangan Jaya meliputi:
a. Ketua
Tugas dan wewenang ketua adalah sebagai berikut:
41
1) Melaksanakan fungsi koordinasi pada semua tugas-tugas kepengurusan KUD
Pangan Jaya.
2) Merencanakan kegiatan-kegiatan kerja secara keseluruhan.
3) Memegang pimpinan umum dari usaha KUD Pangan Jaya
4) Menentukan pengaturan kebijakan koperasi sesuai dengan kebijakan yang berlaku
untuk memajukan KUD Pangan Jaya
5) Menyediakan sarana dan prasarana koperasi.
b. Wakil ketua
Tugas dan wewenang wakil ketua adalah sebagai berikiut:
1) Melaksanakan pengembangan unit-unit usaha
2) Melaksanakan tugas ketua apabila ketua berhalangan
3) Bertanggung jawab kepada ketua atas pelaksanaan tugasnya.
c. Sekertaris
Tugas dan wewenang sekertaris adalah sebagai berikut:
1) Mengatur segala urusan administrasi koperasi
2) Bertanggung jawab dalam hal surat menyurat
3) Bekerja sama dengan manajer dalam hal penyusunan laporan perkembangan
organisasi dan manajemen usaha serta keuangan KUD Pangan Jaya.
4) Membuat catatan setiap rapat dan mengirim surat-surat keluar
d. Bendahara
Tugas dan wewenang bendahara adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab dalam pembukuan dan uang kas (keluar/masuk kas)
42
2) Membantu ketua dalam hal penyusunan laporan tentang pertanggung jawaban
keuangan.
3) Memberikan data dan informasi kepada pengurus
4) Bekerja sama dengan sekertaris dalam hal penyusunan laporan pertanggung
jawaban serta neraca keuangan.
4. Manajer
Manajer diangkat oleh pengurus dan mendapat pelimpahan wewenang dan
kewajiban, dan bertanggung jawab kepada pengurus. Manajer juga mempunyai
wewenang untuk mengangkat pegawai (karyawan) bila hal ini diperlukan dan
melimpahkan wewenang dan kewajiban pula kepada pegawai. Pegawai yang
diangkat tersebut bertanggung jawab kepada manajer.
Unit Usaha
Bidang usaha yang dijalankan sejak tahun 2011-2015 adalah upaya yang
maksimal yang dapat dilaksanakan pengurus yang didasarkan pada skala prioritas
dengan memperhitungkan kemampuan rill yang dimiliki dan yang menyentuh
kepentingan anggota serta layak secara anggota.
KUD Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015 memiliki berbagai unit usaha
yaitu pada tahun 2011-2015 terdapat 6 unit yang dijalankan yaitu usaha simpan
pinjam, unit pertokoan/kios, unit penggilingan padi, unit sarana produksi
pertanian, unit usaha pelistrikan, dan unit usaha bahan bakar. Untuk lebih jelasnya
mengenai rincian volume usaha dari setiap unit usaha yang dilakukan oleh KUD
Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
43
Tabel 4.2 Rincian volume usaha KUD Pangan Jaya sejak tahun 2011-2015
Thn
Unit Simpan Pinjam
Unit Pertokoan
Unit Penggiling
Padi
Unit Sarana
Produksi
Unit Pelistrikan
Unit Bahan Bakar
Jumlah (Rp)
2011
2012
2013
2014
2015
578.923.000
453.250.000
382.900.000
404.700.000
465.000.000
461.111.550
490.431.200
339.868.400
441.276.500
432.813.900
272.565.000
207.000.000
299.000.000
301.755.000
172.500.000
47.332.500
180.048.400
249.708.900
381.483.200
399.576.700
450.000.000
487.500.000
450.000.000
154.707.000
172.250.000
242.200.000
334.750.000
66.250.000
247.250.000
300.000.000
2.052.132.050
2.152.979.600
1.787.727.300
1.931.171.700
1.942.140.600
Total 9.866.151.250
Sumber: Data KUD Pangan Jaya, 2011-2015
Beradasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa volume usaha KUD
Pangan Jaya yaitu pada tahun 2011 mencapai Rp 2.052.132.050, pada tahun 2012
mencapai Rp 2.152.979.600, pada tahun 2013 mencapai Rp 1.787.727.300, pada
tahun 2014 mencapai Rp 1.931.171.700, dan pada tahun 2015 mencapai Rp
1.942.140.600, jadi total volume usaha KUD Pangan Jaya dari tahun 2011-2015
mencapai Rp 9.866.151.250. Hal ini menunjukkan bahwa volume usaha KUD
Pangan Jaya dari tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, dan pada tahun
2013-2015 mengalami volume usaha menurun, hal ini disebabkan adanya
penurunan disetiap unit usaha seperti yang tertera pada tabel di atas, ada beberapa
unit usaha yang mengalami dampak peningkatan dan penurunan dari setiap unit
usaha.
44
4.2 Perkembangan KUD Pangan Jaya
4.2.1 Jumlah Anggota KUD Pangan Jaya
Jumlah anggota merupakan salah satu indikator dari perkembangan suatu
koperasi. Anggota koperasi adalah merupakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang turut bergabung menjadi anggota pada suatu koperasi. Sehingga
keberhasilan suatu usaha koperasi sangatlah diperlukannya efektivitas partisipasi
dari anggota koperasi tersebut. Hal ini disebabkan karena sumber modal utama
yang dimiliki oleh koperasi adalah dari simpanan anggota itu sendiri dimana
modal tersebut dapat digunakan untuk membiayai segala bentuk kegiatan usaha
koperasi.
Dalam keanggotaan KUD Pangan Jaya, untuk setiap orang yang ingin
menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran sendiri tanpa adanya
paksaan dari pihak lain karena dengan keberadaan anggota sangat menetukan
kelancaran efektivitas anggota dan usaha, bahkan KUD tidak akan maju dan
berkembang dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan apabila anggota-
anggotanya terdiri dari orang-orang yang tidak sadar akan arti dan manfaat dari
koperasi guna menumbuh kembangkan efektivitas partisipasi dalam anggota
koperasi.
Berdasarkan data KUD Pangan Jaya diperoleh bahwa jumlah anggota
KUD Pangan Jaya dari tahun 2011-2015 selalu mengalami penurunan jumlah
anggota. Untuk lebih jelasnya, jumlah anggota KUD Pangan Jaya dapat dilihat
pada tabel berikut.
45
Tabel 4.3 Keanggotaan KUD Pangan Jaya pada tahun 2011-2015
Tahun
Keanggotaan
Jumlah
(orang)
Anggota awal
januari
Calon anggota masuk
Anggota masuk
Anggota keluar/
Meninggal
Anggota akhir
desember
Calon anggota masuk
2011
2012
2013
2014
2015
318
324
336
327
315
6
6
6
6
24
13
13
4
10
2
7
1
13
4
5
324
336
327
333
311
6
6
6
6
22
330
342
333
339
333
Sumber: Data KUD Pangan Jaya, 2011-2015
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah anggota KUD
Pangan Jaya mengalami penurunan dimana pada tahun 2011 sebesar 7 orang,
tahun 2012 berkurang menjadi 1 orang, pada tahun 2013 sebesar 13 orang, tahun
2014 sebesar 4 orang, dan tahun 2015 sebesar 5 orang. Dengan demikian maka
jumlah anggota KUD Pangan Jaya setiap tahunnya (2011-2015) selalu mengalami
penurunan jumlah anggota. Hal ini disebabkan sebagian anggota KUD Pangan
Jaya telah melunasi masa kreditnya dan tidak melanjutkan lagi. Selain itu tidak
bisa dipungkiri bahwa menurunnya jumlah anggota baik itu disebabkan oleh
pindah tempat tinggal, dikeluarkan ataupun karena meninggal dunia.
Secara konsep bahwa dengan adanya peningkatan jumlah anggota KUD
secara langsung dapat mempengaruhi dan memperbesar jumlah efektivitas
partisipasi dalam anggota koperasi, karena salah satu sumber efektivitas anggota
adalah dari kesadaran anggota itu sendiri tanpa ada paksaan dan pengaruh.
46
4.2.2 Bidang Permodalan KUD Pangan Jaya
Modal KUD Pangan Jaya terbagi 2 macam, yaitu modal mental spiritual dan
modal material
a. Modal mental spiritual, meliputi
1. Anggota memiliki kesadaran berkoperasi yang tinggi dalam melaksanakan
kewajiban dan haknya
2. Pengurus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang besar dalam
melaksanakan amanah anggota dan kemajuan koperasi.
3. Pengawas sebagai partner kerja dapat melaksanakan tugas / fungsi dengan baik.
4. Dinas / instansi terkait yang dapat memberikan perlindungan dan kemudahan
sehingga tumbuhnya ketenangan dan gairah kerja dalam berkoperasi.
b. Modal material, ,meliputi :
1. Sarana
Untuk kelancaran operasional KUD Pangan Jaya memiliki sarana
pendukung yang cukup memadai. Sarana yang dimiliki oleh KUD Pangan Jaya
antara lain bangunan kantor yang strategis di tengah perkotaan sehingga
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kelancaran dan kemajuan koperasi,
gedung olah raga / gedung serba guna dan penginapan yang menambah kontribusi
terhadap pendapatan KUD Pangan Jaya.
2. Finansial
Dibidang finansaial KUD Pangan Jaya memiliki kemampuan keuangan
yang cukup besar sehingga mampu memberikan kemudahan dalam operasional
koperasi. Dalam pelayanan kredit, KUD Pangan Jaya mampu memberikan
47
pinjaman kredit terhadap anggota secara optimal dan tepat waktu sesuai dengan
ketentuan yang ada. Berdasarkan data per 31 Desember 2015, modal financial
KUD Pangan Jaya sebesar Rp. 1.942.140.600,00 (satu miliar sembilan ratus
empat puluh dua juta seratus empat puluh ribu enam ratus rupiah).
1. Modal sendiri, berupa :
a. Simpanan Pokok Anggota Rp. 32.519.900,00
b. Simpanan Wajib Anggota Rp. 23.929.800,00
c. Cadangan koperasi Rp. 72.848.561,00
d. Cadangan dana-dana Rp. 48.376.097,00
e. Donasi Rp. 1.407.750.650,00
f. Cadangan Dana Likuiditas Rp. 13.778.256,00
Jumlah modal sendiri Rp. 1.599.204.264,00
4.3 Karakteristik Responden
Sebelum melakukan identifikasi terhadap efektivitas partisipasi anggota
KUD Pangan Jaya sebagai variabel penelitian, terlebih dahulu melakukan
peninjauan terhadap karakteristik responden. Responden yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah anggota KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea, Kabupaten
Konawe Selatan. Identifikasi responden tersebut menyangkut Usia, tingkat
pendidikan, dan lama menjadi anggota. Hal ini merupakan faktor yang
menentukan efektivitas partisipasi seorang anggota KUD dalam hal ini KUD
Pangan Jaya.
48
1. Tingkat Usia Responden
Usia seseorang dapat berpengaruh terhadap kemampuan fisik kerja, pola pikir dan
tingkat respon terhadap sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat usia sangat
berpengaruh terhadap produktifitas kerjanya. Pada umumnya seseorang yang
berusia muda lebih produktif dibanding dengan seseorang yang sudah berusia
lanjut.
Selain itu, seseorang yang berusia mudah, relatife lebih mudah mengikuti
dinamika kehidupan serta lebih mudah menerima dan melakukan inovasi dalam
rangka meningkatkan potensi yang ada pada dirinya sehingga efektivitas
partisipasi dalam anggota koperasi berjalan sesuai yang diharapkan. Karakter
tersebut merupakan kelebihan yang dimiliki oleh mereka yang berusia mudah
dalam rangka peningkatan efektivitas partisipasi anggota KUD yang digeluti.
2. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan yang diterima masyarakat baik pendidikan formal maupun
pendidikan non formal pada umumnya akan berpengaruh pada ketrampilan, sikap
dan tindakan yang dapat dilakukan dalam setiap kegiatan usahanya. Masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya memiliki kemampuan
berpikir dan bertindak yang lebih dinamis dibandingkan dengan masyarakat
dengan tingkat pendidikan lebih rendah atau sama sekali tidak memiliki tingkat
pendidikan baik formal maupun non formal. Berikut ini disajikan keadaan
penduduk Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea menurut tingkat pendidikannya
pada Tabel 4.4 berikut:
49
Tabel 4.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Pangan
Jaya Tahun 2015
No. Tingkat Pendidikan Jumlah(orang) Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
5
Belum sekolah
Tidak Tamat SD / sederajat
Tamat SMP / sederajat
Tamat SMA / sederajat
Perguruan Tinggi
75
132
204
178
35
12,04
21,15
32,69
28,52
2,60
Jumlah 624 100,00
Dari Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa tingkat pendidikan Pangan Jaya
relatif kurang baik sebab tingkat pendidikan masih didominasi pada lulusan
SMP/sederajat. Banyak hal yang mempengaruhi keadaan pendidikan tersebut,
diantaranya adalah fasilitas sekolah yang tidak cukup tersedia serta lokasinya
cukup jauh khususnya di Masyarakat Pangan Jaya. Kondisi tersebut akan
berdampak pada rendahnya minat dan motivasi dari masyarakat sendiri untuk
melanjutkan pendidikan.
50
4.4 Analisis Deskriptif Persentase
4.4.1 Partisipasi Anggota dalam RAT
Kemajuan suatu koperasi tergantung pada keaktipan / partisipasi anggota
terhadap koperasinya. Dalam bidang organisasi partisipasi anggota dapat terlihat
dari loyalitas anggota terhadap koperasinya. Loyalitas anggota terhadap
koperasinya dapat dilihat dari lamanya menjadi anggota koperasi. Mengenai
lamanya menjadi anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kec Lainea, dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Jawaban responden tentang lamanya menjadi anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya ( >2 tahun ).
No Lama menjadi anggota koperasi Jumlah Persentase
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
59
63
70
69
72
17,71 %
18,91 %
21,02 %
20,72 %
21, 62 %
Total 333 100,0 %
Pada tabel 4.5 tampak bahwa sebanyak 333 responden yang lama
menjadi anggota KUD Pangan Jaya sejak pada tahun 2011 sebanyak 59
orang atau 17,71%, pada tahun 2012 sebanyak 63 orang atau 18,91%, pada
tahun 2013 sebanyak 70 orang atau 21,02%, pada tahun 2014 sebanyak 69
orang atau 20,72%, sedangkan pada tahun 2015 yakni 72 orang atau (21,62).
Berdasarkan data pada tahun sebelum 2015 mengalami aktivitas naik turun.
51
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden telah lama menjadi
anggota KUD Pangan Jaya yaitu pada tahun 2015. Lamanya menjadi
anggota KUD Pangan Jaya disertai dengan keaktipan anggota terhadap rapat
– rapat yang diselenggarakan oleh koperasinya, khususnya Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Keaktipan mengukuti Rapat Anggota Tahunan dapat
dililhat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Jawaban responden tentang kehadiran mengikuti Rapat Anggota Tahunan
No Kehadiran mengikuti rapat dalam 1 tahun
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
120
140
200
234
228
95
66
-
108
105
-
127
130
-
-
124
-
-
-
-
-
-
330
342
333
339
333
Pada tebel 4.6 tampak bahwa yang aktif mengikuti Rapat Anggota
Tahunan, pada tahun 2011 yang aktif mengikuti rapat sebanyak 200 orang
dan sebanyak 130 orang yang jarang mengikuti kegiatan rapat tersebut, pada
tahun 2012 terdapat 234 orang yang aktif mengikuti rapat tahunan dan 108
orang kadang-kadang mengikuti kadang tidak pernah, pada tahun 2013
sebanyak 228 orang yang aktif mengikuti rapat tahunan tersebut dan 105
orang yang kadang-kadang mengikuti rapat tahunan, pada tahun 2014
terdapat 120 orang yang sering mengikuti rapat dan terdapat 95 orang juga
yang sering mengikuti rapat namun ada 124 yang jarang mengikuti rapat
tahunan tersebut, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 140 orang yang
52
sangat sering mengikuti rapat tahunan dan 66 orang yang sering ikut rapat
dan ada sekitar 127 orang yang jarang sekali mengikuti rapat tahunan
tersebut di sebabkan factor kemalasan anngota. Jadi anggota yang paling
aktif mengikuti RAT yang diadakan 1 tahun sekali terajadi pada tahun 2014
yakni 215 orang. Namun ada 164 responden yang jarang sekali mengikuti
mengikuti Rapat Anggota Tahunan yakni pada tahun 2011 dan 2014. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota KUD Pangan Jaya aktif
mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 215 responden pada
tahun 2014. Seperti tampak pada grafik berikut:
Kehadiran anggota dalam rapat anggota koperasi diharapkan dapat
memberikan masukan berupa saran dan kritik pada rapat tersebut. Keaktifan
anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya dalam memberikan saran dan
kritik pada rapat anggota dapat dilihat pada tabel berikut:
0 0 0
120
140
166
234228
95
66
0
108 105
0
127130
0 0
124
00 0 0 0 0
2011 2012 2013 2014 2015
Kehadiran RATSangat Sering Sering Kadang-KadangJarang Sekali Tidak Pernah
53
Tabel 4.7 Jawaban responden tentang keaktifan memberikan saran / kritik pada rapat anggota.
No Banyaknya memberi saran dalam RAT
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
166
-
-
-
125
164
80
-
-
140
-
56
97
144
-
-
206
236
195
68
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.7 tampak bahwa yang aktif memberi saran pada Rapat
Anggota Tahunan, pada tahun 2011 yang sering memberi saran saat rapat
sebanyak 166 orang dan sebanyak 164 orang yang jarang member saran
pada saat rapat tersebut, pada tahun 2012 terdapat 88 orang yang kadang-
kadang memberi saran saat rapat tahunan, 56 orang yang jarang sekali
memberi saran saat rapat dan 206 orang tidak pernah memberi saran saat
rapat, pada tahun 2013 sebanyak 97 orang yang jarang sekali memberi saran
saat rapat tahunan tersebut dan 236 orang yang tidak pernah sama sekali
memberi saran saat rapat, pada tahun 2014 terdapat 144 orang yang jarang
sekali memberi saran saat rapat dan terdapat 195 orang juga yang tidak
pernah memberi saran saat rapat tersebut, sedangkan pada tahun 2015
terdapat 125 orang yang sering memberi saran saat rapat tahunan dan 140
orang yang kadang-kadang memberi saran saat rapat dan ada sekitar 68
orang yang tidak pernah memberi saran saat rapat tahunan tersebut di
sebabkan bahwa kurangnya keyakinan akan diri anggota koperasi dalam
mengutarakan aspirasi mereka.
54
Berdasarkan data tersebut bahwa yang banyak memberikan saran saat
diluar rapat yang diadakan 1 tahun sekali terajadi pada tahun 2011 yakni
230 orang. Namun ada 297 responden yang jarang sekali memberi saran
pada Rapat Anggota Tahunan yakni pada tahun 2012,2013 dan 2014. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota KUD Pangan Jaya aktif
memberi saran pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 297
responden pada tahun 2011. Saran dan kritik anggota tidak hanya ditampung
dalam rapat anggota, namun hal itu bisa disampaikan di luar rapat anggota.
Jumlah saran / kritik yang disampaikan di luar rapat anggota secara lisan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Jawaban responden tentang keaktifan memberikan saran / kritik di luar rapat anggota secara lisan
No Banyaknya memberikan saran di luar rapat secara lisan
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
-
-
-
120
127
-
-
-
125
130
42
38
76
94
76
288
304
257
-
-
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.8 tampak bahwa yang aktif dan tidak pernah memberikan
saran / kritiknya di luar rapat anggota secara lisan tampak bahwa, pada
tahun 2011 sebanyak 42 orang yang jarang sekali memberi saran di luar
rapat dan sebanyak 288 orang yang jarang memberi saran pada diluar rapat
tersebut, pada tahun 2012 terdapat 38 orang yang jarang sekali memberi
saran diluar rapatsecara lisan dan 304 orang tidak pernah memberi saran
55
diluar rapat secara lisan, pada tahun 2013 sebanyak 76 orang yang jarang
sekali memberi saran diluar rapat secara lisan dan 257 orang yang tidak
pernah sama sekali memberi saran diluar rapat, pada tahun 2014 terdapat
120 orang yang sering memberi saran diluar rapat secara lisan, 125 yang
kadang-kadang member saran saat diluar rapat dan terdapat 94 orang juga
yang jarang sekali memberi saran diluar rapat tersebut, sedangkan pada
tahun 2015 terdapat 127 orang yang sering memberi saran diluar rapat
secara lisan, 130 yang kadang-kadang memberi saran saat diluar rapat dan
76 orang yang jarang sekali memberi saran diluar rapat. Hal tersebut di
sebabkan bahwa kebanyakan anggota koperasi memiliki sikap apatisme
yang tinggi. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi
Unit Desa Pangan Jaya sebanyak 257 anggota yang aktif mengutarakan
saran dan kritiknya di luar rapat anggota secara lisan. Saran dan kritik dari
anggota bukan hanya bisa disampaikan secara lisan, namun bisa juga
disampaikan secara tertulis. Untuk menanggapi hal ini, koperasi
menyediakan buku saran / kritik bagi anggotanya. Keaktifan anggota dalam
mengisi buku saran / kritik dapat dilihat pada tabel berikut :
56
Tabel 4.9 Jawaban responden tentang keaktifan anggota mengisi buku saran
/ kritik yang disediakan oleh koperasi
No Banyaknya mengisi buku saran / kritik
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
82
-
24
154
164
63
79
-
140
142
-
-
32
-
27
185
263
277
45
-
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.9 tampak bahwa jumlah anggota yang banyak tidak
pernah mengisi buku saran / kritik yang disedian oleh koperasi yakni pada
tahun 2011 yang aktif mengisi buku saran/kritik sebanyak 82 orang, 63
orang kadang-kadang dan sebanyak 185 orang yang tidak pernah sama
sekali mengisi buku saran/kritik yang disediakan oleh koperasi, pada tahun
2012 terdapat 79 orang yang kadang-kadang mengisi buku saran/kritik dan
263 orang tidak pernah mengisi buku saran/kritik, pada tahun 2013
sebanyak 24 orang yang aktif mengisi buku saran/kritik, 32 orang yang
kadang-kadang mengisi buku saran/kritik, dan ada 277 orang yang tidak
pernah mengisi buku saran/kritik tersebut, pada tahun 2014 terdapat 154
orang yang sering mengisi buku saran/kritik dan terdapat140 orang juga
yang kadang-kadang mengisi buku saran/kritik namun ada 45 orang yang
tidak pernah mengisi buku saran/kritik tersebut, sedangkan pada tahun 2015
terdapat 164 orang yang sering mengisi buku saran/kritik dan 142 orang
yang kadang-kadang dan ada sekitar 27 orang yang jarang sekali mengisi
buku saran/kritik yang disediakan oleh koperasi.
57
Jadi jelaslah bahwa yang aktif mengisi buku saran/kritik yang
disediakan oleh koperasi terjadi pada tahun 2015 yakni 164 orang. Namun
ada juga yang aktif memberikan saran dan kritiknya pada buku saran / kritik
yang disediakan oleh koperasi yaitu pada tahun 2014 yakni 154 orang. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan
Jaya pasif mengisi buku saran / kritik yang disediakan oleh Koperasi Unit
Desa Pangan Jaya sebanyak 263 responden pada tahun 2012. Pemilihan
pengurus koperasi harus disertai dengan keaktifan anggota dalam mencalon
diri sebagai pengurus koperasi. Keaktifan anggota dalam mencalonkan diri
sebagai pengurus koperasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Jawaban responden tentang kuantitas mencalon diri sebagai pengurus selama menjadi anggota koperasi
No
Berapa kali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
119
-
25
129
-
132
-
14
130
-
-
134
-
-
110
79
208
264
83
223
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.10 tampak bahwa selama menjadi anggota koperasi, ada
responden yang sering mencalongkan diri dan ada yang tidak pernah
mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2011 yang sering
mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi sebanyak 119 orang, 132 orang
kadang-kadang dan sebanyak 79 orang yang tidak pernah sama sekali
58
mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2012 terdapat 134
orang yang jarang sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan
208 orang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada
tahun 2013 sebanyak 25 orang yang sering mencalonkan diri sebagai
pengurus koperasi, 14 orang yang kadang-kadang mencalonkan diri sebagai
pengurus koperasi, dan ada 264 orang yang tidak pernah sama sekali
mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi, pada tahun 2014 terdapat 129
orang yang sering mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan terdapat
130 orang juga yang kadang-kadang mencalonkan diri sebagai pengurus
koperasi, namun ada 83 orang yang tidak pernah mencalonkan diri sebagai
pengurus koperasi, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 110 orang yang
jarang sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi dan 223 orang
yang tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi selama
menjadi anggota koperasi.
Oleh karena itu, terdapat 264 orang pada tahun 2013 yang tidak
pernah sama sekali mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi. Dan ada
responden yang selama menjadi anggota koperasi 3 kali mencalonkan diri
sebagai pengurus koperasi yakni 129 orang pada tahun 2014. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya
pasif dalam mencalonkan diri sebagai pengurus koperasi sebanyak 264
responden pada tahun 2013. Berdasarkan bobot nilai pertanyaan kuesioner
dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi dapat disimpulkan bahwa
59
Efektivitas Partisipasi Anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kec Lainea
Kab Konawe Selatan:
Tabel 4.11 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang rapat koperasi
Bobot Nilai Kusioner Presentase Rata-rata 1 47.62 2 34.98 3 7.87 4 9.59
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota
sebanyak 47,62 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang
diajukan yaitu 1, disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang
demokrasi ekonomi koperasi terhadap koperasinya sangatlah minim.
4.4.2 Partisipasi anggota dalam permodalan
Jalannya kegiatan koperasi dalam bidang ekonomi memerlukan
modal, modal terbesar koperasi berasal dari anggota koperasinya. Partisipasi
anggota dalam bidang modal salah satunya dapat dilihat dari ketepatan
waktu membayar simpanan pokok terhadap koperasinya. Mengenai
ketepatan waktu membayar simpanan pokok dapat dilihat pada tabel
berikut:
60
Tabel 4.12 Jawaban responden tentang ketepatan waktu membayar simpanan pokok.
No Ketepatan membayar simpanan pokok
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
-
-
-
120
127
29
44
30
125
160
178
176
136
94
43
123
122
128
-
-
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.12 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 29 orang
yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, 178 orang
jarang sekali membayar tepat waktu dan sebanyak 123 orang yang tidak
pernah membayar simpanan pokok tepat waktu sesuai waktu yang
ditentukan, pada tahun 2012 terdapat 44 orang yang kadang-kadang
membayar simpanan pokok tepat waktu, 176 orang jarang sekali membayar
tepat waktu dan sebanyak 122 orang yang tidak pernah membayar simpanan
pokok tepat waktu, pada tahun 2013 sebanyak terdapat 30 orang yang
kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu, 136 orang jarang
sekali membayar tepat waktu dan sebanyak 128 orang yang tidak pernah
membayar simpanan pokok tepat waktu, pada tahun 2014 terdapat 120
orang yang sering membayar simpanan pokok tepat waktu dan terdapat 125
orang juga yang kadang-kadang membayar simpanan pokok tepat waktu,
namun ada 94 orang yang tidak pernah membayar simpanan pokok tepat
waktu, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 127 orang yang sering
membayar simpanan pokok tepat waktu, 160 orang yang kadang-kadang
61
membayar simpanan pokok tepat waktu dan 43 orang yang jarang sekali
membayar simpanan pokok tepat waktu sesuai dengan kesepakatan rapat.
Berdasarkan data tersebut di atas, bahwa pada tahun 2011 sebanyak
301 responden yang tidak tepat waktu membayar simpanan pokok ketika
menjadi anggota koperasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa anggota Koperasi
Unit Desa Pangan Jaya membayar langsung simpanan pokoknya ketika
menjadi anggota koperasi terjadi pada tahun 2015 yakni sebanyak 287
responden. Seperti tampak pada grafik berikut:
Selain simpanan pokok terdapat juga simpanan wajib anggota yang
harus dipenuhi oleh oleh anggotanya. Peran serta anggota dalam membayar
simpanan wajib dapat dilihat dari ketepatan membayar simpanan wajib
terhadap koperasinya. Ketepatan membayar simpanan wajib dapat dilihat
pada tabel berikut:
0 0 0 0 00 0 0
120127
29
4430
125
160
178 176
136
94
43
123 122128
0 0
2011 2012 2013 2014 2015
Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Pokok
Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Jarang sekali tidak pernah
62
Tabel 4.13 Jawaban responden tentang ketepatan membayar simpanan wajib No Ketepatan membayar
simpanan wajib SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
119
-
121
158
-
132
100
148
120
140
-
134
-
-
129
79
108
64
61
64
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.13 tampak bahwa ketepatan anggota koperasi
membayar simpanan wajibnya sangat berpariasi yakni pada tahun 2011
terdapat 119 orang yang sering membayar simpanan wajibnya tepat waktu,
132 orang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan
sebanyak 79 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat
waktu sesuai waktu yang ditentukan, pada tahun 2012 terdapat 100 orang
yang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 134 orang
jarang sekali membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan sebanyak 108
orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat waktu, pada
tahun 2013 sebanyak terdapat 121 orang yang sering membayar simpanan
wajibnya tepat waktu, 148 orang kadang-kadang membayar simpanan
wajibnya tepat waktu dan sebanyak 64 orang yang tidak pernah membayar
simpanan wajibnya tepat waktu, pada tahun 2014 terdapat 158 orang yang
sering membayar simpanan wajibnya dengan tepat waktu dan terdapat 120
orang juga yang kadang-kadang membayar simpanan wajibnya tepat waktu,
namun ada 61 orang yang tidak pernah membayar simpanan wajibnya tepat
waktu, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 140 orang yang kadang-kadang
63
membayar simpanan wajibnya tepat waktu, 129 orang yang jarang sekali
membayar simpanan wajibnya tepat waktu dan 64 orang yang tidak pernah
sama sekali membayar simpanan wajibnya tepat waktu.
Dari data tersebut diatas bahwa pada tahun 2014 terdapat 158
responden yang selalu tepat dalam mebayar simpanan wajibnya. Dan
responden yang terlambat membayar simpanan wajibnya dalam tenggang
waktu 1 minggu – 1 bulan dan terlambat 1 bulan lebih yakni pada tahun
2012 sebanyak 108 anggota. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya selalu tepat waktu dalam
membayar simpanan wajibnya, yaitu sebanyak 158 responden pada tahun
2014. Selain simpanan pokok dan simpanan wajib yang sifatnya kewajiban
anggota dalam permodalan koperasi. Seperti tampak pada grafik berikut:
0 0 0 0 0
119
0
121
158
0
132
100
148
120
140
0
134
0 0
129
79
108
64 61 64
2011 2012 2013 2014 2015
Ketepatan Waktu Membayar Simpanan Wajib
Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Jarang sekali tidak pernah
64
Terdapat juga simpanan sukarela yang sifatnya tidak mengikat
anggota dalam ikut serta dalam permodalan. Namun adanya simpanan
sukarela ikut serta dalam menambah permodalan koperasi. Peran serta
anggota dalam rutinitas menyimpan uang di simpanan sukarela dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Jawaban responden tentang rutinitas responden menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela
No Minat menyimpan
simpanan sukarela SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
118
-
-
-
172
127
182
172
98
123
85
74
63
130
-
-
86
107
111
38
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.14 tampak bahwa yang aktif dan rutin menyimpan
uangnya pada simpanan sukarela dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2011
terdapat 118 orang yang sering menyimpan uangnya pada simpanan
sukarela, 127 orang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan
sukarela dan sebanyak 85 orang yang jarang sekali menyimpan uangnya
pada simpanan sukarela, pada tahun 2012 terdapat 182 orang yang kadang-
kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 74 orang jarang sekali
menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan sebanyak 86 orang yang
tidak pernah menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, pada tahun 2013
sebanyak 172 orang yang kadang-kadang menyimpan uangnya pada
simpanan sukarela, 63 orang jarang sekali menyimpan uangnya pada
65
simpanan sukarela dan sebanyak 107 orang yang tidak pernah menyimpan
uangnya pada simpanan sukarela, pada tahun 2014 terdapat 98 orang yang
kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan ada
sekitar 130 orang juga yang jarang sekali menyimpan uangnya pada
simpanan sukarela, namun ada 111 orang yang tidak pernah menyimpan
uangnya pada simpanan sukarela, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 172
orang yang sering menyimpan uangnya pada simpanan sukarela, 123 orang
yang kadang-kadang menyimpan uangnya pada simpanan sukarela dan 38
orang yang tidak pernah sama sekali menyimpan uangnya pada simpanan
sukarela. Seperti tampak pada grafik berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas, bahwa pada tahun 2015 terdapat
275 responden yang sering menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela
walaupun masih terdapat 38 responden yang tidak pernah menyimpan
uangnya dalam simpanan sukarela. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anggota
0 0 0 0 0
118
0 0 0
172
127
182172
98
123
8574
63
130
00
86
107 111
68
2011 2012 2013 2014 2015
Simpanan SukarelaSangat Sering Sering Kadang-Kadang Jarang sekali tidak pernah
66
Koperasi Unit Desa Pangan Jaya sebanyak 275 responden sering
menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela terjadi pada tahun 2015.
Tabel 4.15 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang modal
Bobot Nilai Kusioner Presentase Rata-rata 1 4.56 2 18 3 36.88 4 40.56
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota
sebanyak 40,56 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang
diajukan yaitu 4, disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang
modal terhadap koperasinya sangatlah bagus.
4.4.3 Partisipasi anggota dalam penggunaan jasa koperasi
Koperasi pada kegiatan ekonominya perlu ada partisipasi
anggotanya, yaitu dengan menggunakan jasa koperasinya. Salah satu
kegiatan koperasi yaitu usaha simpan pinjam. Jumlah anggota koperasi yang
sering meminjam uang dari Rp. 2.000.000 hingga Rp. 6.000.000 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.16 Jawaban responden tentang, jumlah uang yang dipinjam pada koperasinya.
No Jumlah uang yang dipinjam dari KUD
Pangan Jaya
SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
134
-
-
138
87
81
89
115
130
122
118
130
117
62
133
-
120
101
-
-
-
-
-
330
342
333
339
333
67
Pada tabel 4.16 tampak bahwa anggota koperasi lebih banyak
meminjam uang lebih dari Rp 5.000.000 dibandingkan dengan Rp.
2.000.000., pada tahun 2011 terdapat 138 orang yang sering meminjam
uang lebih dari Rp. 5.000.000, dan ada 130 orang kadang-kadang sering
meminjam uang lebih dari Rp. 4.000.000, - Rp. 5.000.000 dan sebanyak 62
orang yang jarang sekali sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000
melainkan hanya Rp.3.000.000, pada tahun 2012 terdapat 87 orang yang
sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 pada koperasinya,
122 orang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 4.000.000
dan sebanyak 133 orang yang tidak pernah sering meminjam uang lebih dari
Rp. 5.000.000 tetapi dengan meminjam Rp. 2.000.000, pada tahun 2013
sebanyak 134 orang yang sangat sering sering meminjam uang lebih dari
Rp. 5.000.000 bahkan R. 8.000.000 sebagai modal usaha dagang, 81 orang
yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 namun ada
sekitar 118 orang yang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp.
5.000.000 bahkan Cuma Rp. 4.000.000 saja, pada tahun 2014 terdapat 89
orang yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 dan ada
sekitar 130 orang juga yang sering meminjam uang lebih dari Rp.
5.000.000, namun ada 120 orang yang jarang sekali sering meminjam uang
lebih dari Rp. 5.000.000, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 115 orang
yang sering sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000, dan 117 orang
yang kadang-kadang sering meminjam uang lebih dari Rp. 5.000.000 – Rp.
6.000.000 dan 101 orang yang jarang sekali sering meminjam uang lebih
68
dari Rp. 5.000.000 melainkan hanya Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000. Jadi,
rutinitas yang meminjam uang pada koperasinya lebih dari Rp. 5.000.000
terjadi pada tahun 2013 sebanyak 215 responden, dan tidak ada responden
yang meminjam kurang dari Rp. 2.000.000,00. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya berpartisipasi
aktif dalam menggunakan jasa usaha koperasi dalam unit usaha simpan
pinjam. Hal ini terlihat dari tabel tersebut bahwa sebanyak 215 responden
meminjam uang dari Koperasi Unit Desa lebih dari Rp. 5.000.000,00.
Seperti tampak pada grafik berikut:
Pengembalian pinjaman anggota terhadap koperasinya dilakukan
secara beranggur, dengan jangka waktu pengembalian tertentu. Jangka
waktu pengembalian pinjaman oleh anggota kepada koperasinya yang telah
ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
0 0
134
0 0
138
8781
89
115
130122 118
130
117
62
113
0
120
101
0 0 0 0 0
2011 2012 2013 2014 2015
Pinjaman Uang Pada KoperasiSangat Sering Sering Kadang-Kadang Jarang sekali tidak pernah
69
Tabel 4.17 Jawaban responden tentang jangka waktu pengembalian pinjaman kurang dari 1 tahun hingga 3 tahun
No Jangka waktu
pengembalian pinjaman SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
40
138
80
121
129
130
130
122
118
125
163
62
140
94
85
-
-
-
-
-
-
330
342
333
339
333
Pada tabel 4.17 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 138 orang
yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun,
dan ada 130 orang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan
jangka waktu 2 – 3 tahun dan sebanyak 62 orang yang jarang sekali
mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun melainkan
hanya 1 tahun, pada tahun 2012 terdapat 80 orang yang sering sering
mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 - 3 tahun, 122 orang
kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2
tahun dan sebanyak 140 orang yang mengembalikan uang pinjaman dengan
jangka waktu 2 tahun tetapi hanya 1 tahun – 1 tahun 6 bulan, pada tahun
2013 sebanyak 121 orang yang sering sering mengembalikan uang pinjaman
dengan jangka waktu 2 – 3 tahun, 118 orang yang kadang-kadang
mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun bahkan ada
sekitar 94 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman dengan
jangka waktu 2 tahun tetapi 3 tahun, pada tahun 2014 terdapat 129 orang
yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun
70
dan ada sekitar 125 orang juga yang kadang-kadang mengembalikan uang
pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun, namun ada 85 orang yang jarang
sekali mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 2 tahun tetapi
hanya 1 tahun, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 40 orang yang sangat
sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu 10 bulan, dan
130 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman dengan jangka waktu
1 tahun 6 bulan dan 163 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang
pinjaman dengan jangka waktu 1 tahun melainkan 2 tahun.
Dari data tersebut bahwa pada tahun 2015 sebanyak 170 responden
yang sering mengembalikan pinjamannya pada koperasinya dengan jangka
waktu kurang dari 2 tahun – 3 tahun. Sedangkan ada 140 responden yang
mengembalikan pinjamannya dengan jangka waktu 1 tahun sampai 1 tahun
6 bulan yakni pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya mengembalikan pinjamannya pada
jangka waktu kurang dari 2 tahun – 3 tahun yaitu pada tahun 2015. Hal itu
dapat terlihat dari tabel tersebut bahwa sebanyak 170 responden
mengembalikan pinjamannya pada koperasi dalam jangka waktu kurang dari
2 tahun – 3 tahun. Jangka waktu pengembalian pnjaman terhadap
koperasinya sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan anggota tersebut
dengan koperasinya. Sehingga dalam pengembalian pinjaman tersebut bisa
tepat waktu. Pada tabel berikut ini dapat dilihat ketepatan waktu anggota
dalam pengembalian pinjamannya :
71
Tabel 4.18 Jawaban responden tentang ketepatan waktu pengembalian pinjaman pada koperasinya.
No Ketepatan mengembalikan
pinjaman dari koperasi SS S KK JS TP Jumlah
1
2
3
4
5
2011
2012
2013
2014
2015
-
-
-
-
-
119
98
120
130
138
120
122
118
120
130
91
122
95
89
65
-
-
-
-
-
330
342
333
339
333
Pada tebel 4.18 tampak bahwa pada tahun 2011 terdapat 119 orang
yang sering tepat waktu mengembalikan uang pinjaman dari koperasinya,
dan ada 120 orang kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman tepat
waktu bahkan terkadang lebih dari 1 bulan dari waktu yang ditentukan dan
sebanyak 91 orang yang jarang sekali mengembalikan uang pinjaman
dengan tepat waktu, pada tahun 2012 terdapat 98 orang yang sering
mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktunya, 122 orang kadang-
kadang mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu dan sebanyak
122 orang yang mengembalikan uang pinjaman lebih dari 1 – 2 bulan, pada
tahun 2013 sebanyak 120 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman
dengan tepat waktu, 118 orang yang kadang-kadang mengembalikan uang
pinjaman dengan tepat waktu bahkan ada sekitar 95 orang yang jarang
sekali mengembalikan uang pinjaman dengan tepat waktu tapi lebih dari 1
bulan, pada tahun 2014 terdapat 130 orang yang sering mengembalikan
uang pinjaman dengan tepat waktu dan ada sekitar 120 orang juga yang
72
kadang-kadang mengembalikan uang pinjaman dengan lebih dari 1 – 2
bulan, namun ada 89 orang yang jarang sekali mengembalikan uang
pinjaman dengan tepat waktu tetapi lebih dari 2 bulan, sedangkan pada
tahun 2015 terdapat 138 orang yang sering mengembalikan uang pinjaman
dengan tepat waktu, dan 130 orang yang kadang-kadang mengembalikan
uang pinjaman dengan tepat waktu dan 65 orang yang jarang sekali
mengembalikan uang pinjaman dengan tepat pada waktunya.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 sebanyak 138
responden mengembalikan pinjamannya pada koperasinya tepat waktu pada
koperasinya namun tidak ada responden yang menjawab pengembalian
pinjaman yang terlambat lebih dari 1 bulan. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa anggota anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya dalam
pengembalian pinjamannya pada koperasi tepat pada waktunya sebanyak
138 responden.
Tabel 4.19 Bobot nilai rata – rata jawaban responden bidang jasa koperasi
Bobot Nilai Kusioner Presentase Rata-rata 1 11.29 2 29.20 3 16.85 4 42.66
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata anggota sebanyak
29,20 % anggota mendapatkan bobot nilai kuesioner yang diajukan yaitu 2,
disimpulkan bahwa partisipasi anggota dalam bidang jasa terhadap koperasinya
sangatlah cukup/sederhana.
73
4.5 Pembahasan
Dalam koperasi, Program dan tugas menuju manajemen harus
memperoleh dukungan dari anggota.Untuk keperluan itu pihak manajemen
memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggotanya. Informasi ini
dapat diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan dengan baik.
Selanjutnya antara anggota sebagai penerima manfaat dengan program harus
merupakan kesesuaian antara kebutuhan anggota dengan pelayanan dan
sumber-sumber daya yang disediakan koperasi sebagai output dari program.
antara anggota dan manajemen dimana anggota harus memiliki kemampuan
dan mau untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dalam suatu keputusan
yang diberikan oleh manajemen dalam suatu organisasi koperasi. Dan harus
adanya kesesuaian antara program dan manajemen dimana manajemen
kopersai harus mampu melaksanakan kepentingan tugas program sesuai
dengan kebutuhan anggota koperasi
Karena Arti pentingnya partisipasi bagi anggota: Meningkatkan rasa
percaya diri, Meningkatkan semangat. Meningkatkan gairah kerja. Tanpa
partisipasi anggota, koperasi tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Suatu koperasi dapat berhasil dalam kompetisi, tetapi tak akan ada artinya bila
anggota tak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki tersebut. Untuk
mengatasi penampilan yang buruk dari koperasi, menghilangkan salah tindak
pihak manajemen dan membuat kebijaksanaan pengelola diperhitungkan. Agar
pihak manajemen koperasi tahu apa yang menjadi kepentingan anggotanya dan
berapa banyak serta kualitas pelayanan dari berbagai usaha dalam koperasi
74
tersebut yang diperlukan oleh para anggota. Cara Meningkatkan Partisipasi
Partisipasi merupakan faktor yang paling penting untuk menentukan
keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui program partisipasi
segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian
tujuan direalisasikan ke dalam semua program yang harus dilaksanakan oleh
manajemen. Hal itu perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau
komponen yang ada dalam organisasi. Karena antara program, manajemen, dan
anggota, merupakan suatu keterikatan dalam mencapai suatu tujuan akan tetapi
anggota tetap memiliki prioritas utama dalam menentukan kemandirian
koperasi, karena partisipasi anggota sebagai pemilik dan pengguna jasa
merupakan kunci utama dalam penentuan kualitas partisipasi yang terdapat
dalam koperasi, Tanpa dukungan semua unsur atau komponen, pelaksanaan
program program manajemen tidak akan berhasil dengan baik. Peningkatan
manfaat keaggotaan secara operasional dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Tergantung dari situasi dan kondisi serta kemampuan dan kebutuhan koperasi.
Meningkatkan partispasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan
dengan cara: Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan dan
keputusan yang akan dikeluarkan. meminta tanggapan dan saran tentang
perencanaan dan keputusan yang dikeluarkan. meminta informasi tentang
segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat keputusan dan
mengambil keputusan. memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota
dalam pengambilan keputusan. Melibatkan semua unsur. Menjelaskan maksud
tujuan program dan keputusan yang dikeluarkan. Meminta tanggapan dan
75
saran soal program rencana dan keputusan. Meminta informasi tentang semua
hal terkait dalam rencana dan keputusan.
Kesesuaian antara output program kopersi dengan kebutuhan atau
keinginan para anggotanya dan Kesesuaian antara permintaan anggota dengan
keputusan – keputusan pelayanan koperasi, begitupula Kesesuaian antara tugas
program koperasi dengan kemampuan manajemen koperasi harus berjalan
selaras. Apabila salah satu dari tiga jenis kesesuaian partisipasi, tidak terjadi
atau dapat terpenuhi, maka anggota akan menggunakan alat partisipasinya
dengan keluar dari koperasi atau anggota yang pasif. Namun dalam koperasi
unit Desa Pangan Jaya tak seorangpun yang dikeluarkan dalam koperasi
tersebut kecuali anggota KUD Pangan Jaya meninggal dunia, namun
efektivitas partisipasi anggota masih relative kecil apalagi dalam bidang usaha
koperasi sering terjadi peningkatan dan penurunan dalam masing-masing
bidang usaha seperti bidang usaha BBM, penggilingan padi dan listrik. Akan
tetapi KUD Pangan Jaya terus berupay untuk meningkatkan efektivitas
partisipasi anggota guna mengembangkan koperasi tersebut sesuai dengan
program perencanaan koperasi itu sendiri yang disepakati bersama.
Dalam mencapai tujuan suatu koperasi harus memperhatikan berbagai
faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan koperasi tersebut, di antaranya
yaitu partisipasi anggota. Maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi
anggotanya. Begitu juga di Koperasi Unit Desa Pangan Jaya, efektivitas
partisipasi anggota sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan koperasi. Di
mana sumbangsih anggota terhadap koperasinya sangat berpengaruh besar
76
terhadap perkembangan koperasi itu sendiri. Pada akhirnya efektivitas
partisipasi anggota akan mempengaruhi hak anggota itu sendiri, yaitu
partisipasi anggota dalam pengembangan simpan pinjam.
Efektivitas Partisipasi merupakan ikut serta dari seseorang atau
sekelompok orang dalam meningkatkan potensi terhadap suatu organisasi
koperasi. Seseorang atau sekelompok orang dalam menyediakan sarana dan
prasarana membutuhkan modal serta jejaring kerjasama. Kerjasama yang
dibutuhkan oleh masyarakat merupakan kerjasama yang saling
menguntungkan. Jejaring yang dapat menyatukan masyarakat adalah koperasi
sebagai organisasi dengan tujuan mensejahterakan anggota-anggotanya dan
memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dialami anggotanya.
KUD Pangan Jaya sebagai koperasi pertanian pedesaan merupakan koperasi
yang dapat menyatukan masyarakat di desa Pangan Jaya. Tingkat partisipasi
anggota KUD Pangan Jaya dilihat dari efektivitas partisipasi organisasi, usaha,
dan permodalan. Partisipasi anggota dalam bidang organisasi dilihat dari
kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan keaktifan anggota dalam
memberikan saran kepada pengurus dan manajemen. Penentuan RAT dalam
partisipasi organisasi anggota dikarenakan kegiatan yang paling penting dalam
koperasi khususnya adalah RAT yang menentukan seberapa besar perhatian
dan antusias anggota terhadap KUD. Partisipasi juga dilihat dari keaktifan atau
perhatian anggota terhadap kemajuan KUD yaitu saran pada RAT. Sedangkan
partisipasi anggota KUD dalam bidang permodalan dilihat dari keaktifan dalam
membayar simpanan wajib, simpanan sukarela, dan simpanan lain. Hal ini
77
dikarenakan kemajuan KUD sangat tergantung pada peran dari koperasi untuk
memenuhi kebutuhan anggota. Sedangkan partisipasi dalam bidang usaha
dilihat dari keaktifannya dalam melakukan pembelian terhadap barang-barang
yang disediakan oleh KUD.
Tingkat efektivitas anggota KUD dilihat dari partisipasi demokrasi,
usaha, dan permodalan. Partisipasi anggota dalam bidang Demokrasi dilihat
dari kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), jawaban responden
tentang lamanya menjadi anggota, jawaban responden tentang kehadiran
mengikuti RAT, jawaban, responden tentang keaktifan memberikan
saran/kritik diluar rapat anggota, keaktifan anggota mengisi buku saran/kritik,
kuantitas mencalonkan diri sebagai pengurus selama menjadi anggota, jawaban
responden bidang rapat koperasi.
Partisipasi anggota dalam bidang permodalan dilihat dari ketepatan
waktu membayar simpanan pokok, ketepatan waktu membayar simpanan
wajib, rutinitas responden menyimpan uangnya dalam simpanan sukarela, dan
jawaban responden bidang modal.
Partisipasi anggota dalam bidang penggunaan jasa koperasi dilihat dari
jawaban responden tentang jumlah uang yang dipinjam pada koperasinya,
jawaban responden tentang pengembalian pinjaman, jawaban respoden tentang
jangka waktu pengembalian pinjaman.
Penentuan efektivitas dalam koperasi dilihat perkembangan unit usaha
dikarenakan kegiatan yang paling penting dalam koperasi khususnya adalah
efektivitas atau perhatian anggota yang menentukan seberapa besar perhatian
78
anggota terhadap KUD Pangan Jaya. Hal ini dikarenakan kemajuan KUD
sangat tergantung pada efektivitas partisipasi anggota dalam bidang usaha
dilihat dari keaktifannya dalam melakukan pembelian terhadap barang-barang
dan sarana penghubung yang disediakan oleh KUD. KUD melakukan
penyediaan Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, Penggilingan Padi, Sarana
Produksi, Unit Listrik, Unit Bahan Bakar. memiliki tujuan untuk
mensejahterakan anggota masyarakat sekitarnya dan seluruh anggota KUD
Pangan Jaya.
a. Simpan Pinjam
Simpan Pinjam yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya bertujuan untuk
memberikan kemudahan bagi petani dan masyarakat Kecamatan Lainea
dalam memperoleh modal usaha. Ini menunjukkan bahwa keefektifan
anggota melakukan pinjaman dari 333 anggota koperasi yaitu sebesar 215
responden responden melakukan pinjaman sekitar Rp 5.000.000,00 bahkan
terkadang lebih dari Rp 6.000.000,00. Dan tidak ada responden yang
melakukan pinjaman kurang dari Rp.2.000.000. Dan kebanyakan
responden melakukan simpanan wajib dari 333 anggota yaitu sebesar 80
anggota yang melakukan simpanan sekitar Rp.200.000-Rp.500.000.
Terjadi peningkatan pendapatan untuk usaha simpan pinjam dari tahun
2013 ke tahun 2014. Hal ini dikarenakan sistem pemberian pinjaman yang
sangat mudah dilakukan oleh anggota.
b. Unit Usaha Pertokoan
79
Unit usaha Pertokoan, KUD Pangan Jaya menyediakan usaha penjualan
seluruh bahan pokok, dan barang barang pertanian seta bensin, oli, minyak
tanah, dll. ditahun tahun sebelumnya mengalami peningkatan dan hampir
seluruh responden melakukan pembelian bahan dan barang yang tersedia,
namun di tahun 2015 mengalami penurunan pendapatan dari
Rp.441.276.500 turun berkisar Rp.432.813.900 atau (1,9%) dibanding
tahun sebelumnya keaktifan perbelanjaan anggota. Karena dari 333
responden yaitu 185 responden atau (55,5%) yang melakukan pembelian
kebutuhan anggota yang selalu di beli di koperasi yaitu barang barang
campuran, bensin, oli, dan minyak tanah. Hal ini disebabkan kurangnya
persediaan barang yang dibutuhkan anggota.
c. Unit Penggilingan Padi
Unit Penggilingan padi KUD Pangan Jaya menyediakan Pabrik
penggilingan untuk mempermudah anggota koperasi dan masyarakat
dalam pelayanan. dari tahun 2011-2015 usaha tersebut sangat meningkat
namun di tahun 2015 mengalami penurunan usaha yang sangat drastis dari
Rp 301.755.000 menurun menjadi Rp 172.500.000. pada tahun 2011-2015
mampu menghasilkan jasa giling padi dari 18,171 - 20.117 kg beras dan
pada tahun 2015 mencapai hasil sebanyak 11,500 kg, dari 333 responden
yaitu berkisar 194 responden 58,25% yang melakukan penggilingan padi.
hal ini menunjukkan volume usaha menurun pada usaha penggilingan padi
disebabkan pabrik penggilingan tersebut sering mengalami kemacetan dan
80
telah ada pabrik penggilingan padi yang lain di daerah terdekat yang bukan
milik koperasi.
d. Unit Sarana Produksi
KUD Pangan Jaya merupakan suatu wadah perekonomian di wilayah
Pangan Jaya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani.
Sehingga unit usaha yang KUD lakukan mengutamakan pada penyediaan
sarana produksi saprotan seperti pengadaan pupuk urea, NPK, ZA, KCL,
pupuk organik (kompos), obat-obatan kebutuhan anggota dan
meningkatkan pelayanan koperasi. Sistem pembayaran yang dilakukan
oleh KUD menggunakan sistem tunai. Teknis pembayaran juga dilakukan
secara langsung pada saat barang tersebut sampai ke KUD Pangan Jaya.
Harga pupuk yang ditawarkan oleh KUD Pangan Jaya yaitu Rp 83.000/80
kg untuk pupuk urea, Rp 75.000/80 kg untuk ZA, Rp 120.000/80 kg untuk
NPK, Rp 110.000/80 kg untuk TSP, dan KCL dengan harga Rp
350.000/80kg. tahun 2014 mampu menjual barang dagangan sebesar Rp.
381.483.200,- sedangkan pada tahun 2015 mencapai sebesar
Rp.399.576.700,- hal ini menunjukkan volume usaha meningkat hingga
4,7% dari 333 responden yaitu 174 responden 52,2% yang melakukan
pembelian sarana produksi yang ditawarkan dikoperasi.
e. Unit Pelistrikan
Unit jasa KUD Pangan Jaya meliputi pelayanan pembayaran rekening
listrik. Dimana unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan
KWH meter di KUD telah dimulai sejak tahun 1997. Ha
kerjasama dengan PLN dengan adanya manfaat bagi KUD Pangan Jaya
berupa balas jasa sebesar Rp 715,
memiliki jumlah pelanggan sebanyak 9 desa. Usaha tersebut dari tahun
2011-2013 Volume usaha meningkat hi
tahun 2014-2015 terjadi penurunan volume hingga 172.250.000 yang
mencakup 1 (satu) desa Pangan Jaya sebanyak 182 pelanggan saja dan dari
333 responden yaitu 169 responden atau 50,7% yang melakukan
pembayaran rekening listrik
pelayanan pada pelanggan dan selalu mengakibatkan keterlambatan yang
dapat menyebabkan denda pada pelanggan yang berkisar
Rp.15.000/rekening. Seperti tampak pada grafik berikut:
0
10
20
30
40
50
Unit Pelistrikan
Unit jasa KUD Pangan Jaya meliputi pelayanan pembayaran rekening
listrik. Dimana unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan
KWH meter di KUD telah dimulai sejak tahun 1997. Ha
kerjasama dengan PLN dengan adanya manfaat bagi KUD Pangan Jaya
berupa balas jasa sebesar Rp 715,- per rekening pembayaran listrik dan
memiliki jumlah pelanggan sebanyak 9 desa. Usaha tersebut dari tahun
2013 Volume usaha meningkat hingga Rp.487.500.000. namun dari
2015 terjadi penurunan volume hingga 172.250.000 yang
mencakup 1 (satu) desa Pangan Jaya sebanyak 182 pelanggan saja dan dari
333 responden yaitu 169 responden atau 50,7% yang melakukan
pembayaran rekening listrik dikoperasi disebabkan kurang efektifnya
pelayanan pada pelanggan dan selalu mengakibatkan keterlambatan yang
dapat menyebabkan denda pada pelanggan yang berkisar
Rp.15.000/rekening. Seperti tampak pada grafik berikut:
2011-2013
2014-2015
81
Unit jasa KUD Pangan Jaya meliputi pelayanan pembayaran rekening
listrik. Dimana unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan
KWH meter di KUD telah dimulai sejak tahun 1997. Hal ini dilakukan
kerjasama dengan PLN dengan adanya manfaat bagi KUD Pangan Jaya
per rekening pembayaran listrik dan
memiliki jumlah pelanggan sebanyak 9 desa. Usaha tersebut dari tahun
ngga Rp.487.500.000. namun dari
2015 terjadi penurunan volume hingga 172.250.000 yang
mencakup 1 (satu) desa Pangan Jaya sebanyak 182 pelanggan saja dan dari
333 responden yaitu 169 responden atau 50,7% yang melakukan
dikoperasi disebabkan kurang efektifnya
pelayanan pada pelanggan dan selalu mengakibatkan keterlambatan yang
dapat menyebabkan denda pada pelanggan yang berkisar
f. Unit Bahan bakar
Usaha jasa yang
ketahun 2012 mengalami peningkatan laba usaha penjualan minyak tanah.
Dari Rp.242.200.000 menjadi Rp.334.750.000 atau 18.8 tangki (432.4
drum) di tahun 2012 Sebab kenaikan ini terjadi adanya kenaikan biaya
operasional barang. Namun di tahun 2013 terjadi penurunan hingga
Rp.66.250.000 atau 12 tangki (276 drum). pada tahun 2014 dan 2015
terjadi peningkatan Rp.247.250.000 menjadi Rp.300.000.000 atau 16
tangki (373 drum) di tahun 2015. Dari 333 responden yaitu seba
responden atau 56% yang melakukan pembelian dengan kalkulasi 373
drum/thn, 26 drum/bln dan 15 liter/hari pembelian dari jumlah responden.
Hal ini dikarenakan minat anggota bertambah terhadap penggunaan bahan
bakar sehingga pendapatannya meningkat
sebelumnya.
Dari data tersebut di atas
Usaha umumnya sedang, bahkan dikategorikan cukup efektif. Berdasarkan
0
10
20
30
40
50
Unit Bahan bakar
Usaha jasa yang dilakukan oleh KUD Pangan Jaya dari tahun 2011
ketahun 2012 mengalami peningkatan laba usaha penjualan minyak tanah.
Dari Rp.242.200.000 menjadi Rp.334.750.000 atau 18.8 tangki (432.4
drum) di tahun 2012 Sebab kenaikan ini terjadi adanya kenaikan biaya
rasional barang. Namun di tahun 2013 terjadi penurunan hingga
Rp.66.250.000 atau 12 tangki (276 drum). pada tahun 2014 dan 2015
terjadi peningkatan Rp.247.250.000 menjadi Rp.300.000.000 atau 16
tangki (373 drum) di tahun 2015. Dari 333 responden yaitu seba
responden atau 56% yang melakukan pembelian dengan kalkulasi 373
drum/thn, 26 drum/bln dan 15 liter/hari pembelian dari jumlah responden.
Hal ini dikarenakan minat anggota bertambah terhadap penggunaan bahan
bakar sehingga pendapatannya meningkat dibandingkan tahun
Dari data tersebut di atas efektivitas Partisipasi anggota dari beberapa Unit
Usaha umumnya sedang, bahkan dikategorikan cukup efektif. Berdasarkan
2011-2013
2014-2015
82
dilakukan oleh KUD Pangan Jaya dari tahun 2011
ketahun 2012 mengalami peningkatan laba usaha penjualan minyak tanah.
Dari Rp.242.200.000 menjadi Rp.334.750.000 atau 18.8 tangki (432.4
drum) di tahun 2012 Sebab kenaikan ini terjadi adanya kenaikan biaya
rasional barang. Namun di tahun 2013 terjadi penurunan hingga
Rp.66.250.000 atau 12 tangki (276 drum). pada tahun 2014 dan 2015
terjadi peningkatan Rp.247.250.000 menjadi Rp.300.000.000 atau 16
tangki (373 drum) di tahun 2015. Dari 333 responden yaitu sebanyak 189
responden atau 56% yang melakukan pembelian dengan kalkulasi 373
drum/thn, 26 drum/bln dan 15 liter/hari pembelian dari jumlah responden.
Hal ini dikarenakan minat anggota bertambah terhadap penggunaan bahan
dibandingkan tahun
fektivitas Partisipasi anggota dari beberapa Unit
Usaha umumnya sedang, bahkan dikategorikan cukup efektif. Berdasarkan
83
mean dari penjumlahan skor partisipasi 232 / 333 x 100% menghasilkan
nilai yaitu 69,6 % atau kategori cukup efektif.
Dari hasil analisis tabulasi maka dapat diketahui sebagai berikut :
1. Dari perhitungan efektivitas tabulasi anggota diperoleh nilai (P) presentase
efektivitas partisipasi anggota (F) jumlah responden yang memiliki
jawaban yang sama (N) jumlah responden secara keseluruhan yakni F=24
% dan N=333 % x 100 % = 69,6 % jadi diketahui bahwa efektivitas
partisipasi anggota adalah 69,6 %. Artinya bahwa sumbangan variabel
bebas (efektivitas anggota) memberikan daya pengaruh terhadap partisipasi
anggota sebesar 69,6 %. Hal ini menunjukan bahwa efektivitas partisipasi
anggota pada Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea
Kabupaten Konawe Selatan sebesar 69,6 %. Sisanya 30,4 % dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini. Ini berarti
bahwa efektivitas partisipasi anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan relatif kecil. Dari hasil
observasi di lapangan selama penelitian untuk unit usaha selain unit usaha
simpan pinjam seperti unit usaha niaga, gedung serba guna banyak
digunakan oleh masyarakat luar non anggota. Hal tersebut dipengaruhi oleh
letak yang strategis sehingga masyarakat non anggota banyak yang
menggunakan unit usaha yang tersedia di Koperasi Unit Desa Pangan Jaya
Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan analisis
statistik dengan teknik analisis tabulasi, hipotesis kerja yang menyatakan
“efektivitas partisipasi anggota sangat mendukung keberhasilan dan
84
perkembangan koperasi pada KUD Pangan Jaya Kecamatan Lainea
Kabupaten Konawe Selatan. Hal ini dapat dipahami karena semakin tinggi
tingkat Efektivitas partisipasi anggota terhadap Koperasi Unit Desa
Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan maka semakin
tinggi tingkat perkembangan anggota koperasi yang didapatnya, begitu pula
sebaliknya semakin rendah partisipasi anggota maka semakin rendah
perkembangan anggota dalam Koperasi Unit Desa Pangan Jaya Kecamatan
Lainea Kabupaten Konawe Selatan.
Keberhasilan koperasi juga sangat erat hubungannya dengan
partisipasi aktif setiap anggota. Agar anggota koperasi berkualitas baik,
berkemampuan tinggi, dan berwawasan luas, diperlukan pendidikan
koperasi. Pendidikan perkoperasian merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam mewujudkan kehidupan berkoperasi, agar sesuai dengan jati dirinya.
Melalui pendidikan perkoperasian, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk
menjadi anggota yang memahami serta mengahyati nilai-nilai dan prinsip-
prinsip serta praktik-praktik koperasi. Inti dari prinsip ini adalah bahwa
peningkatan kualitas sumber daya manusia koperasi adalah sangat vital
dalam memajukan koperasinya (Sitio 2001: 30).
85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Efektivitas partisipasi anggota dalam rapat anggota tahunan pada Koperasi
Unit Desa (KUD) Pangan Jaya, dapat di ketahui selama 5 tahun terakhir
tampak bahwa 333 responden yang efektif mengikuti rapat anggota tahunan,
yang di adakan 1 tahun sekali terjadi pada tahun 2014 yakni 215 orang atau
63,42%. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa anggota KUD Pangan
Jaya yang efektif mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) sejumlah 215
responden atau persentase rata-rata (63,42%) pada tahun 2014. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan efektivitas partisipasi anggota secara internal,
berasal dari dorongan yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi
kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
5.1.2 Efektivitas partisipasi anggota dalam permodalan sangatlah berpengaruh
dalam kegiatan koperasi khususnya dalam budang ekonomi yang
memerlukakn modal, modal terbesar koperasi beasal dari anggota
koperasinya. Partisipasi anggota dalam bidang modal salah satunya dapat
dilihat dari ketetapan waktu membayar simpanan pokok terhadap
koperasinya, hasilnya diketahuai bahwa pada tahun 2011 sebanyak 301
responden yang tidak efektif atau tidak tepat waktu membayar simpanan
pokok ketika menjadi anggota koperasi. Dari data tersebut dapat
86
disimpulkan bahwa anggota Koperasi Unit Desa Pangan Jaya membayar
langsung simpanan pokoknya ketika menjadi anggota koperasi hanya terjadi
pada tahun 2015 yakni sebanyak 287 responden.
5.1.3 Efektivitas partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi yaitu
usaha simpan pinjam. Jumlah anggota koperasi yang sering meminjam uang
dari Rp. 2.000.000 hingga Rp. 6.000.000 dari tahun 2011-2015 tampak
bahwa pada tahun 2013 sebanyak 215 responden atau persentase (64,56%)
yang efektif meminjam pada koperasinya lebih dari Rp. 5.000.000, dan
tidak ada responden yang meminjam kurang dari Rp. 2.000.000. masih
banyak masyarakat bahkan anggota koperasi sendiri yang merasa kebutuhan
yang di sediakan oleh KUD pangan jaya masih belum kompetitif dan
efisien sehingga anggota koperasi masih banyak uang berpartisipasi dalam
kegiatan usaha sehingga banyak kegiatan usaha koperasi yang tidaka dapat
bekembang dengan baik.
87
5.2 Saran
Beberapa saran sebagai bahan pertimbangan manajemen KUD dalam
upaya meningkatkan kinerja dan kualitas manajemen KUD, direkomendasikan
beberapa alternatif pengembangan antara lain :
1. Meningkatkan partisipasi anggota dengan pelayanan dan komunikasi yang
sesuai dengan apa yang diinginkan anggota.
2. Meningkatkan efektivitas KUD dengan melakukan administrasi anggota. Hal
dimaksudkan untuk mempermudah pengurus KUD dalam mendata anggota
KUD, mencatat informasi secara teratur.
3. Untuk manajemen KUD Pangan Jaya agar memperbaiki pemahaman bahwa
peran koperasi tidak hanya sebagai lembaga organisasi dan kewirausahaan
saja. Akan tetapi berperan sebagai gerakan ekonomi dan lembaga advokasi
masyarakat serta tujuan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
4. Untuk Pengurus KUD Pangan Jaya agar memberikan pengetahuan kepada
masyarakat agar dapat mengembangkan usahanya melalui kegiatan
perkoperasian yang di lakukan oleh KUD Pangan Jaya, agar KUD Pangan
Jaya dapat bekerja sama dengan masyarakat kewirausahaan.
73
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 2003. Manajemen Koperasi. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi,1996, Prosedur Penilaian. Jakarta: Rineka Cipta
Chaniago Arifinal. 2000. Perkoperasian Indonesia. Balai Aksara. Jakarta.
Edhi Setiawan, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis. Semarang: Yayasan Widya Manggala Semarang
Edilius dan Sudarsono. 1996. Koperasi dalam teori dan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Isbandi. 2007. Dinamika perkoperasian Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.
Kisdarto. 2002. Fungsi Eksekutif. Edisi Ketigapuluh, LPPM dan Pustaka Binaan
Pressindo, Jakarta.
Komaruddin. 1994. Efektivitas Manajemen Pemasaran. Prenhaallindo, Jakarta.
Mukhtar dan Erna Widodo.2000. Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif.
Avyrouz. Yogyakarta.
Prawirosentono. 1999. Efektivitas Hukum dan Penerapan Sanksi. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Republik Indonesia . 1996. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-
Undang Pokok Perkoperasian. Penerbit Arikha Media Cipta. Jakarta.
Ropke, Jochen. 2000. Kewirausahaan Koperasi ; Dinamika Kewirausahaan dan
Pengembangan dalam Organisasi Swadaya, Penerbitan IKOPIN,
Sumedang.
74
Rusidi. 1992. Upaya Peningkatan Dinamika KUD Se Jawa Barat. UPT IKOPMA.
Bandung
Sitio, Arirfin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Suwandi, 1998. Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial. FEUI.
Jakarta.
Sudjana, 1992. Metode statistika. Bandung: Tarsito
Swasono, Edi S.1996. koperasi Di dalam Orde Ekonomi Indoseia. UI-Press.
Jakarta
The Liang Gie.1998. Kamus Administrasi. Gunung Agung. Jakarta
Tohar. 1999. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Kanisius. Yogyakarta
Winardi. 1996. Koperasi Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta
Widiyanti, N. 1996. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta
Widiyanti dan Sunindhia, 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Bina
aksara. Jakarta
.
75
Lampiran 1. Kusioner Penelitian
I. Petunjuk pengisian
1. Diharapkan kepada bapak/Ibu agar dapat memberikan data-data yang
sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada dari pernyataan-pernyataan
yang ada.
2. Berikan tanda silang (X) pada salah satu pernyataan yang dianggap benar
dari pernyataan yang ada.
II. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Tingkat Pendidikan :
4. Jumlah tanggungan :
5. Lamanya menjadi Anggota Koperasi :
6. Alamat :
76
III. Pertanyaan
Efektivitas Partisipasi Anggota dalam Rapat Anggota Tahunan
1. Apakah Bapak/ibu, pernah mengikuti rapat Akhir tahunan yang diadakan?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
2. Apakah Bapak/ibu, pernah mengikuti rapat lainnya yang dilakukan oleh
koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
3. Apakah Bapak/ibu, pernah mengemukakan pendapat dalam rapat anggota?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
4. Apakah Bapak/ibu, pernah turut menyalurkan suara dalam pemilihan
pengurus koperasi pada saat RAT?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
5. Apakah Bapak/ibu, pernah melaksanakan segala yang telah menjadi
keputusan saat RAT?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
6. Apakah Bapak/ibu, pernah bersikap arif pada saat pelaksanaan RAT?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
77
7. Apakah Bapak/ibu, mengikuti RAT sampai pelaksanaan rapat selesai?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
8. Apakah Bapak/ibu, pernah turut mengawasi pengelolaan usaha koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
9. Apakah Bapak/ibu pernah memberikan saran-saran kepada pengurus
koperasi bila terdapat kekeliruan saat mengikuti RAT?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
78
Efektivitas Partisipasi Anggota dalam Permodalan
10. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar simpanan wajib tepat waktu?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
11. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar selain simpanan wajib, juga
simpanan sukarela pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
12. Apakah Bapak/ibu, pernah menyisihkan bagian SHU yang diperoleh
sebagai tambahan modal koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
13. Apakah Bapak/ibu, pernah memilih untuk menabungkan uang di bank
dibandingkan pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
14. Apakah Bapak/ibu, tepat waktu dalam menyerahkan simpanan wajib pada
koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
79
Efektivitas Partisiapasi Anggota dalam Menggunakan Jasa Koperasi
15. Apakah Bapak/ibu, pernah berbelanja kebutuhan pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
16. Apakah Bapak/ibu, pernah mengadakan pinjaman kredit pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
17. Apakah Bapak/ibu, pernah lebih memilih untuk berbelanja di luar
dibandingkan dengan berbelanja pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
18. Apakah Bapak/ibu, pernah lebih memilih kredit pada bank dibandingkan
pada koperasi?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
19. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar angsuran pinjaman koperasi secara
teratur?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
20. Apakah Bapak/ibu, pernah membayar angsuran pinjaman pada koperasi
dengan tepat waktu?
a. Sangat sering d. Jarang sekali
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
80
Lampiran 2. Dokumentasi KUD Pangan Jaya
• KUD Pangan Jaya
• Unit Pertokoan dan Unit Bahan Bakar
81
• Unit Penggilingan