Post on 30-Jul-2015
description
DOUBLING TIME PENDUDUK WAROPEN By Muhammad Fajar1
1. Latar Belakang
Sebagai pengantar perlu diketahui, bahwa angka-angka hasil sensus bukanlah
true value melainkan hanya parameter saja. Sensus hanya memotret keadaan pada titik
waktu tertentu. Sedangkan secara kontinuitas, perubahan terjadi setiap saat sehingga
mustahil bagi sebuah sensus atau survei memotret secara sempurna sehingga diperoleh
hasil yang sama dengan true value, karena hanya Tuhan yang mengetahui true value.
Hasil sensus penduduk 2010 di Kabupaten Waropen menyatakan bahwa jumlah
penduduk Kabupaten Waropen sebanyak 24.639 orang, dimana 13.137 penduduk laki-
laki dan 11.502 penduduk perempuan. Distribusi penduduk Kabupaten Waropen masih
terkonsentrasi terbesar pada dua Distrik , yaitu Distrik Urei Faisei mencapai 25,98
persen, lalu Distrik Waropen Bawah, yaitu sebesar 19,92 persen. Sedangkan sisanya
54,10 persen tersebar di delapan distrik tersisa, dimana konsentrasi penduduk tiap
distrik dibawah 9,30 persen.
Tentunya faktor kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk
mempengaruhi jumlah penduduk di suatu daerah. Berdasarkan trend penduduk
Kabupaten Waropen terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini perlahan -
lahan akan menjadi masalah jika diabaikan begitu saja. Makalah ini tidak akan
membahas secara mendalam masalah kependudukan tetapi difokuskan pada perkiraan
lamanya waktu yang dibutuhkan ketika populasi penduduk menjadi dua kali lipat
dibandingkan saat sensus terkini (doubling time).
1 Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
2. Metodologi
Pada makalah “Estimasi Penduduk Waropen Pasca Sensus Penduduk 2010”
diasumsikan model pertumbuhan penduduk Waropen adalah geometrik2. Oleh karena
itu dalam penentuan tingkat pertumbuhan penduduk berasal dari model geometrik
sehingga didapat:
Dimana model geometrik dirumuskan sebagai berikut:
Maka tingkat pertumbuhan penduduk Waropen antara Juni 2000 sampai dengan
Mei 2010 adalah 3,81 persen per tahunnya. Untuk memperkirakan lama waktu ketika
populasi penduduk menjadi dua kali lipat dari populasi penduduk pada tahun dasar.
Maka:
2 Sebenarnya trend penduduk di suatu wilayah antara wilayah yang satu dengan lainnya berbeda-beda.
Dengan melihat fitting trend pada penduduk kita bisa mengetahui model mana yang terbaik dan tepat, apakah model aritmatik atau geometric ataupun eksponensial yang terjadi pada trend penduduk tersebut. Menurut penelitian BPS trend penduduk Indonesia adalah geometrik sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa Waropen adalah subpopulasi dari populasi penduduk Indonesia, maka trend penduduk Waropen mengikuti trend geometric. Metode penarikan kesimpulan tersebut dilakukan karena kondisi kedataan Waropen khususnya jumlah penduduk yang tidak memiliki series yang panjang.
Sehingga masukan persamaan (3) ke dalam persamaan (2) sehingga diperoleh:
Tetapi sebagai perbandingan, penulis juga akan membahas lama waktu ketika populasi
penduduk menjadi dua kali lipat dari populasi penduduk pada tahun dasar yang berasal
dari model aritmatika dan eksponensial.
Dimana:
Model aritmatika dirumuskan:
Model eksponensial dirumuskan:
3. Analisis dan Pembahasan
Berdasarkan hasil dari persamaan (1) diperoleh tingkat pertumbuhan penduduk
Kabupaten Waropen (Juni 2000 – Mei 2010) adalah 3,81 persen. Dengan menggunakan
angka tingkat pertumbuhan tersebut lalu dimasukkan ke persamaan (5), diperoleh lama
waktu yang dibutuhkan ketika jumlah penduduk menjadi dua kali lipat dari keadaan
sensus penduduk 2010 (doubling time), adalah:
Jika kita hitung tingkat pertumbuhan penduduk dan waktu yang dibutuhkan
ketika jumlah penduduk menjadi dua kali lipat dari keadaan sensus penduduk 2010
dari model lainnya, disajikan sebagai berikut:
Tabel 1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dan Estimasi Doubling Time Kabupaten Waropen
Model Tingkat Pertumbuhan
Penduduk
Estimasi Doubling Time
(tahun)
Aritmatika 0,04522 22,1149
Eksponensial 0,03736 18,5540
Sumber: SP 2010, diolah.
Berdasarkan penghitungan estimasi doubling time yang telah dilakukan ternyata
doubling time model geometrik dan eksponensial menghasilkan nilai yang sama, yakni
18,554 tahun sedangkan pengukuran estimasi doubling time dari model aritmatik, yaitu
22,115 tahun.
Karena kita tidak tahu secara pasti doubling time, maka harus dibuat interval
doubling time berdasarkan hasil estimasi doubling time. Interval doubling time
penduduk Waropen, yaitu:
Interval diatas bukanlah true value, jadi hal tersebut harus disikapi hati-hati karena kita
tidak akan pernah tahu secara pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan agar populasi
penduduk menjadi dua kali lipat dari sensus terkini.
4. Kesimpulan
Hasil penghitungan doubling time untuk kasus Waropen hanyalah estimasi
bukanlah true value sehingga harus disikapi dengan bijak dan hati-hati. Tujuan kita
mengestimasi doubling time agar dapat membuat kebijakan tepat atau merumuskan
untuk tindakan di masa depan terhadap jumlah penduduk yang kian bertambah
sehingga sedari kini kita harus bersiaga menghadapi manis pahitnya ledakan penduduk.
Perkiraan interval doubling time untuk kasus Waropen adalah: